Kemampuan berpikir kritis dan kreatif merupakan aspek penting untuk mengembangkan potensi individu di era globalisasi. Untuk meningkatkan keterampilan tersebut, Program Kegiatan Budaya Literasi dilaksanakan dengan pendekatan inovatif dan menarik yang disebut WAK PIJAR (Waktu Belajar Aktif Pontianak). Tujuan dari program ini adalah mengajak anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan membaca dan menulis, dengan fokus pada peningkatan berpikir kritis dan berpikir kreatif. Melalui WAK PIJAR, anak diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan membaca, menulis, dan diskusi yang merangsang berpikir kritis serta mendorong imajinasi dan kreativitas. Kegiatan WAK PIJAR disampaikan secara terencana dan terstruktur dengan melibatkan anak dalam diskusi kelompok, analisis teks dan penulisan kreatif. Selain itu, ada demonstrasi dan permainan yang merangsang cara berpikir inovatif. Hasil dari program WAK PIJAR adalah anak-anak yang mengikuti kegiatan ini mengalami kemampuan berpikir kritis dan kreatifnya.
{"title":"BUDAYA LITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MELALUI KEGIATAN WAKPIJAR","authors":"Anggi Dwi Pratiwi, Apriadi Marki Kusuma, Erika Feranda, Ilma Al-Islami, Kresensius Ericson","doi":"10.52060/jppm.v4i2.1251","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i2.1251","url":null,"abstract":"Kemampuan berpikir kritis dan kreatif merupakan aspek penting untuk mengembangkan potensi individu di era globalisasi. Untuk meningkatkan keterampilan tersebut, Program Kegiatan Budaya Literasi dilaksanakan dengan pendekatan inovatif dan menarik yang disebut WAK PIJAR (Waktu Belajar Aktif Pontianak). Tujuan dari program ini adalah mengajak anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan membaca dan menulis, dengan fokus pada peningkatan berpikir kritis dan berpikir kreatif. Melalui WAK PIJAR, anak diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan membaca, menulis, dan diskusi yang merangsang berpikir kritis serta mendorong imajinasi dan kreativitas. Kegiatan WAK PIJAR disampaikan secara terencana dan terstruktur dengan melibatkan anak dalam diskusi kelompok, analisis teks dan penulisan kreatif. Selain itu, ada demonstrasi dan permainan yang merangsang cara berpikir inovatif. Hasil dari program WAK PIJAR adalah anak-anak yang mengikuti kegiatan ini mengalami kemampuan berpikir kritis dan kreatifnya.
","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135902040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di SMA Alkhairat Kota Ternate. Permasalahan mitra yakni (1) Guru mengalami hambatan dalam proses pembelajaran jarak jauh (online); (2) Jaringan internet kurang maksimal sehingga menjadi penghambat dalam evaluasi pembelajaran online; (3) Kurang menggunakan aplikasi media pembelajaran belum di manfaatkan dengan maksimal; dan (4) Guru mengalami kesulitan ketika guru menggunakan aplikasi karena kurang pengetahuan guru terhadap aplikasi yang gunakan. PKM ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi mitra yaitu Guru SMA Alhairat Kota Ternate untuk meningkatkan kemampuan penggunaan aplikasi dalam pembelajaran. Metode pelaksanaan PKM dilakukan dengan: (1) Pemberian materi tentang Geogebra, (2) Praktik pembelajaran dengan Aplikasi Geogebra dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, (3) evaluasi dan pendampingan. Hasil PKM yang dijalankan yakni (1) Workshop Pemanfaatan Media Geogebra telah mampu meningkatkan Kemampuan Guru Sma Alhairat Kota Ternate di Aula SMA Alkhairat. Peserta yang mengikuti sebanyak 26 orang guru. Hasil lembar respons peserta menyatakan hasil sebesar dengan sangat baik; dan (2) Workshop Pemanfaatan Media Geogebra telah mampu meningkatkan Kemampuan Guru Sma Alhairat Kota Ternate seperti ini harus terus dilakukan agar meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media GeoGebra dalam pembelajaran, terutama bagi guru matematika sehingga dalam pembelajaran memiliki variasi dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi
这种对公众的奉献是在特内特的阿尔哈利特高中进行的。合作伙伴问题是(1)教师在远程学习过程(在线)遇到障碍;(2)互联网网络的最大值较低,因此成为在线学习评估的障碍;(3)学习媒体应用的较少被充分利用;(4)教师因教师不了解所使用的应用程序而使用应用程序时遇到困难。PKM的目标是为其高中教师Alhairat Ternate提供解决方案,以提高应用程序在学习中的使用能力。PKM实施方法包括:(1)关于Geogebra的资料给予,(2)在进行学习评估方面的学习实践,(3)评估和辅导。运行的PKM结果(1)媒体地理应用工作坊提高了Alhairat city Ternate高中教师在Alkhairat高中礼堂的能力。参加了26名教师的选拔。参加者答题纸的结果很好地说明了结果;(2) Geogebra媒体利用工作坊已经能够提高高中教师在学习中的能力,特别是对于数学教师来说,提高教师在学习中利用地理媒介的能力,从而在学习中使用基于技术的学习媒介有很大的不同
{"title":"WORKSHOP PEMANFAATAN MEDIA GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA ALHAIRAT KOTA TERNATE","authors":"Hery Suharna, In Hi Abdullah","doi":"10.52060/jppm.v4i2.1201","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i2.1201","url":null,"abstract":"Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di SMA Alkhairat Kota Ternate. Permasalahan mitra yakni (1) Guru mengalami hambatan dalam proses pembelajaran jarak jauh (online); (2) Jaringan internet kurang maksimal sehingga menjadi penghambat dalam evaluasi pembelajaran online; (3) Kurang menggunakan aplikasi media pembelajaran belum di manfaatkan dengan maksimal; dan (4) Guru mengalami kesulitan ketika guru menggunakan aplikasi karena kurang pengetahuan guru terhadap aplikasi yang gunakan. PKM ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi mitra yaitu Guru SMA Alhairat Kota Ternate untuk meningkatkan kemampuan penggunaan aplikasi dalam pembelajaran. Metode pelaksanaan PKM dilakukan dengan: (1) Pemberian materi tentang Geogebra, (2) Praktik pembelajaran dengan Aplikasi Geogebra dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran, (3) evaluasi dan pendampingan. Hasil PKM yang dijalankan yakni (1) Workshop Pemanfaatan Media Geogebra telah mampu meningkatkan Kemampuan Guru Sma Alhairat Kota Ternate di Aula SMA Alkhairat. Peserta yang mengikuti sebanyak 26 orang guru. Hasil lembar respons peserta menyatakan hasil sebesar dengan sangat baik; dan (2) Workshop Pemanfaatan Media Geogebra telah mampu meningkatkan Kemampuan Guru Sma Alhairat Kota Ternate seperti ini harus terus dilakukan agar meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media GeoGebra dalam pembelajaran, terutama bagi guru matematika sehingga dalam pembelajaran memiliki variasi dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"182 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135902042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Habibah, Aldino Aldino, Reni Guswita, Gusril Ihza Saputra
KKN Merupakan salah satu bentuk tridharma yang nyata dilakukan yaitu pengabdian. Melaui kegiatan pengabdian masyarakat ini maka terjadilah sinergi antara masyarakat dan perguruan tinggi. Desa Sapta Mulia yang terletak di kecamatan Tebo Merupakan desa yang cukup luas karena terdiri dari delapan dusun. Berdasarkan data pendidikan terakhir warga desa Sapta Mulia, rata-rata warga desa berpendidikan akhir SD dan SLTP. Rendanhya pendidikan membuat penduduk desa kurang memahami pentingnya pendidikan bagi sebuah kemajuan. Banyaknya penduduk juga didukung dengan banyaknya sarana pendidikan yang ada. Hanya saja belum terdapat bimbingan belajar bagi anak-anak desa sapta mulia diluar sekolah. Pengabdian dilakukan dengan membangun teras impian. Dimana teras impian menghasilkan beberapa kegiatan pendidikan diantaranya; sosialisasi pentingnya pendidikan bagi anak dan pendampingan pembelajaran diluar jam sekolah. Kegiatan ini menghasilakan peningkatan pemahaman bagi warga desa Sapta Mulia tentang pentingnya pendidikan bagi anak dan meningkatnya semangat belajar anak-anak desa Sapta Mulia dari tingkat SD hingga SMP dalam belajar.
