Latar belakang. Stroke adalah penyakit neurovaskular yang merupakan penyakit ketiga terbanyak dan penyebab kematian kedua di dunia. Prevalensi stroke di Indonesia mengalami peningkatan. Meningkatnya prevalensi stroke dapat disebabkan oleh pencegahan stroke yang rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan stroke adalah pengetahuan dan kesadaran. Upaya untuk mengurangi kejadian stroke adalah pencegahan primer. Metode. Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kendangan, Caturharjo Sleman yang meliputi dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah deteksi risiko stroke menggunakan Stroke Risk Scorecard, pemeriksaan tekanan darah, berat badan, pengukuran glukosa darah dan kadar kolesterol. Deteksi risiko stroke diikuti oleh 67 orang. Kegiatan kedua adalah pemberikan edukasi kesehatan tentang pencegahan stroke. Hasil. Hasil deteksi faktor risiko menemukan bahwa orang yang berisiko tinggi terkena stroke berjumlah 4 orang (6%), dan 63 orang berisiko rendah terkena stroke (94%). Orang dengan hipertensi 31 (46%), hiperkolesterolemia 26 (38%), merokok 7 (10%), tidak pernah berolahraga 50 (74%), dan overwigth7 (10%). Pendidikan stroke diikuti oleh 36 orang. Pengetahuan meningkat setelah diberikan pendidikan (skor 15) dengan skor pre-test rata-rata 59,41 (min-max 20-100) dan post-test 74,41 (min-max 30-100). Kesimpulan. Sebagian besar masyarakat memiliki resiko rendah terkena stroke. Edukasi deteksi risiko stroke dan pencegahan primer merupakan upaya penting untuk mencegah stroke, sehingga dianjurkan untuk dilakukan secara terus menerus.
{"title":"Deteksi Risiko Stroke Dan Edukasi Sebagai Upaya Pencegahan Primer Terjadinya Stroke","authors":"Erfin Firmawati, Erna Rochmawati, Ismail Setyopranoto","doi":"10.22236/solma.v12i2.11834","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.11834","url":null,"abstract":"Latar belakang. Stroke adalah penyakit neurovaskular yang merupakan penyakit ketiga terbanyak dan penyebab kematian kedua di dunia. Prevalensi stroke di Indonesia mengalami peningkatan. Meningkatnya prevalensi stroke dapat disebabkan oleh pencegahan stroke yang rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan stroke adalah pengetahuan dan kesadaran. Upaya untuk mengurangi kejadian stroke adalah pencegahan primer. Metode. Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kendangan, Caturharjo Sleman yang meliputi dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah deteksi risiko stroke menggunakan Stroke Risk Scorecard, pemeriksaan tekanan darah, berat badan, pengukuran glukosa darah dan kadar kolesterol. Deteksi risiko stroke diikuti oleh 67 orang. Kegiatan kedua adalah pemberikan edukasi kesehatan tentang pencegahan stroke. Hasil. Hasil deteksi faktor risiko menemukan bahwa orang yang berisiko tinggi terkena stroke berjumlah 4 orang (6%), dan 63 orang berisiko rendah terkena stroke (94%). Orang dengan hipertensi 31 (46%), hiperkolesterolemia 26 (38%), merokok 7 (10%), tidak pernah berolahraga 50 (74%), dan overwigth7 (10%). Pendidikan stroke diikuti oleh 36 orang. Pengetahuan meningkat setelah diberikan pendidikan (skor 15) dengan skor pre-test rata-rata 59,41 (min-max 20-100) dan post-test 74,41 (min-max 30-100). Kesimpulan. Sebagian besar masyarakat memiliki resiko rendah terkena stroke. Edukasi deteksi risiko stroke dan pencegahan primer merupakan upaya penting untuk mencegah stroke, sehingga dianjurkan untuk dilakukan secara terus menerus.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-11DOI: 10.22236/solma.v12i2.10978
Anita Rahmiwati, Windi Indah, Fajar Ningsih, Sari Bema Ramdika, Yuliarti, Desri Maulina, Fatria Harwanto, Fatmalina Febry, Indah Purnama, I. Yuliana, Ditia Fitri, I. Ramadhani, Siti Rachmi Indahsari, Ahma Adi Suhendra, Rully Mufarika
Background: Stunting adalah masalah gizi yang disebabkan karena tidak tercukupinya asupan makanan dalam waktu yang cukup lama. Pemberian ASI eksklusif secara rutin selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang bergizi merupakan salah satu upaya untuk mencegah kejadian stunting. Dengan tujuan untukmeningkatkan pengetahuan ibu balita dan kader mengenai faktor resiko dan penyebab stunting dan potensi tempe sebagai pangan potensial untuk mencegah stunting.Metode: kegiatan ini merupakan kerjasama antara TJSL PT Kilang PERTAMINA International RU III dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Peserta terdiri dari kader dan ibu balita di Posyandu Melati Deswita Plaju sebanyak 27 orang. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pencegahan stunting, penyuluhan tentang tempe pangan potesial mencegah stunting, storytelling ayo makan tempe. Hasil: Pengetahuan responden dengan kategori baik meningkat dari 0% menjadi 40,7% pada minggu pertama dan 14,8% menjadi 85,2% pada minggu ke 2setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulan: ada peningkatan pengetahuan dimana persentase responden yang memiliki kategori baik semakin meningkat setelah kegiatan penyuluhan dilakukan.
