首页 > 最新文献

PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)最新文献

英文 中文
Pemantauan Apoteker terhadap Perubahan Obat DM Tipe 2 Pasien Prolanis dengan Partisipasi Edukatif dan Pemetaan Situasi 制药师监测2型前列腺素患者改变药物类型的前列腺素参与和情况导图
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9091
Yuhansyah Nurfauzi, Ikhwan Dwi Wahyu Nugroho
Apoteker merupakan salah satu profesi yang dapat berperan penting dalam pemantauan penggunaan obat yang rutin digunakan oleh pasien peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Berdasarkan ketentuan rujuk balik Prolanis, maka seharusnya fasilitas kesehatan primer meneruskan obat dari fasilitas kesehatan rujukan. Namun, seringkali obat yang diperoleh setelah rujuk balik berbeda dengan obat yang diperoleh dari rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk memantau perubahan terhadap pengobatan yang terjadi di rumah pasien, memberikan edukasi dalam penggunaan obat dan memetakan situasi di fasilitas kesehatan primer sehingga menggunakan rancangan observasional deskriptif disertai dengan metode kualitatif yaitu partisipatori aktif, survey dan wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan enam fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kabupaten Cilacap beserta pengelola Prolanisnya. Kriteria inklusi untuk pasien adalah telah mengikuti Prolanis dengan durasi lebih dari 1 tahun, mendapatkan obat, serta dalam kondisi sadar. Kehamilan dan atau hemodialisa merupakan kriteria eksklusi pasien. Pengambilan data obat di rumah pasien dikomparasikan dengan data dari RS dan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Separuh (50%) pasien terpantau oleh apoteker mengalami perubahan penggunaan obat ketika berada di rumah. Hasil wawancara dan pemetaan situasi menunjukkan bahwa apoteker berpeluang melakukan pemantauan obat dalam program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di rumah pasien, tetapi selama ini belum dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Selain Perkesmas, pasien mendapatkan penyuluhan oleh dokter, pendataan keluarga sehat oleh perawat dan bidan serta konseling oleh petugas gizi. Pengelola Prolanis tidak mengetahui tingkat kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat di rumah karena belum ada home care khusus untuk melayani obat pasien Prolanis di rumah. Meskipun ada edukasi yang telah diberikan oleh dokter dan pemberian informasi obat oleh apoteker di fasilitas kesehatan tingkat pertama, dokter dan perawat yang mengelola Prolanis menyatakan bahwa pengetahuan pasien tentang obat masih kurang. Situasi yang dapat menimbulkan ketidakpatuhan pasien menurut dokter adalah tidak adanya pendamping pasien di rumahnya dan ketidakhadiran pasien di fasilitas kesehatan tingkat pertama karena tidak ada yang mengantar. Perawat menganggap bahwa pola hidup pasien Prolanis perlu diperbaiki melalui upaya kolaboratif dengan apoteker. Dalam penelitian ini, apoteker telah berpartisipasi untuk memberikan edukasi terhadap obat yang mengalami perubahan dalam Prolanis, yaitu obat untuk penyakit Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Berdasarkan temuan pemetaan situasi dan adanya perubahan obat DM, baik penambahan, pengurangan, maupun penggantian membuat apoteker perlu melakukan pemantauan dan edukasi terhadap penggunaan obat DM Tipe 2 pada pasien Prolanis.
药师是监督慢性疾病管理项目患者经常使用的药物使用的职业之一。根据原始和解协议,主要医疗机构应该从转诊医疗机构继续提供药物。然而,和解后获得的药物往往与从医院获得的药物不同。本研究旨在监测患者家庭治疗的变化,指导药物的使用,并绘制初级卫生机构的情况,使用描述性观察设计,以及积极参与、调查和深入采访等定性方法。该研究包括该地区的6个一流卫生设施及其推广机构。患者内含物的标准是,他们在服用前列腺素的时间超过一年,服用药物的时间和有意识的状态。妊娠和血液透析是病人排他性的标准。患者家庭药物提取与医院和卫生设施的数据进行了比较。药师指导的病人有一半(50%)在家中使用药物时发生了变化。采访和情况地图显示,药剂师有机会在患者的家中监督药物计划,但目前还没有参与该活动。除了医疗保健,病人还由医生咨询,由护士和助产士提供健康的家庭咨询,由营养工作者咨询。Prolanis不知道患者在家庭中使用药物的合规程度,因为目前没有专门为Prolanis患者提供药物的家庭护理。尽管医生在一级卫生设施中提供了教育和药物信息,但负责提产的医生和护士指出,患者对药物的了解仍然不足。可能导致病人不服从的情况是,由于没有人护送,病人在家中缺席,病人因没有人护送而缺席第一卫生设施。护士认为,普罗兰里斯病人的生活模式需要通过与药剂师的合作努力来改善。在这项研究中,药剂师参与了对2型糖尿病麦皮氏糖尿病(DM)中出现变化的药物的教育。根据情况地图发现和DM药物的变化,增加、减少和替换使得药剂师需要监督和教育普罗兰精神病患者中2型DM药物的使用。
