Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6696
Yusup Hendronursito, Fajar Ramahdani, Tumpal Ojahan Rajagukguk, Kusno Isnugroho, M. Amin, D. C. Birawidha, Muhammad Al Muttaqii
B Basalt merupakan batuan dengan potensi sebagai material maju yang belum termanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Basalt memiliki sifat fisis dan mekanik seperti ketahanan terhadap korosi sehingga sangat cocok dijadikan sebagai material pelapis pada logam. Pada penelitian ini melakukan eksperimen pelapisan baja ASTM - A36 menggunakan serbuk basalt dengan metode hot dipping. Desain eksperimen menggunakan methode taguchi 3^3 dengan jumlah sampel 9. Variasi eksperimen yang digunakan yaitu ukuran partikel basalt, temperatur proses pelapisan, dan lama pencelupan. Pengujian laju korosi menggunakan larutan HCl (2M) dan NaCl (2M). Optimasi parameter proses pelapisan dengan laju korosi terkecil diperoleh dengan ukuran serbuk 400 mesh, temperatur pencelupan 100 o C, waktu celup 10 menit untuk pengujian dengan larutan HCl, dan ukuran partikel 400 mesh, temperatur pencelupan 150 o C, waktu pencelupan 10 menit untuk pengujian dengan larutan NaCL. Ukuran partikel basalt telah menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan dengan nilai kontribusi sebesar 73,16% pada pengujian dengan larutan HCl dan 89,47% pada pengujian dengan larutan NaCl. Semakin kecil ukuran partikel basalt akan berakibat pada ikatan antar partikel menjadi semakin baik dan lapisan yang dihasilkan semakin padat sehingga menghasilkan nilai tahan korosi yang semakin baik pula. Penelitian ini menunjukkan bahwa serbuk basalt dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelapis.
B Basalt是一种岩石,有潜力成为印尼尚未充分开发的先进材料。玄武岩具有腐蚀性和机械性质,因此非常适合用作金属涂料。在这项研究中,采用热蒸馏法使用巴斯特钢涂层实验。采用采用田口三种方法的实验设计,样本数量为9。采用的实验方法有玄盐颗粒的大小、涂料过程的温度和浸没时间。用HCl溶液(2M)和NaCl (2M)测试腐蚀速率。用最轻微的腐蚀速率进行涂层过程的参数参数是:100个月的浸式温度,100个C的浸式温度,10分钟的浸入式浸泡时间,以及40分钟的粒子大小,150 o - C浸没温度,10分钟的浸没时间,用NaCL溶液进行检测。玄秘粒子的大小显示出对HCl溶液测试73.16%的贡献价值,以及用NaCl溶液测试89.47%的贡献。玄盐粒子的尺寸越小,它们之间的粘结就会越好,所产生的涂层就会变得越密,产生更强的耐腐蚀值。研究表明,玄武岩粉可以用作涂料。
{"title":"Optimasi Parameter Proses Pelapisan pada Baja ASTM – A36 dengan Partikulat Basalt Menggunakan Metode Taguchi","authors":"Yusup Hendronursito, Fajar Ramahdani, Tumpal Ojahan Rajagukguk, Kusno Isnugroho, M. Amin, D. C. Birawidha, Muhammad Al Muttaqii","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6696","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6696","url":null,"abstract":"B Basalt merupakan batuan dengan potensi sebagai material maju yang belum termanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Basalt memiliki sifat fisis dan mekanik seperti ketahanan terhadap korosi sehingga sangat cocok dijadikan sebagai material pelapis pada logam. Pada penelitian ini melakukan eksperimen pelapisan baja ASTM - A36 menggunakan serbuk basalt dengan metode hot dipping. Desain eksperimen menggunakan methode taguchi 3^3 dengan jumlah sampel 9. Variasi eksperimen yang digunakan yaitu ukuran partikel basalt, temperatur proses pelapisan, dan lama pencelupan. Pengujian laju korosi menggunakan larutan HCl (2M) dan NaCl (2M). Optimasi parameter proses pelapisan dengan laju korosi terkecil diperoleh dengan ukuran serbuk 400 mesh, temperatur pencelupan 100 o C, waktu celup 10 menit untuk pengujian dengan larutan HCl, dan ukuran partikel 400 mesh, temperatur pencelupan 150 o C, waktu pencelupan 10 menit untuk pengujian dengan larutan NaCL. Ukuran partikel basalt telah menunjukkan pengaruh yang sangat signifikan dengan nilai kontribusi sebesar 73,16% pada pengujian dengan larutan HCl dan 89,47% pada pengujian dengan larutan NaCl. Semakin kecil ukuran partikel basalt akan berakibat pada ikatan antar partikel menjadi semakin baik dan lapisan yang dihasilkan semakin padat sehingga menghasilkan nilai tahan korosi yang semakin baik pula. Penelitian ini menunjukkan bahwa serbuk basalt dapat dimanfaatkan sebagai bahan pelapis.","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126545307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-28DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6818
Putri Wening Ratrinia, S. Sumartini
