Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.26740/kmkn.v11n1.p96-113
Resti Wulansari, Oksiana Jatiningsih
Penelitian ini mengungkapkan tentang kampanye pernikahan usia anak di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan yaitu strategi desa dalam bagaimana upaya membangun kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan usia anak. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan strategi membangun kesadaran masyarakat dan pelaksanaan kampanye stop pernikahan usia anak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirojo kabupaten Pacitan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pendidikan Kritis Paulo Freire yang mengemukakan bahwa pembebasan terhadap kaum miskin yang buta huruf agar dapat membaca, kemudian memutuskan meningkatkannya menjadi kesadaran kritis (critical consciousness) atau penyadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada kasus pernikahan usia anak yang dimaksudkan penyadaran ialah memberikan pemahaman terhadap bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak dari aspek pendidikan, aspek ekonomi dan aspek kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan desain penelitian studi kritis atau penelitian kritis melibatkan peneliti secara langsung untuk ikut dalam pelaksanaan kegiatan kampanye stop pernikahan usia anak, yang berarti peneliti ikut melakukan penyadaran masyarakat terhadap pemahaman Undang-undang Perkawinan, Undang-undang Perlindungan Anak dan bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep conscientization atau mewujudkan penyadaran masyarakat yang fokusnya terhadap pendidikan hadap masalah (problem posing education) mengenai kasus pernikahan usia anak yaitu mewujudkan FGD berupa dialog antara masyarakat dengan narasumber agar penyadaran dapat berjalan maksimal dengan tujuan masyarakat tidak melakukan dan menolak adanya pernikahan usia anak, akan tetapi penyadaran yang dilakukan melalui FGD belum berjalan maksimal karena masih cenderung memberikan informasi dari satu pihak dan proses dialogis belum tercapai sesuai yang diharapkan. Kata kunci: strategi, kampanye, pernikahan usia anak
这项研究揭示了Sidomulyo街道Ngadirojo摄政中的童龄婚姻运动,这是一个村庄的战略,旨在建立人们对童龄婚姻的意识。该研究的目的是描述在Sidomulyo street of Ngadirojo Pacitan建立社区意识和实施童养女婚姻运动的战略。这项研究使用的理论是保罗•弗雷尔(paul Freire)的批判性教育理论,他认为,通过阅读对穷人的解放,将其提高为批判性意识或社会对所面临的问题的恢复。在儿童年龄段婚姻中,目的是要实现这一目标,让人们了解教育、经济和卫生方面的儿童婚姻所带来的危险。这项研究使用定性研究方法产生数据描述性研究设计和关键研究或批判性研究涉及执行人员直接参加竞选活动停止的婚姻年龄的孩子,意味着研究人员去做社会对婚姻法的理解方式,儿童保护法律和婚姻年龄的孩子造成的危险。研究结果表明,conscientization概念或实现对面向教育方式的社会焦点问题(问题posing education)关于婚姻年龄孩子的案子就是实现FGD的社会之间的对话和资料以便更好地方式最多能走路不做社会的目的,并拒绝任何婚姻年龄的孩子,但是通过FGD实现的途径还没有达到最大,因为它仍然倾向于提供来自一方的信息,并没有达到预期的验证过程。关键词:策略、竞选活动、孩子年龄婚姻
{"title":"Strategi Kampanye Stop Pernikahan Usia Anak Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan","authors":"Resti Wulansari, Oksiana Jatiningsih","doi":"10.26740/kmkn.v11n1.p96-113","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n1.p96-113","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengungkapkan tentang kampanye pernikahan usia anak di Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan yaitu strategi desa dalam bagaimana upaya membangun kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan usia anak. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan strategi membangun kesadaran masyarakat dan pelaksanaan kampanye stop pernikahan usia anak di desa Sidomulyo kecamatan Ngadirojo kabupaten Pacitan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Pendidikan Kritis Paulo Freire yang mengemukakan bahwa pembebasan terhadap kaum miskin yang buta huruf agar dapat membaca, kemudian memutuskan meningkatkannya menjadi kesadaran kritis (critical consciousness) atau penyadaran masyarakat terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada kasus pernikahan usia anak yang dimaksudkan penyadaran ialah memberikan pemahaman terhadap bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak dari aspek pendidikan, aspek ekonomi dan aspek kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dengan desain penelitian studi kritis atau penelitian kritis melibatkan peneliti secara langsung untuk ikut dalam pelaksanaan kegiatan kampanye stop pernikahan usia anak, yang berarti peneliti ikut melakukan penyadaran masyarakat terhadap pemahaman Undang-undang Perkawinan, Undang-undang Perlindungan Anak dan bahaya yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep conscientization atau mewujudkan penyadaran masyarakat yang fokusnya terhadap pendidikan hadap masalah (problem posing education) mengenai kasus pernikahan usia anak yaitu mewujudkan FGD berupa dialog antara masyarakat dengan narasumber agar penyadaran dapat berjalan maksimal dengan tujuan masyarakat tidak melakukan dan menolak adanya pernikahan usia anak, akan tetapi penyadaran yang dilakukan melalui FGD belum berjalan maksimal karena masih cenderung memberikan informasi dari satu pihak dan proses dialogis belum tercapai sesuai yang diharapkan. \u0000Kata kunci: strategi, kampanye, pernikahan usia anak","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"16 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114108194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.26740/kmkn.v11n1.p49-63
