Pub Date : 2021-04-08DOI: 10.33862/citradelima.v5i1.212
M. Umami, Muhammad Amrullah, Alon Ekawati
Latar Belakang: Terapi psiko spiritual merupakan terapi yang berlandaskan faktor spiritual yang digunakan untuk meningkatkan keimanan individu terhadap tuhan untuk meningkatkan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problematika. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas terapi psiko spiritual dzikir nafas dalam terhadap penuruan tingkat kecemasan pada pasien Tuberculosis Paru. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-19 September 2020. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimental dengan menggunakan pendekatan One Group Pre-Post test desain. Teknik pengambilan sample dengan non probability sampling yaitu incidental sampling. Populasi berjumlah 28 orang dengan jumlah sample sebanyak 21 orang dengan kecemasan. Analisa data menggunakan uji t-test. Hasil Penelitian: Hasil uji statisti t-test diperoleh efektifitas terapi psiko spiritual terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien Tuberculosis Paru dengan terapi OAT value = 0,001 yang berarti nilai value <0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi psiko spiritual terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien Tuberculosis paru dengan terapi OAT.
{"title":"Efektivitas Terapi Psiko Spiritual Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Tuberculosis Paru Dengan Terapi Obat","authors":"M. Umami, Muhammad Amrullah, Alon Ekawati","doi":"10.33862/citradelima.v5i1.212","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v5i1.212","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Terapi psiko spiritual merupakan terapi yang berlandaskan faktor spiritual yang digunakan untuk meningkatkan keimanan individu terhadap tuhan untuk meningkatkan kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problematika. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas terapi psiko spiritual dzikir nafas dalam terhadap penuruan tingkat kecemasan pada pasien Tuberculosis Paru. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-19 September 2020. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimental dengan menggunakan pendekatan One Group Pre-Post test desain. Teknik pengambilan sample dengan non probability sampling yaitu incidental sampling. Populasi berjumlah 28 orang dengan jumlah sample sebanyak 21 orang dengan kecemasan. Analisa data menggunakan uji t-test. Hasil Penelitian: Hasil uji statisti t-test diperoleh efektifitas terapi psiko spiritual terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien Tuberculosis Paru dengan terapi OAT value = 0,001 yang berarti nilai value <0,05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Terdapat pengaruh terapi psiko spiritual terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien Tuberculosis paru dengan terapi OAT. ","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85784040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-03-16DOI: 10.33862/citradelima.v5i1.210
Anjelina Puspita Sari, Rom Lah, Theresia Anita
Latar Belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab kematian bayi yang menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Data Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2017 terdapat 29 kasus kematian bayi yang salah satu penyebabnya adalah BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor maternal dengan kejadian BBLR. Metode: Jenis penelitian menggunakan analitik obsevasional dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan sejak Mei-September 2019, dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Data diambil dengan observasi data retrospektif catatan medik responden. Teknik Analisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil uji statistic ada hubungan yang signifikan antara usia terhadap kejadian BBLR (pv=0.012), ada hubungan sginifikan antara paritas dengan BBLR (pv=0.047), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat BBLR pada anak sebelumnya dengan kejadian BBLR (pv=0.094). Kesimpulan: BBLR menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi baru lahir karena itu, diperlukan pengawasan lebih ketat terhadap ibu hamil terutama pada ibu hamil yang termasuk dalam faktor resiko.
