Pub Date : 2021-12-21DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i2.3607
M. Kholid
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa sistem pemerintahan Khilafah harus ditegakkan di Indonesia yang sudah sejak lama bermunculan dari beberapa elemen masyarakat di Indonesia. Lebih tepatnya awal mula upaya penegakan Khilafah ini dilakukan sejak pasca orde baru. Namun upaya – upaya tersebut hingga saat ini pun menjadi asumsi minoritas di negeri ini, sebab argumentasi tersebut sangat bertolak belakang dengan dasar ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Pancasila. Maka dari itu peneliti memilih kelompok Khilfatul Muslimin sebagai salah satu kelompok pembela asumsi Khilafah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Etnografi Komunikasi. Teori yang digunakan adalah Speech Code Theory dan Teori Interaksi Simbolik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, snow ball sampling, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yakni analisis tentang peristiwa, situasi, dan tindakan komunikatif diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman masyarakat khusus nya dalam aspek etnografi dan budaya dalam komunikasi. Kata Kunci : Pola Komunikasi, Khilafatul Muslimin, Komunitas Keagamaan
{"title":"POLA KOMUNIKASI KEAGAMAAN PADA KOMUNITAS KHILAFATUL MUSLIMIN DI INDONESIA","authors":"M. Kholid","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i2.3607","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i2.3607","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa sistem pemerintahan Khilafah harus ditegakkan di Indonesia yang sudah sejak lama bermunculan dari beberapa elemen masyarakat di Indonesia. Lebih tepatnya awal mula upaya penegakan Khilafah ini dilakukan sejak pasca orde baru. Namun upaya – upaya tersebut hingga saat ini pun menjadi asumsi minoritas di negeri ini, sebab argumentasi tersebut sangat bertolak belakang dengan dasar ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Pancasila. Maka dari itu peneliti memilih kelompok Khilfatul Muslimin sebagai salah satu kelompok pembela asumsi Khilafah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Etnografi Komunikasi. Teori yang digunakan adalah Speech Code Theory dan Teori Interaksi Simbolik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan, snow ball sampling, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yakni analisis tentang peristiwa, situasi, dan tindakan komunikatif diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman masyarakat khusus nya dalam aspek etnografi dan budaya dalam komunikasi. \u0000Kata Kunci : Pola Komunikasi, Khilafatul Muslimin, Komunitas Keagamaan \u0000","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121469843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-21DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i2.3604
Ravida Chauria Shavir
Syaikh Ahmad Mutamakkin is a well-known advocate of Islamic conversion and dissemination in Java, particularly in the Pati area. He lived in the 17th century, during the reign of the great Sultan of Mataram. According to the study, cultural preaching has a connection to the development of “Santri Village” in Kajen, Pati. This qualitative study employs a case study and employs observation, interview, and documentation techniques. The study revealed the development of the “Desa Santri,” which is a counterculture and alternative values among communities, with its original value and culture development manifesting itself in three forms: local wisdom, education, and Islamization. Furthermore, the study reveals how Shaykh Mutamakkin's messages were accepted in communities where Islam was still in the minority at the time.
