Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.253
Hasim Hasim, Arafik Lamadi, Rully Tuiyo
Kondisi Danau Limboto semakin kritis ditunjukan oleh luasan dan kedalaman danau yang terus berkurang. Ikan Manggabai (Glossogobius giuris) merupakan salah satu ikan endemik Danau Limboto yang memiliki ciri yang unik dan khas. Penelitian morfometrik meristic Ikan Manggabai (Glossogobius giuris) bertujuan dalam rangka upaya pelestarian Ikan Lokal Danau Limboto berbasis DNA Barcode. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - September tahun 2022. Ikan sampel diambil dari Danau Limboto dan dianalisis secara insitu dan ex-situ. Analisis hubungan Panjang dan berat mengikuti persamaan W = a L. Hubungan panjang dan jumlah sirip ikan Manggabai menggunakan uji korelasi dengan melihat hubungan variabel bebas atau X (panjang) dan variabel terikat atau Y (jumlah jari-jari sirip). Aspek morfometrik meristic Manggabai (Glossogobius giuri) berdasarkan pola pertumbuhan panjang dan berat menunjukkan alometrik negative (b<3). Hasil perhitungan meristic menunjukkan jumlah jari-jari pada sirip yatiu DI. VI; DII. 7-12; A. 7-10; V. I.6-11; P. 10-18; C. 14-21 dan terdiri dari jari-jari keras dan lunak. Hasil uji korelasi pertumbuhan panjang dan jumlah jari-jari pada sirip ikan manggbai menunjukkan korelasi yang lemah hingga sangat lemah. Gambaran parameter kualitas perairan masih tergolong dalam kategori sedang untuk kelangsungan hidup ikan.
Limboto湖的病情越来越严重的湖把和深度展示继续减少。Manggabai鱼(Glossogobius giuris)是林博托湖特有的鱼类之一。Manggabai鱼形态测定(Glossogobius giuris)的研究是为了以条形码的DNA为基础的淋巴湖鱼类保护工作。这项研究是在2022年8月- 9月进行的。鱼样本来自林博托湖,并在那里和那里进行分析。长度和重量的关系遵循分析方程W = a L .长期关系和长须鲸数量Manggabai用试验相关性看到自由变量的关系(长度)和变量X或Y(黄鳍动动手指的数量)。形态计量学(Glossogobius giuri)的特点是长而重的生长模式,显示了一种消极的公制(b<3)。meristic计算的结果显示yatiu鳍上动动手指的数量。VI;dll。7 - 12;A . 7 - 10;V . I .读音;P . 10 - 18;C . 21节和硬和软的手指组成。检测结果相关性的手指数量的长期增长和长须鲸manggbai展示脆弱到非常微弱的相关性。画面质量参数仍然属于前一类水域生存在鱼。
{"title":"Studi Pendahuluan Morfometrik Meristik Ikan Manggabai (Glossogobius giuris) Untuk Eksplorasi DNA Barcode Ikan Lokal Danau Limboto","authors":"Hasim Hasim, Arafik Lamadi, Rully Tuiyo","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.253","url":null,"abstract":"Kondisi Danau Limboto semakin kritis ditunjukan oleh luasan dan kedalaman danau yang terus berkurang. Ikan Manggabai (Glossogobius giuris) merupakan salah satu ikan endemik Danau Limboto yang memiliki ciri yang unik dan khas. Penelitian morfometrik meristic Ikan Manggabai (Glossogobius giuris) bertujuan dalam rangka upaya pelestarian Ikan Lokal Danau Limboto berbasis DNA Barcode. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - September tahun 2022. Ikan sampel diambil dari Danau Limboto dan dianalisis secara insitu dan ex-situ. Analisis hubungan Panjang dan berat mengikuti persamaan W = a L. Hubungan panjang dan jumlah sirip ikan Manggabai menggunakan uji korelasi dengan melihat hubungan variabel bebas atau X (panjang) dan variabel terikat atau Y (jumlah jari-jari sirip). Aspek morfometrik meristic Manggabai (Glossogobius giuri) berdasarkan pola pertumbuhan panjang dan berat menunjukkan alometrik negative (b<3). Hasil perhitungan meristic menunjukkan jumlah jari-jari pada sirip yatiu DI. VI; DII. 7-12; A. 7-10; V. I.6-11; P. 10-18; C. 14-21 dan terdiri dari jari-jari keras dan lunak. Hasil uji korelasi pertumbuhan panjang dan jumlah jari-jari pada sirip ikan manggbai menunjukkan korelasi yang lemah hingga sangat lemah. Gambaran parameter kualitas perairan masih tergolong dalam kategori sedang untuk kelangsungan hidup ikan.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124328803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.223
B. Bukhari, Mas . Eriza, Yuspardianto Yuspardianto, Suparno Suparno
