Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i1.11910
Julita Situmorang, D. Djukri
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kulit jeruk nipis (Citrusaurantifolia) terhadap kerusakan morfologi tanaman sawi, dosis optimal air kulit jeruk nipis (Citrusaurantifolia) sebagai pestisida nabati pengendali hama Plutella xylostella pada tanaman sawi(Brassica juncea), presentase mortalitas hama Plutella xylostella dan presentase jumlah pupa hamaPlutella xylostella. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen Pola Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan 5 perlakuan variasi kadar air kulit jeruk nipis dengan 3 ulangan. Konsentrasi kadar Air kulitjeruk nipis yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Hasil uji statistik menunjukkan (p0,05) bahwa adaperbedaan yang signifikan air kulit jeruk nipis mengakibatkan mortalitas hama Plutella xylostella. Airkulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) menyebabkan kematian hama Plutella xylostella paling efektifpada kadar 20%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata presentaseterjadinya pembentukan pupa hama Plutella xylostella. Penyemprotan air kulit jeruk nipis padatanaman sawi tidak mengakibatkan kerusakan morfologi tanaman sawi.Kata kunci : hama Plutella xylostella, kulit jeruk nipis, pestisida Nabati
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN VARIASI KADAR AIR KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) SEBAGAI PESTISIDA NABATI PENGENDALIAN HAMA Plutella xylostella PADA TANAMAN SAWI (Brassica juncea)","authors":"Julita Situmorang, D. Djukri","doi":"10.21831/kingdom.v7i1.11910","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i1.11910","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kulit jeruk nipis (Citrusaurantifolia) terhadap kerusakan morfologi tanaman sawi, dosis optimal air kulit jeruk nipis (Citrusaurantifolia) sebagai pestisida nabati pengendali hama Plutella xylostella pada tanaman sawi(Brassica juncea), presentase mortalitas hama Plutella xylostella dan presentase jumlah pupa hamaPlutella xylostella. Jenis penelitian ini adalah Eksperimen Pola Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan 5 perlakuan variasi kadar air kulit jeruk nipis dengan 3 ulangan. Konsentrasi kadar Air kulitjeruk nipis yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Hasil uji statistik menunjukkan (p0,05) bahwa adaperbedaan yang signifikan air kulit jeruk nipis mengakibatkan mortalitas hama Plutella xylostella. Airkulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) menyebabkan kematian hama Plutella xylostella paling efektifpada kadar 20%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata presentaseterjadinya pembentukan pupa hama Plutella xylostella. Penyemprotan air kulit jeruk nipis padatanaman sawi tidak mengakibatkan kerusakan morfologi tanaman sawi.Kata kunci : hama Plutella xylostella, kulit jeruk nipis, pestisida Nabati","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127769933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i1.12994
Nandya Mahardika, S. Sudarsono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kelimpahan, dan indeks keanekaragaman zooplankton diLaguna Depok Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Penentuan daerah sampel dilakukansecara Random Sampling. Pengambilan sampel air menggunakan plankton net ukuran 25 cm. Ditemukan 12 genusPseudodiaptomus, Branchionus,Monostyla, Lepadella, Cyclops, Nauplius, Cladocera, Balanus, Cyclocypria,Daphnia, Pseudopsida, Ilyocirplus. Nilai kelimpahan zooplankton di semua stasiun berkisar antara 3600 – 9100ind/L.Nilai tertinggi kelimpahan ditemukan pada stasiun 1 dan nilai terendah ditemukan pada stasiun 2. Nilaiindeks keanekaragaman berkisar antara 2,45 – 3,95. Nilai tertinggi keanekaragaman ditemukan pada stasiun 3 dannilai terendah ditemukan pada stasiun 4. Nilai indeks keanekaragaman zooplankton pada semua titik sampelmerupakan indeks keanekaragaman yang tergolong sedang.Kata kunci: zooplankton, laguna Depok, keanekaragaman, kelimpahan.
