Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4312
Karsiyati Asih
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat sekitar geopark yang mana penulis melihat terdapat indikasi tragedy of the commons dalam aktivitas tersebut. Peneliti juga ingin memahami faktor penyebab masyarakat melakukan penambangan pasir illegal, serta solusi untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan studi kasus digunakan untuk memahami kondisi dan permasalahan yang terjadi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penambang, sopir pengangkut, masyarakat sekitar dan kepala desa. Dari hasil temuan diketahui bahwa penambang aktif menggunakan mesin sedot dengan alasan kelangkaan pasir. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah penambang yang semakin bertambah berbanding terbalik dengan ketersediaan pasir yang semakin berkurang sehingga menyebabkan sulitnya proses pengambilan pasir. Kegiatan penambangan masih dilakukan hingga kini bahkan ketika dampak lingkungan dan sosial mulai dirasakan masyarakat sekitar sungai. Kegiatan penambangan yang terus-menerus berdampak pada ketersediaan air tanah di sekitar sungai, erosi tebing sungai saat musim hujan, kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai) hingga perpecahan pendapat antar masyarakat. Pemerintah sudah menetapkan aturan penambangan galian C dan keputusan mengenai perlindungan alam di kawasan geopark tetapi hal tersebut ternyata tidak menghentikan kegiatan penambangan pasir. Selain karena pengawasannya yang longgar, keterdesakan ekonomi diketahui menjadi faktor utama penduduk sekitar tetap melakukan kegiatan penambangan pasir walaupun kondisinya semakin sulit.
{"title":"TRAGEDY OF THE COMMONS DI KAWASAN GEOPARK : FAKTOR PENYEBAB DAN SOLUSI","authors":"Karsiyati Asih","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4312","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4312","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat sekitar geopark yang mana penulis melihat terdapat indikasi tragedy of the commons dalam aktivitas tersebut. Peneliti juga ingin memahami faktor penyebab masyarakat melakukan penambangan pasir illegal, serta solusi untuk mengatasi hal tersebut. Pendekatan studi kasus digunakan untuk memahami kondisi dan permasalahan yang terjadi. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan penambang, sopir pengangkut, masyarakat sekitar dan kepala desa. Dari hasil temuan diketahui bahwa penambang aktif menggunakan mesin sedot dengan alasan kelangkaan pasir. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah penambang yang semakin bertambah berbanding terbalik dengan ketersediaan pasir yang semakin berkurang sehingga menyebabkan sulitnya proses pengambilan pasir. Kegiatan penambangan masih dilakukan hingga kini bahkan ketika dampak lingkungan dan sosial mulai dirasakan masyarakat sekitar sungai. Kegiatan penambangan yang terus-menerus berdampak pada ketersediaan air tanah di sekitar sungai, erosi tebing sungai saat musim hujan, kerusakan DAS (Daerah Aliran Sungai) hingga perpecahan pendapat antar masyarakat. Pemerintah sudah menetapkan aturan penambangan galian C dan keputusan mengenai perlindungan alam di kawasan geopark tetapi hal tersebut ternyata tidak menghentikan kegiatan penambangan pasir. Selain karena pengawasannya yang longgar, keterdesakan ekonomi diketahui menjadi faktor utama penduduk sekitar tetap melakukan kegiatan penambangan pasir walaupun kondisinya semakin sulit.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46129578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.3998
D. Rahmawati, Izzatun Najibah
Pandemi Covid-19 telah merubah seluruh aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Sehingga, secara tidak langsung masyarakat dituntut untuk merubah pola hidup dari sebelumnya. Salah satu pencegahannya ialah menghindari kerumunan. Pondok pesantren merupakan tempat yang biasanya terjadi kerumunan. Pasalnya, lembaga pendidikan ini mewajibkan seluruh santrinya untuk tinggal di asrama. Penelitian yang mengungkapan sebuah upaya pondok pesantren dalam mencegah terjadinya kasus Covid-19 ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif mengasilkan sebuah penjelasan atau penggabaran dari suatu peristiwa. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti akan melakukan analisa data yang bersifat interaktif dengan menggunakan beberapa informan. Dari hasil penelitian diungkapkan bahwa dengan adanya penerapan beberapa aturan dan pemograman baru guna mencegah terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren. Program tersebut diantarnya, wajib menggunakan masker di beberapa kegiatan, tidak adanya kunjungan orang tua, dan adanya pemeriksaan rutin setiap satu bulan sekali. Salah satu yang dinilai efektif dalam pencegahan Covid-19 ialah terbentuknya Poskestren. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak ditemukannya kasus Positif Covid-19 di lingkungan pesantren.
