Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23131
Adristinindya Citra Nur Utami, S. T. Raharjo
Di era ini, kenakalan remaja sudah sangat sering terjadi. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma aturan dan tata hukum masyarakat yang di lakukan pada usia remaja atau transisi dari masa anak-anak ke dewasa. Perilaku yang menyimpang dari norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja merupakan problema yang sering terjadi pada remaja baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Jika tidak ditangani dengan baik, kenakalan remaja dapat berubah menjadi perilaku criminal dan dapat membawa remaja tersebut ke dalam penjara. Bila ditelusuri secara mendalam perkembangan kejahatan remaja banyak di pengaruhi dari kehidupan keluarga dan masyarakat. Keluarga memiliki peranan penting dalam mencegah kenakalan remaja. Salah satu cara yang dapat dilakukan keluarga untuk mencegah kenakalan remaja adalah dengan menggunakan pola asuh yang tepat. Pola asuh yang digunakan oleh orang tua memberikan pengaruh pada perilaku anak. Menurut hasil assessment di LPKA Sukamiskin, Bandung, ditemukan keterkaitan atau pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kenakalan dan perilaku criminal yang dilakukan oleh remaja. In this era, juvenile delinquency is very common. Juvenile delinquency is an act that violates the norms and rules of law of society that are done in adolescence or the transition from childhood to adulthood. Behavior that deviates from criminal law norms committed by adolescents is a problem that often occurs in adolescents both in the family, school, and society. If not handled properly, juvenile delinquency can turn into criminal behavior and can bring the teenager into prison. When traced in depth the development of juvenile crime is influenced by family life and society. Family has an important role in preventing juvenile delinquency. One way that families can do to prevent juvenile delinquency is to use proper parenting. Parenting is used by parents to influence children's behavior. According to the results of the assessment at Sukamiskin LPKA, Bandung, it was found that the relationship between parents' parenting and delinquency behavior was carried out by teenagers.
{"title":"POLA ASUH ORANG TUA DAN KENAKALAN REMAJA","authors":"Adristinindya Citra Nur Utami, S. T. Raharjo","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23131","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23131","url":null,"abstract":"Di era ini, kenakalan remaja sudah sangat sering terjadi. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma aturan dan tata hukum masyarakat yang di lakukan pada usia remaja atau transisi dari masa anak-anak ke dewasa. Perilaku yang menyimpang dari norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja merupakan problema yang sering terjadi pada remaja baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Jika tidak ditangani dengan baik, kenakalan remaja dapat berubah menjadi perilaku criminal dan dapat membawa remaja tersebut ke dalam penjara. Bila ditelusuri secara mendalam perkembangan kejahatan remaja banyak di pengaruhi dari kehidupan keluarga dan masyarakat. Keluarga memiliki peranan penting dalam mencegah kenakalan remaja. Salah satu cara yang dapat dilakukan keluarga untuk mencegah kenakalan remaja adalah dengan menggunakan pola asuh yang tepat. Pola asuh yang digunakan oleh orang tua memberikan pengaruh pada perilaku anak. Menurut hasil assessment di LPKA Sukamiskin, Bandung, ditemukan keterkaitan atau pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap kenakalan dan perilaku criminal yang dilakukan oleh remaja. In this era, juvenile delinquency is very common. Juvenile delinquency is an act that violates the norms and rules of law of society that are done in adolescence or the transition from childhood to adulthood. Behavior that deviates from criminal law norms committed by adolescents is a problem that often occurs in adolescents both in the family, school, and society. If not handled properly, juvenile delinquency can turn into criminal behavior and can bring the teenager into prison. When traced in depth the development of juvenile crime is influenced by family life and society. Family has an important role in preventing juvenile delinquency. One way that families can do to prevent juvenile delinquency is to use proper parenting. Parenting is used by parents to influence children's behavior. According to the results of the assessment at Sukamiskin LPKA, Bandung, it was found that the relationship between parents' parenting and delinquency behavior was carried out by teenagers.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"200 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123024310","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23124
Sholehatun Rohmaniar, Hetty Krisnani
Tujuan artikel ini membuat motivasi belajar pada penyandang disabilitas netra muncul sedemikian rupa. Motivasi sangat berperan penting dalam mendorong, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Motivasi yang sudah ada lalu dibantu diinterpretasikan dengan melakukan tindakan yang dapat mendukung ke arah tujuan yang diinginkan dengan menggunakan token economy. Dalam buku Behavior Modification: What It Is and How to Do It, oleh Garry Martin dan Joseph Pear pada tahun 1992, sudah dijelaskan bahwa token economy merupakan metode penguat perilaku yang dapat bertahan lama. Penggunaan token economy ini membantu klien dalam memaksimalkan waktu luangnya dengan melakukan hal-hal yang sekiranya bermanfaat untuk mendukung ia dalam mencapai tujuannya itu. Pada penggunaan token economy ini individu akan menerima token dengan segera setelah menampilkan perilaku yang disenangi, sebaliknya akan mendapat pengurangan token jika menampilkan perilaku yang tidak disukai. Token-token ini dikumpulkan dan kemudian dalam jangka waktu tertentu dapat ditukarkan dengan hadiah atau sesuatu yang mempunyai makna. Dengan kontrol yang ketat, penggunaan token economy dapat memunculkan dan membuat perilaku baru yang diinginkan jauh lebih baik untuk mendorong pencapaian suatu prestasi. The purpose of this article is to make learning motivation in people with disabilities appear in such a way. Motivation plays an important role in encouraging, moving and directing one's behavior. Existing motivation is then assisted to be interpreted by taking actions that can support the desired goals using the token economy. In the book Behavior Modification: What Is Is and How to Do It, by Garry Martin and Joseph Pear in 1992, it has been explained that token economy is a behavioral reinforcement method that can last long. The use of token economy helps clients maximize their free time by doing things that are useful to support him in achieving his goals. In the use of this token economy, the individual will receive a token immediately after displaying a favored behavior, otherwise it will get a token reduction if it displays an unwelcome behavior. These tokens are collected and then within a certain period of time can be exchanged for gifts or something that has meaning. With strict control, the use of token economy can bring out and make the desired new behavior far better to encourage the achievement of an achievement.
