首页 > 最新文献

Jurnal Vektor Penyakit最新文献

英文 中文
Penggunaan Temephos di Rumah Tangga dan Pengaruhnya terhadap Kepadatan Jentik Aedes sp di Kelurahan Balaroa, Kota Palu
Pub Date : 2019-06-17 DOI: 10.22435/vektorp.v13i1.993
Ade Kurniawan, M. Nurjana, Yuyun Srikandi
Abstract Cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) have increased from year to year which has become a health problem in Indonesia. DHF vector control using chemicals, especially temephos, is still popular in the community compared to other controls and has received attention from most program managers because it is still effective in killing larvae of Aedes sp. The purpose of this study was to explore the use of temephos in the household and its relationship with the larva density of larvae of Aedes sp in the Balaroa village of Palu City with a cross sectional design Data collection was done by larva survey and interview using a structured questionnaire. The results of a study of 200 homes surveyed showed that households that used temephos were very few (19.5%), 97.4% of them used temephos correctly. Households that use temephos correctly, 65.8% of larvae densities are low, while 34.2% are still found to be high with the most use by housewives. Households in Balaroa Village use very little money to control dengue mosquitoes. It is necessary to increase the use of abate in the household through the dissemination of information about functions, and the practice of using temephos to the community, especially to housewives and improve the distribution system of temephos through posyandu activities or other activities. Abstrak Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat dari tahun ke tahun sehingga menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pengendalian vektor DBD menggunakan bahan kimia terutama temephos masih popular di masyarakat dibanding dengan pengendalian lain dan mendapat perhatian oleh sebagian besar pengelolah program karena masih efektif membunuh jentik Aedes sp. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplor penggunaan temephos di rumah tangga dan hubungannya dengan kepadatan jentik Aedes spdi kelurahan Balaroa Kota Palu dengan desain cross sectional Pengumpulan data dilakukan dengan survei jentik dan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Hasil penelitian dari 200 rumah yang disurvei menunjukkan bahwa rumah tangga yang menggunakan temephos sangat sedikit (19,5%), 97,4% diantaranya menggunakan temephos dengan benar. Rumah tangga yang menggunakan temephos dengan benar, 65,8% angka kepadatan jentiknya rendah, sedangkan  34,2% masih ditemukan tinggi dengan penggunaan paling banyak oleh ibu rumah tangga. Rumah tangga di Kelurahan Balaroa sangat sedikit menggunakan temepos untuk mengendalikan nyamuk DBD. Perlu peningkatan penggunaan abate di rumah tangga melalui penyebarluasan informasi mengenai fungsi, dan praktik penggunaan temephos kepada masyarakat terutama pada ibu rumah tangga dan memperbaiki system distribusi temephos melalui kegiatan posyandu ataupun kegiatan lainnya.  
登革出血热(DHF)病例逐年增加,已成为印尼的一大卫生问题。使用化学品,特别是双硫磷控制登革出血热病媒,仍然是受欢迎的在社区相比其他控件,并收到大多数项目经理关注因为它仍有效地杀死伊蚊的幼虫sp。本研究的目的是探讨家庭中使用双硫磷及其关系的幼虫密度的伊蚊幼虫sp巴鲁Balaroa村的城市与横断面设计数据收集是由幼虫使用结构化的问卷调查和访谈。对200个家庭的调查结果表明,使用双硫磷的家庭很少(19.5%),其中97.4%正确使用双硫磷。在正确使用双硫磷的家庭中,65.8%的家庭幼虫密度低,34.2%的家庭幼虫密度高,其中家庭主妇使用双硫磷最多。Balaroa村的家庭用很少的钱来控制登革热蚊子。有必要通过向社区,特别是家庭主妇宣传使用双硫磷的功能信息,增加在家庭中使用双硫磷的做法,并通过posyandu活动或其他活动改善双硫磷的分配制度。【摘要】印度尼西亚登革热(DBD)脑膜炎kat dari tahun ke tahun sehingga menjadi masalah kesehatan di Indonesia。Pengendalian vektor DBD menggunakan bahan kimia terutama双硫磷masih流行di步伐dibanding dengan Pengendalian躺丹mendapat perhatian oleh pokalchuk sebagian大的pengelolah程序林嘉欣masih efektif membunuh jentik伊蚊sp。Tujuan penelitian ini adalah mengeksplor penggunaan双硫磷di名叫tangga丹hubungannya dengan kepadatan jentik伊蚊spdi kelurahan Balaroa哥打巴鲁dengan desain横截面数据Pengumpulan dilakukan dengan survei jentik丹wawancara menggunakankuesioner terstruktur。Hasil penelitian dari 200 rumah yang disurvei menunjukkan bahwa rumah tangga yang menggunakan双硫磷sangat sedikit (19.5%), 97,4% diantaranya menggunakan双硫磷denengan benar。鲁玛唐加,杨梦古纳坎,temephos, dengan benar, 65,8% angka kepadatan jentiknya rendah, sedangkan, 34,2% masih ditemukan tinggi, dengan penggunaan paling, banyak oleh ibu鲁玛唐加。Rumah tangga di Kelurahan Balaroa sangat sedikit menggunakan temepos untuk mengendalkan nyamuk DBD。Perlu peningkatan penggunaan abate di rumah tanga melalui penyebarluan informasmengenai真菌,dan praktik penggunaan temephos kepada masyarakat terutama pada ibu rumah tangaan memperbaiki系统分布业务temephos melalui kegiatan posyandu ataupun kegiatan lainnya。
{"title":"Penggunaan Temephos di Rumah Tangga dan Pengaruhnya terhadap Kepadatan Jentik Aedes sp di Kelurahan Balaroa, Kota Palu","authors":"Ade Kurniawan, M. Nurjana, Yuyun Srikandi","doi":"10.22435/vektorp.v13i1.993","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v13i1.993","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Cases of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) have increased from year to year which has become a health problem in Indonesia. DHF vector control using chemicals, especially temephos, is still popular in the community compared to other controls and has received attention from most program managers because it is still effective in killing larvae of Aedes sp. The purpose of this study was to explore the use of temephos in the household and its relationship with the larva density of larvae of Aedes sp in the Balaroa village of Palu City with a cross sectional design Data collection was done by larva survey and interview using a structured questionnaire. The results of a study of 200 homes surveyed showed that households that used temephos were very few (19.5%), 97.4% of them used temephos correctly. Households that use temephos correctly, 65.8% of larvae densities are low, while 34.2% are still found to be high with the most use by housewives. Households in Balaroa Village use very little money to control dengue mosquitoes. It is necessary to increase the use of abate in the household through the dissemination of information about functions, and the practice of using temephos to the community, especially to housewives and improve the distribution system of temephos through posyandu activities or other activities. \u0000Abstrak \u0000Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat dari tahun ke tahun sehingga menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pengendalian vektor DBD menggunakan bahan kimia terutama temephos masih popular di masyarakat dibanding dengan pengendalian lain dan mendapat perhatian oleh sebagian besar pengelolah program karena masih efektif membunuh jentik Aedes sp. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplor penggunaan temephos di rumah tangga dan hubungannya dengan kepadatan jentik Aedes spdi kelurahan Balaroa Kota Palu dengan desain cross sectional Pengumpulan data dilakukan dengan survei jentik dan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Hasil penelitian dari 200 rumah yang disurvei menunjukkan bahwa rumah tangga yang menggunakan temephos sangat sedikit (19,5%), 97,4% diantaranya menggunakan temephos dengan benar. Rumah tangga yang menggunakan temephos dengan benar, 65,8% angka kepadatan jentiknya rendah, sedangkan  34,2% masih ditemukan tinggi dengan penggunaan paling banyak oleh ibu rumah tangga. Rumah tangga di Kelurahan Balaroa sangat sedikit menggunakan temepos untuk mengendalikan nyamuk DBD. Perlu peningkatan penggunaan abate di rumah tangga melalui penyebarluasan informasi mengenai fungsi, dan praktik penggunaan temephos kepada masyarakat terutama pada ibu rumah tangga dan memperbaiki system distribusi temephos melalui kegiatan posyandu ataupun kegiatan lainnya. \u0000 ","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84815579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Lotion Ekstrak Daun Zodia (Evodia sauveolens) Sebagai Repellent Nyamuk Aedes sp
Pub Date : 2018-12-17 DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.839
Indah Werdiningsih, Riski Amalia
AbstractDengue fever is vector borne disease by Aedes sp. mosquito. Insecticide was used widespreadly to control this vector. The use of insecticide in long periode will arise problemssuch as polluting the environment, killing non-target organism, and causing vectorresistant. It is need to looking for natural ingredient to use as the repellent of mosquitoescontact. Zodia plant (Evodia sauveolens) is contain active substances among otherlinanool and a-pinene which are natural active ingredients as mosquitoes repellent. Thestudy aimed to determine the influence of lotion from Zodia leaves extract against Aedessp. mosquitoes. The study design was post test only control. The result showed the highestprotection lotion zodia leaf extract (Evodia sauveolens) against Aedes sp. was atconcentration of 50% and 60%, ie 90% in the first hour. Long time protection longestpower was concentration 60%, that can reached up to 6 hours at 16%. We can concludethat there was an influence of the application of lotion from Zodia leaves extract to theprotection against Aedes sp. Abstrak Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp.Penggunaan insektisida merupakan cara yang sering digunakan. Namun demikian,penggunaan insektisida dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Salah satutindakan pencegahan kontak nyamuk adalah dengan pemakaian repellent yangumumnya berbahan aktif kimia sintetis. Untuk itu perlu dicari bahan alami yang lebihaman, diantaranya penggunaan tanaman zodia (Evodia sauveolens) yang mengandungbahan aktif linanool dan a-pinene yang merupakan bahan alami penolak nyamuk.Metode penelitian ini post tes only control design. Pembuatan ekstrak dengan metodedestilasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian lotionekstrak daun zodia terhadap daya proteksi nyamuk Aedes sp. Hasil penelitianmenunjukkan daya proteksi lotion ekstrak daun zodia (Evodia sauveolens) terhadapnyamuk Aedes sp. paling tinggi pada konsentrasi 50% dan 60% pada jam pertama yaitu90 %. Daya proteksi terlama diperoleh pada konsentrasi 60% yang dapat mencapai jamke-6 sebanyak 16%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan ada pengaruh pengolesanlotion ekstrak daun zodia terhadap daya proteksi nyamuk Aedes sp.