{"title":"KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI LAGUNA PANTAI DEPOK, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA","authors":"Nandya Mahardika, S. Sudarsono","doi":"10.21831/kingdom.v7i1.12994","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i1.12994","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kelimpahan, dan indeks keanekaragaman zooplankton diLaguna Depok Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Penentuan daerah sampel dilakukansecara Random Sampling. Pengambilan sampel air menggunakan plankton net ukuran 25 cm. Ditemukan 12 genusPseudodiaptomus, Branchionus,Monostyla, Lepadella, Cyclops, Nauplius, Cladocera, Balanus, Cyclocypria,Daphnia, Pseudopsida, Ilyocirplus. Nilai kelimpahan zooplankton di semua stasiun berkisar antara 3600 – 9100ind/L.Nilai tertinggi kelimpahan ditemukan pada stasiun 1 dan nilai terendah ditemukan pada stasiun 2. Nilaiindeks keanekaragaman berkisar antara 2,45 – 3,95. Nilai tertinggi keanekaragaman ditemukan pada stasiun 3 dannilai terendah ditemukan pada stasiun 4. Nilai indeks keanekaragaman zooplankton pada semua titik sampelmerupakan indeks keanekaragaman yang tergolong sedang.Kata kunci: zooplankton, laguna Depok, keanekaragaman, kelimpahan.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114904803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i1.13236
Wulansari Wulansari, I. S. Mercuriani
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegtahui apakah jus tomat masih dibutuhkan dalam pertumbuhanlanjut dari protokorm anggrek Rhyncostylis retusa. Penelitian ini merupakan penelitain eksperimen denganmemberikan perlakuan penambahan jus tomat pada medium New Phalaenopsis. Konsentrasi jus tomat yangditambahkan ke dalam medium adalah T 0 ml.L-1, 100 ml.L-1 dan 200 ml.L-1. Pada penelitaian ini dilakukanpengamatan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, jumlah akar dan panjang akar. Hasil penelitianmenunjukkan konsentrasi jus tmat yang paling baik adalah 200 ml.L-1. Pada konsentrasi tersebut rata-rata tinggitanaman 0,5 cm, jumlah daun 2, panjang daun yang diperoleh 2,1 cm, pertumbuhan jumlah akar 3, rata-ratapertumbuhan panjang akar 2,1 cm.Kata kunci: protokorm, jus tomat, Rhyncostylis retusa
这项研究的目的是确定原生兰花Rhyncostylis retusa的进一步生长中是否需要番茄汁。这项研究是一种实验,在新Phalaenopsis中加入番茄汁。加入中加入中的番茄汁的浓度为T . 0 ml. l - 1,100毫升.L-1和200毫升。在这种分析中,可以观察到植物的高度、叶子的数量、叶子的长度、根的数量和根的长度。研究表明,tmat果汁的浓度最高为200毫升。这种植物的浓度平均为5厘米(2厘米),叶子的数量为2厘米(2.1厘米),根系的长度为3厘米(2.1厘米),平均生长为2厘米(2.1厘米)。关键词:原汁原味,番茄汁,节奏咖啡
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN JUS TOMAT TERHADAP PERTUMBUHAN PROTOKORM Rhynchostylis retusa PADA MEDIUM KULTUR In Vitro","authors":"Wulansari Wulansari, I. S. Mercuriani","doi":"10.21831/kingdom.v7i1.13236","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i1.13236","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menegtahui apakah jus tomat masih dibutuhkan dalam pertumbuhanlanjut dari protokorm anggrek Rhyncostylis retusa. Penelitian ini merupakan penelitain eksperimen denganmemberikan perlakuan penambahan jus tomat pada medium New Phalaenopsis. Konsentrasi jus tomat yangditambahkan ke dalam medium adalah T 0 ml.L-1, 100 ml.L-1 dan 200 ml.L-1. Pada penelitaian ini dilakukanpengamatan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, jumlah akar dan panjang akar. Hasil penelitianmenunjukkan konsentrasi jus tmat yang paling baik adalah 200 ml.L-1. Pada konsentrasi tersebut rata-rata tinggitanaman 0,5 cm, jumlah daun 2, panjang daun yang diperoleh 2,1 cm, pertumbuhan jumlah akar 3, rata-ratapertumbuhan panjang akar 2,1 cm.Kata kunci: protokorm, jus tomat, Rhyncostylis retusa","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124569067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i1.11971
