首页 > 最新文献

PROGRESIF: Jurnal Hukum最新文献

英文 中文
Perlindungan Konsumen Jasa Parkir Pusat Perbelanjaan 消费者保护停车场服务
Pub Date : 2023-07-13 DOI: 10.33019/progresif.v17i1.4038
Y. Yatini, Mieke Yustia Ayu Ratna Sari, Ahmad Zazili
The implementation of parking at Samarinda City Mall is carried out using the parking model and parking space leases, with variations in standard clauses. Potential disputes between the parties in this legal relationship can occur due to damage or loss caused by the actions of third parties, which have an impact on consumer losses. Variations in the implementation of parking have an impact on legal uncertainty which results in non-optimal legal protection for consumers of parking services. The research method used is empirical juridical supported by factual data obtained from research at the Samarinda City Mall. The results of the study show that the management and arrangement of parking at the Samarinda Mall is constructed as a parking agreement, the manager is responsible for damage and loss of vehicles using parking services. The standard clause on parking tickets is an exoneration clause, while the standard clause on parking space leases is not an exoneration clause. Even though BPSK Kota Samarinda has supervisory authority for standard clauses, its implementation is less effective. Supervision can be carried out by the permit giver for effective guidance and administrative sanctions. The implementation of parking space leases at the Samarinda Mall must be disciplined, because it is an avoidance of the responsibility of business actors, as an effort to optimize consumer protection.
Samarinda City Mall的停车实施采用停车模式和停车位租赁,标准条款有所不同。在这种法律关系中,由于第三方的行为造成的损害或损失,可能会引起当事人之间的潜在纠纷,从而对消费者的损失产生影响。停车实施的变化对法律不确定性产生影响,导致停车服务消费者的法律保护非最优。所使用的研究方法是实证的司法支持的事实数据,从萨马林达城市购物中心的研究获得。研究结果表明,萨玛林达购物中心的停车管理和安排被构建为一种停车协议,管理者对使用停车服务的车辆的损坏和损失负责。停车罚单标准条款是免责条款,而停车位租赁标准条款不是免责条款。尽管BPSK Kota Samarinda拥有对标准条款的监管权力,但其实施效果较差。监督可以由许可证颁发人进行有效的指导和行政处罚。萨玛林达购物中心停车位租赁的实施必须受到纪律处分,因为这是对商业行为者责任的逃避,是对消费者保护的优化。
{"title":"Perlindungan Konsumen Jasa Parkir Pusat Perbelanjaan","authors":"Y. Yatini, Mieke Yustia Ayu Ratna Sari, Ahmad Zazili","doi":"10.33019/progresif.v17i1.4038","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v17i1.4038","url":null,"abstract":"The implementation of parking at Samarinda City Mall is carried out using the parking model and parking space leases, with variations in standard clauses. Potential disputes between the parties in this legal relationship can occur due to damage or loss caused by the actions of third parties, which have an impact on consumer losses. Variations in the implementation of parking have an impact on legal uncertainty which results in non-optimal legal protection for consumers of parking services. The research method used is empirical juridical supported by factual data obtained from research at the Samarinda City Mall. The results of the study show that the management and arrangement of parking at the Samarinda Mall is constructed as a parking agreement, the manager is responsible for damage and loss of vehicles using parking services. The standard clause on parking tickets is an exoneration clause, while the standard clause on parking space leases is not an exoneration clause. Even though BPSK Kota Samarinda has supervisory authority for standard clauses, its implementation is less effective. Supervision can be carried out by the permit giver for effective guidance and administrative sanctions. The implementation of parking space leases at the Samarinda Mall must be disciplined, because it is an avoidance of the responsibility of business actors, as an effort to optimize consumer protection.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114938618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Korban Kekerasan Rumah Tangga: Adat Dayak Uud Danum dan Hukum Nasional 家庭暴力受害者:达雅克宪法和国法
Pub Date : 2023-07-07 DOI: 10.33019/progresif.v17i1.3615
Kartika Agus Salim
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Buku Hukum Adat Dayak Uud Danum Tahun 2001 telah memberikan perlindungan kepada Istri yang menjadi Korban Kekerasan dalam Ruma Tangga oleh Suaminya. Perlindungan yang diberikan oleh Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentap Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga diberikan sejak korban membuat laporan polisi, saat diperiksa dan sampai pada penetapan pengadilan. Perlindungan hukum yang diberikan oleh Tomakung kepada Istri yang menjadi korban kekerasan (hotuhui) oleh suami dengan membayar denda serta melaksanakan siro sahkik untuk mengembalikan keadaan yang rusak karena adanya kekerasan (hotuhui) antara suami dan istri. Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga oleh suami dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dikarenakan oleh istri yang seliingkuh, boros dengan uang, malas memasak. Faktor internal pada suami dikarenakan malas bekerja, tidak punya pekerjaan, selingkuh, berjudi dan pencandu minuman beralkhol. Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan bagi semua tingkatan pendidikan yang merata dari desa sampai ke kota. Pemerintah sebaiknya dalam membantu masyarakat miskin tidak memberikan bantuan sosial dalam bentuk bantuan langsung tunai karena dengan nominal uang sedikit hanya cukup untuk membeli alkhohol bermain judi. Meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga bukan semata – mata kesalahan warga tetapi karena kurangnya pembinaan kesadaran masyarakat oleh pemerintah pusat maupun daerah yang tepat sasaran karena hari ini Pemerintah lebih banyak membangun infrastruktur daripada membangun mental dan spiritual manusia Indonesia itu sendiri.