{"title":"Faktor Maternal Terhadap Kejadian BBLR","authors":"Anjelina Puspita Sari, Rom Lah, Theresia Anita","doi":"10.33862/citradelima.v5i1.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v5i1.210","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab kematian bayi yang menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan. Data Dinas Kesehatan Kota Palembang tahun 2017 terdapat 29 kasus kematian bayi yang salah satu penyebabnya adalah BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor maternal dengan kejadian BBLR. Metode: Jenis penelitian menggunakan analitik obsevasional dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan sejak Mei-September 2019, dengan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Data diambil dengan observasi data retrospektif catatan medik responden. Teknik Analisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil uji statistic ada hubungan yang signifikan antara usia terhadap kejadian BBLR (pv=0.012), ada hubungan sginifikan antara paritas dengan BBLR (pv=0.047), dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat BBLR pada anak sebelumnya dengan kejadian BBLR (pv=0.094). Kesimpulan: BBLR menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi baru lahir karena itu, diperlukan pengawasan lebih ketat terhadap ibu hamil terutama pada ibu hamil yang termasuk dalam faktor resiko.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-03-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76209997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
May Munah Akhirin, Riona Sanjaya, Yona Desni Sagita, N. Putri
Anemia adalah keadaan dengan kadar hemoglobin, hermatokrit dan sel darah merah yang lebih rendah dari nilai normal < 11 gr/dl pada ibu hamil. Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur, jarak kehamilan, paritas, status gizi, konsumsi tablet Fe, kunjungan ANC, dan pengetahuan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang Kota PangkalPinang. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 90 orang di Puskesmas Gerunggang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Menggunakan analisa statistik dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian yang didapat bahwa jarak kehamilan (p value = 0,027), paritas (p value = 0,02), status gizi (p value = 0,001), kepatuhan konsumsi tablet Fe (p value = 0,04) dan pengetahuan (p value = 0,003) secara signifikan ada hubungan dengan anemia pada ibu hamil.
{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil","authors":"May Munah Akhirin, Riona Sanjaya, Yona Desni Sagita, N. Putri","doi":"10.30604/WELL.158312021","DOIUrl":"https://doi.org/10.30604/WELL.158312021","url":null,"abstract":"Anemia adalah keadaan dengan kadar hemoglobin, hermatokrit dan sel darah merah yang lebih rendah dari nilai normal < 11 gr/dl pada ibu hamil. Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur, jarak kehamilan, paritas, status gizi, konsumsi tablet Fe, kunjungan ANC, dan pengetahuan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Gerunggang Kota PangkalPinang. Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 90 orang di Puskesmas Gerunggang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Menggunakan analisa statistik dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian yang didapat bahwa jarak kehamilan (p value = 0,027), paritas (p value = 0,02), status gizi (p value = 0,001), kepatuhan konsumsi tablet Fe (p value = 0,04) dan pengetahuan (p value = 0,003) secara signifikan ada hubungan dengan anemia pada ibu hamil.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79765528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-11-16DOI: 10.33862/citradelima.v4i2.128
Z. Munir, Fuadz Hasyim
Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu bagian dari Propinsi Jawa Timur yang terletak diantara 1120 50’ - 1130 30’ Bujur Timur dan 70 40’ – 80 10’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah : utara selat madura, timur Kabupaten Situbondo, selatan Kabupaten Lumajang dan Jember dan barat Kabupaten Pasuruan. Topografi Kabupaten Probolinggo terletak di lereng gunung-gunung yang membujur dari Barat ke Timur, yaitu Gunung Semeru, Gunung Argopuro, Gunung Bromo dan Gunung Lamongan. Kabupaten Probolinggo terletak pada ketinggian 0- 2500 m diatas permukaan laut, sehingga tanah di Kabupaten Probolinggo berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi yang berupa pasir, batu dan lumpur bercampur dengan tanah liat yang memiliki tingkat kesuburan tinggi. Curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan Februari, curah hujan 1.797,82 mm2, 89 hari hujan,169.616,65 ha luar wilayah daratan. Sedangkan Pelayanan Sosial Tidak memiliki UPT PSTW, pelayanan kesehatan meliputi 6 Rumah Sakit, 33 Puskesmas, 1320 Posyandu, 87 Puskesmas Pembantu, 1 Unit yang menangangi Kebencanaan dan 6 Perguruan Tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Waterfall, menghasilkan aplikasi pemetaan mitigasi bencana berbasis GIS, aplikasi ini memberikan informasi kepada Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo terhadap letak peta daerah yang masuk ke daerah zona merah yang beresiko bencana eresiko bencana Kata kunci : Pencegahan, Mitigasi, Pemetaan, Kebencanaan, GIS
{"title":"Pencegahan Dampak Bencana Dengan Mitigasi Melalui Pemetaan Kebencanaan Berbasis GIS","authors":"Z. Munir, Fuadz Hasyim","doi":"10.33862/citradelima.v4i2.128","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v4i2.128","url":null,"abstract":"Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu bagian dari Propinsi Jawa Timur yang terletak diantara 1120 50’ - 1130 30’ Bujur Timur dan 70 40’ – 80 10’ Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah : utara selat madura, timur Kabupaten Situbondo, selatan Kabupaten Lumajang dan Jember dan barat Kabupaten Pasuruan. Topografi Kabupaten Probolinggo terletak di lereng gunung-gunung yang membujur dari Barat ke Timur, yaitu Gunung Semeru, Gunung Argopuro, Gunung Bromo dan Gunung Lamongan. Kabupaten Probolinggo terletak pada ketinggian 0- 2500 m diatas permukaan laut, sehingga tanah di Kabupaten Probolinggo berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi yang berupa pasir, batu dan lumpur bercampur dengan tanah liat yang memiliki tingkat kesuburan tinggi. Curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan Februari, curah hujan 1.797,82 mm2, 89 hari hujan,169.616,65 ha luar wilayah daratan. Sedangkan Pelayanan Sosial Tidak memiliki UPT PSTW, pelayanan kesehatan meliputi 6 Rumah Sakit, 33 Puskesmas, 1320 Posyandu, 87 Puskesmas Pembantu, 1 Unit yang menangangi Kebencanaan dan 6 Perguruan Tinggi. \u0000Penelitian ini menggunakan metode Waterfall, menghasilkan aplikasi pemetaan mitigasi bencana berbasis GIS, aplikasi ini memberikan informasi kepada Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo terhadap letak peta daerah yang masuk ke daerah zona merah yang beresiko bencana \u0000eresiko bencana \u0000 \u0000Kata kunci : Pencegahan, Mitigasi, Pemetaan, Kebencanaan, GIS","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74267997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.33862/citradelima.v4i1.100
Precelia Fransiska
Pre eklamsia merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya hipertensi, proteinuria dan edema yang ditimbulkan selama kehamilan atau sampai 48 jam postpartum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan status gizi ibu hamil dengan kejadian pre eklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih tahun 2019. Metode Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini yaitu ibu hamil yang mengalami pre eklamsia di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih. Metode pengambilan sampel penelitian ini dengan metode accidental sampling yaitu 58 responden. Hasil penelitian berdasarkan dari analisa univariat diketahui bahwa dari 58 responden didapatkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 36 responden (62,1%), responden yang berpengetahuan cukup baik sebanyak 20 responden (34,5%) dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 2 responden (3,4%). Berdasarkan status gizi diketahui bahwa dari 58 responden didapatkan bahwa responden yang mengalami status gizi baik sebanyak 29 responden (50,0%) dan responden yang mengalami status gizi buruk sebanyak 29 responden (50,0%). Analisa Bivariat menunjukkan Pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna dengan pre eklamsia (p value 0,006) dan Status Gizi mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian pre eklamsia (p value 0,000). Simpulan dari penelitian ini ada hubungan antara pengetahuan dan status gizi ibu hamil dengan kejadian pre eklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih tahun 2019.
