Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.935
Veronica Diana Anis Anggorowati
Belakangan ini banyak sekali pengguna jalan perempuan yang terlibat kedalam kejadian kecelakaan di jalan raya. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan pemahaman mereka mengenai arti setiap rambu-rambu lalu lintas yang ada. Diantaranya adalah ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Padukuhan Bandan, Kelurahan Sendangsari, Kapenawon Minggir, Kabupaten Sleman. 80% ibu-ibu PKK merupakan ibu rumah tangga yang produktif dan sering menggunakan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi sehari-hari. Oleh karena itu perlunya pemberian bekal ilmu pengetahuan tentang pemahaman rambu-rambu lalu lintas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemateri melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi mengenai pemahaman rambu-rambu lalu lintas kepada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) padukuhan Bandan. Pemateri melakukan penyuluhan yang diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test guna mengetahui sejauh mana para ibu PKK Dusun Bandan memahami rambu-rambu lalu lintas dan seberapa besar potensi peningkatanya ketika belum diberi penyuluhan dan sesudah diberi penyuluhan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan penyuluhan ini sesuai harapan pemateri yaitu 77% dari ibu PKK Bandan sangat memahami tentang jenis-jenis dan fungsi rambu lalu lintas bagi keselamatan.
{"title":"Pendampingan Masyarakat Dalam Memahami Rambu-Rambu Lalu Lintas Untuk Keselamatan Berkendara Di Dusun Bandan Kelurahan Sendangsari Kapanewon Minggir Kabupaten Sleman","authors":"Veronica Diana Anis Anggorowati","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.935","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.935","url":null,"abstract":"Belakangan ini banyak sekali pengguna jalan perempuan yang terlibat kedalam kejadian kecelakaan di jalan raya. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan pemahaman mereka mengenai arti setiap rambu-rambu lalu lintas yang ada. Diantaranya adalah ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Padukuhan Bandan, Kelurahan Sendangsari, Kapenawon Minggir, Kabupaten Sleman. 80% ibu-ibu PKK merupakan ibu rumah tangga yang produktif dan sering menggunakan kendaraan bermotor sebagai alat transportasi sehari-hari. Oleh karena itu perlunya pemberian bekal ilmu pengetahuan tentang pemahaman rambu-rambu lalu lintas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemateri melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi mengenai pemahaman rambu-rambu lalu lintas kepada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) padukuhan Bandan. Pemateri melakukan penyuluhan yang diawali dengan pre-test dan diakhiri dengan post-test guna mengetahui sejauh mana para ibu PKK Dusun Bandan memahami rambu-rambu lalu lintas dan seberapa besar potensi peningkatanya ketika belum diberi penyuluhan dan sesudah diberi penyuluhan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan penyuluhan ini sesuai harapan pemateri yaitu 77% dari ibu PKK Bandan sangat memahami tentang jenis-jenis dan fungsi rambu lalu lintas bagi keselamatan.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"182 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-19DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.954
Surya Puspita Sari, Mega Silfiani, Dian Nurlaily, Akbar Taufik Amrullah, Ferdy Novri
Pengembangan public speaking bagi generasi muda saat ini sudah menjadi kebutuhan. Apalagi dalam era digitalisasi saat ini, tentunya menjadi kewajiban generasi muda atau pemuda untuk berkontribusi melalui penguasaan public speaking. Pengembangan public speaking bagi generasi muda, akan menjadi modal besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara, tak terkecuali di Kota Balikpapan Provinsi Kaltim. Gempita pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur jelas membawa harapan. Perubahan kemajuan, perbaikan ekonomi seolah tampak di depan mata dan menjanjikan kemakmuran bagi masyarakat lokal. Namun, muncul kekhawatiran, sumber daya manusia (SDM) lokal bisa tergeser karena tak mampu bersaing.Generasi Baru Indonesia (GenBI) ialah sebuah komunitas yang terdiri dari beberapa kumpulan mahasiswa dari berbagai universitas pada sebuah wilayah yang terpilih dan menang sebagai penerima beasiswa Bank Indonesia. GenBI menjadikan kaum muda Indonesia sebagai generasi yang kompeten dalam berbagai bidang keilmuan serta dapat membawa perubahan positif dan menjadi inspirasi bagi bangsa dan negara. Sehingga GenBI Indonesia merupakan SDM yang penting dalam pembangunan Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan dalam menyongsong IKN. Karena GenBI Balikpapan sudah memiliki modal dasar yaitu kemampuan akademik yang baik sehingga pelatihan public speaking ini diharapkan mampu menyempurnakan masing-masing individu sehingga siap berkompetisi dengan SDM luar Kalimantan Timur agar nantinya bisa menempati posisi strategis baik di lembaga pemerintah maupun swasta di IKN dan wilayah penyangganya.