{"title":"Optimalisasi Pencegahan Covid-19 Pada Pondok Pesantren Hidayatul Hikmah Di Kecamatan Mojosari","authors":"D. Rahmawati, Izzatun Najibah","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.3998","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.3998","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 telah merubah seluruh aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Sehingga, secara tidak langsung masyarakat dituntut untuk merubah pola hidup dari sebelumnya. Salah satu pencegahannya ialah menghindari kerumunan. Pondok pesantren merupakan tempat yang biasanya terjadi kerumunan. Pasalnya, lembaga pendidikan ini mewajibkan seluruh santrinya untuk tinggal di asrama. Penelitian yang mengungkapan sebuah upaya pondok pesantren dalam mencegah terjadinya kasus Covid-19 ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif mengasilkan sebuah penjelasan atau penggabaran dari suatu peristiwa. Melalui pendekatan kualitatif, peneliti akan melakukan analisa data yang bersifat interaktif dengan menggunakan beberapa informan. Dari hasil penelitian diungkapkan bahwa dengan adanya penerapan beberapa aturan dan pemograman baru guna mencegah terjadinya kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren. Program tersebut diantarnya, wajib menggunakan masker di beberapa kegiatan, tidak adanya kunjungan orang tua, dan adanya pemeriksaan rutin setiap satu bulan sekali. Salah satu yang dinilai efektif dalam pencegahan Covid-19 ialah terbentuknya Poskestren. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak ditemukannya kasus Positif Covid-19 di lingkungan pesantren.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47312954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4208
Mochamad Bayu Wishnu Bayu_Wishnu
Perkembangan globalisasi yang begitu cepat dan masif, membuat individu terus berinovasi dalam menciptakan hal-hal yang baru dan terkini. Hal baru tersebut adalah, Dating Apps. Dating Apps atau aplikasi kencan online, merupakan terobosan baru yang membantu individu yang ingin melakukan kencan dengan individu lainnya. Dalam aplikasi dating apps atau kencan online ini, tiap individu bebas memilih lawan jenis yang sesuai dengan keinginan nya tersebut. Habitus daripada penggunaan dating apps ini pun semakin banyak. Mengingat, aplikasinya tersedia dalam berbagai gawai pintar saat ini yang berbasis Android ataupun IOS. Aksesnya yang semakin mudah dan cepat, tentu membuat tiap individu ini semakin mudah untuk menggunakannya. Terlebih, banyak individu yang terkadang tidak memiliki waktu untuk mencari pasangan. Dalam Internet, identitas tiap individu tidak bisa divalidasi mengenai kebenarannya. Identitas Virtual ini terkadang lah yang menjadi kendala dalam penggunaan aplikasi kencan online.