{"title":"MEMBANGUN TERAS IMPIAN MELALUI KULIAH KERJA NYATA DI DESA SAPTA MULIA","authors":"Nur Habibah, Aldino Aldino, Reni Guswita, Gusril Ihza Saputra","doi":"10.52060/jppm.v4i2.1183","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i2.1183","url":null,"abstract":"KKN Merupakan salah satu bentuk tridharma yang nyata dilakukan yaitu pengabdian. Melaui kegiatan pengabdian masyarakat ini maka terjadilah sinergi antara masyarakat dan perguruan tinggi. Desa Sapta Mulia yang terletak di kecamatan Tebo Merupakan desa yang cukup luas karena terdiri dari delapan dusun. Berdasarkan data pendidikan terakhir warga desa Sapta Mulia, rata-rata warga desa berpendidikan akhir SD dan SLTP. Rendanhya pendidikan membuat penduduk desa kurang memahami pentingnya pendidikan bagi sebuah kemajuan. Banyaknya penduduk juga didukung dengan banyaknya sarana pendidikan yang ada. Hanya saja belum terdapat bimbingan belajar bagi anak-anak desa sapta mulia diluar sekolah. Pengabdian dilakukan dengan membangun teras impian. Dimana teras impian menghasilkan beberapa kegiatan pendidikan diantaranya; sosialisasi pentingnya pendidikan bagi anak dan pendampingan pembelajaran diluar jam sekolah. Kegiatan ini menghasilakan peningkatan pemahaman bagi warga desa Sapta Mulia tentang pentingnya pendidikan bagi anak dan meningkatnya semangat belajar anak-anak desa Sapta Mulia dari tingkat SD hingga SMP dalam belajar.","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135902041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kewajiban guru untuk menyiapkan perangkat pembelajaran termasuk naskah soal yang akan diberikan kepada peserta didik. Penyusunan naskah soal harus disertai dengan kisi-kisi soal agar soal yang digunakan sesuai dengan kriteria. Oleh karena itu, tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Muara Bungo melakukan pelatihan penyusunan naskah soal beserta kisi-kisi soal kepada guru. Kegiatan pengabdian pada masyarakat menggunakan metode praktik dengan cara memberikan pelatihan dan pendampingan penulisan kisi-kisi soal dan pembuatan soal. Kegiatan workshop disampaikan di ruang pertemuan yang disediakan sekolah. Semua guru di sekolah tempat pengabdian mengikuti kegiatan tersebut. Metode yang digunakan : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas. Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah guru mampu menyusun dan membuat kisi-kisi soal dan penyusunan soal yang bisa digunakan untuk mengukur penilaian hasil belajar peserta didik.
{"title":"PELATIHAN PEGEMBANGAN INSTRUMEN PEMBELAJARAN SD","authors":"Sundahry Sundahry, Dhini Mufti, Opi Andriani, Yelvia Prahagia, Jeni Mardiana","doi":"10.52060/jppm.v4i2.1282","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i2.1282","url":null,"abstract":"Program pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh kewajiban guru untuk menyiapkan perangkat pembelajaran termasuk naskah soal yang akan diberikan kepada peserta didik. Penyusunan naskah soal harus disertai dengan kisi-kisi soal agar soal yang digunakan sesuai dengan kriteria. Oleh karena itu, tim pengabdian Universitas Muhammadiyah Muara Bungo melakukan pelatihan penyusunan naskah soal beserta kisi-kisi soal kepada guru. Kegiatan pengabdian pada masyarakat menggunakan metode praktik dengan cara memberikan pelatihan dan pendampingan penulisan kisi-kisi soal dan pembuatan soal. Kegiatan workshop disampaikan di ruang pertemuan yang disediakan sekolah. Semua guru di sekolah tempat pengabdian mengikuti kegiatan tersebut. Metode yang digunakan : Ceramah, Diskusi, dan Pemberian Tugas. Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah guru mampu menyusun dan membuat kisi-kisi soal dan penyusunan soal yang bisa digunakan untuk mengukur penilaian hasil belajar peserta didik.","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134949325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The dominance of the agricultural world in Karak Apung Village makes the women in the village have farming skills that are no less great than men, as a result in general only those skills can be highlighted for the women of Karak Apung villagers. Through this girls' school, she hopes to solve the village problem which is divided into three things, (1) the Skills Program; (2) Equality Program; and (3) Digital Reading Room Program. The method of treatment will be taken for one semester or 12 face-to-face meetings. The results of the girls' school, namely the women of Karak Apung Village, have been equipped with new competencies, namely Bridal Makeup, Tata Boga, Gymnastics Instructors, and the Village has a digital reading room corner equipped with wifi. This skill is evidenced by the existence of a legal competency certificate owned by the Woman of Karak Apung Village
{"title":"Sekolah Perempuan Desa Karak Apung","authors":"Zulqoidi R Habibie, Ratna Sari","doi":"10.52060/jppm.v4i1.1149","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i1.1149","url":null,"abstract":"The dominance of the agricultural world in Karak Apung Village makes the women in the village have farming skills that are no less great than men, as a result in general only those skills can be highlighted for the women of Karak Apung villagers. Through this girls' school, she hopes to solve the village problem which is divided into three things, (1) the Skills Program; (2) Equality Program; and (3) Digital Reading Room Program. The method of treatment will be taken for one semester or 12 face-to-face meetings. The results of the girls' school, namely the women of Karak Apung Village, have been equipped with new competencies, namely Bridal Makeup, Tata Boga, Gymnastics Instructors, and the Village has a digital reading room corner equipped with wifi. This skill is evidenced by the existence of a legal competency certificate owned by the Woman of Karak Apung Village","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128924097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pembelajaran abad 21 sangat mengedepankan pentingnya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini di karenakan peserta didik harus mempunyai mental dan karakter yang kuat agar dapat bersaing secara dinamis dan terbuka. Serta memiliki karakter yang mandiri, kritis dan kreatif disertai dengan semangat gotong royong, saling menghargai dan kerjasama dalam setiap aktivitas pembelajaran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan SD Negeri 104/II Sungai Pinang Kecamatan Bungi Dani, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Metode dalam pelaksanaan pengabdian ini menggunakan service learning. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa; (1) Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bapak/ibu guru di SD Negeri 104/II Sungai Pinang dalam dimensi profil pelajar Pancasila yang terdiri dari Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif. (2) Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pemahaman guru dalam mengintegrasikan profil pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran di dalam kelas SD Negeri 104/II Sungai Pinang. Salah satu model pembelajaran yang dapat di integrasikan dengan profil pelajar Pancasila yaitu model pembelajaran Problem Based Learning. Nilai profil pelajar Pancasila yang dapat digali dari pembelajaran dengan LKPD berbasis Problem Based Learning yaitu bergotong royong, berpikir kritis dan berpikir kreatif.