培养年轻一代的公众演讲能力已成为一种必然。特别是在当前的数字化时代,年轻一代或青年当然有义务通过掌握演讲技巧做出贡献。培养年轻一代的演讲能力将是为国家和民族发展做出贡献的重要资本,尤其是在东加里曼丹省的巴厘巴板市。东加里曼丹省 Penajam Paser Utara 县的群岛首府(IKN)的发展显然带来了希望。进步中的变化、经济的改善似乎就在眼前,并有望为当地社区带来繁荣。然而,当地人力资源(HR)因无法参与竞争而被淘汰的担忧也随之而来。Generasi Baru Indonesia(GenBI)是一个由来自某地区多所大学的几组学生组成的社区,这些学生经过选拔并获得了印度尼西亚银行的奖学金。GenBI 使印尼青年成为在各个科学领域有能力的一代,能够带来积极的变化,并成为民族和国家的灵感源泉。因此,印尼 GenBI 是东加里曼丹,特别是巴厘巴板市发展的重要人力资源,欢迎 IKN 的到来。因为巴厘巴板GenBI已经具备了基本的资本,即良好的学术能力,所以这次公众演讲培训有望使每个人都得到完善,从而使他们做好与东加里曼丹以外的人力资源竞争的准备,以便日后在IKN及其缓冲区的政府和私人机构中占据战略地位。
{"title":"Pelatihan Public Speaking Kepada Generasi Baru Indonesia Balikpapan Untuk Siap Menyongsong IKN","authors":"Surya Puspita Sari, Mega Silfiani, Dian Nurlaily, Akbar Taufik Amrullah, Ferdy Novri","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.954","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.954","url":null,"abstract":"Pengembangan public speaking bagi generasi muda saat ini sudah menjadi kebutuhan. Apalagi dalam era digitalisasi saat ini, tentunya menjadi kewajiban generasi muda atau pemuda untuk berkontribusi melalui penguasaan public speaking. Pengembangan public speaking bagi generasi muda, akan menjadi modal besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara, tak terkecuali di Kota Balikpapan Provinsi Kaltim. Gempita pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur jelas membawa harapan. Perubahan kemajuan, perbaikan ekonomi seolah tampak di depan mata dan menjanjikan kemakmuran bagi masyarakat lokal. Namun, muncul kekhawatiran, sumber daya manusia (SDM) lokal bisa tergeser karena tak mampu bersaing.Generasi Baru Indonesia (GenBI) ialah sebuah komunitas yang terdiri dari beberapa kumpulan mahasiswa dari berbagai universitas pada sebuah wilayah yang terpilih dan menang sebagai penerima beasiswa Bank Indonesia. GenBI menjadikan kaum muda Indonesia sebagai generasi yang kompeten dalam berbagai bidang keilmuan serta dapat membawa perubahan positif dan menjadi inspirasi bagi bangsa dan negara. Sehingga GenBI Indonesia merupakan SDM yang penting dalam pembangunan Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan dalam menyongsong IKN. Karena GenBI Balikpapan sudah memiliki modal dasar yaitu kemampuan akademik yang baik sehingga pelatihan public speaking ini diharapkan mampu menyempurnakan masing-masing individu sehingga siap berkompetisi dengan SDM luar Kalimantan Timur agar nantinya bisa menempati posisi strategis baik di lembaga pemerintah maupun swasta di IKN dan wilayah penyangganya.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"277 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139171360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-15DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.911
Ida Waluyati, A. Arifuddin, Nurnazmi Nurnazmi
Edukasi tentang seks penting diberikan untuk anak sejak dini. Pendidikan seks diberikan sebagai pemahaman dasar pada anak mengenai seks sejak awal mereka mengenal orang lain, hingga mengenal karakteristik laki-laki dan perempuan secara baik untuk melindungi dirinya secara prefentif. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal pada 3 (tiga) Sekolah Dasar di Desa Simpasai Kecamatan Lambu bahwa kemampuan anak mengenal pendidikan seks masih dalam kategori rendah, pemahaman orang tua tentang cara pemberian edukasi seks pada anak masih kurang, minimnya metode dan media pembelajaran mengakibatkan kurangnya inovasi baru dalam mengenalkan pendidikan seks dengan memperhatikan tahapan perkembangan anak. Metode edukasi seks usia dini ini dilakukan melalui teknik bercerita, diskusi, tanya jawab, permainan, pemberian doorprize, serta bernyanyi. Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi yang sederhana dan penuh kenyamanan sehingga anak tidak terkesan menggurui dan menegangkan. Nilai-nilai edukasi seks dibalut dalam untaian nyanyian dan sajian gambar yang memudahkan anak dalam memahami hal tersebut. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah para siswa mampu memahami cara melindungi dirinya dari kejahatan seksual, memahami terkait ciri pertumbuhan yang terjadi pada masa pubersitas, mengenal bagian tubuh yang tidak boleh disentuh dan dilihat oleh orang lain, serta bijak menggunakan gadget. Oleh karena itu, pihak sekolah harus tetap melakukan edukasi seks yang kontinyu pada seluruh siswa dengan metode-metode dan media yang menyenangkan.
