Background: Dating Violence is an act of threats by someone in a relationship of abusive behavior to control a partner. In Indonesia, one in five adolescents experiences sexual violence, and 32% of adolescents in grades 7-12 report having experienced dating violence. This service aims to provide information related to dating violence that is useful for maintaining reproductive health. Methods: Activities are carried out in 3 stages: preparation, implementation, and evaluation. At the implementation stage, pretest, counseling, and posttest were carried out on 50 students. The service was carried out at SMK N 2 Slawi, Tegal Regency. Results: Increased information about dating violence. And the hope is that youth cadres are formed that can provide information about dating violence and how to deal with it. Conclusion: Students enthusiastically follow the material presented and obtain information about dating violence.
{"title":"Edukasi “Dating Violence” Untuk Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa Smk N 2 Slawi Kabupaten Tegal","authors":"Riska Arsita Harnawati, Adevia Maulidya Chikmah, Istiqomah Dwi Andari, Mutiarawati","doi":"10.22236/solma.v11i3.9940","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.9940","url":null,"abstract":"Background: Dating Violence is an act of threats by someone in a relationship of abusive behavior to control a partner. In Indonesia, one in five adolescents experiences sexual violence, and 32% of adolescents in grades 7-12 report having experienced dating violence. This service aims to provide information related to dating violence that is useful for maintaining reproductive health. Methods: Activities are carried out in 3 stages: preparation, implementation, and evaluation. At the implementation stage, pretest, counseling, and posttest were carried out on 50 students. The service was carried out at SMK N 2 Slawi, Tegal Regency. Results: Increased information about dating violence. And the hope is that youth cadres are formed that can provide information about dating violence and how to deal with it. Conclusion: Students enthusiastically follow the material presented and obtain information about dating violence.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129921598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.22236/solma.v11i3.9741
Sony Susanto, Sigit Winarto
Background: Sosial berkelanjutan (Social Sustainability) merupakan hal yang perlu menjadi perhatian dalam pengembangan desa hal tersebut mengacu pada tindakan yang mendukung pengembangan desa selaras dengan keperdulian terhadap lingkungan. Permasalahan mitra yang beberapa dusun alami yaitu kekeringan, dimana hal ini merupakan fokus utama yang perlu diselesaikan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2022. Metode: Tim pengabdi melakukan Focus Grup Discussion (FGD), benchmarking dan edukasi pengelolaan air yang berkelanjutan. Hasil: Hasil program pengabdian yaitu revitalisasi peran kader BUMDES dan pengelolaan air, sehingga air bisa di distribusikan ke seluruh masyarakat. Rencana tindak lanjut dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan monitoring evaluasi hasil tindak lanjut FGD dan benchmarking yang sudah dilakukan. Kesimpulan: Monitoring pengelolaaan air yang sustainable perlu dilakukan agar dapat terus berjalan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
{"title":"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Revitalisasi Bumdes Berbasis Sosial Berkelanjutan","authors":"Sony Susanto, Sigit Winarto","doi":"10.22236/solma.v11i3.9741","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.9741","url":null,"abstract":"Background: Sosial berkelanjutan (Social Sustainability) merupakan hal yang perlu menjadi perhatian dalam pengembangan desa hal tersebut mengacu pada tindakan yang mendukung pengembangan desa selaras dengan keperdulian terhadap lingkungan. Permasalahan mitra yang beberapa dusun alami yaitu kekeringan, dimana hal ini merupakan fokus utama yang perlu diselesaikan. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2022. Metode: Tim pengabdi melakukan Focus Grup Discussion (FGD), benchmarking dan edukasi pengelolaan air yang berkelanjutan. Hasil: Hasil program pengabdian yaitu revitalisasi peran kader BUMDES dan pengelolaan air, sehingga air bisa di distribusikan ke seluruh masyarakat. Rencana tindak lanjut dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan monitoring evaluasi hasil tindak lanjut FGD dan benchmarking yang sudah dilakukan. Kesimpulan: Monitoring pengelolaaan air yang sustainable perlu dilakukan agar dapat terus berjalan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122697288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.22236/solma.v11i3.10033
