首页 > 最新文献

Media Dermato Venereologica Indonesiana最新文献

英文 中文
EKSPRESI MICROPHTALMIA ASSOCIATED-TRANSCRIPTION FACTOR (MITF) DAN PROTEIN S100 PADA VITILIGO
Pub Date : 2019-07-23 DOI: 10.33820/MDVI.V46I1.46
Marina Rimadhani, M. Listiawan, Sawitri, Willy Sandhika
Vitiligo adalah kelainan depigmentasi yang didapat dan umum ditemui, ditandai dengan bercak putih susu pada kulit, rambut dan mukosa akibat kerusakan melanosit secara selektif. Jumlah melanosit yang berkurang pada vitiligo digambarkan secara jelas oleh pemeriksaan imunohistokimia protein S100. Mekanisme yang terlibat dalam disfungsi melanosit pada epidermis vitiligo hanya sedikit yang diketahui. Penelitian sebelumnya menunjukkan peran microphthalmia-associated transcription factor (MITF) pada vitiligo dan dapat mengakibatkan disfungsi dan atau kehilangan melanosit. MITF memiliki fungsi diferensiasi melanoblas menjadi melanosit. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi ekspresi MITF dan jumlah melanosit pada vitiligo dibandingkan non-vitiligo. Metode penelitian ini merupakan penelitian potong lintang observasional analitik pada pasien vitiligo sebagai subjek di unit rawat jalan kulit dan kelamin RSUD Dr. Soetomo. Subjek penelitian dikumpulkan secara consecutive sampling dengan jumlah sampel 18 pasien vitiligo dan 10 pasien non vitiligo, data dianalisis secara statistik. Penurunan ekspresi MITF dan jumlah melanosit yang diperiksa dengan antibodi S100 pada pasien vitiligo dibandingkan kulit non-vitiligo berbeda bermakna (p< 0,001) secara statistik maupun klinis. MITF berperan dalam patogenesis vitiligo. Imunohistokimia MITF dan pemeriksaan S100 dapat bermanfaat sebagai indikator keberhasilan terapi.Kata Kunci : MITF, S100, Vitiligo
白癜酒是一种常见的退行性疾病,其特征是皮肤上的乳白色斑点、毛发和选择性色素损伤。通过对S100蛋白免疫囊肿化学的检查,可以清楚地说明白癜虫的黑素减少的数量。白癜根表皮的黑素功能障碍所涉及的机制是未知的。之前的研究表明,微phthalmi -associated转录因子(MITF)在白癜虫上的作用,可能导致黑素疾病和或失去。MITF具有黑曜石到黑素的分化功能。本研究的目的是评估vitiligo中MITF的表达和黑色素的数量,而不是非非变量。这项研究的方法是将白癜鱼作为皮肤和性别病变门诊单位的受试者,以减少病变的分析纬度进行研究。研究对象通过与18名白癜鱼和10名非白癜鱼样本的一致采样收集数据进行统计分析。从统计学上和临床上来说,米特夫表情的减少和用S100抗体检测到的黑素细胞数量与非白内障皮肤相比,都是有意义的(p< 0.001)。MITF在vitiligo病原中起作用。免疫学学MITF和S100检查可能是治疗成功的一个指标。关键词:MITF, S100, Vitiligo
{"title":"EKSPRESI MICROPHTALMIA ASSOCIATED-TRANSCRIPTION FACTOR (MITF) DAN PROTEIN S100 PADA VITILIGO","authors":"Marina Rimadhani, M. Listiawan, Sawitri, Willy Sandhika","doi":"10.33820/MDVI.V46I1.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V46I1.46","url":null,"abstract":"Vitiligo adalah kelainan depigmentasi yang didapat dan umum ditemui, ditandai dengan bercak putih susu pada kulit, rambut dan mukosa akibat kerusakan melanosit secara selektif. Jumlah melanosit yang berkurang pada vitiligo digambarkan secara jelas oleh pemeriksaan imunohistokimia protein S100. Mekanisme yang terlibat dalam disfungsi melanosit pada epidermis vitiligo hanya sedikit yang diketahui. Penelitian sebelumnya menunjukkan peran microphthalmia-associated transcription factor (MITF) pada vitiligo dan dapat mengakibatkan disfungsi dan atau kehilangan melanosit. MITF memiliki fungsi diferensiasi melanoblas menjadi melanosit. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi ekspresi MITF dan jumlah melanosit pada vitiligo dibandingkan non-vitiligo. Metode penelitian ini merupakan penelitian potong lintang observasional analitik pada pasien vitiligo sebagai subjek di unit rawat jalan kulit dan kelamin RSUD Dr. Soetomo. Subjek penelitian dikumpulkan secara consecutive sampling dengan jumlah sampel 18 pasien vitiligo dan 10 pasien non vitiligo, data dianalisis secara statistik. Penurunan ekspresi MITF dan jumlah melanosit yang diperiksa dengan antibodi S100 pada pasien vitiligo dibandingkan kulit non-vitiligo berbeda bermakna (p< 0,001) secara statistik maupun klinis. MITF berperan dalam patogenesis vitiligo. Imunohistokimia MITF dan pemeriksaan S100 dapat bermanfaat sebagai indikator keberhasilan terapi.Kata Kunci : MITF, S100, Vitiligo","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74923919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kista Epidermoid Terinflamasi Yang Menyerupai Granuloma Piogenik Pada Anak
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I1.12
Widyastuti, Yulia Farida Yahya
Kista epidermoid merupakan salah satu tumor kista jinak yang dilapisi epitel skuamosa dan berisi keratin. Secara klinis memberi gambaran khas berupa nodus sewarna kulit atau kekuningan dan tidak nyeri, dengan pungtum sentral pada folikel pilosebasea. Kista epidermoid terinflamasi sering salah diagnosis sebagai granuloma piogenik. Dilaporkan satu kasus anak perempuan dengan kista epidermoid terinflamasi yang menyerupai granuloma piogenik.Seorang anak perempuan berusia 11 tahun, dibawa berobat dengan keluhan benjolan merah di pipi kanan yang bertambah besar sejak 2 bulan lalu. Permukaan lesi licin dan tidak nyeri. Riwayat trauma tidak diketahui. Pada pemeriksaan di regio maksilaris dekstra ditemukan tumor eritematosa-livid, bulat, soliter, 1x1x0,5 cm, dengan pungtum sentral. Dilakukan shave eksisi dilanjutkan bedah listrik dengan modalitas koagulasi. Hasil