{"title":"Upaya Pencegahan Stunting dengan Edukasi Gizi di Kampung Pangan Inovatif Posyandu Melati Deswita Plaju","authors":"Anita Rahmiwati, Windi Indah, Fajar Ningsih, Sari Bema Ramdika, Yuliarti, Desri Maulina, Fatria Harwanto, Fatmalina Febry, Indah Purnama, I. Yuliana, Ditia Fitri, I. Ramadhani, Siti Rachmi Indahsari, Ahma Adi Suhendra, Rully Mufarika","doi":"10.22236/solma.v12i2.10978","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.10978","url":null,"abstract":"Background: Stunting adalah masalah gizi yang disebabkan karena tidak tercukupinya asupan makanan dalam waktu yang cukup lama. Pemberian ASI eksklusif secara rutin selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian MPASI yang bergizi merupakan salah satu upaya untuk mencegah kejadian stunting. Dengan tujuan untukmeningkatkan pengetahuan ibu balita dan kader mengenai faktor resiko dan penyebab stunting dan potensi tempe sebagai pangan potensial untuk mencegah stunting.Metode: kegiatan ini merupakan kerjasama antara TJSL PT Kilang PERTAMINA International RU III dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Peserta terdiri dari kader dan ibu balita di Posyandu Melati Deswita Plaju sebanyak 27 orang. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pencegahan stunting, penyuluhan tentang tempe pangan potesial mencegah stunting, storytelling ayo makan tempe. Hasil: Pengetahuan responden dengan kategori baik meningkat dari 0% menjadi 40,7% pada minggu pertama dan 14,8% menjadi 85,2% pada minggu ke 2setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulan: ada peningkatan pengetahuan dimana persentase responden yang memiliki kategori baik semakin meningkat setelah kegiatan penyuluhan dilakukan.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350916","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-06DOI: 10.22236/solma.v12i2.12352
Audri Mely Prabandari, Erika Divian Chandhani, Nurul Kasanah, Pria Nur Wulandari, Anisa Septi Pratiwi, Latifa Widi, Inayati Hamidah, Vandaria Dewi Cahyani, Muhammad Syahreza hery Putra, Rifqi Abrori, Batrisyia Rumidzati, Alex Harijanto
Background: Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka perlu generasi yang memiliki kompetensi unggul dalam menghadapi era tersebut dengan cara mengembangkan media dari penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia pendidikan. Sayangnya, di SMP PGRI 1 Tempurejo belum ada fasilitas media yang dapat digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran di sekolah. Adanya pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara sebagai bentuk untuk meningkatkan kompetensi siswa serta sebagai sarana penunjang proses pembelajaran dan kesehatan siswa. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu menggunakan pendekatan Service Learning. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya yang berisi pemberian materi dan pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor. Hasil: Hasil menunjukkan data dari angket dan hasil nilai pre-test serta post-test menunjukkan presentase respon siswa sebesar 88% hal ini menunjukkan kriteria sangat positif. Hasil belajar siswa pretest rata-rata nilainya sebesar 62.67 dan nilai rata-rata hasil belajar pada posttest sebesar 85.33. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belahar siswa sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis sensor pokok bahasan suhu. Kesimpulan: Siswa SMP PGRI 1 Tempurejo sebagai peserta dalam pelatihan ini sudah mampu memahami bagaimana pembuatan dan penggunaan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor untuk menunjang proses pembelajaran dan kesehatan di sekolah.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Media Pengatur Sirkulasi Udara Berbasis Sensor untuk Menunjang Proses Pembelajaran dan Kesehatan Siswa SMP PGRI 1 Tempurejo","authors":"Audri Mely Prabandari, Erika Divian Chandhani, Nurul Kasanah, Pria Nur Wulandari, Anisa Septi Pratiwi, Latifa Widi, Inayati Hamidah, Vandaria Dewi Cahyani, Muhammad Syahreza hery Putra, Rifqi Abrori, Batrisyia Rumidzati, Alex Harijanto","doi":"10.22236/solma.v12i2.12352","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12352","url":null,"abstract":"Background: Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka perlu generasi yang memiliki kompetensi unggul dalam menghadapi era tersebut dengan cara mengembangkan media dari penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia pendidikan. Sayangnya, di SMP PGRI 1 Tempurejo belum ada fasilitas media yang dapat digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran di sekolah. Adanya pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara sebagai bentuk untuk meningkatkan kompetensi siswa serta sebagai sarana penunjang proses pembelajaran dan kesehatan siswa. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu menggunakan pendekatan Service Learning. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya yang berisi pemberian materi dan pelatihan pembuatan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor. Hasil: Hasil menunjukkan data dari angket dan hasil nilai pre-test serta post-test menunjukkan presentase respon siswa sebesar 88% hal ini menunjukkan kriteria sangat positif. Hasil belajar siswa pretest rata-rata nilainya sebesar 62.67 dan nilai rata-rata hasil belajar pada posttest sebesar 85.33. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan hasil belahar siswa sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis sensor pokok bahasan suhu. Kesimpulan: Siswa SMP PGRI 1 Tempurejo sebagai peserta dalam pelatihan ini sudah mampu memahami bagaimana pembuatan dan penggunaan media pengatur sirkulasi udara berbasis sensor untuk menunjang proses pembelajaran dan kesehatan di sekolah.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-02DOI: 10.22236/solma.v12i2.12247
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Melalui Literasi, Waqaf Sebagai, Instrumen Filantropi, Islam Kholik, Moh Ahsan Sohifur, Rizal, Muhammad Masykur Baiquni, Filantropi Islam, Pemberdayaan Wakaf
Background: Sebagai wilayah dengan lahan pertanian yang luas dan subur, seharusnya Pamotan berhasil menjadi desa dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Faktanya kesejahteraan di Desa Pamotan khususnya di dusun Ubalan dan Umbulrejo masih menjadi masalah serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode wakaf dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode: Melalui pendampingan berbasis literasi terkait pengembangan wakaf produktif yang selama ini mengalami kendala, kurangnya kesadaran masyarakat, dan kurangnya dukungan dari pemangku kepentingan. Partisipasi aksi (PAR) diimplementasikan dalam bentuk kolaborasi antara masyarakat dan peneliti dalam merumuskan masalah, merencanakan tindakan, hingga proses evaluasi dan pemantauan. Hasil: Masyarakat (tim pengelola) bersama peneliti berhasil menyusun sistematika pengelolaan dan berperan sebagai pemicu kesadaran masyarakat lain di luar kelompok program pelaksanaan wakaf produktif, berjalan sesuai harapan. Kesimpulan: Terciptanya sistematika pengelolaan wakaf pada dua dusun mitra sebagai acuan dalam mengelola dusun.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Literasi Waqaf Sebagai Instrumen Filantropi Islam","authors":"Pemberdayaan Masyarakat Desa, Melalui Literasi, Waqaf Sebagai, Instrumen Filantropi, Islam Kholik, Moh Ahsan Sohifur, Rizal, Muhammad Masykur Baiquni, Filantropi Islam, Pemberdayaan Wakaf","doi":"10.22236/solma.v12i2.12247","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12247","url":null,"abstract":"Background: Sebagai wilayah dengan lahan pertanian yang luas dan subur, seharusnya Pamotan berhasil menjadi desa dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Faktanya kesejahteraan di Desa Pamotan khususnya di dusun Ubalan dan Umbulrejo masih menjadi masalah serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode wakaf dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode: Melalui pendampingan berbasis literasi terkait pengembangan wakaf produktif yang selama ini mengalami kendala, kurangnya kesadaran masyarakat, dan kurangnya dukungan dari pemangku kepentingan. Partisipasi aksi (PAR) diimplementasikan dalam bentuk kolaborasi antara masyarakat dan peneliti dalam merumuskan masalah, merencanakan tindakan, hingga proses evaluasi dan pemantauan. Hasil: Masyarakat (tim pengelola) bersama peneliti berhasil menyusun sistematika pengelolaan dan berperan sebagai pemicu kesadaran masyarakat lain di luar kelompok program pelaksanaan wakaf produktif, berjalan sesuai harapan. Kesimpulan: Terciptanya sistematika pengelolaan wakaf pada dua dusun mitra sebagai acuan dalam mengelola dusun.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-30DOI: 10.22236/solma.v12i1.9954
Titih Huriah, Falasifah Ani Yuniarti, Agustin Rahmawati
