Depending on conditions in the refining process, soybean oil deodorizer distillate (SODD) contains 42-51% free fatty acids (FFA) and 16-25% triacylglycerol (TAG). Bioactive compounds such as tocopherols, free phytosterols, fatty acid steryl esters (FASE) and squalene also make up a significant portion of SODD. The efficient removal of FFA and TAG is a crucial step in the isolation and purification of bioactive compounds from SODD. In this work, a modified soxhlet extraction technique was developed and its optimal operation conditions were determined for the efficient removal of FFA and TAG from SODD. Starting with SODD that contains 3.53% FASE and 1.99% squalene, it was possible to obtain a fraction enriched with FASE (22.0%, recovery 91.3%) and squalene (8.63%, recovery 100%) by this modified soxhlet extraction under the following operation conditions: SODD/(silica gel) = 1/3 (w/w), extraction temperature = -6°C, number of extraction/h = 8.7. FFA remained in this FASE and squalene enriched fraction is 38.7% and there was no detectable TAG. The percentage removal of FFA and TAG for this FASE and squalene enriched fraction are 84.29% and 100%, respectively. The advantages of modified soxhlet extraction over open-column chromatography are that less solvent usage, larger sample size per batch and shorter operation time.Keywords: Fatty acid steryl ester; free fatty acid; modified soxhlet extraction; soybean oil deodorizer distillate; squalene; triacylglycerol AbstrakDalam proses pemurnian minyak kedelai, produk samping dari proses penghilangan bau (soybean oil deodorizer distillate, SODD) mengandung 42-52% free fatty acids (FFA) dan 18-28% triacylglycerols (TAG). Komponen bioaktif seperti tocopherols, free phytosterols, fatty acid steryl esters (FASE) dan squalene juga mempunyai kontribusi yang besar dalam komposisi SODD. Efisiensi penghilangan FFA dan TAG adalah langkah yang sangat penting dalam pemisahan dan pemurnian komponen bioaktif dari SODD. Dalam penelitian ini, modifikasi soxhlet ekstraksi telah ditemukan dan optimisasi kondisi operasi ditentukan berdasarkan efisiensi penghilangan FFA dan TAG dari SODD. Fraksi lemak non polar (nonpolar lipid fraction, NPLF) dengan kandungan FASE (22.0%, recovery 91.3%) dan squalene (8.63%, recovery 100%) telah diperoleh dengan menggunakan modifikasi soxhlet ektraksi dengan kondisi operasi: SODD/(silica gel) = 1/3 (w/w), dan suhu ekstraksi = -6°C. FFA dan TAG yang tersisa di NPLF secara berurutan adalah 38.7% dan 0%. Persentase penghilangan FFA dan TAG di NPLF secara berurutan adalah 84.29% and 100%. Keuntungan menggunakan modifikasi soxhlet ekstraksi dibandingkan dengan silica gel column chromatography adalah sedikitnya pelarut yang digunakan, besarnya sampel per unit batch yang digunakan, dan pendeknya waktu operasi.Kata kunci: Free fatty acid, fatty acid steryl ester, modifikasi soxhlet ekstraksi, soybean oil deodorizer distillate, squalene, triacylglycerols
根据精制工艺条件的不同,大豆油脱臭馏出物(SODD)含有42-51%的游离脂肪酸(FFA)和16-25%的三酰甘油(TAG)。生物活性化合物,如生育酚、游离植物甾醇、脂肪酸甾酯(FASE)和角鲨烯也构成了SODD的重要部分。高效去除游离脂肪酸和TAG是从SODD中分离纯化生物活性化合物的关键步骤。本文研究了改进的索氏提取工艺,并确定了其最优操作条件,可有效去除SODD中的FFA和TAG。从含有3.53% FASE和1.99%角鲨烯的SODD开始,在SODD/(硅胶)= 1/3 (w/w),提取温度= -6℃,提取次数/h = 8.7的操作条件下,改良索氏提取法可获得FASE(22.0%,回收率91.3%)和角鲨烯(8.63%,回收率100%)富集的馏分。FASE中残留FFA,角鲨烯富集部分为38.7%,TAG未检出。该FASE和角鲨烯富集部位对FFA和TAG的去除率分别为84.29%和100%。与开柱色谱法相比,改良索氏萃取法的优点是溶剂用量少,每批样品量大,操作时间短。关键词:脂肪酸甾酯;游离脂肪酸;改良索氏萃取法;大豆油脱臭馏出物;角鲨烯;【摘要】dalam加工pemurnian minyak kedelai,产品采样dari加工penghilangan bau(豆油脱臭馏出物,SODD),原料为42-52%游离脂肪酸(FFA)和18-28%三酰甘油(TAG)。海参生物活性成分:生育酚、游离植物甾醇、脂肪酸甾酯(FASE)和角鲨烯。[footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com]Dalam penelitian ini, modifikasi soxhlet ekstraksi telah ditemukan和optimisisi kondisi operasi ditentukan和berdasarkan efisiansan和tagdari SODD。非极性(非极性脂质分数,NPLF)登干坎顿干FASE(22.0%,回收率91.3%)丹角鲨烯(8.63%,回收率100%)丹干坎顿干修饰剂:SODD/(硅胶)= 1/3 (w/w),丹苏胡ekstraksi = -6°C。FFA、TAG、yang、NPLF、secara和adalah分别为38.7%和0%。彭hilangan FFA, TAG, NPLF, secara berurutan adalah分别为84.29%和100%。keuntunan menggunakan modifikasi soxlet ekstraksi dibandingkan dengan硅胶柱色谱法adalah sedikitnya pelarut yang digunakan, bessanya样品每单位批次yang digunakan, dan pendeknya waktu operasi。Kata kunci:游离脂肪酸,脂肪酸steryl酯,改性索氏菌,大豆油脱臭馏出物,角鲨烯,三酰基甘油
{"title":"Pemisahan squalene dan fatty acid sterol esters dari soybean oil deodorizer distillate","authors":"Setiyo Gunawan, Yi Hsu Ju","doi":"10.5614/jtki.2008.7.2.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.2.3","url":null,"abstract":"Depending on conditions in the refining process, soybean oil deodorizer distillate (SODD) contains 42-51% free fatty acids (FFA) and 16-25% triacylglycerol (TAG). Bioactive compounds such as tocopherols, free phytosterols, fatty acid steryl esters (FASE) and squalene also make up a significant portion of SODD. The efficient removal of FFA and TAG is a crucial step in the isolation and purification of bioactive compounds from SODD. In this work, a modified soxhlet extraction technique was developed and its optimal operation conditions were determined for the efficient removal of FFA and TAG from SODD. Starting with SODD that contains 3.53% FASE and 1.99% squalene, it was possible to obtain a fraction enriched with FASE (22.0%, recovery 91.3%) and squalene (8.63%, recovery 100%) by this modified soxhlet extraction under the following operation conditions: SODD/(silica gel) = 1/3 (w/w), extraction temperature = -6°C, number of extraction/h = 8.7. FFA remained in this FASE and squalene enriched fraction is 38.7% and there was no detectable TAG. The percentage removal of FFA and TAG for this FASE and squalene enriched fraction are 84.29% and 100%, respectively. The advantages of modified soxhlet extraction over open-column chromatography are that less solvent usage, larger sample size per batch and shorter operation time.Keywords: Fatty acid steryl ester; free fatty acid; modified soxhlet extraction; soybean oil deodorizer distillate; squalene; triacylglycerol AbstrakDalam proses pemurnian minyak kedelai, produk samping dari proses penghilangan bau (soybean oil deodorizer distillate, SODD) mengandung 42-52% free fatty acids (FFA) dan 18-28% triacylglycerols (TAG). Komponen bioaktif seperti tocopherols, free phytosterols, fatty acid steryl esters (FASE) dan squalene juga mempunyai kontribusi yang besar dalam komposisi SODD. Efisiensi penghilangan FFA dan TAG adalah langkah yang sangat penting dalam pemisahan dan pemurnian komponen bioaktif dari SODD. Dalam penelitian ini, modifikasi soxhlet ekstraksi telah ditemukan dan optimisasi kondisi operasi ditentukan berdasarkan efisiensi penghilangan FFA dan TAG dari SODD. Fraksi lemak non polar (nonpolar lipid fraction, NPLF) dengan kandungan FASE (22.0%, recovery 91.3%) dan squalene (8.63%, recovery 100%) telah diperoleh dengan menggunakan modifikasi soxhlet ektraksi dengan kondisi operasi: SODD/(silica gel) = 1/3 (w/w), dan suhu ekstraksi = -6°C. FFA dan TAG yang tersisa di NPLF secara berurutan adalah 38.7% dan 0%. Persentase penghilangan FFA dan TAG di NPLF secara berurutan adalah 84.29% and 100%. Keuntungan menggunakan modifikasi soxhlet ekstraksi dibandingkan dengan silica gel column chromatography adalah sedikitnya pelarut yang digunakan, besarnya sampel per unit batch yang digunakan, dan pendeknya waktu operasi.Kata kunci: Free fatty acid, fatty acid steryl ester, modifikasi soxhlet ekstraksi, soybean oil deodorizer distillate, squalene, triacylglycerols","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130542999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yentaria Juli Wijaya, R. Rinita, Felycia Edi Soetaredjo, Suryadi Ismadji
Nitrobenzene is one of organic compound that usually contained in industrial wastewater, which is toxic. Nitrobenzene can be found in the chemical and pesticides industry. Nitrobenzene, which also known as nitrobenzol, is dangerous organic chemical for organism because can cause death. Organic waste in aqueous solution are usually removed by adsorption. In the adsorption process, adsorbent that usually used are carbon active and organic adsorbent. Neem leaf one of organic adsorbent that effective used in the adsorption process because it has a low cost dan easy to get. In this adsorption process, neem leaf used as a adsorbent. Neem leaf powder characterization with Boehm’s titration and proxymate analysis, which contain moisture content, water content, carbon, and volatile matter. Isoterm adsorption process of nitrobenzene is appropriated with Freundlich equation and Langmuir equation. And the result of kinetic adsorption is appropriated with pseudo first order and pseudo second order. From the experimenal result, it can be seen that adsorption of nitrobenzene by neem leaf powder is using Langmuir equation in isoterm adsorption and follow pseudo first order in kinetic adsorption.Keywords : Adsorption, neem leaf powder, nitrobenzeneAbstrakNitrobenzene merupakan salah satu zat organik yang biasanya terkandung dalam limbah industri dimana Nitrobenzene sangat sulit diolah sebelum dibuang karena sifatnya yang sangat kompleks. Limbah yang mengandung nitrobenzene ini dapat ditemukan pada industri pestisida, sabun, dan farmasi. Nitrobenzene yang juga disebut nitrobenzol, merupakan bahan kimia organik yang berbahaya bagi mahluk hidup karena dapat menyebabkan kematian. Adsorpsi adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi limbah nitrobenzene ini. Dalam proses adsorpsi, bahan penyerap yang umum digunakan adalah karbon aktif dan bahan penyerap organik. Daun intaran merupakan salah satu dari bahan penyerap organik yang efektif digunakan dalam proses adsorpsi karena biayanya yang murah dan mudah didapat. Pada penelitian ini, daun intaran digunakan untuk menyerap zat organik nitrobenzene. Karakterisasi bubuk daun intaran sendiri dilakukan dengan titrasi Boehm dan analisa proximat yang meliputi kandungan abu, air, karbon, dan volatile matter. Proses isoterm adsorpsi nitrobenzene ini disesuaikan dengan persamaan Freundlich dan persamaan Langmuir, sedangkan hasil kinetika adsorpsi disesuaikan dengan menggunakan pseudo first order dan pseudo second order. Dari hasil percobaan, didapatkan hasil bahwa proses adsorpsi nitrobenzene dengan menggunakan bubuk daun intaran ini mengikuti persamaan Langmuir pada isoterm adsorpsinya dan mengikuti persamaan pseudo first order pada kinetika adsorpsinya.Kata Kunci : Adsorpsi, bubuk daun intaran, nitrobenzene
