首页 > 最新文献

YARSI medical Journal最新文献

英文 中文
Hubungan gambaran ultrasonografi ginjal dengan laju Filtrasi Glomerulus (GFR) pada penderita gangguan ginjal 肾超音波与肾功能障碍患者的声门渗透率(GFR)相关联
Pub Date : 2016-01-28 DOI: 10.33476/JKY.V17I1.199
Ana Majdawati
The aim of this research was to understand the correlation betwen renal ultrasonography examination and Glomerular Filtration Rate (GFR) in renal diseases patients that were referred to renal ultrasonografi at Radiology instalation, Sardjito Hospital. The subjects were patients with renal disorders treated from July 2008 until July 2009 that were fit to inclusion and exclusion criteria. The inclusion criteria were age 20-65 years old, normal body weight (Body Mass Index 18,5-22,9 kg/m ), and normal serum creatinin. The exclusion criteria were patients with renal congenital anomali and renal trauma. The independent variables were size, echostructure, borderline betwen cortex and medulla, pyelocaliceal system and another abnormal image such as stone, mass. The dependent variable was GFR (Schwartz). Chi square was employed to analyze correlation betwen independent and dependent variables. The result showed that significant correlation was observed between renal function (GFR) to size (p= 0,012); echostructure (p=0,000); cortex-medulla border (p= 0,004) and pyelocaliceal system (p= 0,01). On the other hand, renal stone and mass showed no corelation to renal function (GFR), p=0,670. It was suggested that further studies were still required to increase the accuracy of renal ultrasonography in clarifying the correlation between renal function to renal artery resistive index by using doppler ultrasonography.
本研究旨在了解在Sardjito医院放射科行肾超声检查的肾病患者肾脏超声检查与肾小球滤过率(Glomerular Filtration Rate, GFR)的相关性。研究对象为2008年7月至2009年7月期间接受治疗的符合纳入和排除标准的肾脏疾病患者。纳入标准为年龄20 ~ 65岁,体重正常(体质指数18、5 ~ 22、9 kg/m),血清肌酐正常。排除标准为肾先天性异常及肾外伤患者。自变量为大小、回声结构、皮层与髓质边界、肾盂局部系统及其他异常图像如结石、肿块。因变量为GFR (Schwartz)。采用卡方分析自变量与因变量之间的相关性。结果显示,肾功能(GFR)与大小有显著相关性(p= 0.012);echostructure (p = 0000);皮层-髓质边界(p= 0.004)和肾盂局部系统(p= 0.01)。另一方面,肾结石和肿块与肾功能(GFR)无相关性,p=0,670。提示在多普勒超声检查肾脏功能与肾动脉阻力指数的相关性方面,仍需进一步研究以提高肾脏超声检查的准确性。
{"title":"Hubungan gambaran ultrasonografi ginjal dengan laju Filtrasi Glomerulus (GFR) pada penderita gangguan ginjal","authors":"Ana Majdawati","doi":"10.33476/JKY.V17I1.199","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/JKY.V17I1.199","url":null,"abstract":"The aim of this research was to understand the correlation betwen renal ultrasonography examination and Glomerular Filtration Rate (GFR) in renal diseases patients that were referred to renal ultrasonografi at Radiology instalation, Sardjito Hospital. The subjects were patients with renal disorders treated from July 2008 until July 2009 that were fit to inclusion and exclusion criteria. The inclusion criteria were age 20-65 years old, normal body weight (Body Mass Index 18,5-22,9 kg/m ), and normal serum creatinin. The exclusion criteria were patients with renal congenital anomali and renal trauma. The independent variables were size, echostructure, borderline betwen cortex and medulla, pyelocaliceal system and another abnormal image such as stone, mass. The dependent variable was GFR (Schwartz). Chi square was employed to analyze correlation betwen independent and dependent variables. The result showed that significant correlation was observed between renal function (GFR) to size (p= 0,012); echostructure (p=0,000); cortex-medulla border (p= 0,004) and pyelocaliceal system (p= 0,01). On the other hand, renal stone and mass showed no corelation to renal function (GFR), p=0,670. It was suggested that further studies were still required to increase the accuracy of renal ultrasonography in clarifying the correlation between renal function to renal artery resistive index by using doppler ultrasonography.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124089320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pengaruh Pajanan Gelombang Telepon Seluler Terhadap Struktur Histologi Limpa pada Mencit (Mus musculus) 手机电波对小脑脾组织结构的影响
Pub Date : 2016-01-22 DOI: 10.33476/jky.v20i3.169
Mayfuza Husain, Sri Nabawiyati Nurul Makiyah
Radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang telepon seluler dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan apabila seseorang terpajan melampaui ambang batas pemajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan radiasi gelombang telepon seluler terhadap sistem imunitas mencit (Mus musculus) dengan mengukur diameter pulpa putih limpa. Jenis penelitian adalah eksperimental menggunakan mencit (Mus musculus) jantan, berat badan ± 30 gram, selama 30 hari perlakuan. Perlakuan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan dengan telepon seluler GSM jenis monophonic, kelompok perlakuan dengan telepon seluler GSM jenis polyphonic dan kelompok perlakuan dengan telepon seluler CDMA, masing-masing terdiri dari lima ekor mencit. Dengan Lama pemajanan ±120 menit selama 30 hari. Pada hari ke-31dilakukan dekapitasi pada mencit, organ limpa diambil, dibuat preparat histologi dengan teknik pewarnaan HE dan diukur diameter pulpa putih limpa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter pulpa putih limpa pada mencit yang diberi perlakuan tampak lebih besar bila dibandingkan dengan mencit kontrol secara bermakna(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa antara kelompok perlakuan radiasi gelombang  telepon seluler dan kelompok kontrol berbeda secara bermakna, khususnya pada kelompok CDMA. Disimpulkan bahwa radiasi elektromagnetik mempunyai efek mengaktivasi sistem imun di daerah perifer.
手机波产生的电磁辐射可能会对身体造成潜在的健康问题,使人筋疲力尽。这项研究的目的是通过测量小腹脾脏的直径来确定手机无线电波辐射对小丘免疫系统的影响。研究类型是蛋白实验用鼠(反应),雄性体重±30克,30天的待遇。治疗分为四组,控制组,用GSM手机的单次对数,用GSM手机的一组,用CDMA手机的一组,每组由5只小嘴组成。与旧pemajanan±120分钟,为期30天。在第31天,人们对特特进行了斩首,摘除了脾器官,用他染色技术进行了组织修复,并测量了脾白髓的直径。研究结果显示,被治疗的小腹小脾的白皮瓣的直径与有意意义上的控制相比似乎要大得多(p< 0.05)。这表明,细胞波辐射治疗小组和控制小组在意义上是不同的,尤其是CDMA组。推断电磁辐射对周围的免疫系统有激活作用。
{"title":"Pengaruh Pajanan Gelombang Telepon Seluler Terhadap Struktur Histologi Limpa pada Mencit (Mus musculus)","authors":"Mayfuza Husain, Sri Nabawiyati Nurul Makiyah","doi":"10.33476/jky.v20i3.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/jky.v20i3.169","url":null,"abstract":"Radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang telepon seluler dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan apabila seseorang terpajan melampaui ambang batas pemajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pajanan radiasi gelombang telepon seluler terhadap sistem imunitas mencit (Mus musculus) dengan mengukur diameter pulpa putih limpa. Jenis penelitian adalah eksperimental menggunakan mencit (Mus musculus) jantan, berat badan ± 30 gram, selama 30 hari perlakuan. Perlakuan dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok perlakuan dengan telepon seluler GSM jenis monophonic, kelompok perlakuan dengan telepon seluler GSM jenis polyphonic dan kelompok perlakuan dengan telepon seluler CDMA, masing-masing terdiri dari lima ekor mencit. Dengan Lama pemajanan ±120 menit selama 30 hari. Pada hari ke-31dilakukan dekapitasi pada mencit, organ limpa diambil, dibuat preparat histologi dengan teknik pewarnaan HE dan diukur diameter pulpa putih limpa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter pulpa putih limpa pada mencit yang diberi perlakuan tampak lebih besar bila dibandingkan dengan mencit kontrol secara bermakna(p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa antara kelompok perlakuan radiasi gelombang  telepon seluler dan kelompok kontrol berbeda secara bermakna, khususnya pada kelompok CDMA. Disimpulkan bahwa radiasi elektromagnetik mempunyai efek mengaktivasi sistem imun di daerah perifer.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129324785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kemampuan Mengidentifikasi Masalah Kesehatan : Studi Pada Program Desa Siaga 社区赋权模式识别健康问题:待机村庄项目的研究
Pub Date : 2016-01-22 DOI: 10.33476/JKY.V20I3.166
E. Sulaeman, Ravik Karsid, B. Murti, Drajat Tri Kartono, Rifai Hartanto