{"title":"Habitus Penggunaan Aplikasi Kencan Online Dalam Upaya Pencarian Pasangan","authors":"Mochamad Bayu Wishnu Bayu_Wishnu","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4208","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4208","url":null,"abstract":"Perkembangan globalisasi yang begitu cepat dan masif, membuat individu terus berinovasi dalam menciptakan hal-hal yang baru dan terkini. Hal baru tersebut adalah, Dating Apps. Dating Apps atau aplikasi kencan online, merupakan terobosan baru yang membantu individu yang ingin melakukan kencan dengan individu lainnya. Dalam aplikasi dating apps atau kencan online ini, tiap individu bebas memilih lawan jenis yang sesuai dengan keinginan nya tersebut. Habitus daripada penggunaan dating apps ini pun semakin banyak. Mengingat, aplikasinya tersedia dalam berbagai gawai pintar saat ini yang berbasis Android ataupun IOS. Aksesnya yang semakin mudah dan cepat, tentu membuat tiap individu ini semakin mudah untuk menggunakannya. Terlebih, banyak individu yang terkadang tidak memiliki waktu untuk mencari pasangan. Dalam Internet, identitas tiap individu tidak bisa divalidasi mengenai kebenarannya. Identitas Virtual ini terkadang lah yang menjadi kendala dalam penggunaan aplikasi kencan online. ","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45868906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4204
Noval Perdana Astiyan Putra
Secara garis besar, tindakan kekerasan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dapat merugikan orang lain, baik itu secara fisik maupun secara psikis. Kekerasan tidak hanya berbentuk sebagai eksploitasi secara fisik semata, tetapi juga berbentuk mengenai eksploitasi psikis. Tindak kekerasan memang tidak pernah diinginkan oleh siapapun, apalagi di dalam suatu lembaga pendidikan yang sepatutnya dalam menyelesaikan suatu masalah dapat dilakukan melalui cara yang edukatif. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Kekerasan dalam pendidikan merupakan hal yang sering sekali terjadi di negara Indonesia ini, banyak sekali kasus kasus kekerasaan yang melibatkan antara tenaga pendidik dengan peserta didik. Hakikat antara seorang guru dan siswa yaitu dengan adanya hubungan komunikasi timbal balik yang berlangsung secara independen, tanpa ada tekanan di setiap masing-masing pihak. Guru merasa nyaman untuk membelajarkan siswa, sementara siswa sendiri merasa mendapat kebebasan dalam belajar.
{"title":"ANALISIS KASUS KEKERASAN DALAM PENDIDIKAN (STUDI KASUS PENGANAYAAN GURU TERHADAP SISWA DI JOGOROTO-JOMBANG)","authors":"Noval Perdana Astiyan Putra","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4204","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4204","url":null,"abstract":"Secara garis besar, tindakan kekerasan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dapat merugikan orang lain, baik itu secara fisik maupun secara psikis. Kekerasan tidak hanya berbentuk sebagai eksploitasi secara fisik semata, tetapi juga berbentuk mengenai eksploitasi psikis. Tindak kekerasan memang tidak pernah diinginkan oleh siapapun, apalagi di dalam suatu lembaga pendidikan yang sepatutnya dalam menyelesaikan suatu masalah dapat dilakukan melalui cara yang edukatif. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Kekerasan dalam pendidikan merupakan hal yang sering sekali terjadi di negara Indonesia ini, banyak sekali kasus kasus kekerasaan yang melibatkan antara tenaga pendidik dengan peserta didik. Hakikat antara seorang guru dan siswa yaitu dengan adanya hubungan komunikasi timbal balik yang berlangsung secara independen, tanpa ada tekanan di setiap masing-masing pihak. Guru merasa nyaman untuk membelajarkan siswa, sementara siswa sendiri merasa mendapat kebebasan dalam belajar.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41354381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.3959
Nurfaika Ishak
Pengaturan Konstitusional Toleransi Beragama dalam Mewujudkan Perlindungan Hak Asasi
宗教宽容的宪法规范保护人权
{"title":"Pengaturan Konstitusional Toleransi Beragama dalam Mewujudkan Perlindungan Hak Asasi Manusia di Indonesia","authors":"Nurfaika Ishak","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.3959","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.3959","url":null,"abstract":"Pengaturan Konstitusional Toleransi Beragama dalam Mewujudkan Perlindungan Hak Asasi","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42952481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.26623/jdsb.v25i2.4257
Selvia Salsabilatus Zain