Atik Nur Affiyati, Ciptono Ciptono
enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak semanggi air (Marsilea crenata)terhadap jumlah kelenjar endometrium dan ketebalan lapisan endometrium tikus putih betina (Rattus norvegicus,L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pola acak lengkap. Objek yang digunakan dalampenelitian ini adalah 20 ekor tikus putih betina yang berumur 2 bulan dengan berat rata-rata 150 gram dan belumpernah bunting. Tikus tersebut dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu kontrol (tanpa pemberian ekstraksemanggi air) dan 3 kelompok perlakuan, yaitu P1 (20 mg/kg BB), P2 (30 mg/kg BB) dan P3 (40 mg/kg BB).Variabel tergayut dalam penelitian ini adalah jumlah kelenjar endometrium dan ketebalan lapisan endometriumtikus putih betina. Perlakuan dilakukan selama 21 hari. Data ketebalan lapisan endometrium dan jumlah kelenjarendometrium dianalisis dengan analisis statistik One Way Anova untuk mengetahui ada tidaknya perbedaanpengaruh antara kelompok kontrol dan perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan ujiLSD (Least Significance Different) untuk membedakan antara kelompok perlakuan dan antar perlakuan.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak semanggi air tidak memberikan pengaruh (P0.05)terhadap jumlah kelenjar endometrium pada semua dosis. Sedangkan pemberian ekstrak semanggi air memberikanpengaruh terhadap ketebalan lapisan endometrium (P0,05) yaitu pada dosis 20 mg/kg BB dan 40 mg/kg BB tetapitidak memberikan pengaruh pada kontrol dan dosis 30 mg/kg BB.Kata kunci: Ekstrak semanggi air (Marsilea crenata), jumlah kelenjar endometrium, tebal lapisan endometrium,tikus putih betina (Rattus norvegicus, L.)
{"title":"PENGARUH EKSTRAK SEMANGGI AIR (Marsilea crenata) TERHADAP JUMLAH KELENJAR ENDOMETRIUM DAN KETEBALAN LAPISAN ENDOMETRIUM TIKUS PUTIH BETINA (Rattus norvegicus, L.)","authors":"Atik Nur Affiyati, Ciptono Ciptono","doi":"10.21831/kingdom.v7i1.11971","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i1.11971","url":null,"abstract":"enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak semanggi air (Marsilea crenata)terhadap jumlah kelenjar endometrium dan ketebalan lapisan endometrium tikus putih betina (Rattus norvegicus,L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pola acak lengkap. Objek yang digunakan dalampenelitian ini adalah 20 ekor tikus putih betina yang berumur 2 bulan dengan berat rata-rata 150 gram dan belumpernah bunting. Tikus tersebut dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu kontrol (tanpa pemberian ekstraksemanggi air) dan 3 kelompok perlakuan, yaitu P1 (20 mg/kg BB), P2 (30 mg/kg BB) dan P3 (40 mg/kg BB).Variabel tergayut dalam penelitian ini adalah jumlah kelenjar endometrium dan ketebalan lapisan endometriumtikus putih betina. Perlakuan dilakukan selama 21 hari. Data ketebalan lapisan endometrium dan jumlah kelenjarendometrium dianalisis dengan analisis statistik One Way Anova untuk mengetahui ada tidaknya perbedaanpengaruh antara kelompok kontrol dan perlakuan. Apabila terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan dengan ujiLSD (Least Significance Different) untuk membedakan antara kelompok perlakuan dan antar perlakuan.