{"title":"Pemantauan Apoteker terhadap Perubahan Obat DM Tipe 2 Pasien Prolanis dengan Partisipasi Edukatif dan Pemetaan Situasi","authors":"Yuhansyah Nurfauzi, Ikhwan Dwi Wahyu Nugroho","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.9091","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.9091","url":null,"abstract":"Apoteker merupakan salah satu profesi yang dapat berperan penting dalam pemantauan penggunaan obat yang rutin digunakan oleh pasien peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Berdasarkan ketentuan rujuk balik Prolanis, maka seharusnya fasilitas kesehatan primer meneruskan obat dari fasilitas kesehatan rujukan. Namun, seringkali obat yang diperoleh setelah rujuk balik berbeda dengan obat yang diperoleh dari rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk memantau perubahan terhadap pengobatan yang terjadi di rumah pasien, memberikan edukasi dalam penggunaan obat dan memetakan situasi di fasilitas kesehatan primer sehingga menggunakan rancangan observasional deskriptif disertai dengan metode kualitatif yaitu partisipatori aktif, survey dan wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan enam fasilitas kesehatan tingkat pertama di Kabupaten Cilacap beserta pengelola Prolanisnya. Kriteria inklusi untuk pasien adalah telah mengikuti Prolanis dengan durasi lebih dari 1 tahun, mendapatkan obat, serta dalam kondisi sadar. Kehamilan dan atau hemodialisa merupakan kriteria eksklusi pasien. Pengambilan data obat di rumah pasien dikomparasikan dengan data dari RS dan fasilitas kesehatan tingkat pertama. Separuh (50%) pasien terpantau oleh apoteker mengalami perubahan penggunaan obat ketika berada di rumah. Hasil wawancara dan pemetaan situasi menunjukkan bahwa apoteker berpeluang melakukan pemantauan obat dalam program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) di rumah pasien, tetapi selama ini belum dilibatkan dalam kegiatan tersebut. Selain Perkesmas, pasien mendapatkan penyuluhan oleh dokter, pendataan keluarga sehat oleh perawat dan bidan serta konseling oleh petugas gizi. Pengelola Prolanis tidak mengetahui tingkat kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat di rumah karena belum ada home care khusus untuk melayani obat pasien Prolanis di rumah. Meskipun ada edukasi yang telah diberikan oleh dokter dan pemberian informasi obat oleh apoteker di fasilitas kesehatan tingkat pertama, dokter dan perawat yang mengelola Prolanis menyatakan bahwa pengetahuan pasien tentang obat masih kurang. Situasi yang dapat menimbulkan ketidakpatuhan pasien menurut dokter adalah tidak adanya pendamping pasien di rumahnya dan ketidakhadiran pasien di fasilitas kesehatan tingkat pertama karena tidak ada yang mengantar. Perawat menganggap bahwa pola hidup pasien Prolanis perlu diperbaiki melalui upaya kolaboratif dengan apoteker. Dalam penelitian ini, apoteker telah berpartisipasi untuk memberikan edukasi terhadap obat yang mengalami perubahan dalam Prolanis, yaitu obat untuk penyakit Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2. Berdasarkan temuan pemetaan situasi dan adanya perubahan obat DM, baik penambahan, pengurangan, maupun penggantian membuat apoteker perlu melakukan pemantauan dan edukasi terhadap penggunaan obat DM Tipe 2 pada pasien Prolanis.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90184491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
In-vitro Anti-tuberculosis Activity and Phytochemical Screening of Lantana (Lantana camara L.) Flower 枸橼酸(Lantana camara L.)体外抗结核活性及植物化学筛选花
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9108
Ferna Indrayani, Reski Yalatri Wirastuty
This study aimed to determine the quality of raw materials, screen the phytochemicals, and evaluate the anti-tuberculosis activity of Lantana (Lantana camara L.) flower extract. The method used was direct observation in the laboratory. Lantana flower were processed into crude drugs and then extracted using 70% ethanol solvent. The extract obtained was evaluated for phytochemical screening and anti-tuberculosis activity assay. The in-vitro anti-tuberculosis activity assay was carried out using the Lowenstein-Jensen method. The results showed that the ethanolic extract of the Lantana flower was thick, dark brown with an aromatic odour and tasteless. The ethanolic extract of the Lantana flower showed a specific gravity of 1.0028 g/ml, the ethanol-soluble extractable of 1.15%, water-soluble extractable of 1.187%, the loss on drying of 8.21%, and total ash content of 9.40%. It contained chemical compounds such as alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids, and glycosides. The in-vitro results showed that extract at concentrations of 25, 50, and 100 µg/ml showed no colonies on the media from the 1st to the 6th week. Hence can be reported as susceptible. It can be concluded that the ethanol extract of the Lantana flower contains chemical compounds that potentially as anti-tuberculosis.
