One of possible utilizations of abundant agricultural solid waste such as palm oil empty fruit bunches is the conversion furfural via acid hydrolysis and followed by azeotrope distillation. With the aim to reduce the consumption of H2SO4 in the furfural production from oil palm empty fruit bunches, acid hydrolysis was accomplished using the spent acid left as the bottom product of distillation during furfural recovery. The use of spent acid could reduce the need of H2SO4 from 42 at the first cycle to 17 mL/kg at the second cycle, while the need of H2SO4 in the third cycle was 29 mL/kg. Furfural yields in these cycles were up to 16.8, 16.1 and 10.7 g/kg respectively. The use of spent acid at the fourth cycle was not effective anymore. Keywords: Oil Palm Empty Fruit Bunches, Furfural, Acid Hydrolysis AbstrakSalah satu pemanfaatan biomassa limbah padat pertanian dan perkebunan adalah produksi furfural melalui proses hidrolisis dan distilasi azeotrop. Hidrolisis TKS (tandan kosong sawit) dilaksanakan dalam suasana asam yang umumnya dengan H2SO4 sebagai katalis. Pada operasi distilasi pengambilan furfural, H2SO4 bekas hidrolisis tertinggal bersama air sebagai produk bawah. Untuk mengurangi konsumsi H2SO4 dalam hidrolisis, produk bawah distilasi ini terbukti dapat digunakan sebagai cairan hidrolisis berulang sampai 3 kali. Pada hidrolisis dengan cairan segar, kebutuhan H2SO4 (98% teknis) adalah 42 mL/kg bahan baku. Tetapi pada hidrolisis dengan produk bawah ulangan pertama, kebutuhan H2SO4 tambahan untuk menyesuaikan pH cairan pemasak hanya 17 mL/kg TKS kering. Pada hidrolisis dengan produk bawah ulangan kedua, kebutuhan H2SO4 29 mL/kg. Perolehan furfural dari ketiga ulangan hidrolisis berturut-turut adalah 16,8; 16,1 dan 10,7 g/kg. Penggunaan produk bawah distilasi untuk hidrolisis ulangan keempat memberi hasil yang kurang memuaskan.Kata Kunci: TKS, Furfural, Hidrolisis Asam
利用棕榈油空果串等丰富的农业固体废弃物,通过酸水解转化糠醛,然后进行共沸蒸馏是一种可行的方法。为了减少油棕空果束生产糠醛过程中H2SO4的消耗,在糠醛回收过程中,将剩余的废酸作为蒸馏的底物进行酸水解。利用废酸可将H2SO4需求量从第一个循环的42 mL/kg降低到第二个循环的17 mL/kg,而第三个循环的H2SO4需求量为29 mL/kg。这些循环的糠醛产率分别达到16.8、16.1和10.7 g/kg。在第四个循环中废酸的利用不再有效。关键词:油棕,空果串,糠醛,酸水解abstract,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕,油棕Hidrolisis TKS (tandan kosong sawwit) dilaksanakan dalam suasana asam yang umumnya dengan H2SO4 sebagai katalis。padadoperasi蒸馏用的槟槟酒糠醛,H2SO4蒸馏用的槟槟酒,空气中的槟槟酒产品bawah。Untuk mengurangi konsumsi H2SO4 dalam hidrolisis,产品bawah distilasi ini terbukti dapat digunakan sebagai cairan hidrolisis berulang sampai 3 kali。Pada hidrolysis dengan cairan segar, kebutuhan H2SO4 (98% teknis) adalah 42 mL/kg bahan baku。Tetapi paada hidolysis dengan产品bawah ulangan pertama, kebutuhan H2SO4 tambahan untuk menyesuaikan pH cairan peasak hanya 17 mL/kg TKS kering。帕达汗干产品巴瓦乌兰干克度,克布图罕h2so29 mL/kg。Perolehan fural - dari ketiga ulangan hidrolisis berturt -turut adalah 16,8;16、1丹10、7克/公斤。彭家南产巴哇酒、乌兰干酒、乌兰干酒、乌兰干酒、乌兰干酒、乌兰干酒、乌兰干酒。Kata Kunci: TKS, Furfural, Hidrolisis Asam
{"title":"Penghematan konsumsi katalis dalam proses hidrolisis tandan kosong sawit untuk produksi furfural","authors":"Diyah Fadjarwaty, H. Susanto","doi":"10.5614/jtki.2005.4.3.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2005.4.3.3","url":null,"abstract":"One of possible utilizations of abundant agricultural solid waste such as palm oil empty fruit bunches is the conversion furfural via acid hydrolysis and followed by azeotrope distillation. With the aim to reduce the consumption of H2SO4 in the furfural production from oil palm empty fruit bunches, acid hydrolysis was accomplished using the spent acid left as the bottom product of distillation during furfural recovery. The use of spent acid could reduce the need of H2SO4 from 42 at the first cycle to 17 mL/kg at the second cycle, while the need of H2SO4 in the third cycle was 29 mL/kg. Furfural yields in these cycles were up to 16.8, 16.1 and 10.7 g/kg respectively. The use of spent acid at the fourth cycle was not effective anymore. Keywords: Oil Palm Empty Fruit Bunches, Furfural, Acid Hydrolysis AbstrakSalah satu pemanfaatan biomassa limbah padat pertanian dan perkebunan adalah produksi furfural melalui proses hidrolisis dan distilasi azeotrop. Hidrolisis TKS (tandan kosong sawit) dilaksanakan dalam suasana asam yang umumnya dengan H2SO4 sebagai katalis. Pada operasi distilasi pengambilan furfural, H2SO4 bekas hidrolisis tertinggal bersama air sebagai produk bawah. Untuk mengurangi konsumsi H2SO4 dalam hidrolisis, produk bawah distilasi ini terbukti dapat digunakan sebagai cairan hidrolisis berulang sampai 3 kali. Pada hidrolisis dengan cairan segar, kebutuhan H2SO4 (98% teknis) adalah 42 mL/kg bahan baku. Tetapi pada hidrolisis dengan produk bawah ulangan pertama, kebutuhan H2SO4 tambahan untuk menyesuaikan pH cairan pemasak hanya 17 mL/kg TKS kering. Pada hidrolisis dengan produk bawah ulangan kedua, kebutuhan H2SO4 29 mL/kg. Perolehan furfural dari ketiga ulangan hidrolisis berturut-turut adalah 16,8; 16,1 dan 10,7 g/kg. Penggunaan produk bawah distilasi untuk hidrolisis ulangan keempat memberi hasil yang kurang memuaskan.Kata Kunci: TKS, Furfural, Hidrolisis Asam","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133405669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The physical crude oil waste treatment still leaves dissolved organic. The process must be continued by biological waste treatment. The oil waste treatment was investigated by biological process: batch and continuous. It used mixed bacterial culture that was isolated from biological crude oil waste preparation. The influence of composition nutrient C:N:P was research using nutrient composition 100:10:1, 100:5:1 and 100:1:1 for batch and continuous experiment. Batch experiment is using initial COD concentration inlet (864, 691, 410 and 225 ppm), bacterial concentration (10%, 20% and 30% as b/v) beside nutrient composition influences. Continuous experiment is using influent flow rate 36 l h-1, influent COD contents 300 mg l-1, dissolved oxygen in aeration tank condition is maintained 2 mg l-1. Suspended solid (SS) concentration is maintained 1000 mg l-1 and sludge age 15 days. The batch research showed that maximum decreasing of COD was happened in initial COD 691 ppm, microbial concentration 10% (b/v) or 0,05 gr/500 ml solution with nutrient composition 100:10:1 elimination ability 83,8% and decreasing maximum oil contents 81,8%. The microbial identification result are obtained that main microorganism are Pseudomonas, Micrococcus and Vibrio. The continuous research obtained that maximum elimination COD values 70% at composition nutrient 100: 10:1. Keywords: mixed-culture bacterial, aeration tank AbstrakPengolahan secara fisik limbah minyak mentah masih menyisakan organik terlarut. Untuk itu perlu dilanjutkan dengan pengolahan limbah secara biologis. Penelitian pengolahan limbah minyak telah dilakukan secara biologis baik dengan batch maupun kontinyu. Digunakan bakteri kultur campuran yang telah diisolasi dari berbagai tempat pengolahan limbah biologis minyak mentah. Pengaruh nutrisi C:N:P telah dilakukan variasi dengan perbandingan 100:10:1, 100:5:1 dan 100:1:1 baik untuk percobaan batch maupun kontinyu. Percobaan secara batch dilakukan dengan variabel adalah konsentrasi COD awal yang masuk (864, 691, 410 dan 225 ppm), konsentrasi bakteri (10%, 20% dan 30% sebagai b/v) disamping pengaruh perbandingan nutrisi. Sedangkan percobaan secara kontinyu dilakukan menggunakan laju alir influent 36 l h-1, kandungan COD influent 300 mg l-1 , kondisi tangki aerasi kondisi oksigen terlarut dijaga minimum 2 mg l-1, konsentrasi padatan tersuspensi (SS) dipertahankan 1000 mg l-1 dan umur lumpur 15 hari. Hasil penelitian batch menunjukkan bahwa pada COD awal 69I ppm, konsentrasi mikroba 10% (b/v) atau 0,05 gr/500 ml larutan dengan nutrisi 100:10:1 terjadi penurunan COD tertinggi dengan kemampuan penyisihan sebesar 83,8% serta mampu menurunkan kandungan minyak tertinggi sebesar 81,8%. Hasil identifikasi bakteri didapatkan mikroba yang berperan adalah Pseudomonas, Micrococcus dan Vibrio. Sedangkan untuk percobaan kontinyu diperoleh hasil bahwa penyisihan COD tertinggi dihasilkan pada perbandingan nutrisi C:N:P = 100:10:1 sebesar 70%. Kata Kunci: bakteri ku