2004年《消除家庭暴力和部落法》第23条为丈夫暴力家庭主妇的妻子提供了保护。2004年《消除家庭暴力法案》(the 23% of law)提供的保护,是自受害者提交警方报告、审讯和司法任命以来一直在进行的。托马洪(Tomakung)通过支付罚款和执行siro sahkik来恢复夫妻之间的暴力状态(hotuhee),对丈夫的暴力行为给予丈夫(hotuhee)法律保护。造成家庭暴力的因素是由家庭内部和外部因素造成的。一个内部因素是由独身、花钱过多、懒惰做饭的妻子造成的。丈夫的内部因素是懒惰、失业、欺骗、赌博和酗酒。政府应该为从农村到城市的所有教育水平提供就业机会。政府应该帮助穷人,而不是直接提供现金援助,因为仅仅用伪钞购买酒精是不够的。越来越多的家庭暴力不仅是公民的过错,也是由于中央政府和适当地区缺乏公民意识,因为今天,政府建设的基础设施比建设印尼人的精神和精神本身还要多。
{"title":"Korban Kekerasan Rumah Tangga: Adat Dayak Uud Danum dan Hukum Nasional","authors":"Kartika Agus Salim","doi":"10.33019/progresif.v17i1.3615","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v17i1.3615","url":null,"abstract":"Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Buku Hukum Adat Dayak Uud Danum Tahun 2001 telah memberikan perlindungan kepada Istri yang menjadi Korban Kekerasan dalam Ruma Tangga oleh Suaminya. Perlindungan yang diberikan oleh Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentap Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga diberikan sejak korban membuat laporan polisi, saat diperiksa dan sampai pada penetapan pengadilan. Perlindungan hukum yang diberikan oleh Tomakung kepada Istri yang menjadi korban kekerasan (hotuhui) oleh suami dengan membayar denda serta melaksanakan siro sahkik untuk mengembalikan keadaan yang rusak karena adanya kekerasan (hotuhui) antara suami dan istri. Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga oleh suami dikarenakan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal dikarenakan oleh istri yang seliingkuh, boros dengan uang, malas memasak. Faktor internal pada suami dikarenakan malas bekerja, tidak punya pekerjaan, selingkuh, berjudi dan pencandu minuman beralkhol. Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan bagi semua tingkatan pendidikan yang merata dari desa sampai ke kota. Pemerintah sebaiknya dalam membantu masyarakat miskin tidak memberikan bantuan sosial dalam bentuk bantuan langsung tunai karena dengan nominal uang sedikit hanya cukup untuk membeli alkhohol bermain judi. Meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga bukan semata – mata kesalahan warga tetapi karena kurangnya pembinaan kesadaran masyarakat oleh pemerintah pusat maupun daerah yang tepat sasaran karena hari ini Pemerintah lebih banyak membangun infrastruktur daripada membangun mental dan spiritual manusia Indonesia itu sendiri.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122733332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Upaya Administratif Sengketa Antara Pegawai Negeri Sipil dengan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 公务员与邦比里翁省政府之间的行政争端
Pub Date : 2023-07-06 DOI: 10.33019/progresif.v17i1.3649
Lezi Fitri, J. D. N. Manik, Ita Rosdiana
Tahapan penyelesaian sengketa administrasi sebagaimana telah diatur pada Undang Undang No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, pasal 58 ayat (6) membawa perubahan dalam sistem peradilan tata usaha negara di Indonesia yaitu berkaitan dengan upaya administratif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya administratif yang seharusnya selaras dengan apa yang tertuang dalam Peraturan Mahkamah Agung No.6 tahun 2018 yang membahas tentang pedoman penyelesaian sengketa administrasi pemerintah setelah menempuh upaya administratif dengan Undang Undang No.51 tahun 2009 Perubahan Kedua atas Undang-Undang no.5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Akan tetapi dalam praktiknya terdapat beberapa permasalahan terkait objek sengketa dan upaya administratif ini, pertama: apakah upaya administratif harus ditempuh terlebih dahulu sebelum mengajukan gugatan sengketa tata usaha negara ke PTUN, kedua apakah terdapat akibat hukum apabila tidak dilaksanakan upaya administratif oleh pihak penggugat, ketiga apakah jika dilakukan pembedaan tenggang waktu pengajuan gugatan yang upaya administratif dapat meningkatkan efektivitas proses hukum yang berjalan. Secara sistematis penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Diharapkan dari penelitian ini didapatkan formulasi norma yang dapat memberikan perlindungan hukum yang efektif bagi pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal sengketa tata usaha Negara dan menganalisis tentang efektivitas dari diberlakukannya perbedaan tenggang waktu dalam upaya administratif.
