Pub Date : 2021-10-21DOI: 10.26740/kmkn.v10n3.p508-522
Rahma Dona Pramita, L. Listyaningsih
Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan tentang strategi yang dilakukan oleh guru PPKn SMP Islam Al A’la dalam meningkatkan karakter sikap cinta tanah air. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari guru PPKn di SMP Islam Al A’la dan kepala sekolah. Lokasi penelitian di SMP Islam Al A’la Loceret Kabupaten Nganjuk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi-strategi yang dilakukan oleh guru PPKn di SMP Islam Al A’la dalam meningkatkan karakter cinta tanah air untuk mengantisipasi gerakan radikalisme di SMP Islam Al A’la, diantaranya: (1) melalui kegiatan di dalam kelas yang dilakukan sebagai pembiasaan pada siswa, yaitu berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, menyanyikan lagu Indonesia raya sebelum pelajaran dimulai kemudian menyanyikan lagu nasionalisme diakhir jam pembelajaran, dan memasukkan nilai-nilai karakter cinta tanah air pada saat pembelajaran berlangsung; (2) kegiatan di luar kelas dengan cara melakukan kegiatan upacara bendera pada hari senin, memperingati hari-hari nasional dengan mengadakan kegiatan seperti menonton film bersama kemudian memberikan tugas untuk peserta didik, membiasakan bersalaman ketika selesai melakukan kegiatan apapun, mengerjakan majalah dinding dengan tema Pancasila, dan mengintegrasikan pembelajaran Pancasila untuk menumbuhkan cinta tanah air melalui pembelajaran keagamaan. Kata Kunci: strategi, guru PPKn, cinta tanah air.
{"title":"STRATEGI GURU PPKn DALAM MENINGKATKAN KARAKTER CINTA TANAH AIR UNTUK MENGANTISIPASI GERAKAN RADIKALISME DI SMP ISLAM AL A’LA LOCERET NGANJUK","authors":"Rahma Dona Pramita, L. Listyaningsih","doi":"10.26740/kmkn.v10n3.p508-522","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n3.p508-522","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini mendeskripsikan tentang strategi yang dilakukan oleh guru PPKn SMP Islam Al A’la dalam meningkatkan karakter sikap cinta tanah air. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sumber data diperoleh dari guru PPKn di SMP Islam Al A’la dan kepala sekolah. Lokasi penelitian di SMP Islam Al A’la Loceret Kabupaten Nganjuk. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi-strategi yang dilakukan oleh guru PPKn di SMP Islam Al A’la dalam meningkatkan karakter cinta tanah air untuk mengantisipasi gerakan radikalisme di SMP Islam Al A’la, diantaranya: (1) melalui kegiatan di dalam kelas yang dilakukan sebagai pembiasaan pada siswa, yaitu berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, menyanyikan lagu Indonesia raya sebelum pelajaran dimulai kemudian menyanyikan lagu nasionalisme diakhir jam pembelajaran, dan memasukkan nilai-nilai karakter cinta tanah air pada saat pembelajaran berlangsung; (2) kegiatan di luar kelas dengan cara melakukan kegiatan upacara bendera pada hari senin, memperingati hari-hari nasional dengan mengadakan kegiatan seperti menonton film bersama kemudian memberikan tugas untuk peserta didik, membiasakan bersalaman ketika selesai melakukan kegiatan apapun, mengerjakan majalah dinding dengan tema Pancasila, dan mengintegrasikan pembelajaran Pancasila untuk menumbuhkan cinta tanah air melalui pembelajaran keagamaan. \u0000Kata Kunci: strategi, guru PPKn, cinta tanah air.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132508957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-18DOI: 10.26740/kmkn.v10n3.p492-507
Sholihatus Ulfa, W. Warsono
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi calon Walikota Surabaya 2020 Eri Cahyadi dan Armuji dalam memenangkan Pilwali di Surabaya. Fokus penelitian ini adalah strategi pemenangan yang dirumuskan oleh tim pemenangan yang bertujuan untuk memenangkan pilwali di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Informan penelitian terdiri dari tiga orang yaitu 1 tim pemenangan, asisten Eri Cahyadi, dan relawan. Lokasi penelitian ini adalah di kantor DPC PDIP Jalan Setail Nomor 8 kota Surabaya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Hubermen. Penelitian ini menggunakan teori strategi politik Peter Scrhoder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memenangkan Pilwali di kota Surabaya tim pemenangan menggunakan strategi ofensif dan defensif. Strategi ofensif untuk menarik pemilih baru dengan menggunakan pesan politik berupa tagline meneruskan kebaikan, melakukan kampanye langsung ke masyarakat, jaringan relawan, serta penggunaan isu–isu politik. Strategi defensif untuk merawat pemilih tetap dan memperkuat pemilih musiman dilakukan dengan menjadikan Tri Rismaharini sebagai political branding karena kinerja baiknya selama memimpin kota Surabaya. Tim juga memanfaatkan dukungan Tri Rismaharini yaitu dengan melakukan kampanye langsung yang didampingi oleh Tri Rismaharini, dan dengan memberikan surat cinta kepada masyarakat Surabaya yang bertanda tangan Tri Rismaharini. Kemenangan Eri juga didukung oleh mesin partai PDI-Perjuangan yang selama 20 tahun menang dalam Pilwali di Surabaya. Kata Kunci: Strategi pemenangan, Pilwali, Kampanye.
