Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.21831/kingdom.v9i1.18156
Melinda Nurmalitasari, S. Sudarsono
Plankton merupakan organisme yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya, sehingga mampu menjadi penentu kehidupan di perairan serta dapat digunakan untuk mengetahui kondisi atau kualitas perairan. Keberadaan plankton pada suatu ekosistem perairan dapat memberikan informasi mengenai kondisi perairan tersebut melalui keanekaragaman jenis plankton dan tingkat produktivitas primer yang ada didalamnya. Penelitian yang dilakukan pada bulan Februari – September 2021 ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan indeks keanekaragaman plankton dan tingkat produktivitas primer antara dua musim yaitu awal musim kemarau dan awal musim hujan di perairan Kabupaten Bantul, DIY. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan metode purposive sampling berdasarkan kondisi lingkungan. Prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengukuran parameter lingkungan, dan kegiatan laboratorium. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada awal musim kemarau dan dikategorikan indeks keanekaragaman sedang yang mengindikasikan terdapat keseimbangan antara struktur komunitas plankton dan kualitas lingkungan perairan. Tingkat produktivitas primer tertinggi terdapat pada awal musim hujan dan termasuk ke dalam golongan mesotrofik atau perairan dengan tingkat kesuburan sedang.
{"title":"KEANEKARAGAMAN PLANKTON DAN TINGKAT PRODUKTIVITAS PRIMER ANTARA DUA MUSIM DI PERAIRAN KABUPATEN BANTUL","authors":"Melinda Nurmalitasari, S. Sudarsono","doi":"10.21831/kingdom.v9i1.18156","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v9i1.18156","url":null,"abstract":"Plankton merupakan organisme yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan di sekitarnya, sehingga mampu menjadi penentu kehidupan di perairan serta dapat digunakan untuk mengetahui kondisi atau kualitas perairan. Keberadaan plankton pada suatu ekosistem perairan dapat memberikan informasi mengenai kondisi perairan tersebut melalui keanekaragaman jenis plankton dan tingkat produktivitas primer yang ada didalamnya. Penelitian yang dilakukan pada bulan Februari – September 2021 ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan indeks keanekaragaman plankton dan tingkat produktivitas primer antara dua musim yaitu awal musim kemarau dan awal musim hujan di perairan Kabupaten Bantul, DIY. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan metode purposive sampling berdasarkan kondisi lingkungan. Prosedur penelitian dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengukuran parameter lingkungan, dan kegiatan laboratorium. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada awal musim kemarau dan dikategorikan indeks keanekaragaman sedang yang mengindikasikan terdapat keseimbangan antara struktur komunitas plankton dan kualitas lingkungan perairan. Tingkat produktivitas primer tertinggi terdapat pada awal musim hujan dan termasuk ke dalam golongan mesotrofik atau perairan dengan tingkat kesuburan sedang.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131635447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak. Porang merupakan sumber karbohidrat yang bernilai ekonomi tinggi. Untuk memenuhi permintaan porang sebagai produk diversifikasi pangan maupun produk ekspor, perlu dukungan ketersediaan benih dan budidaya yang memadai. Perbanyakan secara in vitro menjadi alternatif dalam pemenuhan bibit porang yaitu melalui metode kultur kalus dengan menggunakan zat pengatur tumbuh BAP pada media MS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan BAP terhadap induksi kalus tanaman porang (Amorphophallus muelleri). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan beberapa konsentrasi BAP yang terdiri dari 6 level (0, 1, 2, 3, 4, 5) mg/liter sebanyak 6 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji one way ANOVA dan uji lanjut menggunakan DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BAP pada media MS berpengaruh pada pertumbuhan kalus kultur jaringan tanaman porang berdasarkan uji one way ANOVA. Konsentrasi 2 mg/L BAP merupakan konsentrasi yang paling cepat dalam menginduksi pertumbuhan kalus dengan rata-rata waktu pelengkungan kalus 1,450 mst dan rata-rata waktu munculnya kalus 2,633 mst.Kata Kunci: induksi kalus; BAP; Amorphophallus muelleri.