硝基苯是工业废水中常见的有毒有机化合物之一。硝基苯可以在化学和农药工业中找到。硝基苯,又称硝基苯,是一种对生物有害的有机化学物质,可致人死亡。水溶液中的有机废物通常采用吸附法去除。在吸附过程中,通常使用的吸附剂有碳活性吸附剂和有机吸附剂。印楝叶是一种有机吸附剂,因其成本低、易获得而被广泛应用于吸附过程中。在这个吸附过程中,印楝叶被用作吸附剂。用Boehm滴定法和邻酸盐分析表征印楝叶粉末,其中含有水分含量,含水量,碳和挥发性物质。用Freundlich方程和Langmuir方程描述了硝基苯的等项吸附过程。动力学吸附结果符合准一级和准二级。从实验结果可以看出,印楝叶粉末对硝基苯的吸附在等项吸附中遵循Langmuir方程,在动力学吸附中遵循伪一级吸附。关键词:吸附,印楝叶粉,硝基苯摘要硝基苯merupakan salah satu zat organik yang biasanya terkandung dalam limbah industry dimana硝基苯sangat sulit diolah sebelum dibuang karena sifatya yang sangat kompleks。杨Limbah mengandung硝基苯ini dapat ditemukan篇industri pestisida, sabun,丹farmasi。硝基苯yang juga disebut硝基苯,merupakan bahan kimia organik yang berbahaya bagi mahluk hidup karena dapat menyebabkan kematian。吸附adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi limbah硝基苯ini。Dalam处理吸附,bahan penyerap yang umum digunakan adalah carbon aktif dan bahan penyerap organik。在这个过程中,我们可以看到吸附过程中,我们可以看到吸附过程中,我们可以看到吸附过程中,我们可以看到吸附过程。Pada penelitian ini是指有机硝基苯。Karakterisasi bubuk dan intaran sendiri dilakukan dengan titrasi Boehm dan analisa近阳meliputi kandungan,空气,碳,丹挥发物。对硝基苯进行了等温吸附,并对硝基苯进行了Freundlich吸附和Langmuir吸附,对硝基苯进行了动力学吸附,对硝基苯进行了伪一级吸附和伪二级吸附。Dari hasil percobaan, didapatkan hasil bahwa工艺吸附硝基苯,denan, menggunakan, bubuk, intaran, mengikuti, persamaan, Langmuir, paada等程吸附,mengikuti, persamaan,伪一级吸附动力学吸附。卡塔昆兹:吸附剂、硝基苯、硝基苯
{"title":"Adsorpsi zat organik nitrobenzene dari larutan dengan menggunakan bubuk daun intaran","authors":"Yentaria Juli Wijaya, R. Rinita, Felycia Edi Soetaredjo, Suryadi Ismadji","doi":"10.5614/JTKI.2008.7.3.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/JTKI.2008.7.3.5","url":null,"abstract":"Nitrobenzene is one of organic compound that usually contained in industrial wastewater, which is toxic. Nitrobenzene can be found in the chemical and pesticides industry. Nitrobenzene, which also known as nitrobenzol, is dangerous organic chemical for organism because can cause death. Organic waste in aqueous solution are usually removed by adsorption. In the adsorption process, adsorbent that usually used are carbon active and organic adsorbent. Neem leaf one of organic adsorbent that effective used in the adsorption process because it has a low cost dan easy to get. In this adsorption process, neem leaf used as a adsorbent. Neem leaf powder characterization with Boehm’s titration and proxymate analysis, which contain moisture content, water content, carbon, and volatile matter. Isoterm adsorption process of nitrobenzene is appropriated with Freundlich equation and Langmuir equation. And the result of kinetic adsorption is appropriated with pseudo first order and pseudo second order. From the experimenal result, it can be seen that adsorption of nitrobenzene by neem leaf powder is using Langmuir equation in isoterm adsorption and follow pseudo first order in kinetic adsorption.Keywords : Adsorption, neem leaf powder, nitrobenzeneAbstrakNitrobenzene merupakan salah satu zat organik yang biasanya terkandung dalam limbah industri dimana Nitrobenzene sangat sulit diolah sebelum dibuang karena sifatnya yang sangat kompleks. Limbah yang mengandung nitrobenzene ini dapat ditemukan pada industri pestisida, sabun, dan farmasi. Nitrobenzene yang juga disebut nitrobenzol, merupakan bahan kimia organik yang berbahaya bagi mahluk hidup karena dapat menyebabkan kematian. Adsorpsi adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi limbah nitrobenzene ini. Dalam proses adsorpsi, bahan penyerap yang umum digunakan adalah karbon aktif dan bahan penyerap organik. Daun intaran merupakan salah satu dari bahan penyerap organik yang efektif digunakan dalam proses adsorpsi karena biayanya yang murah dan mudah didapat. Pada penelitian ini, daun intaran digunakan untuk menyerap zat organik nitrobenzene. Karakterisasi bubuk daun intaran sendiri dilakukan dengan titrasi Boehm dan analisa proximat yang meliputi kandungan abu, air, karbon, dan volatile matter. Proses isoterm adsorpsi nitrobenzene ini disesuaikan dengan persamaan Freundlich dan persamaan Langmuir, sedangkan hasil kinetika adsorpsi disesuaikan dengan menggunakan pseudo first order dan pseudo second order. Dari hasil percobaan, didapatkan hasil bahwa proses adsorpsi nitrobenzene dengan menggunakan bubuk daun intaran ini mengikuti persamaan Langmuir pada isoterm adsorpsinya dan mengikuti persamaan pseudo first order pada kinetika adsorpsinya.Kata Kunci : Adsorpsi, bubuk daun intaran, nitrobenzene","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"584 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116303443","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The terminology of micro-reactor development is one of the keywords in process intensification, which plays an important role, particularly in the reaction system requiring extremely large heat and mass transfers. This paper conveys an idea about miniaturization of the combustion engine through a combination of fuel processor system and fuel cell system. Hydrogen as a fuel cell feedstock is provided in-situ by methanol reforming. The synthesis gas produced by reformer is introduced into preferential oxidation reactor to remove CO before it enters the fuel cell. The process system for producing hydrogen is equipped in the micro-technology package as an answer to hydrogen storage at high pressure, which meets several shortcomings. Keywords: Process intensification; Modeling and simulation; Micro-reactor technology AbstrakTerminologi pengembangan reaktor mikro merupakan salah satu 'kata kunci' dalam intensifikasi proses yang memainkan peranan penting, terutama dalam sistem reaksi yang memerlukan laju perpindahan panas dan massa yang besar. Makalah ini menyampaikan gagasan tentang miniaturisasi mesin kendaraan bermotor melalui kombinasi sistem proses or bahan bakar dan sel bahan bakar. Hidrogen yang diperlukan sebagai umpan sel bahan bakar disediakan secara insitu dari reformasi metanol. Gas sintesis dari reformer diumpankan ke dalam reaktor oksidasi preferensial untuk menyisihkan CO sebelum diumpankan ke dalam sel bahan bakar. Rangkaian sistem proses penyedia hidrogen secara insitu ini dikemas dalam paket teknologi mikro sebagai jawaban atas kebuntuan sistem penyediaan hidrogen pada tekanan tinggi yang memiliki banyak kelemahan.Kata Kunci: Intensifikasi proses; Pemodelan dan simulasi; Teknologi reaktor mikro
微反应器开发术语是过程强化中的关键词之一,在过程强化中起着重要作用,特别是在需要极大传热传质的反应系统中。本文提出了将燃料处理机系统与燃料电池系统相结合,实现内燃机小型化的思想。氢气作为燃料电池的原料是通过甲醇重整原位提供的。转化炉产生的合成气被引入优先氧化反应器,在CO进入燃料电池之前将其除去。微技术封装中配备了制氢工艺系统,以解决高压储氢问题,但存在一些不足。关键词:工艺强化;建模与仿真;【摘要】微堆技术(pengembangan reaktor mikro merupakan salah satu 'kata kunci' dalam intensifikasi proses yang memainkan peranan penting), terutama dalam system reaksi yang memainkan laju perpindahan panas dan massa yang besar)。Makalah ini menyampaikan gagasan tentang miniaturisasi mesin kendaraan bermotor melalui kombinasi系统过程或bahan bakar和sel bahan bakar。氢氧化合物yang diperlukan sebagai umpan sel bahan bakar disediakan secara insitu dari reformasi methanol。天然气天然气天然气重整器diumpankan ke dalam reaktor oksidasi优先,天然气天然气天然气重整器diumpankan ke dalam sel bahan bakar。Rangkaian系统在原位处理penyedia的氢能secara、dikemas、dalam paket技术、mikro、sebagai、jawaban、kebuntuan系统、penyedian和hydrogendia、tekanan、tinggi yang、memiliki、banyak、kelemahan。Kata Kunci:强化的过程;Pemodelan dan simulasi;技术反应堆微型