Ridha Nirmalasari, Dona Husnul Khatimah, M. Riffai’i, Muhamad Nahwadin, Rahmawati
Background: Kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa IAIN Palangka Raya di Desa Garung, mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dan sosial kemasyarakatan guna mewujudkan cita-cita serta harapan, seraya menghasilkan karya yang akan bermanfaat dan berkesan bagi masyarakat di Desa Garung, Kec. Jabiren Raya. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan alternatif terhadap permasalahan sampah yang ada di masyarakat, khususnya sampah anorganik sehingga memiliki nilai ekonomis dan kebermanfaatan, serta untuk meningkatkan kreativitas anak-anak di desa, khususnya siswa di SDN Garung-2 dalam membuat kerajinan tangan dari stik es krim. Program pengabdian yang dilakukan dimaksudkan untuk mengurangi sampah yang berserakan dimana-mana, yang kemudian diolah menjadi sebuah kerajinan tangan. Metode: PAR (Participatory Action Research) yaitu pengabdian berbasis masalah yang ditemukan kemudian memberikan solusi alternatif. Hasil: Pemanfaatan sampah tersebut menjadikan sebuah kerajinan untuk meningkatkan kreativitas bagi siswa SDN Garung-2, dengan metode daur ulang untuk menghasilkan suatu karya yang bernilai seni dan ekonomis. Kesimpulan: Diperkenalkannya metode PAR dengan cara 5T (To Know, To Understand, To Plan, To Action, To Reflection) untuk menemukan solusi alternatif dari sebuah masalah sampah menjadikan kerajinan sebagai kreativitas siswa.
{"title":"Pendampingan Pengolahan Sampah Menjadi Kerajinan Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Di Desa Garung","authors":"Ridha Nirmalasari, Dona Husnul Khatimah, M. Riffai’i, Muhamad Nahwadin, Rahmawati","doi":"10.22236/solma.v11i3.10033","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10033","url":null,"abstract":"Background: Kegiatan pengabdian dosen dan mahasiswa IAIN Palangka Raya di Desa Garung, mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dan sosial kemasyarakatan guna mewujudkan cita-cita serta harapan, seraya menghasilkan karya yang akan bermanfaat dan berkesan bagi masyarakat di Desa Garung, Kec. Jabiren Raya. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan alternatif terhadap permasalahan sampah yang ada di masyarakat, khususnya sampah anorganik sehingga memiliki nilai ekonomis dan kebermanfaatan, serta untuk meningkatkan kreativitas anak-anak di desa, khususnya siswa di SDN Garung-2 dalam membuat kerajinan tangan dari stik es krim. Program pengabdian yang dilakukan dimaksudkan untuk mengurangi sampah yang berserakan dimana-mana, yang kemudian diolah menjadi sebuah kerajinan tangan. Metode: PAR (Participatory Action Research) yaitu pengabdian berbasis masalah yang ditemukan kemudian memberikan solusi alternatif. Hasil: Pemanfaatan sampah tersebut menjadikan sebuah kerajinan untuk meningkatkan kreativitas bagi siswa SDN Garung-2, dengan metode daur ulang untuk menghasilkan suatu karya yang bernilai seni dan ekonomis. Kesimpulan: Diperkenalkannya metode PAR dengan cara 5T (To Know, To Understand, To Plan, To Action, To Reflection) untuk menemukan solusi alternatif dari sebuah masalah sampah menjadikan kerajinan sebagai kreativitas siswa.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128187899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.22236/solma.v11i3.9167
Angela Klaudia Danu, Handrianus Dwianot Momang, Priska Filomena Iku, Petrus Sii