摘要登革热是一种由伊蚊传播的病媒传染病。广泛使用杀虫剂控制该病媒。长期使用杀虫剂会产生污染环境、杀死非目标生物、引起病媒抗药性等问题。需要寻找天然成分作为蚊虫接触的驱蚊剂。吴茱萸(Evodia sauveolens)是一种具有天然驱蚊活性成分的植物。本研究旨在确定佐佐叶提取物洗剂对黄疸病的影响。蚊子。本研究设计仅为测试后对照。结果表明,黄茱萸叶提取物对伊蚊的防护效果在浓度为50%和60%时最高,即在1 h内达到90%。长时间保护,浓度为60%,在浓度为16%时可达6小时。由此可见,紫苏叶提取物洗剂的应用对伊蚊的防护效果有一定的影响。Namun demikian, penggunainsektisida, dapat menmenbulkkan, pengenkungan。这是一种驱蚊剂,能驱除蚊虫,防止蚊虫叮咬。Untuk itu perlu dicari bahan alami yang lebihaman, diantaranya penggunaan tanaman zodia (Evodia sauveolens) yang mengandungbahan aktif linanool dan a-pinene yang merupakan bahan alami penolak nyamuk。Metode penelitian是唯一的控制设计。Pembuatan ekstrak dengan mettodedestilasi。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian lotionekstrak dawan zodia terhadap daya proteksi nyamuk Aedes sp. Hasil penelitianmenunjukkan daya proteksi lotionekstrak dawan zodia (Evodia sauveolens) terhadapnyamuk Aedes sp. paling tinggi paada konsentrasi 50%和60% paada jam pertama yaitu90%。大雅proteksi terlama diperoleh paada konsentrasi 60% yang dapat mencapai jamke-6 sebanyak 16%。Berdasarkan hasil dapat dispulpulkan ada pengaruh pengolesanlotion ekstrak dawdia terhadap daya proteksi nyamuk Aedes sp。
{"title":"Lotion Ekstrak Daun Zodia (Evodia sauveolens) Sebagai Repellent Nyamuk Aedes sp","authors":"Indah Werdiningsih, Riski Amalia","doi":"10.22435/vektorp.v12i2.839","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.839","url":null,"abstract":"AbstractDengue fever is vector borne disease by Aedes sp. mosquito. Insecticide was used widespreadly to control this vector. The use of insecticide in long periode will arise problemssuch as polluting the environment, killing non-target organism, and causing vectorresistant. It is need to looking for natural ingredient to use as the repellent of mosquitoescontact. Zodia plant (Evodia sauveolens) is contain active substances among otherlinanool and a-pinene which are natural active ingredients as mosquitoes repellent. Thestudy aimed to determine the influence of lotion from Zodia leaves extract against Aedessp. mosquitoes. The study design was post test only control. The result showed the highestprotection lotion zodia leaf extract (Evodia sauveolens) against Aedes sp. was atconcentration of 50% and 60%, ie 90% in the first hour. Long time protection longestpower was concentration 60%, that can reached up to 6 hours at 16%. We can concludethat there was an influence of the application of lotion from Zodia leaves extract to theprotection against Aedes sp. \u0000Abstrak \u0000Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp.Penggunaan insektisida merupakan cara yang sering digunakan. Namun demikian,penggunaan insektisida dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Salah satutindakan pencegahan kontak nyamuk adalah dengan pemakaian repellent yangumumnya berbahan aktif kimia sintetis. Untuk itu perlu dicari bahan alami yang lebihaman, diantaranya penggunaan tanaman zodia (Evodia sauveolens) yang mengandungbahan aktif linanool dan a-pinene yang merupakan bahan alami penolak nyamuk.Metode penelitian ini post tes only control design. Pembuatan ekstrak dengan metodedestilasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian lotionekstrak daun zodia terhadap daya proteksi nyamuk Aedes sp. Hasil penelitianmenunjukkan daya proteksi lotion ekstrak daun zodia (Evodia sauveolens) terhadapnyamuk Aedes sp. paling tinggi pada konsentrasi 50% dan 60% pada jam pertama yaitu90 %. Daya proteksi terlama diperoleh pada konsentrasi 60% yang dapat mencapai jamke-6 sebanyak 16%. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan ada pengaruh pengolesanlotion ekstrak daun zodia terhadap daya proteksi nyamuk Aedes sp.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73400351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Pengaruh Perbedaan Ekosistem dan Faktor Lingkungan terhadap Keragaman Jenis Kelelawar di Kabupaten Tojo Una - Una dan Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah 生态系统差异和环境因素对苏拉威西省Tojo Una - Una区蝙蝠种类的多样性的影响
Pub Date : 2018-12-17 DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.291
Anis Nurwidayati, Made Agus Nurjana
Abstract The bat species biodiversity varies across environments in six different ecosystems based on Vectora 2015 Research Report. These ecosystems were distant forests and near settlements, non forests near and far residential, as well as near and remote coastal settlements. We measured species diversity (Shannon-Wiener index), environmental factors were also measured during bat surveys, ie air temperature, humidity and weather during survey. This paper was a further analysis of Vectora 2015 Research Report. The analysis was aimed to determine the impact of environmental factors to the bat species diversity especially in Tojo Una-Una and Tolitoli District. We found that the temperature and humidity factors significantly affect the diversity of bat species. The highest species diversity found in the forest near settlement, that was 0,3396. Abstrak Data Riset Khusus Vektora tahun 2015 menunjukkan adanya keragaman spesieskelelawar di lokasi riset yang terdiri atas enam ekosistem yang berbeda. Ekosistemtersebut adalah hutan , non hutan jauh dan dekat pemukiman dekat dan jauhpemukiman, serta dekat dan jauh pemukiman pantai . Faktor lingkungan juga diukurpada saat dilakukan survei kelelawar, yaitu suhu udara, kelembaban dan cuaca saatpenangkapan. Tulisan ini merupakan hasil analisis lanjut Riset Khusus vektora tahun2015. Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh ekosistemdan faktor lingkungan (suhu, kelembaban dan cuaca) terhadap keragaman jeniskelelawar di Kabupaten Tojo Una-Una dan Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah danperannya sebagai reservoir penyakit zoonosis. Hasil analisis menunjukkan bahwafaktor suhu dan kelembaban berpengaruh pada keragaman spesies kelelawar secarasignifikan.
