首页 > 最新文献

Jurnal Kebijakan Pembangunan最新文献

英文 中文
Analisis Potensi Pengembangan Pasar Kerajinan Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagai Destinasi Wisata 分析北河上军械市场发展潜力,作为旅游目的地
Pub Date : 2020-12-15 DOI: 10.47441/JKP.V15I2.130
Siska Fitriyanti
Amuntai Craft Market in Hulu Sungai Utara Regency is a market that is unique and has potential as a tourist destination. This market sells a variety of handicrafts made from purun and rattan which are produced by local craftsmen. To improve the economy of the community and the region, the Amuntai Craft Market needs to be developed optimally so that it can become a tourist destination. This paper aims to analyze the potential for developing the Amuntai Craft Market as a tourist destination in terms of its strengths, weaknesses, opportunities, and external challenges. This paper is a descriptive exploratory. Primary data were collected through field observations, interviews with local government in charge of market affairs, and interviews with artisans. Secondary data obtained through interviews with relevant parties and literature relevant to the topic of writing. Data were analyzed using the SWOT method, which was then reduced to a recommendation for a strategic step for market development. The analysis shows that the Amuntai Craft Market has great potential to be developed as one of the tourist destinations because it has the uniqueness of handicraft products, and the products are well-liked for the design of goods and affordable prices, and the availability of human resources that have been hereditary producing handicraft products. The weaknesses of the Amuntai Craft Market are that they do not have permanent buildings, market time is very limited so that it is difficult to access by visitors outside the regency, there is no standard of quality and price of the product, and there is a lack of management from the local government. Recommendations for market development are the promotion of market presence, enhancing the competitiveness of handicraft products through training and coaching, market relocation to be accessible to visitors outside the region every day. Keywords: Amuntai Craft Market, Tourism, SWOT ABSTRAK Pasar Kerajinan Amuntai merupakan pasar yang memiliki keunikan dan berpotensi sebagai destinasi wisata. Pasar ini khusus menjual berbagai barang kerajinan yang diproduksi oleh para pengrajin lokal. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan Pasar Kerajinan Amuntai sebagai destinasi wisata. Tulisan ini bersifat deskriptif eksploratif. Data primer diambil melalui observasi lapangan dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode SWOT, yang kemudian diturunkan menjadi rekomendasi langkah strategis pengembangan pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan Pasar Kerajinan Amuntai terletak pada kekhususan menjual produk kerajinan, desain barang selalu ada pembaruan, harga terjangkau, dan ketersediaan SDM yang telah turun temurun memproduksi barang kerajinan.  Adapun kelemahannya adalah tidak memiliki bangunan permanen, waktu operasional pasar sangat terbatas sehingga sulit diakses oleh pengunjung dari luar daerah, serta belum memiliki standar kualitas dan standar harga. Rekomendasi untuk pengembangan pasar adal
Sungai Utara Regency的Amuntai工艺品市场是一个独特的市场,有潜力成为旅游目的地。这个市场出售各种各样的手工艺品,这些手工艺品都是由当地的工匠制作的。为了提高社区和地区的经济,需要优化开发阿蒙台工艺品市场,使其成为一个旅游目的地。本文从优势、劣势、机遇、外部挑战等方面分析了泰山工艺品市场作为旅游目的地的发展潜力。本文是一篇描述性的探索性研究。通过实地观察、采访当地负责市场事务的政府和采访工匠,收集了原始资料。通过与相关方的访谈和与写作主题相关的文献获得的二手数据。使用SWOT方法分析数据,然后将其减少为市场发展的战略步骤的建议。分析表明,阿蒙台手工艺品市场具有手工艺品的独特性,产品设计精美,价格实惠,具有生产手工艺品的世袭人力资源,具有开发成为旅游目的地的巨大潜力。阿蒙台工艺品市场的弱点是没有固定的建筑,市场时间很有限,摄政区外的游客很难进入,产品的质量和价格没有标准,当地政府缺乏管理。对市场发展的建议是:提高市场占有率,通过培训和辅导提高手工艺品的竞争力,将市场搬迁到外地,每天都有游客可以进入。关键词:泰山工艺品市场;旅游;SWOT摘要:泰山工艺品市场;parar ini khusus menjuual berbagai barang kera济南yang diproduksi oleh para pengrajin本地。图里桑尼·贝尔图安·乌图安·孟山都·喀拉吉纳·孟山泰·斯巴卡伊达目的地。图里桑是一个富有创造力的人。数据引子diambil melalui observasi lapangan dan wawankara。数据分析的方法是SWOT,杨可木的方法是SWOT,杨可木的方法是SWOT,杨可木的方法是SWOT。Hasil分析menunjukkan bahwa kekuatan Pasar kera济南Amuntai terletak pada kekhususan menjual product kera济南,desain barang selalu ada pembaruan, harga terjangkau, dan ketersediaan和SDM yang telah turun temurun memproducksi barang kera济南。这句话的意思是说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”推荐使用的方法有:1 .推荐使用的方法:1 .推荐使用的方法:1 .推荐使用的方法:1 .推荐使用的方法:1 .推荐使用的方法:1 .推荐使用的方法:1 .推荐使用的方法:1 .推荐使用的方法:Kata Kunci: Pasar kera济南Amuntai, Pariwisata, SWOT
{"title":"Analisis Potensi Pengembangan Pasar Kerajinan Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagai Destinasi Wisata","authors":"Siska Fitriyanti","doi":"10.47441/JKP.V15I2.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/JKP.V15I2.130","url":null,"abstract":"Amuntai Craft Market in Hulu Sungai Utara Regency is a market that is unique and has potential as a tourist destination. This market sells a variety of handicrafts made from purun and rattan which are produced by local craftsmen. To improve the economy of the community and the region, the Amuntai Craft Market needs to be developed optimally so that it can become a tourist destination. This paper aims to analyze the potential for developing the Amuntai Craft Market as a tourist destination in terms of its strengths, weaknesses, opportunities, and external challenges. This paper is a descriptive exploratory. Primary data were collected through field observations, interviews with local government in charge of market affairs, and interviews with artisans. Secondary data obtained through interviews with relevant parties and literature relevant to the topic of writing. Data were analyzed using the SWOT method, which was then reduced to a recommendation for a strategic step for market development. The analysis shows that the Amuntai Craft Market has great potential to be developed as one of the tourist destinations because it has the uniqueness of handicraft products, and the products are well-liked for the design of goods and affordable prices, and the availability of human resources that have been hereditary producing handicraft products. The weaknesses of the Amuntai Craft Market are that they do not have permanent buildings, market time is very limited so that it is difficult to access by visitors outside the regency, there is no standard of quality and price of the product, and there is a lack of management from the local government. Recommendations for market development are the promotion of market presence, enhancing the competitiveness of handicraft products through training and coaching, market relocation to be accessible to visitors outside the region every day. \u0000Keywords: Amuntai Craft Market, Tourism, SWOT \u0000ABSTRAK \u0000Pasar Kerajinan Amuntai merupakan pasar yang memiliki keunikan dan berpotensi sebagai destinasi wisata. Pasar ini khusus menjual berbagai barang kerajinan yang diproduksi oleh para pengrajin lokal. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis potensi pengembangan Pasar Kerajinan Amuntai sebagai destinasi wisata. Tulisan ini bersifat deskriptif eksploratif. Data primer diambil melalui observasi lapangan dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode SWOT, yang kemudian diturunkan menjadi rekomendasi langkah strategis pengembangan pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa kekuatan Pasar Kerajinan Amuntai terletak pada kekhususan menjual produk kerajinan, desain barang selalu ada pembaruan, harga terjangkau, dan ketersediaan SDM yang telah turun temurun memproduksi barang kerajinan.  Adapun kelemahannya adalah tidak memiliki bangunan permanen, waktu operasional pasar sangat terbatas sehingga sulit diakses oleh pengunjung dari luar daerah, serta belum memiliki standar kualitas dan standar harga. Rekomendasi untuk pengembangan pasar adal","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132606804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pembangunan Masyarakat melalui Penegakan Keadilan Sosial terhadap Akses Ilmu Pengetahuan Menuju Knowledge Society 通过社会正义建立社会,促进科学获得知识社会
Pub Date : 2020-12-15 DOI: 10.47441/JKP.V15I2.129
Prakoso Bhairawa Putera, M. Zulhamdani
Social justice in the field of science is the key to achieving a knowledge society. Indonesia as a developing country is also trying to develop science. However, not all Indonesians have access to formal education and other sources of knowledge. The development of science led a nation that had the ability to create and shape advanced civilizations. This paper is based on a literature study and official government data related to education access. Social justice towards science will be achieved by creating a balance in access to knowledge and the availability of sources of knowledge. The decreasing level of illiteracy indicates that the community has received a proper education. There are five aspects to achieving progress in a knowledge-based society namely infrastructure, content, affordability, diversity, and human capacity. Keywords:  Community Development, Education Access, Social Justice, Knowledge Society ABSTRAK Kemajuan dan kemakmuran telah dirasakan oleh berbagai negara di beberapa negara Amerika utara, eropa, dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan dan China. Kemajuan ini diperoleh karena penguasaan ilmu pengetahuan di negara mereka. Indonesia sebagai negara berkembang juga berusaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun selama ilmu pengetahuan di sebarkan secara tidak merata, negara ini sulit untuk bangkit dari keterpurukan tersebut. Kemajuan bangsa hanya diperoleh jika masyarakat Indonesia telah mendapatkan keadilan sosial dalam bidang ilmu pengetahuan. Keadilan sosial dalam bidang ilmu pengetahuan adalah kunci untuk mencapai sebuah masyarakat pengetahuan atau knowledge society. Dalam membentuk masyarakat pengetahuan yang berkeadilan sosial setidaknya ada lima aspek yang perlu diperhatikan, yakni infrastruktur fisik, konten pengetahuan, keterjangkauan, keberagaman, dan kapasitas manusia. Kata Kunci: Pembangunan Masyarakat, Akses Pendidikan, Keadilan Sosial, Masyakarat Berpengetahuan