pemeriksaan  histopatologik  menunjukkan  kista  epidermoid dilapisi epitel skuamosa kompleks berkeratin dengan lumen berisi massa keratin.Kista epidermoid terinflamasi jarang dijumpai. Gambaran histopatologis menunjukkan kista dilapisi epitel skuamosa berlapis dengan lapisan granular utuh berisi massa keratin. Kista epidermoid terinflamasi diduga akibat trauma yang memicu respons inflamasi dan jaringan granulasi sehingga terbentuk granuloma piogenik.Granuloma piogenik dapat terjadi pada lesi kista epidermoid akibat trauma. Pada kasus dengan gambaran klinis menyerupai granuloma piogenik, pemeriksaan histopatologik diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti. Kata kunci: Kista epidermoid dengan inflamasi, granuloma piogenik, gambaran klinis, histopatologis
表皮囊肿是一种良性囊肿肿瘤,伴有鳞状上皮和角蛋白。从医学上讲,它提供了一种独特的皮肤结节或黄斑结节,无疼痛,并伴有囊囊内中心囊。红斑皮下囊肿常被误诊为粒子瘤。据报道,有一名女孩患有表皮囊肿,其特点类似于颗粒状植物。一名11岁的女孩在接受治疗时,右脸颊上出现了两个月前越来越严重的红斑症状。表面很滑,没有疼痛。未知创伤史。在区域区区法医发现一种红斑菌肿瘤,是一种圆形的、独居的、1×1x1x0.5厘米(1×5厘米)长的红斑红肿。进行激光外手术后,再进行电凝血模。组织病理检查显示表皮囊肿有上皮上皮,上皮有上皮,上皮有角状结构,带有带有角状质素的腔。表皮囊肿很少被发现。组织病理图显示囊肿表面覆盖着一层鳞状上皮,上皮覆盖着一层含有角蛋白的颗粒状物质。表皮囊肿被认为是创伤引起的炎症反应和组织芽孢形成芽根。颗粒状物质可用于创伤表皮囊肿病变。在临床表现类似胶原蛋白的情况下,需要对组织病理学检查来维持确定诊断。关键字:炎症性表皮囊肿,芽孢杆菌,临床表现,组织病理
{"title":"Kista Epidermoid Terinflamasi Yang Menyerupai Granuloma Piogenik Pada Anak","authors":"Widyastuti, Yulia Farida Yahya","doi":"10.33820/MDVI.V45I1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I1.12","url":null,"abstract":"Kista epidermoid merupakan salah satu tumor kista jinak yang dilapisi epitel skuamosa dan berisi keratin. Secara klinis memberi gambaran khas berupa nodus sewarna kulit atau kekuningan dan tidak nyeri, dengan pungtum sentral pada folikel pilosebasea. Kista epidermoid terinflamasi sering salah diagnosis sebagai granuloma piogenik. Dilaporkan satu kasus anak perempuan dengan kista epidermoid terinflamasi yang menyerupai granuloma piogenik.Seorang anak perempuan berusia 11 tahun, dibawa berobat dengan keluhan benjolan merah di pipi kanan yang bertambah besar sejak 2 bulan lalu. Permukaan lesi licin dan tidak nyeri. Riwayat trauma tidak diketahui. Pada pemeriksaan di regio maksilaris dekstra ditemukan tumor eritematosa-livid, bulat, soliter, 1x1x0,5 cm, dengan pungtum sentral. Dilakukan shave eksisi dilanjutkan bedah listrik dengan modalitas koagulasi. Hasil pemeriksaan  histopatologik  menunjukkan  kista  epidermoid dilapisi epitel skuamosa kompleks berkeratin dengan lumen berisi massa keratin.Kista epidermoid terinflamasi jarang dijumpai. Gambaran histopatologis menunjukkan kista dilapisi epitel skuamosa berlapis dengan lapisan granular utuh berisi massa keratin. Kista epidermoid terinflamasi diduga akibat trauma yang memicu respons inflamasi dan jaringan granulasi sehingga terbentuk granuloma piogenik.Granuloma piogenik dapat terjadi pada lesi kista epidermoid akibat trauma. Pada kasus dengan gambaran klinis menyerupai granuloma piogenik, pemeriksaan histopatologik diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti. Kata kunci: Kista epidermoid dengan inflamasi, granuloma piogenik, gambaran klinis, histopatologis","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74092070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Debridement Dalam Manajemen Nekrolisis Epidermal Toksik Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Tahun 2005-2015: Studi Retrospektif 2005-2015年Margono Soekarjo教授的住院病人表皮坏死管理中的诽谤作用:回顾性研究
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I3.26
Ismiralda Oke Putranti, Citra Primanita, A. Fawzy
Nekrolisis epidermal toksik (NET) merupakan penyakit yang dapat mengancam jiwa. umumnya disebabkan karena efek simpang obat, ditandai dengan kulit kemerahan dan epidermolisis, disertai dengan konjungtivitis dan keterlibatan mukosa orifisium baik oral, genital maupun perianus. Tatalaksana NET hingga sekarang masih merupakan masalah. Banyak pasien dikelola secara konservatif dan membutuhkan waktu perawatan yang sangat lama. Sebaliknya pada sebagian pasien dikelola seperti pasien luka bakar yang pada umumnya memerlukan debridement agar luka sembuh dengan segera. Namun untuk beberapa alasan, debridement masih diperdebatan dalam tata laksana NET.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan debridement dalam pengelolaan NET dari sudut pandang lama rawat inap pasien di RSUD Prof.dr. Margono Soekarjo pada tahun 2005 – 2015.Pada penelitian ini dilakukan analisis retrospektif data yang didapat dari catatan medis pasien NET yang dirawat pada tahun 2005 – 2015. Data yang diambil meliputi persentase luas permukaan tubuh yang terlibat, dan lama rawat inap. Analisis dilakukan dengan menggunakan t-test.Dua puluh tujuh pasien dengan diagnosis NET, baik yang dilakukan debridement maupun tidak, diikutsertakan dalam penelitian ini. Pada pasien NET dengan luas permukaan tubuh yang terlibat sebesar 30-50%, lama rawat inap pasien yang dilakukan debridement lebih singkat secara bermakna (p=0,032) dibandingkan dengan pasien yang tidak dilakukan debridement. Sedangkan pada pasien dengan luas permukaan yang terlibat sebesar 50-80% secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna di antara keduanya (p=0,121), meskipun pasien yang dilakukan debridement lama rawat inapnya lebih singkat.Debridement dapat mengurangi lama rawat inap pada tata laksana NET. Tidak hanya mengurangi lama rawat inap tetapi juga memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien dan mengurangi risiko indeksi sekunder. Dapat diusulkan debridement sebagai salah satu protokol tata laksana pasien NET. Kata kunci: nekrolisis epidermal toksik, debridement, lama rawat inap