{"title":"Edukasi Seks Anak Usia Dini Di SDN Inpres Simpasai Lambu","authors":"Ida Waluyati, A. Arifuddin, Nurnazmi Nurnazmi","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.911","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.911","url":null,"abstract":"Edukasi tentang seks penting diberikan untuk anak sejak dini. Pendidikan seks diberikan sebagai pemahaman dasar pada anak mengenai seks sejak awal mereka mengenal orang lain, hingga mengenal karakteristik laki-laki dan perempuan secara baik untuk melindungi dirinya secara prefentif. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal pada 3 (tiga) Sekolah Dasar di Desa Simpasai Kecamatan Lambu bahwa kemampuan anak mengenal pendidikan seks masih dalam kategori rendah, pemahaman orang tua tentang cara pemberian edukasi seks pada anak masih kurang, minimnya metode dan media pembelajaran mengakibatkan kurangnya inovasi baru dalam mengenalkan pendidikan seks dengan memperhatikan tahapan perkembangan anak. Metode edukasi seks usia dini ini dilakukan melalui teknik bercerita, diskusi, tanya jawab, permainan, pemberian doorprize, serta bernyanyi. Kegiatan ini dilakukan dengan komunikasi yang sederhana dan penuh kenyamanan sehingga anak tidak terkesan menggurui dan menegangkan. Nilai-nilai edukasi seks dibalut dalam untaian nyanyian dan sajian gambar yang memudahkan anak dalam memahami hal tersebut. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah para siswa mampu memahami cara melindungi dirinya dari kejahatan seksual, memahami terkait ciri pertumbuhan yang terjadi pada masa pubersitas, mengenal bagian tubuh yang tidak boleh disentuh dan dilihat oleh orang lain, serta bijak menggunakan gadget. Oleh karena itu, pihak sekolah harus tetap melakukan edukasi seks yang kontinyu pada seluruh siswa dengan metode-metode dan media yang menyenangkan.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"259 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139177851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-10DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.917
Roza Mulyani, Mindo Lupiana
Stunting merupakan masalah pada pertumbuhan anak, anak yang mengalami stunting dikarenakan tidak terpenuhinya nutrisi selama masa kehamilan Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, prevelensi stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Artinya, sekitar 1 dari 4 anak balita (lebih dari 8 juta anak) di Indonesia mengalami stunting. sampai 24 bulan setelah lahir. Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan dengan cara ceramah dan tanya jawab mengenai stunting kepada Ibu hamil dan ibu balita yang berjumlah 30 orang. Hasil yang didapatkan semua peserta sosialisasi stunting meningkat pengetahuan dan kesadaran mengenai stunting, terbentuk komitmen dan dukungan pihak pemerintah desa dalam upaya pencegahan stunting. Diharapkan kegiatan serupa yaitu penyuluhan gizi rutin dilaksanakan oleh kader posyandu. Perlunya dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas kader terutama dalam memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan MP-ASI Berbahan Pangan Lokal.
{"title":"Sosialisasi Pencegahan Dan Percepatan Penurunan Angka Stunting Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Kota Agung Timur Kabupaten Tanggamus","authors":"Roza Mulyani, Mindo Lupiana","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.917","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.917","url":null,"abstract":"Stunting merupakan masalah pada pertumbuhan anak, anak yang mengalami stunting dikarenakan tidak terpenuhinya nutrisi selama masa kehamilan Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Berdasarkan data survei status gizi balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2019, prevelensi stunting di Indonesia mencapai 27,7%. Artinya, sekitar 1 dari 4 anak balita (lebih dari 8 juta anak) di Indonesia mengalami stunting. sampai 24 bulan setelah lahir. Masalah anak pendek (stunting) merupakan salah satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, khususnya di negara-negara miskin dan berkembang. Metode yang dilakukan yaitu penyuluhan dengan cara ceramah dan tanya jawab mengenai stunting kepada Ibu hamil dan ibu balita yang berjumlah 30 orang. Hasil yang didapatkan semua peserta sosialisasi stunting meningkat pengetahuan dan kesadaran mengenai stunting, terbentuk komitmen dan dukungan pihak pemerintah desa dalam upaya pencegahan stunting. Diharapkan kegiatan serupa yaitu penyuluhan gizi rutin dilaksanakan oleh kader posyandu. Perlunya dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas kader terutama dalam memberikan penyuluhan dan pelatihan pembuatan MP-ASI Berbahan Pangan Lokal.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"14 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-10DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.880