Syaikh Ahmad Mutamakkin是在爪哇,特别是在帕蒂地区倡导皈依和传播伊斯兰教的知名人士。他生活在17世纪,马塔兰苏丹统治时期。研究认为,文化宣讲与帕蒂卡真“桑特里村”的发展有关。本定性研究采用个案研究,并采用观察、访谈和文献技术。该研究揭示了“Desa Santri”的发展,这是一种反文化和社区之间的另类价值观,其原始价值和文化发展表现为三种形式:地方智慧、教育和伊斯兰化。此外,该研究还揭示了谢赫·穆塔马克金的信息是如何在当时伊斯兰教仍占少数的社区中被接受的。
{"title":"THE IMPACT OF CULTURAL DAKWAH ON EDUCATION AND ISLAMIZATION: A Case Study at “Desa Santri”, Kajen, Pati","authors":"Ravida Chauria Shavir","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i2.3604","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i2.3604","url":null,"abstract":"Syaikh Ahmad Mutamakkin is a well-known advocate of Islamic conversion and dissemination in Java, particularly in the Pati area. He lived in the 17th century, during the reign of the great Sultan of Mataram. According to the study, cultural preaching has a connection to the development of “Santri Village” in Kajen, Pati. This qualitative study employs a case study and employs observation, interview, and documentation techniques. The study revealed the development of the “Desa Santri,” which is a counterculture and alternative values among communities, with its original value and culture development manifesting itself in three forms: local wisdom, education, and Islamization. Furthermore, the study reveals how Shaykh Mutamakkin's messages were accepted in communities where Islam was still in the minority at the time.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130559962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-21DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i2.3622
Amir Reza Kusuma
Diskurus tentang komunikasi pada saat ini menjadi hal menarik untuk dikaji. Dialog dan komunikasi bisa dilakukan melalui media, jurnalistik, perangkat -perangkat lainnya sangat masif dan cepat tersebar keberbagai penjuru dunia. Tidak sedikit dari pelaku (penyebar pesan) tersebut dalam menulis dan menyampaikan pesan memiliki teori, model dan konsep tersendiri yang terangkum dalam Ilmu Komunikasi. Namun sayangnya, tidak sedikit dari Ilmu Komunikasi yang ia pelajari dari kurikulum-kurikulum referensinya dari orang-orang yang memiliki pandangan alam (worldview) Barat sehingga hasil yang ditulis dan disampaikan memisahkan antara agama dan dunia dan lebih mementingkan diri sendiri dari pada kepentingan orang banyak (maslahah). Berangkat dari permasalahan tersebut ada beberapa ilmuwan muslim mencoba merespon dan melakukan suatu upaya Islamisasi ilmu. Dengan mengembalikan unsur-unsur komunikasi yang sesuai dengan cara pandang Islam. Misalnya, Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Hal ini bertujuan untuk mengubah pandangan, diawali dengan informasi yang ditangkap oleh komunikan, ada perubahan pendapat, kemudian berubah sikap, dan akhirnya berubah prilakunya. Selain itu, komunikasi dapat dijadikan sarana ekspresi secara individu atau kelompok untuk menyampaikan perasaan. Dengan berlandaskan al-Quran dan Hadith diharapkan komunikasi bisa memberikan perhatian khusus tentang efektivitas penyampaian nilai-nilai ajaran kepada umat manusia. Kemudian proses komunikasi, terutama ketika menyampaikan pesan Tuhan kepada manusia yang ada di dunia ini. Komunikasi dalam hal ini bisa menggunakan prinsip-prinsip pengganti yang lebih baik dari prinsip Barat, karena beberapa problem terjadi diakibatkan komunikasi yang salah disebabkan hanya focus terhadap realisme, nominalis, dan kontruksionis. Maka dari itu dengan adanya perlunya telah kritis atas konsep-konsep dalam Ilmu Komunikasi Barat.
{"title":"PROBLEM KONSEP KOMUNIKASI BARAT (Upaya Integrasi dan Islamisasi Ilmu Komunikasi)","authors":"Amir Reza Kusuma","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i2.3622","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i2.3622","url":null,"abstract":"Diskurus tentang komunikasi pada saat ini menjadi hal menarik untuk dikaji. Dialog dan komunikasi bisa dilakukan melalui media, jurnalistik, perangkat -perangkat lainnya sangat masif dan cepat tersebar keberbagai penjuru dunia. Tidak sedikit dari pelaku (penyebar pesan) tersebut dalam menulis dan menyampaikan pesan memiliki teori, model dan konsep tersendiri yang terangkum dalam Ilmu Komunikasi. Namun sayangnya, tidak sedikit dari Ilmu Komunikasi yang ia pelajari dari kurikulum-kurikulum referensinya dari orang-orang yang memiliki pandangan alam (worldview) Barat sehingga hasil yang ditulis dan disampaikan memisahkan antara agama dan dunia dan lebih mementingkan diri sendiri dari pada kepentingan orang banyak (maslahah). Berangkat dari permasalahan tersebut ada beberapa ilmuwan muslim mencoba merespon dan melakukan suatu upaya Islamisasi ilmu. Dengan mengembalikan unsur-unsur komunikasi yang sesuai dengan cara pandang Islam. Misalnya, Syed Muhammad Naquib Al-Attas. Hal ini bertujuan untuk mengubah pandangan, diawali dengan informasi yang ditangkap oleh komunikan, ada