Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23126
P. Ramadhani, Hetty Krisnani
Perceraian tidak hanya berdampak bagi yang bersangkutan (suami-isteri), namun juga melibatkan anak khususnya yang memasuki usia remaja, perceraian merupakan beban tersendiri bagi anak sehingga berdampak pada psikis. Reaksi anak terhadap perceraian orangtuanya, sangat dipengaruhi oleh cara orang tua berperilaku sebelum, selama dan sesudah perceraian. Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan studi literatur. Studi literatur yaitu data sekunder yang dilakukan dengan diawali mencari kajian kepustakaan dari berbagai literatur seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, ataupun hasil penelitian sejenis yang telah dipublikasikan mengenai dampak perceraian orang tua terhadap anak remaja. Hingga saat ini dampak perceraian orang tua memang dapat memberikan dampak buruk bagi anak, baik fisik maupun psikologis anak. Sehingga perceraian memang perlu dipertimbangkan matang-matang, dan orang tua harus bisa memberikan pengertian yang baik kepada anak sehingga dapat mengurangi dan mengatasi dampak buruk pada anak pada saat perceraian terjadi. Tetapi fungsi keluarga untuk memberikan pengertian dan perhatian pada anak/remaja ternyata tidak berfungsi dalam kaitannya dengan kasus perceraian. Untuk mengatasi perlakuan salah tersebut, maka dalam praktik pekerjaan sosial, seorang pekerja sosial harus berupaya mewujudkan ketercapaian akan kesejahteraan bagi anak. Pekerja sosial dapat melakukan proses pertolongan sesuai dengan tahapan pertolongan pekerjaan sosial, pekerja sosial memberikan layanan konseling, serta pekerja sosial memberikan layanan konseling keluarga. Divorce is not only an impact to the concerned, but also involves children, especially those entering adolescence, divorce is an individual burden to the child so that it affects the psychic. The child's reaction to the divorce of its parents, is heavily influenced by the way parents behave before, during and after divorce. The method in writing this article uses literature studies. The study of literature is secondary data conducted by beginning to seek literature study from various literatures such as books, scientific journals, articles, or similar research results that have been published regarding the impact of divorce of parents To teenage children. Until now, the impact of parents ' divorce can adversely affect children, both physical and psychological. So the divorce does need to be considered mature, and parents should be able to give a good understanding to the child so as to reduce and overcome the adverse effects on the child at the time of divorce occurs. But the family function to provide understanding and attention in children/adolescents is not functioning in relation to divorce cases. To overcome such mistreatment, in the practice of social work, a social worker must strive to realize the welfare of the children. Social workers can do the relief process in accordance with the social job relief phases, social workers provide counseling services, as well as social workers to provide family c
离婚不仅影响着一顿农家饭(游戏…),但也包括尤其是进入青春期的孩子,离婚是自己负担孩子心理影响。父母离婚的孩子反应,深受父母离婚之前,期间和之后的表现方式。文学写作这篇文章中使用的研究方法。次要数据研究的基础是对诸如书籍、科学期刊、文章或相关文献等文献的研究,这些文献已发表,以父母离婚对青少年的影响为前提。到目前为止,父母离婚的影响确实可以提供不良影响孩子,无论是身体还是心理。离婚确实需要考虑清楚,所以父母应该能理解好东西给孩子,以便减少和克服坏影响离婚时发生的。但家庭功能给你理解和关注儿童/青少年时期的离婚案件显然不起作用的关系。为了克服这些错误的待遇,那么社会工作实践中,社会工作者必须努力实现ketercapaian会对儿童的福利。社会工作者可以根据社会工作的帮助阶段来执行救助过程,社会工作者提供咨询服务,社会工作者提供家庭咨询服务。Divorce不仅影响了担忧,而且影响了儿童,尤其是那些进入青春期的儿童,Divorce是针对儿童的个体,因此影响了精神病学。这个孩子对父母的堕落反应非常强烈,在父母和离婚后都受到父母以前的影响。这篇文章的作者uses文学研究的方法。《study of文学奖是这conducted by开始寻求文学奖研究数据来自美国不同literatures如此books、科学及journals articles,或类似研究results那已被published关于离婚率的冲击》《家长》到《少年儿童。直到现在,家长“离婚率之冲击能adversely影响孩子,两人身体和心理。因此,离婚是需要考虑的,父母应该能够给孩子一个好的理解,这样他们就可以减少和克服在贫困时期对孩子的广告影响。但是,在儿童福利制度中,为儿童提供理解和关注的家庭功能在减少风险方面是不可取的。To overcome如此mistreatment,在社会工作实践》,《a社会工作者必须努力去意识到《儿童福利。社会工人能做的《社会工作过程in accordance with浮雕浮雕phases,社交工人。咨询服务社会工人,as well as to。family咨询委员。
