Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.21831/kingdom.v8i2.18153
Rizka Anisa Rennytasari, P. C. Kuswandi
Konjac (Amorphophallus muelleri) is a plant that can be a source of carbohydrates and has high economic value. To accelerate the fulfillment of porang seeds in order to support maximum economic potential, it is necessary to develop alternative propagation techniques,which is in vitro culture. This study aimed to determine the effect of adding the glycine amino acid to MS medium on the growth of konjac callus and to determine the best concentration for callus growth in konjac plant tissue culture. This research was using frog bulb (bulbil) for the explant. In this study used a completely randomized design (CRD) with glycine amino acid concentrations from 0 mg/L, 1 mg/L, 2 mg/L, 3 mg/L, 4 mg/L, dan 5 mg/L with 3 replications. Data were analyzed using SPSS software with one way ANAVA and further test using DMRT 5%.The results showed that the addition of the glycine amino acid to MS medium affected the callus growth of konjac plant tissue culture based on the analysis of variance (ANAVA) test. The best concentration used based on the Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%, was 4 mg/L with the average callus appearance time of 3.06 wac and the average bending time of 2.1 wac.
魔芋(Amorphophallus muelleri)是一种可以作为碳水化合物来源的植物,具有很高的经济价值。为了加速porang种子的实现,以支持最大的经济潜力,有必要开发替代的繁殖技术,即离体培养。本研究旨在研究在MS培养基中添加甘氨酸氨基酸对魔芋愈伤组织生长的影响,并确定魔芋组织培养中愈伤组织生长的最佳浓度。本研究采用青蛙球茎(bulbil)作为外植体。本研究采用完全随机设计(CRD),甘氨酸氨基酸浓度分别为0 mg/L、1 mg/L、2 mg/L、3 mg/L、4 mg/L和5 mg/L,重复3次。数据分析采用SPSS软件,采用单向ANAVA,进一步检验采用DMRT 5%。方差分析(ANAVA)结果表明,MS培养基中添加甘氨酸氨基酸对魔芋植株组织培养愈伤组织生长有影响。以Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%为基准,最佳浓度为4 mg/L,平均愈伤组织出现时间为3.06 wac,平均弯曲时间为2.1 wac。
{"title":"THE EFFECT OF SEVERAL CONCENTRATIONS OF GLYCINE AMINO ACID ADDITIONS IN MS MEDIUM TOWARS CALLUS GROWTH OF KONJAC (Amorphophallus muelleri) BY in vitro CULTURE","authors":"Rizka Anisa Rennytasari, P. C. Kuswandi","doi":"10.21831/kingdom.v8i2.18153","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i2.18153","url":null,"abstract":"Konjac (Amorphophallus muelleri) is a plant that can be a source of carbohydrates and has high economic value. To accelerate the fulfillment of porang seeds in order to support maximum economic potential, it is necessary to develop alternative propagation techniques,which is in vitro culture. This study aimed to determine the effect of adding the glycine amino acid to MS medium on the growth of konjac callus and to determine the best concentration for callus growth in konjac plant tissue culture. This research was using frog bulb (bulbil) for the explant. In this study used a completely randomized design (CRD) with glycine amino acid concentrations from 0 mg/L, 1 mg/L, 2 mg/L, 3 mg/L, 4 mg/L, dan 5 mg/L with 3 replications. Data were analyzed using SPSS software with one way ANAVA and further test using DMRT 5%.The results showed that the addition of the glycine amino acid to MS medium affected the callus growth of konjac plant tissue culture based on the analysis of variance (ANAVA) test. The best concentration used based on the Duncan Multiple Range Test (DMRT) 5%, was 4 mg/L with the average callus appearance time of 3.06 wac and the average bending time of 2.1 wac.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"167 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133720094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.21831/kingdom.v8i2.18195
Mutia Fitriasa, S. Sudarsono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks trofik-saprobik, kelimpahan, indeks keanekaragaman, dan dominansi fitoplankton sebagai indikator kualitas air di Sungai Code. Penelitian telah selesai pada Maret 2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Penentuan lokasi sampel menggunakan cara purposive sampling terhadap 6 stasiun yang tersebar dari mulai bagian hulu, tengah, hingga ke hilir. Pengambilan sampel fitoplankton menggunakan metode penyaringan. Hasil perhitungan rata-rata nilai saprobik indeks dan trofik saprobik indeks berturut-turut menunjukkan angka 1,3 dan 1,04. Berdasarkan hasil identifikasi, ditemukan 10 kelas fitoplankton, 54 genus, dan 104 spesies dengan nilai kelimpahan individu fitoplankton 1.215 ind/L. Indeks keanekaragaman sebesar 2,680, dan hasil indeks dominansi 0,294 menunjukkan bahwa tidak ada spesies yang mendominasi. Kondisi perairan Sungai Code berdasarkan kategori status trofik termasuk ke dalam Mesotrofik. Berdasarkan tingkatan saprobitas maka termasuk ke dalam β– Mesosaprobik, yaitu saprobitas perairan dengan tingkatan pencemaran ringan-sedang.Kata kunci: Trofik saprobik, kualitas air, Sungai Code.