原油废弃物物理处理仍留下溶解有机物。该过程必须通过生物废物处理继续进行。采用间歇式和连续式两种生物工艺对废油进行了处理研究。采用从生物原油废液制备中分离得到的混合细菌培养。采用养分组成100:10:1、100:5:1和100:1:1进行分批和连续试验,研究了组成养分C:N:P的影响。间歇式实验采用了初始COD浓度(864、691、410和225 ppm)、细菌浓度(10%、20%和30%为b/v)以及营养成分的影响。连续实验采用进水流量36 l h-1,进水COD含量300 mg l-1,曝气池条件下溶解氧维持2 mg l-1。悬浮固体(SS)浓度维持在1000 mg l-1,污泥龄维持在15天。批量研究表明,在初始COD为691 ppm,微生物浓度为10% (b/v)或0.05 gr/500 ml,营养成分为100:10:1的条件下,COD的最大降幅为83.8%,最大降幅为83.8%。微生物鉴定结果表明,主要微生物为假单胞菌、微球菌和弧菌。连续研究发现,在组成养分为100:10:1时,COD的最大去除值为70%。关键词:混合培养细菌;曝气池;蓬蓬拉罕;Untuk itu perlu dilanjutkan dengan pengolahan limba secara生物学。Penelitian pengolahan limbah minyak telah dilakukan secara biological baik dengan batch maupun kontinyu。Digunakan bakteri文化campuran yang telah diisolasi dari berbagai tempat pengolahan limbah生物学minyak mentah。彭加鲁营养学C:N:P telah dilakukan variasi dengan perbandingan and 100:10:1, 100:5:1 dan 100:1:1 baik untuk percobaan batch maupun kontinyu。Percobaan secara batch dilakukan dengan variabel adalah konsentrasi COD awal yang masuk(864, 691, 410和225 ppm), konsentrasi bakteri(10%, 20%和30% sebagai b/v)去除pengaruh perbandingan和nutrisi。Sedangkan percobaan secara kontinyu dilakukan menggunakan laju alir 36 l h-1, kandungan COD 300 mg l-1, kondisi tangki aerasi kondisi oksigen terlarut dijaga最低2 mg l-1, konsentrasi padatan tersuspensi (SS) dipertahankan 1000 mg l-1和umur lumpur 15 hari。Hasil penelitian batch menunjukkan bahungan pada COD值69I ppm, konsentrasmikroba 10% (b/v), 0,05 gr/500 ml larutan dengan nutrisi 100:10:1 terjadi penurunan COD tertinggi dengan kemampuan penyisihan sebesar 83,8% serta manpu menurunkan kandungan minyak tertinggi sebesar 88,8 %。研究鉴定了假单胞菌、微球菌和弧菌。Sedangkan untuk percobaan kontinyu diperoleh hasil bahwa penyisihan COD tertinggi dihasilkan padperbandingan nutrisi C:N:P = 100:10:1 sebesar 70%。Kata Kunci:烤炉文化;tangki aerasi
{"title":"Pengaruh perbandingan nutrisi terhadap pengolahan minyak secara biologis dengan bakteri mixed-culture","authors":"Tri Widjaja, Lindu Sunarko","doi":"10.5614/jtki.2008.7.1.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.1.7","url":null,"abstract":"The physical crude oil waste treatment still leaves dissolved organic. The process must be continued by biological waste treatment. The oil waste treatment was investigated by biological process: batch and continuous. It used mixed bacterial culture that was isolated from biological crude oil waste preparation. The influence of composition nutrient C:N:P was research using nutrient composition 100:10:1, 100:5:1 and 100:1:1 for batch and continuous experiment. Batch experiment is using initial COD concentration inlet (864, 691, 410 and 225 ppm), bacterial concentration (10%, 20% and 30% as b/v) beside nutrient composition influences. Continuous experiment is using influent flow rate 36 l h-1, influent COD contents 300 mg l-1, dissolved oxygen in aeration tank condition is maintained 2 mg l-1. Suspended solid (SS) concentration is maintained 1000 mg l-1 and sludge age 15 days. The batch research showed that maximum decreasing of COD was happened in initial COD 691 ppm, microbial concentration 10% (b/v) or 0,05 gr/500 ml solution with nutrient composition 100:10:1 elimination ability 83,8% and decreasing maximum oil contents 81,8%. The microbial identification result are obtained that main microorganism are Pseudomonas, Micrococcus and Vibrio. The continuous research obtained that maximum elimination COD values 70% at composition nutrient 100: 10:1. Keywords: mixed-culture bacterial, aeration tank AbstrakPengolahan secara fisik limbah minyak mentah masih menyisakan organik terlarut. Untuk itu perlu dilanjutkan dengan pengolahan limbah secara biologis. Penelitian pengolahan limbah minyak telah dilakukan secara biologis baik dengan batch maupun kontinyu. Digunakan bakteri kultur campuran yang telah diisolasi dari berbagai tempat pengolahan limbah biologis minyak mentah. Pengaruh nutrisi C:N:P telah dilakukan variasi dengan perbandingan 100:10:1, 100:5:1 dan 100:1:1 baik untuk percobaan batch maupun kontinyu. Percobaan secara batch dilakukan dengan variabel adalah konsentrasi COD awal yang masuk (864, 691, 410 dan 225 ppm), konsentrasi bakteri (10%, 20% dan 30% sebagai b/v) disamping pengaruh perbandingan nutrisi. Sedangkan percobaan secara kontinyu dilakukan menggunakan laju alir influent 36 l h-1, kandungan COD influent 300 mg l-1 , kondisi tangki aerasi kondisi oksigen terlarut dijaga minimum 2 mg l-1, konsentrasi padatan tersuspensi (SS) dipertahankan 1000 mg l-1 dan umur lumpur 15 hari. Hasil penelitian batch menunjukkan bahwa pada COD awal 69I ppm, konsentrasi mikroba 10% (b/v) atau 0,05 gr/500 ml larutan dengan nutrisi 100:10:1 terjadi penurunan COD tertinggi dengan kemampuan penyisihan sebesar 83,8% serta mampu menurunkan kandungan minyak tertinggi sebesar 81,8%. Hasil identifikasi bakteri didapatkan mikroba yang berperan adalah Pseudomonas, Micrococcus dan Vibrio. Sedangkan untuk percobaan kontinyu diperoleh hasil bahwa penyisihan COD tertinggi dihasilkan pada perbandingan nutrisi C:N:P = 100:10:1 sebesar 70%. Kata Kunci: bakteri ku","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130419923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yohan Yohan, Rifai Nur, Lilik Hendrajaya, E. S. Siradj
Grafting pre-irradiation process of acrylic acid monomer on polypropylene (PP)film for hydrophilic membrane as cationic exchanger membrane have been done. PP film is irradiated by -ray and is then grafted by acrylic acid monomer in wate1: The preparation conditions such as rate and total dose of irradiation, monomer concentration, time and temperature of grafting have been studied in order to get the optimum grafting process. Some properties of the prepared grafted membranes were characterized and accordingly the possibility of its applications in fuel cell and in waste water treatment for toxic heavy metals removals, such as As, Cd, Co, Cu, Fe and Pb was investigated. The optimum grafting condition was as follows: total dose was 45 kGy, dose rate was 7 kGy/hour, acrylic acid was 40% volume, grafting time was 90 minutes, and grafting temperature was 70oC which gave a percent of grafting PP-g-AA of 350-450% weight. The chelated metal ions were easily desorbed by treating the membrane with 0.I N HCI for 2 hours at room temperature. The sorption level of grqfted membrane (PP-g-AA) to metallic ions are Fe> Co> Cu >As> Cd > Pb. Finally, a mixture of three metals in the same feed solution was used to determine the selectivity of the membrane toward different metals. The results obtained for the prepared membranes showed a promise for their applicability in the removal of heavy metals from wastewate1:Keywords: Grafted Pre-irradiation,Cathionic Exchanger Membrane, Fuel Cell, Waste TreatmentAbstrakTelah dilakukan proses pencangkokan dengan teknik iradiasi awal monomer asam akrilat padafilm polipropilena (PP) untuk bahan membran hidrofil yang dapat berperan sebagai membran penukar kation. Film PP diiradiasi dengan sinar-y dan selanjutnya dicangkok menggunakan monomer asam akrilat dalam pelarut air. Beberapa kondisi preparasi ditentukan untuk mendapatkan persen pencangkokan yang optimum, seperti laju dan dosis total radiasi, konsentrasi monomer, waktu dan suhu pencangkokan. Karakterisasi dari beberapa sifat bahan membran tercangkok juga dipelajari dan dilakukan pengujian kemungkinan penggunaannya dalam fuel cell dan dalam pengolahan limbah yang mengandung logam berat beracun, seperti As, Cd, Co, Cu, Fe, dan Pb. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi relatif baik untuk pencangkokan yaitu dosis total 45 kGy, laju dosis 7 kGy/jam, asam akrilat 40% volume, waktu pencangkokan 90 menit, dan suhu pencangkokan 70oC memberikan persen pencangkokan PP-g-AA = 350-450% berat. Ion-ion logam yang mudah membentuk senyawa kelat relatif lebih mudah dielusi dari membran yang direndam dalam lantan HCl 0,1N selama 2 jam pada suhu kamar. Tingkat penyerapan membran tercangkok (PP-g-AA) terhadap ion-ion logam adalah Fe> Co> Cu >As> Cd> Pb. Akhirnya, suatu campuran yang terdiri atas tiga ion logam dalam larutan umpan digunakan untuk menentukan selektivitas membran terhadap ion-ion logam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa membran tercangkok mempunyai kemungkinan untuk digun