Febiana Wahyuni Fauziyah, W. Warsono
Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap nilai – nilai Pancasila dalam pembelajaran daring pada siswa di SMPN 1 Trowulan dan siswa SMPN 2 Trowulan kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Jenis penelitian yang diterapkan disini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampelnya yakni dengan menggunakan simple random sampling. Sampel yang dipakai di penelitian ini adalah siswa kelas VIII C dari SMPN 1 Trowulan dan siswa kelas VIII F SMPN 2 Trowulan. Pengumpulan datanya dengan menggunakan tes objektif untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap nilai – nilai Pancasila yang kemudian diberikan kepada siswa. Penelitian ini didasarkan pada taksonomi Anderson dan Krathwohl dan teori pemrosesan informasi. Hasil dari penelitian ini diketahui yakni tingkat pemahaman siswa terhadap nilai – nilai Pancasila dalam pembelajaran daring di SMPN 1 Trowulan dan SMPN 2 Trowulan Kabupaten Mojokerto berada pada predikat sangat rendah. Hal ini dibuktikan dari presentase terbanyak yang didapatkan dari masing – masing sekolah dari SMPN 1 Trowulan presentase sebesar 64% yang berada berada pada predikat sangat rendah. SMPN 2 Trowulan presentase yang didapatkan sebesar 48% berada pada predikat sangat rendah. Kemudian, dari SMPN 1 Trowulan diketahui terdapat total 85% siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan, dari SMPN 2 Trowulan diketahui terdapat total 69% siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kata Kunci: Pemahaman, Nilai – nilai Pancasila, Pembelajaran Daring.
本研究的目的是了解学生对价值的理解程度——三贺兰1学生在线学习的潘卡西拉价值,以及东爪哇省Mojokerto区(Mojokerto area of tromplan)学生在网上学习的价值。这里应用的研究类型是一种定量描述性的研究,采用简单的随机抽样技术。本研究采用的样本为八年级C班的SMPN 1年级学生和八年级F级SMPN 2年级学生。通过客观测试来衡量学生对价值的理解水平——即后来给予学生的潘纳西拉分数。本研究基于安德森和克瑟沃尔的分类学和信息处理理论。这项研究的结果是,学生在SMPN 1 Trowulan和SMPN 2 tromlan area Mojokerto的在线学习成绩非常低。这是SMPN 1年级每个学校获得的比例的最高证明——64%的比例处于非常低的评级。获得的SMPN 2个四分之一比例非常低。后来,在特鲁巴兰的SMPN 1网站上,85%的学生还没有达到最低最低的智商标准。然而,据了解,在SMPN 2 Trowulan中,总有69%的学生没有达到最低的总智商标准(公里)。关键词:理解、价值——潘卡西拉价值、在线学习。
{"title":"Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembelajaran Daring di SMPN 1 dan 2 Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto","authors":"Febiana Wahyuni Fauziyah, W. Warsono","doi":"10.26740/kmkn.v11n1.p49-63","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n1.p49-63","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap nilai – nilai Pancasila dalam pembelajaran daring pada siswa di SMPN 1 Trowulan dan siswa SMPN 2 Trowulan kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Jenis penelitian yang diterapkan disini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampelnya yakni dengan menggunakan simple random sampling. Sampel yang dipakai di penelitian ini adalah siswa kelas VIII C dari SMPN 1 Trowulan dan siswa kelas VIII F SMPN 2 Trowulan. Pengumpulan datanya dengan menggunakan tes objektif untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap nilai – nilai Pancasila yang kemudian diberikan kepada siswa. Penelitian ini didasarkan pada taksonomi Anderson dan Krathwohl dan teori pemrosesan informasi. Hasil dari penelitian ini diketahui yakni tingkat pemahaman siswa terhadap nilai – nilai Pancasila dalam pembelajaran daring di SMPN 1 Trowulan dan SMPN 2 Trowulan Kabupaten Mojokerto berada pada predikat sangat rendah. Hal ini dibuktikan dari presentase terbanyak yang didapatkan dari masing – masing sekolah dari SMPN 1 Trowulan presentase sebesar 64% yang berada berada pada predikat sangat rendah. SMPN 2 Trowulan presentase yang didapatkan sebesar 48% berada pada predikat sangat rendah. Kemudian, dari SMPN 1 Trowulan diketahui terdapat total 85% siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan, dari SMPN 2 Trowulan diketahui terdapat total 69% siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). \u0000Kata Kunci: Pemahaman, Nilai – nilai Pancasila, Pembelajaran Daring.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124082199","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.26740/kmkn.v11n1.p32-48
Yohana Ervina Widyanti, Oksiana Jatiningsih