抽象。ppeople是高经济价值的碳水化合物来源。为了满足需求porang作为出口多样化和粮食产品,需要支持可用性和足够的栽培的种子。增殖体外成为替代地满足porang种子就是通过fir愈伤组织培养方法用生长调节物质女士对媒体增加fir。本研究旨在探讨影响愈伤组织诱导植物porang(泰坦muelleri)。这项研究采用了一种完全随机的草本植物,其浓度为6级(0、1、2、3、4、5),相当于6次重复的mg/升。通过一种方法的测试和使用5%的d捷运进行分析获得的数据。研究结果表明,增加fir女士对媒体影响愈伤组织生长植物组织培养porang根据one way ANOVA测试。2毫克[2毫克]冷凝乳浓度是诱发愈愈病的最快浓度,平均诱发时间为1,450 mst,发病率为2833 mst。关键词:诱导愈感暗示;fir;泰坦muelleri。
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN BAP TERHADAP INDUKSI KALUS TANAMAN PORANG SECARA IN VITRO","authors":"Zhafira Istiqla Lailani, Paramita Cahyaningrum Kuswandi","doi":"10.21831/kingdom.v9i1.18481","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v9i1.18481","url":null,"abstract":"Abstrak. Porang merupakan sumber karbohidrat yang bernilai ekonomi tinggi. Untuk memenuhi permintaan porang sebagai produk diversifikasi pangan maupun produk ekspor, perlu dukungan ketersediaan benih dan budidaya yang memadai. Perbanyakan secara in vitro menjadi alternatif dalam pemenuhan bibit porang yaitu melalui metode kultur kalus dengan menggunakan zat pengatur tumbuh BAP pada media MS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan BAP terhadap induksi kalus tanaman porang (Amorphophallus muelleri). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan beberapa konsentrasi BAP yang terdiri dari 6 level (0, 1, 2, 3, 4, 5) mg/liter sebanyak 6 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji one way ANOVA dan uji lanjut menggunakan DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan BAP pada media MS berpengaruh pada pertumbuhan kalus kultur jaringan tanaman porang berdasarkan uji one way ANOVA. Konsentrasi 2 mg/L BAP merupakan konsentrasi yang paling cepat dalam menginduksi pertumbuhan kalus dengan rata-rata waktu pelengkungan kalus 1,450 mst dan rata-rata waktu munculnya kalus 2,633 mst.Kata Kunci: induksi kalus; BAP; Amorphophallus muelleri.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133184779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.21831/kingdom.v9i1.18287
A. Indrawati, Lili Sugiyarto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikoriza terhadap kualitas buah tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) pada beberapa konsentrasi salinitas. Lokasi penelitian bertempat di Green House Biologi, FMIPA, UNY pada bulan Desember 2020 – Mei 2021. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu mikoriza dan salinitas. Perlakuan mikoriza pada penelitian ini adalah tidak diberi mikoriza dan diberi mikoriza. Konsentrasi salinitas yang diberikan adalah 0 ppm, 550 ppm, 1100 ppm, dan 2750 ppm. Objek penelitian yang digunakan adalah tanaman tomat varietas Servo F1. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji Two-Way ANOVA (Univariate)dilanjutkan dengan uji DuncanMultiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza serta perlakuan salinitas tidak berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah kuncup, jumlah buah, dan ketebalan daging buah, namun berpengaruh nyata terhadap kemanisan buah. Perlakuan salinitas berpengaruh nyata terhadap berat buah dan diameter buah.Kata kunci: Cekaman salinitas, kualitas buah, Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo, mikoriza This research aims to observe the effect of giving mycorrhiza on the fruit quality of tomato plants (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) at several salinity concentrations. The research location was held at Green House Biology, FMIPA, UNY in December 2020 – May 2021. This research was an experimental study using complete randomized design (CRD) with two factors, namely mycorrhiza and salinity. Mycorrhizal treatment in this study were without mycorrhiza and with the addition of mycorrhiza. The salinity concentrations treatment were 0 ppm, 550 ppm, 1100 ppm, and 2750 ppm. The object of this research was Servo F1 tomato plant. Quantitative data were analyzed using Two-Way ANOVA (Univariate) test followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that mycorrhizal and salinity treatments had no significant effect on the parameters of buds number, fruitnumber, and thickness of fruit flesh, but had significant effect on fruit sweetness. Salinity treatment had significant effect on fruit weight and fruit diameter.Keywords: fruit quality, Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo, mycorrhizae, salinity stress