J. Masyarakat, Mohammad Dullah, M. Sholeh, Nurfa Anisa, Juli Rahaju
Kelompok Timur Lesti Maju merupakan mitra pertama yang masih menjual hasil panen ikan bentuk segar belum ada diversifikasi produk serta pakan ikannya masih membeli sehingga biaya budi daya tidak ekonomis. Sedangkan Gapoktan Gemah Ripah yang anggotanya dari kelompok tani mempunyai penurunan produktivitas dikarenakan masih menggunakan pupuk kimiawi yang harganya mahal sehingga tidak sesuai dengan dosis pemupukan dan belum menggunakan pupuk organik yang relatif murah. Sedangkan UMKM IMA Tahu masih menggunakan peralatan perebusan tahu konvensional dan belum memiliki saran pengolahan limbah cair industri tahu dan pemasarannya masih konvensional. Mitra berlokasi di Desa Pagedangan Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Permasalahan 1) Kelompok Timur Lesti Maju hasil panen ikan masih dijual secara langsung dalam kondisi segar, belum ada diversifikasi produk karena belum diterapkannya teknologi yang mendukung, , 2) Gapoktan Gemah Ripah Belum adanya teknologi tepat guna pembuatan pupuk organik serta mesin perajang sampah hasil panen seperti padi dll, 3) Ima Tahu belum adanya sarana pengolahan limbah cair industri tahu untuk menuju energi terbarukan, peralatan untuk penyerapan panas dan asap dari cerobong asap, belum adanya alat pengemasan otomatis dan penimbangan digital. Solusinya adalah penerapan teknologi Tepat Guna (TTG) pada masing-masing Mitra yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode yang diterapkan adalah yang pertama adalah sosialisasi, pelatihan, penerapan TTG, pendampingan dan Monitoring serta evaluasi. Target luarannya adalah tercapatnya seluruh TTG pada mitra dan dapat digunakan secara maksimal sehingga mendapatkan manfaat dari Teknologi tersebut.
Lesti Maju East 集团是第一个仍在销售鲜鱼收成的合作伙伴,没有进行任何产品多样化,仍在购买鱼饲料,因此种植成本并不划算。 与此同时,Gapoktan Gemah Ripah 公司(其成员来自农民团体)的生产率也有所下降,因为该公司仍在使用昂贵的化肥,导致施肥剂量不匹配,也没有使用相对便宜的有机肥料。 同时,IMA Tahu 的中小型企业仍在使用传统的豆腐煮制设备,对豆腐工业废水的处理没有提出建议,营销方式仍是传统的。合作伙伴位于玛琅县都仁区帕格丹干村。问题 1) Lesti Maju East 小组的鱼类收获仍以新鲜状态直接销售,由于没有应用配套技术,因此没有实现产品多样化,2) Gapoktan Gemahan 小组的鱼类收获仍以新鲜状态直接销售,由于没有应用配套技术,因此没有实现产品多样化。3) 伊玛塔胡(Ima Tahu)没有将豆腐工业的液体废料加工成可再生能源的方法,没有从烟囱吸收热量和烟雾的设备,没有自动包装设备和数字称重。解决的办法是根据每个合作伙伴的需求,为其提供适当的技术(TTG)。采用的方法首先是社会化、培训、应用 TTG、指导以及监测和评估。输出目标是合作伙伴实现所有 TTG,并能优化使用,从而从技术中获益。
{"title":"Diseminasi Pakan Ikan Lele Dan Pengolahannya Serta Optimalisasi Produk Pertanian","authors":"J. Masyarakat, Mohammad Dullah, M. Sholeh, Nurfa Anisa, Juli Rahaju","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.880","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.880","url":null,"abstract":"Kelompok Timur Lesti Maju merupakan mitra pertama yang masih menjual hasil panen ikan bentuk segar belum ada diversifikasi produk serta pakan ikannya masih membeli sehingga biaya budi daya tidak ekonomis. Sedangkan Gapoktan Gemah Ripah yang anggotanya dari kelompok tani mempunyai penurunan produktivitas dikarenakan masih menggunakan pupuk kimiawi yang harganya mahal sehingga tidak sesuai dengan dosis pemupukan dan belum menggunakan pupuk organik yang relatif murah. Sedangkan UMKM IMA Tahu masih menggunakan peralatan perebusan tahu konvensional dan belum memiliki saran pengolahan limbah cair industri tahu dan pemasarannya masih konvensional. Mitra berlokasi di Desa Pagedangan Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Permasalahan 1) Kelompok Timur Lesti Maju hasil panen ikan masih dijual secara langsung dalam kondisi segar, belum ada diversifikasi produk karena belum diterapkannya teknologi yang mendukung, , 2) Gapoktan Gemah Ripah Belum adanya teknologi tepat guna pembuatan pupuk organik serta mesin perajang sampah hasil panen seperti padi dll, 3) Ima Tahu belum adanya sarana pengolahan limbah cair industri tahu untuk menuju energi terbarukan, peralatan untuk penyerapan panas dan asap dari cerobong asap, belum adanya alat pengemasan otomatis dan penimbangan digital. Solusinya adalah penerapan teknologi Tepat Guna (TTG) pada masing-masing Mitra yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Metode yang diterapkan adalah yang pertama adalah sosialisasi, pelatihan, penerapan TTG, pendampingan dan Monitoring serta evaluasi. Target luarannya adalah tercapatnya seluruh TTG pada mitra dan dapat digunakan secara maksimal sehingga mendapatkan manfaat dari Teknologi tersebut.