Masalah pemberdayaan masyarakat adalah lemahnya kemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan. Tujuan penelitianadalahmengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan, dan merumuskan model pemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan.Penelitianinimenggunakan metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif berupapenelitian survei dengan analisis jalur, sedangkan penelitian kualitatif menggunakanstudi kasus. Sasaran penelitian adalah Bidan Pos Kesehatan Desa danForum Kesehatan Desa di 30Desa Siaga. Hasil penelitian: (1) Faktor-faktor yang berhubungan denganpemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan meliputi: tingkat pendidikan, pengetahuan, kesadaran, kepedulian, kebiasaan, kepemimpinan, modal sosial, Survei Mawas Diri, akses informasi kesehatan,peran petugas kesehatan,danperan fasilitator kesehatan; (2)Model pemberdayaan masyarakat dalam kemampuan mengidentifikasi masalah kesehatanterdiri dari unsur-unsur masukan, proses, dan keluaran. Unsur masukan terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal komunitas. Faktor internal meliputi: tingkat pendidikan, pengetahuan, kesadaran, kepedulian, kebiasaan, kepemimpinan, modal sosial, serta Survei Mawas Diri. Sedangkan faktor ekternal meliputi: akses informasi kesehatan,peran petugas kesehatan, dan peran fasilitator. Sementara itu proses pemberdayaanmasyarakat meliputi proses pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya di dalam masyarakat serta proses fasilitasi dan dukungan sumber daya dari luar masyarakat. Keluaran pemberdayaanmasyarakat berupakeberdayaan masyarakatdalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan. Masalah pemberdayaan masyarakat adalah lemahnya kemampuan mengidentifikasimasalahkesehatan.Tujuan penelitianadalahmengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakatdalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan, dan merumuskan modelpemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan.Penelitianinimenggunakanmetodegabunganantarakuantitatifdankualitatif.Penelitian kuantitatif berupapenelitian survei dengan analisis jalur,sedangkan penelitian kualitatif menggunakanstudi kasus. Sasaran penelitianadalah Bidan Pos Kesehatan Desa danForum Kesehatan Desa di 30Desa Siaga.Hasil penelitian: (1) Faktor-faktor yang berhubungan denganpemberdayaanmasyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan meliputi:tingkat pendidikan, pengetahuan, kesadaran, kepedulian, kebiasaan, kepemimpinan,modalsosial,Survei Mawas Diri, akses informasi kesehatan,peran petugaskesehatan,danperan fasilitator kesehatan; (2)Modelpemberdayaan masyarakatdalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatanterdiri dariunsur-unsurmasukan, proses, dan keluaran. Unsur masukan terdiri dari faktor internal danfaktor eksternal komunitas. Faktor internal meliputi: tingkat pendidikan, pengetahuan,kesadaran,kep
社会赋权问题是识别健康问题的能力较弱。研究的目的是审查和分析有关社区赋权的因素,以确定健康问题,并为其建立社区赋权的模式。这项研究采用定量和定性的结合方法。量化咨询研究与路径分析,而定性研究使用案例研究。研究的目标是30个村庄的村健康助产士和村庄健康论坛。研究结果:(1)在确定健康问题的能力中,与社区赋权有关的因素包括:教育、知识、意识、关心、习惯、领导、社会资本、自我评价、自我调查、健康信息获取、卫生工作者的角色和卫生工作者的角色;(2)社会赋权模型识别健康问题的能力包括输入、过程和输出的要素。输入因素包括社区内部和外部因素。内部因素包括教育水平、知识、意识、关心、习惯、领导能力、社会资本和自我导向调查。而外部因素包括:获取健康信息、卫生官员的角色和主持人的角色。与此同时,公共资源进程包括社区内可利用和资源利用的进程,以及社会外部资源的方便和支持。大众赋权的产出……在识别健康问题的能力上。公众的授权问题是它缺乏识别健康问题的能力。目的penelitianadalahmengkaji masyarakatdalamkemampuan赋权和分析有关的因素确定了健康问题,制定modelpemberdayaan Penelitianinimenggunakanmetodegabunganantarakuantitatifdankualitatif dalamkemampuan识别社会健康问题。berupapenelitian定量调查和分析研究路径,而定性研究menggunakanstudi案例。研究的目标是30个村庄的村庄医疗助产士和健康论坛。研究结果:(1)社会认同健康问题能力的相关因素包括:教育、知识、意识、关心、习惯、领导、社会模式、自我导向调查、自我获取健康信息、卫生官员角色和卫生提供者;(2)公共卫生规范规范能力的公共赋权模式包括元素、过程和输出。输入因素包括社区内部和外部因素。内部因素包括教育水平、知识、认识、关心、习惯、领导能力、社会模式、社会监督等。而外部因素包括:获取健康信息、传播者和传播者。与此同时,公益制度包括社会内部的可容忍和资源利用过程,以及社会外部资源的持续和支持。公共权力的发放取决于公众识别健康问题的能力。
{"title":"Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Kemampuan Mengidentifikasi Masalah Kesehatan : Studi Pada Program Desa Siaga","authors":"E. Sulaeman, Ravik Karsid, B. Murti, Drajat Tri Kartono, Rifai Hartanto","doi":"10.33476/JKY.V20I3.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/JKY.V20I3.166","url":null,"abstract":"Masalah pemberdayaan masyarakat adalah lemahnya kemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan. Tujuan penelitianadalahmengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan, dan merumuskan model pemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan.Penelitianinimenggunakan metode gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif berupapenelitian survei dengan analisis jalur, sedangkan penelitian kualitatif menggunakanstudi kasus. Sasaran penelitian adalah Bidan Pos Kesehatan Desa danForum Kesehatan Desa di 30Desa Siaga. Hasil penelitian: (1) Faktor-faktor yang berhubungan denganpemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan meliputi: tingkat pendidikan, pengetahuan, kesadaran, kepedulian, kebiasaan, kepemimpinan, modal sosial, Survei Mawas Diri, akses informasi kesehatan,peran petugas kesehatan,danperan fasilitator kesehatan; (2)Model pemberdayaan masyarakat dalam kemampuan mengidentifikasi masalah kesehatanterdiri dari unsur-unsur masukan, proses, dan keluaran. Unsur masukan terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal komunitas. Faktor internal meliputi: tingkat pendidikan, pengetahuan, kesadaran, kepedulian, kebiasaan, kepemimpinan, modal sosial, serta Survei Mawas Diri. Sedangkan faktor ekternal meliputi: akses informasi kesehatan,peran petugas kesehatan, dan peran fasilitator. Sementara itu proses pemberdayaanmasyarakat meliputi proses pendayagunaan dan pemanfaatan sumber daya di dalam masyarakat serta proses fasilitasi dan dukungan sumber daya dari luar masyarakat. Keluaran pemberdayaanmasyarakat berupakeberdayaan masyarakatdalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan. Masalah pemberdayaan masyarakat adalah lemahnya kemampuan mengidentifikasimasalahkesehatan.Tujuan penelitianadalahmengkaji dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakatdalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan, dan merumuskan modelpemberdayaan masyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan.Penelitianinimenggunakanmetodegabunganantarakuantitatifdankualitatif.Penelitian kuantitatif berupapenelitian survei dengan analisis jalur,sedangkan penelitian kualitatif menggunakanstudi kasus. Sasaran penelitianadalah Bidan Pos Kesehatan Desa danForum Kesehatan Desa di 30Desa Siaga.Hasil penelitian: (1) Faktor-faktor yang berhubungan denganpemberdayaanmasyarakat dalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatan meliputi:tingkat pendidikan, pengetahuan, kesadaran, kepedulian, kebiasaan, kepemimpinan,modalsosial,Survei Mawas Diri, akses informasi kesehatan,peran petugaskesehatan,danperan fasilitator kesehatan; (2)Modelpemberdayaan masyarakatdalamkemampuan mengidentifikasi masalah kesehatanterdiri dariunsur-unsurmasukan, proses, dan keluaran. Unsur masukan terdiri dari faktor internal danfaktor eksternal komunitas. Faktor internal meliputi: tingkat pendidikan, pengetahuan,kesadaran,kep","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128576015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Program CommunityTB Care Sebagai Wahana Pendidikan Kedokteran Komunitas Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 社区奖学金计划是耶西大学医科学生社区医学教育的一个附属项目
Pub Date : 2016-01-22 DOI: 10.33476/JKY.V20I3.170
Artha Budi Susila Duarsa, Titiek Djannatun
WHO telah mengembangkan strategi penanggulangan TB dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost effective). Tujuan program adalahmeningkatkan keterlibatan pasien TB dan masyarakat dalam penanggulanganTB melalui peran komunitas dan UPK (UnitPelayanan Kesehatan) pemerintah dan swasta. Mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, dalam mempelajari permasalahan TB secara komprehensif belajar untuk mengetahui dan memahami bagaimana terjadinya penularan TB di masyarakat dan faktor faktor yang menyebabkan terjadinya TB di masyarakat, mendeteksi adanya TB di masyarakat, bagaimana penderita mengakses pelayanan kesehatan yang ada dan faktor faktor yang meyebabkan penderita mengakses pelayanan kesehatan tersebut. Proses pembelajaran tersebut berada dalam kegiatan diagnosis komunitas yang masuk dalam Blok Kedokteran Komunitas di Semester 6. Pembelajaran tersebut memanfaatkan kegiatan Program Community GF ATM Round 8 YARSI TB Care yang digunakan sebagai wahana pendidikan Kedokteran Komunitas. Mahasiswa akan mengunjungi pasien TByang sedang menjalanipengobatan untuk melakukan diagnosis komunitas dengan5langkah: menentukan area permasalahan, menentukan instrumen pengumpulan data, mengumpulkan data, menganalisis data, menyusun intervensi pemecahan masalah. Mahasiswadalam melakukan diagnosis komunitas tersebut berinteraksi dengan pasien TByang sedang menjalani pengobatan, keluarga pasien, dan komunitas yang berada disekitar keluarga pasien berada. Diharapkan dengan memahami permasalahanTBsecara komprehensif, mahasiwa kedokteran akan menjadi profil dokter masa depan menurut WHO: Five Star Doctor yang mencakup: Health Care Provider, Decision Maker, Educator, Manager  dan Community Leader.
