Pub Date : 2023-08-12DOI: 10.22236/solma.v12i2.12380
Heryyanoor Heryyanoor, Melinda Restu Pertiwi, Diana Hardiyanti
Latar Belakang: kesalahan penerapan gaya kepemimpinan bagi manajer keperawatan berdampak pada kinerja dan produktivitas kerja perawat. Dampak lain juga mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan serta kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mensosialisasikan penerapan gaya kepemimpinan situasional berbudaya organisasi untuk meningkatkan kinerja perawat di rumah sakit. Metode: Kegiatan utama yang dilakukan adalah penyampaian materi sosialisasi yang dilanjutkan dengan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) yang dilakukan di awal dan akhir kegiatan dengan menggunakan formulir diskusi situasi kondisi staf sebagai bahan evaluasi dengan 8 pernyataan kepada 18 manajer keperawatan. Hasil: Terdapat perubahan sikap dan kesamaan persepsi responden tentang penerapan gaya kepemimpinan situasional berbudaya organisasi untuk meningkatkan kinerja perawat sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi. Kesimpulan: kegiatan sosialisasi dapat diterima, diapresiasi, dan dapat diterapkan oleh pengelola keperawatan sebagai upaya peningkatan kinerja perawat di rumah sakit dengan pedoman penelitian dan modul pembelajaran yang telah disampaikan.
{"title":"Sosialisasi Penerapan Kepemimpinan Situasional Berbudaya Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja Perawat","authors":"Heryyanoor Heryyanoor, Melinda Restu Pertiwi, Diana Hardiyanti","doi":"10.22236/solma.v12i2.12380","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12380","url":null,"abstract":"Latar Belakang: kesalahan penerapan gaya kepemimpinan bagi manajer keperawatan berdampak pada kinerja dan produktivitas kerja perawat. Dampak lain juga mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan serta kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mensosialisasikan penerapan gaya kepemimpinan situasional berbudaya organisasi untuk meningkatkan kinerja perawat di rumah sakit. Metode: Kegiatan utama yang dilakukan adalah penyampaian materi sosialisasi yang dilanjutkan dengan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) yang dilakukan di awal dan akhir kegiatan dengan menggunakan formulir diskusi situasi kondisi staf sebagai bahan evaluasi dengan 8 pernyataan kepada 18 manajer keperawatan. Hasil: Terdapat perubahan sikap dan kesamaan persepsi responden tentang penerapan gaya kepemimpinan situasional berbudaya organisasi untuk meningkatkan kinerja perawat sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi. Kesimpulan: kegiatan sosialisasi dapat diterima, diapresiasi, dan dapat diterapkan oleh pengelola keperawatan sebagai upaya peningkatan kinerja perawat di rumah sakit dengan pedoman penelitian dan modul pembelajaran yang telah disampaikan.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen para pelaku usaha mikro kecil (UMK) supaya mereka lebih mampu beradaptasi dengan perkembangan bisnis. Berdasarkan studi pendahuluan, tim pengabdi mengidentifikasi bahwa para pelaku UMK di desa Tanjung Rejo banyak yang memulai usaha tapi dengan kemampuan manajemen yang kurang baik, sehingga para pelaku UMK perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen. Metode: Pengabdian ini terdiri dari sosialisasi/penyuluhan, tutorial dan diskusi (FGD). Materi yang disampaikan meliputi konsep dasar Manajemen dan urgensinya dalam pengelolaan bisnis. Hasil: Dampak langsung yang diperoleh mitra dari pelaksanaan PkM ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam bidang Manajemen Produksi, Manajemen Keuangan dan Manajemen Pemasaran serta manajemen Sumber Daya Manusia. Kesimpulan: Hasil PkM ini juga diharapkan dapat memotivasi para pelaku usaha untuk mempelajari dan mengimplementasikan materi pengabdian yang disampaikan supaya usaha yang digeluti dapat berkembang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa Tanjung Rejo.