perubahan pendapat, kemudian berubah sikap, dan akhirnya berubah prilakunya. Selain itu, komunikasi dapat dijadikan sarana ekspresi secara individu atau kelompok untuk menyampaikan perasaan. Dengan berlandaskan al-Quran dan Hadith diharapkan komunikasi bisa memberikan perhatian khusus tentang efektivitas penyampaian nilai-nilai ajaran kepada umat manusia. Kemudian proses komunikasi, terutama ketika menyampaikan pesan Tuhan kepada manusia yang ada di dunia ini. Komunikasi dalam hal ini bisa menggunakan prinsip-prinsip pengganti yang lebih baik dari prinsip Barat, karena beberapa problem terjadi diakibatkan komunikasi yang salah disebabkan hanya focus terhadap realisme, nominalis, dan kontruksionis. Maka dari itu dengan adanya perlunya telah kritis atas konsep-konsep dalam Ilmu Komunikasi Barat.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126787306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-09DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i2.3601
Anggra Agastyassa Owie
Mengangkat karya pada pementasan tiga bayangan Teater Eska UIN Sunan Kalijaga tahun 2021. Pada naskah kelaparan di pementasan tiga bayangan tahun 2021 teater Eska terdapat muatan tematik yang cukup signifikan. Tema profetik menemukan ruanngnya tersendiri. Mengenai humanisasi, liberasi dan transendensi yang merupakan tiga unsur pokok dalam profetik. Dalam penelitian ini dihadirkan rumusan masalah Dapatkah teks naskah drama Kelaparan Pementasan Tiga Bayangan Teater Eska tahun 2021 memberikan nilai peluang profetik dalam dunia dakwah? Pada tujuan penelitian, terdapat upaya menjawab pertanyaan yang termaktub dalam rumusan maasalah. pertama mencari peluang nilai profetik dalam teks naskah drama kelaparan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, kemudian melakukan pola deskripsi dan interpretasi pada pengolahan dan pemaparannya. Penelitian ini menyimpul pada penemuan fakta bahwa teks fiksi ternyata mampu memberikan kontribusi yang luarbiasa terhadap persoalanan pada hakikat kemanusiaan, dunia dan Tuhan. Kata kunci: Humanisasi, Liberasi Kelaparan, Profetik, Seni, Transendensi
{"title":"The prophetic message in the play script for the ESKA Theater's three shadows in 2021","authors":"Anggra Agastyassa Owie","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i2.3601","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i2.3601","url":null,"abstract":"Mengangkat karya pada pementasan tiga bayangan Teater Eska UIN Sunan Kalijaga tahun 2021. Pada naskah kelaparan di pementasan tiga bayangan tahun 2021 teater Eska terdapat muatan tematik yang cukup signifikan. Tema profetik menemukan ruanngnya tersendiri. Mengenai humanisasi, liberasi dan transendensi yang merupakan tiga unsur pokok dalam profetik. Dalam penelitian ini dihadirkan rumusan masalah Dapatkah teks naskah drama Kelaparan Pementasan Tiga Bayangan Teater Eska tahun 2021 memberikan nilai peluang profetik dalam dunia dakwah? Pada tujuan penelitian, terdapat upaya menjawab pertanyaan yang termaktub dalam rumusan maasalah. pertama mencari peluang nilai profetik dalam teks naskah drama kelaparan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, kemudian melakukan pola deskripsi dan interpretasi pada pengolahan dan pemaparannya. Penelitian ini menyimpul pada penemuan fakta bahwa teks fiksi ternyata mampu memberikan kontribusi yang luarbiasa terhadap persoalanan pada hakikat kemanusiaan, dunia dan Tuhan. \u0000 \u0000Kata kunci: Humanisasi, Liberasi Kelaparan, Profetik, Seni, Transendensi","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126090380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-09DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i2.3302
Lutfi Muawanah
Rapid technological advances in the field of communication create a variety of innovations that aim to facilitate the communication process. With the social media tools that exist today we are faced with various options to access or convey information, one of which is instagram. Currently in Indonesia instagram is more popular compared to facebook and twitter. The topic in this study is the number of people who use instagram media but do not heed the ethics of communication in accordance with Islamic teachings. This study uses qualitative methods. The purpose of this study is expected to be an overview of how the ethics of netizen communication in using instagram in accordance with Islamic teachings. As for data analysis, this study uses an interactive analysis model of Miles and Huberman. There are six principles of communication mentioned in the Qur'an, namely consisting of qaulan sadidan, qaulan baligha, qaulan ma'rufa, qaulan karima, qaulan layyina, and qaulan maysura. If netizens apply these six principles in the communication process, then the communication is done in accordance with Islamic teachings.