本研究旨在确定原料质量,筛选植物化学成分,并评价Lantana camara L.花提取物的抗结核活性。所采用的方法是在实验室直接观察。将大戟花加工成生药,用70%乙醇溶剂提取。提取液进行植物化学筛选和抗结核活性测定。采用Lowenstein-Jensen法进行体外抗结核活性测定。结果表明,大戟花乙醇提取物浓稠,呈深褐色,有芳香气味,无味。鸢尾花乙醇提取物的比重为1.0028 g/ml,乙醇可溶性提取率为1.15%,水溶性提取率为1.187%,干燥损失率为8.21%,总灰分含量为9.40%。它含有生物碱、类黄酮、单宁、皂苷、类固醇和糖苷等化合物。体外实验结果显示,25、50和100µg/ml浓度的提取物在培养基上1 ~ 6周无菌落。因此可以报告为易感。综上所述,灯笼花乙醇提取物中含有抗结核的潜在化合物。
{"title":"In-vitro Anti-tuberculosis Activity and Phytochemical Screening of Lantana (Lantana camara L.) Flower","authors":"Ferna Indrayani, Reski Yalatri Wirastuty","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.9108","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.9108","url":null,"abstract":"This study aimed to determine the quality of raw materials, screen the phytochemicals, and evaluate the anti-tuberculosis activity of Lantana (Lantana camara L.) flower extract. The method used was direct observation in the laboratory. Lantana flower were processed into crude drugs and then extracted using 70% ethanol solvent. The extract obtained was evaluated for phytochemical screening and anti-tuberculosis activity assay. The in-vitro anti-tuberculosis activity assay was carried out using the Lowenstein-Jensen method. The results showed that the ethanolic extract of the Lantana flower was thick, dark brown with an aromatic odour and tasteless. The ethanolic extract of the Lantana flower showed a specific gravity of 1.0028 g/ml, the ethanol-soluble extractable of 1.15%, water-soluble extractable of 1.187%, the loss on drying of 8.21%, and total ash content of 9.40%. It contained chemical compounds such as alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids, and glycosides. The in-vitro results showed that extract at concentrations of 25, 50, and 100 µg/ml showed no colonies on the media from the 1st to the 6th week. Hence can be reported as susceptible. It can be concluded that the ethanol extract of the Lantana flower contains chemical compounds that potentially as anti-tuberculosis.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89891757","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Rasio Biji Kemiri dan Pasir Hitam sebagai Media Sangrai Terhadap Karakteristik Fisik Minyak Kemiri Daerah Kalimantan 将榛子与黑沙之比与婆罗洲油田的物理特征相比较的影响
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.8960
Rini Sutiofani, Aldi Budi Riyanta, Purgiyanti Purgiyanti
Kemiri (Aleurites moluccana (L.) Wild) banyak dimanfaatkan masyarakat salah satunya sebagai bumbu masakan. Minyak kemiri juga dinilai bermanfaat untuk kesehatan rambut. Karakteristik fisik minyak kemiri digunakan untuk menentukan kualitas minyak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari rasio biji kemiri dan pasir hitam sebagai media sangrai terhadap karakteristik fisik minyak kemiri daerah Kalimantan. Karakteristik fisik yang diamati yaitu organoleptis dengan meliputi warna, bau dan rasa, % rendemen, bobot jenis, viskositas, titik cair dan bilangan asam. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan pemanggangan biji kemiri dengan pasir hitam dalam rasio 1:1,3; 1:2; dan 1:4. Hasil dari penelitian menunjukkan rasio 1:2 dan rasio 1:4 memiliki karakteristik fisik yang baik dilihat dari uji % rendemen, titik cair, dan bobot jenis minyak pada rasio 1:2 dan uji bilangan asam pada rasio 1:4.
山核桃(Aleurites moluccana, L.)野生动物)很多人都把它当作调味品。山核桃油也被认为对头发的健康有好处。用于确定油的物理特性。本研究的目的是确定山核桃籽和黑沙比与婆罗洲山核桃油的物理特性之比的影响。观察到的有机缺陷包括颜色、气味和味道、%衰变、密度、粘度、熔点和酸数。研究方法是在1:1。3的比例中,将榛子与黑沙的烘烤与黑沙进行研究。1:2;和1:4。研究结果表明,根据1比2和1比4的物理特征,在1比2和1比1的油性试验和1比2的油性质量测试和1比4的酸性数字测试中,油性与1比2具有良好的物理特征。
{"title":"Pengaruh Rasio Biji Kemiri dan Pasir Hitam sebagai Media Sangrai Terhadap Karakteristik Fisik Minyak Kemiri Daerah Kalimantan","authors":"Rini Sutiofani, Aldi Budi Riyanta, Purgiyanti Purgiyanti","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.8960","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.8960","url":null,"abstract":"Kemiri (Aleurites moluccana (L.) Wild) banyak dimanfaatkan masyarakat salah satunya sebagai bumbu masakan. Minyak kemiri juga dinilai bermanfaat untuk kesehatan rambut. Karakteristik fisik minyak kemiri digunakan untuk menentukan kualitas minyak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari rasio biji kemiri dan pasir hitam sebagai media sangrai terhadap karakteristik fisik minyak kemiri daerah Kalimantan. Karakteristik fisik yang diamati yaitu organoleptis dengan meliputi warna, bau dan rasa, % rendemen, bobot jenis, viskositas, titik cair dan bilangan asam. Metode penelitian dilakukan dengan melakukan pemanggangan biji kemiri dengan pasir hitam dalam rasio 1:1,3; 1:2; dan 1:4. Hasil dari penelitian menunjukkan rasio 1:2 dan rasio 1:4 memiliki karakteristik fisik yang baik dilihat dari uji % rendemen, titik cair, dan bobot jenis minyak pada rasio 1:2 dan uji bilangan asam pada rasio 1:4.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91035675","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Jumlah Obat dengan Potensial Kejadian Interaksi Obat pada Pasien Skizofrenia di Salah Satu Rumah Sakit di Kulon Progo, Yogyakarta 日惹库伦普罗戈一家医院的药物数量与潜在的药物相互作用的关系
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9304
Khoirunnisa M. Jannah, Haafizah Dania, I. Faridah
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan propinsi kedua tertinggi untuk proporsi skizofrenia di Indonesia. Terapi utama skizofrenia dengan antipsikotik tipikal maupun atipikal. Terapi kombinasi antipsikotik banyak digunakan terutama pada pasien yang kurang respon dengan monoterapi antipsikotik. Kecenderungan praktik polifarmasi, memungkinkan terjadinya potensi interaksi yang dapat meningkatkan atau menurunkan efek obat sehingga dapat merugikan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme, keparahan, onset, dokumentasi klinis, level signifikansi, dan hubungan antara jumlah obat dengan potensi interaksi obat. Penelitian ini merupakan observasional analitik cross sectional yang bersifat retrospektif. Sampel sebanyak 87 pasien skizofrenia periode Januari-Desember 2017. Analisis data interaksi obat berpedoman buku Tatro Drug Interaction Facts tahun 2012, Stockley’s Drug Interactions tahun 2010, dan digunakan situs internet Medscape.com. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square dan odds ratio untuk mengetahui seberapa besar potensi interaksi obat pada pasien yang memperoleh jumlah obat ≥3. Potensi interaksi obat yang paling banyak adalah haloperidol-trihexyfenidil sebanyak 56 kejadian (43,07%). Potensi interaksi paling banyak berdasarkan monografi interaksi obat yaitu, berdasarkan mekanisme farmakodinamik 110 kejadian (84,52%), tingkat keparahan moderat 100 kejadian (76,93%), onset kejadian delayed sebanyak 113 kejadian (86,92%), dokumentasi klinis suspected sebanyak 81 kejadian (62,31%), dan level signifikansi 2 sebanyak 71 kejadian (54,62%). Hasil uji chi square menunjukkan p-value 0,000 dan nilai odds ratio sebesar 14,857. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah obat dengan potensi interaksi obat, dengan pasien yang menerima jumlah obat ≥3 obat memiliki kemungkinan 14,857 kali lebih besar berpotensi mengalami interaksi obat.