2014年第30届政府行政行政法案所规定的行政问题解决阶段,第58条(6)导致了与行政努力相关的国家行政司法制度的变化。本研究旨在分析本应与2018年最高法院6号法律一致的行政努力,该法案在2009年第51条第2款的行政议定书通过行政议定书解决行政问题。1986年州司法公正。然而,在实践中,有一些问题涉及到这些争论和行政努力的对象,首先:在向PTUN提出有关国家行政管理的诉讼之前,是否应首先作出行政努力,是否应对原告的行政努力提出法律依据,是否应延长诉讼的期限,以提高法律进程的有效性。系统地使用规范性法律方法进行研究。预计这项研究将获得一项规范公式,该公式将为有关国家行政管理问题的人提供有效的法律保护,并分析在行政工作中对时间上差异的有效性。
{"title":"Upaya Administratif Sengketa Antara Pegawai Negeri Sipil dengan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung","authors":"Lezi Fitri, J. D. N. Manik, Ita Rosdiana","doi":"10.33019/progresif.v17i1.3649","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v17i1.3649","url":null,"abstract":"Tahapan penyelesaian sengketa administrasi sebagaimana telah diatur pada Undang Undang No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, pasal 58 ayat (6) membawa perubahan dalam sistem peradilan tata usaha negara di Indonesia yaitu berkaitan dengan upaya administratif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya administratif yang seharusnya selaras dengan apa yang tertuang dalam Peraturan Mahkamah Agung No.6 tahun 2018 yang membahas tentang pedoman penyelesaian sengketa administrasi pemerintah setelah menempuh upaya administratif dengan Undang Undang No.51 tahun 2009 Perubahan Kedua atas Undang-Undang no.5 tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. Akan tetapi dalam praktiknya terdapat beberapa permasalahan terkait objek sengketa dan upaya administratif ini, pertama: apakah upaya administratif harus ditempuh terlebih dahulu sebelum mengajukan gugatan sengketa tata usaha negara ke PTUN, kedua apakah terdapat akibat hukum apabila tidak dilaksanakan upaya administratif oleh pihak penggugat, ketiga apakah jika dilakukan pembedaan tenggang waktu pengajuan gugatan yang upaya administratif dapat meningkatkan efektivitas proses hukum yang berjalan. Secara sistematis penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Diharapkan dari penelitian ini didapatkan formulasi norma yang dapat memberikan perlindungan hukum yang efektif bagi pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal sengketa tata usaha Negara dan menganalisis tentang efektivitas dari diberlakukannya perbedaan tenggang waktu dalam upaya administratif.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"202 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123037981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dialektika Unsur Merintangi Kegiatan Usaha Pertambangan Dengan Prinsip Demokrasi 民主原则的因素辩证法阻碍了矿产企业的发展
Pub Date : 2023-07-06 DOI: 10.33019/progresif.v17i1.4063
Dwi Haryadi, Sri Rahayu, Ndaru Satrio
The element of "obstructing or interfering with mining business activities" is the focus of this article, because the editorial has multiple interpretations. Its existence derives two problem formulations, namely (1) What are the problems with elements hindering or interfering with mining business activities?: (2) What is the reformulation that reflects democratic principles? The analytical knife used to examine existing problems through democratic principles. This study uses normative juridical research methods. There are several conclusions related to the problematic presence of elements hindering or interfering with mining business activities, including: first, elements hindering or interfering with mining activities can be directed to actions that can be interpreted differently. Second, these elements can be directed to certain interests. Third, these elements can be subjective. Fourth, it is counterproductive to provisions for environmental fighters who cannot be sued criminally or civilly. The reformulations that are expected to better reflect democratic principles include: first, providing a more detailed explanation regarding the redaction of elements hindering or disrupting mining activities. Second, changing the editorial elements hinders or disrupts mining business activities. Third, remove the redaction elements that hinder or interfere with this mining business activity.
