AbstrakSectio caesarea tindakan pembedahan yang bertujuan melahirkan bayi dengan membuka dinding perut dan rahim ibu. Wanita yang melakukan bedah sesar memiliki resiko infeksi lebih besar 5-20 kali lipat dibandingkan persalinan normal. Salah satu masalah dari tindakan persalinan section caesarea adalah infeksi pada luka operasi (ILO). Penanganan untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi yaitu dengan cara pemberian antibiotik profilaksis. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien operasi section caesarea di RSU Islam Klaten. Penelitian ini merupakan observasional yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data sekunder dengan penelusuran data rekam medik pada pasien bedah sesar di RSU Islam Klaten periode bulan Juli - Desember 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 82 pasien. Data yang telah terkumpul diolah dengan menghitung persentase pola penggunaan antibiotik dan parameter-parameter yang meliputi jenis antibiotik yang digunakan, dosis, rute pemberian dan waktu pemberian antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian penggunaan jenis antibiotik profilaksis bedah sesar yaitu cefazolin sebesar 100%, kesesuaian dosis yang digunakan sebanyak 2 gram sebesar 0%, kesesuaian rute pemberian antibiotik profilaksis yaitu melalui intra vena kesesuaian sebesar 100%, kesesuaian waktu pemberian antibiotik ≤30 menit sebelum insisi kulit sebesar 11%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi peggunaan antibiotik profilaksis bedah sesar belum sesuai pedoman Permenkes RI tahun 2011.
{"title":"EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSU ISLAM KLATEN TAHUN 2020","authors":"Z. Fanani, N. Aisah, R. Ridwan","doi":"10.26751/ijf.v7i1.1793","DOIUrl":"https://doi.org/10.26751/ijf.v7i1.1793","url":null,"abstract":"AbstrakSectio caesarea tindakan pembedahan yang bertujuan melahirkan bayi dengan membuka dinding perut dan rahim ibu. Wanita yang melakukan bedah sesar memiliki resiko infeksi lebih besar 5-20 kali lipat dibandingkan persalinan normal. Salah satu masalah dari tindakan persalinan section caesarea adalah infeksi pada luka operasi (ILO). Penanganan untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi yaitu dengan cara pemberian antibiotik profilaksis. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien operasi section caesarea di RSU Islam Klaten. Penelitian ini merupakan observasional yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data sekunder dengan penelusuran data rekam medik pada pasien bedah sesar di RSU Islam Klaten periode bulan Juli - Desember 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 82 pasien. Data yang telah terkumpul diolah dengan menghitung persentase pola penggunaan antibiotik dan parameter-parameter yang meliputi jenis antibiotik yang digunakan, dosis, rute pemberian dan waktu pemberian antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian penggunaan jenis antibiotik profilaksis bedah sesar yaitu cefazolin sebesar 100%, kesesuaian dosis yang digunakan sebanyak 2 gram sebesar 0%, kesesuaian rute pemberian antibiotik profilaksis yaitu melalui intra vena kesesuaian sebesar 100%, kesesuaian waktu pemberian antibiotik ≤30 menit sebelum insisi kulit sebesar 11%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi peggunaan antibiotik profilaksis bedah sesar belum sesuai pedoman Permenkes RI tahun 2011.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"82 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73790781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Banyaknya jenis krim pelembab dipasaran membutuhkan pengetahuan dan sikap dalam memilih karena keamanan dari krim pelembab wajah sangat penting terutama bagi remaja putri. Kelompok remaja putri adalah populasi yang paling rentan terhadap penggunaan kosmetik tanpa indikasi. Hal ini dikarenakan kebutuhan mereka untuk tampil menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemilihan krim pelembab wajah terhadap Kesehatan kulit remaja putri. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Hasil dari penelitian di peroleh adanya hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan krim pelembab dengan kesehatan kulit p value (0,024).