这次研究的目的是概述2020年泗水市长候选人的策略。这项研究的重点是一项旨在在泗水市赢得选举的获胜战略。本研究采用定性方法进行描述性研究设计。这项研究的线人包括三个人,一个赢家小组,助理Eri Cahyadi和一名志愿者。该研究的地点是泗水市第八街DPC PDIP办公室。数据收集技术使用访谈和文档。使用迈尔斯和胡贝尔门互动数据分析技术。这项研究采用了彼得·斯罗德的政治策略理论。研究结果显示,在泗水市赢得选举时,获胜队伍采用了进攻和防御策略。通过转发善意的政治信息、直接向社区、志愿者网络和利用政治问题来吸引新选民的进攻性战略。维护稳定选民和加强季节性选民的防御策略是将三Rismaharini作为政治品牌,因为它在领导泗水市时表现良好。这个团队还利用了Tri Rismaharini的支持,在Tri Rismaharini的现场竞选活动中,通过给三Rismaharini签名的泗水社区写情书。Eri的胜利也得到了p - p - parties引擎的支持,这场战斗在泗水的皮尔利赢得了20年的胜利。关键词:赢家策略、选举委员、竞选活动。
{"title":"STRATEGI CALON WALIKOTA SURABAYA 2020 ERI CAHYADI DAN ARMUJI DALAM MEMENANGKAN PILWALI DI SURABAYA","authors":"Sholihatus Ulfa, W. Warsono","doi":"10.26740/kmkn.v10n3.p492-507","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n3.p492-507","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi calon Walikota Surabaya 2020 Eri Cahyadi dan Armuji dalam memenangkan Pilwali di Surabaya. Fokus penelitian ini adalah strategi pemenangan yang dirumuskan oleh tim pemenangan yang bertujuan untuk memenangkan pilwali di kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Informan penelitian terdiri dari tiga orang yaitu 1 tim pemenangan, asisten Eri Cahyadi, dan relawan. Lokasi penelitian ini adalah di kantor DPC PDIP Jalan Setail Nomor 8 kota Surabaya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Hubermen. Penelitian ini menggunakan teori strategi politik Peter Scrhoder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam memenangkan Pilwali di kota Surabaya tim pemenangan menggunakan strategi ofensif dan defensif. Strategi ofensif untuk menarik pemilih baru dengan menggunakan pesan politik berupa tagline meneruskan kebaikan, melakukan kampanye langsung ke masyarakat, jaringan relawan, serta penggunaan isu–isu politik. Strategi defensif untuk merawat pemilih tetap dan memperkuat pemilih musiman dilakukan dengan menjadikan Tri Rismaharini sebagai political branding karena kinerja baiknya selama memimpin kota Surabaya. Tim juga memanfaatkan dukungan Tri Rismaharini yaitu dengan melakukan kampanye langsung yang didampingi oleh Tri Rismaharini, dan dengan memberikan surat cinta kepada masyarakat Surabaya yang bertanda tangan Tri Rismaharini. Kemenangan Eri juga didukung oleh mesin partai PDI-Perjuangan yang selama 20 tahun menang dalam Pilwali di Surabaya. \u0000Kata Kunci: Strategi pemenangan, Pilwali, Kampanye.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"80 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123228623","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-18DOI: 10.26740/kmkn.v10n3.p476-491
Elsa Amalia Trisnanti, Agus Satmoko Adi
Indonesian Conditional Cash Transfer Programme or Program Keluarga Harapan (PKH) is a conditional social assistance program for poor families in the form of cash allocated according to the components in the Beneficiary Families or Keluarga Penerima Manfaat (KPM). In Semarum Village, the PKH program has excited since 2013, but the PKH program is considered unsatisfactory because the number of KPM has not decreased significantly and in practice there are also several obstacle. Therefore, it is important to know the implementation of the PKH program. This research uses the theory of the Edward III public policy implementation model, where there are four factors or variables that influence the success or failure of policy implementation, namely : communication, resources, disposition and bureaucratic structure. The purpose of this research is to understand the implementation of the PKH program and change in KPM conditions before and after the PKH program in Semarum Village, Durenan District, Trenggalek Regency in 2020. The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive research design. Selection of informants using purposive sampling technique. Data collection technique using participant observation technique and in-depth interviews. As well as data analysis technique using Huberman and Miles interactive analysis model. The result showed that the implementation of the PKH program on KPM in Semarum Village was successful because of the four factors or variables that affect the success or failure of policy implementation, all of them were achieved. Regarding change in the condition of KPM in Semarum Village before and after the PKH program in 2020, it can be seen from several indication, namely social conditions, economic, education, health and success in breaking the poverty chain.Keywords: implementation, PKH, poverty.
{"title":"Implementasi Program Bantuan Sosial Pemerintah Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Semarum Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek","authors":"Elsa Amalia Trisnanti, Agus Satmoko Adi","doi":"10.26740/kmkn.v10n3.p476-491","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n3.p476-491","url":null,"abstract":"Indonesian Conditional Cash Transfer Programme or Program Keluarga Harapan (PKH) is a conditional social assistance program for poor families in the form of cash allocated according to the components in the Beneficiary Families or Keluarga Penerima Manfaat (KPM). In Semarum Village, the PKH program has excited since 2013, but the PKH program is considered unsatisfactory because the number of KPM has not decreased significantly and in practice there are also several obstacle. Therefore, it is important to know the implementation of the PKH program. This research uses the theory of the Edward III public policy implementation model, where there are four factors or variables that influence the success or failure of policy implementation, namely : communication, resources, disposition and bureaucratic structure. The purpose of this research is to understand the implementation of the PKH program and change in KPM conditions before and after the PKH program in Semarum Village, Durenan District, Trenggalek Regency in 2020. The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive research design. Selection of informants using purposive sampling technique. Data collection technique using participant observation technique and in-depth interviews. As well as data analysis technique using Huberman and Miles interactive analysis model. The result showed that the implementation of the PKH program on KPM in Semarum Village was successful because of the four factors or variables that affect the success or failure of policy implementation, all of them were achieved. Regarding change in the condition of KPM in Semarum Village before and after the PKH program in 2020, it can be seen from several indication, namely social conditions, economic, education, health and success in breaking the poverty chain.Keywords: implementation, PKH, poverty.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132298566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-14DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p459-475
Yanuar Adi Prakoso, R. Wijaya