本文的目的是提供netra残疾的学习动机。动机在鼓励、激励和指导一个人的行为中起着至关重要的作用。过去的动机通过使用经济代币来支持预期的目标来解释。加里·马丁(Garry Martin)和约瑟夫·皮尔(Joseph Pear)在1992年的《行为修正:它是什么以及如何做的》(Behavior Modification)一书中明确指出,经济代料是一种长期的行为助推器。这种“经济代币”的使用帮助客户最大限度地利用自己的空闲时间,做一些可能对帮助客户实现这一目标有帮助的事情。在使用经济代币时,个人将在表现出受欢迎的行为后立即得到令牌,如果表现出不受欢迎的行为,则会得到减刑令牌。这些代币被收集起来,然后在一段时间内可以交换礼物或有意义的东西。有了严格的控制,使用“经济代币”可以产生并使新的理想行为更好地促进成就。这篇文章的目的是为了在这样的方式中学会激励人们。激励发挥了一个重要的角色,在强化,移动和指挥一个人的行为。使用经济代币来支持承诺目标的行动可以解释动机。1992年由加里·马丁和约瑟夫·皮尔(Garry Martin和Joseph Pear)出版的《行为矫正》(book of Modification)一书解释了什么和如何做到这一点。用一些有用的事情来支持他实现他的目标,从而使他们有自由的时间。在使用这个令牌经济时,个人将立即收到一个令牌后播放一个受欢迎的行为,否则,如果不欢迎行为,就会得到一个减刑令。这些艺术品是收集的,然后在某些时期,时间可能会被用来换取礼物或任何有意义的东西。有了严格的控制,使用代币经济可以带来,使新的目标行为更好地实现实现。
{"title":"PENGGUNAAN METODE TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA PENYANDANG TUNANETRA DEMI MERAIH PRESTASI","authors":"Sholehatun Rohmaniar, Hetty Krisnani","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23124","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23124","url":null,"abstract":"Tujuan artikel ini membuat motivasi belajar pada penyandang disabilitas netra muncul sedemikian rupa. Motivasi sangat berperan penting dalam mendorong, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Motivasi yang sudah ada lalu dibantu diinterpretasikan dengan melakukan tindakan yang dapat mendukung ke arah tujuan yang diinginkan dengan menggunakan token economy. Dalam buku Behavior Modification: What It Is and How to Do It, oleh Garry Martin dan Joseph Pear pada tahun 1992, sudah dijelaskan bahwa token economy merupakan metode penguat perilaku yang dapat bertahan lama. Penggunaan token economy ini membantu klien dalam memaksimalkan waktu luangnya dengan melakukan hal-hal yang sekiranya bermanfaat untuk mendukung ia dalam mencapai tujuannya itu. Pada penggunaan token economy ini individu akan menerima token dengan segera setelah menampilkan perilaku yang disenangi, sebaliknya akan mendapat pengurangan token jika menampilkan perilaku yang tidak disukai. Token-token ini dikumpulkan dan kemudian dalam jangka waktu tertentu dapat ditukarkan dengan hadiah atau sesuatu yang mempunyai makna. Dengan kontrol yang ketat, penggunaan token economy dapat memunculkan dan membuat perilaku baru yang diinginkan jauh lebih baik untuk mendorong pencapaian suatu prestasi. The purpose of this article is to make learning motivation in people with disabilities appear in such a way. Motivation plays an important role in encouraging, moving and directing one's behavior. Existing motivation is then assisted to be interpreted by taking actions that can support the desired goals using the token economy. In the book Behavior Modification: What Is Is and How to Do It, by Garry Martin and Joseph Pear in 1992, it has been explained that token economy is a behavioral reinforcement method that can last long. The use of token economy helps clients maximize their free time by doing things that are useful to support him in achieving his goals. In the use of this token economy, the individual will receive a token immediately after displaying a favored behavior, otherwise it will get a token reduction if it displays an unwelcome behavior. These tokens are collected and then within a certain period of time can be exchanged for gifts or something that has meaning. With strict control, the use of token economy can bring out and make the desired new behavior far better to encourage the achievement of an achievement.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129248994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23117
Dodi Nuriana, Iin Rizkiyah, L. Efendi, Herry Wibowo, S. T. Raharjo
Teknologi mempengaruhi aspek fundamental lansiasehingga harus beradaptasi agar mampu melanjutkan kelangsungan hidupnya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik generasi baby boomer dalam menghadapi era teknologi 4.0. metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif beradasar kepada analisis study literatur yang terkait baby boomer dan teknologi. Hasil penelitian menjelaskan secara keberfungsian sosial para lansia memiliki kekuatan melalui bidang kebudayan, pengetahuan dan keterampilan serta spiritual dan nilai-nilai moral kehidupan yang dapat dikontribusikan kepada masyarakat. Akan tetapi, tidak semua lansia dapat melaksanakan hal tersebut. Ia memiliki batasan yang dipengaruhi oleh kemiskinan, ketelantaran dan masalah-masalah sosial-psikologis lainnya
{"title":"GENERASI BABY BOOMERS (LANJUT USIA) DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0","authors":"Dodi Nuriana, Iin Rizkiyah, L. Efendi, Herry Wibowo, S. T. Raharjo","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23117","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23117","url":null,"abstract":"Teknologi mempengaruhi aspek fundamental lansiasehingga harus beradaptasi agar mampu melanjutkan kelangsungan hidupnya. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik generasi baby boomer dalam menghadapi era teknologi 4.0. metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif beradasar kepada analisis study literatur yang terkait baby boomer dan teknologi. Hasil penelitian menjelaskan secara keberfungsian sosial para lansia memiliki kekuatan melalui bidang kebudayan, pengetahuan dan keterampilan serta spiritual dan nilai-nilai moral kehidupan yang dapat dikontribusikan kepada masyarakat. Akan tetapi, tidak semua lansia dapat melaksanakan hal tersebut. Ia memiliki batasan yang dipengaruhi oleh kemiskinan, ketelantaran dan masalah-masalah sosial-psikologis lainnya","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130214625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23125
Hana Hanifah, M. B. Santoso, Dessy Hasanah Siti Asiah
Isu perlindungan anak merupakan isu yang mendunia. Segala bentuk aturan mengenai hak anak telah ditetapkan dan disetujui oleh hampir semua negara di dunia. Namun, aturan mengenai hak-hak anak yang telah dibuat sejak dulu tidak menjamin pelanggaran hak anak berakhir. Konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya yang sampai saat ini masih sering terjadi dan membuat pemenuhan serta perlindungan hak anak harus menjadi perhatian utama semua pihak. Dampak konflik bersenjata dan kekerasan lainnya, membuat pemerintah, masyarakat dan organisasi pelayanan sosial harus bekerjasama untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak yang terkena dampak tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode studi literatur dengan mencari relevansi antara teori yang sesuai dengan kasus atau permasalahan yang dikaji. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemerintah, aparat keamanan dan penegak hukum, para profesional termasuk pekerja sosial, serta masyarakat harus ikut andil dalam mengusut kasus-kasus konflik dan kekerasan yang melibatkan anak-anak dalam upaya pemenuhan dan perlindungan terhadap hak anak. Upaya menciptakan lingkungan yang peduli terhadap perlindungan anak dari konflik dan situasi kekerasan lainnya dapat menggunakan pendekatan manajemen kasus, para professional dan spesialis perlindungan anak dapat memfasilitasi penguatan lingkungan di sekitar anak untuk melakukan perlindungan terhadap anak dengan memastikan bahwa pendekatan yang dilakukan terstruktur dan diambil untuk mengidentifikasi, menilai, merencanakan, dan meninjau kebutuhan perlindungan terhadap anak. The issue of child protection is a global problem. All forms of rules regarding children's rights have been established and approved by almost all countries in the world. However, the rules regarding children's rights that have been made since long ago do not guarantee violations of children's rights end. Armed conflict and other violent situations that still occur frequently and make the fulfillment and protection of children's rights must be the main concern of all parties. The impact of armed conflict and other violence, makes the government, society and social service organizations must work together to make efforts to prevent and deal with various problems faced by the affected children. The method used in writing this article is a literature study method by looking for relevance between theories that are in accordance with the case or problem being studied. The results of the study show that the government, security forces and law enforcement, professionals including social workers, and the community must take part in investigating cases of conflict and violence involving children in efforts to fulfill and protect children's rights. Efforts to create an environment that cares for the protection of children from conflict and other violent situations can use a case management approach, professionals and child protection speciali
儿童保护是一个世界性的问题。世界上几乎所有国家都制定并批准了有关儿童权利的各种形式的法规。然而,儿童权利公约》的缔约国所造的规则从以前不能保证结束侵犯儿童权利法。武装冲突和其他暴力局势迄今为止仍然经常发生,让和实现儿童权利法的保护必须成为各方焦点。武装冲突和其他暴力的影响,使政府、社区和社会服务组织必须合作努力预防和处理这些影响的儿童所面临的问题。本文使用的方法是一种文学研究方法,通过研究与所研究的案件或问题相关的理论之间的相关性来进行研究。这项研究表明,政府、安全人员和执法人员、包括社会工作者和社区的专业人员应该参与调查冲突和暴力案件,这些案件涉及儿童的实现和保护儿童权利。努力创造一个关心儿童保护的环境管理冲突和其他暴力局势就可以运用的情况下,儿童保护专业人员和专家可以促进加强孩子周围的环境进行保护和确保对孩子进行结构化和采取的方法识别、评估、规划和审查对儿童的保护需求。儿童保护的问题是一个全球性的问题。所有的规则规定的儿童权利都是由世界上大多数国家建立和支持的。但是,关于儿童权利的规则,以至于有了自从龙前不要制造保证伦敦violations of儿童权利。武装冲突和其他暴力说大话使那还是occur frequently让《fulfillment和保护儿童的权利必须成为那个玩所有各方的关注。武装冲突和其他暴力之冲击,让政府、协会和社会服务organizations必须一起工作让efforts to prevent和成交with不同problems faced by受到影响的儿童。《写作这个方法以前文章之间是一个文学研究方法:寻找relevance理论那是in accordance with The凯斯还是存在studied问题。《政府results of The study秀那,保安部队法律执法人士在内的社会工人,和社区必须把一部分在调查一起案子》involving儿童间的冲突和暴力在efforts to实现和保护儿童的权利。Efforts to创建一个在乎为《儿童保护的环境间的冲突和其他暴力说大话使可以用a凯斯进近,管理人士和儿童保护specialists facilitate能强化孩子周围的环境保护儿童由ensuring那迎进近了就是structured就到透露,评估计划和儿童保护需要审查。
{"title":"ANAK SEBAGAI KELOMPOK RENTAN YANG TERDAMPAK KONFLIK BERSENJATA DAN SITUASI KEKERASAN LAINNYA","authors":"Hana Hanifah, M. B. Santoso, Dessy Hasanah Siti Asiah","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23125","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23125","url":null,"abstract":"Isu perlindungan anak merupakan isu yang mendunia. Segala bentuk aturan mengenai hak anak telah ditetapkan dan disetujui oleh hampir semua negara di dunia. Namun, aturan mengenai hak-hak anak yang telah dibuat sejak dulu tidak menjamin pelanggaran hak anak berakhir. Konflik bersenjata dan situasi kekerasan lainnya yang sampai saat ini masih sering terjadi dan membuat pemenuhan serta perlindungan hak anak harus menjadi perhatian utama semua pihak. Dampak konflik bersenjata dan kekerasan lainnya, membuat pemerintah, masyarakat dan organisasi pelayanan sosial harus bekerjasama untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak yang terkena dampak tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode studi literatur dengan mencari relevansi antara teori yang sesuai dengan kasus atau permasalahan yang dikaji. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemerintah, aparat keamanan dan penegak hukum, para profesional termasuk pekerja sosial, serta masyarakat harus ikut andil dalam mengusut kasus-kasus konflik dan kekerasan yang melibatkan anak-anak dalam upaya pemenuhan dan perlindungan terhadap hak anak. Upaya menciptakan lingkungan yang peduli terhadap perlindungan anak dari konflik dan situasi kekerasan lainnya dapat menggunakan pendekatan manajemen kasus, para professional dan spesialis perlindungan anak dapat memfasilitasi penguatan lingkungan di sekitar anak untuk melakukan perlindungan terhadap anak dengan memastikan bahwa pendekatan yang dilakukan terstruktur dan diambil untuk mengidentifikasi, menilai, merencanakan, dan meninjau kebutuhan perlindungan terhadap anak. The issue of child protection is a global problem. All forms of rules regarding children's rights have been established and approved by almost all countries in the world. However, the rules regarding children's rights that have been made since long ago do not guarantee violations of children's rights end. Armed conflict and other violent situations that still occur frequently and make the fulfillment and protection of children's rights must be the main concern of all parties. The impact of armed conflict and other violence, makes the government, society and social service organizations must work together to make efforts to prevent and deal with various problems faced by the affected children. The method used in writing this article is a literature study method by looking for relevance between theories that are in accordance with the case or problem being studied. The results of the study show that the government, security forces and law enforcement, professionals including social workers, and the community must take part in investigating cases of conflict and violence involving children in efforts to fulfill and protect children's rights. Efforts to create an environment that cares for the protection of children from conflict and other violent situations can use a case management approach, professionals and child protection speciali","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128666335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23130
Romayana Sari Lumbantoruan, S. T. Raharjo
