Sisnayati Sisnayati, D. S. Dewi, R. Komala, M. Meilianti, Muhammad Faizal
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar Crude Palm Oil (CPO) di dunia. Namun industri ini menghasilkan limbah cair yang disebut Palm Oil Mill Effluent (POME) yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Teknologi yang digunakan untuk mengolah POME pada penelitian ini adalah Kolom Aerasi Plat Berlubang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh waktu aerasi terhadap kualitas POME ditinjau dari penurunan kandungan Chemical Oxygen Demand (COD), Nitrogen Total (N-Total) dan pH dalam POME. Rangkaian alat penelitian terdiri dari Kolom Aerator dengan tinggi 100 cm dan diameter 10 cm serta di dalam kolom aerator dipasang plat berlubang dengan diameter lubang 0,5 cm dengan jarak masing-masing plat 10 cm. Pengambilan sampel dilakukan setiap 24 jam selama rentang waktu 6 hari, untuk diukur nilai pH menggunakan metode elektrometri, pengukuran nilai COD menggunakan metode reflux dan nilai N-Total diukur berdasarkan metode Kjeldahl. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik limbah POME sebelum proses aerasi memiliki nilai pH 5,73 dan mengandung COD dan N-Total yang sangat tinggi, yaitu berturut-turut 1.475,14 mg/L dan 91,12 mg/L yang melebihi ambang batas baku mutu lingkungan yang diizinkan. Kenaikan pH seiring dengan berjalannya waktu aerasi. Nilai pH tertinggi terjadi pada sampel POME I pada hari ke-5, yaitu 7,47. Semakin lama proses aerasi, maka kandungan COD dan N-Total akan semakin menurun, yaitu penurunan COD terbesar pada sampel POME II pada hari ke-6, sebesar 37,58 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 97,45%. Penurunan kandungan N-Total terbesar terjadi pada sampel POME I di hari ke-6, yaitu sebesar 0,42 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 99,54%.
{"title":"Pengolahan limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) menggunakan proses aerasi dalam kolom aerator plat berlubang","authors":"Sisnayati Sisnayati, D. S. Dewi, R. Komala, M. Meilianti, Muhammad Faizal","doi":"10.36706/jtk.v28i3.996","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jtk.v28i3.996","url":null,"abstract":"Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar Crude Palm Oil (CPO) di dunia. Namun industri ini menghasilkan limbah cair yang disebut Palm Oil Mill Effluent (POME) yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Teknologi yang digunakan untuk mengolah POME pada penelitian ini adalah Kolom Aerasi Plat Berlubang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh waktu aerasi terhadap kualitas POME ditinjau dari penurunan kandungan Chemical Oxygen Demand (COD), Nitrogen Total (N-Total) dan pH dalam POME. Rangkaian alat penelitian terdiri dari Kolom Aerator dengan tinggi 100 cm dan diameter 10 cm serta di dalam kolom aerator dipasang plat berlubang dengan diameter lubang 0,5 cm dengan jarak masing-masing plat 10 cm. Pengambilan sampel dilakukan setiap 24 jam selama rentang waktu 6 hari, untuk diukur nilai pH menggunakan metode elektrometri, pengukuran nilai COD menggunakan metode reflux dan nilai N-Total diukur berdasarkan metode Kjeldahl. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik limbah POME sebelum proses aerasi memiliki nilai pH 5,73 dan mengandung COD dan N-Total yang sangat tinggi, yaitu berturut-turut 1.475,14 mg/L dan 91,12 mg/L yang melebihi ambang batas baku mutu lingkungan yang diizinkan. Kenaikan pH seiring dengan berjalannya waktu aerasi. Nilai pH tertinggi terjadi pada sampel POME I pada hari ke-5, yaitu 7,47. Semakin lama proses aerasi, maka kandungan COD dan N-Total akan semakin menurun, yaitu penurunan COD terbesar pada sampel POME II pada hari ke-6, sebesar 37,58 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 97,45%. Penurunan kandungan N-Total terbesar terjadi pada sampel POME I di hari ke-6, yaitu sebesar 0,42 mg/L dengan persentase penurunan sebesar 99,54%.","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77569867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Azzalya Putri Athala, Y. Fitri, Wahyu Meka, Abrar Ridwan, Rain A Mahendra, Tri N Rezeki, L. S. Widara, M. Hamzah
Tingginya angka penyebaran covid-19 menimbulkan dampak bagi peningkatan limbah medis secara global. Limbah medis merupakan limbah infeksius yang tergolong limbah fosil, sifatnya yang non-biodegradable dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu metode pengelolaan limbah yang tepat saat ini adalah pirolisis. Pada penelitian ini dilakukan co-pirolisis sarung tangan medis yang digabungkan dengan limbah biologis (limbah makanan, limbah kebun dan limbah kertas) dengan persentase massa 100:0, 25:75, 50:50, 75:25, 0:100 (%). Hasil co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah biologis berupa produk minyak, arang dan gas. Minyak dengan kadar tertinggi dihasilkan dari co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah kertas pada persentase massa 75:25 (%) (40%). Hasil maksimum (55%) produk arang dihasilkan dari co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah kebun pada persentase massa 75:25 (%). Kadar tertinggi (45%) dari gas diperoleh pada penggabungan sarung tangan medis dengan limbah makanan (persentase massa 75:25 (%). Secara keseluruhan, uji co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah biomassa dengan persentase massa sampel yang divariasikan menghasilkan produk yang diharapkan dapat membantu pengembangan energi masa mendatang
