首页 > 最新文献

Jurnal Vektor Penyakit最新文献

英文 中文
Perilaku Masyarakat Tentang Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah
Pub Date : 2020-11-24 DOI: 10.22435/VEKTORP.V14I2.2980
Meiske Elisabeth Koraag, Hayani Anastasia, Risti Risti, Nelfita Nelfita, Samarang Samarang, Phetisya Pamela Frederika Sumolang, A. Kurniawan, G. Gunawan
Abstract Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) is an effective effort to prevent the DBD in Poso District. However, the DBD case remains to fluctuate annually. The purpose of the research is to assess the community's knowledge, attitudes, and actions before Kawua Village intervention and after the intervention on G1R1J as well as comparing with the Sayo Village as a control area. Research design using the quasi-experimental with a control method. Data Collection is done to the public to know the knowledge, attitudes, and behaviors of The G1R1J program in the intervention area and compare it to the control region. The total sample of 150 households for each part is the intervention and control region. Statistical analysis using the dependent T-test. There are differences in the average knowledge, attitudes, and actions of respondents before and after intervention in the Kawua region (intervention area). There is a significant difference in knowledge, attitudes, and acts of respondents after intervention in the Kawua region (intervention area) and Sayo region  (non-intervention area). There was a change in the rate of knowledge, attitudes, and actions of respondents after the intervention of socialization and mentoring four times. Abstrak Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan upaya yang efektif untuk mencegah penularan DBD di Kabupaten Poso. Namun, kasus DBD tetap berfluktuasi setiap tahunnya. Tujuan penelitian adalah untuk menilai pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Kelurahan Kawua sebelum diberikan intervensi dan setelah intervensi tentang G1R1J serta membandingkan dengan Kelurahan Sayo sebagai wilayah yang tidak dilakukan intervensi (kontrol). Disain penelitian menggunakan metode quasi experimental with control. Pengumpulan data dilakukan kepada masyarakat untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap program G1R1J di wilayah intervensi serta membandingkannya dengan wilayah kontrol. Jumlah sampel sebanyak 150 rumah untuk masing-masing wilayah yaitu wilayah intervensi dan wilayah kontrol. Analisis statistik menggunakan uji T dependen. Terdapat perbedaan rerata pengetahuan, sikap dan tindakan responden yang signifikan sebelum dan setelah intervensi di wilayah Kelurahan Kawua (wilayah intervensi). Terdapat perbedaan rerata pengetahuan dan sikap responden yang signifikan setelah intervensi di wilayah Kelurahan Sayo (non intervensi).  Ada perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan responden setelah diberikan intervensi sosialisasi dan pendampingan empat kali menjadi lebih baik.
摘要Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)是浦索地区预防DBD的有效措施。然而,DBD病例每年仍在波动。本研究的目的是评估Kawua村在G1R1J干预前和干预后社区的知识、态度和行动,并与Sayo村作为对照区进行比较。研究设计采用准实验带控制的方法。对公众进行数据收集,了解干预区G1R1J计划的知识、态度和行为,并与对照区进行比较。每个部分150户的总样本为干预和控制区域。使用相关t检验进行统计分析。在卡瓦地区(干预区),被调查者的平均知识、态度和行动在干预前后存在差异。卡瓦地区(干预区)和萨约地区(未干预区)的被调查者在干预后的知识、态度和行为上存在显著差异。经过4次社会化和辅导的干预,被调查者的知识、态度和行动的比例都发生了变化。摘要:Gerakan 1 Rumah 1 jummantik (G1R1J) merupakan upaya yang efektif mencegah penularan DBD di Kabupaten Poso。Namun, kasus DBD tetap是一种流感病毒。Tujuan penelitian adalah untuk menilai pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Kelurahan Kawua sebelum diberikan intervensi dan setelah intervensi tentang G1R1J serta membandingkan dengan Kelurahan Sayo sebagai wilayah yang tidak dilakukan intervensi(控制)。Disain penelitian menggunakan方法具有控制的准实验。彭普兰数据dilakukan kepada masyarakat untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perakaku terhaap program G1R1J . dwiayah干预,肯尼亚,邓加和wilayah控制。真主卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队卫队。统计分析与统计。Terdapat perbedaan rerata pengetahuan, sikap dan tindakan响应yang signfikan sebelum和setelah intersi di wilayah Kelurahan Kawua (wilayah intersi)。Terdapat perbedaa和rerata pengetahuan和sikap响应yang显著,setelah干预在wilayah Kelurahan Sayo(非干预)。Ada perubahan pengetahuan, sikap dantindakan回应了setelah diberikan干预,社会,danpendampingan和empat kali menjadi lebih baik。
{"title":"Perilaku Masyarakat Tentang Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) Dalam Penanggulangan Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Poso Sulawesi Tengah","authors":"Meiske Elisabeth Koraag, Hayani Anastasia, Risti Risti, Nelfita Nelfita, Samarang Samarang, Phetisya Pamela Frederika Sumolang, A. Kurniawan, G. Gunawan","doi":"10.22435/VEKTORP.V14I2.2980","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/VEKTORP.V14I2.2980","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) is an effective effort to prevent the DBD in Poso District. However, the DBD case remains to fluctuate annually. The purpose of the research is to assess the community's knowledge, attitudes, and actions before Kawua Village intervention and after the intervention on G1R1J as well as comparing with the Sayo Village as a control area. Research design using the quasi-experimental with a control method. Data Collection is done to the public to know the knowledge, attitudes, and behaviors of The G1R1J program in the intervention area and compare it to the control region. The total sample of 150 households for each part is the intervention and control region. Statistical analysis using the dependent T-test. There are differences in the average knowledge, attitudes, and actions of respondents before and after intervention in the Kawua region (intervention area). There is a significant difference in knowledge, attitudes, and acts of respondents after intervention in the Kawua region (intervention area) and Sayo region  (non-intervention area). There was a change in the rate of knowledge, attitudes, and actions of respondents after the intervention of socialization and mentoring four times. \u0000Abstrak \u0000Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan upaya yang efektif untuk mencegah penularan DBD di Kabupaten Poso. Namun, kasus DBD tetap berfluktuasi setiap tahunnya. Tujuan penelitian adalah untuk menilai pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat Kelurahan Kawua sebelum diberikan intervensi dan setelah intervensi tentang G1R1J serta membandingkan dengan Kelurahan Sayo sebagai wilayah yang tidak dilakukan intervensi (kontrol). Disain penelitian menggunakan metode quasi experimental with control. Pengumpulan data dilakukan kepada masyarakat untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap program G1R1J di wilayah intervensi serta membandingkannya dengan wilayah kontrol. Jumlah sampel sebanyak 150 rumah untuk masing-masing wilayah yaitu wilayah intervensi dan wilayah kontrol. Analisis statistik menggunakan uji T dependen. Terdapat perbedaan rerata pengetahuan, sikap dan tindakan responden yang signifikan sebelum dan setelah intervensi di wilayah Kelurahan Kawua (wilayah intervensi). Terdapat perbedaan rerata pengetahuan dan sikap responden yang signifikan setelah intervensi di wilayah Kelurahan Sayo (non intervensi).  Ada perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan responden setelah diberikan intervensi sosialisasi dan pendampingan empat kali menjadi lebih baik.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72938945","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Status Resistensi Nyamuk Aedes aegypti terhadap Malation dan Mutasi Gen Ace-1 di Kota Ambon
Pub Date : 2020-11-24 DOI: 10.22435/VEKTORP.V14I2.2934
Isak Roberth Akollo, T. B. Satoto, S. R. Umniyati
Abstract Aedes aegypti is the main vector of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). The continuous use of insecticides can cause resistant Ae. aegypti. One indicator of mosquito resistance to organophosphate is acetylcholinesterase insensitivity, which is encoded by the ace-1 gene. This study aims to analyze the status of resistance and detect ace-1 gene mutations in Ae. aegypti in Ambon city. This research is a descriptive and analytic study with a cross-sectional research design. Resistance status was tested by the CDC bottle bioassay and the detection of ace-1 gene mutations was established using PCR and sequencing. The nucleotide sequence was edited with Mega 7 software. The results of resistance tests using the CDC bottle bioassay method showed Ae. aegypti from the Waihaong and Rijali Community Health Centers had a mortality of 92% and 95.83% (tolerant), while the Latuhalat, Amahusu, Air Salobar, Benteng, Urimessing, Christina Martha Thiahahu, Karpan, Belso, Air Besar, Kilang, Halong, Lateri, Passo, and Nania had mortality between 98-100% (vulnerable). Sequencing and alignment results showed that there were no ace-1 gene mutations in Ae. aegypti originating from Waihaong and Rijali Community Health Centers. Ae. aegypti resistance status in 2 Community Health Centers is tolerant and 14 other Community Health Centers are vulnerable. There are no ace-1 gene mutations in Ae. aegypti at the Waihaong and Rijali Community Health Centers in Ambon City. Abstrak Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penggunaan insektisida terus menerus dapat menyebabkan nyamuk Ae. aegypti resisten. Salah satu indikator resistensi nyamuk terhadap insektisida organofosfat adalah insensitivitas acetylcholinesterase, yang dikode oleh gen ace-1. Penelitian ini bertujuan menganalisis status resistensi dan mendeteksi mutasi gen ace-1 pada nyamuk Ae. aegypti di kota Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Status resistensi diuji dengan metode CDC bottle bioassay dan deteksi mutasi gen ace-1 ditegakkan menggunakan PCR dan sekuensing. Urutan nukleotida diedit dengan software Mega 7. Hasil uji resistensi dengan metode CDC bottle bioassay menunjukan nyamuk Ae. aegypti dari Puskesmas Waihaong dan Rijali memiliki mortalitas 92% dan 95,83% (toleran), sedangkan Puskesmas Latuhalat, Amahusu, Air Salobar, Benteng, Urimessing, Chrsitina Martha Thiahahu, Karpan, Belso, Air Besar, Kilang, Halong, Lateri, Passo, dan Nania memiliki mortalitas antara 98-100% (rentan). Hasil sekuensing dan alignment menunjukan tidak terdapat mutasi gen ace-1 pada nyamuk Ae. aegypti yang berasal dari Puskesmas Waihaong dan Rijali. Status resistensi nyamuk Ae. aegypti  di 2 Puskesmas Kota Ambon tergolong toleran dan 14 Puskesmas lainnuya tergolong rentan. Tidak terdapat mutasi gen ace-1 pada nyamuk Ae. aegypti di Puskesmas Waihaong dan Rijali Kota Ambon.