科学领域的社会公正是实现知识社会的关键。印度尼西亚作为一个发展中国家也在努力发展科学。然而,并非所有印尼人都有机会接受正规教育和其他知识来源。科学的发展使一个国家有能力创造和塑造先进的文明。本文基于文献研究和与教育机会相关的官方政府数据。对科学的社会公正将通过在获取知识和获得知识来源方面建立平衡来实现。文盲率的下降表明这个社区接受了适当的教育。要在知识型社会取得进步,有五个方面,即基础设施、内容、负担能力、多样性和人的能力。【关键词】社区发展,教育可及性,社会公正,知识社会【关键词】社区发展,教育可及性,社会公正,知识社会】Kemajuan ini diperoleh karena企鹅和ilmu pengetahuan di negara mereka。印度尼西亚sebagai negara berkembang juga berusaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan。Namun selama ilmu pengetahuan di sebarkan secara tiak merata, negara ini sulit untuk bangkit dari keterpurukan tersebut。印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语:印度尼西亚语Keadilan social dalam bidang ilmu pengetahuan adalah kunci untuk mencapai sebuah masyarakat pengetahuan atau知识社会。Dalam membentuk masyarakat pengetahuan yang berkeadilan社会设置dtidaknya ada lima asek yang perlu diperhatikan, yakni infrastructure fisik, konten pengetahuan, keterjangkauan, keberagaman, dan kapasitas manusia。Kata Kunci: Pembangunan Masyarakat, Akses Pendidikan, Keadilan social, Masyakarat Berpengetahuan
{"title":"Pembangunan Masyarakat melalui Penegakan Keadilan Sosial terhadap Akses Ilmu Pengetahuan Menuju Knowledge Society","authors":"Prakoso Bhairawa Putera, M. Zulhamdani","doi":"10.47441/JKP.V15I2.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/JKP.V15I2.129","url":null,"abstract":"Social justice in the field of science is the key to achieving a knowledge society. Indonesia as a developing country is also trying to develop science. However, not all Indonesians have access to formal education and other sources of knowledge. The development of science led a nation that had the ability to create and shape advanced civilizations. This paper is based on a literature study and official government data related to education access. Social justice towards science will be achieved by creating a balance in access to knowledge and the availability of sources of knowledge. The decreasing level of illiteracy indicates that the community has received a proper education. There are five aspects to achieving progress in a knowledge-based society namely infrastructure, content, affordability, diversity, and human capacity. \u0000Keywords:  Community Development, Education Access, Social Justice, Knowledge Society \u0000ABSTRAK \u0000Kemajuan dan kemakmuran telah dirasakan oleh berbagai negara di beberapa negara Amerika utara, eropa, dan beberapa negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan dan China. Kemajuan ini diperoleh karena penguasaan ilmu pengetahuan di negara mereka. Indonesia sebagai negara berkembang juga berusaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Namun selama ilmu pengetahuan di sebarkan secara tidak merata, negara ini sulit untuk bangkit dari keterpurukan tersebut. Kemajuan bangsa hanya diperoleh jika masyarakat Indonesia telah mendapatkan keadilan sosial dalam bidang ilmu pengetahuan. Keadilan sosial dalam bidang ilmu pengetahuan adalah kunci untuk mencapai sebuah masyarakat pengetahuan atau knowledge society. Dalam membentuk masyarakat pengetahuan yang berkeadilan sosial setidaknya ada lima aspek yang perlu diperhatikan, yakni infrastruktur fisik, konten pengetahuan, keterjangkauan, keberagaman, dan kapasitas manusia. \u0000Kata Kunci: Pembangunan Masyarakat, Akses Pendidikan, Keadilan Sosial, Masyakarat Berpengetahuan","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123288279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kebijakan Pemerintah Provinsi Banten dalam Peningkatan Cakupan Akta Kelahiran di Wilayah Kabupaten Serang dan Kota Serang 班腾省的政策增加了该地区的出生证范围
Pub Date : 2020-12-15 DOI: 10.47441/JKP.V15I2.122
Devi Triady Bachruddin, Guntur Fernanto, Bani Adi Darma, Oki Oktaviana
The role of local government is needed in improving services and awareness to increase the fulfillment of birth certificates. As of March 2019, the coverage of birth certificate ownership in Banten province only reached 78.24%, which is below the national average of 88.66%. This study aims to find out the problem of the low coverage of birth certificate ownership in the Banten Province, specifically in the City of Serang and Serang District. This research uses quantitative and qualitative methods, conducted from April to June 2019. The results showed the factors causing the low ownership of birth certificates in Serang City were the lack of public awareness in urban areas to have a birth certificate and the non-optimal presence of SMARTDUKCAPIL as an online-based population administration service application. Whereas in Serang District, the distance of the sub-district to the district capital and lack of presence of the Disdukcapil UPT in each district were the main factors. The strategy that can be implemented are developing human resources, optimizing and developing facilities and infrastructure, increasing cooperation networks, and increasing public awareness ABSTRAK Peran Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan dalam peningkatan pelayanan dan peningkatan kesadaran keluarga untuk peningkatan pemenuhan cakupan kepemilikan akta kelahiran. Gambaran masih rendahnya cakupan kepemilikan akta kelahiran terjadi di wilayah provinsi Banten. Sampai dengan bulan Maret 2019, cakupan kepemilikan Akta Kelahiran di wilayah Provinsi Banten baru mencapai 78,24% jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 88,66%. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mix methode), dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2019. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth-interview) dengan informan yang berasal dari Pemerintah Provinsi Banten serta Pemerintah Kabupaten Serang dan Kota Serang. Selain itu dilakukan studi literatur dan telaahan dokumen yang relevan dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukan sampai dengan bulan mei 2019 cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0 – 18 tahun di wilayah Kabupaten Serang baru mencapai 69,88%. Kecamatan Cinangka dan Tanara merupakan daerah di Kabupaten Serang yang cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0 – 18 tahun paling kecil. Sampai dengan bulan mei 2019, cakupan kepemilikan akta kelahiran di wilayah ini baru mencapai 54,01% dan 55,69%. Cakupan akta kelahiran penduduk usia 0- 18 di wilayah Kota Serang baru mencapai 80,44%.  Kecamatan Serang merupakan wilayah dengan cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0 – 18 paling kecil diantara wilayah lainnya (hanya 76,56%). Jarak bukan merupakan faktor penghambat kepemilikan akta kelahiran di Kota Serang. Hasil analisis regresi korelasi memperlihatkan kecenderungan semakin jauh jarak kecamatan dari pusat kota semakin tinggi cakupan kepemilikan akta kelahirannya. Kondisi ini berbanding terbalik de
需要地方政府在改善服务和提高认识方面发挥作用,以增加出生证的履行。截至2019年3月,万丹省出生证明拥有率仅为78.24%,低于全国平均水平88.66%。本研究旨在找出万丹省出生证明拥有率低的问题,特别是在雪朗市和雪朗区。该研究采用定量和定性方法,于2019年4月至6月进行。结果显示,造成雪朗市出生证明拥有率低的因素是城市地区公众缺乏拥有出生证明的意识,以及SMARTDUKCAPIL作为基于在线的人口管理服务应用程序的存在不理想。而在雪朗县,街道到县首府的距离以及每个县缺乏县首府UPT是主要因素。可以实施的战略是开发人力资源、优化和发展设施和基础设施、增加合作网络和提高公众意识。我是万丹省的一员,我是万丹省的一员。三派登甘bulan市场2019,akupan kepemilikan Akta Kelahiran di wilayah省万丹巴鲁门牌78,24%;三派巴鲁门牌88,66%。Penelitian ini是一种综合方法,它是一种综合分析方法,它是一种综合分析方法,它是一种综合分析方法。彭普兰的数据和信息是dilakukan melalui wawancara mendalam(深度采访),邓登的信息是yang berasal在卑美林达省,Banten serta卑美林达省,kabupten Serang和Kota Serang。Selain itu dilakukan研究文学,但telahan dokumen yang相关,denengan permasalhan penelitian。2019年10月1日- 18日,在马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚,马来西亚。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Sampai dengan bulan mei 2019, cakupan kepemilikan akta kelahiran di wilayah ini baru mencapai 54,01% dan 55,69%。亚庇达-西庇达-西庇达:80,44%。Kecamatan Serang merupakan wilayah dengan cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0 - 18 paling kecil diantara wilayah lainnya (hanya 76,56%)。在哥打雪朗,我们要做的就是让自己的生活更美好。对韩国人的分析回归是:韩国人的生活是幸福的,韩国人的生活是幸福的,韩国人的生活是幸福的,韩国人的生活是幸福的。这是我的生日,我的生日是我的生日,我的生日是我的生日,我的生日是我的生日。
