Pub Date : 2022-07-01DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p961-975
Wika Tri Hamidah, Agus Satmoko Adi
Interaksi sosial di dalam masyarakat terbentuk karena adanya pola – pola perilaku, entah itu pola perilaku yang baik maupun pola perilaku yang tidak baik. Perilaku yang tidak baik atau biasa disebut dengan perilaku menyimpang disebabkan oleh banyaknya masyarakat khususnya para generasi muda yang tidak dapat memahami betul tentang pentingnya mempelajari pendidikan kewarganegaraan khususnya mengenai karakter nasionalisme. Peran guru disinilah yang sangat dibutuhkan yakni guru diharapkan mampu dalam mengatasi atau mengontrol para siswanya dalam memperbaiki perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter nasionalisme siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucuk. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori Peran oleh Biddle dan Thomas. Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Pucuk dengan populasi berjumlah 639 siswa dan penelitian ini mengambil sampel sejumlah 6 siswa dari siswa kelas VIII (delapan) tahun ajaran 2021/2022 serta satu guru pendidikan kewarganegaraan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru yang paling dominan dalam membentuk karakter nasionalisme di sekolah yakni sebagai motivator, sebagai korektor, dan sebagai pembimbing. Sebagai motivator, guru menggunakan cara verbal dengan penguatan dibanding hukuman. Sebagai korektor, guru mempersiapkan siswa sebagai individu yang cakap. Sedangkan sebagai pembimbing, guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Kata Kunci: Peran, Guru Pendidikan Kewarganegaraan, Karakter Nasionalisme
{"title":"Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Nasionalisme Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pucuk Lamongan","authors":"Wika Tri Hamidah, Agus Satmoko Adi","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p961-975","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p961-975","url":null,"abstract":"Interaksi sosial di dalam masyarakat terbentuk karena adanya pola – pola perilaku, entah itu pola perilaku yang baik maupun pola perilaku yang tidak baik. Perilaku yang tidak baik atau biasa disebut dengan perilaku menyimpang disebabkan oleh banyaknya masyarakat khususnya para generasi muda yang tidak dapat memahami betul tentang pentingnya mempelajari pendidikan kewarganegaraan khususnya mengenai karakter nasionalisme. Peran guru disinilah yang sangat dibutuhkan yakni guru diharapkan mampu dalam mengatasi atau mengontrol para siswanya dalam memperbaiki perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter nasionalisme siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucuk. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teori Peran oleh Biddle dan Thomas. Penelitian ini bertempat di SMP Negeri 1 Pucuk dengan populasi berjumlah 639 siswa dan penelitian ini mengambil sampel sejumlah 6 siswa dari siswa kelas VIII (delapan) tahun ajaran 2021/2022 serta satu guru pendidikan kewarganegaraan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru yang paling dominan dalam membentuk karakter nasionalisme di sekolah yakni sebagai motivator, sebagai korektor, dan sebagai pembimbing. Sebagai motivator, guru menggunakan cara verbal dengan penguatan dibanding hukuman. Sebagai korektor, guru mempersiapkan siswa sebagai individu yang cakap. Sedangkan sebagai pembimbing, guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. \u0000Kata Kunci: Peran, Guru Pendidikan Kewarganegaraan, Karakter Nasionalisme","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128536528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-01DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p991-1006
Nurul Ikhsaniyah, R. Wijaya
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam membentuk karakter tanggung jawab anak SMP pada Era Pandemi di Desa Sajen serta mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan peran orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak di jenjang SMP dengan jumlah informan lima orang. Penelitian ini dilakukan di Desa Sajen. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua untuk membentuk karakter tanggung jawab anak SMP pada era pandemi. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori peran (Role Theory) dari Biddle dan Thomas. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa peran orang tua dalam membentuk karakter tanggung jawab anak SMP pada era pandemi adalah sebagai pendidik, pembimbing, motivator, fasilitator dan sahabat. Peran tersebut dapat diaplikasikan seperti mengarahkan bakat dan minat anak, memberikan pengajaran kepada anak serta memberikan dorongan agar anak semangat dalam belajar. Faktor yang berpengaruh terhadap peran orang tua meliputi perbedaan jenjang sekolah, tingkat ekonomi dan ketersediaan waktu. Keterkaitan antara teori peran dengan penelitian ini adalah adanya harapan pada pelaksanaan peran yang dilakukan orang tua terkait akan karakter anak. Norma, yang dikaitkan melalui aturan yang diberikan orang tua kepada anak. Wujud Perilaku, dikaitkan melalui aksi nyata orang tua dalam menjalankan segala peranannya sehingga anak menghasilkan perilaku sesuai dengan karakter yang diharapkan. Penilaian dan sanksi, dikaitkan dengan penilaian orang tua terhadap karakter anak yang dihasilkan sehingga apabila menyimpang dari harapan orang tua akan diberikan sanksi. Kata kunci : peran orang tua, karakter tanggung jawab, era pandemi