埃及伊蚊是登革热出血热(DHF)的主要传播媒介。持续使用杀虫剂可引起抗药性伊蚊。蚊。蚊子对有机磷抗性的一个指标是乙酰胆碱酯酶不敏感,这是由ace-1基因编码的。本研究旨在分析伊蚊耐药状况及检测ace-1基因突变。埃及伊蚊在安汶市。本研究是采用横断面研究设计的描述性和分析性研究。采用CDC瓶法检测耐药情况,采用PCR和测序方法检测ace-1基因突变。用Mega 7软件编辑核苷酸序列。CDC瓶法耐药试验结果显示;来自Waihaong和Rijali社区卫生中心的埃及伊蚊的死亡率分别为92%和95.83%(耐受型),而Latuhalat、Amahusu、Air Salobar、Benteng、Urimessing、Christina Martha Thiahahu、Karpan、Belso、Air Besar、Kilang、Halong、Lateri、Passo和Nania的死亡率在98-100%(易感型)之间。测序和比对结果显示,Ae -1基因未发生突变。来自外港和里贾利社区卫生中心的埃及伊蚊。Ae。2个社区卫生中心的埃及伊蚊抗药性状况尚可,另外14个社区卫生中心的情况脆弱。Ae -1基因无突变。在安汶市的Waihaong和Rijali社区卫生中心发现了埃及伊蚊。【摘要】埃及伊蚊病媒utama penyakit demam berdarah dengue (DBD)。彭家南昆虫学研究。蚊resisten。Salah状态指标:耐药性指标:nyamuk terhadap;有机脂肪;对乙酰胆碱酯酶不敏感;[j] .白藜芦酮的研究进展[j] .白藜芦酮的研究进展。aegypti di kota Ambon。Penelitian ini merupakan Penelitian deskritif dan analitik dengan rangangan Penelitian横截面。用CDC瓶生物测定法测定突变基因基因-1型迪特克坎孟古那坎PCR法测定突变基因。Urutan核酸编辑软件Mega 7。哈西尔乌吉耐药菌登干法CDC瓶生物测定法。aegypti dari Puskesmas Waihaong dan Rijali memoriliki mortalitas 92% dan 95,83% (toleran), sedangkan Puskesmas Latuhalat、Amahusu、Air Salobar、Benteng、Urimessing、Chrsitina Martha Thiahahu、Karpan、Belso、Air Besar、Kilang、Halong、Lateri、Passo、dan Nania memoriliki mortalitas antara 98-100% (rentan)。Hasil sekuensing dan alignment menunjukan tidak terdapat mutasi gen -1 pada nyamuk Ae。埃及,埃及,埃及,埃及,埃及,埃及,埃及。状态电阻[j]。2 Puskesmas Kota Ambon tergolong toleran dan 14 Puskesmas lainnuya tergolong rentan。titaak terdapat mutasi gen -1 padnyamuk Ae。aegypti di Puskesmas Waihaong dan Rijali Kota Ambon。
{"title":"Status Resistensi Nyamuk Aedes aegypti terhadap Malation dan Mutasi Gen Ace-1 di Kota Ambon","authors":"Isak Roberth Akollo, T. B. Satoto, S. R. Umniyati","doi":"10.22435/VEKTORP.V14I2.2934","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/VEKTORP.V14I2.2934","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Aedes aegypti is the main vector of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). The continuous use of insecticides can cause resistant Ae. aegypti. One indicator of mosquito resistance to organophosphate is acetylcholinesterase insensitivity, which is encoded by the ace-1 gene. This study aims to analyze the status of resistance and detect ace-1 gene mutations in Ae. aegypti in Ambon city. This research is a descriptive and analytic study with a cross-sectional research design. Resistance status was tested by the CDC bottle bioassay and the detection of ace-1 gene mutations was established using PCR and sequencing. The nucleotide sequence was edited with Mega 7 software. The results of resistance tests using the CDC bottle bioassay method showed Ae. aegypti from the Waihaong and Rijali Community Health Centers had a mortality of 92% and 95.83% (tolerant), while the Latuhalat, Amahusu, Air Salobar, Benteng, Urimessing, Christina Martha Thiahahu, Karpan, Belso, Air Besar, Kilang, Halong, Lateri, Passo, and Nania had mortality between 98-100% (vulnerable). Sequencing and alignment results showed that there were no ace-1 gene mutations in Ae. aegypti originating from Waihaong and Rijali Community Health Centers. Ae. aegypti resistance status in 2 Community Health Centers is tolerant and 14 other Community Health Centers are vulnerable. There are no ace-1 gene mutations in Ae. aegypti at the Waihaong and Rijali Community Health Centers in Ambon City. \u0000Abstrak \u0000Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penggunaan insektisida terus menerus dapat menyebabkan nyamuk Ae. aegypti resisten. Salah satu indikator resistensi nyamuk terhadap insektisida organofosfat adalah insensitivitas acetylcholinesterase, yang dikode oleh gen ace-1. Penelitian ini bertujuan menganalisis status resistensi dan mendeteksi mutasi gen ace-1 pada nyamuk Ae. aegypti di kota Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Status resistensi diuji dengan metode CDC bottle bioassay dan deteksi mutasi gen ace-1 ditegakkan menggunakan PCR dan sekuensing. Urutan nukleotida diedit dengan software Mega 7. Hasil uji resistensi dengan metode CDC bottle bioassay menunjukan nyamuk Ae. aegypti dari Puskesmas Waihaong dan Rijali memiliki mortalitas 92% dan 95,83% (toleran), sedangkan Puskesmas Latuhalat, Amahusu, Air Salobar, Benteng, Urimessing, Chrsitina Martha Thiahahu, Karpan, Belso, Air Besar, Kilang, Halong, Lateri, Passo, dan Nania memiliki mortalitas antara 98-100% (rentan). Hasil sekuensing dan alignment menunjukan tidak terdapat mutasi gen ace-1 pada nyamuk Ae. aegypti yang berasal dari Puskesmas Waihaong dan Rijali. Status resistensi nyamuk Ae. aegypti  di 2 Puskesmas Kota Ambon tergolong toleran dan 14 Puskesmas lainnuya tergolong rentan. Tidak terdapat mutasi gen ace-1 pada nyamuk Ae. aegypti di Puskesmas Waihaong dan Rijali Kota Ambon.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81455383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Leptospirosis pada Tikus di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016
Pub Date : 2020-11-24 DOI: 10.22435/VEKTORP.V14I2.3189
L. Lobo, Meiske Elisabeth Koraag, Junus Widjaja, Arum Sih Joharina, A. Pratiwi
Abstract Leptospirosis is an endemic zoonotic disease and remains a health problem in Indonesia. The word’s third-heighest cases of leptospirosis. This study aimed to determine the type of mouse as an intermediate transmission of leptospirosis disease in Minahasa District, North Sulawesi. Trapping of rats was performed by using 100 mouse traps (live Trap) for two consecutive days across six ecosystems. Rats were identified by external morphological characteristics. Microscopic Agglutination Test (MAT) and Polymerase Chain Reaction (PCR) were conducted using  rat kidney samples. The number of rats caught in the present study was 105 heads consisting of six species e.g Rattus tanezumi, Rattus exulans, Rattus hoffmanni, Bunomis coelestis, Bunomis fratorum, and Paruromys dominator. The proportion of rats identified as MAT-based leptospirosis reservoir was  0.9% while the PCR test was 1.9%. Rattus tanezumi identified as leptospirosis reservoirs were found were found in the NHDP (non forest near to sattlement) ecosystem. Rattus tanezumi trapped near the settlement was positive as leptospirosis reservoirs in the Minahasa District. Abstrak Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis endemik dan masih menjadi masalah Kesehatan di Indonesia. Angka CFR penyakit ini dilaporkan sebesar 2,5 – 16,4% atau rata-rata 7,1% sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ketiga tertinggi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tikus perantara penyakit leptospirosis di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Penangkapan tikus dilakukan dengan menggunakan 100 perangkap tikus (live trap) selama 2 hari berturut-turut di enam ekosistem. Tikus diidentifikasi dengan melihat karakteristik morfologi eksternalnya kemudian dilakukan pemeriksaan secara biomolekuler yaitu uji Microscopic Aglutination Test (MAT) dan Polimerase Chain Reaction (PCR) terhadap sampel ginjal tikus. Jumlah tikus yang tertangkap sebanyak 105 ekor yang terbagi menjadi enam spesies yaitu: Rattus tanezumi, Rattus Exulans, Rattus hoffmanni, Bunomis coelestis, Bunomis fratorum, dan Paruromys dominator. Proporsi tikus yang teridentifikasi sebagai reservoir leptospirosis berdasarkan uji MAT adalah  0,9% dan sebesar 1,9% berdasarkan uji PCR. Spesies Rattus tanezumi teridentifikasi sebagai reservoir leptospirosis dan ditemukan di ekosistem Non Hutan Dekat Pemukiman (NHDP).  Beberapa Rattus tanezumi yang tertangkap di lokasi dekat pemukiman teridentifikasi positif sebagai reservoir leptospirosis di Kabupaten Minahasa.  