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, bagaimana pengaruh pola asuh orangtua dalam pembentukan konsep diri, serta rasa bersalah yang dimiliki oleh anak didik pelaku pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) kelas II A, Bandung. Subyek penelitian ini sendiri adalah seorang anak didik pelaku pembunuhan yang berumur 16 tahun. Data penelitian yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Melalui penelitian ini juga memberikan informasi, seberapa besar peranan orangtua atas masalah yang timpa oleh anaknya, serta bagaimana respon anak atas perilaku yang telah klien perbuat. Dari penelitian yang di lakukan, memberikan hasil bahwa peran orangtua sangat berpengaruh terhadap konsep diri anak, serta rasa bersalah yang dimiliki. Melaui penelitian ini, subyek menyatakan tidak bersalah atas apa yang telah klien perbuat, hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, yang tidak lain adalah orangtuanya. Sehingga subjek cenderung berperilaku tidak aktif terhadap kegiatan yang diadakan oleh pihak LPKA, sukar bergaul dengan teman-teman yang berada di LPKA, mudah tersinggung, dan bersikap tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. This research was conducted to find out, how the influence of parenting in the formation of self-concept, as well as the guilt that is owned by ANDIK of perpetrators of murder in Special Correctional Institutions of Children (LPKA) class II A, Bandung. The subject of this study was a 16-year-old student of murder. Research data obtained from interviews and observations. Through this research also provides information, how big the role of parents on the problems that befall the child, and how the child responds to the behavior he has done. From the research that was done, the results showed that the role of parents greatly influences the child's self-concept, as well as the guilt they have. Through this study, the subject stated his innocence for what he had done, this was also influenced by his social environment, which was none other than his parents. That's make the subject tends to behave inactively towards the activities held by the LPKA, it is difficult to get along with friends who are in LPKA, easily offended, and do not care about the surrounding environment.
{"title":"POLA ASUH ORANGTUA DAN KONSEP DIRI ANAK DIDIK LPKA BANDUNG","authors":"Romayana Sari Lumbantoruan, S. T. Raharjo","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23130","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23130","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, bagaimana pengaruh pola asuh orangtua dalam pembentukan konsep diri, serta rasa bersalah yang dimiliki oleh anak didik pelaku pembunuhan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) kelas II A, Bandung. Subyek penelitian ini sendiri adalah seorang anak didik pelaku pembunuhan yang berumur 16 tahun. Data penelitian yang diperoleh dari wawancara dan observasi. Melalui penelitian ini juga memberikan informasi, seberapa besar peranan orangtua atas masalah yang timpa oleh anaknya, serta bagaimana respon anak atas perilaku yang telah klien perbuat. Dari penelitian yang di lakukan, memberikan hasil bahwa peran orangtua sangat berpengaruh terhadap konsep diri anak, serta rasa bersalah yang dimiliki. Melaui penelitian ini, subyek menyatakan tidak bersalah atas apa yang telah klien perbuat, hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, yang tidak lain adalah orangtuanya. Sehingga subjek cenderung berperilaku tidak aktif terhadap kegiatan yang diadakan oleh pihak LPKA, sukar bergaul dengan teman-teman yang berada di LPKA, mudah tersinggung, dan bersikap tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. This research was conducted to find out, how the influence of parenting in the formation of self-concept, as well as the guilt that is owned by ANDIK of perpetrators of murder in Special Correctional Institutions of Children (LPKA) class II A, Bandung. The subject of this study was a 16-year-old student of murder. Research data obtained from interviews and observations. Through this research also provides information, how big the role of parents on the problems that befall the child, and how the child responds to the behavior he has done. From the research that was done, the results showed that the role of parents greatly influences the child's self-concept, as well as the guilt they have. Through this study, the subject stated his innocence for what he had done, this was also influenced by his social environment, which was none other than his parents. That's make the subject tends to behave inactively towards the activities held by the LPKA, it is difficult to get along with friends who are in LPKA, easily offended, and do not care about the surrounding environment.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"15 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121264428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23115
Femil Umeidini, Eva Nuriah, M. Fedryansyah
Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian kejadian yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta, benda, kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana serta dapat menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan manusia. Lingkungan hidup kita, khususnya di Pulau Jawa makin hari semakin terpuruk dan nampak “sangat peka” terhadap gangguan-gangguan proses alami, misalnya curah hujan tinggi disertai angina kencang atau badai yang semakin sering mucul. Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang yang rentan mengalami bencana banjir dan longsor. Hampir setiap musim penghujan, bencana banjir dan longsor melanda wilayah ini. Upaya penanggulangan bencana selama ini telah dilakukan, baik oleh pemerintah daerah maupun dari masyarakat Desa Mekargalih itu sendiri. Dalam menanggulangi bencana tersebut perlu keterlibatan, peran serta partisipasi dari masyarakat tesebut agar dapat mengantisipasi ketika akan terjadi bencana dan mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan ketika pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pasca bencana sehingga masyarakat dapat memeinimalisir dampak dari bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana, sejauhmana masyarakat peduli terhadap bencana yang menimpa mereka setiap musim penghujan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan interpretasi dari data primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya bentuk partisipasi dari masyarakat dalam penanggulangan bencana di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor, bentuk partisispasi masyarakat tersebut berupa partisipasi pemikiran, pasrtisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi barang dan partisipasi uang. Kelima bentuk partisipasi tersebut sudah diterapkan dan berjalan dengan baik di dalam masyarakat ketika bencana banjir akan datang. Disaster is an event or series of events which results in victims of human suffering, loss of property, property, damage to the environment, facilities and infrastructure and can cause disruption to the order of life and human livelihood. Our environment, especially in Java, is getting worse and worse and seems to be "very sensitive" to disturbances in natural processes, such as high rainfall accompanied by strong winds or storms that are increasingly frequent. Mekargalih Village, Jatinangor Subdistrict is one of the areas in Sumedang District which is prone to floods and landslides. Almost every rainy season, floods and landslides hit this area. Disaster management efforts have been carried out so far, both by the local government and from the Mekargalih Village community itself. In tackling these disasters, the involvement, role and participation of the community needs to be anticipated in order to anticipate when a disaster will occur and find out what actions should be taken when pre-disaster, in the event of