{"title":"ETIKA KOMUNIKASI NETIZEN DI INSTAGRAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM","authors":"Lutfi Muawanah","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i2.3302","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i2.3302","url":null,"abstract":"Rapid technological advances in the field of communication create a variety of innovations that aim to facilitate the communication process. With the social media tools that exist today we are faced with various options to access or convey information, one of which is instagram. Currently in Indonesia instagram is more popular compared to facebook and twitter. The topic in this study is the number of people who use instagram media but do not heed the ethics of communication in accordance with Islamic teachings. This study uses qualitative methods. The purpose of this study is expected to be an overview of how the ethics of netizen communication in using instagram in accordance with Islamic teachings. As for data analysis, this study uses an interactive analysis model of Miles and Huberman. There are six principles of communication mentioned in the Qur'an, namely consisting of qaulan sadidan, qaulan baligha, qaulan ma'rufa, qaulan karima, qaulan layyina, and qaulan maysura. If netizens apply these six principles in the communication process, then the communication is done in accordance with Islamic teachings.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125047598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-10DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i1.2966
Syaiful Ali
Bagi stasiun radio, pendengar adalah target utama dalam menjaga eksistensi, radio sebagai media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada massa atau khalayak luas. Semakin banyaknya pendengar, maka eksistensi atas radio semakin diakui oleh masyarakat. Radio harus berusaha menyajikan yang sesuai dengan minat masyarakat sehingga masyarakat tertarik mendengarkan siarannya. Radio Rasda FM menyajikan Dakwah sebagai program unggulan, sehingga bukan hanya menyampaikan informasi, hiburan, juga terdapat kajian keilmuan keagamaan yang diprogramkan oleh Rasda FM. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Persepsi Masyarakat Pragaan tentang Eksistensi radio Rasda FM. Yang dijabarkan dalam satu fokus penelitian yaitu, bagaimana persepsi masyarakat Pragaan tentang eksistensi radio Rasda FM. Untuk mengetahui lebih dalam tentang eksistensinya yang ditanggapi masyarakat Pragaan, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari metode ini, kemudian peneliti olah dan analisis untuk memperoleh data atau informasi. Subjek penelitian ini didiambil dari Masyarakat Pragaan, karyawan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan kariawan radio Rasda FM. Untuk keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dengan triangulasi antar metode yaitu membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dari para pendengar. Adapun hasil dari penelitian ini sebagian masyarakat Pragaan masih mendengarkan radio Rasda FM sehingga radio Rasda FM masih eksis di kalangan masyarakat Pragaan. Eksistensi radio Rasda FM ditanggapi dengan positif oleh mereka, karena Rasda FM mencanangkan program dakwah sebagai siaran unggulan sehinga masyarakat bisa menyerap ilmu keagamaan meski di tengah ksibukan aktivitasnya. Akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dari radio Rasda FM diantaranya: Pertama. Program acara tenhenti akibat pemadaman listrik. Kedua. Ketidakprofesionalnya penyiar. Ketiga kurang konsisten dalam menyelenggrakan program acara.
