Pub Date : 2021-02-28DOI: 10.20961/PLACENTUM.V9I1.48155
Fitri Dewi Ismida, B. Yanti
Background. Yolk sac tumor is a subtype of germ cell tumor which is highly malignant. Mediastinal Yolk sac tumor is also an extragonadal germ cell tumor which is extremely rare and is common in children and young adults. We report a case of a Yolk Sac Tumor in the anterior mediastinum in a 21-year-old male patient.Case. A case of Yolk Sac Tumor in a 21-year-old man with complaints of shortness of breath and chest pain experienced for ± 2 weeks. The CT scan showed the soft tissue with high-density thorax in the anterior mediastinum. The Levels of Alpha Feto Protein (AFP) 2,000 ng / mL and Beta-Human Chorionic Gonadotropin (B-HCG) 1.20 mIU / mL. Macroscopically, it appears brownish-gray tissue with a volume of 0.5 ccs. Typical histopathological examination reveals a Yolk Sac tumor.Conclusion. Yolk Sac Tumor as a Mediastinal primary tumor is a rare tumor. The diagnosis must be made not only based on histopathological examination but also based on the patient's age and elevated serum alpha-fetoprotein (AFP) and Beta-Human Chorionic Gonadotropin (B-HCG). Despite there is modern chemotherapy, the prognosis for these tumors is highly poor.Keywords . Yolk sac tumor, mediastinum, germ cell.
{"title":"PRIMARY MEDIASTINAL YOLK SAC TUMOR: A RARE CASE","authors":"Fitri Dewi Ismida, B. Yanti","doi":"10.20961/PLACENTUM.V9I1.48155","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PLACENTUM.V9I1.48155","url":null,"abstract":"Background. Yolk sac tumor is a subtype of germ cell tumor which is highly malignant. Mediastinal Yolk sac tumor is also an extragonadal germ cell tumor which is extremely rare and is common in children and young adults. We report a case of a Yolk Sac Tumor in the anterior mediastinum in a 21-year-old male patient.Case. A case of Yolk Sac Tumor in a 21-year-old man with complaints of shortness of breath and chest pain experienced for ± 2 weeks. The CT scan showed the soft tissue with high-density thorax in the anterior mediastinum. The Levels of Alpha Feto Protein (AFP) 2,000 ng / mL and Beta-Human Chorionic Gonadotropin (B-HCG) 1.20 mIU / mL. Macroscopically, it appears brownish-gray tissue with a volume of 0.5 ccs. Typical histopathological examination reveals a Yolk Sac tumor.Conclusion. Yolk Sac Tumor as a Mediastinal primary tumor is a rare tumor. The diagnosis must be made not only based on histopathological examination but also based on the patient's age and elevated serum alpha-fetoprotein (AFP) and Beta-Human Chorionic Gonadotropin (B-HCG). Despite there is modern chemotherapy, the prognosis for these tumors is highly poor.Keywords . Yolk sac tumor, mediastinum, germ cell.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116152573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-02-28DOI: 10.20961/PLACENTUM.V9I1.44912
Sri Mulyani
Latar belakang : Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengumumkan kasus corona covid-19 mencapai 12 kasus per tanggal 20 Maret 2020. Kabupaten Klaten adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang salah satunya terkena dampak KLB COVID-19. Pemerintah Kabupaten Klaten sudah mengambil langkah yang terbaik dalam pencegahan, setelah ada satu warganya yang terkonfirmasi positif korona dan ditetapkan sebagai KLB. Penetapan status KLB ini diikuti dengan himbauan Pemerintah Kabupaten Klaten agar masyarakat tidak takut dan tidak panik, tetap menerapkan prinsip PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) sehingga masyarakat akan tetap aman. Pemerintah Kabupaten Klaten juga meminta agar warganya yang berada di luar wilayah Klaten untuk sementara tidak kembali ke Klaten terlebih dahulu atau biasa digunakan istilah untuk tidak mudik.Metodologi: Pengabdian ini Penelitian dilakukan di Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten, Metode yang