研究了丙烯酸单体在聚丙烯(PP)膜上接枝预辐照制备亲水膜作为阳离子交换膜的工艺。采用-射线辐照PP膜,然后用丙烯酸单体在水中接枝,研究了辐照速率、总剂量、单体浓度、接枝时间、接枝温度等制备条件,得到了最佳的接枝工艺。对所制备的接枝膜的一些性能进行了表征,并对其在燃料电池和废水处理中去除砷、镉、钴、铜、铁和铅等有毒重金属的可能性进行了研究。最佳接枝条件为:总剂量为45 kGy,剂量率为7 kGy/h,丙烯酸体积为40%,接枝时间为90 min,接枝温度为70℃,接枝率为350 ~ 450%。通过对膜进行处理,使螯合金属离子易于解吸。在室温下浸泡2小时。接枝膜(PP-g-AA)对金属离子的吸附水平依次为Fe> Co> Cu >As> Cd > Pb。最后,在相同的进料溶液中使用三种金属的混合物来确定膜对不同金属的选择性。关键词:接枝预辐照;阴极交换膜;燃料电池;废物处理;关键词:接枝预辐照;阴极交换膜;阴极交换膜;阴极交换膜;阴极交换膜;薄膜PP diiradiasi dengan sinar-y dan selanjutnya dicangkok menggunakan单体asam akrilat dalam pelarut air。Beberapa kondisi preparasi ditentukan untuk mendapatkan person pencangkokan yang optimum, seperti laju dan dosis total radiasi, konsentrasi单体,waktu dan suhu pencangkokan。燃料电池,燃料电池,燃料电池,燃料电池,燃料电池,燃料电池。Dari hasil penelitian diperoleh kondisi相对于baik untuk penangkokan yitu dosis总计45 kGy, laju dosis 7 kGy/jam, asam akrilat体积40%,waktu penangkokan 90 menit, dan suhu penangkokan 70oC成员penangkokan PP-g-AA = 350-450% berat。离子-离子logam yang mudah membentuk senyawa kelat相对于lebih mudah dielusi dari member yang direndam dalam lantan HCl 0,1 n selama 2 jam padsuhu kamar。Tingkat penyerapan膜terangkok (PP-g-AA)的顺序为Fe> Co> Cu >As> Cd> Pb。akirnya, suatu campuran, yang terdiri, as tiga ion logam, dalam larutan, umpan digunakan, untuk menentukan, selektivitas, memhadap -ion logam。哈西尔杨,diperoleh menunjukkan bahwa成员terangkok, menpunyai, kemungkinan untuk, digunakan dalam, pengolahan, logam-logam, beram, dalam air limba。Kata Kunci: penangkokan Iradiasi Awal, Membran Penukar Kation, Sel Bahan Bakar, Jilengolahan Limbah
{"title":"Kopolimerisasi pencangkokan asam akrilat pada film pp dengan teknik iradiasi awal","authors":"Yohan Yohan, Rifai Nur, Lilik Hendrajaya, E. S. Siradj","doi":"10.5614/jtki.2005.4.3.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2005.4.3.7","url":null,"abstract":"Grafting pre-irradiation process of acrylic acid monomer on polypropylene (PP)film for hydrophilic membrane as cationic exchanger membrane have been done. PP film is irradiated by -ray and is then grafted by acrylic acid monomer in wate1: The preparation conditions such as rate and total dose of irradiation, monomer concentration, time and temperature of grafting have been studied in order to get the optimum grafting process. Some properties of the prepared grafted membranes were characterized and accordingly the possibility of its applications in fuel cell and in waste water treatment for toxic heavy metals removals, such as As, Cd, Co, Cu, Fe and Pb was investigated. The optimum grafting condition was as follows: total dose was 45 kGy, dose rate was 7 kGy/hour, acrylic acid was 40% volume, grafting time was 90 minutes, and grafting temperature was 70oC which gave a percent of grafting PP-g-AA of 350-450% weight. The chelated metal ions were easily desorbed by treating the membrane with 0.I N HCI for 2 hours at room temperature. The sorption level of grqfted membrane (PP-g-AA) to metallic ions are Fe> Co> Cu >As> Cd > Pb. Finally, a mixture of three metals in the same feed solution was used to determine the selectivity of the membrane toward different metals. The results obtained for the prepared membranes showed a promise for their applicability in the removal of heavy metals from wastewate1:Keywords: Grafted Pre-irradiation,Cathionic Exchanger Membrane, Fuel Cell, Waste TreatmentAbstrakTelah dilakukan proses pencangkokan dengan teknik iradiasi awal monomer asam akrilat padafilm polipropilena (PP) untuk bahan membran hidrofil yang dapat berperan sebagai membran penukar kation. Film PP diiradiasi dengan sinar-y dan selanjutnya dicangkok menggunakan monomer asam akrilat dalam pelarut air. Beberapa kondisi preparasi ditentukan untuk mendapatkan persen pencangkokan yang optimum, seperti laju dan dosis total radiasi, konsentrasi monomer, waktu dan suhu pencangkokan. Karakterisasi dari beberapa sifat bahan membran tercangkok juga dipelajari dan dilakukan pengujian kemungkinan penggunaannya dalam fuel cell dan dalam pengolahan limbah yang mengandung logam berat beracun, seperti As, Cd, Co, Cu, Fe, dan Pb. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi relatif baik untuk pencangkokan yaitu dosis total 45 kGy, laju dosis 7 kGy/jam, asam akrilat 40% volume, waktu pencangkokan 90 menit, dan suhu pencangkokan 70oC memberikan persen pencangkokan PP-g-AA = 350-450% berat. Ion-ion logam yang mudah membentuk senyawa kelat relatif lebih mudah dielusi dari membran yang direndam dalam lantan HCl 0,1N selama 2 jam pada suhu kamar. Tingkat penyerapan membran tercangkok (PP-g-AA) terhadap ion-ion logam adalah Fe> Co> Cu >As> Cd> Pb. Akhirnya, suatu campuran yang terdiri atas tiga ion logam dalam larutan umpan digunakan untuk menentukan selektivitas membran terhadap ion-ion logam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa membran tercangkok mempunyai kemungkinan untuk digun","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122730008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Urea plant is a petrochemical plant considered as one of strategic industries in Indonesia. Knowledge is important asset for the company that should be managed well in order to give the optimal profit. Without the adequate knowledge to operate the process plant, the process problems tend to be solved by trial-error effort in the field with unknown result and can cause the losses for the company. With the knowledge-based system, the knowledge can be stored, organized can be accessed again to solve the process problem and minimize the trial-error losses in this thesis knowledge-based system formulation for process problem solving in urea synthesis process unit done by study the heuristic knowledge, study the urea synthesis equilibrium model, study the urea tray reactor with CFD simulation and study of development of process knowledge-based system model. Urea reaction equilibrium model used can explain the impact of temperature, NH3/C02 molar ratio and H2O/C02 molar ratio to the urea conversion. Calculation results of conversion and reactor outlet composition show the agreement with the reactor data. Results of CFD simulation show that the new configuration of reactor tray give the better mixing effect of liquid and gas phase than the conventional tray. Heuristic knowledge based on the experience and the knowledge based on process model become the knowledge base for development of knowledge-based system model for process problem solving.Keywords: knowledge-based, process knowledge, heuristic, simulation, CFD, urea reactor AbstrakPabrik pupuk adalah pabrik petrokimia yang termasuk salah satu industri strategis nasional. Pengetahuan merupakan aset penting bagi perusahaan yang harus dikelola sebaik-baiknya agar memberikan manfaat dan keuntungan yang optimal. Tanpa pengetahuan yang cukup dalam mengoperasikan pabrik, maka masalah proses yang dihadapi cenderung diselesaikan dengan percobaan di lapangan yang hasilnya tidak pasti dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan sistem berbasis pengetahuan, maka pengetahuan disimpan, terorganisasi dan dapat diakses kembali untuk menyelesaian masalah proses, serta tindakan coba-coba yang menghasi/kan kesalahan dapat diminimalkan. Dalam tesis ini formulasi sistem berbasis pengetahuan untuk penanganan permasalahan proses pada unit reaktor sintesis urea dilakukan dengan melakukan kajian pengetahuan heuristis, kajian model kesetimbangan reaksi sintesis urea, kajian simulasi CFD tray reaktor, serta kajian model pengembangan sistem berbasis pengetahuan proses. Model kesetimbangan yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh suhu, rasio NH3/CO2 dan rasio H20/C02 terhadap konversi. Hasil perhitungan untuk konversi dan komposisi keluaran reaktor menunjukkan kesesuaian dengan data rancangan pabrik. Hasil kajian simulasi CFD menunjukkan bahwa dengan konjigurasi tray baru dihasilkan efek pencampuran fasa cair dan gas yang lebih baik daripada dengan tray konvensional. Pengetahuan heuristis dari pengalaman dan pengetahuan b
尿素厂是印尼战略性产业之一的石油化工企业。知识是企业的重要资产,要使企业获得最优的利润,必须管理好知识。如果没有足够的知识来操作工艺工厂,工艺问题往往是通过在未知结果的现场试错来解决的,并可能给公司造成损失。利用基于知识的系统,知识可以存储,可以组织,可以再次访问,以解决过程问题,尽量减少试错损失。本文通过研究启发式知识,研究尿素合成平衡模型,用CFD模拟研究尿素托盘反应器,研究基于过程知识的系统模型的开发,对尿素合成过程单元中的过程问题进行了基于知识的系统构建。尿素反应平衡模型可以解释温度、NH3/ co2摩尔比和H2O/ co2摩尔比对尿素转化率的影响。转化率和反应器出口组成的计算结果与反应器数据吻合较好。CFD仿真结果表明,新型反应器塔板结构比传统塔板具有更好的液气混合效果。基于经验的启发式知识和基于过程模型的知识成为开发基于知识的过程问题解决系统模型的知识基础。关键词:知识为基础,过程知识,启发式,仿真,CFD,尿素反应器彭格塔环merupakan资产Pengetahuan perusahaan yang harus dikelola sebaik-baiknya agar memberkan manfaat dan keuntunan yang最优。【翻译】当你想要了解更多的信息时,你就需要了解更多的信息。登干系统基础pengetahuan, maka pengetahuan disimpan, terorganisasi dan dapat diakses kembali untuk menyelesaian masalah proses, serta tindakan coba-coba yang menghasi/kan kesalahan dapat diminimalkan。Dalam模型是基于彭克塔环系统,彭克塔环系统,彭克塔环系统,彭克塔环系统,彭克塔环系统,彭克塔环模型,彭克塔环模型,彭克塔环模型,彭克塔环系统,彭克塔环过程。模型kesetimbangan yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh suhu,比值NH3/CO2和比值H20/ CO2 terhadap konversi。Hasil perhitungan untuk konversi dan komposisi keluaran reaktor menunjukkan(日本)数据分析与分析。Hasil kajian模拟CFD menunjukkan bahwa dengan konjigurasi托盘baru dihasilkan efek pencampuran fasa cair dangas yang lebih baik daripada dengan托盘常规。Pengetahuan heuristis dari pengalaman dan Pengetahuan berdasarkan模型过程menjadi基础Pengetahuan yang dikembangkan sebagai模型系统基础Pengetahuan untuk menyelesaikan masalah过程。卡塔昆兹:基础鹏格塔环,鹏格塔环过程,鹏格塔环启发式,模拟,CFD,反应堆尿素