钩端螺旋体病是印度尼西亚的一种地方性人畜共患疾病,仍然是一个健康问题。世界上第三高的钩端螺旋体病病例。本研究旨在确定北苏拉威西米纳哈萨地区钩端螺旋体病中间传播的小鼠类型。在6个生态系统中连续2天使用100个捕鼠器(活鼠器)捕鼠。通过外部形态特征对大鼠进行鉴定。用大鼠肾标本进行显微凝集试验(MAT)和聚合酶链反应(PCR)。本研究共捕获大鼠105头,包括黄胸鼠、黄胸鼠、hoffmanni鼠、大胸鼠、fratorum鼠和Paruromys dominator鼠6种。经PCR检测为钩端螺旋体病宿主的大鼠比例为1.9%,经mat检测为宿主的大鼠比例为0.9%。在居民点附近的非森林生态系统中发现了被鉴定为钩端螺旋体病水库的黄胸鼠。在定居点附近捕获的黄尾鼠作为米纳哈沙区钩端螺旋体病水库呈阳性。【摘要】印度尼西亚克塞哈坦地区钩端螺旋体病。Angka CFR penyakit ini orkan sebesar 2,5 - 16,4% atau - rata-rata 7,1% seingga menempatkan印度尼西亚sebagai negara peringkat ketiga tertinggi di dunia。苏拉威西省米纳哈萨省的钩端螺旋体病。Penangkapan tikus dilakukan dengan menggunakan 100 perangkap tikus(活的陷阱)selama 2 hari berturut-turut di enam生态系统。Tikus diidentifikasi dengan melitik形态学,eksternnya kemudian dilakukan permeriksaan secara生物分子,yituji显微凝集试验(MAT)和聚合酶链反应(PCR)对样本进行了分析。105 ekor yang terbagi menjadi enitam种:tanezumi Rattus, Exulans Rattus, hoffmanni Rattus, Bunomis coelestis, Bunomis fratorum, dan Paruromys dominator。水库钩端螺旋体病病原学鉴定(PCR): alalah 0,9%;非Hutan Dekat Pemukiman水库钩端螺旋体病(NHDP)。本研究鉴定了米那哈沙市塞巴盖水库钩端螺旋体病阳性病例。
{"title":"Leptospirosis pada Tikus di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016","authors":"L. Lobo, Meiske Elisabeth Koraag, Junus Widjaja, Arum Sih Joharina, A. Pratiwi","doi":"10.22435/VEKTORP.V14I2.3189","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/VEKTORP.V14I2.3189","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Leptospirosis is an endemic zoonotic disease and remains a health problem in Indonesia. The word’s third-heighest cases of leptospirosis. This study aimed to determine the type of mouse as an intermediate transmission of leptospirosis disease in Minahasa District, North Sulawesi. Trapping of rats was performed by using 100 mouse traps (live Trap) for two consecutive days across six ecosystems. Rats were identified by external morphological characteristics. Microscopic Agglutination Test (MAT) and Polymerase Chain Reaction (PCR) were conducted using  rat kidney samples. The number of rats caught in the present study was 105 heads consisting of six species e.g Rattus tanezumi, Rattus exulans, Rattus hoffmanni, Bunomis coelestis, Bunomis fratorum, and Paruromys dominator. The proportion of rats identified as MAT-based leptospirosis reservoir was  0.9% while the PCR test was 1.9%. Rattus tanezumi identified as leptospirosis reservoirs were found were found in the NHDP (non forest near to sattlement) ecosystem. Rattus tanezumi trapped near the settlement was positive as leptospirosis reservoirs in the Minahasa District. \u0000Abstrak \u0000Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis endemik dan masih menjadi masalah Kesehatan di Indonesia. Angka CFR penyakit ini dilaporkan sebesar 2,5 – 16,4% atau rata-rata 7,1% sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ketiga tertinggi di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tikus perantara penyakit leptospirosis di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Penangkapan tikus dilakukan dengan menggunakan 100 perangkap tikus (live trap) selama 2 hari berturut-turut di enam ekosistem. Tikus diidentifikasi dengan melihat karakteristik morfologi eksternalnya kemudian dilakukan pemeriksaan secara biomolekuler yaitu uji Microscopic Aglutination Test (MAT) dan Polimerase Chain Reaction (PCR) terhadap sampel ginjal tikus. Jumlah tikus yang tertangkap sebanyak 105 ekor yang terbagi menjadi enam spesies yaitu: Rattus tanezumi, Rattus Exulans, Rattus hoffmanni, Bunomis coelestis, Bunomis fratorum, dan Paruromys dominator. Proporsi tikus yang teridentifikasi sebagai reservoir leptospirosis berdasarkan uji MAT adalah  0,9% dan sebesar 1,9% berdasarkan uji PCR. Spesies Rattus tanezumi teridentifikasi sebagai reservoir leptospirosis dan ditemukan di ekosistem Non Hutan Dekat Pemukiman (NHDP).  Beberapa Rattus tanezumi yang tertangkap di lokasi dekat pemukiman teridentifikasi positif sebagai reservoir leptospirosis di Kabupaten Minahasa. \u0000 ","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87720481","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Assessment Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat pada Peningkatan Kasus Leptospirosis di Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten
Pub Date : 2020-11-24 DOI: 10.22435/VEKTORP.V14I2.2821
Aryani Pujiyanti, W. Widjajanti, Arief Mulyono, Wiwik Trapsilowati
Abstract Leptospirosis cases in Klaten Regency in 2016-2018 have increased. An assessment action to describe the knowledge and behavior of the community regarding leptospirosis incidence in Gantiwarno District was carried out as input in efforts to control leptospirosis. The research location was in Towangsan Village, using a cross-sectional design. Data was collected in October-November 2018 through a survey among 32 residents around the case house and indepth interviews with five staff of district health office and Gantiwarno public health center. Most respondents have correct knowledge about first symptoms, health assistance facilities for leptospirosis treatment, mode of transmission, leptospirosis prevention, and carcasses handling. The community already knew about early symptoms, but didn’t see the necessity of the second visit in health facilities nor given information to medical staff about exposure history or risk factors. Qualitatively, farmers' groups are susceptible to leptospirosis because some communities still throwing rat carcasses into paddy fields, minimum use of PPE, and handwashing behavior. Health Office was recommended to educate the community about the importance of repeated visits to health facilities and providing risk factor information to health workers related to leptospirosis. Counseling leptospirosis prevention in farmer groups is carried out through cross-sectoral collaboration between the regency health office and regency agriculture office. Abstrak Kasus leptospirosis di Kabupaten Klaten tahun 2016-2018 mengalami peningkatan. Kegiatan assessment dilakukan untuk mendeskripsikan pengetahuan dan perilaku masyarakat pada peningkatan kasus leptospirosis di Kecamatan Gantiwarno. Rancangan penelitian adalah cross sectional. Lokasi penelitian di Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, dengan waktu pengumpulan data pada bulan Oktober-November 2018. Survei pengetahuan dilakukan pada 32 orang penduduk di sekitar rumah kasus dan wawancara mendalam dilakukan pada 5 orang staf dinas kesehatan dan puskesmas. Sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan yang benar tentang gejala awal, pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pengobatan leptospirosis, cara penularan dan pencegahan leptospirosis, serta cara menangani bangkai. Masyarakat mengetahui gejala awal leptospirosis, namun belum mengetahui perlunya kunjungan ulang ke sarana kesehatan dan menginformasikan riwayat faktor risiko untuk membantu penegakan diagnosis. Secara kualitatif, kelompok petani rentan terhadap penularan leptospirosis karena adanya perilaku masyarakat membuang bangkai tikus ke sawah dan rendahnya penggunaan APD serta perilaku cuci tangan dengan sabun setelah bekerja. Dinas kesehatan direkomendasikan memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya kunjungan ulang ke sarana kesehatan dan memberikan informasi faktor risiko ke tenaga kesehatan apabila memiliki gejala awal leptospirosis. Penyuluhan edukasi pencegahan leptospirosis pada kelompok
克拉滕县2016-2018年钩端螺旋体病病例呈上升趋势。开展了一项评估行动,以描述Gantiwarno地区社区对钩端螺旋体病发病率的了解和行为,作为控制钩端螺旋体病工作的投入。研究地点在土王三村,采用横断面设计。2018年10 - 11月,通过对病例所在地区32名居民的调查和对5名区卫生办公室和Gantiwarno公共卫生中心工作人员的深度访谈收集数据。大多数答复者对最初症状、治疗钩端螺旋体病的卫生援助设施、传播方式、钩端螺旋体病预防和尸体处理有正确的认识。社区已经知道了早期症状,但没有意识到到医疗机构进行第二次就诊的必要性,也没有向医务人员提供有关接触史或风险因素的信息。从质量上讲,农民群体易受钩端螺旋体病的影响,因为一些社区仍然将老鼠尸体扔进稻田,很少使用个人防护装备,并有洗手行为。建议卫生局向社区宣传反复到卫生设施就诊的重要性,并向卫生工作者提供与钩端螺旋体病有关的风险因素信息。通过县政府卫生办公室和县政府农业办公室之间的跨部门合作,对农民群体进行钩端螺旋体病预防咨询。【摘要】卡帕滕钩端螺旋体病(2016-2018)。钩端螺旋体病(钩端螺旋体病)斜面横截面。Lokasi penelitian di Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, dengan waktu pengumpulan数据集,2018年10月至11月。调查结果显示,彭格塔瓦县县有32名猩猩,分别为2名、2名、3名、3名、5名猩猩工作人员。塞巴吉亚省省长回应说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”钩端螺旋体病,钩端螺旋体病,钩端螺旋体病,钩端螺旋体病,钩端螺旋体病泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部,泰国卫生部。中国的钩端螺旋体病是指钩端螺旋体病。中国的钩端螺旋体病是指钩端螺旋体病。中国的钩端螺旋体病是指钩端螺旋体病。钩端螺旋体病是指钩端螺旋体病、钩端螺旋体病、钩端螺旋体病和钩端螺旋体病。
{"title":"Assessment Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat pada Peningkatan Kasus Leptospirosis di Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten","authors":"Aryani Pujiyanti, W. Widjajanti, Arief Mulyono, Wiwik Trapsilowati","doi":"10.22435/VEKTORP.V14I2.2821","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/VEKTORP.V14I2.2821","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Leptospirosis cases in Klaten Regency in 2016-2018 have increased. An assessment action to describe the knowledge and behavior of the community regarding leptospirosis incidence in Gantiwarno District was carried out as input in efforts to control leptospirosis. The research location was in Towangsan Village, using a cross-sectional design. Data was collected in October-November 2018 through a survey among 32 residents around the case house and indepth interviews with five staff of district health office and Gantiwarno public health center. Most respondents have correct knowledge about first symptoms, health assistance facilities for leptospirosis treatment, mode of transmission, leptospirosis prevention, and carcasses handling. The community already knew about early symptoms, but didn’t see the necessity of the second visit in health facilities nor given information to medical staff about exposure history or risk factors. Qualitatively, farmers' groups are susceptible to leptospirosis because some communities still throwing rat carcasses into paddy fields, minimum use of PPE, and handwashing behavior. Health Office was recommended to educate the community about the importance of repeated visits to health facilities and providing risk factor information to health workers related to leptospirosis. Counseling leptospirosis prevention in farmer groups is carried out through cross-sectoral collaboration between the regency health office and regency agriculture office. \u0000Abstrak \u0000Kasus leptospirosis di Kabupaten Klaten tahun 2016-2018 mengalami peningkatan. Kegiatan assessment dilakukan untuk mendeskripsikan pengetahuan dan perilaku masyarakat pada peningkatan kasus leptospirosis di Kecamatan Gantiwarno. Rancangan penelitian adalah cross sectional. Lokasi penelitian di Desa Towangsan, Kecamatan Gantiwarno, dengan waktu pengumpulan data pada bulan Oktober-November 2018. Survei pengetahuan dilakukan pada 32 orang penduduk di sekitar rumah kasus dan wawancara mendalam dilakukan pada 5 orang staf dinas kesehatan dan puskesmas. Sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan yang benar tentang gejala awal, pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pengobatan leptospirosis, cara penularan dan pencegahan leptospirosis, serta cara menangani bangkai. Masyarakat mengetahui gejala awal leptospirosis, namun belum mengetahui perlunya kunjungan ulang ke sarana kesehatan dan menginformasikan riwayat faktor risiko untuk membantu penegakan diagnosis. Secara kualitatif, kelompok petani rentan terhadap penularan leptospirosis karena adanya perilaku masyarakat membuang bangkai tikus ke sawah dan rendahnya penggunaan APD serta perilaku cuci tangan dengan sabun setelah bekerja. Dinas kesehatan direkomendasikan memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya kunjungan ulang ke sarana kesehatan dan memberikan informasi faktor risiko ke tenaga kesehatan apabila memiliki gejala awal leptospirosis. Penyuluhan edukasi pencegahan leptospirosis pada kelompok","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81817853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Penggunaan Insektisida Program dan Rumah Tangga dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Aedes aegypti di Kalimantan Utara