{"title":"ANALISIS INDEKS TROFIK-SAPROBIK SEBAGAI INDIKATOR KUALITAS AIR DI ALIRAN SUNGAI CODE, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)","authors":"Mutia Fitriasa, S. Sudarsono","doi":"10.21831/kingdom.v8i2.18195","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i2.18195","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks trofik-saprobik, kelimpahan, indeks keanekaragaman, dan dominansi fitoplankton sebagai indikator kualitas air di Sungai Code. Penelitian telah selesai pada Maret 2021. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Penentuan lokasi sampel menggunakan cara purposive sampling terhadap 6 stasiun yang tersebar dari mulai bagian hulu, tengah, hingga ke hilir. Pengambilan sampel fitoplankton menggunakan metode penyaringan. Hasil perhitungan rata-rata nilai saprobik indeks dan trofik saprobik indeks berturut-turut menunjukkan angka 1,3 dan 1,04. Berdasarkan hasil identifikasi, ditemukan 10 kelas fitoplankton, 54 genus, dan 104 spesies dengan nilai kelimpahan individu fitoplankton 1.215 ind/L. Indeks keanekaragaman sebesar 2,680, dan hasil indeks dominansi 0,294 menunjukkan bahwa tidak ada spesies yang mendominasi. Kondisi perairan Sungai Code berdasarkan kategori status trofik termasuk ke dalam Mesotrofik. Berdasarkan tingkatan saprobitas maka termasuk ke dalam β– Mesosaprobik, yaitu saprobitas perairan dengan tingkatan pencemaran ringan-sedang.Kata kunci: Trofik saprobik, kualitas air, Sungai Code.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"261 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132776320","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.21831/kingdom.v8i2.18285
W. Hidayati, C. Ciptono
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai konsentrasi LC50-48 jam insektisida metomil terhadap cacing tanah (Eisenia foetida) dan pengaruhnya terhadap biomassa, panjang tubuh dan jumlah cacing tanah (Eisenia foetida). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tahap pertama yaitu uji pendahuluan untuk menentukan LC50-48 jam dan Tahap kedua yaitu uji pengaruh pemberian insektisida metomil konsentrasi 0 ppm; 4,64 ppm; 6,89 ppm; 10,23 ppm; 15,19 ppm dan 22,55 ppm. Analisis data biomassa, panjang tubuh dan jumlah cacing tanah dengan One Way ANOVA dan uji LSD (Least Significance Different) dengan aplikasi SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi LC50-48 jam insektisida metomil terhadap cacing tanah (Eisenia foetida) adalah 14,03 ppm dan perlakuan pemberian insektisida metomil konsentrasi rendah dan tinggi menunjukkan hasil terdapat perbedaan jumlah cacing tanah yang signifikan dan tidak terdapat perbedaan biomassa dan panjang tubuh cacing tanah yang signifikan.Kata kunci: Eisenia foetida, insektisida, LC50, metomil, pertumbuhanThe aims of this research to find the value concentration of LC50-48 hours methomyl insecticide againts to earthworms (Eisenia foetida) and its effect on the biomass, body length and number of earthworms (Eisenia foetida) when given methomyl insecticide. This research is an experimental research with Completely Randomized Design. The first stage is a premilinary test to obtain concentrations of LC50-48 hours and second stage is a test the effect of the methomyl insecticide at concentrate 0 ppm; 4,64 ppm; 6,89 ppm; 10,23 ppm; 15,19 ppm and 22,55 ppm. Biomass, body length and number of earthworms analyzed with One Way ANOVA test and Least Significance Different (LSD Test) with SPSS 16.0 application. The results showed that the concentration value of LC50-48 hours methomyl insecticide in earthworms (Eisenia foetida) is 14,03 ppm and the treatment of methomyl insecticide at low dan high concentration showed that there was a significant difference in the number of earthworms dan there was no significant difference in biomass and body length of earthworm.Keywords: : Eisenia foetida, growth, iinsecticide, LC50, metomil
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN INSEKTISIDA METOMIL TERHADAP PERTUMBUHAN CACING TANAH (Eisenia foetida)","authors":"W. Hidayati, C. Ciptono","doi":"10.21831/kingdom.v8i2.18285","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i2.18285","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai konsentrasi LC50-48 jam insektisida metomil terhadap cacing tanah (Eisenia foetida) dan pengaruhnya terhadap biomassa, panjang tubuh dan jumlah cacing tanah (Eisenia foetida). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Tahap pertama yaitu uji pendahuluan untuk menentukan LC50-48 jam dan Tahap kedua yaitu uji pengaruh pemberian insektisida metomil konsentrasi 0 ppm; 4,64 ppm; 6,89 ppm; 10,23 ppm; 15,19 ppm dan 22,55 ppm. Analisis data biomassa, panjang tubuh dan jumlah cacing tanah dengan One Way ANOVA dan uji LSD (Least Significance Different) dengan aplikasi SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai konsentrasi LC50-48 jam insektisida metomil terhadap cacing tanah (Eisenia foetida) adalah 14,03 ppm dan perlakuan pemberian insektisida metomil konsentrasi rendah dan tinggi menunjukkan hasil terdapat perbedaan jumlah cacing tanah yang signifikan dan tidak terdapat perbedaan biomassa dan panjang tubuh cacing tanah yang signifikan.Kata kunci: Eisenia