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam mencegah pergaulan bebas anaknya di Desa Sudimoro Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Fokus dalam penelitian ini adalah tindakan dan ucapan yang dilakukan orang tua saat menjalankan fungsinya dalam rangka mencegah keterlibatan atau peluang keterlibatan anaknya dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas remaja yang dimaksudkan adalah remaja yang pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah atau seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan mabuk-mabukan. Landasan teori yang digunakan adalah teori peran Biddle & Thomas terdiri atas beberapa indikator yakni harapan, norma, wujud perilaku, penilaian dan sanksi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Informan penelitian ini adalah enam orang tua yang memiliki anak remaja berusia 13 sampai 15 tahun dan tidak terlibat pergaulan bebas. Orang tua dalam penelitian ini adalah yang salah satunya bekerja (ayah bekerja sedangkan ibu tidak bekerja). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian orang tua dalam mencegah pergaulan bebas anaknya dan untuk kesadaran dan tanggung jawab pribadi anak dengan meletakkan pondasi agama sebagai pendidikan utama bagi anak dalam mencegah pergaulan bebas, memanfaatkan waktu luang anak dengan aktivitas pengembangan bakat minat, menerapkan batasan waktu ke luar rumah sebagai bentuk pengawasan dan pengontrolan pergaulan anak dan menjelaskan bahaya pergaulan bebas sebagai pembekalan diri bagi anak. Hanya saja dalam menjelaskan bahaya pergaulan bebas terdapat perbedaan anak perempuan lebih diingatkan bahaya seks bebas sedangkan anak laki-laki diingatkan agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan mabuk-mabukan. Kata Kunci: Peran, orang tua, pergaulan bebas remaja.
{"title":"Peran Orang Tua dalam Mencegah Pergaulan Bebas Anaknya Desa Sudimoro Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo","authors":"Yohana Ervina Widyanti, Oksiana Jatiningsih","doi":"10.26740/kmkn.v11n1.p32-48","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n1.p32-48","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan peran orang tua dalam mencegah pergaulan bebas anaknya di Desa Sudimoro Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo. Fokus dalam penelitian ini adalah tindakan dan ucapan yang dilakukan orang tua saat menjalankan fungsinya dalam rangka mencegah keterlibatan atau peluang keterlibatan anaknya dalam pergaulan bebas. Pergaulan bebas remaja yang dimaksudkan adalah remaja yang pernah melakukan hubungan seksual di luar nikah atau seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan mabuk-mabukan. Landasan teori yang digunakan adalah teori peran Biddle & Thomas terdiri atas beberapa indikator yakni harapan, norma, wujud perilaku, penilaian dan sanksi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Informan penelitian ini adalah enam orang tua yang memiliki anak remaja berusia 13 sampai 15 tahun dan tidak terlibat pergaulan bebas. Orang tua dalam penelitian ini adalah yang salah satunya bekerja (ayah bekerja sedangkan ibu tidak bekerja). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dan observasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian orang tua dalam mencegah pergaulan bebas anaknya dan untuk kesadaran dan tanggung jawab pribadi anak dengan meletakkan pondasi agama sebagai pendidikan utama bagi anak dalam mencegah pergaulan bebas, memanfaatkan waktu luang anak dengan aktivitas pengembangan bakat minat, menerapkan batasan waktu ke luar rumah sebagai bentuk pengawasan dan pengontrolan pergaulan anak dan menjelaskan bahaya pergaulan bebas sebagai pembekalan diri bagi anak. Hanya saja dalam menjelaskan bahaya pergaulan bebas terdapat perbedaan anak perempuan lebih diingatkan bahaya seks bebas sedangkan anak laki-laki diingatkan agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas seperti seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan mabuk-mabukan. \u0000Kata Kunci: Peran, orang tua, pergaulan bebas remaja. \u0000 ","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130801367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.26740/kmkn.v11n1.p16-31
Diba Sofinadya, W. Warsono
Penelitian ini ditulis guna memberikan gambaran praktik toleransi kehidupan beragama pada masyarakat etnis tionghoa di Surabaya dengan menggunakan teori dari Berkson yakni teori cultural pluralism : mosaic analogy yang mengedepankan kebebasan dalam berbudaya. Metode yang digunakan yakni metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data secara wawancara diharapkan dapat menjelaskan dengan detail fakta yang ada di lapangan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang merupakan masyarakat wilayah kampung Pecinan yang memenuhi karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti. Hasil penelitian kemudian membuktikan bahwa praktik toleransi beragama pada masyarakat etnis tionghoa di Surabaya sudah mencapai tahap demokratis ditandai dengan berbagai praktik toleransi baik dalam lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat. Pengaruh terwujudnya Praktik Toleransi yang baik ini tidak luput dari kesamaan budaya dan Etnis. Praktik Toleransi ini diwujudkan dalam perilaku masyarakat yang saling menghargai perbedaan agama yang ada, seperti halnya tidak berdebat secara berlarut apabila terjadi perbedaan pendapat atas agama yang mereka anut. Dilain sisi, toleransi yang diterapkan dalam beragama tersebut juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan masyarakat Kata Kunci : toleransi, etnis tionghoa, agama.