Pub Date : 2020-11-24 DOI: 10.22435/VEKTORP.V14I2.2781
M. Ridha, L. Indriati, Juhairiyah Juhairiyah
Abstract Dengue control with the chemical method is still used in North Kalimantan, both in the Health Program and the community. The purpose of this study was to describe the use of control programs and household insecticides in dengue-endemic areas in North Kalimantan. The study was conducted by a cross-sectional design in the area of North Kalimantan Province, namely in Nunukan, Tarakan, and Bulungan Regency. The activities were interviews and secondary data collection to the DHF Program Manager. The study was conducted during May 2015 in 100 houses chosen randomly in each area. Data were analyzed descriptively to illustrate the use of insecticides, types of formulations, types of active ingredients, frequency, and time of use. The results showed that the insecticide from synthetic pyrethroid and organophosphate groups were mainly used with thermal fogging applications. As many as 790 (87.78%) of respondents stated using household insecticide for the last 3 years. Most people chose to use fuel and aerosol formulations. The most dominant active ingredients used are D-allethrin, Dimeflethrin, and transfluthrin. The frequency of household insecticide used by the community in the study area ranged from 7-14 times per week. The majority of insecticide was used at night. Abstrak Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menggunakan metode kimia di Kalimantan Utara, baik di program kesehatan maupun masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran penggunaan insektisida program dan rumah tangga di daerah endemis DBD di Kalimantan Utara. Penelitian dilakukan di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dengan desain observasi dan cross sectional . Kegiatan yang dilakukan yaitu wawancara dan pengumpulan data sekunder ke Pengelola Program DBD. Pada masyarakat diambil 3 RW dengan endemisitas tertinggi 3 tahun terakhir. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 pada 100 rumah yang dipilih secara acak pada masing-masing RW. Data hasil wawancara dianalisa secara deskriptif untuk menggambarkan penggunaan insektisida, jenis formulasi, jenis bahan aktif, frekuensi dan waktu penggunaan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan insektisida umumnya dari golongan Synthetic peritroid dan organosfosfat dengan aplikasi thermal fogging. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 790 responden (87.78%) menyatakan sebagaian besar rumah tangga menggunakan insektisida rumah tangga selama tiga tahun terakhir. Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan jenis formulasi bakar dan aerosol dengan bahan aktif yang paling dominan digunakan adalah D-Alethrin dan Dimeflethrin dan transfluthrin. Frekuensi penggunaan insektisida rumah tangga oleh masyarakat di wilayah penelitian berkisar antara 7-14 kali per minggu. Penggunaan insektisida mayoritas dipakai pada malam hari.
在北加里曼丹,卫生项目和社区仍在使用化学方法控制登革热。本研究的目的是描述北加里曼丹登革热流行地区控制方案和家用杀虫剂的使用情况。该研究采用横断面设计,在北加里曼丹省,即努努坎、塔拉干和布伦干摄区进行。活动包括对DHF项目经理的访谈和二次数据收集。该研究于2015年5月在每个地区随机选择的100所房屋中进行。对数据进行描述性分析,以说明杀虫剂的使用情况、配方类型、有效成分类型、使用频率和使用时间。结果表明,合成拟除虫菊酯类和有机磷酸酯类杀虫剂主要用于热喷雾。多达790人(87.78%)表示在过去3年使用过家用杀虫剂。大多数人选择使用燃料和气雾剂配方。使用的最主要的有效成分是丙烯菊酯、二甲基菊酯和跨氟菊酯。研究区社区使用家用杀虫剂的频率为每周7-14次。大部分杀虫剂在夜间使用。【摘要】加里曼丹北部地区登革热(DBD)的流行病学研究,以及防治登革热的方法。加里曼丹,乌塔拉,加里曼丹,乌加里曼丹。Penelitian dilakukan di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan,加里曼丹乌达拉登甘设计观测丹横截面。Kegiatan yang dilakukan yitu wawanancara dan Pengelola计划下的数据采集。Pada masyarakat diambil 3 RW dengan endmisitas tertinggi 3 tahun terakhir。Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 pada 100 rumah yang dipilih secara akak pada masing-masing RW。数据来源:wawankara dianalisa secara deskriptif untuk menggambarkan penggunaan insektisida, jenis formulasi, jenis bahan aktif, frekuensi dan waktu penggunaan。应用热雾法合成有机脂和有机脂。调查对象790人(87.78%)回答:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”二氯氰菊酯、二氯氰菊酯和跨氟菊酯。【中文译文】:Frekuensi penggunaan insektisida rumah tangga oleh masyarakat di wilayah penelitian berkisar antara 7-14 kali per minggu。Penggunaan insektisida mayoritas dipakai pada malam hari。
{"title":"Penggunaan Insektisida Program dan Rumah Tangga dalam Pengendalian Vektor Demam Berdarah Aedes aegypti di Kalimantan Utara","authors":"M. Ridha, L. Indriati, Juhairiyah Juhairiyah","doi":"10.22435/VEKTORP.V14I2.2781","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/VEKTORP.V14I2.2781","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Dengue control with the chemical method is still used in North Kalimantan, both in the Health Program and the community. The purpose of this study was to describe the use of control programs and household insecticides in dengue-endemic areas in North Kalimantan. The study was conducted by a cross-sectional design in the area of North Kalimantan Province, namely in Nunukan, Tarakan, and Bulungan Regency. The activities were interviews and secondary data collection to the DHF Program Manager. The study was conducted during May 2015 in 100 houses chosen randomly in each area. Data were analyzed descriptively to illustrate the use of insecticides, types of formulations, types of active ingredients, frequency, and time of use. The results showed that the insecticide from synthetic pyrethroid and organophosphate groups were mainly used with thermal fogging applications. As many as 790 (87.78%) of respondents stated using household insecticide for the last 3 years. Most people chose to use fuel and aerosol formulations. The most dominant active ingredients used are D-allethrin, Dimeflethrin, and transfluthrin. The frequency of household insecticide used by the community in the study area ranged from 7-14 times per week. The majority of insecticide was used at night. \u0000Abstrak \u0000Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menggunakan metode kimia di Kalimantan Utara, baik di program kesehatan maupun masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran penggunaan insektisida program dan rumah tangga di daerah endemis DBD di Kalimantan Utara. Penelitian dilakukan di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dengan desain observasi dan cross sectional . Kegiatan yang dilakukan yaitu wawancara dan pengumpulan data sekunder ke Pengelola Program DBD. Pada masyarakat diambil 3 RW dengan endemisitas tertinggi 3 tahun terakhir. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015 pada 100 rumah yang dipilih secara acak pada masing-masing RW. Data hasil wawancara dianalisa secara deskriptif untuk menggambarkan penggunaan insektisida, jenis formulasi, jenis bahan aktif, frekuensi dan waktu penggunaan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan insektisida umumnya dari golongan Synthetic peritroid dan organosfosfat dengan aplikasi thermal fogging. Berdasarkan hasil wawancara terhadap 790 responden (87.78%) menyatakan sebagaian besar rumah tangga menggunakan insektisida rumah tangga selama tiga tahun terakhir. Sebagian besar masyarakat memilih menggunakan jenis formulasi bakar dan aerosol dengan bahan aktif yang paling dominan digunakan adalah D-Alethrin dan Dimeflethrin dan transfluthrin. Frekuensi penggunaan insektisida rumah tangga oleh masyarakat di wilayah penelitian berkisar antara 7-14 kali per minggu. Penggunaan insektisida mayoritas dipakai pada malam hari.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86416822","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Bukti Baru Infeksi Natural Wolbachia sp. pada Aedes aegypti dengan Aedes albopictus dari Makassar
Pub Date : 2020-11-01 DOI: 10.22435/VEKTORP.V14I2.2424
Fadly Rian Saputra, I. Wahid, Rizalinda Sjahril, Dindin Syafruddin, Syahribulan Rani, Burhanuddin Bahar
Abstract There is currently no research on the presence or absence of Wolbachia bacteria naturally in Ae. aegypti and Ae. albopictus mosquitoes in Makassar City. Therefore, it is necessary to study "New Evidence of Natural Presence of Wolbachia sp. in Ae. aegypti and Ae. albopictus from Makassar". This research was an explorative and analytic study with a cross-sectional study approach. The sampling of mosquitos was carried out in the Panakkukang District and Biringkanaya District of Makassar City from October to December 2018. The methods used were the Light trap method, Resting collection, and Larva collection. After that, the morphological identification process of Ae. aegypti and Ae. albopictus was carried out microscopically. Then extraction and purification of Wolbachia DNA using the phenol-chloroform method were used and continued by detecting the wsp gene using PCR and electrophoresis. From 33 Ae. aegypti mosquito pool samples in Makassar City, 28 pools were found from the middle of the city and 5 pools from the suburbs, while from 4 Ae. albopictus mosquito pool samples were found 1 pool from the middle of the city and 3 sample pools from the suburbs. Wolbachia infection was found naturally in Ae. aegypti mosquitoes (2 pools) as in Ae. albopictus mosquitoes (2 pools) in Makassar City. Abstrak Saat ini belum ada penelitian tentang ada tidaknya bakteri Wolbachia secara alamiah pada nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus di Kota Makassar.  Oleh karena itu, perlu studi mengenai “Bukti Baru Infeksi Natural Wolbachia sp. pada Nyamuk Ae. aegypti dan  Ae.  albopictus di Makassar”. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dan analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel nyamuk dilakukan di Kecamatan Panakkukang dan Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar selama periode Oktober–Desember 2018 dengan metode light trap, resting collection, dan koleksi jentik. Setelah itu dilakukan proses identifikasi morfologi Ae. aegypti dan Ae. albopictus secara mikroskopis, kemudian ekstraksi dan pemurnian DNA Wolbachia menggunakan metode phenol-chloroform, dilanjutkan dengan mendeteksi gen wsp menggunakan teknik PCR dan elektroforesis. Dari 33 pool sampel nyamuk Ae. aegypti di Kota Makassar ditemukan 28 pool dari tengah kota dan 5 pool dari pinggiran kota, sedangkan dari 4 pool sampel nyamuk Ae. albopictus ditemukan 1 pool dari tengah kota dan 3 pool sampel dari pinggiran kota. Ditemukan infeksi Wolbachia secara natural pada nyamuk Ae. aegypti (2 pool) sebagaimana pada nyamuk Ae. albopictus (2 pool)  di Kota Makassar.
