Dalam beberapa tahun industry, budaya populer Korea Selatan berkembang sangat pesat dan menyebar ke berbagai negara di dunia salah satunya Indonesia. Fenomena ini dikenal dengan istilah “hallyu†yang merupakan istilah dari penyebaran budaya populer Korea, berupa musik, drama, film, fasion, kosmetik, destinasi wisata, kuliner dan lain sebagainya. Fenomena ini juga menyebar di wilayah Pekanbaru sehingga mendorong terbentuknya komunitas- komunitas para penggemar Korea Seperti Komunitas Dance cover dan idol group. Serta ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi negera asal hallyu tersebut dan merasakan suasana disana. Tetapi belum adanya wadah khusus untuk menampung berbagai kegiatan dari komunitas tersebut Oleh karena itu, perancangan Hallyu Center sebagai wadah untuk memperkenalkan budaya popular Korea dengan berbagai fasilitas didalamnya yang dapat menampung aktifitas komunitas penggemar Korea diwilayah Pekanbaru dan sebagai media dalam berbagi dan bertukar informasi dengan menerapkan folding Architecture. Folding architecture adalah metode pencarian bentuk yang memfokuskan pada bentuk eksploratif dan visualitatif yang dapat mengkomunikasikan fungsi objek hallyu center.Kata-kunci : Budaya Populer, Hallyu Center, Folding Architecture.
{"title":"APPLICATION OF FOLDING ARCHITECTURE AT HALLYU CENTER IN PEKANBARU","authors":"Tutilia Manalu, Muhammad Rijal, Y. Firzal","doi":"10.31289/jaur.v5i2.4951","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.4951","url":null,"abstract":"Dalam beberapa tahun industry, budaya populer Korea Selatan berkembang sangat pesat dan menyebar ke berbagai negara di dunia salah satunya Indonesia. Fenomena ini dikenal dengan istilah “hallyu†yang merupakan istilah dari penyebaran budaya populer Korea, berupa musik, drama, film, fasion, kosmetik, destinasi wisata, kuliner dan lain sebagainya. Fenomena ini juga menyebar di wilayah Pekanbaru sehingga mendorong terbentuknya komunitas- komunitas para penggemar Korea Seperti Komunitas Dance cover dan idol group. Serta ketertarikan masyarakat untuk mengunjungi negera asal hallyu tersebut dan merasakan suasana disana. Tetapi belum adanya wadah khusus untuk menampung berbagai kegiatan dari komunitas tersebut Oleh karena itu, perancangan Hallyu Center sebagai wadah untuk memperkenalkan budaya popular Korea dengan berbagai fasilitas didalamnya yang dapat menampung aktifitas komunitas penggemar Korea diwilayah Pekanbaru dan sebagai media dalam berbagi dan bertukar informasi dengan menerapkan folding Architecture. Folding architecture adalah metode pencarian bentuk yang memfokuskan pada bentuk eksploratif dan visualitatif yang dapat mengkomunikasikan fungsi objek hallyu center.Kata-kunci : Budaya Populer, Hallyu Center, Folding Architecture.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82432332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Fikri Pratama, Lisa Suryani, Wahyu ' Hidayat
Provinsi Riau merupakan daerah yang memiliki banyak potensi atlet. Namun hanya sedikit yang memiliki prestasi yang gemilang. Hal ini dikarenakan kurangnya teknologi penunjang performa atlet dan fasilitas penanggulangan cedera pada atlet. Pekanbaru Sports Medicine Center merupakan penyedia layanan kesehatan di bidang Sport Science yang berfungsi untuk memberikan perlindungan keselamatan terhadap cedera olahraga dan dapat berkontribusi dalam meningkatkan prestasi atlet. Dengan penerapan tema Eco-Architecture, perancangan bangunan Pekanbaru Sports Medicine Center akan dapat memanfaatkan teknologi berwawasan lingkungan dan menjawab tentang iklim kota Pekanbaru yang memiliki tingkat suhu yang tinggi agar aktivitas didalam bangunan dapat berjalan dengan sebaik mungkin, khususnya dalam penanganan pasien di rumah sakit yang membutuhkan kenyamanan.