Daun mangrove memiliki kandungan senyawa metabolit primer dan sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pengolahan produk pangan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, serbuk daun mangrove dapat meningkatkan mutu sensori pada cokelat batang. Penelitian terkait komposisi nutrisi coklat dengan penambahan variasi serbuk daun mangrove belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana komposisi nutrisi produk coklat yang ditambahkan serbuk daun mangrove jenis Rhizophora apiculata, Avicennia officinalis, dan Avicennia marina. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan tiga faktor perlakuan jenis serbuk daun mangrove yang berbeda. Metode pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu, dan kadar karbohidrat, serat, dan kadar vitamin C. Analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisa sidik ragam (ANOVA) tingkat kepercayaan 95%. Uji lanjut dilakukan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan nyata masing-masing variabel. Penambahan serbuk daun mangrove dari jenis Rhizophora apiculata, Avicennia officinalis, dan Avicennia marina dapat meningkatkan kadar air, kadar protein, kadar abu, kadar karbohidrat, serat pangan, dan vitamin C. Berbeda dengan hasil analisa kadar lemak, penambahan serbuk daun mangrove justru menurunkan kadar lemak pada cokelat batang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan serbuk daun mangrove dapat meningkatkan komposisi nutrisi pada cokelat batang.
{"title":"Komposisi Nutrisi Coklat dengan Penambahan Variasi Jenis Serbuk Daun Mangrove","authors":"Putri Wening Ratrinia, S. Sumartini","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6818","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6818","url":null,"abstract":"Daun mangrove memiliki kandungan senyawa metabolit primer dan sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pengolahan produk pangan. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, serbuk daun mangrove dapat meningkatkan mutu sensori pada cokelat batang. Penelitian terkait komposisi nutrisi coklat dengan penambahan variasi serbuk daun mangrove belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana komposisi nutrisi produk coklat yang ditambahkan serbuk daun mangrove jenis Rhizophora apiculata, Avicennia officinalis, dan Avicennia marina. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan tiga faktor perlakuan jenis serbuk daun mangrove yang berbeda. Metode pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengujian kadar air, kadar lemak, kadar protein, kadar abu, dan kadar karbohidrat, serat, dan kadar vitamin C. Analisa statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisa sidik ragam (ANOVA) tingkat kepercayaan 95%. Uji lanjut dilakukan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan nyata masing-masing variabel. Penambahan serbuk daun mangrove dari jenis Rhizophora apiculata, Avicennia officinalis, dan Avicennia marina dapat meningkatkan kadar air, kadar protein, kadar abu, kadar karbohidrat, serat pangan, dan vitamin C. Berbeda dengan hasil analisa kadar lemak, penambahan serbuk daun mangrove justru menurunkan kadar lemak pada cokelat batang. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penambahan serbuk daun mangrove dapat meningkatkan komposisi nutrisi pada cokelat batang.","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129848674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-28DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6829
Ari Rahayuningtyas, D. Sagita, Novita Dwi Susanti
Pada sistem akuaponik, kesesuaian kombinasi antara jenis ikan dan tanaman sangat penting untuk diselidiki karena setiap jenis ikan dan tanaman memiliki kondisi lingkungan hidup yang berbeda. Dengan demikian, diperlukan suatu perangkat yang dapat mendeteksi, memantau dan merekam kualitas air agar fenomena-fenomena yang terjadi pada kondisi air dapat diselidiki secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem deteksi dan pemantauan kualitas air untuk aplikasi aquaponik. Perangkat ini dirancang dengan menggunakan beberapa sensor yaitu sensor sensor pH tipe SKU:SEN0161, sensor TDS tipe SKU: SEN0244, sensor suhu air tipe DS18B20, intensitas cahaya tipe LDR, dan ketinggian air sensor ultrasonic tipe HCSR04. Perangkat tersebut dirancang untuk dapat diakses dengan menggunakan perangkat Android, sehingga kualitas air dapat dengan mudah dipantau kapan pun dan di mana pun. Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototyping yaitu Listen to Customer (Pengumpulan kriteria desain), Design and Build Prototype, dan Test Drive and Evaluation. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis masing-masing sensor sebanyak 7 pengambilan data TDS dan 10 pengambilan data PH dan Suhu, didapatkan nilai galat yang kecil pada pembacaan setiap sensor. Galat pembacaan sensor pH sebesar 0,3, TDS sebesar 15 ppm dan sensor suhu sebesar 0,45 °C. Untuk pengujian repeatability, pada pengujian sensor cahaya setiap 5 menit diperoleh nilai rata-rata 236,2 Lux dan nilai deviasi yang sangat kecil yaitu 0,4 Lux, sedangkan sensor ketinggian air menunjukkan nilai rata-rata 14,72 cm dan nilai deviasi 0,03 cm. Nilai galat yang kecil menunjukan sensor memiliki akurasi yang tinggi dan nilai deviasi yang kecil menunjukan bahwa sensor telah memilii tingkat kepresisian yang tinggi. Data parameter hasil pengukuran telah mampu ditampilkan dengan baik pada perangkat Android melalui jaringan internet. Kata Kunci: akuaponik, deteksi, kualitas air, pemantauan