{"title":"Hubungan Antara Pengetahuan dan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian Pre Eklamsia pada Ibu Hamil","authors":"Precelia Fransiska","doi":"10.33862/citradelima.v4i1.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v4i1.100","url":null,"abstract":"Pre eklamsia merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya hipertensi, proteinuria dan edema yang ditimbulkan selama kehamilan atau sampai 48 jam postpartum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan status gizi ibu hamil dengan kejadian pre eklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih tahun 2019. Metode Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini yaitu ibu hamil yang mengalami pre eklamsia di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih. Metode pengambilan sampel penelitian ini dengan metode accidental sampling yaitu 58 responden. Hasil penelitian berdasarkan dari analisa univariat diketahui bahwa dari 58 responden didapatkan bahwa responden yang berpengetahuan baik sebanyak 36 responden (62,1%), responden yang berpengetahuan cukup baik sebanyak 20 responden (34,5%) dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 2 responden (3,4%). Berdasarkan status gizi diketahui bahwa dari 58 responden didapatkan bahwa responden yang mengalami status gizi baik sebanyak 29 responden (50,0%) dan responden yang mengalami status gizi buruk sebanyak 29 responden (50,0%). Analisa Bivariat menunjukkan Pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna dengan pre eklamsia (p value 0,006) dan Status Gizi mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian pre eklamsia (p value 0,000). Simpulan dari penelitian ini ada hubungan antara pengetahuan dan status gizi ibu hamil dengan kejadian pre eklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Pasar Kota Prabumulih tahun 2019.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"22 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72543016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-08DOI: 10.33862/citradelima.v4i1.96
Evi Yuniarti, Nora Novia Vinnata
Susu formula merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, sehingga kontaminasi mudah terjadi terutama jika persiapan dan pemberian kurang memperhatikan segi antiseptik. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakuka dengan metode non random (non Probability) sampling dengan menggunakan tekhnik accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara accidental ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian yaitu sebanyak 64 responden. Hasil analisis responden dengan pendidikan tinggi ada 25,49% yang bayinya diare, sedangkan pendidikan rendah ada 69,23% yang bayinya mengalami diare, didapatkan p value = 0,007 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu dengan kejadian diare. responden yang mengetahui cara pemberian susu formula ada 7,14% yang bayinya mengalami diare. sedangkan responden yang tidak mengetahui cara pemberian susu formula ada 83,63% yang bayinya mengalami diare. Hasil analisis didapatkan p value = 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare. Responden yang tidak menggunakan susu formula yang mengalami diare yaitu 0%. Yang menggunakan susu formula yang mengalami diare yaitu 42,30%. Hasil analisis didapatkan p value = 0,005 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pemberian susu formula terhadap kejadian diare.
配方奶对细菌的生长是一种很好的介质,所以在准备和给予较少注意消毒的情况下,污染尤其容易。这种研究类型是通过跨部门方法的分析调查方法来量化的。本研究采用非随机抽样技术进行抽样,即抽样采样,是根据64名受访者在某一研究环境中碰巧存在或可用的病例或答辩。受访者的高等教育有25,49%分析宝宝的腹泻,而低教育有69,23%宝宝拉肚子,得到p value = 0.007小于α= 0。05表明教育之间存在着有意义的母亲腹泻事件。受访者对配方奶粉的喂养方式有7.14%的婴儿腹泻。而那些不知道配方奶的受访者中,有83.63%的婴儿患有腹泻。分析得到的p value =万小于α= 0。05表明知识之间存在着有意义的母亲腹泻事件。不使用腹泻配方的受访者为0%。腹泻配方的配方是42.30%。分析得到的p value = 0.005小于α= 0。05表明之间存在着有意义的礼物对创世纪腹泻奶粉。
{"title":"Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Pemberian Susu Formula terhadap Kejadian Diare pada Anak Usia 0 – 2 Tahun","authors":"Evi Yuniarti, Nora Novia Vinnata","doi":"10.33862/citradelima.v4i1.96","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v4i1.96","url":null,"abstract":"Susu formula merupakan media yang baik bagi pertumbuhan bakteri, sehingga kontaminasi mudah terjadi terutama jika persiapan dan pemberian kurang memperhatikan segi antiseptik. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakuka dengan metode non random (non Probability) sampling dengan menggunakan tekhnik accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara accidental ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian yaitu sebanyak 64 responden. Hasil analisis responden dengan pendidikan tinggi ada 25,49% yang bayinya diare, sedangkan pendidikan rendah ada 69,23% yang bayinya mengalami diare, didapatkan p value = 0,007 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pendidikan ibu dengan kejadian diare. responden yang mengetahui cara pemberian susu formula ada 7,14% yang bayinya mengalami diare. sedangkan responden yang tidak mengetahui cara pemberian susu formula ada 83,63% yang bayinya mengalami diare. Hasil analisis didapatkan p value = 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan kejadian diare. Responden yang tidak menggunakan susu formula yang mengalami diare yaitu 0%. Yang menggunakan susu formula yang mengalami diare yaitu 42,30%. Hasil analisis didapatkan p value = 0,005 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pemberian susu formula terhadap kejadian diare.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86418416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-10DOI: 10.33862/citradelima.v3i2.67