digunakan secara daring dengan menggunakan kuesioner pre dan post test dan media edukasi berupa video dan gambar seputar covid-19. Kuesioner dibuat berdasarkan analisis masalah yang dikaji dengan metode PAHO, dan link disebarkan melalui tokoh masyarakat. analisis menggunakan deskriptif presentase dan uji t serta analisis Wilcoxon.Hasil dan diskusi : Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga menandakan adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi berupa sosialisasi HATMA SEMAR. Pengetahuan yang dimiliki seseorang atau kelompok atau budaya tertentu yang dihasilkan dari semua proses, baik bawaan dari lahir maupun yang didapatkan melalui pengalaman. Pengetahuan adalah faktor penentu untuk bertindakKata Kunci: : Covid-19, Promosi Kesehatan, Pencegahan
{"title":"PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 MELALUI PROMOSI KESEHATAN","authors":"Sri Mulyani","doi":"10.20961/PLACENTUM.V9I1.44912","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PLACENTUM.V9I1.44912","url":null,"abstract":"Latar belakang : Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengumumkan kasus corona covid-19 mencapai 12 kasus per tanggal 20 Maret 2020. Kabupaten Klaten adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang salah satunya terkena dampak KLB COVID-19. Pemerintah Kabupaten Klaten sudah mengambil langkah yang terbaik dalam pencegahan, setelah ada satu warganya yang terkonfirmasi positif korona dan ditetapkan sebagai KLB. Penetapan status KLB ini diikuti dengan himbauan Pemerintah Kabupaten Klaten agar masyarakat tidak takut dan tidak panik, tetap menerapkan prinsip PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) sehingga masyarakat akan tetap aman. Pemerintah Kabupaten Klaten juga meminta agar warganya yang berada di luar wilayah Klaten untuk sementara tidak kembali ke Klaten terlebih dahulu atau biasa digunakan istilah untuk tidak mudik.Metodologi: Pengabdian ini Penelitian dilakukan di Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten, Metode yang digunakan secara daring dengan menggunakan kuesioner pre dan post test dan media edukasi berupa video dan gambar seputar covid-19. Kuesioner dibuat berdasarkan analisis masalah yang dikaji dengan metode PAHO, dan link disebarkan melalui tokoh masyarakat. analisis menggunakan deskriptif presentase dan uji t serta analisis Wilcoxon.Hasil dan diskusi : Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga menandakan adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi berupa sosialisasi HATMA SEMAR. Pengetahuan yang dimiliki seseorang atau kelompok atau budaya tertentu yang dihasilkan dari semua proses, baik bawaan dari lahir maupun yang didapatkan melalui pengalaman. Pengetahuan adalah faktor penentu untuk bertindakKata Kunci: : Covid-19, Promosi Kesehatan, Pencegahan","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129775456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Penambahan usia menyebabkan penurunan kemampuan lansia untuk beraktivitas. Penuaan usia merupakan faktor resiko terjadinya tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah dapat menurunkan aktivitas fisik lansia. Pengendalian tekana darah lansia sejak dini dapat meningkatkan usia harapan hidup seseorang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh tekanan darah dengan aktivitas fisik pada lansiaMetode: Jenis penelitian cross sectional. Subjek penelitian lansia 60-69 tahun. Instrument pengumpulan data menggunakan Kuesioner IPAQ Long version, Sphignomanometer jarum, stetoskop. Analisis data menggunakan somers’d.Hasil: Uji Somers’d antara tekanan darah dan aktivitas fisik lansia menunjukan hasil r = -0,321 dengan p-value sebesar 0,05.Simpulan: Terdapat pengaruh antara tekanan darah dan aktivitas fisik pada lansia dengan korelasi lemah dan arah negatif. Semakin tinggi tekanan darah, aktivitas fisik lansia cenderung semakin rendah.