基于Vectora 2015年研究报告,在6个不同生态系统中,蝙蝠物种多样性在不同环境下存在差异。这些生态系统包括远处的森林和近处的聚落,近处和远处的非森林居住区,以及近处和远处的沿海聚落。我们测量了物种多样性(Shannon-Wiener指数),并测量了环境因子,即调查期间的气温、湿度和天气。本文是对Vectora 2015 Research Report的进一步分析。分析环境因素对东条乌纳乌纳和托利托利地区蝙蝠物种多样性的影响。我们发现温度和湿度因素对蝙蝠物种多样性有显著影响。聚落附近的森林物种多样性最高,为0,3396。【摘要】数据集:Khusus Vektora tahun 2015 menunjukkan adanya keragaman speseskelelawar di lokasi Riset yang terdii数据集:生态系统yang berbea。但以赛亚的名字是阿达拉胡檀,非胡檀的名字是阿达拉胡檀,阿达拉胡檀,阿达拉胡檀,阿达拉胡檀,阿达拉胡檀,阿达拉胡檀,阿达拉胡檀。林昆根juga diukurpada saat dilakukan survei kelelawar, yitu suhu udara, kelembaban an cuaca saatpenangkapan。Tulisan ini merupakan hasil分析了Riset Khusus vektora, 2015。分析dilakukan dengan tujuan为她mengidentifikasi pengaruh ekosistemdan faktor lingkungan(苏沪,kelembaban丹cuaca) terhadap keragaman jeniskelelawar di县东城Una-Una丹Tolitoli Provinsi苏拉威西Tengah danperannya sebagai水库penyakit人畜共患病。哈西尔分析:苏胡、克兰、克兰、克兰、克兰、克兰、克兰、克兰、克兰、克兰。
{"title":"Pengaruh Perbedaan Ekosistem dan Faktor Lingkungan terhadap Keragaman Jenis Kelelawar di Kabupaten Tojo Una - Una dan Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah","authors":"Anis Nurwidayati, Made Agus Nurjana","doi":"10.22435/vektorp.v12i2.291","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.291","url":null,"abstract":"Abstract \u0000The bat species biodiversity varies across environments in six different ecosystems based on Vectora 2015 Research Report. These ecosystems were distant forests and near settlements, non forests near and far residential, as well as near and remote coastal settlements. We measured species diversity (Shannon-Wiener index), environmental factors were also measured during bat surveys, ie air temperature, humidity and weather during survey. This paper was a further analysis of Vectora 2015 Research Report. The analysis was aimed to determine the impact of environmental factors to the bat species diversity especially in Tojo Una-Una and Tolitoli District. We found that the temperature and humidity factors significantly affect the diversity of bat species. The highest species diversity found in the forest near settlement, that was 0,3396. \u0000Abstrak \u0000Data Riset Khusus Vektora tahun 2015 menunjukkan adanya keragaman spesieskelelawar di lokasi riset yang terdiri atas enam ekosistem yang berbeda. Ekosistemtersebut adalah hutan , non hutan jauh dan dekat pemukiman dekat dan jauhpemukiman, serta dekat dan jauh pemukiman pantai . Faktor lingkungan juga diukurpada saat dilakukan survei kelelawar, yaitu suhu udara, kelembaban dan cuaca saatpenangkapan. Tulisan ini merupakan hasil analisis lanjut Riset Khusus vektora tahun2015. Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh ekosistemdan faktor lingkungan (suhu, kelembaban dan cuaca) terhadap keragaman jeniskelelawar di Kabupaten Tojo Una-Una dan Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah danperannya sebagai reservoir penyakit zoonosis. Hasil analisis menunjukkan bahwafaktor suhu dan kelembaban berpengaruh pada keragaman spesies kelelawar secarasignifikan.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89115564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Potensi Ekstrak Daun Marigold (Tagetes erecta L.) sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti di Laboratorium 可能的万寿菊提取物(Tagetes erecta L)是实验室中对埃及幼虫的杀虫剂
Pub Date : 2018-12-17 DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.898
Marini Marini, Vivin Mahdalena, Tanwirotun Ni’mah
Abstract Control of mosquito vectors by using natural ingredients is being developed intensively. Marigold (Tagetes erecta) was widely used as a mosquito repellent plant. The results of research before had found that marigold leaf extract has a repulsive effect on Aedes aegypti mosquitoes. This study aimed to identify the potential of marigold leaf extract as larvacide against Ae. aegypti larvae in the laboratory. The material used in this research was extracts of marigold leaves. Larvacide test was carried out by dissolving of extract in water at the concentration of 2,000 ppm, 4,000 ppm, 6,000 ppm, 8,000 ppm, and 10,000 ppm. The larvae used was Ae. aegypti larvae as many as 25 larvae each five treatment of replications. Probit analysis was conducted on larval mortality after 24 hours of exposure. The results of the probit analysis showed that the estimated concentration of extracts that could result in larval mortality up to 95% (LC95) was 7,456 ppm. From the result we can conclude that ethanol extract of marigold leaves (T. erecta L. ) has the biolarvacidal activity against larvae. Abstrak Pengendalian vektor nyamuk dengan memanfaatkan bahan alam makin banyak dikembangkan. Marigold (T. erecta) merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan  sebagai tanaman pengusir nyamuk. Hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa ekstrak daun memiliki daya tolak terhadap nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi ekstrak daun marigold sebagai larvasida terhadap larva Ae. aegypti instar III di laboratorium. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol daun marigold hasil ekstraksi dari penelitian sebelumnya. Uji larvasida dilakukan dengan melarutkan ekstrak dalam air pada konsentrasi 2.000 ppm, 4.000 ppm, 6.000 ppm, 8.000 ppm, dan 10.000 ppm. Larva yang digunakan yaitu larva Ae. aegypti sebanyak 25 larva tiap perlakuan dengan lima ulangan. Dilakukan analisis probit terhadap kematian larva setelah 24 jam paparan. Hasil analisa probit menunjukkan perkiraan konsentrasi ekstrak yang mampu mengakibatkan kematian larva hingga 95% (LC95 ) adalah 7.456 ppm. Ekstrak etanol daun marigold (T.erecta L.) memiliki potensi sebagai biolarvasida terhadap larva Ae. aegypti.  
摘要利用天然成分控制蚊媒正在得到大力发展。万寿菊(Tagetes erecta)作为一种驱蚊植物被广泛使用。此前已有研究发现,万寿菊叶提取物对埃及伊蚊具有驱避作用。本研究旨在鉴定万寿菊叶提取物作为抗伊蚊幼虫剂的潜力。实验室里的埃及伊蚊幼虫。本研究使用的材料为万寿菊叶提取物。将提取液溶解于浓度为2000 ppm、4000 ppm、6000 ppm、8000 ppm和10000 ppm的水中,进行灭蚊剂试验。使用的幼虫为伊蚊。埃及伊蚊幼虫多达25只,每处理5次繁殖。对暴露24小时后的幼虫死亡率进行概率分析。probit分析结果表明,可导致幼虫死亡率高达95% (LC95)的提取物的估计浓度为7,456 ppm。结果表明,万寿菊叶乙醇提取物具有对幼虫有杀虫活性。[摘要]彭根大连向量nyamuk dengan manfaatkan bahan alam makyak dikembangkan。万寿菊(T. erecta) merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai tanaman pengusir nyamuk。Hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa ekstrak and memiliki daya tohahak nyamuk Ae。蚊。金盏花苗期发育的研究。金盏花苗期发育的研究。埃及星III实验室。Bahan yang digunakan padpadpenelitian ini adalah ekstrak etanol daum万寿菊hasil ekstraksi dari penelitian sebelumnya。Uji larvasida dilakukan dengan melarutkan ekstrak dalam air paada konsentrasi 2.000 ppm、4.000 ppm、6.000 ppm、8.000 ppm和10.000 ppm。幼虫杨地纳坎亚图幼虫。埃及伊蚊sebanyak 25幼虫tiap perlakuan dunan Lima ulangan。Dilakukan分析了24个果酱狗仔的可能性,即kematian幼虫。Hasil analisa probit menunjukkan perkiraan konsentrasi ekstrak yang mampu mengakibatkan kematian larva hingga 95% (LC95) adalah 7.456 ppm。金盏花(T.erecta L.),金盏花,金盏花,金盏花,金盏花蚊。
{"title":"Potensi Ekstrak Daun Marigold (Tagetes erecta L.) sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti di Laboratorium","authors":"Marini Marini, Vivin Mahdalena, Tanwirotun Ni’mah","doi":"10.22435/vektorp.v12i2.898","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.898","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Control of mosquito vectors by using natural ingredients is being developed intensively. Marigold (Tagetes erecta) was widely used as a mosquito repellent plant. The results of research before had found that marigold leaf extract has a repulsive effect on Aedes aegypti mosquitoes. This study aimed to identify the potential of marigold leaf extract as larvacide against Ae. aegypti larvae in the laboratory. The material used in this research was extracts of marigold leaves. Larvacide test was carried out by dissolving of extract in water at the concentration of 2,000 ppm, 4,000 ppm, 6,000 ppm, 8,000 ppm, and 10,000 ppm. The larvae used was Ae. aegypti larvae as many as 25 larvae each five treatment of replications. Probit analysis was conducted on larval mortality after 24 hours of exposure. The results of the probit analysis showed that the estimated concentration of extracts that could result in larval mortality up to 95% (LC95) was 7,456 ppm. From the result we can conclude that ethanol extract of marigold leaves (T. erecta L. ) has the biolarvacidal activity against larvae. \u0000Abstrak \u0000Pengendalian vektor nyamuk dengan memanfaatkan bahan alam makin banyak dikembangkan. Marigold (T. erecta) merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan  sebagai tanaman pengusir nyamuk. Hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa ekstrak daun memiliki daya tolak terhadap nyamuk Ae. aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi ekstrak daun marigold sebagai larvasida terhadap larva Ae. aegypti instar III di laboratorium. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak etanol daun marigold hasil ekstraksi dari penelitian sebelumnya. Uji larvasida dilakukan dengan melarutkan ekstrak dalam air pada konsentrasi 2.000 ppm, 4.000 ppm, 6.000 ppm, 8.000 ppm, dan 10.000 ppm. Larva yang digunakan yaitu larva Ae. aegypti sebanyak 25 larva tiap perlakuan dengan lima ulangan. Dilakukan analisis probit terhadap kematian larva setelah 24 jam paparan. Hasil analisa probit menunjukkan perkiraan konsentrasi ekstrak yang mampu mengakibatkan kematian larva hingga 95% (LC95 ) adalah 7.456 ppm. Ekstrak etanol daun marigold (T.erecta L.) memiliki potensi sebagai biolarvasida terhadap larva Ae. aegypti. \u0000 ","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82080427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pemetaan Keong Fokus Oncomelania hupensis lindoensis di Empat Desa Schistosomiasis di Kabupaten Sigi dan Poso