Background: Berkembanganya IPTEK dan didukung oleh Era revolusi industri 4.0, dimanfaatkan oleh peserta didik untuk memudahkan memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi dari media cetak maupun elektronik. Berdasarkan hal tersebut, kondisi ini menjadi tantangan baru seorang pendidik untuk memberikan pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Tujuan penelitian ini, memberikan informasi berupa prosedur dan langkah-langkah menghasilkan suatu buku digital demi menunjang kegiatan pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik di jenjang SMK. Metode: metode yang digunakan pendekatan kebutuhan pengguna, yaitu pemberian pelatihan (workshop). Adapun, langkah-langkah dalam kegiatan, yaitu: (1) Penentuan lokasi mitra, (2) penentuan peserta pelatihan, (3) menggali informasi data awal, (4) menyusun materi pelatihan, (5) mencetak materi latihan (6) merencanakan jadwal dan ruang pelatihan, (7) pelaksanaan pelatihan, (8) mengevaluasi pelatihan, (9) mencetak sertifikat yang akan dibagikan serta (10) menyusun laporan akhir pelatihan.. Hasil: guru di SMK Elanus mampu menghasilkan e-book ajar yang baik. Dibuktikan dengan adanya 18 e-book yang terkumpul dan peserta sangat berterima kasih dengan pelatihan yang sudah dilaksanakan Kesimpulan: Pelatihan ini membawa pengaruh positif dan keterampilan yang baik dari para guru di SMK Elanus Ruteng.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Flipbook Bagi Guru Di SMK Elanus Ruteng Tahun Pelajaran 2021/2022","authors":"Angela Klaudia Danu, Handrianus Dwianot Momang, Priska Filomena Iku, Petrus Sii","doi":"10.22236/solma.v11i3.9167","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.9167","url":null,"abstract":"Background: Berkembanganya IPTEK dan didukung oleh Era revolusi industri 4.0, dimanfaatkan oleh peserta didik untuk memudahkan memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi dari media cetak maupun elektronik. Berdasarkan hal tersebut, kondisi ini menjadi tantangan baru seorang pendidik untuk memberikan pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Tujuan penelitian ini, memberikan informasi berupa prosedur dan langkah-langkah menghasilkan suatu buku digital demi menunjang kegiatan pembelajaran bagi pendidik dan peserta didik di jenjang SMK. Metode: metode yang digunakan pendekatan kebutuhan pengguna, yaitu pemberian pelatihan (workshop). Adapun, langkah-langkah dalam kegiatan, yaitu: (1) Penentuan lokasi mitra, (2) penentuan peserta pelatihan, (3) menggali informasi data awal, (4) menyusun materi pelatihan, (5) mencetak materi latihan (6) merencanakan jadwal dan ruang pelatihan, (7) pelaksanaan pelatihan, (8) mengevaluasi pelatihan, (9) mencetak sertifikat yang akan dibagikan serta (10) menyusun laporan akhir pelatihan.. Hasil: guru di SMK Elanus mampu menghasilkan e-book ajar yang baik. Dibuktikan dengan adanya 18 e-book yang terkumpul dan peserta sangat berterima kasih dengan pelatihan yang sudah dilaksanakan Kesimpulan: Pelatihan ini membawa pengaruh positif dan keterampilan yang baik dari para guru di SMK Elanus Ruteng.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114681164","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.22236/solma.v11i3.10208
Siti Kurnia Widi Hastuti, Setianingsih Setianingsih, Ony Linda, Nur Ulfah, Muchamad Rifai
Background: Kejadian stunting secara global cukup tinggi, mencapai 149.2 juta balita atau seperempat dari jumlah balita di dunia. Indonesia memiliki kasus stunting mencapai 24,4% atau 5,33 juta balita. Kasus Stunting mengalami penurunan satunya di Kabupaten Boyolali, dimana sebelumnya pada Kecamatan Kemusu ditemukan angka keluarga dengan risiko kejadian stunting sebanyak 2200 keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab stunting dan menemukan solusi alternatif sebagai upaya pencegahan stunting di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Metode: Melakukan focus group discussion (FGD) dengan sasaran stakeholder terkait (camat, kepala Puskesmas, Pendamping dari BKKBN, kepala Desa, Bidan, bagian gizi, PLKB, dari dinas pertanian, dan Bagian PKH Kecamatan, serta kelompok kekuarga berisiko stunting. Pengabdian ini dilaksanakan di Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Hasil: Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di daerah tersebut kurang optimal dalam penanganan stunting, terlihat dari kurangnya koordinasi antar OPD dan belum optimalnya pengalokasian dana. Pada kelompok pelaksana ditemukan masih banyak kader yang kurang optimal dan kompeten. Sedangkan pada kelompok keluarga berisiko permasalahan utamanya adalah kurangnya pemahaman tentang informasi stunting dan status sosial ekonomi yang rendah. Kesimpulan: Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya risiko stunting di wilayah Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang turut melibatkan berbagai pihak seperti OPD, pelaksana dan keluarga sasaran. Upaya percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak mulai dari tingkat pemerintah sampai tingkat keluarga.