{"title":"Analisa eksperimental terhadap distribusi produk co-pyrolysis limbah sarung tangan medis dan limbah biomassa","authors":"Azzalya Putri Athala, Y. Fitri, Wahyu Meka, Abrar Ridwan, Rain A Mahendra, Tri N Rezeki, L. S. Widara, M. Hamzah","doi":"10.36706/jtk.v28i3.1283","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jtk.v28i3.1283","url":null,"abstract":"Tingginya angka penyebaran covid-19 menimbulkan dampak bagi peningkatan limbah medis secara global. Limbah medis merupakan limbah infeksius yang tergolong limbah fosil, sifatnya yang non-biodegradable dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu metode pengelolaan limbah yang tepat saat ini adalah pirolisis. Pada penelitian ini dilakukan co-pirolisis sarung tangan medis yang digabungkan dengan limbah biologis (limbah makanan, limbah kebun dan limbah kertas) dengan persentase massa 100:0, 25:75, 50:50, 75:25, 0:100 (%). Hasil co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah biologis berupa produk minyak, arang dan gas. Minyak dengan kadar tertinggi dihasilkan dari co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah kertas pada persentase massa 75:25 (%) (40%). Hasil maksimum (55%) produk arang dihasilkan dari co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah kebun pada persentase massa 75:25 (%). Kadar tertinggi (45%) dari gas diperoleh pada penggabungan sarung tangan medis dengan limbah makanan (persentase massa 75:25 (%). Secara keseluruhan, uji co-pirolisis sarung tangan medis dan limbah biomassa dengan persentase massa sampel yang divariasikan menghasilkan produk yang diharapkan dapat membantu pengembangan energi masa mendatang","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85354581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP ANODA TUMBAL DALAM MENGENDALIKAN LAJU KOROSI BAJA AISI 1045","authors":"Muchammad Alfian Ubaidi, Nuhan Lutfi Basymeleh, Isni Utami","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3484","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3484","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77258569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-01DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3482
Alda Febriyanti, Febriana Pungki Martalia, S. Redjeki
{"title":"KINETIKA REAKSI FERMENTASI GLUKOSA DARI BUAH SUKUN MENJADI BIOETANOL MENGGUNAKAN SACCHAROMYCES CEREVISIAE","authors":"Alda Febriyanti, Febriana Pungki Martalia, S. Redjeki","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3482","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3482","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86278543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PELAPISAN KAIN DRYFIT DENGAN TETRAETILORTOSILIKAT (TEOS) DAN NONACOSANEDIOLS","authors":"Kindriari Nurma Wahyusi, Moch Yos Setiajie, Moh Nofianto","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3488","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3488","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88184356","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-01DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3485
Indira Aisyah Rifdha Kirana, Achmad Dwiky Maulana, S. Suprihatin
{"title":"KARAKTERISTIK TAWAS BERBAHAN DASAR KALENG MINUMAN ALUMINIUM BEKAS","authors":"Indira Aisyah Rifdha Kirana, Achmad Dwiky Maulana, S. Suprihatin","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3485","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3485","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76258396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penggunaan nanopartikel telah berkembang pesat dalam berbagai bidang menyebabkan kebutuhan nanopartikel meningkat. Nanopartikel menjadi material yang banyak diminati karena memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan material jenis lain seperti raw material dan material yang berukuran lebih besar dari nanopartikel. Salah satu nanopartikel yang dikembangkan adalah nanopartikel CuO. Nanopartikel CuO umumnya disintesis dengan metode kimia dan fisika. Metode kimia dan fisika memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Alternatif metode yang dapat digunakan adalah biosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan biosintesis nanopartikel CuO menggunakan ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.). Ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) berperan sebagai agen capping dan penstabil dalam pembentukan nanopartikel CuO. Biosintesis nanopartikel CuO berhasil dilakukan dengan ditunjukkannya puncak-puncak pada difraktogram XRD pada sudut 2θ: 32,5°; 35,5°; 38,77°; 46,3°; 48,77°; 53,48°; 58,28°; 61,55°; 66,28°; 66,28°; 68,04°; 72,44°; 75,08°; dan 82,77° dan diperoleh pita serapan FTIR pada bilangan gelombang 594 dan 469 cm-1. Hasil Penelitian menunjukkan nanopartikel CuO memiliki ukuran partikel pada pH 10, 11, dan 12 secara berturut-turut sebesar 24,04; 23,84; dan 22,68 nm dengan morfologi berbentuk lempengan serta nilai energi celah pita nanopartikel CuO yang diperoleh sebesar 5,25 eV.