Ancaman kepunahan ikan bilih disebabkan oleh penangkapan yang tidak terkendali dengan berbagai jenis alat tangkap yang tidak selektif. Ketergantungan masyarakat nelayan terhadap Ikan Bilih dan belum ada kawasan konservasi Ikan Bilih berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai jenis ukuran mata jaring (mesh size) gillnet yang digunakan dalam penangkapan Ikan Bilih di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Pengambilan data penelitian menggunakan tiga ukuran mata jaring yaitu jaring gillnet mesh size 5/8 inchi, 3/4 inchi, dan 1 inchi pada empat kenagarian yaitu Nagari Guguak Malalo dan Nagari Batu Taba (Kecamatan Batipuah Selatan Kabupaten Tanah Datar) serta Nagari Muaro Paninggahan dan Muaro Pingai (Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok). Hasil penelitian menunjukan ikan Bilih yang tertangkap dengan gillnet mesh size 5/8 inchi mempunyai panjang rata-rata 6,680 cm dan berat rata-rata 2,652 gr, dan ikan Bilih yang tertangkap dengan gillnet mesh size 3/4 inchi dengan panjang rata-rata 7,594 cm dan berat rata-rata 4,112 gr, sedangkan jumlah ikan yang tertangkap dengan gillnet mesh size 1 inchi dengan panjang rata-rata 9,460 cm dan berat rata-rata 8,200 gr.
{"title":"Analisis Selektivitas Alat Tangkap Gillnet pada Penangkapan Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) di Danau Singkarak, Sumatera Barat","authors":"B. Bukhari, Mas . Eriza, Yuspardianto Yuspardianto, Suparno Suparno","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.223","url":null,"abstract":"Ancaman kepunahan ikan bilih disebabkan oleh penangkapan yang tidak terkendali dengan berbagai jenis alat tangkap yang tidak selektif. Ketergantungan masyarakat nelayan terhadap Ikan Bilih dan belum ada kawasan konservasi Ikan Bilih berbasis masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai jenis ukuran mata jaring (mesh size) gillnet yang digunakan dalam penangkapan Ikan Bilih di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Pengambilan data penelitian menggunakan tiga ukuran mata jaring yaitu jaring gillnet mesh size 5/8 inchi, 3/4 inchi, dan 1 inchi pada empat kenagarian yaitu Nagari Guguak Malalo dan Nagari Batu Taba (Kecamatan Batipuah Selatan Kabupaten Tanah Datar) serta Nagari Muaro Paninggahan dan Muaro Pingai (Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok). Hasil penelitian menunjukan ikan Bilih yang tertangkap dengan gillnet mesh size 5/8 inchi mempunyai panjang rata-rata 6,680 cm dan berat rata-rata 2,652 gr, dan ikan Bilih yang tertangkap dengan gillnet mesh size 3/4 inchi dengan panjang rata-rata 7,594 cm dan berat rata-rata 4,112 gr, sedangkan jumlah ikan yang tertangkap dengan gillnet mesh size 1 inchi dengan panjang rata-rata 9,460 cm dan berat rata-rata 8,200 gr.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129596758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.248
S. Haumahu, Prulley A. Uneputty
Zona intertidal memiliki keragaman spesies organisme laut yang cukup tinggi termasuk spesies gastropoda laut. Sebagian besar spesies gastropoda laut ini dikonsumsi oleh masyarakat khususnya masyarakat yang hidup pada daerah pesisir di Provinsi Maluku. Penelitian tentang keragaman spesies gastropoda khususnya di Pulau Ambon masih sangat terbatas dan belum banyak dipublikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi spesies, densitas ekologi, indeks similaritas, indeks keragaman spesies, indeks keserasian dan indeks dominansi spesies gastropoda. Penelitian dilakukan di zona intertidal Pulau Ambon pada lima lokasi sampling. Sampling dilakukan pada bulan Desember-Februari 2022 pada saat air surut di siang hari. Pengambilan sampel gastropoda menggunakan metode transek garis. Ada sekitar 78 spesies gastropoda laut ditemukan dalam penelitian ini. Jumlah spesies dan densitas ekologi bervariasi berdasarkan lokasi sampling. Indeks similaritas dari komunitas gastropoda yang ditemukan dalam penelitian ini bervariasi antara 3,62% dan 34,12%. Indeks keragaman spesies (H`) bervariasi antara H’ = 2,52 dan H` = 2,995. Indeks keseragaman (evenness index-J`) berkisar antara J` = 0,74 dan J` = 0,82. Indeks dominansi Simpson (D) berkisar antara D = 0,09 dan D = 0,14. Ada sekitar 9-17 spesies gastropoda kategori jarang yang ditemukan pada areal penelitian ini memberikan sumbangan terhadap keragaman spesies dari komunitas gastropoda yang ditemukan. Sebaliknya ada sebanyak 5-10 spesies kategori umum yang memberikan sumbangan terhadap dominansi spesies gastropoda.