Pendidikan kewarganegaraan dalam materinya memuat tentang pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan siswa menjadi warga negara yang berkarakter sesuai Pancasila. Maka dari sini guru PPKn harus memiliki kompetensi dalam usaha mewujudkan itu semua. Kompetensi guru diartikan sebagai sebuah tugas profesionalitas yang harus dimiliki oleh guru dan didalamnya terdapat sebuah aturan bagaimana dan apa yang harus ada dalam diri seorang guru. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan keempat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PPKn dengan menggunakan metode kajian pustaka atau literature review yang berisi mengenai teori-teori atau hasil penelitian terdahulu yang relevan. Selanjutnya setelah itu dilakukan proses mengkaji dan menganalisis konsep-konsep dan teori-teori berdasarkan sumber literatur yang diperoleh baik melalui jurnal, internet, ataupun website. Dapat disimpulkan bahwa karakter yang positif atau baik disini dimulai dari memahami informasi-informasi tentang kebaikan, kemudian membuat niatan untuk berbuat kebaikan, dan yang terakhir benar-benar berbuat (melakukan sebuah tindakan dan perilaku kebaikan). Selaras dengan yang dilakukan guru PPKn dalam usahanya mengembangkan keempat kompetensinya itu. Untuk menyukseskan itu semua baik dari karakter disiplin dan sopan santun, maka perlunya seorang guru PPKn untuk memiliki keempat pencapaian kompetensi sehingga ketika dalam meningkatkan mutu pendidikan bisa secara tepat dan efektif, serta dilakukan interaksi yang edukatif antara guru dengan siswa bertujuan agar dapat merubah perilaku siswa yang sebelumnya. Civic education in its material contains character education which aims to develop students into citizens with character according to Pancasila. So from here PPKn teachers must have competence in an effort to make it all happen. Teacher competence is defined as a professional task that must be owned by a teacher and in it there are rules of how and what to have in a teacher. This article aims to describe the four competencies that must be possessed by a Civics teacher by using the literature review method or literature review which contains relevant theories or previous research results. After that, the process of reviewing and analyzing concepts and theories is carried out based on literature sources obtained either through journals, the internet, or websites. It can be concluded that a positive or good character here starts from understanding information about goodness, then makes an intention to do good, and finally actually does something (performs an act and behavior of kindness). In line with what the Civics teacher does in his efforts to develop the four competencies. To make it all successful, both from the character of discipline and courtesy, it is necessary for a Civics teacher to have the four competencies attainment so that when improving the quality of education it can be appropriate and effective, as well as educative interactions between teachers and student
在他的论文中,公民教育包含了旨在培养学生成为潘卡西拉的品格教育的内容。从这里开始,PPKn的教师必须有能力实现这一切。教师能力被定义为教师必须承担的专业任务,在这些任务中,教师必须遵守如何和如何生活的规则。本文旨在描述PPKn教师必须使用库或字符集的研究方法,对过去相关的理论或研究结果进行研究。接下来,我们将通过日记、互联网或网站来研究和分析基于文学来源的概念和理论。我们可以得出结论,这里的积极或善良的性格从理解善良的信息开始,然后下定决心做好事,最后一个人确实做了(做好事和做好事)。与PPKn教师的努力发展这四种能力相协调。为了使纪律和礼貌的性格都能成功,因此,PPKn教师需要有四种能力成就,以便在提高教育质量方面取得适当和有效的成绩,并进行教育互动,以改变学生以前的行为。公民教育在其材料接触特点教育中,使使使使公民与性格适应潘卡西拉的角色形成。所以从这里,任何想要教书的人都必须被迫努力让这一切成为现实。教师比赛是一个专业的任务,必须由一名教师控制,在这种情况下,教师必须掌握如何和拥有什么。这篇文章描述了四场比赛,必须通过使用相关的理论评论或相关的文献审查来描述必须由一名教师领导的四场比赛。在那之后,审查和分析动机和理论的过程都是基于任何记者、互联网或网站都无法获得的知识产权。它可以得出结论,从对美好的信息的理解开始是积极的或好的性格,然后提出做好事的意图,最后确实做了一些事情。为了使四场比赛顺利进行,国家教师所做的工作使国家陷入困境。让它所有的成功,都来自the character of规则”和礼貌,是必要for a Civics老师得四大competencies attainment所以当improving the品质教育厅它可以成为appropriate和有效,as well as educative interactions师范学生和学生aimed at改变社会行为之间previously。
{"title":"Kompetensi Guru PPKn Dalam Mengembangkan Karakter Disiplin dan Sopan Santun (Civic Teacher Competence In Developing Disciplined And Politeness Characters)","authors":"Yanuar Adi Prakoso, R. Wijaya","doi":"10.26740/kmkn.v10n2.p459-475","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n2.p459-475","url":null,"abstract":"Pendidikan kewarganegaraan dalam materinya memuat tentang pendidikan karakter yang bertujuan untuk mengembangkan siswa menjadi warga negara yang berkarakter sesuai Pancasila. Maka dari sini guru PPKn harus memiliki kompetensi dalam usaha mewujudkan itu semua. Kompetensi guru diartikan sebagai sebuah tugas profesionalitas yang harus dimiliki oleh guru dan didalamnya terdapat sebuah aturan bagaimana dan apa yang harus ada dalam diri seorang guru. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan keempat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PPKn dengan menggunakan metode kajian pustaka atau literature review yang berisi mengenai teori-teori atau hasil penelitian terdahulu yang relevan. Selanjutnya setelah itu dilakukan proses mengkaji dan menganalisis konsep-konsep dan teori-teori berdasarkan sumber literatur yang diperoleh baik melalui jurnal, internet, ataupun website. Dapat disimpulkan bahwa karakter yang positif atau baik disini dimulai dari memahami informasi-informasi tentang kebaikan, kemudian membuat niatan untuk berbuat kebaikan, dan yang terakhir benar-benar berbuat (melakukan sebuah tindakan dan perilaku kebaikan). Selaras dengan yang dilakukan guru PPKn dalam usahanya mengembangkan keempat kompetensinya itu. Untuk menyukseskan itu semua baik dari karakter disiplin dan sopan santun, maka perlunya seorang guru PPKn untuk memiliki keempat pencapaian kompetensi sehingga ketika dalam meningkatkan mutu pendidikan bisa secara tepat dan efektif, serta dilakukan interaksi yang edukatif antara guru dengan siswa bertujuan agar dapat merubah perilaku siswa yang sebelumnya. \u0000Civic education in its material contains character education which aims to develop students into citizens with character according to Pancasila. So from here PPKn teachers must have competence in an effort to make it all happen. Teacher competence is defined as a professional task that must be owned by a teacher and in it there are rules of how and what to have in a teacher. This article aims to describe the four competencies that must be possessed by a Civics teacher by using the literature review method or literature review which contains relevant theories or previous research results. After that, the process of reviewing and analyzing concepts and theories is carried out based on literature sources obtained either through journals, the internet, or websites. It can be concluded that a positive or good character here starts from understanding information about goodness, then makes an intention to do good, and finally actually does something (performs an act and behavior of kindness). In line with what the Civics teacher does in his efforts to develop the four competencies. To make it all successful, both from the character of discipline and courtesy, it is necessary for a Civics teacher to have the four competencies attainment so that when improving the quality of education it can be appropriate and effective, as well as educative interactions between teachers and student","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127821909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-12DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p443-458
Riri Setiyowati, Harmanto Harmanto
