Pub Date : 2022-01-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.250
H. Djamaludin, H. Hardoko, M. Dailami, Vivi Nurhadianty, Delvira Riska Ananta, Dean Rama Prayoga
Fish is part of the diet which is a source of animal protein which is very beneficial for health. To meet the availability of fish-based food, it can be processed into various processed products, one of which is shredded fish. Shredded fish still has a drawback, such as the low fiber content. To enrich the fiber content of shredded fish, fortification with banana blossoms can be an alternative. The process of making shredded fish does not yet have a standard because many methods and spices are added, so there are variations in the types and amounts of spices used. This causes the quality of shredded fish to vary. Therefore, this study aimed to evaluate the chemical properties of the effect of different concentrations on banana blossoms fortification in the processing of shredded tuna. The research was conducted in June-August 2022 at the Fish Product Technology Laboratory and the Chemical Engineering Laboratory, Universitas Brawijaya. The study design was a non-factorial Completely Randomized Design (CRD). The results were analyzed using ANOVA (α 5%) and Tukey's post hoc test. The results showed that banana blossoms fortification had no significant effect on the peroxide value and water content of shredded tuna. Banana blossoms fortification has a significant effect on the hedonic value of the appearance, taste, and texture of shredded tuna. However, it has no significant effect on the hedonic aroma value and overall acceptance. The value of the proximate composition of shredded tuna with the best treatment level was 70%, i.e. protein content of 14.51%, fat content of 36.19%, ash content of 6.82%, carbohydrate content of 29.15%, and total dietary fiber of 20.80%. The fat and protein content of shredded tuna does not meet the Indonesian National Standard (SNI) for shredded products.
{"title":"The Peroxide, Organoleptic, and Proximate Content of Thunnus sp. Shredded Fortified with Banana Blossoms","authors":"H. Djamaludin, H. Hardoko, M. Dailami, Vivi Nurhadianty, Delvira Riska Ananta, Dean Rama Prayoga","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.250","url":null,"abstract":"Fish is part of the diet which is a source of animal protein which is very beneficial for health. To meet the availability of fish-based food, it can be processed into various processed products, one of which is shredded fish. Shredded fish still has a drawback, such as the low fiber content. To enrich the fiber content of shredded fish, fortification with banana blossoms can be an alternative. The process of making shredded fish does not yet have a standard because many methods and spices are added, so there are variations in the types and amounts of spices used. This causes the quality of shredded fish to vary. Therefore, this study aimed to evaluate the chemical properties of the effect of different concentrations on banana blossoms fortification in the processing of shredded tuna. The research was conducted in June-August 2022 at the Fish Product Technology Laboratory and the Chemical Engineering Laboratory, Universitas Brawijaya. The study design was a non-factorial Completely Randomized Design (CRD). The results were analyzed using ANOVA (α 5%) and Tukey's post hoc test. The results showed that banana blossoms fortification had no significant effect on the peroxide value and water content of shredded tuna. Banana blossoms fortification has a significant effect on the hedonic value of the appearance, taste, and texture of shredded tuna. However, it has no significant effect on the hedonic aroma value and overall acceptance. The value of the proximate composition of shredded tuna with the best treatment level was 70%, i.e. protein content of 14.51%, fat content of 36.19%, ash content of 6.82%, carbohydrate content of 29.15%, and total dietary fiber of 20.80%. The fat and protein content of shredded tuna does not meet the Indonesian National Standard (SNI) for shredded products.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129072543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-21DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.179
I. Nugraha, Rasdam Rasdam, Resky Amalia Rajab
Kegiatan dinas jaga adalah suatu pekerjaan jaga yang dilakukan di kapal atau di pelabuhan untuk menciptakan situasi dan kondisi agar aman dan terkendali selama 24 jam yang dilakukan dengan tujuan urusan pekerjan supaya terciptanya keselamatan dan keamanan saat sedang bertugas. KM. Hasil Melimpah 18 tergolong dalam kapal perikanan yang bertipe khusus hanya untuk menampung muatan ikan dan tidak melaksanakan operasi penangkapan. Dalam upaya pencapaian tujuan dinas jaga yang lebih baik dilakukan suatu kajian terkait evaluasi kegiatan dinas jaga mesin pada pengoperasian mesin penggerak. Dari hasil observasi diperlukan adanya peningkatan kegiatan dinas jaga mesin pada pengoperasian mesin penggerak utama. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan sebelum dan sesudah mesin dioperasikan, dan dinas jaga mesin pada saat mesin beroperasi. Peningkatan kegiatan dinas jaga mesin pada pengoperasian mesin penggerak utama dapat dilakukan dengan adanya beberapa peningkatan dikegiatan persiapan, pengoperasian, dan tugas jaga. Pada kegiatan persiapan diperlukan peningkatan pada ketersediaan peralatan K3, logbook, dan suku cadang sesuai kebutuhan. Pada kegiatan pengoperasian diperlukan peningkatan ketersediaan peralatan K3, alat komuniasi, dan panel listrik. Pada kegiatan tugas jaga diperlukan peningkaktan pada ketersediaan jadwal dinas jaga, jurnal harian mesin, dan alat ukur. Pentingnya pengontrolan secara berkala pada saat mesin sedang beroperasi merupakan tugas dinas jaga. Kerusakan mesin bisa saja terjadi apabila petugas dinas jaga melakukan suatu kelalaian kerja sehingga ini adalah tanggung jawab yang besar.
