Pub Date : 2023-10-01DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6262
Dwi Rizky Utari, Zaka Hadikusuma Ramadan
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 yang valid untuk materi keragaman sosial dan budaya di Indonesia pada mata pembelajaran IPAS. Media pembelajaran interaktif ini ditujukan untuk menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan 4D. Penelitian ini menggunakan tiga tahap, yaitu 1) Tahap define, 2) Tahap design, 3) Tahap development. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kusioner. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada materi keragaman sosial dan budaya di Indonesia dinyatakan sangat layak digunakan tanpa revisi dengan hasil penilaian validasi ahli materi sebesar 93,3% dengan kategori sangat valid, dari ahli bahasa sebesar 94,6% dengan kategori sangat valid, dan dari ahli media sebesar 97,8% dengan kategori sangat valid. Nilai rata-rata dari validasi ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media didapatkan sebesar 95,2% kategori sangat valid. Sehingga media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada materi keragaman sosial dan budaya di Indonesia untuk kelas IV dapat dikategorikan sangat valid dan sudah layak digunakan tanpa revisi.
{"title":"Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline 3 Untuk Siswa SD Kelas IV","authors":"Dwi Rizky Utari, Zaka Hadikusuma Ramadan","doi":"10.31949/educatio.v9i4.6262","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i4.6262","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 yang valid untuk materi keragaman sosial dan budaya di Indonesia pada mata pembelajaran IPAS. Media pembelajaran interaktif ini ditujukan untuk menarik perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta mempermudah guru dalam menyampaikan materi dan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dengan model pengembangan 4D. Penelitian ini menggunakan tiga tahap, yaitu 1) Tahap define, 2) Tahap design, 3) Tahap development. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kusioner. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian diperoleh media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada materi keragaman sosial dan budaya di Indonesia dinyatakan sangat layak digunakan tanpa revisi dengan hasil penilaian validasi ahli materi sebesar 93,3% dengan kategori sangat valid, dari ahli bahasa sebesar 94,6% dengan kategori sangat valid, dan dari ahli media sebesar 97,8% dengan kategori sangat valid. Nilai rata-rata dari validasi ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media didapatkan sebesar 95,2% kategori sangat valid. Sehingga media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada materi keragaman sosial dan budaya di Indonesia untuk kelas IV dapat dikategorikan sangat valid dan sudah layak digunakan tanpa revisi.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135373452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-01DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6254
Aulia Putri Hidayah, Mushoddik Mushoddik
Geografi memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan kreatif siswa. Meskipun begitu, kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menerapkan Model Creative Problem Solving dalam pembelajaran grografi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan kelompok kontrol dan eksperimen di sebuah SMA. Populasi untuk penelitian ini adalah siswa kelas X IPS untuk sampel penelitian memilih 2 kelas pada kelas X IPS 4 menjadi kelas eksperimen dan untuk kelas X IPS 2 menjadi kelas kontrol. Instrumen pada penelitian ini yaitu tes soal berpikir kreatif yang berbentuk uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Creative Problem Solving secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran Geografi. Hasil ini didukung oleh peningkatan nilai pre-test ke post-test pada kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Model Creative Problem Solving efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran Geografi. Model ini membantu siswa mengembangkan ide-ide kreatif, fokus pada permasalahan, dan mencari solusi yang inovatif. Oleh karena itu, model ini bisa menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan pembelajaran Geografi di tingkat SMA.