{"title":"Kebijakan Pemerintah Provinsi Banten dalam Peningkatan Cakupan Akta Kelahiran di Wilayah Kabupaten Serang dan Kota Serang","authors":"Devi Triady Bachruddin, Guntur Fernanto, Bani Adi Darma, Oki Oktaviana","doi":"10.47441/JKP.V15I2.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/JKP.V15I2.122","url":null,"abstract":"The role of local government is needed in improving services and awareness to increase the fulfillment of birth certificates. As of March 2019, the coverage of birth certificate ownership in Banten province only reached 78.24%, which is below the national average of 88.66%. This study aims to find out the problem of the low coverage of birth certificate ownership in the Banten Province, specifically in the City of Serang and Serang District. This research uses quantitative and qualitative methods, conducted from April to June 2019. The results showed the factors causing the low ownership of birth certificates in Serang City were the lack of public awareness in urban areas to have a birth certificate and the non-optimal presence of SMARTDUKCAPIL as an online-based population administration service application. Whereas in Serang District, the distance of the sub-district to the district capital and lack of presence of the Disdukcapil UPT in each district were the main factors. The strategy that can be implemented are developing human resources, optimizing and developing facilities and infrastructure, increasing cooperation networks, and increasing public awareness \u0000ABSTRAK \u0000Peran Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan dalam peningkatan pelayanan dan peningkatan kesadaran keluarga untuk peningkatan pemenuhan cakupan kepemilikan akta kelahiran. Gambaran masih rendahnya cakupan kepemilikan akta kelahiran terjadi di wilayah provinsi Banten. Sampai dengan bulan Maret 2019, cakupan kepemilikan Akta Kelahiran di wilayah Provinsi Banten baru mencapai 78,24% jauh di bawah rata-rata nasional yang mencapai 88,66%. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mix methode), dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2019. Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth-interview) dengan informan yang berasal dari Pemerintah Provinsi Banten serta Pemerintah Kabupaten Serang dan Kota Serang. Selain itu dilakukan studi literatur dan telaahan dokumen yang relevan dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukan sampai dengan bulan mei 2019 cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0 – 18 tahun di wilayah Kabupaten Serang baru mencapai 69,88%. Kecamatan Cinangka dan Tanara merupakan daerah di Kabupaten Serang yang cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0 – 18 tahun paling kecil. Sampai dengan bulan mei 2019, cakupan kepemilikan akta kelahiran di wilayah ini baru mencapai 54,01% dan 55,69%. Cakupan akta kelahiran penduduk usia 0- 18 di wilayah Kota Serang baru mencapai 80,44%.  Kecamatan Serang merupakan wilayah dengan cakupan kepemilikan akta kelahiran usia 0 – 18 paling kecil diantara wilayah lainnya (hanya 76,56%). Jarak bukan merupakan faktor penghambat kepemilikan akta kelahiran di Kota Serang. Hasil analisis regresi korelasi memperlihatkan kecenderungan semakin jauh jarak kecamatan dari pusat kota semakin tinggi cakupan kepemilikan akta kelahirannya. Kondisi ini berbanding terbalik de","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125498225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peningkatan Profesionalitas Menuju Legitimasi Praktik Humas Pemerintah Indonesia 增加印尼政府公关实践的专业知识
Pub Date : 2020-12-15 DOI: 10.47441/JKP.V15I2.127
Erlin Puspita Ningrum
Public relations as an occupational group struggles for legitimacy in society so that they need to move toward professionalization. This study investigated the Indonesian government's public relations efforts in professionalizing the field. Since 2015, under the recent presidency of Joko Widodo, there is enthusiasm toward a new government initiative called Government Public Relations (GPR) which signals professional competencies. How this GPR initiative relates to the professionalization of public relations underpins this study. In doing so, it applied two qualitative approaches: first, a constructive approach to the structure of professionalization by reviewing six government policies related to the practice and profession of public relations; second, an interpretive approach to the perceptions and reflections of those government policies by in-depth interviewing ten practitioners from both central and regional government agencies. In Indonesia, the findings showed that licensing is at the forefront of the professionalization of public relations mainly through education, training, expertise, skills, ethical codes, and professional association. The emergence of ICT urged the enhancement of public relations professional roles in creating good governance, including the openness of public information and public involvement. Although these concepts are partially understood by practitioners due to decentralization and early phase implementation, Indonesian government public relations is ‘on the move to becoming professionals.’ Based on these findings, this study showed that the professionalization of government public relations, including the creation of good governance, is a mutual relationship working in a cycle process in the provision of a democratic political system. To implement this process, it is important to consider public sector characteristics in the creation of government policies to make it fully understandable, achievable, and sustainable. Keywords: Professionalism, Public Relations, Indonesian Government ABSTRAK Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai salah satu kelompok okupasi sulit mendapatkan pengakuan di masyarakat, sehingga perlu meningkatkan profesionalitas. Sejak tahun 2015, dibawah pemerintahan Joko Widodo, ada antusiasme terhadap program pemerintah bernama Government Public Relations (GPR) yang mensyaratkan kompetensi profesi humas. Bagaimana GPR mempengaruhi peningkatan profesionalitas humas pemerintah melatarbelakangi studi ini. Penelitian terdahulu mengidentifikasi tiga cara peningkatan profesionalitas, yaitu bottom-up, top-down, dan kolaborasi. Studi ini menginvestigasi upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan praktisi humas pemerintah untuk membuat sektor ini lebih profesional. Untuk itu, digunakan dua pendekatan kualitatif: pertama, pendekatan konstruktif tentang praktik dan profesi humas pemerintah dengan meninjau enam kebijakan publik; kedua, pendekatan interpretatif melalui wawancara secara mendalam terhadap pers
公共关系作为一个职业群体,在社会中努力争取合法性,需要走向专业化。本研究调查了印尼政府在职业化领域的公共关系努力。自2015年以来,在最近的总统佐科·维多多(Joko Widodo)的领导下,人们对一项名为政府公共关系(GPR)的新政府倡议充满热情,这标志着专业能力。GPR倡议与公共关系专业化的关系是本研究的基础。在此过程中,它采用了两种定性方法:第一,通过审查与公共关系实践和专业有关的六项政府政策,对专业化结构采取建设性方法;其次,通过深入访谈十位来自中央和地方政府机构的从业人员,对这些政府政策的看法和反思进行解释。在印度尼西亚,调查结果表明,主要通过教育、培训、专业知识、技能、道德规范和专业协会,许可是公共关系专业化的前沿。信通技术的出现促使加强公共关系专业人员在建立良好治理方面的作用,包括公开公共信息和公众参与。虽然由于权力下放和早期实施,从业人员对这些概念有部分理解,但印度尼西亚政府公共关系正在走向专业化。“基于这些发现,这项研究表明,政府公共关系的专业化,包括建立良好的治理,是一种相互关系,在提供民主政治制度的循环过程中发挥作用。”为了实施这一进程,重要的是在制定政府政策时考虑公共部门的特点,使其完全可理解、可实现和可持续。【关键词】专业主义;公共关系;印尼政府;Sejak tahun, 2015年,印尼总理佐科·维多多,马来西亚政府公共关系(GPR)首席执行官杨文华(yang mensyaratkan konpetensi)教授。巴盖马纳探地雷达(GPR)探地雷达(GPR)探地雷达(pgp)探地雷达(pgp)探地雷达(pgp)探地雷达。Penelitian terdahulu mengidentifikasi tiga cara peningkatan professionalitas, yitu自下而上,自上而下,dan kolaborasi。研究和调查印尼国家卫生组织,印尼国家卫生组织,国家卫生组织,国家卫生组织,国家卫生组织。Untuk itu, digunakan dua pendekatan kualititf; pertama, pendekatan konstruktif tentenpraktik dan profesi human, peremintah dengan meninjau enam kebijakan publicik;Kedua, pendekatan interpretation melalui wawankara secara mendalam terhadap persepi Dan refleksi sepuluh praktisi humas peremerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah tentang penerapan kebijakan tersebut。Hasil penelitian menyatakan bahwa di Indonesia, licensing atau SK Pengangkatan Jabatan funsional Tertentu (JFT) Pranata Humas menjadi syarat pertama untuk meningkatkan professionalitas Humas peremerintah, diikuti dengan Penetapan Angka credit (PAK) yang menakup pendidikan, pelatihan, keahlian, keterampilan, kode etik, dan asosiasi profesi。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】Walaupun baru separh dipahami oleh praktisi karena因子去中心化,但taha - awal实施,kedua - hali menmenon人类的发展,bergera - menuju专业。研究政治民主制度的政治民主制度,是一种专业的民主制度。Untuk mengimplementasikan proses ini, pembuatan kebijakan public likk perlu成员pertitimbangkan karakteristik unik部门permerintahan agar dapat seuhnya dipahami, diterima, dan berkelanjutan。Kata Kunci: professionalitas, Hubungan Masyarakat, Pemerintah Indonesia
{"title":"Peningkatan Profesionalitas Menuju Legitimasi Praktik Humas Pemerintah Indonesia","authors":"Erlin Puspita Ningrum","doi":"10.47441/JKP.V15I2.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/JKP.V15I2.127","url":null,"abstract":"Public relations as an occupational group struggles for legitimacy in society so that they need to move toward professionalization. This study investigated the Indonesian government's public relations efforts in professionalizing the field. Since 2015, under the recent presidency of Joko Widodo, there is enthusiasm toward a new government initiative called Government Public Relations (GPR) which signals professional competencies. How this GPR initiative relates to the professionalization of public relations underpins this study. In doing so, it applied two qualitative approaches: first, a constructive approach to the structure of professionalization by reviewing six government policies related to the practice and profession of public relations; second, an interpretive approach to the perceptions and reflections of those government policies by in-depth interviewing ten practitioners from both central and regional government agencies. In Indonesia, the findings showed that licensing is at the forefront of the professionalization of public relations mainly through education, training, expertise, skills, ethical codes, and professional association. The emergence of ICT urged the enhancement of public relations professional roles in creating good governance, including the openness of public information and public involvement. Although these concepts are partially understood by practitioners due to decentralization and early phase implementation, Indonesian government public relations is ‘on the move to becoming professionals.’ Based on these findings, this study showed that the professionalization of government public relations, including the creation of good governance, is a mutual relationship working in a cycle process in the provision of a democratic political system. To implement this process, it is important to consider public sector characteristics in the creation of government policies to make it fully understandable, achievable, and sustainable. \u0000Keywords: Professionalism, Public Relations, Indonesian Government \u0000ABSTRAK \u0000Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai salah satu kelompok okupasi sulit mendapatkan pengakuan di masyarakat, sehingga perlu meningkatkan profesionalitas. Sejak tahun 2015, dibawah pemerintahan Joko Widodo, ada antusiasme terhadap program pemerintah bernama Government Public Relations (GPR) yang mensyaratkan kompetensi profesi humas. Bagaimana GPR mempengaruhi peningkatan profesionalitas humas pemerintah melatarbelakangi studi ini. Penelitian terdahulu mengidentifikasi tiga cara peningkatan profesionalitas, yaitu bottom-up, top-down, dan kolaborasi. Studi ini menginvestigasi upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan praktisi humas pemerintah untuk membuat sektor ini lebih profesional. Untuk itu, digunakan dua pendekatan kualitatif: pertama, pendekatan konstruktif tentang praktik dan profesi humas pemerintah dengan meninjau enam kebijakan publik; kedua, pendekatan interpretatif melalui wawancara secara mendalam terhadap pers","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124380171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Evaluasi Penerimaan CPNS bagi Penyandang Disabilitas  di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan 加里曼丹省南部政府的CPNS残疾接受评估
Pub Date : 2020-12-15 DOI: 10.47441/JKP.V15I2.136
Masrudi Muchtar, Utomo, L. Nisa, Dewi Siska, Maliani
The recruitment of civil servant for persons with disabilities by the Provincial Government of South Kalimantan is one of the manifestations of Law No. 8 of 2016 concerning Persons with Disabilities. The law changes the paradigm that makes persons with disabilities as dignified humans who have the same rights as other citizens, including the right to decent work. Affirmation policies have been given to persons with disabilities, but in practice, there are still people with disabilities who feel discriminated against. This condition needs to be evaluated. The purpose of this study is to describe the implementation of civil servant recruitment for persons with disabilities and its compliance with existing policies and also to formulate a policy strategy for the next recruitment. The implementation of civil servant recruitment in 2018 is generally carried out well, except that there are problems with the recruitment of CPNS for persons with disabilities that are not fully in accordance with the policy of respecting, protecting, and fulfilling the rights of persons with disabilities. There are several strategies for implementing civil servant recruitment for persons with disabilities, there are: 1) Conducting equal perceptions between central government, regional government, and other related parties, 2) Building positive concepts for persons with disabilities, 3) Providing greater opportunities for persons with disabilities to become civil servant, 4) Arrange the formation of persons with disabilities based on regional needs and persons with disabilities, 5) Conduct planning of implementation of civil servant recruitment for persons with disabilities by involving the community of persons with disabilities and related parties, 6) Optimizing services for persons with disabilities.  Keywords: Evaluation, Civil Servant Recruitment, People with Disabilities ABSTRAK Pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu perwujudan dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Undang-Undang tersebut merubah paradigma yang menjadikan penyandang disabilitas sebagai manusia yang bermartabat yang memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya, salah satunya hak mendapatkan pekerjaan yang layak. Kebijakan afirmasi telah diberikan kepada penyandang disabilitas, tetapi dalam pelaksanaannya masih ada penyandang disabilitas yang merasakan diskriminasi. Kondisi tersebut melatarbelakangi perlunya evaluasi pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas dan kesesuaiannya dengan kebijakan yang telah ada, serta merumuskan strategi kebijakan pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas pada kesempatan berikutnya. Pelaksanaan penerimaan CPNS tahun 2018 pada umumnya terlaksana dengan baik, hanya saja terdapat permasalahan penerimaan CPNS bagi penyand
南加里曼丹省政府为残疾人招聘公务员是2016年《关于残疾人的第8号法》的体现之一。这项法律改变了将残疾人视为有尊严的人,与其他公民享有同样的权利,包括获得体面工作的权利的范式。虽然对残疾人给予了肯定政策,但在实践中,仍有残疾人感到受到歧视。这种情况需要评估。本研究的目的,是描述招聘残疾人士公务员的推行情况及对现行政策的遵从情况,并为下一次招聘制订政策策略。2018年公务员招聘工作实施情况总体良好,但残疾人护工招聘工作存在一些问题,不完全符合尊重、保护和实现残疾人权利的方针。招聘残疾人士公务员的策略包括:1)在中央政府、地方政府和其他相关方之间建立平等认知;2)树立积极的残疾人观念;3)为残疾人成为公务员提供更多机会;4)根据地区需要和残疾人的需要安排残疾人的形成;(5)通过残疾人社区和相关方的参与,对残疾人公务员招聘的实施进行规划;(6)优化残疾人服务。【关键词】考核,公务员招聘,残疾人】【关键词】考核,公务员招聘,残疾人就业】【关键词】考核,公务员招聘,残疾人就业】【关键词】考核,公务员招聘,残疾人就业】【关键词】考核,残疾人就业】【关键词】考核,残疾人就业】【关键词】考核,残疾人就业】【关键词】考核,残疾人就业】【关键词】考核,残疾人就业】【关键词】考核,残疾人就业】Undang-Undang tersebut merubah paradigm yang menjadikan penyandang disabilitas sebagai manusia yang bermartabat yang memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya, salah satunya hak menapatkan pekerjaan yang layak。Kebijakan afirmasi telah diberikan kepada penyandang disabilitas, tetapi dalam pelaksanaannya masih ada penyandang disabilitas yang merasakan diskriminasi。【摘要】小儿麻痹症患者、慢性麻痹症患者、慢性麻痹症患者、慢性麻痹症患者、慢性麻痹症患者。Tujuan dari penyandandi adalah untuk menggambarkan pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas dan kesessuaiannya dengan kebijakan yang telah ada, serta merumuskan strategi kebijakan pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas padadkesempatan berikutnya。2018年9月1日,在北京北京举行的一次会议上,尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔尼泊尔Terdapat beberapa strategi pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas, diantaranya: 1) Melakukan penyamaan persepsi antar pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya, 2) Menyusun formasi penyandang disabilitas berdasarkan kebutuhan daerah dan penyandang disabilitas, 3) Mengoptimalkan pelayanan bagi penyandang disabilitas。Kata Kunci: Evaluasi, Penerimaan CPNS, Penyandang disability
{"title":"Evaluasi Penerimaan CPNS bagi Penyandang Disabilitas  di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan","authors":"Masrudi Muchtar, Utomo, L. Nisa, Dewi Siska, Maliani","doi":"10.47441/JKP.V15I2.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/JKP.V15I2.136","url":null,"abstract":"The recruitment of civil servant for persons with disabilities by the Provincial Government of South Kalimantan is one of the manifestations of Law No. 8 of 2016 concerning Persons with Disabilities. The law changes the paradigm that makes persons with disabilities as dignified humans who have the same rights as other citizens, including the right to decent work. Affirmation policies have been given to persons with disabilities, but in practice, there are still people with disabilities who feel discriminated against. This condition needs to be evaluated. The purpose of this study is to describe the implementation of civil servant recruitment for persons with disabilities and its compliance with existing policies and also to formulate a policy strategy for the next recruitment. The implementation of civil servant recruitment in 2018 is generally carried out well, except that there are problems with the recruitment of CPNS for persons with disabilities that are not fully in accordance with the policy of respecting, protecting, and fulfilling the rights of persons with disabilities. There are several strategies for implementing civil servant recruitment for persons with disabilities, there are: 1) Conducting equal perceptions between central government, regional government, and other related parties, 2) Building positive concepts for persons with disabilities, 3) Providing greater opportunities for persons with disabilities to become civil servant, 4) Arrange the formation of persons with disabilities based on regional needs and persons with disabilities, 5) Conduct planning of implementation of civil servant recruitment for persons with disabilities by involving the community of persons with disabilities and related parties, 6) Optimizing services for persons with disabilities.  \u0000Keywords: Evaluation, Civil Servant Recruitment, People with Disabilities \u0000ABSTRAK \u0000Pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu perwujudan dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Undang-Undang tersebut merubah paradigma yang menjadikan penyandang disabilitas sebagai manusia yang bermartabat yang memiliki hak yang sama dengan warga negara lainnya, salah satunya hak mendapatkan pekerjaan yang layak. Kebijakan afirmasi telah diberikan kepada penyandang disabilitas, tetapi dalam pelaksanaannya masih ada penyandang disabilitas yang merasakan diskriminasi. Kondisi tersebut melatarbelakangi perlunya evaluasi pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas dan kesesuaiannya dengan kebijakan yang telah ada, serta merumuskan strategi kebijakan pelaksanaan penerimaan CPNS bagi penyandang disabilitas pada kesempatan berikutnya. Pelaksanaan penerimaan CPNS tahun 2018 pada umumnya terlaksana dengan baik, hanya saja terdapat permasalahan penerimaan CPNS bagi penyand","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130389270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Kebijakan Pembangunan Dalam Konsep Kepemimpinan Partisipatif 参与领导理念中的发展政策
Pub Date : 2020-06-14 DOI: 10.47441/jkp.v15i1.108