{"title":"Biosintesis dan karakterisasi nanopartikel tembaga oksida (CuO) menggunakan ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.)","authors":"Efrilia R Rahmawati, Nazriati Nazriati","doi":"10.36706/jtk.v28i3.1232","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jtk.v28i3.1232","url":null,"abstract":"Penggunaan nanopartikel telah berkembang pesat dalam berbagai bidang menyebabkan kebutuhan nanopartikel meningkat. Nanopartikel menjadi material yang banyak diminati karena memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan material jenis lain seperti raw material dan material yang berukuran lebih besar dari nanopartikel. Salah satu nanopartikel yang dikembangkan adalah nanopartikel CuO. Nanopartikel CuO umumnya disintesis dengan metode kimia dan fisika. Metode kimia dan fisika memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Alternatif metode yang dapat digunakan adalah biosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan biosintesis nanopartikel CuO menggunakan ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.). Ekstrak rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) berperan sebagai agen capping dan penstabil dalam pembentukan nanopartikel CuO. Biosintesis nanopartikel CuO berhasil dilakukan dengan ditunjukkannya puncak-puncak pada difraktogram XRD pada sudut 2θ: 32,5°; 35,5°; 38,77°; 46,3°; 48,77°; 53,48°; 58,28°; 61,55°; 66,28°; 66,28°; 68,04°; 72,44°; 75,08°; dan 82,77° dan diperoleh pita serapan FTIR pada bilangan gelombang 594 dan 469 cm-1. Hasil Penelitian menunjukkan nanopartikel CuO memiliki ukuran partikel pada pH 10, 11, dan 12 secara berturut-turut sebesar 24,04; 23,84; dan 22,68 nm dengan morfologi berbentuk lempengan serta nilai energi celah pita nanopartikel CuO yang diperoleh sebesar 5,25 eV.","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"78 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74429941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-01DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3487
Niken Nabilla Saraswati, Reza Adrian Santoso, N. D. Siswati
{"title":"PENURUNAN KADAR TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR LAUNDRY DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI","authors":"Niken Nabilla Saraswati, Reza Adrian Santoso, N. D. Siswati","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3487","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3487","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"110 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79238258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Feerzet Achmad, Damayanti Damayanti, Enjel Saputri, Widiyanti Aprilia, S. Suhartono, S. Suharto
Pohon karet (Hevea Braziliensis) merupakan komoditas penting dalam perekonomian Indonesia dan sebagai salah satu tanaman penghasil lateks. Untuk menghasilkan produk karet SIR 3L, lateks perlu dilakukan koagulasi dengan menggunakan koagulan. Koagulan yang biasa digunakan oleh industri pengolahan karet yaitu koagulan kimia asam formiat namun koagulan kimia ini tidak ramah lingkungan dan pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis koagulan alami terhadap karakteristik karet pada klon IRR 118 (Indonesian Research Rubber). Analisa karakteristik karet yang dilakukan adalah DRC (Dry Rubber Content), Po (Plastisitas awal), dan PRI (Plasticity Retention Index). Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VII Afedeling 3, Unit Way Berulu Pesawaran, Lampung. Koagulan alami dengan konsentrasi 100% digunakan sebanyak 50 mL pada 100 mL sampel lateks. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu: preparasi koagulan, pengambilan lateks, koagulasi lateks, dan karakterisasi karet. Koagulan alami yang digunakan yaitu nanas muda (NM), jeruk nipis (JN), cermai (C), belimbing wuluh (BW), dan belimbing buah (BB). Hasil dari penelitian ini dengan koagulan alami BB dimana pH koagulasi lateks tidak mengalami penurunan secara signifikan dan penurunan pH lateks terendah yaitu 4pada koagulan alami BW. Proses koagulasi tercepat yaitu selama 4,1 menit dengan koagulan alami BW, sedangkan proses koagulasi terlama terjadi pada koagulan alami BB yaitu selama 9,6 menit. Nilai DRC tertinggi diperoleh BW sebesar 33,37% sedangkan nilai DRC terendah pada BB sebesar 30,68%. Nilai TSC (Total Solid Content) yang diperoleh pada penelitian ini yaitu sebesar 35,8%. Nilai Po tertinggi dari jenis koagulan BW sebesar 36,33% dan nilai Po terendah pada belimbing buah sebesar 33%. Nilai PRI tertinggi diperoleh koagulan alami dari BW sebesar 81,04% sedangkan nilai PRI terendah pada BB sebesar 75,41%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mutu karet terbaik diperoleh dari penambahan jenis koagulan alami BW. Karakteritik karet yang dihasilkan dengan menggunakan koagulan alami lebih baik jika dibandingkan dengan koagulan kimia dan memenuhi standar SNI 06-1903-2011 untuk produk karet SIR 3L.