{"title":"PENGARUH TEKANAN DARAH TERHADAP AKTIVITAS FISIK LANSIA","authors":"Ika Sumiyarsi Sukamto, Angesti Nugraheni, Sri Mulyani, Erindra Budi Cahyanto, Mujahidatul Musfiroh","doi":"10.20961/PLACENTUM.V9I1.48103","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PLACENTUM.V9I1.48103","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penambahan usia menyebabkan penurunan kemampuan lansia untuk beraktivitas. Penuaan usia merupakan faktor resiko terjadinya tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah dapat menurunkan aktivitas fisik lansia. Pengendalian tekana darah lansia sejak dini dapat meningkatkan usia harapan hidup seseorang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh tekanan darah dengan aktivitas fisik pada lansiaMetode: Jenis penelitian cross sectional. Subjek penelitian lansia 60-69 tahun. Instrument pengumpulan data menggunakan Kuesioner IPAQ Long version, Sphignomanometer jarum, stetoskop. Analisis data menggunakan somers’d.Hasil: Uji Somers’d antara tekanan darah dan aktivitas fisik lansia menunjukan hasil r = -0,321 dengan p-value sebesar 0,05.Simpulan: Terdapat pengaruh antara tekanan darah dan aktivitas fisik pada lansia dengan korelasi lemah dan arah negatif. Semakin tinggi tekanan darah, aktivitas fisik lansia cenderung semakin rendah.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128106084","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-28DOI: 10.20961/PLACENTUM.V7I2.29732
Ulfah Hidayati
Latar Belakang: Ketidaknyamanan ibu hamil akan meningkat dengan bertambahnya usia kehamilan. Ibu hamil membutuhkan persiapan fisik dan psikologis untuk persalinan. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui senam hamil selama kehamilan memberikan manfaat selama kehamilan dan persiapan melahirkan
Metode: Sistematik review menggunakan database : Scopus, Pubmed, Sciene Direct, dan Emerald. Hasil pencarian yang memenuhi kreiteria adalah 8 kemudian dilakukan analisis artikel.
Hasil: Olahraga kehamilan dapat menurunkan ketidaknyamanan selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan psikologis kehamilan untuk melahirkan. Olahraga selama kehamilan dapat dapat dilakukan dengan senam hamil, yoga kehamilan, dan olahraga lainnya.
Kesimpulan: Senam hamil dapat menurunkan ketidaknyamanan selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan psikologis ibu untuk melahirkan.
{"title":"SYSTEMATIC REVIEW: SENAM HAMIL UNTUK MASA KEHAMILAN DAN PERSIAPAN PERSALINAN","authors":"Ulfah Hidayati","doi":"10.20961/PLACENTUM.V7I2.29732","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PLACENTUM.V7I2.29732","url":null,"abstract":"<p><strong>Latar Belakang:</strong> Ketidaknyamanan ibu hamil akan meningkat dengan bertambahnya usia kehamilan. Ibu hamil membutuhkan persiapan fisik dan psikologis untuk persalinan. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui senam hamil selama kehamilan memberikan manfaat selama kehamilan dan persiapan melahirkan</p><p><strong>Metode: </strong>Sistematik review menggunakan database : Scopus, Pubmed, Sciene Direct, dan Emerald. Hasil pencarian yang memenuhi kreiteria adalah 8 kemudian dilakukan analisis artikel.</p><p><strong>Hasil:</strong> Olahraga kehamilan dapat menurunkan ketidaknyamanan selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan psikologis kehamilan untuk melahirkan. Olahraga selama kehamilan dapat dapat dilakukan dengan senam hamil, yoga kehamilan, dan olahraga lainnya.</p><p><strong>Kesimpulan: </strong>Senam hamil dapat menurunkan ketidaknyamanan selama kehamilan dan mempersiapkan fisik dan psikologis ibu untuk melahirkan.</p>","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127084949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-28DOI: 10.20961/PLACENTUM.V7I2.29718
Helmi Nurlaili
Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 mencapai 303.000 akibat komplikasi selama kehamilan dan persalinan dengan 99% kejadian berada di negara berkembang. Komplikasi kehamilan tersebut dapat dicegah memalui perawatan selama kehamilan atau antenatal care (ANC). Minimnya penggunaan pelayanan ANC di negara berkembang disebabkan oleh disparitas yang terjadi akibat perbedaan geografis, demografis, sosioekonomi, dan budaya. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan penggunaan pelayanan ANC di beberapa negara berkembang.Metode: Pencarian artikel dilakukan di basis data Scopus yang terbit tahun 2015-2019 dengan lokasi penelitian di negara berbagai berkembang.Hasil: Terdapat berbagai artikel penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pelayanan ANC di negara berkembang. Penulis mengelompokkan menjadi dua kategori, yaitu berdasarkan karakteristik individu dan penyedia layanan ANC.Kesimpulan: Tingkat pendidikan ibu hamil merupakan faktor yang paling berpengaruh diantara faktor lainnya. Tingkat pendidikan berhubungan positif terhadap penggunaan pelayanan ANC. Sedangkan faktor dominan dari penyedia layanan yaitu adanya fasilitas pelayanan ANC. Masih sedikitnya fasilitas kesehatan dan jauhnya jarak tempuh menjadi hambatan ibu hamil untuk melakukan kunjungan.