“妨碍或干扰矿业经营活动”的因素是本文的重点,因为社论有多种解释。其存在衍生出两种问题提法,即:(1)阻碍或干扰矿业经营活动的因素存在哪些问题?(2)体现民主原则的改革是什么?通过民主原则来检查现存问题的分析刀。本研究采用规范的法律研究方法。关于妨碍或干扰采矿业务活动的因素存在问题,有几个结论,包括:第一,妨碍或干扰采矿活动的因素可以指向可以有不同解释的行动。第二,这些因素可以指向某些利益。第三,这些因素可能是主观的。第四,它不利于环保斗士不受刑事或民事起诉的规定。预计将更好地反映民主原则的重新拟订包括:第一,对阻碍或破坏采矿活动的因素的修订提供更详细的解释。其次,改变编辑元素会阻碍或扰乱采矿业务活动。第三,删除阻碍或干扰这种采矿业务活动的编辑元素。
{"title":"Dialektika Unsur Merintangi Kegiatan Usaha Pertambangan Dengan Prinsip Demokrasi","authors":"Dwi Haryadi, Sri Rahayu, Ndaru Satrio","doi":"10.33019/progresif.v17i1.4063","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v17i1.4063","url":null,"abstract":"The element of \"obstructing or interfering with mining business activities\" is the focus of this article, because the editorial has multiple interpretations. Its existence derives two problem formulations, namely (1) What are the problems with elements hindering or interfering with mining business activities?: (2) What is the reformulation that reflects democratic principles? The analytical knife used to examine existing problems through democratic principles. This study uses normative juridical research methods. There are several conclusions related to the problematic presence of elements hindering or interfering with mining business activities, including: first, elements hindering or interfering with mining activities can be directed to actions that can be interpreted differently. Second, these elements can be directed to certain interests. Third, these elements can be subjective. Fourth, it is counterproductive to provisions for environmental fighters who cannot be sued criminally or civilly. The reformulations that are expected to better reflect democratic principles include: first, providing a more detailed explanation regarding the redaction of elements hindering or disrupting mining activities. Second, changing the editorial elements hinders or disrupts mining business activities. Third, remove the redaction elements that hinder or interfere with this mining business activity.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126836060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Matarumah Parentah Oleh Saniri Negeri Rumahtiga Sebagai Tindakan Administrasi 三是王室的行政行为
Pub Date : 2023-07-04 DOI: 10.33019/progresif.v17i1.3507
H. M. Tita, Muhammad Irham, Julista Mustamu
Ringkasan Artikel ini bertujuan untuk menemukan perspektif hukum administrasi negara terkait penetapan Matarumah Parentah di Negeri Rumahtiga Kota Ambon. Seperti diketahui Saniri Negeri Rumahtiga sampai saat ini belum melanjutkan proses pembentukan Peraturan Negeri dalam rangka Penetapan Matarumah Parentah, padahal tahapan penetapan sudah dilalui sesuai dengan aturan yang berlaku. Melalui penelitian yuridis normatif didapatkan hasil bahwa sikap Saniri Negeri Rumahtiga merupakan tindakan administrasi pemerintah yang dapat diuji keabsahannya dan dapat dikategorikan sebagai sikap diam Pemerintah serta sebagai tindakan pemerintah berupa keputusan yang mencakup tindakan faktual sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. Kata Kunci: Penetapan, Matarumah Parentah, Hukum Administrasi Negara.
本文总结的目的是寻找一种关于在安邦三个城市的家庭中建立Matarumah parsari的国家行政法律的观点。正如三国之国Saniri所知道的,目前还没有按照既定的规则在Matarumah partata中建立国家法规的过程。通过对法例的研究,人们发现关键词:任命,Matarumah partak,州行政法律。
{"title":"Matarumah Parentah Oleh Saniri Negeri Rumahtiga Sebagai Tindakan Administrasi","authors":"H. M. Tita, Muhammad Irham, Julista Mustamu","doi":"10.33019/progresif.v17i1.3507","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v17i1.3507","url":null,"abstract":"Ringkasan \u0000Artikel ini bertujuan untuk menemukan perspektif hukum administrasi negara terkait penetapan Matarumah Parentah di Negeri Rumahtiga Kota Ambon. Seperti diketahui Saniri Negeri Rumahtiga sampai saat ini belum melanjutkan proses pembentukan Peraturan Negeri dalam rangka Penetapan Matarumah Parentah, padahal tahapan penetapan sudah dilalui sesuai dengan aturan yang berlaku. Melalui penelitian yuridis normatif didapatkan hasil bahwa sikap Saniri Negeri Rumahtiga merupakan tindakan administrasi pemerintah yang dapat diuji keabsahannya dan dapat dikategorikan sebagai sikap diam Pemerintah serta sebagai tindakan pemerintah berupa keputusan yang mencakup tindakan faktual sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Administrasi Pemerintahan. \u0000Kata Kunci: Penetapan, Matarumah Parentah, Hukum Administrasi Negara.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130550615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tafsir Hakim Judex Facti dan Judex Juris Terkait Batas Maksimal Upaya Administratif 法官Judex Facti和Judex Juris就行政工作的最大限度作出解释
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.33019/progresif.v17i1.4021
Muhtar Said, E. Erfandi
Untuk mengajukan upaya administratif berupa keberatan diberikan waktu maksimal  21 hari kerja. Meskipun demikian ada perbedaan penerapan terhadap upaya administratif tersebut antara hakim judex facti dengan hakim judex juris.  Hakim judex facti melalui putusan nomor 21/G/2020/PTUN dan 76/B/2021/PT.TUN JKT menerapkan upaya administratif adalah hal yang wajib diterapkan, putusan ini dikuatkan oleh hakim di Pengadilan Tingkat Tinggi Tata Usaha Negara. Namun putusan tersebut dibatalkan oleh hakim judex juris (tingkat Mahkamah Agung) melalui putusan nomor 420 K/TUN/2021. Dasar judex juris melakukan pembatalan terhadap putusan judex facti didasarkan pada frasa “dapat” yang tercantum pada Pasal 75 ayat (1) UU Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Sehingga upaya administratif melalui keberatan maupun banding administratif merupakan suatu pilihan bukan wajib. Upaya administratif merupakan usaha untuk mewujudkan prinsip Pancasila ke dalam penyelesaian permasalahan administrasi, yakni dalam penyelesaian permasalahan administrasi supaya terlebih dahulu diselesaikan melalui musyawarah mufakat. Apabila musyawarah mufakat tidak bisa menemukan titik perdamaian maka bisa diselesaikan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara.