{"title":"Permodelan dan simulasi reaktor mikro untuk produksi hidrogen sebagai umpan sel bahan bakar kendaraan bermotor","authors":"Yogi Wibisono Budhi, S. Subagjo","doi":"10.5614/jtki.2007.6.2.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2007.6.2.6","url":null,"abstract":"The terminology of micro-reactor development is one of the keywords in process intensification, which plays an important role, particularly in the reaction system requiring extremely large heat and mass transfers. This paper conveys an idea about miniaturization of the combustion engine through a combination of fuel processor system and fuel cell system. Hydrogen as a fuel cell feedstock is provided in-situ by methanol reforming. The synthesis gas produced by reformer is introduced into preferential oxidation reactor to remove CO before it enters the fuel cell. The process system for producing hydrogen is equipped in the micro-technology package as an answer to hydrogen storage at high pressure, which meets several shortcomings. Keywords: Process intensification; Modeling and simulation; Micro-reactor technology AbstrakTerminologi pengembangan reaktor mikro merupakan salah satu 'kata kunci' dalam intensifikasi proses yang memainkan peranan penting, terutama dalam sistem reaksi yang memerlukan laju perpindahan panas dan massa yang besar. Makalah ini menyampaikan gagasan tentang miniaturisasi mesin kendaraan bermotor melalui kombinasi sistem proses or bahan bakar dan sel bahan bakar. Hidrogen yang diperlukan sebagai umpan sel bahan bakar disediakan secara insitu dari reformasi metanol. Gas sintesis dari reformer diumpankan ke dalam reaktor oksidasi preferensial untuk menyisihkan CO sebelum diumpankan ke dalam sel bahan bakar. Rangkaian sistem proses penyedia hidrogen secara insitu ini dikemas dalam paket teknologi mikro sebagai jawaban atas kebuntuan sistem penyediaan hidrogen pada tekanan tinggi yang memiliki banyak kelemahan.Kata Kunci: Intensifikasi proses; Pemodelan dan simulasi; Teknologi reaktor mikro","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131969510","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The characterization of NiO-CoO/MgO catalyst for autothermal reforming of methaneThe drawback of conventional reforming of methane such as partial oxidation and steam reforming was carbon formation. The research was developed a suitable catalyst for combination of partial and steam reforming of methane and called autothermal reforming to reduce the coke formation. The NiO-CoO/MgO catalysts were prepared by an impregnation method and characterized by Temperature Programmed Reduction (TPR), X-ray Diffraction (XRD) and Thermal Gravitymetry Analysis (TGA). The TPR and XRD results reveal that the catalyst characteristic is strongly influenced by the Co/Ni ratio. From TPR and TGA analysis, the sintering phenomena did not occur in the autothermal reforming of methane. The results reveal that Co/Ni ratios have a small effect in the catalytic activity for autothermal reforming. Nevertheless, the catalyst showed an optimum performance in this process when its Co/Ni ratio was 0.75. Keywords: Autothermal ReformingAbstrakMasalah yang terjadi pada proses konvensional reformasi metana seperti oksidasi parsial metana dan reformasi kukus adalah pembentukan karbon. Penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan katalis yang sesuai untuk gabungan proses oksidasi parsial dan reformasi kukus atau yang disebut reformasi metana secara autothermal. Katalis NiO-CoO/MgO yang digunakan dibuat dengan metode impregnasi dan dilakukan pengujian dengan TPR, XRD dan TGA untuk mengetahui sifat-sifat dari katalis tersebut. Hasil TPR dan XRD menunjukkan bahwa karakteristik dari katalis sangat dipengaruhi oleh perbandingan CoiN i. Hasil pengamatan TPR dan TGA menunjukan bahwa sintering tidak terjadi di dalam proses reformasi metana secara autothermal. Hasil eksperimen juga menunjukan bahwa perbandingan Co/Ni hanya kecil pengaruhnya pada unjuk kerja katalis. Namun demikian katalis menunjukan unjuk kerja yang optimum pada perbandingan CoiN i = 0.75. Kata Kunci: Reformasi Autothermal
甲烷自热重整NiO-CoO/MgO催化剂的表征甲烷部分氧化和蒸汽重整等传统重整方法的缺点是生成碳。研究开发了一种适合甲烷部分重整和蒸汽重整相结合的催化剂,称为自热重整,以减少焦炭的生成。采用浸渍法制备了NiO-CoO/MgO催化剂,并用程序升温还原(TPR)、x射线衍射(XRD)和热重分析(TGA)对催化剂进行了表征。TPR和XRD结果表明,催化剂的性能受Co/Ni比的影响较大。TPR和TGA分析表明,甲烷自热重整过程中未发生烧结现象。结果表明,Co/Ni比对自热重整的催化活性影响较小。当Co/Ni比为0.75时,催化剂性能最佳。关键词:自热重整(masalah yang terjadi pada);常规重整(metana seperi);局部重整(paral metana);Penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan katalis yang sesuai untuk gabungan研究oksidasi paral和reformaskukus atau yang disebut reformasmetana secara自热。Katalis NiO-CoO/MgO yang digunakan digunakan dengan TPR, XRD dan TGA untuk mengetahui sitat -sifat dari Katalis tersebut。Hasil TPR dan XRD menunjukkan bahwa karakteristik dari katalis sangat dipengaruhi oleh perbandingan . 1 . Hasil pengamatan TPR dan TGA menunjukan bahwa烧结tiak terjadi di dalam工艺改革metana secara自热。Hasil eksperen juga menunjukan bahwa perbandingan公司/Ni hanya kecil pengaruhnya pada unjuk kerja katalis。Namun demikian katalis menunjukan unjuk kerja yang的最优方案是CoiN i = 0.75。Kata Kunci:自热改造
{"title":"The characterization of NiO-CoO/MgO catalyst for autothermal reforming of methane","authors":"T. Kusworo, A. R. Songip, N. Amin","doi":"10.5614/jtki.2005.4.2.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2005.4.2.1","url":null,"abstract":"The characterization of NiO-CoO/MgO catalyst for autothermal reforming of methaneThe drawback of conventional reforming of methane such as partial oxidation and steam reforming was carbon formation. The research was developed a suitable catalyst for combination of partial and steam reforming of methane and called autothermal reforming to reduce the coke formation. The NiO-CoO/MgO catalysts were prepared by an impregnation method and characterized by Temperature Programmed Reduction (TPR), X-ray Diffraction (XRD) and Thermal Gravitymetry Analysis (TGA). The TPR and XRD results reveal that the catalyst characteristic is strongly influenced by the Co/Ni ratio. From TPR and TGA analysis, the sintering phenomena did not occur in the autothermal reforming of methane. The results reveal that Co/Ni ratios have a small effect in the catalytic activity for autothermal reforming. Nevertheless, the catalyst showed an optimum performance in this process when its Co/Ni ratio was 0.75. Keywords: Autothermal ReformingAbstrakMasalah yang terjadi pada proses konvensional reformasi metana seperti oksidasi parsial metana dan reformasi kukus adalah pembentukan karbon. Penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan katalis yang sesuai untuk gabungan proses oksidasi parsial dan reformasi kukus atau yang disebut reformasi metana secara autothermal. Katalis NiO-CoO/MgO yang digunakan dibuat dengan metode impregnasi dan dilakukan pengujian dengan TPR, XRD dan TGA untuk mengetahui sifat-sifat dari katalis tersebut. Hasil TPR dan XRD menunjukkan bahwa karakteristik dari katalis sangat dipengaruhi oleh perbandingan CoiN i. Hasil pengamatan TPR dan TGA menunjukan bahwa sintering tidak terjadi di dalam proses reformasi metana secara autothermal. Hasil eksperimen juga menunjukan bahwa perbandingan Co/Ni hanya kecil pengaruhnya pada unjuk kerja katalis. Namun demikian katalis menunjukan unjuk kerja yang optimum pada perbandingan CoiN i = 0.75. Kata Kunci: Reformasi Autothermal","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132946859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Simulation of low rank coal drying with pore network method in isothermal condition.Indonesia has large coal reserve with most of them are low rank coal. Low rank coal has low energy content (< 4,800 kcal/kg) and high moisture content (> 25%). High moisture content of coal will make a problem for coal conversion processing to be a main energy source such as power plant so that the moisture of coal must be removed from inside of coal. The moisture content in the coal can be removed by drying based on drying kinetic (drying rate). Drying kinetic is influenced by several variables such as hot fluid velocity and temperature, size and pore structure of material. In this model, sample of low rank coal are analyzed to obtain the data of pore size distribution. The size of pore were used 40 and 100 nm, the pore length was 100 nm. Four different pore structures were simulated by pore network modelling. From pore network simulation, the structure with large pore had long time for drying constant period, but the structure with small pore had short time for drying constant period.Keywords: coal, drying, pore network, moisture, vapour diffusion. AbstrakIndonesia merupakan negara yang memiliki cadangan batubara yang besar yang dapat digunakan sebagai sumber energi utama untuk industri, tetapi batubara yang dimiliki oleh Indonesia sebagian besar merupakan batubara muda yang memiliki kandungan energi yang rendah (< 4.800 kcal/kg) serta kandungan air yang tinggi (> 25%). Kandungan air batubara yang tinggi menyulitkan dalam proses konversi batubara untuk dijadikan sebagai sumber energi utama seperti pada sistem tenaga. Kandungan air dalam batubara dapat dikurangi dengan pengeringan dengan mengamati data kinetika pengeringan berupa laju pengeringan. Laju pengeringan batubara dipengaruhi oleh beberapa variabel antara lain kecepatan fluida panas, temperatur fluida panas, ukuran partikel yang dikeringkan serta struktur pori-pori dari partikel yang dikeringkan. Beberapa sampel batubara muda dianalisis strukturnya untuk mendapatkan data distribusi pori. Ukuran pori yang digunakan terdiri atas 2 macam yaitu 40 dan 100 nm serta panjang pori 500 nm. Empat macam struktur pori disimulasikan dengan metode rangkaian pori. Dari simulasi rangkaian pori memperlihatkan bahwa ukuran pori yang besar akan memberikan waktu yang lebih lama untuk laju pengeringan tetap sedangkan struktur pori dengan ukuran pori kecil akan memberikan laju pengeringan tetap yang lebih pendek waktunya.Kata Kunci: batubara, pengeringan, rangkaian pori, kandungan air, difusi uap.