{"title":"Formulasi sistematika knowledge-based engineering untuk penanganan permasalahan proses","authors":"Surahmad W Widodo, Yazid Bindar, P. Praharso","doi":"10.5614/jtki.2008.7.1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.1.6","url":null,"abstract":"Urea plant is a petrochemical plant considered as one of strategic industries in Indonesia. Knowledge is important asset for the company that should be managed well in order to give the optimal profit. Without the adequate knowledge to operate the process plant, the process problems tend to be solved by trial-error effort in the field with unknown result and can cause the losses for the company. With the knowledge-based system, the knowledge can be stored, organized can be accessed again to solve the process problem and minimize the trial-error losses in this thesis knowledge-based system formulation for process problem solving in urea synthesis process unit done by study the heuristic knowledge, study the urea synthesis equilibrium model, study the urea tray reactor with CFD simulation and study of development of process knowledge-based system model. Urea reaction equilibrium model used can explain the impact of temperature, NH3/C02 molar ratio and H2O/C02 molar ratio to the urea conversion. Calculation results of conversion and reactor outlet composition show the agreement with the reactor data. Results of CFD simulation show that the new configuration of reactor tray give the better mixing effect of liquid and gas phase than the conventional tray. Heuristic knowledge based on the experience and the knowledge based on process model become the knowledge base for development of knowledge-based system model for process problem solving.Keywords: knowledge-based, process knowledge, heuristic, simulation, CFD, urea reactor AbstrakPabrik pupuk adalah pabrik petrokimia yang termasuk salah satu industri strategis nasional. Pengetahuan merupakan aset penting bagi perusahaan yang harus dikelola sebaik-baiknya agar memberikan manfaat dan keuntungan yang optimal. Tanpa pengetahuan yang cukup dalam mengoperasikan pabrik, maka masalah proses yang dihadapi cenderung diselesaikan dengan percobaan di lapangan yang hasilnya tidak pasti dan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Dengan sistem berbasis pengetahuan, maka pengetahuan disimpan, terorganisasi dan dapat diakses kembali untuk menyelesaian masalah proses, serta tindakan coba-coba yang menghasi/kan kesalahan dapat diminimalkan. Dalam tesis ini formulasi sistem berbasis pengetahuan untuk penanganan permasalahan proses pada unit reaktor sintesis urea dilakukan dengan melakukan kajian pengetahuan heuristis, kajian model kesetimbangan reaksi sintesis urea, kajian simulasi CFD tray reaktor, serta kajian model pengembangan sistem berbasis pengetahuan proses. Model kesetimbangan yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh suhu, rasio NH3/CO2 dan rasio H20/C02 terhadap konversi. Hasil perhitungan untuk konversi dan komposisi keluaran reaktor menunjukkan kesesuaian dengan data rancangan pabrik. Hasil kajian simulasi CFD menunjukkan bahwa dengan konjigurasi tray baru dihasilkan efek pencampuran fasa cair dan gas yang lebih baik daripada dengan tray konvensional. Pengetahuan heuristis dari pengalaman dan pengetahuan b","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"54 13","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120816928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Copper has been extracted by trtbuthyl phosphate-kerosene from a dilute aqueous solution with a double- stage mixer-settler extraction column. The extraction column used in this experiment was made of glass. The mixer diameter was equal to the diameter of settler was 13 cm. Both the mixer and settler heights were 8 cm. Drop coalescer was mounted in the middle of mixer and settler separator. The diameter of drop coalescer was 6 cm with the thickness of 1 cm. The hole diameter of drop coalescer was 1 mm The stirrer used in this experiment was cross flat blade with the diameter and width of the impeller was 6 cm and 8 mm, respectively. The overall volumetric coefficient of mass transfer (Kca) increased by increasing the flowrate of the continuous phase (Lc) at the constants stirring speed (N) and flowrate of the dispersed phase (Ld). The increase of Lc from 4.1634 cm3/second to 17.9436 cm3/second increased the Kca value from 6.6387x10-5/second to 23.1561x10-5/second or 248.8% The value of Kca was also increase by increasing N at the constant values of Lc and Ld Thie increase of N from 3.3333 rps to 8.3333 rps increased the Kca value from 6.0288x10-5/second to 6.6387x10-5/second or 10.1%.Keywords: Mass Transfer Coefficient, Extraction, Copper, Double-Stage Mixer-SettlerAbstrak Penelitian ini mempelajari perpindahan massa antar fasa pada ekstraksi Cu dart larutan CuSO4.5H2O dengan menggunakan pelarut tributyl phosphate dalam kerosin yang dilakukan dalam kolom ekstraksi double-stage mixer-settler yang dtsusun vertikal. Kolom ekstraksi mixer-settler dibuat darti gelas dengan diameter mixer sama dengan diameter sealer, yaitu 13 cm. Tinggi mixer juga sama dengan tinggt settler, yaitu 8 cm. Diameter drop coalescer 8 cm, tebal 1 cm, dan diameter lubangnya 1 mm. Pengaduk yang digunakan berbentuk flat blade dengan diameter 6 cm dan lebar blade 8 mm. Koeftsien perpindahan massa volumetris keseluruhan (Kca) naik dengan naiknya kecepatan alir fasa kontinyu (Lc) pada kecepatan putaran pengaduk (N) dan kecepatan alir fasa dispersi (Ld) tetap. Kenatkan nilai Lc dart 4,1634 cm3/detik menjadi 17,9436 cm3/detik meningkatkan nilai Kca dart 6,6387x10-5/detik menjadi 23,1561x10-5/detik atau 248,8% Kca juga naik dengan naiknya N pada Lc dan Ld yang tetap. Kenaikan nilai N dart 3,3333 rps menjadi 8,3333 rps meningkatkan nilai Kca dart 6,0288x10-5/detik menjadt 6,6387x10-5/detik atau 10,1%.Kata Kunci : Koefesien Perpindahan Massa, Ekstraksi, Tembaga, Double-Stage Mixer-Settler
采用双级混合-沉淀萃取柱,用磷酸三丁酯-煤油萃取稀水溶液中的铜。本实验采用的萃取柱为玻璃材质。混合器直径等于沉淀器直径13 cm。混合器和沉降器高度均为8 cm。液滴聚结器安装在混合器和沉降分离器中间。液滴凝聚器直径为6 cm,厚度为1 cm。液滴凝聚器的孔径为1mm,实验中使用的搅拌器为十字平叶片,叶轮直径为6cm,宽度为8mm。在一定搅拌速度(N)和分散相(Ld)下,增加连续相(Lc)的流量可以提高整体体积传质系数(Kca)。当Lc从4.1634 cm3/s增加到17.9436 cm3/s时,Kca值从6.6387x10-5/s增加到23.1561x10-5/s, Kca值也随着Lc和Ld恒定值的增加而增加;当N从3.3333 rps增加到8.3333 rps时,Kca值从6.0288x10-5/s增加到6.6387x10-5/s, Kca值增加10.1%。关键词:传质系数,萃取,铜,双级混合沉降器摘要:Penelitian ini mempelajari perpindahan massa antar fasa paada ekstraksi Cu dart larutan CuSO4.5H2O登安,蒙古纳坎pelarut trityphosphate dalam kerin yang dilakukan dalam kolom ekstraksi双级混合沉降器yang dtsusun立式。Kolom ekstraksi混合器-沉降器分布达尔蒂胶登干直径混合器萨玛登干直径封口机,直径13厘米。丁基搅拌器juga sama dengan丁基沉降器,8厘米。直径滴聚结器8厘米,舌球1厘米,丹直径滴聚结器1毫米。平叶登干直径6厘米,单叶登干直径8毫米。Koeftsien perpindahan massa volumetren keseluruhan (Kca) naik dengan naiknya keepatan alir fasa kontinyu (Lc) paka keepatan putaran pengaduk (N) keepatan alfasa diffusion (Ld) tetap。Kenatkan nilai Lc dart 4,1634 cm3/detik menjadi 17,9436 cm3/detik meningkatkan nilai Kca dart 6,6387x10-5/detik menjadi 23,1561x10-5/detik atau 248,8% Kca juga naik dengan naiknya N paada Lc dan Ld yang tetap。Kenaikan nilai N dart 3,3333 rps menjadi 8,3333 rps meningkatkan nilai Kca dart 6,6387x10-5/detik menjdt 6,6387x10-5/detik atau 10,1%。Kata Kunci: Koefesien Perpindahan Massa, Ekstraksi, Tembaga,双阶段混合-沉淀器