Pub Date : 2018-12-17 DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.849
Samarang Pawakkangi, Malonda Maksud, Mujiyanto Mujiyanto, Junus Widjaja, Hayani Anastasia
Abstract The habitat of Oncomelania hupensis lindoensis snails was found widely spread in the three areas of the Napu, Bada and Lindu Highlands with the infection rate above 1%. The last focus distribution map of this snail was done eight years ago. Therefore,  it needs to be updated. This study aimed to identify and map the primary and secondary foci area of O.hupensis lindoensis snail. Mapping of  the intermediate host of schistosoma, O. hupensis lindoensis was conducted for seven month in four schistosomiasis endemic villages in Poso and Sigi District of Central Sulawesi in 2016. The result showed that snail of O. hupensis lindoensis in Sedoa was found reduced to 33 foci, in Watutau Village was also reduced to two foci, in Tomehipi Village was found increased become eight foci, and in Tomado Village was found reduced become 15 foci. The foci areas needs to be changed into agricultural land, to reduce the number and area of O. hupensis lindoensis.  Abstrak Penyebaran habitat keong O. hupensis lindoensis ditemukan di tiga wilayah yaitu Dataran Tinggi Napu, Bada dan Lindu dengan infection rate di atas 1%. Data distribusi fokus telah dilakukan delapan tahun lalu melalui pemetaan fokus, sehingga perlu diperbaharui. Telah dilakukan pemetaan habitat perantara schistosomiasis keong O. hupensis lindoensis selama tujuh bulan di empat daerah endemis di Kabupaten Poso dan Sigi Sulawesi Tengah. Studi ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi fokus keong O. hupensis lindoensis di dataran tinggi Napu, Bada, dan Lindu, sebagai pembaharuan data perkembangan fokus di daerah endemis. Hasil pemetaan habitat hospes perantara schistosomiasis keong O. hupensis lindoensis menunjukan bahwa jumlah fokus keong O. hupensis lindoensis di Desa Sedoa menurun menjadi 33 fokus, di Desa Watutau jumlah fokus menurun menjadi dua fokus, di Desa Tomehipi meningkat menjadi delapan fokus, dan di Desa Tomado menurun menjadi 15 fokus. Aktivitas pengelolaan area fokus menjadi lahan produktif perlu diintensifkan guna mengurangi jumlah fokus O. hupensis lindoensis.
摘要在纳普、巴达和林都高地3个地区,发现lindoensis钉螺的栖息地广泛分布,感染率均在1%以上。这只蜗牛的最后一张焦点分布图是在八年前绘制的。因此,它需要更新。本研究旨在鉴定和绘制林多血吸虫主要和次要疫区。2016年,在苏拉威西省中部波索县和锡吉县的4个血吸虫病流行村进行了为期7个月的血吸虫中间宿主林多猪尾绦虫(O. hupensis lindoensis)作图。结果表明:塞多阿市林多氏钉螺数量减少到33个,瓦图陶村减少到2个,托梅黑皮村增加到8个,托马多村减少到15个。疫区应改为农用地,以减少湖北钉螺的数量和面积。摘要Penyebaran生境keong O. hupenensis lindoensis ditemukan di tiga wilayah yitu Dataran Tinggi Napu, Bada dan lindudengan感染率数据为1%。数据分布focus telah dilakukan delapan tahun lalu melalui pemetaan focus, sehinga perlu diperbaharui。苏拉威西岛,腾格里岛,苏拉威西岛,腾格里岛,苏拉威西岛,腾格里岛。研究了湖北湖北钉螺的病原学特征和病原学鉴定方法,研究了湖北湖北钉螺的病原学特征和病原学特征。四川血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种血吸虫病病原学研究ⅰ种澎湖活树地区疫源地:门加迪拉罕产品;猪群:门加迪拉罕产品;
{"title":"Pemetaan Keong Fokus Oncomelania hupensis lindoensis di Empat Desa Schistosomiasis di Kabupaten Sigi dan Poso","authors":"Samarang Pawakkangi, Malonda Maksud, Mujiyanto Mujiyanto, Junus Widjaja, Hayani Anastasia","doi":"10.22435/vektorp.v12i2.849","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.849","url":null,"abstract":"Abstract The habitat of Oncomelania hupensis lindoensis snails was found widely spread in the three areas of the Napu, Bada and Lindu Highlands with the infection rate above 1%. The last focus distribution map of this snail was done eight years ago. Therefore,  it needs to be updated. This study aimed to identify and map the primary and secondary foci area of O.hupensis lindoensis snail. Mapping of  the intermediate host of schistosoma, O. hupensis lindoensis was conducted for seven month in four schistosomiasis endemic villages in Poso and Sigi District of Central Sulawesi in 2016. The result showed that snail of O. hupensis lindoensis in Sedoa was found reduced to 33 foci, in Watutau Village was also reduced to two foci, in Tomehipi Village was found increased become eight foci, and in Tomado Village was found reduced become 15 foci. The foci areas needs to be changed into agricultural land, to reduce the number and area of O. hupensis lindoensis.  Abstrak Penyebaran habitat keong O. hupensis lindoensis ditemukan di tiga wilayah yaitu Dataran Tinggi Napu, Bada dan Lindu dengan infection rate di atas 1%. Data distribusi fokus telah dilakukan delapan tahun lalu melalui pemetaan fokus, sehingga perlu diperbaharui. Telah dilakukan pemetaan habitat perantara schistosomiasis keong O. hupensis lindoensis selama tujuh bulan di empat daerah endemis di Kabupaten Poso dan Sigi Sulawesi Tengah. Studi ini bertujuan memetakan dan mengidentifikasi fokus keong O. hupensis lindoensis di dataran tinggi Napu, Bada, dan Lindu, sebagai pembaharuan data perkembangan fokus di daerah endemis. Hasil pemetaan habitat hospes perantara schistosomiasis keong O. hupensis lindoensis menunjukan bahwa jumlah fokus keong O. hupensis lindoensis di Desa Sedoa menurun menjadi 33 fokus, di Desa Watutau jumlah fokus menurun menjadi dua fokus, di Desa Tomehipi meningkat menjadi delapan fokus, dan di Desa Tomado menurun menjadi 15 fokus. Aktivitas pengelolaan area fokus menjadi lahan produktif perlu diintensifkan guna mengurangi jumlah fokus O. hupensis lindoensis.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84898350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literature Review) 登革热登革热控制博览(文献综述)
Pub Date : 2018-12-17 DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.294
Tri Yuni Sukesi, S. Supriyati, T. Satoto
Abstract Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) was still a public health problem that has been more than 20 years with various efforts. Community participation was great for reducing the incidence of DHF. Community empowerment will greatly assist the government in succeeding DHF preventive efforts so that DHF can be controlled. The method used in this study was a literature study that examines the various references closely related to community empowerment in the control of DHF diseases. References examined come from the results of research both from within or abroad, books and official reports issued within a period of not more than 10 years. The number of literature studied was 35 literatures.Community empowerment in the control of DHF was necessary because the government can not run alone in efforts to control DHF. All programs that were rolled out will be useless if the community was not involved in planning, monitoring and evaluation processes. This is because DHF was related to environmental problems in which humans were involved in creating an enabling environment for the spread of DHF Community empowerment in . DHF control was important to support the implementation and sustainability of DHF control program. Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakatwalaupun sudah dikendalikan lebih dari 20 tahun dengan berbagai upaya. Peran sertamasyarakat sangat besar dalam upaya pengendalian sehingga pemberdayaanmasyarakat penting dilakukan untuk mengurangi kejadian penyakit DBD.Pemberdayaan masyarakat akan sangat membantu pemerintah dalam menyukseskanupaya preventif DBD sehingga DBD dapat dikendalikan. Metode yang digunakan dalamkajian ini adalah studi literatur yang mengkaji berbagai referensi yang erat kaitannyadengan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD. Referensi yangdikaji berasal dari hasil penelitian baik dari dalam atau luar negeri, buku dan laporanresmi yang dikeluarkan dalam kurun waktu tidak lebih dari 10 tahun. Jumlah literatureyang dikaji sebanyak 35 literatur. Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian DBDdiperlukan karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya pengendalianDBD. Semua program yang digulirkan akan tidak berguna apabila masyarakat tidakdilibatkan dalam perencanaan, proses monitoring dan evaluasi. Hal ini disebabkankarena DBD berhubungan dengan masalah lingkungan dimana manusia terlibat dalammenciptakan lingkungan yang mendukung terhadap penyebaran penyakit DBD.Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian DBD penting untuk menunjangpelaksanaan dan keberlangsungan program pengendalian DBD.