表皮毒性坏死是一种危及生命的疾病。通常是由药物滞后的影响引起的,其特征是红皮病和表皮坏死,伴有结膜炎和口服、生殖器和先锋性粘膜的参与。直到现在还盯着网看仍然是个问题。许多病人的管理是保守的,需要很长时间的治疗。相反,一些病人被管理得像烧伤患者,通常需要减轻疼痛才能立即愈合。但由于某些原因,debridement仍在网上发布。本研究的目的是从住院医师院校的长期住院病人的角度,了解其在管理网络中的作用。Margono Soekarjo 2005 - 2015年。本研究对2005年至2015年收治的网络患者医疗记录的数据进行了回溯分析。数据包括涉及的身体表面积和住院时间。分析是用t测试进行的。本研究包括27名患有网络诊断的患者,其中包括debridement和非确诊病例。在涉及30-50%的网络患者中,经痛处治疗的持续时间比未进行分化的患者短得多(p= 0.032)。虽然长期门诊病人的门诊时间较短,但在涉及50-80%表面积的患者中,没有明显的区别(p= 0.121)。辩论可以缩短住院时间。不仅能降低住院时间,还能更好地影响患者,降低继发性索引风险。可以提议debridement作为网络治疗方案之一。关键词:表皮毒性坏死,病变,住院时间
{"title":"Peran Debridement Dalam Manajemen Nekrolisis Epidermal Toksik Pada Pasien Rawat Inap Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Tahun 2005-2015: Studi Retrospektif","authors":"Ismiralda Oke Putranti, Citra Primanita, A. Fawzy","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.26","url":null,"abstract":"Nekrolisis epidermal toksik (NET) merupakan penyakit yang dapat mengancam jiwa. umumnya disebabkan karena efek simpang obat, ditandai dengan kulit kemerahan dan epidermolisis, disertai dengan konjungtivitis dan keterlibatan mukosa orifisium baik oral, genital maupun perianus. Tatalaksana NET hingga sekarang masih merupakan masalah. Banyak pasien dikelola secara konservatif dan membutuhkan waktu perawatan yang sangat lama. Sebaliknya pada sebagian pasien dikelola seperti pasien luka bakar yang pada umumnya memerlukan debridement agar luka sembuh dengan segera. Namun untuk beberapa alasan, debridement masih diperdebatan dalam tata laksana NET.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan debridement dalam pengelolaan NET dari sudut pandang lama rawat inap pasien di RSUD Prof.dr. Margono Soekarjo pada tahun 2005 – 2015.Pada penelitian ini dilakukan analisis retrospektif data yang didapat dari catatan medis pasien NET yang dirawat pada tahun 2005 – 2015. Data yang diambil meliputi persentase luas permukaan tubuh yang terlibat, dan lama rawat inap. Analisis dilakukan dengan menggunakan t-test.Dua puluh tujuh pasien dengan diagnosis NET, baik yang dilakukan debridement maupun tidak, diikutsertakan dalam penelitian ini. Pada pasien NET dengan luas permukaan tubuh yang terlibat sebesar 30-50%, lama rawat inap pasien yang dilakukan debridement lebih singkat secara bermakna (p=0,032) dibandingkan dengan pasien yang tidak dilakukan debridement. Sedangkan pada pasien dengan luas permukaan yang terlibat sebesar 50-80% secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna di antara keduanya (p=0,121), meskipun pasien yang dilakukan debridement lama rawat inapnya lebih singkat.Debridement dapat mengurangi lama rawat inap pada tata laksana NET. Tidak hanya mengurangi lama rawat inap tetapi juga memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien dan mengurangi risiko indeksi sekunder. Dapat diusulkan debridement sebagai salah satu protokol tata laksana pasien NET. Kata kunci: nekrolisis epidermal toksik, debridement, lama rawat inap","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78182591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Prevalensi Kelainan Mata Pada Pasien Kusta di Suatu Wilayah Pemukiman Kusta di Tangerang 在Tangerang区,麻风病患者的眼部异常普遍
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I2.13
Sri Linuwih Menaldi, Rosdeni Arifin, T. Gondhowiardjo
Keterlibatan mata pada penyakit kusta sering terjadi dan masih merupakan masalah kesehatan yang serius, namun hanya sedikit data yang dipublikasikan. Kelainan mata akibat penyakit kusta dapat menyebabkan kebutaan dan termasuk cacat tingkat dua yang dapat mengganggu produktivitas pasien kusta setelah kecacatan pada ekstremitasnya. Kelainan mata ekstraokuler yang dapat terjadi berupa madarosis dan lagoftalmos, yang mudah didiagnosis oleh petugas kesehatan atau dokter yang bukan dokter spesialis mata. Komplikasi intraokuler yang dapat menyebabkan kebutaan secara langsung adalah katarak, uveitis, dan glaukoma. Tujuan survei pendahuluan ini adalah untuk mendapatkan data komplikasi pada mata akibat infeksi Mycobacterium leprae (M. leprae), dan untuk digunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut. Hasil survei yang dilakukan di pemukiman sekitar wilayah RS Sitanala Tangerang, ditemukan kelainan katarak menduduki prevalensi tertinggi yaitu 24,68%, diikuti oleh uveitis dengan prevalensi 23,41% dan 13,92% ditemukan uveitis bilateral. Pemeriksaan kelainan mata seyogianya dilakukan oleh dokter spesialis mata yang kompeten di bidangnya. Dengan demikian tata laksana kasus kusta dapat dilakukan terintegrasi, sehingga kebutaan dapat dicegah lebih dini.