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian ekstrak semanggi air tidak memberikan pengaruh (P0.05)terhadap jumlah kelenjar endometrium pada semua dosis. Sedangkan pemberian ekstrak semanggi air memberikanpengaruh terhadap ketebalan lapisan endometrium (P0,05) yaitu pada dosis 20 mg/kg BB dan 40 mg/kg BB tetapitidak memberikan pengaruh pada kontrol dan dosis 30 mg/kg BB.Kata kunci: Ekstrak semanggi air (Marsilea crenata), jumlah kelenjar endometrium, tebal lapisan endometrium,tikus putih betina (Rattus norvegicus, L.)","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"109 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121289842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i4.12974
Evi Yuliani, R. Ratnawati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui struktur morfologi dan sebaran trikoma glandulerpada helai daun, tangkai daun dan batang tanaman obat jawer kotok (Coleus scutellariodes [L.] Benth.), klampes(Ocimum tenuiflorum L.), leng-lengan (Leucas lavandulifolia), jintan hitam (Nigella sativa L.), sembung (Blumeabalsamifera (L.) BC.), dan sambang colok (Aerva sanguinolenta L.) serta mengetahui jenis fitokimia trikomaglanduler pada helai daun tersebut. Objek yang digunakan adalah trikoma glanduler pada helai daun ke-5, tangkaidaun ke-5 dan batang tanaman ke-5. Data yang diamati adalah struktur, kepadatan dan kandungan metabolitsekunder trikoma glanduler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trikoma glanduler pada tanaman tersebuttersusun dari sel basal, sel tangkai dan sel kepala, uniseluler maupun multiseluler. Trikoma glanduler tersebarmerata pada seuruh tanaman, kecuali pada tangkai sembung. Uji alkaloid positif pada jawer kotok, klampes, jintan,sembung, dan sambang colok. Uji fenol positif pada jintan dan sembung. Uji terpenoid positif pada semua tanamanKata kunci: tanaman obat, trikoma glanduler, struktur, kepadatan.
{"title":"STUDI KEANEKARAGAMAN STRUKTUR DAN KEPADATAN TRIKOMA GLANDULER PADA BEBERAPA TANAMAN OBAT","authors":"Evi Yuliani, R. Ratnawati","doi":"10.21831/kingdom.v7i4.12974","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i4.12974","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui struktur morfologi dan sebaran trikoma glandulerpada helai daun, tangkai daun dan batang tanaman obat jawer kotok (Coleus scutellariodes [L.] Benth.), klampes(Ocimum tenuiflorum L.), leng-lengan (Leucas lavandulifolia), jintan hitam (Nigella sativa L.), sembung (Blumeabalsamifera (L.) BC.), dan sambang colok (Aerva sanguinolenta L.) serta mengetahui jenis fitokimia trikomaglanduler pada helai daun tersebut. Objek yang digunakan adalah trikoma glanduler pada helai daun ke-5, tangkaidaun ke-5 dan batang tanaman ke-5. Data yang diamati adalah struktur, kepadatan dan kandungan metabolitsekunder trikoma glanduler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trikoma glanduler pada tanaman tersebuttersusun dari sel basal, sel tangkai dan sel kepala, uniseluler maupun multiseluler. Trikoma glanduler tersebarmerata pada seuruh tanaman, kecuali pada tangkai sembung. Uji alkaloid positif pada jawer kotok, klampes, jintan,sembung, dan sambang colok. Uji fenol positif pada jintan dan sembung. Uji terpenoid positif pada semua tanamanKata kunci: tanaman obat, trikoma glanduler, struktur, kepadatan.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130893104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i4.13002