{"title":"PENERAPAN PRINSIP ECO-TECH ARCHITECTURE PADA PERANCANGAN PEKANBARU SPORTS MEDICINE CENTER","authors":"Muhammad Fikri Pratama, Lisa Suryani, Wahyu ' Hidayat","doi":"10.31289/jaur.v5i2.5694","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.5694","url":null,"abstract":"Provinsi Riau merupakan daerah yang memiliki banyak potensi atlet. Namun hanya sedikit yang memiliki prestasi yang gemilang. Hal ini dikarenakan kurangnya teknologi penunjang performa atlet dan fasilitas penanggulangan cedera pada atlet. Pekanbaru Sports Medicine Center merupakan penyedia layanan kesehatan di bidang Sport Science yang berfungsi untuk memberikan perlindungan keselamatan terhadap cedera olahraga dan dapat berkontribusi dalam meningkatkan prestasi atlet. Dengan penerapan tema Eco-Architecture, perancangan bangunan Pekanbaru Sports Medicine Center akan dapat memanfaatkan teknologi berwawasan lingkungan dan menjawab tentang iklim kota Pekanbaru yang memiliki tingkat suhu yang tinggi agar aktivitas didalam bangunan dapat berjalan dengan sebaik mungkin, khususnya dalam penanganan pasien di rumah sakit yang membutuhkan kenyamanan.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72649847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakDari kurun tahun 2019 dunia mengalami pandemic covid-19, virus covid-19 merucut ke Indonesia. Indonesia terkena dampak yang sangat besar dalam pertumbuhan virus covid-19 ini. Salah satunya yaitu kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru merupakan kota yang teridikasi zona merah dalam berkurun waktu yang sangat lama sehingga menyebabkan kebudayaan itu bergeser. Contohnya seperti dulu kita mudah untuk berjabat tangan sehingga berkomunikasi bisa lebih nyaman kini bergeser menjadi bersosial distancing dengan unsur protokol kesehatan. Perilaku manusia kini menjadi berubah di karenakan pandemi virus covid-19 ini. Seperti pada pasar dimana masyarakat dulu mudah untuk berbelanja, bersentuhan atau kontak langsung dan juga tatap muka. Salah satu upaya mewujudkan kegiatan perdagangan dan jasa yang perlu dikembangkan yakni dengan merancang Trade Center. Trade center merupakan sebuah pusat bisnis perdagangan yang menyediakan fasilitas perdagangan dan jasa dengan menyatukan agen bisnis yang terlibat dalam perdagangan dan diharapkan dapat memicu perkembangan ekonomi di daerah pelayanan. Untuk memenuhi kebutuhan Trade center yang aman dan nyaman terhadap lingkungan maka di terapkannya arsitektur Eco-tech yang memiliki teknologi berwawasan lingkungan. Prancangan Trade Center tanggap pandemic covid-19Â ini berfokus pada desain yang menggunakan prinsip eco-tech, peraturan dan kebijakan pemerintah juga turut andil di dalam desain pada bangunan.Kata Kunci :Protokol kesehatan, Dampak Covid-19, Trade Center, Ecotech Arsitektur.