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"7 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139184676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-08DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.863
Susy Yuliastanti, Hazlif Nazif, Erpidawati Erpidawati, Novi Yanti
Pengelolaan manajemen keuangan keluarga di Kelurahan Sebarang Palinggam Kecamatan Padang Selatan Kota Padang yang diselengarakan pada tanggal 10 Juli 2023. Metode pengabdian masyarakat dengan penyuluhan dan demonstrasi. Pengabdian masyarakat di kelompok masyarakat ibu rumah tangga di Kelurahan Seberang Palinggam Kecamatan Padang Selatan di Kota Padang sebanyak 2 kelompok. Hasil pengabdian yang dilakukan memberikan manfaat bagi ibu-ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan keluarga terdiri dari pahami perbedaan kebutuhan dan keinginan memberikan pemahaman antara kebutuhan dan keinginan sehingga keuangan keluarga tidak berkurang, mengajarkan cara hitung seluruh pendapatan, buat daftar pengeluaran prioritas bulanan, siapkan dana darurat dan jaga rasio keuangan.
2023 年 7 月 10 日在巴东市巴东 Selatan 分区 Sebarang Palinggam 村开展家庭财务管理活动。社区服务方法,包括咨询和示范。在巴东市 Padang Selatan 县 Seberang Palinggam 村的家庭主妇社区小组开展社区服务,共有 2 个小组。开展社区服务的结果使家庭主妇在管理家庭财务方面受益匪浅,包括了解需求与欲望之间的区别,了解需求与欲望之间的区别,从而避免家庭财务状况恶化,教会如何计算所有收入、列出每月优先支出清单、准备应急基金和保持财务比率。
{"title":"Pengelolaan Manajemen Keuangan Keluarga Di Kelurahan Seberang Palinggam Kecamatan Padang Selatan Kota Padang","authors":"Susy Yuliastanti, Hazlif Nazif, Erpidawati Erpidawati, Novi Yanti","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.863","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.863","url":null,"abstract":"Pengelolaan manajemen keuangan keluarga di Kelurahan Sebarang Palinggam Kecamatan Padang Selatan Kota Padang yang diselengarakan pada tanggal 10 Juli 2023. Metode pengabdian masyarakat dengan penyuluhan dan demonstrasi. Pengabdian masyarakat di kelompok masyarakat ibu rumah tangga di Kelurahan Seberang Palinggam Kecamatan Padang Selatan di Kota Padang sebanyak 2 kelompok. Hasil pengabdian yang dilakukan memberikan manfaat bagi ibu-ibu rumah tangga dalam mengelola keuangan keluarga terdiri dari pahami perbedaan kebutuhan dan keinginan memberikan pemahaman antara kebutuhan dan keinginan sehingga keuangan keluarga tidak berkurang, mengajarkan cara hitung seluruh pendapatan, buat daftar pengeluaran prioritas bulanan, siapkan dana darurat dan jaga rasio keuangan.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"43 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139185261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.881
Anang Kadarsah, A. P. Putra, H. Santoso
Kombinasi pengetahuan, praktik lapangan, dan dukungan peternak diperlukan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan koloni dan penyediaan pakan Lebah kelulut berkelanjutan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan pengelolaan koloni Lebah kelulut Heterotrigona itama melalui pemilihan lokasi budidaya bagi peternak Lebah Madu Rafasya dan generasi milenial di Desa Padang Panjang Kabupaten Banjar. Kegiatan ini meliputi pemilhan lokasi meliponikultur dan pengelolaan koloni lebah kelulut. Peserta sebanyak 14 orang generasi milenial dan 2 orang anggota peternak. Hasil kegiatan menunjukkan hutan di Bukit Bandangan dan Kebun Karet dipilih sebagai lokasi meliponikultur oleh peternak lebah madu Rafasya. Praktik pengelolaan koloni Lebah kelulut dilakukan melalui donor koloni dan menjaga kebersihan koloni pada meliponikultur di Kebun Karet. Partisipan terbanyak berasal dari Banjarbaru (47%), kemudian Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tabalong sebanyak 13%. Implikasi menunjukkan 71% peserta meningkat pengetahuannya terkait meliponikulutur di Desa Padang Panjang.