{"title":"Sistem Deteksi dan Pemantauan Kualitas Air pada Akuaponik Berbasis Android","authors":"Ari Rahayuningtyas, D. Sagita, Novita Dwi Susanti","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6829","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6829","url":null,"abstract":"Pada sistem akuaponik, kesesuaian kombinasi antara jenis ikan dan tanaman sangat penting untuk diselidiki karena setiap jenis ikan dan tanaman memiliki kondisi lingkungan hidup yang berbeda. Dengan demikian, diperlukan suatu perangkat yang dapat mendeteksi, memantau dan merekam kualitas air agar fenomena-fenomena yang terjadi pada kondisi air dapat diselidiki secara mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sistem deteksi dan pemantauan kualitas air untuk aplikasi aquaponik. Perangkat ini dirancang dengan menggunakan beberapa sensor yaitu sensor sensor pH tipe SKU:SEN0161, sensor TDS tipe SKU: SEN0244, sensor suhu air tipe DS18B20, intensitas cahaya tipe LDR, dan ketinggian air sensor ultrasonic tipe HCSR04. Perangkat tersebut dirancang untuk dapat diakses dengan menggunakan perangkat Android, sehingga kualitas air dapat dengan mudah dipantau kapan pun dan di mana pun. Metode perancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode prototyping yaitu Listen to Customer (Pengumpulan kriteria desain), Design and Build Prototype, dan Test Drive and Evaluation. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis masing-masing sensor sebanyak 7 pengambilan data TDS dan 10 pengambilan data PH dan Suhu, didapatkan nilai galat yang kecil pada pembacaan setiap sensor. Galat pembacaan sensor pH sebesar 0,3, TDS sebesar 15 ppm dan sensor suhu sebesar 0,45 °C. Untuk pengujian repeatability, pada pengujian sensor cahaya setiap 5 menit diperoleh nilai rata-rata 236,2 Lux dan nilai deviasi yang sangat kecil yaitu 0,4 Lux, sedangkan sensor ketinggian air menunjukkan nilai rata-rata 14,72 cm dan nilai deviasi 0,03 cm. Nilai galat yang kecil menunjukan sensor memiliki akurasi yang tinggi dan nilai deviasi yang kecil menunjukan bahwa sensor telah memilii tingkat kepresisian yang tinggi. Data parameter hasil pengukuran telah mampu ditampilkan dengan baik pada perangkat Android melalui jaringan internet. Kata Kunci: akuaponik, deteksi, kualitas air, pemantauan","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127498149","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-28DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6880
Haspiadi Haspiadi, F. Fitriani, Yeremia Budiarja
Pemanfaat batubara untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) saat ini banyak digunakan. Pembakaran batubara menghasilkan limbah padat dalam bentuk fly ash, yang mengandung 39,70% karbon (C) dan 46,99% silika dioksida (SiO2) yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan penyerap. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh aktivasi kimia menggunakan campuran ZnCl2 - NaOH terhadap bahan fly ash batubara untuk diaplikasikan sebagai adsorben polutan emisi gas buang dari genset. Metode yang digunakan merupakan metode eksperimental, dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, dua faktor yaitu NaOH taraf 0%, 10% dan 20% dan ZnCl2 dengan taraf 0%, 4% dan 6% serta kombinasi keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivator kimia ZnCL2 4% tanpa NaOH lebih effektif dibandingkan dengan konsentrasi lainnya mengaktivasi fly ash sebagai penyerap, dengan nilai serapan I2 tertinggi sebesar 570%, kadar air 1,15% dan kadar abu 30,08%. Berdasarkan atas besarnya daya serap terhadai I2, maka untuk adsorben yang diaktivasi dengan ZnCL2 4%, menunjukkan efisiensi penyerapan gas CO sebesar 90,94%, SO2 sebesar 72,17% dan NO2 sebesar 100%. Kata Kunci: Adsorben, aktifasi kimia, emisi gas, fly ash