{"title":"DETERMINAN PENGGUNAAN PELAYANAN ANC DI NEGARA BERKEMBANG: TINJAUAN PUSTAKA TRADISIONAL","authors":"Helmi Nurlaili","doi":"10.20961/PLACENTUM.V7I2.29718","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PLACENTUM.V7I2.29718","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2015 mencapai 303.000 akibat komplikasi selama kehamilan dan persalinan dengan 99% kejadian berada di negara berkembang. Komplikasi kehamilan tersebut dapat dicegah memalui perawatan selama kehamilan atau antenatal care (ANC). Minimnya penggunaan pelayanan ANC di negara berkembang disebabkan oleh disparitas yang terjadi akibat perbedaan geografis, demografis, sosioekonomi, dan budaya. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan penggunaan pelayanan ANC di beberapa negara berkembang.Metode: Pencarian artikel dilakukan di basis data Scopus yang terbit tahun 2015-2019 dengan lokasi penelitian di negara berbagai berkembang.Hasil: Terdapat berbagai artikel penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pelayanan ANC di negara berkembang. Penulis mengelompokkan menjadi dua kategori, yaitu berdasarkan karakteristik individu dan penyedia layanan ANC.Kesimpulan: Tingkat pendidikan ibu hamil merupakan faktor yang paling berpengaruh diantara faktor lainnya. Tingkat pendidikan berhubungan positif terhadap penggunaan pelayanan ANC. Sedangkan faktor dominan dari penyedia layanan yaitu adanya fasilitas pelayanan ANC. Masih sedikitnya fasilitas kesehatan dan jauhnya jarak tempuh menjadi hambatan ibu hamil untuk melakukan kunjungan.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122267142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Anemia defisiensi besi merupakan masalah yang paling banyak dialami wanita yang tidak mempunyai asupan dan cadangan zat besi yang cukup. Salah satu sumber makanan yang mengandung zat besi adalah kacang hijau (Vigna Radiata) yang mengandung sekitar 6,7 mg zat besi per 100 gram serta zat nutrisi lainnya yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin sebagai parameter status anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi jus Vigna radiata dan status anemia.Metode: Rancangan penelitian one group pre test post test design. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 16 subjek mahasiswi Prodi D III Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta. Intervensi dengan pemberian jus kacang hijau 500 mL selama tujuh hari. Pengukuran hemoglobin pre dan post intervensi di Puskesmas Ngoresan Surakarta.Teknik analisis data dengan uji McNemar.Hasil: Sebelum dilakukan intervensi, subjek dengan anenia sebanyak 12 orang, tidak anemia empat orang. Setelah intervensi, subjek dengan anemia sebanyak delapan orang, tidak anemi delapan orang. Uji beda Mc Nemar dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai signifikansi (p) 0,03.Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi jus Vigna radiata dan kadar anemia.
{"title":"PENGARUH VIGNA RADIATA TERHADAP ANEMIA","authors":"Erindra Budi Cahyanto, Dian Yudita, Sri Mulyani, Mujahidatul Musfiroh, Ika Sumiyarsi Sukamto","doi":"10.20961/PLACENTUM.V7I2.29126","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PLACENTUM.V7I2.29126","url":null,"abstract":" Latar Belakang: Anemia defisiensi besi merupakan masalah yang paling banyak dialami wanita yang tidak mempunyai asupan dan cadangan zat besi yang cukup. Salah satu sumber makanan yang mengandung zat besi adalah kacang hijau (Vigna Radiata) yang mengandung sekitar 6,7 mg zat besi per 100 gram serta zat nutrisi lainnya yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin sebagai parameter status anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi jus Vigna radiata dan status anemia.Metode: Rancangan penelitian one group pre test post test design. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 16 subjek mahasiswi Prodi D III Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta. Intervensi dengan pemberian jus kacang hijau 500 mL selama tujuh hari. Pengukuran hemoglobin pre dan post intervensi di Puskesmas Ngoresan Surakarta.Teknik analisis data dengan uji McNemar.Hasil: Sebelum dilakukan intervensi, subjek dengan anenia sebanyak 12 orang, tidak anemia empat orang. Setelah intervensi, subjek dengan anemia sebanyak delapan orang, tidak anemi delapan orang. Uji beda Mc Nemar dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai signifikansi (p) 0,03.Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara konsumsi jus Vigna radiata dan kadar anemia.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121931381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-28DOI: 10.13057/PLACENTUM.V7I2.29736
Eka Miftakhul Jannah, Wandi Wandi, Wiwik Agustina