{"title":"Peningkatan Keterampilan Meliponikultur Bagi Generasi Milenial Melalui Praktik Pengelolaan Lebah Kelulut Di Desa Padang Panjang Kabupaten Banjar","authors":"Anang Kadarsah, A. P. Putra, H. Santoso","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.881","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.881","url":null,"abstract":"Kombinasi pengetahuan, praktik lapangan, dan dukungan peternak diperlukan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan koloni dan penyediaan pakan Lebah kelulut berkelanjutan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keterampilan pengelolaan koloni Lebah kelulut Heterotrigona itama melalui pemilihan lokasi budidaya bagi peternak Lebah Madu Rafasya dan generasi milenial di Desa Padang Panjang Kabupaten Banjar. Kegiatan ini meliputi pemilhan lokasi meliponikultur dan pengelolaan koloni lebah kelulut. Peserta sebanyak 14 orang generasi milenial dan 2 orang anggota peternak. Hasil kegiatan menunjukkan hutan di Bukit Bandangan dan Kebun Karet dipilih sebagai lokasi meliponikultur oleh peternak lebah madu Rafasya. Praktik pengelolaan koloni Lebah kelulut dilakukan melalui donor koloni dan menjaga kebersihan koloni pada meliponikultur di Kebun Karet. Partisipan terbanyak berasal dari Banjarbaru (47%), kemudian Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tabalong sebanyak 13%. Implikasi menunjukkan 71% peserta meningkat pengetahuannya terkait meliponikulutur di Desa Padang Panjang.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"55 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139192778","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.866
Herditiya Herditiya, Ivan Eldes Dafrita, Eka Trisianawati, Nawawi Nawawi, Mustika Sari, Novida Nurmayanti, Tesa Manisa
SMA Negeri 1 Sungai Kakap terletak di Kabupaten Kubu Raya. SMA Negeri 1 Sungai Sungai Kakap telah menjalankan proses pendidikan dan pengajaran dengan baik. Namun, dalam pembelajaran terutama di mata pelajaran IPA, belum optimal memanfaatkan potensi limbah rumah tangga sekitar sebagai sumber belajar. Guru belum mampu merancang sebuah pembelajaran yang dapat meningkatkan kewirausahaan siswa sehingga siswa belum mengetahui pentingnya untuk belajar tentang kewirausahaan. Salah satu bahan tidak terpakai yang dapat dimanfaatkan kembali adalah minyak jelantah, yaitu minyak bekas menggoreng yang bisa didapat dari limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga berupa minyak jelantah tersebut dapat diolah mejadi lilin aromatherapi dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar khususnya menumbuhkan minat belajar kewirausahaan bagi siswa. Pembuatan lilin aromatherapi untuk melatih biointerprenuership siswa merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman tentang kewirausahaan secara langsung kepada siswa di sekolah. Pengalaman-pengalaman tentang kewirausahaan perlu dilatih sedini mungkin terutama di lingkungan sekolah sehingga kedepannya siswa dapat membuka peluang usaha yang kreatif dan inovatif dalam pengolahan minyak jelantah untuk meningkatkan ekonomi dan kesadaran kebersihan, kesehatan lingkungan dan bahaya pengunaan minyak goreng secara berulang. Kegiatan yang dilakukan dilaksanakan selama dua hari. Kegiatan di hari pertama yakni pemberian materi mengenai dasar pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Hari kedua yakni praktik pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah beserta evaluasi kegiatan dengan pemberian angket kepada peserta. Hasil yang diperoleh berupa lilin aromaterapi dengan berbagai bentuk, aroma, serta warna yang menarik. Hasil analisis angket menunjukkan jika kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dengan perolehan skor sebesar 3,6.