在最多21个工作日内进行行政工作。然而,法官judex facti和judex juris之间的行政工作的应用差异。judex facti法官判决第21/G/2020/PTUN和76/B/2021/PT。屯kt实行行政努力是强制性的,这项裁决得到了该州最高行政法院的法官的支持。但判决被judex juris法官(最高法院级别)通过420 K/TUN/2021号的判决被推翻。judex facti的判决被推翻的基础是在2014年30年政府管理法案第75节(1)中提到的“can”一词。因此,通过反对和行政上诉进行行政行政工作不是一种义务。行政努力是将潘卡西拉的原则融入行政问题的解决,也就是说,在行政问题的解决过程中,首先通过共识来解决问题。如果双方意见不一致,则可以通过国家行政法院解决和平问题。
{"title":"Tafsir Hakim Judex Facti dan Judex Juris Terkait Batas Maksimal Upaya Administratif","authors":"Muhtar Said, E. Erfandi","doi":"10.33019/progresif.v17i1.4021","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v17i1.4021","url":null,"abstract":"Untuk mengajukan upaya administratif berupa keberatan diberikan waktu maksimal  21 hari kerja. Meskipun demikian ada perbedaan penerapan terhadap upaya administratif tersebut antara hakim judex facti dengan hakim judex juris.  Hakim judex facti melalui putusan nomor 21/G/2020/PTUN dan 76/B/2021/PT.TUN JKT menerapkan upaya administratif adalah hal yang wajib diterapkan, putusan ini dikuatkan oleh hakim di Pengadilan Tingkat Tinggi Tata Usaha Negara. Namun putusan tersebut dibatalkan oleh hakim judex juris (tingkat Mahkamah Agung) melalui putusan nomor 420 K/TUN/2021. Dasar judex juris melakukan pembatalan terhadap putusan judex facti didasarkan pada frasa “dapat” yang tercantum pada Pasal 75 ayat (1) UU Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan. Sehingga upaya administratif melalui keberatan maupun banding administratif merupakan suatu pilihan bukan wajib. Upaya administratif merupakan usaha untuk mewujudkan prinsip Pancasila ke dalam penyelesaian permasalahan administrasi, yakni dalam penyelesaian permasalahan administrasi supaya terlebih dahulu diselesaikan melalui musyawarah mufakat. Apabila musyawarah mufakat tidak bisa menemukan titik perdamaian maka bisa diselesaikan melalui Pengadilan Tata Usaha Negara.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126020024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hak Konstitusional: Politik Hukum Kebebasan Beragama di Indonesia 宪法权利:印尼宗教自由的政治法律
Pub Date : 2023-02-02 DOI: 10.33019/progresif.v16i2.3419
Maya Cristiana
Mahkamah Konstitusi yang bertujuan untuk menegakan dan melindungi hak-hak konstitusional warga negara dan perlindungan HAM. Salah satunya hak kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi dan beberapa regulasi tentang HAM. Subtansi pada UUD 1945 pasal 28I ayat (1) dijelaskan bahwa hak beragama bersifat mutlak bagi setiap individu, maka semestinya berlaku secara universal dan non diskriminasi. Ditengah maraknya kekerasan yang mengatasnamakan agama mendorong terjadinya judicial review terhadap UU No.1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. Undang-Undang ini yang akhirnya dianggap bertentangan dengan jaminan kebebasan hak beragama yang tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun. Demikian juga ketika Mahkamah Konstitusi menolak seluruh permohonan. Sehingga pasca putusan Mahkamah Konstitusi konsepsi hak beragama Indonesia menjadi lebih jelas.  Namun bagi yang tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Konstitusia berargumen bahwa UU No.1/PNPS/1965 menjadi alat untuk membenarkan kekerasan atas nama agama.