麻风病是常见的,仍然是一个严重的健康问题,但很少公开数据。麻风病引起的眼部疾病会导致失明,包括二级残疾,这可能会在患者四肢瘫痪后影响其生产力。眼部外露是由眼部疾病和眼部神经异常而形成的,很容易由非眼科医生或卫生工作者诊断出来。白内障、眼睑炎和青光眼是导致直接失明的内动脉并发症。初步调查的目的是获得甲杆菌感染引起的眼睛并发症数据(M. leprae),并作为进一步研究的参考资料。在西塔拉朗朗格医院(Sitanala Tangerang)周边地区进行的一项调查发现,白内障在2468%的普及率上出现,然后是静脉炎,患病率为2341%和13.92%。评估视力障碍的工作是由合格的眼科专家进行的。这样就可以将麻风病病例整合起来,从而预防更早的失明。
{"title":"Prevalensi Kelainan Mata Pada Pasien Kusta di Suatu Wilayah Pemukiman Kusta di Tangerang","authors":"Sri Linuwih Menaldi, Rosdeni Arifin, T. Gondhowiardjo","doi":"10.33820/MDVI.V45I2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I2.13","url":null,"abstract":"Keterlibatan mata pada penyakit kusta sering terjadi dan masih merupakan masalah kesehatan yang serius, namun hanya sedikit data yang dipublikasikan. Kelainan mata akibat penyakit kusta dapat menyebabkan kebutaan dan termasuk cacat tingkat dua yang dapat mengganggu produktivitas pasien kusta setelah kecacatan pada ekstremitasnya. Kelainan mata ekstraokuler yang dapat terjadi berupa madarosis dan lagoftalmos, yang mudah didiagnosis oleh petugas kesehatan atau dokter yang bukan dokter spesialis mata. Komplikasi intraokuler yang dapat menyebabkan kebutaan secara langsung adalah katarak, uveitis, dan glaukoma. Tujuan survei pendahuluan ini adalah untuk mendapatkan data komplikasi pada mata akibat infeksi Mycobacterium leprae (M. leprae), dan untuk digunakan sebagai acuan penelitian lebih lanjut. Hasil survei yang dilakukan di pemukiman sekitar wilayah RS Sitanala Tangerang, ditemukan kelainan katarak menduduki prevalensi tertinggi yaitu 24,68%, diikuti oleh uveitis dengan prevalensi 23,41% dan 13,92% ditemukan uveitis bilateral. Pemeriksaan kelainan mata seyogianya dilakukan oleh dokter spesialis mata yang kompeten di bidangnya. Dengan demikian tata laksana kasus kusta dapat dilakukan terintegrasi, sehingga kebutaan dapat dicegah lebih dini.","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73669156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Dan Prosedur Uji Kulit Untuk Identifikasi Penyebab Pada Kasus Reaksi Simpang Obat 药物持续反应病例的作用和皮肤测试程序
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I3.34
Windy Keumala Budianti, Pandu Pradana, Mutiara Ramadhiani
Pada tatalaksana kasus erupsi obat alergik (EOA), identifikasi obat penyebab merupakan langkah utama untuk mencegah pajanan ulang terhadap obat yang menyebabkan EOA. Sebagian besar kasus EOA sulit menentukan obat penyebabnya, sehingga dibutuhkan uji provokasi beberapa obat yang diduga sebagai obat penyebab.Uji provokasi oral merupakan baku emas untuk menentukan obat penyebab, namun merupakan kontraindikasi pada kasus EOA berat. Uji tempel, tusuk, dan intradermal merupakan metode in vivo yang relatif lebih aman digunakan untuk identifikasi obat penyebab, walaupun terdapat beberapa keterbatasan. Dasar pemilihan uji kulit adalah berdasarkan patomekanisme dan manifestasi klinis EOA, diduga paling sering dimediasi oleh reaksi hipersensitivitas Coombs dan Gel tipe I dan IV. Uji tempel dapat bermanfaat pada kasus EOA tipe maku lopapular dan fixed drug eruption, sedangkan uji tusuk dapat bermanfaat untuk tipe urtikaria dan angioedema. Untuk mendapatkan hasil uji yang sahih, perlu diperhatikan konsentrasi alergen obat dan vehikulum yang digunakan, serta persyaratan uji. Indikasi uji tempel pada kasus EOA semakin meningkat, tetapi terdapat variasi antar pusat layanan dan belum ada panduan yang di sepakati bersama.Kata kunci:erupsi obat alergik, identifikasi obat, uji kulit
从爆发过敏药物(EOA)的情况来看,确定致病药物是预防复发的主要措施。在大多数情况下,EOA的病例很难确定原因,因此需要对一些被认为是原因的药物进行挑衅测试。口头挑衅测试是确定诱因药物的黄金标准,但对沉重的EOA来说却是相反的。粘贴、刺和皮下试验是一种相对安全的活体检测方法,尽管存在一些限制。皮肤测试是基于真实的选举基础patomekanisme EOA临床表现,涉嫌斡旋下最常见的过敏反应库姆斯和测试I和IV型凝胶。贴可以在马库EOA类型案件有益lopapular固定毒品eruption,而刺试验为荨麻疹和angioedema型导弹可以是有益的。要获得有效的测试结果,需要注意药物和药物使用的过敏浓度,以及测试要求。在EOA的案例中,外部标记正在增加,但服务中心之间存在变化,目前还没有共同批准的指导方针。关键词:药物过敏,药物识别,皮肤测试
{"title":"Peran Dan Prosedur Uji Kulit Untuk Identifikasi Penyebab Pada Kasus Reaksi Simpang Obat","authors":"Windy Keumala Budianti, Pandu Pradana, Mutiara Ramadhiani","doi":"10.33820/MDVI.V45I3.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I3.34","url":null,"abstract":"Pada tatalaksana kasus erupsi obat alergik (EOA), identifikasi obat penyebab merupakan langkah utama untuk mencegah pajanan ulang terhadap obat yang menyebabkan EOA. Sebagian besar kasus EOA sulit menentukan obat penyebabnya, sehingga dibutuhkan uji provokasi beberapa obat yang diduga sebagai obat penyebab.Uji provokasi oral merupakan baku emas untuk menentukan obat penyebab, namun merupakan kontraindikasi pada kasus EOA berat. Uji tempel, tusuk, dan intradermal merupakan metode in vivo yang relatif lebih aman digunakan untuk identifikasi obat penyebab, walaupun terdapat beberapa keterbatasan. Dasar pemilihan uji kulit adalah berdasarkan patomekanisme dan manifestasi klinis