{"title":"Pengaruh Aktivasi Kimia terhadap Adsorben Fly Ash Batubara untuk Penyerap Polutan Emisi Gas Buang","authors":"Haspiadi Haspiadi, F. Fitriani, Yeremia Budiarja","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6880","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6880","url":null,"abstract":"Pemanfaat batubara untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) saat ini banyak digunakan. Pembakaran batubara menghasilkan limbah padat dalam bentuk fly ash, yang mengandung 39,70% karbon (C) dan 46,99% silika dioksida (SiO2) yang berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan penyerap. Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh aktivasi kimia menggunakan campuran ZnCl2 - NaOH terhadap bahan fly ash batubara untuk diaplikasikan sebagai adsorben polutan emisi gas buang dari genset. Metode yang digunakan merupakan metode eksperimental, dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, dua faktor yaitu NaOH taraf 0%, 10% dan 20% dan ZnCl2 dengan taraf 0%, 4% dan 6% serta kombinasi keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivator kimia ZnCL2 4% tanpa NaOH lebih effektif dibandingkan dengan konsentrasi lainnya mengaktivasi fly ash sebagai penyerap, dengan nilai serapan I2 tertinggi sebesar 570%, kadar air 1,15% dan kadar abu 30,08%. Berdasarkan atas besarnya daya serap terhadai I2, maka untuk adsorben yang diaktivasi dengan ZnCL2 4%, menunjukkan efisiensi penyerapan gas CO sebesar 90,94%, SO2 sebesar 72,17% dan NO2 sebesar 100%. Kata Kunci: Adsorben, aktifasi kimia, emisi gas, fly ash","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134373254","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-18DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6299
N. Kumolontang, Mariati Edam
Bakasang merupakan produk fermentasi yang umumnya dibuat dari jeroan ikan ataupun dari ikan-ikan kecil, dengan penambahan garam dan karbohidrat dan biasa digunakan sebagai bahan tambahan sambal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi daging dan jeroan ikan cakalang terhadap kualitas bakasang (sifat kimia dan mikrobiologi) yang dihasilkan. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan percobaan kombinasi daging ikan dan jeroan ikan cakalang yaitu (A) daging ikan 100% : jeroan 0%, (B) daging ikan 95% : jeroan 5%, (C) daging ikan 90% : jeroan 10%, (D) daging ikan 85% : jeroan 15 %, dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Parameter yang dianalisis dari bakasang yaitu kadar protein, air, pH dan total BAL. Hasil analisis bakasang yang dihasilkan dari kombinasi daging dan jeroan ikan cakalang yaitu kadar protein (20.34-24.37%), air (48.95-60.91%), pH (5.50-5.54) dan total BAL (4.2x10 3 -3.4x10 4 cfu /g). Kombinasi daging ikan 85% : jeroan ikan 15% adalah kombinasi terbaik berdasarkan sifat kimia dan mikrobiologi dari produk bakasang yang dihasilkan karena memiliki kandungan protein (20.34%) yang tergolong tinggi, kadar air (48.95%) dan pH (5.50) terendah serta menghasilkan total BAL yang tertinggi yaitu 3.4 X 10 4 ( cfu /g).
{"title":"Kombinasi Daging dan Jeroan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) terhadap Sifat Kimia dan Mikrobiologi Produk Bakasang","authors":"N. Kumolontang, Mariati Edam","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6299","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6299","url":null,"abstract":"Bakasang merupakan produk fermentasi yang umumnya dibuat dari jeroan ikan ataupun dari ikan-ikan kecil, dengan penambahan garam dan karbohidrat dan biasa digunakan sebagai bahan tambahan sambal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi daging dan jeroan ikan cakalang terhadap kualitas bakasang (sifat kimia dan mikrobiologi) yang dihasilkan. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental. Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan percobaan kombinasi daging ikan dan jeroan ikan cakalang yaitu (A) daging ikan 100% : jeroan 0%, (B) daging ikan 95% : jeroan 5%, (C) daging ikan 90% : jeroan 10%, (D) daging ikan 85% : jeroan 15 %, dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Parameter yang dianalisis dari bakasang yaitu kadar protein, air, pH dan total BAL. Hasil analisis bakasang yang dihasilkan dari kombinasi daging dan jeroan ikan cakalang yaitu kadar protein (20.34-24.37%), air (48.95-60.91%), pH (5.50-5.54) dan total BAL (4.2x10 3 -3.4x10 4 cfu /g). Kombinasi daging ikan 85% : jeroan ikan 15% adalah kombinasi terbaik berdasarkan sifat kimia dan mikrobiologi dari produk bakasang yang dihasilkan karena memiliki kandungan protein (20.34%) yang tergolong tinggi, kadar air (48.95%) dan pH (5.50) terendah serta menghasilkan total BAL yang tertinggi yaitu 3.4 X 10 4 ( cfu /g).","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116596816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-07DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6633