{"title":"Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA Pada Mata Pelajaran Geografi","authors":"Aulia Putri Hidayah, Mushoddik Mushoddik","doi":"10.31949/educatio.v9i4.6254","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i4.6254","url":null,"abstract":"Geografi memiliki peran penting dalam mengembangkan kemampuan kreatif siswa. Meskipun begitu, kemampuan berpikir kreatif siswa di Indonesia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menerapkan Model Creative Problem Solving dalam pembelajaran grografi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan kelompok kontrol dan eksperimen di sebuah SMA. Populasi untuk penelitian ini adalah siswa kelas X IPS untuk sampel penelitian memilih 2 kelas pada kelas X IPS 4 menjadi kelas eksperimen dan untuk kelas X IPS 2 menjadi kelas kontrol. Instrumen pada penelitian ini yaitu tes soal berpikir kreatif yang berbentuk uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Creative Problem Solving secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran Geografi. Hasil ini didukung oleh peningkatan nilai pre-test ke post-test pada kelompok eksperimen. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Model Creative Problem Solving efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam mata pelajaran Geografi. Model ini membantu siswa mengembangkan ide-ide kreatif, fokus pada permasalahan, dan mencari solusi yang inovatif. Oleh karena itu, model ini bisa menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan pembelajaran Geografi di tingkat SMA.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135373455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-01DOI: 10.31949/educatio.v9i4.5798
Abdul Zalal, Wening Nugraheni, Muhammad Saleh
Pendidikan berperan penting dalam membentuk individu berkualitas yang mampu mengatasi tantangan masa depan dan situasi saat ini. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), yang memiliki peran signifikan dalam membentuk potensi peserta didik. Kebugaran jasmani merupakan hasil dari aktivitas fisik yang memengaruhi kinerja, daya tahan, dan kekuatan tubuh. Kebugaran juga berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental, serta memberikan dampak positif pada prestasi akademik siswa. Namun, penghapusan mata pelajaran PJOK di sekolah dapat berdampak negatif pada kebugaran siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Kota Sukabumi dengan mengamati siswa kelas XII sebanyak 409 responden. Hasil pengukuran kebugaran jasmani siswa menunjukkan bahwa mayoritas siswa berada pada kategori "Kurang Sekali" dengan rentang nilai di bawah ambang batas. Penghapusan mata pelajaran PJOK tampaknya berkontribusi pada penurunan kebugaran jasmani siswa.Kesimpulannya, penghapusan mata pelajaran PJOK berdampak besar pada kebugaran jasmani siswa. Hal ini mempengaruhi kesehatan fisik dan mental siswa serta dapat berimbas pada prestasi akademik. Pendidikan jasmani memiliki peran penting dalam membentuk gaya hidup sehat dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan. Oleh karena itu, perlunya peninjauan ulang kebijakan penghapusan mata pelajaran PJOK untuk menjaga kebugaran dan kesehatan siswa.
{"title":"Dampak Penghapusan Mata Pelajaran PJOK Terhadap Kebugaran Siswa Kelas XII SMK","authors":"Abdul Zalal, Wening Nugraheni, Muhammad Saleh","doi":"10.31949/educatio.v9i4.5798","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i4.5798","url":null,"abstract":"Pendidikan berperan penting dalam membentuk individu berkualitas yang mampu mengatasi tantangan masa depan dan situasi saat ini. Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), yang memiliki peran signifikan dalam membentuk potensi peserta didik. Kebugaran jasmani merupakan hasil dari aktivitas fisik yang memengaruhi kinerja, daya tahan, dan kekuatan tubuh. Kebugaran juga berkaitan dengan kesehatan fisik dan mental, serta memberikan dampak positif pada prestasi akademik siswa. Namun, penghapusan mata pelajaran PJOK di sekolah dapat berdampak negatif pada kebugaran siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Kota Sukabumi dengan mengamati siswa kelas XII sebanyak 409 responden. Hasil pengukuran kebugaran jasmani siswa menunjukkan bahwa mayoritas siswa berada pada kategori \"Kurang Sekali\" dengan rentang nilai di bawah ambang batas. Penghapusan mata pelajaran PJOK tampaknya berkontribusi pada penurunan kebugaran jasmani siswa.Kesimpulannya, penghapusan mata pelajaran PJOK berdampak besar pada kebugaran jasmani siswa. Hal ini mempengaruhi kesehatan fisik dan mental siswa serta dapat berimbas pada prestasi akademik. Pendidikan jasmani memiliki peran penting dalam membentuk gaya hidup sehat dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan. Oleh karena itu, perlunya peninjauan ulang kebijakan penghapusan mata pelajaran PJOK untuk menjaga kebugaran dan kesehatan siswa.