Latar belakang: Sangatlah penting bagi suami dan ibu primigravida trimester III mengetahui tanda-tanda persalinan karena kematian ibu pada masa kehamilan maupun saat atau setelah persalinan di dunia masih sangat tinggi hingga saat ini.Tujuan penelitian : Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan antara suami dengan ibu primigravida triemster III tentang tanda-tanda persalinan.Metode : Desain penelitian yang digunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, populasi semua ibu primigravida trimester III dan suami yang periksa di BPM “SR” dengan jumlah 20 orang untuk suami dan 20 orang untuk ibu primigravida trimester III. Teknik sampling menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji Mann Whitney dengan SPSS.Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa pengetahuan suami dan ibu primigravida trimester III sebagian besar dalam kategori tidak baik dan menurut hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan pengetahuan antara suami dengan ibu primigravida trimester II tentang tanda-tanda persalinan.Simpulan : Hal utama yang membedakan pengetahuan antara suami dengan ibu primigravida adalah sumber informasi, didapatkan ibu lebih banyak memperoleh informasi daripada suami. Sebagian besar suami tidak menemani istrinya untuk kunjungan antenatal. Diharapkan suami bisa meluangkan waktu di hari sabtu maupun minggu untuk menemani istrinya untuk kunjungan antenatal.
{"title":"PERBEDAAN PENGETAHUAN ANTARA SUAMI DENGAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA-TANDA PERSALINAN DI MALANG","authors":"Eka Miftakhul Jannah, Wandi Wandi, Wiwik Agustina","doi":"10.13057/PLACENTUM.V7I2.29736","DOIUrl":"https://doi.org/10.13057/PLACENTUM.V7I2.29736","url":null,"abstract":"Latar belakang: Sangatlah penting bagi suami dan ibu primigravida trimester III mengetahui tanda-tanda persalinan karena kematian ibu pada masa kehamilan maupun saat atau setelah persalinan di dunia masih sangat tinggi hingga saat ini.Tujuan penelitian : Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan antara suami dengan ibu primigravida triemster III tentang tanda-tanda persalinan.Metode : Desain penelitian yang digunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, populasi semua ibu primigravida trimester III dan suami yang periksa di BPM “SR” dengan jumlah 20 orang untuk suami dan 20 orang untuk ibu primigravida trimester III. Teknik sampling menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah uji Mann Whitney dengan SPSS.Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa pengetahuan suami dan ibu primigravida trimester III sebagian besar dalam kategori tidak baik dan menurut hasil uji Mann Whitney terdapat perbedaan pengetahuan antara suami dengan ibu primigravida trimester II tentang tanda-tanda persalinan.Simpulan : Hal utama yang membedakan pengetahuan antara suami dengan ibu primigravida adalah sumber informasi, didapatkan ibu lebih banyak memperoleh informasi daripada suami. Sebagian besar suami tidak menemani istrinya untuk kunjungan antenatal. Diharapkan suami bisa meluangkan waktu di hari sabtu maupun minggu untuk menemani istrinya untuk kunjungan antenatal. ","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124934241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-08-28DOI: 10.20961/PLACENTUM.V7I2.29734
mujiran sismi harjo, S. Setiyawan, Noerma Shovie Rizqie
Latar Belakang: Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), dan masih menjadi masalah kesehatan pada kelompok lansia karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Angka kejadian stroke di UPT Puskesmas Jenawi tahun 2015 sebanyak 15 kasus dengan 8 kasus rawat inap. Pada tahun 2016 sebanyak 23 kasus dengan 11 kasus rawat inap dan 8 penderita stroke meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit hipertensi dengan sikap pencegahan komplikasi hipertensi pada lansia peserta Prolanis UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total sampling yaitu pengambilan sampel dari seluruh populasi yang ada yakni semua lansia penderita hipertensi peserta Prolanis UPT Puskesmas Jenawi Karanganyar Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan uji Gamma.Hasil: Berdasarkan hasil uji gamma didapatkan nilai p = 0,000, karena nilai p<0,05 maka Ho ditolak sehingga Ha diterima.Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi dengan sikap pencegahan komplikasi hipertensi pada lansia peserta prolanis pada UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar. Dari uji yang sama diperoleh nilai r = 0,994 , karena nilai r termasuk dalam rentang nilai 0,8 – 1,00, maka dapat disimpulkan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang sangat kuat.