{"title":"Peningkatan Kegiatan Dinas Jaga Mesin pada Pengoperasian Mesin Penggerak Utama pada KM. Hasil Melimpah 18","authors":"I. Nugraha, Rasdam Rasdam, Resky Amalia Rajab","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.179","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.179","url":null,"abstract":"Kegiatan dinas jaga adalah suatu pekerjaan jaga yang dilakukan di kapal atau di pelabuhan untuk menciptakan situasi dan kondisi agar aman dan terkendali selama 24 jam yang dilakukan dengan tujuan urusan pekerjan supaya terciptanya keselamatan dan keamanan saat sedang bertugas. KM. Hasil Melimpah 18 tergolong dalam kapal perikanan yang bertipe khusus hanya untuk menampung muatan ikan dan tidak melaksanakan operasi penangkapan. Dalam upaya pencapaian tujuan dinas jaga yang lebih baik dilakukan suatu kajian terkait evaluasi kegiatan dinas jaga mesin pada pengoperasian mesin penggerak. Dari hasil observasi diperlukan adanya peningkatan kegiatan dinas jaga mesin pada pengoperasian mesin penggerak utama. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan sebelum dan sesudah mesin dioperasikan, dan dinas jaga mesin pada saat mesin beroperasi. Peningkatan kegiatan dinas jaga mesin pada pengoperasian mesin penggerak utama dapat dilakukan dengan adanya beberapa peningkatan dikegiatan persiapan, pengoperasian, dan tugas jaga. Pada kegiatan persiapan diperlukan peningkatan pada ketersediaan peralatan K3, logbook, dan suku cadang sesuai kebutuhan. Pada kegiatan pengoperasian diperlukan peningkatan ketersediaan peralatan K3, alat komuniasi, dan panel listrik. Pada kegiatan tugas jaga diperlukan peningkaktan pada ketersediaan jadwal dinas jaga, jurnal harian mesin, dan alat ukur. Pentingnya pengontrolan secara berkala pada saat mesin sedang beroperasi merupakan tugas dinas jaga. Kerusakan mesin bisa saja terjadi apabila petugas dinas jaga melakukan suatu kelalaian kerja sehingga ini adalah tanggung jawab yang besar.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121497240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-21DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.176
Allyes Amarens Lekatompessy, S. Pattipeiluhu, Betsy Jane Pattiasina
Ikan kembung (Rastrelliger brachysoma) merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang hidup di pesisir dan lepas pantai yang sering terinfeksi parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi endoparasit pada ikan dan pengaruh invasi pada jaringan hati ikan melalui teknik imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat parasit yang menyerang hati ikan, antara lain Contracaecum sp dan Henneguya sp. Gambaran histopatologi jaringan hati menunjukkan beberapa infiltrasi sel, degenerasi sel dan nekrosis. Ekspresi TNF-α yang positif hampir semua jaringan hati ikan terinfeksi dan menyebabkan kerusakan pada ikan secara spesifik.