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN MIKORIZA TERHADAP KUALITAS BUAH TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) DALAM BEBERAPA VARIASI KONSENTRASI CEKAMAN SALINITAS","authors":"A. Indrawati, Lili Sugiyarto","doi":"10.21831/kingdom.v9i1.18287","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v9i1.18287","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikoriza terhadap kualitas buah tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) pada beberapa konsentrasi salinitas. Lokasi penelitian bertempat di Green House Biologi, FMIPA, UNY pada bulan Desember 2020 – Mei 2021. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu mikoriza dan salinitas. Perlakuan mikoriza pada penelitian ini adalah tidak diberi mikoriza dan diberi mikoriza. Konsentrasi salinitas yang diberikan adalah 0 ppm, 550 ppm, 1100 ppm, dan 2750 ppm. Objek penelitian yang digunakan adalah tanaman tomat varietas Servo F1. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji Two-Way ANOVA (Univariate)dilanjutkan dengan uji DuncanMultiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza serta perlakuan salinitas tidak berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah kuncup, jumlah buah, dan ketebalan daging buah, namun berpengaruh nyata terhadap kemanisan buah. Perlakuan salinitas berpengaruh nyata terhadap berat buah dan diameter buah.Kata kunci: Cekaman salinitas, kualitas buah, Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo, mikoriza This research aims to observe the effect of giving mycorrhiza on the fruit quality of tomato plants (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) at several salinity concentrations. The research location was held at Green House Biology, FMIPA, UNY in December 2020 – May 2021. This research was an experimental study using complete randomized design (CRD) with two factors, namely mycorrhiza and salinity. Mycorrhizal treatment in this study were without mycorrhiza and with the addition of mycorrhiza. The salinity concentrations treatment were 0 ppm, 550 ppm, 1100 ppm, and 2750 ppm. The object of this research was Servo F1 tomato plant. Quantitative data were analyzed using Two-Way ANOVA (Univariate) test followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that mycorrhizal and salinity treatments had no significant effect on the parameters of buds number, fruitnumber, and thickness of fruit flesh, but had significant effect on fruit sweetness. Salinity treatment had significant effect on fruit weight and fruit diameter.Keywords: fruit quality, Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo, mycorrhizae, salinity stress","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134151194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.21831/kingdom.v9i1.18281
Irenike Mega Prastiwi, Tri Harjana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia, L.) terhadap kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus, Lam.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen satu faktor dengan desain Rancangan Acak Lengkap. Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu pada Desember 2020 sampai Februari 2021 bertempat di Laboratorium Pengelolaan Hewan Kebun Biologi UNY. Penelitian terdiri dari 4 kelompok, dengan masing-masing terdiri dari 6 ulangan. Dosis ekstrak daun mengkudu yang digunakan adalah 0,6 mg/gramBB, 1,2 mg/gramBB, dan 1,8 mg/gramBB. Tikus putih merupakan tikus jantan galur wistar yang berusia 2 – 3 bulan dengan berat 200 – 300gram sebanyak 24 ekor. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mengkudu berpengaruh secara nyata (p ≤ 0.01) menurunkan kadar gula darah tikus putih. Dosis yang paling optimal dalam menurunkan kadar gula darah tikus putih adalah dosis sebesar 1,8 mg/gramBB.Kata kunci: Diabetes mellitus, ekstrak daun Morinda citrifolia, L., kadar glukosa darahThe research aimed to determine the effect of noni leaf extract (Morinda citrifolia, L.) on blood sugar levels of white rats (Rattus norvegicus, Lam.). The research was one factor experimental study with a completely randomized design. The research was conducted for three months, from December 2020 to February 2021 at the Animal Management Laboratory of the Biological Gardens of UNY. The research consisted of 4 groups, with each consisting of 6 replications. The doses of noni leaf extract used were 0.6 mg/gramBW, 1.2 mg/gramBW, and 1.8 mg/gramBW. White rats are male wistar rats aged 2-3 months with a weight of 200-300 grams as many as 24 tails. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and continued with the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that noni leaf extract had a significant effect (p ≤ 0.01) in reducing blood sugar levels in white rats. The most optimal dose in reducing blood sugar levels in white rats is a dose of 1.8 mg/gramBB. Keywords: Diabetes mellitus, Morinda citrifolia leaf extract, L., blood glucose levels
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia, L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus, Lam.)","authors":"Irenike Mega Prastiwi, Tri Harjana","doi":"10.21831/kingdom.v9i1.18281","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v9i1.18281","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia, L.) terhadap kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus, Lam.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen satu faktor dengan desain Rancangan Acak Lengkap. Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu pada Desember 2020 sampai Februari 2021 bertempat di Laboratorium Pengelolaan Hewan Kebun Biologi UNY. Penelitian terdiri dari 4 kelompok, dengan masing-masing terdiri dari 6 ulangan. Dosis ekstrak daun mengkudu yang digunakan adalah 0,6 mg/gramBB, 1,2 mg/gramBB, dan 1,8 mg/gramBB. Tikus putih merupakan tikus jantan galur wistar yang berusia 2 – 3 bulan dengan berat 200 – 300gram sebanyak 24 ekor. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mengkudu berpengaruh secara nyata (p ≤ 0.01) menurunkan kadar gula darah tikus putih. Dosis yang paling optimal dalam menurunkan kadar gula darah tikus putih adalah dosis sebesar 1,8 mg/gramBB.Kata kunci: Diabetes mellitus, ekstrak daun Morinda citrifolia, L., kadar glukosa darahThe research aimed to determine the effect of noni leaf extract (Morinda citrifolia, L.) on blood sugar levels of white rats (Rattus norvegicus, Lam.). The research was one factor experimental study with a completely randomized design. The research was conducted for three months, from December 2020 to February 2021 at the Animal Management Laboratory of the Biological Gardens of UNY. The research consisted of 4 groups, with each consisting of 6 replications. The doses of noni leaf extract used were 0.6 mg/gramBW, 1.2 mg/gramBW, and 1.8 mg/gramBW. White rats are male wistar rats aged 2-3 months with a weight of 200-300 grams as many as 24 tails. The data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and continued with the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that noni leaf extract had a significant effect (p ≤ 0.01) in reducing blood sugar levels in white rats. The most optimal dose in reducing blood sugar levels in white rats is a dose of 1.8 mg/gramBB. Keywords: Diabetes mellitus, Morinda citrifolia leaf extract, L., blood glucose levels","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133765573","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.21831/kingdom.v9i1.18626
Arifah Nuha Imtiyaz, Bernadetta Octavia
Kemiskinan unsur hara N dalam tanah dapat diatasi dengan memanfaatkan kelompok mikroba tanah yang dapat berguna sebagai penyedia unsur hara pada tanah yang nantinya tersedia untuk tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil isolasi bakteri, karakteristik fenotipik bakteri, serta perbedaan keanekaragaman bakteri dari bintil akar aktif dan tidak aktif serta rhizosfer tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian ini di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNY. Sampel bintil akar dan rhizosfer diambil di sawah, di Kabuaten Magelang, Jawa Tengah. Pengujian Karakteristik fenotipik meliputi karakterisasi morfologi koloni, morfologi sel, dan uji fisiologis (biokimia). Identifikasi bakteri dilakukan dengan metode profile matching, untuk mengetahui indeks similaritasnya dengan genera bakteri acuan. Diperoleh total 15 isolat yang merupakan bakteri gram positif dan negatif, berbetuk coccus maupun bacil, dengan konfigurasi round, margin smooth, elevasi raised, berwarna putih hingga putih kekuningan, dengan hasil uji fisiologis (biokimia) yang beragam. Setelah dilakukan proses identifikasi, diperoleh 2 genera bakteri yang ada pada bintil akar aktif yaitu Azomonas dan Staphylococcus, 3 genera bakteri yang ada pada bintil akar tidak aktif yaitu Mesorhizobium, Azomonas, dan Bacillus, serta 3 genera bakteri yang ada pada rhizosfer tanaman kacang tanah yaitu Rhizobium, Pseudomonas, dan Neisseria.
{"title":"IDENTIFIKASI BAKTERI PADA BINTIL AKAR AKTIF DAN TIDAK AKTIF SERTA RHIZOSFER KACANG TANAH","authors":"Arifah Nuha Imtiyaz, Bernadetta Octavia","doi":"10.21831/kingdom.v9i1.18626","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v9i1.18626","url":null,"abstract":"Kemiskinan unsur hara N dalam tanah dapat diatasi dengan memanfaatkan kelompok mikroba tanah yang dapat berguna sebagai penyedia unsur hara pada tanah yang nantinya tersedia untuk tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil isolasi bakteri, karakteristik fenotipik bakteri, serta perbedaan keanekaragaman bakteri dari bintil akar aktif dan tidak aktif serta rhizosfer tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Penelitian ini di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNY. Sampel bintil akar dan rhizosfer diambil di sawah, di Kabuaten Magelang, Jawa Tengah. Pengujian Karakteristik fenotipik meliputi karakterisasi morfologi koloni, morfologi sel, dan uji fisiologis (biokimia). Identifikasi bakteri dilakukan dengan metode profile matching, untuk mengetahui indeks similaritasnya dengan genera bakteri acuan. Diperoleh total 15 isolat yang merupakan bakteri gram positif dan negatif, berbetuk coccus maupun bacil, dengan konfigurasi round, margin smooth, elevasi raised, berwarna putih hingga putih kekuningan, dengan hasil uji fisiologis (biokimia) yang beragam. Setelah dilakukan proses identifikasi, diperoleh 2 genera bakteri yang ada pada bintil akar aktif yaitu Azomonas dan Staphylococcus, 3 genera bakteri yang ada pada bintil akar tidak aktif yaitu Mesorhizobium, Azomonas, dan Bacillus, serta 3 genera bakteri yang ada pada rhizosfer tanaman kacang tanah yaitu Rhizobium, Pseudomonas, dan Neisseria.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129622612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.21831/kingdom.v9i1.18188