{"title":"KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA VOLUMETRIS KESELURUHAN PADA EKSTRAKSI Cu DARI LARUTAN CuSO4.5H2O DENGAN TRIRUTYL PHOSPHATE-KEROSIN DALAM DOUBLE-STAGE MIXER-SETTLER","authors":"Panut Mulyono","doi":"10.5614/jtki.2008.7.1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.1.4","url":null,"abstract":"Copper has been extracted by trtbuthyl phosphate-kerosene from a dilute aqueous solution with a double- stage mixer-settler extraction column. The extraction column used in this experiment was made of glass. The mixer diameter was equal to the diameter of settler was 13 cm. Both the mixer and settler heights were 8 cm. Drop coalescer was mounted in the middle of mixer and settler separator. The diameter of drop coalescer was 6 cm with the thickness of 1 cm. The hole diameter of drop coalescer was 1 mm The stirrer used in this experiment was cross flat blade with the diameter and width of the impeller was 6 cm and 8 mm, respectively. The overall volumetric coefficient of mass transfer (Kca) increased by increasing the flowrate of the continuous phase (Lc) at the constants stirring speed (N) and flowrate of the dispersed phase (Ld). The increase of Lc from 4.1634 cm3/second to 17.9436 cm3/second increased the Kca value from 6.6387x10-5/second to 23.1561x10-5/second or 248.8% The value of Kca was also increase by increasing N at the constant values of Lc and Ld Thie increase of N from 3.3333 rps to 8.3333 rps increased the Kca value from 6.0288x10-5/second to 6.6387x10-5/second or 10.1%.Keywords: Mass Transfer Coefficient, Extraction, Copper, Double-Stage Mixer-SettlerAbstrak Penelitian ini mempelajari perpindahan massa antar fasa pada ekstraksi Cu dart larutan CuSO4.5H2O dengan menggunakan pelarut tributyl phosphate dalam kerosin yang dilakukan dalam kolom ekstraksi double-stage mixer-settler yang dtsusun vertikal. Kolom ekstraksi mixer-settler dibuat darti gelas dengan diameter mixer sama dengan diameter sealer, yaitu 13 cm. Tinggi mixer juga sama dengan tinggt settler, yaitu 8 cm. Diameter drop coalescer 8 cm, tebal 1 cm, dan diameter lubangnya 1 mm. Pengaduk yang digunakan berbentuk flat blade dengan diameter 6 cm dan lebar blade 8 mm. Koeftsien perpindahan massa volumetris keseluruhan (Kca) naik dengan naiknya kecepatan alir fasa kontinyu (Lc) pada kecepatan putaran pengaduk (N) dan kecepatan alir fasa dispersi (Ld) tetap. Kenatkan nilai Lc dart 4,1634 cm3/detik menjadi 17,9436 cm3/detik meningkatkan nilai Kca dart 6,6387x10-5/detik menjadi 23,1561x10-5/detik atau 248,8% Kca juga naik dengan naiknya N pada Lc dan Ld yang tetap. Kenaikan nilai N dart 3,3333 rps menjadi 8,3333 rps meningkatkan nilai Kca dart 6,0288x10-5/detik menjadt 6,6387x10-5/detik atau 10,1%.Kata Kunci : Koefesien Perpindahan Massa, Ekstraksi, Tembaga, Double-Stage Mixer-Settler","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130297039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The making of instant coffee with foam drying methods is one of the product inovation effort which it can produce commercially by small industry and also home industry. In this research, added coconut oil, dextrin, and tween 80 are added to the coffee for optimalized that drying process. Coconut oil are perhaps as heat conductor so that can increasing drying rate. Tween (Polyoxyethylene 20 Sorbitane Monooleate) and dextrin interacted each other tween 80 act as emulsifier and foam marker, dextrin act as foam stabilizer during drying process. Coffee extract have been added with cooconut oil, tween 80 and dextrin, they are mixed together toproduced foam and then will be dried in cabinet drier. The research method used is the making an instant coffee in three differents coconut oil concentration (0.01-1 %w/w), three differents tween 80 concentration (5-15%w/w), and three differents dextrin concentration (0-20%w/w). The research results showed that added of coconut oil will be increased rate of drying. Tween 80 can increase rate of drying, but dextrin can make case hardening that decrease rate of drying. Product of instant coffee have water content and caffein content in the range of SNI, which are 2.281-3.962% of water and 2.825-3.275% of caffein. Flavor, taste and texture of instant coffee are not different from instant coffee in market.Keywords: Instant Coffee, Foam Drying, Tween 80, Dextrin, Coconut OilAbstrakPembuatan kopi instan menggunakan metodepengeringan busa (foam drying) merupakan salah satu usaha inovasi produk yang dapat dilakukan secara komersial oleh industri kecil ataupun home industry. Pada penelitian ini ditambahkan minyak kelapa, dekstrin dan tween 80 pada kopi untuk mengoptimalkan proses perngeringan tersebut. Minyak kelapa diharapkan dapat berperan sebagai penghantar panas sehingga dapat mempercepat pengeringan. Tween (Polyoxyethylene 20 Sorbitane Monooleate) dan dekestrin saling berinteraksi, dimana tween 80 berfungsi sebagai emulsifier dan pembentuk busa sedangkan dekstrin berperan sebagai penstabil busa selama proses pengeringan. Ekstrak kopi ditambahkan pada minyak kelapa, tween 80 dan de/estrin, dan diaduk hingga terbentuk busa untuk kemudian dioleskan pada tray-trayyang akhirnya akan mengalami proses pengeringan di dalam tray drier. Konsentrasi minyak kelapa divariasikan pada 0,01-1%b/b, tween 80 pada 5-15% b/b, dan dekstrin pada 10-20% b/b. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan minyak kelapa akan meningkatkan laju pengeringan. Penambahan dekstrin meningkatkan laju pengeringan sedangkan penambahan tween 80 akan menyebabkan case hardening dan menurunkan laju pengeringan. Kopi instan yang dihasilkan telah memenuhi standar SNI dengan kadar air 2,281- 3,962% dan kadar kafein 2,825-3,275% serta memiliki aroma, rasa dan tekstur yang tidak berbeda jauh dari kopi instan dipasaran.Kata Kunci: Kopi Instan, Pengering Busa, Tween 80, Dekstrin, Minyak Kelapa
泡沫干燥法制作速溶咖啡是小作坊和家庭作坊可以商业化生产的产品创新成果之一。在这项研究中,添加椰子油、糊精和吐温80来优化咖啡的干燥过程。椰子油可能是热导体,因此可以提高干燥速度。聚氧乙烯- 20山梨糖烷单油酸酯与糊精相互作用,糊精在干燥过程中作为乳化剂和泡沫标记剂,糊精作为泡沫稳定剂。将咖啡萃取液加入椰子油、乳脂80和糊精,混合在一起产生泡沫,然后在柜式干燥机中干燥。采用三种不同的椰子油浓度(0.01- 1% w/w)、三种不同的80浓度(5-15%w/w)和三种不同的糊精浓度(0-20%w/w)制作速溶咖啡。研究结果表明,添加椰子油可以提高干燥速度。吐温80能提高干燥速率,而糊精能使表面硬化,降低干燥速率。速溶咖啡产品的含水量和咖啡因含量在SNI范围内,分别为2.281-3.962%的水和2.825-3.275%的咖啡因。速溶咖啡的风味、口感和口感与市面上的速溶咖啡无异。关键词:速溶咖啡,泡沫干燥,t80,糊精,椰子油[关键词]:速溶咖啡,泡沫干燥,泡干,泡干,泡干,泡干,泡干,泡干,泡干,泡干Pada penelitian ini ditambahkan minyak kelapa, dekstrin dan在80个Pada kopi untuk mengoptimalkan过程中出现了危险和简洁。Minyak kelapa diharapkan dapat berperan sebagai penghantar panas sehinga dapat mempercepat pengeringan。聚氧乙烯- 20山梨糖烷单油酸酯(polyoxye乙烯- 20山梨糖烷单油酸酯)之间的乳化剂与聚氧乙烯- 20山梨糖烷单油酸酯之间的乳化剂与聚氧乙烯- 20山梨糖烷单油酸酯之间的乳化剂与聚氧乙烯- 20山梨糖烷双油酸酯之间的乳化剂与聚氧乙烯- 20山梨糖烷双油酸酯之间的乳化剂与聚氧乙烯- 20山梨糖烷双油酸酯之间的乳化剂与聚氧乙烯- 20山梨糖烷双油酸酯之间的乳化剂。Ekstrak kopi ditambahkan pada minyak kelapa,在80丹/estrin之间,dan diaduk hinga terbentuk busa untuk kemudian dioleskan pada tray-trayyang akhirnya akan mengalami处理pengeringan和di dalam托盘干燥器。Konsentrasi minyak kelapa divariasikan - 0.01 -1%b/b, 80 - 5-15% b/b, 10-20% b/b。Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan minyak kelapa akan meningkatkan laju pengeringan。Penambahan dekstrin meningkatkan laju pengeringan和sedangkan Penambahan之间的80 akan menyebabkan病例硬化dan menurunkan laju pengeringan。Kopi instar yang dihasilkan telah memenuhi标准SNI dengan kadar air 2,281- 3,962% dan kadar kafein 2,825-3,275% serta memiliki aroma, rasa dan tekstur yang tidak berbeda jauh dari Kopi instar dipasaran。Kata Kunci: Kopi Instan, Pengering Busa, Tween 80, Dekstrin, Minyak Kelapa
{"title":"Pengaruh penambahan tween 80, dekstrin, dan minyak kelapa pada pembuatan kopi instan menggunakan metode pengering busa","authors":"S SusianaPrasetyo, V. Vincentius","doi":"10.5614/jtki.2005.4.3.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2005.4.3.5","url":null,"abstract":"The making of instant coffee with foam drying methods is one of the product inovation effort which it can produce commercially by small industry and also home industry. In this research, added coconut oil, dextrin, and tween 80 are added to the coffee for optimalized that drying process. Coconut oil are perhaps as heat conductor so that can increasing drying rate. Tween (Polyoxyethylene 20 Sorbitane Monooleate) and dextrin interacted each other tween 80 act as emulsifier and foam marker, dextrin act as foam stabilizer during drying process. Coffee extract have been added with cooconut oil, tween 80 and dextrin, they are mixed together toproduced foam and then will be dried in cabinet drier. The research method used is the making an instant coffee in three differents coconut oil concentration (0.01-1 %w/w), three differents tween 80 concentration (5-15%w/w), and three differents dextrin concentration (0-20%w/w). The research results showed that added of coconut oil will be increased rate of drying. Tween 80 can increase rate of drying, but dextrin can make case hardening that decrease rate of drying. Product of instant coffee have water content and caffein content in the range of SNI, which are 2.281-3.962% of water and 2.825-3.275% of caffein. Flavor, taste and texture of instant coffee are not different from instant coffee in market.Keywords: Instant Coffee, Foam Drying, Tween 80, Dextrin, Coconut OilAbstrakPembuatan kopi instan menggunakan metodepengeringan busa (foam drying) merupakan salah satu usaha inovasi produk yang dapat dilakukan secara komersial oleh industri kecil ataupun home industry. Pada penelitian ini ditambahkan minyak kelapa, dekstrin dan tween 80 pada kopi untuk mengoptimalkan proses perngeringan tersebut. Minyak kelapa diharapkan dapat berperan