灾难是一个事件或一系列事件导致人类苦难的受害者,损失财产、物品破坏环境、工具和基础设施,并能对人类的生命和生计构成了障碍。我们的环境,尤其是在爪哇岛,随着时间的推移,它似乎对自然过程的干扰“非常敏感”,比如降水和更强的风箱或更频繁的风暴。mekargasion street Jatinangor是Sumedang地区最容易发生洪水和雪崩的地区之一。几乎每个季节,洪水和雪崩都在这个地区肆虐。多年来,地方政府和农村社区都作出了救灾努力。在应对灾难需要社会的参与,参与的参与数,以便预测什么时候会发生灾难时,知道必须采取哪些预灾后灾难,灾难发生时和使社会memeinimalisir洪水灾害的影响。本研究旨在了解公众参与灾害的形式,以及人们对每个季风季节降临到他们身上的灾难的关心。本研究采用的方法是基于对原始和次要数据的解释进行分析的定性方法。这项研究的结果表明,在mekarga推断Jatinangor村有某种形式的民众参与,这种社会参与包括思想参与、劳动参与、技术参与、商品参与和金钱参与。当洪水即将来临的时候,这五种形式的参与已经被实施,并在社区中进行得很好。灾难是一系列事件,这些事件导致了人类的斗争、财产、财产、对环境、事实和基础设施的破坏,可能导致破坏生命和人类生活的秩序。我们的环境,特别是在Java中,变得越来越拥挤,似乎变得“非常敏感”,无法适应自然的环境,就像被更强的风或更频繁的风暴所支撑一样。Jatinangor subward的mekarga填充物村是灾区的一部分,该地区是洪水泛滥地区的一部分。几乎每一季,洪水和陆地都击中这个区域。当地政府和来自临时农村社区的抗议活动让我们担心了很久。在这些《铲球,《社区参与,角色和参与需要to be anticipated anticipate当百万订单在灾难威尔occur和行动会发现什么就应该当pre-disaster事件》,In a灾难和post-disaster那冲击》《社区可以最小化洪水灾难。这项研究旨在展示社区参与的灾难管理形式,以了解社区对每一个季节的灾难所关心的问题。这项研究使用的方法是基于对原始和可解数据的解释进行分析的资格。这项研究的结果是社区参与在缅甸村、Jatinangor子地区的破坏管理,在思考参与、实验室参与、实践参与、技巧参与、好参与和金钱参与方面的表现。当洪水的灾难来临时,这五种参与形式已经实现,在社区中运行得很好。
{"title":"PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DI DESA MEKARGALIH KECAMATAN JATINANGOR","authors":"Femil Umeidini, Eva Nuriah, M. Fedryansyah","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23115","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23115","url":null,"abstract":"Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian kejadian yang mengakibatkan korban penderitaan manusia, kerugian harta, benda, kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana serta dapat menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan manusia. Lingkungan hidup kita, khususnya di Pulau Jawa makin hari semakin terpuruk dan nampak “sangat peka” terhadap gangguan-gangguan proses alami, misalnya curah hujan tinggi disertai angina kencang atau badai yang semakin sering mucul. Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Sumedang yang rentan mengalami bencana banjir dan longsor. Hampir setiap musim penghujan, bencana banjir dan longsor melanda wilayah ini. Upaya penanggulangan bencana selama ini telah dilakukan, baik oleh pemerintah daerah maupun dari masyarakat Desa Mekargalih itu sendiri. Dalam menanggulangi bencana tersebut perlu keterlibatan, peran serta partisipasi dari masyarakat tesebut agar dapat mengantisipasi ketika akan terjadi bencana dan mengetahui tindakan apa saja yang harus dilakukan ketika pra bencana, pada saat terjadi bencana dan pasca bencana sehingga masyarakat dapat memeinimalisir dampak dari bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bentuk partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana, sejauhmana masyarakat peduli terhadap bencana yang menimpa mereka setiap musim penghujan datang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan interpretasi dari data primer maupun sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya bentuk partisipasi dari masyarakat dalam penanggulangan bencana di Desa Mekargalih Kecamatan Jatinangor, bentuk partisispasi masyarakat tersebut berupa partisipasi pemikiran, pasrtisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi barang dan partisipasi uang. Kelima bentuk partisipasi tersebut sudah diterapkan dan berjalan dengan baik di dalam masyarakat ketika bencana banjir akan datang. Disaster is an event or series of events which results in victims of human suffering, loss of property, property, damage to the environment, facilities and infrastructure and can cause disruption to the order of life and human livelihood. Our environment, especially in Java, is getting worse and worse and seems to be \"very sensitive\" to disturbances in natural processes, such as high rainfall accompanied by strong winds or storms that are increasingly frequent. Mekargalih Village, Jatinangor Subdistrict is one of the areas in Sumedang District which is prone to floods and landslides. Almost every rainy season, floods and landslides hit this area. Disaster management efforts have been carried out so far, both by the local government and from the Mekargalih Village community itself. In tackling these disasters, the involvement, role and participation of the community needs to be anticipated in order to anticipate when a disaster will occur and find out what actions should be taken when pre-disaster, in the event of ","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131650027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23119
Gina Bunga Nayenggita, S. T. Raharjo, R. Resnawaty
Dalam berbagai aktivitas membawa dampak nyata bagi kualitas kehidupan, baik bagi individu atau masyarakat. Berbagai permasalahan terjadi di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri atau memang alam yang sudah mulai mengikis. Ulah manusia juga hadir dari beberapa perusahaan yang membuat adanya pencemaran lingkungan, udara dan lain sebagainya. Maka peran-peran manusia atau sebuah organisasi turut andil dalam menangani permasalahan di Indonesia. Dan dari sanalah lahir sebuah gagasan CSR. CSR merupakan merupakan komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dan tanggung jawab kemitraan dari karyawan dan keluarganya, pemerintah, perusahaan komunitas lokal, dan komunitas luas. CSR dapat melakukan dengan pemberdayaan masyarakat setempat secara nyata yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. In various activities it has a real impact on the quality of life, both for individuals and society. Various problems occur in Indonesia, mostly caused by human behavior itself or indeed nature has begun to erode. Human activities are also present from several companies that make environmental pollution, air and so on. Then the roles of humans or an organization contribute to addressing problems in Indonesia. And from there came the idea of CSR. CSR is CSR is a business commitment to operate legally and contribute to improving the quality of life and responsibility of partnerships from employees and their families, the government, local community companies, and the wider community. CSR can do with the empowerment of local communities that are actually needed by the surrounding community.