{"title":"SOSIALISASI PROFIL PELAJAR PANCASILA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK GURU SEKOLAH DASAR","authors":"Tri Wiyoko, M. Megawati, Zirul Habibi","doi":"10.52060/jppm.v4i1.1144","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i1.1144","url":null,"abstract":"Pembelajaran abad 21 sangat mengedepankan pentingnya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini di karenakan peserta didik harus mempunyai mental dan karakter yang kuat agar dapat bersaing secara dinamis dan terbuka. Serta memiliki karakter yang mandiri, kritis dan kreatif disertai dengan semangat gotong royong, saling menghargai dan kerjasama dalam setiap aktivitas pembelajaran. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan SD Negeri 104/II Sungai Pinang Kecamatan Bungi Dani, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Metode dalam pelaksanaan pengabdian ini menggunakan service learning. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa; (1) Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bapak/ibu guru di SD Negeri 104/II Sungai Pinang dalam dimensi profil pelajar Pancasila yang terdiri dari Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Bergotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif. (2) Kegiatan pengabdian dapat meningkatkan pemahaman guru dalam mengintegrasikan profil pelajar Pancasila dalam proses pembelajaran di dalam kelas SD Negeri 104/II Sungai Pinang. Salah satu model pembelajaran yang dapat di integrasikan dengan profil pelajar Pancasila yaitu model pembelajaran Problem Based Learning. Nilai profil pelajar Pancasila yang dapat digali dari pembelajaran dengan LKPD berbasis Problem Based Learning yaitu bergotong royong, berpikir kritis dan berpikir kreatif.","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132487154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Ombul adalah desa tertinggal berlokasi di keacamatan Arosbaya- Bangkalan Madura. Masyarakat didesa Ombul mempunyai mata pencaharian dengan Bertani, pedagang, kuli panggul dan merantau keluar negri (TKI). Kepedulian masyarakat tentang Pendidikan anak- anak sangat kurang hal ini dikarenakan minimnya informasi tehnologi dari luar yang sangat minim. Kurangnya motivasi yang ada pada setiap keluarga sangat berpengaruh sekali apalagi lingkungan keluarga dan sekitar lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, kami sebagai pengusul PKM merencanakan program kerja yaitu Bimbingan Belajar dan Pondok Baca yang bersinergi dengan pihak pemerintahan desa dan sekolah terdekat guna membantu masyarakat yang mempunyai anak untuk menjadi anak didik agar ikut serta dalam program tersubut. Dengan adanya program kerja ini diharapkan masyarakat desa mampu lebih dapat memahami dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya Pendidikan. Hasil di capai adalah: 1) meningkatkan kemampuan dalam mempelajari suatu materi sesuai tingkat pendidikan; 2) memiliki kemampuan dalam membaca suatu kalimat dan 3) masih diperlukan pendampingan agar bisa berkembang dan ditindaklanjuti oleh mitra Bersama pihak sekolah yang terdekat
{"title":"PENINGKATAN MUTU LITERASI PENDIDIKAN DAN PONDOK BACA DESA OMBUL KECAMATAN AROSBAYA- BANGKALAN","authors":"M. Wahyudi, Ihwan Firmansyah","doi":"10.52060/jppm.v4i1.1138","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i1.1138","url":null,"abstract":"Desa Ombul adalah desa tertinggal berlokasi di keacamatan Arosbaya- Bangkalan Madura. Masyarakat didesa Ombul mempunyai mata pencaharian dengan Bertani, pedagang, kuli panggul dan merantau keluar negri (TKI). Kepedulian masyarakat tentang Pendidikan anak- anak sangat kurang hal ini dikarenakan minimnya informasi tehnologi dari luar yang sangat minim. Kurangnya motivasi yang ada pada setiap keluarga sangat berpengaruh sekali apalagi lingkungan keluarga dan sekitar lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, kami sebagai pengusul PKM merencanakan program kerja yaitu Bimbingan Belajar dan Pondok Baca yang bersinergi dengan pihak pemerintahan desa dan sekolah terdekat guna membantu masyarakat yang mempunyai anak untuk menjadi anak didik agar ikut serta dalam program tersubut. Dengan adanya program kerja ini diharapkan masyarakat desa mampu lebih dapat memahami dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya Pendidikan. Hasil di capai adalah: 1) meningkatkan kemampuan dalam mempelajari suatu materi sesuai tingkat pendidikan; 2) memiliki kemampuan dalam membaca suatu kalimat dan 3) masih diperlukan pendampingan agar bisa berkembang dan ditindaklanjuti oleh mitra Bersama pihak sekolah yang terdekat","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128110371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PKM was motivated by the results of observations that elementary school teachers in Sumber Harta sub-district had not received socialization and training on designing learning tools and independent learning curriculum evaluation tools so that socialization and training were needed to prepare learning tools and independent learning curriculum evaluation tools. The main goal of PKM is to make teachers more professional and improve teacher pedagogic competence with regard to the ability to manage, design learning tools, and carry out learning and evaluate learning outcomes. The method applied is through a scheme of providing materials, training, and mentoring. The PKM was held at Sumber Harta 1 Public Elementary School, which was attended by 23 participants from the teachers of the Gugus I Elementary School, Sumber Harta District, Musi Rawas Regency. The results of the PKM were the implementation of socialization activities and training in the preparation of independent learning curriculum learning tools. Elementary School teachers at Cluster 1 Sumber Harta District have knowledge and skills regarding the Implementation of the Free Learning Curriculum. Teachers can also develop skills in making Learning Toolkits, Modules, LKPD, and Independent Curriculum Evaluation Instruments properly and professionally and increase capacity/expertise up to recognized competencies.