SMA Negeri 1 Sungai Kakap 位于 Kubu Raya 行政区。SMA Negeri 1 Sungai Kakap 的教育和教学过程开展得很好。然而,在学习过程中,尤其是在科学科目中,利用周围生活垃圾的潜力作为学习资源的效果并不理想。教师未能设计出能够提高学生创业能力的课程,以至于学生不知道学习创业知识的重要性。废食用油是可以再利用的闲置材料之一,也就是从生活垃圾中获得的炒菜用油。以废油为形式的生活垃圾可以加工成香薰蜡烛,并可作为学习资源,尤其是培养学生学习创业的兴趣。制作香薰蜡烛来培训学生的生物创业能力,是直接向在校学生提供创业经验的一种方法。创业经验需要尽早进行培训,尤其是在学校环境中,以便学生将来能在处理废食用油方面开辟创造性和创新性的商机,从而提高经济效益,并提高人们对清洁、环境卫生和重复使用食用油的危害的认识。活动为期两天。第一天的活动是提供利用废食用油制作香薰蜡烛的材料。第二天是利用废食用油制作香薰蜡烛的实践活动,同时通过向参与者发放调查问卷对活动进行评估。结果是制作出了形状各异、香气扑鼻、色彩诱人的香薰蜡烛。问卷分析结果显示,活动开展顺利,得分 3.6 分。
{"title":"Pemanfaatan Minyak Jelantah Dalam Pembuatan Lilin Aromatherapi Untuk Melatih Biointerprenuership Siswa SMAN 1 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya","authors":"Herditiya Herditiya, Ivan Eldes Dafrita, Eka Trisianawati, Nawawi Nawawi, Mustika Sari, Novida Nurmayanti, Tesa Manisa","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.866","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.866","url":null,"abstract":"SMA Negeri 1 Sungai Kakap terletak di Kabupaten Kubu Raya. SMA Negeri 1 Sungai Sungai Kakap telah menjalankan proses pendidikan dan pengajaran dengan baik. Namun, dalam pembelajaran terutama di mata pelajaran IPA, belum optimal memanfaatkan potensi limbah rumah tangga sekitar sebagai sumber belajar. Guru belum mampu merancang sebuah pembelajaran yang dapat meningkatkan kewirausahaan siswa sehingga siswa belum mengetahui pentingnya untuk belajar tentang kewirausahaan. Salah satu bahan tidak terpakai yang dapat dimanfaatkan kembali adalah minyak jelantah, yaitu minyak bekas menggoreng yang bisa didapat dari limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga berupa minyak jelantah tersebut dapat diolah mejadi lilin aromatherapi dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar khususnya menumbuhkan minat belajar kewirausahaan bagi siswa. Pembuatan lilin aromatherapi untuk melatih biointerprenuership siswa merupakan salah satu cara untuk memberikan pengalaman tentang kewirausahaan secara langsung kepada siswa di sekolah. Pengalaman-pengalaman tentang kewirausahaan perlu dilatih sedini mungkin terutama di lingkungan sekolah sehingga kedepannya siswa dapat membuka peluang usaha yang kreatif dan inovatif dalam pengolahan minyak jelantah untuk meningkatkan ekonomi dan kesadaran kebersihan, kesehatan lingkungan dan bahaya pengunaan minyak goreng secara berulang. Kegiatan yang dilakukan dilaksanakan selama dua hari. Kegiatan di hari pertama yakni pemberian materi mengenai dasar pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Hari kedua yakni praktik pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah beserta evaluasi kegiatan dengan pemberian angket kepada peserta. Hasil yang diperoleh berupa lilin aromaterapi dengan berbagai bentuk, aroma, serta warna yang menarik. Hasil analisis angket menunjukkan jika kegiatan yang dilaksanakan berjalan dengan baik dengan perolehan skor sebesar 3,6.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"165 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139189436","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.865
J. Masyarakat, Membangun Karakter, Melalui Permainan, Tradisional Pada, Seka Taruna, Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, I. Ketut, Agus Artha, Kadek Arry Anderzen, Gede Hendri, Arif Susila, Ketut Hendry, Wijaya Kusuma, P. Herry, Widhi Andika, I. Gede, Prawira Santosa
Pembentukan karakter adalah menanamkan nilai-nilai pada individu atau seseorang yang bermuara pada aspek tingkah laku, cara berpikir dan pada akhirnya menjadi sifat yang mengakar. Pembentukan suatu karakter bukanlah suatu masalah yang cukup mudah, sehingga dengan adanya pendidikan karakter seharusnya dapat menjadikan suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Karakter dapat terbentuk apabila diberikan stimulus atau perhatian yang positif, baik yang disampaikan secara fisik, mental, maupun spiritual kepada seseorang. Solusi untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan mengadakan suatu kegiatan diantaranya: melaksanakan sosialisasi terkait materi pembentukan karakter dan permainan tradisional dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi dalam bentuk pemberian materi yang disampaikan oleh narasumber terkait pendidikan karakter dan permainan tradisional. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Seka Teruna Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buelelng, Bali.