Aulia Rahman, Tutiek Rahayu
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas mikrobiologis es batu ditinjau dari ALT, MPNE.coli dan hubungan skor higiene sanitasi terhadap kualitas mikrobiologis es batu. Sampel dalam penelitian inidiambil menggunakan random sampling techniques sebanyak 10% dari jumlah warung yang menjajakan es balokdan es batu kristal. Sebanyak 100% sampel es balok dan 90% es batu kristal memenuhi baku mutu ALT, sedangkan70% sampel es balok dan 40% sampel es batu kristal memenuhi baku mutu MPN E.coli berdasarkan PeraturanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Hubunganantara skor higiene dan sanitasi dengan ALT dan MPN E.coli es balok menunjukkan pola yang tidak linier atautidak terpola.Kata kunci: es balok, es batu kristal, ALT, MPN E.coli, higiene dan sanitasi
{"title":"KUALITAS MIKROBIOLOGIS ES BATU DITINJAU DARI ALT DAN MPN E.coli DI KECAMATAN DEPOK KABUPATEN SLEMAN","authors":"Aulia Rahman, Tutiek Rahayu","doi":"10.21831/kingdom.v7i4.13002","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i4.13002","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kualitas mikrobiologis es batu ditinjau dari ALT, MPNE.coli dan hubungan skor higiene sanitasi terhadap kualitas mikrobiologis es batu. Sampel dalam penelitian inidiambil menggunakan random sampling techniques sebanyak 10% dari jumlah warung yang menjajakan es balokdan es batu kristal. Sebanyak 100% sampel es balok dan 90% es batu kristal memenuhi baku mutu ALT, sedangkan70% sampel es balok dan 40% sampel es batu kristal memenuhi baku mutu MPN E.coli berdasarkan PeraturanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009. Hubunganantara skor higiene dan sanitasi dengan ALT dan MPN E.coli es balok menunjukkan pola yang tidak linier atautidak terpola.Kata kunci: es balok, es batu kristal, ALT, MPN E.coli, higiene dan sanitasi","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"24 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114032576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i4.12758
Irga Ayu Saputri, T. Aminatun
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi biomassa Pistia stratiotes L., biomassa tanamanPistia stratiotes L. yang paling efektif, dan mengetahui kualitas limbah cair batik setelah mengalami prosesfitoremediasi limbah cair batik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas berupa biomassa tanaman airkiapu (Pistia stratiotes L.), dengan variasi biomassa Pistia stratiotes L. 30 gram, 60 gram, dan 90 gram. Limbahcair batik yang digunakan berasal dari C.V Batik Indah Roro Djonggrang, Yogyakarta. Hasil pH akhir perlakuan 9,8, dan 7. BOD akhir perlakuan berturut-turut 36,1 mg/L; 36,3 mg/L; 36,3 mg/L; dan 24,5 mg/L. COD akhirperlakuan adalah 160,5 mg/L; 130,5 mg/L; 430,5 mg/L; dan 295,5 mg/L. Kandungan krom (Cr) limbah awal danakhir yaitu 0,0213 mg/L. Nilai krom (Cr tanaman mengalami penurunan dari 8,095 mg/kg menjadi 4,569 mg/kg;5,588 mg/kg; dan 4,569 mg/kg. Dari hasil penelitian menunjukkan semua pengaruh variasi biomassa tanamanPistia stratiotes L. tidak berpengaruh terhadap penurunan logam berat krom (Cr). Variasi biomassa yang palingefektif pada Pistia stratiotes L. 90 gram berdasarkan morfologi tanaman, biomassa tanaman, penurunan pH, BOD,dan dalam mengatur nilai suhu menurut Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 TentangBaku Mutu Air Limbah Industri Batik..Kata kunci : Fitoremediasi, Biomassa, Pistia stratiotes L., Logam Berat Krom (Cr), dan Limbah Batik.