foetida, insektisida, LC50, metomil, pertumbuhanThe aims of this research to find the value concentration of LC50-48 hours methomyl insecticide againts to earthworms (Eisenia foetida) and its effect on the biomass, body length and number of earthworms (Eisenia foetida) when given methomyl insecticide. This research is an experimental research with Completely Randomized Design. The first stage is a premilinary test to obtain concentrations of LC50-48 hours and second stage is a test the effect of the methomyl insecticide at concentrate 0 ppm; 4,64 ppm; 6,89 ppm; 10,23 ppm; 15,19 ppm and 22,55 ppm. Biomass, body length and number of earthworms analyzed with One Way ANOVA test and Least Significance Different (LSD Test) with SPSS 16.0 application. The results showed that the concentration value of LC50-48 hours methomyl insecticide in earthworms (Eisenia foetida) is 14,03 ppm and the treatment of methomyl insecticide at low dan high concentration showed that there was a significant difference in the number of earthworms dan there was no significant difference in biomass and body length of earthworm.Keywords: : Eisenia foetida, growth, iinsecticide, LC50, metomil ","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124971648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-01-05DOI: 10.21831/kingdom.v8i2.18116
Maresti Hageng Pangesti, R. Ratnawati
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh iradiasi sinar gamma dan besar dosis yang menunjukkan pengaruh nyata terhadap perubahan karakteristik morfologis dan anatomis tanaman marigold (Tagetes erecta L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Objek penelitian ini adalah Tagetes erecta L. yang diiradiasi sinar gamma pada dosis 0 Gy, 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy dan 200 Gy. Pengamatan berfokus pada karakteristik morfologis dan anatomis Tagetes erecta L. Data tinggi tanaman, jumlah daun, kerapatan stomata, kerapatan trikomata dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Data warna daun, bentuk daun dan ujung daun dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi yang tinggi menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tinggi tanaman, penurunan kerapatan stomata dan trikomata. Serta berpengaruh terhadap perubahan warna daun menjadi lebih pucat, bentuk daun, bentuk ujung daun dan morfologis daun lainnya yang berbeda dengan daun kontrol, ditunjukkan oleh dosis 200 Gy.Kata kunci: Tagetes erecta L.; iradiasi gamma; morfologis; anatomis.
该研究的目的是确定伽玛辐射的影响和大剂量的辐射对金盏花形态和解剖学特征变化的明显影响。这是研究实验的设计完全随机设计(财富)。这项研究的对象是Tagetes erecta L .墨伽马射线的剂量50 0运动,运动,运动百200、150项运动和运动。专注于观察解剖形态学特征和Tagetes erecta L .数据高植物、树叶,气孔密度的数量密度trikomata使用One Way ANOVA测试和分析进行DMRT测试。叶的颜色数据、叶的形状和叶的尖端进行了描述性的分析。研究结果表明,植物的辐照剂量高导致阻碍增长,气孔密度和trikomata下降。另一种与控制叶不同的叶子形态和其他与控制叶不同的形态形态,由剂量200公里表示。关键词:直立式Tagetes L;伽马辐射;形态学上的;解剖。
{"title":"PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA Co-60 TERHADAP KARAKTERISTIK MORFOLOGIS DAN ANATOMIS TANAMAN MARIGOLD (Tagetes erecta L.)","authors":"Maresti Hageng Pangesti, R. Ratnawati","doi":"10.21831/kingdom.v8i2.18116","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i2.18116","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh iradiasi sinar gamma dan besar dosis yang menunjukkan pengaruh nyata terhadap perubahan karakteristik morfologis dan anatomis tanaman marigold (Tagetes erecta L.). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Objek penelitian ini adalah Tagetes erecta L. yang diiradiasi sinar gamma pada dosis 0 Gy, 50 Gy, 100 Gy, 150 Gy dan 200 Gy. Pengamatan berfokus pada karakteristik morfologis dan anatomis Tagetes erecta L. Data tinggi tanaman, jumlah daun, kerapatan stomata, kerapatan trikomata dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Data warna daun, bentuk daun dan ujung daun dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis iradiasi yang tinggi menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tinggi tanaman, penurunan kerapatan stomata dan trikomata. Serta berpengaruh terhadap perubahan warna daun menjadi lebih pucat, bentuk daun, bentuk ujung daun dan morfologis daun lainnya yang berbeda dengan daun kontrol, ditunjukkan oleh dosis 200 Gy.Kata kunci: Tagetes erecta L.; iradiasi gamma; morfologis; anatomis.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115617414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-02DOI: 10.21831/kingdom.v8i1.18198
Puput Dyan Permatasari, Kartika Ratna Pertiwi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan makronutrien dan hubungannya dengan obesitas pada remaja putri di Yogyakarta dan sekitarnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional secara daring karena adanya pandemi Covid 19. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus sampai 14 September 2020. Populasi penelitian adalah remaja putri obesitas di Yogyakarta. Sampel diambil menggunakan purposive sampling dengan kriteria remaja putri umur 15-24 tahun, mengalami obesitas dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25, ditemui dalam kurun waktu penelitian dan bersedia menjadi sampel. Variabel dalam penelitian ini yaitu asupan energi, asupan protein, asupan karbohidrat, dan asupan lemak serta IMT. Instrumen yang digunakan yaitu angket untuk mengisi data identitas subjek, data antropometri, serta data food record pada subjek. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi Nutri Survey (NS), Microsoft Excel dan SPSS. Asupan gizi dianalisis secara deskriptif serta analisis non parametrik Spearman untuk menguji korelasi / hubungan antarvariabel. Hasil penelitian ini mendapatkan 36 sampel dengan rerata umur 19,67 tahun dan rerata IMT 29,15. Asupan energi sampel rerata sebesar 1035 kkal (belum memenuhi AKG), rerata asupan protein sebesar 36 gram (belum memenuhi AKG), rerata asupan karbohidrat sebesar 76 gram (belum memenuhi AKG), rerata asupan lemak sebesar 15 gram (belum memenuhi AKG). Berdasarkan uji korelasi Spearman, tidak ada hubungan signifikan antara asupan energi dengan IMT, asupan protein dengan IMT, dan asupan karbohidrat dengan IMT (p0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu asupan energi, protein, karbohidrat, dan lemak termasuk kategori kurang (asupan 90% dari AKG) serta dan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan makronutrien dengan obesitas remaja putri di Yogyakarta dan sekitarnya.Kata kunci : asupan makronutrien, AKG, IMT, obesitas, remaja putri.
{"title":"ASUPAN MAKRONUTRIEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN OBESITAS REMAJA PUTRI DI YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA","authors":"Puput Dyan Permatasari, Kartika Ratna Pertiwi","doi":"10.21831/kingdom.v8i1.18198","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i1.18198","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan makronutrien dan hubungannya dengan obesitas pada remaja putri di Yogyakarta dan sekitarnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional secara daring karena adanya pandemi Covid 19. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus sampai 14 September 2020. Populasi penelitian adalah remaja putri obesitas di Yogyakarta. Sampel diambil menggunakan purposive sampling dengan kriteria remaja putri umur 15-24 tahun, mengalami obesitas dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) ≥ 25, ditemui dalam kurun waktu penelitian dan bersedia menjadi sampel. Variabel dalam penelitian ini yaitu asupan energi, asupan protein, asupan karbohidrat, dan asupan lemak serta IMT. Instrumen yang digunakan yaitu angket untuk mengisi data identitas subjek, data antropometri, serta data food record pada subjek. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan aplikasi Nutri Survey (NS), Microsoft Excel dan SPSS. Asupan gizi dianalisis secara deskriptif serta analisis non parametrik Spearman untuk menguji korelasi / hubungan antarvariabel. Hasil penelitian ini mendapatkan 36 sampel dengan rerata umur 19,67 tahun dan rerata IMT 29,15. Asupan energi sampel rerata sebesar 1035 kkal (belum memenuhi AKG), rerata asupan protein sebesar 36 gram (belum memenuhi AKG), rerata asupan karbohidrat sebesar 76 gram (belum memenuhi AKG), rerata asupan lemak sebesar 15 gram (belum memenuhi AKG). Berdasarkan uji korelasi Spearman, tidak ada hubungan signifikan antara asupan energi dengan IMT, asupan protein dengan IMT, dan asupan karbohidrat dengan IMT (p0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu asupan energi, protein, karbohidrat, dan lemak termasuk kategori kurang (asupan 90% dari AKG) serta dan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan makronutrien dengan obesitas remaja putri di Yogyakarta dan sekitarnya.Kata kunci : asupan makronutrien, AKG, IMT, obesitas, remaja putri.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"262 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114839935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-02DOI: 10.21831/kingdom.v8i1.18286
Syaikhuddin Zakki Yamani, Ciptono Ciptono
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh insektisida berbahan aktif Sipermetrin terhadap: (1) biomassa Cacing Tanah (Eisenia foetida) (2) produksi kokon Cacing Tanah (Eisenia foetida). Tahapan pertama yaitu uji pendahuluan untuk mendapatkan nilai konsentrasi sublethalnya. Konsentrasi sublethal yang didapatkan dari uji pendahuluan sebesar 19,31 ppm; 37,29 ppm; 72,01 ppm; 139,06 ppm; dan 268,54 ppm. Pada tahap kedua yaitu penelitian uji sublethal untuk LC50 48 jam yang menggunakan desain eksperimental dengan metode rancangan acak lengkap (RAL). Analisis data dengan One Way Anova dan Least Significance Different (LSD) menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh pada dosis sub LC50 48 jam terhadap biomassa Cacing Tanah (Eisenia foetida). Dibanding dengan kontrol, pertambahan biomassa pada perlakuan insektisida Sipermetrin lebih kecil (2) terdapat pengaruh pada dosis sub LC50 48 jam terhadap jumlah kokon Cacing Tanah (Eisenia foetida). Dibanding dengan kontrol, jumlah kokon pada perlakuan insektisida Sipermetrin lebih kecil. Kata kunci: Biomassa, Eisena foetida, kokon, konsentrasi, sipermetrin The aims of this study were to determine: (1) the effect of insecticides with Cypermethrin on the biomass of Earthworms (Eisenia foetida) (2) the effect of insecticides with Cypermethrin on the number of cocoons of Earthworms (Eisenia foetida). Then proceed with the first stage, namely the preliminary