日惹的特别行政区是印度尼西亚精神分裂症比例第二高的省份。典型和典型的抗精神病药物精神分裂症的主要治疗方法。抗精神病结合疗法主要适用于那些对单一精神病疗法反应迟钝的患者。多药实践的趋势,允许潜在的相互作用,这可能会增加或降低药物对病人的影响。本研究的目的是确定基于药物相互作用的机制、严重程度、性别、临床文献、重要性水平以及药物数量与潜在药物相互作用的关系。本研究是回顾性交叉观察。2017年1月至12月期间共有87名精神分裂症患者的样本。药物相互作用的数据分析手册《2012年麻醉品事实》,斯托利的毒品交易手册,2010年,使用Medscape.com网站。志广场是测试和使用的数据分析赔率ratio为了了解互动潜力有多大药的病人获得数量≥3。最广泛的药物相互作用的潜力是56个事件(43.07%)。潜在的相互作用最多是基于药物相互作用的专著,根据药物相互作用的专著,根据110个事件(84.52%)、适度100个事件的发生率(76.92%)、适度的事件发生率为113个事件(86.92%)、临床处理81个事件的临床记录(62,31%),以及71个事件的显著程度(54.62%)。chi square测试显示p值为n,赔率为14.857分。推断有药物的数量之间的关系的研究成果与潜在的药物相互作用,病人接受药≥3的人数有潜在14,857倍经历药物相互作用的可能性。
{"title":"Hubungan Jumlah Obat dengan Potensial Kejadian Interaksi Obat pada Pasien Skizofrenia di Salah Satu Rumah Sakit di Kulon Progo, Yogyakarta","authors":"Khoirunnisa M. Jannah, Haafizah Dania, I. Faridah","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.9304","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.9304","url":null,"abstract":"Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan propinsi kedua tertinggi untuk proporsi skizofrenia di Indonesia. Terapi utama skizofrenia dengan antipsikotik tipikal maupun atipikal. Terapi kombinasi antipsikotik banyak digunakan terutama pada pasien yang kurang respon dengan monoterapi antipsikotik. Kecenderungan praktik polifarmasi, memungkinkan terjadinya potensi interaksi yang dapat meningkatkan atau menurunkan efek obat sehingga dapat merugikan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi interaksi obat berdasarkan mekanisme, keparahan, onset, dokumentasi klinis, level signifikansi, dan hubungan antara jumlah obat dengan potensi interaksi obat. Penelitian ini merupakan observasional analitik cross sectional yang bersifat retrospektif. Sampel sebanyak 87 pasien skizofrenia periode Januari-Desember 2017. Analisis data interaksi obat berpedoman buku Tatro Drug Interaction Facts tahun 2012, Stockley’s Drug Interactions tahun 2010, dan digunakan situs internet Medscape.com. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square dan odds ratio untuk mengetahui seberapa besar potensi interaksi obat pada pasien yang memperoleh jumlah obat ≥3. Potensi interaksi obat yang paling banyak adalah haloperidol-trihexyfenidil sebanyak 56 kejadian (43,07%). Potensi interaksi paling banyak berdasarkan monografi interaksi obat yaitu, berdasarkan mekanisme farmakodinamik 110 kejadian (84,52%), tingkat keparahan moderat 100 kejadian (76,93%), onset kejadian delayed sebanyak 113 kejadian (86,92%), dokumentasi klinis suspected sebanyak 81 kejadian (62,31%), dan level signifikansi 2 sebanyak 71 kejadian (54,62%). Hasil uji chi square menunjukkan p-value 0,000 dan nilai odds ratio sebesar 14,857. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah obat dengan potensi interaksi obat, dengan pasien yang menerima jumlah obat ≥3 obat memiliki kemungkinan 14,857 kali lebih besar berpotensi mengalami interaksi obat.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82993859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Thromboembolism and Bleeding Event in Patients Receiving Warfarin, Dabigatran, or Rivaroxaban in Nonvalvular Atrial Fibrillation 非瓣膜性心房颤动患者接受华法林、达比加群或利伐沙班治疗的血栓栓塞和出血事件
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.13315
N. B, S. M., Mahfuzah I, Nur Amal Liyana O, Nurul Aiman Z, N. Am
Increasing in trend of Dabigatran and Rivaroxaban usage every year in Hospital Sultanah Nur Zahirah (HSNZ) has raised concerns regarding their effectiveness and safety compared to Warfarin. Therefore, we investigated the prevalence of thromboembolism (stroke or systemic embolism) and bleeding events in patients receiving Warfarin, Dabigatran or Rivaroxaban in our setting. This retrospective cohort study involved patients with nonvalvular atrial fibrillation who were started on Warfarin, Dabigatran or Rivaroxaban from January 1, 2014 to December 31, 2018. To fulfil inclusion criteria, patients must be on treatment for at least one year and for Warfarin group, at least 65% of Time in Therapeutic Range (TTR) should be achieved. Data were collected from Warfarin registration book, drug usage record card and Hospital Information System. 142 patients (Warfarin, n=98; Dabigatran, n=30; Rivaroxaban, n=14) with mean age of 68±8.7 years old were included in the study. Majority of them were male, Malay and non-smoker with 57.0%, 97.2% and 95.8% respectively. Upon study enrolment, all patients were at moderate risk of stroke (median CHA2DS2-VASc score=3) and low risk of bleeding (median HAS-BLED score=2). One Ischemic stroke was identified in each group of Rivaroxaban 15 mg and Dabigatran 150 mg. Four bleeding events occurred in all groups except for Dabigatran group that were hematuria, gum bleeding and upper gastrointestinal bleeding. Thromboembolism and bleeding events still occur in all groups. However, the prevalence is small in our setting with the percentage of 1.4% and 2.8% respectively. The events mostly attributed by the predisposed risk factors.