等温条件下低阶煤孔网法干燥模拟。印尼煤炭储量大,但多数为低阶煤。低阶煤能量含量低(< 4800 kcal/kg),水分含量高(> 25%)。煤的高含水率会给煤作为电厂等主要能源的转化加工带来问题,因此必须将煤中的水分从煤的内部去除。根据干燥动力学(干燥速率),可以通过干燥去除煤中的水分。干燥动力学受热流体速度和温度、物料大小和孔隙结构等因素的影响。在该模型中,对低煤阶煤样进行了分析,得到了孔隙尺寸分布数据。孔径分别为40 nm和100 nm,孔径长度为100 nm。采用孔隙网络模型模拟了4种不同的孔隙结构。从孔隙网络模拟来看,大孔隙结构的干燥恒周期时间较长,而小孔隙结构的干燥恒周期时间较短。关键词:煤,干燥,孔网,水分,蒸汽扩散[摘要]印度尼西亚merupakan negara yang memiliki cadangan batubara yang dapat digunakan sebagai sumber energi utama untuk industri, tetapi batubara muda yang memiliki kandungan energi yang rendah (< 4800 kcal/kg) serta kandungan air yang tinggi(> 25%)。Kandungan air batubara yang tinggi menyulitkan dalam proproi batubara untuk dijadikan sebagai number energi utama seperti patada system tenaga。Kandungan air dalam batubara dapat dikurangi dengan pengeringan dengan mengamati data kinetika pengeringan berupa laju pengeringan。Laju pengeringan和batubara dipengaruhi oleh beberapa variabel antara lain keepatan fluida panas,温度fluida panas, ukuran particle yang dikeringkan, serta structur pori-pori dari particle yang dikeringkan。Beberapa样品batubara mudd分析,打击了mendapatkan数据分布的业务范围。Ukuran pori yang digunakan terdiri atas 2 macam yitu 40 dan 100 nm serta panjang pori 500 nm。构造孔隙的非拟合性与登干方法。达里模拟rangkaian pori memberperlihatkan bahwa ukuran pori yang besar akan memberikan waktu yang lebih喇嘛untuk laju pengeringan和tetap sedangkan结构pori dengan ukuran pori kecil akan memberikan laju pengeringan和tetap yang lebih pendek waktunya。Kata Kunci: batubara, pengeringan, rangkaian pori, kandungan air, difusi up。
{"title":"Simulasi pengeringan batu bara muda dengan metode rangkaian pori pada kondisi isotermal","authors":"Anton Irawan, I. Kustiningsih","doi":"10.5614/jtki.2009.8.3.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2009.8.3.2","url":null,"abstract":"Simulation of low rank coal drying with pore network method in isothermal condition.Indonesia has large coal reserve with most of them are low rank coal. Low rank coal has low energy content (< 4,800 kcal/kg) and high moisture content (> 25%). High moisture content of coal will make a problem for coal conversion processing to be a main energy source such as power plant so that the moisture of coal must be removed from inside of coal. The moisture content in the coal can be removed by drying based on drying kinetic (drying rate). Drying kinetic is influenced by several variables such as hot fluid velocity and temperature, size and pore structure of material. In this model, sample of low rank coal are analyzed to obtain the data of pore size distribution. The size of pore were used 40 and 100 nm, the pore length was 100 nm. Four different pore structures were simulated by pore network modelling. From pore network simulation, the structure with large pore had long time for drying constant period, but the structure with small pore had short time for drying constant period.Keywords: coal, drying, pore network, moisture, vapour diffusion. AbstrakIndonesia merupakan negara yang memiliki cadangan batubara yang besar yang dapat digunakan sebagai sumber energi utama untuk industri, tetapi batubara yang dimiliki oleh Indonesia sebagian besar merupakan batubara muda yang memiliki kandungan energi yang rendah (< 4.800 kcal/kg) serta kandungan air yang tinggi (> 25%). Kandungan air batubara yang tinggi menyulitkan dalam proses konversi batubara untuk dijadikan sebagai sumber energi utama seperti pada sistem tenaga. Kandungan air dalam batubara dapat dikurangi dengan pengeringan dengan mengamati data kinetika pengeringan berupa laju pengeringan. Laju pengeringan batubara dipengaruhi oleh beberapa variabel antara lain kecepatan fluida panas, temperatur fluida panas, ukuran partikel yang dikeringkan serta struktur pori-pori dari partikel yang dikeringkan. Beberapa sampel batubara muda dianalisis strukturnya untuk mendapatkan data distribusi pori. Ukuran pori yang digunakan terdiri atas 2 macam yaitu 40 dan 100 nm serta panjang pori 500 nm. Empat macam struktur pori disimulasikan dengan metode rangkaian pori. Dari simulasi rangkaian pori memperlihatkan bahwa ukuran pori yang besar akan memberikan waktu yang lebih lama untuk laju pengeringan tetap sedangkan struktur pori dengan ukuran pori kecil akan memberikan laju pengeringan tetap yang lebih pendek waktunya.Kata Kunci: batubara, pengeringan, rangkaian pori, kandungan air, difusi uap.","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130992537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Similarly with other alkyl-ester biodisesls, coconut oil and soybean oil ethyl-ester (COEE and SOEE) still retain some disadvantages to apply directly or used as diesel fuel additives, such as high viscosity and low ignition performance. The main objective of the reasearch is to introduce an alternative process to improve such drawbacks, that is to convert a small portion of ethyl-ester to ozonide compounds. The ozonolysis of ethyl-esters. whether catalytic or non-catalytic processes, generally yields ozonides, carboxylic acids, and hydrocarbons with shorter carbon chain, e.g. aldehyde and ketone to improve their fuel characteristics. The main problem of such ozonolysis is the effectiveness of the ozonation process itself Such a preliminary investigation of COEE and SOEE ozonation process to ozonides or other compounds, the presented results are the examination of main parameters such as, viscosity, density, total acid number, water content, and cetane index. The changes in the ethyl esters'physical and chemical properties werefound to be: an increased in their viscosity, total acid number, and cetane index, and also a decreased in their density and water content. The visible change after ozonation process was the odor ofthe esters. These parameters changes was an indicator that new substances have been producedfrom the ozonation of ethyl esters.Keywords: Coconut Oil, Soyabean Oil, Biodiesel, Methyl Ester, Ethyl Ester, Ozonide, OzonolysisAbstrakBiodiesel etil-ester minyak kelapa dan kedelai, seperti juga alkif-ester lainnya, memiliki beberapa kelemahan bila digunakan langsung atau sebagai aditif bahan bakar mesin diesel, seperti viskositas yang tinggi dan sifat penyalaannya yang kurang baik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari proses alternatif untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, yaitu mengkonversi sebagian etil-ester menjadi senyawa ozonida. Reaksi ozonolisis alkil-ester, baik katalitik maupun non-katalitik, menghasilkan senyawa-senyawa ozonida, asam karboksilat, dan senyawa-senyawa hidrokarbon yang lebih pendek rantai karbonnya, seperti aldehida dan keton sehingga dapat meningkatkan karakteristiknya sebagai bahan bakar. Kendala utama dalam konversi tersebut adalah efektifltas dari reaksi ozonasi itu sendiri. Sebagai investigasi awal dari reaksi ozonasi etil-ester minyak kelapa dan kedelai menjadi senyawa ozonida dan senyawa-senyawa lainnya, disajikqn hasi hasill pengujian parameter-parameter utama, seperti viskositas, densitas, bilangan asam, kadar air dan indeks setana. Perubahan sifat-sifat fisika dan kimiawi yang dht}i setelah mengalami proses ozonasi adalah: kenaikan viskositas, bilangan asam, dan indeks setana, serta penurunan densitas dan kadar air. Sedangkan perubahan yang dapat diamati langsung adalah perubahan aromalbau dari etil-ester kedelai dan kelapa setelah mengalami proses ozonasi. Perubahan parameter-parameter yang diuji ini menandakan telah terbentuknya senyawa baru akibat reaksi etil-ester dengan
与其他烷基酯类生物柴油一样,椰子油和大豆油乙酯(COEE和SOEE)在直接应用或用作柴油添加剂方面仍存在一些缺点,如高粘度和低点火性能。该研究的主要目的是介绍一种替代方法来改善这些缺点,即将一小部分乙基酯转化为臭氧化合物。乙基酯的臭氧分解。无论是催化或非催化过程,通常产生臭氧、羧酸和碳链较短的碳氢化合物,例如醛和酮,以改善其燃料特性。这种臭氧分解的主要问题是臭氧化过程本身的有效性。对COEE和SOEE的臭氧化过程对臭氧化物或其他化合物的影响进行了初步调查,得出的结果是对粘度、密度、总酸值、含水量和十六烷指数等主要参数的检查。乙酯理化性质的变化表现为粘度、总酸值和十六烷指数的增加,密度和含水量的降低。臭氧化处理后的明显变化是酯类的气味。这些参数的变化表明乙基酯的臭氧化反应产生了新物质。【关键词】椰子油,大豆油,生物柴油,甲酯,乙酯,臭氧,臭氧分解】【摘要】生物柴油的乙酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯,分离碱酯。Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari提出了替代untuk成员perbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, yitu mengkonversi sebagian etil-ester menjadi senyawa ozonida。Reaksi臭氧醇酯,baik katalitik maupun非katalitik, menghasilkan senyawa-senyawa臭氧,asam karboksilat, dan senyawa-senyawa hidrokarbon yang lebih pendek rantai karbonnya, perti aldehida danketon sehinga dapat meningkatkan karakteristiknya sebagai bahan bakar。Kendala utama dalam konversi tersebut adalah efektiflas dari reaksi ozonasi i sendiri。Sebagai,调查,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究,研究。Perubahan sitat -sifat fisika dan kimiawi yang dht}i setelah mengalami prozonasi adalah: kenaikan viskositas, bilangan asam, dan indeks setana, serta penurunan densitas dan kadar air。Sedangkan perubahan yang dapat diamati langsung adalah perubahan aromalbau dari etil-ester kedelai dan kelapa setelah mengalami proozonasi。Perubahan参数-参数yang diuji ini menandakan telah terbentuknya senyawa baru akibat reaksi etil-ester dengan ozon。与其他烷基酯类生物柴油类似,椰子油和大豆油乙基酯(coee和soee)仍然保留了一些直接应用于柴油燃料添加剂的缺点,如高粘度和低燃烧性能。本研究的主要目的是介绍一种替代工艺,以改善这些缺点,这些缺点是不能将大部分乙基酯转化为邻苯二甲酸化合物。无论是催化或非催化工艺,通常都会产生邻苯二甲酸,羧酸和碳链较短的碳氢化合物,例如。aldehydeand ketonetoimprovetheirfue /特征。本文通过对coeea和soeea臭氧化工艺对其他化合物进行的初步研究,给出了主要参数如粘度、密度、总酸值、含水量、烷烃指数等的检测结果。Thechangesintheethylesters 'physicalandchemicalpropertieswerefoundtobe: anincreasedintheir粘度、totalacidnumber andcetaneindex andalsoadecreasedintheirdensityandwatercontent。臭氧化过程后的可见变化是酯的气味。这些参数的变化表明,乙烯酯的臭氧化产生了新物质。关键词:椰子油,大豆油,生物柴油,甲基lester,乙基lester,臭氧化物,臭氧分解