Mifta Hasdarini, Heru Nurcahyo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses amoniasi dan fermentasi (amofer) terhadap kualitas organoleptik dan kualitas nutrien daun kelapa sawit sebagai pakan ternak ruminansia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor, yakni lama waktu pemeraman dan konsentrasi urea. Terdapat 2 taraf dosis urea yang digunakan yakni 4% dan 6% dengan mempertimbangkan kebutuhan urea pada pakan dan lama waktu yang digunakan masing-masing 3 minggu, 4 minggu, dan 5 minggu secara berurutan. Parameter yang diamati adalah kualitas organoleptik yaitu (tekstur, warna, aroma, dan keberadaan jamur) dan kualitas nutrien (protein kasar, serat kasar, lemak kasar, abu). Data dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis urea dan lama waktu fermentasi. Penelitian menunjukkan bahwa teknologi amofer memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan fisik yaitu warna menjadi kecokelatan, aroma asam beraroma khas amonia, tekstur menjadi lebih lunak dan keberadaan jamur yang tidak terlalu banyak serta meningkatkan kualitas nutrien berupa kenaikan kandungan protein tercerna, lemak tercerna dan abu serta penurunan kadar serat kasar. Dapat disimpulkan bahwa proses amoniasi fermentasi dapat meningkatkan kualitas organoleptik dan kualitas nutrien daun kelapa sawit sebagai pakan ternak ruminansia. Kata kunci:Amoniasi, Fermentasi, EM-4, Urea, Elaeis guineensis
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI AMONIASI DAN FERMENTASI (AMOFER) TERHADAP PERUBAHAN FISIK DAN NUTRIEN DAUN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis)","authors":"Mifta Hasdarini, Heru Nurcahyo","doi":"10.21831/kingdom.v9i1.18188","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v9i1.18188","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses amoniasi dan fermentasi (amofer) terhadap kualitas organoleptik dan kualitas nutrien daun kelapa sawit sebagai pakan ternak ruminansia. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor, yakni lama waktu pemeraman dan konsentrasi urea. Terdapat 2 taraf dosis urea yang digunakan yakni 4% dan 6% dengan mempertimbangkan kebutuhan urea pada pakan dan lama waktu yang digunakan masing-masing 3 minggu, 4 minggu, dan 5 minggu secara berurutan. Parameter yang diamati adalah kualitas organoleptik yaitu (tekstur, warna, aroma, dan keberadaan jamur) dan kualitas nutrien (protein kasar, serat kasar, lemak kasar, abu). Data dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis urea dan lama waktu fermentasi. Penelitian menunjukkan bahwa teknologi amofer memberikan pengaruh nyata terhadap perubahan fisik yaitu warna menjadi kecokelatan, aroma asam beraroma khas amonia, tekstur menjadi lebih lunak dan keberadaan jamur yang tidak terlalu banyak serta meningkatkan kualitas nutrien berupa kenaikan kandungan protein tercerna, lemak tercerna dan abu serta penurunan kadar serat kasar. Dapat disimpulkan bahwa proses amoniasi fermentasi dapat meningkatkan kualitas organoleptik dan kualitas nutrien daun kelapa sawit sebagai pakan ternak ruminansia. Kata kunci:Amoniasi, Fermentasi, EM-4, Urea, Elaeis guineensis","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121886118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.21831/kingdom.v9i1.18169
Theresia Ayu Verawati, H. Nurcahyo
Probiotik adalah mikroorganisme hidup non-patogen yang dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan cara menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaan. Peneliti telah banyak melaporkan bahwa penggunaan bakteri asam laktat (BAL) sebagai agen probiotik mampu meningkatkan sistem kekebalan hewan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.) terhadap jumlah leukosit meliputi limfosit, heterofil, eosinofil, dan monosit pada ayam broiler. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas kelompok kontrol dan 1 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 20 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu R0 (kontrol) dan R1 (BAL) yang diujikan pada ayam broiler umur 1 (day old chicken) hingga umur 28 hari. Prosedur kerja meliputi preparasi BAL, pembuatan freeze drying, persiapan kandang, pemeliharaan ayam broiler, dan pengambilan darah. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (P 0,05) terhadap jumlah heterofil dan monosit, namun menunjukkan hasil beda nyata (P 0,05) terhadap jumlah limfosit dan eosinofil. Presentase limfosit mengalami penurunan, hal ini karena pemberian Lactobacillus sp. mampu menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaan ayam broiler. Heterofil dan monosit tidak mengalami perubahan karena tubuh ayam broiler tidak merespon keberadaan BAL sebagai bakteri yang membahayakan. Terdapat kenaikan eosinofil sebagai respon pertahanan tubuh terhadap serangan parasit. Kata kunci: Ayam broiler; Lactobacillus sp.; leukosit; probiotik.