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135373456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kemampuan pemecahan masalah penting dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Namun kemampuan ini belum menjadi tujuan pembelajaran yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran di kelas. Orientasi proses pembelajaran masih sebatas bagaiamana menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar yang efektif dalam bentuk buku cerita interaktif berbasis STEAM dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN Sambirejo 148 dengan sampel 5 orang siswa kelas 3. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Tahapan pengembangan meliputi analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Penelitian dilaksanakan pada tingkat Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku cerita interaktif berbasis STEAM yang dikembangkan dinyatakan memiliki tingkat kevalidan yang sangat baik berdasarkan penilaian validator. Berdasarkan uji coba, buku cerita interaktif ini juga efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sekolah dasar. Buku cerita interaktif ini mampu memfasilitasi cara berpikir konkrit siswa, memperkaya pengalaman belajar siswa, dan mendorong kreativitas serta imajinasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah buku cerita interaktif berbasis STEAM ini layak digunakan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sekolah dasar. Disarankan bagi para pendidik dan pengembang kurikulum untuk mempertimbangkan penggunaan buku cerita interaktif sebagai salah satu strategi pembelajaran yang inovatif.
{"title":"Bahan Ajar Buku Cerita Interaktif Berbasis STEAM Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SD","authors":"Adinda Gita Piarasati Liliana, Eunice Widyanti Setyaningtyas","doi":"10.31949/educatio.v9i3.5869","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i3.5869","url":null,"abstract":"Kemampuan pemecahan masalah penting dimiliki oleh siswa sekolah dasar. Namun kemampuan ini belum menjadi tujuan pembelajaran yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran di kelas. Orientasi proses pembelajaran masih sebatas bagaiamana menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar yang efektif dalam bentuk buku cerita interaktif berbasis STEAM dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di SDN Sambirejo 148 dengan sampel 5 orang siswa kelas 3. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Tahapan pengembangan meliputi analisis, perancangan, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Penelitian dilaksanakan pada tingkat Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku cerita interaktif berbasis STEAM yang dikembangkan dinyatakan memiliki tingkat kevalidan yang sangat baik berdasarkan penilaian validator. Berdasarkan uji coba, buku cerita interaktif ini juga efektif dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sekolah dasar. Buku cerita interaktif ini mampu memfasilitasi cara berpikir konkrit siswa, memperkaya pengalaman belajar siswa, dan mendorong kreativitas serta imajinasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah buku cerita interaktif berbasis STEAM ini layak digunakan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa sekolah dasar. Disarankan bagi para pendidik dan pengembang kurikulum untuk mempertimbangkan penggunaan buku cerita interaktif sebagai salah satu strategi pembelajaran yang inovatif.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135372510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-01DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6108
Aliza Natasya Putri, Mohammad Balya Ali Sya'ban
Kepedulian terhadap lingkungan merupakan sikap yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Menanamkan sikap peduli lingkungan memang tidak didapatkan secara instan namun dapat dipantau langsung oleh guru, karena dapat dikaitkan dengan mata pelajaran sekolah. Salah satunya pada materi pelajaran Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan materi pelajaran AMDAL dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Cileungsi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Cileungsi dengan sampel berjumlah 124 sampel. Alat pengumpulan data penelitian berupa tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan siswa terhadap AMDAL memperoleh rata-rata skor sebesar 29,9. Ada pun rata-rata skor sikap peduli lingkungan memperoleh skor 151.7. Hasil uji korelasi mengindikasikan besarnya hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan pelajaran AMDAL dengan sikap peduli lingkungan siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan siswa tentang materi AMDAL dapat meningkatkan sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan.