{"title":"Perancangan Trade Center Tanggap Pandemi Covid-19 dengan Penerapan Prinsip Arsitektur Eco-Tech","authors":"Mardi Liansyah, R. Suryani, Wahyu ' Hidayat","doi":"10.31289/jaur.v5i2.5693","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.5693","url":null,"abstract":"AbstrakDari kurun tahun 2019 dunia mengalami pandemic covid-19, virus covid-19 merucut ke Indonesia. Indonesia terkena dampak yang sangat besar dalam pertumbuhan virus covid-19 ini. Salah satunya yaitu kota Pekanbaru. Kota Pekanbaru merupakan kota yang teridikasi zona merah dalam berkurun waktu yang sangat lama sehingga menyebabkan kebudayaan itu bergeser. Contohnya seperti dulu kita mudah untuk berjabat tangan sehingga berkomunikasi bisa lebih nyaman kini bergeser menjadi bersosial distancing dengan unsur protokol kesehatan. Perilaku manusia kini menjadi berubah di karenakan pandemi virus covid-19 ini. Seperti pada pasar dimana masyarakat dulu mudah untuk berbelanja, bersentuhan atau kontak langsung dan juga tatap muka. Salah satu upaya mewujudkan kegiatan perdagangan dan jasa yang perlu dikembangkan yakni dengan merancang Trade Center. Trade center merupakan sebuah pusat bisnis perdagangan yang menyediakan fasilitas perdagangan dan jasa dengan menyatukan agen bisnis yang terlibat dalam perdagangan dan diharapkan dapat memicu perkembangan ekonomi di daerah pelayanan. Untuk memenuhi kebutuhan Trade center yang aman dan nyaman terhadap lingkungan maka di terapkannya arsitektur Eco-tech yang memiliki teknologi berwawasan lingkungan. Prancangan Trade Center tanggap pandemic covid-19Â ini berfokus pada desain yang menggunakan prinsip eco-tech, peraturan dan kebijakan pemerintah juga turut andil di dalam desain pada bangunan.Kata Kunci :Protokol kesehatan, Dampak Covid-19, Trade Center, Ecotech Arsitektur.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88059652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berkembangnya Industri kreatif terutama pada bidang animasi semakin banyak dan semakin meluas. Penggunaan animasi kini telah mencangkup ke seluruh bidang, mulai dari dunia hiburan, pendidikan, dan kini animasi juga banyak dipakai dalam dunia bisnis sebagai media untuk mempromosikan barang dan jasanya. Perkembangan minat masyarakat Pekanbaru terhadap dunia animasi belum terlalu dapat dilihat. Untuk dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap animasi maka dibutuhkanlah sebuah wadah yang dapat menampung keahlian serta kreativitas animator untuk bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya yaitu animasi. Perancangan Studio Animasi ini berada di kota Pekanbaru ini berfungsi sebagai rumah produksidan kantor. Metode prinsip desain Norman Foster merupakan pendekatan yang digunakan sebagai sebuah solusi dalam merancang bangunan yang memiliki fleksibilitas ruang, penggunaan bentuk struktur yang menarik, dan tentunya mengikuti perkembangan teknologi yang nantinya akan sejalan dengan fungsi bangunan yaitu Studio Animasi.
{"title":"PERANCANGAN STUDIO ANIMASI DI PEKANBARU DENGAN PENDEKATAN PRINSIP DESAIN NORMAN FOSTER","authors":"L. Pangesti, M. Husaini, Gun Faisal","doi":"10.31289/jaur.v5i2.4944","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.4944","url":null,"abstract":"Berkembangnya Industri kreatif terutama pada bidang animasi semakin banyak dan semakin meluas. Penggunaan animasi kini telah mencangkup ke seluruh bidang, mulai dari dunia hiburan, pendidikan, dan kini animasi juga banyak dipakai dalam dunia bisnis sebagai media untuk mempromosikan barang dan jasanya. Perkembangan minat masyarakat Pekanbaru terhadap dunia animasi belum terlalu dapat dilihat. Untuk dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap animasi maka dibutuhkanlah sebuah wadah yang dapat menampung keahlian serta kreativitas animator untuk bekerja sesuai dengan bidang yang dikuasainya yaitu animasi. Perancangan Studio Animasi ini berada di kota Pekanbaru ini berfungsi sebagai rumah produksidan kantor. Metode prinsip desain Norman Foster merupakan pendekatan yang digunakan sebagai sebuah solusi dalam merancang bangunan yang memiliki fleksibilitas ruang, penggunaan bentuk struktur yang menarik, dan tentunya mengikuti perkembangan teknologi yang nantinya akan sejalan dengan fungsi bangunan yaitu Studio Animasi.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90432088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan anak-anak hingga usia remaja perlu mendapat perhatian lebih terhadap lingkungan sosial sekitar, sehingga dapat menghasilkan anak bangsa yang berakhlaq dan bermoral. Kurangnya peran sosial dari orangtua dan lingkungan sekitarnya menyebabkan perkembangan psikologis anak menjadi kurang matang. Perancangan Pesantren Tahdfidz dengan menggunakan tema energy conscious design di Tembilahan ini adalah sebuah wadah hunian serta edukasi sosial agama yang bertujuan mengkaji, menghafal, dan mengaplikasikan al-qur’an sebagai tahap untuk memperbaiki dan menjaga moral dan kualitas anak bangsa yang semakin lama semakin menurun. Pesantren Tahfidz di Tembilahan ini dibuat untuk anak-anak dan remaja tepatnya anak yang bersekolah ditingkat SD, SMP, SMA agar kelak dewasa meraka bisa menanamkan nilai-nilai islam sehingga tumbuh menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral lebih lagi berilmu.Dalam perancangan Pesantren Tahfidz ini, penulis menerapkan prinsip Energy Conscious Design karena tema ini menjelaskan tentang pemanfaatan iklim yang ada disekitar site untuk penghematan energi pada bangunan pondok pesantren. Energy Conscious Design dalam konsep perancangannya menggunakan iklim sebagai sistem penghematan energi. Dalaam penerapannya dapat membuat ventilasi silang dan bukaan yang banyak agar ruangan di dalam bangunan dapat terasa sejuk tanpa menggunakan AC. Kemudian dapat dibuat banyak bukaan berupa jendela agar cahaya terang dapat masuk ke dalam ruangan sehingga dapat menghemat energi listrik.