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PEMILIHAN KRIM PELEMBAB WAJAH TERHADAP KESEHATAN KULIT REMAJA PUTRI","authors":"Yayuk Mundriyastutik, Ima Alimatul Habibah","doi":"10.26751/ijf.v7i1.1425","DOIUrl":"https://doi.org/10.26751/ijf.v7i1.1425","url":null,"abstract":"Abstrak Banyaknya jenis krim pelembab dipasaran membutuhkan pengetahuan dan sikap dalam memilih karena keamanan dari krim pelembab wajah sangat penting terutama bagi remaja putri. Kelompok remaja putri adalah populasi yang paling rentan terhadap penggunaan kosmetik tanpa indikasi. Hal ini dikarenakan kebutuhan mereka untuk tampil menarik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemilihan krim pelembab wajah terhadap Kesehatan kulit remaja putri. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Hasil dari penelitian di peroleh adanya hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan krim pelembab dengan kesehatan kulit p value (0,024).","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"82 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82088328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahid Sabaan, Julia Megawati Djamal, Vivin Rosvita
AbstrakLatar belakang: Pelayanan informasi obat (PIO) merupakan salah satu bagian dari pelayanan kefarmasian. PIO memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi, karena informasi yang tepat dan benar dalam penggunaan obat sangat penting dalam menunjang keberhasilan terapi pada pasien Tuberkulosis (TBC) dikarenakan terapi ini membutuhkan waktu yang lama. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Pelayanan Informasi Obat terhadap pasien TBC di Puskesmas Sayung I Demak. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel purpose sampling, analitis statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelayanan PIO kepada pasien Tuberkulosis, dilakukan dengan SPSS kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil Penelitian; Berdasarkan hasil penelitian, responden mengatakan belum informasi tentang efek samping yang mungkin timbul setelah minum obat TBC, dan sebanyak 9 pasien (52,9%) mengatakan belum menerima informasi tentang interaksi obat TBC. Faktor pertama adalah usia responden dimana terdapat usia > 50 tahun sebanyak 3 orang. Faktor yang kedua adalah rendahnya tingkat pendidikan dimana didapatkan 1 orang (5,9%) tidak tamat SD/Sederajat dan 6 orang (35,3%). Faktor yang ketiga adalah pekerjaan, dimana didapatkan 2 orang lansia tidak bekerja. Kesimpulan: Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien tuberkulosis diberikan oleh petugas mencapai yang ditargetkan yakni 100%. Namun ada kesenjangan di pelayanan PIO tentang efek samping obat, interaksi obat dan masih terjadi kesenjangan negatif sebesar 9 pasien (52,9%).
{"title":"EVALUASI PELAYANAN INFORMASI OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS SAYUNG PERIODE TAHUN 2020","authors":"Wahid Sabaan, Julia Megawati Djamal, Vivin Rosvita","doi":"10.26751/ijf.v7i1.1424","DOIUrl":"https://doi.org/10.26751/ijf.v7i1.1424","url":null,"abstract":"AbstrakLatar belakang: Pelayanan informasi obat (PIO) merupakan salah satu bagian dari pelayanan kefarmasian. PIO memegang peranan penting dalam keberhasilan terapi, karena informasi yang tepat dan benar dalam penggunaan obat sangat penting dalam menunjang keberhasilan terapi pada pasien Tuberkulosis (TBC) dikarenakan terapi ini membutuhkan waktu yang lama. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Pelayanan Informasi Obat terhadap pasien TBC di Puskesmas Sayung I Demak. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel purpose sampling, analitis statistik dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelayanan PIO kepada pasien Tuberkulosis, dilakukan dengan SPSS kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil Penelitian; Berdasarkan hasil penelitian, responden mengatakan belum informasi tentang efek samping yang mungkin timbul setelah minum obat TBC, dan sebanyak 9 pasien (52,9%) mengatakan belum menerima informasi tentang interaksi obat TBC. Faktor pertama adalah usia responden dimana terdapat usia > 50 tahun sebanyak 3 orang. Faktor yang kedua adalah rendahnya tingkat pendidikan dimana didapatkan 1 orang (5,9%) tidak tamat SD/Sederajat dan 6 orang (35,3%). Faktor yang ketiga adalah pekerjaan, dimana didapatkan 2 orang lansia tidak bekerja. Kesimpulan: Evaluasi pelayanan informasi obat pada pasien tuberkulosis diberikan oleh petugas mencapai yang ditargetkan yakni 100%. Namun ada kesenjangan di pelayanan PIO tentang efek samping obat, interaksi obat dan masih terjadi kesenjangan negatif sebesar 9 pasien (52,9%).","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"120 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87841427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Retnowati, Latifah Dikdayani, Munawaroh Munawaroh