{"title":"Persepsi Masyarakat Pragaan Tentang Eksistensi Radio Rasda Fm.","authors":"Syaiful Ali","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i1.2966","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i1.2966","url":null,"abstract":"Bagi stasiun radio, pendengar adalah target utama dalam menjaga eksistensi, radio sebagai media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada massa atau khalayak luas. Semakin banyaknya pendengar, maka eksistensi atas radio semakin diakui oleh masyarakat. Radio harus berusaha menyajikan yang sesuai dengan minat masyarakat sehingga masyarakat tertarik mendengarkan siarannya. Radio Rasda FM menyajikan Dakwah sebagai program unggulan, sehingga bukan hanya menyampaikan informasi, hiburan, juga terdapat kajian keilmuan keagamaan yang diprogramkan oleh Rasda FM. \u0000Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Persepsi Masyarakat Pragaan tentang Eksistensi radio Rasda FM. Yang dijabarkan dalam satu fokus penelitian yaitu, bagaimana persepsi masyarakat Pragaan tentang eksistensi radio Rasda FM. \u0000Untuk mengetahui lebih dalam tentang eksistensinya yang ditanggapi masyarakat Pragaan, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif lapangan. Adapun metode yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari metode ini, kemudian peneliti olah dan analisis untuk memperoleh data atau informasi. Subjek penelitian ini didiambil dari Masyarakat Pragaan, karyawan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan kariawan radio Rasda FM. Untuk keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara dengan triangulasi antar metode yaitu membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dari para pendengar. \u0000Adapun hasil dari penelitian ini sebagian masyarakat Pragaan masih mendengarkan radio Rasda FM sehingga radio Rasda FM masih eksis di kalangan masyarakat Pragaan. Eksistensi radio Rasda FM ditanggapi dengan positif oleh mereka, karena Rasda FM mencanangkan program dakwah sebagai siaran unggulan sehinga masyarakat bisa menyerap ilmu keagamaan meski di tengah ksibukan aktivitasnya. Akan tetapi terdapat beberapa kekurangan dari radio Rasda FM diantaranya: Pertama. Program acara tenhenti akibat pemadaman listrik. Kedua. Ketidakprofesionalnya penyiar. Ketiga kurang konsisten dalam menyelenggrakan program acara.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"91 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129081701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-27DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i1.2998
Fikrie Fauzi, Eka Octalia Indah
Dakwah selain penyampaian pesan agama, pada dasarnya adalah proses penyampaian informasi yang membutuhkan proses komunikasi. Ajaran agama Islam dalam proses dakwah memiliki pesan-pesan yang dikomunikasikan kepada manusia sebagai sasaran dakwah. Disinilah proses komunikasi terjadi dalam suatu proses dakwah. Ilmu komunikasi merupakan disiplin ilmu yang memiliki kontribusi dalam perkembangan ilmu dakwah. Keberhasilan dakwah sangat ditentukan dari proses komunikasi. Pada dasarnya yang membedakan antara proses komunikasi dan dakwah terletak pada pesan yang disampaikan dan tujuan yang akan dicapai. Tujuan komunikasi adalah mengharapkan adanya partisipasi komunikan atas pesan yang disampaikan sehingga terjadi suatu respon dari komunikannya. Sedangkan proses dakwah memiliki tujuan agar pesan dakwah yang disampaikan mampu diterima oleh partisipan (mad’u) agar terjadinya suatu perubahan sikap kea rah kebaikan. Sehingga disinilah titik singgung antara kontribusi ilmu komunikasi pada ilmu dakwah. Da'wah, apart from delivering religious messages, is in fact a process of delivering information which requires a communication process. The teachings of Islam in the process of proselytizing have messages that are communicated to humans as targets of preaching. This is where the communication process occurs in a da'wah process. Communication science is a discipline that has contributed to the development of da'wah science. The success of preaching is largely determined by the communication process. What distinguishes the difference between the process of communication and da'wah lies in the message conveyed and the goals to be achieved. The purpose of communication is to expect a communicant participant for the message conveyed so that a response occurs from the communicant. While the process of da'wah has the aim of the message conveyed to be able to be accepted by the participants (mad'u) so that the occurrence of a change in attitude is directed. So this is the point of contact between the contribution of communication science to the science of da'wah
活下去,除了传递这一信息传递这一信息的过程,基本上是宗教需要沟通的过程。在传教过程中,伊斯兰教的教义有一种作为布道目标传达给人类的信息。沟通过程中发生的过程大花来了。传播学是科学学科发展有贡献的大花。布道的成功很大程度上取决于沟通过程。基本上区分过程的沟通和大花就在于传达的信息和可实现的目标。沟通的目的是期望对所传递的信息进行集体参与,从而对他的交流做出回应。传译员的目的是让传译员能够接受“迈德瓦”的信息,以改变他们对善的态度。所以这就是科学传播学的贡献大花之间的提点。Da 'wah从delivering宗教messages分开,事实上是过程of delivering资讯网哪种requires a communication的过程。proselytizing之境teachings of伊斯兰教的过程有美国那是communicated messages to humans preaching的很明显。这里是你们进行交流的地方通信科学是一个类似于《达瓦科学》发展的方案顺便说一下preaching success》是很大intended communication的过程。distinguishes什么之间的不同过程of communication and da 'wah谎言》《口信conveyed与目标to be achieved。communication的目的是期望百万communicant participant for The message conveyed so that a反应occurs从《communicant。当《aim》过程的da 'wah有口信conveyed to be able to be公认由participants杂志》(mad 'u)所以那occurrence of a change》态度是导演。所以这是《contribution of communication角之间联系的科学(science of da 'wah》