{"title":"Sintesis biodiesel dengan teknik ozonasi: investigasi produk ozonida etil-ester minyak kelapa dan minyak kedelai","authors":"Setijo Bismo, L. Linda, Sofia Loren Butarbutar","doi":"10.5614/jtki.2005.4.2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2005.4.2.2","url":null,"abstract":"Similarly with other alkyl-ester biodisesls, coconut oil and soybean oil ethyl-ester (COEE and SOEE) still retain some disadvantages to apply directly or used as diesel fuel additives, such as high viscosity and low ignition performance. The main objective of the reasearch is to introduce an alternative process to improve such drawbacks, that is to convert a small portion of ethyl-ester to ozonide compounds. The ozonolysis of ethyl-esters. whether catalytic or non-catalytic processes, generally yields ozonides, carboxylic acids, and hydrocarbons with shorter carbon chain, e.g. aldehyde and ketone to improve their fuel characteristics. The main problem of such ozonolysis is the effectiveness of the ozonation process itself Such a preliminary investigation of COEE and SOEE ozonation process to ozonides or other compounds, the presented results are the examination of main parameters such as, viscosity, density, total acid number, water content, and cetane index. The changes in the ethyl esters'physical and chemical properties werefound to be: an increased in their viscosity, total acid number, and cetane index, and also a decreased in their density and water content. The visible change after ozonation process was the odor ofthe esters. These parameters changes was an indicator that new substances have been producedfrom the ozonation of ethyl esters.Keywords: Coconut Oil, Soyabean Oil, Biodiesel, Methyl Ester, Ethyl Ester, Ozonide, OzonolysisAbstrakBiodiesel etil-ester minyak kelapa dan kedelai, seperti juga alkif-ester lainnya, memiliki beberapa kelemahan bila digunakan langsung atau sebagai aditif bahan bakar mesin diesel, seperti viskositas yang tinggi dan sifat penyalaannya yang kurang baik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencari proses alternatif untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut, yaitu mengkonversi sebagian etil-ester menjadi senyawa ozonida. Reaksi ozonolisis alkil-ester, baik katalitik maupun non-katalitik, menghasilkan senyawa-senyawa ozonida, asam karboksilat, dan senyawa-senyawa hidrokarbon yang lebih pendek rantai karbonnya, seperti aldehida dan keton sehingga dapat meningkatkan karakteristiknya sebagai bahan bakar. Kendala utama dalam konversi tersebut adalah efektifltas dari reaksi ozonasi itu sendiri. Sebagai investigasi awal dari reaksi ozonasi etil-ester minyak kelapa dan kedelai menjadi senyawa ozonida dan senyawa-senyawa lainnya, disajikqn hasi hasill pengujian parameter-parameter utama, seperti viskositas, densitas, bilangan asam, kadar air dan indeks setana. Perubahan sifat-sifat fisika dan kimiawi yang dht}i setelah mengalami proses ozonasi adalah: kenaikan viskositas, bilangan asam, dan indeks setana, serta penurunan densitas dan kadar air. Sedangkan perubahan yang dapat diamati langsung adalah perubahan aromalbau dari etil-ester kedelai dan kelapa setelah mengalami proses ozonasi. Perubahan parameter-parameter yang diuji ini menandakan telah terbentuknya senyawa baru akibat reaksi etil-ester dengan ","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133820397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
T. W. Samadhi, T. T. Daulay, M. Firmansyah, Tjandra Setiadi
The high carbon content of coal bottom ashes collected from several textile manufacturing plants in the Bandung area is indicative of an opportunity for energy utilization efficiency improvement by re-combustion of the bottom ashes. This research examines the technical feasibility of bottom ash utilization as a raw material for solid fuel briquette manufacturing. This paper discusses the measurement of the impact of bottom ash content on ignition time and crushing strength of the briquette. Bottom ash content is varied in the 0-50 %-weight range (binder and moisture-free basis). The ignition time of the briquette varies in the 4.4 – 9.9 minutes range. The ignition time of the briquette is proportional to its bottom ash content, due to the decrease in its volatile matter content. The crushing strength of the briquette varies in the 13.4 – 27.1 kgf/cm2 range, which is comparable to that of typical bulk sub-bituminous coals. A 10 %-weight addition of fresh coal powder to the briquette significantly increases its crushing strength, while further adition of coal powder does not significantly increase the crushing strength.Keywords : bottom ash, briquette, coal, energy efficiencyAbstrakTingginya kadar karbon dalam abu bawah batubara yang dihasilkan oleh boiler unggun tetap di sejumlah pabrik tekstil di wilayah Bandung mengisyaratkan peluang untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan energi melalui pembakaran ulang abu bawah tersebut. Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis pemanfaatan abu bawah sebagai bahan baku briket bahan bakar padat. Percobaan yang dilaksanakan bertujuan mengukur pengaruh kadar abu bawah dalam briket terhadap waktu penyalaan dan kekuatan mekanik produk briket. Kadar abu bawah divariasikan pada rentang 0-50 %-berat (basis bebas aditif perekat dan air). Waktu penyalaan briket berkisar pada 4,4 – 9,9 menit. Waktu penyalaan berbanding lurus dengan kadar abu bawah karena berkurangnya kadar zat terbang briket. Kuat remuk (crushing strength) briket berkisar pada 13,4-27,1 kgf/cm2, yang sepadan dengan kuat remuk batubara sub-bituminus bongkahan. Penambahan serbuk batubara segar sebesar 10 %-berat memberikan peningkatan kuat remuk yang signifikan, sementara penambahan lebih lanjut serbuk batubara segar tidak meningkatkan kuat remuk briket.Kata kunci : abu bawah, briket, batubara, efisiensi energi
从万隆地区几家纺织制造厂收集的煤底灰含碳量高,表明有机会通过再燃烧底灰来提高能源利用效率。本研究探讨了利用底灰作为原料制造固体燃料型煤的技术可行性。本文讨论了底灰分含量对型煤点火时间和抗压强度影响的测定方法。底灰分含量在0- 50%重量范围内变化(粘合剂和无水分基础)。型煤的点火时间在4.4 - 9.9分钟之间。型煤的着火时间与其底灰分含量成正比,因为它的挥发物含量减少了。型煤的抗压强度在13.4 ~ 27.1 kgf/cm2之间,与典型块状亚烟煤的抗压强度相当。在型煤中添加10%重量的新鲜煤粉可显著提高其抗压强度,而进一步添加煤粉则不能显著提高其抗压强度。关键词:底灰,型煤,煤,能源效率[关键词]云南煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis pmanfaatan abu bawah sebagai bahan baku briket bahan bakar padat。Percobaan yang dilaksanakan bertujuan mengukur pengaruh kadar abu bawah dalam briket terhadap waktu penyalaan dan kekuatan mekanik产品briket。Kadar abu bawah divariasikan pada rentang 0- 50% -berat(基础是空气中的空气)。Waktu penyalaan briket berkisar pad4,4 - 9,9 menit。Waktu penyalaan berbanding lurus dengan kadar abu bawah karena berkurangnya kadar zat terbang briket。Kuat remuk(破碎强度)砖berkisar pakada 13,4-27,1 kgf/cm2, yang sepadan dengan Kuat remuk batubara亚沥青bongkahan。Penambahan serbuk batubara segar sebesar 10% - berikan peningkatan kuat remuk yang signfikan, sementara peningkatan lebih lanjuk serbuk batubara segar tidak meningkatkan kuat remuk briket。Kata kunci: abu bawah, briket, batubara, efisiensi energi