Abstrak Permasalahan penelitian ini bagaimana strategi pelaksanaan pendidikan karakter religius dan toleransi anak jalanan yang dilaksanakan oleh komunitas Save Street Child Surabaya (SSCS). Teori yang digunakan adalah konstruktivisme oleh Vygotsky. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan empat penelitian ini berada di base camp SSCS tepatnya berada di Semampir Selatan II blok A No. 45, Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo, kota Surabaya Jawa Timur. Waktu penetian dalam bulan Maret sampai April 2021. Informan dalam penelitian ini adalah Volunteer dari Komunitas SSCS. Fokus dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui strategi yang telah dirancang oleh komunitas SSCS terhadap pendidikan karakter religius dan toleransi pada anak jalanan. Strategi pelaksanaan pendidikan karakter religius bagi anak jalanan yang dilakukan komunitas SSCS dengan menyisipkan doa sebelum dan sesudah kegiatan juga doa-doa sehari-hari. Strategi yang lain adalah belajar membaca Al-Qur’an dan berbuka bersama anak jalanan Strategi karakter toleransi dengan memberi pemahaman, contoh tindakan oleh volunteer komunitas SSCS. Pemahaman toleransi dalam keluarga, toleransi dalam bergaulan antarteman, toleransi dalam masyarakat, toleransi dalam lingkungan. Strategi yang dilakukan oleh SSCS memberikan konstribusi dalam kehidupannya menjadi lebih baik dalam tata pergaulan dengan masyarakat. Dalam pembelajaran komunitas SSCS memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan, pengetahuan, pengalaman dan pemahaman anak jalanan. Komunitas SSCS memiliki tujuan agar yang dilakukan dapat diterima oleh anak jalanan dan segala sesuatu yang dilakukan komunitas dapat bermakna bagi anak jalanan. Kata Kunci: Anak jalanan, komunitas SSCS, karakter religius dan toleransi Abstract The problem of this research is how the strategy for implementing religious character education and tolerance for street children is carried out by the Save Street Child Surabaya (SSCS) community. This research used the constructivism theory by Vygotsky. The type of this research is used qualitative descriptive. The data collection techniques are used observation, deep interviews, and documentation. The data analysis techniques in the form of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing these four studies are located at the SSCS base camp, precisely in Semampir Selatan II block A No. 45, Medokan Semampir, Sukolilo District, Surabaya City, East Java. The time of this research is from March to April 2021. The informants in this study are volunteers from the SSCS Community. The focus of this research is to find out the strategies that have been designed by the SSCS community towards religious character education and tolerance for street children. The strategy for implementing religious characte
摘要研究的主题是如何实施由Save Street Child -泗水社区(SSCS)实施的宗教性格教育和街头儿童宽容策略。使用的理论是Vygotsky的构造主义。所使用的研究类型是描述性的。数据收集技术包括观察、深入采访和记录。数据收集、数据还原、数据展示和数据提现的数据分析技术将这四项研究确定为SSCS大本营,就在A . 45号南纬II街区,一间公寓,东爪哇省苏科莉省。入站时间为3月至2021年4月。这次调查的线人是SSCS学会的志愿者。这项研究的重点是,博士后社会对宗教品格教育和对街头儿童的宽容制定了战略。SSCS社区通过在活动前后插入祈祷和日常祈祷来实施街头儿童的宗教角色教育策略。另一种策略是学习阅读古兰经,并与街头儿童合作,这是志愿者社会SSCS的一种宽容的性格策略。对家庭宽容的理解,对朋友交往的宽容,对社区的宽容,对环境的宽容。SSCS的战略使她的生活在与社会的交往中变得更好。在SSCS社区学习中,根据街头儿童的需要、知识、经验和理解提供帮助。SSCS社区的目标是让街头儿童能够接受他们所做的一切,让街头儿童能够有意义。关键字:街道儿童、SSCS社区、宗教性格和容忍本研究的问题是如何实施宗教角色塑造教育和容忍街头儿童的策略由救世主广场(SSCS)社区提出。这一研究利用了维哥斯基的构造理论。这个研究的类型是可行性的描述。数据收集技术已被运用,深度采访和证明。数据分析技术分析在数据收集形式、减少数据、演示数据和结论中,这四种研究都是准确地放置在A - 45街区以南的SSCS大本营,住在Sukolilo District,泗水市,东Java。这项研究的时间是从3月到2021年4月。这项研究的告密者是来自SSCS社区的志愿者。这项研究的重点是找出由SSCS社区负责宗教角色教育和容忍街头儿童设计的策略。为街头儿童实施宗教charter教育的策略在行动之前和之后由SSCS社区提出,就像每日祈祷一样。另一个策略是学会读圣书,并与街头儿童快步相处。由SSCS社区志愿者展示的宽容角色策略。了解家庭的容忍,社会的容忍,环境的容忍。战略是由SSCS将改善社会关系的生活带入的。在学习中,SSCS提供帮助,满足街头儿童的需要、知识、经验和理解。街头儿童和社区为街头儿童所能提供的一切,都是他们的目标。街头儿童、社会科学、宗教性格和容忍
{"title":"STRATEGI KOMUNITAS SAVE STREET CHILD SURABAYA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN TOLERANSI PADA ANAK JALANAN DI SURABAYA","authors":"Riri Setiyowati, Harmanto Harmanto","doi":"10.26740/kmkn.v10n2.p443-458","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n2.p443-458","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Permasalahan penelitian ini bagaimana strategi pelaksanaan pendidikan karakter religius dan toleransi anak jalanan yang dilaksanakan oleh komunitas Save Street Child Surabaya (SSCS). Teori yang digunakan adalah konstruktivisme oleh Vygotsky. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan empat penelitian ini berada di base camp SSCS tepatnya berada di Semampir Selatan II blok A No. 45, Medokan Semampir, Kecamatan Sukolilo, kota Surabaya Jawa Timur. Waktu penetian dalam bulan Maret sampai April 2021. Informan dalam penelitian ini adalah Volunteer dari Komunitas SSCS. Fokus dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui strategi yang telah dirancang oleh komunitas SSCS terhadap pendidikan karakter religius dan toleransi pada anak jalanan. Strategi pelaksanaan pendidikan karakter religius bagi anak jalanan yang dilakukan komunitas SSCS dengan menyisipkan doa sebelum dan sesudah kegiatan juga doa-doa sehari-hari. Strategi yang lain adalah belajar membaca Al-Qur’an dan berbuka bersama anak jalanan Strategi karakter toleransi dengan memberi pemahaman, contoh tindakan oleh volunteer komunitas SSCS. Pemahaman toleransi dalam keluarga, toleransi dalam bergaulan antarteman, toleransi dalam masyarakat, toleransi dalam lingkungan. Strategi yang dilakukan oleh SSCS memberikan konstribusi dalam kehidupannya menjadi lebih baik dalam tata pergaulan dengan masyarakat. Dalam pembelajaran komunitas SSCS memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan, pengetahuan, pengalaman dan pemahaman anak jalanan. Komunitas SSCS memiliki tujuan agar yang dilakukan dapat diterima oleh anak jalanan dan segala sesuatu yang dilakukan komunitas dapat bermakna bagi anak jalanan. \u0000Kata Kunci: Anak jalanan, komunitas SSCS, karakter religius dan toleransi \u0000 \u0000Abstract \u0000The problem of this research is how the strategy for implementing religious character education and tolerance for street children is carried out by the Save Street Child Surabaya (SSCS) community. This research used the constructivism theory by Vygotsky. The type of this research is used qualitative descriptive. The data collection techniques are used observation, deep interviews, and documentation. The data analysis techniques in the form of data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing these four studies are located at the SSCS base camp, precisely in Semampir Selatan II block A No. 45, Medokan Semampir, Sukolilo District, Surabaya City, East Java. The time of this research is from March to April 2021. The informants in this study are volunteers from the SSCS Community. The focus of this research is to find out the strategies that have been designed by the SSCS community towards religious character education and tolerance for street children. The strategy for implementing religious characte","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128453054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-11DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p412-426
Vita Febrian, Harmanto Harmanto