Sultanah Nur Zahirah医院(HSNZ)每年使用达比加群和利伐沙班的趋势增加,与华法林相比,引起了对其有效性和安全性的担忧。因此,我们调查了接受华法林、达比加群或利伐沙班治疗的患者血栓栓塞(中风或全身栓塞)和出血事件的发生率。这项回顾性队列研究纳入了2014年1月1日至2018年12月31日期间开始服用华法林、达比加群或利伐沙班的非瓣膜性心房颤动患者。为了满足纳入标准,患者必须接受至少一年的治疗,华法林组至少应达到65%的治疗范围时间(TTR)。数据来源于华法林登记簿、用药记录卡和医院信息系统。142例患者(华法林,n=98;Dabigatran n = 30;纳入利伐沙班患者14例,平均年龄68±8.7岁。以男性、马来人及不吸烟为主,分别占57.0%、97.2%及95.8%。研究入组时,所有患者卒中风险为中等(CHA2DS2-VASc评分中位数为3),出血风险为低(HAS-BLED评分中位数为2)。利伐沙班15mg和达比加群150mg组各有1例缺血性卒中。除达比加群组血尿、牙龈出血和上消化道出血外,其他组均发生4例出血事件。所有组仍发生血栓栓塞和出血事件。然而,在我们的环境中,患病率很小,分别为1.4%和2.8%。这些事件大多归因于易感的危险因素。
{"title":"The Thromboembolism and Bleeding Event in Patients Receiving Warfarin, Dabigatran, or Rivaroxaban in Nonvalvular Atrial Fibrillation","authors":"N. B, S. M., Mahfuzah I, Nur Amal Liyana O, Nurul Aiman Z, N. Am","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.13315","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.13315","url":null,"abstract":"Increasing in trend of Dabigatran and Rivaroxaban usage every year in Hospital Sultanah Nur Zahirah (HSNZ) has raised concerns regarding their effectiveness and safety compared to Warfarin. Therefore, we investigated the prevalence of thromboembolism (stroke or systemic embolism) and bleeding events in patients receiving Warfarin, Dabigatran or Rivaroxaban in our setting. This retrospective cohort study involved patients with nonvalvular atrial fibrillation who were started on Warfarin, Dabigatran or Rivaroxaban from January 1, 2014 to December 31, 2018. To fulfil inclusion criteria, patients must be on treatment for at least one year and for Warfarin group, at least 65% of Time in Therapeutic Range (TTR) should be achieved. Data were collected from Warfarin registration book, drug usage record card and Hospital Information System. 142 patients (Warfarin, n=98; Dabigatran, n=30; Rivaroxaban, n=14) with mean age of 68±8.7 years old were included in the study. Majority of them were male, Malay and non-smoker with 57.0%, 97.2% and 95.8% respectively. Upon study enrolment, all patients were at moderate risk of stroke (median CHA2DS2-VASc score=3) and low risk of bleeding (median HAS-BLED score=2). One Ischemic stroke was identified in each group of Rivaroxaban 15 mg and Dabigatran 150 mg. Four bleeding events occurred in all groups except for Dabigatran group that were hematuria, gum bleeding and upper gastrointestinal bleeding. Thromboembolism and bleeding events still occur in all groups. However, the prevalence is small in our setting with the percentage of 1.4% and 2.8% respectively. The events mostly attributed by the predisposed risk factors.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90045536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Phenomenological Study of Hemodialysis Therapy Compliance in Chronic Renal Failure Patients at El Syifa Hospital (Fresenius Kidney Care) Kuningan West Java 西爪哇古宁安El Syifa医院(费森尤斯肾脏护理中心)慢性肾衰竭患者血液透析治疗依从性的现象学研究
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.13317
Ganjar Taufik, I. P. Sari, Ika Yuni Astuti
The problem of kidney failure patients in El Syifa Hospital (Fresenius Kidney Care) In Kuningan, West Java continues to increase year on year and in 2019 by 140. By 2020 it will increase to 155 sufferers. The data of patients undergoing hemodialysis therapy. The purpose of knowing the cause of the phenomenon of renal failure and along with factors that affect the non-compliance of kidney failure patients to perform hemodialysis therapy El Syifa Hospital (Fresenius Kidney Care) Kuningan West Java. The research design method used is descriptive with purpusive sampling. Research instruments in the form of interviews, data in Analysis by Colaizzi method, the results of the study data on the type of kemalin men 60% and women 40% Due to the habits of smoking, drinking fizzy drinks, and alcoholic beverages. The result data was obtained, irregular participants (70%), and the tertur (30%) irregularities include economic factors (44%), health (4%), support (10%), employment (4%). No symptoms (6%), personal agitation (2%), duration 5 hours, and with a duration of 2 x in 1 week.