{"title":"Histopatologi Dan Ekspresi TNF-α (Tumor Necrosis Factor-α) Terhadap Kerusakan Hati akibat Invasi Parasit pada Ikan Kembung (Rastrelliger brachysoma)","authors":"Allyes Amarens Lekatompessy, S. Pattipeiluhu, Betsy Jane Pattiasina","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.176","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.176","url":null,"abstract":"Ikan kembung (Rastrelliger brachysoma) merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang hidup di pesisir dan lepas pantai yang sering terinfeksi parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi endoparasit pada ikan dan pengaruh invasi pada jaringan hati ikan melalui teknik imunohistokimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat parasit yang menyerang hati ikan, antara lain Contracaecum sp dan Henneguya sp. Gambaran histopatologi jaringan hati menunjukkan beberapa infiltrasi sel, degenerasi sel dan nekrosis. Ekspresi TNF-α yang positif hampir semua jaringan hati ikan terinfeksi dan menyebabkan kerusakan pada ikan secara spesifik.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130262313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-19DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.189
S. Picaulima, E. S. Wiyono, M. S. Baskoro, Mochammad Riyanto
Dinamika armada perikanan skala kecil merupakan upaya penangkapan yang dilakukan nelayan kecil untuk memaksimalkan hasil tangkapan dalam setiap musim. Upaya penangkapan yang terus menerus tanpa kontrol dapat berdampak pada kompetisi armada penangkapan yang dapat menyebabkan penurunan sumberdaya ikan tertentu, karena itu perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan armada perikanan skala kecil. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan armada perikanan skala kecil. Metode penelitian menggunakan metode survei, penentuan responden dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan General Linear Model. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan armada penangkapan bagan, purse seine, gillnet hanyut, gillnet dasar, pancing tonda dan pancing ulur dalam penelitian ini secara umum dipengaruhi secara nyata oleh variabel kapasitas armada. Jumlah dan kaspasitas armada perikanan skala kecil yang tidak di kontrol dan diatur dengan baik oleh pihak manajemen yakni Dinas Perikanan Provinsi Maluku telah berdampak kompetisi armada perikanan secara bebas dalam setiap musim di Kepulauan Kei. Kompetisi armada perikanan skala kecil dapat menyebabkan sumberdaya ikan yang semakin menurun dari waktu ke waktu, karena itu perlu dilakukan monitor dan pengaturan armada perikanan skala kecil dengan teknik input dan teknik kontrol.
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Tangkapan Armada Perikanan Skala Kecil di Kei Kecil Bagian Timur , Kepulauan kei","authors":"S. Picaulima, E. S. Wiyono, M. S. Baskoro, Mochammad Riyanto","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.189","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.189","url":null,"abstract":"Dinamika armada perikanan skala kecil merupakan upaya penangkapan yang dilakukan nelayan kecil untuk memaksimalkan hasil tangkapan dalam setiap musim. Upaya penangkapan yang terus menerus tanpa kontrol dapat berdampak pada kompetisi armada penangkapan yang dapat menyebabkan penurunan sumberdaya ikan tertentu, karena itu perlu dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan armada perikanan skala kecil. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tangkapan armada perikanan skala kecil. Metode penelitian menggunakan metode survei, penentuan responden dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan General Linear Model. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan armada penangkapan bagan, purse seine, gillnet hanyut, gillnet dasar, pancing tonda dan pancing ulur dalam penelitian ini secara umum dipengaruhi secara nyata oleh variabel kapasitas armada. Jumlah dan kaspasitas armada perikanan skala kecil yang tidak di kontrol dan diatur dengan baik oleh pihak manajemen yakni Dinas Perikanan Provinsi Maluku telah berdampak kompetisi armada perikanan secara bebas dalam setiap musim di Kepulauan Kei. Kompetisi armada perikanan skala kecil dapat menyebabkan sumberdaya ikan yang semakin menurun dari waktu ke waktu, karena itu perlu dilakukan monitor dan pengaturan armada perikanan skala kecil dengan teknik input dan teknik kontrol.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125767682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-19DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.187
Ilham Antariksa Tasabaramo, Riska Riska, P. Makatipu, Aditya Hikmah Nugraha, Hasan Eldin Adimu
Kecamatan Tanggetada memiliki areal padang lamun yang luas dan sering dimannfaatkan oleh masyarakat. Padang lamun di daerah ini belum terkonfimasi secara ilmiah baik itu dari jenis, kerapatan dan komunitas lamunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kerapatan lamun di Kecamatan Tanggetada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode transek kuadrat pada areal 100 m2 ditiap stasiun. Lokasi penelitian berada di 3 stasiun yaitu Stasiun 1 di Kelurahan Tanggetada, Stasiun 2 di Desa Palewai dan Stasiun 3 Kecamatan Anaiwoi. Hasil penelitian, ditemukan 6 jenis lamun tersebar di Kecamatan Tanggetada yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan lamun termasuk dalam kategori rapat dan jarang. Stsiun 1 memiliki kerapatan lamun yang tinggi dengan ketegori rapat yaitu 160.46 ind/m2, kemudian Stasiun 2 dengan kerapatan lamun agak rapat yaitu 117.49 ind/m2 dan Stasiun 3 dengan kerapatan lamun yang rendah dengan kategori jarang yaitu 60.59 ind/m2. Thalassia Hempricii merupakan lamun yang memiliki nilai kerapatan paling tinggi dibandingkan jenis lamun lainnya.
