首页 > 最新文献

Tsaqafah最新文献

英文 中文
Spiritual Marketing Gontor dalam Mempertahankan Positioning 精神营销在定位中的作用
Pub Date : 2020-05-18 DOI: 10.21111/tsaqafah.v16i1.4337
Mohammad Hatta Fahamsyah
Abstract Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) is one of the most prominent boarding school-based educational institutions in Indonesia that is more than 90 years old and never advertise in any media. The purpose of this study is to uncover the PMDG positioning and its strategy in maintaining its position as an educational institution in the current era of globalization. This study uses a phenomenological approach with conducting interviews with respondents, namely senior teachers and alumni. The results of this study found that PMDG determines its positioning as a community service oriented educational institution and the existence of the PMDG admission tutorial course and also the boarding school established by its alumnus make it a very effective marketing channel. Marketing channels that are formed naturally are one concrete example of a new concept, namely spiritual marketing. Keywords : Marketing, Positioning, Spiritual Marketing, Educational Institution, Boarding School. Abstrak Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis pesantren ternama di Indonesia. Usianya sudah lebih dari 90 tahun, namun dalam rentang usia itu, uniknya pondok ini sama sekali tidak melakukan promosi iklan lewat media apapun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap positioning PMDG dan strateginya dalam mempertahankan positioning -nya sebagai lembaga pendidikan di era globalisasi saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan wawancara kepada para responden yaitu guru senior dari PMDG di pusat, PMDG cabang dan alumni yang telah berkarir di luar pondok. Hasil penelitian ini menemukan bahwa PMDG menentukan positioning-nya sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi pada kemasyarakatan. Selain itu juga didukung dengan adanya lembaga-lembaga bimbingan masuk gontor dan pondok-pondok pesantren yang didirikan oleh para alumninya. Hal inilah yang menjadi saluran pemasaran yang sangat efektif. Saluran-saluran pemasaran yang terbentuk secara alami merupakan salah satu contoh nyata dari sebuah konsep baru yaitu spiritual marketing. Kata K unci : Pemasaran, Positioning, Spiritual Marketing, Lembaga Pendidikan, Pesantren.
Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG)是印度尼西亚最著名的寄宿学校之一,已有90多年的历史,从未在任何媒体上做过广告。本研究的目的是揭示PMDG的定位及其在当前全球化时代保持其教育机构地位的策略。本研究采用现象学方法与受访者进行访谈,即高级教师和校友。本研究结果发现,PMDG决定了其社区服务型教育机构的定位,PMDG入学辅导课程的存在以及校友创办的寄宿学校使其成为一个非常有效的营销渠道。自然形成的营销渠道是一种新概念的具体体现,即精神营销。关键词:市场营销,定位,精神营销,教育机构,寄宿学校【摘要】Pondok现代达鲁萨兰国贡(PMDG) merupakan salah satu lembaga pendidikan beranternama印度尼西亚。在此之前,我曾说过:“我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国,我的祖国。”Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap positioning PMDG dan strateginya dalam member - pertahankan positioning -nya sebagai lembaga pendidikan di era globalisasi saat ini。Penelitian ini menggunakan pendekatan现象学登甘wawanara kepada回应yitu上师高级达PMDG迪普萨,PMDG卡邦丹校友杨特拉berkarir迪普萨。哈西尔penelitian ini menemukan bahwa PMDG menentukan定位-nya sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi pada kemasyarakatan。Selain itjuga didukung dengan adanya lembaga-lembaga bimbingan masuk gontor dan pondok-pondok pesantren yang didirikan oleh para alumninya。halinilah yang menjadi saluran pemasaran yang sangat efektif。Saluran-saluran - pemasaran yang terbentuk secara alami merupakan salah satu contoto nyata dari sebuah konsep baru yaitu精神营销。Kata K unci: pesasaran,定位,精神营销,Lembaga Pendidikan, Pesantren。
{"title":"Spiritual Marketing Gontor dalam Mempertahankan Positioning","authors":"Mohammad Hatta Fahamsyah","doi":"10.21111/tsaqafah.v16i1.4337","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v16i1.4337","url":null,"abstract":"Abstract Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) is one of the most prominent boarding school-based educational institutions in Indonesia that is more than 90 years old and never advertise in any media. The purpose of this study is to uncover the PMDG positioning and its strategy in maintaining its position as an educational institution in the current era of globalization. This study uses a phenomenological approach with conducting interviews with respondents, namely senior teachers and alumni. The results of this study found that PMDG determines its positioning as a community service oriented educational institution and the existence of the PMDG admission tutorial course and also the boarding school established by its alumnus make it a very effective marketing channel. Marketing channels that are formed naturally are one concrete example of a new concept, namely spiritual marketing. Keywords : Marketing, Positioning, Spiritual Marketing, Educational Institution, Boarding School. Abstrak Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) merupakan salah satu lembaga pendidikan berbasis pesantren ternama di Indonesia. Usianya sudah lebih dari 90 tahun, namun dalam rentang usia itu, uniknya pondok ini sama sekali tidak melakukan promosi iklan lewat media apapun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap positioning PMDG dan strateginya dalam mempertahankan positioning -nya sebagai lembaga pendidikan di era globalisasi saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan wawancara kepada para responden yaitu guru senior dari PMDG di pusat, PMDG cabang dan alumni yang telah berkarir di luar pondok. Hasil penelitian ini menemukan bahwa PMDG menentukan positioning-nya sebagai lembaga pendidikan yang berorientasi pada kemasyarakatan. Selain itu juga didukung dengan adanya lembaga-lembaga bimbingan masuk gontor dan pondok-pondok pesantren yang didirikan oleh para alumninya. Hal inilah yang menjadi saluran pemasaran yang sangat efektif. Saluran-saluran pemasaran yang terbentuk secara alami merupakan salah satu contoh nyata dari sebuah konsep baru yaitu spiritual marketing. Kata K unci : Pemasaran, Positioning, Spiritual Marketing, Lembaga Pendidikan, Pesantren.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47258771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Mengawal Nilai-Nilai Produksi melalui AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dalam Perspektif Ekonomi Syariah 从科学经济的角度通过AMDAL(环境影响分析)控制生产价值
Pub Date : 2020-05-03 DOI: 10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3953
Devid Frastiawan Amir Sup
Abstract Production waste and product waste (after being used/consumed by consumers) from industry, in general there are too many that have a negative impact on the environment, in the long time it will affect environmental sustainability. Waste is a logical impact of an industry, it seems impossible to eliminate it, but it is very possible to minimize the amount and impact of the waste. Damaging the environment is very contrary to the values of production. To guard these values so that they are maintained, an regulation is needed. In the context of the laws and regulations in Indonesia, one of which can maximize the application of EIA (Environmental Impact Assessment or in Indonesia ussually called by Amdal) to an industry. This study aims to describe the role of EIA in guarding the values of production. The methodology used is qualitative-descriptive-literature. The results, that EIA is very important in determining the feasibility of a business and/or activity that has an important impact on the environment so that it can be in line with the values of production, produce mashlaḥaḥ both for the industry itself, humans, and the environment. Keywords: Industry, The Values of Production, EIA, Environment. Abstrak Limbah produksi serta limbah produk (setelah digunakan/dipakai/dikonsumsi oleh konsumen) yang berasal dari industri, secara umum masih banyak yang berdampak buruk terhadap lingkungan, tentunya dalam jangka panjang dan berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan. Limbah merupakan dampak logis dari sebuah industri, tampaknya tidak mungkin untuk meniadakannya namun sangat mungkin untuk dapat diminimalisir jumlah maupun dampak dari limbah tersebut. Merusak lingkungan sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai produksi. Untuk mengawal nilai-nilai tersebut agar tetap terjaga, maka diperlukan suatu pengaturan. Dalam konteks peraturan perundang-undangan di Indonesia, salah satunya dapat memaksimalkan penerapan Amdal terhadap suatu industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Amdal dalam mengawal nilai-nilai produksi tersebut. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif-kepustakaan. Hasil yang didapat, bahwa Amdal sangat berperan penting dalam menentukan kelayakan suatu usaha dan/atau kegiatan yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan agar selaras dengan nilai-nilai produksi, menciptakan mashlaḥaḥ baik bagi industri itu sendiri, manusia, maupun terhadap lingkungan. Kata Kunci: Industri, Nilai-Nilai Produksi, Amdal, Lingkungan.