宪法法院的目标是维护和保护宪法赋予的公民权利和保护人权。宪法保障的宗教自由和一些人权规定的权利之一。《1945年宪法》第28章第28节(1章)的分量解释说,宗教权利对每个人都是绝对的,因此应普遍适用于非歧视。由于宗教暴力的猖獗,法院对第1条/PNPS/1965年关于预防虐待和/或宗教亵渎的法律进行了司法审查。这项法律最终被视为违反任何情况下都不能剥夺的宗教自由的保障。当宪法法院驳回所有上诉时,情况也是如此。因此,宪法法院对印尼宗教权利概念的裁决变得更加明确。但那些反对宪法法院裁决的人认为,宪法第一修正案/PNPS/1965年为宗教暴力辩护。
{"title":"Hak Konstitusional: Politik Hukum Kebebasan Beragama di Indonesia","authors":"Maya Cristiana","doi":"10.33019/progresif.v16i2.3419","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v16i2.3419","url":null,"abstract":"Mahkamah Konstitusi yang bertujuan untuk menegakan dan melindungi hak-hak konstitusional warga negara dan perlindungan HAM. Salah satunya hak kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi dan beberapa regulasi tentang HAM. Subtansi pada UUD 1945 pasal 28I ayat (1) dijelaskan bahwa hak beragama bersifat mutlak bagi setiap individu, maka semestinya berlaku secara universal dan non diskriminasi. Ditengah maraknya kekerasan yang mengatasnamakan agama mendorong terjadinya judicial review terhadap UU No.1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. Undang-Undang ini yang akhirnya dianggap bertentangan dengan jaminan kebebasan hak beragama yang tidak bisa dikurangi dalam keadaan apapun. Demikian juga ketika Mahkamah Konstitusi menolak seluruh permohonan. Sehingga pasca putusan Mahkamah Konstitusi konsepsi hak beragama Indonesia menjadi lebih jelas.  Namun bagi yang tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Konstitusia berargumen bahwa UU No.1/PNPS/1965 menjadi alat untuk membenarkan kekerasan atas nama agama.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132139093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Laut Cina Selatan: Menakar Peran Indonesia Dalam Dewan Keamanan United Nation
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.33019/progresif.v16i2.3435
Satrio Ageng Rihardi, Jaduk Gilang Pembayun, Arnanda Yusliwidaka
Indonesia telah terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Anggota Tidak Tetap DK PBB) pada periode 2019-2020. Hal ini merupakan salah satu prestasi yang luar biasa, mengingat Indonesia dipercaya oleh negara-negara anggota PBB untuk menjadi salah satu anggota dari Organ Utama PBB yang memiliki tugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Wilayah Laut Tiongkok Selatan (LTS) merupakan wilayah yang tengah menjadi sengketa antara negara-negara sekitar yang merasa memiliki klaim atas wilayah tersebut. Sengketa ini telah menjadi perhatian dunia dimana ketegangan-ketegangan sikap yang ditunjukkan oleh negara-negara tersebut semakin hari semakin mencemaskan dalam stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Berbagai provokasi dan kebijakan luar negeri dari masing-masing negara dilakukan untuk memenangkan klaim atas wilayah tersebut. Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB memiliki salah satu kewajiban untuk ikut serta dalam menyelesaikan sengketa internasional atas wilayah LTS tersebut yang di klaim oleh negara-negara. Indonesia dapat menjadi pihak penengah untuk memberikan sudut pandang lain dalam menyelesaikan sengketa tersebut secara damai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keterlibatan Indonesia dalam upaya menyelesaikan sengketa di wilayah LTS berdasarkan United Nations Convention on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS 1982). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian hukum normatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti dan mengkaji bahan-bahan pustaka yang telah dikumpulkan oleh tim peneliti. Bahan pustaka yang diteliti dan dikaji terdiri atas bahan primer, bahan sekunder, dan bahan tersier. Pencarian data dilakukan dengan studi pustaka atau studi dokumen dan keseluruhan data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif.