Background: Dampak pandemic Covid-19 terjadi di berbagai sektor, salahsatunya adalah sektor pendidikan. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi angka penularan Covid-19 dalam sektor pendidikan adalah dengan melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring). Keluhan yang sering terjadi pada kegiatan pembelajaran secara daring adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS adalah satu keadaan dimana pergelangan tangan dan jari-jari tangan terasa sakit, mati rasa, atau kesemutan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan pencegahan kejadian CTS pada mahasiswa keperawatan yang melakukan pembelajaran daring. Metode: Kegiatan edukasi pencegahan CTS di fokuskan pada mahasiswa angkatan keperawatan UNISA Yogyakarta Angkatan 2020 yang mengikuti pembelajaran daring secara penuh. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan melalui media zoom. Materi edukasi yang diberikan berupa pengetahuan terkait CTS serta pendampingan dalam melakukan pencegahan CTS. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keluhan CTS adalah CTS-Q (Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire). Hasil: Mahasiswa yang hadir pada pertemuan pengabdian masyarakat berjumlah 213 orang pada pertemuan satu dan 78 mahasiswa pada pertemuan dua. Rata-rata skala nyeri mahasiswa keperawatan UNISA Yogyakarta angkatan 2020 selama masa pembelajaran daring masih dalam skala ringan antara 2-3, dan yang paling besar adalah keluhan nyeri punggung. Hasil skrining menunjukkan sebagian besar mahasiswa menggunakan gadget 5-8 jam sehari. Kesimpulan: Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan terdapat penurunan keluhan sakit di pergelangan tangan pada mahasiswa yang melakukan pembelajaran daring setelah dilakukannya senam CTS secara rutin dengan nilai p value 0,027.
{"title":"Edukasi Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pembelajaran Daring Mahasiswa Keperawatan","authors":"Titih Huriah, Falasifah Ani Yuniarti, Agustin Rahmawati","doi":"10.22236/solma.v12i1.9954","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i1.9954","url":null,"abstract":"Background: Dampak pandemic Covid-19 terjadi di berbagai sektor, salahsatunya adalah sektor pendidikan. Kebijakan pemerintah untuk mengurangi angka penularan Covid-19 dalam sektor pendidikan adalah dengan melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring). Keluhan yang sering terjadi pada kegiatan pembelajaran secara daring adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS). CTS adalah satu keadaan dimana pergelangan tangan dan jari-jari tangan terasa sakit, mati rasa, atau kesemutan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk melakukan pencegahan kejadian CTS pada mahasiswa keperawatan yang melakukan pembelajaran daring. Metode: Kegiatan edukasi pencegahan CTS di fokuskan pada mahasiswa angkatan keperawatan UNISA Yogyakarta Angkatan 2020 yang mengikuti pembelajaran daring secara penuh. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan melalui media zoom. Materi edukasi yang diberikan berupa pengetahuan terkait CTS serta pendampingan dalam melakukan pencegahan CTS. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keluhan CTS adalah CTS-Q (Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire). Hasil: Mahasiswa yang hadir pada pertemuan pengabdian masyarakat berjumlah 213 orang pada pertemuan satu dan 78 mahasiswa pada pertemuan dua. Rata-rata skala nyeri mahasiswa keperawatan UNISA Yogyakarta angkatan 2020 selama masa pembelajaran daring masih dalam skala ringan antara 2-3, dan yang paling besar adalah keluhan nyeri punggung. Hasil skrining menunjukkan sebagian besar mahasiswa menggunakan gadget 5-8 jam sehari. Kesimpulan: Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan terdapat penurunan keluhan sakit di pergelangan tangan pada mahasiswa yang melakukan pembelajaran daring setelah dilakukannya senam CTS secara rutin dengan nilai p value 0,027.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132003281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-01DOI: 10.22236/solma.v11i3.9918
Nurhalizah Nurhalizah, G. Pradana, Anni Kholilah Siregar, Khairunnisa Khairunnisa, Nurhamidah Hasibuan