{"title":"KONTRIBUSI ILMU KOMUNIKASI PADA ILMU DAKWAH","authors":"Fikrie Fauzi, Eka Octalia Indah","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i1.2998","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i1.2998","url":null,"abstract":"Dakwah selain penyampaian pesan agama, pada dasarnya adalah proses penyampaian informasi yang membutuhkan proses komunikasi. Ajaran agama Islam dalam proses dakwah memiliki pesan-pesan yang dikomunikasikan kepada manusia sebagai sasaran dakwah. Disinilah proses komunikasi terjadi dalam suatu proses dakwah. Ilmu komunikasi merupakan disiplin ilmu yang memiliki kontribusi dalam perkembangan ilmu dakwah. Keberhasilan dakwah sangat ditentukan dari proses komunikasi. Pada dasarnya yang membedakan antara proses komunikasi dan dakwah terletak pada pesan yang disampaikan dan tujuan yang akan dicapai. Tujuan komunikasi adalah mengharapkan adanya partisipasi komunikan atas pesan yang disampaikan sehingga terjadi suatu respon dari komunikannya. Sedangkan proses dakwah memiliki tujuan agar pesan dakwah yang disampaikan mampu diterima oleh partisipan (mad’u) agar terjadinya suatu perubahan sikap kea rah kebaikan. Sehingga disinilah titik singgung antara kontribusi ilmu komunikasi pada ilmu dakwah. \u0000 Da'wah, apart from delivering religious messages, is in fact a process of delivering information which requires a communication process. The teachings of Islam in the process of proselytizing have messages that are communicated to humans as targets of preaching. This is where the communication process occurs in a da'wah process. Communication science is a discipline that has contributed to the development of da'wah science. The success of preaching is largely determined by the communication process. What distinguishes the difference between the process of communication and da'wah lies in the message conveyed and the goals to be achieved. The purpose of communication is to expect a communicant participant for the message conveyed so that a response occurs from the communicant. While the process of da'wah has the aim of the message conveyed to be able to be accepted by the participants (mad'u) so that the occurrence of a change in attitude is directed. So this is the point of contact between the contribution of communication science to the science of da'wah","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133808429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-22DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i1.3267
Uswatun Hasanah
The dakwah is one of the portrait of Islam, so the important thing to note in presenting the wah is an ethical matter, ethics being one of the keys to the dakwah success. The study concludes that some of the dakwah ethics ada 'i is to take note of neither word nor deed, and two do not tolerate agarna, do not berate others, do not discriminate, therefore the ethic of the dakwah is looked upon as the important thing to notice, rather the traditions of the people who not only pay attention to what is spoken but also who speaks. The dakwah should not be provocative, propaganda and coercion, nor is it lawful for ada 'i to charge a price in the dakwah, ada 'i is required to be fair and open to preaching with adequate depth of knowledge and experience.
{"title":"IMPLEMENTASI ETIKA DAKWAH RASULULLAH SAW MELALUI MEDIA SOSIAL PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Uswatun Hasanah","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i1.3267","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i1.3267","url":null,"abstract":"The dakwah is one of the portrait of Islam, so the important thing to note in presenting the wah is an ethical matter, ethics being one of the keys to the dakwah success. The study concludes that some of the dakwah ethics ada 'i is to take note of neither word nor deed, and two do not tolerate agarna, do not berate others, do not discriminate, therefore the ethic of the dakwah is looked upon as the important thing to notice, rather the traditions of the people who not only pay attention to what is spoken but also who speaks. The dakwah should not be provocative, propaganda and coercion, nor is it lawful for ada 'i to charge a price in the dakwah, ada 'i is required to be fair and open to preaching with adequate depth of knowledge and experience.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115526352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-14DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i1.3169
Z. Zumaroh
Islam is religion carry of salvation mission or dakwah for all over nature. For realization that mission, Allah SWT down the Holy Quran for mankind guidance. Yusuf Qordhowi, said in the Al-Quran have two base value dakwah there are correlation with divinity and with society. As for the first value is confession taha Allah SWT is the oneness of the God in the word and the second are: equality and brotherhood, justice and world peace. All of teaching are values of dakwah to be called of humand kind. Tauhid is primary for all of human action must be impacted for social kindness. Therefore, belief in the oneness of god/Allah SWT and deny of toghut will be inflicted for goodness of ummah and actualized Islam rahmatan lilalamin. This research use study text approach, and use library reseach aggregation with conten analysis methode.