{"title":"PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANAK SMP PADA ERA PANDEMI","authors":"Nurul Ikhsaniyah, R. Wijaya","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p991-1006","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p991-1006","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam membentuk karakter tanggung jawab anak SMP pada Era Pandemi di Desa Sajen serta mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan peran orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak di jenjang SMP dengan jumlah informan lima orang. Penelitian ini dilakukan di Desa Sajen. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui peran orang tua untuk membentuk karakter tanggung jawab anak SMP pada era pandemi. Landasan teori dalam penelitian ini adalah teori peran (Role Theory) dari Biddle dan Thomas. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bahwa peran orang tua dalam membentuk karakter tanggung jawab anak SMP pada era pandemi adalah sebagai pendidik, pembimbing, motivator, fasilitator dan sahabat. Peran tersebut dapat diaplikasikan seperti mengarahkan bakat dan minat anak, memberikan pengajaran kepada anak serta memberikan dorongan agar anak semangat dalam belajar. Faktor yang berpengaruh terhadap peran orang tua meliputi perbedaan jenjang sekolah, tingkat ekonomi dan ketersediaan waktu. Keterkaitan antara teori peran dengan penelitian ini adalah adanya harapan pada pelaksanaan peran yang dilakukan orang tua terkait akan karakter anak. Norma, yang dikaitkan melalui aturan yang diberikan orang tua kepada anak. Wujud Perilaku, dikaitkan melalui aksi nyata orang tua dalam menjalankan segala peranannya sehingga anak menghasilkan perilaku sesuai dengan karakter yang diharapkan. Penilaian dan sanksi, dikaitkan dengan penilaian orang tua terhadap karakter anak yang dihasilkan sehingga apabila menyimpang dari harapan orang tua akan diberikan sanksi. \u0000Kata kunci : peran orang tua, karakter tanggung jawab, era pandemi","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"33 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116651299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p945-960
Pipit Ayu Safitri, R. Wijaya
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program pembinaan kepribadian sebagai upaya membangun karakter nasionalis narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sidoarjo. Substansi ini dicermati menggunakan teori pembentukan karakter Thomas Lickona, bahwa terdapat tiga komponen pembentukan karakter yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action. Penelitian ini menjadi penting untuk diteliti, karena masih terjadi pelanggaran internal yang mencerminkan rendahnya kesadaran narapidana dalam berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Subyek penelitian terdiri dari Kepala Seksi Binadik, staf Binadik, serta narapidana yaitu RZ, NV, DR, dan CH. Lokasi penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sidoarjo, di Jalan Sultan Agung Nomor 32 Magersari, Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumen terkait bentuk kegiatan, pelaksanaan kegiatan, perilaku nasionalisme narapidana, dan hambatan. Data dan informasi yang diperoleh kemudian diuji keabsahan menggunakan triangulasi data Miles dan Huberman dan dianalisis dengan perspektif teori pembentukan karakter Thomas Lickona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya membangun karakter nasionalis narapidana dilakukan melalui kegiatan pembinaan dan budaya lembaga pemasyarakatan yang terdiri atas pendidikan kejar paket mata pelajaran PPKn, penyuluhan kesadaran berbangsa, pramuka, ceramah agama, seni musik, upacara bendera, dan jumat bersih.
{"title":"Implementasi Program Pembinaan Kepribadian sebagai Upaya Membangun Karakter Nasionalis Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sidoarjo","authors":"Pipit Ayu Safitri, R. Wijaya","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p945-960","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p945-960","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program pembinaan kepribadian sebagai upaya membangun karakter nasionalis narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sidoarjo. Substansi ini dicermati menggunakan teori pembentukan karakter Thomas Lickona, bahwa terdapat tiga komponen pembentukan karakter yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action. Penelitian ini menjadi penting untuk diteliti, karena masih terjadi pelanggaran internal yang mencerminkan rendahnya kesadaran narapidana dalam berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Metode yang digunakan ialah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Subyek penelitian terdiri dari Kepala Seksi Binadik, staf Binadik, serta narapidana yaitu RZ, NV, DR, dan CH. Lokasi penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sidoarjo, di Jalan Sultan Agung Nomor 32 Magersari, Sidoarjo. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumen terkait bentuk kegiatan, pelaksanaan kegiatan, perilaku nasionalisme narapidana, dan hambatan. Data dan informasi yang diperoleh kemudian diuji keabsahan menggunakan triangulasi data Miles dan Huberman dan dianalisis dengan perspektif teori pembentukan karakter Thomas Lickona. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya membangun karakter nasionalis narapidana dilakukan melalui kegiatan pembinaan dan budaya lembaga pemasyarakatan yang terdiri atas pendidikan kejar paket mata pelajaran PPKn, penyuluhan kesadaran berbangsa, pramuka, ceramah agama, seni musik, upacara bendera, dan jumat bersih.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124152697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-10DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p932-944
Hesti Veronica Putri, Maya Mustika Kartika sari
Adanya pelaksanaan pembelajaran hybrid learning saat ini merupakan pengalaman baru yang terjadi di SMA Negeri 16 Surabaya. Dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning bukanlah sebuah hal yang mudah dilaksanakan dalam sebuah pembelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya dapat memunculkan problematika yang terjadi pada aktor pembelajar, yaitu guru dan peserta didik. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh peserta didik dan guru pengampu mata pelajaran PPKn dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning di SMA Negeri 16 Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kombinasi (mixed method) dengan tipe Sequential Exploratory Design. Reposnden dalam penelitian ini adalah 3 guru pengampu mata pelajaran PPKn dan 90 Peserta didik dari kelas X MIPA 2, XI MIPA 7, dan XII MIPA 4 SMA Negeri 16 Surabaya dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara terstruktur pada 3 guru PPKn dan kuesioner yang dibagikan kepada 90 peserta didik. Hasil penelitian yang diperoleh, terdapat problematika yang dialami oleh guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 16 Surabaya yaitu terdapat kendala teknis, seperti (1) Kurangnya pemahaman guru dalam bidang teknologi, (2) Kualitas Ms. Teams kurang baik, dan (3) Terkendala jaringan internet. Hal ini menyebabkan kendala psikologis pada guru dan peserta didik yang mengalami kesulitan dalam fokus pembelajaran, sehingga dapat menyebabkan kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik. Kata Kunci: Problematika, Hybrid Learning, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
{"title":"PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMA NEGERI 16 SURABAYA","authors":"Hesti Veronica Putri, Maya Mustika Kartika sari","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p932-944","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p932-944","url":null,"abstract":"Adanya pelaksanaan pembelajaran hybrid learning saat ini merupakan pengalaman baru yang terjadi di SMA Negeri 16 Surabaya. Dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning bukanlah sebuah hal yang mudah dilaksanakan dalam sebuah pembelajaran, sehingga dalam pelaksanaannya dapat memunculkan problematika yang terjadi pada aktor pembelajar, yaitu guru dan peserta didik. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika yang dihadapi oleh peserta didik dan guru pengampu mata pelajaran PPKn dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning di SMA Negeri 16 Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kombinasi (mixed method) dengan tipe Sequential Exploratory Design. Reposnden dalam penelitian ini adalah 3 guru pengampu mata pelajaran PPKn dan 90 Peserta didik dari kelas X MIPA 2, XI MIPA 7, dan XII MIPA 4 SMA Negeri 16 Surabaya dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara terstruktur pada 3 guru PPKn dan kuesioner yang dibagikan kepada 90 peserta didik. Hasil penelitian yang diperoleh, terdapat problematika yang dialami oleh guru dan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran hybrid learning pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 16 Surabaya yaitu terdapat kendala teknis, seperti (1) Kurangnya pemahaman guru dalam bidang teknologi, (2) Kualitas Ms. Teams kurang baik, dan (3) Terkendala jaringan internet. Hal ini menyebabkan kendala psikologis pada guru dan peserta didik yang mengalami kesulitan dalam fokus pembelajaran, sehingga dapat menyebabkan kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik. \u0000Kata Kunci: Problematika, Hybrid Learning, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125258040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-24DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p857-871
Wahyu Krismi Oktavia, I. Suwanda