{"title":"Keragaman spesies gastropoda di zona intertidal Pulau Ambon","authors":"S. Haumahu, Prulley A. Uneputty","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.248","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.248","url":null,"abstract":"Zona intertidal memiliki keragaman spesies organisme laut yang cukup tinggi termasuk spesies gastropoda laut. Sebagian besar spesies gastropoda laut ini dikonsumsi oleh masyarakat khususnya masyarakat yang hidup pada daerah pesisir di Provinsi Maluku. Penelitian tentang keragaman spesies gastropoda khususnya di Pulau Ambon masih sangat terbatas dan belum banyak dipublikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi spesies, densitas ekologi, indeks similaritas, indeks keragaman spesies, indeks keserasian dan indeks dominansi spesies gastropoda. Penelitian dilakukan di zona intertidal Pulau Ambon pada lima lokasi sampling. Sampling dilakukan pada bulan Desember-Februari 2022 pada saat air surut di siang hari. Pengambilan sampel gastropoda menggunakan metode transek garis. Ada sekitar 78 spesies gastropoda laut ditemukan dalam penelitian ini. Jumlah spesies dan densitas ekologi bervariasi berdasarkan lokasi sampling. Indeks similaritas dari komunitas gastropoda yang ditemukan dalam penelitian ini bervariasi antara 3,62% dan 34,12%. Indeks keragaman spesies (H`) bervariasi antara H’ = 2,52 dan H` = 2,995. Indeks keseragaman (evenness index-J`) berkisar antara J` = 0,74 dan J` = 0,82. Indeks dominansi Simpson (D) berkisar antara D = 0,09 dan D = 0,14. Ada sekitar 9-17 spesies gastropoda kategori jarang yang ditemukan pada areal penelitian ini memberikan sumbangan terhadap keragaman spesies dari komunitas gastropoda yang ditemukan. Sebaliknya ada sebanyak 5-10 spesies kategori umum yang memberikan sumbangan terhadap dominansi spesies gastropoda.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129627979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.236
Rosita Silaban, Jusron Ali Rahajaan, Munawir Hasan Ohoibor
Nilai ekonomis teripang tinggi di pasaran dan mirip produk komoditi perikanan lain. Nilai ekonomi tinggi menyebabkan usaha penangkapan meningkat. Tingkat penangkapan yang tidak seimbang dengan ketersediaan sumberdaya dapat mengancam keberadaan populasi. Penelitian ini bertujuan mengkaji kepadatan, sebaran ukuran, pola distribusi, keberadaan populasi dan pola pertumbuhan teripang di perairan Letman. Metode pengambilan sampel adalah metode acak. Teripang yang ditemukan di lokasi penelitian terdiri dari 8 jenis dengan kisaran kepadatan sebesar 0,04-0.24 ind/m2. Hasil pengukuran suhu, salinitas dan pH pada lokasi penelitian diperoleh suhu berkisar 29-31°C, salinitas berkisar 28-31‰ dan pH berkisar 8.11-8.26. Ukuran panjang teripang berkisar antara 10,5-31,52 cm, ukuran diameter berkisar antara 3,00-10,03 cm dan ukuran berat berkisar antara 51,5-611,09 gr. Pola distribusi teripang mengelompok dengan nilai Id sebesar 1,23. Keberadaan teripang menunjukan nilai keanekaragaman rendah (H’ = 0,42), keseragaman rendah (E = 0,234) dan dominansi tergolong stabil (C = 0,83). Pola pertumbuhan teripang diperoleh nilai b sebesar 2,16 sehingga tergolong allometrik negatif (b<3).