Wimmy Haliim
People's needs are often considered trivial by bureaucrats who sit in the government of a country. They tend to carry out and make programs or policies with top-down development, but the compatibility between what is needed by the people and what is done by the government is often different. Therefore, a more bottom-up approach must be present in the policy making process that is within the body of government. One of the goals of writing this article is the desire to strengthen the role of the community in the policy-making process that is considered important. The writing of this article uses the use of normative writing models. So that it uses a conceptual approach to explain to readers the importance of the concept of participatory leadership in development policy. Participatory leadership is leadership that bases its policy makers on a mature process of deliberation (deliberation process) by involving the public, so that development policies that are born can answer the needs and improve the socio-economic capabilities of the public. The concept of participatory leadership can be applied to every public official in the central to regional government environment, the government's goal to carry out comprehensive bureaucratic reform can be achieved. Also, the community will be far more independent and strong. The independence and strength of the community, in addition to being used to participate in the planning process, are also very much needed as an external party in monitoring and evaluating development policies. Keywords: Participation, Development Policy, Participatory Leadership Abstrak Kebutuhan rakyat seringkali dianggap hal yang sepele oleh birokrat yang duduk didalam pemerintahan sebuah negara. Mereka memiliki kecenderungan melakukan dan membuat program atau kebijakan dengan pembangunan yang bersifat top-down, namun kesesuaian antara apa yang dibutuhkan rakyat dengan yang dikerjakan oleh pemerintah sering kali berbeda. Maka dari itu, pendekatan yang lebih bottom-up harus hadir didalam proses pembuatan kebijakan yang ada didalam tubuh pemerintah. Salah satu tujuan penulisan artikel ini adalah keinginan untuk memperkuat peran masyarakat dalam proses pembuat kebijakan yang dinilai penting. Penulisan artikel ini menggunakan penggunaan model penulisan normatif. Sehingga didalamnya menggunakan pendekatan konseptual untuk menjelaskan kepada pembaca pentingan konsep kepemimpinan partisipatif dalam kebijakan pembangunan. Kepemimpinan partisipatif adalah kepemimpinan yang mendasarkan pembuat kebijakannya pada proses pertimbangan yang matang (proses deliberasi) dengan mengikutsertakan publik, sehingga kebijakan pembangunan yang lahir bisa menjawab kebutuhan dan meningkatkan kemampuan sosial-ekonomi publik. Konsep kepemimpinan partisipatif ini bisa diaplikasikan pada setiap pejabat publik yang ada dilingkungan pemerintahan pusat hingga daerah, tujuan pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh bisa tercapai. Selain itu, ma
人们的需求往往被坐在政府里的官僚们视为微不足道。他们倾向于自上而下地执行和制定方案或政策,但人民的需要和政府所做的事情往往是不一致的。因此,在政府机构内部的政策制定过程中必须采用一种更自下而上的方法。写这篇文章的目的之一是希望加强社区在被认为是重要的决策过程中的作用。本文的写作采用了规范的写作模式。因此,它使用概念性的方法向读者解释参与式领导概念在发展政策中的重要性。参与式领导是将决策者建立在公众参与的成熟的审议过程(审议过程)之上,使所产生的发展政策能够满足公众的需求,提高公众的社会经济能力的领导。参与式领导的理念可以应用于中央到地方政府环境中的每一位公职人员,从而实现政府进行全面官僚体制改革的目标。此外,社区将更加独立和强大。社区的独立性和力量,除了用来参与规划进程之外,也非常需要作为监测和评价发展政策的外部方面。关键词:参与;发展政策;参与式领导;Mereka memiliki kecenderungan melakukan dan memeruman节目atau kebijakan dengan pembangunan yang berbeda自上而下,namun kessuan an antara apan dibutuhkan rakyat dengan yang dikerjakan oleh permerintah服务kali berbeda。Maka dari itu, pendekatan yang lebih自下而上harus hadir didalam propropembuatan kebijakan yang ada didalam tubuh peremerintah。Salah satu tujuan penturan artikel ini adalah keinginan untuk成员perkuat peran masyarakat dalam提议penbuat kebijakan yang dinilai penting。penulisarkel在孟古那坎彭古那安模型的penulisnormatiment。sehinga didalamnya menggunakan pendekatan konseptuk menjelaskan kepada penbaca pentingan konsep kepimpimpan patipatif dalam kebijakan pembangunan。Kepemimpinan参与adalah Kepemimpinan yang mendasarkan pembuat kebijakannya pada proses pertimbangan yang matang(审议)dengan mengikutsertakan public, sehinga kebijakan pembangunan yang lahir bisa menjawab kebutuhan dan menmenkatkan kemampuan社会经济公共。康塞普继续积极参与社会主义外交、社会主义政治、社会主义政治建设、社会主义政治建设、社会主义政治建设、社会主义政治建设、社会主义政治建设、社会主义政治建设、社会主义政治建设、社会主义政治建设和社会主义政治建设。Selain itu, masyarakat akan jauh lebih mandiri dan kuat。kmandirian dan kekuatan masyarakat, selain bisa digunakan untuk ikutserta dalam proproperencanan, juga sangat dibutuhkan sebagai pihak eknal dalam pengawasan hingga evaluasi kebijakan pembangunan。Kata Kunci: Partisipasi, Kebijakan Pembangunan, Kepemimpinan Partisipatif。
{"title":"Kebijakan Pembangunan Dalam Konsep Kepemimpinan Partisipatif","authors":"Wimmy Haliim","doi":"10.47441/jkp.v15i1.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/jkp.v15i1.108","url":null,"abstract":"People's needs are often considered trivial by bureaucrats who sit in the government of a country. They tend to carry out and make programs or policies with top-down development, but the compatibility between what is needed by the people and what is done by the government is often different. Therefore, a more bottom-up approach must be present in the policy making process that is within the body of government. One of the goals of writing this article is the desire to strengthen the role of the community in the policy-making process that is considered important. The writing of this article uses the use of normative writing models. So that it uses a conceptual approach to explain to readers the importance of the concept of participatory leadership in development policy. Participatory leadership is leadership that bases its policy makers on a mature process of deliberation (deliberation process) by involving the public, so that development policies that are born can answer the needs and improve the socio-economic capabilities of the public. The concept of participatory leadership can be applied to every public official in the central to regional government environment, the government's goal to carry out comprehensive bureaucratic reform can be achieved. Also, the community will be far more independent and strong. The independence and strength of the community, in addition to being used to participate in the planning process, are also very much needed as an external party in monitoring and evaluating development policies. \u0000Keywords: Participation, Development Policy, Participatory Leadership \u0000Abstrak \u0000Kebutuhan rakyat seringkali dianggap hal yang sepele oleh birokrat yang duduk didalam pemerintahan sebuah negara. Mereka memiliki kecenderungan melakukan dan membuat program atau kebijakan dengan pembangunan yang bersifat top-down, namun kesesuaian antara apa yang dibutuhkan rakyat dengan yang dikerjakan oleh pemerintah sering kali berbeda. Maka dari itu, pendekatan yang lebih bottom-up harus hadir didalam proses pembuatan kebijakan yang ada didalam tubuh pemerintah. Salah satu tujuan penulisan artikel ini adalah keinginan untuk memperkuat peran masyarakat dalam proses pembuat kebijakan yang dinilai penting. Penulisan artikel ini menggunakan penggunaan model penulisan normatif. Sehingga didalamnya menggunakan pendekatan konseptual untuk menjelaskan kepada pembaca pentingan konsep kepemimpinan partisipatif dalam kebijakan pembangunan. Kepemimpinan partisipatif adalah kepemimpinan yang mendasarkan pembuat kebijakannya pada proses pertimbangan yang matang (proses deliberasi) dengan mengikutsertakan publik, sehingga kebijakan pembangunan yang lahir bisa menjawab kebutuhan dan meningkatkan kemampuan sosial-ekonomi publik. Konsep kepemimpinan partisipatif ini bisa diaplikasikan pada setiap pejabat publik yang ada dilingkungan pemerintahan pusat hingga daerah, tujuan pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi secara menyeluruh bisa tercapai. Selain itu, ma","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128998409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dinamika, Problematika, Dan Implikasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Plastik Di Daerah 该地区的动态、问题和政策管理塑料垃圾的含义
Pub Date : 2020-06-14 DOI: 10.47441/jkp.v15i1.40
S. Fitri, Ray Ferza