AbstrakKombinasi dua atau lebih jenis antioksidan dapat menghasilkan potensi aktivitas antioksidan yang lebih tinggi untuk mengatasi jenis radikal bebas seperti penyakit kanker dengan mengkombinasi tanaman terong ungu dan buah naga merah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak kulit terong ungu (Solanum melongena L.) dan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus sp.) dengan metode DPPH. Metode yang digunakan yaitu ekstrak kulit terong ungu dan kulit buah naga merah diambil dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% selama 5 hari. Kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan membuat perbandingan kombinasi ekstrak kulit terong ungu dan kulit buah naga merah yaitu (1:2) dan (2:1) dengan kosentrasi deretan baku 100 ppm, 120 ppm,140 ppm, 160 ppm dan 180 ppm. Hasil dari kombinasi ekstrak kulit terong ungu (Solanum melongena L.) dan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus sp.) menunjukkan nilai IC50 sebesar 254 ppm pada perbandingan (2:1) dan sebesar 16,24 ppm pada perbandingan (1:2). Daya antioksidan yang lebih kuat dilihat dari nilai IC50 adalah perbandingan antara (1:2) atau ekstrak kulit buah naga merah yang lebih tinggi mengandung antioksidan dibandingkan dengan ekstrak kulit terong ungu
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 96% KULIT TERONG UNGU (SOLANUM MELONGENA L.) DAN KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS SP.) DENGAN METODE DPPH","authors":"E. Retnowati, Latifah Dikdayani, Munawaroh Munawaroh","doi":"10.26751/ijf.v7i1.1423","DOIUrl":"https://doi.org/10.26751/ijf.v7i1.1423","url":null,"abstract":"AbstrakKombinasi dua atau lebih jenis antioksidan dapat menghasilkan potensi aktivitas antioksidan yang lebih tinggi untuk mengatasi jenis radikal bebas seperti penyakit kanker dengan mengkombinasi tanaman terong ungu dan buah naga merah. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak kulit terong ungu (Solanum melongena L.) dan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus sp.) dengan metode DPPH. Metode yang digunakan yaitu ekstrak kulit terong ungu dan kulit buah naga merah diambil dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% selama 5 hari. Kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan membuat perbandingan kombinasi ekstrak kulit terong ungu dan kulit buah naga merah yaitu (1:2) dan (2:1) dengan kosentrasi deretan baku 100 ppm, 120 ppm,140 ppm, 160 ppm dan 180 ppm. Hasil dari kombinasi ekstrak kulit terong ungu (Solanum melongena L.) dan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus sp.) menunjukkan nilai IC50 sebesar 254 ppm pada perbandingan (2:1) dan sebesar 16,24 ppm pada perbandingan (1:2). Daya antioksidan yang lebih kuat dilihat dari nilai IC50 adalah perbandingan antara (1:2) atau ekstrak kulit buah naga merah yang lebih tinggi mengandung antioksidan dibandingkan dengan ekstrak kulit terong ungu","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79783641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakLatar Belakang: Standar pelayanan kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Sedangkan pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Tujuan: Mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di instalasi farmasi RSUD Dr. Moewardi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis studi deskriptif tentang evaluasi pelayanan. Pendekatan pada penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Peneliti dalam penelitian ini tidak melakukan intervensi atau perlakuan terhadap subjek penelitian tetapi hanya memberikan kuesioner (self administered). Dalam hal ini pengumpulan data pasien dari pasien diperoleh dari pasien rawat jalan reguler RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan februari 2021. Hasil: Menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di RSUD. Dr. Moewardi total adalah 84,5 %. Kesimpulan: Pasien rawat jalan reguler di RSUD Dr. Moewardi merasa sangat puas terhadap pelayanan kefarmasian apotek rawat jalan reguler.