{"title":"Kepadatan dan Keanekaragaman Teripang (Holothuroidea) di Perairan Letman, Maluku Tenggara","authors":"Rosita Silaban, Jusron Ali Rahajaan, Munawir Hasan Ohoibor","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.236","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.236","url":null,"abstract":"Nilai ekonomis teripang tinggi di pasaran dan mirip produk komoditi perikanan lain. Nilai ekonomi tinggi menyebabkan usaha penangkapan meningkat. Tingkat penangkapan yang tidak seimbang dengan ketersediaan sumberdaya dapat mengancam keberadaan populasi. Penelitian ini bertujuan mengkaji kepadatan, sebaran ukuran, pola distribusi, keberadaan populasi dan pola pertumbuhan teripang di perairan Letman. Metode pengambilan sampel adalah metode acak. Teripang yang ditemukan di lokasi penelitian terdiri dari 8 jenis dengan kisaran kepadatan sebesar 0,04-0.24 ind/m2. Hasil pengukuran suhu, salinitas dan pH pada lokasi penelitian diperoleh suhu berkisar 29-31°C, salinitas berkisar 28-31‰ dan pH berkisar 8.11-8.26. Ukuran panjang teripang berkisar antara 10,5-31,52 cm, ukuran diameter berkisar antara 3,00-10,03 cm dan ukuran berat berkisar antara 51,5-611,09 gr. Pola distribusi teripang mengelompok dengan nilai Id sebesar 1,23. Keberadaan teripang menunjukan nilai keanekaragaman rendah (H’ = 0,42), keseragaman rendah (E = 0,234) dan dominansi tergolong stabil (C = 0,83). Pola pertumbuhan teripang diperoleh nilai b sebesar 2,16 sehingga tergolong allometrik negatif (b<3).","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129985564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.252
Riska Riska, Ilham Antariksa Tasabaramo, Lalang Lalang, Mutmainnah Muchtar, A. Asni
Pencemaran mikroplastik merupakan salah satu ancaman di ekosistem laut. Keberadaan mikroplastik di ekosistem terumbu karang memungkinkan adanya ancaman terhadap kesehatan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi terumbu karang, dan melihat data sebaran mikroplastik di kawasan wisata Pulau Bokori sebagai langkah awal konservasi dan mitigasi dari dampak polusi mikroplastik tersebut. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 stasiun penelitian. Parameter kualitas lingkungan yang diukur adalah suhu, oksigen terlarut, pH, salinitas, kecerahan perairan, kecepatan arus, nitrat dan fosfat. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel sedimen menggunakan SCUBA set dan sedimen grab pada kedalaman 3-10 meter. Sedimen diambil ±1000 gr dan disimpan dalam plastik double zip lock. Sampel kemudian dianalisis dan diamati menggunakan mikroplastik di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan mikroplastik yang dijumpai pada sedimen di perairan pulau Bokori ada empat jenis yaitu fiber, foam, film dan fragmen. Fiber merupakan jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan di perairan Bokori dengan rata-rata 41.564 partikel/kg sedimen kering tiap stasiun pengamatan, sedangkan kelimpahan yang paling rendah adalah tipe foam dengan nilai rata-rata 9.379 partikel/kg sedimen kering tiap stasiun pengamatan. Kelimpahan mikroplastik pada masing-masing lokasi pengambilan sampel tidak sama disebabkan oleh karakteristik lokasi penelitian yang berbeda-beda.
{"title":"Kelimpahan Mikroplastik pada Sedimen Ekosistem Terumbu Karang di Pulau Bokori Sulawesi Tenggara","authors":"Riska Riska, Ilham Antariksa Tasabaramo, Lalang Lalang, Mutmainnah Muchtar, A. Asni","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.252","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.252","url":null,"abstract":"Pencemaran mikroplastik merupakan salah satu ancaman di ekosistem laut. Keberadaan mikroplastik di ekosistem terumbu karang memungkinkan adanya ancaman terhadap kesehatan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kondisi terumbu karang, dan melihat data sebaran mikroplastik di kawasan wisata Pulau Bokori sebagai langkah awal konservasi dan mitigasi dari dampak polusi mikroplastik tersebut. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 stasiun penelitian. Parameter kualitas lingkungan yang diukur adalah suhu, oksigen terlarut, pH, salinitas, kecerahan perairan, kecepatan arus, nitrat dan fosfat. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel sedimen menggunakan SCUBA set dan sedimen grab pada kedalaman 3-10 meter. Sedimen diambil ±1000 gr dan disimpan dalam plastik double zip lock. Sampel kemudian dianalisis dan diamati menggunakan mikroplastik di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan mikroplastik yang dijumpai pada sedimen di perairan pulau Bokori ada empat jenis yaitu fiber, foam, film dan fragmen. Fiber merupakan jenis mikroplastik yang paling banyak ditemukan di perairan Bokori dengan rata-rata 41.564 partikel/kg sedimen kering tiap stasiun pengamatan, sedangkan kelimpahan yang paling rendah adalah tipe foam dengan nilai rata-rata 9.379 partikel/kg sedimen kering tiap stasiun pengamatan. Kelimpahan mikroplastik pada masing-masing lokasi pengambilan sampel tidak sama disebabkan oleh karakteristik lokasi penelitian yang berbeda-beda.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125847866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.182