摘要目前还没有关于伊蚊体内沃尔巴克氏菌天然存在与否的研究。埃及伊蚊和伊蚊。望加锡市白纹伊蚊。因此,有必要研究“沃尔巴克氏体在伊蚊中自然存在的新证据”。埃及伊蚊和伊蚊。来自望加锡的白纹伊蚊”。本研究是采用横断面研究方法的探索性和分析性研究。2018年10月至12月在望加锡市Panakkukang区和Biringkanaya区进行了蚊虫取样。采用诱蚊灯法、静息法和幼虫法。之后,伊蚊的形态鉴定过程。埃及伊蚊和伊蚊。白纹伊蚊进行了显微镜观察。然后采用苯酚-氯仿法提取纯化沃尔巴克氏体DNA,并继续采用PCR和电泳检测wsp基因。从公元33年开始。在望加锡市蚊池样本中,市中心发现28个蚊池,郊区发现5个蚊池;在城区中心和郊区分别发现1个白纹伊蚊池和3个样本池。沃尔巴克氏体感染在伊蚊中自然存在。埃及伊蚊(2池);望加锡市白纹伊蚊(2池)。[摘要]中国血吸虫病病原学研究进展与进展。埃及,埃及望加锡哥打白纹伊蚊。Oleh karena itu, perlu研究mengenai“Bukti Baru Infeksi Natural Wolbachia . pa namuk Ae”。埃及,埃及望加锡白纹伊蚊”。Penelitian ini merupakan Penelitian eksploratian an pendekatan横断面研究。Pengambilan sampel nyamuk dilakukan di Kecamatan panakkukan Kecamatan Biringkanaya Kota望加锡selama期2018年10月至12月登干方法光阱,静息收集,dan koleksi jentik。Setelah itu dilakukan提出了一种鉴别形态学的方法。埃及,埃及孟古那肯沃尔巴克氏体甲酚氯仿,孟古那肯孟古那肯甲酚氯仿,孟古那肯孟古那肯甲酚氯仿。达里33池样品nyamuk Ae。【翻译】望加锡,望加锡,望加锡,望加锡,望加锡,望加锡白纹伊蚊1池达里登加哥打3池样本达里平吉兰哥打。Wolbachia secara natural paadnyamuk Ae。埃及伊蚊(2池)白纹伊蚊(2池);
{"title":"Bukti Baru Infeksi Natural Wolbachia sp. pada Aedes aegypti dengan Aedes albopictus dari Makassar","authors":"Fadly Rian Saputra, I. Wahid, Rizalinda Sjahril, Dindin Syafruddin, Syahribulan Rani, Burhanuddin Bahar","doi":"10.22435/VEKTORP.V14I2.2424","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/VEKTORP.V14I2.2424","url":null,"abstract":"Abstract \u0000There is currently no research on the presence or absence of Wolbachia bacteria naturally in Ae. aegypti and Ae. albopictus mosquitoes in Makassar City. Therefore, it is necessary to study \"New Evidence of Natural Presence of Wolbachia sp. in Ae. aegypti and Ae. albopictus from Makassar\". This research was an explorative and analytic study with a cross-sectional study approach. The sampling of mosquitos was carried out in the Panakkukang District and Biringkanaya District of Makassar City from October to December 2018. The methods used were the Light trap method, Resting collection, and Larva collection. After that, the morphological identification process of Ae. aegypti and Ae. albopictus was carried out microscopically. Then extraction and purification of Wolbachia DNA using the phenol-chloroform method were used and continued by detecting the wsp gene using PCR and electrophoresis. From 33 Ae. aegypti mosquito pool samples in Makassar City, 28 pools were found from the middle of the city and 5 pools from the suburbs, while from 4 Ae. albopictus mosquito pool samples were found 1 pool from the middle of the city and 3 sample pools from the suburbs. Wolbachia infection was found naturally in Ae. aegypti mosquitoes (2 pools) as in Ae. albopictus mosquitoes (2 pools) in Makassar City. \u0000Abstrak \u0000Saat ini belum ada penelitian tentang ada tidaknya bakteri Wolbachia secara alamiah pada nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus di Kota Makassar.  Oleh karena itu, perlu studi mengenai “Bukti Baru Infeksi Natural Wolbachia sp. pada Nyamuk Ae. aegypti dan  Ae.  albopictus di Makassar”. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dan analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel nyamuk dilakukan di Kecamatan Panakkukang dan Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar selama periode Oktober–Desember 2018 dengan metode light trap, resting collection, dan koleksi jentik. Setelah itu dilakukan proses identifikasi morfologi Ae. aegypti dan Ae. albopictus secara mikroskopis, kemudian ekstraksi dan pemurnian DNA Wolbachia menggunakan metode phenol-chloroform, dilanjutkan dengan mendeteksi gen wsp menggunakan teknik PCR dan elektroforesis. Dari 33 pool sampel nyamuk Ae. aegypti di Kota Makassar ditemukan 28 pool dari tengah kota dan 5 pool dari pinggiran kota, sedangkan dari 4 pool sampel nyamuk Ae. albopictus ditemukan 1 pool dari tengah kota dan 3 pool sampel dari pinggiran kota. Ditemukan infeksi Wolbachia secara natural pada nyamuk Ae. aegypti (2 pool) sebagaimana pada nyamuk Ae. albopictus (2 pool)  di Kota Makassar.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84723436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tingkat Infestasi Schistosomiasis Pada Tikus di Daerah Endemis Napu, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah
Pub Date : 2020-06-02 DOI: 10.22435/vektorp.v14i1.2509
Anis Nurwidayati, Hayani Anastasia, Yuyun Srikandi, T. Wijatmiko, M. Amiruddin
Abstract Rats are known as the natural reservoir of several worm infections that are important for public health, one of which is schistosomiasis. This study aimed to identify the species variety of rats and infection rate of schistosomiasis in rats in schistosomiasis Napu endemic areas, especially in Dodolo and Kaduwaa villages, Poso District, Central Sulawesi. This research was an observational study that conducted from May to June 2018. Trap the rats was carried out for three consecutive nights using 100 traps that were conducted in different places, namely cacao fields, bamboo groves, corn fields, and shrubs. The total number of rats caught in Dodolo Village was 15 of the 100 traps. The species of rats found were Rattus argentiventer, Rattus sp., R.tanezumi, R.exulans, Maxomys muschenbroekii, and Paruromys dominator. The number of rats infected with schistosomiasis was 7 (46,67% infection rate). The total number of rats caught in Kaduwaa Village was 13 of the 100 traps. The species oof rats found were Rattus argentiventer, R.tanezumi, and R.exulans. The number of rats infected with schistosomiasis were 3 (23,07% infection rate). From the results can be concluded that sylvatic transmission of schistosomiasis still occured in endemic areas. Abstrak Tikus dikenal sebagai reservoir alami dari beberapa infestasi cacing yang penting bagi kesehatan masyarakat, salah satunya schistosomiasis. Tikus mengandung telur cacing Schistosoma japonicum yang dapat ditularkan ke manusia secara tidak langsung melalui hospes keong perantara schistosomiasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tikus dan tingkat infestasi cacing S. japonicum pada tikus di daerah endemis schistosomiasis Napu, khususnya di Desa Dodolo dan Kaduwaa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini merupakan studi observasional yang dilakukan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2018. Penangkapan tikus dilakukan selama tiga malam berturut-turut menggunakan 100 perangkap mati yang dipasang pada tempat yang berbeda, yaitu daerah fokus keong kebun cokelat, kebun bambu, kebun aren, kebun enau, aliran air, padang rumput, dan sawah. Jumlah total tikus yang tertangkap di Desa Dodolo adalah 15 ekor. Jenis tikus yang ditemukan yaitu Rattus argentiventer, Rattus sp., R.tanezumi, R.exulans, Maxomys muechenbroekii, dan Paruromys dominator. Jumlah tikus yang terinfestasi schistosomiasis sebanyak 7 ekor (infection rate 46,67%). Jumlah total tikus yang tertangkap di Desa Kaduwaa adalah 13 ekor dari 100 perangkap yang dipasang selama tiga malam. Jenis tikus yang ditemukan yaitu Rattus argentiventer, R.tanezumi, dan R.exulans. Jumlah tikus yang terinfestasi schistosomiasis adalah 3 ekor (infection rate 23,07%). Berdasarkan temuan tikus yang terinfestasi schistosomiasis tersebut dapat disimpulkan bahwa penularan schistosomiasis yang melibatkan hewan liar masih terjadi di daerah endemis Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.  