摘要工业产生的生产废物和产品废物(消费者使用/消费后),通常对环境产生负面影响的数量太多,长期来看会影响环境的可持续性。废物是一个行业的逻辑影响,似乎不可能消除它,但很有可能将废物的数量和影响降至最低。破坏环境与生产价值观背道而驰。为了保护这些价值观,使其得以维持,需要制定一项法规。在印度尼西亚法律法规的背景下,其中一项法律法规可以最大限度地将环境影响评估(Environmental Impact Assessment,简称Amdal)应用于行业。本研究旨在描述环境影响评价在保护生产价值方面的作用。所使用的方法是定性描述性文献。结果表明,环境影响评估在确定对环境有重要影响的企业和/或活动的可行性方面非常重要,这样它才能符合生产价值,为行业本身、人类和环境生产马沙拉。关键词:工业,生产价值,环境影响评价,环境。摘要工业生产的污泥和废物(消费者使用/消费后)通常仍对环境产生重大影响,当然是长期影响,并影响环境福祉。潮流是一个行业的逻辑影响,似乎不可能欺骗它,但它很可能将废物的数量或影响降至最低。对环境的破坏与生产价值观背道而驰。为了控制这些值以保持清醒,需要进行设置。在印度尼西亚法律的背景下,人们可以最大限度地将Amdal应用于一个行业。本研究旨在描述Amdal在控制这些生产价值方面的作用。所使用的方法是定性描述库。事实证明,Amdal在确定对环境有重要影响的企业和/或活动的资质方面发挥着非常重要的作用,以符合生产价值观,为行业本身、人类和环境创造mashlajaha。关键词:工业,生产价值,Amdal,环境。
{"title":"Mengawal Nilai-Nilai Produksi melalui AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dalam Perspektif Ekonomi Syariah","authors":"Devid Frastiawan Amir Sup","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3953","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3953","url":null,"abstract":"Abstract Production waste and product waste (after being used/consumed by consumers) from industry, in general there are too many that have a negative impact on the environment, in the long time it will affect environmental sustainability. Waste is a logical impact of an industry, it seems impossible to eliminate it, but it is very possible to minimize the amount and impact of the waste. Damaging the environment is very contrary to the values of production. To guard these values so that they are maintained, an regulation is needed. In the context of the laws and regulations in Indonesia, one of which can maximize the application of EIA (Environmental Impact Assessment or in Indonesia ussually called by Amdal) to an industry. This study aims to describe the role of EIA in guarding the values of production. The methodology used is qualitative-descriptive-literature. The results, that EIA is very important in determining the feasibility of a business and/or activity that has an important impact on the environment so that it can be in line with the values of production, produce mashlaḥaḥ both for the industry itself, humans, and the environment. Keywords: Industry, The Values of Production, EIA, Environment. Abstrak Limbah produksi serta limbah produk (setelah digunakan/dipakai/dikonsumsi oleh konsumen) yang berasal dari industri, secara umum masih banyak yang berdampak buruk terhadap lingkungan, tentunya dalam jangka panjang dan berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan. Limbah merupakan dampak logis dari sebuah industri, tampaknya tidak mungkin untuk meniadakannya namun sangat mungkin untuk dapat diminimalisir jumlah maupun dampak dari limbah tersebut. Merusak lingkungan sangatlah bertentangan dengan nilai-nilai produksi. Untuk mengawal nilai-nilai tersebut agar tetap terjaga, maka diperlukan suatu pengaturan. Dalam konteks peraturan perundang-undangan di Indonesia, salah satunya dapat memaksimalkan penerapan Amdal terhadap suatu industri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Amdal dalam mengawal nilai-nilai produksi tersebut. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif-kepustakaan. Hasil yang didapat, bahwa Amdal sangat berperan penting dalam menentukan kelayakan suatu usaha dan/atau kegiatan yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan agar selaras dengan nilai-nilai produksi, menciptakan mashlaḥaḥ baik bagi industri itu sendiri, manusia, maupun terhadap lingkungan. Kata Kunci: Industri, Nilai-Nilai Produksi, Amdal, Lingkungan.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43450803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Cryptocurrency dalam Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia Perspektif Hukum Islam 印尼伊斯兰法视角下长期贸易商品中的加密货币
Pub Date : 2020-05-03 DOI: 10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3663
Teddy Kusuma
Abstract Cryptocurrency is virtual money that does not have a physical form or concrete form in cyberspace. ‎One of the few types of crypto money is bitcoin. The use of bitcoin as a means of payment in e-commerce ‎lately has become increasingly widespread and unstoppable, even though the government has banned the ‎practice. In early 2019, the government of Indonesia issued regulations regarding the legalization of bitcoin ‎‎ (crypto assets) in Commodity Futures Trading. The dual function of bitcoin as a commodity and exchange tool ‎raises the pros and cons of scholars and economists. This study aims to obtain answers about bitcoin and ‎cryptocurrencies, its‏ ‏usage in commodity futures trading according to the perspective of Islamic law and ‎bitcoin’s chance as sharia commodity in Indonesia. The theory applied is a theory of legitimate and vanity ‎business transactions in Islam. This research is a literature study and is qualitative. The data analysis ‎technique used is descriptive-analytical with normative juridical Islamic law approach. This research found that cryptocurrency can be traded in Islamic commodity exchanges, provided that the State issues ‎or create their cryptocurrencies whose price depends on gold or the country's currency. Bitcoin cannot be ‎used as a commodity in Sharia Derivative Contracts in Indonesia, because it contains a lot of speculation, ‎may and is vulnerable to use for illegal activities. Bitcoin is ḥ ar â m lighairihi or haram because of external ‎factors, so it should be avoided. Keywords : Cryptocurrency, Bitcoin, Commodity Futures Trading, Sharia Derivative Contracts. Abstrak Cryptocurrency adalah mata uang virtual yang tidak memiliki bentuk fisik atau wujud konkrit dan terdapat di dunia maya. Salah satu dari beberapa macam uang kripto yaitu bitcoin . Penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran dalam transaksi jual beli online belakangan ini semakin marak, meski pemerintah telah melarang praktek tersebut. Pada awal tahun 2019, pemerintah Indonesia telah menerbitkan peraturan tentang dilegalkannya bitcoin (kripto aset) dalam Perdagangan Berjangka Komoditi. Dwifungsi bitcoin sebagai komoditas dan alat tukar transaksi online memunculkan pro dan kontra di kalangan ulama dan pakar ekonomi. Penelitian ini bertujuan memperoleh jawaban seputar mata uang kripto sebagai komoditas di Indonesia dan bagaimana peluang bitcoin sebagai subjek dalam komoditi syariah di Bursa Komoditi. Teori yang diterapkan adalah teori transaksi bisnis yang sah dan batil dalam Islam. Penelitian ini merupakan studi pustaka dan bersifat kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan hukum Islam yuridis normatif. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa cryptocurrency dapat diperdagangkan dalam bursa komoditi syariah dengan syarat, negara melindungi perdagangan tersebut dengan payung hukum serta menerbitkan mata uang kripto dimana penetapan harganya bersandar pada emas atau mata uang negara tersebut. Bit
加密货币是在网络空间中没有物理形态或具体形态的虚拟货币。比特币是为数不多的加密货币之一。最近,在电子商务中使用比特币作为支付手段变得越来越普遍,而且势不可挡,尽管政府已经禁止了这种做法。2019年初,印度尼西亚政府发布了关于商品期货交易中比特币(加密资产)合法化的规定。比特币作为商品和交易工具的双重功能引发了学者和经济学家的赞成和反对意见。本研究旨在从伊斯兰教法的角度获得关于比特币和加密货币的答案,以及比特币在商品期货交易中的使用情况,以及比特币在印度尼西亚作为伊斯兰教法商品的机会。所适用的理论是伊斯兰教中合法和虚荣的商业交易理论。本研究为文献研究,属质性研究。使用的数据分析技术是描述性分析与规范的司法伊斯兰法的方法。这项研究发现,加密货币可以在伊斯兰商品交易所进行交易,前提是国家发行或创建其加密货币,其价格取决于黄金或该国货币。在印度尼西亚,比特币不能在伊斯兰教法衍生品合约中作为商品使用,因为它包含大量投机,可能而且很容易被用于非法活动。由于外部因素,比特币是haram,所以应该避免使用。关键词:加密货币,比特币,商品期货交易,伊斯兰衍生品合约【摘要】加密货币adalah mata wang虚拟货币,虚拟货币,虚拟货币,虚拟货币,虚拟货币,虚拟货币,虚拟货币,虚拟货币Salah satu dari beberapa macam wang kripto yitu比特币。Penggunaan比特币sebagai alat pembayaran dalam transaksi jual belakangan ini semakin market, meski peremintah telah melarang praktek tersebut。Pada awal tahun 2019, peremerintah印度尼西亚telah menerbitkan peraturan tentang dilegalkannya比特币(加密货币资产)dalam Perdagangan Berjangka Komoditi。Dwifungsi比特币sebagai komoditas dan alat tukar transaksi在线memunculkan pro和kontra di kalangan ulama dan pakar经济。Penelitian ini bertujuan,成员,jawaban, seputar, mata, kripto, sebagai, komoditas di Indonesia,比特币,bitcoin, sebagai, subjek dalam komoditi, syariah di Bursa komoditi。Teori yang diiterapkan adalah Teori transaksi bisnis yang sah dan batil dalam Islam。Penelitian ini merupakan研究pustaka和bersifat quality。技术分析数据yang digunakan adalah deskriptif分析dengan pendekatan hukum is normatim。加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币加密货币比特币在印尼是非法的,在印尼,比特币是非法的。比特币hukumnya ḥarâm lighhairihi atau haram karena faktor luar, maka sebaiknya dihindari。Kata Kunci:加密货币,比特币,Perdagangan Berjangka Komoditi, Kontrak衍生伊斯兰教。
{"title":"Cryptocurrency dalam Perdagangan Berjangka Komoditi di Indonesia Perspektif Hukum Islam","authors":"Teddy Kusuma","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3663","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3663","url":null,"abstract":"Abstract Cryptocurrency is virtual money that does not have a physical form or concrete form in cyberspace. ‎One of the few types of crypto money is bitcoin. The use of bitcoin as a means of payment in e-commerce ‎lately has become increasingly widespread and unstoppable, even though the government has banned the ‎practice. In early 2019, the government of Indonesia issued regulations regarding the legalization of bitcoin ‎‎ (crypto assets) in Commodity Futures Trading. The dual function of bitcoin as a commodity and exchange tool ‎raises the pros and cons of scholars and economists. This study aims to obtain answers about bitcoin and ‎cryptocurrencies, its‏ ‏usage in commodity futures trading according to the perspective of Islamic law and ‎bitcoin’s chance as sharia commodity in Indonesia. The theory applied is a theory of legitimate and vanity ‎business transactions in Islam. This research is a literature study and is qualitative. The data analysis ‎technique used is descriptive-analytical with normative juridical Islamic law approach. This research found that cryptocurrency can be traded in Islamic commodity exchanges, provided that the State issues ‎or create their cryptocurrencies whose price depends on gold or the country's currency. Bitcoin cannot be ‎used as a commodity in Sharia Derivative Contracts in Indonesia, because it contains a lot of speculation, ‎may and is vulnerable to use for illegal activities. Bitcoin is ḥ ar â m lighairihi or haram because of external ‎factors, so it should be avoided. Keywords : Cryptocurrency, Bitcoin, Commodity Futures Trading, Sharia Derivative Contracts. Abstrak Cryptocurrency adalah mata uang virtual yang tidak memiliki bentuk fisik atau wujud konkrit dan terdapat di dunia maya. Salah satu dari beberapa macam uang kripto yaitu bitcoin . Penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran dalam transaksi jual beli online belakangan ini semakin marak, meski pemerintah telah melarang praktek tersebut. Pada awal tahun 2019, pemerintah Indonesia telah menerbitkan peraturan tentang dilegalkannya bitcoin (kripto aset) dalam Perdagangan Berjangka Komoditi. Dwifungsi bitcoin sebagai komoditas dan alat tukar transaksi online memunculkan pro dan kontra di kalangan ulama dan pakar ekonomi. Penelitian ini bertujuan memperoleh jawaban seputar mata uang kripto sebagai komoditas di Indonesia dan bagaimana peluang bitcoin sebagai subjek dalam komoditi syariah di Bursa Komoditi. Teori yang diterapkan adalah teori transaksi bisnis yang sah dan batil dalam Islam. Penelitian ini merupakan studi pustaka dan bersifat kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan hukum Islam yuridis normatif. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa cryptocurrency dapat diperdagangkan dalam bursa komoditi syariah dengan syarat, negara melindungi perdagangan tersebut dengan payung hukum serta menerbitkan mata uang kripto dimana penetapan harganya bersandar pada emas atau mata uang negara tersebut. Bit","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47997489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