{"title":"Praktik Toleransi Kehidupan Beragama pada Masyarakat Etnis Tionghoa di Kota Surabaya","authors":"Diba Sofinadya, W. Warsono","doi":"10.26740/kmkn.v11n1.p16-31","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n1.p16-31","url":null,"abstract":"Penelitian ini ditulis guna memberikan gambaran praktik toleransi kehidupan beragama pada masyarakat etnis tionghoa di Surabaya dengan menggunakan teori dari Berkson yakni teori cultural pluralism : mosaic analogy yang mengedepankan kebebasan dalam berbudaya. Metode yang digunakan yakni metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan teknik pengumpulan data secara wawancara diharapkan dapat menjelaskan dengan detail fakta yang ada di lapangan. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang merupakan masyarakat wilayah kampung Pecinan yang memenuhi karakteristik yang dibutuhkan oleh peneliti. Hasil penelitian kemudian membuktikan bahwa praktik toleransi beragama pada masyarakat etnis tionghoa di Surabaya sudah mencapai tahap demokratis ditandai dengan berbagai praktik toleransi baik dalam lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat. Pengaruh terwujudnya Praktik Toleransi yang baik ini tidak luput dari kesamaan budaya dan Etnis. Praktik Toleransi ini diwujudkan dalam perilaku masyarakat yang saling menghargai perbedaan agama yang ada, seperti halnya tidak berdebat secara berlarut apabila terjadi perbedaan pendapat atas agama yang mereka anut. Dilain sisi, toleransi yang diterapkan dalam beragama tersebut juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan masyarakat \u0000Kata Kunci : toleransi, etnis tionghoa, agama.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134277727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-20DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1069-1084
Siti Nur Safira Maulidiyah, Agus Satmoko Adi
Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan penanaman nilai karakter nasionalisme melalui pembelajaran PPKn pada peserta didik MAN 1 Gresik. Penelitian ini memakai metode pendekatan kualitatif deskriptif. Guru PPKn sebagai subjek penelitian. Data diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan keputusan. Penelitian ini memakai teori dari Albert Bandura. Bandura menyebutkan bahwa proses yang mempengaruhi belajar observasional yaitu perhatian, mengingat, perilaku dan motivasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa penanaman nilai nasionalisme melalui pembelajaran PPKn dengan beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan penanaman nilai nasionalisme yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pelaksanaan penanaman nilai nasionalisme pada kegiatan pembelajaran, dilakukan pada kegiatan pendahuluan seperti berdoa dan menyanyikan lagu nasionalisme bersama-sama. Kegiatan inti, dilakukan dengan menyampaikan materi yang berkaitan dengan nilai nasionalisme, memotivasi peserta didik untuk selalu memiliki nilai nasionalisme, melakukan diskusi bersama-sama untuk melatih sikap kerja sama, toleransi, dan menghargai pendapat, kemudian membahas bersama-sama hasil diskusi tersebut. Kegiatan penutup, menyimpulkan bersama-sama, dan memberi penguatan materi yang telah dipelajari. Tidak lupa memberikan pesan untuk selalu memiliki sikap nasionalisme. Pada tahap evaluasi penanaman nilai nasionalisme, dapat dilihat dari tidak ada kendala dalam penanaman nilai nasionalisme dan sudah terlaksana dengan baik. Kata Kunci: Penanaman, Nilai Nasionalisme, Pembelajaran PPKn.