{"title":"EVALUASI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN REGULER TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK RAWAT JALAN RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA","authors":"Bintari Tri S, Nurul Huda, Noor Haryati","doi":"10.26751/ijf.v7i1.1794","DOIUrl":"https://doi.org/10.26751/ijf.v7i1.1794","url":null,"abstract":"AbstrakLatar Belakang: Standar pelayanan kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Sedangkan pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Tujuan: Mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di instalasi farmasi RSUD Dr. Moewardi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian jenis studi deskriptif tentang evaluasi pelayanan. Pendekatan pada penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Peneliti dalam penelitian ini tidak melakukan intervensi atau perlakuan terhadap subjek penelitian tetapi hanya memberikan kuesioner (self administered). Dalam hal ini pengumpulan data pasien dari pasien diperoleh dari pasien rawat jalan reguler RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan februari 2021. Hasil: Menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di RSUD. Dr. Moewardi total adalah 84,5 %. Kesimpulan: Pasien rawat jalan reguler di RSUD Dr. Moewardi merasa sangat puas terhadap pelayanan kefarmasian apotek rawat jalan reguler.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"107 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83643297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakManggis (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa xanton yang merupakan senyawa utama pada kulit manggis yang menunjukkan beberapa sifat farmakologis, diantaranya yaitu antioksidan, analgesik, antiinflamasi, antikarsinogenik, antikanker, dan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis mutu fisik granul ekstrak kulit manggis yang meliputi laju alir, sudut istirahat, densitas, porositas, indeks kompresibilitas dan rasio Hausner, serta SEM (Scanning Electron Microscopy). Sampel yang digunakan adalah granul ekstrak kulit manggis yang diproduksi dalam penelitian ini. Ekstraksi 75 g serbuk kulit manggis dilakukan secara maserasi dengan 250 mL metanol selama 48 jam. Pembuatan granul ekstrak kulit manggis dibuat dengan metode granulasi basah dengan menambahkan pengikat gum arab 25% dan pengisi maltodekstrin 5% pada ekstrak kulit manggis. Hasil penelitian diperoleh bahwa granul ekstrak kulit manggis yang diproduksi memenuhi kriteria mutu fisik granul yang berupa laju alir, sudut istirahat, densitas nyata, densitas mampat, densitas sejati, indeks kompresibilitas, dan rasio Hausner. Sedangkan hasil SEM granul ekstrak kulit manggis menunjukkan bentuk permukaan granul yang tidak beraturan dan heterogen serta terlihat berpori.