{"title":"Studi Komunitas Padang Lamun di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara","authors":"Ilham Antariksa Tasabaramo, Riska Riska, P. Makatipu, Aditya Hikmah Nugraha, Hasan Eldin Adimu","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.187","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.187","url":null,"abstract":"Kecamatan Tanggetada memiliki areal padang lamun yang luas dan sering dimannfaatkan oleh masyarakat. Padang lamun di daerah ini belum terkonfimasi secara ilmiah baik itu dari jenis, kerapatan dan komunitas lamunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kerapatan lamun di Kecamatan Tanggetada. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode transek kuadrat pada areal 100 m2 ditiap stasiun. Lokasi penelitian berada di 3 stasiun yaitu Stasiun 1 di Kelurahan Tanggetada, Stasiun 2 di Desa Palewai dan Stasiun 3 Kecamatan Anaiwoi. Hasil penelitian, ditemukan 6 jenis lamun tersebar di Kecamatan Tanggetada yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis, Halophila ovalis, dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan lamun termasuk dalam kategori rapat dan jarang. Stsiun 1 memiliki kerapatan lamun yang tinggi dengan ketegori rapat yaitu 160.46 ind/m2, kemudian Stasiun 2 dengan kerapatan lamun agak rapat yaitu 117.49 ind/m2 dan Stasiun 3 dengan kerapatan lamun yang rendah dengan kategori jarang yaitu 60.59 ind/m2. Thalassia Hempricii merupakan lamun yang memiliki nilai kerapatan paling tinggi dibandingkan jenis lamun lainnya.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116243624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-17DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.85
Sitti Sabariah Machmud, Mahludin H. Baruwadi, A. Salam
Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui dampak program bantuan kendaraan bermotor coolbox pada peningkatan pendapatan pedagang ikan keliling di Provinsi Gorontalo, 2) Menganalisis tingkat motivasi berusaha pedagang ikan keliling setelah beroleh bantuan kendaraan bermotor coolbox di Provinsi Gorontalo dan 3) Menentukan strategi pengembangan program bantuan kendaraan bermotor coolbox di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2019 dengan jumlah sampel 68 orang pedagang ikan keliling penerima bantuan motor bercoolbox. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Analisis data yang digunakan yaitu Uji beda rata-rata (Uji-t), analisis deskriptif kualitatif berdasarkan teori Maslow mengacu pada skala Likert, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan sepeda motor bercoolbox kepada pedagang ikan keliling di Provinsi Gorontalo memberikan dampak positif. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan dan peningkatan motivasi dari pedagang ikan keliling. Dan berdasarkan hasil analisis SWOT, bahwa kondisi internal Organisasi dalam hal ini Pemerintah Provinsi Gorontalo menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri dan masih perlu banyak dukungan serta pembinaan sehingga dari sector perikanan bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan wilayah dan strategi pengembangan program bantuan lainnya.