{"title":"EFEKTIVITAS VARIASI BIOMASSA TANAMAN AIR KIAPU (Pistia stratiotes L.) DALAM FITOREMEDIASI LIMBAH CAIR BATIK","authors":"Irga Ayu Saputri, T. Aminatun","doi":"10.21831/kingdom.v7i4.12758","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i4.12758","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi biomassa Pistia stratiotes L., biomassa tanamanPistia stratiotes L. yang paling efektif, dan mengetahui kualitas limbah cair batik setelah mengalami prosesfitoremediasi limbah cair batik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Variabel bebas berupa biomassa tanaman airkiapu (Pistia stratiotes L.), dengan variasi biomassa Pistia stratiotes L. 30 gram, 60 gram, dan 90 gram. Limbahcair batik yang digunakan berasal dari C.V Batik Indah Roro Djonggrang, Yogyakarta. Hasil pH akhir perlakuan 9,8, dan 7. BOD akhir perlakuan berturut-turut 36,1 mg/L; 36,3 mg/L; 36,3 mg/L; dan 24,5 mg/L. COD akhirperlakuan adalah 160,5 mg/L; 130,5 mg/L; 430,5 mg/L; dan 295,5 mg/L. Kandungan krom (Cr) limbah awal danakhir yaitu 0,0213 mg/L. Nilai krom (Cr tanaman mengalami penurunan dari 8,095 mg/kg menjadi 4,569 mg/kg;5,588 mg/kg; dan 4,569 mg/kg. Dari hasil penelitian menunjukkan semua pengaruh variasi biomassa tanamanPistia stratiotes L. tidak berpengaruh terhadap penurunan logam berat krom (Cr). Variasi biomassa yang palingefektif pada Pistia stratiotes L. 90 gram berdasarkan morfologi tanaman, biomassa tanaman, penurunan pH, BOD,dan dalam mengatur nilai suhu menurut Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 TentangBaku Mutu Air Limbah Industri Batik..Kata kunci : Fitoremediasi, Biomassa, Pistia stratiotes L., Logam Berat Krom (Cr), dan Limbah Batik.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116406395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i1.11999
Esa Chorik Darwanti, S. Sudarsono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman plankton dan mengetahui kualitasperairan berdasarkan indeks keanekaragaman plankton di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.Metode penelitian ini purposive sampling, pengambilan sampel pada lima stasiun menggunakan plankton net sertauji sifat fisika dan kimia air. Sampel diidentifikasi dan dianalisis dengan menghitung nilai densitas, nilai indekskeanekaragaman Shanon-Wienner, indeks kemerataan dan indeks dominansi. Hasil penelitian teridentifikasi 61jenis 11 kelas plankton terbagi kedalam 11 kelas. Komposisi jenis plankton tertinggi stasiun I (32 ind/L).Kelimpahan plankton (11.597 ind/L ) sehingga dikategorikan mesotrofik dan didominasi kelas Bacillarophyceae.Nilai indeks keanekaragaman plankton berkisar antara 2,8899-3,0285 ind/L, yang berarti kualitas perairantercemar ringan. Nilai indeks kemerataan relatif sedang berkisar antara 0,7030-0,7363 ind/L yang menunjukkanpenyebaran merata.dan nilai indeks dominansi 0,1081-0,2777.Kata kunci : plankton, kualitas perairan, keanekaragaman, Telaga Sarangan
{"title":"KUALITAS PERAIRAN DI TELAGA SARANGAN MAGETAN JAWA TIMUR BERDASARKAN INDEKS KEANEKARAGAMAN PLANKTON","authors":"Esa Chorik Darwanti, S. Sudarsono","doi":"10.21831/kingdom.v7i1.11999","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i1.11999","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks keanekaragaman plankton dan mengetahui kualitasperairan berdasarkan indeks keanekaragaman plankton di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.Metode penelitian ini purposive sampling, pengambilan sampel pada lima stasiun menggunakan plankton net sertauji sifat fisika dan kimia air. Sampel diidentifikasi dan dianalisis dengan menghitung nilai