{"title":"Rembug Stunting Sebagai Upaya Percepatan Penurunan Kasus Stunting di Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali","authors":"Siti Kurnia Widi Hastuti, Setianingsih Setianingsih, Ony Linda, Nur Ulfah, Muchamad Rifai","doi":"10.22236/solma.v11i3.10208","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10208","url":null,"abstract":"Background: Kejadian stunting secara global cukup tinggi, mencapai 149.2 juta balita atau seperempat dari jumlah balita di dunia. Indonesia memiliki kasus stunting mencapai 24,4% atau 5,33 juta balita. Kasus Stunting mengalami penurunan satunya di Kabupaten Boyolali, dimana sebelumnya pada Kecamatan Kemusu ditemukan angka keluarga dengan risiko kejadian stunting sebanyak 2200 keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab stunting dan menemukan solusi alternatif sebagai upaya pencegahan stunting di Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Metode: Melakukan focus group discussion (FGD) dengan sasaran stakeholder terkait (camat, kepala Puskesmas, Pendamping dari BKKBN, kepala Desa, Bidan, bagian gizi, PLKB, dari dinas pertanian, dan Bagian PKH Kecamatan, serta kelompok kekuarga berisiko stunting. Pengabdian ini dilaksanakan di Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Hasil: Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di daerah tersebut kurang optimal dalam penanganan stunting, terlihat dari kurangnya koordinasi antar OPD dan belum optimalnya pengalokasian dana. Pada kelompok pelaksana ditemukan masih banyak kader yang kurang optimal dan kompeten. Sedangkan pada kelompok keluarga berisiko permasalahan utamanya adalah kurangnya pemahaman tentang informasi stunting dan status sosial ekonomi yang rendah. Kesimpulan: Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya risiko stunting di wilayah Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang turut melibatkan berbagai pihak seperti OPD, pelaksana dan keluarga sasaran. Upaya percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak mulai dari tingkat pemerintah sampai tingkat keluarga.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121407624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-07DOI: 10.22236/solma.v11i3.10560
Agus Sulistiawan, Denny Nurdiansyah
Background: Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi menjadi merosot dan banyak pengangguran terjadi terutama di daerah pedesaan. Dampak dari pandemi ini menyebabkan penghasilan masyarakat mengalami penurunan. Namun, di wilayah Timur Bojonegoro terdapat sekelompok masyarakat yang memanfaatkan limbah pohon pisang yaitu pelepah pisang menjadi nilai ekonomis di Desa Pomahan Kecamatan Baureno. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan penggunaan mesin pilin yang telah dibuat untuk membantu mempermudah proses pilin dan pintal pelepah pisang menjadi tali agar menghemat waktu dan meningkatkan kuantitas produksi. Metode: Kelompok masyarakat pengrajin pelepah pisang Desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 25 kepala keluarga. Hasil: Pelepah pisang dari hasil panen pisang biasanya menjadi sampah organik yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pelepah pisang dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat sebagai kerajinan tangan, seperti gedebog pluntu atau tali yang digunakan untuk kerajinan tangan yaitu tas, sandal, tempat duduk, dan kerajinan lainnya. Untuk menjadikan tali, sekelompok masyarakat ini masih menggunakan teknik manual dalam proses pilin dan pintal sehingga proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, jika pelepah pisang hanya dijual dalam bentuk uraian tanpa dipilin harga yang didapat juga murah. Hasil yang dicapai dalam pelatihan ini masyarakat desa dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam penggunaan mesin pilin dalam proses pilin dan pintal pelepah pisang sampai menjadi tali yang meningkatkan nilai jual bagi perajin pelepah pisang di Desa Pomahan Kecamatan Baureno.