对环境的关心是一种应该在日常生活中体现的态度。灌输对环境的关心不是立即获得的,而是教师可以直接监督的,因为它与学校的课程有关。这是关于环境影响分析的材料。本研究旨在找出AMDAL课程材料知识与SMA Negeri 2 cilement的学生态度之间的关系。定量描述性研究方法。在这项研究中,所有SMA Negeri 2 cileps的大二学生的数量为124个样本。测试和量规研究数据收集工具。研究表明,学生对AMDAL的学习平均得分为29.9分。环境关怀的平均分数是151.7。相关性测试结果表明,AMDAL课程知识变量与学生环境关怀之间的关系非常大。这项研究的结论是提高学生知识AMDAL物质可以提高学生对环境的关心的态度。
{"title":"Hubungan Antara Pengetahuan Materi Pelajaran Amdal Dengan Sikap Peduli Lingkungan Siswa","authors":"Aliza Natasya Putri, Mohammad Balya Ali Sya'ban","doi":"10.31949/educatio.v9i4.6108","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i4.6108","url":null,"abstract":"Kepedulian terhadap lingkungan merupakan sikap yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Menanamkan sikap peduli lingkungan memang tidak didapatkan secara instan namun dapat dipantau langsung oleh guru, karena dapat dikaitkan dengan mata pelajaran sekolah. Salah satunya pada materi pelajaran Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan materi pelajaran AMDAL dengan sikap peduli lingkungan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Cileungsi. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Cileungsi dengan sampel berjumlah 124 sampel. Alat pengumpulan data penelitian berupa tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan siswa terhadap AMDAL memperoleh rata-rata skor sebesar 29,9. Ada pun rata-rata skor sikap peduli lingkungan memperoleh skor 151.7. Hasil uji korelasi mengindikasikan besarnya hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan pelajaran AMDAL dengan sikap peduli lingkungan siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan siswa tentang materi AMDAL dapat meningkatkan sikap kepedulian siswa terhadap lingkungan.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135372678","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-01DOI: 10.31949/educatio.v9i4.6352
Yulia Alawiyah, Septiyani Endang Yunitasari
Perkembangan bahasa anak usia dini merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan optimal pada masa golden age. Masalah yang dihadapi pasca pandemi yaitu anak-anak cenderung bersahabat dengan gadget sehingga anak terbiasa berkomunikasi satu arah yang mengakibatkan anak enggan berbicara.dan akhirnya mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasanya. Guru tentunya sebagai garda terdepan mempunyai tanggungjawab yang besar agar perkembangan anak-anaknya bisa optimal. Selain guru, lembaga Pendidikan anak usia dini juga harus mempuyai program-program yang mendukung terlaksananya pembelajaran yang terintegrasi yang bisa menstimulasi 6 aspek perkembangan anak, salah satunya melalui layanan bimbigan dan koseling. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perkembangan bahasa anak sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan konseling di TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu bersifat kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis melalui proses reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mempunyai hambatan dalam berbahasa baik bahasa ekpeksif maupun reseptif mengalami kemajuan yang cukup signifikan setelah mereka mendapatkan layanan dari bimbingan dan konseling. Kerjasama yang baik dengan orangtua dapat meningkatkan keberhasilan perkembangan bahasanya.