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA LANSIA PESERTA PROLANIS UPT PUSKESMAS JENAWI KARANGANYAR","authors":"mujiran sismi harjo, S. Setiyawan, Noerma Shovie Rizqie","doi":"10.20961/PLACENTUM.V7I2.29734","DOIUrl":"https://doi.org/10.20961/PLACENTUM.V7I2.29734","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), dan masih menjadi masalah kesehatan pada kelompok lansia karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Angka kejadian stroke di UPT Puskesmas Jenawi tahun 2015 sebanyak 15 kasus dengan 8 kasus rawat inap. Pada tahun 2016 sebanyak 23 kasus dengan 11 kasus rawat inap dan 8 penderita stroke meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit hipertensi dengan sikap pencegahan komplikasi hipertensi pada lansia peserta Prolanis UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total sampling yaitu pengambilan sampel dari seluruh populasi yang ada yakni semua lansia penderita hipertensi peserta Prolanis UPT Puskesmas Jenawi Karanganyar Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis menggunakan uji Gamma.Hasil: Berdasarkan hasil uji gamma didapatkan nilai p = 0,000, karena nilai p<0,05 maka Ho ditolak sehingga Ha diterima.Kesimpulan: Ada hubungan antara pengetahuan responden tentang penyakit hipertensi dengan sikap pencegahan komplikasi hipertensi pada lansia peserta prolanis pada UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten Karanganyar. Dari uji yang sama diperoleh nilai r = 0,994 , karena nilai r termasuk dalam rentang nilai 0,8 – 1,00, maka dapat disimpulkan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang sangat kuat.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128685946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Indonesia dengan dampak demografi yang sangat bervariasi, baik dari bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisa data pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (SDKI 2017) dikaitkan dengan dampak demografi penduduk.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder dari data SDKI 2017. Sampel penelitian dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan rancangan dan desain sampel dalam SDKI 2017. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner SDKI 2017.Hasil: Gambaran tingkat pendidikan responden yaitu 41% responden wanita dan 43% responden pria yang berusia 15-45 tahun mempunyai pendidikan SLTA atau lebih tinggi. Tingkat kesehatan menunjukan kepedulian responden memiliki jaminan kesehatan yaitu sebesar 58% responden wanita dan 57% responden pria. Kajian ketenagakerjaan responden menunjukan tenaga kerja yang berusia 15-49 tahun yaitu 98% tenaga kerja pria dan 53% tenaga kerja wanita.Kesimpulan: Penelitian menunjukan bahwa tingkat responden sebagian besar masih dalam kategori menengah dan kepedulian responden terhadap kualitas kesehatan penduduk masih rendah. Aspek ketenagakerjaan menunjukan bahwa responden yang bekerja sudah memasuki usia produktif namun masih didomininasi tenaga kerja pria. Belum optimal keterlibatan wanita dalam menunjang aspek ekonomi.