{"title":"Dampak Program Bantuan Sepeda Motor Bercoolbox Terhadap Pendapatan Pedagang Ikan Keliling Di Provinsi Gorontalo","authors":"Sitti Sabariah Machmud, Mahludin H. Baruwadi, A. Salam","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.85","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengetahui dampak program bantuan kendaraan bermotor coolbox pada peningkatan pendapatan pedagang ikan keliling di Provinsi Gorontalo, 2) Menganalisis tingkat motivasi berusaha pedagang ikan keliling setelah beroleh bantuan kendaraan bermotor coolbox di Provinsi Gorontalo dan 3) Menentukan strategi pengembangan program bantuan kendaraan bermotor coolbox di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2019 dengan jumlah sampel 68 orang pedagang ikan keliling penerima bantuan motor bercoolbox. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Analisis data yang digunakan yaitu Uji beda rata-rata (Uji-t), analisis deskriptif kualitatif berdasarkan teori Maslow mengacu pada skala Likert, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan sepeda motor bercoolbox kepada pedagang ikan keliling di Provinsi Gorontalo memberikan dampak positif. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan dan peningkatan motivasi dari pedagang ikan keliling. Dan berdasarkan hasil analisis SWOT, bahwa kondisi internal Organisasi dalam hal ini Pemerintah Provinsi Gorontalo menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri dan masih perlu banyak dukungan serta pembinaan sehingga dari sector perikanan bisa memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan wilayah dan strategi pengembangan program bantuan lainnya.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133107779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-17DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.193
Qurrota A’yunin, Dinarti Dinarti, Nurhabibah Nurhabibah, B. Budianto
Infeksi penyakit menjadi satu masalah yang masih sering timbul pada budidaya ikan patin. Salah satu penyakit yang sering timbul dalam budidaya ikan patin adalah penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang dapat menginfeksi kelompok Catfish dengan tingkat kematian yang tinggi. Ekstrak makroalga watercress diduga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang menginfeksi ikan patin. Bakteri yang menginfeksi ikan patin dikultur dan didentifaksi secara biokimia. Pengujian ekstrak dilakukan melalui uji daya hambat dengan dosis yang berbeda untuk mengetahui aktifitas ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Berdasarkan hasil identifikasi biokimia, didapatkan bakteri patogen yang menginfeksi ikan patin yaitu Aeromonas hydrophila. Hasil uji daya hambat menunjukkan dosis 70 ppm memiliki respon hambatan tertinggi dibandingkan dengan dosis lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak makroalga watercress dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen sehingga natinya dapat digunakan sebagai alternatif obat dalam mengatasi infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan.
{"title":"Potensi Ekstrak Makroalga Watercress sebagai Anti Bakteri Aeromonas hydrophila secara in vitro","authors":"Qurrota A’yunin, Dinarti Dinarti, Nurhabibah Nurhabibah, B. Budianto","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.193","url":null,"abstract":"Infeksi penyakit menjadi satu masalah yang masih sering timbul pada budidaya ikan patin. Salah satu penyakit yang sering timbul dalam budidaya ikan patin adalah penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang dapat menginfeksi kelompok Catfish dengan tingkat kematian yang tinggi. Ekstrak makroalga watercress diduga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang menginfeksi ikan patin. Bakteri yang menginfeksi ikan patin dikultur dan didentifaksi secara biokimia. Pengujian ekstrak dilakukan melalui uji daya hambat dengan dosis yang berbeda untuk mengetahui aktifitas ekstrak dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Berdasarkan hasil identifikasi biokimia, didapatkan bakteri patogen yang menginfeksi ikan patin yaitu Aeromonas hydrophila. Hasil uji daya hambat menunjukkan dosis 70 ppm memiliki respon hambatan tertinggi dibandingkan dengan dosis lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak makroalga watercress dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen sehingga natinya dapat digunakan sebagai alternatif obat dalam mengatasi infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127435223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sungai Tolomato merupakan sungai kecil yang berada di Desa Tolomato yang terhubung langsung dengan sungai utama yang ada di Provinsi Gorontalo yaitu Sungai Bone. Metode yang digunakan adalah survey dan purposive sampling. Tujuan penelitian untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos di sungai Tolomato. Hasil penelitian ditemukan 1.181 individu yang terbagi dalam 11 famili. Ditemukan makrozoobentos sebanyak 6 ordo (Diptera, Ephemeroptera, Coleoptera, Tricoptera, Plecoptera, Lepidoptera) dan 11 famili (Chironomidae, Ceratopogoninae, Tabanidae, Limoniidae, Athericidae, Baetidae, Caenidae, Elmidae, Hydropsychidae, Perlodidae, Crambidae) dari kelas insekta. Komposisi makrozoobentos yang paling banyak ditemukan yaitu dari ordo Diptera sebesar 80%.