幼儿语言的发展是黄金时代最发达的方面之一。大流行后面临的问题是,孩子们倾向于与小工具友好相处,因此孩子们习惯于单向交流,从而不愿说话。最终语言发展缓慢。当然,教师作为先遣队有责任确保孩子们的最佳发展。除了教师,幼儿教育机构还必须建立支持综合学习的项目,这些项目可以激发儿童发展的六个方面,其中一个是通过bimbigan和koseling服务。本研究旨在了解儿童在TKIT Al irshad Al islamiyah Karawang的咨询咨询服务之前和之后的语言发展情况。本研究采用的方法是描述性的性质。数据收集技术采用访谈技术、观察技术和文档。收集的数据是通过还原过程、数据展示和提取结论来分析的。研究结果表明,在从指导和咨询中获得服务后,那些在扩充和接受语言方面有障碍的儿童正在取得相当大的进步。与父母的良好合作可以促进语言发展的成功。
{"title":"Pemanfaatan Program Bimbingan Konseling Untuk Perkembangan Bahasa Anak","authors":"Yulia Alawiyah, Septiyani Endang Yunitasari","doi":"10.31949/educatio.v9i4.6352","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i4.6352","url":null,"abstract":"Perkembangan bahasa anak usia dini merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan optimal pada masa golden age. Masalah yang dihadapi pasca pandemi yaitu anak-anak cenderung bersahabat dengan gadget sehingga anak terbiasa berkomunikasi satu arah yang mengakibatkan anak enggan berbicara.dan akhirnya mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasanya. Guru tentunya sebagai garda terdepan mempunyai tanggungjawab yang besar agar perkembangan anak-anaknya bisa optimal. Selain guru, lembaga Pendidikan anak usia dini juga harus mempuyai program-program yang mendukung terlaksananya pembelajaran yang terintegrasi yang bisa menstimulasi 6 aspek perkembangan anak, salah satunya melalui layanan bimbigan dan koseling. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran perkembangan bahasa anak sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan konseling di TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu bersifat kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis melalui proses reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mempunyai hambatan dalam berbahasa baik bahasa ekpeksif maupun reseptif mengalami kemajuan yang cukup signifikan setelah mereka mendapatkan layanan dari bimbingan dan konseling. Kerjasama yang baik dengan orangtua dapat meningkatkan keberhasilan perkembangan bahasanya.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135372681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam profil pembentuknya. Salah satu Profil Pelajar Pancasila yaitu Berkebinekaan Global yang dalam implementasinya selalu mengupayakan terciptanya perdamaian dan keharmonisan sosial tanpa memandang golongan, suku, bangsa, maupun agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk toleransi keragaman keyakinan pada siswa dan relasi antara siswa muslim dengan nonmuslim di dalam lingkungan sekolah SDN 01 Kalicari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dikomputasi, dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai bentuk toleransi keragaman keyakinan siswa di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penelitian mengenai bentuk toleransi keragaman keyakinan siswa di sekolah adalah sebuah penelitian yang persiapannya sama dengan penelitian lainnya akan tetapi sumber dan metode pengumpulan data dengan mengambil data dari observasi, wawancara, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Penelitian mengenai bentuk toleransi keragaman keyakinan siswa di sekolah juga sebuah penelitian dan dapat dikategorikan sebagai sebuah karya ilmiah karena pengumpulan data dilakukan dengan sebuah strategi dalam bentuk metodologi
{"title":"Toleransi Keragaman Keyakinan Pada Siswa Sekolah Dasar","authors":"Amira Henny Mahmudah, Khusnul Fajriyah, Ikha Listyarini, Tutik Wahyuni","doi":"10.31949/educatio.v9i3.5067","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i3.5067","url":null,"abstract":"Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam profil pembentuknya. Salah satu Profil Pelajar Pancasila yaitu Berkebinekaan Global yang dalam implementasinya selalu mengupayakan terciptanya perdamaian dan keharmonisan sosial tanpa memandang golongan, suku, bangsa, maupun agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk toleransi keragaman keyakinan pada siswa dan relasi antara siswa muslim dengan nonmuslim di dalam lingkungan sekolah SDN 01 Kalicari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dikomputasi, dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai bentuk toleransi keragaman keyakinan siswa di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penelitian mengenai bentuk toleransi keragaman keyakinan siswa di sekolah adalah sebuah penelitian yang persiapannya sama dengan penelitian lainnya akan tetapi sumber dan metode pengumpulan data dengan mengambil data dari observasi, wawancara, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Penelitian mengenai bentuk toleransi keragaman keyakinan siswa di sekolah juga sebuah penelitian dan dapat dikategorikan sebagai sebuah karya ilmiah karena pengumpulan data dilakukan dengan sebuah strategi dalam bentuk metodologi","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135926892","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-24DOI: 10.31949/educatio.v9i3.5158