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kampung Anak Negeri merupakan salah satu lembaga di bawah naungan Dinas Surabaya yang menampung dan membina anak-anak dengan permasalahan sosial, baik itu anak yang di terlantarkan orang tua maupun anak jalanan. Anak-anak yang tinggal dan menetap di lembaga tersebut tentunya memiliki karakter yang berbeda namun cenderung pada karakter negatif akibat dari latar belakang mereka. Oleh karena itu, UPTD berupaya untuk menanamkan karakter tanggung jawab guna membentuk cerminan warga negara yang baik melalui strategi pembinaan dan pendampingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi UPTD Kampung Anak Negeri dalam membentuk warga negara yang baik pada anak jalanan di Wonorejo Surabaya. Teori yang digunakan adalah good citizenship dari Derek Heater. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Subyek penelitian adalah Kepala atau Wakil UPTD, Pembina, pendamping dan staff yang berada di lembaga tersebut sebagai informan pendukung. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat beberapa strategi penanaman karakter yang dilakukan antara lain: Penyesuaian jadwal pembinaan, Pendekatan, Pembinaan, Character building melalui pembiasaan anak, Learning by doing, Penegasan tugas, Pemberian reward, Pelatihan Baris-Berbaris (PBB), Kekompakan pembina maupun pendamping, dan Pendampingan terus-menerus, Dalam pelaksanaannya tentu pembina dan pendamping memiliki kendala, kendala utama yang dihadapi oleh pembina maupun pendamping yaitu sikap malas anak-anak. Berdasarkan strategi yang di terapkan menunjukkan adanya pembentukan karakter tanggung jawab terhadap anak-anak yang dibuktikan dengan perubahan karakter anak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di UPTD Kampung Anak Negeri. Kata Kunci: Strategi, Warga Negara, Kampung Anak Negeri
{"title":"Strategi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kampung Anak Negeri Dalam Membentuk Warga Negara Yang Baik Pada Anak Jalanan Di Wonorejo Surabaya","authors":"Wahyu Krismi Oktavia, I. Suwanda","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p857-871","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p857-871","url":null,"abstract":"Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kampung Anak Negeri merupakan salah satu lembaga di bawah naungan Dinas Surabaya yang menampung dan membina anak-anak dengan permasalahan sosial, baik itu anak yang di terlantarkan orang tua maupun anak jalanan. Anak-anak yang tinggal dan menetap di lembaga tersebut tentunya memiliki karakter yang berbeda namun cenderung pada karakter negatif akibat dari latar belakang mereka. Oleh karena itu, UPTD berupaya untuk menanamkan karakter tanggung jawab guna membentuk cerminan warga negara yang baik melalui strategi pembinaan dan pendampingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi UPTD Kampung Anak Negeri dalam membentuk warga negara yang baik pada anak jalanan di Wonorejo Surabaya. Teori yang digunakan adalah good citizenship dari Derek Heater. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Subyek penelitian adalah Kepala atau Wakil UPTD, Pembina, pendamping dan staff yang berada di lembaga tersebut sebagai informan pendukung. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat beberapa strategi penanaman karakter yang dilakukan antara lain: Penyesuaian jadwal pembinaan, Pendekatan, Pembinaan, Character building melalui pembiasaan anak, Learning by doing, Penegasan tugas, Pemberian reward, Pelatihan Baris-Berbaris (PBB), Kekompakan pembina maupun pendamping, dan Pendampingan terus-menerus, Dalam pelaksanaannya tentu pembina dan pendamping memiliki kendala, kendala utama yang dihadapi oleh pembina maupun pendamping yaitu sikap malas anak-anak. Berdasarkan strategi yang di terapkan menunjukkan adanya pembentukan karakter tanggung jawab terhadap anak-anak yang dibuktikan dengan perubahan karakter anak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di UPTD Kampung Anak Negeri. \u0000Kata Kunci: Strategi, Warga Negara, Kampung Anak Negeri","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127073126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-24DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p887-901
Catur Ambyah Budiono
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila berkaitan dengan cara atau metode dalam menumbuhkan juga memperkuat rasa toleransi pada masyarakat dalam lingkup desa yang berlandaskan multikultural (studi kasus Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur), kedua penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam memperkuat toleransi pada masyarakat multikultural di Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian yakni mendeskripsikan dan juga mengidentifikasi pengimplementasian strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam penguatan desa toleransi, periode waktu penelitian mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2021, dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara langsung dengan menggunakan metode penelitian menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi yaitu dalam jaringan (daring), studi pustaka, dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penguatan rasa toleransi dengan menggunakan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila memiliki beberapa dampak positif seperti, masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menumbuhkan rasa toleransi dalam bernegara, sosialisasi nilai nilai Pancasila yang ditujukan kepada masyarakat dalam konteks bernegara lebih menyeluruh dan masif dan masih memiliki beberapa kendala dalam pengimplementasian secara konkrit di lapangan seperti kurangnya kesadaran dari diri masyarakat, kurangnya partisipasi dari masyarakat, kurangnya pembaharuan secara konsep dan konteks dalam penerapan di lapangan.