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK BAKTERI ASAM LAKTAT (Lactobacillus sp.) TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT, HETEROFIL, EOSINOFIL DAN MONOSIT AYAM BROILER","authors":"Theresia Ayu Verawati, H. Nurcahyo","doi":"10.21831/kingdom.v9i1.18169","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v9i1.18169","url":null,"abstract":"Probiotik adalah mikroorganisme hidup non-patogen yang dapat meningkatkan kesehatan ternak dengan cara menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaan. Peneliti telah banyak melaporkan bahwa penggunaan bakteri asam laktat (BAL) sebagai agen probiotik mampu meningkatkan sistem kekebalan hewan ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian probiotik bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.) terhadap jumlah leukosit meliputi limfosit, heterofil, eosinofil, dan monosit pada ayam broiler. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental. Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas kelompok kontrol dan 1 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 20 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu R0 (kontrol) dan R1 (BAL) yang diujikan pada ayam broiler umur 1 (day old chicken) hingga umur 28 hari. Prosedur kerja meliputi preparasi BAL, pembuatan freeze drying, persiapan kandang, pemeliharaan ayam broiler, dan pengambilan darah. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan nyata (P 0,05) terhadap jumlah heterofil dan monosit, namun menunjukkan hasil beda nyata (P 0,05) terhadap jumlah limfosit dan eosinofil. Presentase limfosit mengalami penurunan, hal ini karena pemberian Lactobacillus sp. mampu menyeimbangkan mikroflora dalam saluran pencernaan ayam broiler. Heterofil dan monosit tidak mengalami perubahan karena tubuh ayam broiler tidak merespon keberadaan BAL sebagai bakteri yang membahayakan. Terdapat kenaikan eosinofil sebagai respon pertahanan tubuh terhadap serangan parasit. Kata kunci: Ayam broiler; Lactobacillus sp.; leukosit; probiotik.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134189413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.21831/kingdom.v8i2.18280
W. Fitriani, S. Sudarsono
Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui struktur komunitas plankton pada musim penghujan di Embung Merdeka, (2) mengetahui pola sebaran plankton pada musim penghujan di Embung Merdeka, (3) mengetahui kondisi ekosistem perairan Embung Merdeka pada musim penghujan ditinjau dari struktur komunitas dan pola sebaran plankton. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel melalui metode purposive sampling. Kondisi fisika kimia perairan diukur dengan metode uji sesuai SNI dan APHA 2017. Sampel plankton dianalisis komposisi jenis, kepadatan plankton, indeks dominansi Simpson, indeks morisita, dan indeks keanekaragaman spesies dengan persamaan Shanon-Wiener. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) komposisi jenis plankton di Embung Merdeka meliputi 6 spesies zooplankton (4 kelas) dan 16 spesies fitoplankton (9 kelas) dengan komposisi jenis zooplankton dan fitoplankton tertinggi adalah kelas Crustaceae sebanyak 57% dan Chlorophyceae sebanyak 54%. Nilai indeks keanekargaman zooplankton dan fitoplankton berada pada kategori sedang, indeks keseragaman zooplankton dan fitoplankton kategori sedang dengan komunitas plankton yang cenderung stabil, indeks dominansi zooplankton dan fitoplankton menunjukkan bahwa perairan Embung Merdeka tidak terdapat dominansi jenis plankton. Sebaran zooplankton di Embung Merdeka menunjukkan pola penyebaran mengelompok dan sebaran fitoplankton menunjukkan pola sebaran yang seragam. Kondisi ekosistem Embung Merdeka cenderung kurang stabil dan tercemar akibat dari tekanan faktor nutrisi yaitu kadar fosfat dan nitrat yang tinggi pada perairan embung. Tingkat kesuburan perairan di Embung Merdeka termasuk dalam kategori mesotrofik hingga eutrofik. Kata kunci: Kesuburan perairan, pola sebaran, struktur komunitas planktonThe aims of this study were: (1) to determine the structure of the plankton community during the rainy season at Embung Merdeka, (2) to determine the distribution pattern of plankton during the rainy season at Embung Merdeka, (3) to determine the condition of the waters ecosystem of Embung Merdeka during the rainy season in terms of community structure and plankton distribution pattern. This research is a quantitative descriptive research with sampling method through purposive sampling method. The physical and chemical conditions of the waters were measured using a test method according to SNI (Indonesia National Standard) and APHA 2017. Plankton samples were analyzed species composition, plankton density, dominance index Simpson, morisita index, and species diversity index with the Shanon-Wiener equation. The results showed that: (1) the composition of plankton species in Embung Merdeka includes 6 species of zooplankton (4 classes) and 16 species of phytoplankton (9 classes) with the highest class was Crustaceae as much as 57% and Chlorophyceae as much as 54%. The value of the diversity index of zooplankton and phytoplankton is in the medium category, the index of unifo