EOA, diduga paling sering dimediasi oleh reaksi hipersensitivitas Coombs dan Gel tipe I dan IV. Uji tempel dapat bermanfaat pada kasus EOA tipe maku lopapular dan fixed drug eruption, sedangkan uji tusuk dapat bermanfaat untuk tipe urtikaria dan angioedema. Untuk mendapatkan hasil uji yang sahih, perlu diperhatikan konsentrasi alergen obat dan vehikulum yang digunakan, serta persyaratan uji. Indikasi uji tempel pada kasus EOA semakin meningkat, tetapi terdapat variasi antar pusat layanan dan belum ada panduan yang di sepakati bersama.Kata kunci:erupsi obat alergik, identifikasi obat, uji kulit","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86603302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbandingan Kadar Brain – Derived Neurotrophic Factor Pasien Psoriasis Vulgaris Dan Bukan Pasien Psoriasis Vulgaris 脑源性神经营养因子对寻常型银屑病的影响
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I1.9
Muhammad Sjahrir, E. Effendy, I. D. Roesyanto
Psoriasis adalah penyakit inflamasi kronik pada kulit, dengan dugaan kuat akibat pengaruh genetik. Psoriasis memiliki karakteristik berupa gangguan pertumbuhan dan diferensiasi epidermis serta keterlibatan agen biokimiawi, imunologik, kelainan vaskular, dan sistem saraf. Keterlibatan sistem saraf pada psoriasis salah satunya diperankan oleh brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF telah dikenal luas berperan pada kondisi stres dan depresi, namun BDNF ternyata juga memilki peran menjaga homeostasis korneosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar BDNF dalam serum pasien psoriasis vulgaris dibandingkan dengan bukan pasien psoriasis vulgaris.Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain potong lintang. Sebanyak 20 orang pasien psoriasis vulgaris (kasus) dan 20 orang bukan pasien psoriasis vulgaris (kontrol) ikut serta dalam penelitian ini. Pada seluruh subyek penelitian dilakukan pengambilan darah untuk dilakukan pemeriksaan kadar BDNF dalam serum dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kadar BDNF serum yang diperoleh kemudian dinilai perbedaannya antara kelompok kasus dan kontrol dengan menggunakan uji-t independen.Hasil penelitian didapatkan kadar BDNF dalam serum pasien psoriasis vulgaris lebih rendah secara bermakna (852,99 ± 172,28 pg/ml) dibandingkan dengan bukan pasien psoriasis vulgaris (1202,37 ± 67,06 pg/ml) dengan  nilai p<0,05. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar BDNF serum pasien dan bukan pasien psoriasis vulgaris.        Kata Kunci: psoriasis vulgaris, brain-derived neurotrophic factor
牛皮癣是一种皮肤炎症性疾病,被认为是由基因影响引起的。牛皮病的特征是表皮生长和分化障碍以及生物化学制剂、免疫学、血管疾病和神经系统的参与。神经系统对牛皮癣的刺激是由脑萎缩神经因子(BDNF)起作用的。BDNF在压力和抑郁状态中发挥了广泛的作用,但BDNF也在一定程度上保持着体内的皮质平衡。本研究的目的是确定病理患者血清中的BDNF水平与非病理患者水平的差异。这是一个具有切割纬度设计的分析研究。20名外型肝炎患者和20名外型肝炎患者参加了这项研究。在所有研究对象中,都进行了血液提取,以检测血清中的BDNF水平与酶结合方式assay (ELISA)。然后使用独立的uj -t来评估案例组和控制组之间的差异。研究结果得到了寻常牛皮癣病人血清中的BDNF水平更低有意义地(852.99±172.28 pg / ml)相比,不是寻常牛皮癣病人(1202.37±67.06 pg / ml)和p值< 0。05。这项研究得出的结论是,患者血清BDNF水平与非选择性排异性之间存在显著差异。关键词:外阴牛皮癣,遗传性神经肥胖症
{"title":"Perbandingan Kadar Brain – Derived Neurotrophic Factor Pasien Psoriasis Vulgaris Dan Bukan Pasien Psoriasis Vulgaris","authors":"Muhammad Sjahrir, E. Effendy, I. D. Roesyanto","doi":"10.33820/MDVI.V45I1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I1.9","url":null,"abstract":"Psoriasis adalah penyakit inflamasi kronik pada kulit, dengan dugaan kuat akibat pengaruh genetik. Psoriasis memiliki karakteristik berupa gangguan pertumbuhan dan diferensiasi epidermis serta keterlibatan agen biokimiawi, imunologik, kelainan vaskular, dan sistem saraf. Keterlibatan sistem saraf pada psoriasis salah satunya diperankan oleh brain-derived neurotrophic factor (BDNF). BDNF telah dikenal luas berperan pada kondisi stres dan depresi, namun BDNF ternyata juga memilki peran menjaga homeostasis korneosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar BDNF dalam serum pasien psoriasis vulgaris dibandingkan dengan bukan pasien psoriasis vulgaris.Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain potong lintang. Sebanyak 20 orang pasien psoriasis vulgaris (kasus) dan 20 orang bukan pasien psoriasis vulgaris (kontrol) ikut serta dalam penelitian ini. Pada seluruh subyek penelitian dilakukan pengambilan darah untuk dilakukan pemeriksaan kadar BDNF dalam serum dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Kadar BDNF serum yang diperoleh kemudian dinilai perbedaannya antara kelompok kasus dan kontrol dengan menggunakan uji-t independen.Hasil penelitian didapatkan kadar BDNF dalam serum pasien psoriasis vulgaris lebih rendah secara bermakna (852,99 ± 172,28 pg/ml) dibandingkan dengan bukan pasien psoriasis vulgaris (1202,37 ± 67,06 pg/ml) dengan  nilai p<0,05. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar BDNF serum pasien dan bukan pasien psoriasis vulgaris.        Kata Kunci: psoriasis vulgaris, brain-derived neurotrophic factor","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87450587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penggunaan Pentoksifilin Pada Reaksi Eritema Nodosum Leprosum Berat Dengan Lesi Vaskulonekrotik: Sebuah laporan kasus berbasis bukti 用毒杆菌和血管炎引起的急性脑脊髓炎反应:一份基于证据的病例报告