Cucun Alep Riyanto, Bereka Meidelivia Raharjianti, November Rianto Aminu
Batang Eceng Gondok (BEG) ( Eichhornia crassipes ) mengandung senyawa lignoselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif dengan biaya rendah dan terbarukan. Penggunaan karbon aktif dari BEG sebagai adsorben berpotensi menurunkan konsentrasi logam berat, seperti ion Fe(III) dan Mn(II). Tujuan penelitian ini adalah menentukan pemodelan kinetika dan isoterm adsorpsi karbon aktif BEG pada ion Fe(III) dan Mn(II), serta menentukan efisiensi penurunan kadar ion Fe(III) dan Mn(II) menggunakan karbon aktif BEG pada air sumur di desa Guyangan Kabupaten Jepara. Metode sintesis karbon aktif BEG dilakukan dengan proses karbonisasi pada suhu 400℃ selama 60 menit lalu dilanjutkan aktivasi kimia menggunakan H 3 PO 4 30% pada rasio impregnasi karbon: H 3 PO 4 (1:4, b/b) selama 24 jam serta aktivasi fisika pada suhu 600℃ selama 60 menit . Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi karbon aktif BEG pada ion Fe(III) dan Mn(II) mengikuti pemodelan isoterm Redlich-Peterson dengan nilai R 2 berturutan adalah 0,9386 dan 0,9982. Pemodelan kinetika adsorpsi karbon aktif BEG pada ion Fe(III) dan Mn(II) mengikuti pemodelan Pseudo Orde Dua dengan nilai kapasitas adsorpsi masing-masing sebesar 32,7869 mg/g dan 1,4166 mg/g. Nilai % efisiensi adsorpsi ion Fe(III) dan Mn(II) menggunakan karbon aktif BEG pada air sumur di desa Guyangan Kabupaten Jepara sebesar 23,37% dan 79,25%. Kata kunci : adsorpsi, batang eceng gondok, isoterm, karbon aktif, kinetika
喉舌头(大肠杆菌)(Eichhornia crassipes)含有一种ligno纤维素化合物,可以用作低成本和可再生的活化碳的原料。进料中袋子的活化碳有可能降低重金属浓度,如昂Fe(III)和Mn(II)。这项研究的目的是确定离子Fe(III)和Mn(2)中活化碳的建模和同位素沉淀物,以及利用杰帕拉郡井井里的井里的活化碳的效率下降。碳酸活性炭包过程进行合成方法在400℃的温度下60分钟,然后继续使用H化学激活3阿宝4 30%的碳impregnasi: H 3阿宝4(1:4比例,b - b) 24小时以及在600℃的温度下物理激活60分钟。研究结果表明,离子Fe(III)和Mn(2)中活体复合体红立克-彼得森后的活体复合体是0.9386和0.9982。离子Fe(III)和Mn(II)的活性学模型与Pseudo的Pseudo订单分别具有32,7869 mg/g能力和14166 mg/g能力。ion - Fe(III)和Mn(II)在吉帕拉郡的井井中使用的活炭含量为23.37%和79.25%。关键词:沉降物、风信子、异构体、活性学、活性学
{"title":"Studi Kinetika dan Isoterm Adsorpsi Ion Fe (III) dan Mn (II) pada Karbon Aktif Batang Eceng Gondok","authors":"Cucun Alep Riyanto, Bereka Meidelivia Raharjianti, November Rianto Aminu","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6633","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6633","url":null,"abstract":"Batang Eceng Gondok (BEG) ( Eichhornia crassipes ) mengandung senyawa lignoselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif dengan biaya rendah dan terbarukan. Penggunaan karbon aktif dari BEG sebagai adsorben berpotensi menurunkan konsentrasi logam berat, seperti ion Fe(III) dan Mn(II). Tujuan penelitian ini adalah menentukan pemodelan kinetika dan isoterm adsorpsi karbon aktif BEG pada ion Fe(III) dan Mn(II), serta menentukan efisiensi penurunan kadar ion Fe(III) dan Mn(II) menggunakan karbon aktif BEG pada air sumur di desa Guyangan Kabupaten Jepara. Metode sintesis karbon aktif BEG dilakukan dengan proses karbonisasi pada suhu 400℃ selama 60 menit lalu dilanjutkan aktivasi kimia menggunakan H 3 PO 4 30% pada rasio impregnasi karbon: H 3 PO 4 (1:4, b/b) selama 24 jam serta aktivasi fisika pada suhu 600℃ selama 60 menit . Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi karbon aktif BEG pada ion Fe(III) dan Mn(II) mengikuti pemodelan isoterm Redlich-Peterson dengan nilai R 2 berturutan adalah 0,9386 dan 0,9982. Pemodelan kinetika adsorpsi karbon aktif BEG pada ion Fe(III) dan Mn(II) mengikuti pemodelan Pseudo Orde Dua dengan nilai kapasitas adsorpsi masing-masing sebesar 32,7869 mg/g dan 1,4166 mg/g. Nilai % efisiensi adsorpsi ion Fe(III) dan Mn(II) menggunakan karbon aktif BEG pada air sumur di desa Guyangan Kabupaten Jepara sebesar 23,37% dan 79,25%. Kata kunci : adsorpsi, batang eceng gondok, isoterm, karbon aktif, kinetika","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"149 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134529750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-07DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6803
D. D. Hidayat, D. Sagita, Ari Rahayuningtyas, Novita Dwi Susanti