Beatrix Ela Salu, Agustina Tyas Asri Hardini
Penelitian eksperimen kelas V di SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga yang dilatar belakangi berdasarkan hasil observasi dan wawancara terdapat masalah hasil belajar siswa yang rendah pada pelajaran IPS. Hasil belajar siswa kelas V dengan nilai rata-rata PTS kelas A 63,2 sedangkan nilai PTS kelas B 53,6 dengan KKM 65. Guru menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan materi. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dan Numbered Head Together. Metode penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen yang dilakukan pada dua kelas dimana setiap kelas mendapat perlakuan yang berbeda. Dikelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament. Subjek penelitian dilakukan di kelas V. Kelas A berjumlah 16 siswa dan Kelas B berjumlah 17 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes hasil belajar. Hasil yang diperoleh: thitung sebesar 2,148 Hasil analisis uji t atau uji beda dengan menggunakan t-test for equality of means dengan Dig.2-tailed kelompok eksperimen maupun kontrol sebesar 0,040. Oleh karena nilai signifikasi 2-tailed kedua kelas lebih < 0,05. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament dan Numbered Head Together dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga.
一项V类实验研究,在国立国立SD国立国立国立国立国立国立国立国立国立国立硕士V班学生平均成绩为PTS A 63.2级,PTS班平均成绩为B 53.6级,成绩为65公里。教师使用传统的方法来传达材料。为了解决这些问题,研究人员使用技术团队游戏学习模式和一起排名问题。本研究方法是在两个教室进行的实验研究,每个班都有不同的待遇。在第一节实验课上使用数字头学习模式,第二节实验课使用技术游戏学习模式。在V. A班进行的研究对象有16名学生,B班有17名学生。数据收集是通过观察和学习测试进行的。收益:thitung为2- 148个测试结果,即使用t-test对其意义的意义进行分析。由于两级以上的2台价值<0。05。根据所取得的结果,可以说,一个团队游戏学习模式和数字头可以作为一种替代学习模式,可以用来提高国家V - SD班的学生学习成绩。
{"title":"Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament dan Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar","authors":"Beatrix Ela Salu, Agustina Tyas Asri Hardini","doi":"10.31949/educatio.v9i3.5158","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i3.5158","url":null,"abstract":"Penelitian eksperimen kelas V di SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga yang dilatar belakangi berdasarkan hasil observasi dan wawancara terdapat masalah hasil belajar siswa yang rendah pada pelajaran IPS. Hasil belajar siswa kelas V dengan nilai rata-rata PTS kelas A 63,2 sedangkan nilai PTS kelas B 53,6 dengan KKM 65. Guru menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan materi. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dan Numbered Head Together. Metode penelitian ini adalah Penelitian Eksperimen yang dilakukan pada dua kelas dimana setiap kelas mendapat perlakuan yang berbeda. Dikelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament. Subjek penelitian dilakukan di kelas V. Kelas A berjumlah 16 siswa dan Kelas B berjumlah 17 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan tes hasil belajar. Hasil yang diperoleh: thitung sebesar 2,148 Hasil analisis uji t atau uji beda dengan menggunakan t-test for equality of means dengan Dig.2-tailed kelompok eksperimen maupun kontrol sebesar 0,040. Oleh karena nilai signifikasi 2-tailed kedua kelas lebih < 0,05. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament dan Numbered Head Together dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SD Negeri Kutowinangun 07 Salatiga.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135926893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-24DOI: 10.31949/educatio.v9i3.5154
Kikit Anggreany Novitasari, Henry Januar, Sri Suneki, Diyah Rahayu Tunjungsari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif media tangga pintar terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimental dan menggunakan desain penelitian One Group pre-test dan post-test dengan sampel peserta didik kelas yang berjumlah 28 orang. Hasil penelitian ini secara klasikal menunjukan bahwa rata – rata nilai post-test peserta didik meningkat setelah menggunakan media pembelajaran tangga pintar dibandingkan dengan rata – rata nilai pre-test. Hal ini terlihat dari 28 anak 75% berubah menjadi 20% yang mendapat nilai dibawah KKM dan 25% berubah menjadi 80% yang mendapat nilai diatas KKM. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis uji N-gain dan uji-t paired sampels statistic dengan bantuan progam SPSS. Hasil analisis data menujukkan bahwa kriteria N-gain sebesar 67,42% menunjukan kategori cukup efektif. Hasil analisis data uji-t menunjukan bahwa thitung = -13,447 ttabel = 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test yang menandakan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media tangga pintar dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika materi pengurangan kelas I SDN Pandeanlamper 01.