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I2.19
J. Natasha, Prima Kartika Esti, Eka Komarasari, Baitur Rohmah
Hingga tahun 2013, Indonesia berada di urutan ketiga dunia untuk penyakit kusta. Angka kejadian reaksi eritema nodosum leprosum (ENL) di RS Kusta Dr. Sitanala tahun 2015 adalah sebesar 17,22%. Reaksi ENL berat dapat disertai vaskulonekrotik.Laporan kasus ini bertujuan mengulas penggunaan pentoksifilin pada reaksi ENL serta melaporkan penggunaannya pada kasus ENL berat dengan lesi vaskulonekrotik pada pasien kusta lelaki, 29 tahun, dengan gizi kurang dan pengobatan tidak adekuat di RSK Dr. Sitanala. Penelusuran kepustakaan secara online menggunakan database elektronik, dan kata kunci erythema nodosum leprosum and pentoxifylline. Empat artikel terpilih ditelaah untuk menentukan apakah sahih dan dapat diterapkan pada pasien.Pentoksifilin memiliki efektivitas tidak hanya pada perbaikan klinis namun juga penurunan kadar TNF-α yang merupakan mediator inflamasi utama reaksi ENL. Pada reaksi ENL berat dengan vaskulonekrotik, efektivitas talidomid lebih unggul dibandingkan dengan pentoksifilin, namun pentoksifilin dapat menjadi obat alternatif yang baik dengan angka perbaikan hampir sama.Kata kunci: Eritema nodosum leprosum (ENL), pentoksifilin, kusta , vaskulonekrotik
截至2013年,印尼一直是世界第三大麻风病病例。2015年西萨那拉麻风病医院的红眼病发病率为17.22%。强烈的肠内反应可能伴有血管内分泌。该案件报告的目的是研究ENL反应中毒杆菌的使用,并报告其在29岁的男性麻风病患者中使用静脉曲张病变,营养不良和西塔那拉医生的不稳定药物治疗中使用。在线搜索数据使用电子数据库,以及关键词erythema nodosum leprosum和pentoxifylline。研究了四篇选定的文章,以确定哪些文章可以应用于患者。Pentoksifilin也有有效性不仅对改善临床的TNF -α水平下跌ENL主要调解人,炎症反应。在血管扩张的严重内分泌物反应中,塔利班domid比毒理学强,但它可以成为一种几乎相同水平的替代药物。关键词:红斑菌、毒菌、麻风病、血管痉挛
{"title":"Penggunaan Pentoksifilin Pada Reaksi Eritema Nodosum Leprosum Berat Dengan Lesi Vaskulonekrotik: Sebuah laporan kasus berbasis bukti","authors":"J. Natasha, Prima Kartika Esti, Eka Komarasari, Baitur Rohmah","doi":"10.33820/MDVI.V45I2.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I2.19","url":null,"abstract":"Hingga tahun 2013, Indonesia berada di urutan ketiga dunia untuk penyakit kusta. Angka kejadian reaksi eritema nodosum leprosum (ENL) di RS Kusta Dr. Sitanala tahun 2015 adalah sebesar 17,22%. Reaksi ENL berat dapat disertai vaskulonekrotik.Laporan kasus ini bertujuan mengulas penggunaan pentoksifilin pada reaksi ENL serta melaporkan penggunaannya pada kasus ENL berat dengan lesi vaskulonekrotik pada pasien kusta lelaki, 29 tahun, dengan gizi kurang dan pengobatan tidak adekuat di RSK Dr. Sitanala. Penelusuran kepustakaan secara online menggunakan database elektronik, dan kata kunci erythema nodosum leprosum and pentoxifylline. Empat artikel terpilih ditelaah untuk menentukan apakah sahih dan dapat diterapkan pada pasien.Pentoksifilin memiliki efektivitas tidak hanya pada perbaikan klinis namun juga penurunan kadar TNF-α yang merupakan mediator inflamasi utama reaksi ENL. Pada reaksi ENL berat dengan vaskulonekrotik, efektivitas talidomid lebih unggul dibandingkan dengan pentoksifilin, namun pentoksifilin dapat menjadi obat alternatif yang baik dengan angka perbaikan hampir sama.Kata kunci: Eritema nodosum leprosum (ENL), pentoksifilin, kusta , vaskulonekrotik","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90606445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kelainan Mata Pada Pasien Kusta 麻风病患者的眼部畸形
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I2.23
Ninda Sari
Keterlibatan intraokular paling sering terjadi pada kusta lepromatosa, dan tidak pernah pada kustatuberkuloid. Tanda kelainan intraokular juga tidak umum didapati pada empat atau lima tahun pertamaperjalanan penyakit. Kelainan mata pada kusta terjadi akibat kerusakan saraf dan invasi basil secaralangsung. Komplikasi mata akibat kusta hanya terjadi pada segmen anterior dan adneksa mata. Lesi yangberpotensi menyebabkan kebutaan pada pasien kusta adalah lagoftalmus, hipoestesia kornea, iritis, skleritisdan atrofi iris. Riwayat atau sedang mengalami reaksi kusta tipe II dengan atau tanpa iritis, bercak di pipiatau infiltrasi difus di kulit wajah, pasien yang memiliki kecacatan tingkat I-II atau hanya pada mata, danadanya penyakit penyerta, misalnya diabetes melitus atau glaukoma juga menjadi faktor risiko terjadinyakebutaan pada pasien kusta. Komplikasi mata juga sering ditemukan pada pasien kusta yang baruterdiagnosis dan yang sedang menjalani pengobatan. Deteksi dini, pengobatan yang efektif danpengendalian reaksi yang tepat penting untuk menurunkan komplikasi mata pada pasien kusta.Kata kunci: kusta, kelainan mata, prevalensi, deteksi, pengobatan, pencegahan