大鼠被认为是几种对公共卫生具有重要意义的蠕虫感染的天然宿主,其中之一是血吸虫病。本研究旨在了解纳普血吸虫病流行区,特别是苏拉威西中部波索区Dodolo村和Kaduwaa村大鼠的血吸虫病种类和感染率。该研究是2018年5月至6月进行的一项观察性研究。在可可田、竹林、玉米地、灌木等不同地点设置100个捕鼠器,连续3夜捕鼠。在Dodolo村捕获的老鼠总数为100个陷阱中的15个。发现鼠种为阿根廷家鼠、家鼠、tanezumi家鼠、exulans家鼠、muschenbroekii家鼠和Paruromys dominator家鼠。感染血吸虫病大鼠7只(感染率46.67%)。在Kaduwaa村捕获的老鼠总数为100个陷阱中的13个。发现鼠种为阿根廷鼠、tanezumi鼠和exulans鼠。感染血吸虫病大鼠3只(感染率23.07%)。结果表明,血吸虫病在流行地区仍存在森林传播。【摘要】血吸虫病病原学研究进展:血吸虫病病原学研究进展。日本血吸虫病的病原学研究:日本血吸虫病,日本血吸虫病,日本血吸虫病,日本血吸虫病,日本血吸虫病。Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tikus dan tingkat infestasi cacing S. japonicum paada tikus di daerah endemis血吸虫病Napu, khususnya di Desa Dodolo dan Kaduwaa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah。Penelitian ini merupakan研究观测杨dilakukan padbulan Mei sampai Juni, 2018。Penangkapan tikus dilakukan selama tiga malam berturt -turut menggunakan 100 perangkapan mati yang dipasang pada tempat yang berbeda, yitu daerah fokus keong kebun cokelat, kebun bambu, kebun aren, kebun enau, aliran air, padang rumput, dan sawah。Jumlah total tikus yang tertangkap di Desa Dodolo adalah 15 ekor。阿根廷Rattus argtiventer, Rattus sp., R.tanezumi, R.exulans, Maxomys muechenbroekii, dan Paruromys dominator。塞班雅克7型血吸虫病(感染率46.67%)。Jumlah total tikus yang tertangkap di Desa Kaduwaa adalah 13 ekor dari 100 perangkap yang dipasang selama tiga malam。田中鼠,田中鼠,田中鼠。阿达拉克雅尔河3省血吸虫病(感染率23,07%)。Berdasarkan temuan tikus yang terinfestasi血吸虫病terinstasi,但dapat dispulpulkan bahwa penularan血吸虫病yang melibatkan hewan liar masih terjadi di daerah endemis Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah。
{"title":"Tingkat Infestasi Schistosomiasis Pada Tikus di Daerah Endemis Napu, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah","authors":"Anis Nurwidayati, Hayani Anastasia, Yuyun Srikandi, T. Wijatmiko, M. Amiruddin","doi":"10.22435/vektorp.v14i1.2509","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v14i1.2509","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Rats are known as the natural reservoir of several worm infections that are important for public health, one of which is schistosomiasis. This study aimed to identify the species variety of rats and infection rate of schistosomiasis in rats in schistosomiasis Napu endemic areas, especially in Dodolo and Kaduwaa villages, Poso District, Central Sulawesi. This research was an observational study that conducted from May to June 2018. Trap the rats was carried out for three consecutive nights using 100 traps that were conducted in different places, namely cacao fields, bamboo groves, corn fields, and shrubs. The total number of rats caught in Dodolo Village was 15 of the 100 traps. The species of rats found were Rattus argentiventer, Rattus sp., R.tanezumi, R.exulans, Maxomys muschenbroekii, and Paruromys dominator. The number of rats infected with schistosomiasis was 7 (46,67% infection rate). The total number of rats caught in Kaduwaa Village was 13 of the 100 traps. The species oof rats found were Rattus argentiventer, R.tanezumi, and R.exulans. The number of rats infected with schistosomiasis were 3 (23,07% infection rate). From the results can be concluded that sylvatic transmission of schistosomiasis still occured in endemic areas. \u0000Abstrak \u0000Tikus dikenal sebagai reservoir alami dari beberapa infestasi cacing yang penting bagi kesehatan masyarakat, salah satunya schistosomiasis. Tikus mengandung telur cacing Schistosoma japonicum yang dapat ditularkan ke manusia secara tidak langsung melalui hospes keong perantara schistosomiasis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tikus dan tingkat infestasi cacing S. japonicum pada tikus di daerah endemis schistosomiasis Napu, khususnya di Desa Dodolo dan Kaduwaa, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini merupakan studi observasional yang dilakukan pada bulan Mei sampai Juni tahun 2018. Penangkapan tikus dilakukan selama tiga malam berturut-turut menggunakan 100 perangkap mati yang dipasang pada tempat yang berbeda, yaitu daerah fokus keong kebun cokelat, kebun bambu, kebun aren, kebun enau, aliran air, padang rumput, dan sawah. Jumlah total tikus yang tertangkap di Desa Dodolo adalah 15 ekor. Jenis tikus yang ditemukan yaitu Rattus argentiventer, Rattus sp., R.tanezumi, R.exulans, Maxomys muechenbroekii, dan Paruromys dominator. Jumlah tikus yang terinfestasi schistosomiasis sebanyak 7 ekor (infection rate 46,67%). Jumlah total tikus yang tertangkap di Desa Kaduwaa adalah 13 ekor dari 100 perangkap yang dipasang selama tiga malam. Jenis tikus yang ditemukan yaitu Rattus argentiventer, R.tanezumi, dan R.exulans. Jumlah tikus yang terinfestasi schistosomiasis adalah 3 ekor (infection rate 23,07%). Berdasarkan temuan tikus yang terinfestasi schistosomiasis tersebut dapat disimpulkan bahwa penularan schistosomiasis yang melibatkan hewan liar masih terjadi di daerah endemis Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. \u0000 ","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84084158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Deteksi Penyakit Schistosomiasis Melalui Identifikasi Telur Cacing Pada Feses Manusia Menggunakan Probabilistic Neural Network (PNN)
Pub Date : 2020-06-02 DOI: 10.22435/vektorp.v14i1.2013
Windy Rusma Astuti, Hayani Anastasia, R. Ratianingsih, J. W. Puspitaa, Samarang Samarang
Abstract Schistosomiasis is a zoonotic disease caused by a blood worm in the Trematode class of the genus Schistosoma that lives in a vein. This disease is one of the oldest and most important diseases in the world. In Indonesia, Schistosomiasis is caused by Schistosoma Japonicum Sp. This study focused on the detection of Schistosomiasis disease through identification of worm eggs found in human feces. Based on the result of the observations of the Schistosomiasis Laboratory in Kaduwaa and Dodolo Villages in North Lore Subdistrict, Poso Regency it was found the worm eggs of other species in feces of resident in Kaduwaa and Dodolo villages, namely Ascaris Lumbricoides worm eggs and Ancylostoma Duodenale worm eggs. Principal Component Analysis (PCA) and Linear Discriminant Analysis (LDA) methods are used to extract the egg image for the identification process, while Probabilistic Neural Network (PNN) methods were used to classify the species of the egg. The identification results are influenced by image capture techniques, image cutting techniques, the pixel size in the image, smoothing parameter values, and the number of sample images that used to train and test the data. The average accuracy of worm egg images identification using PNN is 98% with using the value of smoothing parameters 0,2. This result also shows that the Probabilistic Neural Network (PNN) method could be applied to identify the image of worm eggs found in human feces.  Abstrak Schistosomiasis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh cacing darah kelas Trematoda dari genus Schistosoma yang tinggal dalam pembuluh darah vena. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit tertua dan paling penting di dunia. Di Indonesia, Schistosomiasis disebabkan oleh cacing Schistosoma Japonicum Sp. Penelitian ini berfokus pada deteksi penyakit Schistosomiasis melalui identifikasi telur cacing yang terdapat pada feses manusia. Hasil observasi di Laboratorium Schistosomiasis desa Kaduwaa dan Desa Dodolo Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso memperlihatkan ditemukannya pula telur cacing dari spesies lain pada feses masyarakat desa Kaduwaa dan Desa Dodolo, yaitu telur cacing Ascaris Lumbricoides dan Ancylostoma Duodenale. Metode Principal Component Analysis (PCA) dan Linear Discriminant Analysis (LDA) digunakan untuk ekstraksi citra telur dalam proses identifikasi, sementara metode Probabilistic Neural Network (PNN) digunakan untuk klasifikasi spesies telur. Hasil identifikasi dipengaruhi oleh teknik pengambilann citra, teknik pemotongan citra, besarnya piksel pada citra, nilai smoothing parameter, serta jumlah citra sampel yang digunakan untuk data pelatihan dan pengujian. Akurasi rata-rata identifikasi citra telur cacing menggunakan PNN tertinggi yaitu  dengan menggunakan nilai smoothing parameter . Hal ini menunjukkan bahwa metode Probabilistic Neural Network (PNN) dapat diterapkan untuk identifikasi citra telur cacing yang terdapat pada feses manusia.