{"title":"Komposisi Makrozoobentos di Sungai Desa Tolomato Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo","authors":"Febiyanti Padja, Ade Irma Polamolo, Miftahul Khair Kadim, Nuralim Pasisingi","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.136","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.136","url":null,"abstract":"Sungai Tolomato merupakan sungai kecil yang berada di Desa Tolomato yang terhubung langsung dengan sungai utama yang ada di Provinsi Gorontalo yaitu Sungai Bone. Metode yang digunakan adalah survey dan purposive sampling. Tujuan penelitian untuk mengetahui struktur komunitas makrozoobentos di sungai Tolomato. Hasil penelitian ditemukan 1.181 individu yang terbagi dalam 11 famili. Ditemukan makrozoobentos sebanyak 6 ordo (Diptera, Ephemeroptera, Coleoptera, Tricoptera, Plecoptera, Lepidoptera) dan 11 famili (Chironomidae, Ceratopogoninae, Tabanidae, Limoniidae, Athericidae, Baetidae, Caenidae, Elmidae, Hydropsychidae, Perlodidae, Crambidae) dari kelas insekta. Komposisi makrozoobentos yang paling banyak ditemukan yaitu dari ordo Diptera sebesar 80%.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123524908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-22DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.183
Aidil Fadli Ilhamdy, Ginanjar Pratama, Jumsurizal Jumsurizal, R. M. S. Putri, D. Saputra
Penelitian budidaya Spirulina platensis skala laboratorium di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan, tetapi banyak kendala pada saat pemanenan yaitu mulai dari harga yang tinggi, cara pemanenan yang kurang efektif dan waktu pemanenan yang sangat lama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode elektrokoagulasi dalam pemanenan S. platensis menggunakan tegangan yang berbeda. Tahapan penelitian meliputi budidaya mikroalga, proses elektrokoagulasi, dan pemanenan S. platensis, kemudian dilanjutkan dengan analisis biomassa S. platensis, komposisi proksimat, dan kualitas air (pH, suhu, dan kadar besi (Fe)). Perlakuan panen mikroalga dengan metode elektrokoagulasi menggunakan tegangan 0, 5, 10 dan 15 volt (kode masing-masing F0, F1, F2, dan F3). Panen biomassa terbaik dengan elektrokoagulasi dari perlakuan F3 adalah 6,05 gr/L. Hasil analisis proksimat S. platensis pada perlakuan F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut yaitu kadar air sebesar 24,58%; 12,32%; 15,36%; 17,48%, kadar abu sebesar 26,56%; 22,42%; 26,53%; 34,99%, kadar protein sebesar 34,24%; 30,26%; 25,81%; 21,67%, kadar lemak sebesar 1,27%; 0,86%; 1,65%; 0,65%, dan kadar karbohidrat sebesar 13,35%; 34,15%; 30,66%; 25,22%. Hasil kualitas air perlakuan F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut adalah pH 7, 7, 9, 8, suhu 32°C, 32°C, 32°C, 34°C, kadar besi (Fe) 0,1 mg/L; 8,01 mg/L; 12,58 mg/L; 12,29 mg/L. Perlakuan terbaik terjadi pada pemanenan F3 karena biomassa yang dipanen sangat tinggi.