test to get the value of the sublethal concentration. The sublethal concentration obtained from the preliminary test was 19.31 ppm; 37.29 ppm; 72.01 ppm; 139.06 ppm; and 268.54 ppm. The second stage is a sublethal test for 48 hours LC50 using an experimental design with a completely randomized design. The data analysis technique in this study used SPSS version 16.0 with the One Way Anova test and the Least Significance Different (LSD) Advanced Test. The results of this study showed that: (1) there was an effect of 48 hours LC50 on Earthworm (Eisenia foetida) biomass with an average difference between treatments, the addition of biomass from the Cypermethrin insecticide treatment was less than the control (2) there was an effect of 48 hours LC50 on the number of Earthworm cocoons (Eisenia foetida). The number of cocoons produced from the Cypermethrin insecticide treatment was less than the control.Keywords: Biomass, Eisena foetida, cocoon, concentration, cypermethrin
{"title":"PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KOKON CACING TANAH (Eisenia Foetida) AKIBAT PAPARAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF SIPERMETRIN","authors":"Syaikhuddin Zakki Yamani, Ciptono Ciptono","doi":"10.21831/kingdom.v8i1.18286","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i1.18286","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh insektisida berbahan aktif Sipermetrin terhadap: (1) biomassa Cacing Tanah (Eisenia foetida) (2) produksi kokon Cacing Tanah (Eisenia foetida). Tahapan pertama yaitu uji pendahuluan untuk mendapatkan nilai konsentrasi sublethalnya. Konsentrasi sublethal yang didapatkan dari uji pendahuluan sebesar 19,31 ppm; 37,29 ppm; 72,01 ppm; 139,06 ppm; dan 268,54 ppm. Pada tahap kedua yaitu penelitian uji sublethal untuk LC50 48 jam yang menggunakan desain eksperimental dengan metode rancangan acak lengkap (RAL). Analisis data dengan One Way Anova dan Least Significance Different (LSD) menggunakan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh pada dosis sub LC50 48 jam terhadap biomassa Cacing Tanah (Eisenia foetida). Dibanding dengan kontrol, pertambahan biomassa pada perlakuan insektisida Sipermetrin lebih kecil (2) terdapat pengaruh pada dosis sub LC50 48 jam terhadap jumlah kokon Cacing Tanah (Eisenia foetida). Dibanding dengan kontrol, jumlah kokon pada perlakuan insektisida Sipermetrin lebih kecil. Kata kunci: Biomassa, Eisena foetida, kokon, konsentrasi, sipermetrin The aims of this study were to determine: (1) the effect of insecticides with Cypermethrin on the biomass of Earthworms (Eisenia foetida) (2) the effect of insecticides with Cypermethrin on the number of cocoons of Earthworms (Eisenia foetida). Then proceed with the first stage, namely the preliminary test to get the value of the sublethal concentration. The sublethal concentration obtained from the preliminary test was 19.31 ppm; 37.29 ppm; 72.01 ppm; 139.06 ppm; and 268.54 ppm. The second stage is a sublethal test for 48 hours LC50 using an experimental design with a completely randomized design. The data analysis technique in this study used SPSS version 16.0 with the One Way Anova test and the Least Significance Different (LSD) Advanced Test. The results of this study showed that: (1) there was an effect of 48 hours LC50 on Earthworm (Eisenia foetida) biomass with an average difference between treatments, the addition of biomass from the Cypermethrin insecticide treatment was less than the control (2) there was an effect of 48 hours LC50 on the number of Earthworm cocoons (Eisenia foetida). The number of cocoons produced from the Cypermethrin insecticide treatment was less than the control.Keywords: Biomass, Eisena foetida, cocoon, concentration, cypermethrin","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"148 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123207321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-02DOI: 10.21831/kingdom.v8i1.18231
Anni Khamidah, Ciptono Ciptono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai LC50 48 jam insektisida Diazinon pada cacing tanah (Eisenia foetida) dan pengaruhnya terhadap performans pertumbuhan cacing tanah (Eisenia foetida). Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap penelitian: tahap pertama merupakan penelitian untuk mendapatkan LC50 48 jam dan tahap kedua adalah penelitian uji toksisitas sublethal yang menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 konsentrasi perlakuan yaitu 0,05 ppm, 0,25 ppm, 1,25 ppm, 6,25 ppm, dan 31,25 ppm. Data dianalisis dengan menggunakan one way anova dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini adalah pada uji pendahuluan didapatkan LC50 48 jam yaitu 1,18 ppm. Pada semua konsentrasi yang digunakan untuk uji toksisitas sublethal didapatkan hasil bahwa insektisida Diazinon dengan nilai signifikansi P0,05 berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot tubuh cacing, dan pertambahan panjang tubuh cacing. Pemaparan insektisida ini juga menyebabkan perubahan morfologi seperti warna tubuh cacing menjadi pucat dan mengalami perubahan perilaku menjadi lebih sensitif ketika disentuh.Kata kunci: Diazinon, Eisenia foetida, insektisida, LC50, pertumbuhan.