{"title":"Strategi Cross-Culture Religion Berlandaskan Pancasila Sebagai Penguat Desa Toleransi","authors":"Catur Ambyah Budiono","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p887-901","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p887-901","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila berkaitan dengan cara atau metode dalam menumbuhkan juga memperkuat rasa toleransi pada masyarakat dalam lingkup desa yang berlandaskan multikultural (studi kasus Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur), kedua penelitian ini untuk mengidentifikasi dampak strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam memperkuat toleransi pada masyarakat multikultural di Dusun Ngandat Desa Mojorejo Kota Batu Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian yakni mendeskripsikan dan juga mengidentifikasi pengimplementasian strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila dalam penguatan desa toleransi, periode waktu penelitian mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2021, dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara langsung dengan menggunakan metode penelitian menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi yaitu dalam jaringan (daring), studi pustaka, dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penguatan rasa toleransi dengan menggunakan strategi cross-culture religion berlandaskan Pancasila memiliki beberapa dampak positif seperti, masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya menumbuhkan rasa toleransi dalam bernegara, sosialisasi nilai nilai Pancasila yang ditujukan kepada masyarakat dalam konteks bernegara lebih menyeluruh dan masif dan masih memiliki beberapa kendala dalam pengimplementasian secara konkrit di lapangan seperti kurangnya kesadaran dari diri masyarakat, kurangnya partisipasi dari masyarakat, kurangnya pembaharuan secara konsep dan konteks dalam penerapan di lapangan.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121307763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-24DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p872-886
Nia Kisniati, W. Warsono
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh keseringan diskusi dalam cangkrukan terhadap tingkat wawasan kebangsaan mahasiswa GMNI Unesa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini Sosiokultural dari Vygotsky. Metode yang digunakan menggunakan kuantitatif korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling menetapkan 62 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk mengukur tingkat sering cangkrukan dan tes bentuk pilihan ganda untuk mengukur tingkat wawasan kebangsaan. Data dikumpulkan melalui bantuan google form yang dibagikan saat mahasiswa GMNI Unesa cangkrukan. Teknik analisis menggunakan rumus Regresi Linear Sederhana dan olahan data dibantu dengan IMB SPSS 25. Hasil penelitian yaitu keseringan diskusi dalam cangkrukan mahasiswa GMNI Unesa ada pengaruh yang signifikan terhadap tingkat wawasan kebangsaan. Hal ini dibuktikan dengan Uji F bahwa nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 56,631 yang nilainya lebih besar daripada Ftabel sebesar 3,897, keputusan yang diperoleh yaitu H0 ditolak yang diperkuat dengan nilai Pvalue sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil daripada nilai taraf signifikan sebesar 0,05. Hasil dari tenik analisis regresi linear sederhana yaitu Y = -22,37 + 1,487 X. artinya terdapat pengaruh positif dari keseringan diskusi dalam cangkrukan terhadap tingkat wawasan kebangsaan. Semakin mahasiswa GMNI Unesa sering mengikuti cangkrukan, maka semakin baik wawasan kebangsaanya. Selain itu, nilai R Square sebesar (0,697), hal ini menunjukkan besar pengaruh keseringan diskusi dalam cangkrukan terhadap tingkat wawasan kebangsaan mahasiswa GMNI Unesa sebesar 69,7%. Artinya intelektual wawasan kebangsaan dipengaruhi oleh faktor seringnya mengikuti diskusi dalam cangkrukan, dan sisanya 30,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Kata Kunci: Cangkrukan, Wawasan Kebangsaan, GMNI, Pengaruh
{"title":"Pengaruh Keseringan Diskusi Dalam Cangkrukan Terhadap Tingkat Wawasan Kebangsaan Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang Tergabung Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)","authors":"Nia Kisniati, W. Warsono","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p872-886","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p872-886","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh keseringan diskusi dalam cangkrukan terhadap tingkat wawasan kebangsaan mahasiswa GMNI Unesa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini Sosiokultural dari Vygotsky. Metode yang digunakan menggunakan kuantitatif korelasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling menetapkan 62 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk mengukur tingkat sering cangkrukan dan tes bentuk pilihan ganda untuk mengukur tingkat wawasan kebangsaan. Data dikumpulkan melalui bantuan google form yang dibagikan saat mahasiswa GMNI Unesa cangkrukan. Teknik analisis menggunakan rumus Regresi Linear Sederhana dan olahan data dibantu dengan IMB SPSS 25. Hasil penelitian yaitu keseringan diskusi dalam cangkrukan mahasiswa GMNI Unesa ada pengaruh yang signifikan terhadap tingkat wawasan kebangsaan. Hal ini dibuktikan dengan Uji F bahwa nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 56,631 yang nilainya lebih besar daripada Ftabel sebesar 3,897, keputusan yang diperoleh yaitu H0 ditolak yang diperkuat dengan nilai Pvalue sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil daripada nilai taraf signifikan sebesar 0,05. Hasil dari tenik analisis regresi linear sederhana yaitu Y = -22,37 + 1,487 X. artinya terdapat pengaruh positif dari keseringan diskusi dalam cangkrukan terhadap tingkat wawasan kebangsaan. Semakin mahasiswa GMNI Unesa sering mengikuti cangkrukan, maka semakin baik wawasan kebangsaanya. Selain itu, nilai R Square sebesar (0,697), hal ini menunjukkan besar pengaruh keseringan diskusi dalam cangkrukan terhadap tingkat wawasan kebangsaan mahasiswa GMNI Unesa sebesar 69,7%. Artinya intelektual wawasan kebangsaan dipengaruhi oleh faktor seringnya mengikuti diskusi dalam cangkrukan, dan sisanya 30,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. \u0000Kata Kunci: Cangkrukan, Wawasan Kebangsaan, GMNI, Pengaruh","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127554757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-24DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p917-931