{"title":"Perancangan Pesantren Tahfidz dengan Pendekatan Energy Conscious Design di Tembilahan","authors":"Muhammad Ibrahim, Wahyu Hidayat, M. Susilawati","doi":"10.31289/jaur.v5i2.4896","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.4896","url":null,"abstract":"Perkembangan anak-anak hingga usia remaja perlu mendapat perhatian lebih terhadap lingkungan sosial sekitar, sehingga dapat menghasilkan anak bangsa yang berakhlaq dan bermoral. Kurangnya peran sosial dari orangtua dan lingkungan sekitarnya menyebabkan perkembangan psikologis anak menjadi kurang matang. Perancangan Pesantren Tahdfidz dengan menggunakan tema energy conscious design di Tembilahan ini adalah sebuah wadah hunian serta edukasi sosial agama yang bertujuan mengkaji, menghafal, dan mengaplikasikan al-qur’an sebagai tahap untuk memperbaiki dan menjaga moral dan kualitas anak bangsa yang semakin lama semakin menurun. Pesantren Tahfidz di Tembilahan ini dibuat untuk anak-anak dan remaja tepatnya anak yang bersekolah ditingkat SD, SMP, SMA agar kelak dewasa meraka bisa menanamkan nilai-nilai islam sehingga tumbuh menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral lebih lagi berilmu.Dalam perancangan Pesantren Tahfidz ini, penulis menerapkan prinsip Energy Conscious Design karena tema ini menjelaskan tentang pemanfaatan iklim yang ada disekitar site untuk penghematan energi pada bangunan pondok pesantren. Energy Conscious Design dalam konsep perancangannya menggunakan iklim sebagai sistem penghematan energi. Dalaam penerapannya dapat membuat ventilasi silang dan bukaan yang banyak agar ruangan di dalam bangunan dapat terasa sejuk tanpa menggunakan AC. Kemudian dapat dibuat banyak bukaan berupa jendela agar cahaya terang dapat masuk ke dalam ruangan sehingga dapat menghemat energi listrik.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84632009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pusat Otomotif adalah wadah terpusat yang dapat menampung semua aktivitas konsumen, produsen atau penjual yang terkait dengan otomotif mobil. Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau memiliki sejumlah kendaraan roda empat yang terus meningkat setiap tahunnya, sehingga pasar otomotif di Pekanbaru berpotensi untuk berkembang. Kota Pekanbaru belum memiliki bangunan pusat otomotif khusus, kondisi saat ini dari perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan otomotif masih terpencar. Perancangan Pusat Otomotif di Pekanbaru menjadi solusi permasalahan yang berfungsi sebagai sarana pendidikan, komersial dan sosial dan ada sarana penunjang untuk kegiatan pengguna. Metode ini menggunakan Arsitektur High Tech karena mampu mempresentasikan fungsi bangunan sebagai tempat dengan citra otomotif yang mewakili teknologi, manufaktur, canggih, fleksibel dan fungsional. Konsep yang digunakan adalah "Piston" yang mengambil karakteristik dari sistem gerak piston, merefleksikannya dalam proses konstruksi atau memberikan kualitas menyerupai mesin
{"title":"Automotive Center Di Pekanbaru Dengan Pendekatan Arsitektur High Tech","authors":"Jevri Prabowo, Gun Fisal, Mira Dharma Susilawaty","doi":"10.31289/jaur.v5i2.5604","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.5604","url":null,"abstract":"Pusat Otomotif adalah wadah terpusat yang dapat menampung semua aktivitas konsumen, produsen atau penjual yang terkait dengan otomotif mobil. Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau memiliki sejumlah kendaraan roda empat yang terus meningkat setiap tahunnya, sehingga pasar otomotif di Pekanbaru berpotensi untuk berkembang. Kota Pekanbaru belum memiliki bangunan pusat otomotif khusus, kondisi saat ini dari perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan otomotif masih terpencar. Perancangan Pusat Otomotif di Pekanbaru menjadi solusi permasalahan yang berfungsi sebagai sarana pendidikan, komersial dan sosial dan ada sarana penunjang untuk kegiatan pengguna. Metode ini menggunakan Arsitektur High Tech karena mampu mempresentasikan fungsi bangunan sebagai tempat dengan citra otomotif