{"title":"Nilai Dakwah Dalam Al-Quran","authors":"Z. Zumaroh","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i1.3169","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i1.3169","url":null,"abstract":"Islam is religion carry of salvation mission or dakwah for all over nature. For realization that mission, Allah SWT down the Holy Quran for mankind guidance. Yusuf Qordhowi, said in the Al-Quran have two base value dakwah there are correlation with divinity and with society. As for the first value is confession taha Allah SWT is the oneness of the God in the word and the second are: equality and brotherhood, justice and world peace. All of teaching are values of dakwah to be called of humand kind. Tauhid is primary for all of human action must be impacted for social kindness. Therefore, belief in the oneness of god/Allah SWT and deny of toghut will be inflicted for goodness of ummah and actualized Islam rahmatan lilalamin. This research use study text approach, and use library reseach aggregation with conten analysis methode.","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115752352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-13DOI: 10.32332/ath_thariq.v5i1.2371
N. Ihsanudin, Rudini Rudini
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk organisasi Mahasiswa Masjid di Masjid Ulul Azmi Universitas Airlangga Surabaya. Karena organisasi ini memiliki pengelolaan yang berbeda dengan organisasi lain dalam hal kegiatan memakmurkan masjid. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang didapat diuji kevalidan datanya menggunakan triangulasi. Selanjutnya peneliti melakukan analisis dengan teori Bentuk Organisasi dalam buku Manajemen Organisasi oleh Muhammad Rifa’I dan Muhammad Fadhli. Dari analisis tersebut menghasilkan temuan yaitu diantara keempat bentuk organisasi (Lini, Fungsional, Fungsional dan Lini, serta Lini dan Staf) menunjukkan bahwa ternyata bentuk Organisasi Mahasiswa Masjid adalah Organisasi Lini. Karena organisasi ini lebih memenuhi ciri - ciri Organisasi Lini daripada yang lainnya. Sehingga Peneliti menyampaikan bahwa Organisasi Mahasiswa Masjid lebih efektif dalam hal keorganisasian dan cukup baik menerapkan bentuk organisasi Lini dalam hal memakmurkan masjid Ulul Azmi Universitas Airlangga Surabaya. Kata kunci : Bentuk Organisasi, Mahasiswa Masjid, Masjid Ulul Azmi ABSTRACT The objective of this research is to find out and describe the structure of Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid) at Airlangga University Mosque (Ulul Azmi) Surabaya. Since this organization owns different management from other organizations in terms of prospering mosque activities. This research applies qualitative method with case study approach, while for data collection uses interview technique, free-guided observation and documentation. The data obtained are tested by using triangulation technique. The next step is the researcher conducted analysis based on theories organization structure in the book entitled "Manajemen Organisasi" written by Muhammad Rifa’i and Muhammad Fadhli. From the analysis result, it is concluded that among the four forms of organization (Line, Functional, Functional and Line, Staffing), Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid) is classified as Line Organization since the organization has fulfilled the characteristics of Line Organization rather than the others. Eventually the researcher draws conclusion that Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid) is more effective in terms of organization and it is quite proper and good in implementing Line Organization form in terms of prospering Airlangga University Mosque (Ulul Azmi) Surabaya. Keyword: Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid), Organization Structures, Airlangga University Mosque (Ulul Azmi).