登革出血热(DHF)是一个公共卫生问题,已经有20多年的历史了。社区参与对于减少登革出血热的发病率非常重要。社区赋权将极大地协助政府继续开展登革出血热的预防工作,从而使登革出血热得到控制。本研究使用的方法是文献研究,检查与社区赋权在控制登革出血热疾病密切相关的各种参考文献。所审查的参考文献来自国内外的研究成果,不超过10年的书籍和官方报告。研究文献数为35篇。社区在控制登革出血热方面的授权是必要的,因为政府不能单独努力控制登革出血热。如果社区不参与规划、监督和评估过程,所有已推出的项目都将是无用的。这是因为登革出血热与环境问题有关,在环境问题中,人类参与了为登革出血热的传播创造有利环境的活动。DHF控制对于支持DHF控制计划的实施和可持续性非常重要。摘要/ abstract摘要:登革热(DBD)的发病原因(masih merupakan masalah kesehatan masyarakatwalaupun sudah dikendalikan lebih dari)。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Pemberdayaan masyarakat akan sangat membantu pemerintah dalam menyukseskanupaya预防DBD,因为DBD dapat dikendalikan。Metode yang digunakan dalamkajian ini adalah研究文学yang mengkaji berbagai参考文献yang erat kaitannyadengan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD。参考资料yangdikaji berasal dari hasil penelitian baik dari dalam atau luar negeri, buku dan laporanresmi yang dikeluarkan dalam kurun waktu tidak lebih dari 10 tahun。Jumlah literatureyang dikaji sebanyak 35 literature。规划步伐dalam pengendalian DBDdiperlukan林嘉欣pemerintah有些bisa berjalan sendiri dalam方便pengendalianDBD”。Semua程序yang digulurkan akan tidak berguna apabila masyarakat tidakdilibatkan dalam perencanan,过程监测和评估。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。pengendalian DBD. pengendalian DBD. pengen大连DBD. pengen大连DBD. pengen大连DBD. pengen大连DBD. pengen大连DBD. pengen大连DBD。
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Demam Berdarah Dengue (Literature Review)","authors":"Tri Yuni Sukesi, S. Supriyati, T. Satoto","doi":"10.22435/vektorp.v12i2.294","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.294","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) was still a public health problem that has been more than 20 years with various efforts. Community participation was great for reducing the incidence of DHF. Community empowerment will greatly assist the government in succeeding DHF preventive efforts so that DHF can be controlled. The method used in this study was a literature study that examines the various references closely related to community empowerment in the control of DHF diseases. References examined come from the results of research both from within or abroad, books and official reports issued within a period of not more than 10 years. The number of literature studied was 35 literatures.Community empowerment in the control of DHF was necessary because the government can not run alone in efforts to control DHF. All programs that were rolled out will be useless if the community was not involved in planning, monitoring and evaluation processes. This is because DHF was related to environmental problems in which humans were involved in creating an enabling environment for the spread of DHF Community empowerment in . DHF control was important to support the implementation and sustainability of DHF control program. \u0000Abstrak \u0000Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakatwalaupun sudah dikendalikan lebih dari 20 tahun dengan berbagai upaya. Peran sertamasyarakat sangat besar dalam upaya pengendalian sehingga pemberdayaanmasyarakat penting dilakukan untuk mengurangi kejadian penyakit DBD.Pemberdayaan masyarakat akan sangat membantu pemerintah dalam menyukseskanupaya preventif DBD sehingga DBD dapat dikendalikan. Metode yang digunakan dalamkajian ini adalah studi literatur yang mengkaji berbagai referensi yang erat kaitannyadengan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD. Referensi yangdikaji berasal dari hasil penelitian baik dari dalam atau luar negeri, buku dan laporanresmi yang dikeluarkan dalam kurun waktu tidak lebih dari 10 tahun. Jumlah literatureyang dikaji sebanyak 35 literatur. Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian DBDdiperlukan karena pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam upaya pengendalianDBD. Semua program yang digulirkan akan tidak berguna apabila masyarakat tidakdilibatkan dalam perencanaan, proses monitoring dan evaluasi. Hal ini disebabkankarena DBD berhubungan dengan masalah lingkungan dimana manusia terlibat dalammenciptakan lingkungan yang mendukung terhadap penyebaran penyakit DBD.Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian DBD penting untuk menunjangpelaksanaan dan keberlangsungan program pengendalian DBD.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76228507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 10
Studi Filariasis Pasca Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis Tahap III Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016
Pub Date : 2018-12-17 DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.837
R. Ritawati, R. Oktarina
Abstract Muara Enim is an endemic lymphatic filariasis district in South Sumatera Province. Microfilaria rate reported in 2009 was 10.3%. Filarial prevention mass drug administration (MDA) was simultaneously carried out since 2013. The objectives of the study were to identify the lymphatic filariasis situation (microfilaria rate, history of drugs administration, vector species and larval habitat) after the introduction of third phase filariasis prevention drugs. Study design was cross sectional study, which located in Penanggiran and Cinta Kasih Village, Muara Enim District in 2015. Sampling was done by examination of finger blood at night from 19:00 to 24:00. The history of taking MDA was asked to the villagers > 15 years old that were taken finger blood speciments. The catching of adult mosquitoes was done once by human landing collection method for 12 hours (18.00-06.00). Observation of larvae was conducted in larval breeding habitats.The results found one sample Brugia malayi mikrofilaria species positive of 726 from the sentinel village of sentinel. Microfilarial rate was 0.29%. The dominant mosquito vector species was Culex quinquefasciatus. The mosquito larvae were found in the marsh area. We found only 22% of 537 respondents has been taking the drug three times for three years. Abstrak Muara Enim merupakan daerah endemis filariasis di Provinsi SumateraSelatan. Mikrofilaria rate dilaporkan tahun 2009 sebesar 10,3%. Pemberianobat pencegahan massal serentak dilakukan sejak tahun 2013. Tujuanpenelitian mengetahui gambaran filariasis (mikrofilaria rate, riwayat minumobat, spesies nyamuk dan habitat larva) pasca-Pemberian Obat PencegahanMassal (pasca-POPM) filariasis tahap tiga. Desain penelitian studi potonglintang, lokasi penelitian di Desa Penanggiran dan Cinta Kasih. Pengambilansampel dengan cara pemeriksaan darah jari pada malam hari dimulai pukul19.00-24.00 WIB terhadap seluruh penduduk desa yang datang pada saatsurvei darah jari (SDJ). Riwayat minum obat pencegahan ditanyakan padapenduduk yang diambil spesimen darah jari berumur >15 tahun. Penangkapannyamuk dewasa dilakukan masing-masing satu kali di desa lokasi penelitiandengan metode human landing collection selama 12 jam (18.00–06.00 WIB).Pengamatan dan pencidukan larva pada habitat perkembangbiakan larva.Hasil pemeriksaan darah terhadap 726 orang ditemukan satu orang positifmikrofilaria dengan spesies Brugia malayi dengan Mf rate sebesar 0,29%.Frekuensi minum obat massal filariasis selama tiga tahun POPM dari 537responden hanya sebesar 22,0%. Spesies nyamuk yang dominan ditemukanCulex quinquefasciatus. Larva nyamuk vektor filariasis ditemukan di rawa.Disarankan sosialisasi, pentingnya minum obat pencegahan filariasis danpeningkatan praktik pencegahan untuk mengurangi kontak dengan nyamuk.