{"title":"PERFORMANS PERTUMBUHAN CACING TANAH (Eisenia foetida) AKIBAT PEMBERIAN INSEKTISIDA DIAZINON","authors":"Anni Khamidah, Ciptono Ciptono","doi":"10.21831/kingdom.v8i1.18231","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i1.18231","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai LC50 48 jam insektisida Diazinon pada cacing tanah (Eisenia foetida) dan pengaruhnya terhadap performans pertumbuhan cacing tanah (Eisenia foetida). Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap penelitian: tahap pertama merupakan penelitian untuk mendapatkan LC50 48 jam dan tahap kedua adalah penelitian uji toksisitas sublethal yang menggunakan metode eksperimen rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 konsentrasi perlakuan yaitu 0,05 ppm, 0,25 ppm, 1,25 ppm, 6,25 ppm, dan 31,25 ppm. Data dianalisis dengan menggunakan one way anova dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini adalah pada uji pendahuluan didapatkan LC50 48 jam yaitu 1,18 ppm. Pada semua konsentrasi yang digunakan untuk uji toksisitas sublethal didapatkan hasil bahwa insektisida Diazinon dengan nilai signifikansi P0,05 berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot tubuh cacing, dan pertambahan panjang tubuh cacing. Pemaparan insektisida ini juga menyebabkan perubahan morfologi seperti warna tubuh cacing menjadi pucat dan mengalami perubahan perilaku menjadi lebih sensitif ketika disentuh.Kata kunci: Diazinon, Eisenia foetida, insektisida, LC50, pertumbuhan.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121134935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-02DOI: 10.21831/kingdom.v8i1.18154
Elian Lutfiana
Penelitian ini dimulai pada bulan April 2021 hingga Oktober 2021 di Embung Potorono. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui sifat fisik dan kimia perairan pada awal musim kemarau dan awal musim hujan, 2) Mengetahui perbedaan kualitas perairan pada awal musim kemarau dan awal musim hujan berdasarkan indeks keanekaragaman plankton didukung dengan nilai indeks dominansi plankton, 3) Mengetahui perbedaan kualitas perairan pada awal musim kemarau dan awal musim hujan berdasarkan indeks saprobik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Embung Potorono termasuk tercemar ringan hingga sedang. Berdasarkan baku mutu air menurut PP No. 82 Th. 2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Kelas 2) menunjukkan faktor fisik-kimia perairan dapat dikategorikan tercemar ringan. Nilai indeks keanekaragaman termasuk kategori sedang (stabil) atau kualitas air tercemar sedang, dengan indeks dominansi dikategorikan dominansinya rendah sehingga menunjukkan struktur komunitas dalam kondisi stabil. Tingkat saprobitas termasuk β–Mesosaprobik, artinya kualitas air mengalami pencemaran ringan-sedang dengan bahan pencemar berupa organik dan anorganik.Kata Kunci: Musim, Kualitas perairan, Embung Potorono, Indeks, Plankton.