西爪哇库宁安El Syifa医院(费森尤斯肾脏护理中心)肾衰竭患者的问题继续逐年增加,2019年将增加140人。到2020年,患者人数将增加到155人。接受血液透析治疗的患者资料。目的了解肾功能衰竭现象的原因以及影响肾功能衰竭患者不遵从性进行血液透析治疗的因素。采用的研究设计方法是描述性和脉冲抽样。研究工具采用访谈的形式,数据采用Colaizzi法进行分析,研究结果表明,kemalin的类型中男性占60%,女性占40%,由于吸烟、饮用碳酸饮料和酒精饮料的习惯。获得的结果数据显示,不规范参与者(70%),不规范参与者(30%)包括经济因素(44%)、健康因素(4%)、支持因素(10%)、就业因素(4%)。无症状(6%),个人躁动(2%),持续时间5小时,1周持续时间2次。
{"title":"Phenomenological Study of Hemodialysis Therapy Compliance in Chronic Renal Failure Patients at El Syifa Hospital (Fresenius Kidney Care) Kuningan West Java","authors":"Ganjar Taufik, I. P. Sari, Ika Yuni Astuti","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.13317","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.13317","url":null,"abstract":"The problem of kidney failure patients in El Syifa Hospital (Fresenius Kidney Care) In Kuningan, West Java continues to increase year on year and in 2019 by 140. By 2020 it will increase to 155 sufferers. The data of patients undergoing hemodialysis therapy. The purpose of knowing the cause of the phenomenon of renal failure and along with factors that affect the non-compliance of kidney failure patients to perform hemodialysis therapy El Syifa Hospital (Fresenius Kidney Care) Kuningan West Java. The research design method used is descriptive with purpusive sampling. Research instruments in the form of interviews, data in Analysis by Colaizzi method, the results of the study data on the type of kemalin men 60% and women 40% Due to the habits of smoking, drinking fizzy drinks, and alcoholic beverages. The result data was obtained, irregular participants (70%), and the tertur (30%) irregularities include economic factors (44%), health (4%), support (10%), employment (4%). No symptoms (6%), personal agitation (2%), duration 5 hours, and with a duration of 2 x in 1 week.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84899078","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gelecot Toothpaste sebagai Terobosan Baru Pencegahan Karies Gigi Gelecot Toothpaste是预防龋齿的新突破
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.4589
Nofita Fitri Kurniasih, Rahma Fauzia Madaningrum, N. Khasanah.
Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang masih banyak ditemukan di Indonesia. Salah satu pemicu karies gigi karena adanya infeksi bakteri yaitu Streptococcus mutans. Bakteri ini menyebabkan karies gigi karena menghasilkan polisakarida ekstraseluler. Bekicot (Achatina fulica) memiliki protein achasin yang dapat reseptor pengikat protein (enzim) bakteri, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lendir bekicot (Achatina fulica) dalam sediaan pasta gigi gel. Lendir bekicot diformulasikan dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, 15% . Evaluasi fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, dan uji homogenitas. Hasil organoleptis berwarna putih berbau peppermint serta lapisan yang menyatu dengan konsistensi kental lunak. Rentang pH pasta gigi gel 7-8, rentang daya sebar 3,818 cm - 5,362 cm , rentang viskositas 10.020 - 19.120 cps serta uji homogenitas tidak adanya partikel kasar. Evaluasi aktifitas antibakteri menggunakan metode difusi diperoleh hasil daya hambat dengan rentang 1,312 - 3,185 mm terhadap Streptococcus mutans.
龋齿是一种骨组织疾病,在印度尼西亚仍然很常见。这是链球菌感染引起的龋齿原因之一。这种细菌导致龋齿,因为它产生细胞外聚糖。蜗牛(Achatina fulica)含有一种蛋白质achasin,它可以抑制细菌的蛋白质结合受体,从而抑制细菌的生长。本研究旨在在凝胶剂型牙膏中创建蜗牛黏液(Achatina fulica)。蜗牛黏液的配方浓度变化为5% 10% 15%物理评价包括有机测试、pH测试、传导测试和均质测试。带有薄荷味的白色有机ps和带有柔软粘性粘合层的涂层。pH值为7-8,sebar功率为3.818厘米- 5.362厘米,粘度为10020 - 191cps,硬度均质试验。使用消菌方法对反细菌活动进行评估,该方法是由一种直径为1.312 - 3.185毫米的抗菌菌方法获得的。
{"title":"Gelecot Toothpaste sebagai Terobosan Baru Pencegahan Karies Gigi","authors":"Nofita Fitri Kurniasih, Rahma Fauzia Madaningrum, N. Khasanah.","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.4589","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.4589","url":null,"abstract":"Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang masih banyak ditemukan di Indonesia. Salah satu pemicu karies gigi karena adanya infeksi bakteri yaitu Streptococcus mutans. Bakteri ini menyebabkan karies gigi karena menghasilkan polisakarida ekstraseluler. Bekicot (Achatina fulica) memiliki protein achasin yang dapat reseptor pengikat protein (enzim) bakteri, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lendir bekicot (Achatina fulica) dalam sediaan pasta gigi gel. Lendir bekicot diformulasikan dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, 15% . Evaluasi fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji pH, uji daya sebar, dan uji homogenitas. Hasil organoleptis berwarna putih berbau peppermint serta lapisan yang menyatu dengan konsistensi kental lunak. Rentang pH pasta gigi gel 7-8, rentang daya sebar 3,818 cm - 5,362 cm , rentang viskositas 10.020 - 19.120 cps serta uji homogenitas tidak adanya partikel kasar. Evaluasi aktifitas antibakteri menggunakan metode difusi diperoleh hasil daya hambat dengan rentang 1,312 - 3,185 mm terhadap Streptococcus mutans.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74831739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Effective Empiric Antimicrobial Therapy of Bacterial Meningitis and Encephalitis 细菌性脑膜炎和脑炎的有效经验性抗菌治疗
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.13257
Diyan Ajeng Rossetyowati, I. P. Sari, T. Andayani, T. Nuryastuti
Bacterial meningitis-encephalitis (ME) management therapy is critical to appropriately manage clinical outcomes. This study aims to provide recommendations on appropriate empiric antimicrobial to support the healing period and reduce the risk of disease severity. A cross-sectional study, including inpatients without comorbid diagnosed with bacterial ME, was conducted, and records of antimicrobial prescriptions were obtained. Sociodemographic, clinical (diagnostic), and pharmacological (antimicrobial) variables were assessed. Through multivariate analysis, variables associated with the use of antimicrobials for bacterial infections were identified. A total of 45 patients with ME. The patients, who were from surrounding Center Java and Yogyakarta, had a mean age of 11.27 ± 16.93 years and a male predominance of 56.9% (n = 23). The most frequent bacterial infections were caused by: S. haemolyticus and S. epidermidis (25.93%). A total of 100% the patients (n = 45) received a prescription for empiric antibiotics, predominantly 3rd generation cephalosporin e.c ceftriaxone (35.56%) and cefotaxime (13.33%). Empiric antimicrobials are frequently prescribed for the first management of bacterial ME, are considered an inappropriate practice due to a lack of clinical benefits, increased generation of antimicrobial resistance, and risk of adverse reactions due to the use of medications that patients do not require. Drug utilization studies are a great tool for monitoring how antimicrobial is being used and planning interventions to improve their use.