世卫组织已经开发了一种以剂量观察测速进行的结核病对策,并被证明是最有效的对策。该计划的目的是通过社区和政府和私人卫生部门的作用,改善结核病患者和公众的参与。YARSI大学医学院医科学生在学习中,学会全面地了解和理解结核病问题怎样感染结核病的因素和社会因素导致了结核病在社区里,社区里的结核病检测,患者是如何获得医疗保健的存在,这些因素会访问患者的医疗服务。整个学习过程是第六学期在社区医学领域进行的诊断活动。它利用社区GF ATM活动8轮YARSI结核护理计划,用作社区医学教育工具。学生将前往实践中的tbcs患者进行5步的社区诊断:确定问题的领域、确定数据收集工具、收集数据、分析数据、协调问题解决方案干预。学生进行社区诊断与接受药物治疗的tbms患者、患者家属和在病人家属周围的社区互动。希望通过全面了解医疗问题,未来的医生资料将根据世卫组织:五星医生,其中包括医疗保健提供者、决策者、教育家、管理人员和社区领袖。
{"title":"Program CommunityTB Care Sebagai Wahana Pendidikan Kedokteran Komunitas Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI","authors":"Artha Budi Susila Duarsa, Titiek Djannatun","doi":"10.33476/JKY.V20I3.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/JKY.V20I3.170","url":null,"abstract":"WHO telah mengembangkan strategi penanggulangan TB dengan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost effective). Tujuan program adalahmeningkatkan keterlibatan pasien TB dan masyarakat dalam penanggulanganTB melalui peran komunitas dan UPK (UnitPelayanan Kesehatan) pemerintah dan swasta. Mahasiswa kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, dalam mempelajari permasalahan TB secara komprehensif belajar untuk mengetahui dan memahami bagaimana terjadinya penularan TB di masyarakat dan faktor faktor yang menyebabkan terjadinya TB di masyarakat, mendeteksi adanya TB di masyarakat, bagaimana penderita mengakses pelayanan kesehatan yang ada dan faktor faktor yang meyebabkan penderita mengakses pelayanan kesehatan tersebut. Proses pembelajaran tersebut berada dalam kegiatan diagnosis komunitas yang masuk dalam Blok Kedokteran Komunitas di Semester 6. Pembelajaran tersebut memanfaatkan kegiatan Program Community GF ATM Round 8 YARSI TB Care yang digunakan sebagai wahana pendidikan Kedokteran Komunitas. Mahasiswa akan mengunjungi pasien TByang sedang menjalanipengobatan untuk melakukan diagnosis komunitas dengan5langkah: menentukan area permasalahan, menentukan instrumen pengumpulan data, mengumpulkan data, menganalisis data, menyusun intervensi pemecahan masalah. Mahasiswadalam melakukan diagnosis komunitas tersebut berinteraksi dengan pasien TByang sedang menjalani pengobatan, keluarga pasien, dan komunitas yang berada disekitar keluarga pasien berada. Diharapkan dengan memahami permasalahanTBsecara komprehensif, mahasiwa kedokteran akan menjadi profil dokter masa depan menurut WHO: Five Star Doctor yang mencakup: Health Care Provider, Decision Maker, Educator, Manager  dan Community Leader.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"227 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122947873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pola dan Sensitivitas Antibiotik Bakteri Yang Berpotensi Sebagai Penyebab Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Bedah RSUDZA Banda Aceh 抗生素抗生素的模式和敏感性可能是根治急性宫颈癌感染的原因
Pub Date : 2016-01-22 DOI: 10.33476/JKY.V20I3.168
Zinatul Hayati, Azwar Azwar, Ira Puspita
Infeksi Nosokomial masih menjadi masalah serius di rumah sakit baik di Indonesia maupun di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri dan sensitivitasnya terhadap antibiotik serta sumber penularan yang berpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial di Ruang Rawat Bedah RSUDZA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui metode observasional laboratorium. Sampel penelitian diambil dari Ruang Rawat Bedah RSUDZA berupa spesimen yang terdiri dari usap tangan/hidung/luka pasien, tangan/hidung tenaga kesehatan, peralatan, mobiler ruangan dan udara ruangan. Spesimen yang diperoleh dilakukan kultur dan uji sensitivitas antibiotik di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUDZA. Data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 64spesimenyang diperoleh, 36 spesimen (56,25%) diantaranya terisolasi bakteri sebanyak 38 isolat, sementara 28 spesimen (43,75%) lainnya steril. Hasil identifikasi dari 38 isolat bakteri ditemukan bakteri patogen sebanyak 10 isolat (26,31%) dan non patogen sebanyak 28 isolat (76,32%). Pola kuman patogen yang berpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial di Ruang Rawat Bedah RSUDZA terbanyak adalah Staphylococcus aureus (70%), diikuti P. aeruginosa, E. coli danAcinetobacter sp. masing-masing 10%. Sumber penularan terbanyak yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial adalah mobiler ruangan, kemudian diikuti dengan pasien dan tenaga kesehatan. Staphylococcus aureus masih sensitif terhadap vankomycin dan clindamycin masing-masing sebesar 100% dan 85,71%, namun demikian semuanya telah resisten terhadap oxacillin sehingga bakteri ini digolongkan ke dalam MRSA. Pseudomonas aeruginosa hanya sensitif terhadap meropenem sehingga digolongkan ke dalam bakteri penghasil ESBL. Escherichia coli masih sensitif terhadap antibiotik golongan cephalosporin, fluoroquinolon dan meropenem sedangkan Acinetobacter sp sudah resisten terhadapantibiotik golongan cephalosporin, fluoroquinolon dan meropenemnamun masih sensitif terhadap gentamisin dan tobramisin. Infeksi Nosokomial masih menjadi masalah serius di rumah sakit baik di Indonesia maupun di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui polabakteri dan sensitivitasnya terhadap antibiotik serta sumber penularan yangberpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial di Ruang Rawat BedahRSUDZA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui metodeobservasional laboratorium. Sampel penelitian diambil dari Ruang Rawat BedahRSUDZA berupa spesimen yang terdiri dari usap tangan/hidung/luka pasien,tangan/hidung tenaga kesehatan, peralatan, mobiler ruangan dan udararuangan. Spesimen yang diperoleh dilakukan kultur dan uji sensitivitasantibiotik di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUDZA. Data dianalisissecara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa 64spesimenyang diperoleh, 36 spesimen(56,25%) diantaranya terisolasi bakteri sebanyak 38 isolat, sementar
noso漫画感染在印尼和世界各地的医院仍然是一个严重的问题。本研究旨在确定抗生素的细菌和敏感性模式,以及在根苏扎外科病房内潜在的脑毒瘤感染源。本研究是通过实验室观察方法进行的描述性研究。从RSUDZA外科病房提取的研究样本包括手部/鼻子/病人伤口、手/鼻子、卫生保健设备、空调、空调和空调等。在RSUDZA诊所的微生物实验室中进行了抗生素培养和敏感性测试。数据被描述性分析,并以表格和图片显示。这项研究表明,获得的64specimenments中有36种标本(56.25%)是38种分离细菌分离的,而28种标本(43.75%)是无菌的。病原体发现的38种细菌分离物为10种(26.31%)和28种非病原体(76.32%)。RSUDZA手术病房内潜在的脑毒菌感染病例最多是葡萄球菌菌感染(70%),其次是P. aeruginosa,大肠杆菌和大肠杆菌每10%。引起脊髓科病毒感染的可能性最大的传染源是机动车,然后是患者和卫生保健工作者。体内奥里斯还敏感vankomycin clindamycin分别高达100%,85,71%,然而一切都已经耐oxacillin使这些细菌被算进了西林金黄色。单胞菌对硝酸戊酯只有敏感,因此被归类为一种能产生ESBL的细菌。Escherichia阶级仍然敏感抗生素头孢菌,大肠杆菌fluoroquinolon meropenem而Acinetobacter sp已经阶级terhadapantibiotik头孢菌产生抗药性,fluoroquinolon gentamisin meropenemnamun还敏感和tobramisin。Nosokomial感染仍然是一个严重的问题在世界上无论是在印尼的医院。这项研究的目的是确定抗生素的鳞茎和致病源,以及潜在的致癌源。本研究是通过方法论实验室进行的描述性研究。从BedahRSUDZA护士室提取的研究样本包括手部/鼻子/病人伤口、手/鼻子、卫生用品、设备、空调和空调。在RSUDZA诊所微生物实验室进行了培养和生物敏感性测试。dianalisissecara描述性数据和图表和图片的形式展示。Hasilpenelitian这表明64spesimenyang获得,第36(其中56,25%)隔离细菌标本多达38无菌隔离,另外28spesimen(43,75%)。在38种细菌中发现的病原细菌约为10种(26.31%)和28种非病原(76.32%)。潜在sebagaipenyebab nosokomial感染的细菌病原体模式最常见的外科病房里RSUDZA adalahStaphylococcus奥里斯(70%),其次是胞菌,大肠杆菌danAcinetobactersp P。每人10%。berpotensimenyebabkan nosokomial感染最多的传染来源是mobiler房间,然后diikutidengan病人和健康能量。奥雷留斯抗原和临床黄素分别为100%和85.71%,但它们都对氧乙酰林产生了抗药性,因此这些细菌被归为MRSA。真空管航空只是对消磁敏感,因此被归类为无菌菌。Escherichia大肠杆菌对golongancephao孢子、氟氯奎龙和meronm抗生素仍然很敏感,而而腺样杆菌对头孢菌、氟奎奎龙和红霉素仍然敏感。