背景:这项社区服务(PkM)在北苏门答腊省德利瑟当(Deli Serdang)行政区 Percut Sei Tuan 分区 Tanjung Rejo 村开展。这项服务的目的是提高微型和小型企业(MSE)的知识和管理技能,使其能够更好地适应商业发展。根据初步研究,服务团队发现丹戎里约村的许多微型和小型企业(MSE)经营者在开始创业时管理技能较差,因此微型和小型企业经营者需要提高管理知识和技能。服务方法:这项服务包括社会化/咨询、辅导和讨论(FGDs)。提供的材料包括管理的基本概念及其在企业管理中的紧迫性。结果:合作伙伴从实施该项目中获得的直接影响是,合作伙伴在生产管理、财务管理和营销管理以及人力资源管理领域的知识和技能得到了提高。结论:本项目的成果还有望激励企业参与者学习和实施所提供的服务材料,从而使他们所从事的业务能够在丹戎里约村得到发展和经济增长。
{"title":"Peningkatan Kemampuan Manajemen bagi Pelaku UMK di Desa Tanjung Rejo Kabupaten Deli Serdang","authors":"Adrial Falahi, Julianto Hutasuhut, Abd. Rasyid Syamsuri, Tukimin Lubis, Nur’ain Harahap, Fathin Abdullah","doi":"10.22236/solma.v12i2.12344","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12344","url":null,"abstract":"Background: Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen para pelaku usaha mikro kecil (UMK) supaya mereka lebih mampu beradaptasi dengan perkembangan bisnis. Berdasarkan studi pendahuluan, tim pengabdi mengidentifikasi bahwa para pelaku UMK di desa Tanjung Rejo banyak yang memulai usaha tapi dengan kemampuan manajemen yang kurang baik, sehingga para pelaku UMK perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen. Metode: Pengabdian ini terdiri dari sosialisasi/penyuluhan, tutorial dan diskusi (FGD). Materi yang disampaikan meliputi konsep dasar Manajemen dan urgensinya dalam pengelolaan bisnis. Hasil: Dampak langsung yang diperoleh mitra dari pelaksanaan PkM ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra dalam bidang Manajemen Produksi, Manajemen Keuangan dan Manajemen Pemasaran serta manajemen Sumber Daya Manusia. Kesimpulan: Hasil PkM ini juga diharapkan dapat memotivasi para pelaku usaha untuk mempelajari dan mengimplementasikan materi pengabdian yang disampaikan supaya usaha yang digeluti dapat berkembang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa Tanjung Rejo.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350850","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-12DOI: 10.22236/solma.v12i2.11469
Eka Haryati Yuliany, Mohamad Jakaria, Ervina Mukharomah, Sri Parwanti
Background: Keberadaan penyu telah lama terancam dari alam maupun kegiatan manusia yang membahayakan populasinya. Upaya pelestarian penyu dapat dilakukan melalui pendidikan dan pendekatan partisipatif pada generasi muda. Tujuan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa/i tentang penyu dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap pelestarian penyu. Metode: Peserta pengabdian masyarakat terdiri dari siswa/i kelas VII sebanyak 37 orang. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan metode partisipatif mulai dari ceramah, menonton video, diskusi dan tanya jawab. Teknik pengumpulan data dengan tes dan dokumentasi. Hasil: Hasil pengabdian masyarakat ini ditemukan peningkatan pengetahuan siswa dengan signifikan setelah dilakukan penyampaian materi dan tanya jawab. Di akhir kegiatan pengabdian masyarakat siswa/i memperoleh pengertian terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup dan keberadaan penyu. Kesimpulan: Optimalisasi konservasi penyu menggunakan video dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Selanjutnya ditemukan antusias siswa/i menampilkan keinginan siswa/i dalam melestarikan penyu dalam proses tanya jawab.
{"title":"Sustainable Development Goals: Optimalisasi Konservasi Penyu Melalui Peningkatan Pengetahuan Siswa","authors":"Eka Haryati Yuliany, Mohamad Jakaria, Ervina Mukharomah, Sri Parwanti","doi":"10.22236/solma.v12i2.11469","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.11469","url":null,"abstract":"Background: Keberadaan penyu telah lama terancam dari alam maupun kegiatan manusia yang membahayakan populasinya. Upaya pelestarian penyu dapat dilakukan melalui pendidikan dan pendekatan partisipatif pada generasi muda. Tujuan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa/i tentang penyu dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap pelestarian penyu. Metode: Peserta pengabdian masyarakat terdiri dari siswa/i kelas VII sebanyak 37 orang. Metode pengabdian kepada masyarakat yang digunakan metode partisipatif mulai dari ceramah, menonton video, diskusi dan tanya jawab. Teknik pengumpulan data dengan tes dan dokumentasi. Hasil: Hasil pengabdian masyarakat ini ditemukan peningkatan pengetahuan siswa dengan signifikan setelah dilakukan penyampaian materi dan tanya jawab. Di akhir kegiatan pengabdian masyarakat siswa/i memperoleh pengertian terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup dan keberadaan penyu. Kesimpulan: Optimalisasi konservasi penyu menggunakan video dapat meningkatkan pengetahuan siswa. Selanjutnya ditemukan antusias siswa/i menampilkan keinginan siswa/i dalam melestarikan penyu dalam proses tanya jawab.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350890","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-11DOI: 10.22236/solma.v12i2.12119
Isnaini Salsabilah, Fanita Cahyaning, N. Pusporini, F. Afrianto
Background: Penelitian ini membahas tentang pentingnya fasilitas kesehatan, khususnya Puskesmas, dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk dengan pertimbangan aspek pelayanan dan aksesibilitas. Fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas menjadi pilihan utama masyarakat karena biaya pemeriksaan yang terjangkau dan lokasi yang mudah dijangkau, sesuai dengan standar jangkauan pelayanan sejauh 3.000 meter.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterjangkauan masyarakat di Kota Malang terkait fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas. Metode: penelitian ini, menggunakan metode Network Analisis yaitu dengan menggabungkan antara metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menghitung waktu tempuh antara fasilitas kesehatan dengan permukiman, sedangkan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil dari metode yang diterapkan. Hasil: 81% area di Kota Malang telah memiliki jangkauan <3.000 meter dan waktu tempuh <60 menit dari Puskesmas eksisting. Kesimpulan: Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pandangan tentang bagaimana mengoptimalkan pelayanan Puskesmas eksisting, serta memberikan arahan lokasi penyediaan fasilitas kesehatan serupa pada area yang belum terjangkau.