{"title":"Pembakaran ulang abu bawah batubara","authors":"T. W. Samadhi, T. T. Daulay, M. Firmansyah, Tjandra Setiadi","doi":"10.5614/jtki.2008.7.3.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.3.1","url":null,"abstract":"The high carbon content of coal bottom ashes collected from several textile manufacturing plants in the Bandung area is indicative of an opportunity for energy utilization efficiency improvement by re-combustion of the bottom ashes. This research examines the technical feasibility of bottom ash utilization as a raw material for solid fuel briquette manufacturing. This paper discusses the measurement of the impact of bottom ash content on ignition time and crushing strength of the briquette. Bottom ash content is varied in the 0-50 %-weight range (binder and moisture-free basis). The ignition time of the briquette varies in the 4.4 – 9.9 minutes range. The ignition time of the briquette is proportional to its bottom ash content, due to the decrease in its volatile matter content. The crushing strength of the briquette varies in the 13.4 – 27.1 kgf/cm2 range, which is comparable to that of typical bulk sub-bituminous coals. A 10 %-weight addition of fresh coal powder to the briquette significantly increases its crushing strength, while further adition of coal powder does not significantly increase the crushing strength.Keywords : bottom ash, briquette, coal, energy efficiencyAbstrakTingginya kadar karbon dalam abu bawah batubara yang dihasilkan oleh boiler unggun tetap di sejumlah pabrik tekstil di wilayah Bandung mengisyaratkan peluang untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan energi melalui pembakaran ulang abu bawah tersebut. Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis pemanfaatan abu bawah sebagai bahan baku briket bahan bakar padat. Percobaan yang dilaksanakan bertujuan mengukur pengaruh kadar abu bawah dalam briket terhadap waktu penyalaan dan kekuatan mekanik produk briket. Kadar abu bawah divariasikan pada rentang 0-50 %-berat (basis bebas aditif perekat dan air). Waktu penyalaan briket berkisar pada 4,4 – 9,9 menit. Waktu penyalaan berbanding lurus dengan kadar abu bawah karena berkurangnya kadar zat terbang briket. Kuat remuk (crushing strength) briket berkisar pada 13,4-27,1 kgf/cm2, yang sepadan dengan kuat remuk batubara sub-bituminus bongkahan. Penambahan serbuk batubara segar sebesar 10 %-berat memberikan peningkatan kuat remuk yang signifikan, sementara penambahan lebih lanjut serbuk batubara segar tidak meningkatkan kuat remuk briket.Kata kunci : abu bawah, briket, batubara, efisiensi energi","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115467494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putri Sri Komala, Aguseri Effendi, I. G. Wenten, W. Wisjnuprapto
Tempeh waste is a form of waste that still has an economic value, due to its relatively high organic and nutrient content compared to yeast extract. In this research, tempeh waste was used as a co-substrate for the removal of azo dye from textile industry effluent using an aerobic-anaerobic membrane bioreactor. The bioreactor consists of a modified activated sludge process, i.e. a contact-stabilization process coupled with anoxic reactor and combined with an external ultrafiltration membrane to replace the sedimentation process in conventional activated sludge process. The feed consists of Remazol Black-5 azo dye at a concentration of 110-120 mg/L, and tempeh waste as an organic and nutrient source at 8-10% v/v concentration. An experiment was done to measure the effect of hydraulic retention time on dye removal, by varying the HRT in the contact tank at 1, 1.5, 2, 2.5, and 3 hours, and that of stabilization- and anoxic tanks kept constant at 4 and 3 hours. From the experiment a 41-51% removal of the dye and 46-65% removal of organic compounds were obtained. The highest dye and organic compound removal was obtained at a contact HRT of 2 hours, namely 51% of dye removal and 65% of organic removal efficiencies. An auto-oxidation process occurs in the contact tank, resulting in an increase in the dye concentration.Keywords: tempeh waste, membrane bioreactor, Hydraulic Retention Time (HRT), contact tank, azo dye. Abstrak Limbah tempe merupakan salah satu limbah yang masih memiliki nilai ekonomis, karena kandungan senyawa organik dan nutrien yang terdapat didalamnya masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan yeast extract. Dalam penelitian ini limbah tempe digunakan sebagai ko-substrat untuk penyisihan zat warna azo dari industri tekstil dengan menggunakan bioreaktor membran aerob-anaerob. Bioreaktor terdiri dari modifikasi proses lumpur aktif yaitu proses kontak-stabilisasi yang dihubungkan dengan reaktor anoksik dan dikombinasikan dengan membran ultrafiltrasi secara eksternal. Umpan terdiri dari zat warna azo Remazol Black-5 pada konsentrasi 110-120 mg/L dan limbah tempe sebagai sumber organik dan nutrien dengan konsentrasi 8-10% v/v. Percobaan dilakukan untuk mengamati pengaruh waktu retensi hidrolik (hydraulic retention time, HRT) tangki kontak terhadap penyisihan warna dengan variasi HRT tangki kontak antara 1, 1½, 2, 2½ dan 3 jam, sedangkan tangki stabilisasi dan anoksik pada HRT konstan 4 dan 3 jam. Dari percobaan dihasilkan penyisihan warna berkisar antara 41-51% dan penyisihan senyawa organik antara 46-65%. Baik penyisihan warna maupun senyawa organik terbesar dihasilkan pada HRT kontak 2 jam yaitu 51% untuk penyisihan warna dan 65% untuk penyisihan senyawa organik. Pada tangki kontak terjadi autoksidasi yang menyebabkan kenaikan konsentrasi warna.Kata Kunci: limbah tempe, bioreaktor membran, waktu retensi hidrolik (HRT), tangki kontak, zat warna azo.
豆豉废物是一种仍然具有经济价值的废物形式,因为与酵母提取物相比,它的有机和营养成分含量相对较高。采用好氧-厌氧膜生物反应器,以豆豉渣为共底物,对纺织工业废水中的偶氮染料进行了脱除研究。该生物反应器由一种改进的活性污泥工艺组成,即与缺氧反应器耦合的接触稳定工艺与外置超滤膜相结合,以取代传统活性污泥工艺中的沉淀工艺。饲料以110 ~ 120 mg/L的Remazol Black-5偶氮染料和8 ~ 10% v/v浓度的豆豉废料为有机营养源。通过改变接触池中1、1.5、2、2.5和3小时的HRT,稳定池和缺氧池中4和3小时的HRT,实验测量了水力停留时间对染料去除的影响。实验结果表明,染料去除率为41 ~ 51%,有机物去除率为46 ~ 65%。在接触HRT为2小时时,染料和有机化合物的去除率最高,即染料去除率为51%,有机去除率为65%。在接触槽中发生自动氧化过程,导致染料浓度增加。关键词:豆豉,膜生物反应器,水力停留时间,接触池,偶氮染料。摘要:林巴tempe merupakan salah satu林巴yang masih memoriliki nilai economia, karena kandungan senyawa organik dan nutrien yang terdapat didalamnya masih relatitinggi ka dibandingkan dengan酵母提取物。Dalam penelitian ini limba tempe digunakan sebagai co -底物untuk penunakhan zatana偶氮工业技术仍在登根mengunakan生物反应器膜厌氧。生物反应器terdiri, dari,改性,吉隆坡,aktif, yitu, kontak,稳定,yang, dihubungkan,登干,反应器,anoksik, dikombinaskan,登干膜,超滤,secarkenal。Umpan terdiri dari zat warna azo Remazol Black-5 paada konsentrasi 110- 120mg /L,但limbah tempe sebagai有机丹营养登甘konsentrasi 8-10% v/v。Percobaan dilakukan untuk mengamati pengaruh waktu retensi hidrolik(水力滞留时间,HRT) tangki kontak terhadap penyisihan warna dengan variasi HRT tangki kontak antara 1,1,1 / 2, 2,2 / 2丹3 jam, sedangkan tangki stabilisasi dan anoksik pad HRT konstan 4丹3 jam。Dari percobaan dihasilkan penyisihan warna berkisar antara 41-51% dan penyisihan senyawa organik antara 46-65%。Baik penyisihan warna maupun senyawa organik terbesar dihasilkan pagada HRT kontak 2 jam yitu 51% untuk penyisihan warna dan 65% untuk penyisihan senyawa organik。padadtangki kontak terjadi autoksidasi yang menyebabkan kenaikan konsentrasi warna。Kata Kunci: limbah tempe,生物反应器膜,waktu retensi hidrolik (HRT), tangki kontak, zat warna azo。
{"title":"Penggunaan limbah tempe dalam biodegradasi zat warna azo menggunakan bioreaktor membran aerob-anaerob","authors":"Putri Sri Komala, Aguseri Effendi, I. G. Wenten, W. Wisjnuprapto","doi":"10.5614/JTKI.2009.8.3.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/JTKI.2009.8.3.5","url":null,"abstract":"Tempeh waste is a form of waste that still has an economic value, due to its relatively high organic and nutrient content compared to yeast extract. In this research, tempeh waste was used as a co-substrate for the removal of azo dye from textile industry effluent using an aerobic-anaerobic membrane bioreactor. The bioreactor consists of a modified activated sludge process, i.e. a contact-stabilization process coupled with anoxic reactor and combined with an external ultrafiltration membrane to replace the sedimentation process in conventional activated sludge process. The feed consists of Remazol Black-5 azo dye at a concentration of 110-120 mg/L, and tempeh waste as an organic and nutrient source at 8-10% v/v concentration. An experiment was done to measure the effect of hydraulic retention time on dye removal, by varying the HRT in the contact tank at 1, 1.5, 2, 2.5, and 3 hours, and that of stabilization- and anoxic tanks kept constant at 4 and 3 hours. From the experiment a 41-51% removal of the dye and 46-65% removal of organic compounds were obtained. The highest dye and organic compound removal was obtained at a contact HRT of 2 hours, namely 51% of dye removal and 65% of organic removal efficiencies. An auto-oxidation process occurs in the contact tank, resulting in an increase in the dye concentration.Keywords: tempeh waste, membrane bioreactor, Hydraulic Retention Time (HRT), contact tank, azo dye. Abstrak Limbah tempe merupakan salah satu limbah yang masih memiliki nilai ekonomis, karena kandungan senyawa organik dan nutrien yang terdapat didalamnya masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan yeast extract. Dalam penelitian ini limbah tempe digunakan sebagai ko-substrat untuk penyisihan zat warna azo dari industri tekstil dengan menggunakan bioreaktor membran aerob-anaerob. Bioreaktor terdiri dari modifikasi proses lumpur aktif yaitu proses kontak-stabilisasi yang dihubungkan dengan reaktor anoksik dan dikombinasikan dengan membran ultrafiltrasi secara eksternal. Umpan terdiri dari zat warna azo Remazol Black-5 pada konsentrasi 110-120 mg/L dan limbah tempe sebagai sumber organik dan nutrien dengan konsentrasi 8-10% v/v. Percobaan dilakukan untuk mengamati pengaruh waktu retensi hidrolik (hydraulic retention time, HRT) tangki kontak terhadap penyisihan warna dengan variasi HRT tangki kontak antara 1, 1½, 2, 2½ dan 3 jam, sedangkan tangki stabilisasi dan anoksik pada HRT konstan 4 dan 3 jam. Dari percobaan dihasilkan penyisihan warna berkisar antara 41-51% dan penyisihan senyawa organik antara 46-65%. Baik penyisihan warna maupun senyawa organik terbesar dihasilkan pada HRT kontak 2 jam yaitu 51% untuk penyisihan warna dan 65% untuk penyisihan senyawa organik. Pada tangki kontak terjadi autoksidasi yang menyebabkan kenaikan konsentrasi warna.Kata Kunci: limbah tempe, bioreaktor membran, waktu retensi hidrolik (HRT), tangki kontak, zat warna azo.","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"172 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114551886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-02DOI: 10.5614/jtki.2012.11.2.7