Pengeringan ubi kayu merupakan salah satu tahap penting yang dilakukan untuk mengolah ubi kayu menjadi produk tepung. Pengeringan umumnya dilakukan menggunakan sinar matahari maupun secara mekanis menggunakan alat pengering. Namun, penggunaan alat pengering menimbulkan biaya tambahan pada proses produksinya sehingga kinerja teknis dan tekno-ekonominya perlu dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan menganalisis biaya pengeringan ubi kayu yang dikeringkan dengan menggunakan pengering kabinet dengan pemanas keramik inframerah. Kinerja pengeringan ubi kayu menggunakan alat pengering ini telah berhasil diuji pada beban kosong dan pada tiga variasi kapasitas pengeringan (20, 29 dan 42 kg). Karakteristik suhu dan kelembaban pada ruang pengering dapat stabil dan mendekati nilai set point . Peningkatan kapasitas pengeringan tidak menunjukan perbedaan laju pengeringan, akibatnya semakin tinggi kapasitas pengeringan (hingga kapasitas maksimal) semakin tinggi efisiensi pengeringannya, semakin tinggi laju penguapannya dan semakin rendah konsumsi energi spesifiknya. Peningkatan kapasitas juga dapat menurunkan biaya pokok pengeringan hingga mencapai Rp.1,056,00 per kg ubi kayu basah pada kapasitas 42 kg/ batch . Penggunaan alat pengering berbantu pemanas inframerah ini sangat ditekankan untuk dioperasikan pada kapasitas maksimal agar dapat menekan biaya operasional yang berdampak pada menurunya biaya pokok pengeringan.
{"title":"Evaluasi Kinerja dan Analisa Biaya Pengeringan Ubi Kayu Menggunakan Pengering Inframerah pada Beberapa Tingkat Kapasitas yang Berbeda","authors":"D. D. Hidayat, D. Sagita, Ari Rahayuningtyas, Novita Dwi Susanti","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6803","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6803","url":null,"abstract":"Pengeringan ubi kayu merupakan salah satu tahap penting yang dilakukan untuk mengolah ubi kayu menjadi produk tepung. Pengeringan umumnya dilakukan menggunakan sinar matahari maupun secara mekanis menggunakan alat pengering. Namun, penggunaan alat pengering menimbulkan biaya tambahan pada proses produksinya sehingga kinerja teknis dan tekno-ekonominya perlu dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan menganalisis biaya pengeringan ubi kayu yang dikeringkan dengan menggunakan pengering kabinet dengan pemanas keramik inframerah. Kinerja pengeringan ubi kayu menggunakan alat pengering ini telah berhasil diuji pada beban kosong dan pada tiga variasi kapasitas pengeringan (20, 29 dan 42 kg). Karakteristik suhu dan kelembaban pada ruang pengering dapat stabil dan mendekati nilai set point . Peningkatan kapasitas pengeringan tidak menunjukan perbedaan laju pengeringan, akibatnya semakin tinggi kapasitas pengeringan (hingga kapasitas maksimal) semakin tinggi efisiensi pengeringannya, semakin tinggi laju penguapannya dan semakin rendah konsumsi energi spesifiknya. Peningkatan kapasitas juga dapat menurunkan biaya pokok pengeringan hingga mencapai Rp.1,056,00 per kg ubi kayu basah pada kapasitas 42 kg/ batch . Penggunaan alat pengering berbantu pemanas inframerah ini sangat ditekankan untuk dioperasikan pada kapasitas maksimal agar dapat menekan biaya operasional yang berdampak pada menurunya biaya pokok pengeringan.","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133956709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-04DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6637
Nicolas Tumbel, Supardi Manurung
Diversifikasi produk olahan buah salak (Salacca edulis) perlu dilakukan karena produksi buah salak cukup tinggi namun memiliki umur simpan yang relatif pendek. Salah satu produk olahan yang bisa dibuat adalah keripik. Proses penggorengan yang dilakukan secara konvensional dirasa kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan mutu keripik salak dengan menggunakan penggoreng vakum. Perlakuan yang dilakukan dengan menerapkan beberapa variasi pada suhu penggorengan yaitu 70oC, 80oC, dan 90oC dengan waktu penggorengan 50 menit. Pengamatan yang dilakukan meliputi kapasitas penggorengan vakum, rendemen produk, dan mutu keripik. Mutu produk diuji dengan pengamatan keadaan (bau dan rasa, warna, tekstur, dan keutuhan), kadar lemak, kadar abu, kadar air, cemaran logam Pb, serta cemaran mikroba ALT (Angka Lempeng Total). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil ujicoba, kapasitas rata-rata mesin penggoreng vakum untuk buah salak adalah 2 kg, rendemen produk berkisar antara 25,42- 27,92%. Berdasarkan hasil analisis laboratorium diperoleh bau dan rasa yang normal, tekstur yang renyah, warna kuning kecoklatan, dan keutuhan 98%. Keripik salak yang dihasilkan memiliki kadar lemak 16,43-19,95%, kadar abu 1,65-2,76%, kadar air 2,59-3,91%, cemaran Pb 0,04-0,09 mg/kg, dan cemaran mikroba ALT 3 x 10 kol/g.