本研究旨在了解和描述Ulul Azmi university Airlangga泗水清真寺学生组织的形式。因为它的管理与其他组织在使清真寺受益活动方面不同。本研究采用定性方法研究案例。采用访谈技术、观察和文档收集数据。数据通过三角测量验证了其有效性。接下来,研究人员根据《组织管理》(Muhammad Rifa i)和《穆罕默德法德利(Muhammad Fadhli)的组织形式理论进行分析。从分析中发现,在四种组织形式(多节、职能、职能和多节、多节和工作人员)之间的发现表明,一个清真寺学生组织实际上是一个。因为这个组织比其他任何组织都更能满足这个组织的需要。因此,研究人员表示,清真寺学生组织在组织组织方面更有效,并在使Ulul Azmi university Airlangga泗水的基础设施更加有效地应用了组织形式。关键词:组织形式,清真寺学生,Ulul Azmi清真寺学生自从这个组织不同的管理来自其他组织的活动模式。本研究采用案例研究法,同时收集uses技术面试、免费指导观察和文件收集数据。通过使用三角技术验证了这些数据。下一步是基于默罕默德•里法和穆罕默德•法德利(Muhammad Rifa i)撰写的关于组织管理的指导分析。从最近的分析中,它得出的结论是,这四种形式的组织(行,functionand Line, Staffing), Mosque学生组织(清真寺学生组织)的分类就像网络一样,因为组织的特点比其他人都多。最终,Mosque学生组织的研究结果更有效,它在推进Airlangga University Mosque (Ulul Azmi)的terms中非常有效。Keyword: Mosque学生组织,组织Structures, Airlangga University Mosque (Ulul Azmi)。
{"title":"ANALISIS PERAN ORGANISASI MAHASISWA MASJID DALAM MEMAKMURKAN MASJID","authors":"N. Ihsanudin, Rudini Rudini","doi":"10.32332/ath_thariq.v5i1.2371","DOIUrl":"https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v5i1.2371","url":null,"abstract":" \u0000ABSTRAK \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk organisasi Mahasiswa Masjid di Masjid Ulul Azmi Universitas Airlangga Surabaya. Karena organisasi ini memiliki pengelolaan yang berbeda dengan organisasi lain dalam hal kegiatan memakmurkan masjid. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang didapat diuji kevalidan datanya menggunakan triangulasi. Selanjutnya peneliti melakukan analisis dengan teori Bentuk Organisasi dalam buku Manajemen Organisasi oleh Muhammad Rifa’I dan Muhammad Fadhli. Dari analisis tersebut menghasilkan temuan yaitu diantara keempat bentuk organisasi (Lini, Fungsional, Fungsional dan Lini, serta Lini dan Staf) menunjukkan bahwa ternyata bentuk Organisasi Mahasiswa Masjid adalah Organisasi Lini. Karena organisasi ini lebih memenuhi ciri - ciri Organisasi Lini daripada yang lainnya. Sehingga Peneliti menyampaikan bahwa Organisasi Mahasiswa Masjid lebih efektif dalam hal keorganisasian dan cukup baik menerapkan bentuk organisasi Lini dalam hal memakmurkan masjid Ulul Azmi Universitas Airlangga Surabaya. \u0000Kata kunci : Bentuk Organisasi, Mahasiswa Masjid, Masjid Ulul Azmi \u0000 \u0000ABSTRACT \u0000The objective of this research is to find out and describe the structure of Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid) at Airlangga University Mosque (Ulul Azmi) Surabaya. Since this organization owns different management from other organizations in terms of prospering mosque activities. This research applies qualitative method with case study approach, while for data collection uses interview technique, free-guided observation and documentation. The data obtained are tested by using triangulation technique. The next step is the researcher conducted analysis based on theories organization structure in the book entitled \"Manajemen Organisasi\" written by Muhammad Rifa’i and Muhammad Fadhli. From the analysis result, it is concluded that among the four forms of organization (Line, Functional, Functional and Line, Staffing), Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid) is classified as Line Organization since the organization has fulfilled the characteristics of Line Organization rather than the others. Eventually the researcher draws conclusion that Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid) is more effective in terms of organization and it is quite proper and good in implementing Line Organization form in terms of prospering Airlangga University Mosque (Ulul Azmi) Surabaya. \u0000Keyword: Mosque Student Organization (Mahasiswa Masjid), Organization Structures, Airlangga University Mosque (Ulul Azmi).","PeriodicalId":446749,"journal":{"name":"Ath Thariq Jurnal Dakwah dan Komunikasi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130019186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}