sebagai penghantar panas sehingga dapat mempercepat pengeringan. Tween (Polyoxyethylene 20 Sorbitane Monooleate) dan dekestrin saling berinteraksi, dimana tween 80 berfungsi sebagai emulsifier dan pembentuk busa sedangkan dekstrin berperan sebagai penstabil busa selama proses pengeringan. Ekstrak kopi ditambahkan pada minyak kelapa, tween 80 dan de/estrin, dan diaduk hingga terbentuk busa untuk kemudian dioleskan pada tray-trayyang akhirnya akan mengalami proses pengeringan di dalam tray drier. Konsentrasi minyak kelapa divariasikan pada 0,01-1%b/b, tween 80 pada 5-15% b/b, dan dekstrin pada 10-20% b/b. Hasil penelitian menunjukkan bahwapenambahan minyak kelapa akan meningkatkan laju pengeringan. Penambahan dekstrin meningkatkan laju pengeringan sedangkan penambahan tween 80 akan menyebabkan case hardening dan menurunkan laju pengeringan. Kopi instan yang dihasilkan telah memenuhi standar SNI dengan kadar air 2,281- 3,962% dan kadar kafein 2,825-3,275% serta memiliki aroma, rasa dan tekstur yang tidak berbeda jauh dari kopi instan dipasaran.Kata Kunci: Kopi Instan, Pengering Busa, Tween 80, Dekstrin, Minyak Kelapa","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128335893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Sasongko, A. A. Sjamsuriputra, M. Taufik, Alexis Airin
The use of coal is forecast to increase substantially to generate energy through combustion. Coal contains chemical substances that might pollute environment if it is not properly burnt, such as sulfur and nitrogen. Sulfur removal can be carried out by chemical, physical, or biological methods. Removal of sulfur from coal by microbial action has many advantages over physical and chemical desulfurization methods, namely (i) low capital and operating cost, (ii) low energy requirements, and (iii) removal of finely dispersed sulfur. This paper reports an experimental study investigating the effects of microbial cell concentration and pretreatment of coal on sulfur removal from Indonesian subbituminous coal using Thiobacillus ferrooxidans. The experiments were conducted under conditions that promote performance of the microorganism, i.e. temperature of 28°C and pH of 2.5. The procedure includes blending coal with Thiobacillus ferrooxidans in a laboratory scale reactor. Coal particles were sampled periodically during bio desulfurization. Its sulfur content was then measured according to ASTM D2492-90 (for pyretic sulfur) and ASTM D4239-94 (for total sulfur). Experimental findings show that sterilized coals give higher sulfur removal (49.8% for pyretic sulfur and 39.5% for total sulfur) than those non-sterilized (30.2% for pyretic sulfur and 34% for total sulfur). Furthermore, observed cell concentration and percentage of sulfur removal (for pyretic and total sulfur) decrease with initial microbial cell concentration. Keywords: coal, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans AbstrakPenggunaan batubara diramalkan akan meningkat secara pesat untuk membangkitkan energi melalui pembakaran. Batubara mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dibakar secara tuntas, seperti sulfur dan nitrogen. Penghilangan sulfur dapat dilaksanakan secara kimiawi, fisik, maupun biologik. Penghilangan sulfur dari batubara melalui proses mikrobial menunjukkan banyak kelebihan dibandingkan dengan metode-metode desulfurisasi fisik dan kimiawi, yakni (i) biaya modal dan operasi yang rendah, (ii) kebutuhan energi yang rendah, dan (iii) kemampuan penghilangan sulfur yang terdispersi secara halus. Tulisan ini membahas kajian eksperimental mengenai pengaruh konsentrasi sel mikroba dan perlakuan awal batubara terhadap penghilangan sulfur dari batubara sub-bituminus Indonesia, oleh bakteri Thiobacillus ferooxidans. Percobaan dilaksanakan dalam kondisi yang mendorong kinerja bakteri, yakni temperatur sebesar 28°C dan pH sebesar 2,5. Prosedur percobaan mencakup pencampuran batubara dengan Thiobacillus ferooxidans dalam reaktor berskala laboratorium. Partikel batubara dicuplik secara berkala selama proses biodesulfurisasi. Kandungan sulfurnya kemudian diukur dengan metode ASTM D2492-90 (untuk sulfur pirit) dan ASTM D4239-94 (untuk sulfur total). Hasil percobaan menunjukkan bahwa batubara yang disterilisasi memberikan penurunan kadar sulfur terbesar (49,8%
预计煤炭的使用将大幅增加,以通过燃烧产生能源。煤中含有一些化学物质,如硫和氮,如果燃烧不当可能会污染环境。除硫可以通过化学、物理或生物方法进行。与物理和化学脱硫方法相比,通过微生物作用从煤中去除硫有许多优点,即(i)低资本和运行成本,(ii)低能源需求,(iii)去除精细分散的硫。本文报道了利用氧化亚铁硫杆菌对印尼亚烟煤进行微生物细胞浓度和煤预处理的实验研究。实验在促进微生物性能的条件下进行,即温度为28℃,pH为2.5。该过程包括在实验室规模的反应器中将煤与氧化亚铁硫杆菌混合。在生物脱硫过程中定期取样煤颗粒。然后根据ASTM D2492-90(热硫)和ASTM D4239-94(总硫)测量其硫含量。实验结果表明,灭菌后的煤的硫去除率(热硫去除率49.8%,总硫去除率39.5%)高于未灭菌的煤(热硫去除率30.2%,总硫去除率34%)。此外,观察到的细胞浓度和硫去除百分比(热硫和总硫)随着初始微生物细胞浓度的降低而降低。关键词:煤;生物脱硫;氧化亚铁硫杆菌;Batubara mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dibakar secara tuntas,分别为硫和氮。彭hilangan硫dapat dilaksanakan secara kimiawi, fisik, maupun生物学。彭hilangan硫达batubara melalui提出微生物menunjukkan banyak kelelebihan dibandingkan dengan方法-方法脱硫isasi fisik dan kimiawi, yakni (i) biaya modal dan operasi yang rendah, (ii) kebutuhan energi yang rendah, dan (iii) kemampuan彭hilangan硫达ter分散i secara halus。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚。Percobaan dilaksanakan dalam kondisi yang mendorong kinerja bakteri, yakni温度为28°C, pH为2,5。检察官percobaan menencup pencampuran batubara dengan氧化硫杆菌dalam反应器berskala实验室。颗粒batubara双倍体secara berkala selama处理生物脱硫。Kandungan sulfurnya kemudian diukur dengan方法ASTM D2492-90 (untuk硫精)和ASTM D4239-94 (untuk硫总)。Hasil percobaan menunjukkan bahwa batubara yang disterilisasi memberikan penurunan kadar硫terbesar(49.8%硫精和39.5%硫总)daripada batubara yang tidak disterilisasi(30.2%硫精和34%硫总)。Selain itu, konsentrasi sel dan表示ase penghilangan硫磺(untuk硫磺精神丹总)berkurang dengan konsentrasi sel mickroba awal。batubara,生物脱硫,氧化亚铁硫杆菌
{"title":"Effects of cell concentration and coal pretreatment on desulfurization of cigalugur subbituminous coal using thiobacillus ferrooxidans","authors":"D. Sasongko, A. A. Sjamsuriputra, M. Taufik, Alexis Airin","doi":"10.5614/jtki.2008.7.1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.1.2","url":null,"abstract":"The use of coal is forecast to increase substantially to generate energy through combustion. Coal contains chemical substances that might pollute environment if it is not properly burnt, such as sulfur and nitrogen. Sulfur removal can be carried out by chemical, physical, or biological methods. Removal of sulfur from coal by microbial action has many advantages over physical and chemical desulfurization methods, namely (i) low capital and operating cost, (ii) low energy requirements, and (iii) removal of finely dispersed sulfur. This paper reports an experimental study investigating the effects of microbial cell concentration and pretreatment of coal on sulfur removal from Indonesian subbituminous coal using Thiobacillus ferrooxidans. The experiments were conducted under conditions that promote performance of the microorganism, i.e. temperature of 28°C and pH of 2.5. The procedure includes blending coal with Thiobacillus ferrooxidans in a laboratory scale reactor. Coal particles were sampled periodically during bio desulfurization. Its sulfur content was then measured according to ASTM D2492-90 (for pyretic sulfur) and ASTM D4239-94 (for total sulfur). Experimental findings show that sterilized coals give higher sulfur removal (49.8% for pyretic sulfur and 39.5% for total sulfur) than those non-sterilized (30.2% for pyretic sulfur and 34% for total sulfur). Furthermore, observed cell concentration and percentage of sulfur removal (for pyretic and total sulfur) decrease with initial microbial cell concentration. Keywords: coal, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans AbstrakPenggunaan batubara diramalkan akan meningkat secara pesat untuk membangkitkan energi melalui pembakaran. Batubara mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dibakar secara tuntas, seperti sulfur dan nitrogen. Penghilangan sulfur dapat dilaksanakan secara kimiawi, fisik, maupun biologik. Penghilangan sulfur dari batubara melalui proses mikrobial menunjukkan banyak kelebihan dibandingkan dengan metode-metode desulfurisasi fisik dan kimiawi, yakni (i) biaya modal dan operasi yang rendah, (ii) kebutuhan energi yang rendah, dan (iii) kemampuan penghilangan sulfur yang terdispersi secara halus. Tulisan ini membahas kajian eksperimental mengenai pengaruh konsentrasi sel mikroba dan perlakuan awal batubara terhadap penghilangan sulfur dari batubara sub-bituminus Indonesia, oleh bakteri Thiobacillus ferooxidans. Percobaan dilaksanakan dalam kondisi yang mendorong kinerja bakteri, yakni temperatur sebesar 28°C dan pH sebesar 2,5. Prosedur percobaan mencakup pencampuran batubara dengan Thiobacillus ferooxidans dalam reaktor berskala laboratorium. Partikel batubara dicuplik secara berkala selama proses biodesulfurisasi. Kandungan sulfurnya kemudian diukur dengan metode ASTM D2492-90 (untuk sulfur pirit) dan ASTM D4239-94 (untuk sulfur total). Hasil percobaan menunjukkan bahwa batubara yang disterilisasi memberikan penurunan kadar sulfur terbesar (49,8% ","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125319908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