Maghfirotus Sholehah, Kholisotin Kholisotin, Z. Munir
ASI merupakan cairan emulsi lemak yang dihasilkan dari kelenjar mamae pada ibu menyusui. Ibu primipara yang memberikan ASI tidak tahu tentang cara menyusui dengan benar dan tidak mengetahui cara memerah ASI. Pendidikan kesehatan manajemen laktasi pada ibu primipara penting untuk merubah perilaku ibu primipara yang menyusui. Media yang digunakan audio visual dan Poster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual dan poster terhadap perilaku ibu primipara dalam manajemen laktasi. Desain penelitian ini mengggunakan quasi eksperiment dan menggunakan rancangan penelitian two group pre-posttest design dengan jumlah sampel 40 responden ibu primipara, 20 kelompok audio visual, 20 kelompok poster. Analisa data yang digunakan Uji Wilcoxon dan Independent T test. Hasil yang diperoleh ada perbedaan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan penddidikan kesehatan (p =0,00). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok audio visual dan poster dengan nilai (p = 0,77), dengan Kesimpulan dari hasil penelitian adalah Ada pengaruh perilaku ibu primipara dalam manajemen laktasi sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok audio visual dan poster. Tidak ada perbedaan efektifitas pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu primipara dalam manajemen laktasi pada kelompok audio visual dan kelompok poster.
{"title":"Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Audio Visual dan Poster terhadap Perilaku Ibu Primipara dalam Manajemen Laktasi","authors":"Maghfirotus Sholehah, Kholisotin Kholisotin, Z. Munir","doi":"10.33862/citradelima.v3i2.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v3i2.67","url":null,"abstract":"ASI merupakan cairan emulsi lemak yang dihasilkan dari kelenjar mamae pada ibu menyusui. Ibu primipara yang memberikan ASI tidak tahu tentang cara menyusui dengan benar dan tidak mengetahui cara memerah ASI. Pendidikan kesehatan manajemen laktasi pada ibu primipara penting untuk merubah perilaku ibu primipara yang menyusui. Media yang digunakan audio visual dan Poster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan media audio visual dan poster terhadap perilaku ibu primipara dalam manajemen laktasi. Desain penelitian ini mengggunakan quasi eksperiment dan menggunakan rancangan penelitian two group pre-posttest design dengan jumlah sampel 40 responden ibu primipara, 20 kelompok audio visual, 20 kelompok poster. Analisa data yang digunakan Uji Wilcoxon dan Independent T test. Hasil yang diperoleh ada perbedaan perilaku sebelum dan sesudah dilakukan penddidikan kesehatan (p =0,00). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok audio visual dan poster dengan nilai (p = 0,77), dengan Kesimpulan dari hasil penelitian adalah Ada pengaruh perilaku ibu primipara dalam manajemen laktasi sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan pada kelompok audio visual dan poster. Tidak ada perbedaan efektifitas pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu primipara dalam manajemen laktasi pada kelompok audio visual dan kelompok poster. \u0000 ","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80734817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-08DOI: 10.33862/citradelima.v3i2.78
Citra Suraya
Negara berkembang diserang oleh beragam jenis penyakit bawaan makanan. Dengan sistem pelaporan yang buruk atau tidak ada sama sekali pada kebanyakan negara berkembang. Akan tetapi, beratnya situasi ini dapat dipahami dengan melihat angka prevalensi penyakit diare yang tinggi di kalangan bayi dan anak-anak. Sebelumnya ada dugaan bahwa persediaan air yang terkonta minasi merupakan sumber utama patogen yang menyebabkan diare. Perlu diperhatikan bahwa peranan air dan makanan dalam penularan penyakit diare tidak dapat diabaikan karena air merupakan unsur yang ada dalam makanan maupun minuman dan juga digunakan untuk mencuci tangan, bahan makanan, serta peralatan untuk memasak atau makan. Pada air terkontaminasi dan hygiene yang baik tidak dipraktikkan, makanan yang dihasilkan kemungkinan besar juga.Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Instalasi rawat inap rumah sakit Rumah Sakit. Sampel pada penelitian ini adalah pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit pada bulan Januari sampai dengan Februari Tahun 2019, yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Ada hubungan hygiene makanan dengan diare pada anak (ρ=0,005). Ada hubungan sumber air dengan diare pada anak (ρ=0,008). Ada hubungan personal hygiene dengan diare pada anak (ρ=0,024). Lebih menggalakkan penyuluhan terkait faktor risiko penyakit diare pada anak. Upaya penyuluhan hendaknya dilakukan secara terus menerus sampai masyarakat khususnya ibu anak bisa mamahami akibat dari personal hygiene dan sanitasi makanan yang tidak baik.