Background: Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk intrakulikuler yang termasuk dalam pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN ini bertujuan untuk dapat menyelesaikan berbagai problematika yang terjadi di Desa Gunung Meriah yang meliputi bidang pendidikan, sosial masyarakat, dan lingkungan. Metode: Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode PAR (Participatory Action Research) yaitu metode yang melibatkan masyarakat secara aktif. Pelaksanaan KKN ini dimulai pada 18 Juli 2022 sampai dengan 18 Agustus 2022 di Desa Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Terdapat 2 program dalam pelaksanaan KKN yang terdiri dari Program Utama dan Program Bantuan dimana masing-masing program memiliki beberapa kegiatan. Hasil: Program utama terdiri dari, kelas khusus untuk mengatasi buta huruf, bimbingan belajar (les), mengajar ngaji, kesehatan, perpustakaan, pembuatan pupuk organik cair, pembuatan nomor rumah, menonton film islami bersama, senam, dan lomba-lomba. Sedangkan program bantuan terdiri dari kegiatan pengajaran formal, gotong royong, pengajian (wirit) rutin, pembuatan gapura 17-an, pembukaan jalan untuk pariwisata, dan kegiatan seminar. Kesimpulan: seluruh program yang telah dilaksanakan selama sebulan penuh, dapat disimpulkan bahwa program telah dilaksanakan dengan baik dan lancar, serta tidak ada kendala sama sekali dalam menjalankan setiap program.
{"title":"Pengembangan Desa dengan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata untuk Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas, Maju, dan Berdaya Saing","authors":"Nurhalizah Nurhalizah, G. Pradana, Anni Kholilah Siregar, Khairunnisa Khairunnisa, Nurhamidah Hasibuan","doi":"10.22236/solma.v11i3.9918","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.9918","url":null,"abstract":"Background: Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk intrakulikuler yang termasuk dalam pengimplementasian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN ini bertujuan untuk dapat menyelesaikan berbagai problematika yang terjadi di Desa Gunung Meriah yang meliputi bidang pendidikan, sosial masyarakat, dan lingkungan. Metode: Metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode PAR (Participatory Action Research) yaitu metode yang melibatkan masyarakat secara aktif. Pelaksanaan KKN ini dimulai pada 18 Juli 2022 sampai dengan 18 Agustus 2022 di Desa Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Terdapat 2 program dalam pelaksanaan KKN yang terdiri dari Program Utama dan Program Bantuan dimana masing-masing program memiliki beberapa kegiatan. Hasil: Program utama terdiri dari, kelas khusus untuk mengatasi buta huruf, bimbingan belajar (les), mengajar ngaji, kesehatan, perpustakaan, pembuatan pupuk organik cair, pembuatan nomor rumah, menonton film islami bersama, senam, dan lomba-lomba. Sedangkan program bantuan terdiri dari kegiatan pengajaran formal, gotong royong, pengajian (wirit) rutin, pembuatan gapura 17-an, pembukaan jalan untuk pariwisata, dan kegiatan seminar. Kesimpulan: seluruh program yang telah dilaksanakan selama sebulan penuh, dapat disimpulkan bahwa program telah dilaksanakan dengan baik dan lancar, serta tidak ada kendala sama sekali dalam menjalankan setiap program.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128686501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-01DOI: 10.22236/solma.v11i3.10387
M. Yunus, A. Hasyim, Surahman Nur, Hasria Alang, Wiwik Wiji Astuti
Background: Pemahaman sikap terhadap lingkungan sangat penting untuk unsaha konservasi alam semesta. Namun, masih banyak manusia yang mengabaikan lingkungan sekitar bahkan merusaknya. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya siswa SDIT Nurul Fikri tentang pemahaman sikap konservasi secara dini untuk menyayangi makhluk ciptaan Allah SWT. Metode: Tiga tahapan yaitu observasi, koordinasi jadwal, dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan pemberian pretes dan pos test. Hasil: Menunjukkan antusiasme yang sangat besar dari peserta yang dapat diamati dari jawaban yang diberikan akan pemahaman pentingnya melindungi dan menyayangi makhluk hidup sebagai ciptaan Allah SWT. Kesimpulan: Kegiatan PKM ini dikategorikan berhasil. Meskipun masih ada beberapa peserta yang belum memahami secara sempurna, setidaknya para peserta telah memahami arti penting makhluk hidup sehingga harus dijaga kelestariannya. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, karena adanya kerjasama antara tim pengabdian dan mitra, terlihat dari antusiasme peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Hal ini dikarenakan materi yang diberikan dikemas menarik dengan adanya visualisasi contoh menggunakan awetan atau gambar berbingkai.