{"title":"Pengaruh jenis koagulan alami terhadap karakteristik karet pada klon IRR 118","authors":"Feerzet Achmad, Damayanti Damayanti, Enjel Saputri, Widiyanti Aprilia, S. Suhartono, S. Suharto","doi":"10.36706/jtk.v28i3.1221","DOIUrl":"https://doi.org/10.36706/jtk.v28i3.1221","url":null,"abstract":"Pohon karet (Hevea Braziliensis) merupakan komoditas penting dalam perekonomian Indonesia dan sebagai salah satu tanaman penghasil lateks. Untuk menghasilkan produk karet SIR 3L, lateks perlu dilakukan koagulasi dengan menggunakan koagulan. Koagulan yang biasa digunakan oleh industri pengolahan karet yaitu koagulan kimia asam formiat namun koagulan kimia ini tidak ramah lingkungan dan pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis koagulan alami terhadap karakteristik karet pada klon IRR 118 (Indonesian Research Rubber). Analisa karakteristik karet yang dilakukan adalah DRC (Dry Rubber Content), Po (Plastisitas awal), dan PRI (Plasticity Retention Index). Penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VII Afedeling 3, Unit Way Berulu Pesawaran, Lampung. Koagulan alami dengan konsentrasi 100% digunakan sebanyak 50 mL pada 100 mL sampel lateks. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu: preparasi koagulan, pengambilan lateks, koagulasi lateks, dan karakterisasi karet. Koagulan alami yang digunakan yaitu nanas muda (NM), jeruk nipis (JN), cermai (C), belimbing wuluh (BW), dan belimbing buah (BB). Hasil dari penelitian ini dengan koagulan alami BB dimana pH koagulasi lateks tidak mengalami penurunan secara signifikan dan penurunan pH lateks terendah yaitu 4pada koagulan alami BW. Proses koagulasi tercepat yaitu selama 4,1 menit dengan koagulan alami BW, sedangkan proses koagulasi terlama terjadi pada koagulan alami BB yaitu selama 9,6 menit. Nilai DRC tertinggi diperoleh BW sebesar 33,37% sedangkan nilai DRC terendah pada BB sebesar 30,68%. Nilai TSC (Total Solid Content) yang diperoleh pada penelitian ini yaitu sebesar 35,8%. Nilai Po tertinggi dari jenis koagulan BW sebesar 36,33% dan nilai Po terendah pada belimbing buah sebesar 33%. Nilai PRI tertinggi diperoleh koagulan alami dari BW sebesar 81,04% sedangkan nilai PRI terendah pada BB sebesar 75,41%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mutu karet terbaik diperoleh dari penambahan jenis koagulan alami BW. Karakteritik karet yang dihasilkan dengan menggunakan koagulan alami lebih baik jika dibandingkan dengan koagulan kimia dan memenuhi standar SNI 06-1903-2011 untuk produk karet SIR 3L.","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"32 6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83780096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENINGKATAN KUALITAS GARAM DARI LIMBAH REVERSE OSMOSIS AIR LAUT MENJADI GARAM KONSUMSI","authors":"Dessy Dwi Adifi Suwardi, Reynaldi Donny Pratama, Nurul Widji Triana","doi":"10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3486","DOIUrl":"https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v17i1.3486","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":52562,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia dan Lingkungan","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72991353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}