{"title":"Analisis Mutu Keripik Salak Metode Penggoreng Vakum","authors":"Nicolas Tumbel, Supardi Manurung","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6637","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6637","url":null,"abstract":"Diversifikasi produk olahan buah salak (Salacca edulis) perlu dilakukan karena produksi buah salak cukup tinggi namun memiliki umur simpan yang relatif pendek. Salah satu produk olahan yang bisa dibuat adalah keripik. Proses penggorengan yang dilakukan secara konvensional dirasa kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan mutu keripik salak dengan menggunakan penggoreng vakum. Perlakuan yang dilakukan dengan menerapkan beberapa variasi pada suhu penggorengan yaitu 70oC, 80oC, dan 90oC dengan waktu penggorengan 50 menit. Pengamatan yang dilakukan meliputi kapasitas penggorengan vakum, rendemen produk, dan mutu keripik. Mutu produk diuji dengan pengamatan keadaan (bau dan rasa, warna, tekstur, dan keutuhan), kadar lemak, kadar abu, kadar air, cemaran logam Pb, serta cemaran mikroba ALT (Angka Lempeng Total). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil ujicoba, kapasitas rata-rata mesin penggoreng vakum untuk buah salak adalah 2 kg, rendemen produk berkisar antara 25,42- 27,92%. Berdasarkan hasil analisis laboratorium diperoleh bau dan rasa yang normal, tekstur yang renyah, warna kuning kecoklatan, dan keutuhan 98%. Keripik salak yang dihasilkan memiliki kadar lemak 16,43-19,95%, kadar abu 1,65-2,76%, kadar air 2,59-3,91%, cemaran Pb 0,04-0,09 mg/kg, dan cemaran mikroba ALT 3 x 10 kol/g.","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130515953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-19DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6412
Dita Kristanti, Ainia Herminiati, Neni Yuliantika
Bubur bayi instan merupakan jenis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang dinilai praktis bagi kalangan ibu yang mempunyai balita. Pembuatan bubur bayi instan dapat dilakukan dengan mensubstitusikan bahan-bahan pangan yang dinilai memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan bayi. Keterbatasan pemenuhan kebutuhan susu di Indonesia mendorong dilakukannya substitusi tepung tempe terhadap susu skim sebagai sumber protein dalam pembuatan produk ini. Tepung tempe digunakan sebagai bahan alternatif sumber protein karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan dinilai lebih ekonomis. Pembuatan MP-ASI bubur bayi instan dilakukan melalui proses pengeringan mengunakan drum dryer. Karakteristik MP-ASI bubur bayi instan adalah sebagai berikut kandungan protein 8,65-9,54%, lemak 11,19-14,29%, kalsium 79,76-153,67 mg/100g, besi 1,97-3,37 mg/100g, seng 1,40-1,74 mg/100g, daya rehidrasi 4,60-5,58 ml/g, dan densitas kamba 0,38-0,39 g/ml. Substitusi tepung tempe terhadap susu skim sebagai sumber protein berpengaruh nyata terhadap kandungan protein, lemak, mineral, dan daya rehidrasi produk.