摘要Muara Enim是南苏门答腊省的一个地方性淋巴丝虫病区。2009年报告的微丝虫率为10.3%。2013年起同步开展丝虫病预防大规模给药(MDA)。本研究的目的是确定引入三期丝虫病预防药物后淋巴丝虫病的情况(微丝率、给药史、媒介种类和幼虫栖息地)。研究设计为横断面研究,于2015年在Muara Enim区Penanggiran和Cinta Kasih村进行。采集时间为夜间19:00 ~ 24:00手指血。对采集手指血样的15岁以上村民询问丙二醛的服用史。采用人落法捕获成蚊1次,捕蚊时间为12 h(18.00-06.00)。在幼虫孳生地进行幼虫观察。结果在哨点村发现1份马来布鲁氏微丝虫阳性,阳性率为726。微丝蚴率为0.29%。蚊媒优势种为致倦库蚊。在沼泽地区发现了蚊子幼虫。我们发现,在537名受访者中,只有22%的人在三年内服用了三次该药。【摘要】苏门答腊省特有丝虫病。2009年沙巴州微丝虫率达10.3%。Pemberianobat penegahan massal serentak dilakukan sejak tahun 2013。Tujuanpenelitian mengetahui gambaran丝虫病(微丝虫率,riwayat minumobat,种nyamuk dan栖息地幼虫)pasca-Pemberian Obat PencegahanMassal (pasca-POPM)丝虫病tahap tiga。Desain penelitian study poonglintang, lokasi penelitian di Desa Penanggiran and Cinta Kasih。彭丹兰样本dengan cara preemeriksaan darah jari pada malam hari dimulai pukul19.00-24.00与b terhadap seluruh penduduk desa yang datang pada saatsurvei darah jari (SDJ)。河上最低的水,水,水,水,水,水,水,水,水,水。Penangkapannyamuk dewasa dilakukan masing-masing satu kali di desa lokasi penelitiandengan方法人类着陆收集selama 12 jam (18:00 - 06:00 WIB)。Pengamatan dan pencidukan larva pada栖息地perkembangbiakan larva。Hasil pemeriksaan darah terhadap 726猩猩ditemukan研究猩猩positifmikrofilaria dengan spesies与象皮病马来dengan Mf率sebesar 0 29%。Frekuensi最小蚊群丝虫病selama tiga tahun POPM dari 537应答者hanya sebesar 22.0%。异倦库蚊属。病媒丝虫病幼虫。Disarankan social, pentingnya minobat penegahan丝虫病,danpeningkatan praktik penegahan untuk mengurangi kontak dengan nyamuk。
{"title":"Studi Filariasis Pasca Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis Tahap III Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016","authors":"R. Ritawati, R. Oktarina","doi":"10.22435/vektorp.v12i2.837","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.837","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Muara Enim is an endemic lymphatic filariasis district in South Sumatera Province. Microfilaria rate reported in 2009 was 10.3%. Filarial prevention mass drug administration (MDA) was simultaneously carried out since 2013. The objectives of the study were to identify the lymphatic filariasis situation (microfilaria rate, history of drugs administration, vector species and larval habitat) after the introduction of third phase filariasis prevention drugs. Study design was cross sectional study, which located in Penanggiran and Cinta Kasih Village, Muara Enim District in 2015. Sampling was done by examination of finger blood at night from 19:00 to 24:00. The history of taking MDA was asked to the villagers > 15 years old that were taken finger blood speciments. The catching of adult mosquitoes was done once by human landing collection method for 12 hours (18.00-06.00). Observation of larvae was conducted in larval breeding habitats.The results found one sample Brugia malayi mikrofilaria species positive of 726 from the sentinel village of sentinel. Microfilarial rate was 0.29%. The dominant mosquito vector species was Culex quinquefasciatus. The mosquito larvae were found in the marsh area. We found only 22% of 537 respondents has been taking the drug three times for three years. \u0000Abstrak \u0000Muara Enim merupakan daerah endemis filariasis di Provinsi SumateraSelatan. Mikrofilaria rate dilaporkan tahun 2009 sebesar 10,3%. Pemberianobat pencegahan massal serentak dilakukan sejak tahun 2013. Tujuanpenelitian mengetahui gambaran filariasis (mikrofilaria rate, riwayat minumobat, spesies nyamuk dan habitat larva) pasca-Pemberian Obat PencegahanMassal (pasca-POPM) filariasis tahap tiga. Desain penelitian studi potonglintang, lokasi penelitian di Desa Penanggiran dan Cinta Kasih. Pengambilansampel dengan cara pemeriksaan darah jari pada malam hari dimulai pukul19.00-24.00 WIB terhadap seluruh penduduk desa yang datang pada saatsurvei darah jari (SDJ). Riwayat minum obat pencegahan ditanyakan padapenduduk yang diambil spesimen darah jari berumur >15 tahun. Penangkapannyamuk dewasa dilakukan masing-masing satu kali di desa lokasi penelitiandengan metode human landing collection selama 12 jam (18.00–06.00 WIB).Pengamatan dan pencidukan larva pada habitat perkembangbiakan larva.Hasil pemeriksaan darah terhadap 726 orang ditemukan satu orang positifmikrofilaria dengan spesies Brugia malayi dengan Mf rate sebesar 0,29%.Frekuensi minum obat massal filariasis selama tiga tahun POPM dari 537responden hanya sebesar 22,0%. Spesies nyamuk yang dominan ditemukanCulex quinquefasciatus. Larva nyamuk vektor filariasis ditemukan di rawa.Disarankan sosialisasi, pentingnya minum obat pencegahan filariasis danpeningkatan praktik pencegahan untuk mengurangi kontak dengan nyamuk.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79128138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue di Tiga Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah Tahun 2015-2016
Pub Date : 2018-12-17 DOI: 10.22435/vektorp.v12i2.834
Hayani Anastasia
Abstract Dengue is a major public health problem in Indonesia including Central Sulawesi. In the past, Palu was the only city reported high dengue cases. Then,  dengue outbreaks were also reported from several districts in Central Sulawesi. The Provincial Health Office suspected over-reporting of dengue infection. This reviewed article was aimed to identify whether the clinical diagnosis was the cause of over-reporting of dengue infection. Data of dengue cases from three districts/city in 2015-2016 were analyzed descriptively. The results showed that there was an over-reporting of dengue infection by 51.7%. The over-reporting occurred because the diagnosis of cases was not strictly followed the guideline for dengue infection classification by the Ministry of Health. Therefore, it is necessary for the health practitioners to understand fully the guideline of dengue infection classification used in Indonesia. Abstrak Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah. Kota Palu merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) utama di Sulawesi Tengah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir kejadian luar biasa DBD dilaporkan di beberapa kabupaten. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menduga adanya kemungkinan over-reporting kasus DBD yang menyebabkan meningkatnya laporan kasus DBD setiap tahunnya. Review ini bertujuan untuk mengidenfikasi kemungkinan adanya over-reporting kasus DBD di tiga kabupaten/kota di Sulwesi Tengah. Data kasus DBD tahun 2015-2016 dianalisis secara deskriptif untuk melihat adanya over-reporting. Hasil menujukkan bahwa terdapat kelebihan 51,7% kasus DBD yang disebabkan karena diagnosis tidak mengikuti kriteria diagnosis klinis sesuai panduan klasifikasi infeksi dengue yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu sangat penting bagi klinisi untuk memahami kriteria diagnosis infeksi dengue yang digunakan di Indonesia.  