{"title":"Hubungan Hygiene Makanan, Sumber Air dan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare pada Anak","authors":"Citra Suraya","doi":"10.33862/citradelima.v3i2.78","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v3i2.78","url":null,"abstract":"Negara berkembang diserang oleh beragam jenis penyakit bawaan makanan. Dengan sistem pelaporan yang buruk atau tidak ada sama sekali pada kebanyakan negara berkembang. Akan tetapi, beratnya situasi ini dapat dipahami dengan melihat angka prevalensi penyakit diare yang tinggi di kalangan bayi dan anak-anak. Sebelumnya ada dugaan bahwa persediaan air yang terkonta minasi merupakan sumber utama patogen yang menyebabkan diare. Perlu diperhatikan bahwa peranan air dan makanan dalam penularan penyakit diare tidak dapat diabaikan karena air merupakan unsur yang ada dalam makanan maupun minuman dan juga digunakan untuk mencuci tangan, bahan makanan, serta peralatan untuk memasak atau makan. Pada air terkontaminasi dan hygiene yang baik tidak dipraktikkan, makanan yang dihasilkan kemungkinan besar juga.Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Instalasi rawat inap rumah sakit Rumah Sakit. Sampel pada penelitian ini adalah pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit pada bulan Januari sampai dengan Februari Tahun 2019, yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Ada hubungan hygiene makanan dengan diare pada anak (ρ=0,005). Ada hubungan sumber air dengan diare pada anak (ρ=0,008). Ada hubungan personal hygiene dengan diare pada anak (ρ=0,024). Lebih menggalakkan penyuluhan terkait faktor risiko penyakit diare pada anak. Upaya penyuluhan hendaknya dilakukan secara terus menerus sampai masyarakat khususnya ibu anak bisa mamahami akibat dari personal hygiene dan sanitasi makanan yang tidak baik.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88957732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-08DOI: 10.33862/citradelima.v3i2.66
Zaiful Rahman, Z. Munir, Wiwin Nur Siam
Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya angka bayi dan balita yang berstatus imunisasi lengkap, antara lain sikap dan pengetahuan orang tua. Melalui penelitian ini diharapkan karakteristik orang tua dan karakteristik anak dapar teridentifikasi, selain itu pengaruh pengetahuan dan sikap orang tua tentang imunisasi terhadap motivasi untuk melengkapi imunisasi lanjutan pada anak usia 1824 bulan di Kecamatan Pujer juga dapat diketahui. Metode yang digunakan adalah analisis jalur dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak baduta. Sampel yang digunakan sebanyak 81 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan dan sikap orang tua terhadap motivasi dalam melengkapi imunisasi anak baduta adalah sebesar 76,6%, sedangkan 23,4% lainnya dijelaskan oleh faktor lain. Pengetahuan dan sikap orang tua secara langsung berpengaruh signifikan terhadap motivasi, pengetahuan orang tua secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan anak baduta, namun sikap dan motivasi orang tua berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini, petugas kesehatan diharapkan bisa lebih aktif memberikan sosialisasi dan konseling serta mempunyai jadwal sweeping bagi sasaran-sasaran yang belum lengkap status imunisasinya.