Plastic usage in society has become an issue that should be addressed correctly. In an international study entitled Plastic Waste Associated with Disease on Coral Reefs Indonesia was one of the most productive plastic polluters to the ocean by the period of 2010-2025. In order to address it, The Government had enacted various hierarchical policy be it, national- local. The result was far from optimal since Plastics still placed to be the second-largest waste with high possibility unprocessed in the landfill. The current condition of the landfill was vastly open dump instead of processed management. Ministry of Home Affairs as the pivot of the national government in the regions needs to learn and supervise waste management policies by the locals. This research aimed to elaborate on the dynamics, problems, and implications of waste management policy in regions. Based on qualitative method with descriptive approach. this research found that local plastic management within the regions quiets unproductive since several multilevel policies yet to be synergized. Government, be it national or locals, indicated improvement in waste management policy at the regions. In line with that, The National Government advised taking actions as the following; inter-ministerial coordination; research and technology integration; optimizing technical coordination forum between the ministry of home affairs and other executive organs; coordinate with rural ministry to open an alternative for waste improvement by the village allocation fund; tipping fee acceleration policy for the local government; PKK instruction to embrace society-based policy of waste reduction. Abstrak Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia menjadi persoalan yang harus diselesaikan dengan tepat. Studi internasional berjudul “Plastic Waste Associated with Disease on Coral Reefs” menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang diproyeksikan paling banyak menebarkan sampah plastik ke laut dalam kurun waktu 2010-2025. Untuk menangani hal ini, pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan hirarkis pusat-daerah. Sejauh ini, hasil dari kebijakan yang ada masih kurang optimal karena plastik di Indonesia masih menjadi jenis sampah terbanyak kedua yang tertimbun di TPA tanpa diproses. Saat ini kondisi TPA di Indonesia masih mengedepankan aktivitas timbun (dumping) bukan aktivitas mengolah. Kementerian Dalam Negeri sebagai poros pemerintah pusat di daerah, dipandang perlu untuk mengkaji dan membina kebijakan pengelolaan sampah di pemerintahan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika dan implikasi kebijakan pengelolaan sampah plastik di daerah. Berdasarkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan pengelolaan sampah plastik di daerah belum produktif karena kebijakan terkait di berbagai tingkatan pemerintahan belum sinergi. Pemerintah, baik pusat dan daerah menunjukkan indikasi perbaikan kebijakan pengelolaan sampah. Sejalan d
塑料在社会中的使用已经成为一个应该正确解决的问题。在一项名为“塑料废物与珊瑚礁疾病相关”的国际研究中,印度尼西亚是2010-2025年期间海洋中最多产的塑料污染者之一。为了解决这个问题,政府制定了各种等级政策,无论是国家还是地方。结果远非理想,因为塑料仍然是第二大垃圾,很可能在垃圾填埋场未经处理。目前填埋场的现状是大面积露天倾倒,没有进行处理管理。作为中央政府在地方的支点,内政部需要学习和监督地方的废物管理政策。本研究旨在阐述区域废物管理政策的动态、问题和影响。基于定性方法与描述性方法。本研究发现,由于若干多层政策尚未协同作用,区域内的局部塑料管理仍然是非生产性的。国家或地方政府都表示改善了各区域的废物管理政策。为此,国民政府建议采取以下行动:部际协调;研究与技术整合;优化内政部与其他行政机关的技术协调论坛;与农村部门协调,由村庄拨款为废物改善开辟一个替代方案;地方政府的小费加速政策;库尔德工人党指示采取以社会为基础的减少废物政策。【摘要】彭家南塑料制品的研究进展。国际学术研究"塑料废物与珊瑚礁疾病有关"印度尼西亚termasuk negara yang diproyeksikan paling banyak menebarkan sampah plastik ke laut dalam kurun waktu 2010-2025。Untuk menangani hal ini, permerintelah menetapkan berbagai kebijakan hirarkis pusat-daerah。Sejauh ini, hasil dari kebijakan yang ada masih kurang优化karena plastik di印度尼西亚masih menjadi jenis sampah terbanyak kedua yang tertimbun di TPA tanpa didis。Saat ini kondisi TPA di Indonesia masih mengedepankan aktivitas timbun(倾销)bukan aktivitas mengolah。Kementerian Dalam Negeri sebagai poros pemerintah pusat di daerah, dipandang perlu untuk mengkaji dan membina kebijakan penelolaan sampah di pemerintahan daerah。Penelitian ini bertujuan untuk menganalysis问题,但implikasi kebijakan penelolaan sampah plastik di daerah。纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法:纸浆加工方法这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Melakukan sinergi Dan koordinasi lintas kementerian;Integrasi kebijakan riset技术;最优状态下的数据采集、数据采集、数据采集、数据采集、数据采集和数据采集;三种植物的代用植物、代用植物、代用植物和代用植物;Akselerasi kebijakan小费bagi pemerintah daerah;工人党,工人党,工人党,工人党,工人党,工人党,工人党,工人党
{"title":"Dinamika, Problematika, Dan Implikasi Kebijakan Pengelolaan Sampah Plastik Di Daerah","authors":"S. Fitri, Ray Ferza","doi":"10.47441/jkp.v15i1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/jkp.v15i1.40","url":null,"abstract":"Plastic usage in society has become an issue that should be addressed correctly. In an international study entitled Plastic Waste Associated with Disease on Coral Reefs Indonesia was one of the most productive plastic polluters to the ocean by the period of 2010-2025. In order to address it, The Government had enacted various hierarchical policy be it, national- local. The result was far from optimal since Plastics still placed to be the second-largest waste with high possibility unprocessed in the landfill. The current condition of the landfill was vastly open dump instead of processed management. Ministry of Home Affairs as the pivot of the national government in the regions needs to learn and supervise waste management policies by the locals. This research aimed to elaborate on the dynamics, problems, and implications of waste management policy in regions. Based on qualitative method with descriptive approach. this research found that local plastic management within the regions quiets unproductive since several multilevel policies yet to be synergized. Government, be it national or locals, indicated improvement in waste management policy at the regions. In line with that, The National Government advised taking actions as the following; inter-ministerial coordination; research and technology integration; optimizing technical coordination forum between the ministry of home affairs and other executive organs; coordinate with rural ministry to open an alternative for waste improvement by the village allocation fund; tipping fee acceleration policy for the local government; PKK instruction to embrace society-based policy of waste reduction. \u0000Abstrak \u0000Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia menjadi persoalan yang harus diselesaikan dengan tepat. Studi internasional berjudul “Plastic Waste Associated with Disease on Coral Reefs” menyebutkan bahwa Indonesia termasuk negara yang diproyeksikan paling banyak menebarkan sampah plastik ke laut dalam kurun waktu 2010-2025. Untuk menangani hal ini, pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan hirarkis pusat-daerah. Sejauh ini, hasil dari kebijakan yang ada masih kurang optimal karena plastik di Indonesia masih menjadi jenis sampah terbanyak kedua yang tertimbun di TPA tanpa diproses. Saat ini kondisi TPA di Indonesia masih mengedepankan aktivitas timbun (dumping) bukan aktivitas mengolah. Kementerian Dalam Negeri sebagai poros pemerintah pusat di daerah, dipandang perlu untuk mengkaji dan membina kebijakan pengelolaan sampah di pemerintahan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis problematika dan implikasi kebijakan pengelolaan sampah plastik di daerah. Berdasarkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan pengelolaan sampah plastik di daerah belum produktif karena kebijakan terkait di berbagai tingkatan pemerintahan belum sinergi. Pemerintah, baik pusat dan daerah menunjukkan indikasi perbaikan kebijakan pengelolaan sampah. Sejalan d","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115076427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pengembangan Pariwisata Pasar Terapung Kota Banjarmasin 班雅尔马辛水上市场旅游发展
Pub Date : 2020-06-14 DOI: 10.47441/jkp.v15i1.56
H. Pradana
The importance of developing the region’s leading sectors based on regional uniqueness and competitiveness will accelerate regional economic growth. Tourism development is expected to be one of the drivers of economic growth, as can be seen from its contribution to economic growth, employment opportunities, income generation, and equitable development. The city of Banjarmasin is known as a city of trade and services in South Kalimantan, establishing river tourism as one of its leading sectors to support the economy. This study aims to formulate strategies for developing floating market tourism at the City of Banjarmasin. The development of the Floating Market tourism as a main component of the regional innovation system aims to revive the Floating Market with a modern tourism approach based on innovation and cultural reengineering. This research uses qualitative research with an explorative descriptive approach and analyzed using the SWOT method. The development of river-based tourism with the Floating Market as its main icon will have a major impact on their economy if it is managed and developed seriously and comprehensively. Based on the results of the SWOT analysis, the development of the floating market will be focused on the development of the river tourism ecosystem in the form of river cruises and the development of transit points along the river for the craft and culinary centers. Abstrak Pentingnya mengembangkan sektor-sektor unggulan berbasis keunikan/kekhasan daerah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi regional. Pembangunan pariwisata sebagai sektor unggulan diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi, hal ini dapat dilihat dari kontribusi pariwisata pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan peluang kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerataan pembangunan. Kota Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa telah menetapkan pariwisata sungai sebagai salah sektor unggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata Pasar Terapung di Kota Banjarmasin. Pengembangan pariwisata Pasar Terapung merupakan komponen utama Sistim Inovasi Daerah (SIDa) Kota Banjarmasin yang bertujuan untuk menghidupkan kembali geliat Pasar Terapung dengan pendekatan pariwisata modern berbasis inovasi dan rekayasa budaya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif dan dianalisis menggunakan metode SWOT. Pengembangan pariwisata berbasis sungai dengan Pasar Terapung sebagai icon utama daerah akan memberikan dampak yang besar bagi Kota Banjarmasin apabila dikelola dan dikembangkan secara serius dan komprehensif. Berdasarkan hasil analisis SWOT, pengembangan pasar terapung difokuskan pada pengembangan ekosistem pariwisata sungai berupa susur sungai dan pengembangan titik persinggahan disepanjang sungai berupa sentra kerajinan dan sentra kuliner.  