yang mewakili teknologi, manufaktur, canggih, fleksibel dan fungsional. Konsep yang digunakan adalah \"Piston\" yang mengambil karakteristik dari sistem gerak piston, merefleksikannya dalam proses konstruksi atau memberikan kualitas menyerupai mesin","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80586318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang diusung oleh pemerintah Indonesia telah diimplementasikan di berbagai kota sebagai upaya strategis dalam menangani permasalahan kekumuhan. Kota Batam yang memiliki 61 permukiman kumuh menjadi salah satu target pelaksanaan program tersebut. Untuk mewujudkan pembangunan yang responsif dan berkelanjutan, maka diperlukan adanya pengawasan dan evaluasi secara berkala. Oleh sebab itu, studi ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana peran program KOTAKU dalam meningkatkan kualitas fisik permukiman pesisir di Batam, khususnya di Kampung Tua Tanjung Riau. Melalui metode kualitatif deskriptif, studi ini meninjau aspek-aspek fisik yang berhubungan dengan kriteria kekumuhan. Hasil studi mengindikasikan bahwa program KOTAKU berperan cukup besar dalam meningkatkan kualitas fisik permukiman pesisir Kampung Tua Tanjung Riau. Hal tersebut tercermin dari adanya perkembangan yang cukup signifikan pada kondisi jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, dan ketersediaan ruang terbuka publik di permukiman pesisir ini. Melalui program KOTAKU, Kampung Tua Tanjung Riau jadi memiliki ruang terbuka publik baru yang berkapasitas sebagai ikon kawasan sekaligus ikon Kota Batam. Hal ini sejalan dengan potensinya sebagai kawasan wisata.
{"title":"Peran Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dalam Meningkatkan Kualitas Fisik Permukiman Pesisir di Batam","authors":"Carissa Dinar Aguspriyanti, Putri Melati, Michelle Carolina Setijograha","doi":"10.31289/jaur.v5i2.6848","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.6848","url":null,"abstract":"Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang diusung oleh pemerintah Indonesia telah diimplementasikan di berbagai kota sebagai upaya strategis dalam menangani permasalahan kekumuhan. Kota Batam yang memiliki 61 permukiman kumuh menjadi salah satu target pelaksanaan program tersebut. Untuk mewujudkan pembangunan yang responsif dan berkelanjutan, maka diperlukan adanya pengawasan dan evaluasi secara berkala. Oleh sebab itu, studi ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana peran program KOTAKU dalam meningkatkan kualitas fisik permukiman pesisir di Batam, khususnya di Kampung Tua Tanjung Riau. Melalui metode kualitatif deskriptif, studi ini meninjau aspek-aspek fisik yang berhubungan dengan kriteria kekumuhan. Hasil studi mengindikasikan bahwa program KOTAKU berperan cukup besar dalam meningkatkan kualitas fisik permukiman pesisir Kampung Tua Tanjung Riau. Hal tersebut tercermin dari adanya perkembangan yang cukup signifikan pada kondisi jalan lingkungan, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, dan ketersediaan ruang terbuka publik di permukiman pesisir ini. Melalui program KOTAKU, Kampung Tua Tanjung Riau jadi memiliki ruang terbuka publik baru yang berkapasitas sebagai ikon kawasan sekaligus ikon Kota Batam. Hal ini sejalan dengan potensinya sebagai kawasan wisata.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86345817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberadaan bangunan peninggalan sejarah pada masa kolonial Belanda di kota Pematangsiantar menjadi salah satu potensi destinasi pariwisata sejarah. Saat ini terdapat Bioskop Ria sebagai salah satu bangunan tua yang tidak difungsikan dan terbengkalai. Revitalisasi dengan pengalihan fungsi sebagai solusi untuk memanfaatkan kembali bangunan terabaikan yang memiliki nilai sejarah. Melalui pendekatan Arsitektur Ekspresionis dengan analogi konsep “ekspresi dari memutar masa lalu untuk dikenang†yang digambarkan pada pemutar film. Revitalisasi dengan penambahan, dan perbaikan fungsi Bioskop Ria dapat meningkatkan sektor pariwisata di kota Pematangsiantar.