印度尼西亚于2020年被选为联合国安理会(DK常务委员会)的非常务成员。这是一个非凡的成就,因为印度尼西亚得到联合国成员国的信任,成为联合国主要机构之一,其职责是维护世界和平与安全。认为对该地区拥有主权的周边国家之间存在争议的中国海(LTS)地区。这一问题引起了全世界的关注,因为这些国家所表现出的紧张态度正日益使该地区安全的稳定令人担忧。每个国家的挑衅和外交政策都是为了赢得对该地区的主权。印度尼西亚作为联合国的不定期成员,有义务参与解决各国声称拥有的关于LTS地区的国际争端。在和平解决这些问题时,印尼可以提供不同的意见。这项研究的目的是审查印度尼西亚根据1982年联合国海法会议(UNCLOS 1982)参与在LTS地区解决争端的努力。本研究采用的方法是规范法律研究。这项研究是通过研究研究小组收集的文献材料的研究和审查来进行的。研究和研究的文献材料包括主要、次要材料和第三种材料。通过库或文档研究和所获得的全部数据进行定性分析,进行数据搜索。
{"title":"Laut Cina Selatan: Menakar Peran Indonesia Dalam Dewan Keamanan United Nation","authors":"Satrio Ageng Rihardi, Jaduk Gilang Pembayun, Arnanda Yusliwidaka","doi":"10.33019/progresif.v16i2.3435","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v16i2.3435","url":null,"abstract":"Indonesia telah terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Anggota Tidak Tetap DK PBB) pada periode 2019-2020. Hal ini merupakan salah satu prestasi yang luar biasa, mengingat Indonesia dipercaya oleh negara-negara anggota PBB untuk menjadi salah satu anggota dari Organ Utama PBB yang memiliki tugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia. Wilayah Laut Tiongkok Selatan (LTS) merupakan wilayah yang tengah menjadi sengketa antara negara-negara sekitar yang merasa memiliki klaim atas wilayah tersebut. Sengketa ini telah menjadi perhatian dunia dimana ketegangan-ketegangan sikap yang ditunjukkan oleh negara-negara tersebut semakin hari semakin mencemaskan dalam stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Berbagai provokasi dan kebijakan luar negeri dari masing-masing negara dilakukan untuk memenangkan klaim atas wilayah tersebut. Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB memiliki salah satu kewajiban untuk ikut serta dalam menyelesaikan sengketa internasional atas wilayah LTS tersebut yang di klaim oleh negara-negara. Indonesia dapat menjadi pihak penengah untuk memberikan sudut pandang lain dalam menyelesaikan sengketa tersebut secara damai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji keterlibatan Indonesia dalam upaya menyelesaikan sengketa di wilayah LTS berdasarkan United Nations Convention on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS 1982). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian hukum normatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara meneliti dan mengkaji bahan-bahan pustaka yang telah dikumpulkan oleh tim peneliti. Bahan pustaka yang diteliti dan dikaji terdiri atas bahan primer, bahan sekunder, dan bahan tersier. Pencarian data dilakukan dengan studi pustaka atau studi dokumen dan keseluruhan data yang diperoleh akan dianalisis secara kualitatif.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114352853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Barang Milik Negara: Kebebasan Berkontrak Pada Perjanjian Pemerintah 国家财产:政府合同自由
Pub Date : 2023-01-04 DOI: 10.33019/progresif.v16i2.3322
K. B. Sibarani
Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) merupakan bagian dari pengelolaan aset negara sebagai alternatif dalam memberikan pemasukan bagi negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pelaksanaan pemanfaatan BMN dituangkan dalam bentuk perjanjian antara pemerintah dengan pihak mitra pemanfaatan yang dapat berasal dari sektor swasta. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai ketentuan atau pengaturan perjanjian pemanfaatan BMN dikaitkan dengan hukum perjanjian di Indonesia dan penerapan kebebasan berkontrak dalam perjanjian pemanfaatan BMN. Hasil penelitian ini menunjukkan asas kebebasan berkontrak tidak bersifat mutlak dan penerapan kebebasan berkontrak dalam perjanjian pemanfaatan BMN dibatasi oleh peraturan perundang-undangan yang mengatur ketentuan dalam pengelolaan BMN. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif melalui pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach). Perjanjian pemanfaatan BMN merupakan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan, namun demikian penerapan kebebasan berkontrak dalam penerapannnya dapat dilihat dari tahapan perjanjian, yaitu tahap precontractual, contractual dan tahap post-contractual dalam menentukan isi dan ketentuan dalam perjanjian sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kesusilaan dan ketertiban umum.