{"title":"STRUKTUR KOMUNITAS DAN POLA SEBARAN PLANKTON PADA MUSIM PENGHUJAN DI EMBUNG MERDEKA BAMBANGLIPURO BANTUL","authors":"W. Fitriani, S. Sudarsono","doi":"10.21831/kingdom.v8i2.18280","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i2.18280","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui struktur komunitas plankton pada musim penghujan di Embung Merdeka, (2) mengetahui pola sebaran plankton pada musim penghujan di Embung Merdeka, (3) mengetahui kondisi ekosistem perairan Embung Merdeka pada musim penghujan ditinjau dari struktur komunitas dan pola sebaran plankton. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan sampel melalui metode purposive sampling. Kondisi fisika kimia perairan diukur dengan metode uji sesuai SNI dan APHA 2017. Sampel plankton dianalisis komposisi jenis, kepadatan plankton, indeks dominansi Simpson, indeks morisita, dan indeks keanekaragaman spesies dengan persamaan Shanon-Wiener. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) komposisi jenis plankton di Embung Merdeka meliputi 6 spesies zooplankton (4 kelas) dan 16 spesies fitoplankton (9 kelas) dengan komposisi jenis zooplankton dan fitoplankton tertinggi adalah kelas Crustaceae sebanyak 57% dan Chlorophyceae sebanyak 54%. Nilai indeks keanekargaman zooplankton dan fitoplankton berada pada kategori sedang, indeks keseragaman zooplankton dan fitoplankton kategori sedang dengan komunitas plankton yang cenderung stabil, indeks dominansi zooplankton dan fitoplankton menunjukkan bahwa perairan Embung Merdeka tidak terdapat dominansi jenis plankton. Sebaran zooplankton di Embung Merdeka menunjukkan pola penyebaran mengelompok dan sebaran fitoplankton menunjukkan pola sebaran yang seragam. Kondisi ekosistem Embung Merdeka cenderung kurang stabil dan tercemar akibat dari tekanan faktor nutrisi yaitu kadar fosfat dan nitrat yang tinggi pada perairan embung. Tingkat kesuburan perairan di Embung Merdeka termasuk dalam kategori mesotrofik hingga eutrofik. Kata kunci: Kesuburan perairan, pola sebaran, struktur komunitas planktonThe aims of this study were: (1) to determine the structure of the plankton community during the rainy season at Embung Merdeka, (2) to determine the distribution pattern of plankton during the rainy season at Embung Merdeka, (3) to determine the condition of the waters ecosystem of Embung Merdeka during the rainy season in terms of community structure and plankton distribution pattern. This research is a quantitative descriptive research with sampling method through purposive sampling method. The physical and chemical conditions of the waters were measured using a test method according to SNI (Indonesia National Standard) and APHA 2017. Plankton samples were analyzed species composition, plankton density, dominance index Simpson, morisita index, and species diversity index with the Shanon-Wiener equation. The results showed that: (1) the composition of plankton species in Embung Merdeka includes 6 species of zooplankton (4 classes) and 16 species of phytoplankton (9 classes) with the highest class was Crustaceae as much as 57% and Chlorophyceae as much as 54%. The value of the diversity index of zooplankton and phytoplankton is in the medium category, the index of unifo","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121210593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.21831/kingdom.v8i2.18042
Desy Putriana, Komang Ayu Candra Pratisthita, Nella Sri Ambarwati, Winda Paramita, Y. Rahmawati
Semut merupakan serangga yang keberadaannya tersebar luas di daratan di seluruh dunia. Semut Oecophylla smaragdina dikenal sebagai serangga yang memiliki perilaku sosial atau dikenal sebagai serangga eusosial (sosial sejati) yang hidup dengan cara berkoloni dan sangat tergantung pada keberadaan pohon (arboreal), Semut Oecophylla smaragdina memiliki daerah teritori yang terdiri dari beberapa pohon yang saling terhubung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku Semut Oecophylla smaragdina yang terlihat dengan metode Ad-libitum Sampling, mengetahui perilaku Semut Oecophylla smaragdina dan frekuensinya dengan metode Scan Sampling, dan mengetahui pola perilaku Semut rangrang (Oecophylla smaragdina) dengan metode Behavior Sampling. Pengamatan perilaku semut Oecophylla smaragdina dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta dengan rentang waktu selama empat bulan antara bulan Februari - Juni 2022. Dari hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa perilaku pada semut Oecophylla smaragdina yang teramati adalah Rest (Istirahat) 18%, Move (berpindah tempat) 29%, Groom self (grooming) 8%, Contact (interaksi menyentuh antena)19%, Eat (memakan) 0%, Fight (bertarung) 0%, Steal food (mencuri/membawa makanan) 1 %, Defense (mengangkat perut ke atas) 6%, dan Out of sight 19%, dan aktivitas yang paling banyak teramati yaitu Move (berpindah tempat) dengan persentase 29% hal ini diketahui bahwa perilaku berpindah tempat tersebut dikarenakan semut Oecophylla smaragdina yang sedang mencari makanan.