{"title":"ANALISIS DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA TERHADAP ANAK REMAJA","authors":"P. Ramadhani, Hetty Krisnani","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23126","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23126","url":null,"abstract":"Perceraian tidak hanya berdampak bagi yang bersangkutan (suami-isteri), namun juga melibatkan anak khususnya yang memasuki usia remaja, perceraian merupakan beban tersendiri bagi anak sehingga berdampak pada psikis. Reaksi anak terhadap perceraian orangtuanya, sangat dipengaruhi oleh cara orang tua berperilaku sebelum, selama dan sesudah perceraian. Metode dalam penulisan artikel ini menggunakan studi literatur. Studi literatur yaitu data sekunder yang dilakukan dengan diawali mencari kajian kepustakaan dari berbagai literatur seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, ataupun hasil penelitian sejenis yang telah dipublikasikan mengenai dampak perceraian orang tua terhadap anak remaja. Hingga saat ini dampak perceraian orang tua memang dapat memberikan dampak buruk bagi anak, baik fisik maupun psikologis anak. Sehingga perceraian memang perlu dipertimbangkan matang-matang, dan orang tua harus bisa memberikan pengertian yang baik kepada anak sehingga dapat mengurangi dan mengatasi dampak buruk pada anak pada saat perceraian terjadi. Tetapi fungsi keluarga untuk memberikan pengertian dan perhatian pada anak/remaja ternyata tidak berfungsi dalam kaitannya dengan kasus perceraian. Untuk mengatasi perlakuan salah tersebut, maka dalam praktik pekerjaan sosial, seorang pekerja sosial harus berupaya mewujudkan ketercapaian akan kesejahteraan bagi anak. Pekerja sosial dapat melakukan proses pertolongan sesuai dengan tahapan pertolongan pekerjaan sosial, pekerja sosial memberikan layanan konseling, serta pekerja sosial memberikan layanan konseling keluarga. Divorce is not only an impact to the concerned, but also involves children, especially those entering adolescence, divorce is an individual burden to the child so that it affects the psychic. The child's reaction to the divorce of its parents, is heavily influenced by the way parents behave before, during and after divorce. The method in writing this article uses literature studies. The study of literature is secondary data conducted by beginning to seek literature study from various literatures such as books, scientific journals, articles, or similar research results that have been published regarding the impact of divorce of parents To teenage children. Until now, the impact of parents ' divorce can adversely affect children, both physical and psychological. So the divorce does need to be considered mature, and parents should be able to give a good understanding to the child so as to reduce and overcome the adverse effects on the child at the time of divorce occurs. But the family function to provide understanding and attention in children/adolescents is not functioning in relation to divorce cases. To overcome such mistreatment, in the practice of social work, a social worker must strive to realize the welfare of the children. Social workers can do the relief process in accordance with the social job relief phases, social workers provide counseling services, as well as social workers to provide family c","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116953159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23129
Amanda Amanda, Hetty Krisnani
Pada dewasa ini, semakin banyak kasus yang menimpa anak-anak bangsa khusus nya anak perempuan, salah satu kasus yang rentan menimpa anak perempuan pada saat ini adalah kekerasan seksual yang dapat terjadi pada berbagai kelompok umur, status sosial, tempat dan waktu. Kekerasan seksual dapat terjadi tidak hanya pada orang yang tidak dikenal, kekerasan seksual yang menimpa anak perempuan dapat pula terjadi di lingkungan terdekat yaitu keluarga. Pelecehan seksual pada lingkup keluarga termasuk kedalam pemerkosaan inses, dimana hubungan seksual ini terjadi antara kerabat dekat, biasanya antara anggota keluarga. Anak yang menjadi korban inses sangat membutuhkan perlindungan baik dari kerabat yang lain maupun para pekerja sosial, karena korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan. Peran pekerja sosial dalam kasus anak perempuan korban inses ini untuk memberikan layanan konseling baik untuk korban dan juga keluarga nya, selain itu pekerja sosial juga dapat membantu dalam pelayanan pendampingan hukum untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga hukum agar membantu korban sebagai klien agar kasus nya di selesaikan secara hukum. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan studi literature. Studi yang mengkaji pemberitaan media massa dan memanfaatkan data dari liputan media dan beberapa literature mengenai anak korban inses seperti buku, jurnal, artikel yang telah dipublikasikan. Nowadays the more cases that afflict the nation's children especially girls, one of the cases that are vulnerable to girls at this time is sexual violence that can occur in various age groups, social status, place and time. Sexual violence can occur not only in people who are not known, sexual violence that befell girls can also occur in the closest environment, namely the family. Sexual abuse in the family sphere is included in incest rape, where sexual relations occur between close relatives, usually between family members. Children who are incest victims desperately need protection from other relatives and social workers, because victims will experience prolonged trauma. The role of social workers in the case of incest victims is to provide counseling services for victims as well as their families, besides that social workers can also assist in legal assistance services to work with legal institutions to help victims as clients so that complete legally. The method used in writing this article uses a literature study. Studies that study mass media coverage and utilize data from media coverage and some literature on incest victims such as books, journals, published articles.
今天,针对她的女童的儿童的案件越来越多,目前最容易发生在女童身上的性暴力事件之一可能发生在不同的年龄、社会地位、地点和时间。性暴力不仅可能发生在陌生人身上,也可能发生在最近的家庭环境中。家庭环境中的性骚扰包括乱伦强奸,这种性关系发生在近亲之间,通常是家庭成员之间。乱伦的儿童迫切需要其他亲属和社会工作者的保护,因为他们将遭受长期的创伤。女儿乱伦受害者的案子中社会工作者的角色为受害者提供咨询服务好社会工人以及他的家人,此外也可以帮助在庇护所服务法律与机构合作,让客户帮助受害者作为诉讼的法律解决。本文采用的方法是对文学的研究。研究新闻报道的研究,利用媒体报道和一些关于乱伦儿童的文学资料,如已出版的书籍、期刊和文章。现在,对国家儿童尤其敏感的案件更多的关注,这种对儿童尤其脆弱的案件之一是性侵犯,可能导致在不同年龄、社会地位、地点和时间出现。性暴力不仅可能发生在那些不认识的人身上,也可能发生在堕落的女孩身上。家庭暴力中的性暴力包括在乱伦强奸中,在那里,亲密关系之间的性关系通常是亲密关系之间的关系。孩子们正在绝望地从其他亲戚和社会工作者那里寻求保护,因为受害者会经历创伤。《凯斯》《社会工人角色乱伦受害者是需要。为受害者as well as的家庭咨询服务,此外,以至于社会合法的工人也能助攻协助institutions到美国帮助受害者合法services to work with奥利弗所以这完全合法。《写作这个方法以前文章利用a文学奖study。Studies,以至于大众媒体的研究覆盖utilize数据来自媒体覆盖和一些美国文学奖在乱伦受害者如此books journals, published articles。
{"title":"ANALISIS KASUS ANAK PEREMPUAN KORBAN PEMERKOSAAN INSES","authors":"Amanda Amanda, Hetty Krisnani","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23129","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23129","url":null,"abstract":"Pada dewasa ini, semakin banyak kasus yang menimpa anak-anak bangsa khusus nya anak perempuan, salah satu kasus yang rentan menimpa anak perempuan pada saat ini adalah kekerasan seksual yang dapat terjadi pada berbagai kelompok umur, status sosial, tempat dan waktu. Kekerasan seksual dapat terjadi tidak hanya pada orang yang tidak dikenal, kekerasan seksual yang menimpa anak perempuan dapat pula terjadi di lingkungan terdekat yaitu keluarga. Pelecehan seksual pada lingkup keluarga termasuk kedalam pemerkosaan inses, dimana hubungan seksual ini terjadi antara kerabat dekat, biasanya antara anggota keluarga. Anak yang menjadi korban inses sangat membutuhkan perlindungan baik dari kerabat yang lain maupun para pekerja sosial, karena korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan. Peran pekerja sosial dalam kasus anak perempuan korban inses ini untuk memberikan layanan konseling baik untuk korban dan juga keluarga nya, selain itu pekerja sosial juga dapat membantu dalam pelayanan pendampingan hukum untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga hukum agar membantu korban sebagai klien agar kasus nya di selesaikan secara hukum. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan studi literature. Studi yang mengkaji pemberitaan media massa dan memanfaatkan data dari liputan media dan beberapa literature mengenai anak korban inses seperti buku, jurnal, artikel yang telah dipublikasikan. Nowadays the more cases that afflict the nation's children especially girls, one of the cases that are vulnerable to girls at this time is sexual violence that can occur in various age groups, social status, place and time. Sexual violence can occur not only in people who are not known, sexual violence that befell girls can also occur in the closest environment, namely the family. Sexual abuse in the family sphere is included in incest rape, where sexual relations occur between close relatives, usually between family members. Children who are incest victims desperately need protection from other relatives and social workers, because victims will experience prolonged trauma. The role of social workers in the case of incest victims is to provide counseling services for victims as well as their families, besides that social workers can also assist in legal assistance services to work with legal institutions to help victims as clients so that complete legally. The method used in writing this article uses a literature study. Studies that study mass media coverage and utilize data from media coverage and some literature on incest victims such as books, journals, published articles.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132621060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23118
Wandi Adiansah, E. Setiawan, Wina Nurdini Kodaruddin, Hery Wibowo
Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi. Pada era ini, teknologi dilakukan serba digital dan serba internet. Pengguna teknologi digital dan internet ini didominasi oleh masyarakat pada kategori remaja. Secara langsung, hal ini berpengaruh terhadap remaja terutama pada aspek biologis, psikologis dan sosial. Selain itu, sejalan dengan perkembangan teknologi sistem ekologi (person in environment) remaja era revolusi industri 4.0 ini berbeda dengan sistem ekologi pada generasi sebelumnya. Tulisan ini akan menganalisis remaja pada era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya dilihat dengan menggunakan kacamata strength based perspective guna meningkatkan keberfungsian sosial remaja tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, studi dokumentasi dan studi penelitian terdahulu.
{"title":"Person in Environment Remaja Pada Era Revolusi Industri 4.0","authors":"Wandi Adiansah, E. Setiawan, Wina Nurdini Kodaruddin, Hery Wibowo","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23118","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23118","url":null,"abstract":"Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi. Pada era ini, teknologi dilakukan serba digital dan serba internet. Pengguna teknologi digital dan internet ini didominasi oleh masyarakat pada kategori remaja. Secara langsung, hal ini berpengaruh terhadap remaja terutama pada aspek biologis, psikologis dan sosial. Selain itu, sejalan dengan perkembangan teknologi sistem ekologi (person in environment) remaja era revolusi industri 4.0 ini berbeda dengan sistem ekologi pada generasi sebelumnya. Tulisan ini akan menganalisis remaja pada era revolusi industri 4.0 yang selanjutnya dilihat dengan menggunakan kacamata strength based perspective guna meningkatkan keberfungsian sosial remaja tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, studi dokumentasi dan studi penelitian terdahulu.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128161030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-23DOI: 10.24198/FOCUS.V1I3.20494
Najmi Ismail, M. Zainuddin
Fenomena ketenaga kerjaan di Indonesia sangat sering terjadi. Terkadang fenomena tersebut mengakibatkan banyak hal terjadi. Fenomena yang terjadi menyebabkan konflik dan jalan keluar. Namun saat ini lebih banyak dilihat konflik dibandingkan jalan keluar. Maka dari itu perlu adanya pengaturan-pengaturan lebih lanjut guna meminimalisir hal-hal tersebut terjadi. Indonesia dengan serius menangani hal ini dengan membuat UU No.13 tahun 2003. Undang-undang ini dikeluarkan guna menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing. Dibalik banyaknya fenomena yang terjadi, ada salah satu yang menarik perhatian yaitu K3L. K3L merupakan para pekerja yang bekerja mengurusi tenntang K3. Tugas utama mereka adalah mengupayakan kenyaman daerah yang menjadi tanggung jawab mereka.