{"title":"PENANAMAN NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER PADA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 GRESIK","authors":"Siti Nur Safira Maulidiyah, Agus Satmoko Adi","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p1069-1084","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p1069-1084","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan penanaman nilai karakter nasionalisme melalui pembelajaran PPKn pada peserta didik MAN 1 Gresik. Penelitian ini memakai metode pendekatan kualitatif deskriptif. Guru PPKn sebagai subjek penelitian. Data diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan keputusan. Penelitian ini memakai teori dari Albert Bandura. Bandura menyebutkan bahwa proses yang mempengaruhi belajar observasional yaitu perhatian, mengingat, perilaku dan motivasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa penanaman nilai nasionalisme melalui pembelajaran PPKn dengan beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan penanaman nilai nasionalisme yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pelaksanaan penanaman nilai nasionalisme pada kegiatan pembelajaran, dilakukan pada kegiatan pendahuluan seperti berdoa dan menyanyikan lagu nasionalisme bersama-sama. Kegiatan inti, dilakukan dengan menyampaikan materi yang berkaitan dengan nilai nasionalisme, memotivasi peserta didik untuk selalu memiliki nilai nasionalisme, melakukan diskusi bersama-sama untuk melatih sikap kerja sama, toleransi, dan menghargai pendapat, kemudian membahas bersama-sama hasil diskusi tersebut. Kegiatan penutup, menyimpulkan bersama-sama, dan memberi penguatan materi yang telah dipelajari. Tidak lupa memberikan pesan untuk selalu memiliki sikap nasionalisme. Pada tahap evaluasi penanaman nilai nasionalisme, dapat dilihat dari tidak ada kendala dalam penanaman nilai nasionalisme dan sudah terlaksana dengan baik. \u0000Kata Kunci: Penanaman, Nilai Nasionalisme, Pembelajaran PPKn.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116496298","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-20DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1068-1082
Yulda Cahyaning Utami, Harmanto Harmanto
The purpose of this study was to describe the strategies, obstacles, and solutions of civics teachers in shaping the responsibility character of students through hybrid learning at SMP Negeri 9 Surabaya. This study uses a qualitative approch with a descriptive method. The informants in this study were three people, one teacher and two student of VII class. The data analysis of this research refers to the Miles and Huberman model which includes data collection, data reduction, and drawing conclusions based on Thomas Lickona’s character theory, namely moral knowledge (moral knowing), moral feeling (moral feeling), adn moral action (moral action) related to each other. The results showed that the character building of students’ responsibility in SMP Negeri 9 Surabaya was carried out by civic teachers through first, providing student learning motivation by providing understanding of student material, creating learning content and giving attention to students in receiving and doing assignments. Second, through examples of good habits including the teacher as a role model and habituation both before and after learning. Third, helping students learn from mistakes through punishment and self evaluation. The obstacles experienced by civic teachers in implementing this strategy stem from students’ social and economic factors, the live event learning policy for a maximum of four hours, and school policies that require parents to drop off and pick up students during live event learning. The solutions provided to overcome these obstacles are by providing device loans to students, tolerating delays in participating in learning and collecting assignments, as well as utilizing time in learning Keywords: Responsibility character, learning, Hybrid learning.
{"title":"PEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PPKn SECARA HYBRID LEARNING DI SMP NEGERI 9 SURABAYA","authors":"Yulda Cahyaning Utami, Harmanto Harmanto","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p1068-1082","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p1068-1082","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to describe the strategies, obstacles, and solutions of civics teachers in shaping the responsibility character of students through hybrid learning at SMP Negeri 9 Surabaya. This study uses a qualitative approch with a descriptive method. The informants in this study were three people, one teacher and two student of VII class. The data analysis of this research refers to the Miles and Huberman model which includes data collection, data reduction, and drawing conclusions based on Thomas Lickona’s character theory, namely moral knowledge (moral knowing), moral feeling (moral feeling), adn moral action (moral action) related to each other. The results showed that the character building of students’ responsibility in SMP Negeri 9 Surabaya was carried out by civic teachers through first, providing student learning motivation by providing understanding of student material, creating learning content and giving attention to students in receiving and doing assignments. Second, through examples of good habits including the teacher as a role model and habituation both before and after learning. Third, helping students learn from mistakes through punishment and self evaluation. The obstacles experienced by civic teachers in implementing this strategy stem from students’ social and economic factors, the live event learning policy for a maximum of four hours, and school policies that require parents to drop off and pick up students during live event learning. The solutions provided to overcome these obstacles are by providing device loans to students, tolerating delays in participating in learning and collecting assignments, as well as utilizing time in learning \u0000Keywords: Responsibility character, learning, Hybrid learning.