{"title":"Karakteristik Fisikokimia MP-Asi Bubur Bayi Instan Berbasis Mocaf dengan Substitusi Tepung Tempe dan Susu Skim sebagai Sumber Protein","authors":"Dita Kristanti, Ainia Herminiati, Neni Yuliantika","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6412","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6412","url":null,"abstract":"Bubur bayi instan merupakan jenis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) yang dinilai praktis bagi kalangan ibu yang mempunyai balita. Pembuatan bubur bayi instan dapat dilakukan dengan mensubstitusikan bahan-bahan pangan yang dinilai memiliki kandungan gizi yang baik untuk pertumbuhan bayi. Keterbatasan pemenuhan kebutuhan susu di Indonesia mendorong dilakukannya substitusi tepung tempe terhadap susu skim sebagai sumber protein dalam pembuatan produk ini. Tepung tempe digunakan sebagai bahan alternatif sumber protein karena memiliki kandungan protein yang tinggi dan dinilai lebih ekonomis. Pembuatan MP-ASI bubur bayi instan dilakukan melalui proses pengeringan mengunakan drum dryer. Karakteristik MP-ASI bubur bayi instan adalah sebagai berikut kandungan protein 8,65-9,54%, lemak 11,19-14,29%, kalsium 79,76-153,67 mg/100g, besi 1,97-3,37 mg/100g, seng 1,40-1,74 mg/100g, daya rehidrasi 4,60-5,58 ml/g, dan densitas kamba 0,38-0,39 g/ml. Substitusi tepung tempe terhadap susu skim sebagai sumber protein berpengaruh nyata terhadap kandungan protein, lemak, mineral, dan daya rehidrasi produk.","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129538200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-19DOI: 10.26578/JRTI.V15I1.6169
Laudavian Dhanasatya, Defry Lesmana, Warsono Elkiyat, H. Hartati, Ahmad Fathoni, Nur Kartika Indah Mayasti
Pengembangan produk kukis berbasis ubi kayu dan sorgum diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi produk. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi kukis dengan komposisi tepung mocaf dari tiga genotip ubi kayu Adira 1 (ADR), Mentega 2 (MTG) dan Carvita 25 (CVT) dan tepung sorgum, serta memilih produk kukis terbaik berdasarkan analisa fisik, kimia, dan sensori produk yang meliputi penampilan, aroma, rasa, dan tekstur. Tepung sorgum digunakan sebagai sumber protein dalam tepung komposit. Komposisi tepung mocaf dan sorgum yang digunakan antara lain 75% : 25%; 50% : 50%; dan 100% tepung terigu sebagai kontrol. Uji organoleptik rating hedonik terpilih 3 sampel kukis terbaik terbuat dari tepung komposit 75 % tepung mocaf: 25 % tepung sorgum, dengan mocaf dari tiap genotip ubi kayu. Tiga sampel terbaik dilanjutkan analisis proksimat dan dihitung indek efektifitas dengan metode DeGarmo untuk memperoleh sampel terbaik. Hasil penelitian menunjukkan sampel kukis terbaik terbuat dari 75 % tepung mocaf: 25 % tepung sorgum dari genotip ubi kayu Carvita 25. Kukis terbaik mengandung kadar air 2,61 %, kadar abu 1,92 %, protein kasar 2,82 %, lemak kasar 25,94% dan serat kasar 6,27 %, serta penerimaan keseluruhan yang disukai.
{"title":"Karakterisasi Kandungan Kimia dan Organoleptik Produk Kukis dari Tepung Komposit Berbasis Mocaf dan Tepung Sorgum","authors":"Laudavian Dhanasatya, Defry Lesmana, Warsono Elkiyat, H. Hartati, Ahmad Fathoni, Nur Kartika Indah Mayasti","doi":"10.26578/JRTI.V15I1.6169","DOIUrl":"https://doi.org/10.26578/JRTI.V15I1.6169","url":null,"abstract":"Pengembangan produk kukis berbasis ubi kayu dan sorgum diharapkan dapat meningkatkan nilai gizi produk. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi kukis dengan komposisi tepung mocaf dari tiga genotip ubi kayu Adira 1 (ADR), Mentega 2 (MTG) dan Carvita 25 (CVT) dan tepung sorgum, serta memilih produk kukis terbaik berdasarkan analisa fisik, kimia, dan sensori produk yang meliputi penampilan, aroma, rasa, dan tekstur. Tepung sorgum digunakan sebagai sumber protein dalam tepung komposit. Komposisi tepung mocaf dan sorgum yang digunakan antara lain 75% : 25%; 50% : 50%; dan 100% tepung terigu sebagai kontrol. Uji organoleptik rating hedonik terpilih 3 sampel kukis terbaik terbuat dari tepung komposit 75 % tepung mocaf: 25 % tepung sorgum, dengan mocaf dari tiap genotip ubi kayu. Tiga sampel terbaik dilanjutkan analisis proksimat dan dihitung indek efektifitas dengan metode DeGarmo untuk memperoleh sampel terbaik. Hasil penelitian menunjukkan sampel kukis terbaik terbuat dari 75 % tepung mocaf: 25 % tepung sorgum dari genotip ubi kayu Carvita 25. Kukis terbaik mengandung kadar air 2,61 %, kadar abu 1,92 %, protein kasar 2,82 %, lemak kasar 25,94% dan serat kasar 6,27 %, serta penerimaan keseluruhan yang disukai.","PeriodicalId":117182,"journal":{"name":"Jurnal Riset Teknologi Industri","volume":" 658","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113946881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}