{"title":"Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Orang Tua terhadap Motivasi untuk Melengkapi Imunisasi Lanjutan","authors":"Zaiful Rahman, Z. Munir, Wiwin Nur Siam","doi":"10.33862/citradelima.v3i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v3i2.66","url":null,"abstract":"Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya angka bayi dan balita yang berstatus imunisasi lengkap, antara lain sikap dan pengetahuan orang tua. Melalui penelitian ini diharapkan karakteristik orang tua dan karakteristik anak dapar teridentifikasi, selain itu pengaruh pengetahuan dan sikap orang tua tentang imunisasi terhadap motivasi untuk melengkapi imunisasi lanjutan pada anak usia 1824 bulan di Kecamatan Pujer juga dapat diketahui. Metode yang digunakan adalah analisis jalur dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak baduta. Sampel yang digunakan sebanyak 81 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan dan sikap orang tua terhadap motivasi dalam melengkapi imunisasi anak baduta adalah sebesar 76,6%, sedangkan 23,4% lainnya dijelaskan oleh faktor lain. Pengetahuan dan sikap orang tua secara langsung berpengaruh signifikan terhadap motivasi, pengetahuan orang tua secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan imunisasi lanjutan anak baduta, namun sikap dan motivasi orang tua berpengaruh signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ini, petugas kesehatan diharapkan bisa lebih aktif memberikan sosialisasi dan konseling serta mempunyai jadwal sweeping bagi sasaran-sasaran yang belum lengkap status imunisasinya.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90098207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-03DOI: 10.33862/citradelima.v3i2.77
Aris Citra Wisuda
Salah satu yang mendukung motivasi kerja perawat adalah gaya kepemimpinan demokratis, dimana gaya kepemimpinan demokratis itu sendiri adalah ditemukannya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap kelas 1, 2, dan 3, sampel sebanyak 38 perawat dengan menggunakan tekhnik Total Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari – 6 Februari 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : motivasi kerja perawat yang tinggi yaitu sebanyak (55,3%) dan gaya kepemimpinan demokratis yang tinggi yaitu sebanyak (60,5). Pada uji Chi Square antara variabel gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja perawat didapatkan p value 0,389 > α (0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit. Saran: Bagi Rumah Sakit agar lebih meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan, sering mengadakan musyawarah dengan pimpinan dalam menyelesaikan suatu masalah.
支持护士工作动机的是民主领导风格,民主领导风格本身就是在深思熟虑的决策中发现下属角色。本研究的目的是了解民主领导风格与医院护士工作动机的关系。本研究采用分段法的定量方法。本研究的人口是一年级、二年级和三年级的护士,共有38名护士采用完整的抽样技术进行样本。本研究于2019年1月24日至2月6日进行。这项研究的结果表明:高护士工作的动力是多少(55.3%),高民主领导力量是多少(60.5)。试验最终Chi广场变量之间民主领导风格和工作动力的p value 0.389护士>α(0。05)。可以得出结论,民主的领导风格与医院护士工作的动机没有任何关系。建议:医院通过培训增加知识洞察力和技能,经常与领导协商解决问题。
{"title":"Hubungan Gaya Kepemimpinan Demokratis Kepala Ruangan dengan Motivasi Kerja Perawat","authors":"Aris Citra Wisuda","doi":"10.33862/citradelima.v3i2.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.33862/citradelima.v3i2.77","url":null,"abstract":"Salah satu yang mendukung motivasi kerja perawat adalah gaya kepemimpinan demokratis, dimana gaya kepemimpinan demokratis itu sendiri adalah ditemukannya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap kelas 1, 2, dan 3, sampel sebanyak 38 perawat dengan menggunakan tekhnik Total Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari – 6 Februari 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : motivasi kerja perawat yang tinggi yaitu sebanyak (55,3%) dan gaya kepemimpinan demokratis yang tinggi yaitu sebanyak (60,5). Pada uji Chi Square antara variabel gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja perawat didapatkan p value 0,389 > α (0,05). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit. Saran: Bagi Rumah Sakit agar lebih meningkatkan wawasan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan, sering mengadakan musyawarah dengan pimpinan dalam menyelesaikan suatu masalah.","PeriodicalId":52876,"journal":{"name":"Citra Delima","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87612261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}