Ferdinandus Sangur, G. W. Lailossa
Selama ini kayu banyak dipakai sebagai bahan konstruksi keramba jaring apung (KJA), tetapi kayu sering mengalami kerusakan akibat beban gaya geser dan momen lentur. Oleh karena itu perlu dicari bahan alternatif untuk menggantinya. Penelitian ini bertujuan menganalisa penggunaan besi profil siku, sebagai bahan alternatif pengganti kayu pada konstruksi KJA. Penelitian ini dilakukan melalui dua aspek pendekatan yaitu: aspek teknis konstruksi JKA dengan metode perhitungan gaya apung, gaya geser, dan momen lentur dan aspek ekonomi dengan menghitung biaya pembuatan KJA. Hasil penelitian menunjukkan daya apung akibat perubahan massa, konstruksi KJA untuk kayu sebesar 10.263,77 kg dan besi profil sebesar 10.299,26 kg. Konstruksi KJA, untuk kayu (gaya geser 121,06 kg dan momen lentur 452,39 kgm), untuk KJA besi profil siku (gaya geser 116,62 kg dan momen lentur 442,40 kgm). Dari sisi ekonomis, biaya pembuatan konstruksi KJA dengan besi profil siku sebesar Rp. 1.550.000, lebih murah dari biaya pembuatan konstruksi KJA dengan kayu Rp. 2.120.000. Hasil ini menunjukan bahwa besi siku dapat dipakai sebagai alternatif pengganti kayu pada KJA.
{"title":"Analisa Penggunaan Besi Profil Siku sebagai Bahan Alternatif Pengganti Kayu pada Konstruksi Keramba Jaring Apung","authors":"Ferdinandus Sangur, G. W. Lailossa","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.182","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.182","url":null,"abstract":"Selama ini kayu banyak dipakai sebagai bahan konstruksi keramba jaring apung (KJA), tetapi kayu sering mengalami kerusakan akibat beban gaya geser dan momen lentur. Oleh karena itu perlu dicari bahan alternatif untuk menggantinya. Penelitian ini bertujuan menganalisa penggunaan besi profil siku, sebagai bahan alternatif pengganti kayu pada konstruksi KJA. Penelitian ini dilakukan melalui dua aspek pendekatan yaitu: aspek teknis konstruksi JKA dengan metode perhitungan gaya apung, gaya geser, dan momen lentur dan aspek ekonomi dengan menghitung biaya pembuatan KJA. Hasil penelitian menunjukkan daya apung akibat perubahan massa, konstruksi KJA untuk kayu sebesar 10.263,77 kg dan besi profil sebesar 10.299,26 kg. Konstruksi KJA, untuk kayu (gaya geser 121,06 kg dan momen lentur 452,39 kgm), untuk KJA besi profil siku (gaya geser 116,62 kg dan momen lentur 442,40 kgm). Dari sisi ekonomis, biaya pembuatan konstruksi KJA dengan besi profil siku sebesar Rp. 1.550.000, lebih murah dari biaya pembuatan konstruksi KJA dengan kayu Rp. 2.120.000. Hasil ini menunjukan bahwa besi siku dapat dipakai sebagai alternatif pengganti kayu pada KJA.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130418981","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.220
I. Nugraha, Febi Luthfiani, Grangsang Sotyaramadhani, Muhamad Amril Idrus
Pembangkitan dan pemanfaatan energi listrik yang baik pada sebuah kapal niaga akan memberikan rasa nyaman dan aman terhadap semua orang yang menggunakan fasilitas tersebut. Kapal XYZ merupakan salah satu kapal niaga di Nusa Tenggara Timur yang beroperasi untuk melayani penyeberangan dari Kupang menuju Rote. Kapal ini menggunakan 3 buah generator untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi energi dan bahan bakar yang dipergunakan selama melakukan kegiatan pelayaran dan mengetahui kondisi generator yang dipergunakan. Hasil analisis menunjukan bahwa presentase pembebanan generator terhadap beban listrik kapal masih cukup memenuhi, dengan rata-rata sebesar 8,76%. Konsumsi bahan bakar generator dalam sekali operasi sebesar 200,34 Liter/hari, masih sesuai dan mencukupi dari kapasitas ruang bahan bakar pada kapal. Pemakaian generator juga dilakukan secara efektif dan efisien dengan penjadwalan yang bergantian agar setiap generator dapat bekerja secara maksimal dalam waktu yang lama untuk menghindari overheat.