Tradisi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan simbolis serta memiliki makna religious. Tradisi dilakukan sesuai dengan aturan dari nenek moyang terdahulu yang tidak dilakukan secara sembarangan, salah satunya yakni tradisi wiwitan. Wiwitan diambil dari kata Wiwit yang berarti mulai, memotong padi sebelum panenan dilakukan. Dalam melaksanakan tradisi wiwitan membutuhkan finansial untuk membuat makanan yang akan disajikan dalam acara wiwitan. Teori kontruksi sosial Peter L. Berger digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini mengenai realitas dan pengetahuan. Proses kontruksi masyarakat diperoleh melalui internalisasi atau identifikasi, obyektifikasi atau interaksi, dan eksternalisasi atau adaptasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi. Data dari penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data sekunder yang diperoleh dari jurnal nasional maupun internasional, buku, artikel ilmiah serta sumber internet lainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses kontruksi masyarakat menengah bawah mengenai tradisi wiwitan di desa Margomulyo. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi wiwitan dilakukan oleh masyarakat menengah bawah di desa Margomulyo, Kecamatan Balen, Bojonegoro menyesuaikan keadaanya, meskipun dengan menghidangkan makanan yang sederhana. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud terima kasih kepada bumi serta rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
< p > < br / >传统是一系列具有象征意义和宗教意义的活动。传统是按照祖先的规则进行的,而不是随意的,这是wiwitan的传统。Wiwitan是Wiwit这个词的意思是在收获之前开始砍伐水稻。在执行wiwitan的传统时,需要财政上的支持才能在wiwitan中提供食物。社会结构理论彼得·L·伯格(Peter L. Berger)在这项研究中被用来分析现实和知识。社会结构的过程是通过内化或识别、批准或相互作用、外部或适应而获得的。本研究采用的方法是定性的,采用现象学的方法。本研究的数据是通过来自国家和国际杂志、书籍、科学文章和其他互联网资源的主要和次要数据获得的。这项研究的目的是确定中下层社会对Margomulyo村wiwitan传统的建设过程。研究表明,wiwitan的传统是由Margomulyo村、Balen街(Balen road)、Bojonegoro等中产阶级所遵循的。这是为了感谢地球,感谢全能的上帝
{"title":"KONTRUKSI MASYARAKAT MENENGAH BAWAH TENTANG BUDAYA WIWITAN (AGAMA ISLAM) DI DESA MARGOMULYO, KECAMATAN BALEN, KABUPATEN BOJONEGORO","authors":"Selvia Salsabilatus Zain","doi":"10.26623/jdsb.v25i2.4257","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/jdsb.v25i2.4257","url":null,"abstract":"<p><br />Tradisi merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan simbolis serta memiliki makna religious. Tradisi dilakukan sesuai dengan aturan dari nenek moyang terdahulu yang tidak dilakukan secara sembarangan, salah satunya yakni tradisi wiwitan. Wiwitan diambil dari kata Wiwit yang berarti mulai, memotong padi sebelum panenan dilakukan. Dalam melaksanakan tradisi wiwitan membutuhkan finansial untuk membuat makanan yang akan disajikan dalam acara wiwitan. Teori kontruksi sosial Peter L. Berger digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini mengenai realitas dan pengetahuan. Proses kontruksi masyarakat diperoleh melalui internalisasi atau identifikasi, obyektifikasi atau interaksi, dan eksternalisasi atau adaptasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi. Data dari penelitian ini diperoleh melalui data primer dan data sekunder yang diperoleh dari jurnal nasional maupun internasional, buku, artikel ilmiah serta sumber internet lainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi proses kontruksi masyarakat menengah bawah mengenai tradisi wiwitan di desa Margomulyo. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi wiwitan dilakukan oleh masyarakat menengah bawah di desa Margomulyo, Kecamatan Balen, Bojonegoro menyesuaikan keadaanya, meskipun dengan menghidangkan makanan yang sederhana. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud terima kasih kepada bumi serta rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.</p>","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135160340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.26623/JDSB.V22I2.2798
cindy Irawan
penelitian ini yaitu peradaban bergeser ke situasi yang tidak menentu. Hal ini disebabkan publik dan kewenangan negara harus takluk standar protokol kesehatan. Masa adaptasi ini tentunya mengubah perilaku masyarakat, apakah itu di dunia pendidikan, pembelajaran agama/dakwah (Sainuddin, 2020). Penelitian sebelum ini mempunyai sedikit persamaan Studi ini mengkaji tentang kurangnya adaptasi dan kesadaran masyarakat desa Rantau durian II dalam masa pandemi covid-19. Tujuan studi ini adalah untuk motivasi para masyarakat desa rantau durian II dalam kesadaran dan beradaptasi pada massa pandemi covid-19,mengapa sebagian masyarakat memunculkan perilaku tersebut, dan bagaimana cara mengatasinya. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai masyarakat dan peneliti mengamati langsung masyarakat desa rantau durian II, Materi hasil interview dan pengamatan yang diperoleh ditranskrip dan dianalisis menunjukkan bahwa perilaku yang ditampilkan oleh orang-orang yang tidak mematuhi himbauan pemerintah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasilnya Hasil analisis memunculkan tema yang dibahas di sini: dukungan sosial, kesejahteraan jiwa, pengaruh media dan tujuan adaptasi. Kajian tentang tema tersebut sangat berguna untuk memahami bagaimana cara optimal meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat rantau durian II.
