Limbah kulit buah cokelat diketahui mengandung berbagai senyawa aktif, termasuk di antaranya adalah golongan flavonoid. Senyawa flavonoid diketahui berpotensi memiliki aktivitas inhibitor enzim tirosinase, suatu enzim yang menstimulasi proses pembentukan melanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi interaksi antara senyawa flavonoid dari kulit buah cokelat dengan enzim tirosinase menggunakan metode penambatan molekuler secara in silico. Pengujian dilakukan dengan beberapa tahapan yakni preparasi makromolekul enzim, pemodelan molekul senyawa uji, identifikasi sisi aktif molekul enzim, identifikasi dan evaluasi penambatan molekuler, serta simulasi dinamika molekuler senyawa uji dengan molekul enzim. Hasil simulasi penambatan molekuler antara molekul enzim dengan ligan alaminya yakni tirosin memberikan energi ikatan sebesar -4,91 kkal/mol. Senyawa flavonoid dari kulit buah cokelat yakni apigenin, epikatekin, katekin, kaemferol, kuersetin, dan kuersitrin diketahui memiliki afinitas pada sisi aktif enzim tirosinase dengan energi ikatan berturut turut -6,14; -6,17; -6,01; -5,89; -6,13; -6,81 kkal/mol. Hasil simulasi dinamika molekuler menunjukkan kuersitrin memiliki stabilitas yang baik dengan nilai RMSD rata-rata dan nilai energi bebas ikatan MM/PBSA masing-masing sebesar ±1,73 Å dan -80,12 kJ/mol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa turunan flavonoid tersebut mampu berikatan dengan sisi aktif enzim tirosinase dengan afinitas yang lebih baik dibandingkan dengan ligan alaminya diamati dari nilai energi ikatannya. Senyawa turunan flavonoid yang terkandung dalam kulit buah cokelat berpotensi menjadi inhibitor kompetitif dari enzim tirosinase.
A New Limonoid from the Seeds of Chisocheton lasiocarpus (Meliaceae). Chisocheton is one of Meliaceae genus, which has about 53 species spreading in subtropical and tropical regions. One of the species is Chisocheton lasiocarpus. Chisocheton is rich in limonoids that have various biological activities such as anticancer, antimalarial, anti-inflammatory, antifeedant, antiviral, neuroprotective, and antimicrobial properties. This study aims to isolate limonoids from the seeds of C
Rhodamin B merupakan salah satu pewarna yang paling sering digunakan pada industri tekstil. Limbah pewarna tekstil ini dapat mencemari lingkungan jika masuk ke lingkungan melebihi ambang batas normal. Penggunaan bakteri pembentuk biofilm sebagai agensia pendegradasi Rhodamin B sangat memungkinkan karena mampu meningkatkan degradasi senyawa melalui interaksi antar bakteri sehingga mampu melengkapi proses metabolik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri lokal pembentuk biofilm dalam mendegradasi pewarna tekstil Rhodamin B. Penelitian ini menggunakan 3 isolat bakteri pembentuk biofilm yang diperoleh dari perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, yaitu isolat bakteri Chromohalobactersp. BfTT2.1.5, Bacillussp. BfTT2.11 dan Vibrio