Exploring the Role of Religiosity in Moderating Employee Commitments in Islamic Banking (Study at Sharia Banks in East Java, Indonesia) 探讨宗教在伊斯兰银行业中调节员工承诺的作用(印度尼西亚东爪哇Sharia银行的研究)
Pub Date : 2020-05-03 DOI: 10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3695
R. Robbie, K. Novianti
Abstract Islamic banking has increased rapidly in Indonesia for the last ‎few decades. As a country with Moslem domination religion, ‎religiosity is considered as one of the essential determinants ‎for Moslem consumers to using Islamic/sharia banking ‎products. The primary purpose of this paper is to analyze and test ‎the influence of organizational culture, especially the ethical ‎values dominated by the influence of Javanese and Madura ‎culture on employee organizational commitment and ‎performance, and to examine how the influence of religiosity as ‎a moderating variable on the relationship between commitment ‎organizational and employees of performance. Data were obtained from 109 employees working in the sharia banking (both state-owned and private sharia bank) located in Jember, East Java. Data were collected through a questionnaire carried out from August to September 2019 and analyzed using PLS software. The findings indicate the ethical value ‎of the company does not have a significant influence on ‎organizational commitment, and the variable of religiosity turns ‎out to play a significant role in increasing the interaction ‎between organizational commitment to employee performance. ‎This paper contributes to show the importance of religiosity ‎aspects that needs to be maintained to ensure increased ‎employee performance.‎ Keywords: Religiosity, Ethical Values, Organizational Commitment, Performance. Abstrak Perkembangan perbankan syariah mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sebagai negara dengan dominasi agama Islam, faktor religiusitas menjadi pertimbangan penting bagi konsumen Muslim dalam menggunakan produk perbankan syariah. Artikel ini bertujuan menganalisis dan menguji pengaruh budaya organisasi khususnya nilai etis yang didominasi dari pengaruh budaya Jawa dan Madura terhadap komitmen organisasi dan kinerja karyawan serta menguji pengaruh religiusitas dalam memoderasi pengaruh antara komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Data diperoleh dari 109 karyawan yang bekerja di sektor perbankan syariah (baik bank syariah milik BUMN maupun bank syariah swasta) yang berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dilaksanakan sejak Agustus hingga bulan September 2019 dan dianalisis menggunakan software PLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai etis perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi dan religiusitas memiliki peran penting dalam meningkatkan interaksi antara komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Artikel ini berkontribusi dalam menunjukkan pentingnya aspek religiusitas yang perlu dikelola dalam memastikan peningkatan kinerja karyawan. Kata Kunci : Religiusitas, Nilai Etis, Komitmen Organisasi, Kinerja.
在过去的几十年里,伊斯兰银行在印度尼西亚迅速发展。作为一个穆斯林主导宗教的国家,宗教信仰被认为是穆斯林消费者使用伊斯兰/伊斯兰银行产品的重要决定因素之一。本文的主要目的是分析和检验组织文化,特别是以爪哇文化和马杜拉文化为主导的伦理价值观对员工组织承诺和绩效的影响,并考察宗教信仰作为调节变量对组织承诺和员工绩效之间关系的影响。数据来自东爪哇Jember的伊斯兰教法银行(国有和私人伊斯兰教法银行)的109名雇员。通过2019年8月至9月的问卷调查收集数据,并使用PLS软件进行分析。研究结果表明,公司伦理价值观对组织承诺没有显著影响,而宗教信仰这一变量在增加组织承诺与员工绩效之间的交互作用方面发挥了显著作用。这篇论文有助于展示宗教虔诚方面的重要性,需要保持以确保增加员工绩效。关键词:宗教性、伦理价值观、组织承诺、绩效。摘要:Perkembangan perbankan syariah mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam beberapa十年terakhir。Sebagai negara dengan dominasi agama Islam(伊斯兰教),宗教学家menjadi pertimbangan(伊斯兰教),穆斯林学者dalam menggunakan(伊斯兰教)。Artikel ini bertujuan menganalis dan menguji pengaruh budaya organisis khususnya nilaii ' m, didominis dari pengaruh budaya Jawa, Madura, terhadap komitmen, organisis dan kinerja karyawan, menguji, pengaruh, religiusuis, dalam memorderis, pengaruh, antara komitmen, organisis dan kinerja karyawan。数据diperoleh dari 109 karyawan yang bekerja di sector perbankan ysariah(银行ysariah milik humn maupun bank ysariah swasta) yang berada di Kabupaten 12月,爪哇Timur。数据dikumpulkan melalui kuesioner yang dilaksanakan sejak Agustus hinga bulan 2019年9月数据分析menggunakan软件PLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai etis perusaan tidak memiliki pengaru signikan terhadap komitmen organisasi dan religiusitas memiliki peran penting dalam meningkatkan interaksi antara komitmen organisasi dan kinerja karyawan。Artikel ini berkontribusi dalam menunjukkan pentingnya说,宗教学者yang perlu dikelola dalam memastikan peningkatan kinerja karyawan。Kata Kunci: Religiusitas, Nilai ettis, Komitmen Organisasi, Kinerja。
{"title":"Exploring the Role of Religiosity in Moderating Employee Commitments in Islamic Banking (Study at Sharia Banks in East Java, Indonesia)","authors":"R. Robbie, K. Novianti","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3695","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3695","url":null,"abstract":"Abstract Islamic banking has increased rapidly in Indonesia for the last ‎few decades. As a country with Moslem domination religion, ‎religiosity is considered as one of the essential determinants ‎for Moslem consumers to using Islamic/sharia banking ‎products. The primary purpose of this paper is to analyze and test ‎the influence of organizational culture, especially the ethical ‎values dominated by the influence of Javanese and Madura ‎culture on employee organizational commitment and ‎performance, and to examine how the influence of religiosity as ‎a moderating variable on the relationship between commitment ‎organizational and employees of performance. Data were obtained from 109 employees working in the sharia banking (both state-owned and private sharia bank) located in Jember, East Java. Data were collected through a questionnaire carried out from August to September 2019 and analyzed using PLS software. The findings indicate the ethical value ‎of the company does not have a significant influence on ‎organizational commitment, and the variable of religiosity turns ‎out to play a significant role in increasing the interaction ‎between organizational commitment to employee performance. ‎This paper contributes to show the importance of religiosity ‎aspects that needs to be maintained to ensure increased ‎employee performance.‎ Keywords: Religiosity, Ethical Values, Organizational Commitment, Performance. Abstrak Perkembangan perbankan syariah mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Sebagai negara dengan dominasi agama Islam, faktor religiusitas menjadi pertimbangan penting bagi konsumen Muslim dalam menggunakan produk perbankan syariah. Artikel ini bertujuan menganalisis dan menguji pengaruh budaya organisasi khususnya nilai etis yang didominasi dari pengaruh budaya Jawa dan Madura terhadap komitmen organisasi dan kinerja karyawan serta menguji pengaruh religiusitas dalam memoderasi pengaruh antara komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Data diperoleh dari 109 karyawan yang bekerja di sektor perbankan syariah (baik bank syariah milik BUMN maupun bank syariah swasta) yang berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dilaksanakan sejak Agustus hingga bulan September 2019 dan dianalisis menggunakan software PLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai etis perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi dan religiusitas memiliki peran penting dalam meningkatkan interaksi antara komitmen organisasi dan kinerja karyawan. Artikel ini berkontribusi dalam menunjukkan pentingnya aspek religiusitas yang perlu dikelola dalam memastikan peningkatan kinerja karyawan. Kata Kunci : Religiusitas, Nilai Etis, Komitmen Organisasi, Kinerja.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43103175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Polemik Kebijakan Wisata Halal di Indonesia serta Tinjauannya dalam Maqashid Syariah 波兰清真旅游政策,并在Maqashid伊斯兰教法中予以审查
Pub Date : 2020-05-03 DOI: 10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3594
Surwandono Surwandono, Rizki Dian Nursita, Rashda Diana, Ade Meiliyana
Abstract Halal tourism has recently become jargon in Indonesia. The concept of halal tourism as the embodiment of Islamic tourism is considered ambiguous by certain groups. The concept of Halal Tourism or other similar terms such as Muslim-friendly or Islamic Tourism now raises a number of debates, whether the concept has a strong ontological basis with Islam, or it is merely a manifestation of economic interest that seeks to build competitive tourism and increase acceptance from the foreign Muslims segment. We apply the perspective of maqâshid s y ari’a h to analyze the accuracy of the concept of Halal Tourism as a derivation of Islamic tourism and compare it with indicators used by Global Muslim Travel Index (GMTI). The result shows that the term Halal Tourism can proportionately represent the concept of tourism in Islam. However, the adoption of maqâshid s y ari’a h in Indonesian halal tourism is still neglected. The need for the adoption of legal policy based on sharia’s principles is something that we should consider in the future. Keywords : Muslim -Friendly Tourism , Maqâshid S y ari’a h , Tourism, Halal Tourism. Abstrak Wisata halal telah menjadi jargon di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah kelompok menilai bahwa konsep wisata halal sebagai reseprentasi dari pariwisata islami adalah hal yang ambigu. Konsep wisata halal atau istilah lain seperti halal tourism atau Muslim-friendly tourism kini menimbulkan sejumlah perdebatan, apakah konsep tersebut memiliki basis ontologis yang kuat dengan Islam, ataukah sebagai bentuk strategi ekonomi untuk membangun pariwisata yang kompetitif dan meningkatkan penerimaan dari segmen Muslim asing. Dalam tulisan ini, kami menggunakan perspektif maqâshid syari’ah untuk menimbang keakuratan konsep wisata halal sebagai derivasi dari pariwisata yang Islami, dan membandingkannya dengan sejumlah indikator dalam penyusunan indeks Global Muslim Travel Index (GMTI). Hasil telaah terhadap tata kelola dan praktik wisata halal menunjukkan bahwa Wisata Halal adalah konsep yang tepat dan proporsional dalam merepresentasikan pariwisata yang Islami. Namun masih terdapat distorsi dalam tata kelola pariwisata halal di Indonesia yang mengabaikan prinsip maqâshid syari’ah . Adanya kebijakan legal yang mengadopsi prinsip-prinsip dalam syariah adalah hal yang patut kita pertimbangkan di masa mendatang. Kata Kunci : Muslim-Friendly Tourism , Maqâshid Syari’ah , Pariwisata, Wisata Halal.