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117011328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-19DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1053-1067
Chofifani Rochmawati, Harmanto Harmanto
Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan strategi guru PPKn dalam penguatan nasionalisme dan hasil yang telah diperoleh dari penguatan nasionalisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian berada di SMP Negeri 3 Surabaya tepatnya di jalan praban no. 3 Surabaya. Sumber data penelitian dibagi dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah guru PPKn kelas VII yaitu Bapak Angga, sedangkan sumber data sekunder adalah perilaku peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa strategi guru PPKn dalam penguatan nasionalisme dilakukan dengan menyisipkan nasionalisme pada materi pembelajaran PPKn kelas VII melalui metode discovery learning, pemberian tugas, ceramah, dan diskusi. Penguatan nasionalisme juga didukung dengan berlakunya budaya kelas seperti berdo’a bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, membacakan teks pancasila, menerapkan reward dan punishmen, serta guru memberikan keteladanan kepada peserta didik. Kegiatan diluar pembelajaran PPKn yang juga mendukung penguatan nasionalisme yaitu ekstrakurikuler paskibraka, pramuka, seni karawitan, tari tradisional, area-area menarik yang berada di wilayah sekolah SMP Negeri 3 Surabaya seperti lorong kebangsaan, vertical garden, school farming, dan Javanese zone. Peserta didik kelas VII yang awalnya tidak mencerminkan sikap nasionalisme setelah belajar dalam pelajaran PPKn dan melakukan budaya kelas menjadi memiliki sikap nasionalisme. Hasil dari pemberlakuan strategi penguatan nasionalisme menunjukkan bahwa peserta didik yang awalnya tidak hafal lagu kebangsaan dan Pancasila menjadi hafal dan terbiasa dengan budaya sekolah yang mewajibkan peserta didik bersikap nasionalisme. Kata Kunci: strategi penguatan, karakter nasionalisme, PPKn
研究的目的是描述PPKn教师在培养民族主义方面的策略,以及从强化民族主义中获得的结果。本研究采用的方法是描述性质的研究方法。该研究地点位于普拉班街3号的SMP Negeri 3泗水。3泗水。研究数据来源分为两种主要和次要数据来源。原始数据来源是昂加神父七年级的PPKn教师,而次要数据来源是学习者行为。采用访谈、观察和记录等数据收集技术。分析数据的技术包括数据还原、数据展示和结论。这项研究发现,PPKn教师在强化民族主义方面的策略是通过探索学习、分配任务、演讲和讨论方法将民族主义融入七年级学习材料中。强化民族主义还得到了支持,如联合祈祷、印度尼西亚国歌、阅读潘卡西拉文本、实施奖励和惩罚,以及教师为学习者树立榜样。PPKn以外的活动也支持强化民族主义:课外paskibraka、童子军、空手道艺术、传统舞蹈、泗水国立初中3区有趣的地方,如国道、vertical garden、school farming和Javanese zone。七年级的学习者在学习了PPKn课程和文化课后没有反映出民族主义精神,因此产生了民族主义态度。实行强化民族主义战略的结果表明,那些不熟悉国歌和潘卡西拉的学习者已经学会了一种需要学生民族主义的学校文化。关键词:强化策略,角色主义,PPKn
{"title":"STRATEGI GURU PPKn DALAM PENGUATAN KARAKTER NASIONALISME PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SURABAYA","authors":"Chofifani Rochmawati, Harmanto Harmanto","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p1053-1067","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p1053-1067","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan strategi guru PPKn dalam penguatan nasionalisme dan hasil yang telah diperoleh dari penguatan nasionalisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian berada di SMP Negeri 3 Surabaya tepatnya di jalan praban no. 3 Surabaya. Sumber data penelitian dibagi dua yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah guru PPKn kelas VII yaitu Bapak Angga, sedangkan sumber data sekunder adalah perilaku peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa strategi guru PPKn dalam penguatan nasionalisme dilakukan dengan menyisipkan nasionalisme pada materi pembelajaran PPKn kelas VII melalui metode discovery learning, pemberian tugas, ceramah, dan diskusi. Penguatan nasionalisme juga didukung dengan berlakunya budaya kelas seperti berdo’a bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya, membacakan teks pancasila, menerapkan reward dan punishmen, serta guru memberikan keteladanan kepada peserta didik. Kegiatan diluar pembelajaran PPKn yang juga mendukung penguatan nasionalisme yaitu ekstrakurikuler paskibraka, pramuka, seni karawitan, tari tradisional, area-area menarik yang berada di wilayah sekolah SMP Negeri 3 Surabaya seperti lorong kebangsaan, vertical garden, school farming, dan Javanese zone. Peserta didik kelas VII yang awalnya tidak mencerminkan sikap nasionalisme setelah belajar dalam pelajaran PPKn dan melakukan budaya kelas menjadi memiliki sikap nasionalisme. Hasil dari pemberlakuan strategi penguatan nasionalisme menunjukkan bahwa peserta didik yang awalnya tidak hafal lagu kebangsaan dan Pancasila menjadi hafal dan terbiasa dengan budaya sekolah yang mewajibkan peserta didik bersikap nasionalisme. \u0000Kata Kunci: strategi penguatan, karakter nasionalisme, PPKn","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115855893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-12DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1038-1052