登革热是包括中苏拉威西岛在内的印度尼西亚的一个主要公共卫生问题。过去,帕卢是唯一报告登革热高发病例的城市。当时,中苏拉威西的几个县也报告了登革热疫情。省卫生局怀疑多报登革热感染。这篇综述文章的目的是确定临床诊断是否是登革热感染过度报告的原因。对2015-2016年3个区/市登革热病例数据进行描述性分析。结果显示,登革热感染的漏报率为51.7%。发生多报的原因是病例的诊断没有严格遵循卫生部登革热感染分类指南。因此,卫生从业人员有必要充分了解印度尼西亚使用的登革热感染分类指南。【摘要】登革病毒在印度尼西亚、苏拉威西、登加的传播。Kota Palu merupakan daerah enddemis Demam Berdarah Dengue (DBD) utama di Sulawesi Tengah。Namun, dalam beberapa tahun terakhir kejadian luar biasa DBDDinas Kesehatan省,苏拉威西省,Tengah menduga, adanya kemungkinan,过度报告病例DBD yang menyebabkan脑膜炎katnya laporan kasus DBD seap tahunnya。回顾bertujuan untuk mengidenfikasi kemungkinan adanya过度报告kasus DBD di tiga kabupaten/kota di Sulwesi Tengah。数据来源:2015-2016年《中国日报》(DBD)分析报告,报告内容:Hasil menujukkan bahwa terdapat kelebihan 51,7% kasus DBD yang disebabkan karena诊断tidak mengikuti标准诊断klinis sesuai pandan klasfikasi infeksi登革热yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan。印度尼西亚感染登革热的诊断标准。
{"title":"Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue di Tiga Kabupaten/Kota Sulawesi Tengah Tahun 2015-2016","authors":"Hayani Anastasia","doi":"10.22435/vektorp.v12i2.834","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i2.834","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Dengue is a major public health problem in Indonesia including Central Sulawesi. In the past, Palu was the only city reported high dengue cases. Then,  dengue outbreaks were also reported from several districts in Central Sulawesi. The Provincial Health Office suspected over-reporting of dengue infection. This reviewed article was aimed to identify whether the clinical diagnosis was the cause of over-reporting of dengue infection. Data of dengue cases from three districts/city in 2015-2016 were analyzed descriptively. The results showed that there was an over-reporting of dengue infection by 51.7%. The over-reporting occurred because the diagnosis of cases was not strictly followed the guideline for dengue infection classification by the Ministry of Health. Therefore, it is necessary for the health practitioners to understand fully the guideline of dengue infection classification used in Indonesia. \u0000Abstrak \u0000Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia, termasuk di Sulawesi Tengah. Kota Palu merupakan daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) utama di Sulawesi Tengah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir kejadian luar biasa DBD dilaporkan di beberapa kabupaten. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah menduga adanya kemungkinan over-reporting kasus DBD yang menyebabkan meningkatnya laporan kasus DBD setiap tahunnya. Review ini bertujuan untuk mengidenfikasi kemungkinan adanya over-reporting kasus DBD di tiga kabupaten/kota di Sulwesi Tengah. Data kasus DBD tahun 2015-2016 dianalisis secara deskriptif untuk melihat adanya over-reporting. Hasil menujukkan bahwa terdapat kelebihan 51,7% kasus DBD yang disebabkan karena diagnosis tidak mengikuti kriteria diagnosis klinis sesuai panduan klasifikasi infeksi dengue yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu sangat penting bagi klinisi untuk memahami kriteria diagnosis infeksi dengue yang digunakan di Indonesia. \u0000 ","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83027147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Hubungan Karakteristik Kontainer dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue : Studi Kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu 在登革热出血热的非同寻常事件中,集装箱的特征与埃及蚊的存在有关:Ulu Ogan商业区的一个案例研究
Pub Date : 2018-11-02 DOI: 10.22435/vektorp.v12i1.229
S. Santoso, Indah Margarety, Y. Taviv, I. G. Wempi, R. Mayasari, Marini Marini
Abstract Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious arboviral disease transmitted by Aedesmosquitoes. DHF is a public health importance in Indonesia which cause outbreaks inendemic areas. Dengue infection could be fatal if it is not immediately addressed. InJanuary 2016, the dengue outbreak occurred in the Sekarjaya community health center(CHC) working area, Ogan Komering Ulu district leading to one fatal case. A post-outbreakinvestigation was employed to observe the presence of the Aedes immature stage and tocharacterize their potential breeding sites. A total of 230 houses were inspected. A highlarval density was observed with free-larval index and house index (HI) was 54% and 46%,respectively. Of 876 containers were found; of which 181containers contained larva and 49containers with Aedes pupae. The container index (CI) and pupal index (PI) was 21% and6%, respectively. Aedes aegypti positive containers associated with the water source, type,color, the presence of predatory fish, the presence of cover and draining frequency. Aroutine larval survey needs to be conducted in public places around the residences. Abstrak Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh  virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk sebagai vektor. Penyakit ini masih menjadimasalah kesehatan di Indonesia karena sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)di beberapa daerah endemis. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian dalam waktuyang singkat bila tidak segera ditangani. Kejadian luar biasa DBD telah terjadi di wilayahPuskesmas Sekarjaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan satu kasus kematian padabulan Januari 2016. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan tujuan untukmengetahui indeks larva dan karakteristik kontainer yang berpotensi sebagai tempatperkembangbiakan nyamuk . Jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 230 Aedes aegyptirumah. Hasil survei jentik mendapatkan angka kepadatan jentik termasuk dalamkepadatan tinggi. Hasil perhitungan indek larva mendapatkan Angka Bebas Jentik (ABJ)sebesar 54% sedangkan sebesar 46%. Jumlah kontainer yang house index (HI)ditemukan sebanyak 876 buah dengan jumlah kontainer positif jentik sebanyak 181dan kontainer dengan pupa sebanyak 49 buah kontainer. Hasil perhitunganmendapatkan nilai sebesar 21% dan sebesar 6%. container index (CI) pupa index (PI)Karaketeristik yang berhubungan dengan keberadaan jentik kontainer Aedes aegyptiadalah sumber air, jenis, warna, pemeliharaan ikan, keberadaan tutup dan pengurasankontainer. Perlu ditingkatkan kegiatan pemeriksaan jentik di tempat-tempat umum disekitar pemukiman.
摘要登革出血热(DHF)是一种由伊蚊传播的感染性虫媒病毒性疾病。登革出血热对印度尼西亚的公共卫生具有重要意义,在流行地区引起疫情。如果不立即加以处理,登革热感染可能是致命的。2016年1月,登革热疫情发生在Ogan Komering Ulu区的Sekarjaya社区卫生中心(CHC)工作区,导致1例死亡病例。采用疫情后调查观察伊蚊未成熟阶段的存在,并确定其潜在孳生地点。总共检查了230所房屋。幼虫密度较高,游离幼虫指数和屋内指数分别为54%和46%。在876个集装箱中;其中181个容器装有幼虫,49个容器装有伊蚊蛹。容器指数(CI) 21%,蛹指数(PI) 6%。埃及伊蚊阳性容器与水源、类型、颜色、有无掠食性鱼类、有无覆盖物和排水频率有关。在居住地周围公共场所定期进行幼虫调查。摘要登革病(DBD)是登革热病媒媒介。Penyakit ini masih menjadimasalah kesehatan di Indonesia karena服务于menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)di beberapa daerah endemis。Penyakit ini dapat menimbulkan kematian dalam waktuyang singkat bila tidak segera ditangani。Kejadian luar biasa DBD telah terjadi di wilayahPuskesmas Sekarjaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan satu kasus kematian padabulan 2016年1月。Penelitian ini merupakan研究kasus dengan tujuan untukmengetahui indeks幼虫和karakteristik容器yang berpotensi sebagai tempatperkembangbiakan nyamuk。埃及伊蚊230只。Hasil survei jentik mendapatkan angka kepadatan jentik termasuk dalamkepadatan tinggi。Hasil perhitungan indek幼虫mendapatkan Angka Bebas Jentik (ABJ)sebesar 54% sedangkan sebesar 46%。居姆拉集装箱阳屋指数(HI)迪姆拉集装箱阳性jentik sebanyak 181dan集装箱居姆拉集装箱阳屋指数(HI)居姆拉集装箱阳屋指数(HI)居姆拉集装箱阳屋指数(HI)居姆拉集装箱阳屋指数(HI)居姆拉集装箱阳屋指数Hasil perhitunganmendapatkan nilai sebesar 21%,但sebesar 6%。集装箱指数(CI)蛹期指数(PI)集装箱伊蚊(Aedes)埃及伊蚊(Aedes)数量air, jenis, warna, pemeeliharaan ikan, keberadaan tutup dan pengurasancontainer。Perlu ditingkatkan kegiatan peremeriksaan jentik di tempat- tempumdisekitar pemukman。