清真旅游最近成为印尼的行话。清真旅游作为伊斯兰旅游的体现的概念被某些群体认为是模糊的。清真旅游的概念或其他类似的术语,如穆斯林友好或伊斯兰旅游,现在引起了许多争论,这个概念是否与伊斯兰教有很强的本体论基础,或者它仅仅是一种经济利益的表现,旨在建立有竞争力的旅游业,增加外国穆斯林部分的接受度。我们运用maq shid s y ari 'a h的视角来分析清真旅游作为伊斯兰旅游衍生概念的准确性,并将其与全球穆斯林旅游指数(GMTI)使用的指标进行比较。研究结果表明,清真旅游一词能较好地代表伊斯兰教的旅游概念。然而,在印尼的清真旅游中,maq shid s y ari 'a h的采用仍然被忽视。在伊斯兰教法原则的基础上采取法律政策的必要性是我们未来应该考虑的问题。关键词:穆斯林友好型旅游,麦加清真寺,旅游,清真旅游。【摘要】印尼清真语(印尼语)。Sejumlah kelompok menilai bahwa konsep wisata halal sebagai代表dari pariwisata islami adalah hal yang ambigu。清真旅游是对穆斯林友好的旅游,是对穆斯林友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游,是对伊斯兰教友好的旅游。Dalam tulisan ini, kami menggunakan perspektif maqshid syari 'ah untuk menimbang keakuratan konsep wisata halal sebagai衍生asi dari pariwisata yang Islami, dan membandingkannya dengan sejumlah指标Dalam penyusunan指数全球穆斯林旅游指数(GMTI)。halil telaah terhadap tata kelola dan praktik wisata halal menunjukkan bahwa wisata halal adalah konsep yang tepat dan比例dalam代表亚洲pariwisata yang Islami。Namun masih terdapat distorsi dalam tata kelola pariwisata清真印度尼西亚杨mengabaikan王子maqshid伊斯兰教。Adanya kebijakan法律yang mengadopsi校长-校长dalam syariah adalah hal yang patut kita pertimbangkan di masa mendatang。Kata Kunci:穆斯林友好旅游,maq希德伊斯兰教,巴黎,维萨塔清真。
{"title":"Polemik Kebijakan Wisata Halal di Indonesia serta Tinjauannya dalam Maqashid Syariah","authors":"Surwandono Surwandono, Rizki Dian Nursita, Rashda Diana, Ade Meiliyana","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3594","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3594","url":null,"abstract":"Abstract Halal tourism has recently become jargon in Indonesia. The concept of halal tourism as the embodiment of Islamic tourism is considered ambiguous by certain groups. The concept of Halal Tourism or other similar terms such as Muslim-friendly or Islamic Tourism now raises a number of debates, whether the concept has a strong ontological basis with Islam, or it is merely a manifestation of economic interest that seeks to build competitive tourism and increase acceptance from the foreign Muslims segment. We apply the perspective of maqâshid s y ari’a h to analyze the accuracy of the concept of Halal Tourism as a derivation of Islamic tourism and compare it with indicators used by Global Muslim Travel Index (GMTI). The result shows that the term Halal Tourism can proportionately represent the concept of tourism in Islam. However, the adoption of maqâshid s y ari’a h in Indonesian halal tourism is still neglected. The need for the adoption of legal policy based on sharia’s principles is something that we should consider in the future. Keywords : Muslim -Friendly Tourism , Maqâshid S y ari’a h , Tourism, Halal Tourism. Abstrak Wisata halal telah menjadi jargon di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah kelompok menilai bahwa konsep wisata halal sebagai reseprentasi dari pariwisata islami adalah hal yang ambigu. Konsep wisata halal atau istilah lain seperti halal tourism atau Muslim-friendly tourism kini menimbulkan sejumlah perdebatan, apakah konsep tersebut memiliki basis ontologis yang kuat dengan Islam, ataukah sebagai bentuk strategi ekonomi untuk membangun pariwisata yang kompetitif dan meningkatkan penerimaan dari segmen Muslim asing. Dalam tulisan ini, kami menggunakan perspektif maqâshid syari’ah untuk menimbang keakuratan konsep wisata halal sebagai derivasi dari pariwisata yang Islami, dan membandingkannya dengan sejumlah indikator dalam penyusunan indeks Global Muslim Travel Index (GMTI). Hasil telaah terhadap tata kelola dan praktik wisata halal menunjukkan bahwa Wisata Halal adalah konsep yang tepat dan proporsional dalam merepresentasikan pariwisata yang Islami. Namun masih terdapat distorsi dalam tata kelola pariwisata halal di Indonesia yang mengabaikan prinsip maqâshid syari’ah . Adanya kebijakan legal yang mengadopsi prinsip-prinsip dalam syariah adalah hal yang patut kita pertimbangkan di masa mendatang. Kata Kunci : Muslim-Friendly Tourism , Maqâshid Syari’ah , Pariwisata, Wisata Halal.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49053697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
Local Trade in the Kingdom of Inderapura in the 17th-18th Century Ce 公元17 -18世纪因德拉普拉王国的地方贸易
Pub Date : 2020-05-03 DOI: 10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3889
S. Sudarman, K. Amal, K SafrudinHalimy, R. Rahmawati, Urwatul Wusqo
Abstract The research is undertaken with several aims in mind. First, to analyze the local trade conducted in the Kingdom of Inderapura within the 17th-18th century CE. Second, to classify several types of local trade conducted under the patronage of the Kingdom of Inderapura in its effort to ascertain its position as the main patron of commerce on the west coast of Sumatera. One of the policies issued by the king of Inderapura to boost the kingdom’s commerce was not to burden the anchoring merchant ships with paying customs. Here lies the difference between the port of the Kingdom of Inderapura with other ports on the west coast of Sumatera. The article approaches the problem through maritime historical research method. It utilizes the Dutch colonial archives and the T ambo of the Kingdom of Inderapura as the primary sources. Besides that, the research also makes use of related books and scientific journals as secondary sources. To enrich and bring depth to its analysis, the research approaches the research question socio-economically. These sources, then, need to pass the internal and external criticism to validate its reliability. The final steps are synthesis and historiography (putting and arranging those facts into historical writing). The writers discover that there are three types of local trade conducted by the Kingdom of Inderapura along with the 17th-18th century CE: intra-island, inter-ports, and inter-islands trade. Keyword s : The Kingdom of Inderapura, Local Trade, VOC, The Kingdom of Aceh Darussalam, The Kingdom of Banten. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang pola perniagaan lokal di kerajaan Inderapura pada abad XVII-XVIII M. Hal ini sekaligus untuk mendalami bagaimana pola-pola perniagaan yang dibangun oleh kerajaan Inderapura sehingga kerajaan ini mampu menjadi penopang utama perniagaan di Pantai Barat Sumatera. Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh raja Inderapura adalah setiap pedagang yang berlabuh tidak dibebani untuk membayar bea cukai, inilah yang membedakan antara pelabuhan Inderapura dengan pelabuhan yang lainnya di Pantai Barat Sumatera. Penelitian ini menggunakan metode riset sejarah maritim dengan sumber primer berupa arsip kolonial, sumber lokal berupa Tambo kerajaan Inderapura dan sumber sekunder serta pendekatan sosial ekonomi, kemudian sumber-sumber tersebut dikritik dengan melalui kritik internal  dan eksternal (memvalidasi akurasi terhadap keaslian sumber), setelah itu dilakukan sintesis dan historigrafi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pola perniagaan yang dipergunakan oleh Kerajaan Inderapura pada abad XVII-XVIII M adalah; pertama, pola perniagaan antar pelabuhan. Kedua, Pola perniagaan antar pulau. Ketiga, pola perniagaan ke pedalaman. Kata Kunci: Kerajaan Inderapura, Perdagangan Lokal, VOC, Kerajaan Aceh Darussalam, Kerajaan Banten.