{"title":"HUKUM DAN FENOMENA KETENAGAKERJAAN","authors":"Najmi Ismail, M. Zainuddin","doi":"10.24198/FOCUS.V1I3.20494","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V1I3.20494","url":null,"abstract":"Fenomena ketenaga kerjaan di Indonesia sangat sering terjadi. Terkadang fenomena tersebut mengakibatkan banyak hal terjadi. Fenomena yang terjadi menyebabkan konflik dan jalan keluar. Namun saat ini lebih banyak dilihat konflik dibandingkan jalan keluar. Maka dari itu perlu adanya pengaturan-pengaturan lebih lanjut guna meminimalisir hal-hal tersebut terjadi. Indonesia dengan serius menangani hal ini dengan membuat UU No.13 tahun 2003. Undang-undang ini dikeluarkan guna menjelaskan hak dan kewajiban masing-masing. Dibalik banyaknya fenomena yang terjadi, ada salah satu yang menarik perhatian yaitu K3L. K3L merupakan para pekerja yang bekerja mengurusi tenntang K3. Tugas utama mereka adalah mengupayakan kenyaman daerah yang menjadi tanggung jawab mereka.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131980118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-23DOI: 10.24198/focus.v1i3.20501
Erick Abriandi, M. Fedryansyah, G. K. Basar
Koperasi Cipacing Mandiri (kocima) merupakan sebuah lembaga lokal yang menjalankan perannya di Desa Cipacing. Sebagai lembaga lokal, kocima memiliki peranan yang sangat penting untuk mengkoordinir para pengrajin senapan angin dan memberikan wadah kepada pengrajin senapan angin, agar nantinya pengrajin senapan angin di Desa Cipacing menjadi tertib dan jauh dari penyalahgunaan keahlian. Sebagai lembaga lokal, kocima diharapkan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan mampu mengembangkan usaha anggota.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai peran-peran kocima dalam mengembangkan usaha anggotanya. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bagimana peran kocima dalam melaksanakan tugas sebagai lembaga lokal. Kocima sebagai lembaga lokal memiliki 4 peran yaitu, peran Intra-Organizatinal Task, peran Resource Task, Peran Service Task, dan peran Ekstra-Organizational Task. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan melelui pengamatan di lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data melalui proses reduksi data, penyejian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kocima berjalan dengan baik dan memiliki relevansi dengan peran lembaga lokal. Hal ini karena kocima telah melakukan 4 peran sebagai lembaga lokal. Namun, masih terdapat peran yang belum bisa dijalankan secara maksimal. Peran ini adalah peran ekstra-organizational task. Maka dari hasil penelitian tersebut, penulis memberikan saran agar kocima untuk segera membuat legal formal rekomendasi agar dapat mendapatkan pengakuan dari institusi pemerintah terutama pemerintah kabupaten sumedang terkhusus dari Dinas Perdagangan dan Industri yang di dalamnya terdapat bagian Koperasi dan UMKM.