{"title":"Kurangnya Kesadaran Masyarakat Dalam Beradaptasi Sosial Di Pandemi Covid 19 (Studi kasus desa Rantau Durian II kecamatan Lempuing Jaya kabupaten Ogan Komering Ilir provinsi Sumatera Selatan )","authors":"cindy Irawan","doi":"10.26623/JDSB.V22I2.2798","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/JDSB.V22I2.2798","url":null,"abstract":"penelitian ini yaitu peradaban bergeser ke situasi yang tidak menentu. Hal ini disebabkan publik dan kewenangan negara harus takluk standar protokol kesehatan. Masa adaptasi ini tentunya mengubah perilaku masyarakat, apakah itu di dunia pendidikan, pembelajaran agama/dakwah (Sainuddin, 2020). Penelitian sebelum ini mempunyai sedikit persamaan Studi ini mengkaji tentang kurangnya adaptasi dan kesadaran masyarakat desa Rantau durian II dalam masa pandemi covid-19. Tujuan studi ini adalah untuk motivasi para masyarakat desa rantau durian II dalam kesadaran dan beradaptasi pada massa pandemi covid-19,mengapa sebagian masyarakat memunculkan perilaku tersebut, dan bagaimana cara mengatasinya. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai masyarakat dan peneliti mengamati langsung masyarakat desa rantau durian II, Materi hasil interview dan pengamatan yang diperoleh ditranskrip dan dianalisis menunjukkan bahwa perilaku yang ditampilkan oleh orang-orang yang tidak mematuhi himbauan pemerintah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dengan pendekatan analisis deskriptif. Hasilnya Hasil analisis memunculkan tema yang dibahas di sini: dukungan sosial, kesejahteraan jiwa, pengaruh media dan tujuan adaptasi. Kajian tentang tema tersebut sangat berguna untuk memahami bagaimana cara optimal meningkatkan motivasi dan kesadaran masyarakat rantau durian II.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46868294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.26623/JDSB.V22I2.2589
Widiyanti Widi Yanti
AbstrakPencatatan keuangan harian menjadi filter diri dari sikap komsumtif dikalangan mahasiswa, pengelolaan keuangan yg tadinya dirasa tidak mudah dan merepotkan, menjadi lebih efektif dengan sedikit meluangkan waktu untuk melakukan pencatatan secara sederhana yang manfaatnya langsung dapat dirasakan. Hal tersebut terbukti dari feedback yang diberikan oleh mahasiswa sebagai responden sebanyak 63 (enam puluh tiga) dari 85 (delapan puluh lima) kuesioner yang dibagikan secara online melalui google form mengingat situasi pada saat kuesioner dibagikan sedang diberlakukan social distancing dan physical distancing dalam rangka antisipasi penyebaran pandemi covid-19 yang masih berlangsung. Terdapat 16 (enam belas) pertanyaan seputar pencatatan dan pengelolaan keuangan pribadi dalam kuesioner tersebut dan mahasiswa cukup antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.Pencatatan keuangan harian sangat membantu dalam pengaturan keuangan pribadi dan mampu menjadi filter diri dalam setiap keputusan keuangan yang diambil serta berperan besar dalam perencanaan keuangan. Pencatatan keuangan harian memiliki arti penting dalam pengaturan pengeluaran pribadi sehari-hari yaitu sebagai self control agar lebih realistis dan peka dengan keadaan, bisa mengerem keinginan dan lebih mendahulukan kebutuhan.Kata Kunci : Peran Pencatatan Keuangan, Filter Diri