{"title":"PERBEDAAN KUALITAS PERAIRAN AWAL MUSIM KEMARAU DAN HUJAN EMBUNG POTORONO BERDASARKAN INDEKS KEANEKARAGAMAN, DOMINANSI, SAPROBIK PLANKTON","authors":"Elian Lutfiana","doi":"10.21831/kingdom.v8i1.18154","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i1.18154","url":null,"abstract":"Penelitian ini dimulai pada bulan April 2021 hingga Oktober 2021 di Embung Potorono. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) Mengetahui sifat fisik dan kimia perairan pada awal musim kemarau dan awal musim hujan, 2) Mengetahui perbedaan kualitas perairan pada awal musim kemarau dan awal musim hujan berdasarkan indeks keanekaragaman plankton didukung dengan nilai indeks dominansi plankton, 3) Mengetahui perbedaan kualitas perairan pada awal musim kemarau dan awal musim hujan berdasarkan indeks saprobik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan Embung Potorono termasuk tercemar ringan hingga sedang. Berdasarkan baku mutu air menurut PP No. 82 Th. 2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Kelas 2) menunjukkan faktor fisik-kimia perairan dapat dikategorikan tercemar ringan. Nilai indeks keanekaragaman termasuk kategori sedang (stabil) atau kualitas air tercemar sedang, dengan indeks dominansi dikategorikan dominansinya rendah sehingga menunjukkan struktur komunitas dalam kondisi stabil. Tingkat saprobitas termasuk β–Mesosaprobik, artinya kualitas air mengalami pencemaran ringan-sedang dengan bahan pencemar berupa organik dan anorganik.Kata Kunci: Musim, Kualitas perairan, Embung Potorono, Indeks, Plankton.","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124036615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-02DOI: 10.21831/kingdom.v8i1.18038
A. Ramadhan, Kesdik Kusuma Arista Bakti, Maharani Andita Mayangsari, Tsuraya Auliya' Qurrotaa'yunin, Y. Rahmawati
Walang sangit termasuk serangga hama yang merusak persawahan. Walang sangit dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman padi terutama pada masa pada stadia generatif. Ciri khas dari L. oratorius adalah titik berwarna coklat kehitaman pada lateral ventral tubuhnya, tubuh berbentuk robust (lonjong) dengan sayap membraneous, warna tubuh bervariasi; hijau untuknimfa, dan kecoklatan untuk imago. Ukuran tubuh jantan lebih besar daripada betina, panjang tubuh betina antara 17,50–18,00 mm dan lebar tubuh betina antara 2,40–3,00 mm sedangkan panjang tubuh jantan antara 18,00–19,50 mm dan lebar antara 1,95–2,00 mm. Rentang hidup walang sangit mencapai 50 - 83 hari. Informasi terkait perilaku L. oratorius masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian dari L. oratorius di lokasi kebun Biologi FMIPA UNY. Penelitian ini dilakukan dengan 3 metode, yaitu Ad-libitum, Focal sampling dan Behavioral sampling. Pada metode Ad-libitumdilakukan pengamatan keseluruhan aktivitas Leptocorisa oratorius dengan 3 kali pengulangan, kemudian pada metode Focalsampling dilakukan pengamatan pada 4 individu Leptocorisa oratorius yang berbeda pada pukul 13:00-17:00 WIB danBehavioral sampling dilakukan untuk mencatat dan mengamati semua perilaku dan mencatat kejadian maupun pola perilaku yang menarik menurut pengamatan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Aktivitas terbanyak yang teramati adalah kawindengan waktu 404 menit dan dilanjutkan dengan inactive selama 235 menit. Perilaku kawin dilakukan oleh organisme A dan organisme B, kemudian individu C dan D perilaku didominasi oleh perilaku inactive. Kata kunci: Aktivitas Leptocorisa oratorius, belalang, belalang sangit, Leptocorisa oratorius, perilaku Leptocorisa oratorius Rice Ear Bug (Leptocorisa oratorius) is a pests insect for rice plants. Rice Ear Bug at the generative stage are the most pests for rice plants. Characteristics of L. oratorius are blackish-brown spots on the ventral lateral side of the body, the body is robust (oval) with membranous wings, the body color varies; green for nymphs, and brown for imago. The male body size is larger than the female, the female body length is between 17.50–18.00 mm and the female body width is between 2.40–3.00 mm while the male body length is between 18.00–19.50 mm and the width is between 1 .95–2.00 mm. The life span of walang sangit reaches 50 - 83 days. Research to study the daily activity pattern of L. oratorius is largely unknown. Therefore, the purpose of this research is to study the daily activities of L. oratorius at the Garden of Biology Faculty of Mathematics and Natural ScienceYogyakarta State University. This research done by 3 methods, there’s Ad-libitum, Focal sampling and Behavioral sampling, In theAd-libitum method, the overall activity of Leptocorisa oratorius was observed with 3 repetitions, then the Focal sampling method was observed on 4 different Leptocorisa oratorius individuals at 13:00-17:00 WIB and Behavioral