Peran Keluarga, Terhadap Lansia, Menyikapi Penyebaran, Virus Covid, Wilayah Semampir, Selatan Kecamatan, Sukolilo Surabaya, I. Julianto
Peran keluraga adalah suatu aktivitas upaya dalam membentuk pemberian bantuan materil dan tentunya dukungan terhadap keluarga lain terutama pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran keluarga terhadap lansia di lingkungan wilayah Medokan Semampir Selatan kecamatan sukolilo surabaya dalam menyikapi penyebaran virus Covid 19 di wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan dekritif kualitatif. Banyaknya warga di kelurahan Medokan Semampir sebanyak 9,914 untuk laki-laki dan 9,911 untuk perempuan dan untuk lanisa sendiri yang di teliti hanya 12 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran keluarga di wilayah Medokan Semampir Selatan sangatlah penting bgi kelngsungan hidup lansia pada masa Covid 19, 2020. Peran keluarga dalam upaya pencegahan penularan Covid 19 kepada lansia sangatlah penting yang melingkupi beberapa faktor dalam keluarga untuk menjaga kesehatan secara baik mualai dari mencuci tangan, menggunakan masker, serta berolahraga sebaik mungkin dan tidak hanya itu saja peran keluarga di wilayah Medokan Semampir Selatan kecamata Sukolilo Surabaya juga melakukan sosialosasi terhadap setiap warganya untuk juga menjaga kesehatan melalui ketaatan protokol kesehatan yang berlaku. Peran kelurga ini juga sngt penting bgi lansia di karenakan peran dalam keluarga sangatlah membantu dalam keberlangsungan hidup dalm bersosialisasi terhadap sesama warga dan peran keluarga ini juga membantu fktor psikologi lansia pada masa pandemi ini untuk menjaga mentlits supaya lansia ini tidak memikikan hal yang sangat buruk kepada dirinya sendiri di masa pndemi ini. Ada beberapa faktor dukungan keluarga terhadap lansia sebagai berikut ; 1). Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhan istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional dan serta meningkatkan moral keluarga. 2). Dukungan informal berfungsi sebagai sebuah kolektor dan penyebar infomasi tentang dunia. Dukungan informal terjadi dan di berikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat dan saran. 3). Dukungan instrumental merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan kongret seperti dukungan materil. 4). Dukungan penghargaan keluarga terjadi dalam bentuk poitif
{"title":"PERAN KELUARGA TERHADAP LANSIA MENYIKAPI PENYEBARAN VIRUS COVID 19 DI WILAYAH SEMAMPIR SELATAN KECAMATAN SUKOLILO SURABAYA","authors":"Peran Keluarga, Terhadap Lansia, Menyikapi Penyebaran, Virus Covid, Wilayah Semampir, Selatan Kecamatan, Sukolilo Surabaya, I. Julianto","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p917-931","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p917-931","url":null,"abstract":"Peran keluraga adalah suatu aktivitas upaya dalam membentuk pemberian bantuan materil dan tentunya dukungan terhadap keluarga lain terutama pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran keluarga terhadap lansia di lingkungan wilayah Medokan Semampir Selatan kecamatan sukolilo surabaya dalam menyikapi penyebaran virus Covid 19 di wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan dekritif kualitatif. Banyaknya warga di kelurahan Medokan Semampir sebanyak 9,914 untuk laki-laki dan 9,911 untuk perempuan dan untuk lanisa sendiri yang di teliti hanya 12 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran keluarga di wilayah Medokan Semampir Selatan sangatlah penting bgi kelngsungan hidup lansia pada masa Covid 19, 2020. Peran keluarga dalam upaya pencegahan penularan Covid 19 kepada lansia sangatlah penting yang melingkupi beberapa faktor dalam keluarga untuk menjaga kesehatan secara baik mualai dari mencuci tangan, menggunakan masker, serta berolahraga sebaik mungkin dan tidak hanya itu saja peran keluarga di wilayah Medokan Semampir Selatan kecamata Sukolilo Surabaya juga melakukan sosialosasi terhadap setiap warganya untuk juga menjaga kesehatan melalui ketaatan protokol kesehatan yang berlaku. Peran kelurga ini juga sngt penting bgi lansia di karenakan peran dalam keluarga sangatlah membantu dalam keberlangsungan hidup dalm bersosialisasi terhadap sesama warga dan peran keluarga ini juga membantu fktor psikologi lansia pada masa pandemi ini untuk menjaga mentlits supaya lansia ini tidak memikikan hal yang sangat buruk kepada dirinya sendiri di masa pndemi ini. Ada beberapa faktor dukungan keluarga terhadap lansia sebagai berikut ; 1). Dukungan emosional berfungsi sebagai pelabuhan istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan emosional dan serta meningkatkan moral keluarga. 2). Dukungan informal berfungsi sebagai sebuah kolektor dan penyebar infomasi tentang dunia. Dukungan informal terjadi dan di berikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat dan saran. 3). Dukungan instrumental merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan kongret seperti dukungan materil. 4). Dukungan penghargaan keluarga terjadi dalam bentuk poitif","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"30 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132025287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-24DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p824-856