{"title":"Pola dan Sensitivitas Antibiotik Bakteri Yang Berpotensi Sebagai Penyebab Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Bedah RSUDZA Banda Aceh","authors":"Zinatul Hayati, Azwar Azwar, Ira Puspita","doi":"10.33476/JKY.V20I3.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/JKY.V20I3.168","url":null,"abstract":"Infeksi Nosokomial masih menjadi masalah serius di rumah sakit baik di Indonesia maupun di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri dan sensitivitasnya terhadap antibiotik serta sumber penularan yang berpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial di Ruang Rawat Bedah RSUDZA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui metode observasional laboratorium. Sampel penelitian diambil dari Ruang Rawat Bedah RSUDZA berupa spesimen yang terdiri dari usap tangan/hidung/luka pasien, tangan/hidung tenaga kesehatan, peralatan, mobiler ruangan dan udara ruangan. Spesimen yang diperoleh dilakukan kultur dan uji sensitivitas antibiotik di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUDZA. Data dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 64spesimenyang diperoleh, 36 spesimen (56,25%) diantaranya terisolasi bakteri sebanyak 38 isolat, sementara 28 spesimen (43,75%) lainnya steril. Hasil identifikasi dari 38 isolat bakteri ditemukan bakteri patogen sebanyak 10 isolat (26,31%) dan non patogen sebanyak 28 isolat (76,32%). Pola kuman patogen yang berpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial di Ruang Rawat Bedah RSUDZA terbanyak adalah Staphylococcus aureus (70%), diikuti P. aeruginosa, E. coli danAcinetobacter sp. masing-masing 10%. Sumber penularan terbanyak yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial adalah mobiler ruangan, kemudian diikuti dengan pasien dan tenaga kesehatan. Staphylococcus aureus masih sensitif terhadap vankomycin dan clindamycin masing-masing sebesar 100% dan 85,71%, namun demikian semuanya telah resisten terhadap oxacillin sehingga bakteri ini digolongkan ke dalam MRSA. Pseudomonas aeruginosa hanya sensitif terhadap meropenem sehingga digolongkan ke dalam bakteri penghasil ESBL. Escherichia coli masih sensitif terhadap antibiotik golongan cephalosporin, fluoroquinolon dan meropenem sedangkan Acinetobacter sp sudah resisten terhadapantibiotik golongan cephalosporin, fluoroquinolon dan meropenemnamun masih sensitif terhadap gentamisin dan tobramisin. Infeksi Nosokomial masih menjadi masalah serius di rumah sakit baik di Indonesia maupun di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui polabakteri dan sensitivitasnya terhadap antibiotik serta sumber penularan yangberpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial di Ruang Rawat BedahRSUDZA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif melalui metodeobservasional laboratorium. Sampel penelitian diambil dari Ruang Rawat BedahRSUDZA berupa spesimen yang terdiri dari usap tangan/hidung/luka pasien,tangan/hidung tenaga kesehatan, peralatan, mobiler ruangan dan udararuangan. Spesimen yang diperoleh dilakukan kultur dan uji sensitivitasantibiotik di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUDZA. Data dianalisissecara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa 64spesimenyang diperoleh, 36 spesimen(56,25%) diantaranya terisolasi bakteri sebanyak 38 isolat, sementar","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121744902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Isolasi Dan Karakterisasi Gen MerB Pada Bakteri Pseudomonas SP. Sebagai Gen ResistensiMerkuriOrganik 从SP的伪单胞菌中分离和对生基因
Pub Date : 2016-01-21 DOI: 10.33476/JKY.V20I2.161
B. Kepel
Patogenesis penyakit dimana merkuri sebagai agen penyebab akan melewati komponen lingkungan sebagai media transmisi sebelum sampai pada manusia. Terdapat beberapalokasi pertambangan emas rakyat di Sulawesi Utarayang menggunakanmerkuri. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis bakteri yanghidup pada sedimentanahtercemar merkuri, mengisolasi dan mengidentifikasi karakter gen merB pada bakteritersebut. Dilakukan uji resistensi pada fenil merkuri, identifikasi Gram dan 16S rRNA, amplifikasi dan sekuensing gen merB, pensejajaran dan pembuatan pohon filogenetik gen merB pada isolat bakteri resisten fenil merkuri. Terdapat 2 isolat bakteri Pseudomonas sp. yang resisten terhadap fenil merkuri. Gen merB pada bakteri ini mempunyai homologi sebesar 98-100% dibandingkan dengan gen merB pada bakteri yang terdapat pada GenBank. Sisi aktif enzim organomerkuri liase (MerB) yang dikode oleh gen merB pada posisi Cys-96, Cys-159  dan Asp-99 tetap dipertahankan oleh gen merB kedua isolat bakteri hasil penelitian. Terdapat 3 tempat perbedaan nukleotida merB antara kedua isolat hasil penelitian dengan P. aeruginosa galur ARY1. Terjadi mutasi substitusi transisi pada merB posisi Val-124 (GTC?GTT) dan Val-136 (GTT?GTC) maupun Glu-132 (GAG) ?Gly-132 (GGG) dimana isolat 2B.2 dan 4B.2 Pseudomonas sp. sama dengan Klebsiella sp. ND3 tapi berbeda dengan P. aeruginosa galur ARY1 walaupun genus yang sama. Walaupun asam amino glutamat diganti oleh glisin yang berbeda sifatpolaritas tapi tidak berpengaruh pada aktifitas bioremediasi karena tempat tersebut bukan merupakan sisi aktif. Gen merB terdapat pada isolat bakteri lokal, Pseudomonas sp., di Sulawesi Utara. Penelitian ini perlu dilanjutkan untuk menghasilkan kloning enzim MerB(organomerkuri liase) dalam mengatasi masalah pencemaran merkuri. Patogenesis penyakit dimana merkuri sebagai agen penyebab akan melewati komponen lingkungan sebagai media transmisi sebelum sampai pada manusia. Terdapat beberapalokasi pertambangan emas rakyat di Sulawesi Utarayang menggunakanmerkuri. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenisbakteri yanghidup pada sedimentanahtercemar merkuri, mengisolasi danmengidentifikasi karakter gen merB pada bakteritersebut.Dilakukan uji resistensi pada fenil merkuri, identifikasi Gram dan 16S rRNA,amplifikasi dan sekuensing gen merB, pensejajaran dan pembuatan pohonfilogenetik gen merB pada isolat bakteri resisten fenil merkuri.Terdapat 2 isolat bakteri Pseudomonas sp. yang resisten terhadap fenil merkuri.Gen merB pada bakteri ini mempunyai homologi sebesar 98-100% dibandingkandengan gen merB pada bakteri yang terdapat pada GenBank. Sisi aktif enzimorganomerkuri liase (MerB) yang dikode oleh gen merB pada posisi Cys-96,Cys-159  dan Asp-99 tetap dipertahankan oleh gen merB kedua isolat bakterihasil penelitian. Terdapat 3 tempat perbedaan nukleotida merB antara keduaisolat hasil penelitian dengan P. aeruginosa galur ARY1.Terjadi mutasi substitusi transisi pada merB posisi Val-124 (GTC?GTT)danVal-1