Hilda Rizma Maulidyah, L. Listyaningsih
Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peran dan strategi komunitas Save Street Child Sidoarjo untuk membangun nilai karakter gotong royong pada anak jalanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan penelitian ini berjumlah enam orang yang terdiri dari ketua komunitas, tiga orang volunteer, dan dua anak jalanan komunitas Save Street Child Sidoarjo. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Lokasi penelitian Kelurahan Lemah Putro, Kab. Sidoarjo. Penelitian yang dilakukan memiliki fokus pada peran dan strategi komunitas Save Street Child Sidoarjo untuk membangun nilai karakter gotong royong. Nilai karakter gotong royong dalam penelitian ini adalah nilai tolong menolong, nilai anti diskriminasi dan nilai anti kekerasan. Hasil dari penelitian tentang peran dan strategi komunitas Save Street Child Sidoarjo untuk membangun nilai karakter gotong royong diperlihatkan melalui peran pendidik dan peran fasilitator. Peran pendidik dari komunitas Save Street Child Sidoarjo ditunjukkan melalui peningkatan kesadaran dan memberikan informasi kepada anak jalanan. Sedangkan, peran fasilitator dari komunitas Save Street Child Sidoarjo dilakukan dengan cara mengatur secara lisan dan komunikasi personal kepada orang tua anak jalanan. Sedangkan, strategi yang dilakukan oleh komunitas Save Street Child Sidoarjo dalam membangun nilai karakter gotong royong adalah menggunakan pendekatan persuasif. Dalam hal ini dilakukan dengan cara mengarahkan, membimbing dan menciptakan lingkungan komunitas dengan nyaman. Kata Kunci: peran, komunitas Save Street Child Sidoarjo, gotong royong.
{"title":"PERAN DAN STRATEGI KOMUNITAS SAVE STREET CHILD SIDOARJO UNTUK MEMBANGUN NILAI KARAKTER GOTONG ROYONG PADA ANAK JALANAN","authors":"Hilda Rizma Maulidyah, L. Listyaningsih","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p1038-1052","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p1038-1052","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peran dan strategi komunitas Save Street Child Sidoarjo untuk membangun nilai karakter gotong royong pada anak jalanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan penelitian ini berjumlah enam orang yang terdiri dari ketua komunitas, tiga orang volunteer, dan dua anak jalanan komunitas Save Street Child Sidoarjo. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Lokasi penelitian Kelurahan Lemah Putro, Kab. Sidoarjo. Penelitian yang dilakukan memiliki fokus pada peran dan strategi komunitas Save Street Child Sidoarjo untuk membangun nilai karakter gotong royong. Nilai karakter gotong royong dalam penelitian ini adalah nilai tolong menolong, nilai anti diskriminasi dan nilai anti kekerasan. Hasil dari penelitian tentang peran dan strategi komunitas Save Street Child Sidoarjo untuk membangun nilai karakter gotong royong diperlihatkan melalui peran pendidik dan peran fasilitator. Peran pendidik dari komunitas Save Street Child Sidoarjo ditunjukkan melalui peningkatan kesadaran dan memberikan informasi kepada anak jalanan. Sedangkan, peran fasilitator dari komunitas Save Street Child Sidoarjo dilakukan dengan cara mengatur secara lisan dan komunikasi personal kepada orang tua anak jalanan. Sedangkan, strategi yang dilakukan oleh komunitas Save Street Child Sidoarjo dalam membangun nilai karakter gotong royong adalah menggunakan pendekatan persuasif. Dalam hal ini dilakukan dengan cara mengarahkan, membimbing dan menciptakan lingkungan komunitas dengan nyaman. \u0000Kata Kunci: peran, komunitas Save Street Child Sidoarjo, gotong royong.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"343 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115236542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-06DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1022-1037
Nurmarlina Siregar, L. Listyaningsih
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam lingkup rumah tangga oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun tahun 2019-2020. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori penanggulangan kejahatan yang dikemukakan oleh G.F Hoefnagels. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam pada para informan, pengamatan, penelusuran secara langsung dan data pendukung berupa buku tahunan tentang kasus kekerasan pada perempuan dan anak dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan dan anak menjadi masalah yang sejauh ini belum ditemukan penyelesainnya. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun menerapkan sejumlah langkah pencegahan dengan melakukan sosialisasi terhadap kelompok dewasa dan anak. Tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan gambaran mengenai bahaya dari kekerasan dalam rumah tangga, sehingga diharapkan korban ataupun masyarakat dapat lebih meningkatkan kesadaran untuk melaporkan adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan bentuk penanganan kekerasan yang dilakukan pasca kekerasan terjadi ialah dengan membentuk Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) yang secara khusus menangani pengaduan kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak yang dilakukan melalui : (1) pengaduan langsung; (2) pengaduan tidak langsung; (3) penjangkauan; (4) rujukan sebagai tindak lanjut penanganan korban; (5) dan pemantauan korban yang dirujuk. Kata Kunci: pencegahan, penanganan, kekerasan perempuan, anak.