{"title":"Pemodelan Network Analysis terhadap Keterjangkauan Fasilitas Puskesmas Kota Malang","authors":"Isnaini Salsabilah, Fanita Cahyaning, N. Pusporini, F. Afrianto","doi":"10.22236/solma.v12i2.12119","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12119","url":null,"abstract":"Background: Penelitian ini membahas tentang pentingnya fasilitas kesehatan, khususnya Puskesmas, dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk dengan pertimbangan aspek pelayanan dan aksesibilitas. Fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas menjadi pilihan utama masyarakat karena biaya pemeriksaan yang terjangkau dan lokasi yang mudah dijangkau, sesuai dengan standar jangkauan pelayanan sejauh 3.000 meter.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterjangkauan masyarakat di Kota Malang terkait fasilitas kesehatan tingkat pertama, Puskesmas. Metode: penelitian ini, menggunakan metode Network Analisis yaitu dengan menggabungkan antara metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk menghitung waktu tempuh antara fasilitas kesehatan dengan permukiman, sedangkan kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil dari metode yang diterapkan. Hasil: 81% area di Kota Malang telah memiliki jangkauan <3.000 meter dan waktu tempuh <60 menit dari Puskesmas eksisting. Kesimpulan: Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan pandangan tentang bagaimana mengoptimalkan pelayanan Puskesmas eksisting, serta memberikan arahan lokasi penyediaan fasilitas kesehatan serupa pada area yang belum terjangkau.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Dosen Pendidikan Biologi UMM dan Guru SMPN 1 Sumberpucung telah berkolaborasi mengimplementasikan LS-LC. Namun, masih ditemukan beberapa kendala. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Guru Penggerak dalam analisis penyusunan transkrip dan aliran dialog pembelajaran. Metode: Kegiatan ini dilakukan melalui Workshop dan pendampingan yang diikuti oleh 11 guru (Biologi, Bahasa Indonesia, Sosiologi) yang dilaksana pada Juni 2021-Februari 2022. Tahapan kegiatan meliputi 1). Workshop: pemberian materi tentang aplikasi adobe premier pro, penyusunan analisis transkrip pembelajaran, 2). Pendampingan: pengembangan dan pemanfaatan video pembelajaran. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil: 1) Guru memiliki keterampilan menggunakan aplikasi adobe premiere pro, 2) terwujudnya 3 aliran dialog pembelajaran berbasis LS-LC student center berbasis praktik, 3) terwujudnya 3 video pembelajaran yaitu: (1) Biologi, materi keanekaragaman hayati kelas X, (2) Bahasa Indonesia, materi teks prosedur kelas X, dan (3) Sosiologi, materi kelompok sosial kelas XI. Video berisi pendahuluan, isi materi, dan penutup. Kesimpulan: Guru dapat menyusun analisis transkrip dan aliran dialog pembelajaran berbasis LS-LC serta mengembangkan video pembelajaran menggunakan adobe premiere pro. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pemanfaatan video pembelajaran dengan melibatkan peserta didik pada saat pembelajaran sesuai dengan materi yang telah dikembangkan oleh guru.
背景:UMM生物教育讲师和SMPN 1 Sumberpucung教师合作实施LS-LC。然而,仍然发现了一些障碍。本次活动旨在帮助教师激活者分析成绩单准备和学习对话流程。活动方法这项活动是在 2021 年 6 月至 2022 年 2 月期间,通过由 11 名教师(生物、印尼语、社会学)参加的研讨会和辅导进行的。活动阶段包括 1).工作坊:提供有关 adobe premier pro 应用程序的材料,准备学习记录分析,2).协助:制作和使用学习视频。对数据进行描述性分析。结果1)教师掌握了使用 adobe premiere pro 应用程序的技能;2)实现了基于 LS-LC 学生中心实践的 3 个学习对话流;3)实现了 3 个学习视频,即(1)生物,X 年级生物多样性材料;(2)印尼语,X 年级程序文本材料;(3)社会学,XI 年级社会团体材料。视频包括导言、内容和结尾。结论教师可以对基于 LS-LC 的学习进行成绩单分析和对话流程汇编,并使用 adobe premiere pro 制作学习视频。这项活动的后续工作是根据教师开发的材料,让学生在学习过程中参与学习视频的使用。
{"title":"Membina Guru Penggerak Reflektif Melalui Pendampingan Penyusunan Analisis Transkrip Aliran Dialog Pembelajaran","authors":"Ainur Rofieq, Endrik Nurrohman, Samsun Hadi, Fitroh Nilla Prastika, Hapsari Hapsari, Indrawan Prasetyo","doi":"10.22236/solma.v12i2.11607","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.11607","url":null,"abstract":"Background: Dosen Pendidikan Biologi UMM dan Guru SMPN 1 Sumberpucung telah berkolaborasi mengimplementasikan LS-LC. Namun, masih ditemukan beberapa kendala. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Guru Penggerak dalam analisis penyusunan transkrip dan aliran dialog pembelajaran. Metode: Kegiatan ini dilakukan melalui Workshop dan pendampingan yang diikuti oleh 11 guru (Biologi, Bahasa Indonesia, Sosiologi) yang dilaksana pada Juni 2021-Februari 2022. Tahapan kegiatan meliputi 1). Workshop: pemberian materi tentang aplikasi adobe premier pro, penyusunan analisis transkrip pembelajaran, 2). Pendampingan: pengembangan dan pemanfaatan video pembelajaran. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil: 1) Guru memiliki keterampilan menggunakan aplikasi adobe premiere pro, 2) terwujudnya 3 aliran dialog pembelajaran berbasis LS-LC student center berbasis praktik, 3) terwujudnya 3 video pembelajaran yaitu: (1) Biologi, materi keanekaragaman hayati kelas X, (2) Bahasa Indonesia, materi teks prosedur kelas X, dan (3) Sosiologi, materi kelompok sosial kelas XI. Video berisi pendahuluan, isi materi, dan penutup. Kesimpulan: Guru dapat menyusun analisis transkrip dan aliran dialog pembelajaran berbasis LS-LC serta mengembangkan video pembelajaran menggunakan adobe premiere pro. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pemanfaatan video pembelajaran dengan melibatkan peserta didik pada saat pembelajaran sesuai dengan materi yang telah dikembangkan oleh guru.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"12 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-11DOI: 10.22236/solma.v12i2.9474
Jefrin Sambara, Ni Nyoman Yuliani, Maria Hilaria, Muhamad Satria Mandala Pua Upa
Background: Pemerintah Indonesia bergerak cepat dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan mengeluarkan berbagai kebijakan pemerintah diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku masyarakat, menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mengeluarkan kebijakan kesiapsiagaan desa atau kelurahan menghadapi pandemik Covid-19. Salah satu contoh dengan penggunaan Handsanitizer. Penggunaan Handsanitizer memanfaatkan bahan alam seperti daun sirih, jeruk nipis dan lidah buaya efektif digunakan untuk mencegah pertumbuhan kuman maupun pertumbuham mikroorganisme lainnya dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan handsanitizer nbanyak terdapat di lingkungan sekitar masyarakat desa Baumata Timur namun belum dimanfaatkan secara optimal. Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan sosilialisasi dan pelatihan dengan melibatkan 5 (lima) relawan program kerja (Pokja) dalam upaya mewujudkan desa Baumata timur sebagai desa siaga Covid-19. Hasil: Para relawan Pokja Desa Baumata Timur mendapatkan informasi dalam pemanfaatan bahan herbal yang ada disekitar dalam pembuatan Handsanitizer dan juga mampu secara mandiri membuat handsanitizer berbahan herbal yang terdapat disekitar lingkungannya sehingga harapannya bisa diajarkan Kembali ke masyarakat sekitar terkait pembuatan Handsanitizer berbahan herbal. Kesimpulan: Kegiatan ini menjadi upaya mewujudkan desa Baumata Timur sebagai Desa Siaga Covid-19 dalam program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) sehingga masyarakat dapat mencegah penyebaran Covid-19 yang terjadi Di Desa Baumata Timur
{"title":"Pelatihan Pembuatan Handsanitizer Berbahan Herbal Di Desa Baumata Timur Dalam Upaya Menjadikan Desa Baumata Timur Sebagai Desa Siaga Covid-19","authors":"Jefrin Sambara, Ni Nyoman Yuliani, Maria Hilaria, Muhamad Satria Mandala Pua Upa","doi":"10.22236/solma.v12i2.9474","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.9474","url":null,"abstract":"Background: Pemerintah Indonesia bergerak cepat dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan mengeluarkan berbagai kebijakan pemerintah diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku masyarakat, menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mengeluarkan kebijakan kesiapsiagaan desa atau kelurahan menghadapi pandemik Covid-19. Salah satu contoh dengan penggunaan Handsanitizer. Penggunaan Handsanitizer memanfaatkan bahan alam seperti daun sirih, jeruk nipis dan lidah buaya efektif digunakan untuk mencegah pertumbuhan kuman maupun pertumbuham mikroorganisme lainnya dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan handsanitizer nbanyak terdapat di lingkungan sekitar masyarakat desa Baumata Timur namun belum dimanfaatkan secara optimal. Metode: Kegiatan dilaksanakan dengan sosilialisasi dan pelatihan dengan melibatkan 5 (lima) relawan program kerja (Pokja) dalam upaya mewujudkan desa Baumata timur sebagai desa siaga Covid-19. Hasil: Para relawan Pokja Desa Baumata Timur mendapatkan informasi dalam pemanfaatan bahan herbal yang ada disekitar dalam pembuatan Handsanitizer dan juga mampu secara mandiri membuat handsanitizer berbahan herbal yang terdapat disekitar lingkungannya sehingga harapannya bisa diajarkan Kembali ke masyarakat sekitar terkait pembuatan Handsanitizer berbahan herbal. Kesimpulan: Kegiatan ini menjadi upaya mewujudkan desa Baumata Timur sebagai Desa Siaga Covid-19 dalam program Pengembangan Desa Sehat (PPDS) sehingga masyarakat dapat mencegah penyebaran Covid-19 yang terjadi Di Desa Baumata Timur","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-11DOI: 10.22236/solma.v12i2.10780