作为致病剂的汞会在到达人类之前通过环境成分作为传播媒介。苏拉威西北部的苏拉威西镇有几个开采汞的地点。本研究的目的是确定存在于受汞污染沉积物中的任何一种细菌,分离并识别烧伤部位的merB基因特征。对汞苯基进行耐药性测试,对克和16克的rRNA进行鉴定,对merB基因进行放大和测序,对merB与汞抗原同集的胶原质和生成。它有两种对苯基汞抵抗力的伪单胞菌同位素。这种细菌的merB基因与源库细菌的merB基因相比,其同质性为98-100%。由MerB基因编码的有机汞liase酶(MerB)的活性面(MerB),其位置为Cys-96、Cys-159和Asp-99,由研究结果的两个细菌异化基因共同保存。两种研究结果的核苷酸与p.uginosa gadariary1之间有三个核苷酸区别。在merB位置(GTC?GTT)和val136 (GTT?GTC)和Glu-132 (GAG), gly132 (gtb), isolat 2B在哪里?2和4B假单胞菌sp。等于Klebsiella sp. ND3,但不同于P。尽管葡萄糖氨基酸被不同的氨基酸极性替换,但它不会影响生物移位活动,因为这个地方不是活动的一部分。merB基因存在于苏拉威西北部的伪单胞菌sp中。这项研究必须继续进行,以产生一种MerB酶克隆,以解决汞污染问题。汞在疾病发病原因很快就会通过代理组件作为人体传输之前媒体环境。有金矿beberapalokasi Utarayang苏拉威西的人民menggunakanmerkuri。这项研究的目的是确定jenisbakteri yanghidup sedimentanahtercemar汞蒸汽,隔离danmengidentifikasi性格merB基因上bakteritersebut。对汞苯基耐药性进行测试,对克和16S rRNA进行鉴别,对merB基因进行放大和测序,将merB的旋基因与汞抗原同集。sp假单胞菌有两个隔离细菌的耐苯基汞。merB基因在这些细菌有homologi像98-100% dibandingkandengan merB的细菌基因存在于GenBank。由MerB基因编码的酶-96、Cys-159和Asp-99的活性端由MerB基因和研究的两种细菌异位保存下来。核苷酸与p.uginosa galur ARY1之间有三个核苷酸区别。过渡替换突变发生在merB Val-124姿势(GTT) danVal-136 GTC ? (GTT Gly-132 GTC)和Glu-132(呕吐)?(我们)dimanaisolat 2B。2和4B假单胞菌sp。等于Klebsiella sp. ND3,但不同于P。虽然不同的氨基酸谷氨酸被glisin sifatpolaritastapi不影响生物修复活动,因为这些地方bukanmerupakan活跃的一面。merB基因存在于苏拉威西北部的伪单胞菌sp中。这项研究必须继续进行,以产生一种酶酶克隆来解决汞污染问题。
{"title":"Isolasi Dan Karakterisasi Gen MerB Pada Bakteri Pseudomonas SP. Sebagai Gen ResistensiMerkuriOrganik","authors":"B. Kepel","doi":"10.33476/JKY.V20I2.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/JKY.V20I2.161","url":null,"abstract":"Patogenesis penyakit dimana merkuri sebagai agen penyebab akan melewati komponen lingkungan sebagai media transmisi sebelum sampai pada manusia. Terdapat beberapalokasi pertambangan emas rakyat di Sulawesi Utarayang menggunakanmerkuri. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis bakteri yanghidup pada sedimentanahtercemar merkuri, mengisolasi dan mengidentifikasi karakter gen merB pada bakteritersebut. Dilakukan uji resistensi pada fenil merkuri, identifikasi Gram dan 16S rRNA, amplifikasi dan sekuensing gen merB, pensejajaran dan pembuatan pohon filogenetik gen merB pada isolat bakteri resisten fenil merkuri. Terdapat 2 isolat bakteri Pseudomonas sp. yang resisten terhadap fenil merkuri. Gen merB pada bakteri ini mempunyai homologi sebesar 98-100% dibandingkan dengan gen merB pada bakteri yang terdapat pada GenBank. Sisi aktif enzim organomerkuri liase (MerB) yang dikode oleh gen merB pada posisi Cys-96, Cys-159  dan Asp-99 tetap dipertahankan oleh gen merB kedua isolat bakteri hasil penelitian. Terdapat 3 tempat perbedaan nukleotida merB antara kedua isolat hasil penelitian dengan P. aeruginosa galur ARY1. Terjadi mutasi substitusi transisi pada merB posisi Val-124 (GTC?GTT) dan Val-136 (GTT?GTC) maupun Glu-132 (GAG) ?Gly-132 (GGG) dimana isolat 2B.2 dan 4B.2 Pseudomonas sp. sama dengan Klebsiella sp. ND3 tapi berbeda dengan P. aeruginosa galur ARY1 walaupun genus yang sama. Walaupun asam amino glutamat diganti oleh glisin yang berbeda sifatpolaritas tapi tidak berpengaruh pada aktifitas bioremediasi karena tempat tersebut bukan merupakan sisi aktif. Gen merB terdapat pada isolat bakteri lokal, Pseudomonas sp., di Sulawesi Utara. Penelitian ini perlu dilanjutkan untuk menghasilkan kloning enzim MerB(organomerkuri liase) dalam mengatasi masalah pencemaran merkuri. Patogenesis penyakit dimana merkuri sebagai agen penyebab akan melewati komponen lingkungan sebagai media transmisi sebelum sampai pada manusia. Terdapat beberapalokasi pertambangan emas rakyat di Sulawesi Utarayang menggunakanmerkuri. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenisbakteri yanghidup pada sedimentanahtercemar merkuri, mengisolasi danmengidentifikasi karakter gen merB pada bakteritersebut.Dilakukan uji resistensi pada fenil merkuri, identifikasi Gram dan 16S rRNA,amplifikasi dan sekuensing gen merB, pensejajaran dan pembuatan pohonfilogenetik gen merB pada isolat bakteri resisten fenil merkuri.Terdapat 2 isolat bakteri Pseudomonas sp. yang resisten terhadap fenil merkuri.Gen merB pada bakteri ini mempunyai homologi sebesar 98-100% dibandingkandengan gen merB pada bakteri yang terdapat pada GenBank. Sisi aktif enzimorganomerkuri liase (MerB) yang dikode oleh gen merB pada posisi Cys-96,Cys-159  dan Asp-99 tetap dipertahankan oleh gen merB kedua isolat bakterihasil penelitian. Terdapat 3 tempat perbedaan nukleotida merB antara keduaisolat hasil penelitian dengan P. aeruginosa galur ARY1.Terjadi mutasi substitusi transisi pada merB posisi Val-124 (GTC?GTT)danVal-1","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"30 25","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113973317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Aplikasi Klinik Renograf IR-03 untuk Rumah Sakit: Teknologi dan Analisis Biaya 医院类型03转诊诊所应用:技术和成本分析
Pub Date : 2016-01-21 DOI: 10.33476/JKY.V20I2.164
R. Isaris
Teknik Renografi menggunakan Alat Renograf adalah salah satu modalitas pemeriksaan fungsi ginjal selain dengan pemeriksaanlaboratorium dan teknik Sinar-X. Prototip Renograf IR-03 untuk pemeriksaan fungsi ginjal hasil rancangbangun BATAN telah dikonstruksi dan menjalani uji laboratorium di PRPN-BATAN Serpong dan uji klinis di RSUP DR.Sardjito Jogyakarta. Biaya yang berkaitan dengan pemakaian klinik Alat Renograf di rumahsakit telah dianalisis yang terdiri dari komponen nilai radiofarmaka dan nilai investasi alat Renograf. Perhitungan biaya radiofarmaka hippuran Iodine per tahun dengan estimasi jumlah pasien 2000 orang sebesar Rp 30 juta, Total Direct Cost adalah Rp 212,5 juta dan biaya modal satu Alat Renograf sebesar Rp 250 juta. Nilai Titik Impas (Break Event Point) Investasi satu Alat Renograf adalah 1194 (0,597%) atau setara Rp 209,475 juta, dengan biaya per prosedur adalah Rp 85.000,-. Harga ini tergantung pada beberapa variable terutama volume (kapasitas pelayanan pasien). Perhitungan analisis Cash-Flow untuk melihat seberapa jauh investasi tersebut menarik dan memberi prospek ke masa depan menunjukkan nilai Rate of Return yang diperoleh yaitu ROR (i) adalah 22,6%, jauh diatas suku bunga simpanan Bank saat ini yaitu <10%. Perhitungan analisa Payback Period menunjukkan nilai 1,818 tahun, sangat prospektif secara ekonomi.