摘要血吸虫病是由血吸虫属吸虫纲血虫寄生于静脉引起的一种人畜共患疾病。这种疾病是世界上最古老、最重要的疾病之一。在印度尼西亚,血吸虫病是由日本血吸虫(Schistosoma Japonicum Sp.)引起的。本研究的重点是通过鉴定人类粪便中发现的虫卵来检测血吸虫病。根据波索县北洛街道Kaduwaa村和Dodolo村血吸虫病实验室的观察结果,在Kaduwaa村和Dodolo村居民粪便中发现了其他种类的虫卵,即蛔虫虫卵和十二指肠钩虫虫卵。采用主成分分析(PCA)和线性判别分析(LDA)方法提取鸡蛋图像进行识别,采用概率神经网络(PNN)方法对鸡蛋进行种类分类。识别结果受图像捕获技术、图像切割技术、图像中的像素大小、平滑参数值以及用于训练和测试数据的样本图像数量的影响。选取平滑参数为0,2时,采用PNN进行虫卵图像识别的平均准确率为98%。这一结果也表明,概率神经网络(PNN)方法可以用于识别人类粪便中发现的虫卵图像。【摘要】人兽共患病阳血吸虫病,阳恙虫病,阳恙虫属。Penyakit ini merupakan salah satu Penyakit tertua dan paling penting di dunia。在印度尼西亚,传染性血吸虫病是指日本血吸虫病、巴西血吸虫病、巴西血吸虫病、巴西血吸虫病、巴西血吸虫病、巴西血吸虫病、巴西血吸虫病。四川血吸虫病,四川血吸虫病,四川血吸虫病,四川血吸虫病,四川血吸虫病,四川血吸虫病,四川血吸虫病,四川血吸虫病,四川血吸虫病方法采用主成分分析(PCA)和线性判别分析(LDA)分别对不同物种进行判别,方法采用概率神经网络(PNN)分别对不同物种进行判别。Hasil identifikasi dipengaruhi oleh teknik pengambilann citra, teknik peemotongan citra, besarya piksel patada citra, nilai平滑参数,serta jumlah citra样本yang digunakan untuk数据pelatihan dan penguin。Akurasi - rata-rata辨识与孟古纳坎PNN算法的拟合,并给出了孟古纳坎平滑参数。本文采用概率神经网络(PNN)方法,研究了一种基于概率神经网络(PNN)的人工智能识别方法。
{"title":"Deteksi Penyakit Schistosomiasis Melalui Identifikasi Telur Cacing Pada Feses Manusia Menggunakan Probabilistic Neural Network (PNN)","authors":"Windy Rusma Astuti, Hayani Anastasia, R. Ratianingsih, J. W. Puspitaa, Samarang Samarang","doi":"10.22435/vektorp.v14i1.2013","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v14i1.2013","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Schistosomiasis is a zoonotic disease caused by a blood worm in the Trematode class of the genus Schistosoma that lives in a vein. This disease is one of the oldest and most important diseases in the world. In Indonesia, Schistosomiasis is caused by Schistosoma Japonicum Sp. This study focused on the detection of Schistosomiasis disease through identification of worm eggs found in human feces. Based on the result of the observations of the Schistosomiasis Laboratory in Kaduwaa and Dodolo Villages in North Lore Subdistrict, Poso Regency it was found the worm eggs of other species in feces of resident in Kaduwaa and Dodolo villages, namely Ascaris Lumbricoides worm eggs and Ancylostoma Duodenale worm eggs. Principal Component Analysis (PCA) and Linear Discriminant Analysis (LDA) methods are used to extract the egg image for the identification process, while Probabilistic Neural Network (PNN) methods were used to classify the species of the egg. The identification results are influenced by image capture techniques, image cutting techniques, the pixel size in the image, smoothing parameter values, and the number of sample images that used to train and test the data. The average accuracy of worm egg images identification using PNN is 98% with using the value of smoothing parameters 0,2. This result also shows that the Probabilistic Neural Network (PNN) method could be applied to identify the image of worm eggs found in human feces. \u0000 Abstrak \u0000Schistosomiasis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh cacing darah kelas Trematoda dari genus Schistosoma yang tinggal dalam pembuluh darah vena. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit tertua dan paling penting di dunia. Di Indonesia, Schistosomiasis disebabkan oleh cacing Schistosoma Japonicum Sp. Penelitian ini berfokus pada deteksi penyakit Schistosomiasis melalui identifikasi telur cacing yang terdapat pada feses manusia. Hasil observasi di Laboratorium Schistosomiasis desa Kaduwaa dan Desa Dodolo Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso memperlihatkan ditemukannya pula telur cacing dari spesies lain pada feses masyarakat desa Kaduwaa dan Desa Dodolo, yaitu telur cacing Ascaris Lumbricoides dan Ancylostoma Duodenale. Metode Principal Component Analysis (PCA) dan Linear Discriminant Analysis (LDA) digunakan untuk ekstraksi citra telur dalam proses identifikasi, sementara metode Probabilistic Neural Network (PNN) digunakan untuk klasifikasi spesies telur. Hasil identifikasi dipengaruhi oleh teknik pengambilann citra, teknik pemotongan citra, besarnya piksel pada citra, nilai smoothing parameter, serta jumlah citra sampel yang digunakan untuk data pelatihan dan pengujian. Akurasi rata-rata identifikasi citra telur cacing menggunakan PNN tertinggi yaitu  dengan menggunakan nilai smoothing parameter . Hal ini menunjukkan bahwa metode Probabilistic Neural Network (PNN) dapat diterapkan untuk identifikasi citra telur cacing yang terdapat pada feses manusia.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90316863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan terhadap DBD dengan Keberadaan Jentik di Lingkungan Rumah Masyarakat Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018 关于DBD的知识、态度和行动关系,该组织将于2018年在Marelan street pro社区成立
Pub Date : 2020-06-02 DOI: 10.22435/vektorp.v14i1.1671
A. P. Simaremare, Novita Hasiani Simanjuntak, S. Simorangkir
Abstract Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is public health problem in Indonesia and causes  extraordinary event with  high mortality rate. It is caused by Dengue virus infection of the genus Flavivirirus transmitted by Aedes aegypti bite. All regions in Indonesia are risky for contracting DHF because the virus and the mosquitoes have spread widely in residential housing and public places throughout Indonesia. This study used an observational analytic design with cross sectional method. The respondents were people in the Marelan District of Medan. Data on knowledge, attitudes and practices about DHF were obtained through a guided questionnaire. Data about the presence of Aedes aegypti larvae were obtained through direct observation of the environment around the respondent's houses. The chi square analysis showed that the level of knowledge about DHF was not related to the presence of larvae with a p value of 0.128 (p value> 0.05). For attitude and practice aspects indicate relationship with p values of 0.01 and 0.004 (p value< 0.05). Often the knowledge about DHF is not manifested as action to reduce the presence of mosquito larvae causing the disease in their environment. Still, guidance in intensive counseling and motivating the community about eradicating mosquito nests is very important. Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan tingkat kematian yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Dengue dari genus Flavivirus yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantaraan nyamuk Aedes aegypti. Seluruh wilayah di Indonesia berisiko terjangkit penyakit DBD, sebab baik virus penyebab maupun nyamuk penularnya sudah tersebar luas di perumahan penduduk maupun di tempat-tempat umum di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan disain penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Data variabel pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai DBD diperoleh melalui kuesioner secara terpimpin. Data variabel keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti diperoleh melalui observasi secara langsung lingkungan sekitar rumah responden. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai penyakit DBD tidak berhubungan dengan keberadaan jentik dengan nilai p=0,128 (p value >0,05). Untuk aspek sikap dan tindakan menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p masing-masing 0,01 dan 0,004 (p value <0,05). Seringkali pengetahuan mengenai DBD tidak diwujudnyatakan menjadi suatu tindakan untuk mengurangi keberadaan jentik nyamuk penyebab penyakit tersebut di lingkungan rumahnya. Walaupun demikian,pembinaan dalam penyuluhan dan motivasi yang intensif kepada masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk tetap sangat penting dilakukan.