{"title":"Hubungan Karakteristik Kontainer dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue : Studi Kasus di Kabupaten Ogan Komering Ulu","authors":"S. Santoso, Indah Margarety, Y. Taviv, I. G. Wempi, R. Mayasari, Marini Marini","doi":"10.22435/vektorp.v12i1.229","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i1.229","url":null,"abstract":"Abstract \u0000Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious arboviral disease transmitted by Aedesmosquitoes. DHF is a public health importance in Indonesia which cause outbreaks inendemic areas. Dengue infection could be fatal if it is not immediately addressed. InJanuary 2016, the dengue outbreak occurred in the Sekarjaya community health center(CHC) working area, Ogan Komering Ulu district leading to one fatal case. A post-outbreakinvestigation was employed to observe the presence of the Aedes immature stage and tocharacterize their potential breeding sites. A total of 230 houses were inspected. A highlarval density was observed with free-larval index and house index (HI) was 54% and 46%,respectively. Of 876 containers were found; of which 181containers contained larva and 49containers with Aedes pupae. The container index (CI) and pupal index (PI) was 21% and6%, respectively. Aedes aegypti positive containers associated with the water source, type,color, the presence of predatory fish, the presence of cover and draining frequency. Aroutine larval survey needs to be conducted in public places around the residences. \u0000Abstrak \u0000Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh  virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk sebagai vektor. Penyakit ini masih menjadimasalah kesehatan di Indonesia karena sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB)di beberapa daerah endemis. Penyakit ini dapat menimbulkan kematian dalam waktuyang singkat bila tidak segera ditangani. Kejadian luar biasa DBD telah terjadi di wilayahPuskesmas Sekarjaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan satu kasus kematian padabulan Januari 2016. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan tujuan untukmengetahui indeks larva dan karakteristik kontainer yang berpotensi sebagai tempatperkembangbiakan nyamuk . Jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 230 Aedes aegyptirumah. Hasil survei jentik mendapatkan angka kepadatan jentik termasuk dalamkepadatan tinggi. Hasil perhitungan indek larva mendapatkan Angka Bebas Jentik (ABJ)sebesar 54% sedangkan sebesar 46%. Jumlah kontainer yang house index (HI)ditemukan sebanyak 876 buah dengan jumlah kontainer positif jentik sebanyak 181dan kontainer dengan pupa sebanyak 49 buah kontainer. Hasil perhitunganmendapatkan nilai sebesar 21% dan sebesar 6%. container index (CI) pupa index (PI)Karaketeristik yang berhubungan dengan keberadaan jentik kontainer Aedes aegyptiadalah sumber air, jenis, warna, pemeliharaan ikan, keberadaan tutup dan pengurasankontainer. Perlu ditingkatkan kegiatan pemeriksaan jentik di tempat-tempat umum disekitar pemukiman.","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82563498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Efektivitas Biolarvasida Ekstrak Fraksi Polar Daun Citrus hystrix dan Citrus aurantifolia terhadap Culex quinquefasciatus 杀菌剂对黄藻海叶绿素和欧兰提福利亚柑橘类植物的极性
Pub Date : 2018-11-02 DOI: 10.22435/vektorp.v12i1.261
Arif Nur Muhammad Ansori, H. Adrianto, H. Hamidah
Abstract The development of resistance to chemical insecticides against mosquitoes has beenconsidered as a setback in vector control. This study was aimed to identify LethalConcentration 90% (LC90) of polar fraction extract from  Citrus hystrix and Citrusaurantifolia leaves as biolarvicide against mosquito larvae after 24 hours of exposure.This study was an experimental research based on a Completely Randomized Design(CRD). The polar fraction extract of C. hystrix and C. aurantifolia  were tested in concentrations of 0 ppm, 500 ppm, 1375 ppm, 2250 ppm, 3125 ppm, and 4000 ppm againstthe 3rd instar larvae of  Culex quinquefasciatus. Each treatment was done in five independent replications. The numbers of deceased mosquito larvae were determinedafter 24 hours of treatment and analyzed by probit. The results showed that the polarfraction extract of  C. hystrix and C. aurantifolia  have bio-larvicidal activity against the 3rdinstar larvae of Cx. quinquefasciatus at LC90 of 1,653 ppm and 2,797 ppm, respectively. In conclusion, the polar fraction extract of C. hystrix leaf is more toxic than C. aurantifolialeaf's against  Cx. quinquefasciatus larvae. Abstrak Perkembangan resistensi terhadap insektisida kimia di antara spesies nyamuk telahdianggap sebagai kemunduran dalam pengendalian vektor. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui Lethal Concentration 90% (LC90 ) ekstrak fraksi polar daun  C. hystrix dan C. aurantifolia sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk setelah paparan 24 jam. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia  diuji dengan konsentrasi 0 ppm,500 ppm, 1.375 ppm, 2.250 ppm, 3.125 ppm, dan 4.000 ppm terhadap larva nyamuk Cx.quinquefasciatus instar III. Setiap konsentrasi dilakukan replikasi sebanyak lima kali.Jumlah larva nyamuk yang mati dihitung setelah 24 jam. Setelah itu, data dari larvanyamuk yang mati dianalisis menggunakan probit. Hasil penelitian ini mengungkapkanbahwa ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia memiliki aktivitas sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk Cx. quinquefasciatus instar III dengan LC 90= 1.653  ppm dan 2.797 ppm, secara berurutan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrakfraksi polar dari daun C. hystrix lebih toksik dibandingkan dengan  C. aurantifoliaterhadap larva nyamuk instar III.  
蚊虫对化学杀虫剂产生抗药性已成为病媒控制的一大障碍。本研究旨在鉴定柑桔叶和柑橘叶极性部分提取物在24 h后的致死浓度为90% (LC90)。本研究是一项基于完全随机设计(CRD)的实验研究。以0 ppm、500 ppm、1375 ppm、2250 ppm、3125 ppm和4000 ppm的浓度对致倦库蚊3龄幼虫进行了对照试验。每个治疗在5个独立的重复中完成。处理24 h后测定蚊幼虫死亡数,并进行probit分析。结果表明,黄三叶和金三叶的偏析提取物对大蠊3龄幼虫具有一定的生物杀虫活性。致倦库蚊LC90分别为1653 ppm和2797 ppm。综上所述,阴参叶极性部分提取物对Cx的毒性大于金参叶提取物。quinquefasciatus幼虫。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】致死性浓度90% (LC90),极夜蛾蛾和黄叶蛾蛾幼虫,黄叶蛾蛾蛾。Penelitian ini adalah Penelitian实验dengan ranancan Acak Lengkap (RAL)。白桦尺蠖极夜蛾、黄尺蠖、黄尺蠖、白桦尺蠖、白桦尺蠖、白桦尺蠖、白桦尺蠖、白桦尺蠖等。致倦库蚊III。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Jumlah larva nyamuk yang mati dihitung setelah 24 jam。数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。冬虫夏草、冬虫夏草、冬虫夏草、冬虫夏草、冬虫夏草等。致倦库蚊III型邓根LC 90= 1.653 ppm和2.797 ppm, secara berurutan。3 .大叶蛾蛾幼虫幼虫期3。
{"title":"Efektivitas Biolarvasida Ekstrak Fraksi Polar Daun Citrus hystrix dan Citrus aurantifolia terhadap Culex quinquefasciatus","authors":"Arif Nur Muhammad Ansori, H. Adrianto, H. Hamidah","doi":"10.22435/vektorp.v12i1.261","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/vektorp.v12i1.261","url":null,"abstract":"Abstract \u0000The development of resistance to chemical insecticides against mosquitoes has beenconsidered as a setback in vector control. This study was aimed to identify LethalConcentration 90% (LC90) of polar fraction extract from  Citrus hystrix and Citrusaurantifolia leaves as biolarvicide against mosquito larvae after 24 hours of exposure.This study was an experimental research based on a Completely Randomized Design(CRD). The polar fraction extract of C. hystrix and C. aurantifolia  were tested in concentrations of 0 ppm, 500 ppm, 1375 ppm, 2250 ppm, 3125 ppm, and 4000 ppm againstthe 3rd instar larvae of  Culex quinquefasciatus. Each treatment was done in five independent replications. The numbers of deceased mosquito larvae were determinedafter 24 hours of treatment and analyzed by probit. The results showed that the polarfraction extract of  C. hystrix and C. aurantifolia  have bio-larvicidal activity against the 3rdinstar larvae of Cx. quinquefasciatus at LC90 of 1,653 ppm and 2,797 ppm, respectively. In conclusion, the polar fraction extract of C. hystrix leaf is more toxic than C. aurantifolialeaf's against  Cx. quinquefasciatus larvae. \u0000Abstrak \u0000Perkembangan resistensi terhadap insektisida kimia di antara spesies nyamuk telahdianggap sebagai kemunduran dalam pengendalian vektor. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui Lethal Concentration 90% (LC90 ) ekstrak fraksi polar daun  C. hystrix dan C. aurantifolia sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk setelah paparan 24 jam. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).Ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia  diuji dengan konsentrasi 0 ppm,500 ppm, 1.375 ppm, 2.250 ppm, 3.125 ppm, dan 4.000 ppm terhadap larva nyamuk Cx.quinquefasciatus instar III. Setiap konsentrasi dilakukan replikasi sebanyak lima kali.Jumlah larva nyamuk yang mati dihitung setelah 24 jam. Setelah itu, data dari larvanyamuk yang mati dianalisis menggunakan probit. Hasil penelitian ini mengungkapkanbahwa ekstrak fraksi polar daun C. hystrix dan C. aurantifolia memiliki aktivitas sebagai biolarvasida terhadap larva nyamuk Cx. quinquefasciatus instar III dengan LC 90= 1.653  ppm dan 2.797 ppm, secara berurutan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrakfraksi polar dari daun C. hystrix lebih toksik dibandingkan dengan  C. aurantifoliaterhadap larva nyamuk instar III. \u0000 ","PeriodicalId":55787,"journal":{"name":"Jurnal Vektor Penyakit","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78383582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Vektor Penyakit
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1