品格培养是向个人或个体灌输价值观,这些价值观可以归结为行为方式、思维方式,最终成为一种根深蒂固的特质。品格塑造不是一个简单的问题,因此品格教育的存在应使其成为需要特别关注的问题。只要给予积极的刺激或关注,不管是身体上、心理上还是精神上的,都能形成品格。解决这些问题的办法是举办活动,包括:开展与品格培养材料和传统游戏有关的社交活动,目的是增长知识和技能。这项活动通过社会化的形式开展,由专家提供与品格教育和传统游戏相关的材料。这项社区服务活动在巴厘岛 Buelelng 县 Busungbiu 区 Seka Teruna Pelapuan 村开展。
{"title":"Membangun Karakter Melalui Permainan Tradisional Pada Seka Taruna Desa Pelapuan Kecamatan Busungbiu","authors":"J. Masyarakat, Membangun Karakter, Melalui Permainan, Tradisional Pada, Seka Taruna, Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, I. Ketut, Agus Artha, Kadek Arry Anderzen, Gede Hendri, Arif Susila, Ketut Hendry, Wijaya Kusuma, P. Herry, Widhi Andika, I. Gede, Prawira Santosa","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.865","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.865","url":null,"abstract":"Pembentukan karakter adalah menanamkan nilai-nilai pada individu atau seseorang yang bermuara pada aspek tingkah laku, cara berpikir dan pada akhirnya menjadi sifat yang mengakar. Pembentukan suatu karakter bukanlah suatu masalah yang cukup mudah, sehingga dengan adanya pendidikan karakter seharusnya dapat menjadikan suatu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Karakter dapat terbentuk apabila diberikan stimulus atau perhatian yang positif, baik yang disampaikan secara fisik, mental, maupun spiritual kepada seseorang. Solusi untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan mengadakan suatu kegiatan diantaranya: melaksanakan sosialisasi terkait materi pembentukan karakter dan permainan tradisional dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan ini dilakukan melalui sosialisasi dalam bentuk pemberian materi yang disampaikan oleh narasumber terkait pendidikan karakter dan permainan tradisional. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Seka Teruna Desa Pelapuan, Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buelelng, Bali.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"61 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139194238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-12-01DOI: 10.57218/jompaabdi.v2i4.887
J. Masyarakat, Yulia Novika
Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan yang terampil dalam melakukan pelayanan SDIDTK dan konseling tumbuh kembang dan pemberian makan balita dan anak prasekolah di masyarakat dan fasilitas Kesehatan. Kegiatan pelatihan pelatih (ToT) SDIDTK dan Pemberian Makan Balita dan Anak Prasekolah (PMBA) ini diikuti oleh 60 orang perwakilan tenaga kesahatan (bidan dan nutrisionis) di layanan primer dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Metode pembelajaran bervariasi meliputi ceramah, small group discussion, demonstrasi, simulasi, dan roleplay serta project-based learning. Pelatihan dilakukan secara intensif dimana 1 orang fasilitator membimbing 5 tenaga Kesehatan dalam small group discussion. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa seluruh peserta mengalami peningkatan pengetahuan yang dilihat dari rata-rata nilai pretest sebesar 47,0 meningkat menjadi 81,2 pada hasil posttest dengan nilai minimal 80 dan maksimal 92 poin. Selain itu, seluruh peserta mengalami peningkatan keterampilan dalam melakukan layanan SDIDTK dan konseling tumbuh kembang balita dan anak prasekolah dengan rata-rata nilai 90 poin. Seluruh peserta menyatakan bahwa materi ini penting dan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat. Selanjutnya, seluruh tenaga Kesehatan terlatih akan melakukan pelatihan kader di seluruh wilayah kerja puskesmas masing-masing agar dapat melakukan layanan SDIDTK dan konseling tumbuh kembang di masyarakat sebagai bentuk pencegahan masalah gizi dan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.
{"title":"Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan Dengan Pelatihan Pelatih SDIDTK dan PMBA Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Di Provinsi Lampung","authors":"J. Masyarakat, Yulia Novika","doi":"10.57218/jompaabdi.v2i4.887","DOIUrl":"https://doi.org/10.57218/jompaabdi.v2i4.887","url":null,"abstract":"Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan yang terampil dalam melakukan pelayanan SDIDTK dan konseling tumbuh kembang dan pemberian makan balita dan anak prasekolah di masyarakat dan fasilitas Kesehatan. Kegiatan pelatihan pelatih (ToT) SDIDTK dan Pemberian Makan Balita dan Anak Prasekolah (PMBA) ini diikuti oleh 60 orang perwakilan tenaga kesahatan (bidan dan nutrisionis) di layanan primer dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung. Metode pembelajaran bervariasi meliputi ceramah, small group discussion, demonstrasi, simulasi, dan roleplay serta project-based learning. Pelatihan dilakukan secara intensif dimana 1 orang fasilitator membimbing 5 tenaga Kesehatan dalam small group discussion. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa seluruh peserta mengalami peningkatan pengetahuan yang dilihat dari rata-rata nilai pretest sebesar 47,0 meningkat menjadi 81,2 pada hasil posttest dengan nilai minimal 80 dan maksimal 92 poin. Selain itu, seluruh peserta mengalami peningkatan keterampilan dalam melakukan layanan SDIDTK dan konseling tumbuh kembang balita dan anak prasekolah dengan rata-rata nilai 90 poin. Seluruh peserta menyatakan bahwa materi ini penting dan sesuai dengan kebutuhan di masyarakat. Selanjutnya, seluruh tenaga Kesehatan terlatih akan melakukan pelatihan kader di seluruh wilayah kerja puskesmas masing-masing agar dapat melakukan layanan SDIDTK dan konseling tumbuh kembang di masyarakat sebagai bentuk pencegahan masalah gizi dan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah.","PeriodicalId":196576,"journal":{"name":"Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"58 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139194250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}