{"title":"IDENTIFIKASI PERILAKU WALANG SANGIT (Leptocorisa oratorius) DI KEBUN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA","authors":"A. Ramadhan, Kesdik Kusuma Arista Bakti, Maharani Andita Mayangsari, Tsuraya Auliya' Qurrotaa'yunin, Y. Rahmawati","doi":"10.21831/kingdom.v8i1.18038","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i1.18038","url":null,"abstract":"Walang sangit termasuk serangga hama yang merusak persawahan. Walang sangit dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman padi terutama pada masa pada stadia generatif. Ciri khas dari L. oratorius adalah titik berwarna coklat kehitaman pada lateral ventral tubuhnya, tubuh berbentuk robust (lonjong) dengan sayap membraneous, warna tubuh bervariasi; hijau untuknimfa, dan kecoklatan untuk imago. Ukuran tubuh jantan lebih besar daripada betina, panjang tubuh betina antara 17,50–18,00 mm dan lebar tubuh betina antara 2,40–3,00 mm sedangkan panjang tubuh jantan antara 18,00–19,50 mm dan lebar antara 1,95–2,00 mm. Rentang hidup walang sangit mencapai 50 - 83 hari. Informasi terkait perilaku L. oratorius masih belum banyak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas harian dari L. oratorius di lokasi kebun Biologi FMIPA UNY. Penelitian ini dilakukan dengan 3 metode, yaitu Ad-libitum, Focal sampling dan Behavioral sampling. Pada metode Ad-libitumdilakukan pengamatan keseluruhan aktivitas Leptocorisa oratorius dengan 3 kali pengulangan, kemudian pada metode Focalsampling dilakukan pengamatan pada 4 individu Leptocorisa oratorius yang berbeda pada pukul 13:00-17:00 WIB danBehavioral sampling dilakukan untuk mencatat dan mengamati semua perilaku dan mencatat kejadian maupun pola perilaku yang menarik menurut pengamatan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Aktivitas terbanyak yang teramati adalah kawindengan waktu 404 menit dan dilanjutkan dengan inactive selama 235 menit. Perilaku kawin dilakukan oleh organisme A dan organisme B, kemudian individu C dan D perilaku didominasi oleh perilaku inactive. Kata kunci: Aktivitas Leptocorisa oratorius, belalang, belalang sangit, Leptocorisa oratorius, perilaku Leptocorisa oratorius Rice Ear Bug (Leptocorisa oratorius) is a pests insect for rice plants. Rice Ear Bug at the generative stage are the most pests for rice plants. Characteristics of L. oratorius are blackish-brown spots on the ventral lateral side of the body, the body is robust (oval) with membranous wings, the body color varies; green for nymphs, and brown for imago. The male body size is larger than the female, the female body length is between 17.50–18.00 mm and the female body width is between 2.40–3.00 mm while the male body length is between 18.00–19.50 mm and the width is between 1 .95–2.00 mm. The life span of walang sangit reaches 50 - 83 days. Research to study the daily activity pattern of L. oratorius is largely unknown. Therefore, the purpose of this research is to study the daily activities of L. oratorius at the Garden of Biology Faculty of Mathematics and Natural ScienceYogyakarta State University. This research done by 3 methods, there’s Ad-libitum, Focal sampling and Behavioral sampling, In theAd-libitum method, the overall activity of Leptocorisa oratorius was observed with 3 repetitions, then the Focal sampling method was observed on 4 different Leptocorisa oratorius individuals at 13:00-17:00 WIB and Behavioral","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114220362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-02DOI: 10.21831/kingdom.v8i1.18235
Ika Nur Atamimi, Lili Sugiyarto
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) dalam beberapa variasi konsentrasi cekaman salinitas dan konsentrasi salinitas yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan yaitu mikoriza (tanpa mikoriza dan dengan mikoriza) dan variasi konsentrasi salinitas (0 ppm, 550 ppm, 1100 ppm, dan 2750 ppm). Data dianalisis menggunakan uji Two-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan (DMRT) apabila data perlakuan mikoriza, salinitas, dan interaksi keduanya signifikan. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza menghasilkan panjang akar lebih baik. Mikoriza tidak berpengaruh mengatasi tingkat salinitas untuk parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, bobot segar, dan bobot kering karena karakteristik tanaman yang toleran terhadap cekaman salinitas. Berdasarkan grafik masing-masing parameter pertumbuhan, konsentrasi 0 ppm meningkatkan tinggi, daun, stomata, bobot segar, dan bobot kering. Konsentrasi 1100 ppm meningkatkan diameter, cabang, daun, dan stomata.Kata kunci: tanaman tomat; pertumbuhan; mikoriza; salinitas
{"title":"PENGARUH MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) DALAM VARIASI KONSENTRASI SALINITAS","authors":"Ika Nur Atamimi, Lili Sugiyarto","doi":"10.21831/kingdom.v8i1.18235","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/kingdom.v8i1.18235","url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill. var. Servo) dalam beberapa variasi konsentrasi cekaman salinitas dan konsentrasi salinitas yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua perlakuan yaitu mikoriza (tanpa mikoriza dan dengan mikoriza) dan variasi konsentrasi salinitas (0 ppm, 550 ppm, 1100 ppm, dan 2750 ppm). Data dianalisis menggunakan uji Two-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji jarak berganda duncan (DMRT) apabila data perlakuan mikoriza, salinitas, dan interaksi keduanya signifikan. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan mikoriza menghasilkan panjang akar lebih baik. Mikoriza tidak berpengaruh mengatasi tingkat salinitas untuk parameter tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang, jumlah daun, bobot segar, dan bobot kering karena karakteristik tanaman yang toleran terhadap cekaman salinitas. Berdasarkan grafik masing-masing parameter pertumbuhan, konsentrasi 0 ppm meningkatkan tinggi, daun, stomata, bobot segar, dan bobot kering. Konsentrasi 1100 ppm meningkatkan diameter, cabang, daun, dan stomata.Kata kunci: tanaman tomat; pertumbuhan; mikoriza; salinitas","PeriodicalId":166938,"journal":{"name":"Kingdom (The Journal of Biological Studies)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123162181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}