AbstrakPendidikan karakter saat ini menjadi poin penting untuk dikembangkan pada peserta didik sebab pendidikan karakter dapat mencerminkan perilaku dan tindakan seseorang. Saat ini di era globalisasi pendidikan karakter memiliki tantangan yang lebih besar karena generasi muda mulai mengalami penurunan moral. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi sekolah dalam menerapkan karakter mandiri dan disiplin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara dalam strategi penanaman karakter mandiri dan disiplin melalui metode pembiasaan di SMPN 3 Peterongan Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati lokasi penelitian, gambaran lokasi penelitian serta kondisi lingkungan sehingga peneliti bisa menentukan subjek dan fokus penelitian yang akan diambil. Wawancara mendalam digunakan untuk menggali informasi ke beberapa informan dengan kriteria tertentu oleh peneliti. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Operan Conditioning oleh BF Skinner yang memuat mengenai respon tingkah laku peserta didik dapat dipengaruhi stimulus sebelumnya yang melibatkan pengendalian konsekuensi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam membentuk karakter peserta didik melalui beberapa tahap. Pertama tahap perencanaan pendidikan karakter mandiri dan disiplin di SMPN 3 Peterongan dengan melakukan penanaman pendidikan karakter melalui intrakurikuler, penjadwalan sarana dan prasarana serta reward dan punishment. Kedua tahap implementasi pendidikan karakter melalui pengembangan diri di SMPN 3 Peterongan dilakukan dengan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler, pengembangan diri melalui 3S serta pengembangan kelompok kerja (Pokja).Kata Kunci: Pendidikan karakter, Pembiasaan, Mandiri dan disiplin AbstractCharacter education is currently an important point to be developed for students because character education can reflect a person's behavior and actions. Currently, in the era of globalization, character education has a bigger challenge because the younger generation is starting to experience a moral decline in a worse direction. The problem in this study is how the school's strategy in implementing independent and disciplined characters. This study aims to find out how to develop independent and disciplined character strategies through habituation methods at SMPN 3 Peterongan, Jombang Regency. This study uses a qualitative descriptive method, using data collection techniques using observation, in-depth interviews and documentation. Observation is used to observe the research location, description of the research location and environmental conditions so that researchers can determine the subject and focus of research to be taken. In-depth interviews were used to dig up information to several informants, the informants had been determined with special criteria by the researcher.
{"title":"STRATEGI PENANAMAN KARAKTER MANDIRI DAN DISIPLIN MELALUI METODE PEMBIASAAN DI SMPN 3 PETERONGAN JOMBANG","authors":"Vita Febrian, Harmanto Harmanto","doi":"10.26740/kmkn.v10n2.p412-426","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n2.p412-426","url":null,"abstract":"AbstrakPendidikan karakter saat ini menjadi poin penting untuk dikembangkan pada peserta didik sebab pendidikan karakter dapat mencerminkan perilaku dan tindakan seseorang. Saat ini di era globalisasi pendidikan karakter memiliki tantangan yang lebih besar karena generasi muda mulai mengalami penurunan moral. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi sekolah dalam menerapkan karakter mandiri dan disiplin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara dalam strategi penanaman karakter mandiri dan disiplin melalui metode pembiasaan di SMPN 3 Peterongan Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati lokasi penelitian, gambaran lokasi penelitian serta kondisi lingkungan sehingga peneliti bisa menentukan subjek dan fokus penelitian yang akan diambil. Wawancara mendalam digunakan untuk menggali informasi ke beberapa informan dengan kriteria tertentu oleh peneliti. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu Operan Conditioning oleh BF Skinner yang memuat mengenai respon tingkah laku peserta didik dapat dipengaruhi stimulus sebelumnya yang melibatkan pengendalian konsekuensi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa strategi dalam membentuk karakter peserta didik melalui beberapa tahap. Pertama tahap perencanaan pendidikan karakter mandiri dan disiplin di SMPN 3 Peterongan dengan melakukan penanaman pendidikan karakter melalui intrakurikuler, penjadwalan sarana dan prasarana serta reward dan punishment. Kedua tahap implementasi pendidikan karakter melalui pengembangan diri di SMPN 3 Peterongan dilakukan dengan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler, pengembangan diri melalui 3S serta pengembangan kelompok kerja (Pokja).Kata Kunci: Pendidikan karakter, Pembiasaan, Mandiri dan disiplin \u0000AbstractCharacter education is currently an important point to be developed for students because character education can reflect a person's behavior and actions. Currently, in the era of globalization, character education has a bigger challenge because the younger generation is starting to experience a moral decline in a worse direction. The problem in this study is how the school's strategy in implementing independent and disciplined characters. This study aims to find out how to develop independent and disciplined character strategies through habituation methods at SMPN 3 Peterongan, Jombang Regency. This study uses a qualitative descriptive method, using data collection techniques using observation, in-depth interviews and documentation. Observation is used to observe the research location, description of the research location and environmental conditions so that researchers can determine the subject and focus of research to be taken. In-depth interviews were used to dig up information to several informants, the informants had been determined with special criteria by the researcher.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128083556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-10-11DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p427-442
Siska Ulfatin Nada, Maya Mustika Kartika sari
Desa Karangagung merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Desa Karangagung berbatasan langsung dengan pantai utara sehingga mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai nelayan. Masih banyak dari masyarakat Desa Karangagung memiliki kesejahteraan rendah karena menggangtungkan hidupnya dari hasil laut yang tidak pasti, karena itu pemerintah desa berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah Desa melalui pengelolaan alun-alun bertujuan agar masyarakat mampu mengembangkan potensi dirinya dalam berdagang, serta berdaya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Kepala Desa Karangagung dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan alun-alun, serta mendeskripsikan dukungan masyarakat terhadap program pemberdayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Karangagung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskpriptif. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Subyek penelitian adalah Kepala Desa Karangagung, perangkat desa, dan staff Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai informan pendukung. Hasil temuan dalam penelitian memperlihatkan strategi Kepala Desa Karangagung dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat diantaranya, pengelolaan alun-alun oleh BUMDES Bahari Sejahtera, pembentukan pengurus serta penyediaan tempat pemberdayaan, perencanaan program melalui musyawarah dengan masyarakat, penyuluhan terhadap target pemberdayaan mengenai pegelolaan ruko, implementasi program pemberdayaan dan evaluasi setiap minggu. Dukungan masyarakat terhadap program pemberdayaan yang dilakukan oleh kepala desa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan program tersebut, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam mengikuti program, selain itu dari data yang didapat dari kantor Desa Karangagung terdapat 90% masyarakat turut serta dalam musyawarah terkait pembangunan dan perencanaan program yang ada di alun-alun desa. Karangagung Village is one of the villages in Tuban Regency, East Java Province. Geographically, Karangagung Village is directly adjacent to the north coast so that the majority of the villagers work as fishermen. There are still many of the people of Karangagung Village who have low welfare because they depend on their lives from uncertain marine products, therefore the village government seeks to improve community welfare through community economic empowerment programs. The empowerment carried out by the village government through the management of the square aims to make the community able to develop their potential in trading, and empower themselves to fulfill their needs. This study aims to describe the strategy of the Karangagung Village Head in empowering the community's economy through the management of the square, and to describe the community's suppor
Karangagung村是东爪哇省Tuban区的一个村庄。从地理上讲,Karangagung村紧挨着北岸,所以大多数村民都是渔民。Karangagung村的许多人生活在不确定的海洋中,因为他们试图通过社会经济赋权计划来改善社会繁荣。村政通过广场管理使社区能够发展其贸易潜力,使社会能够充分满足其生活必需品。本研究旨在描述村长卡兰甘甘通过公共广场管理来实现社区经济赋权的战略,并描述该村负责人卡兰甘甘(Karangagung)对人民经济赋权计划的支持。本研究采用的方法是一种桌面上设计的定性方法。通过观察和采访获得的数据。研究对象是村长Karangagung、设备村和村长的工作人员,他们是支持告密者。研究结果显示,该村村长在社区经济赋权、Bahari繁荣管理公共广场、设立和提供赋权场所的机构、与社区通过谈判制定计划、教育关于赋权ruko的最终目标、每周实施赋权和评估计划的战略。动员公众支持的赋权项目由村长的对照研究中,这表明人们对这个项目非常感兴趣,这可以从社会参与节目,此外从办公室Karangagung村身上获得的数据有90%的社区参与相关审议在村庄广场的建设和相关计划。Karangagung村是爪哇省东部摄政时期的暴徒之一。地理位置,对北海岸来说,检疫村已被重新分配,所以农村居民的主要工作就像传教士一样。仍然有很多来自非洲农村的人,他们对不确定的海洋产品的生活很好,这就是为什么村庄政府寻求通过社区经济开发项目来改善社区福利的原因。村庄政府通过对广场的管理使其社区能够发挥其在贸易中的潜力,并使其自身能够满足其需求。这项研究旨在描述隔离村庄领导人的策略,通过对广场的管理来补充社区的经济,并描述社区支持由Karangagung Village Head提出。这项研究的结论是确定的资格。通过观察和面试验证数据。研究对象是班纳甘村的负责人,也是被控企业的村里工作人员之一。境findings学习策略》节目《empowering Karangagung村头社区的经济管理》在内,《海洋广场由BUMDES繁荣,编队of administrators and The provision of empowerment地方策划一起经历consultation《社区项目,咨询关于shophouse empowerment很明显管理上,implementation of empowerment项目。每周评估。社区支持在这次研究中被村头想出了一个令人兴奋的项目,这可以从社区参与项目中看到。交付与村广场推广项目的发展和计划有关。
{"title":"Strategi Kepala Desa Karangagung Dalam Melakukan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengelolaan Alun-Alun","authors":"Siska Ulfatin Nada, Maya Mustika Kartika sari","doi":"10.26740/kmkn.v10n2.p427-442","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n2.p427-442","url":null,"abstract":"Desa Karangagung merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Desa Karangagung berbatasan langsung dengan pantai utara sehingga mayoritas masyarakat desa bekerja sebagai nelayan. Masih banyak dari masyarakat Desa Karangagung memiliki kesejahteraan rendah karena menggangtungkan hidupnya dari hasil laut yang tidak pasti, karena itu pemerintah desa berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pemberdayaan yang dilakukan oleh pemerintah Desa melalui pengelolaan alun-alun bertujuan agar masyarakat mampu mengembangkan potensi dirinya dalam berdagang, serta berdaya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Kepala Desa Karangagung dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan alun-alun, serta mendeskripsikan dukungan masyarakat terhadap program pemberdayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Karangagung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskpriptif. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara. Subyek penelitian adalah Kepala Desa Karangagung, perangkat desa, dan staff Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sebagai informan pendukung. Hasil temuan dalam penelitian memperlihatkan strategi Kepala Desa Karangagung dalam melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat diantaranya, pengelolaan alun-alun oleh BUMDES Bahari Sejahtera, pembentukan pengurus serta penyediaan tempat pemberdayaan, perencanaan program melalui musyawarah dengan masyarakat, penyuluhan terhadap target pemberdayaan mengenai pegelolaan ruko, implementasi program pemberdayaan dan evaluasi setiap minggu. Dukungan masyarakat terhadap program pemberdayaan yang dilakukan oleh kepala desa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan program tersebut, hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam mengikuti program, selain itu dari data yang didapat dari kantor Desa Karangagung terdapat 90% masyarakat turut serta dalam musyawarah terkait pembangunan dan perencanaan program yang ada di alun-alun desa. \u0000Karangagung Village is one of the villages in Tuban Regency, East Java Province. Geographically, Karangagung Village is directly adjacent to the north coast so that the majority of the villagers work as fishermen. There are still many of the people of Karangagung Village who have low welfare because they depend on their lives from uncertain marine products, therefore the village government seeks to improve community welfare through community economic empowerment programs. The empowerment carried out by the village government through the management of the square aims to make the community able to develop their potential in trading, and empower themselves to fulfill their needs. This study aims to describe the strategy of the Karangagung Village Head in empowering the community's economy through the management of the square, and to describe the community's suppor","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131812668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-26DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p397-411
Dining Hanifah Citra Kumala, L. Listyaningsih
This study aims to determine the forms of violence against students and to determine the impact and protections provided by schools in dealing with cases of violence. The metod used in this research is a qualitative method with a case study design. Collecting data in this study by means of observation and semi structured interviews, as well as informants in this study, namely Counseling Guidance teachers, Child Friendly School team teachers, and also victims of cases of violence. The data analysis technique in this study is data collection, data editor, and data presentation. The results of this study indicate that the form of violence that occurs in schools is physical violence that causes injuries to students who are victims of violence. As for the protection provided by schools against cases of violence that occur, the school coordinates with related agencies, namely the Social Service and the Health Office so that the handling of cases correct. The protection provided by high school 2 Trenggalek is very good, this is evidenced by the completion of this case of violence properly and not detrimental to either party, and of course the school in providing protection is also in accordance with the Law on Child Protection Number 35 of 2014. Even now high school 2 Trenggalek is one of the best examples of school in Trenggalek.It is the duty of every school providing protection to their students so that they are comfortable and safe in the school environment.