{"title":"Peran Pencatatan Keuangan Harian Sebagai Filter Diri Dalam Pengaturan Pengeluaran Pribadi (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi USM)","authors":"Widiyanti Widi Yanti","doi":"10.26623/JDSB.V22I2.2589","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/JDSB.V22I2.2589","url":null,"abstract":"AbstrakPencatatan keuangan harian menjadi filter diri dari sikap komsumtif dikalangan mahasiswa, pengelolaan keuangan yg tadinya dirasa tidak mudah dan merepotkan, menjadi lebih efektif dengan sedikit meluangkan waktu untuk melakukan pencatatan secara sederhana yang manfaatnya langsung dapat dirasakan. Hal tersebut terbukti dari feedback yang diberikan oleh mahasiswa sebagai responden sebanyak 63 (enam puluh tiga) dari 85 (delapan puluh lima) kuesioner yang dibagikan secara online melalui google form mengingat situasi pada saat kuesioner dibagikan sedang diberlakukan social distancing dan physical distancing dalam rangka antisipasi penyebaran pandemi covid-19 yang masih berlangsung. Terdapat 16 (enam belas) pertanyaan seputar pencatatan dan pengelolaan keuangan pribadi dalam kuesioner tersebut dan mahasiswa cukup antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.Pencatatan keuangan harian sangat membantu dalam pengaturan keuangan pribadi dan mampu menjadi filter diri dalam setiap keputusan keuangan yang diambil serta berperan besar dalam perencanaan keuangan. Pencatatan keuangan harian memiliki arti penting dalam pengaturan pengeluaran pribadi sehari-hari yaitu sebagai self control agar lebih realistis dan peka dengan keadaan, bisa mengerem keinginan dan lebih mendahulukan kebutuhan.Kata Kunci : Peran Pencatatan Keuangan, Filter Diri","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44380716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.26623/JDSB.V22I2.2470
Hermi Sari Bn, Galang Asmara, Zunnuraeni Zunnuraeni
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berbagai tahapan sebagai konsep pembentukan Peraturan Daerah dan menganalisis mekanisme pengharmonisasian terhadap Raperda dilingkungan Pemerintah Daerah oleh Kemenkumham sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, hal ini juga sekaligus untuk mengetahui keefektifan pengharmonisasian Raperda yang dilakukan oleh Kemenkumham dalam upaya mewujudkan Perda yang berkualitas dan keselarasannya dengan kewenangan fasilitasi Raperda oleh Pemda Provinsi atau Kemendagri. teori yang relevan dengan pembahasan di atas adalah teori kewenangan, keberlakukan norma hukum, dan pembentukan hukum serta pengharmonisasian peraturan perundang-undangan. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan Pendekatan Peraturan Perundang-undangan (statute approach) dan Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach). Dengan adanya perbedaan waktu pelaksanaan pengharmonisasian Raperda inisiatif Eksekutif (Kepala Daerah) oleh Kemenkumham tidak menjadikan kewenangan tersebut tumpang tindih atau mereduksi sebagian kewenangan Kemendagri/Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) dalam hal pengharmonisasian Raperda melalui mekanisme fasilitasi. Akan tetapi, justru kewenangan Kemenkumham yang diatur dalam UU 15/2019 ini menjadikan proses pengharmonisasian Raperda pada tahap penyusunan tidak efektif dan efisien karena diantaranya membutuhkan waktu yang lama dan biaya.