{"title":"PERAN KOPERASI CIPACING MANDIRI SEBAGAI LEMBAGA LOKAL DI DESA CIPACING KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG","authors":"Erick Abriandi, M. Fedryansyah, G. K. Basar","doi":"10.24198/focus.v1i3.20501","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v1i3.20501","url":null,"abstract":"Koperasi Cipacing Mandiri (kocima) merupakan sebuah lembaga lokal yang menjalankan perannya di Desa Cipacing. Sebagai lembaga lokal, kocima memiliki peranan yang sangat penting untuk mengkoordinir para pengrajin senapan angin dan memberikan wadah kepada pengrajin senapan angin, agar nantinya pengrajin senapan angin di Desa Cipacing menjadi tertib dan jauh dari penyalahgunaan keahlian. Sebagai lembaga lokal, kocima diharapkan mampu untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan mampu mengembangkan usaha anggota.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai peran-peran kocima dalam mengembangkan usaha anggotanya. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bagimana peran kocima dalam melaksanakan tugas sebagai lembaga lokal. Kocima sebagai lembaga lokal memiliki 4 peran yaitu, peran Intra-Organizatinal Task, peran Resource Task, Peran Service Task, dan peran Ekstra-Organizational Task. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang dikumpulkan melelui pengamatan di lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data melalui proses reduksi data, penyejian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kocima berjalan dengan baik dan memiliki relevansi dengan peran lembaga lokal. Hal ini karena kocima telah melakukan 4 peran sebagai lembaga lokal. Namun, masih terdapat peran yang belum bisa dijalankan secara maksimal. Peran ini adalah peran ekstra-organizational task. Maka dari hasil penelitian tersebut, penulis memberikan saran agar kocima untuk segera membuat legal formal rekomendasi agar dapat mendapatkan pengakuan dari institusi pemerintah terutama pemerintah kabupaten sumedang terkhusus dari Dinas Perdagangan dan Industri yang di dalamnya terdapat bagian Koperasi dan UMKM.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129223293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-23DOI: 10.24198/FOCUS.V1I3.20502
Ela Zain Zakiyah, M. Fedryansyah, Arie Surya Gutama
Meningkatnya jumlah kasus bullying dari tahun ke tahun membuat kasus ini bisa disebut sebagai salah satu masalah sosial di Indonesia. Hal ini dikarenakan perilaku bullying membawa banyak dampak negatif bagi seluruh pihak yang terlibat, terutama korbannya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bullying yang dirasakan korban dapat menghambat berbagai aspek perkembangan remaja yang menjadi target bullying. Penelitian ini menunjukkan dampak bullying pada kemampuan remaja korban bullying dalam menguasai tugas perkembangannya. Subjek penelitian terdiri dari dua orang siswi kelas XI SMK Pariwisata Telkom Bandung yang menjadi korban bullying verbal dan relasional. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam serta observasi non-partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying mempengaruhi tugas perkembangan remaja korban bullying, namun terdapat faktor yang dapat menghambat dampak tersebut, yaitu dukungan sosial dan strategi coping. Maka dari itu, diperlukan sebuah program anti-bullying yang melibatkan kerja sama antara guru, orang tua, dan siswa dalam menciptakan lingkungan yang suportif sehingga korban merasa nyaman untuk mencari bantuan kepada lingkungannya.
{"title":"DAMPAK BULLYING PADA TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA KORBAN BULLYING","authors":"Ela Zain Zakiyah, M. Fedryansyah, Arie Surya Gutama","doi":"10.24198/FOCUS.V1I3.20502","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V1I3.20502","url":null,"abstract":"Meningkatnya jumlah kasus bullying dari tahun ke tahun membuat kasus ini bisa disebut sebagai salah satu masalah sosial di Indonesia. Hal ini dikarenakan perilaku bullying membawa banyak dampak negatif bagi seluruh pihak yang terlibat, terutama korbannya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak bullying yang dirasakan korban dapat menghambat berbagai aspek perkembangan remaja yang menjadi target bullying. Penelitian ini menunjukkan dampak bullying pada kemampuan remaja korban bullying dalam menguasai tugas perkembangannya. Subjek penelitian terdiri dari dua orang siswi kelas XI SMK Pariwisata Telkom Bandung yang menjadi korban bullying verbal dan relasional. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam serta observasi non-partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying mempengaruhi tugas perkembangan remaja korban bullying, namun terdapat faktor yang dapat menghambat dampak tersebut, yaitu dukungan sosial dan strategi coping. Maka dari itu, diperlukan sebuah program anti-bullying yang melibatkan kerja sama antara guru, orang tua, dan siswa dalam menciptakan lingkungan yang suportif sehingga korban merasa nyaman untuk mencari bantuan kepada lingkungannya.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126235225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-23DOI: 10.24198/FOCUS.V1I3.20499
Geminastiti Purinami A, N. C. Apsari, Nandang Mulyana
Penyandang disabilitas, mempunyai hak yang setara dengan orang lain. Meski begitu, diskriminasi masih kerap dirasakan karena mereka dianggap tidak mandiri. Demi mencapai kemandirian, penyandang disabilitas melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan keterampilan sosial. Kurang tersedianya lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas membuat penyandang disabilitas lebih memilih untuk bekerja pada sektor usaha. Adanya undang-undang no 8 tahun 2006, membuat beberapa penyandang disabilitas bekerja di suatu perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas karena mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Bertemu dengan orang baru tentunya bukan hal yang mudah. Diskriminasi yang telah dirasakan oleh penyandang disabilitas tentu dapat menghambat proses penyesuaian diri. Karena itu pekerja sosial mampunyai peran untuk meningkatkan kapasitas orang dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan menguhubungkan sumber sumber yang ada di sekitarnya untuk membantu mengatasi masalah.