基于区域独特性和竞争力发展区域主导产业的重要性将加速区域经济增长。从旅游业对经济增长、就业机会、创收和公平发展的贡献可以看出,旅游业发展有望成为经济增长的动力之一。Banjarmasin市被称为南加里曼丹的贸易和服务城市,将河流旅游作为其主要部门之一来支持经济。本研究旨在制定Banjarmasin市水上市场旅游的发展策略。作为区域创新体系的重要组成部分,水上市场旅游的发展旨在以创新和文化再造为基础的现代旅游方式复兴水上市场。本研究采用定性研究和探索性描述方法,并采用SWOT方法进行分析。以水上市场为主要标志的沿江旅游的发展,如果得到认真、全面的管理和开发,将对其经济产生重大影响。根据SWOT分析的结果,水上市场的开发将重点放在以游船为形式的河流旅游生态系统的开发和沿河工艺和烹饪中心的中转站的开发上。[摘要]彭廷宁,孟孟邦,部门,部门,龙古兰,基础,keunikan/kekhasan, daerah, akan,区域经济感知。penbangunan pariwisata sebagai sector unggulan diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan经济,hal ini dapatdiharapkan dari kontribusi pariwisata padpertumbuhan经济dan penciptaan peluang kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan penbangunan。Kota Banjarmasin sebagai Kota perdagangan dan jasa telah menetapkan pariwisata sungai sebagai salah部门unggulannya。Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata Pasar Terapung di Kota Banjarmasin。我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。penpenelian ini adalan penpenelian quality dendenan penpenelian deskplplatian analysis孟古那坎方法SWOT。彭邦政府的行政部门是由两个委员会组成的,一个委员会是由两个委员会组成的,一个委员会是由两个委员会组成的,一个委员会是由两个委员会组成的。分析SWOT分析法,预测市场前景,预测市场前景,预测市场前景,预测市场前景,预测市场前景,预测市场前景,预测市场前景,预测市场前景,预测市场前景。
{"title":"Pengembangan Pariwisata Pasar Terapung Kota Banjarmasin","authors":"H. Pradana","doi":"10.47441/jkp.v15i1.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/jkp.v15i1.56","url":null,"abstract":"The importance of developing the region’s leading sectors based on regional uniqueness and competitiveness will accelerate regional economic growth. Tourism development is expected to be one of the drivers of economic growth, as can be seen from its contribution to economic growth, employment opportunities, income generation, and equitable development. The city of Banjarmasin is known as a city of trade and services in South Kalimantan, establishing river tourism as one of its leading sectors to support the economy. This study aims to formulate strategies for developing floating market tourism at the City of Banjarmasin. The development of the Floating Market tourism as a main component of the regional innovation system aims to revive the Floating Market with a modern tourism approach based on innovation and cultural reengineering. This research uses qualitative research with an explorative descriptive approach and analyzed using the SWOT method. The development of river-based tourism with the Floating Market as its main icon will have a major impact on their economy if it is managed and developed seriously and comprehensively. Based on the results of the SWOT analysis, the development of the floating market will be focused on the development of the river tourism ecosystem in the form of river cruises and the development of transit points along the river for the craft and culinary centers. \u0000Abstrak \u0000Pentingnya mengembangkan sektor-sektor unggulan berbasis keunikan/kekhasan daerah akan mempercepat pertumbuhan ekonomi regional. Pembangunan pariwisata sebagai sektor unggulan diharapkan dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi, hal ini dapat dilihat dari kontribusi pariwisata pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan peluang kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pemerataan pembangunan. Kota Banjarmasin sebagai kota perdagangan dan jasa telah menetapkan pariwisata sungai sebagai salah sektor unggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata Pasar Terapung di Kota Banjarmasin. Pengembangan pariwisata Pasar Terapung merupakan komponen utama Sistim Inovasi Daerah (SIDa) Kota Banjarmasin yang bertujuan untuk menghidupkan kembali geliat Pasar Terapung dengan pendekatan pariwisata modern berbasis inovasi dan rekayasa budaya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif dan dianalisis menggunakan metode SWOT. Pengembangan pariwisata berbasis sungai dengan Pasar Terapung sebagai icon utama daerah akan memberikan dampak yang besar bagi Kota Banjarmasin apabila dikelola dan dikembangkan secara serius dan komprehensif. Berdasarkan hasil analisis SWOT, pengembangan pasar terapung difokuskan pada pengembangan ekosistem pariwisata sungai berupa susur sungai dan pengembangan titik persinggahan disepanjang sungai berupa sentra kerajinan dan sentra kuliner. \u0000 ","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131030752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Strategi Penurunan Emisi Gas Buang Kendaraan Di Kota Padang 巴东城市汽车废气排放战略
Pub Date : 2020-06-14 DOI: 10.47441/jkp.v15i1.34
Momon Momon, D. Astuti
The number of motorized vehicles in the city of Padang increased 6.8% every year in the last 4 years. This increase has a direct impact on fuel consumption and exhaust emissions released. The purpose of this research is to calculate the exhaust emissions of motor vehicles and develop strategies to reduce exhaust emissions. The approach used in this research is a quantitative descriptive approach. The data used in the form of secondary data obtained from the Central Statistics Agency and the Department of Transportation of the City of Padang. The strategy is based on the Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) with 3 (three) main strategies namely Avoid, Shift, Improve. The results showed the emission emission of motor vehicles 3,450.49 Ton CO2 Eq. To reduce exhaust emissions, the strategies that must be carried out include the Development of Satellite Cities, Transportation Development, Mass / Trans Padang, and Rejuvenation of Public Transportation. Keyword: Motorized Vehicles, Fuel Gas Emissions, Padang City   Abstrak Jumlah kendaraan bermotor di Kota Padang meningkat 6,8% setiap tahun dalam kurun 4 tahun terakhir. Peningkatan ini berdampak langsung terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini menghitung emisi gas buang kendaraan bermotor dan menyusun strategi penurunan emisi gas buang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Perhubungan Kota Padang. Strategi disusun berdasarkan Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) dengan 3 (tiga) strategi utama yakni Avoid (hindari), Shift (alihkan), Improve (tingkatkan). Hasil penelitian menunjukkan emisi gas buang kendaraan bermotor 3,450.49 Ton CO2 Eq. Untuk menurunkan emisi gas buang, maka strategi yang harus dilakukan antara lain membangun kota-kota satelit yang dilengkapi pelayanan dasar dan tempat-tempat komersil (pengembangan kota Satelit), perpindahan dari angkutan pribadi ke angkutan massal (Trans Padang), dan peremajaan angkutan umum melalui mekanisme subsidi umum. Kata Kunci: Kendaraan Bermotor, Emisi Gas Buang, Kota Padang
在过去的四年里,巴东市的机动车数量每年增长6.8%。这种增加对燃料消耗和废气排放有直接影响。本研究的目的是计算机动车的废气排放,并制定减少废气排放的策略。本研究使用的方法是定量描述方法。数据采用从巴东市中央统计局和交通局获得的二手数据形式。该战略以气候变化部门路线图(ICCSR)为基础,其中有3个主要战略,即避免、改变和改善。结果表明:机动车排放总量为3450.49 Ton CO2 Eq.要减少尾气排放,必须采取发展卫星城、发展交通、大规模/跨巴东、复兴公共交通等策略。关键词:机动车,燃油气体排放,巴东市abstract: Jumlah kendaraan bermotor di Kota巴东脑膜kat 6,8%设置tahun dalam kurun 4 tahun terakhir。Peningkatan ini berdampak langsung terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas, ang yang dikeluarkan。图juan penpenelitian ini menghitung emisemisgas boang kendanaan motor danmenyusun strategy penununemisemisgas boang。Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan deskritif kuantitatif。数据yang digunakan berupa Data seunder yang didapatkan dari Badan Pusat statistics dan Dinas Perhubungan Kota Padang。战略讨论berdasarkan气候变化部门路线图(ICCSR) dengan 3 (tiga)战略utama yakni避免(hindari),转变(alihkan),改善(tingkatkan)。Hasil penelitian menunjukkan emisi gas buang kendaraan motor 3,450.49 Ton CO2 Eq. Untuk menurunkan emisi gas buang, maka strategi yang harus dilakukan antara lain, bangun kota-kota satellite, perpindahan dari angkutan pribadi ke angkutan massal (Trans Padang), dan peremajaan angkutan umum melalui mekanisme subi umum。Kata Kunci: Kendaraan Bermotor, Emisi Gas Buang, Kota Padang
{"title":"Strategi Penurunan Emisi Gas Buang Kendaraan Di Kota Padang","authors":"Momon Momon, D. Astuti","doi":"10.47441/jkp.v15i1.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/jkp.v15i1.34","url":null,"abstract":"The number of motorized vehicles in the city of Padang increased 6.8% every year in the last 4 years. This increase has a direct impact on fuel consumption and exhaust emissions released. The purpose of this research is to calculate the exhaust emissions of motor vehicles and develop strategies to reduce exhaust emissions. The approach used in this research is a quantitative descriptive approach. The data used in the form of secondary data obtained from the Central Statistics Agency and the Department of Transportation of the City of Padang. The strategy is based on the Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) with 3 (three) main strategies namely Avoid, Shift, Improve. The results showed the emission emission of motor vehicles 3,450.49 Ton CO2 Eq. To reduce exhaust emissions, the strategies that must be carried out include the Development of Satellite Cities, Transportation Development, Mass / Trans Padang, and Rejuvenation of Public Transportation. \u0000Keyword: Motorized Vehicles, Fuel Gas Emissions, Padang City \u0000  \u0000Abstrak \u0000Jumlah kendaraan bermotor di Kota Padang meningkat 6,8% setiap tahun dalam kurun 4 tahun terakhir. Peningkatan ini berdampak langsung terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini menghitung emisi gas buang kendaraan bermotor dan menyusun strategi penurunan emisi gas buang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan berupa data sekunder yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Perhubungan Kota Padang. Strategi disusun berdasarkan Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) dengan 3 (tiga) strategi utama yakni Avoid (hindari), Shift (alihkan), Improve (tingkatkan). Hasil penelitian menunjukkan emisi gas buang kendaraan bermotor 3,450.49 Ton CO2 Eq. Untuk menurunkan emisi gas buang, maka strategi yang harus dilakukan antara lain membangun kota-kota satelit yang dilengkapi pelayanan dasar dan tempat-tempat komersil (pengembangan kota Satelit), perpindahan dari angkutan pribadi ke angkutan massal (Trans Padang), dan peremajaan angkutan umum melalui mekanisme subsidi umum. \u0000Kata Kunci: Kendaraan Bermotor, Emisi Gas Buang, Kota Padang","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133785820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Gambaran Kasus Stunting Pada 10 Desa Di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2018