{"title":"Menanamkan Jiwa Konservasi Dini Pada Siswa SDIT Nurul Fikri Makassar Melalui Materi “Ayo Menyayangi Makhluk Ciptaan Allah”","authors":"M. Yunus, A. Hasyim, Surahman Nur, Hasria Alang, Wiwik Wiji Astuti","doi":"10.22236/solma.v11i3.10387","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10387","url":null,"abstract":"Background: Pemahaman sikap terhadap lingkungan sangat penting untuk unsaha konservasi alam semesta. Namun, masih banyak manusia yang mengabaikan lingkungan sekitar bahkan merusaknya. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya siswa SDIT Nurul Fikri tentang pemahaman sikap konservasi secara dini untuk menyayangi makhluk ciptaan Allah SWT. Metode: Tiga tahapan yaitu observasi, koordinasi jadwal, dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan pemberian pretes dan pos test. Hasil: Menunjukkan antusiasme yang sangat besar dari peserta yang dapat diamati dari jawaban yang diberikan akan pemahaman pentingnya melindungi dan menyayangi makhluk hidup sebagai ciptaan Allah SWT. Kesimpulan: Kegiatan PKM ini dikategorikan berhasil. Meskipun masih ada beberapa peserta yang belum memahami secara sempurna, setidaknya para peserta telah memahami arti penting makhluk hidup sehingga harus dijaga kelestariannya. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, karena adanya kerjasama antara tim pengabdian dan mitra, terlihat dari antusiasme peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Hal ini dikarenakan materi yang diberikan dikemas menarik dengan adanya visualisasi contoh menggunakan awetan atau gambar berbingkai.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127997671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-01DOI: 10.22236/solma.v11i3.10165
Herdin Muhtarom, Nur Cahyo Firdaus, Nur Isal, Muhammad Ikhsan Muzaki, Melina Supriyanti, Mila Nursindi Rahayu, Jumardi Jumardi
Background: Desa Mekarsari, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Salah satu daerah yang menjadi lokasi dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN-Dik) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Uhamka. Tercatat dalam data terdapat beberapa sekolah yang ada di Desa Mekarari mulai dari SD, Madrasah Aliyah, SMK, dan SMA. Pesatnya modernisasi di era sekarang, membuat banyak perubahan dan kebiasaan yang berubah, seperti banyaknya anak-anak di Desa Mekarsari yang cenderung memilih memainkan gadget untuk bermain game online atau sosial media dibadingkan dengan permainan tradisional. Padahal permainan tradisional memiliki nilai-nilai budaya dan bisa menjadikan anak-anak kreatif. Untuk itu kami kelompok 8 KKN-Dik melakukan program kerja untuk memperkenalkan mainan tradisional egrang kepada anak-anak di desa Mekarsari. Metode: Penyuluhan tentang permainan tradisional egrang kepada anak-anak secara langsung, mengedukasi dan melatih cara menggunakan permainan tradisonal egrang kepada anak-anak. Hasil: Program kerja yang dilakukan kelompok kami dapat dikatakan berhasil karena bisa menarik perhatian dan antusisas anak-anak di Desa Mekarsari untuk berlatih permainan egrang dan sekaligus belajar tentang sejarah permainan tradisional egrang. Kesimpulan: Dengan diperkenalkannya mainan tradisional egrang kepada anak-anak di desa Mekarsasi bertujuan agar eksistensi permainan tradisional tetap dilestarikan oleh anak-anak Milenial karena merupakan warisan nenek moyang.