导盲最常见的是麻风病,而不是对病情的控制。在疾病的头四五年里,也没有明显的颅内出血。麻风病是由神经损伤和杆菌彻底入侵引起的。麻风病引起的眼睛并发症只发生在前面的细分和扁桃体中。麻风病患者可能导致失明的病变是lagoftalmus、角膜低血症、iritis、skleritis和虹膜萎缩症。有过或没有发炎症状的II型麻风病,或出现过胃炎症状、皮囊病变或皮肤发炎症状、有I-II缺陷或眼部病变症状的患者、眼部疾病(如糖尿病或青光眼)的发病率以及麻风病患者的风险。最近确诊并正在接受治疗的麻风病患者也经常出现眼睛并发症。及早发现有效的治疗方法和适当的反应控制对于缓解麻风病患者的眼睛并发症是至关重要的。关键词:麻风病、眼部疾病、流行、检测、治疗、预防
{"title":"Kelainan Mata Pada Pasien Kusta","authors":"Ninda Sari","doi":"10.33820/MDVI.V45I2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I2.23","url":null,"abstract":"Keterlibatan intraokular paling sering terjadi pada kusta lepromatosa, dan tidak pernah pada kustatuberkuloid. Tanda kelainan intraokular juga tidak umum didapati pada empat atau lima tahun pertamaperjalanan penyakit. Kelainan mata pada kusta terjadi akibat kerusakan saraf dan invasi basil secaralangsung. Komplikasi mata akibat kusta hanya terjadi pada segmen anterior dan adneksa mata. Lesi yangberpotensi menyebabkan kebutaan pada pasien kusta adalah lagoftalmus, hipoestesia kornea, iritis, skleritisdan atrofi iris. Riwayat atau sedang mengalami reaksi kusta tipe II dengan atau tanpa iritis, bercak di pipiatau infiltrasi difus di kulit wajah, pasien yang memiliki kecacatan tingkat I-II atau hanya pada mata, danadanya penyakit penyerta, misalnya diabetes melitus atau glaukoma juga menjadi faktor risiko terjadinyakebutaan pada pasien kusta. Komplikasi mata juga sering ditemukan pada pasien kusta yang baruterdiagnosis dan yang sedang menjalani pengobatan. Deteksi dini, pengobatan yang efektif danpengendalian reaksi yang tepat penting untuk menurunkan komplikasi mata pada pasien kusta.Kata kunci: kusta, kelainan mata, prevalensi, deteksi, pengobatan, pencegahan","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78123588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Acrodermatitis Continua Of Hallopeau Yang Memberi Respons Baik Terhadap Terapi Kombinasi Salep Klobetasol Propionat 0,05% Dan Dapson
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/MDVI.V45I1.10
Yuli Megasasi, Herwinda Brahmanti, Yasmina Diah Kumala, Galih Manggala
Acrodermatitis continua of Hallopeau (ACH) merupakan kasus jarang, yang ditandai dengan erupsi pustular steril yang mengenai ujung jari tangan dan kaki. Pengobatan ACH sulit karena kondisinya yang rekalsitran. Berbagai terapi menggunakan obat topikal atau sistemik, secara tunggal atau kombinasi telah dicoba dengan hasil yang bervariasi. Seorang anak perempuan 10 tahun dengan ACH kuku keempat dan kelima jari tangan kanan dan kuku ketiga jari tangan kiri sejak 5 tahun sebelum berobat. Pengobatan awal dengan salep klobetasol propionat 0,05% saja gagal memperbaiki lesinya. Kombinasi dengan dapson 50 mg/hari menghasilkan perbaikan lesi akral dalam waktu empat minggu, namun terdapat efek samping anemia.Steroid topikal superpoten memiliki mekanisme kerja sebagai anti-inflamasi, anti-proliferasi, imunosupresif, dan vasokonstriksi, terutama jika digunakan secara oklusif, berguna untuk menghentikan pustulasi. Dapson menghambat kemotaksis neutrofil manusia melalui sistem transduksi sinyal protein G dan mengganggu migrasi kemotaktik neutrofil melalui supresi fungsi adhesi ke epidermis yang diperantarai oleh integrin. Hal tersebut menyebabkan supresi perekrutan neutrofil serta kurangnya influks neutrofil ke dalam dermis. Kombinasi salep klobetasol propionat 0,05% yang dioklusi dan dapson dianjurkan untuk ACH Kata kunci: Acrodermatitis continua of Hallopeau, klobetasol propionat, dapson
万圣节大陆皮炎(ACH)是一种罕见的情况,其特征是手指和脚趾处爆发的无菌性突起。由于疾病的恶化,治疗是困难的。不同的局部或系统性药物治疗,一次或多次尝试,结果各不相同。一个10岁的女孩,在接受治疗前5年,她的右手和右手的四、五根手指和左手的三根手指指甲一直在使用。然而,早期治疗丙太索尔药膏仅是0.05%未能修复病变。再加上50毫克/天dapson将角膜修复在四周内,但它有贫血的副作用。局部类固醇superpoten有一种抗炎症、抗扩散、免疫抑制和血管收缩的工作机制,尤其是在抑制抑制的情况下。Dapson通过G蛋白信号转导系统抑制人类中性脑脊炎,并通过介质对表皮的附色作用抑制中性脑膜迁移。这导致了中性流感的招募,以及中性流感的真正影响。二、二、三、二、三、二、三、二、三、二、三、二、三、二、三
{"title":"Acrodermatitis Continua Of Hallopeau Yang Memberi Respons Baik Terhadap Terapi Kombinasi Salep Klobetasol Propionat 0,05% Dan Dapson","authors":"Yuli Megasasi, Herwinda Brahmanti, Yasmina Diah Kumala, Galih Manggala","doi":"10.33820/MDVI.V45I1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/MDVI.V45I1.10","url":null,"abstract":"Acrodermatitis continua of Hallopeau (ACH) merupakan kasus jarang, yang ditandai dengan erupsi pustular steril yang mengenai ujung jari tangan dan kaki. Pengobatan ACH sulit karena kondisinya yang rekalsitran. Berbagai terapi menggunakan obat topikal atau sistemik, secara tunggal atau kombinasi telah dicoba dengan hasil yang bervariasi. Seorang anak perempuan 10 tahun dengan ACH kuku keempat dan kelima jari tangan kanan dan kuku ketiga jari tangan kiri sejak 5 tahun sebelum berobat. Pengobatan awal dengan salep klobetasol propionat 0,05% saja