使用油印机的浸渍技术是除实验室检查和x光检查外的肾脏功能表之一。建造巴坦公司设计的肾脏功能模型模型一直在施工和Serpong进行实验室测试,在Sardjito Jogyakarta医生的RSUP和临床试验。医院使用油印机的费用由放射性物质和油印机的投资价值组成。根据放射性沉香油每年的估计,我们的平均步行成本为2000万卢比。收支平衡值(Break Point Point)投资一种油印机是1194(0.597%)或相当于209,475万卢比(约合209,475万卢比),按程序收费是85000卢比。价格取决于几个变量,尤其是体积。通过对Cash-Flow的分析,我们可以看到投资的吸引力和前景,这表明ror(i)回报率的预期利率是22.6%,远远超过目前的银行存款利率为<10%。分期还款分析显示,它的价值为1818年,具有很高的经济价值。
{"title":"Aplikasi Klinik Renograf IR-03 untuk Rumah Sakit: Teknologi dan Analisis Biaya","authors":"R. Isaris","doi":"10.33476/JKY.V20I2.164","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/JKY.V20I2.164","url":null,"abstract":"Teknik Renografi menggunakan Alat Renograf adalah salah satu modalitas pemeriksaan fungsi ginjal selain dengan pemeriksaanlaboratorium dan teknik Sinar-X. Prototip Renograf IR-03 untuk pemeriksaan fungsi ginjal hasil rancangbangun BATAN telah dikonstruksi dan menjalani uji laboratorium di PRPN-BATAN Serpong dan uji klinis di RSUP DR.Sardjito Jogyakarta. Biaya yang berkaitan dengan pemakaian klinik Alat Renograf di rumahsakit telah dianalisis yang terdiri dari komponen nilai radiofarmaka dan nilai investasi alat Renograf. Perhitungan biaya radiofarmaka hippuran Iodine per tahun dengan estimasi jumlah pasien 2000 orang sebesar Rp 30 juta, Total Direct Cost adalah Rp 212,5 juta dan biaya modal satu Alat Renograf sebesar Rp 250 juta. Nilai Titik Impas (Break Event Point) Investasi satu Alat Renograf adalah 1194 (0,597%) atau setara Rp 209,475 juta, dengan biaya per prosedur adalah Rp 85.000,-. Harga ini tergantung pada beberapa variable terutama volume (kapasitas pelayanan pasien). Perhitungan analisis Cash-Flow untuk melihat seberapa jauh investasi tersebut menarik dan memberi prospek ke masa depan menunjukkan nilai Rate of Return yang diperoleh yaitu ROR (i) adalah 22,6%, jauh diatas suku bunga simpanan Bank saat ini yaitu <10%. Perhitungan analisa Payback Period menunjukkan nilai 1,818 tahun, sangat prospektif secara ekonomi.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128098677","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Hubungan Kadar Transaminase Terhadap Mortalitas Dan Lama Perawatan Pasien Infark Miokard 心肌梗死的过渡酶水平与心肌梗死患者长期护理的关系
Pub Date : 2016-01-21 DOI: 10.33476/jky.v20i1.156
Liong Boy Kurniawan
Infark miokard ditandai dengan pelepasan enzim-enzim yang terdapat pada sel otot jantung yang mengalami nekrosis maupun petanda-petanda spesifik jantung lainnya. Enzim-enzim yang dilepaskan termasuk juga enzim transaminase yaitu serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). Kedua enzim tersebut tidak spesifik jantung tetapi meningkat kadarnya pada infark miokard. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar enzim transaminase terhadap mortalitas dan lama perawatan pasien infark miokard. Penelitian ini merupakan studi retrospektif dengan mengambil data sekunder dari rekam medik 72 pasien infark miokard yang dirawat di Intensive Cardiac Care Unit Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Juli 2010 hingga Juni 2011. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu pasien infark miokard yang survive selama perawatan dan yang meninggal selama perawatan. Rerata kadar SGOT pada pasien infark miokard yang survive maupun yang meninggal selama perawatan berturut-turut  80,87+79,13 U/l dan 243,82+401,78 U/l, Uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara keduanya (p=0,019). Rerata kadar SGPT pada pasien infark miokard yang survive maupun yang meninggal selama perawatan berturut-turut 45,02+45,53 U/l dan 178,30+375,45 U/l, Uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara keduanya (p=0,065). Pada pasien yang survive, Uji Korelasi Spearman’s menunjukkan kadar SGOT dan SGPT berkorelasi positif terhadap lamanya rawat inap, masing-masing dengan nilai p=0,006, r=0,389 dan p=0,019, r=0,335. Pada pasien yang meninggal selama perawatan, Uji Korelasi Spearman’s menunjukkan kadar SGOT dan SGPT tidak berkorelasi terhadap lamanya rawat inap, masing-masing dengan nilai p=0,209, r=-0,267 dan p=0,506, r=-0,146). Kadar SGOT lebih tinggi pada pasien yang meninggal dibandingkan dengan pasien survive, tetapi kadar SGPT tidak berbeda bermakna antara keduanya. Pada pasien yang survive, semakin tinggi kadar SGOT dan SGPT semakin lama masa rawat inap pasien tersebut. Dipresentasikan dalam presentasi oral pada Pertemuan Ilmiah Berkala XVII Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 27-29 Januari 2012. Infark miokard ditandai dengan pelepasan enzim-enzim yang terdapat pada selotot jantung yang mengalami nekrosis maupun petanda-petanda spesifikjantung lainnya. Enzim-enzim yang dilepaskan termasuk juga enzimtransaminase yaitu serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) danserum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). Kedua enzim tersebut tidakspesifik jantung tetapi meningkat kadarnya pada infark miokard. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui hubungan kadar enzim transaminase terhadapmortalitas dan lama perawatan pasien infark miokard. Penelitian ini merupakanstudi retrospektif dengan mengambil data sekunder dari rekam medik 72 pasieninfark miokard yang dirawat di Intensive Cardiac Care Unit Rumah Sakit dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Juli 2010 hingga Juni 2011