{"title":"Revitalisasi Gedung Bioskop Ria Di Kota Pematangsiantar Dengan Pendekatan Arsitektur Ekspresionis","authors":"Desy Intan, M. Rijal, Gun Faisal","doi":"10.31289/jaur.v5i2.4971","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.4971","url":null,"abstract":"Keberadaan bangunan peninggalan sejarah pada masa kolonial Belanda di kota Pematangsiantar menjadi salah satu potensi destinasi pariwisata sejarah. Saat ini terdapat Bioskop Ria sebagai salah satu bangunan tua yang tidak difungsikan dan terbengkalai. Revitalisasi dengan pengalihan fungsi sebagai solusi untuk memanfaatkan kembali bangunan terabaikan yang memiliki nilai sejarah. Melalui pendekatan Arsitektur Ekspresionis dengan analogi konsep “ekspresi dari memutar masa lalu untuk dikenang†yang digambarkan pada pemutar film. Revitalisasi dengan penambahan, dan perbaikan fungsi Bioskop Ria dapat meningkatkan sektor pariwisata di kota Pematangsiantar.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87671036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Mahdi Hadiwijaya, Yohannes ' Firzal, Pedia '. Aldy
Banyaknya kasus kekerasan terhadap kucing yang dilakukan sebagian orang menunjukkan bahwa kesenjangan terhadap kucing masih banyak terjadi, dikarenakan minimnya perhatian masyarakat akan kesejahteraan kucing. Kesenjangan yang terjadi pada kucing dialami oleh kucing jalanan dan juga kucing peliharaan, sehingga melatarbelakangi munculnya Pecinta Kucing sebagai kelompok masyarakat yang peduli akan kesejahteraan kucing. Suatu wadah diperlukan bagi Pecinta Kucing di Pekanbaru agar dapat menaungi segala kegiatan mereka untuk memberikan kesejahteraan bagi kucing melalui kegiatan perawatan, edukasi, dan rekreasi. Pusat Pecinta Kucing hadir sebagai wadah dalam menjalankan aktivitas bagi Pecinta Kucing di Pekanbaru. Pusat Pecinta Kucing kelak akan menjadi tempat yang tidak hanya dapat dinikmati oleh Pecinta Kucing dan masyarakat Pekanbaru yang tertarik pada kucing, namun juga bagi kucing melalui fasilitas yang disediakan dan kegiatan yang diadakan. Perancangan Pusat Pecinta Kucing menggunakan pendekatan Arsitektur Ekspresionis, agar dapat mengkomunikasikan ekspresi rasa peduli pecinta kucing terhadap kesejahteraan kucing kepada masyarakat umum sebagai wujud pentingnya hak untuk sejahtera bagi kucing.Kata Kunci: Arsitektur Ekspresionis, Pusat Pecinta KucingÂ
{"title":"Pusat Pecinta Kucing di Pekanbaru dengan Pendekatan Arsitektur Ekspresionis","authors":"Muhammad Mahdi Hadiwijaya, Yohannes ' Firzal, Pedia '. Aldy","doi":"10.31289/jaur.v5i2.4894","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.4894","url":null,"abstract":"Banyaknya kasus kekerasan terhadap kucing yang dilakukan sebagian orang menunjukkan bahwa kesenjangan terhadap kucing masih banyak terjadi, dikarenakan minimnya perhatian masyarakat akan kesejahteraan kucing. Kesenjangan yang terjadi pada kucing dialami oleh kucing jalanan dan juga kucing peliharaan, sehingga melatarbelakangi munculnya Pecinta Kucing sebagai kelompok masyarakat yang peduli akan kesejahteraan kucing. Suatu wadah diperlukan bagi Pecinta Kucing di Pekanbaru agar dapat menaungi segala kegiatan mereka untuk memberikan kesejahteraan bagi kucing melalui