gagal memperbaiki lesinya. Kombinasi dengan dapson 50 mg/hari menghasilkan perbaikan lesi akral dalam waktu empat minggu, namun terdapat efek samping anemia.Steroid topikal superpoten memiliki mekanisme kerja sebagai anti-inflamasi, anti-proliferasi, imunosupresif, dan vasokonstriksi, terutama jika digunakan secara oklusif, berguna untuk menghentikan pustulasi. Dapson menghambat kemotaksis neutrofil manusia melalui sistem transduksi sinyal protein G dan mengganggu migrasi kemotaktik neutrofil melalui supresi fungsi adhesi ke epidermis yang diperantarai oleh integrin. Hal tersebut menyebabkan supresi perekrutan neutrofil serta kurangnya influks neutrofil ke dalam dermis. Kombinasi salep klobetasol propionat 0,05% yang dioklusi dan dapson dianjurkan untuk ACH Kata kunci: Acrodermatitis continua of Hallopeau, klobetasol propionat, dapson","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74872003","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peptida Antimikrobial
Pub Date : 2019-05-09 DOI: 10.33820/mdvi.v45i1.18
H. Gunawan, Rm Rendy Ariezal Effendi
     Peptida antimikrobial (PAM) merupakan kelompok peptida di permukaan sel epitel yang bersifat mikrobisidal  dan sitolitik. Peptida ini berperan dalam respons imun bawaan,  sebagai lini pertama dalam pertahanan terhadap infeksi dengan cara membunuh langsung bakteri, jamur, atau virus. Dua kelompok besar PAM yang terdapat pada manusia yaitu defensin dan katelisidin. Defensin diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu alfa, beta, dan teta defensin. Pada manusia, hanya terdapat satu tipe katelisidin yaitu human cathelicidin antimicrobial protein 18 (hCAP18), dengan LL-37 sebagai bentuk aktifnya. Tipe PAM lainnya pada manusia yaitu psoriasin, RNase 7, dan dermsidin. Mekanisme kerja PAM yaitu berikatan dengan membran sel mikroba dan membentuk sebuah celah, sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran yang mengakibatkan sel mengalami lisis. Jumlah PAM akan meningkat saat terjadi infeksi dan inflamasi. Perubahan pola ekspresi PAM terdapat pada beberapa penyakit kulit yang mengalami inflamasi kronik misalnya psoriasis, dermatitis atopik, rosasea, akne vulgaris, hidradenitis supuratif, infeksi virus, dan lupus eritematosus sistemik. Hingga sat ini terus dikembangkan penelitian terhadap peranan PAM dalam bidang dermatologi. Beberapa jenis PAM yang saat ini tersedia di pasaran antara lain Plectasin®, Magainins®, Pexiganan®. Kata kunci: defensin, katelidisin, peptida antimikrobial
抗微生物多肽(PAM)是上皮细胞微代谢和细胞质表层的多肽群。这些多肽在遗传免疫反应中起着作用,作为直接杀死细菌、真菌或病毒来抵御感染的第一个环节。人类中存在的两大群体是防御和儿理问答。防守分为三种类型:阿尔法、beta和防守teta。在人类中,只有一种基质是人类的抗微生物药18 (hCAP18),其活性形式为l -37。另一种人体PAM是牛皮癣,RNase 7和dermsidin。PAM的工作机制与微生物细胞膜结合,形成一个裂缝,导致膜的渗透性发生变化,导致细胞瘫痪。当感染和炎症时,PAM的含量将会增加。PAM的表达模式的变化可以在几种慢性炎症性皮肤疾病中找到,如牛皮癣、痛风性皮炎、罗莎海、阿克纳外伸炎、退热水炎、病毒感染和系统性红斑红斑。直到目前,研究帕姆在皮肤科所扮演的角色。目前市场上的某种潘包括Plectasin®,Magainins®,Pexiganan®。关键词:防御,绝对保密,抗微生物多肽
{"title":"Peptida Antimikrobial","authors":"H. Gunawan, Rm Rendy Ariezal Effendi","doi":"10.33820/mdvi.v45i1.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.33820/mdvi.v45i1.18","url":null,"abstract":"     Peptida antimikrobial (PAM) merupakan kelompok peptida di permukaan sel epitel yang bersifat mikrobisidal  dan sitolitik. Peptida ini berperan dalam respons imun bawaan,  sebagai lini pertama dalam pertahanan terhadap infeksi dengan cara membunuh langsung bakteri, jamur, atau virus. Dua kelompok besar PAM yang terdapat pada manusia yaitu defensin dan katelisidin. Defensin diklasifikasikan menjadi tiga tipe yaitu alfa, beta, dan teta defensin. Pada manusia, hanya terdapat satu tipe katelisidin yaitu human cathelicidin antimicrobial protein 18 (hCAP18), dengan LL-37 sebagai bentuk aktifnya. Tipe PAM lainnya pada manusia yaitu psoriasin, RNase 7, dan dermsidin. Mekanisme kerja PAM yaitu berikatan dengan membran sel mikroba dan membentuk sebuah celah, sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran yang mengakibatkan sel mengalami lisis. Jumlah PAM akan meningkat saat terjadi infeksi dan inflamasi. Perubahan pola ekspresi PAM terdapat pada beberapa penyakit kulit yang mengalami inflamasi kronik misalnya psoriasis, dermatitis atopik, rosasea, akne vulgaris, hidradenitis supuratif, infeksi virus, dan lupus eritematosus sistemik. Hingga sat ini terus dikembangkan penelitian terhadap peranan PAM dalam bidang dermatologi. Beberapa jenis PAM yang saat ini tersedia di pasaran antara lain Plectasin®, Magainins®, Pexiganan®. Kata kunci: defensin, katelidisin, peptida antimikrobial","PeriodicalId":18377,"journal":{"name":"Media Dermato Venereologica Indonesiana","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82847256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Media Dermato Venereologica Indonesiana
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1