{"title":"UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM LINGKUP RUMAH TANGGA","authors":"Nurmarlina Siregar, L. Listyaningsih","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p1022-1037","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p1022-1037","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam lingkup rumah tangga oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun tahun 2019-2020. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori penanggulangan kejahatan yang dikemukakan oleh G.F Hoefnagels. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam pada para informan, pengamatan, penelusuran secara langsung dan data pendukung berupa buku tahunan tentang kasus kekerasan pada perempuan dan anak dari Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan dan anak menjadi masalah yang sejauh ini belum ditemukan penyelesainnya. Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun menerapkan sejumlah langkah pencegahan dengan melakukan sosialisasi terhadap kelompok dewasa dan anak. Tujuan sosialisasi adalah untuk memberikan gambaran mengenai bahaya dari kekerasan dalam rumah tangga, sehingga diharapkan korban ataupun masyarakat dapat lebih meningkatkan kesadaran untuk melaporkan adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga. Sedangkan bentuk penanganan kekerasan yang dilakukan pasca kekerasan terjadi ialah dengan membentuk Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) yang secara khusus menangani pengaduan kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan dan anak yang dilakukan melalui : (1) pengaduan langsung; (2) pengaduan tidak langsung; (3) penjangkauan; (4) rujukan sebagai tindak lanjut penanganan korban; (5) dan pemantauan korban yang dirujuk. \u0000Kata Kunci: pencegahan, penanganan, kekerasan perempuan, anak. \u0000 ","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"161 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127288935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-06DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1007-1021
Strategi Guru, D. Meningkatkan, Sikap Nasionalisme Melalui, Pembelajaran Pendidikan, P. Kewarganegaraan, D. Sman, Ngadirojo Pacitan, Maya Desi Wijayanti, I. Suwanda
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi yang diterapkan oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Ngadirojo dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa melalui pembelajaran PPKn beserta hambatannya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode dekskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari guru PPKn SMA Negeri 1 Ngadirojo. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan penentuan indikator, tujuan, model pembelajaran dan media ajar. Selain itu juga dengan melibatkan siswa dalam kegiatan di luar kelas dengan beberapa ketentuan. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru PPKn menerapkan sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang sebelumnya telah dirancang hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan di kelas. Guru juga melakukan praktek pembiasaan seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai proses pembelajaran. Guru melakukan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran, pada saat tengah semester dan akhir semester. Evaluasi berdasarkan nilai harian berupa pop quiz, ujian tengah semester dan ujian akhir semester, sedangkan untuk mengukur keberhasilan dari penerapan strategi adalah dengan melihat perubahan sikap dan respon siswa yang didasarkan pada indikator capaian. Terdapat beberapa hambatan dalam penerapan strategi diantaranya adalah, kondisi kelas yang tidak kondusif, keterbatasan kegiatan siswa di luar kelas yang dapat diikuti, kurangnya konsentrasi belajar, dan kurangnya antusias siswa. Kata Kunci: strategi, guru PPKn, nasionalisme.
{"title":"STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN SIKAP NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMAN 1 NGADIROJO PACITAN","authors":"Strategi Guru, D. Meningkatkan, Sikap Nasionalisme Melalui, Pembelajaran Pendidikan, P. Kewarganegaraan, D. Sman, Ngadirojo Pacitan, Maya Desi Wijayanti, I. Suwanda","doi":"10.26740/kmkn.v10n4.p1007-1021","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v10n4.p1007-1021","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi yang diterapkan oleh guru PPKn SMA Negeri 1 Ngadirojo dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa melalui pembelajaran PPKn beserta hambatannya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode dekskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari guru PPKn SMA Negeri 1 Ngadirojo. Lokasi penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngadirojo, Kabupaten Pacitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan penentuan indikator, tujuan, model pembelajaran dan media ajar. Selain itu juga dengan melibatkan siswa dalam kegiatan di luar kelas dengan beberapa ketentuan. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru PPKn menerapkan sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang sebelumnya telah dirancang hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan di kelas. Guru juga melakukan praktek pembiasaan seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum memulai proses pembelajaran. Guru melakukan evaluasi pada setiap akhir pembelajaran, pada saat tengah semester dan akhir semester. Evaluasi berdasarkan nilai harian berupa pop quiz, ujian tengah semester dan ujian akhir semester, sedangkan untuk mengukur keberhasilan dari penerapan strategi adalah dengan melihat perubahan sikap dan respon siswa yang didasarkan pada indikator capaian. Terdapat beberapa hambatan dalam penerapan strategi diantaranya adalah, kondisi kelas yang tidak kondusif, keterbatasan kegiatan siswa di luar kelas yang dapat diikuti, kurangnya konsentrasi belajar, dan kurangnya antusias siswa. \u0000Kata Kunci: strategi, guru PPKn, nasionalisme.","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"87 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114001058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}