{"title":"Pendampingan, Pembuatan dan Pemanfaan Alat Permainan Tradisional Egrang Bagi Masyrakat Milenial","authors":"Herdin Muhtarom, Nur Cahyo Firdaus, Nur Isal, Muhammad Ikhsan Muzaki, Melina Supriyanti, Mila Nursindi Rahayu, Jumardi Jumardi","doi":"10.22236/solma.v11i3.10165","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10165","url":null,"abstract":"Background: Desa Mekarsari, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Salah satu daerah yang menjadi lokasi dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN-Dik) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Uhamka. Tercatat dalam data terdapat beberapa sekolah yang ada di Desa Mekarari mulai dari SD, Madrasah Aliyah, SMK, dan SMA. Pesatnya modernisasi di era sekarang, membuat banyak perubahan dan kebiasaan yang berubah, seperti banyaknya anak-anak di Desa Mekarsari yang cenderung memilih memainkan gadget untuk bermain game online atau sosial media dibadingkan dengan permainan tradisional. Padahal permainan tradisional memiliki nilai-nilai budaya dan bisa menjadikan anak-anak kreatif. Untuk itu kami kelompok 8 KKN-Dik melakukan program kerja untuk memperkenalkan mainan tradisional egrang kepada anak-anak di desa Mekarsari. Metode: Penyuluhan tentang permainan tradisional egrang kepada anak-anak secara langsung, mengedukasi dan melatih cara menggunakan permainan tradisonal egrang kepada anak-anak. Hasil: Program kerja yang dilakukan kelompok kami dapat dikatakan berhasil karena bisa menarik perhatian dan antusisas anak-anak di Desa Mekarsari untuk berlatih permainan egrang dan sekaligus belajar tentang sejarah permainan tradisional egrang. Kesimpulan: Dengan diperkenalkannya mainan tradisional egrang kepada anak-anak di desa Mekarsasi bertujuan agar eksistensi permainan tradisional tetap dilestarikan oleh anak-anak Milenial karena merupakan warisan nenek moyang.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130877267","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Budidaya udang diwilayah pesisir pantai sebagian besar menjadi pencaharian bagi masyarakat di Aceh Utara. Pemberian pakan udang dilakukan secara manual pada saat pagi dan sore dengan cara menaburkan pakan ke dalam tambak. Pemberian pakan tersebut tidak efektif karena terikat dengan waktu dan ukuran pakan yang diberikan. Hal tersebut yang melatar belakangi tim pengabdian memberikan pengetahuan dengan memperkenalkan prototipe berupa teknologi alat pemberi pakan secara otomatis. Metode: Metode yang dilakukan adalah observasi, perancangan dengan cara merakit dan sosialisasi, serta memperaktekkan secara langsung penggunaan alat otomatis tersebut. Hasil: Hasil pengabdian menunjukkan bahwa petani tambak udang sangat termotivasi untuk dapat segera menggunakan alat pakan udang otomatis karena sangat tepat dalam memperbaiki manajemen pemberian pakan sehingga dapat berkelanjutan agar ketahanan pangan terjaga. Teknologi yang digunakan berupa mikrokontroller Arduino Uno, sensor ultrasonik sebagai pendeteksi volume pakan, RTC sebagai modul pewaktu, Lcd sebagai penampil informasi hari, tanggal, bulan, modul relay, driver motor, dan motor DC. Kesimpulan: Harapan pengabdian kepada masyarakat ini adalah akan memberikan pengetahuan dan temuan baru untuk petani tambak sehingga petani mampu merancang pemberian pakan udang secara otomatis untuk memudahkan pemberian pakan agar meningkatkan produktivitas serta menghasilkan kualitas udang.