{"title":"Analisis Konsumsi Energi Listrik dan Bahan Bakar KMP. XYZ dalam Mendukung Operasi Pelayaran di Nusa Tenggara Timur","authors":"I. Nugraha, Febi Luthfiani, Grangsang Sotyaramadhani, Muhamad Amril Idrus","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.220","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.220","url":null,"abstract":"Pembangkitan dan pemanfaatan energi listrik yang baik pada sebuah kapal niaga akan memberikan rasa nyaman dan aman terhadap semua orang yang menggunakan fasilitas tersebut. Kapal XYZ merupakan salah satu kapal niaga di Nusa Tenggara Timur yang beroperasi untuk melayani penyeberangan dari Kupang menuju Rote. Kapal ini menggunakan 3 buah generator untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi energi dan bahan bakar yang dipergunakan selama melakukan kegiatan pelayaran dan mengetahui kondisi generator yang dipergunakan. Hasil analisis menunjukan bahwa presentase pembebanan generator terhadap beban listrik kapal masih cukup memenuhi, dengan rata-rata sebesar 8,76%. Konsumsi bahan bakar generator dalam sekali operasi sebesar 200,34 Liter/hari, masih sesuai dan mencukupi dari kapasitas ruang bahan bakar pada kapal. Pemakaian generator juga dilakukan secara efektif dan efisien dengan penjadwalan yang bergantian agar setiap generator dapat bekerja secara maksimal dalam waktu yang lama untuk menghindari overheat.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115466623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.227
Marhan Manaf, Suhaemi Suhaemi, Tuti Handayani, B. Pranata
Pembangunan infrastruktur jembatan dan ruas jalan Trans Papua Mameh-Bintuni Provinsi Papua Barat melintasi sungai (Jembatan Mothy I), (Jembatan Mothy-II) dan (Jembatan Yuki-II). Dampak pembangunan tersebut diperkirakan menciptakan penurunan kualitas air sungai dan pencemaran. Kriteria kualitas air sungai ditentukan berdasarkan indeks pencemaran. Sampel kualitas air diambil pada sungai yang terdampak langsung kegiatan pembangunan jembatan dan preservasi jalan Trans Papua Mameh-Bintuni. Parameter kualitas air dan pengambilan sampel air sungai mengacu pada SNI 6989.57:2008. Pengambilan sampel air dilakukan setelah kegiatan pembangunan selesai dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air pada tiga sungai memenuhi baku mutu air sungai kelas II sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Indeks Pencemaran sungai (Jembatan Mothy-I), (Jembatan Mothy II), dan (Jembatan Yuki II) masing-masing memiliki nilai Indeks Pencemaran sebesar 0.765; 0.816; dan 0.766. Nilai ini mendeskripsikan bahwa status mutu air pada tiga sungai dalam kategori baik atau memenuhi baku mutu lingkungan untuk kualitas air sungai Kelas II. Indikator biologi, kimia dan fisika berada pada nilai konsentrasi alami, dengan demikian aktivitas pembangunan jembatan dan preservasi jalan Mameh-Bintuni Provinsi Papua Barat yang telah dilaksanakan tidak memberikan dampak negatif terhadap perubahan kualitas air sungai.
西巴布亚岛的桥梁基础设施和管道建设横跨河流(Mothy I)、mothii桥和Yuki-II桥。这一发展的影响被认为是河流水质下降和污染的原因。河水的质量标准是根据污染指数确定的。直接影响到巴布亚Mameh-Bintuni Trans street的水道建设和观望。水质和抽样参数参考SNI 6989. 572008。施工完成后进行了抽样。研究结果表明,根据政府第22号政府规定,三河的水质符合二年级水质。小溪污染指数(Mothy- i桥),(Mothy II桥)和(Yuki II桥)各有10765起的污染指数;0.816;和0.766。这一价值描述了三河的水质状态,其类别为井级或满足二级河水质量的环境质量。生物、化学和物理指标都处于自然浓度的水平,因此西巴布亚-比尼省Mameh-Bintuni街的建设和观望活动不会对河水质量的变化产生负面影响。
{"title":"Evaluation of River Water Quality at Bridge Construction Site and Preservation of the Trans Papua Mameh-Bintuni Road West Papua Province","authors":"Marhan Manaf, Suhaemi Suhaemi, Tuti Handayani, B. Pranata","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.227","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.227","url":null,"abstract":"Pembangunan infrastruktur jembatan dan ruas jalan Trans Papua Mameh-Bintuni Provinsi Papua Barat melintasi sungai (Jembatan Mothy I), (Jembatan Mothy-II) dan (Jembatan Yuki-II). Dampak pembangunan tersebut diperkirakan menciptakan penurunan kualitas air sungai dan pencemaran. Kriteria kualitas air sungai ditentukan berdasarkan indeks pencemaran. Sampel kualitas air diambil pada sungai yang terdampak langsung kegiatan pembangunan jembatan dan preservasi jalan Trans Papua Mameh-Bintuni. Parameter kualitas air dan pengambilan sampel air sungai mengacu pada SNI 6989.57:2008. Pengambilan sampel air dilakukan setelah kegiatan pembangunan selesai dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air