{"title":"PENYANDANG DISABILITAS DALAM DUNIA KERJA","authors":"Geminastiti Purinami A, N. C. Apsari, Nandang Mulyana","doi":"10.24198/FOCUS.V1I3.20499","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V1I3.20499","url":null,"abstract":"Penyandang disabilitas, mempunyai hak yang setara dengan orang lain. Meski begitu, diskriminasi masih kerap dirasakan karena mereka dianggap tidak mandiri. Demi mencapai kemandirian, penyandang disabilitas melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan keterampilan sosial. Kurang tersedianya lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas membuat penyandang disabilitas lebih memilih untuk bekerja pada sektor usaha. Adanya undang-undang no 8 tahun 2006, membuat beberapa penyandang disabilitas bekerja di suatu perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas karena mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. Bertemu dengan orang baru tentunya bukan hal yang mudah. Diskriminasi yang telah dirasakan oleh penyandang disabilitas tentu dapat menghambat proses penyesuaian diri. Karena itu pekerja sosial mampunyai peran untuk meningkatkan kapasitas orang dalam mengatasi masalah yang dihadapi dan menguhubungkan sumber sumber yang ada di sekitarnya untuk membantu mengatasi masalah.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121187430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-23DOI: 10.24198/focus.v1i3.20497
Theresia Vania Radhitya
Di era modern saat ini, seorang perempuan tidak hanya menjadi seorang ibu rumah tangga. Perempuan masa kini sudah mulai terjun di sector publik dimana mereka harus bekerja. Berbekal keterampilan dan pendidikan yang dimiliki saat ini perempuan sudah berani untuk bekerja di luar rumah. Hal ini membuat munculnya suatu peran ganda yang bisa dikatakan lebih dari dua peran bagi perempuan yang sehari-harinya menjadi seorang pekerja. Peran yang dianut oleh pekerja perempuan adalah peran menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya serta menjadi seorang istri yang baik bagi suaminya. Dalam menyeimbangkan peran, seorang perempuan merasa sulit dan memiliki banyak hambatan. Seorang perempuan yang tidak dapat menyeimbangkan perannya akan menimbulkan dampak bagi keluarganya maupun pekerjaannya. Namun yang paling penting adalah dampak bagi keluarganya. Seorang perempuan memiliki kewajiban yang penting yaitu mengurus rumah tangga keluarga. Apabila berdampak negatif maka akan mengacaukan kehidupan keluarga, dan berdampak signifikan bagi suami dan anak.Hal mengenai peran ganda juga dialami oleh pekerja wanita K3L Univesitas Padjadjaran. Mereka berkewajiban untuk memenuhi peran mereka sebagai seorang ibu dan seorang istri serta menjadi pekerja K3L dalam waktu yang sama.