densitas, nilai indekskeanekaragaman Shanon-Wienner, indeks kemerataan dan indeks dominansi. Hasil penelitian teridentifikasi 61jenis 11 kelas plankton terbagi kedalam 11 kelas. Komposisi jenis plankton tertinggi stasiun I (32 ind/L).Kelimpahan plankton (11.597 ind/L ) sehingga dikategorikan mesotrofik dan didominasi kelas Bacillarophyceae.Nilai indeks keanekaragaman plankton berkisar antara 2,8899-3,0285 ind/L, yang berarti kualitas perairantercemar ringan. Nilai indeks kemerataan relatif sedang berkisar antara 0,7030-0,7363 ind/L yang menunjukkanpenyebaran merata.dan nilai indeks dominansi 0,1081-0,2777.Kata kunci : plankton, kualitas perairan, keanekaragaman, Telaga Sarangan","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125884815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i4.13239
Sovi Amalia Devi, Tutiek Rahayu
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tanda-tanda vital, kadar hemoglobin dantingkat konsentrasi remaja putri, serta hubungan tanda-tanda vital dan kadar hemoglobin dengankonsentrasi belajar pada remaja putri. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA UNY yangberumur 17- 24 tahun sejumlah 35 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengandesain studi cross sectional. Variabel bebas yaitu tanda-tanda vital yang meliputi denyut nadi, tekanandarah dan laju pernapasan dan variabel terikat yaitu tingkat konsentrasi belajar. Teknik sampling yangdigunakan adalah purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini meliputi tabel data tanda vitalremaja putri, tes Bourdon Wiersma, dan seperangkat alat-alat yaitu tensimeter dan Hb meter. Hasilpenelitian menunjukkan nilai tanda-tanda vital yaitu denyut nadi sebesar 79,62 kali/menit, tekanandarah sebesar 105/74 mmHg, laju pernapasan sebesar 22 kali/menit, dan kadar hemoglobin seberar12,00 g/dl, nilai tersebut sesuai dengan standar dari kementrian kesehatan. Tingkat konsentrasi belajarpada remaja putri yaitu kecepatan tergolong baik (4,45), ketelitian tergolong ragu-ragu (17,8), dankonstansi tergolong cukup baik (2,0). Berdasarkan uji korelasi Spearman, hubungan sangat lemahantara tanda-tanda vital dan kadar hemoglobin dengan konsentrasi belajar pada remaja putri .Kata kunci: tanda-tanda vital, kadar hemoglobin, remaja putri, tingkat konsentrasi belajar
{"title":"HUBUNGAN TANDA-TANDA VITAL DAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR PADA REMAJA PUTRI","authors":"Sovi Amalia Devi, Tutiek Rahayu","doi":"10.21831/kingdom.v7i4.13239","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i4.13239","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tanda-tanda vital, kadar hemoglobin dantingkat konsentrasi remaja putri, serta hubungan tanda-tanda vital dan kadar hemoglobin dengankonsentrasi belajar pada remaja putri. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA UNY yangberumur 17- 24 tahun sejumlah 35 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengandesain studi cross sectional. Variabel bebas yaitu tanda-tanda vital yang meliputi denyut nadi, tekanandarah dan laju pernapasan dan variabel terikat yaitu tingkat konsentrasi belajar. Teknik sampling yangdigunakan adalah purposive sampling. Instrumen dalam penelitian ini meliputi tabel data tanda vitalremaja putri, tes Bourdon Wiersma, dan seperangkat alat-alat yaitu tensimeter dan Hb meter. Hasilpenelitian menunjukkan nilai tanda-tanda vital yaitu denyut nadi sebesar 79,62 kali/menit, tekanandarah sebesar 105/74 mmHg, laju pernapasan sebesar 22 kali/menit, dan kadar hemoglobin seberar12,00 g/dl, nilai tersebut sesuai dengan standar dari kementrian