{"title":"ANALISIS MUTU FISIK GRANUL EKSTRAK KULIT MANGGIS DENGAN METODE GRANULASI BASAH","authors":"Anisa Solikhati, Riana Putri Rahmawati, S. Kurnia","doi":"10.26751/ijf.v7i1.1421","DOIUrl":"https://doi.org/10.26751/ijf.v7i1.1421","url":null,"abstract":"AbstrakManggis (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa xanton yang merupakan senyawa utama pada kulit manggis yang menunjukkan beberapa sifat farmakologis, diantaranya yaitu antioksidan, analgesik, antiinflamasi, antikarsinogenik, antikanker, dan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis mutu fisik granul ekstrak kulit manggis yang meliputi laju alir, sudut istirahat, densitas, porositas, indeks kompresibilitas dan rasio Hausner, serta SEM (Scanning Electron Microscopy). Sampel yang digunakan adalah granul ekstrak kulit manggis yang diproduksi dalam penelitian ini. Ekstraksi 75 g serbuk kulit manggis dilakukan secara maserasi dengan 250 mL metanol selama 48 jam. Pembuatan granul ekstrak kulit manggis dibuat dengan metode granulasi basah dengan menambahkan pengikat gum arab 25% dan pengisi maltodekstrin 5% pada ekstrak kulit manggis. Hasil penelitian diperoleh bahwa granul ekstrak kulit manggis yang diproduksi memenuhi kriteria mutu fisik granul yang berupa laju alir, sudut istirahat, densitas nyata, densitas mampat, densitas sejati, indeks kompresibilitas, dan rasio Hausner. Sedangkan hasil SEM granul ekstrak kulit manggis menunjukkan bentuk permukaan granul yang tidak beraturan dan heterogen serta terlihat berpori.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80490980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.13255
Anwar Rosyadi, I. Hapsari, P. Utami
Patients with Diabetes Mellitus (DM) with complications of chronic kidney disease (CKD) have decreased quality of life (QOL). Some factors that can affect QOL are lifestyle, spirituality, and family support. The purpose of this study was to determine the effect of lifestyle, spirituality, and family support on the QOL of DM patients with CKD complications at Siaga Medika Purbalingga Hospital. Respondents from this study were all patients diagnosed with DM with CKD complications and had a history of treatment in August 2019-September 2020 period. A total of 48 respondents then filled out a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The results of this study are respondents have a good quality of life as much as 62.5%, and the remaining 32.5% are not good. Patients who have a better lifestyle and spiritual level have 11 times the chance of having a better QOL. Meanwhile, patients who have better family support have a 0.13 times better chance of their QOL. In conclusion, there is a significant impact between lifestyle, spirituality, and family support with QOL. Hospitals are urgently needed in providing counseling about the importance of lifestyle, spirituality level and family support so that the patient's QOL increases.
{"title":"The Effect of Lifestyle, Spiritual, and Family Support on Diabetic Mellitus Patient with Chronic Kidney Disease Complication","authors":"Anwar Rosyadi, I. Hapsari, P. Utami","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.13255","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.13255","url":null,"abstract":"Patients with Diabetes Mellitus (DM) with complications of chronic kidney disease (CKD) have decreased quality of life (QOL). Some factors that can affect QOL are lifestyle, spirituality, and family support. The purpose of this study was to determine the effect of lifestyle, spirituality, and family support on the QOL of DM patients with CKD complications at Siaga Medika Purbalingga Hospital. Respondents from this study were all patients diagnosed with DM with CKD complications and had a history of treatment in August 2019-September 2020 period. A total of 48 respondents then filled out a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The results of this study are respondents have a good quality of life as much as 62.5%, and the remaining 32.5% are not good. Patients who have a better lifestyle and spiritual level have 11 times the chance of having a better QOL. Meanwhile, patients who have better family support have a 0.13 times better chance of their QOL. In conclusion, there is a significant impact between lifestyle, spirituality, and family support with QOL. Hospitals are urgently needed in providing counseling about the importance of lifestyle, spirituality level and family support so that the patient's QOL increases.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85403963","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Radikal bebas berkontribusi pada beberapa gangguan pada manusia termasuk ateroklerosis, radang sendi, iskemia, gastritis, kanker dan inflamasi. Kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsi.) A.Grey) merupakan spesies tumbuhan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh jenis cairan penyari terhadap bioaktivitas kembang bulan sebagai antioksidan dalam meredam radikal 2,2'-azino-bis-3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid (ABTS). Sampel dimaserasi menggunakan tiga cairan penyari yaitu etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan. Sedangkan potensinya sebagai antioksidan diuji dengan metode ABTS. Hasil penelitian menunjukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70%, etil asetat dan n-heksan berturut-turut memberikan nilai IC50sebesar 56,71 µg/ml (kuat), 106,47 µg/ml (sedang) dan 191,57 µg/ml (lemah) dan vitamin C sebagai pembanding 10,46 µg/ml (sangat kuat). Semakin polar cairan penyari semakin kuat aktivitas antioksidan daun kembang bulan dalam meredam radikal ABTS.