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Dan Penggunaan Mesin Pilin Pelepah Pisang Di Desa Pomahan Kecamatan Baureno","authors":"Agus Sulistiawan, Denny Nurdiansyah","doi":"10.22236/solma.v11i3.10560","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10560","url":null,"abstract":"Background: Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi menjadi merosot dan banyak pengangguran terjadi terutama di daerah pedesaan. Dampak dari pandemi ini menyebabkan penghasilan masyarakat mengalami penurunan. Namun, di wilayah Timur Bojonegoro terdapat sekelompok masyarakat yang memanfaatkan limbah pohon pisang yaitu pelepah pisang menjadi nilai ekonomis di Desa Pomahan Kecamatan Baureno. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan penggunaan mesin pilin yang telah dibuat untuk membantu mempermudah proses pilin dan pintal pelepah pisang menjadi tali agar menghemat waktu dan meningkatkan kuantitas produksi. Metode: Kelompok masyarakat pengrajin pelepah pisang Desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 25 kepala keluarga. Hasil: Pelepah pisang dari hasil panen pisang biasanya menjadi sampah organik yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pelepah pisang dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat sebagai kerajinan tangan, seperti gedebog pluntu atau tali yang digunakan untuk kerajinan tangan yaitu tas, sandal, tempat duduk, dan kerajinan lainnya. Untuk menjadikan tali, sekelompok masyarakat ini masih menggunakan teknik manual dalam proses pilin dan pintal sehingga proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, jika pelepah pisang hanya dijual dalam bentuk uraian tanpa dipilin harga yang didapat juga murah. Hasil yang dicapai dalam pelatihan ini masyarakat desa dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam penggunaan mesin pilin dalam proses pilin dan pintal pelepah pisang sampai menjadi tali yang meningkatkan nilai jual bagi perajin pelepah pisang di Desa Pomahan Kecamatan Baureno.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"4320 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128804245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Puspa Jatim di Desa Klumutan Kabupaten Madiun belum menunjukkan perubahan dan capaian yang signifikan, terutama dalam hal peningkatan kemandirian ekonomi. Pelibatan berfokus pada upaya peningkatan pendapatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Puspa Jatim dalam rangka pemulihan ekonomi akibat wabah Covid-19. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan teknologi kepada warga Desa Klumutan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun khususnya rumah tangga binaan Program Jawa Puspa Provinsi Jawa Timur agar lebih berdaya secara ekonomi. Metode: Bantuan ini fokus pada pengembangan industri kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mitra yang berpartisipasi adalah keluarga penerima manfaat Program Puspa (KPM) Jawa Timur Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Metode yang digunakan dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan terhadap KPM desa Klumutan. Pengabdian ini fokus pada dua bidang yaitu bidang produksi dan pemasaran. Hasil: Hasilnya tampak bahwa setelah dilakukan penyuluhan pelatihan dan pendampingan terdapat Peningkatan Omset Mitra menjadi 75%, yang sebelumnya hanya 10%, Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk yang awalnya 20% menjadi 75%, dan Peningkatan pemahaman dan Ketrampilan Mitra tentang Usaha Kreatif berbasis Digitalisasi Pasar awalnya 10% menjadi 75%.