A. Budiman, Alita Lelyana, Daniar Rianawati, Sutijan Sutijan
Palm fatty acid distillate (PFAD) is a lower-value by-product obtained during the refining of palm oil and contained high amount of free fatty acid (FFA). However, it’s a potentially valuable and low-cost raw material for the production of biodiesel through esterification process. Esterification of FFA using the conventional batch faces a challenge since it is low in productivity and requires high excess of reactant so that it is not efficient for large-scale production. To overcome this problem, reactive distillation (RD) is the best candidate. RD is one of the most attractive equipment which provides potential benefits for the esterification reaction. To obtain an optimal design of the RD, an accurate model and simulation of the process is needed. In this work, a simulation study of biodiesel production from PFAD as feedstock using RD is presented by using ASPEN Plus v7.1. Two case studies of total reflux (case A) and recycled distillate (case B) were demonstrated. Close relation was found among high separation and high energy consumption in RD. Two models of RD show the more economical heat duty of both condenser and reboiler. Effect of L/F ratio, number of stages in reaction zone, and model of RD to conversion of esterification reaction were discussed. Keywords: biodiesel, esterification, PFAD, reactive distillationAbstrakSuatu produk hasil samping yang memiliki nilai ekonomi rendah, biasa dikenal sebagai Palm Fatty Acid Distilate (PFAD), diperoleh dari proses pemurnian minyak kelapa sawit. PFAD mengandung asam lemak bebas (FFA) tinggi, cukup potensial, dapat digunakan sebagai bahan baku produksi biodiesel melalui proses esterifikasi. Esterifikasi FFA dengan proses batch konvensional menghadapi tantangan karena produktivitasnya cukup rendah dan membutuhkan excess reaktan yang tinggi sehingga tidak efisien jika diterapkan untuk produksi skala besar. Reactive distillation (RD) dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. RD merupakan alat yang berpotensi memberikan keuntungan dalam reaksi esterifikasi. Untuk mendapatkan desain yang optimal dari suatu RD, pemodelan yang akurat dan simulasi dari proses ini diperlukan. Di sini, dilakukan simulasi produksi biodiesel dari PFAD menggunakan RD dilakukan dengan ASPEN Plus v7.1. Dua kasus dipelajari, yaitu refluks total (kasus A) dan recycle distillate (kasus B) yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio antara cairan yang dikembalikan ke kolom dengan feed (L/ F), dan variable variable desain. Semakin tinggi kemurnian dari hasil pemisahan, konsumsi energi yang dibutuhkan juga menjadi semakin besar. Perbandingan antara dua model dari kolom distilasi reaktif menunjukkan beban panas kondensor dan reboiler menjadi lebih ekonomis. Pengaruh perbandingan L/F, jumlah stage dalam zona reaksi, dan model kolom distilasi reaktif terhadap konversi reaksi esterifikasi akan di bahas di sini.Kata kunci: biodiesel, esterifikasi, PFAD, menara distilasi
棕榈脂肪酸馏出物(PFAD)是棕榈油精炼过程中获得的低价值副产物,含有大量的游离脂肪酸(FFA)。然而,它是通过酯化工艺生产生物柴油的一种潜在的有价值和低成本的原料。使用常规批法进行FFA酯化反应面临着一个挑战,因为它的生产率低,并且需要大量的过量反应物,因此不适合大规模生产。为了克服这一问题,反应精馏(RD)是最好的选择。RD是最具吸引力的设备之一,为酯化反应提供了潜在的好处。为了获得最优的RD设计,需要对该过程进行精确的建模和仿真。本文采用ASPEN Plus v7.1软件,对PFAD作为原料在RD条件下生产生物柴油进行了模拟研究。两个案例研究的总回流(案例A)和回收馏出物(案例B)进行了演示。高分离与高能耗之间存在着密切的关系,两种型号的RD都显示出冷凝器和再沸器更经济的热负荷。讨论了L/F比、反应区级数和RD模型对酯化反应转化率的影响。【关键词】生物柴油,酯化反应,PFAD,反应蒸馏【关键词】生物柴油,酯化反应,反应蒸馏【关键词】生物柴油,酯化反应,反应蒸馏【关键词】生物柴油,酯化反应,反应蒸馏【关键词】生物柴油,酯化反应,反应蒸馏】PFAD mengandung asam lemak bebas (FFA) tinggi, cuup potential, dapat digunakan sebagai bahan baku产品,生物柴油melalui工艺酯化kasi。酯化卡西FFA登甘加工成批常规蒙哈达皮、唐唐甘、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参等。反应精馏(RD)技术研究进展。RD merupakan alat yang berpotensi成员keuntunan dalam reaki - esterifikasi。Untuk mendapatkan设计yang optimal dari suatu RD, pedemodelan yang akurat and simulasi dari proses ini diperlukan。disini, dilakkan模拟产品,生物柴油dari PFAD, menggunakan RD, dilakkan dengan ASPEN Plus v7.1。Dua kasus dipelajari, yitu refreftotal (kasus A) dan recycle馏分(kasus B) yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio antara cairan yang dikembalikan ke kolom dengan进料(L/ F), dan variable variable design。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。或许,我们可以用一个新的模型来解释这个问题,比如,我们可以用一个新的模型来解释这个问题,比如,我们可以用一个新的模型来解释这个问题。Pengaruh perbandingan L/F, jumlah stage dalam zona reaksi, dan model kolom distilasi reaktif terhadap konversi reaksi sterifikasi akan di bahas di sini。Kata kunci:生物柴油,酯化kasi, PFAD, menara蒸馏
{"title":"Biodiesel production from Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) using reactive distillation","authors":"A. Budiman, Alita Lelyana, Daniar Rianawati, Sutijan Sutijan","doi":"10.5614/jtki.2012.11.2.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2012.11.2.7","url":null,"abstract":"Palm fatty acid distillate (PFAD) is a lower-value by-product obtained during the refining of palm oil and contained high amount of free fatty acid (FFA). However, it’s a potentially valuable and low-cost raw material for the production of biodiesel through esterification process. Esterification of FFA using the conventional batch faces a challenge since it is low in productivity and requires high excess of reactant so that it is not efficient for large-scale production. To overcome this problem, reactive distillation (RD) is the best candidate. RD is one of the most attractive equipment which provides potential benefits for the esterification reaction. To obtain an optimal design of the RD, an accurate model and simulation of the process is needed. In this work, a simulation study of biodiesel production from PFAD as feedstock using RD is presented by using ASPEN Plus v7.1. Two case studies of total reflux (case A) and recycled distillate (case B) were demonstrated. Close relation was found among high separation and high energy consumption in RD. Two models of RD show the more economical heat duty of both condenser and reboiler. Effect of L/F ratio, number of stages in reaction zone, and model of RD to conversion of esterification reaction were discussed. Keywords: biodiesel, esterification, PFAD, reactive distillationAbstrakSuatu produk hasil samping yang memiliki nilai ekonomi rendah, biasa dikenal sebagai Palm Fatty Acid Distilate (PFAD), diperoleh dari proses pemurnian minyak kelapa sawit. PFAD mengandung asam lemak bebas (FFA) tinggi, cukup potensial, dapat digunakan sebagai bahan baku produksi biodiesel melalui proses esterifikasi. Esterifikasi FFA dengan proses batch konvensional menghadapi tantangan karena produktivitasnya cukup rendah dan membutuhkan excess reaktan yang tinggi sehingga tidak efisien jika diterapkan untuk produksi skala besar. Reactive distillation (RD) dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini. RD merupakan alat yang berpotensi memberikan keuntungan dalam reaksi esterifikasi. Untuk mendapatkan desain yang optimal dari suatu RD, pemodelan yang akurat dan simulasi dari proses ini diperlukan. Di sini, dilakukan simulasi produksi biodiesel dari PFAD menggunakan RD dilakukan dengan ASPEN Plus v7.1. Dua kasus dipelajari, yaitu refluks total (kasus A) dan recycle distillate (kasus B) yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh rasio antara cairan yang dikembalikan ke kolom dengan feed (L/ F), dan variable variable desain. Semakin tinggi kemurnian dari hasil pemisahan, konsumsi energi yang dibutuhkan juga menjadi semakin besar. Perbandingan antara dua model dari kolom distilasi reaktif menunjukkan beban panas kondensor dan reboiler menjadi lebih ekonomis. Pengaruh perbandingan L/F, jumlah stage dalam zona reaksi, dan model kolom distilasi reaktif terhadap konversi reaksi esterifikasi akan di bahas di sini.Kata kunci: biodiesel, esterifikasi, PFAD, menara distilasi","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125757937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nino Rinaldi, S. Subagjo, I. Makertihartha, Hery Haerudin