{"title":"Efektivitas Pemanenan Mikroalga (Spirulina platensis) dengan Metode Elektrokoagulasi menggunakan Tegangan yang Berbeda","authors":"Aidil Fadli Ilhamdy, Ginanjar Pratama, Jumsurizal Jumsurizal, R. M. S. Putri, D. Saputra","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.183","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.183","url":null,"abstract":"Penelitian budidaya Spirulina platensis skala laboratorium di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan, tetapi banyak kendala pada saat pemanenan yaitu mulai dari harga yang tinggi, cara pemanenan yang kurang efektif dan waktu pemanenan yang sangat lama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode elektrokoagulasi dalam pemanenan S. platensis menggunakan tegangan yang berbeda. Tahapan penelitian meliputi budidaya mikroalga, proses elektrokoagulasi, dan pemanenan S. platensis, kemudian dilanjutkan dengan analisis biomassa S. platensis, komposisi proksimat, dan kualitas air (pH, suhu, dan kadar besi (Fe)). Perlakuan panen mikroalga dengan metode elektrokoagulasi menggunakan tegangan 0, 5, 10 dan 15 volt (kode masing-masing F0, F1, F2, dan F3). Panen biomassa terbaik dengan elektrokoagulasi dari perlakuan F3 adalah 6,05 gr/L. Hasil analisis proksimat S. platensis pada perlakuan F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut yaitu kadar air sebesar 24,58%; 12,32%; 15,36%; 17,48%, kadar abu sebesar 26,56%; 22,42%; 26,53%; 34,99%, kadar protein sebesar 34,24%; 30,26%; 25,81%; 21,67%, kadar lemak sebesar 1,27%; 0,86%; 1,65%; 0,65%, dan kadar karbohidrat sebesar 13,35%; 34,15%; 30,66%; 25,22%. Hasil kualitas air perlakuan F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut adalah pH 7, 7, 9, 8, suhu 32°C, 32°C, 32°C, 34°C, kadar besi (Fe) 0,1 mg/L; 8,01 mg/L; 12,58 mg/L; 12,29 mg/L. Perlakuan terbaik terjadi pada pemanenan F3 karena biomassa yang dipanen sangat tinggi.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114150484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-22DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.172
S. Komariyah, Hilwatun Nisa, Iwan Hasri
Ikan Depik (Rasbora tawarensis) adalah salah satu ikan endemik Danau Laut Tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun kini ikan Depik masuk dalam status terancam punah, sehingga perlu dilakukan pelestarian ikan Depik. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melalui domestikasi. Untuk melakukan domestikasi diperlukan informasi tentang manajemen pakan yang tepat, salah satunya adalah tingkat pemberian pakan. Penelitian ini dilakukan dengan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga pengulangan. Perlakuan pada penelitian ini meliputi: tingkat pemberian pakan 2% (A), 3 % (B), 5 (C) dan 7 % (D). Parameter yang evalusi adalah pertumbuhan berat mutlak (PMB), pertumbuhan panjang mutlak (PPM), koefisiensi keragaman (KK) dan kualitas air. Analisa data menggunakan analisis ragam dan uji Duncan, sementara data kualitas air dianalisis secara deskripif. Berdasarkan kedua uji tersebut diperoleh hasil bahwa tingkat pemberian pakan terbaik bagi kinerja pertumbuhan ikan Depik adalah 5%. Kualitas air selama penelitian juga tergolong normal bagi kehidupan ikan Depik.
{"title":"Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Depik (Rasbora tawarensis) dengan Tingkat Pemberian Pakan yang Berbeda","authors":"S. Komariyah, Hilwatun Nisa, Iwan Hasri","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2021.vol.5.no.4.172","url":null,"abstract":"Ikan Depik (Rasbora tawarensis) adalah salah satu ikan endemik Danau Laut Tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Namun kini ikan Depik masuk dalam status terancam punah, sehingga perlu dilakukan pelestarian ikan Depik. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu melalui domestikasi. Untuk melakukan domestikasi diperlukan informasi tentang manajemen pakan yang tepat, salah satunya adalah tingkat pemberian pakan. Penelitian ini dilakukan dengan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga pengulangan. Perlakuan pada penelitian ini meliputi: tingkat pemberian pakan 2% (A), 3 % (B), 5 (C) dan 7 % (D). Parameter yang evalusi adalah pertumbuhan berat mutlak (PMB), pertumbuhan panjang mutlak (PPM), koefisiensi keragaman (KK) dan kualitas air. Analisa data menggunakan analisis ragam dan uji Duncan, sementara data kualitas air dianalisis secara deskripif. Berdasarkan kedua uji tersebut diperoleh hasil bahwa tingkat pemberian pakan terbaik bagi kinerja pertumbuhan ikan Depik adalah 5%. Kualitas air selama penelitian juga tergolong normal bagi kehidupan ikan Depik.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125419084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}