{"title":"Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Digitalisasi Pasar Pada Masyarakat Penerima Program Jatim Puspa Di Desa Klumutan","authors":"Sumani Sumani, Nanang Cendriono, Liana Vivin Wihartanti","doi":"10.22236/solma.v11i3.10519","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10519","url":null,"abstract":"Background: Pengabdian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Puspa Jatim di Desa Klumutan Kabupaten Madiun belum menunjukkan perubahan dan capaian yang signifikan, terutama dalam hal peningkatan kemandirian ekonomi. Pelibatan berfokus pada upaya peningkatan pendapatan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Puspa Jatim dalam rangka pemulihan ekonomi akibat wabah Covid-19. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat adalah memberikan teknologi kepada warga Desa Klumutan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun khususnya rumah tangga binaan Program Jawa Puspa Provinsi Jawa Timur agar lebih berdaya secara ekonomi. Metode: Bantuan ini fokus pada pengembangan industri kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mitra yang berpartisipasi adalah keluarga penerima manfaat Program Puspa (KPM) Jawa Timur Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Metode yang digunakan dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan terhadap KPM desa Klumutan. Pengabdian ini fokus pada dua bidang yaitu bidang produksi dan pemasaran. Hasil: Hasilnya tampak bahwa setelah dilakukan penyuluhan pelatihan dan pendampingan terdapat Peningkatan Omset Mitra menjadi 75%, yang sebelumnya hanya 10%, Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk yang awalnya 20% menjadi 75%, dan Peningkatan pemahaman dan Ketrampilan Mitra tentang Usaha Kreatif berbasis Digitalisasi Pasar awalnya 10% menjadi 75%.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130236624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-01DOI: 10.22236/solma.v11i3.10518
Sri Lestari, Dewi Tryanasari, Alfina Fitria Rahmasari
Background: Adanya kesulitan pengorganisasian pada implementasi program ekoliterasi sebagai salah satu program penguatan literasi di SD Sukowinangun. Kesulitan terbesar yang dirasakan adalah kurangnya kemampuan tim literasi sekolah untuk merencanakan dan mengembangkan program ekoliterasi dan implementasinya. Untuk meningkatkan keterampilan tim literasi di sekolah dalam merencanakan program ekoliterasi yang relevan dengan kebutuhan pengembangan diri siswa. Metode: Mitra program pendampingan ini adalah SDN 2 Sukowinangun Magetan, dengan jumlah guru yang didampingi adalah 7, dan metode yang dilaksanakan adalah dengan melakasankan analisisis masalah dan kebutuhan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan program, dan evaluasi pendampingan. Hasil: Program workshop dengan materi Identifikasi Perencanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SD berbasis Ekoliterasi telah terlaksana dengan maksimal. Selanjutnya rancangan program dan pendampingan pembuatan Lembar Kerja Siswa pada program ekoliterasi telah diselesaikan. Target program tercapai di mana tim literasi sekolah membuat rancangan program ekoliterasi selama 1 semester serta menjabarkannya dalam bentuk kegiatan terperinci dilengkapi dengan instrument penguatan pemahaman ekoliterasi. Berdasarkan pendampingan, workshop dan evaluasi yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa materi telah tersampaikan dengan baik dan mitra memberikan respon positif atas pelaksanaan.