PKM的动机是观察到Sumber Harta街道的小学教师没有接受设计学习工具和自主学习课程评价工具的社会化和培训,因此需要社会化和培训来准备学习工具和自主学习课程评价工具。PKM的主要目标是使教师更专业,提高教师的教学能力,包括管理、设计学习工具、开展学习和评估学习成果的能力。应用的方法是通过提供材料、培训和指导的方案。PKM在Sumber Harta 1公立小学举行,有23名来自Musi Rawas reggency Sumber Harta区Gugus I小学的教师参加。PKM的结果是实施社会化活动和培训,准备独立学习课程和学习工具。Sumber Harta区的小学教师具备实施免费学习课程的知识和技能。教师还可以培养适当和专业地制作学习工具包、模块、LKPD和独立课程评估工具的技能,并提高能力/专业知识以达到公认的能力。
{"title":"WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA GURU SEKOLAH DASAR GUGUS I KECAMATAN SUMBER HARTA","authors":"Andri Valen, Aren Frima, Cahyo Dwi Andita, Tidi Maharani","doi":"10.52060/jppm.v4i1.1075","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i1.1075","url":null,"abstract":"PKM was motivated by the results of observations that elementary school teachers in Sumber Harta sub-district had not received socialization and training on designing learning tools and independent learning curriculum evaluation tools so that socialization and training were needed to prepare learning tools and independent learning curriculum evaluation tools. The main goal of PKM is to make teachers more professional and improve teacher pedagogic competence with regard to the ability to manage, design learning tools, and carry out learning and evaluate learning outcomes. The method applied is through a scheme of providing materials, training, and mentoring. The PKM was held at Sumber Harta 1 Public Elementary School, which was attended by 23 participants from the teachers of the Gugus I Elementary School, Sumber Harta District, Musi Rawas Regency. The results of the PKM were the implementation of socialization activities and training in the preparation of independent learning curriculum learning tools. Elementary School teachers at Cluster 1 Sumber Harta District have knowledge and skills regarding the Implementation of the Free Learning Curriculum. Teachers can also develop skills in making Learning Toolkits, Modules, LKPD, and Independent Curriculum Evaluation Instruments properly and professionally and increase capacity/expertise up to recognized competencies.","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126743599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Generasi muda didorong untuk menjadi wirausaha mengingat UMKM adalah salah satu tombak perekonomian Indonesia. Berbagai program pembinaan yang ada memotivasi mahasiswa untuk praktek langsung menjadi pengusaha. Program tersebut diantaranya melalui hibah bantuan ataupun pelatihan. Untuk itu, kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila mendukung hal tersebut dengan melakukan pembimbingan langsung kepada mahasiswa. Pembimbingan secara langsung tersebut mempermudah evaluasi dan diskusi pada waktu yang dibutuhkan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut diantaranya adalah pengenalan pada aplikasi fintech dan diversifikasi produk. Melalui kedua program tersebut mahasiswa memahami dengan lebih mendalam bagaimana memilih fintech lending yang tepat dan juga mengimplementasikan diversifikasi produk.