{"title":"PRAKTIK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI INDONESIA","authors":"Gina Bunga Nayenggita, S. T. Raharjo, R. Resnawaty","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23119","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23119","url":null,"abstract":"Dalam berbagai aktivitas membawa dampak nyata bagi kualitas kehidupan, baik bagi individu atau masyarakat. Berbagai permasalahan terjadi di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri atau memang alam yang sudah mulai mengikis. Ulah manusia juga hadir dari beberapa perusahaan yang membuat adanya pencemaran lingkungan, udara dan lain sebagainya. Maka peran-peran manusia atau sebuah organisasi turut andil dalam menangani permasalahan di Indonesia. Dan dari sanalah lahir sebuah gagasan CSR. CSR merupakan merupakan komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dan tanggung jawab kemitraan dari karyawan dan keluarganya, pemerintah, perusahaan komunitas lokal, dan komunitas luas. CSR dapat melakukan dengan pemberdayaan masyarakat setempat secara nyata yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. In various activities it has a real impact on the quality of life, both for individuals and society. Various problems occur in Indonesia, mostly caused by human behavior itself or indeed nature has begun to erode. Human activities are also present from several companies that make environmental pollution, air and so on. Then the roles of humans or an organization contribute to addressing problems in Indonesia. And from there came the idea of CSR. CSR is CSR is a business commitment to operate legally and contribute to improving the quality of life and responsibility of partnerships from employees and their families, the government, local community companies, and the wider community. CSR can do with the empowerment of local communities that are actually needed by the surrounding community.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127087663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23123
Nabila Nur Arsyila, M. B. Santoso
Remaja merupakan suatu masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dan pada tahap ini remaja harus menjalankan tugasnya, Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-fase berikutnya. Sebaliknya, jika remaja gagal menjalankan tugas-tugas perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Tetapi pada masa ini mereka sangat rentan untuk di pengaruhi oeh lingkungan sekitarnya sehingga seringkali mereka terjerumus pada perilaku negatif. sulit untuk Maka dari itu pada tahap ini remaja harus di arahkan pada kegiatan dan pikiran pikiran yang positif. Dalam kasus yang akan di tangani dalam praktikum ini merupakan remaja yang berhadapan dengan hukum tetapi memiliki kepercayaan diri yang kurang, maka dari itu klien di berikan treatment Cognitive Restructring Form (CRF) dan. Deep Breathing. Teenage is a transitional period of development between childhood and adulthood. And at this stage adolescents must carry out their duties, If the task of social development can be done well, adolescents will not experience difficulties in their social life and will bring happiness and success in completing developmental tasks for the next phases. Conversely, if adolescents fail to carry out the tasks of development will bring negative consequences in the social life of the next phases, causing unhappiness in the teenager concerned, causing public rejection, and difficulties in completing the tasks of the next development. But at this time they are very vulnerable to be influenced by the surrounding environment so often they fall into negative behavior. difficult for this reason, at this stage teenagers must be directed at activities and positive thoughts. In the case to be handled in this practicum there are teenagers who are dealing with the law but have less self-confidence, therefore the client is given a Cognitive Restructring Form (CRF) and treatment. Deep Breathing.
{"title":"PENERAPAN COGNIIVE RESTRUCTRING FORM(CRF) DAN DEEP BREATHING PADA REMAJA DENGAN LOW SELF ESTEEM","authors":"Nabila Nur Arsyila, M. B. Santoso","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23123","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23123","url":null,"abstract":"Remaja merupakan suatu masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dan pada tahap ini remaja harus menjalankan tugasnya, Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas perkembangan untuk fase-fase berikutnya. Sebaliknya, jika remaja gagal menjalankan tugas-tugas perkembangannya akan membawa akibat negatif dalam kehidupan sosial fase-fase berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Tetapi pada masa ini mereka sangat rentan untuk di pengaruhi oeh lingkungan sekitarnya sehingga seringkali mereka terjerumus pada perilaku negatif. sulit untuk Maka dari itu pada tahap ini remaja harus di arahkan pada kegiatan dan pikiran pikiran yang positif. Dalam kasus yang akan di tangani dalam praktikum ini merupakan remaja yang berhadapan dengan hukum tetapi memiliki kepercayaan diri yang kurang, maka dari itu klien di berikan treatment Cognitive Restructring Form (CRF) dan. Deep Breathing. Teenage is a transitional period of development between childhood and adulthood. And at this stage adolescents must carry out their duties, If the task of social development can be done well, adolescents will not experience difficulties in their social life and will bring happiness and success in completing developmental tasks for the next phases. Conversely, if adolescents fail to carry out the tasks of development will bring negative consequences in the social life of the next phases, causing unhappiness in the teenager concerned, causing public rejection, and difficulties in completing the tasks of the next development. But at this time they are very vulnerable to be influenced by the surrounding environment so often they fall into negative behavior. difficult for this reason, at this stage teenagers must be directed at activities and positive thoughts. In the case to be handled in this practicum there are teenagers who are dealing with the law but have less self-confidence, therefore the client is given a Cognitive Restructring Form (CRF) and treatment. Deep Breathing.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116586967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23114