{"title":"PENGHARMONISASIAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH INISIATIF EKSEKUTIF OLEH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA","authors":"Hermi Sari Bn, Galang Asmara, Zunnuraeni Zunnuraeni","doi":"10.26623/JDSB.V22I2.2470","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/JDSB.V22I2.2470","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berbagai tahapan sebagai konsep pembentukan Peraturan Daerah dan menganalisis mekanisme pengharmonisasian terhadap Raperda dilingkungan Pemerintah Daerah oleh Kemenkumham sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, hal ini juga sekaligus untuk mengetahui keefektifan pengharmonisasian Raperda yang dilakukan oleh Kemenkumham dalam upaya mewujudkan Perda yang berkualitas dan keselarasannya dengan kewenangan fasilitasi Raperda oleh Pemda Provinsi atau Kemendagri. teori yang relevan dengan pembahasan di atas adalah teori kewenangan, keberlakukan norma hukum, dan pembentukan hukum serta pengharmonisasian peraturan perundang-undangan. Adapun pendekatan yang digunakan yaitu menggunakan Pendekatan Peraturan Perundang-undangan (statute approach) dan Pendekatan Konseptual (Conceptual Approach). Dengan adanya perbedaan waktu pelaksanaan pengharmonisasian Raperda inisiatif Eksekutif (Kepala Daerah) oleh Kemenkumham tidak menjadikan kewenangan tersebut tumpang tindih atau mereduksi sebagian kewenangan Kemendagri/Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) dalam hal pengharmonisasian Raperda melalui mekanisme fasilitasi. Akan tetapi, justru kewenangan Kemenkumham yang diatur dalam UU 15/2019 ini menjadikan proses pengharmonisasian Raperda pada tahap penyusunan tidak efektif dan efisien karena diantaranya membutuhkan waktu yang lama dan biaya.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45756161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-16DOI: 10.26623/JDSB.V22I2.2564
Amirul Ikram
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi eksisnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di jalan Arteri Primer Kota Singaja, Bali, dengan fokus penelitian pada karakteristik, motivasi dan strategi PKL. Pada lokasi tersebut banyak terdapat PKL yang menjalankan usahanya pada malam hingga dini hari. Penelitian sebelumnya di Kota Singaraja fokus pada PKL yang menjalankan usaha pada pagi hingga sore hari, namun lokasi yang dikaji kurang pada jalan utama kota, seperti Jalan Arteri Primer yang merupakan jalan yang berdaya guna tinggi. Sehingga menarik untuk dilakukan kajian pada lokasi dan waktu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kualitatif dengan sampel sebanyak 43 orang yang ditentukan sesuai kriteria penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik PKL di Jalan Arteri Primer, Kota Singaraja didominasi oleh orang yang tingkat pendidikannya pada jenjang SMP, lama berjualan selama 3 – 4 jam permalam, dengan penghasilan rata-rata kurang dari 500 ribu permalam. Motivasi menentukan lokasi bagi PKL dengan mencari tempat strategis, kecil bahkan tidak adanya biaya pangkal serta mudah untuk dijangkau. Strategi yang sering digunakan oleh PKL berupa public relation atau membangun hubungan dengan konsumen dan mempertahankan keberadaannya, sehingga tetap eksisnya usaha yang mereka lakukan. Penelitian ini akan menambah khazanah ilmu penetahuan terhadap kajian Geografi Ekonomi.
{"title":"EKSISTENSI PEDAGANG KAKI LIMA(PKL) DI JALAN ARTERI PRIMER, KOTA SINGARAJA","authors":"Amirul Ikram","doi":"10.26623/JDSB.V22I2.2564","DOIUrl":"https://doi.org/10.26623/JDSB.V22I2.2564","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang melatarbelakangi eksisnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di jalan Arteri Primer Kota Singaja, Bali, dengan fokus penelitian pada karakteristik, motivasi dan strategi PKL. Pada lokasi tersebut banyak terdapat PKL yang menjalankan usahanya pada malam hingga dini hari. Penelitian sebelumnya di Kota Singaraja fokus pada PKL yang menjalankan usaha pada pagi hingga sore hari, namun lokasi yang dikaji kurang pada jalan utama kota, seperti Jalan Arteri Primer yang merupakan jalan yang berdaya guna tinggi. Sehingga menarik untuk dilakukan kajian pada lokasi dan waktu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analisis kualitatif dengan sampel sebanyak 43 orang yang ditentukan sesuai kriteria penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik PKL di Jalan Arteri Primer, Kota Singaraja didominasi oleh orang yang tingkat pendidikannya pada jenjang SMP, lama berjualan selama 3 – 4 jam permalam, dengan penghasilan rata-rata kurang dari 500 ribu permalam. Motivasi menentukan lokasi bagi PKL dengan mencari tempat strategis, kecil bahkan tidak adanya biaya pangkal serta mudah untuk dijangkau. Strategi yang sering digunakan oleh PKL berupa public relation atau membangun hubungan dengan konsumen dan mempertahankan keberadaannya, sehingga tetap eksisnya usaha yang mereka lakukan. Penelitian ini akan menambah khazanah ilmu penetahuan terhadap kajian Geografi Ekonomi.","PeriodicalId":55774,"journal":{"name":"Jurnal Dinamika Sosial Budaya","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44363590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}