细菌性脑膜炎-脑炎(ME)管理治疗是适当管理临床结果的关键。本研究旨在提供适当的经验性抗菌药物建议,以支持愈合期和降低疾病严重程度的风险。对未合并细菌性ME的住院患者进行了横断面研究,并获得了抗菌药物处方的记录。评估社会人口学、临床(诊断)和药理学(抗菌)变量。通过多变量分析,确定了与抗菌药物用于细菌感染相关的变量。共有45例ME患者。患者来自中爪哇和日惹周边地区,平均年龄11.27±16.93岁,男性占56.9% (n = 23)。最常见的细菌感染是溶血链球菌和表皮链球菌(25.93%)。所有患者(45例)均有经验性抗生素处方,以第三代头孢菌素为主,如头孢曲松(35.56%)和头孢噻肟(13.33%)。经验性抗菌素经常用于细菌性ME的首次治疗,由于缺乏临床益处,增加了抗菌素耐药性的产生,并且由于使用患者不需要的药物而存在不良反应的风险,因此被认为是一种不适当的做法。药物利用研究是监测抗菌药物使用情况和规划干预措施以改进其使用的重要工具。
{"title":"Effective Empiric Antimicrobial Therapy of Bacterial Meningitis and Encephalitis","authors":"Diyan Ajeng Rossetyowati, I. P. Sari, T. Andayani, T. Nuryastuti","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.13257","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.13257","url":null,"abstract":"Bacterial meningitis-encephalitis (ME) management therapy is critical to appropriately manage clinical outcomes. This study aims to provide recommendations on appropriate empiric antimicrobial to support the healing period and reduce the risk of disease severity. A cross-sectional study, including inpatients without comorbid diagnosed with bacterial ME, was conducted, and records of antimicrobial prescriptions were obtained. Sociodemographic, clinical (diagnostic), and pharmacological (antimicrobial) variables were assessed. Through multivariate analysis, variables associated with the use of antimicrobials for bacterial infections were identified. A total of 45 patients with ME. The patients, who were from surrounding Center Java and Yogyakarta, had a mean age of 11.27 ± 16.93 years and a male predominance of 56.9% (n = 23). The most frequent bacterial infections were caused by: S. haemolyticus and S. epidermidis (25.93%). A total of 100% the patients (n = 45) received a prescription for empiric antibiotics, predominantly 3rd generation cephalosporin e.c ceftriaxone (35.56%) and cefotaxime (13.33%). Empiric antimicrobials are frequently prescribed for the first management of bacterial ME, are considered an inappropriate practice due to a lack of clinical benefits, increased generation of antimicrobial resistance, and risk of adverse reactions due to the use of medications that patients do not require. Drug utilization studies are a great tool for monitoring how antimicrobial is being used and planning interventions to improve their use.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75072445","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Adaptasi Budaya Jamu Masyarakat Urban: Survei Botani Ekonomi Produsen-Penjual dan Konsumen Jamu di Cikarang, Jawa Barat 城市草药文化适应:西爪哇省ci声音的植物经济作物销售和消费者调查
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.10893
Agung Sedayu, Sintia Aulia Azka
Budaya jamu berakar dari budaya masyarakat Indonesia, terutama Jawa Tengah yang dibawa ke penjuru Indonesia oleh perantau Jawa. Di lokasi yang jauh dari pusat asal jamu di Jawa tengah dan berkarakter urban seperti Cikarang, Jawa Barat, sangat menarik untuk mengamati bagaimana budaya jamu diadaptasikan dengan karakter biodiversitas dan sosial lokal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara pada baik produsen dan konsumen jamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tingkat produsen di wilayah urban Cikarang, keanekaragaman jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan jamu jauh lebih sedikit (14 jenis) dibanding daerah lain yang berkarakter rural. Ditemukan juga adaptasi-adaptasi lainnya yang berhubungan dengan aspek produksi, seperti suku Zingiberaceae dengan organ rimpang adalah kelompok mayoritas (35.71%).  Pemanfaatan tumbuhan native Indonesia lebih besar (78.5%) dibandingkan introduced (21.4%). Ditemukan bahwa bahan baku jamu hanya diperoleh dari sekitar Cikarang, serta pengolahan yang tidak melibatkan alat modern. Dari aspek konsumen, diketahui bahwa 83% konsumen beretnisitas Jawa Barat dan selebihnya Jawa Tengah.