Pelatihan Pengolahan Mawar, Produk Makanan, D. Desa, Kalangan Kabupaten, Bojonegoro Denny Nurdiansyah, R. Fauziah, M. Hambali, Fadhilatun Ni’mah, Muhammad Jauharul Fawaiq, Bunga Mawar, Potensi Ekonomi, Produk Olahan
Background: Salah satu potensi Desa Kalangan di Kabupaten Bojonegoro adalah bunga mawar yang mana harga bunga ini kurang memberikan keuntungan bagi masyarakat karena kebutuhannya tergantung dengan adanya acara adat saja. Dengan adanya potensi tersebut, tim KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) melakukan pelatihan pengolahan mawar menjadi sebuah produk makanan sehat yang bernilai ekonomi tinggi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuanpengolahan dan manfaat makanan dari bahan baku bunga mawar untuk meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Kalangan dengan menaikan potensi yang ada di Desa Kalangan sebagai produsen Bunga Mawar. Metode: Target yang diberikan oleh tim KKN UNUGIRI adalah Ibu-Ibu PKK dari Desa Kalangan sebanyak 35 orang. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan melalui 4 tahapan selama 2 hari yaitu penggalian pengetahuan, sosialisasi, praktik pembuatan Selai Mawar, dan evaluasi akhir. Pengambilan data dilakukan pada seluruh peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan olahan dari bunga mawar dan pemasaran produk secara e-commerce.Hasil: Hasil kegiatan yang diberikan telah menambah pengetahuan dan wawasan bagiwarga Desa terkait produk olahan bunga mawar, serta menambah pendapatan masyarakat ketika produk tersebut dijual di pameran produk desa yang diadakan di alun-alun Bojonegoro. Evaluasi pelatihan diperoleh 80% peserta mengalamipeningkatan pengetahuan dan wawasan terkait produk olahan bunga mawar. Kesimpulan: Diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan potensi bunga mawar menjadi produk olahan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi pendapatan warga Desa yang mana disarankan adanya inovasi lain seperti bibit parfum bunga mawar.
{"title":"Pelatihan Pengolahan Mawar sebagai Produk Makanan di Desa Kalangan Kabupaten Bojonegoro","authors":"Pelatihan Pengolahan Mawar, Produk Makanan, D. Desa, Kalangan Kabupaten, Bojonegoro Denny Nurdiansyah, R. Fauziah, M. Hambali, Fadhilatun Ni’mah, Muhammad Jauharul Fawaiq, Bunga Mawar, Potensi Ekonomi, Produk Olahan","doi":"10.22236/solma.v12i2.10780","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.10780","url":null,"abstract":"Background: Salah satu potensi Desa Kalangan di Kabupaten Bojonegoro adalah bunga mawar yang mana harga bunga ini kurang memberikan keuntungan bagi masyarakat karena kebutuhannya tergantung dengan adanya acara adat saja. Dengan adanya potensi tersebut, tim KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) melakukan pelatihan pengolahan mawar menjadi sebuah produk makanan sehat yang bernilai ekonomi tinggi. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuanpengolahan dan manfaat makanan dari bahan baku bunga mawar untuk meningkatkan produktivitas masyarakat Desa Kalangan dengan menaikan potensi yang ada di Desa Kalangan sebagai produsen Bunga Mawar. Metode: Target yang diberikan oleh tim KKN UNUGIRI adalah Ibu-Ibu PKK dari Desa Kalangan sebanyak 35 orang. Metode pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan melalui 4 tahapan selama 2 hari yaitu penggalian pengetahuan, sosialisasi, praktik pembuatan Selai Mawar, dan evaluasi akhir. Pengambilan data dilakukan pada seluruh peserta yang mengikuti pelatihan pembuatan olahan dari bunga mawar dan pemasaran produk secara e-commerce.Hasil: Hasil kegiatan yang diberikan telah menambah pengetahuan dan wawasan bagiwarga Desa terkait produk olahan bunga mawar, serta menambah pendapatan masyarakat ketika produk tersebut dijual di pameran produk desa yang diadakan di alun-alun Bojonegoro. Evaluasi pelatihan diperoleh 80% peserta mengalamipeningkatan pengetahuan dan wawasan terkait produk olahan bunga mawar. Kesimpulan: Diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan potensi bunga mawar menjadi produk olahan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi pendapatan warga Desa yang mana disarankan adanya inovasi lain seperti bibit parfum bunga mawar.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351034","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-11DOI: 10.22236/solma.v12i2.12120