{"title":"Pengaruh Jenis Cairan Penyari terhadap Aktivitas Antioksidan Daun Kembang Bulan (Tithonia diversifolia (Hemsi.) A.Grey) dengan Metode ABTS","authors":"Nursamsiar Nursamsiar, Khairuddin Khairuddin, Jumarni Jumarni, Marwati Marwati, Nurkhairi Nurkhairi","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.10615","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.10615","url":null,"abstract":"Radikal bebas berkontribusi pada beberapa gangguan pada manusia termasuk ateroklerosis, radang sendi, iskemia, gastritis, kanker dan inflamasi. Kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsi.) A.Grey) merupakan spesies tumbuhan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati pengaruh jenis cairan penyari terhadap bioaktivitas kembang bulan sebagai antioksidan dalam meredam radikal 2,2'-azino-bis-3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid (ABTS). Sampel dimaserasi menggunakan tiga cairan penyari yaitu etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan. Sedangkan potensinya sebagai antioksidan diuji dengan metode ABTS. Hasil penelitian menunjukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol 70%, etil asetat dan n-heksan berturut-turut memberikan nilai IC50sebesar 56,71 µg/ml (kuat), 106,47 µg/ml (sedang) dan 191,57 µg/ml (lemah) dan vitamin C sebagai pembanding 10,46 µg/ml (sangat kuat). Semakin polar cairan penyari semakin kuat aktivitas antioksidan daun kembang bulan dalam meredam radikal ABTS.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"146 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83639448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.10750
Ihsanul Hafiz, D. Pertiwi, Nurul Husna
Tanaman pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) termasuk ke dalam tanaman obat yang diketahui memiliki berbagai manfaat, termasuk dalam mengatasi permasalahan infeksi bakteri. Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis merupakan jenis bakteri yang menginfeksi dan mengakibatkan masalah Kesehatan pada kulit. Artikel ini membahas hasil dari uji antibakteri yang dimiliki oleh fraksi n-heksan dari daun pagoda terhadap kedua bakteri kulit tersebut. Fraksi daun pagoda yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia dasar, kemudian diujikan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri S. aureus dan S. epidermidis, dengan metode difusi cakram. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraki n-heksan daun pagoda mengandung glikosida dan steroid/triterpenoid. Daya hambat terbaik fraksi terhadap bakteri S. aureus pada konsentrasi 10% (11,16+0,31) dan terhadap S. epidermidis pada konsentrasi 15% (8,33+0,23). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan fraksi n-heksan daun pagoda memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan S. epidermidis.