It has been long recognized that emulsion polymerization is a complex heterogeneous process involving transport of monomers, free radicals, and other species between aqueous phase and organic phase. Though there are a number of models available in the literature, most of them deal only with specific aspects in emulsion polymerization and are far from being general. To simulate this complicated process and to achieve an adequate level of understanding, a Polymers Plus software from Aspen Technology. Inc. was used. The objective of this work is to illustrate the principle of use of Polymers Plus, simulate, and analyze the free-radical seeded emulsion copolymerization of styrenebutadiene process model in a semi-batch reactor. The base case simulation can be used to gain process understanding by analyzing how process variables and operating conditions during the course of a semi-batch reactor affect the product quality.Keywords: Polymers Plus, Emulsion Copolymerization, Simulation, Semi Batch Reactor, Styrene/ butadiene AbstrakTelah diketahui sejak lama bahwa polimerisasi emulsi merupakan sebuah proses heterogen yang kompleks, yang meliputi perpindahan monomer, radikal bebas, dan senyawa lainnya dalam fasa air dan fasa organik. Walaupun dalam literatur terdapat berbagai model, sebagian besar hanya membahas tentang aspek-aspek khusus dalam polimerisasi emulsi yang belurn berlaku umum. Untuk melakukan simulasi serta meningkatkan pemahaman tentang proses yang kompleks ini, digunakan perangkat lunak Polymers Plus dari Aspen Technology, Inc. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ilustrasi tentang prinsip penggunaan Polymers Plus serta melakukan simulasi dan analisis tentang model untuk proses kopolimerisasi emulsi styrene-butadiene dengan free radical seeded dalam reaktor semi batch. Simulasi ini dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman proses dengan menganalisis pengaruh variabel-variabel proses dan kondisi operasi dalam reaktor semi batch terhadap kualitas produk.Kata Kunci: Polymers Plus, Kopolimerisasi Emulsi, Simulasi, Reaktor Semi Batch, Stiren/ butadien
人们早就认识到乳液聚合是一个复杂的非均相过程,涉及单体、自由基和其他物质在水相和有机相之间的转移。虽然文献中有许多模型,但大多数模型只涉及乳液聚合的特定方面,远未达到通用性。为了模拟这一复杂的过程并达到足够的理解水平,阿斯彭技术公司开发了一个Polymers Plus软件。使用Inc.。本工作的目的是说明聚合物Plus的使用原理,模拟和分析在半间歇反应器中自由基种子乳液共聚苯乙烯-丁二烯的过程模型。通过分析半间歇反应器过程中的工艺变量和操作条件对产品质量的影响,可以利用基本情况模拟来获得对工艺的理解。关键词:聚合物加成,乳液共聚,模拟,半间歇反应器,苯乙烯/丁二烯摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstractWalaupun dalam文学terdapat berlaku umum模型,sebagian besar hanya成员hahas tentang aspek- askhusus dalam polerisasi emulsi yang berlaku umum。Untuk melakukan simulasi serta meningkatkan pemahaman tentang proses yang kompleks ini, digunakan perangkat lunak Polymers Plus dari Aspen Technology, Inc.。Penelitian, ini bertujuan, untuk,成员,图例,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构,结构等。模拟分析了在半批量生产高质量产品的过程中,生产高质量高质量产品的过程。Kata Kunci: Polymers Plus, Kopolimerisasi Emulsi, Simulasi, Reaktor Semi Batch, Stiren/ butadien
{"title":"Base case simulation of a semi-batch emulsion copolymerization process: application to styrene/ butadiene system","authors":"I. Harsono, H. Hindarso, N. Indraswati","doi":"10.5614/jtki.2005.4.3.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2005.4.3.6","url":null,"abstract":"It has been long recognized that emulsion polymerization is a complex heterogeneous process involving transport of monomers, free radicals, and other species between aqueous phase and organic phase. Though there are a number of models available in the literature, most of them deal only with specific aspects in emulsion polymerization and are far from being general. To simulate this complicated process and to achieve an adequate level of understanding, a Polymers Plus software from Aspen Technology. Inc. was used. The objective of this work is to illustrate the principle of use of Polymers Plus, simulate, and analyze the free-radical seeded emulsion copolymerization of styrenebutadiene process model in a semi-batch reactor. The base case simulation can be used to gain process understanding by analyzing how process variables and operating conditions during the course of a semi-batch reactor affect the product quality.Keywords: Polymers Plus, Emulsion Copolymerization, Simulation, Semi Batch Reactor, Styrene/ butadiene AbstrakTelah diketahui sejak lama bahwa polimerisasi emulsi merupakan sebuah proses heterogen yang kompleks, yang meliputi perpindahan monomer, radikal bebas, dan senyawa lainnya dalam fasa air dan fasa organik. Walaupun dalam literatur terdapat berbagai model, sebagian besar hanya membahas tentang aspek-aspek khusus dalam polimerisasi emulsi yang belurn berlaku umum. Untuk melakukan simulasi serta meningkatkan pemahaman tentang proses yang kompleks ini, digunakan perangkat lunak Polymers Plus dari Aspen Technology, Inc. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan ilustrasi tentang prinsip penggunaan Polymers Plus serta melakukan simulasi dan analisis tentang model untuk proses kopolimerisasi emulsi styrene-butadiene dengan free radical seeded dalam reaktor semi batch. Simulasi ini dapat digunakan untuk memperoleh pemahaman proses dengan menganalisis pengaruh variabel-variabel proses dan kondisi operasi dalam reaktor semi batch terhadap kualitas produk.Kata Kunci: Polymers Plus, Kopolimerisasi Emulsi, Simulasi, Reaktor Semi Batch, Stiren/ butadien","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115716782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The Piezoelectric Quartz Crystal Microbalance (QCM) method was used to measure the solubilities of n-amylalcohol in poly (n-butyl methac1ylate) and polyisobutylene at temperatures of 333.15 K, 353.15 K and 353.15 K. The crystals used were 5 MHz, AT-Cut, 5.5 mm in diameter and 0.3 mm in thick. Reliability of the measurements was comfirmed by comparing the present data with the literature data for the system of benzene-polyisobutylene at temperature 338.15K. The solubilities n-amyl alcohol in polyisobutylene were undectedable in the range of temperature experiments by the present apparatus because of the low solubility. For the solubilities of n-amyl alcohol in ploy (n-butyl methacryalate) the higher temperature, the lower solubility and the experimental data could be correlated by the UNIQUAC equation with average absolute deviation between experimental and calculated solvent activities of 3.8%. Keywords: Solubility, Quartz Crystal Microbalance, Solvent, Polymer AbstrakDalam penelitian ini, metode Piezoelectric Quartz Crystal Microbalance (QCM) digunakan untuk mengukur kelarutan pelarut n-amylalkohol dalam polimer poly (n-butyl methacrylate) dan polyisobutylene pada temperatur 333,15 K, 343,15 K dan 353,15 K. Kristal yang digunakan adalah jenis AT-Cut 5 MHz, diameter 5,5 mm dan ketebalan 0,3 mm. Reliabilitas dari pengukuran di tes dengan membandingkan hasil pengukuran dengan data literatur untuk sistem benzenepolyisobutylene pada temperatur 338, I 5K. Kelarutan n-amyl alkohol dalam polyisobutylene tidak dapat terdeteksi pada range temperatur eksperimen dengan peralatan yang ada karena kelarutannya rendah. Untuk kelarutan n-amylalkohol dalam poly(n-butyl methacrylate), semakin besar suhu, kelarutannya semakin rendah dan data eksperimen dapat dikorelasikan menggunakan persamaan UNIQUAC dengan rata-rata deviasi ahsolut sebesar 3,8%.Kata Kunci: Kelarutan, Quartz Crystal Microbalance, Pelarut, Polimer
采用压电石英晶体微天平(QCM)法测定了正戊醇在聚甲基丙烯酸正丁酯和聚异丁烯中的溶解度,温度分别为333.15 K、353.15 K和353.15 K。所用晶体为5mhz, AT-Cut,直径5.5 mm,厚0.3 mm。通过与文献中苯-聚异丁烯体系在338.15K温度下的数据对比,证实了测量结果的可靠性。由于正戊醇在聚异丁烯中的溶解度较低,本装置在温度实验范围内不能测定其溶解度。对于正戊醇在聚甲基丙烯酸正丁酯中的溶解度,温度越高,溶解度越低,用UNIQUAC方程计算得到的结果与实验结果的平均绝对偏差为3.8%。关键词:溶解度,石英晶体微天平,溶剂,聚合物摘要:penelitian ini, mede压电式石英晶体微天平(QCM) digunakan untuk mengukur kelarutan pelarut n-淀粉醇dam聚合物聚(甲基丙烯酸正丁酯)聚异丁烯pada温度333,15 K, 343,15 K, 353,15 K。Kristal yang digunakan adalah jenis AT-Cut 5 MHz,直径5.5 mm dan ketebalan 0.3 mm。可靠性:达里企鹅和登根企鹅的数据文献:苯-聚异丁烯体系温度:338,5k。Kelarutan n-amyl对于酒精dalam聚异丁烯有些dapat terdeteksi篇范围温度eksperimen dengan peralatan杨ada林嘉欣kelarutannya rendah。Untuk kelarutann - amyaldalam聚甲基丙烯酸正丁酯,semakin besar suhu, kelarutannya semakin rendah数据,实验数据dapat dikorelasikan menggunakan persamaan UNIQUAC dengan rata-rata deviasi ahsolut sebesar 3,8%。Kata Kunci:克拉鲁坦,石英晶体微天平,Pelarut,聚合物