{"title":"MAKSIMALISASI UMKM KELOLAAN MAHASISWA MELALUI FINTECH LENDING DAN DIVERSIFIKASI PASAR","authors":"","doi":"10.52060/jppm.v4i1.1107","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i1.1107","url":null,"abstract":"Generasi muda didorong untuk menjadi wirausaha mengingat UMKM adalah salah satu tombak perekonomian Indonesia. Berbagai program pembinaan yang ada memotivasi mahasiswa untuk praktek langsung menjadi pengusaha. Program tersebut diantaranya melalui hibah bantuan ataupun pelatihan. Untuk itu, kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila mendukung hal tersebut dengan melakukan pembimbingan langsung kepada mahasiswa. Pembimbingan secara langsung tersebut mempermudah evaluasi dan diskusi pada waktu yang dibutuhkan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut diantaranya adalah pengenalan pada aplikasi fintech dan diversifikasi produk. Melalui kedua program tersebut mahasiswa memahami dengan lebih mendalam bagaimana memilih fintech lending yang tepat dan juga mengimplementasikan diversifikasi produk.","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131302180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hernita Pasongli, R. Sinaga, L. Nasution, V. Aryuni, Eva Marthinu
Sampah merupakan masalah yang sejak dulu hingga kini sulit untuk diatasi dalam lingkungan masyarakat, karena sampah telah menjadi barang keseharian masyarakat. Oleh karena itu perlunya adanya agen sebagai penghubung atau pelantara dalam mengimplementasikan pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Agen tersebut adalah peserta didik. Peserta didik dapat menjadi agent of change di sekolah yang dapat membawa perubahan di masyarakat. Hal ini disebabkan karena sekolah merupakan miniature masyarakat yang dapat dijadikan sebagai media pendidikan dalam pengelolaan sampah sejak dini. Oleh karena itu diperlukan pemahaman sejak dini terkait dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar. Pengenalan pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengenalkan salah satu metode yang sangat sederhana, murah dan cepat yang dapat dilakukan oleh peserta didik yaitu metode Takakura. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan dengan klayak sasaran yakni siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Kota Ternate. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan pertimbangan berdasarkan tujuan tertentu. Metode Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan demonstrasi. Hasil yang diperoleh yakni peserta didik dapat mengikuti kegiatan sosialisasi dan demontrasi dengan baik. Pemahaman siswa meningkat dalam hal mengenal sampah dan dampak dari sampah sedangkan tahapan demonstrasi dan implementasi dari metode Takakura yakni siswa sangat memahami dengan benar langkah-langkah dalam mengolah sampah rumah tangga sehingga produk yang dihasilkan dari sampah, yang berasal dari dedauan, sisa makanan dari kantin dan sampah rumah tangga dapat diubah menjadi kompos.
{"title":"SOSIALISASI DAN DEMONSTRASI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS SEKOLAH DENGAN PENDEKATAN TAKAKURA","authors":"Hernita Pasongli, R. Sinaga, L. Nasution, V. Aryuni, Eva Marthinu","doi":"10.52060/jppm.v4i1.1124","DOIUrl":"https://doi.org/10.52060/jppm.v4i1.1124","url":null,"abstract":"Sampah merupakan masalah yang sejak dulu hingga kini sulit untuk diatasi dalam lingkungan masyarakat, karena sampah telah menjadi barang keseharian masyarakat. Oleh karena itu perlunya adanya agen sebagai penghubung atau pelantara dalam mengimplementasikan pengetahuan dalam pengelolaan sampah. Agen tersebut adalah peserta didik. Peserta didik dapat menjadi agent of change di sekolah yang dapat membawa perubahan di masyarakat. Hal ini disebabkan karena sekolah merupakan miniature masyarakat yang dapat dijadikan sebagai media pendidikan dalam pengelolaan sampah sejak dini. Oleh karena itu diperlukan pemahaman sejak dini terkait dalam pengelolaan sampah yang baik dan benar. Pengenalan pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengenalkan salah satu metode yang sangat sederhana, murah dan cepat yang dapat dilakukan oleh peserta didik yaitu metode Takakura. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan dengan klayak sasaran yakni siswa kelas VII di SMP Negeri 5 Kota Ternate. Teknik Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan pertimbangan berdasarkan tujuan tertentu. Metode Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan demonstrasi. Hasil yang diperoleh yakni peserta didik dapat mengikuti kegiatan sosialisasi dan demontrasi dengan baik. Pemahaman siswa meningkat dalam hal mengenal sampah dan dampak dari sampah sedangkan tahapan demonstrasi dan implementasi dari metode Takakura yakni siswa sangat memahami dengan benar langkah-langkah dalam mengolah sampah rumah tangga sehingga produk yang dihasilkan dari sampah, yang berasal dari dedauan, sisa makanan dari kantin dan sampah rumah tangga dapat diubah menjadi kompos.","PeriodicalId":181228,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM)","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123808584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}