摘要这项研究的目的有几个。首先,分析了17至18世纪英德拉普拉王国的地方贸易。其次,对Inderapura王国赞助下进行的几种类型的当地贸易进行分类,以确定其作为苏门答腊西海岸商业主要赞助人的地位。英德拉普拉国王为促进王国商业而颁布的政策之一是不向停泊的商船支付关税。Inderapura王国的港口与苏门答腊岛西海岸的其他港口之间的区别在于此。本文通过航海史研究的方法来探讨这一问题。它利用荷兰殖民地档案和英德拉普拉王国的坦博作为主要来源。除此之外,该研究还利用相关书籍和科学期刊作为次要来源。为了丰富和深化其分析,本研究对研究问题进行了社会经济学探讨。因此,这些来源需要通过内部和外部的批评来验证其可靠性。最后的步骤是综合和史学(将这些事实放入历史写作中并加以整理)。作者发现,自17世纪至18世纪,英德拉普拉王国进行的地方贸易有三种类型:岛内贸易、港口间贸易和岛间贸易。关键词s:Inderapura王国,当地贸易,VOC,亚齐王国,万丹王国。这项摘要研究旨在分析17至18世纪英德拉普拉王国的当地商业模式,同时探讨英德拉布拉王国如何发展商业模式,使其成为苏门答腊西海岸商业的主要支持者。Inderapura国王实施的政策之一是,每个停靠码头的商人都不纳税,这就是Inderapura港与苏门答腊西海岸其他港口的区别。本研究采用了一种海洋史研究方法,主要来源于殖民档案、地方来源于坦博政府Inderapura和次要来源以及社会经济方法,然后通过内部和外部批评(验证来源卓越性的准确性)、综合和史学对这些来源进行批评。这项研究发现,英德拉普拉王国在十八世纪使用的商业模式是:首先,港口之间的商业模式。第二,岛屿之间的商业模式。第三,商业模式到底。关键词:Inderapura王国,当地贸易,VOC,亚齐王国,万丹王国。
{"title":"Local Trade in the Kingdom of Inderapura in the 17th-18th Century Ce","authors":"S. Sudarman, K. Amal, K SafrudinHalimy, R. Rahmawati, Urwatul Wusqo","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3889","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3889","url":null,"abstract":"Abstract The research is undertaken with several aims in mind. First, to analyze the local trade conducted in the Kingdom of Inderapura within the 17th-18th century CE. Second, to classify several types of local trade conducted under the patronage of the Kingdom of Inderapura in its effort to ascertain its position as the main patron of commerce on the west coast of Sumatera. One of the policies issued by the king of Inderapura to boost the kingdom’s commerce was not to burden the anchoring merchant ships with paying customs. Here lies the difference between the port of the Kingdom of Inderapura with other ports on the west coast of Sumatera. The article approaches the problem through maritime historical research method. It utilizes the Dutch colonial archives and the T ambo of the Kingdom of Inderapura as the primary sources. Besides that, the research also makes use of related books and scientific journals as secondary sources. To enrich and bring depth to its analysis, the research approaches the research question socio-economically. These sources, then, need to pass the internal and external criticism to validate its reliability. The final steps are synthesis and historiography (putting and arranging those facts into historical writing). The writers discover that there are three types of local trade conducted by the Kingdom of Inderapura along with the 17th-18th century CE: intra-island, inter-ports, and inter-islands trade. Keyword s : The Kingdom of Inderapura, Local Trade, VOC, The Kingdom of Aceh Darussalam, The Kingdom of Banten. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tentang pola perniagaan lokal di kerajaan Inderapura pada abad XVII-XVIII M. Hal ini sekaligus untuk mendalami bagaimana pola-pola perniagaan yang dibangun oleh kerajaan Inderapura sehingga kerajaan ini mampu menjadi penopang utama perniagaan di Pantai Barat Sumatera. Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh raja Inderapura adalah setiap pedagang yang berlabuh tidak dibebani untuk membayar bea cukai, inilah yang membedakan antara pelabuhan Inderapura dengan pelabuhan yang lainnya di Pantai Barat Sumatera. Penelitian ini menggunakan metode riset sejarah maritim dengan sumber primer berupa arsip kolonial, sumber lokal berupa Tambo kerajaan Inderapura dan sumber sekunder serta pendekatan sosial ekonomi, kemudian sumber-sumber tersebut dikritik dengan melalui kritik internal  dan eksternal (memvalidasi akurasi terhadap keaslian sumber), setelah itu dilakukan sintesis dan historigrafi. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pola perniagaan yang dipergunakan oleh Kerajaan Inderapura pada abad XVII-XVIII M adalah; pertama, pola perniagaan antar pelabuhan. Kedua, Pola perniagaan antar pulau. Ketiga, pola perniagaan ke pedalaman. Kata Kunci: Kerajaan Inderapura, Perdagangan Lokal, VOC, Kerajaan Aceh Darussalam, Kerajaan Banten.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42827165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pelaksanaan Denda atas Nasabah Mampu Penunda Pembayaran Utang di Lembaga Keuangan Syariah Denda在社会货币谷的债务延迟能力工作中的实施
Pub Date : 2020-05-03 DOI: 10.21111/TSAQAFAH.V16I1.4006
Alimin Alimin, Rizal Fahlefi
Abstract Islamic Financial Institutions (IFI) have business and social functions. One source of income for social funds other than infaq, shadaqah, and zakah is a fine fund for late payment of debt to able customers. This phenomenon is different from conventional financial institutions that make fines as one of their income. The fine at the IFI serves to discipline customers to pay debts, but the collection of these fines should not be done haphazardly because it can lead to ribawi practices and abuse of the situation. Decisions of various fatwa institutions have been made available regarding the rules for implementing this fine (DSN-MUI No. 17 of 2000 and the Sharia Standards of the AAOIFI Sharia Board of Bahrain No.8 and Majma 'al-Fiqh al-Islami Islamic Conference Organization No. 109 of 2000). Based on the results of this study it was found that the implementation of this fine was very varied. The study also found that the potential for these fines was quite large and would contribute positively to IFI's social functions while enhancing the positive image of the community. Variations in the application of these fines can be seen in terms of a) whether or not the fines are carried out with the aim of the promotion strategy, b) the amount of fines applied based on the effectiveness of the deterrence function, c) customer knowledge and understanding is still very low on these sanctions rules, and even IFI practitioners are still not optimally understood. Keywords: Sanction Fines, Usury, BMT, Capable Customers, Bad Debth, Islamic Financial Institutions. Abstrak Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mempunyai fungsi bisnis dan sosial. Salah satu sumber pemasukan dari dana sosial selain infak, sedekah dan zakat adalah denda keterlambatan pembayaran utang atas nasabah yang mampu. Hal ini berbeda dengan lembaga keuangan konvensional yang menjadikan denda sebagai salah satu pendapatan lembaga keuangan. Denda pada LKS tersebut berfungsi untuk mendisiplinkan nasabah terutang, namun dalam penerapan denda keterlambatan pembayaran tidak boleh dilakukan sembarangan karena dapat menjurus kepada praktik ribawi dan penyalahgunaan keadaan. Keputusan berbagai lembaga fatwa pun sudah ada tentang pelaksanaan denda ini (DSN-MUI No. 17 Th. 2000 dan Standar Syariah Dewan Syariah AAOIFI Bahrain No. 8 serta Majma' al-Fiqh al-Islami Organisasi Konferensi Islam No. 109 Th. 2000). Namun, berdasarkan hasil penelitian ternyata di lapangan terdapat berbagai variasi pelaksanaannya. Penelitian ini juga menemukan bahwa potensi denda tersebut cukup besar dan akan memberikan kontribusi positif bagi fungsi sosial LKS sekaligus meningkatkan kesan positif dari masyarakat. Variasi penerapan terlihat dari sisi a) dilaksanakan atau tidaknya denda tersebut dengan alasan strategi promosi, b)  jumlah denda yang diterapkan berdasarkan efektifnya tujuan penjeraan, c) pengetahuan dan pemahaman nasabah masih sangat rendah terhadap aturan sanksi ini, dan bahkan praktisi terhadap aturan sanksi ini masi