{"title":"PERAN GANDA YANG DIALAMI PEKERJA WANITA K3L UNIVERSITAS PADJADJARAN","authors":"Theresia Vania Radhitya","doi":"10.24198/focus.v1i3.20497","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v1i3.20497","url":null,"abstract":"Di era modern saat ini, seorang perempuan tidak hanya menjadi seorang ibu rumah tangga. Perempuan masa kini sudah mulai terjun di sector publik dimana mereka harus bekerja. Berbekal keterampilan dan pendidikan yang dimiliki saat ini perempuan sudah berani untuk bekerja di luar rumah. Hal ini membuat munculnya suatu peran ganda yang bisa dikatakan lebih dari dua peran bagi perempuan yang sehari-harinya menjadi seorang pekerja. Peran yang dianut oleh pekerja perempuan adalah peran menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya serta menjadi seorang istri yang baik bagi suaminya. Dalam menyeimbangkan peran, seorang perempuan merasa sulit dan memiliki banyak hambatan. Seorang perempuan yang tidak dapat menyeimbangkan perannya akan menimbulkan dampak bagi keluarganya maupun pekerjaannya. Namun yang paling penting adalah dampak bagi keluarganya. Seorang perempuan memiliki kewajiban yang penting yaitu mengurus rumah tangga keluarga. Apabila berdampak negatif maka akan mengacaukan kehidupan keluarga, dan berdampak signifikan bagi suami dan anak.Hal mengenai peran ganda juga dialami oleh pekerja wanita K3L Univesitas Padjadjaran. Mereka berkewajiban untuk memenuhi peran mereka sebagai seorang ibu dan seorang istri serta menjadi pekerja K3L dalam waktu yang sama.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115362125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-23DOI: 10.24198/FOCUS.V1I3.20495
Mutia Rahmi, N. C. Apsari, Ishartono Ishartono
Keadaan penyandang disabilitas sebagai kelompok rentan mengalami banyak penyelewengan hak dan salah satunya adalah hak untuk memperoleh akses terhadap kesehatan dan layanan kesehatan. Dengan keterbatasan mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari disebabkan oleh kedisabilitasan mereka termasuk memperoleh pekerjaan mempengaruhi pendapatan yang mereka dapatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang juga menjadi terbatas. Oleh karena itu mereka membutuhkan jaminan kesehatan dari pemerintah untuk menjamin biaya pengobatan serta bantuan kesehatan yang mereka butuhkan.
{"title":"PELAKSANAAN ASURANSI KESEHATAN KHUSUS BAGI PENYANDANG DISABILITAS","authors":"Mutia Rahmi, N. C. Apsari, Ishartono Ishartono","doi":"10.24198/FOCUS.V1I3.20495","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V1I3.20495","url":null,"abstract":"Keadaan penyandang disabilitas sebagai kelompok rentan mengalami banyak penyelewengan hak dan salah satunya adalah hak untuk memperoleh akses terhadap kesehatan dan layanan kesehatan. Dengan keterbatasan mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari disebabkan oleh kedisabilitasan mereka termasuk memperoleh pekerjaan mempengaruhi pendapatan yang mereka dapatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang juga menjadi terbatas. Oleh karena itu mereka membutuhkan jaminan kesehatan dari pemerintah untuk menjamin biaya pengobatan serta bantuan kesehatan yang mereka butuhkan.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114630376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan psikis remaja yang tidak adapt dikontrol seringkali menyebabkan remaja melakukan hal yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal tersebut seringkali tidak disadari oleh para remaja. Hal menyimpang yang terjadi diusia remaja tidak terlepas dari perilaku seks bebas. Dalam hal ini lembaga pendidikan yang berperan penting dalam upaya pencegahan perilaku seks bebas pada remaja adalah madrasah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Menurut data yang diperoleh peran madrasah dalam upaya pencegahan perilaku seks bebas pada remaja adalah melalui beberapa pendekatan yaitu pendekatan saat kegiatan pembelajaran dan di luar pembelajaran. Pendekatan ini meberikan dampak yang positif dalam diri remaja yanb bersekolah di MA. Al-Ittihad Poncokusumo Malang.
{"title":"KONSTRUKSI SOSIAL ATAS PERAN MADRASAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI MA. AL-ITTIHAD PONCOKUSUMO MALANG","authors":"Lailatus Saadah, Siti Malikhah Towaf, Sukamto Sukamto","doi":"10.24198/focus.v1i3.20500","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/focus.v1i3.20500","url":null,"abstract":"Perkembangan psikis remaja yang tidak adapt dikontrol seringkali menyebabkan remaja melakukan hal yang menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Hal tersebut seringkali tidak disadari oleh para remaja. Hal menyimpang yang terjadi diusia remaja tidak terlepas dari perilaku seks bebas. Dalam hal ini lembaga pendidikan yang berperan penting dalam upaya pencegahan perilaku seks bebas pada remaja adalah madrasah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Menurut data yang diperoleh peran madrasah dalam upaya pencegahan perilaku seks bebas pada remaja adalah melalui beberapa pendekatan yaitu pendekatan saat kegiatan pembelajaran dan di luar pembelajaran. Pendekatan ini meberikan dampak yang positif dalam diri remaja yanb bersekolah di MA. Al-Ittihad Poncokusumo Malang.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":" 46","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113947642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}