登革出血热(DHF)是印度尼西亚的一个公共卫生问题,具有很高的死亡率。它由埃及伊蚊叮咬传播的黄病毒属登革热病毒感染引起。印度尼西亚所有地区都有感染登革出血热的风险,因为该病毒和蚊子已在印度尼西亚各地的住宅和公共场所广泛传播。本研究采用横断面法观察分析设计。受访者是棉兰市马雷兰区的居民。通过指导性问卷获得关于登革出血热的知识、态度和做法的数据。通过对被调查者房屋周围环境的直接观察获得了埃及伊蚊幼虫存在的数据。卡方分析结果显示,对DHF的了解程度与幼虫的存在无显著相关性,p值为0.128 (p值> 0.05)。在态度和实践方面,p值分别为0.01和0.004 (p值< 0.05)。通常,对登革出血热的了解并未表现为采取行动减少其环境中引起该疾病的蚊子幼虫的存在。尽管如此,在密集咨询和激励社区根除蚊子巢穴方面的指导是非常重要的。【摘要】印度尼西亚登革热(DBD)的发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制、发病机制等。登革达里黄病毒属登革热病毒,埃及伊蚊。印尼白斑病病毒(sebab baik virus):印尼白斑病病毒(penyebab maupun nyamuk)Penelitian ini menggunakan disain; Penelitian分析;观测登甘方法截面。Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Medan Marelan。数据变量pengetahuan, sikap, tindakan, mengeni, DBD, diperperi, melalkuer, secara, pinpin。数据变量keberadaan jentik nyamuk埃及伊蚊,diperoleh, melalui观测站,secara, langsung, lingkungan, sekitar, rumah响应。Hasil分析卡方menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai penyakit DBD tidak berhubungan dengan keberadaan jentik dengan nilai p=0,128 (p值> 0.05)。Untuk speak sikap dan tindakan menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p masing-masing 0,01 dan 0,004 (p值< 0.05)。Seringkali pengetahuan mengenai DBD tidak diwujudnyatakan menjadi suatu tindakan untuk mengurangi keberadan jentik nyamuk penyebab penyakit tersebut di lingkungan rumahnya。Walaupun demikian, penbinaan dalam penyuluhan dan motivasi yang intensias kepada masyarakat tententenberantasan sarang nyamuk tetap sangat pendingdilakukan。
{"title":"Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan terhadap DBD dengan Keberadaan Jentik di Lingkungan Rumah Masyarakat Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018","authors":"A. P. Simaremare, Novita Hasiani Simanjuntak, S. Simorangkir","doi":"10.22435/vektorp.v14i1.1671","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v14i1.1671","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is public health problem in Indonesia and causes  extraordinary event with  high mortality rate. It is caused by Dengue virus infection of the genus Flavivirirus transmitted by Aedes aegypti bite. All regions in Indonesia are risky for contracting DHF because the virus and the mosquitoes have spread widely in residential housing and public places throughout Indonesia. This study used an observational analytic design with cross sectional method. The respondents were people in the Marelan District of Medan. Data on knowledge, attitudes and practices about DHF were obtained through a guided questionnaire. Data about the presence of Aedes aegypti larvae were obtained through direct observation of the environment around the respondent's houses. The chi square analysis showed that the level of knowledge about DHF was not related to the presence of larvae with a p value of 0.128 (p value> 0.05). For attitude and practice aspects indicate relationship with p values of 0.01 and 0.004 (p value< 0.05). Often the knowledge about DHF is not manifested as action to reduce the presence of mosquito larvae causing the disease in their environment. Still, guidance in intensive counseling and motivating the community about eradicating mosquito nests is very important. \u0000Abstrak \u0000Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan sering menimbulkan kejadian luar biasa dengan tingkat kematian yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Dengue dari genus Flavivirus yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui perantaraan nyamuk Aedes aegypti. Seluruh wilayah di Indonesia berisiko terjangkit penyakit DBD, sebab baik virus penyebab maupun nyamuk penularnya sudah tersebar luas di perumahan penduduk maupun di tempat-tempat umum di seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan disain penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Medan Marelan. Data variabel pengetahuan, sikap dan tindakan mengenai DBD diperoleh melalui kuesioner secara terpimpin. Data variabel keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti diperoleh melalui observasi secara langsung lingkungan sekitar rumah responden. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mengenai penyakit DBD tidak berhubungan dengan keberadaan jentik dengan nilai p=0,128 (p value >0,05). Untuk aspek sikap dan tindakan menunjukkan adanya hubungan dengan nilai p masing-masing 0,01 dan 0,004 (p value <0,05). Seringkali pengetahuan mengenai DBD tidak diwujudnyatakan menjadi suatu tindakan untuk mengurangi keberadaan jentik nyamuk penyebab penyakit tersebut di lingkungan rumahnya. Walaupun demikian,pembinaan dalam penyuluhan dan motivasi yang intensif kepada masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk tetap sangat penting dilakukan.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84886331","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Kepadatan dan Keragaman Spesies Nyamuk di Desa Jagaraga Kecamatan Buana Pemaca dan Desa Sukajaya, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Pub Date : 2020-06-02 DOI: 10.22435/vektorp.v14i1.1286
Yahya Yahya, R. I. Pahlepi, Rahayu Hasti Komariah, Desy Asyati, Surakhmi Oktavia
Abstract The study on mosquito diversity was conducted in Jagaraga Village, Buana Pemaca  Subdistrict and Sukajaya Village, Buay Rawan Subdistrict of Ogan Komering Ulu Selatan Regency in 2017. This study aimed to analyze population density of mosquitoes, feeding habits and resting behavior of mosquito, and identify the types of potential /specific breeding habitat of mosquito larvae in OKU Selatan regency. Mosquitoes were collected during the night for 12 hours, started at 06.00 p.m. until 06.00 a.m. by human landing, resting, and cattle landing collection methods. The indoor density of mosquitoes ranged from 0.04-3.96 mosquitoes/person/hour with the highest density of 10,7 on Cx.tritaeniorhyncus. Species of mosquitoes collected in Sukajaya Village were more diverse than in Buana Pemaca Village. There were 12 species and the most dominant species was Cx. tritaeniorhyncus (68.09%), Breeding habitats were identified in rice fields, bricks pit, puddle marsh, and flow of rice fields. Abstrak Penelitian tentang keragaman nyamuk telah dilakukan Di Desa Jagaraga Kecamatan Buana Pemaca dan Desa Sukajaya Kecamatan Buay Rawan Kabupaten OKU Selatan pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kepadatan populasi nyamuk yang tertangkap, menganalisis kebiasaan mencari makan danperilaku beristirahat masing-masing spesies nyamuk yang tertangkap serta mengetahui jenis-jenis habitat perkembangbiakan potensial bagi larva nyamuk yang ada di Kabupaten OKU Selatan. Penangkapan nyamuk dilakukan selama 12 jam dimulai dari pukul 18.00 WIB malam hingga pukul 06.00 pagi, menggunakan metode human landing collection, resting collection dan penangkapan di sekitar kandang ternak. Spesies nyamuk yang tertangkap 12 spesies dan yang paling dominan yaitu Culex tritaeniorhyncus(68,9%). Kepadatan nyamuk yang menggigit per orang per jam (MHD) di dalam rumah berkisar antara 0,04-3,96 ekor/orang/jam. Kepadatan rata-rata paling tinggi pada nyamuk Cx. tritaeniorhyncus 10,7 ekor. Habitat perkembangbiakan berupa sawah, lubang galian tanah liat untuk batu bata, kobakan, aliran sawah.
摘要于2017年在Ogan Komering Ulu Selatan县Buana Pemaca街道Jagaraga村和Buay Rawan街道Sukajaya村进行蚊虫多样性研究。本研究旨在分析西拉坦地区蚊虫种群密度、摄食习性和静息习性,确定蚊虫幼虫潜在/特定孳生地类型。夜间蚊虫采集时间为12小时,从晚上6点开始至早上6点,采用人落、休息和牛落采集方法。室内蚊虫密度为0.04 ~ 3.96只/人/小时,三带喙库蚊密度最高,为10.7只/小时;Sukajaya村蚊种多样性高于Buana Pemaca村。共有12种,优势种为Cx。三带水蚤(68.09%),主要孳生地为稻田、砖坑、水坑沼泽和水田流。【摘要】【摘要】2017年6月1日,中国日报网讯。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kepadatan populasi nyamuk yang tertangkap, menganalis kebiasaan mencari makan danperperaku beristirau masing-masing种nyamuk yang tertangkap serta mengetahui jenis-jenis生境perkembangbiakan潜在的bagi幼虫nyamuk yang ada di Kabupaten OKU Selatan。Penangkapan nyamuk dilakukan selama 12 jam dimulai dari pukul 18.00与malam hinga pukul 06.00 pagi, menggunakan方法人类着陆收集,休息收集丹Penangkapan di sekitar kandang ternak。12种,主要分布在三带喙库蚊中(68.9%)。[2] [j] .中国农业科学,2004(1):1 - 2,1 -3。中国,中国,中国,中国,中国,中国。三带绦虫10,7小时。Habitat perkembangbiakan berupa sawah, lubang galian tanah liat untuk batu bata, kobakan, aliran sawah。
{"title":"Kepadatan dan Keragaman Spesies Nyamuk di Desa Jagaraga Kecamatan Buana Pemaca dan Desa Sukajaya, Kecamatan Buay Rawan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan","authors":"Yahya Yahya, R. I. Pahlepi, Rahayu Hasti Komariah, Desy Asyati, Surakhmi Oktavia","doi":"10.22435/vektorp.v14i1.1286","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v14i1.1286","url":null,"abstract":"Abstract \u0000The study on mosquito diversity was conducted in Jagaraga Village, Buana Pemaca  Subdistrict and Sukajaya Village, Buay Rawan Subdistrict of Ogan Komering Ulu Selatan Regency in 2017. This study aimed to analyze population density of mosquitoes, feeding habits and resting behavior of mosquito, and identify the types of potential /specific breeding habitat of mosquito larvae in OKU Selatan regency. Mosquitoes were collected during the night for 12 hours, started at 06.00 p.m. until 06.00 a.m. by human landing, resting, and cattle landing collection methods. The indoor density of mosquitoes ranged from 0.04-3.96 mosquitoes/person/hour with the highest density of 10,7 on Cx.tritaeniorhyncus. Species of mosquitoes collected in Sukajaya Village were more diverse than in Buana Pemaca Village. There were 12 species and the most dominant species was Cx. tritaeniorhyncus (68.09%), Breeding habitats were identified in rice fields, bricks pit, puddle marsh, and flow of rice fields. \u0000Abstrak \u0000Penelitian tentang keragaman nyamuk telah dilakukan Di Desa Jagaraga Kecamatan Buana Pemaca dan Desa Sukajaya Kecamatan Buay Rawan Kabupaten OKU Selatan pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kepadatan populasi nyamuk yang tertangkap, menganalisis kebiasaan mencari makan danperilaku beristirahat masing-masing spesies nyamuk yang tertangkap serta mengetahui jenis-jenis habitat perkembangbiakan potensial bagi larva nyamuk yang ada di Kabupaten OKU Selatan. Penangkapan nyamuk dilakukan selama 12 jam dimulai dari pukul 18.00 WIB malam hingga pukul 06.00 pagi, menggunakan metode human landing collection, resting collection dan penangkapan di sekitar kandang ternak. Spesies nyamuk yang tertangkap 12 spesies dan yang paling dominan yaitu Culex tritaeniorhyncus(68,9%). Kepadatan nyamuk yang menggigit per orang per jam (MHD) di dalam rumah berkisar antara 0,04-3,96 ekor/orang/jam. Kepadatan rata-rata paling tinggi pada nyamuk Cx. tritaeniorhyncus 10,7 ekor. Habitat perkembangbiakan berupa sawah, lubang galian tanah liat untuk batu bata, kobakan, aliran sawah.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84866310","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
期刊
Jurnal Vektor Penyakit
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1