{"title":"Program Pendampingan Guru Pada Rancangan Program Ekoliterasi di Sekolah Inklusi","authors":"Sri Lestari, Dewi Tryanasari, Alfina Fitria Rahmasari","doi":"10.22236/solma.v11i3.10518","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10518","url":null,"abstract":"Background: Adanya kesulitan pengorganisasian pada implementasi program ekoliterasi sebagai salah satu program penguatan literasi di SD Sukowinangun. Kesulitan terbesar yang dirasakan adalah kurangnya kemampuan tim literasi sekolah untuk merencanakan dan mengembangkan program ekoliterasi dan implementasinya. Untuk meningkatkan keterampilan tim literasi di sekolah dalam merencanakan program ekoliterasi yang relevan dengan kebutuhan pengembangan diri siswa. Metode: Mitra program pendampingan ini adalah SDN 2 Sukowinangun Magetan, dengan jumlah guru yang didampingi adalah 7, dan metode yang dilaksanakan adalah dengan melakasankan analisisis masalah dan kebutuhan, perencanaan kegiatan, pelaksanaan program, dan evaluasi pendampingan. Hasil: Program workshop dengan materi Identifikasi Perencanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SD berbasis Ekoliterasi telah terlaksana dengan maksimal. Selanjutnya rancangan program dan pendampingan pembuatan Lembar Kerja Siswa pada program ekoliterasi telah diselesaikan. Target program tercapai di mana tim literasi sekolah membuat rancangan program ekoliterasi selama 1 semester serta menjabarkannya dalam bentuk kegiatan terperinci dilengkapi dengan instrument penguatan pemahaman ekoliterasi. Berdasarkan pendampingan, workshop dan evaluasi yang telah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa materi telah tersampaikan dengan baik dan mitra memberikan respon positif atas pelaksanaan.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114543437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-01DOI: 10.22236/solma.v11i3.10520
C. Primiani, P. Pujiati, Darmadi Darmadi, Sudarmiani Sudarmiani, S. Sanusi
Background: Literasi merupakan hal mendasar yang harus dimiliki peserta didik agar dapat menghadapi tantangan di era globalisasi. Budaya literasi ini perlu di terapkan sejak dini di berbagai lingkungan baik itu keluraga, masyarakat maupun di sekolah. Salah satu literasi yang dapat dikembangkan di level sekolah khususnya sekolah dasar adalah literasi sains. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan dan kemampuan literasi saina peserta didik di SDN Pajaran Kabupaten Madiun.melalui pelatihan pembuatan herbarium. Metode: Mitra yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SDN pajaran, kabupaten Madiun. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi tahapan observasi, sosialisasi, pelatihan, pembelajaran dan evaluasi program. Hasil: Pelaksanaan kegiatan peduli lingkungan dengan pelatihan pembuatan herbarium di SDN Pajaran Kabupaten Madiun merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi sains peserta didik. Adapun temuan-temuan yang diperoleh antara lain peningkatan keaktifan, motivasi, sikap peduli lingkungan, literasi sains, pengalaman pembuatan project dalam model PJBL. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pelatihan pembuatan herbarium dapat meningkatkan literasi sains peserta didik di SDN Pajaran Kabupaten Madiun. Motivasi belajar IPA meningkat 40%, Sikap peduli lingkungan meningkat 20% serta kemampuan literasi sains meningkat 35%.
{"title":"Pelatihan Pembuatan Herbarium Untuk Meningkatkan Literasi Sains Peserta Didik Sekolah Dasar Di Desa Pajaran Kabupaten Madiun","authors":"C. Primiani, P. Pujiati, Darmadi Darmadi, Sudarmiani Sudarmiani, S. Sanusi","doi":"10.22236/solma.v11i3.10520","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10520","url":null,"abstract":"Background: Literasi merupakan hal mendasar yang harus dimiliki peserta didik agar dapat menghadapi tantangan di era globalisasi. Budaya literasi ini perlu di terapkan sejak dini di berbagai lingkungan baik itu keluraga, masyarakat maupun di sekolah. Salah satu literasi yang dapat dikembangkan di level sekolah khususnya sekolah dasar adalah literasi sains. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan dan kemampuan literasi saina peserta didik di SDN Pajaran Kabupaten Madiun.melalui pelatihan pembuatan herbarium. Metode: Mitra yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah SDN pajaran, kabupaten Madiun. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi tahapan observasi, sosialisasi, pelatihan, pembelajaran dan evaluasi program. Hasil: Pelaksanaan kegiatan peduli lingkungan dengan pelatihan pembuatan herbarium di SDN Pajaran Kabupaten Madiun merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi sains peserta didik. Adapun temuan-temuan yang diperoleh antara lain peningkatan keaktifan, motivasi, sikap peduli lingkungan, literasi sains, pengalaman pembuatan project dalam model PJBL. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pelatihan pembuatan herbarium dapat meningkatkan literasi sains peserta didik di SDN Pajaran Kabupaten Madiun. Motivasi belajar IPA meningkat 40%, Sikap peduli lingkungan meningkat 20% serta kemampuan literasi sains meningkat 35%.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121781319","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Mitra pengabdi adalah Axel Fost Music Labs. (Group) yang merupakan sekelompok musisi di Purwokerto yang memiliki berbagai prestasi dan karya seni musik. Namun, kelompok ini tidak memiliki sarana produksi karya musik secara mandiri dan perlindungan terkait hak cipta yang mengakibatkan terhalangnya proses produksi musik. Tujuan dari pengabdian ini mendorong kelompok musisi ini agar mampu produktif musik edukatif terkait gizi dan olahraga dengan kemudahan yang didapat dari sarana prasarana yang dirancang sehingga mudah terakses dan ekonomis tanpa perlu menyewa studio di luar sehingga waktu untuk memproses karya lebih panjang dan maksimal. Metode: Tim pengabdi melaksanakan pengabdian masyarakat dengan melengkapi peralatan home studio recording dan memberikan serangkaian penyuluhan untuk mengoptimalkan produksi karya termasuk pengurusan Hak Kekayaan Intelektual. Peningkatan pengetahuan mitra diketahui dengan peningkatan skor pre-test dan post-test. Hasil: Penyuluhan yang dilaksanakan berhasil meningkatkan skor pengetahuan 70,67 (skor pre-test) menjadi 92,59 (skor post-test). Home Studio Recording dapat dimanfaatkan mitra untuk memproduksi karya musik untuk edukasi dan penunjang penampilan musik. Pengabdi bersama mitra telah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual bidang Komposisi Musik. Axel Fost Music Labs. (Group) mendapatkan manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat dari segi sarana prasarana, peningkatan pengetahuan dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual.
{"title":"Pemberdayaan Musisi Muda Purwokerto dalam Produksi Musik Edukatif Bidang Gizi dan Olahraga","authors":"Yovita Puri Subardjo, Ajeng Dian Purnamasari, Gumintang Ratna Ramadhan","doi":"10.22236/solma.v11i3.10521","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v11i3.10521","url":null,"abstract":"Background: Mitra pengabdi adalah Axel Fost Music Labs. (Group) yang merupakan sekelompok musisi di Purwokerto yang memiliki berbagai prestasi dan karya seni musik. Namun, kelompok ini tidak memiliki sarana produksi karya musik secara mandiri dan perlindungan terkait hak cipta yang mengakibatkan terhalangnya proses produksi musik. Tujuan dari pengabdian ini mendorong kelompok musisi ini agar mampu produktif musik edukatif terkait gizi dan olahraga dengan kemudahan yang didapat dari sarana prasarana yang dirancang sehingga mudah terakses dan ekonomis tanpa perlu menyewa studio di luar sehingga waktu untuk memproses karya lebih panjang dan maksimal. Metode: Tim pengabdi melaksanakan pengabdian masyarakat dengan melengkapi peralatan home studio recording dan memberikan serangkaian penyuluhan untuk mengoptimalkan produksi karya termasuk pengurusan Hak Kekayaan Intelektual. Peningkatan pengetahuan mitra diketahui dengan peningkatan skor pre-test dan post-test. Hasil: Penyuluhan yang dilaksanakan berhasil meningkatkan skor pengetahuan 70,67 (skor pre-test) menjadi 92,59 (skor post-test). Home Studio Recording dapat dimanfaatkan mitra untuk memproduksi karya musik untuk edukasi dan penunjang penampilan musik. Pengabdi bersama mitra telah mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual bidang Komposisi Musik. Axel Fost Music Labs. (Group) mendapatkan manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat dari segi sarana prasarana, peningkatan pengetahuan dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116211125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}