{"title":"Media Tangga Pintar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar","authors":"Kikit Anggreany Novitasari, Henry Januar, Sri Suneki, Diyah Rahayu Tunjungsari","doi":"10.31949/educatio.v9i3.5154","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i3.5154","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif media tangga pintar terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimental dan menggunakan desain penelitian One Group pre-test dan post-test dengan sampel peserta didik kelas yang berjumlah 28 orang. Hasil penelitian ini secara klasikal menunjukan bahwa rata – rata nilai post-test peserta didik meningkat setelah menggunakan media pembelajaran tangga pintar dibandingkan dengan rata – rata nilai pre-test. Hal ini terlihat dari 28 anak 75% berubah menjadi 20% yang mendapat nilai dibawah KKM dan 25% berubah menjadi 80% yang mendapat nilai diatas KKM. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis uji N-gain dan uji-t paired sampels statistic dengan bantuan progam SPSS. Hasil analisis data menujukkan bahwa kriteria N-gain sebesar 67,42% menunjukan kategori cukup efektif. Hasil analisis data uji-t menunjukan bahwa thitung = -13,447 ttabel = 0,05 maka ada perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test yang menandakan hipotesis alternatif diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media tangga pintar dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika materi pengurangan kelas I SDN Pandeanlamper 01.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135926584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam proses matematisasi soal cerita ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah 28 siswa kelas XI–AK 1 Di SMK Nurul Huda Baros. Instrumen yang digunakan adalah angket AQ, tes diagnostik, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam proses matematisasi dengan adversity quotient dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok pertama siswa belum mampu secara maksimal menyelesaikan proses matematisasi tahap horizontal dan vertikal, kelompok ini berada di tipe quitters. Kelompok kedua siswa belum mampu secara maksimal menyelesaikan proses matematisasi tahap vertikal, kelompok ini berada di tipe campers. Sedangkan kelompok ketiga siswa mampu menyelesaikan proses matematisasi tahap horizontal dan vertikal, kelompok ini berada di tipe climbers.
{"title":"Kesulitan Proses Matematisasi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau Dari Adversity Quotient","authors":"None Sadriah, None Etika Khaerunnisa, Syamsuri Syamsuri","doi":"10.31949/educatio.v9i3.5155","DOIUrl":"https://doi.org/10.31949/educatio.v9i3.5155","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam proses matematisasi soal cerita ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah 28 siswa kelas XI–AK 1 Di SMK Nurul Huda Baros. Instrumen yang digunakan adalah angket AQ, tes diagnostik, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan siswa dalam proses matematisasi dengan adversity quotient dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok pertama siswa belum mampu secara maksimal menyelesaikan proses matematisasi tahap horizontal dan vertikal, kelompok ini berada di tipe quitters. Kelompok kedua siswa belum mampu secara maksimal menyelesaikan proses matematisasi tahap vertikal, kelompok ini berada di tipe campers. Sedangkan kelompok ketiga siswa mampu menyelesaikan proses matematisasi tahap horizontal dan vertikal, kelompok ini berada di tipe climbers.","PeriodicalId":53395,"journal":{"name":"Jurnal Educatio FKIP UNMA","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135926894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}