kegiatan perawatan, edukasi, dan rekreasi. Pusat Pecinta Kucing hadir sebagai wadah dalam menjalankan aktivitas bagi Pecinta Kucing di Pekanbaru. Pusat Pecinta Kucing kelak akan menjadi tempat yang tidak hanya dapat dinikmati oleh Pecinta Kucing dan masyarakat Pekanbaru yang tertarik pada kucing, namun juga bagi kucing melalui fasilitas yang disediakan dan kegiatan yang diadakan. Perancangan Pusat Pecinta Kucing menggunakan pendekatan Arsitektur Ekspresionis, agar dapat mengkomunikasikan ekspresi rasa peduli pecinta kucing terhadap kesejahteraan kucing kepada masyarakat umum sebagai wujud pentingnya hak untuk sejahtera bagi kucing.Kata Kunci: Arsitektur Ekspresionis, Pusat Pecinta Kucing ","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90597541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada saat ini, arsitektur kontekstual dikaitkan dengan atap lengkung serta kemegahan, seperti bentuk kubah pada masjid. Arsitektur kontekstual diterapkan dengan mengaplikasikan pada bangunan tua dengan lingkungan baru dalamnya , Setelah arsitektur ekologis menjadi acuh tak acuh dan mencoba untuk menjadi berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana arsitektur konteks mempengaruhi desain agar bangunan dapat bermanfaat dan berfungsi secara optimal. Masjid kudus memiliki desain bentuk dan tatanan ruang yang memunculkan persepsi tersendiri, baik yang melalui konsep Islam ataupun hasil dari pengamatan subjektif, menarik untuk mengkaji keterkaitan antara konsep perancangan bentuk bangunan, dan tatanan ruang luar dan dalam masjid dalam. Masjid dan data mengenai masjid yang kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan bahwa masjid merupaka bangunan masjid yang dalam perencangannya mempertimbangkan nilai-nilai islam.
{"title":"PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA BANGUNAN MASJID DI KUDUS, JAWA TENGAH","authors":"Muhammad izhar S, Hadi Prabowo, Sri Handjajanti","doi":"10.31289/jaur.v5i2.5562","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/jaur.v5i2.5562","url":null,"abstract":"Pada saat ini, arsitektur kontekstual dikaitkan dengan atap lengkung serta kemegahan, seperti bentuk kubah pada masjid. Arsitektur kontekstual diterapkan dengan mengaplikasikan pada bangunan tua dengan lingkungan baru dalamnya , Setelah arsitektur ekologis menjadi acuh tak acuh dan mencoba untuk menjadi berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana arsitektur konteks mempengaruhi desain agar bangunan dapat bermanfaat dan berfungsi secara optimal. Masjid kudus memiliki desain bentuk dan tatanan ruang yang memunculkan persepsi tersendiri, baik yang melalui konsep Islam ataupun hasil dari pengamatan subjektif, menarik untuk mengkaji keterkaitan antara konsep perancangan bentuk bangunan, dan tatanan ruang luar dan dalam masjid dalam. Masjid dan data mengenai masjid yang kemudian dianalisa untuk memperoleh suatu kesimpulan bahwa masjid merupaka bangunan masjid yang dalam perencangannya mempertimbangkan nilai-nilai islam.","PeriodicalId":52715,"journal":{"name":"JAUR Journal of Architecture and Urbanism Research","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80878091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}