{"title":"PELUANG DAN TANTANGAN PROVINSI JAWA TENGAH MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI DAN TERCIPTANYA GENERASI EMAS : KAJIAN ANALISIS ASPEK PENDIDIKAN, KESEHATAN, KETENAGAKERJAAN DATA KEPENDUDUKAN 2018","authors":"Retno Setyowati, Mujahidatul Musfiroh, Najib Najib","doi":"10.13057/PLACENTUM.V7I2.33200","DOIUrl":"https://doi.org/10.13057/PLACENTUM.V7I2.33200","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Indonesia dengan dampak demografi yang sangat bervariasi, baik dari bidang pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisa data pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 (SDKI 2017) dikaitkan dengan dampak demografi penduduk.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis data sekunder dari data SDKI 2017. Sampel penelitian dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini sesuai dengan rancangan dan desain sampel dalam SDKI 2017. Instrumen dalam penelitian ini yaitu kuesioner SDKI 2017.Hasil: Gambaran tingkat pendidikan responden yaitu 41% responden wanita dan 43% responden pria yang berusia 15-45 tahun mempunyai pendidikan SLTA atau lebih tinggi. Tingkat kesehatan menunjukan kepedulian responden memiliki jaminan kesehatan yaitu sebesar 58% responden wanita dan 57% responden pria. Kajian ketenagakerjaan responden menunjukan tenaga kerja yang berusia 15-49 tahun yaitu 98% tenaga kerja pria dan 53% tenaga kerja wanita.Kesimpulan: Penelitian menunjukan bahwa tingkat responden sebagian besar masih dalam kategori menengah dan kepedulian responden terhadap kualitas kesehatan penduduk masih rendah. Aspek ketenagakerjaan menunjukan bahwa responden yang bekerja sudah memasuki usia produktif namun masih didomininasi tenaga kerja pria. Belum optimal keterlibatan wanita dalam menunjang aspek ekonomi.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116280788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Aktivitas fisik yang dilakukan pada lansia cenderung berkurang, hal ini mengurangi pengeluaran energi untuk metabolisme lemak sehingga menyebabkan kelebihan berat badan dan berakibat otot jantung bekerja lebih keras. Aliran melalui pembuluh darah yang berkurang elastisitasnya menyebabkan jantung bekerja lebih keras sehingga tekanan darah meningkat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berat badan terhadap tekanan darah pada lansia.Metode: Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian akan dilaksanakan pada Januari–Mei 2019 di wilayah Kelurahan Sumber. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, yang memenuhi kriteria retriksi sejumlah 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan timbangan berat badan digital dan tensimeter raksa yang telah dikalibrasi. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: Penelitian menunjukan bahwa berat badan lansia mayoritas dalam kategori kelebihan berat badan tingkat berat yaitu sebanyak 32 (80%), tekanan darah lansia mayoritas dalam kategori hipertensi (HT derajat I-III) yaitu sebanyak 21 (52.5%). Hasil uji analisis korelasi spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan tekanan darah lansia dengan nilai r 0.401, p = 0.01 (<0.05).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan tekanan darah lansia.
背景:老年人的体育活动往往减少,这减少了脂肪代谢的能量支出,从而导致超重,导致心肌更加努力工作。血管流动的弹性降低会使心脏工作更努力,从而增加血压,这项研究的目的是确定体重对老年人血压的影响。方法:利用分析观察的分析设计与横向交叉方法。该研究将于2019年1月至5月在该资源地区进行。研究样本采用采样技术,符合40名受访者的补偿标准。研究仪器使用的是经过校准的数字体重秤和汞电表。使用spearman相关性测试对数据进行分析。结果:研究表明,大多数老年人的体重超过32人(80%),大多数老年人的血压超过高血压(HT摄氏度I-III),约为21人(52.5%)。spearman相关分析的结果表明,身体重量和老年血压之间存在显著的关系,其值为r .401, p = 0.01(<0.05)。结论:体重和老年血压之间有显著的联系。
{"title":"HUBUNGAN BERAT BADAN DAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA","authors":"Angesti Nugraheni, Sri Mulyani, Erindra Budi Cahyanto, Mujahidatul Musfiroh, Ika Sumiyarsi Sukamto","doi":"10.13057/PLACENTUM.V7I2.30518","DOIUrl":"https://doi.org/10.13057/PLACENTUM.V7I2.30518","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Aktivitas fisik yang dilakukan pada lansia cenderung berkurang, hal ini mengurangi pengeluaran energi untuk metabolisme lemak sehingga menyebabkan kelebihan berat badan dan berakibat otot jantung bekerja lebih keras. Aliran melalui pembuluh darah yang berkurang elastisitasnya menyebabkan jantung bekerja lebih keras sehingga tekanan darah meningkat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berat badan terhadap tekanan darah pada lansia.Metode: Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian akan dilaksanakan pada Januari–Mei 2019 di wilayah Kelurahan Sumber. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, yang memenuhi kriteria retriksi sejumlah 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan timbangan berat badan digital dan tensimeter raksa yang telah dikalibrasi. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: Penelitian menunjukan bahwa berat badan lansia mayoritas dalam kategori kelebihan berat badan tingkat berat yaitu sebanyak 32 (80%), tekanan darah lansia mayoritas dalam kategori hipertensi (HT derajat I-III) yaitu sebanyak 21 (52.5%). Hasil uji analisis korelasi spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan tekanan darah lansia dengan nilai r 0.401, p = 0.01 (<0.05).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan tekanan darah lansia.","PeriodicalId":106669,"journal":{"name":"PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126011548","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}