pada tiga sungai memenuhi baku mutu air sungai kelas II sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021. Indeks Pencemaran sungai (Jembatan Mothy-I), (Jembatan Mothy II), dan (Jembatan Yuki II) masing-masing memiliki nilai Indeks Pencemaran sebesar 0.765; 0.816; dan 0.766. Nilai ini mendeskripsikan bahwa status mutu air pada tiga sungai dalam kategori baik atau memenuhi baku mutu lingkungan untuk kualitas air sungai Kelas II. Indikator biologi, kimia dan fisika berada pada nilai konsentrasi alami, dengan demikian aktivitas pembangunan jembatan dan preservasi jalan Mameh-Bintuni Provinsi Papua Barat yang telah dilaksanakan tidak memberikan dampak negatif terhadap perubahan kualitas air sungai.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121410907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-30DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.200
Aidil Fadli Ilhamdy, Ismael Marasabessy, R. M. S. Putri, Lily Viruly, Yulia Oktavia, Ersti Yulika Sari, Jumsurizal Jumsurizal, Tetty Tetty, Ginanjar Pratama
Produk tradisional khas dari Kepulauan Riau salah satunya adalah ikan tongkol asap. Produk tersebut tersebar di beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Beberapa daerah yang terkenal memproduksi ikan tongkol asap secara tradisional adalah Kabupaten Natuna, Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik produk ikan tongkol asap berdasarkan bahan baku jenis ikan yang digunakan, komposisi kimia serta penilaian organoleptiknya. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan mengambil sampel produk ikan tongkol asap dari beberapa pengusaha di Pulau Bintan (Bintan dan Tanjungpinang) dan Pulau Bunguran (Natuna). Tahapan penelitian dilakukan dengan cara mengidentifikasi bahan baku ikan yang digunakan untuk produk ikan tongkol asap, analisis morfometrik, analisis organoleptik/sensori, serta analisis proksimat produk. Pada penelitian ini didapatkan bahwa bahan baku yang digunakan untuk ikan asap adalah jenis ikan Thunnus tonggol, Auxis thazard, Euthynnus affinis dan Katsuwonus pelamis. Secara morfometrik ikan yang digunakan adalah dengan panjang 43,50-46,25 cm dan bobot 1,25-1,85 kg. Pada analisis sensori dengan parameter kenampakan, aroma, rasa dan tekstur, keseluruhan produk yang berasal dari tiga daerah tersebut tidak berbeda nyata. Berdasarkan analisis proksimat, setiap produk ikan asap memiliki nilai tersendiri dari setiap daerah dengan nilai protein kasar berkisar antara 34,04-45,28%. Hasil analisis sensori dan proksimat yang dilakukan diketahui masih sesuai dengan SNI 2723:2013, kecuali pada kadar air jenis ikan asap Euthynus affinis dari Kota Tanjungpinang dan ikan asap Thunnus tonggol dari Kabupaten Bintan.
{"title":"Karakteristik Produk Tradisional Ikan Tongkol Asap dari Kabupaten Natuna, Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau","authors":"Aidil Fadli Ilhamdy, Ismael Marasabessy, R. M. S. Putri, Lily Viruly, Yulia Oktavia, Ersti Yulika Sari, Jumsurizal Jumsurizal, Tetty Tetty, Ginanjar Pratama","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.200","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.4.200","url":null,"abstract":"Produk tradisional khas dari Kepulauan Riau salah satunya adalah ikan tongkol asap. Produk tersebut tersebar di beberapa kota dan kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau. Beberapa daerah yang terkenal memproduksi ikan tongkol asap secara tradisional adalah Kabupaten Natuna, Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik produk ikan tongkol asap berdasarkan bahan baku jenis ikan yang digunakan, komposisi kimia serta penilaian organoleptiknya. Penelitian dilakukan secara deskriptif dengan mengambil sampel produk ikan tongkol asap dari beberapa pengusaha di Pulau Bintan (Bintan dan Tanjungpinang) dan Pulau Bunguran (Natuna). Tahapan penelitian dilakukan dengan cara mengidentifikasi bahan baku ikan yang digunakan untuk produk ikan tongkol asap, analisis morfometrik, analisis organoleptik/sensori, serta analisis proksimat produk. Pada penelitian ini didapatkan bahwa bahan baku yang digunakan untuk ikan asap adalah jenis ikan Thunnus tonggol, Auxis thazard, Euthynnus affinis dan Katsuwonus pelamis. Secara morfometrik ikan yang digunakan adalah dengan panjang 43,50-46,25 cm dan bobot 1,25-1,85 kg. Pada analisis sensori dengan parameter kenampakan, aroma, rasa dan tekstur, keseluruhan produk yang berasal dari tiga daerah tersebut tidak berbeda nyata. Berdasarkan analisis proksimat, setiap produk ikan asap memiliki nilai tersendiri dari setiap daerah dengan nilai protein kasar berkisar antara 34,04-45,28%. Hasil analisis sensori dan proksimat yang dilakukan diketahui masih sesuai dengan SNI 2723:2013, kecuali pada kadar air jenis ikan asap Euthynus affinis dari Kota Tanjungpinang dan ikan asap Thunnus tonggol dari Kabupaten Bintan.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125651789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-31DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.3.241