心肌梗死的特征是心脏肌肉细胞中存在的酶的释放,以及心脏的其他特定信号。释放的酶包括一种transa酶,即血清-牛黄酶(SGOT)和一种糖浆糖浆血清- pyruvic transaminase (SGPT)。这两种酶都不是心脏的特异性,而是在心肌梗死中增加的水平。本研究旨在确定心肌梗死的转移酶水平与心肌梗死患者长期护理的关系。这项研究是一项回顾研究,从2010年7月至2011年6月期间由瓦希丁·苏迪罗索多·马卡萨医院的72名心肌梗死护理患者的医疗记录中提取辅助数据。样本分为两类:心肌梗死患者在治疗过程中存活,在治疗过程中死亡。惠特尼检测报告显示,这两种疾病之间存在显著差异(p= 019)。惠特尼的实地测试显示,这两种疾病之间没有明显的差异(p= 065)。在那些幸存下来的患者中,Spearman相关性测试显示,SGOT和SGPT的含量与住院时间为正相关,每一分p= 0.006, r= 0.389, p= 0.019, r= 0.335。在治疗过程中死亡的患者中,Spearman相关性测试显示,SGOT和SGPT的含量与住院时间不相关,每一分p= 0.209, r=- 0.267和p= 0.506, r=- . 146)。死后病人的发病率比活下来的病人高,但SGPT水平在这两者之间没有区别。幸存者的SGOT和SGPT含量越高,住院时间就越长。2012年1月27-29日,在马卡萨哈萨丁大学医学院第17届科学会议上提供口头报告。心肌梗死的特征是肝硬化和其他非特异性症状的酶释放。释放的酶包括酶酶,也就是酶酶,即葡萄糖氧化酶血清(SGOT)和葡萄糖血清拟胺酶(SGPT)。这两种酶都不是心脏的特异性,而是在心肌梗死中增加的水平。这项研究是为了确定transaminase酶与死亡率的关系,以及心肌梗死患者长期护理的关系。该研究通过从2010年7月至2011年6月期间瓦希丁·苏迪洛索多·马卡萨医院(Wahidin sudirosodo Makassar)的72名心肌梗死护理病房的医疗记录中提取辅助数据进行回溯研究。sampelkard分为两类:心肌梗死患者在治疗过程中存活,在治疗过程中死亡。测试曼-惠特尼的检测结果显示,这两种药物之间存在显著差异(p= 019)。在连续治疗过程中幸存或死亡的心肌梗死患者45.02 + 45.53 U/l和178.30 + 375.45 U/l中,惠特尼的测试表明两者之间没有明显的区别(p= 065)。在那些活下来的患者中,斯瓦特相关测试显示在治疗过程中死亡的患者中,corelasispearman的测试表明,SGOT和SGPT的水平与住院医师的等级无关,每一种等级分别为p= 0.209, r=- 0.267和p= 0.506, r=- . 146)。死后病人的发病率比活下来的病人高,但SGPT水平在这两者之间没有区别。幸存者的死亡率越高,他的住院时间就越长。2012年1月27-29日,在马卡萨哈萨丁大学医学院xviuddin科学专业会议上发表口头报告。
{"title":"Hubungan Kadar Transaminase Terhadap Mortalitas Dan Lama Perawatan Pasien Infark Miokard","authors":"Liong Boy Kurniawan","doi":"10.33476/jky.v20i1.156","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/jky.v20i1.156","url":null,"abstract":"Infark miokard ditandai dengan pelepasan enzim-enzim yang terdapat pada sel otot jantung yang mengalami nekrosis maupun petanda-petanda spesifik jantung lainnya. Enzim-enzim yang dilepaskan termasuk juga enzim transaminase yaitu serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). Kedua enzim tersebut tidak spesifik jantung tetapi meningkat kadarnya pada infark miokard. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar enzim transaminase terhadap mortalitas dan lama perawatan pasien infark miokard. Penelitian ini merupakan studi retrospektif dengan mengambil data sekunder dari rekam medik 72 pasien infark miokard yang dirawat di Intensive Cardiac Care Unit Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Juli 2010 hingga Juni 2011. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu pasien infark miokard yang survive selama perawatan dan yang meninggal selama perawatan. Rerata kadar SGOT pada pasien infark miokard yang survive maupun yang meninggal selama perawatan berturut-turut  80,87+79,13 U/l dan 243,82+401,78 U/l, Uji Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara keduanya (p=0,019). Rerata kadar SGPT pada pasien infark miokard yang survive maupun yang meninggal selama perawatan berturut-turut 45,02+45,53 U/l dan 178,30+375,45 U/l, Uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara keduanya (p=0,065). Pada pasien yang survive, Uji Korelasi Spearman’s menunjukkan kadar SGOT dan SGPT berkorelasi positif terhadap lamanya rawat inap, masing-masing dengan nilai p=0,006, r=0,389 dan p=0,019, r=0,335. Pada pasien yang meninggal selama perawatan, Uji Korelasi Spearman’s menunjukkan kadar SGOT dan SGPT tidak berkorelasi terhadap lamanya rawat inap, masing-masing dengan nilai p=0,209, r=-0,267 dan p=0,506, r=-0,146). Kadar SGOT lebih tinggi pada pasien yang meninggal dibandingkan dengan pasien survive, tetapi kadar SGPT tidak berbeda bermakna antara keduanya. Pada pasien yang survive, semakin tinggi kadar SGOT dan SGPT semakin lama masa rawat inap pasien tersebut. Dipresentasikan dalam presentasi oral pada Pertemuan Ilmiah Berkala XVII Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, 27-29 Januari 2012. Infark miokard ditandai dengan pelepasan enzim-enzim yang terdapat pada selotot jantung yang mengalami nekrosis maupun petanda-petanda spesifikjantung lainnya. Enzim-enzim yang dilepaskan termasuk juga enzimtransaminase yaitu serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) danserum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). Kedua enzim tersebut tidakspesifik jantung tetapi meningkat kadarnya pada infark miokard. Penelitian inidilakukan untuk mengetahui hubungan kadar enzim transaminase terhadapmortalitas dan lama perawatan pasien infark miokard. Penelitian ini merupakanstudi retrospektif dengan mengambil data sekunder dari rekam medik 72 pasieninfark miokard yang dirawat di Intensive Cardiac Care Unit Rumah Sakit dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Juli 2010 hingga Juni 2011","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"150 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134502551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Ekspresi Fenotipe dan Distribusi Serotipe Streptokokus Grup B Isolat dari Ibu Hamil dengan Komplikasi Obstetri 表型和球状链球菌的serotype和分布,B与产妇并发症分离
Pub Date : 2016-01-21 DOI: 10.33476/jky.v20i1.157
Zinatul Hayati
Streptokokus Grup B (SGB) adalah penyebab utama infeksi serius pada neonatus yang dapat menyebabkan pneumonia, septikemia dan meningitis neonatal. Komplikasi obstetri merupakan faktor resiko penting timbulnya insidensi infeksi neonatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekspresi fenotipe dan distribisi serotipe SGB yang diisolasi dari penderita komplikasi obstetri. Identifikasi bakteri dilakukan dengan uji CAMP dan uji serologis melalui teknik imunodifusi menggunakan serum spesifik terhadap SGB. Streptokokus Grup B dapat diisolasi sebanyak 10 isolat dari 38 kasus penderita komplikasi obstetri (26,32%). Hasil karakterisasi fenotipe dari 10 isolat SGB yang diperoleh, 90% isolat tumbuh keruh pada media cair dan memperlihatkan bentuk koloni yang difus pada soft-agar. Streptokokus Grup B yang tumbuh keruh dan koloni difus mengekspresikan karakter hidrofilik pada salt aggregation test (SAT). Sebaliknya satu isolat SGB lainnya tumbuh dengan supernatan yang jernih dan sedimen di dasar tabung media cair, bentuk koloni pada soft-agar terlihat kompak dan memiliki karakter hidrofobik. Hasil penentuan serotype diperoleh distribusi serotipe SGB adalah tipe VI (40%), VII (30%), III (20%) dan VIII (10%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SGB yang diisolasi dari penderita komplikasi obstetri umumnya memiliki virulensi yang tinggi karena mengekspresikan keberadaan kapsul yang dominan pada permukaan selnya.