Research on a subject of the preparation of Ni-Mo catalyst on pillared clay support by wetness impregnation method will be investigated in laboratory. The metal concentration of Mo, which will be treated, is roughly 20 %wt and of Ni is 3 %wt. Due to using MoO3 as the metal active catalyst; therefore the support has to contain a specific surface area more than 210 m2/gr in order to achieve the high dispersion of active metal on the support. Also, the effect of the pH of the Mo impregnation solution to the metal active dispersion and activity for Coker naphtha hydrodesulfurization (HDS) will be studied. Characterization of the catalyst will be conducted by using X-ray Diffraction, FT-Infrared, X-ray fluorescence and nitrogen sorption measurement. It is found that the surface area of the support is generated almost 280 m2/gr by pillarization with the oxide composition of the catalyst was 12%-wt of MoO3 and 1.4%-wt of NiO. NiMo-PILC pH-10 catalyst had higher dispersion of active metal on the support than NiMo-PILC pH-1 catalyst. On NiMo-PILC pH-10 catalyst, there was a substantial part of Mo species in the interlayer space of the Al-pillared lay, probably in interaction with the alumina pillar. Although, it has to be more detail investigated. From the result of the activity test for Coker naphtha HDS showed that NiMo PILC pH-10 catalyst had slightly higher activity than NiMo-PILC pH-1 catalyst. However, the both of catalyst still had not good enough activity if compare with the commercial catalyst.Keywords: Montmorillonite-Pillared Clay, Ni-Mo catalyst, Preparation Abstrak Suatu penelitian mengenai preparasi katalis Ni-Mo pada penyangga lempung berpilar dengan metoda impregnasi basah dirancang dan dilakukan dalam skala laboratorium. Konsentrasi logam Mo yang digunakan sebesar 13%-b MoO3 dan logam Ni 4%-b NiO. Karena fasa aktif katalis yang digunakan adalah MoO3 maka luas permukaan penyangga yang dibutuhkan adalah lebih besar dari 210 m2/gr guna mendapatkan dispersi yang tinggi. Selain itu, dipelajari juga efek pH larutan impregnasi Mo terhadap dispersi fasa aktif dan aktivitas katalis pada reaksi hidrodesulfurisasi coker nafta. Karakterisasi katalis berpenyangga dilakukan dengan menggunakan alat difraksi sinar-x, FT-IR, XRF serta dilakukan pengukuran luas permukaan spesifiknya. Dari penelitian ini, didapatkan luas permukaan penyangga lempung berpilar sebesar 277 m2/gr dengan komposisi okasida katalis NiMo yang dihasilkan adalah 12%-b MoO3 dan 1.4%-b NiO. Katalis NiMo-PILC pH-1O memiliki dispersi logam aktif yang lebih tinggi pada penyangga jika dibandingkan dengan katalis NiMo-PILC pH-1. Selain itu, pada katalis NiMo-PILC pH-10 ditemukan adanya sebagian logam Mo yang masuk kedalam ruang interlayer dari lempung, yang diduga menjadi pilar. Namun hal ini harus diteliti lebih detail. Hasil uji aktivitas katalis pada reaksi HDS coker nafta menunjukan bahwa katalis NiMo-PILC pH-10 memiliki aktivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan katalis NiMo
对湿浸渍法在柱状粘土载体上制备镍钼催化剂的课题进行了实验室研究。待处理的Mo的金属浓度约为20% wt, Ni的浓度约为3% wt。由于采用MoO3作为金属活性催化剂;因此,支架必须包含超过210 m2/gr的比表面积,以实现活性金属在支架上的高度分散。研究了Mo浸渍液的pH值对焦化石脑油加氢脱硫(HDS)金属活性分散和活性的影响。催化剂的表征将通过x射线衍射,ft -红外,x射线荧光和氮吸附测量进行。结果表明,当催化剂的氧化物组成为12%-wt的MoO3和1.4%-wt的NiO时,柱化反应产生的载体表面积约为280 m2/gr。NiMo-PILC pH-10催化剂比NiMo-PILC pH-1催化剂具有更高的活性金属在载体上的分散性。在NiMo-PILC pH-10催化剂上,在al柱层的层间空间中存在大量Mo物质,可能与氧化铝柱相互作用。虽然还需要更详细的调查。从焦化石脑油HDS的活性测试结果来看,NiMo-PILC pH-10催化剂的活性略高于NiMo-PILC pH-1催化剂。但与工业催化剂相比,这两种催化剂的活性仍然不够好。关键词:蒙脱石-柱撑粘土,镍钼催化剂,制备摘要:苏图-蒙脱石-柱撑粘土,镍钼-柱撑,镍钼-柱撑,镍钼-柱撑,镍钼-柱撑,镍钼-柱撑,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼,镍钼Konsentrasi logam Mo yang digunakan sebesar 13%-b MoO3 dan logam Ni 4%-b NiO。Karena fasa aktif katalis yang digunakan adalah MoO3 maka luas permukaan penyangga yang dibutuhkan adalah lebih besar dari 210 m2/g guna mendapatkan distrii yang tinggi。Selain itu, dipelajari juga,研究了pH - larutan和浸渍Mo - hadap的分散法和活性法,以及氢脱硫法和焦化法。【关键词】企鹅;企鹅;企鹅;企鹅;Dari penelitian ini, didapatkan luas permukaan penyangga lempung berpilar sebesar 277 m2/g dengan komposisi okasida katalis NiMo yang dihasilkan adalah 12%-b MoO3和1.4%-b NiO。Katalis NiMo-PILC pH-1 - 10 memiliki散布logam aktif yang lebih tinggi pada penyangga jika dibandingkan dengan Katalis NiMo-PILC pH-1。Selain itu, pada katalis NiMo-PILC pH-10 ditemukan adanya sebagian logam Mo yang masuk kedalam ruang interlayer dari lempung, yang diduga menjadi pilar。Namun hal ini harus diteliti lebih detail。Hasil uji aktivitas katalis pada reaksi HDS焦化器menunjukan bahwa katalis NiMo-PILC pH-10 memiliki aktivitas yang lebih jika dibandingkan dengan katalis NiMo-PILC pH-1。Namun aktivitas dari kedua katalis tersebut masih di bawah dari katalis hydrohydrotreating komeral。Kata kunci: Coker Nafta, Katalis Ni-Mo, Lempung Berpilar, Preparasi
{"title":"Preparasi katalis nafta hidritreating dengan fasa aktif Ni-Mo pada penyangga lempung berpilar","authors":"Nino Rinaldi, S. Subagjo, I. Makertihartha, Hery Haerudin","doi":"10.5614/jtki.2008.7.2.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.2.1","url":null,"abstract":"Research on a subject of the preparation of Ni-Mo catalyst on pillared clay support by wetness impregnation method will be investigated in laboratory. The metal concentration of Mo, which will be treated, is roughly 20 %wt and of Ni is 3 %wt. Due to using MoO3 as the metal active catalyst; therefore the support has to contain a specific surface area more than 210 m2/gr in order to achieve the high dispersion of active metal on the support. Also, the effect of the pH of the Mo impregnation solution to the metal active dispersion and activity for Coker naphtha hydrodesulfurization (HDS) will be studied. Characterization of the catalyst will be conducted by using X-ray Diffraction, FT-Infrared, X-ray fluorescence and nitrogen sorption measurement. It is found that the surface area of the support is generated almost 280 m2/gr by pillarization with the oxide composition of the catalyst was 12%-wt of MoO3 and 1.4%-wt of NiO. NiMo-PILC pH-10 catalyst had higher dispersion of active metal on the support than NiMo-PILC pH-1 catalyst. On NiMo-PILC pH-10 catalyst, there was a substantial part of Mo species in the interlayer space of the Al-pillared lay, probably in interaction with the alumina pillar. Although, it has to be more detail investigated. From the result of the activity test for Coker naphtha HDS showed that NiMo PILC pH-10 catalyst had slightly higher activity than NiMo-PILC pH-1 catalyst. However, the both of catalyst still had not good enough activity if compare with the commercial catalyst.Keywords: Montmorillonite-Pillared Clay, Ni-Mo catalyst, Preparation Abstrak Suatu penelitian mengenai preparasi katalis Ni-Mo pada penyangga lempung berpilar dengan metoda impregnasi basah dirancang dan dilakukan dalam skala laboratorium. Konsentrasi logam Mo yang digunakan sebesar 13%-b MoO3 dan logam Ni 4%-b NiO. Karena fasa aktif katalis yang digunakan adalah MoO3 maka luas permukaan penyangga yang dibutuhkan adalah lebih besar dari 210 m2/gr guna mendapatkan dispersi yang tinggi. Selain itu, dipelajari juga efek pH larutan impregnasi Mo terhadap dispersi fasa aktif dan aktivitas katalis pada reaksi hidrodesulfurisasi coker nafta. Karakterisasi katalis berpenyangga dilakukan dengan menggunakan alat difraksi sinar-x, FT-IR, XRF serta dilakukan pengukuran luas permukaan spesifiknya. Dari penelitian ini, didapatkan luas permukaan penyangga lempung berpilar sebesar 277 m2/gr dengan komposisi okasida katalis NiMo yang dihasilkan adalah 12%-b MoO3 dan 1.4%-b NiO. Katalis NiMo-PILC pH-1O memiliki dispersi logam aktif yang lebih tinggi pada penyangga jika dibandingkan dengan katalis NiMo-PILC pH-1. Selain itu, pada katalis NiMo-PILC pH-10 ditemukan adanya sebagian logam Mo yang masuk kedalam ruang interlayer dari lempung, yang diduga menjadi pilar. Namun hal ini harus diteliti lebih detail. Hasil uji aktivitas katalis pada reaksi HDS coker nafta menunjukan bahwa katalis NiMo-PILC pH-10 memiliki aktivitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan katalis NiMo","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"242 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124660772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}