{"title":"Penapisan Senyawa Kimia Tumbuhan dan Daya Hambat Pertumbuhan Bakteri dari Fraksi n-Heksan Daun Pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis","authors":"Ihsanul Hafiz, D. Pertiwi, Nurul Husna","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.10750","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.10750","url":null,"abstract":"Tanaman pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) termasuk ke dalam tanaman obat yang diketahui memiliki berbagai manfaat, termasuk dalam mengatasi permasalahan infeksi bakteri. Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis merupakan jenis bakteri yang menginfeksi dan mengakibatkan masalah Kesehatan pada kulit. Artikel ini membahas hasil dari uji antibakteri yang dimiliki oleh fraksi n-heksan dari daun pagoda terhadap kedua bakteri kulit tersebut. Fraksi daun pagoda yang diperoleh dilakukan skrining fitokimia dasar, kemudian diujikan aktivitas antibakterinya terhadap bakteri S. aureus dan S. epidermidis, dengan metode difusi cakram. Hasil pengujian menunjukkan bahwa fraki n-heksan daun pagoda mengandung glikosida dan steroid/triterpenoid. Daya hambat terbaik fraksi terhadap bakteri S. aureus pada konsentrasi 10% (11,16+0,31) dan terhadap S. epidermidis pada konsentrasi 15% (8,33+0,23). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan fraksi n-heksan daun pagoda memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan S. epidermidis.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"151 6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89424259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-31DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9707
Ana Hidayati, I. Faridah, Saefi Saefi, G. Saputri
Interprofessional Education (IPE) merupakan pembelajaran yang interaktif, berbasis pembelajaran kelompok profesi, dengan menciptakan suasana belajar yang kolaboratif sehingga antar profesi dapat melakukan interaksi untuk menyampaikan pemahaman tentang interpersonal, kelompok, organisasi sebagai proses profesionalisme profesi. IPE dapat terjalin jika terdapat dua atau lebih mahasiswa kesehatan dengan bidang yang berbeda untuk belajar bersama untuk meningkatkan kualitas kolaborasi tenaga kesehatan pada lingkungan praktik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh IPE terhadap persepsi mahasiswa Fakultas Farmasi di Universitas Ahmad Dahlan (FFUAD) Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan one-group pre-test & post-test design. Pengambilan data menggunakan kuesioner pre-IPE dan post-IPE, kuisoner IEPS (Interprofessional Education Perception Scale) yang dimodifikasi. Sejumlah 114 mahasiswa yang mengikuti program IPE . Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa FFUAD memiliki persepsi yang lebih baik atau meningkat setelah mengikuti program IPE (83%) dibandingkan dengan sebelum mengikuti IPE (76%). Hasil uji paired sampel t-test pada signifikansi 95% menunjukan ada perbedaan rata-rata antara mahasiswa yang belum mengikuti IPE dengan mahasiswa yang sudah mengikuti IPE (P=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh dari pelaksanaan program IPE terhadap persepsi mahasiswa FFUAD Yogyakarta.
{"title":"Persepsi Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan terhadap Pelaksanaan Interprofessional Education (IPE)","authors":"Ana Hidayati, I. Faridah, Saefi Saefi, G. Saputri","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.9707","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.9707","url":null,"abstract":"Interprofessional Education (IPE) merupakan pembelajaran yang interaktif, berbasis pembelajaran kelompok profesi, dengan menciptakan suasana belajar yang kolaboratif sehingga antar profesi dapat melakukan interaksi untuk menyampaikan pemahaman tentang interpersonal, kelompok, organisasi sebagai proses profesionalisme profesi. IPE dapat terjalin jika terdapat dua atau lebih mahasiswa kesehatan dengan bidang yang berbeda untuk belajar bersama untuk meningkatkan kualitas kolaborasi tenaga kesehatan pada lingkungan praktik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh IPE terhadap persepsi mahasiswa Fakultas Farmasi di Universitas Ahmad Dahlan (FFUAD) Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan one-group pre-test & post-test design. Pengambilan data menggunakan kuesioner pre-IPE dan post-IPE, kuisoner IEPS (Interprofessional Education Perception Scale) yang dimodifikasi. Sejumlah 114 mahasiswa yang mengikuti program IPE . Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa FFUAD memiliki persepsi yang lebih baik atau meningkat setelah mengikuti program IPE (83%) dibandingkan dengan sebelum mengikuti IPE (76%). Hasil uji paired sampel t-test pada signifikansi 95% menunjukan ada perbedaan rata-rata antara mahasiswa yang belum mengikuti IPE dengan mahasiswa yang sudah mengikuti IPE (P=0,000). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh dari pelaksanaan program IPE terhadap persepsi mahasiswa FFUAD Yogyakarta.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"424 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77788113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}