Fanni Irsyadillah Fuadiyah, I. Suwanda
Abstrak Berkembangnya jaman dari tahun ke tahun memberikan beberapa dampak dalam kehidupan bangsa dan generasi muda Seperti masuknya budaya asing hal itu menyebabkan lunturnya sikap nasionalisme dan patriotisme, sehingga dibutuhkan suatu upaya agar generasi muda tetap memiliki sikap nasionaisme serta patriotisme seperti Ekstrakurikuler TNI-Polri yang ada di SMK KhususiAngkataniiLaut Surabaya. Tujuan pada penelitian untuk mengetahuiiiupaya apa yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler TNI-Polri dalam menumbuhkan sikap Patriotisme pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif.iiHasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukaniidemi meningkatkaniisikap patriotismeiisiswa melaluiiiekstrakurikuler antara lain: pertama memberikahan pemahaman dasar seperti menampilkan video perjuangan penjajah, kedua memberikan materi sehingga siswaiimemahami serta mengingatiidampak apa saja yang akan terjadi jika generasi muda tidak memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme, ketiga pembentukan perilaku dan yang keempat memberikan motivasi. Kata Kunci: Patriotisme, Ekstrakurikuler, Upaya . Abstract The development of the era from year has had several impacts on theiilifeiiof theiinationiiand the youngeriigeneration. For example, the inclusionof of foreign cultures has led to the loss of attitude of nationalism and Patriotism, so an effort is needed so that the younger generation still has an attitude of nationalsm and patriotsm such as the TNI-Polri extraculicullar the pattern in the special vocation school in Surabaya. Of this stududy was to find out what efforts were made by supervisiors at the TNI-Polri extraculicullar to foster an attitude of patriotism in students. Others, the first to provide basic understanding such as showing videos of colonial strugle, The second to provide materials so that students can understand and remember what impact will occur if the younger generation does not have this attitude. Nationalism and patriotisnm, further efforts to shape behavior and finally provide motivation. Keywords: Patriotism, extracurricular, efforts.
{"title":"Upaya Pembina Ekstrakurikuler TNI-POLRI Dalam Menumbuhkan Sikap Patriotisme Siswa Di SMK KAL 1 Surabaya","authors":"Fanni Irsyadillah Fuadiyah, I. Suwanda","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p824-856","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p824-856","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Berkembangnya jaman dari tahun ke tahun memberikan beberapa dampak dalam kehidupan bangsa dan generasi muda Seperti masuknya budaya asing hal itu menyebabkan lunturnya sikap nasionalisme dan patriotisme, sehingga dibutuhkan suatu upaya agar generasi muda tetap memiliki sikap nasionaisme serta patriotisme seperti Ekstrakurikuler TNI-Polri yang ada di SMK KhususiAngkataniiLaut Surabaya. Tujuan pada penelitian untuk mengetahuiiiupaya apa yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler TNI-Polri dalam menumbuhkan sikap Patriotisme pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif.iiHasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukaniidemi meningkatkaniisikap patriotismeiisiswa melaluiiiekstrakurikuler antara lain: pertama memberikahan pemahaman dasar seperti menampilkan video perjuangan penjajah, kedua memberikan materi sehingga siswaiimemahami serta mengingatiidampak apa saja yang akan terjadi jika generasi muda tidak memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme, ketiga pembentukan perilaku dan yang keempat memberikan motivasi. \u0000Kata Kunci: Patriotisme, Ekstrakurikuler, Upaya . \u0000Abstract \u0000The development of the era from year has had several impacts on theiilifeiiof theiinationiiand the youngeriigeneration. For example, the inclusionof of foreign cultures has led to the loss of attitude of nationalism and Patriotism, so an effort is needed so that the younger generation still has an attitude of nationalsm and patriotsm such as the TNI-Polri extraculicullar the pattern in the special vocation school in Surabaya. Of this stududy was to find out what efforts were made by supervisiors at the TNI-Polri extraculicullar to foster an attitude of patriotism in students. Others, the first to provide basic understanding such as showing videos of colonial strugle, The second to provide materials so that students can understand and remember what impact will occur if the younger generation does not have this attitude. Nationalism and patriotisnm, further efforts to shape behavior and finally provide motivation. \u0000Keywords: Patriotism, extracurricular, efforts.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121752350","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-24DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p902-916
Ravena Nur Azizah, Oksiana Jatiningsih