A. Ramadhan, Muhamad Fedryansyah, Lenny Meilany
Jatinangor merupakan salah satu kawasan yang rawan terjadinya bencana banjir . Wilayah ini merupakan kawasan pendidikan dan permukiman padat yang kini berkembang pesat, beda seperti dulu Jatinangor menjadi salah satu wilayah yang sepi penduduk dan masih banyak pesawahan yang terbentang luas. Ada lima desa di Jatinangor yang menjadi langganan terjadinya banjir setiap tahunnya. Banjir yang menerjang lima desa di wilayahnya tersebut memiliki ketinggian 40 s.d. 200 centimeter, dan pada akhir tahun 2017 telah mengakibatkan sebanyak 1.346 rumah terendam air, dengan rincian Desa Hegarmanah dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 14 rumah, Desa Cikeruh 221 rumah, Desa Sayang 731 rumah, Desa Mekargalih 317 rumah dan Desa Cipacing sebanyak 63 rumah. Upaya penanggulangan bencana selama ini telah dilakukan, baik oleh pemerintah daerah maupun dari masyarakat Jatinangor itu sendiri terutama pemimpin lokal yang disebut sebagai agen perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pemimpin lokal dalam penanggulangan bencana banjir di Jatinangor. Adapun, metode penelitian yang digunakan adalah kualitif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan dari penelitian ini adalah pemimpin lokal yang aktif dan mengetahui penanggulangan bencana yang dilakukan dalam menghadapi banjir. Hasil dari penelitian menggambarkan bahwa peran yang dilakukan pemimpin local dalam penanggulangan bencana yang pertama adalah pengambilan keputusan yang menghasilkan pembentukan JERCY ( Jatinangor Emergency Response Community ), pelatihan dan pengerukan sungai Cikeruh. Kedua, menghubungkan kepada pemerintah maupun non pemerintah terkait bantuan bencana banjir. Ketiga, mengumpulkan sumbangan dana serta membiayai untuk penanggulangan bencana banjir . Keempat, mengevaluasi dan memantau proyek yang terkait dalam penanggulangan bencana. Temuan dilapangan menunjukan peran tersebut berkaitan satu sama lain, dan peran yang paling sering dilakukan adalah menghubungkan dengan Pemerintah maupun non pemerintah. Jatinangor is one of the areas prone to floods. This area is a densely populated education and settlement area that is now growing rapidly, unlike Jatinangor being one of the most populated areas and there are still many stretches of land. There are five villages in Jatinangor that are subscribed to floods every year. The floods that hit five villages in the region had a height of 40 dd. 200 centimeters, and at the end of 2017 has resulted in 1,346 houses submerged in water, with details of Hegarmanah Village with 14 houses affected, 221 houses of Cikeruh Village, 731 Villages of Sayang Village, 317 Villages of Mekargalih Village and 63 houses of Cipacing Village. Disaster management efforts have been carried out so far, both by the local government and the Jatinangor community itself, especially local leaders who are referred to as agents of change. This study aims to describe the role of local leaders in flood management in Jatinangor
日本是一个容易发生水灾的地区。该地区是一个教育和人口稠密的居民区,不同于以往日本的不同地区,是一个人满为患、前途未卜的地区。Jatinangor有五个村庄每年都订阅洪水。洪水袭击了这个地区的五个村庄有高度的40 s . d . 200厘米,2017年底已导致多达1.346家里被水淹没,与村庄Hegarmanah细节影响多达14家,数量Cikeruh 221家,亲爱的731的村庄,村庄317 Mekargalih村庄和村庄Cipacing多达63家。多年来,当地政府和Jatinangor社区本身都在作出救灾努力,特别是被称为变革推动者的地方领导人。本研究旨在说明地方领导人在Jatinangor的洪水救灾中所起的作用。此外,所使用的研究方法是通过采访、观察和文献研究的数据收集技术的不定式。本研究的线人是当地的积极领导人,他们对洪水造成的灾难性后果了如指掌。研究结果表明,地方领导人在第一场灾难中所起的作用是做出导致JERCY(应急反应社区)、培训和疏浚ci浑浑的河流的决策。第二,与政府和非政府有关的水灾援助有关。第三,为水灾救灾筹集资金和资金。第四,评估和监控与救灾相关的项目。现场发现它们相互关联,最常见的角色是与政府和非政府联系。日本人是一个会飞的地区。这一地区被忽视的教育和解决这一地区正在迅速发展,不像日本是最受欢迎的地区之一,土地上仍然有很多街道。Jatinangor里有五个恶棍,他们每年都要把他们踩在地板上。境floods那打五villages 40 dd。200厘米的地区有一个高地,2017年有resulted in and at The end of 1,346 Hegarmanah村的房子submerged在水里,用细节和14 221 Cikeruh村的房子房子受到影响,731 villages of Mekargalih村的村,317 villages and 63 Cipacing村的房子。当地政府和当地黑帮社区都为自己担心,特别是当地的领导人,他们被认为是变革的代理人。这项研究可以描述洪水管理中当地领导人的角色。然而,研究使用的方法是通过面试、观察和文档研究获得数据收集技术的资格。这项研究的信息是当地的领导人,他们活跃起来,面临洪水的灾难管理。研究结果的再现,当地灾害管理领导的角色是首先决定在杰西形成和训练中复苏的决定。第二,与政府和与洪水援助有关的非政府联系。第三,收集资金,为洪水管理提供资金。第四,evaluate和显示器项目相关的灾难管理。最终的结果是角色与彼此相关,最常见的角色是与政府和非政府有联系。
{"title":"PERAN LOCAL LEADER DALAM PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DI KECAMATAN JATINANGOR","authors":"A. Ramadhan, Muhamad Fedryansyah, Lenny Meilany","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23114","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23114","url":null,"abstract":"Jatinangor merupakan salah satu kawasan yang rawan terjadinya bencana banjir . Wilayah ini merupakan kawasan pendidikan dan permukiman padat yang kini berkembang pesat, beda seperti dulu Jatinangor menjadi salah satu wilayah yang sepi penduduk dan masih banyak pesawahan yang terbentang luas. Ada lima desa di Jatinangor yang menjadi langganan terjadinya banjir setiap tahunnya. Banjir yang menerjang lima desa di wilayahnya tersebut memiliki ketinggian 40 s.d. 200 centimeter, dan pada akhir tahun 2017 telah mengakibatkan sebanyak 1.346 rumah terendam air, dengan rincian Desa Hegarmanah dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 14 rumah, Desa Cikeruh 221 rumah, Desa Sayang 731 rumah, Desa Mekargalih 317 rumah dan Desa Cipacing sebanyak 63 rumah. Upaya penanggulangan bencana selama ini telah dilakukan, baik oleh pemerintah daerah maupun dari masyarakat Jatinangor itu sendiri terutama pemimpin lokal yang disebut sebagai agen perubahan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pemimpin lokal dalam penanggulangan bencana banjir di Jatinangor. Adapun, metode penelitian yang digunakan adalah kualitif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan dari penelitian ini adalah pemimpin lokal yang aktif dan mengetahui penanggulangan bencana yang dilakukan dalam menghadapi banjir. Hasil dari penelitian menggambarkan bahwa peran