kesehatan. Tingkat konsentrasi belajarpada remaja putri yaitu kecepatan tergolong baik (4,45), ketelitian tergolong ragu-ragu (17,8), dankonstansi tergolong cukup baik (2,0). Berdasarkan uji korelasi Spearman, hubungan sangat lemahantara tanda-tanda vital dan kadar hemoglobin dengan konsentrasi belajar pada remaja putri .Kata kunci: tanda-tanda vital, kadar hemoglobin, remaja putri, tingkat konsentrasi belajar","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126290862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-10-29DOI: 10.21831/kingdom.v7i1.13235
Fauzan Rizky Pamungkas, Triatmanto Triatmanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologik kranial, preferensi serangga mangsa, danhubungan morfologik kranial dengan preferensi serangga mangsa kelelawar penghuni Gua Grudo,Ponjong, Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan objek kelelawarinsektivora penghuni Gua Grudo. Sampel merupakan kelelawar dewasa kemudian dibedah kepala danperutnya. Morfologik kranial yang diukur meliputi 16 titik pengukuran panjang dan lebar bagiankranial. Bagian-bagian tubuh serangga dari dalam ventrikulus direndam dalam alkohol 70% kemudiandiamati untuk diidentifikasi sampai tingkat ordo. Kelelawar penghuni Gua Grudo dapat dibedakanmenjadi tiga berdasarkan ukuran tengkoraknya yaitu besar (Hipposideros diadema), sedang(Rhinolophus affinis dan Hipposideros larvatus), dan kecil (Hipposideros ater, Miniopterus magnater,dan Myotis horsfieldi). Seluruh sampel memangsa Ordo Lepidoptera dan hanya Hipposiderosdiadema, Hipposideros ater, dan 2 sampel Myotis horsfieldi yang memangsa Ordo Diptera. Hubunganantara morfologik kranial dengan serangga mangsa tidak terbukti karena penangkapan serangga disekitar gua menunjukkan kelelawar memangsa berdasarkan ketersediaan mangsa di sekitar tempathidupnya.Kata Kunci : Microchiroptera, Morfologik Kranial, Serangga Mangsa
{"title":"HUBUNGAN MORFOLOGIK KRANIAL KELELAWAR (MICROCHIROPTERA) PENGHUNI GUA GRUDO, PONJONG, GUNUNGKIDUL DENGAN PREFERENSI SERANGGA MANGSA","authors":"Fauzan Rizky Pamungkas, Triatmanto Triatmanto","doi":"10.21831/kingdom.v7i1.13235","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v7i1.13235","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologik kranial, preferensi serangga mangsa, danhubungan morfologik kranial dengan preferensi serangga mangsa kelelawar penghuni Gua Grudo,Ponjong, Gunungkidul. Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan objek kelelawarinsektivora penghuni Gua Grudo. Sampel merupakan kelelawar dewasa kemudian dibedah kepala danperutnya. Morfologik kranial yang diukur meliputi 16 titik pengukuran panjang dan lebar bagiankranial. Bagian-bagian tubuh serangga dari dalam ventrikulus direndam dalam alkohol 70% kemudiandiamati untuk diidentifikasi sampai tingkat ordo. Kelelawar penghuni Gua Grudo dapat dibedakanmenjadi tiga berdasarkan ukuran tengkoraknya yaitu besar (Hipposideros diadema), sedang(Rhinolophus affinis dan Hipposideros larvatus), dan kecil (Hipposideros ater, Miniopterus magnater,dan Myotis horsfieldi). Seluruh sampel memangsa Ordo Lepidoptera dan hanya Hipposiderosdiadema, Hipposideros ater, dan 2 sampel Myotis horsfieldi yang memangsa Ordo Diptera. Hubunganantara morfologik kranial dengan serangga mangsa tidak terbukti karena penangkapan serangga disekitar gua menunjukkan kelelawar memangsa berdasarkan ketersediaan mangsa di sekitar tempathidupnya.Kata Kunci : Microchiroptera, Morfologik Kranial, Serangga Mangsa","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129298634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}