{"title":"IDENTIFIKASI POLA PERILAKU SEMUT RANGRANG (Oecophylla smaragdina)","authors":"Desy Putriana, Komang Ayu Candra Pratisthita, Nella Sri Ambarwati, Winda Paramita, Y. Rahmawati","doi":"10.21831/kingdom.v8i2.18042","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i2.18042","url":null,"abstract":"Semut merupakan serangga yang keberadaannya tersebar luas di daratan di seluruh dunia. Semut Oecophylla smaragdina dikenal sebagai serangga yang memiliki perilaku sosial atau dikenal sebagai serangga eusosial (sosial sejati) yang hidup dengan cara berkoloni dan sangat tergantung pada keberadaan pohon (arboreal), Semut Oecophylla smaragdina memiliki daerah teritori yang terdiri dari beberapa pohon yang saling terhubung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku Semut Oecophylla smaragdina yang terlihat dengan metode Ad-libitum Sampling, mengetahui perilaku Semut Oecophylla smaragdina dan frekuensinya dengan metode Scan Sampling, dan mengetahui pola perilaku Semut rangrang (Oecophylla smaragdina) dengan metode Behavior Sampling. Pengamatan perilaku semut Oecophylla smaragdina dilakukan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta dengan rentang waktu selama empat bulan antara bulan Februari - Juni 2022. Dari hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa perilaku pada semut Oecophylla smaragdina yang teramati adalah Rest (Istirahat) 18%, Move (berpindah tempat) 29%, Groom self (grooming) 8%, Contact (interaksi menyentuh antena)19%, Eat (memakan) 0%, Fight (bertarung) 0%, Steal food (mencuri/membawa makanan) 1 %, Defense (mengangkat perut ke atas) 6%, dan Out of sight 19%, dan aktivitas yang paling banyak teramati yaitu Move (berpindah tempat) dengan persentase 29% hal ini diketahui bahwa perilaku berpindah tempat tersebut dikarenakan semut Oecophylla smaragdina yang sedang mencari makanan.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130809269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.21831/kingdom.v8i2.18189
Siti Nur Azizah, Bernadetta Octavia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan status higiene sanitasi, keberadaan bakteri Bacillus cereus, dan pengaruh higiene sanitasi dan lama penyimpanan terhadap kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi susu kedelai di dua Industri Rumah Tangga. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif dengan membandingkan higiene sanitasi pada industri susu kedelai di Depok, Sleman dan Caturharjo, Sleman dengan mengisi lembar checklist higiene sanitasi dan dilakukan wawancara. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui kualitas susu kedelai meliputi syarat fisik, kimia dan mikrobiologis. Uji fisik berupa pengujian organoleptik oleh panelis yang meliputi rasa, bau, warna, dan penampakan. Uji kimia dilakukan adalah uji pH dan sakarin. Uji mikrobiologis dilakukan uji identifikasi bakteri Bacillus cereus dan Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian menunjukkan higiene sanitasi IRT A memenuhi standar syarat sedangkan IRT B tidak memenuhi syarat minimal higiene sanitasi. Nilai higiene sanitasi mempengaruhi Uji Lempeng Total. Sedangkan lama penyimpanan mempengaruhi kualitas organoleptik, Angka Lempeng total dan pH.Kata kunci : susu kedelai, higiene sanitasi, lama penyimpanan
{"title":"DETEKSI CEMARAN Bacillus cereus, SERTA ANALISIS KUALITAS FISIK DAN KIMIA SUSU KEDELAI (STUDI HIGIENE DAN SANITASI PRODUKSI SUSU KEDELAI SKALA RUMAH TANGGADI SLEMAN, DIY)","authors":"Siti Nur Azizah, Bernadetta Octavia","doi":"10.21831/kingdom.v8i2.18189","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i2.18189","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai dan status higiene sanitasi, keberadaan bakteri Bacillus cereus, dan pengaruh higiene sanitasi dan lama penyimpanan terhadap kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi susu kedelai di dua Industri Rumah Tangga. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif dengan membandingkan higiene sanitasi pada industri susu kedelai di Depok, Sleman dan Caturharjo, Sleman dengan mengisi lembar checklist higiene sanitasi dan dilakukan wawancara. Uji laboratorium dilakukan untuk mengetahui kualitas susu kedelai meliputi syarat fisik, kimia dan mikrobiologis. Uji fisik berupa pengujian organoleptik oleh panelis yang meliputi rasa, bau, warna, dan penampakan. Uji kimia dilakukan adalah uji pH dan sakarin. Uji mikrobiologis dilakukan uji identifikasi bakteri Bacillus cereus dan Angka Lempeng Total (ALT). Hasil penelitian menunjukkan higiene sanitasi IRT A memenuhi standar syarat sedangkan IRT B tidak memenuhi syarat minimal higiene sanitasi. Nilai higiene sanitasi mempengaruhi Uji Lempeng Total. Sedangkan lama penyimpanan mempengaruhi kualitas organoleptik, Angka Lempeng total dan pH.Kata kunci : susu kedelai, higiene sanitasi, lama penyimpanan","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133635642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}