B组链球菌是新生儿严重感染的主要原因,可能导致肺炎、败血症和新生儿脑膜炎。妇产科并发症是新生儿感染的一个重要风险因素。本研究的目的是了解分离出患有先天性并发症的SGB型表型和分布型。这种细菌的鉴定是通过使用SGB特定血清的免疫融合技术进行的CAMP和ser液学测试。B组链球菌可以在38例obstruction并发症(26.32%)中隔离10例。我们从10种SGB中得到的表型特性,90%的表型在液体介质中变得浑浊,并在软溶质中表现出弥漫性菌落的形式。生长混浊的B组链球菌和弥漫性群落表达了盐凝聚力测试中的水力学特征。另一方面,另一种异类的SGB生长在液介质管底部的超自然和沉淀物中,这种菌落在软泥中形成,以显得紧凑,具有水力学特征。获得SGB类型的serotype分配的结果是类型VI(40%)、VII(30%)、III(20%)和VIII(10%)。这项研究得出的结论是,从患有obt并发症的人中分离出来的SGB通常带有高病毒粘液,因为它表达了细胞表面中占主导地位的胶囊的存在。
{"title":"Ekspresi Fenotipe dan Distribusi Serotipe Streptokokus Grup B Isolat dari Ibu Hamil dengan Komplikasi Obstetri","authors":"Zinatul Hayati","doi":"10.33476/jky.v20i1.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/jky.v20i1.157","url":null,"abstract":"Streptokokus Grup B (SGB) adalah penyebab utama infeksi serius pada neonatus yang dapat menyebabkan pneumonia, septikemia dan meningitis neonatal. Komplikasi obstetri merupakan faktor resiko penting timbulnya insidensi infeksi neonatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ekspresi fenotipe dan distribisi serotipe SGB yang diisolasi dari penderita komplikasi obstetri. Identifikasi bakteri dilakukan dengan uji CAMP dan uji serologis melalui teknik imunodifusi menggunakan serum spesifik terhadap SGB. Streptokokus Grup B dapat diisolasi sebanyak 10 isolat dari 38 kasus penderita komplikasi obstetri (26,32%). Hasil karakterisasi fenotipe dari 10 isolat SGB yang diperoleh, 90% isolat tumbuh keruh pada media cair dan memperlihatkan bentuk koloni yang difus pada soft-agar. Streptokokus Grup B yang tumbuh keruh dan koloni difus mengekspresikan karakter hidrofilik pada salt aggregation test (SAT). Sebaliknya satu isolat SGB lainnya tumbuh dengan supernatan yang jernih dan sedimen di dasar tabung media cair, bentuk koloni pada soft-agar terlihat kompak dan memiliki karakter hidrofobik. Hasil penentuan serotype diperoleh distribusi serotipe SGB adalah tipe VI (40%), VII (30%), III (20%) dan VIII (10%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SGB yang diisolasi dari penderita komplikasi obstetri umumnya memiliki virulensi yang tinggi karena mengekspresikan keberadaan kapsul yang dominan pada permukaan selnya.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131119873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Penebalan Dinding Kandung Kemih Pada Ultrasonografi Dengan Nitrit Urin Pada Penderita Klinis Sistitis 膀胱壁增厚与临床膀胱炎患者尿配合
Pub Date : 2016-01-21 DOI: 10.33476/JKY.V20I1.155
Ana Majdawati
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi berupa pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme dalam  saluran kemih yang meliputi ginjal sampai kandung kemih, salah satu jenis ISK adalah sistitis. Ultrasonografi (USG) dasawarsa terakhir ini merupakan pemeriksaan yang sering digunakan sebagai pilihan penunjang diagnostik pada beberapa kasus yang berhubungan dengan ISK. Pemeriksaan nitrit urin diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya bakteriuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penebalan dinding kandung kemih pada pemeriksaan USG dengan nitrit urin pada penderita dengan klinis ISK. Desain penelitian ini adalah observasional dengan studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis pasien RS PKU Muhammadiyah 1-2 Yogyakarta untuk semua kasus ISK periode 1 Juli 2010 sampai 31 Agustus 2011. Data rekam  medis yang digunakan adalah subyek penelitian dengan suspek ISK yang mempunyai hasil laboratorium urin rutin (nitrit urin) dan tebal dinding kandung kemih potongan transversal dan longitudinal pada pemeriksaan USG. Hasil analisa data dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p (0,190) > 0,05, CI 0,555 – 14,119. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penebalan USG kandung kemih dengan hasil pemeriksaan sedimen urin leukosit.  Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi berupa pertumbuhan danperkembangbiakan mikroorganisme dalam  saluran kemih yang meliputi ginjalsampai kandung kemih, salah satu jenis ISK adalah sistitis. Ultrasonografi(USG) dasawarsa terakhir ini merupakan pemeriksaan yang sering digunakansebagai pilihan penunjang diagnostik pada beberapa kasus yang berhubungandengan ISK. Pemeriksaan nitrit urin diperlukan untuk mengetahui ada tidaknyabakteriuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarapenebalan dinding kandung kemih pada pemeriksaan USG dengan nitrit urinpada penderita dengan klinis ISK. Desain penelitian ini adalah observasionaldengan studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari catatanrekam medis pasien RS PKU Muhammadiyah 1-2 Yogyakarta untuk semuakasus ISK periode 1 Juli 2010 sampai 31 Agustus 2011. Data rekam  medisyang digunakan adalah subyek penelitian dengan suspek ISK yang mempunyaihasil laboratorium urin rutin (nitrit urin) dan tebal dinding kandung kemih potongan transversal dan longitudinal pada pemeriksaan USG. Hasil analisa data dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p (0,190) > 0,05, CI 0,555 –14,119. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penebalanUSG kandung kemih dengan hasil pemeriksaan sedimen urin leukosit.
泌尿系感染(ISK)是膀胱内微生物的生长和繁殖感染,其中一种是膀胱炎。在过去十年的一些与ISK有关的病例中,超声波检查是一种常用的诊断支持选项。需要对尿液进行抽样检查,以确定是否存在细菌。这项研究的目的是确定超声波检查膀胱增厚和临床ISK患者尿液nitrit之间的联系。该研究的设计是交叉观测研究,使用的是2010年7月1日至2011年8月31日期间ISK病例的次要数据。使用的医学记录数据是ISK调查人员的研究对象,他们在超声波检查中检测了尿道和侧腹侧壁。与chi square测试的数据分析获得了p(0.190) > 0.05、CI . 555—119的分数。我们可以得出结论,膀胱扫描和尿样样分析结果之间没有联系。泌尿系感染(ISK)是指膀胱内微生物的生长和繁殖感染,其中一种是膀胱炎。在过去十年的一些与ISK有关的病例中,超声波检查经常被用作诊断支持的选择。需要进行尿检检查,以确定无肺。这项研究的目的是确定超声波检查膀胱壁和临床ISK患者的小便池之间的联系。该研究的设计是通过交叉研究利用2010年7月1日至2011年8月31日期间我的医院病人Muhammadiyah -2 -日惹的医疗记录辅助数据进行交叉研究。使用的医疗记录数据是ISK调查对象的研究对象,他们在超声波检查中有一个常规尿科和一个粗体膀胱壁。与chi square测试的数据分析获得了p(0.190) > 0.05、CI . 555—119的分数。我们可以得出结论,膀胱扫描和尿样样分析结果之间没有联系。
{"title":"Hubungan Penebalan Dinding Kandung Kemih Pada Ultrasonografi Dengan Nitrit Urin Pada Penderita Klinis Sistitis","authors":"Ana Majdawati","doi":"10.33476/JKY.V20I1.155","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/JKY.V20I1.155","url":null,"abstract":"Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi berupa pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme dalam  saluran kemih yang meliputi ginjal sampai kandung kemih, salah satu jenis ISK adalah sistitis. Ultrasonografi (USG) dasawarsa terakhir ini merupakan pemeriksaan yang sering digunakan sebagai pilihan penunjang diagnostik pada beberapa kasus yang berhubungan dengan ISK. Pemeriksaan nitrit urin diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya bakteriuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penebalan dinding kandung kemih pada pemeriksaan USG dengan nitrit urin pada penderita dengan klinis ISK. Desain penelitian ini adalah observasional dengan studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis pasien RS PKU Muhammadiyah 1-2 Yogyakarta untuk semua kasus ISK periode 1 Juli 2010 sampai 31 Agustus 2011. Data rekam  medis yang digunakan adalah subyek penelitian dengan suspek ISK yang mempunyai hasil laboratorium urin rutin (nitrit urin) dan tebal dinding kandung kemih potongan transversal dan longitudinal pada pemeriksaan USG. Hasil analisa data dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p (0,190) > 0,05, CI 0,555 – 14,119. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penebalan USG kandung kemih dengan hasil pemeriksaan sedimen urin leukosit.  Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi berupa pertumbuhan danperkembangbiakan mikroorganisme dalam  saluran kemih yang meliputi ginjalsampai kandung kemih, salah satu jenis ISK adalah sistitis. Ultrasonografi(USG) dasawarsa terakhir ini merupakan pemeriksaan yang sering digunakansebagai pilihan penunjang diagnostik pada beberapa kasus yang berhubungandengan ISK. Pemeriksaan nitrit urin diperlukan untuk mengetahui ada tidaknyabakteriuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarapenebalan dinding kandung kemih pada pemeriksaan USG dengan nitrit urinpada penderita dengan klinis ISK. Desain penelitian ini adalah observasionaldengan studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari catatanrekam medis pasien RS PKU Muhammadiyah 1-2 Yogyakarta untuk semuakasus ISK periode 1 Juli 2010 sampai 31 Agustus 2011. Data rekam  medisyang digunakan adalah subyek penelitian dengan suspek ISK yang mempunyaihasil laboratorium urin rutin (nitrit urin) dan tebal dinding kandung kemih potongan transversal dan longitudinal pada pemeriksaan USG. Hasil analisa data dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p (0,190) > 0,05, CI 0,555 –14,119. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penebalanUSG kandung kemih dengan hasil pemeriksaan sedimen urin leukosit.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124503684","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
YARSI medical Journal
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1