摘要伊斯兰金融机构具有商业和社会功能。除了infaq、shadaqah和zakah之外,社会基金的一个收入来源是为有能力的客户逾期偿还债务而设立的罚款基金。这种现象不同于将罚款作为收入之一的传统金融机构。IFI的罚款旨在约束客户偿还债务,但这些罚款的收取不应随意进行,因为这可能导致下流行为和滥用情况。各法特瓦机构已就执行这一罚款的规则作出决定(2000年第17号DSN-MUI和2000年第109号伊斯兰会议组织伊斯兰教法委员会第8号AAOIFI伊斯兰教法标准)。根据这项研究的结果,发现这项罚款的执行情况千差万别。研究还发现,这些罚款的可能性很大,将对国际单项体育联合会的社会职能做出积极贡献,同时提高社区的积极形象。从以下方面可以看出,这些罚款的应用存在差异:a)罚款是否以促销策略为目的,b)基于威慑功能的有效性而应用的罚款金额,c)客户对这些制裁规则的了解和理解程度仍然很低,甚至IFI从业者仍然没有得到最佳的理解。关键词:制裁罚款,高利贷,BMT,有能力的客户,坏账,伊斯兰金融机构。摘要社会货币余额具有商业和社会功能。除了儿童、慈善和慈善之外,还有一种收入来源是偿还债务。这与将罚款作为金融机构收入之一的传统金融机构不同。LKS的罚款是为了惩罚债务,但在申请罚款时,不能仅仅因为它可以安排娱乐和虐待而延迟付款。一些法定机构已经决定执行这一罚款(DSN-MUI 2000年第17号和标准协会理事会AAOIFI巴林第8号和伊斯兰组织伊斯兰会议2000年第109号)。然而,根据研究结果,该领域存在各种各样的变化。本研究还发现,罚款的潜力相当大,将在增加社会积极影响的同时,对LKS的社会功能做出积极贡献。从(a)罚款是否基于促销策略实施,(b)罚款金额基于其有效性(欺骗目的),(c)对这一处罚规则的了解和理解程度仍然很低,甚至对这一制裁规则的实践也还没有达到最高水平,可以明显看出适用的差异。关键词:制裁丹达,里巴,BMT,命运能力,付款延迟,货币余额。
{"title":"Pelaksanaan Denda atas Nasabah Mampu Penunda Pembayaran Utang di Lembaga Keuangan Syariah","authors":"Alimin Alimin, Rizal Fahlefi","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V16I1.4006","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V16I1.4006","url":null,"abstract":"Abstract Islamic Financial Institutions (IFI) have business and social functions. One source of income for social funds other than infaq, shadaqah, and zakah is a fine fund for late payment of debt to able customers. This phenomenon is different from conventional financial institutions that make fines as one of their income. The fine at the IFI serves to discipline customers to pay debts, but the collection of these fines should not be done haphazardly because it can lead to ribawi practices and abuse of the situation. Decisions of various fatwa institutions have been made available regarding the rules for implementing this fine (DSN-MUI No. 17 of 2000 and the Sharia Standards of the AAOIFI Sharia Board of Bahrain No.8 and Majma 'al-Fiqh al-Islami Islamic Conference Organization No. 109 of 2000). Based on the results of this study it was found that the implementation of this fine was very varied. The study also found that the potential for these fines was quite large and would contribute positively to IFI's social functions while enhancing the positive image of the community. Variations in the application of these fines can be seen in terms of a) whether or not the fines are carried out with the aim of the promotion strategy, b) the amount of fines applied based on the effectiveness of the deterrence function, c) customer knowledge and understanding is still very low on these sanctions rules, and even IFI practitioners are still not optimally understood. Keywords: Sanction Fines, Usury, BMT, Capable Customers, Bad Debth, Islamic Financial Institutions. Abstrak Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mempunyai fungsi bisnis dan sosial. Salah satu sumber pemasukan dari dana sosial selain infak, sedekah dan zakat adalah denda keterlambatan pembayaran utang atas nasabah yang mampu. Hal ini berbeda dengan lembaga keuangan konvensional yang menjadikan denda sebagai salah satu pendapatan lembaga keuangan. Denda pada LKS tersebut berfungsi untuk mendisiplinkan nasabah terutang, namun dalam penerapan denda keterlambatan pembayaran tidak boleh dilakukan sembarangan karena dapat menjurus kepada praktik ribawi dan penyalahgunaan keadaan. Keputusan berbagai lembaga fatwa pun sudah ada tentang pelaksanaan denda ini (DSN-MUI No. 17 Th. 2000 dan Standar Syariah Dewan Syariah AAOIFI Bahrain No. 8 serta Majma' al-Fiqh al-Islami Organisasi Konferensi Islam No. 109 Th. 2000). Namun, berdasarkan hasil penelitian ternyata di lapangan terdapat berbagai variasi pelaksanaannya. Penelitian ini juga menemukan bahwa potensi denda tersebut cukup besar dan akan memberikan kontribusi positif bagi fungsi sosial LKS sekaligus meningkatkan kesan positif dari masyarakat. Variasi penerapan terlihat dari sisi a) dilaksanakan atau tidaknya denda tersebut dengan alasan strategi promosi, b)  jumlah denda yang diterapkan berdasarkan efektifnya tujuan penjeraan, c) pengetahuan dan pemahaman nasabah masih sangat rendah terhadap aturan sanksi ini, dan bahkan praktisi terhadap aturan sanksi ini masi","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44379421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Critic Analysis of Responsibility Practices of Waqf Institution: Reason Condition from Pondok Modern Darussalam Gontor 宗教基金制度责任实践的批判分析——来自庞多克现代萨的理性条件
Pub Date : 2020-05-03 DOI: 10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3572
S. Syamsuri, Syamsuddin Arif, Alfarid Fedro, Vina Fithriana Wibisono
Abstract                                              Good waqf corporate management will contribute to the maximum achievement of waqf goals. Responsibility is one of the achievement of good waqf corporate management, however few waqf institutions cannot produce waqf assets due to lack of responsibility in management. This paper aims to analyze the practice of management responsibility in waqf institutions, evidenced by Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) waqf management. This research is a field research with a qualitative approach. Data collection techniques using interviews, observation, documentation were analyzed with descriptive and thematic analysis. The result of the responsibility practice at PMDG intended for sustainability of independence education, namely; First, its waqf corporate management stands on official law in accordance with prevailed regulations. Second, the awareness of the responsibility of waqf governance, PMDG has implemented the vision, mission and objectives of the Gontor waqf charter as well as the application of Islamic corporate governance. Third, mapping waqf assets by producing various business units, expanding and utilizing land assets annually, and implementing the waqf motto that waqf must always move. Keywords: Waqf, Responsibility, Waqf Institution, Pondok Pesantren, Waqf Corporate Management.  Abstrak  Manajemen pengelolaan wakaf yang baik akan berkontribusi maksimal tercapainya tujuan wakaf. Tanggungjawab merupakan salah satu tercapainya pengelolaan korporasi wakaf yang baik, namun tidak sedikit institusi wakaf yang tidak bisa memproduktifkan asset wakaf dikarenakan oleh kurang terciptanya tanggungjawab dalam manajemennya. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis praktek responsibilitas manajemen dalam institusi wakaf, dibuktikan dengan fakta yang terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi yang dianalisis dengan deskriptif dan tematik analisis. Hasilnya adalah praktek prinsip tanggungjawab di PMDG bertujuan untuk mendorong keberlansungan kemandirian pendidikan melalui yaitu; pertama, pengelolaan wakaf berdiri di atas legal resmi sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Kedua, dilihat dari kesadaran pertanggungjawaban tata kelola wakaf, PMDG telah menerapkan visi, misi dan tujuan piagam wakaf Gontor serta menerapkan manajemen korporasi islam. Ketiga, pemetaan aset wakaf yaitu dengan memproduktifkan berbagai unit-unit usaha, perluasan dan pemanfaatan aset tanah pertahunnya, serta menerapkan motto wakaf yaitu wakaf harus selalu bergerak. Kata Kunci : Wakaf, Responsibilitas, Institusi Wakaf, Pondok Pesantren, Manajemen Korporasi Wakaf.