Pub Date : 2020-06-14 DOI: 10.47441/jkp.v15i1.57
Liestiana Indriyati, Juhairiyah, B. Hairani, Deni Fakhrizal
Stunting is a condition of failure to thrive in infants due to chronic malnutrition so that the child is considered too short for his age, and it causes the level of intelligence not optimal, more susceptible to disease, and reduce productivity. Based on data from the Department of Health, stunting cases in the Tanah Bumbu regency are  4% out of 19,823 infants and toddlers who visit posyandu. This study uses a cross-sectional design, and data sources obtained from the Health Office, which includes re-measuring infants, interviews with toddler parents and environmental observations. Data were analyzed using descriptive methods through SPSS program. Based on remeasurements of stunting, there were 36 children considered normal, this was all due because of an errors in recording the date of birth and errors in length/height measurements. Risk factors that trigger stunting based on the observation were the level of education and occupation of parents, the age of the mother at marriage, sex, consumption of blood-added tablets during pregnancy, birth weight and length, exclusive breastfeeding, economic status, parental height and history of infectious diseases. Measurement errors in infants cause stunting rates in Tanah Bumbu District to be higher than they should be. Thus, to overcome this problem, it can be done by training posyandu cadres and using standard anthropometric tools. Keywords: Stunting, Risk Factor, Toddler Measurement  Abstrak Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, menyebabkan tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan penyakit dan menurunkan produktivitas. Berdasarkan data di dinas kesehatan kasus stunting di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 4% dari 19.823 bayi dan balita yang datang ke posyandu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sumber data di dapat dari dinas kesehatan, pengukuran ulang balita, wawancara kepada orang tua balita dan pengamatan lingkungan. Data yang didapat kemudian dilakukan analisis menggunakan program SPSS. Berdasarkan pengukuran ulang pada balita terduga stunting ditemukan 36 balita dalam kondisi normal, hal ini disebabkan peningkatan tinggi badan, kesalahan pencatatan tanggal lahir dan kesalahan pengukuran panjang/tinggi badan. Faktor risiko pencetus stunting, yaitu tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua, usia ibu saat menikah, jenis kelamin, konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan, berat dan panjang badan lahir, pemberian ASI eksklusif, status ekonomi, tinggi badan orangtua dan riwayat penyakit infeksi. Kesalahan pengukuran pada balita menyebabkan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan pelatihan kepada kader posyandu dan penggunaan alat antropometri yang standar Kata Kunci: Stunting, Faktor Risiko, Pengukuran Balita
发育迟缓是指婴儿由于长期营养不良而不能茁壮成长的一种状况,因此儿童被认为比他的年龄太矮,它导致智力水平不佳,更容易患病,并降低生产力。根据卫生部的数据,在访问posyandu的19,823名婴幼儿中,Tanah Bumbu县的发育迟缓病例占4%。本研究采用横断面设计,数据来源来自卫生办公室,其中包括重新测量婴儿,与幼儿父母的访谈和环境观察。数据采用描述性方法,通过SPSS软件进行分析。根据对发育迟缓的重新测量,有36名儿童被认为是正常的,这都是由于记录出生日期和长度/高度测量错误造成的。根据观察,引发发育迟缓的风险因素是父母的教育程度和职业、母亲的结婚年龄、性别、怀孕期间服用补血片、出生体重和身长、纯母乳喂养、经济状况、父母身高和传染病史。婴儿测量误差导致Tanah Bumbu地区的发育迟缓率高于应有水平。因此,为了克服这一问题,可以通过培训人体测量干部和使用标准人体测量工具来完成。【关键词】发育不良;危险因素;幼儿测量;发育不良;Berdasarkan的数据显示,儿童发育迟缓,儿童发育迟缓,儿童发育迟缓,儿童发育迟缓,儿童发育迟缓Penelitian ini menggunakan设计截面,数量数据di dapat dari dinas kesehatan, pengukuran ulang balita, wawancara kepada orang tua balita dan pengamatan lingkungan。数据杨迪达用孟古纳坎软件SPSS进行分析。Berdasarkan pengukuran ulang pada balita terduga stunt ditemukan balita dalam kondisi normal, halini disebabkan peningkatan tinggi badan, kesalahan pencatatan tanggal lahir dan kesalahan pengukuran panjang/tinggi badan。Faktor risko pentuus发育不良,yitu tingkat pendidikan dan pekerjaan orangtua, usia ibu saat menikah, jenis kelamin, konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan, berat danpanjang badan lahir, pemberian ASI eksklusif, status经济学,tinggi badan orangtua danriwayat penyakit infeksi。Kesalahan pengukuran pada balita menyebabkan angka stunt di Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi dari yang seharusnya, seingga untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan pelatihan kepada kader posyandu dan penggunaan alat antropometri yang standar Kata Kunci:发育迟缓,Faktor Risiko,企鹅balita
{"title":"Gambaran Kasus Stunting Pada 10 Desa Di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2018","authors":"Liestiana Indriyati, Juhairiyah, B. Hairani, Deni Fakhrizal","doi":"10.47441/jkp.v15i1.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.47441/jkp.v15i1.57","url":null,"abstract":"Stunting is a condition of failure to thrive in infants due to chronic malnutrition so that the child is considered too short for his age, and it causes the level of intelligence not optimal, more susceptible to disease, and reduce productivity. Based on data from the Department of Health, stunting cases in the Tanah Bumbu regency are  4% out of 19,823 infants and toddlers who visit posyandu. This study uses a cross-sectional design, and data sources obtained from the Health Office, which includes re-measuring infants, interviews with toddler parents and environmental observations. Data were analyzed using descriptive methods through SPSS program. Based on remeasurements of stunting, there were 36 children considered normal, this was all due because of an errors in recording the date of birth and errors in length/height measurements. Risk factors that trigger stunting based on the observation were the level of education and occupation of parents, the age of the mother at marriage, sex, consumption of blood-added tablets during pregnancy, birth weight and length, exclusive breastfeeding, economic status, parental height and history of infectious diseases. Measurement errors in infants cause stunting rates in Tanah Bumbu District to be higher than they should be. Thus, to overcome this problem, it can be done by training posyandu cadres and using standard anthropometric tools. \u0000Keywords: Stunting, Risk Factor, Toddler Measurement  \u0000Abstrak \u0000Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, menyebabkan tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan penyakit dan menurunkan produktivitas. Berdasarkan data di dinas kesehatan kasus stunting di Kabupaten Tanah Bumbu sebesar 4% dari 19.823 bayi dan balita yang datang ke posyandu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, sumber data di dapat dari dinas kesehatan, pengukuran ulang balita, wawancara kepada orang tua balita dan pengamatan lingkungan. Data yang didapat kemudian dilakukan analisis menggunakan program SPSS. Berdasarkan pengukuran ulang pada balita terduga stunting ditemukan 36 balita dalam kondisi normal, hal ini disebabkan peningkatan tinggi badan, kesalahan pencatatan tanggal lahir dan kesalahan pengukuran panjang/tinggi badan. Faktor risiko pencetus stunting, yaitu tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua, usia ibu saat menikah, jenis kelamin, konsumsi tablet tambah darah selama kehamilan, berat dan panjang badan lahir, pemberian ASI eksklusif, status ekonomi, tinggi badan orangtua dan riwayat penyakit infeksi. Kesalahan pengukuran pada balita menyebabkan angka stunting di Kabupaten Tanah Bumbu lebih tinggi dari yang seharusnya, sehingga untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan pelatihan kepada kader posyandu dan penggunaan alat antropometri yang standar \u0000Kata Kunci: Stunting, Faktor Risiko, Pengukuran Balita","PeriodicalId":443153,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Pembangunan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123163717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Kebijakan Pembangunan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1