Lalang Lalang, Riska Riska, Ilham Antariksa Tasabaramo, Maharani Maharani
Karang merupakan ekosistem yang unik dan spesifik yang terdapat di perairan tropis, serta rentan terhadap perubahan lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase tutupan terumbu karang dan indeks mortalitas terumbu karang di Perairan Pomalaa. Pengambilan data terumbu karang dilakukan pada kedalaman 3 meter untuk mewakili perairan dangkal dan 7 meter untuk mewakili perairan dalam, yang masing- masing terdiri pada 4 titik pengamatan. Parameter kualitas air yang diukur langsung di lapangan adalah, suhu, salinitas, ph, kecerahan perairan dan kecepatan arus menggunakan alat Water Quality Checker (TOAA) dan untuk analisis nitrat dan fosfat dilakukan di Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perairan pada setiap stasiun penelitian tidak terdapat perbedaan yang begitu jauh. Kondisi terumbu karang di perairan Pomalaa pada kedalaman 3 m dikategorikan dalam kondisi rusak, dengan persentase penutupan karang hidup berkisar 11,85% - 22,07%. Pada kedalaman 7 m rata-rata dalam kondisi sedang-rusak, dengan persentase tutupan berada pada kisaran 16,13% - 28,81%. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman karang secara umum rendah, sehingga tidak ada jenis karang yang mendominasi. Tingkat kematian terumbu karang di perairan Pomalaa tergolong tinggi pada kedalaman 3 meter yaitu 0,75 artinya 75% terumbu karang mengalami kondisi buruk hingga mengalami kematian, begitu pula pada kedalaman 7 meter, angka tertinggi indeks mortalitas yaitu 0,63 artinya 63% terumbu karang pada kedalaman 7 meter mengalami kondisi buruk hingga mengalami kematian.
{"title":"Persentase Tutupan dan Indeks Mortalitas Terumbu Karang di Perairan Pomalaa Sulawesi Tenggara","authors":"Lalang Lalang, Riska Riska, Ilham Antariksa Tasabaramo, Maharani Maharani","doi":"10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.3.241","DOIUrl":"https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2022.vol.6.no.3.241","url":null,"abstract":"Karang merupakan ekosistem yang unik dan spesifik yang terdapat di perairan tropis, serta rentan terhadap perubahan lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase tutupan terumbu karang dan indeks mortalitas terumbu karang di Perairan Pomalaa. Pengambilan data terumbu karang dilakukan pada kedalaman 3 meter untuk mewakili perairan dangkal dan 7 meter untuk mewakili perairan dalam, yang masing- masing terdiri pada 4 titik pengamatan. Parameter kualitas air yang diukur langsung di lapangan adalah, suhu, salinitas, ph, kecerahan perairan dan kecepatan arus menggunakan alat Water Quality Checker (TOAA) dan untuk analisis nitrat dan fosfat dilakukan di Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perairan pada setiap stasiun penelitian tidak terdapat perbedaan yang begitu jauh. Kondisi terumbu karang di perairan Pomalaa pada kedalaman 3 m dikategorikan dalam kondisi rusak, dengan persentase penutupan karang hidup berkisar 11,85% - 22,07%. Pada kedalaman 7 m rata-rata dalam kondisi sedang-rusak, dengan persentase tutupan berada pada kisaran 16,13% - 28,81%. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman karang secara umum rendah, sehingga tidak ada jenis karang yang mendominasi. Tingkat kematian terumbu karang di perairan Pomalaa tergolong tinggi pada kedalaman 3 meter yaitu 0,75 artinya 75% terumbu karang mengalami kondisi buruk hingga mengalami kematian, begitu pula pada kedalaman 7 meter, angka tertinggi indeks mortalitas yaitu 0,63 artinya 63% terumbu karang pada kedalaman 7 meter mengalami kondisi buruk hingga mengalami kematian.","PeriodicalId":105035,"journal":{"name":"Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129025256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}