yang dilakukan pemimpin local dalam penanggulangan bencana yang pertama adalah pengambilan keputusan yang menghasilkan pembentukan JERCY ( Jatinangor Emergency Response Community ), pelatihan dan pengerukan sungai Cikeruh. Kedua, menghubungkan kepada pemerintah maupun non pemerintah terkait bantuan bencana banjir. Ketiga, mengumpulkan sumbangan dana serta membiayai untuk penanggulangan bencana banjir . Keempat, mengevaluasi dan memantau proyek yang terkait dalam penanggulangan bencana. Temuan dilapangan menunjukan peran tersebut berkaitan satu sama lain, dan peran yang paling sering dilakukan adalah menghubungkan dengan Pemerintah maupun non pemerintah. Jatinangor is one of the areas prone to floods. This area is a densely populated education and settlement area that is now growing rapidly, unlike Jatinangor being one of the most populated areas and there are still many stretches of land. There are five villages in Jatinangor that are subscribed to floods every year. The floods that hit five villages in the region had a height of 40 dd. 200 centimeters, and at the end of 2017 has resulted in 1,346 houses submerged in water, with details of Hegarmanah Village with 14 houses affected, 221 houses of Cikeruh Village, 731 Villages of Sayang Village, 317 Villages of Mekargalih Village and 63 houses of Cipacing Village. Disaster management efforts have been carried out so far, both by the local government and the Jatinangor community itself, especially local leaders who are referred to as agents of change. This study aims to describe the role of local leaders in flood management in Jatinangor","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116047848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-12DOI: 10.24198/FOCUS.V2I1.23116
Ricky Michael, S. T. Raharjo, R. Resnawaty
Perusahaan merupakan badan usaha yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti membuka lapangan kerja dan menyediakan barang kebutuhan masyarakat. Akan tetapi tanpa disadari perusahaan memiliki dampak terhadap lingkungan masyarakat sekitar yang cenderung negatif. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Berguna untuk mencegah dan menangani potensi respon negatif hingga masalah yang timbul di sekitar perusahaan. Three bottom line yang merupakan konsep yang menjelaskan dan menata tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan melalui 3P (Planet, Profit, People). PT Unilever Indonesia Tbk. merupakan perusahaan swasta yang memiliki program CSR melalui Yayasan Unilever Indonesia. YUI yang memiliki tiga pilar yaitu Pilar Peningkatan Taraf Hidup; Pilar Lingkungan; Pilar Kesehatan, Kesejahteraan dan Nutrisi berkerja dengan misi mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat. The company is a business entity that provides many benefits to the community, such as opening jobs and providing goods for the community. However, the company unwittingly has an impact on the surrounding community environment which tends to be negative. Corporate Social Responsibility (CSR) is a manifestation of the implementation of corporate social responsibility to the community. Useful to prevent and deal with potential negative responses to problems that arise around the company. Three bottom line which is a concept that explains and organizes corporate responsibility towards the environment through 3P (Planet, Profit, People). PT Unilever Indonesia Tbk. is a private company that has a CSR program through the Unilever Indonesia Foundation. YUI which has three pillars, namely the Life Level Improvement Pillar; Environmental Pillar; The pillar of Health, Welfare and Nutrition works with the mission of finding and empowering community potential, providing added value to the community.
{"title":"PROGRAM CSR YAYASAN UNILEVER INDONESIA BERDASARKAN TEORI TRIPLE BOTTOM LINE","authors":"Ricky Michael, S. T. Raharjo, R. Resnawaty","doi":"10.24198/FOCUS.V2I1.23116","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/FOCUS.V2I1.23116","url":null,"abstract":"Perusahaan merupakan badan usaha yang memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti membuka lapangan kerja dan menyediakan barang kebutuhan masyarakat. Akan tetapi tanpa disadari perusahaan memiliki dampak terhadap lingkungan masyarakat sekitar yang cenderung negatif. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. Berguna untuk mencegah dan menangani potensi respon negatif hingga masalah yang timbul di sekitar perusahaan. Three bottom line yang merupakan konsep yang menjelaskan dan menata tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan melalui 3P (Planet, Profit, People). PT Unilever Indonesia Tbk. merupakan perusahaan swasta yang memiliki program CSR melalui Yayasan Unilever Indonesia. YUI yang memiliki tiga pilar yaitu Pilar Peningkatan Taraf Hidup; Pilar Lingkungan; Pilar Kesehatan, Kesejahteraan dan Nutrisi berkerja dengan misi mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat. The company is a business entity that provides many benefits to the community, such as opening jobs and providing goods for the community. However, the company unwittingly has an impact on the surrounding community environment which tends to be negative. Corporate Social Responsibility (CSR) is a manifestation of the implementation of corporate social responsibility to the community. Useful to prevent and deal with potential negative responses to problems that arise around the company. Three bottom line which is a concept that explains and organizes corporate responsibility towards the environment through 3P (Planet, Profit, People). PT Unilever Indonesia Tbk. is a private company that has a CSR program through the Unilever Indonesia Foundation. YUI which has three pillars, namely the Life Level Improvement Pillar; Environmental Pillar; The pillar of Health, Welfare and Nutrition works with the mission of finding and empowering community potential, providing added value to the community.","PeriodicalId":103742,"journal":{"name":"Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134512448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}