{"title":"Sosialisasi Peningkatan Kualitas Produktivitas Panen Udang Melalui Pemberian Pakan Udang Secara Otomatis di Meunasah Aron","authors":"Raihan Putri, Asran Asran, Arnawan Hasibuan, K. Kartika, Faisal Faisal, Saifannur Saifannur","doi":"10.22236/solma.v11i3.10492","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10492","url":null,"abstract":"Background: Budidaya udang diwilayah pesisir pantai sebagian besar menjadi pencaharian bagi masyarakat di Aceh Utara. Pemberian pakan udang dilakukan secara manual pada saat pagi dan sore dengan cara menaburkan pakan ke dalam tambak. Pemberian pakan tersebut tidak efektif karena terikat dengan waktu dan ukuran pakan yang diberikan. Hal tersebut yang melatar belakangi tim pengabdian memberikan pengetahuan dengan memperkenalkan prototipe berupa teknologi alat pemberi pakan secara otomatis. Metode: Metode yang dilakukan adalah observasi, perancangan dengan cara merakit dan sosialisasi, serta memperaktekkan secara langsung penggunaan alat otomatis tersebut. Hasil: Hasil pengabdian menunjukkan bahwa petani tambak udang sangat termotivasi untuk dapat segera menggunakan alat pakan udang otomatis karena sangat tepat dalam memperbaiki manajemen pemberian pakan sehingga dapat berkelanjutan agar ketahanan pangan terjaga. Teknologi yang digunakan berupa mikrokontroller Arduino Uno, sensor ultrasonik sebagai pendeteksi volume pakan, RTC sebagai modul pewaktu, Lcd sebagai penampil informasi hari, tanggal, bulan, modul relay, driver motor, dan motor DC. Kesimpulan: Harapan pengabdian kepada masyarakat ini adalah akan memberikan pengetahuan dan temuan baru untuk petani tambak sehingga petani mampu merancang pemberian pakan udang secara otomatis untuk memudahkan pemberian pakan agar meningkatkan produktivitas serta menghasilkan kualitas udang.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131016078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-01DOI: 10.22236/solma.v11i3.10185
M. Christanti, Puri Bestari Mardani
Background: Penelitian ini sebagai tindak lanjut kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Baros, Serang, Banten sejak tahun 2020. Berdasarkan keberhasilan dalam pembuatan Instagram Desa, tim meningkatkan level kegiatan pada pemanfaatan Instagram untuk menginformasikan kearifan lokal desa. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan instagram sebagai informasi wisata religi dan budaya desa. Metode: Mitra pengabdian adalah pengelola media sosial berjumlah tiga orang. Tim menggunakan kombinasi metode ceramah, pendampingan pembuatan konten, diskusi dan refleksi. Pengumpullan data berdasarkan wawancara dan dokumentasi. Hasil: Hasil temuan utama kegiatan ini yaitu Desa Baros memiliki kearifan lokal berupa wisata religi makam kramat Syekh Tubagus Kholifah. Tiga temuan pendukung kegiatan ini: (1) peningkatan pengetahuan pentingnya informasi wisata religi dan budaya; (2) eksplorasi wisata religi; (3) alur produksi konten Instagram. Kesimpulan: Kegiatan ini mencapai target yaitu peserta memanfaatkan Instagram sebagai informasi wisata religi makam kramat Syekh Tubagus Kholifah dengan baik.
{"title":"Pemanfaatan Instagram sebagai Informasi Wisata Religi","authors":"M. Christanti, Puri Bestari Mardani","doi":"10.22236/solma.v11i3.10185","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10185","url":null,"abstract":"Background: Penelitian ini sebagai tindak lanjut kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Baros, Serang, Banten sejak tahun 2020. Berdasarkan keberhasilan dalam pembuatan Instagram Desa, tim meningkatkan level kegiatan pada pemanfaatan Instagram untuk menginformasikan kearifan lokal desa. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan instagram sebagai informasi wisata religi dan budaya desa. Metode: Mitra pengabdian adalah pengelola media sosial berjumlah tiga orang. Tim menggunakan kombinasi metode ceramah, pendampingan pembuatan konten, diskusi dan refleksi. Pengumpullan data berdasarkan wawancara dan dokumentasi. Hasil: Hasil temuan utama kegiatan ini yaitu Desa Baros memiliki kearifan lokal berupa wisata religi makam kramat Syekh Tubagus Kholifah. Tiga temuan pendukung kegiatan ini: (1) peningkatan pengetahuan pentingnya informasi wisata religi dan budaya; (2) eksplorasi wisata religi; (3) alur produksi konten Instagram. Kesimpulan: Kegiatan ini mencapai target yaitu peserta memanfaatkan Instagram sebagai informasi wisata religi makam kramat Syekh Tubagus Kholifah dengan baik.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133906210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}