Nurul Hidayah, Novi Andareswari, M. Abdullah, F. Afrianto, Arah Lokasi, Tabel 3. Arahan Lokasi, Sarana Kesehatan, Rumah Sakit, Bersalin Di, Kota Blitar, Berdasarkan Jarak, Kelurahan Terdekat, Bersalin Kelurahan, Terdekat Rumah, Bersalin Bidan, Sitti Bendo, Kepanjen Kauman, Kepanjen Kidul, Ngadirejo Sentul Tanggung Bendogerit Gedog Karangtengah Plos Lor, Blitar Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlum Wetan, Aminah Blitar, Bendo, Karangtengah Klampok Lor Sentul, Plosokerep, Sanan Rembang, Blitar Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlum Wetan, Rsia Tanjungsari, Kauman Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Bidan Bendo, Dwi Isnani, Sukorejo, Plosokerep Sanan Wetan Klampok, RS - Siti Khadijah, Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlumpu Wetan Blitar, Rumah Sakit Syuhada, Haji Kauman, Kepanjen Lor, Plosokerep Rembang Sanan Karangtengah, Blitar Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlum Wetan, Waluyo Kota, Blitar Kepanjen
Background: Tindakan mengurangi ketidaksiapan dalam melakukan pertolongan pada ibu dan anak saat melahirkan diperlukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kota Blitar. Salah satu tindakannya adalah memberikan arahan lokasi fasilitas kesehatan terdekat. Penentuan lokasi terdekat ini membutuhkan analisis jumlah persebaran, aksesibilitas dan lokasi Rumah Sakit Bersalin.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui arahan lokasi Rumah Sakit Bersalin terdekat yang dapat dijangkau masing-masing Kelurahan di Kota Blitar. Metode: Metode yang digunakan adalah analisis secara spasial dengan menggunakan data geografis dan GIS (Geographic Information System). Data yang digunakan berupa titik koordinat lokasi Sarana Kesehatan Rumah Sakit Bersalin yang ada di Kota Blita. Hasil: Dari hasil analisis beberapa arahan untuk Rumah Sakit Bersalin yang dapat dikunjungi di saat darurat dengan lokasi paling dekat dengan daerah di Kota Blitar adalah RS Islam Aminah Blitar, RS Siti Khadijah, Rumah Sakit Umum Aminah Blitar, Rumah Sakit Syuhada Haji, RSK Budi Rahayu, Rumah Bersalin Bidan Sitti, dan Dr. I Wayan Rupana, Sp.OG. Kesimpulan: Hampir seluruh wilayah di Kota Blitar terjangkau oleh Sarana Kesehatan Rumah Sakit Bersalin ataupun sarana kesehatan untuk persalinan lainnya dengan jarak dan waktu tempuh yang berbeda-beda dari masing-masing wilayah. Sarana Kesehatan Rumah Sakit Bersalin berpusat di Kelurahan Kepanjen Lor.
背景:为降低布利塔尔市的孕产妇和儿童死亡率,需要采取行动减少在分娩期间为母亲和儿童提供帮助时缺乏准备的情况。其中一项行动是为最近的医疗机构提供位置指示。确定最近的地点需要对妇产医院的分布数量、可及性和位置进行分析。 本研究的目的是确定布利塔尔市每个 Kelurahan 可以到达的最近的妇产医院的位置方向。方法:使用的方法是利用地理数据和 GIS(地理信息系统)进行空间分析。使用的数据是布利塔市妇产医院卫生设施的位置坐标。分析结果从分析结果来看,可在紧急情况下前往的产科医院的几个方向是:阿米娜伊斯兰医院(Aminah Islamic Hospital Blitar)、西提-卡迪佳医院(Siti Khadijah Hospital)、阿米娜综合医院(Aminah General Hospital Blitar)、苏哈达-哈吉医院(Syuhada Haji Hospital)、布迪-拉哈尤医院(Budi Rahayu Hospital)、比丹-西提产科医院(Bidan Sitti Maternity Hospital)和伊-瓦扬-鲁帕纳医生(Dr. I Wayan Rupana, Sp.OG)。结论布利塔市几乎所有地区都有妇产医院或其他医疗机构提供分娩服务,但各地区之间的距离和交通时间各不相同。妇产医院保健设施主要集中在 Kepanjen Lor 村。
{"title":"Persebaran, Aksesibilitas, dan Arah Lokasi Rumah Sakit Bersalin Di Kota Blitar","authors":"Nurul Hidayah, Novi Andareswari, M. Abdullah, F. Afrianto, Arah Lokasi, Tabel 3. Arahan Lokasi, Sarana Kesehatan, Rumah Sakit, Bersalin Di, Kota Blitar, Berdasarkan Jarak, Kelurahan Terdekat, Bersalin Kelurahan, Terdekat Rumah, Bersalin Bidan, Sitti Bendo, Kepanjen Kauman, Kepanjen Kidul, Ngadirejo Sentul Tanggung Bendogerit Gedog Karangtengah Plos Lor, Blitar Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlum Wetan, Aminah Blitar, Bendo, Karangtengah Klampok Lor Sentul, Plosokerep, Sanan Rembang, Blitar Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlum Wetan, Rsia Tanjungsari, Kauman Blitar Sukorejo Pakunden Tanjungsari Bidan Bendo, Dwi Isnani, Sukorejo, Plosokerep Sanan Wetan Klampok, RS - Siti Khadijah, Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlumpu Wetan Blitar, Rumah Sakit Syuhada, Haji Kauman, Kepanjen Lor, Plosokerep Rembang Sanan Karangtengah, Blitar Karangsari Sukorejo Pakunden Tunjungsari Turi Tlum Wetan, Waluyo Kota, Blitar Kepanjen","doi":"10.22236/solma.v12i2.12120","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12120","url":null,"abstract":"Background: Tindakan mengurangi ketidaksiapan dalam melakukan pertolongan pada ibu dan anak saat melahirkan diperlukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di Kota Blitar. Salah satu tindakannya adalah memberikan arahan lokasi fasilitas kesehatan terdekat. Penentuan lokasi terdekat ini membutuhkan analisis jumlah persebaran, aksesibilitas dan lokasi Rumah Sakit Bersalin.