{"title":"Pengukuran solubilitas n-amylalkohol dalam poly (n-butyl methacrylate) dan polyisobutylene menggunakan metode piezoelectric-quartz crystal microbalance sorption","authors":"G. Wibawa, R. Lestari, Sofia Wardhani","doi":"10.5614/jtki.2005.4.3.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2005.4.3.1","url":null,"abstract":"The Piezoelectric Quartz Crystal Microbalance (QCM) method was used to measure the solubilities of n-amylalcohol in poly (n-butyl methac1ylate) and polyisobutylene at temperatures of 333.15 K, 353.15 K and 353.15 K. The crystals used were 5 MHz, AT-Cut, 5.5 mm in diameter and 0.3 mm in thick. Reliability of the measurements was comfirmed by comparing the present data with the literature data for the system of benzene-polyisobutylene at temperature 338.15K. The solubilities n-amyl alcohol in polyisobutylene were undectedable in the range of temperature experiments by the present apparatus because of the low solubility. For the solubilities of n-amyl alcohol in ploy (n-butyl methacryalate) the higher temperature, the lower solubility and the experimental data could be correlated by the UNIQUAC equation with average absolute deviation between experimental and calculated solvent activities of 3.8%. Keywords: Solubility, Quartz Crystal Microbalance, Solvent, Polymer AbstrakDalam penelitian ini, metode Piezoelectric Quartz Crystal Microbalance (QCM) digunakan untuk mengukur kelarutan pelarut n-amylalkohol dalam polimer poly (n-butyl methacrylate) dan polyisobutylene pada temperatur 333,15 K, 343,15 K dan 353,15 K. Kristal yang digunakan adalah jenis AT-Cut 5 MHz, diameter 5,5 mm dan ketebalan 0,3 mm. Reliabilitas dari pengukuran di tes dengan membandingkan hasil pengukuran dengan data literatur untuk sistem benzenepolyisobutylene pada temperatur 338, I 5K. Kelarutan n-amyl alkohol dalam polyisobutylene tidak dapat terdeteksi pada range temperatur eksperimen dengan peralatan yang ada karena kelarutannya rendah. Untuk kelarutan n-amylalkohol dalam poly(n-butyl methacrylate), semakin besar suhu, kelarutannya semakin rendah dan data eksperimen dapat dikorelasikan menggunakan persamaan UNIQUAC dengan rata-rata deviasi ahsolut sebesar 3,8%.Kata Kunci: Kelarutan, Quartz Crystal Microbalance, Pelarut, Polimer","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122025636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
One of the technologies for ethanol-water separation is pervaporation. The principles of pervaporation is based on the difference in diffusional rate and solubility of the solution components in membranes. The performance of the membrane, in terms of flux and selectivity, is influenced by the swelling of the membrane due to the interaction between the solution components and the membrane materials. Membrane modification is done by forming chemical bonding between PVA and chitosan, using glutaraldehyde as crosslinking agent. The performance of the PVA-chitosan crosslinked membrane for ethanol-water separation is characterized by high mass flux and reasonably high selectivity. Pressure observed on the permeate side was 0.5 mbar, with a feed ethanol concentration of 93%. Experimental results indicate that the PVA membrane has a higher degree of swelling compared to the crosslinked PVA-chitosan membrane. The PVA-chitosan crosslinked membrane has a higher selectivity compared to the PVA membrane. The highest flux of 0.833 kgm-2hour-1 was produced by the PVA membrane. The highest selectivity of 2.820 was obtained using a 1:1 PVA-chitosan crosslinked membrane.Keywords: PVA-chitosan; crosslinked; pervaporation Abstrak Salah satu teknologi untuk pemisahan etanol-air adalah pervaporasi. Prinsip pemisahan pervaporasi adalah dengan perbedaan laju difusi dan kelarutan komponen campuran pada membran. Kinerja membran berupa fluks dan selektivitas dipengaruhi oleh kondisi swelling membran akibat interaksi komponen dengan material membran. Modifikasi membran dilakukan dengan membentuk ikatan kimia antara PVA dan chitosan dengan glutaraldehid sebagai crosslinking agent. Kinerja membran PVA-Chitosan crosslinked dalam pemisahan campuran etanol-air berupa fluks massa yang tinggi dan selektivitas yang cukup besar. Tekanan pada sisi permeat 0,5 mbar dengan konsentrasi etanol umpan 93%. Hasil penelitian menunjukkan membran PVA memiliki nilai derajat swelling lebih tinggi (0,088) daripada membran PVA-Chitosan crosslinked. Membran PVA-Chitosan crosslinked memiliki selektivitas lebih tinggi daripada membran PVA. Fluks terbesar dimiliki oleh membran PVA senilai 0,833 kgm-2jam-1membran PVA-Chitosan crosslinked 1:1 sebesar 2.820.Kata Kunci : PVA-Chitosan; crosslinked; pervaporasi
渗透蒸发是分离乙醇-水的技术之一。渗透蒸发的原理是基于不同的扩散速率和溶液组分在膜中的溶解度。在通量和选择性方面,膜的性能受溶液组分与膜材料相互作用引起的膜膨胀的影响。以戊二醛为交联剂,在聚乙烯醇和壳聚糖之间形成化学键,对膜进行改性。聚乙烯醇-壳聚糖交联膜具有较高的质量通量和较高的选择性。在渗透侧观察到的压力为0.5毫巴,饲料乙醇浓度为93%。实验结果表明,与交联PVA-壳聚糖膜相比,PVA膜具有更高的溶胀度。PVA-壳聚糖交联膜与PVA膜相比具有更高的选择性。PVA膜的通量最高,为0.833 kgm-2hour-1。聚乙烯醇-壳聚糖交联膜的选择性最高,为2.820。关键词:PVA-chitosan;交联;摘要:空气渗透蒸发技术的研究进展。Prinsip pemisahan pervaporasi adalah dengan perbedaan laju difusi dan kelarutan komponen campuran padas成员。金银花膜、吸附膜、选择性膜、溶胀膜、基质膜、基质膜。改性壳聚糖、壳聚糖、戊二醛、戊二醛交联剂。金纳佳膜聚乙烯醇-壳聚糖交联聚丙烯酰胺脲醇-空气分离剂的制备及其抗氧化活性。Tekanan paadsisi perper0,5 mbar登安konsentrasi乙醇公司93%。hail penelitian menunjukkan膜PVA memiliki nilai derajat膨胀lebih tinggi (0,088) daripada膜PVA-壳聚糖交联。膜PVA-壳聚糖交联膜的选择性研究。Fluks terbesar dimiliki oleh膜PVA senilai 0.833 kg -2jam-1膜PVA-壳聚糖交联1:1 sebesar 2.820。Kata Kunci: pva -壳聚糖;交联;pervaporasi
{"title":"Membran PVA-chitosan crosslinked untuk pemisahan campuran etanol-air secara pervaporasi","authors":"I. Noezar","doi":"10.5614/jtki.2008.7.1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.1.3","url":null,"abstract":"One of the technologies for ethanol-water separation is pervaporation. The principles of pervaporation is based on the difference in diffusional rate and solubility of the solution components in membranes. The performance of the membrane, in terms of flux and selectivity, is influenced by the swelling of the membrane due to the interaction between the solution components and the membrane materials. Membrane modification is done by forming chemical bonding between PVA and chitosan, using glutaraldehyde as crosslinking agent. The performance of the PVA-chitosan crosslinked membrane for ethanol-water separation is characterized by high mass flux and reasonably high selectivity. Pressure observed on the permeate side was 0.5 mbar, with a feed ethanol concentration of 93%. Experimental results indicate that the PVA membrane has a higher degree of swelling compared to the crosslinked PVA-chitosan membrane. The PVA-chitosan crosslinked membrane has a higher selectivity compared to the PVA membrane. The highest flux of 0.833 kgm-2hour-1 was produced by the PVA membrane. The highest selectivity of 2.820 was obtained using a 1:1 PVA-chitosan crosslinked membrane.Keywords: PVA-chitosan; crosslinked; pervaporation Abstrak Salah satu teknologi untuk pemisahan etanol-air adalah pervaporasi. Prinsip pemisahan pervaporasi adalah dengan perbedaan laju difusi dan kelarutan komponen campuran pada membran. Kinerja membran berupa fluks dan selektivitas dipengaruhi oleh kondisi swelling membran akibat interaksi komponen dengan material membran. Modifikasi membran dilakukan dengan membentuk ikatan kimia antara PVA dan chitosan dengan glutaraldehid sebagai crosslinking agent. Kinerja membran PVA-Chitosan crosslinked dalam pemisahan campuran etanol-air berupa fluks massa yang tinggi dan selektivitas yang cukup besar. Tekanan pada sisi permeat 0,5 mbar dengan konsentrasi etanol umpan 93%. Hasil penelitian menunjukkan membran PVA memiliki nilai derajat swelling lebih tinggi (0,088) daripada membran PVA-Chitosan crosslinked. Membran PVA-Chitosan crosslinked memiliki selektivitas lebih tinggi daripada membran PVA. Fluks terbesar dimiliki oleh membran PVA senilai 0,833 kgm-2jam-1membran PVA-Chitosan crosslinked 1:1 sebesar 2.820.Kata Kunci : PVA-Chitosan; crosslinked; pervaporasi","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126910700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}