Poligami merupakan praktik pernikahan dengan lebih dari satu isteri dan merupakan fenomena yang sudah ada sejak dulu di Indonesia. Praktik pernikahan poligami semakin marak diperbincangkan beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kampung Arab Surabaya. Latar belakang dilakukannya praktik pernikahan poligami pun beragam, baik alasan secara personal hingga dasar agama. Namun, persepsi masyarakat akan selalu berbeda. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui Kontruksi Masyarakat Kampung Arab terkait dengan pernikahan poligami berdasarkan agama dan Undang-undang yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian yakni kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang digunakan bersumber dari hasil wawancara dengan 5 Informan yaitu pemuda Kampung Arab dengan usia 17-40 tahun dan beragama Islam alasannya ingin mengetahui Kontruksi mereka dan apakah pemuda ini akan melakukan poligami. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontruksi seluruh informan tentang poligami sebagai pernikahan dengan lebih dari satu isteri yang dibolehkan dalam Islam. Meskipun poligami dibolehkan, mereka tidak memiliki rencana untuk berpoligami dalam jangka waktu panjang. Tidak satu pun informan yang melarang terjadinya poligami tapi poligami harus dilakukan sesuai dengan hukum yang ada. Ada beberapa alasan yang mendasari dilakukannya poligami. Diantaranya karena poligami dianggap sebagai ibadah. kepentingan lain (ingin memiliki keturunan /menambah keturunan), melayani syahat seksual dan keinginan untuk meningkatkan derajat wanita. Kata Kunci: Kontruksi, pernikahan poligami, Kampung Arab Surabaya. Abstract Polygamy is the practice of marriage with more than one wife. Is phenomenon that existed for a long time in Indonesia. The polygamous marriage practice is now increasingly being found in several areas in Indonesia, one of them being in the Kampung Arab Surabaya. The practice of polygamous marriages did for several reasons, both for personal reasons and for religious reasons. However, people's perceptions will always be different in response to this. Thisiistudyiiwasiiconducted with the aim of knowing the perceptions of the people in Kampung Arab related to polygamous marriages based on religion and applicable laws in Indonesia. The research was conducted using a qualitative method and a phenomenological approach. The data used are sourced from interviews with 5 informants , namely Arab Village youths aged 17-40 years because they want to hold their construction and wether these young people will carry out this research shows that the contruction of all informants about polygamy as more than one wife allowed The results show that all informants construct polygamy as marriage with more than one wife which is allowed in Islam although polygamy is allowed to plants polygamy in the long term. None of the informants are polygamy. But polygamy must be carried out in accordance with existing law. One of them is because polygamy is considered as worship. Other
{"title":"Konstruksi Pemuda Kampung Arab di Surabaya tentang Pernikahan Poligami","authors":"Ravena Nur Azizah, Oksiana Jatiningsih","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p902-916","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p902-916","url":null,"abstract":"Poligami merupakan praktik pernikahan dengan lebih dari satu isteri dan merupakan fenomena yang sudah ada sejak dulu di Indonesia. Praktik pernikahan poligami semakin marak diperbincangkan beberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kampung Arab Surabaya. Latar belakang dilakukannya praktik pernikahan poligami pun beragam, baik alasan secara personal hingga dasar agama. Namun, persepsi masyarakat akan selalu berbeda. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui Kontruksi Masyarakat Kampung Arab terkait dengan pernikahan poligami berdasarkan agama dan Undang-undang yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian yakni kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang digunakan bersumber dari hasil wawancara dengan 5 Informan yaitu pemuda Kampung Arab dengan usia 17-40 tahun dan beragama Islam alasannya ingin mengetahui Kontruksi mereka dan apakah pemuda ini akan melakukan poligami. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kontruksi seluruh informan tentang poligami sebagai pernikahan dengan lebih dari satu isteri yang dibolehkan dalam Islam. Meskipun poligami dibolehkan, mereka tidak memiliki rencana untuk berpoligami dalam jangka waktu panjang. Tidak satu pun informan yang melarang terjadinya poligami tapi poligami harus dilakukan sesuai dengan hukum yang ada. Ada beberapa alasan yang mendasari dilakukannya poligami. Diantaranya karena poligami dianggap sebagai ibadah. kepentingan lain (ingin memiliki keturunan /menambah keturunan), melayani syahat seksual dan keinginan untuk meningkatkan derajat wanita. \u0000Kata Kunci: Kontruksi, pernikahan poligami, Kampung Arab Surabaya. \u0000 \u0000Abstract \u0000Polygamy is the practice of marriage with more than one wife. Is phenomenon that existed for a long time in Indonesia. The polygamous marriage practice is now increasingly being found in several areas in Indonesia, one of them being in the Kampung Arab Surabaya. The practice of polygamous marriages did for several reasons, both for personal reasons and for religious reasons. However, people's perceptions will always be different in response to this. Thisiistudyiiwasiiconducted with the aim of knowing the perceptions of the people in Kampung Arab related to polygamous marriages based on religion and applicable laws in Indonesia. The research was conducted using a qualitative method and a phenomenological approach. The data used are sourced from interviews with 5 informants , namely Arab Village youths aged 17-40 years because they want to hold their construction and wether these young people will carry out this research shows that the contruction of all informants about polygamy as more than one wife allowed The results show that all informants construct polygamy as marriage with more than one wife which is allowed in Islam although polygamy is allowed to plants polygamy in the long term. None of the informants are polygamy. But polygamy must be carried out in accordance with existing law. One of them is because polygamy is considered as worship. Other ","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131843797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}