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui arahan lokasi Rumah Sakit Bersalin terdekat yang dapat dijangkau masing-masing Kelurahan di Kota Blitar. Metode: Metode yang digunakan adalah analisis secara spasial dengan menggunakan data geografis dan GIS (Geographic Information System). Data yang digunakan berupa titik koordinat lokasi Sarana Kesehatan Rumah Sakit Bersalin yang ada di Kota Blita. Hasil: Dari hasil analisis beberapa arahan untuk Rumah Sakit Bersalin yang dapat dikunjungi di saat darurat dengan lokasi paling dekat dengan daerah di Kota Blitar adalah RS Islam Aminah Blitar, RS Siti Khadijah, Rumah Sakit Umum Aminah Blitar, Rumah Sakit Syuhada Haji, RSK Budi Rahayu, Rumah Bersalin Bidan Sitti, dan Dr. I Wayan Rupana, Sp.OG. Kesimpulan: Hampir seluruh wilayah di Kota Blitar terjangkau oleh Sarana Kesehatan Rumah Sakit Bersalin ataupun sarana kesehatan untuk persalinan lainnya dengan jarak dan waktu tempuh yang berbeda-beda dari masing-masing wilayah. Sarana Kesehatan Rumah Sakit Bersalin berpusat di Kelurahan Kepanjen Lor.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Background: Kelelahan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantumg. Survei disebuah negara maju menyatakan setiap harinya terdapat 10-15% penduduknya yang mengalami kelelahan saat bekerja. Kelelahan kerja menjadi salah satu persoalan krusial yang perlu ditanggulangi karena dapat menyebabkan kondisi kesehatan menurun sehingga dapat memicu kecelakaan kerja, dan produktivitas serta prestasi kerja menurun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan kerja. Metode: Penelitian dilakukan di PT X Jakarta menggunakan metode cross-sectional dengan populasi 60 pekerja pada line painting. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi menjadi sample. Hasil: Uji korelasi dilakukan menggunakan rank spearman dengan hasil sebagai berikut: 1) usia dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,825; 2) masa kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,843; 3) shift kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,007 (p < 0,05) dan r = 304; 4) status gizi dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,449. Selanjutnya uji regresi logistic ordinal menyatakan bahwa usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 29,3% terhadap kelelahan kerja. usia menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja dengan p value = 0,003 (p < 0,05) dan nilai OR sebesar 7,72. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi dengan kelelahan kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja adalah usia.
背景:疲劳是仅次于癌症的第二大杀手。发达国家的一项调查显示,每天有 10-15% 的人在工作时感到疲劳。工作疲劳是需要解决的关键问题之一,因为它会导致健康状况下降,从而引发工伤事故,降低生产率和工作绩效。本研究旨在探讨影响工作疲劳的因素。研究方法研究在雅加达 PT X 公司进行,采用横断面方法,研究对象为 60 名涂装线工人。采用的抽样技术是总体抽样,因此抽样对象是全体工人。结果使用斯皮尔曼等级进行了相关性检验,结果如下:1)年龄与疲劳的相关性 p 值 = 0.000(p < 0.05),r = 0.825;2)工作时间与疲劳的相关性 p 值 = 0.000(p < 0.05),r = 0.843;3)工作班次与疲劳的相关性 p 值 = 0.007(p < 0.05),r = 304;4)营养状况与疲劳的相关性 p 值 = 0.000(p < 0.05),r = 0.449。此外,序数逻辑回归测试表明,年龄、任期、工作班次和营养状况共占疲劳的 29.3%,年龄是对疲劳发生影响最大的变量,p 值 = 0.003(p < 0.05),OR 值为 7.72。结论年龄、工龄、工作班次和营养状况与疲劳有一定的关系。对疲劳发生影响最大的因素是年龄。
{"title":"Faktor-faktor yang Memengaruhi Kelelahan Kerja di Line Painting PT X Jakarta","authors":"Mirza Kirana Maulidya, Farhana Syahrotun, Nisa Suratna, Yeremia Rante","doi":"10.22236/solma.v12i2.12134","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.12134","url":null,"abstract":"Background: Kelelahan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantumg. Survei disebuah negara maju menyatakan setiap harinya terdapat 10-15% penduduknya yang mengalami kelelahan saat bekerja. Kelelahan kerja menjadi salah satu persoalan krusial yang perlu ditanggulangi karena dapat menyebabkan kondisi kesehatan menurun sehingga dapat memicu kecelakaan kerja, dan produktivitas serta prestasi kerja menurun. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan kerja. Metode: Penelitian dilakukan di PT X Jakarta menggunakan metode cross-sectional dengan populasi 60 pekerja pada line painting. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, sehingga seluruh populasi menjadi sample. Hasil: Uji korelasi dilakukan menggunakan rank spearman dengan hasil sebagai berikut: 1) usia dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,825; 2) masa kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,843; 3) shift kerja dengan kelelahan kerja p value = 0,007 (p < 0,05) dan r = 304; 4) status gizi dengan kelelahan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan r = 0,449. Selanjutnya uji regresi logistic ordinal menyatakan bahwa usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 29,3% terhadap kelelahan kerja. usia menjadi variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja dengan p value = 0,003 (p < 0,05) dan nilai OR sebesar 7,72. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia, masa kerja, shift kerja, dan status gizi dengan kelelahan kerja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kelelahan kerja adalah usia.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-11DOI: 10.22236/solma.v12i2.11502
Suprihatiningsih, Fajar Istikhomah
Background: Dusun Kuripan Kelurahan Ngadirgo merupakan daerah yang memiliki beberapa potensi dintaranya sumber daya manusia, budaya dan kearifan lokal, sumber daya alam, sosial, fisik dan insfrastruktur, keuangan, spiritual dan kultural. Pengabdian kepada masyarakat di Dusun Ngadirgo ini bertujuan untuk mengangkat perekonomian warga melalui pengelolaan potensi sumberdaya alam, khususnya tanaman bambu. Metode: Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD), yang menekankan aset lokal sebagai faktor pendorong dalam pengembangan kesejahteraan komunitas. Langkah awal dalam pengembangan masyarakat ini adalah mengenali potensi masyarakat melalui sumber daya alam, kemudian mengembangkan sumber daya manusia melalui pelatihan sesuai aset dan potensi yang dimiliki. Hasil: Kegiatan ini membentuk sumber daya alam dengan keterampilan mengelola dan membuat anyaman bambu, juga telah terbentuk komunitas untuk mengembangkan kelompok yang sudah dibentuk agar terorganisis dan tetap eksis. Kesimpulan: Pengabdian ini telah berhasil mewujudkan suatu komunitas anyaman bambu denagn nama Omah Aanyaman Bambu sebagai wadah mereka untuk mengembangkan skill yang sudah dimiliki agar lebih inovatif.
背景:Ngadirgo 村的 Kuripan Hamlet 是一个拥有多种潜力的地区,包括人力资源、文化和地方智慧、自然资源、社会、物质和基础设施、金融、精神和文化。在恩加迪戈村开展的这项社区服务旨在通过管理潜在的自然资源,尤其是竹类植物,提高居民的经济水平。方法:这项活动采用以资产为基础的社区发展(ABCD)方法,该方法强调当地资产是社区福利发展的驱动因素。社区发展的第一步是通过自然资源认识到社区的潜力,然后根据其资产和潜力通过培训开发人力资源。成果:这项活动形成了具有管理和制作竹编技能的自然资源,并形成了一个社区,将已形成的团体组织起来并继续存在。结论:这项服务成功地建立了一个名为 "Omah Aanyaman Bambu "的竹编社区,为他们提供了一个发展技能、提高创新能力的平台。
{"title":"Pengembangan Potensi Lokal Di Dusun Kuripan Dengan Pendekatan Asset-Based Community Development","authors":"Suprihatiningsih, Fajar Istikhomah","doi":"10.22236/solma.v12i2.11502","DOIUrl":"https://doi.org/10.22236/solma.v12i2.11502","url":null,"abstract":"Background: Dusun Kuripan Kelurahan Ngadirgo merupakan daerah yang memiliki beberapa potensi dintaranya sumber daya manusia, budaya dan kearifan lokal, sumber daya alam, sosial, fisik dan insfrastruktur, keuangan, spiritual dan kultural. Pengabdian kepada masyarakat di Dusun Ngadirgo ini bertujuan untuk mengangkat perekonomian warga melalui pengelolaan potensi sumberdaya alam, khususnya tanaman bambu. Metode: Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD), yang menekankan aset lokal sebagai faktor pendorong dalam pengembangan kesejahteraan komunitas. Langkah awal dalam pengembangan masyarakat ini adalah mengenali potensi masyarakat melalui sumber daya alam, kemudian mengembangkan sumber daya manusia melalui pelatihan sesuai aset dan potensi yang dimiliki. Hasil: Kegiatan ini membentuk sumber daya alam dengan keterampilan mengelola dan membuat anyaman bambu, juga telah terbentuk komunitas untuk mengembangkan kelompok yang sudah dibentuk agar terorganisis dan tetap eksis. Kesimpulan: Pengabdian ini telah berhasil mewujudkan suatu komunitas anyaman bambu denagn nama Omah Aanyaman Bambu sebagai wadah mereka untuk mengembangkan skill yang sudah dimiliki agar lebih inovatif.","PeriodicalId":137472,"journal":{"name":"Jurnal SOLMA","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139350943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}