{"title":"PERLINDUNGAN PADA PESERTA DIDIK DARI TINDAK KEKERASAN DI SMA NEGERI 2 TRENGGALEK","authors":"Dining Hanifah Citra Kumala, L. Listyaningsih","doi":"10.26740/kmkn.v10n2.p397-411","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n2.p397-411","url":null,"abstract":"This study aims to determine the forms of violence against students and to determine the impact and protections provided by schools in dealing with cases of violence. The metod used in this research is a qualitative method with a case study design. Collecting data in this study by means of observation and semi structured interviews, as well as informants in this study, namely Counseling Guidance teachers, Child Friendly School team teachers, and also victims of cases of violence. The data analysis technique in this study is data collection, data editor, and data presentation. The results of this study indicate that the form of violence that occurs in schools is physical violence that causes injuries to students who are victims of violence. As for the protection provided by schools against cases of violence that occur, the school coordinates with related agencies, namely the Social Service and the Health Office so that the handling of cases correct. The protection provided by high school 2 Trenggalek is very good, this is evidenced by the completion of this case of violence properly and not detrimental to either party, and of course the school in providing protection is also in accordance with the Law on Child Protection Number 35 of 2014. Even now high school 2 Trenggalek is one of the best examples of school in Trenggalek.It is the duty of every school providing protection to their students so that they are comfortable and safe in the school environment. \u0000 ","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114961406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-23DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p382-396
Serly Dwi Marlisa, R. Wijaya
Kebijakan nasional mengenai penerbitan kartu identitas anak (KIA) diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016. Sesuai dengan Pasal 2 dalam peraturan ini menyatakan bahwa penerbitan KIA bertujuan untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara. Banyak sekali hambatan bagi pemerintah dalam penerbitan kartu ini yaitu disebabkan oleh kurangnya kesadaran hukum yang dimiliki oleh masyarakat. Kesadaran hukum masyarakat dalam memiliki KIA dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling terkait. Seperti teori yang disampaikan oleh Berl Kutchinsky menjelaskan tentang kesadaran hukum bahwa aturan-aturan hukum dengan pola perilaku terjadi adanya keterkaitan, dalam hal ini kaitannya dengan fungsi hukum dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana kesadaran hukum masyarakat dalam memiliki KIA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan mengacu pendapat Miles dan Huberman dengan mensandingkan perspektif teori kesadaran hukum Berl Kutchinsky. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 5 warga Desa Jabontegal Pungging Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesadaran hukum yang cukup baik dari warga Desa Jabontegal, yang menumbuhkan motivasi untuk segera memiliki kartu identitas anak, meskipun motivasi mereka untuk memiliki kartu tersebut beragam dan masih jauh dari makna penting memilikinya. Kata Kunci: Kesadaran Hukum, KIA, Masyarakat The national policy regarding the issuance of child identity cards (KIA) is regulated in the Minister of home affairs regulation number 2 of 2016. In accordance with article 2 of this regulation, it is stated that the issuance of KIA aims to improve data collection, protection and fulfillment of the constitutional rights of citizens. There are many obstacles for the government in issuing this card, that is due to the lack of legal awareness owned by the community Public legal in having KIA is influenced by interrelated internal and external factors. As the theory presented by Berl Kutchinsky explains that the rule of law with poal behavior occurs in connection, in this case it relates to the function of law in society. The purpose of this study is to illustrate how the legal awareness of the community in owning KIA. Data collection techniques used are interviews and observation. The data collected was analyzed by referring to the opinios of Miles and Huberman by juxtaposing the perspective of Berl Kutchinsky’s legal awareness theory. This study uses qualitative research design with the number of informants as many as 5 residents of Jabontegal Pungging Mojokerto Village. The results of the study indicate that there is a fairly good legal awareness of the residents of Jabontegal village, which fosters the motivation to immediately have a child’s identity card, even thought their motivation to have the card is varied a
公布儿童身份证的国家政策由2016年《内政部长条例》第2条规定。根据本条例第2条,起亚的出版目的是增加公民宪法权利的登记、保护和履行。政府发行这些卡片的障碍很大程度上是由于公众缺乏法律意识。公众对KIA的法律意识受到相互关联的内部和外部因素的影响。像由正好Kutchinsky的理论解释了法律意识到法律规则由于行为模式发生联系,这方面法律在社会中的功能有关。这项研究的目的是描述公众对KIA的法律意识。采用的数据收集技术是访谈和观察。收集到的数据是根据迈尔斯和胡伯曼对贝尔·库奇斯基法律意识理论的观点进行分析的。该研究采用了一种定性研究设计,其中包括5个村庄的告密者。研究结果显示,从Jabontegal村民的法律意识很好,很快就有身份证孩子的成长动力,尽管他们的动机是为了有不同卡片,还远没有有意义。关键词:《国家社会法律意识、起亚policy issuance》关于儿童身份牌(起亚)是《家庭事务的部长regulated regulation)是2016年的2号。In accordance with regulation),这样的文章2 issuance》是stated that起亚aims to improve收藏馆,数据保护》和《fulfillment公民的宪法权利。有许多obstacles for《发卡这个卡,就是政府帐款的缺乏合法意识owned by》社区公共法律》玩得起亚内部是influenced by interrelated and external factors。美国《理论由正好Kutchinsky explains那法律和poal社会行为规则》occurs在连接,在这个案例这relates到法律在社会之功能。这个研究是to illustrate之目的合法意识》社区如何在owning起亚。收藏techniques数据以前是interviews observation,睡意朦胧。《opinios collected是analyzed数据由referring to of Miles and Huberman):把视角》正好Kutchinsky的法律意识理论。qqe这个研究利用美国研究设计和informants当家》的许多美国5 residents Jabontegal Mojokerto Pungging村。The results of The study indicate that is a fairly有祝Jabontegal村residents》之法律意识,哪种福斯特motivation immediately拥有百万儿童的身份卡,他们甚至以为motivation得《卡是varied,还是远离玩得它的重要性。法律的意识,儿童的身份卡,社会
{"title":"Kesadaran Hukum Masyarakat Desa Jabontegal Pungging Mojokerto Dalam Memiliki Kartu Identitas Anak","authors":"Serly Dwi Marlisa, R. Wijaya","doi":"10.26740/kmkn.v10n2.p382-396","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n2.p382-396","url":null,"abstract":"Kebijakan nasional mengenai penerbitan kartu identitas anak (KIA) diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016. Sesuai dengan Pasal 2 dalam peraturan ini menyatakan bahwa penerbitan KIA bertujuan untuk meningkatkan pendataan, perlindungan dan pemenuhan hak konstitusional warga negara. Banyak sekali hambatan bagi pemerintah dalam penerbitan kartu ini yaitu disebabkan oleh kurangnya kesadaran hukum yang dimiliki oleh masyarakat. Kesadaran hukum masyarakat dalam memiliki KIA dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling terkait. Seperti teori yang disampaikan oleh Berl Kutchinsky menjelaskan tentang kesadaran hukum bahwa aturan-aturan hukum dengan pola perilaku terjadi adanya keterkaitan, dalam hal ini kaitannya dengan fungsi hukum dalam masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana kesadaran hukum masyarakat dalam memiliki KIA. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan mengacu pendapat Miles dan Huberman dengan mensandingkan perspektif teori kesadaran hukum Berl Kutchinsky. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan jumlah informan sebanyak 5 warga Desa Jabontegal Pungging Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesadaran hukum yang cukup baik dari warga Desa Jabontegal, yang menumbuhkan motivasi untuk segera memiliki kartu identitas anak, meskipun motivasi mereka untuk memiliki kartu tersebut beragam dan masih jauh dari makna penting memilikinya. \u0000Kata Kunci: Kesadaran Hukum, KIA, Masyarakat \u0000The national policy regarding the issuance of child identity cards (KIA) is regulated in the Minister of home affairs regulation number 2 of 2016. In accordance with article 2 of this regulation, it is stated that the issuance of KIA aims to improve data collection, protection and fulfillment of the constitutional rights of citizens. There are many obstacles for the government in issuing this card, that is due to the lack of legal awareness owned by the community Public legal in having KIA is influenced by interrelated internal and external factors. As the theory presented by Berl Kutchinsky explains that the rule of law with poal behavior occurs in connection, in this case it relates to the function of law in society. The purpose of this study is to illustrate how the legal awareness of the community in owning KIA. Data collection techniques used are interviews and observation. The data collected was analyzed by referring to the opinios of Miles and Huberman by juxtaposing the perspective of Berl Kutchinsky’s legal awareness theory. This study uses qualitative research design with the number of informants as many as 5 residents of Jabontegal Pungging Mojokerto Village. The results of the study indicate that there is a fairly good legal awareness of the residents of Jabontegal village, which fosters the motivation to immediately have a child’s identity card, even thought their motivation to have the card is varied a","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"94 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115956748","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-17DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p367-381
Naila Suroyyah, Harmanto Harmanto
Abstrak Sekolah dengan orientasi inklusif merupakan lembaga yang efektif dalam mengatasi diskriminasi, mengembangkan sikap dan perilaku toleran. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah inklusi antara siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus wajib mengedepankan sikap toleransi sehingga penanaman sikap toleransi pada diri siswa sangat penting untuk diimplementasikan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan strategi penanaman sikap toleransi yang dilakukan guru PPKn, guru BK, dan guru pembimbing khusus serta hambatan yang terjadi dalam penanaman sikap toleransi di sekolah inklusi SMPN 3 Krian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori belajar sosial Albert Bandura (1997) yang terdiri dari empat fase yaitu attention, retension, reproduction, dan motivasion. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan dalam penanaman sikap toleransi di sekolah inklusi SMPN 3 Krian dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu penanaman sikap toleransi juga melalui program sosialisasi setiap tahun ajaran baru, pemantapan materi siswa inklusi di ruang belajar ceria serta program Go Clean agar terjalin interaksi yang baik antar siswa. Hambatan yang terjadi dalam proses penanaman sikap toleransi siswa reguler terkadang bertindak jail. Di sisi lain siswa berkebutuhan khusus sulit untuk mengontrol diri karena keterbatasan yang dimilikinya. Kata Kunci: Sikap toleransi, Siswa Reguler, Siswa ABK Abstract Schools with an inclusive orientation are effective institutions in overcoming discrimination, developing tolerant attitudes and behaviors. In teaching and learning activities in inclusive schools, regular students and students with special needs must prioritize an attitude of tolerance so that it is very important to implement an attitude of tolerance in students. The purpose of this study is to describe the strategy of inculcating tolerance attitudes carried out by PPKn teachers, BK teachers, and special supervisors as well as obstacles in inculcating tolerance in inclusive schools at SMPN 3 Krian. The theory used in this study is Albert Bandura's (1997) social learning theory which consists of four phases, namely attention, retention, reproduction, and motivation. This research method uses a qualitative approach with a descriptive design. Data analysis using the Miles and Huberman model includes data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the strategy used in inculcating a tolerance attitude in the inclusion school of SMPN 3 Krian was carried out through classroom learning activities. In addition, the cultivation of tolerance is also carried out through a socialization program every new academic year, strengthening the material for inclusive students in ch
{"title":"Strategi Penanaman Sikap Toleransi Di Sekolah Inklusi SMPN 3 Krian Sebagai Perwujudan Education For All","authors":"Naila Suroyyah, Harmanto Harmanto","doi":"10.26740/kmkn.v10n2.p367-381","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n2.p367-381","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Sekolah dengan orientasi inklusif merupakan lembaga yang efektif dalam mengatasi diskriminasi, mengembangkan sikap dan perilaku toleran. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah inklusi antara siswa reguler dan siswa berkebutuhan khusus wajib mengedepankan sikap toleransi sehingga penanaman sikap toleransi pada diri siswa sangat penting untuk diimplementasikan. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan strategi penanaman sikap toleransi yang dilakukan guru PPKn, guru BK, dan guru pembimbing khusus serta hambatan yang terjadi dalam penanaman sikap toleransi di sekolah inklusi SMPN 3 Krian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori belajar sosial Albert Bandura (1997) yang terdiri dari empat fase yaitu attention, retension, reproduction, dan motivasion. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan dalam penanaman sikap toleransi di sekolah inklusi SMPN 3 Krian dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Selain itu penanaman sikap toleransi juga melalui program sosialisasi setiap tahun ajaran baru, pemantapan materi siswa inklusi di ruang belajar ceria serta program Go Clean agar terjalin interaksi yang baik antar siswa. Hambatan yang terjadi dalam proses penanaman sikap toleransi siswa reguler terkadang bertindak jail. Di sisi lain siswa berkebutuhan khusus sulit untuk mengontrol diri karena keterbatasan yang dimilikinya. \u0000Kata Kunci: Sikap toleransi, Siswa Reguler, Siswa ABK \u0000 \u0000Abstract \u0000Schools with an inclusive orientation are effective institutions in overcoming discrimination, developing tolerant attitudes and behaviors. In teaching and learning activities in inclusive schools, regular students and students with special needs must prioritize an attitude of tolerance so that it is very important to implement an attitude of tolerance in students. The purpose of this study is to describe the strategy of inculcating tolerance attitudes carried out by PPKn teachers, BK teachers, and special supervisors as well as obstacles in inculcating tolerance in inclusive schools at SMPN 3 Krian. The theory used in this study is Albert Bandura's (1997) social learning theory which consists of four phases, namely attention, retention, reproduction, and motivation. This research method uses a qualitative approach with a descriptive design. Data analysis using the Miles and Huberman model includes data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that the strategy used in inculcating a tolerance attitude in the inclusion school of SMPN 3 Krian was carried out through classroom learning activities. In addition, the cultivation of tolerance is also carried out through a socialization program every new academic year, strengthening the material for inclusive students in ch","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124398015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}