摘要责任是良好的宗教基金公司管理的成就之一,但由于缺乏管理责任,很少有宗教基金机构不能生产宗教基金资产。本文旨在分析管理责任在宗教基金机构中的实践,以Pondok Modern Darlas Gontor(PMDG)宗教基金管理为例。本研究采用定性方法进行实地研究。采用访谈、观察、文献资料等数据收集技术,进行描述性和专题分析。PMDG旨在实现独立教育可持续性的责任实践的结果,即:;首先,它的宗教基金公司管理依据现行法规,以官方法律为依据。第二,意识到宗教基金治理的责任,PMDG实施了Gontor宗教基金章程的愿景、使命和目标,以及伊斯兰公司治理的应用。第三,通过生产各种业务单元来绘制宗教基金资产图,每年扩大和利用土地资产,并落实宗教基金必须始终行动的座右铭。关键词:宗教基金,责任,宗教基金机构,Pondok Pesantren,宗教基金公司管理。[Abstrak[UNK]良好的时间管理管理将有助于最大限度地实现wakaf目标。责任是一个好的wakaf公司的成功管理之一,但也有不少wakaf机构因为管理缺乏责任而无法生产wakaf资产。本文的目的是分析时间咖啡馆机构的管理责任实践,这一实践已被Pondok Modern Darlas Gontor(PMDG)发生的事实所证明。这项研究是采用定性方法进行的实地研究。数据收集技术使用访谈、观察、文献分析以及描述性和专题分析。其结果是实践了PMDG的责任原则,以促进教育的独立性;首先,时间咖啡馆的管理是根据适用的邀请规则建立在官方法律基础上的。其次,鉴于wakaf时钟系统的责任意识,PMDG实现了wakaf Gontor违约和伊斯兰公司管理的愿景、使命和目的。第三,绘制瓦卡夫资产是通过生产各种努力单位、扩大和开发其土地资产,并应用瓦卡夫必须始终移动的座右铭。关键词:Wakaf,责任,Wakaf机构,Pondok Pesantren,管理Wakaf公司。
{"title":"Critic Analysis of Responsibility Practices of Waqf Institution: Reason Condition from Pondok Modern Darussalam Gontor","authors":"S. Syamsuri, Syamsuddin Arif, Alfarid Fedro, Vina Fithriana Wibisono","doi":"10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3572","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/TSAQAFAH.V16I1.3572","url":null,"abstract":"Abstract                                              Good waqf corporate management will contribute to the maximum achievement of waqf goals. Responsibility is one of the achievement of good waqf corporate management, however few waqf institutions cannot produce waqf assets due to lack of responsibility in management. This paper aims to analyze the practice of management responsibility in waqf institutions, evidenced by Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) waqf management. This research is a field research with a qualitative approach. Data collection techniques using interviews, observation, documentation were analyzed with descriptive and thematic analysis. The result of the responsibility practice at PMDG intended for sustainability of independence education, namely; First, its waqf corporate management stands on official law in accordance with prevailed regulations. Second, the awareness of the responsibility of waqf governance, PMDG has implemented the vision, mission and objectives of the Gontor waqf charter as well as the application of Islamic corporate governance. Third, mapping waqf assets by producing various business units, expanding and utilizing land assets annually, and implementing the waqf motto that waqf must always move. Keywords: Waqf, Responsibility, Waqf Institution, Pondok Pesantren, Waqf Corporate Management.  Abstrak  Manajemen pengelolaan wakaf yang baik akan berkontribusi maksimal tercapainya tujuan wakaf. Tanggungjawab merupakan salah satu tercapainya pengelolaan korporasi wakaf yang baik, namun tidak sedikit institusi wakaf yang tidak bisa memproduktifkan asset wakaf dikarenakan oleh kurang terciptanya tanggungjawab dalam manajemennya. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis praktek responsibilitas manajemen dalam institusi wakaf, dibuktikan dengan fakta yang terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi yang dianalisis dengan deskriptif dan tematik analisis. Hasilnya adalah praktek prinsip tanggungjawab di PMDG bertujuan untuk mendorong keberlansungan kemandirian pendidikan melalui yaitu; pertama, pengelolaan wakaf berdiri di atas legal resmi sesuai dengan peraturan perudang-undangan yang berlaku. Kedua, dilihat dari kesadaran pertanggungjawaban tata kelola wakaf, PMDG telah menerapkan visi, misi dan tujuan piagam wakaf Gontor serta menerapkan manajemen korporasi islam. Ketiga, pemetaan aset wakaf yaitu dengan memproduktifkan berbagai unit-unit usaha, perluasan dan pemanfaatan aset tanah pertahunnya, serta menerapkan motto wakaf yaitu wakaf harus selalu bergerak. Kata Kunci : Wakaf, Responsibilitas, Institusi Wakaf, Pondok Pesantren, Manajemen Korporasi Wakaf.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44587869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Syed Muhammad Naquib al-Attas on Human Origin 赛义德·穆罕默德·纳奎布·阿塔斯谈人类起源
Pub Date : 2019-11-05 DOI: 10.21111/tsaqafah.v15i2.3382
Fiqih Risallah, T. Denisova
Abstract This paper aims to reflect on al-Attas’ conception of human creation. It argues that human creation model in Islamic perspective differs from evolutionary and positivist model. The issue centers upon a question as to when Adam was initially present on earth. Al-Attas asserts that human knowledge of his origin is limited in such a way that only through revelation it is truly revealed. Divine information is crucial without which knowledge of his origin would be a matter of purely speculative presumption. By employing a taw ḥ i d approach, al-Attas managed to establish the time frame of Adam first appearance with a view to clarifying that his arrival along with his wife was in approximately between 7000 and 8000 years ago, not in terms of hundreds of thousands of years ago. This estimative calculation can only be done when the definition of human being is clearly justified. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq is more than a mere rational animal , conceived as having a connection with prior organism. Al-Attas defines it a living being that speaks signifying his given power to apprehend what knowledge communicates and to communicate what it apprehends. This paper found that human being is a special and a new creation, and Adam is the Father of mankind nothing to do with biological evolutionary theory. This creation is a recent event in the history of time. Hence, human was created with purpose justifying that his existence on earth is a grace and his life historically is purposeful. Keywords: al-Attas, Human Being, Human Origin, Missing Link, Prophet Adam.  Abstrak Artikel ini bertujuan untuk merefleksikan konsepsi al-Attas tentang penciptaan manusia. Menyatakan bahwa model penciptaan manusia dari perspektif Islam bertentangan dengan model dari kelompok evolusionis dan positivis. Permasalahan utamanya berkaitan dengan pertanyaan kapan Adam hadir di bumi pertama kali. Al-Attas menegaskan bahwa pengetahuan manusia tentang asal-usulnya sangat terbatas sehingga hanya melalui perantaraan wahyu hal itu bisa terungkap. Informasi ilahi sangat krusial yang dengan tanpanya, pengetahuan manusia terhadap asal-usulnya akan menjadi anggapan yang bersifat spekulatif. Dengan menerapkan pendekatan tawḥ i d , al-Attas berhasil menetapkan jangkaan waktu keberadaan Adam pertama kali di bumi yang bertujuan untuk mengklarifikasi bahwa kedatangannya bersama istrinya adalah berkisar antara 7000 sampai 8000 tahun yang lalu; bukan ratusan ribu tahun yang lalu. Kalkulasi ini hanya dapat dilakukan jika definisi tentang manusia telah diformulasikan dengan benar dan tepat. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq tidak hanya sekedar bermaksud ‘hewan rasional’ yang dianggap memiliki keterkaitan dengan organisme sebelumnya. Al-Attas mendefinisikannya sebagai makhluk hidup yang bertutur-kata yang menunjukkan akan kekuatan yang dimilikinya untuk mampu memahami apa yang dikomunikasikan sebagai pengetahuan dan mampu mengkomunikasikan apa yang ditangkapnya. Artikel ini menemukan bahwa  asal-usul manusia ada
本文旨在反思阿塔斯的人类创造观。它认为伊斯兰视角下的人类创造模式不同于进化论和实证主义模式。这个问题的核心是亚当最初出现在地球上的时间。阿塔斯断言,人类对其起源的了解是有限的,只有通过启示才能真正揭示。神圣的信息是至关重要的,如果没有这些信息,对他的起源的了解将是纯粹的推测。通过采用taw[UNK]i d方法,al-Attas设法确定了亚当首次出现的时间框架,以澄清他和妻子的到来大约在7000年至8000年前,而不是数十万年前。只有当人类的定义明确合理时,才能进行这种估算。Al-[UNK]ayawân-Al-nâṭiq不仅仅是一种理性的动物,被认为与先前的生物体有联系。Al Attas将其定义为一种有生命的存在,它说话意味着他有能力理解知识所传达的内容,并传达它所理解的内容。本文发现,人类是一个特殊的、新的创造物,亚当是人类之父与生物进化论无关。这是时间史上最近发生的一件事。因此,人类是有目的地被创造的,证明他在地球上的存在是一种恩典,他的生活在历史上是有目的的。关键词:阿塔斯,人类,人类起源,缺失的环节,先知亚当。本文的摘要旨在反映阿塔斯的人类创造观。它指出,从伊斯兰的角度来看,人类创造的模式与进化和积极群体的模式相矛盾。主要的问题是亚当第一次来到地球的时候。真主是宽恕的,仁慈的。神圣的信息是至关重要的,如果没有它,人类对其起源的了解将是一种推测性的假设。通过应用taw’i d的方法,al-Attas能够确定亚当第一次出现在地球上的时间,以澄清他和妻子的到来是在7000年至8000年前;而不是几十万年前。只有正确准确地制定了人类的定义,才能进行这种计算。Al-[UNK]ayawân-Al-nâṭiq不仅意味着一种被认为与早期生物体有关联的“理性动物”。Al Attas将其定义为一种会说话的生物,它显示了他必须理解作为知识传播的东西并传播所捕获的东西的力量。本文认为,人类起源是一种特殊的、新的创造,亚当是与生物进化论无关的人类之父。该创建包含在时间历史中的新事件类别中。因此,人被创造出来的目的意味着他在地球上的存在是一种仁慈,他的生活在历史上是有目的的。关键词:阿塔斯,人,古人,缺失的环节,先知亚当。
{"title":"Syed Muhammad Naquib al-Attas on Human Origin","authors":"Fiqih Risallah, T. Denisova","doi":"10.21111/tsaqafah.v15i2.3382","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v15i2.3382","url":null,"abstract":"Abstract This paper aims to reflect on al-Attas’ conception of human creation. It argues that human creation model in Islamic perspective differs from evolutionary and positivist model. The issue centers upon a question as to when Adam was initially present on earth. Al-Attas asserts that human knowledge of his origin is limited in such a way that only through revelation it is truly revealed. Divine information is crucial without which knowledge of his origin would be a matter of purely speculative presumption. By employing a taw ḥ i d approach, al-Attas managed to establish the time frame of Adam first appearance with a view to clarifying that his arrival along with his wife was in approximately between 7000 and 8000 years ago, not in terms of hundreds of thousands of years ago. This estimative calculation can only be done when the definition of human being is clearly justified. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq is more than a mere rational animal , conceived as having a connection with prior organism. Al-Attas defines it a living being that speaks signifying his given power to apprehend what knowledge communicates and to communicate what it apprehends. This paper found that human being is a special and a new creation, and Adam is the Father of mankind nothing to do with biological evolutionary theory. This creation is a recent event in the history of time. Hence, human was created with purpose justifying that his existence on earth is a grace and his life historically is purposeful. Keywords: al-Attas, Human Being, Human Origin, Missing Link, Prophet Adam.  Abstrak Artikel ini bertujuan untuk merefleksikan konsepsi al-Attas tentang penciptaan manusia. Menyatakan bahwa model penciptaan manusia dari perspektif Islam bertentangan dengan model dari kelompok evolusionis dan positivis. Permasalahan utamanya berkaitan dengan pertanyaan kapan Adam hadir di bumi pertama kali. Al-Attas menegaskan bahwa pengetahuan manusia tentang asal-usulnya sangat terbatas sehingga hanya melalui perantaraan wahyu hal itu bisa terungkap. Informasi ilahi sangat krusial yang dengan tanpanya, pengetahuan manusia terhadap asal-usulnya akan menjadi anggapan yang bersifat spekulatif. Dengan menerapkan pendekatan tawḥ i d , al-Attas berhasil menetapkan jangkaan waktu keberadaan Adam pertama kali di bumi yang bertujuan untuk mengklarifikasi bahwa kedatangannya bersama istrinya adalah berkisar antara 7000 sampai 8000 tahun yang lalu; bukan ratusan ribu tahun yang lalu. Kalkulasi ini hanya dapat dilakukan jika definisi tentang manusia telah diformulasikan dengan benar dan tepat. Al-Ḥayaw â n al-N â ṭiq tidak hanya sekedar bermaksud ‘hewan rasional’ yang dianggap memiliki keterkaitan dengan organisme sebelumnya. Al-Attas mendefinisikannya sebagai makhluk hidup yang bertutur-kata yang menunjukkan akan kekuatan yang dimilikinya untuk mampu memahami apa yang dikomunikasikan sebagai pengetahuan dan mampu mengkomunikasikan apa yang ditangkapnya. Artikel ini menemukan bahwa  asal-usul manusia ada","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45219324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Shalawat Albanjari: a Musical Uniqueness for Psychological Well-Being Improvement among Higher Education Students Shalawat Albanjari:提高高等教育学生心理健康的音乐独特性
Pub Date : 2019-11-05 DOI: 10.21111/tsaqafah.v15i2.3610
Queen Rahmah Rizqi Zaidah
Abstract Levels of stress and mental health disorders of adulthood increased five times higher than the conditions experienced in the era of the great depression in 1938 ago. The triggers came from school and popular culture in everyday life. The symptoms of burnout were also found in some college students, for example at the University of Maulana Malik Ibrahim Malang. This problem greatly affects their psychological well-being (PWB) which can make other continuity psychological problems. Shalawat Albanjari activities which have been found in Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang as an old tradition has some certain values that can be expressed in terms of PWB. This study is ethnographic qualitative research. Subjects in this study are some students who become the active players of Shalawat Albanjari. The results showed that Shalawat Albanjari contains some values: psychological values, education values, social values, and spiritual values. Moreover, PWB can be conceptualized as a state of “being calm and peaceful because of the remembrance of God”. Doing Shalawat Albanjari as a routine activity can indirectly improve the PWB of the players. Keywords: Shalawat Albanjari, Shalawat, Psychological Well-Being, Music, Higher Education Students. Abstrak Tingkat stres dan gangguan kesehatan mental di masa dewasa meningkat lima kali lebih tinggi dari kondisi yang dialami saat era depresi hebat pada 1938 lalu. Pemicunya berasal dari sekolah dan budaya populer dalam kehidupan sehari-hari. Gejala-gejala burnout juga ditemukan pada beberapa pelajar Perguruan Tinggi, tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada pengurus Ma’had Sunan Ampel al-Aly UIN Malang. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka (PWB). Adanya kegiatan Shalawat Albanjari di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Malang sebagai tradisi lama memiliki beberapa nilai tertentu yang dapat diungkapkan dalam kaitannya dengan Psychological Well Being pelakunya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif etnografi. Dua mahasiswa yang menjadi pelaku aktif Shalawat Albanjari menjadi subjek dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Shalawat Albanjari mengandung beberapa nilai utama, yaitu: nilai psikologis, nilai pendidikan, nilai sosial, dan nilai spiritual. Selain itu, PWB dapat dikonseptualisasikan sebagai keadaan “menjadi tenang dan damai karena mengingat Allah”. Melakukan Shalawat Albanjari sebagai kegiatan rutin secara tidak langsung dapat meningkatkan PWB para pelakunya. Kata Kunci: Shalawat Albanjari, Shalawat, Kesejahteraan Psikologis, Musik, Pelajar Perguruan Tinggi.
成年人的压力和心理健康障碍水平比1938年大萧条时期高出5倍。这些诱因来自学校和日常生活中的流行文化。在一些大学生中也发现了倦怠的症状,例如在毛拉·马利克·易卜拉欣·玛朗大学。这一问题严重影响了他们的心理健康,并可能导致其他连续性心理问题。在马朗的Ma 'had Sunan Ampel al-Aly (MSAA)发现的Shalawat Albanjari活动作为一种古老的传统,具有可以用PWB来表达的某些价值。本研究属于民族志定性研究。本研究的对象是一些成为《沙拉瓦特·阿尔巴尼亚里》活跃玩家的学生。结果表明,《沙拉瓦·阿尔巴尼亚里》包含着心理价值、教育价值、社会价值和精神价值。此外,PWB可以被概念化为一种“因记念上帝而平静祥和”的状态。将“沙拉瓦·阿尔巴尼亚里”作为一项常规活动,可以间接提高球员的PWB。关键词:沙拉瓦特·阿尔巴尼亚里,沙拉瓦特,心理健康,音乐,高等教育学生[摘要][font - verdana] [font - verdana] [font - verdana] [font - verdana] [font - verdana] [font - verdana] [font - verdana] [font - verdana] [font - verdana]Pemicunya berasal dari sekolah dan budaya populya dalam kehidupan sehari-hari。Gejala-gejala burnout juga ditemukan pada beberapa pelajar perguran Tinggi, tidak menutup kemungkinan juga terjadi padpengurus Ma 'had Sunan Ampel al-Aly un Malang。Hal ini tentu sangat mempengaruhi kesejahteraan psychological merka (PWB)。Adanya kegiatan Shalawat Albanjari di Ma 'had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) unmalang sebagai tradisi lama memiliki beberapa nilai tertentu yang dapat diungkapkan dalam kaitannya dengan心理健康pelakunya。Penelitian ini adalah Penelitian quality etnography。Dua mahasiswa yang menjadi pelaku aktif Shalawat Albanjari menjadi subjek dalam penelitian ini。Hasil penelitian menunjukkan bahwa Shalawat Albanjari mengandung beberapa nilai utama, yitu: nilai心理学,nilai pendidikan, nilai社会,dan nilai精神。Selain itu, PWB dapat dikonseptualisasikan sebagai keadaan“menjadi tenang dan damai karena mengingat Allah”。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kata Kunci: Shalawat Albanjari, Shalawat, Kesejahteraan心理学,音乐学,Pelajar Perguruan Tinggi。
{"title":"Shalawat Albanjari: a Musical Uniqueness for Psychological Well-Being Improvement among Higher Education Students","authors":"Queen Rahmah Rizqi Zaidah","doi":"10.21111/tsaqafah.v15i2.3610","DOIUrl":"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v15i2.3610","url":null,"abstract":"Abstract Levels of stress and mental health disorders of adulthood increased five times higher than the conditions experienced in the era of the great depression in 1938 ago. The triggers came from school and popular culture in everyday life. The symptoms of burnout were also found in some college students, for example at the University of Maulana Malik Ibrahim Malang. This problem greatly affects their psychological well-being (PWB) which can make other continuity psychological problems. Shalawat Albanjari activities which have been found in Ma’had Sunan Ampel al-Aly (MSAA) UIN Malang as an old tradition has some certain values that can be expressed in terms of PWB. This study is ethnographic qualitative research. Subjects in this study are some students who become the active players of Shalawat Albanjari. The results showed that Shalawat Albanjari contains some values: psychological values, education values, social values, and spiritual values. Moreover, PWB can be conceptualized as a state of “being calm and peaceful because of the remembrance of God”. Doing Shalawat Albanjari as a routine activity can indirectly improve the PWB of the players. Keywords: Shalawat Albanjari, Shalawat, Psychological Well-Being, Music, Higher Education Students. Abstrak Tingkat stres dan gangguan kesehatan mental di masa dewasa meningkat lima kali lebih tinggi dari kondisi yang dialami saat era depresi hebat pada 1938 lalu. Pemicunya berasal dari sekolah dan budaya populer dalam kehidupan sehari-hari. Gejala-gejala burnout juga ditemukan pada beberapa pelajar Perguruan Tinggi, tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada pengurus Ma’had Sunan Ampel al-Aly UIN Malang. Hal ini tentu sangat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka (PWB). Adanya kegiatan Shalawat Albanjari di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Malang sebagai tradisi lama memiliki beberapa nilai tertentu yang dapat diungkapkan dalam kaitannya dengan Psychological Well Being pelakunya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif etnografi. Dua mahasiswa yang menjadi pelaku aktif Shalawat Albanjari menjadi subjek dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Shalawat Albanjari mengandung beberapa nilai utama, yaitu: nilai psikologis, nilai pendidikan, nilai sosial, dan nilai spiritual. Selain itu, PWB dapat dikonseptualisasikan sebagai keadaan “menjadi tenang dan damai karena mengingat Allah”. Melakukan Shalawat Albanjari sebagai kegiatan rutin secara tidak langsung dapat meningkatkan PWB para pelakunya. Kata Kunci: Shalawat Albanjari, Shalawat, Kesejahteraan Psikologis, Musik, Pelajar Perguruan Tinggi.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48324666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Tsaqafah
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1