利用国有资产(BMN)是国家资产管理的一部分,作为通过非营利国家(PNBP)为国家提供收入的替代品。以政府与可从私营部门得到的利用伙伴之间的协议为特色的BMN实施。本研究将讨论与印尼《盟约法》相关的条款或安排,以及在《文化援助条约》中自由的应用。这项研究的结果表明,签订合同自由的原则不是绝对的,在利用BMN协议中自由的应用受到管制其政策的约束。这项研究是通过概念性的方法和法律法规的方法来进行的。利用BMN协议是规则的执行立法,然而应用自由berkontrak penerapannnya可以从阶段契约中precontractual阶段,即contractual post-contractual阶段确定内容和在不违背协议中规定的条款规定立法、尊严和公共秩序。
{"title":"Barang Milik Negara: Kebebasan Berkontrak Pada Perjanjian Pemerintah","authors":"K. B. Sibarani","doi":"10.33019/progresif.v16i2.3322","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v16i2.3322","url":null,"abstract":"Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) merupakan bagian dari pengelolaan aset negara sebagai alternatif dalam memberikan pemasukan bagi negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pelaksanaan pemanfaatan BMN dituangkan dalam bentuk perjanjian antara pemerintah dengan pihak mitra pemanfaatan yang dapat berasal dari sektor swasta. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai ketentuan atau pengaturan perjanjian pemanfaatan BMN dikaitkan dengan hukum perjanjian di Indonesia dan penerapan kebebasan berkontrak dalam perjanjian pemanfaatan BMN. Hasil penelitian ini menunjukkan asas kebebasan berkontrak tidak bersifat mutlak dan penerapan kebebasan berkontrak dalam perjanjian pemanfaatan BMN dibatasi oleh peraturan perundang-undangan yang mengatur ketentuan dalam pengelolaan BMN. Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif melalui pendekatan konseptual (conceptual approach) dan pendekatan peraturan perundang-undangan (statute approach). Perjanjian pemanfaatan BMN merupakan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan, namun demikian penerapan kebebasan berkontrak dalam penerapannnya dapat dilihat dari tahapan perjanjian, yaitu tahap precontractual, contractual dan tahap post-contractual dalam menentukan isi dan ketentuan dalam perjanjian sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kesusilaan dan ketertiban umum.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133527209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pelaksanaan Pemberian Perlindungan Bagi Korban Tinda Pidana Terorisme 对恐怖主义犯罪受害者实施保护措施
Pub Date : 2023-01-02 DOI: 10.33019/progresif.v16i2.3362
J. D. N. Manik, Rahmat Robuwan, Wirazilmustaan Wirazilmustaan
Victims of terrorism are not only those affected by terrorist attacks but include those exposed to terrorist ideology. The series of bombings, shootings and stabbings that occurred in the territory of the Republic of Indonesia has resulted in the loss of life regardless of the victim, causing widespread public fear, and property losses, resulting in a wide impact on social, economic, political, and international relations. The method used is Legal Research based on legislation related to each other. The best thing that can be done by the state to maintain the safety and security of citizens from becoming victims of terrorism is to prevent or anticipate that terrorism crimes do not occur. The fulfillment of the rights of victims under Act No. 15 of 2003 at the crisis stage after the crime of terrorism must be taken immediately because the action relates to the safety of the victim. Act No. 5 of 2018 states that the victim of non-criminal terrorism is a person who suffers physical, mental, and/or economic losses resulting from a Terrorism Crime. Victims are direct victims as well as indirect victims of a crime of terrorism. The determination of victims of terrorism can be done directly by investigators, without having to wait for a court decision. Treatment of victims, especially those who must receive medical treatment, psychosocial and psychological rehabilitation.
恐怖主义受害者不仅包括受恐怖袭击影响的人,也包括受恐怖主义思想影响的人。在印度尼西亚共和国领土上发生的一系列爆炸、枪击和刺杀事件,无论受害者是谁,都造成了生命损失,造成了广泛的公众恐惧和财产损失,对社会、经济、政治和国际关系产生了广泛的影响。所采用的方法是基于相互关联的立法的法律研究。为了防止公民成为恐怖主义的受害者,国家所能做的最好的事情就是防止或预见恐怖主义犯罪的发生。根据2003年第15号法,在恐怖主义犯罪发生后的危机阶段,必须立即采取行动实现受害者的权利,因为这一行动关系到受害者的安全。2018年第5号法案规定,非刑事恐怖主义的受害者是因恐怖主义犯罪而遭受身体、精神和/或经济损失的人。受害者既包括恐怖主义犯罪的直接受害者,也包括间接受害者。调查人员可以直接确定恐怖主义受害者的身份,而不必等待法院的裁决。对受害者的治疗,特别是那些必须接受医疗、社会心理和心理康复的受害者。
{"title":"Pelaksanaan Pemberian Perlindungan Bagi Korban Tinda Pidana Terorisme","authors":"J. D. N. Manik, Rahmat Robuwan, Wirazilmustaan Wirazilmustaan","doi":"10.33019/progresif.v16i2.3362","DOIUrl":"https://doi.org/10.33019/progresif.v16i2.3362","url":null,"abstract":"Victims of terrorism are not only those affected by terrorist attacks but include those exposed to terrorist ideology. The series of bombings, shootings and stabbings that occurred in the territory of the Republic of Indonesia has resulted in the loss of life regardless of the victim, causing widespread public fear, and property losses, resulting in a wide impact on social, economic, political, and international relations. The method used is Legal Research based on legislation related to each other. The best thing that can be done by the state to maintain the safety and security of citizens from becoming victims of terrorism is to prevent or anticipate that terrorism crimes do not occur. The fulfillment of the rights of victims under Act No. 15 of 2003 at the crisis stage after the crime of terrorism must be taken immediately because the action relates to the safety of the victim. Act No. 5 of 2018 states that the victim of non-criminal terrorism is a person who suffers physical, mental, and/or economic losses resulting from a Terrorism Crime. Victims are direct victims as well as indirect victims of a crime of terrorism. The determination of victims of terrorism can be done directly by investigators, without having to wait for a court decision. Treatment of victims, especially those who must receive medical treatment, psychosocial and psychological rehabilitation.","PeriodicalId":448451,"journal":{"name":"PROGRESIF: Jurnal Hukum","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121332005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
PROGRESIF: Jurnal Hukum
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1