草药文化源于印尼人的文化,尤其是由爪哇游客带到印尼各地的爪哇中部的爪哇文化。远离爪哇中部的草本植物中心,以及西爪哇省的Cikarang al性格特点,观察草药文化如何适应当地的生物多样性和社会特征是很有趣的。这项研究是通过对草药生产商和消费者的采访技巧进行的。研究表明,在城市ci珊瑚岛的生产商级别,被用作草药的植物种类的多样性远低于农村地区。其他与生产相关的适应也被发现,例如带节器官的Zingiberaceae部落是占多数的群体(35.71%)。印度尼西亚本土植物的利用比内省(78.5%)要大(21.4%)。发现草药原料只能在ci声音附近获得,以及不涉及现代工具的加工。从消费者的角度来看,已知西爪哇和爪哇中部80%的beretnism消费者。
{"title":"Adaptasi Budaya Jamu Masyarakat Urban: Survei Botani Ekonomi Produsen-Penjual dan Konsumen Jamu di Cikarang, Jawa Barat","authors":"Agung Sedayu, Sintia Aulia Azka","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.10893","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.10893","url":null,"abstract":"Budaya jamu berakar dari budaya masyarakat Indonesia, terutama Jawa Tengah yang dibawa ke penjuru Indonesia oleh perantau Jawa. Di lokasi yang jauh dari pusat asal jamu di Jawa tengah dan berkarakter urban seperti Cikarang, Jawa Barat, sangat menarik untuk mengamati bagaimana budaya jamu diadaptasikan dengan karakter biodiversitas dan sosial lokal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara pada baik produsen dan konsumen jamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tingkat produsen di wilayah urban Cikarang, keanekaragaman jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan jamu jauh lebih sedikit (14 jenis) dibanding daerah lain yang berkarakter rural. Ditemukan juga adaptasi-adaptasi lainnya yang berhubungan dengan aspek produksi, seperti suku Zingiberaceae dengan organ rimpang adalah kelompok mayoritas (35.71%).  Pemanfaatan tumbuhan native Indonesia lebih besar (78.5%) dibandingkan introduced (21.4%). Ditemukan bahwa bahan baku jamu hanya diperoleh dari sekitar Cikarang, serta pengolahan yang tidak melibatkan alat modern. Dari aspek konsumen, diketahui bahwa 83% konsumen beretnisitas Jawa Barat dan selebihnya Jawa Tengah.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"171 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91467275","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peralihan Antibiotik Intravena ke Oral terhadap Lama Rawat Inap Pasien Pneunomia Komuniti di RSUD Klungkung
Pub Date : 2021-12-31 DOI: 10.30595/pharmacy.v18i2.9216
Dhiancinantyan Windydaca Brata Putri, Nia Suryaningsih
Terapi sulih atau peralihan terapi antibiotik intravena ke oral pada pasien pneumonia komuniti di rumah sakit bertujuan untuk mengurangi biaya perawatan, lama rawat inap, mencegah infeksi nosokomial dan meningkatkan patient safety dalam rangka mencegah resistensi antibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola peralihan terapi antibiotik intravena ke oral dengan lama rawat inap (length of stay) pasien pneumonia komuniti di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung Penelitian ini menggunakan desain non-experimental dengan metode deskriptif korelasi. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien pneumonia komuniti yang menjalani rawat inap di RSUD Klungkung pada tahun 2017-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola peralihan antibiotik intravena ke oral dengan lama rawat inap (length of stay) pasien pneumonia komuniti di RSUD Klungkung (p-value 0,918 > 0,05). Sedangkan tipe peralihan antibiotik intravena ke oral yang paling banyak diterapkan pada pengobatan pneumonia komuniti adalah tipe sequential (48,3 %) dibandingkan dengan tipe lainnya. Antibiotik yang sering diberikan pada pasien pneumonia komuniti adalah golongan fluorokuinolon sebesar 56,7 % dalam bentuk sediaan intravena dan 68,3 % dalam bentuk sediaan oral. Kesimpulan dari studi ini adalah peralihan antibiotik intravena ke oral tidak memiliki hubungan dengan lama rawat inap (length of stay) pasien pneumonia komuniti di RSUD Klungkung.
医院内维南肺炎患者采用静脉注射抗生素治疗或口服疗法,目的是降低治疗费用、住院时间、预防眼动感染和提高病人的安全,以防止抗生素耐药性。本研究旨在确定静脉内抗生素治疗与口腔内长期住院住院病人住院的模式之间的联系。该研究的数据收集是2013年至2018年在树本县接受住院治疗的社区肺炎患者的医疗记录。研究表明,静脉注射抗生素与口腔内住院治疗(住院时间)长期肺炎患者之间并没有显著的联系。而将静脉抗生素转变成口腔肺炎治疗的最广泛应用于口腔肺炎的是顺序型(48.3%),而不是其他类型。一种用于普通肺炎患者的抗生素是氟奥罗奎诺龙56.7%的静脉递数和68.3 %的口腔递数。这项研究的结论是,静脉注射抗生素到口腔的转变与老窝肺炎患者的长期住院治疗没有关系。
{"title":"Peralihan Antibiotik Intravena ke Oral terhadap Lama Rawat Inap Pasien Pneunomia Komuniti di RSUD Klungkung","authors":"Dhiancinantyan Windydaca Brata Putri, Nia Suryaningsih","doi":"10.30595/pharmacy.v18i2.9216","DOIUrl":"https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.9216","url":null,"abstract":"Terapi sulih atau peralihan terapi antibiotik intravena ke oral pada pasien pneumonia komuniti di rumah sakit bertujuan untuk mengurangi biaya perawatan, lama rawat inap, mencegah infeksi nosokomial dan meningkatkan patient safety dalam rangka mencegah resistensi antibiotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola peralihan terapi antibiotik intravena ke oral dengan lama rawat inap (length of stay) pasien pneumonia komuniti di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung Penelitian ini menggunakan desain non-experimental dengan metode deskriptif korelasi. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien pneumonia komuniti yang menjalani rawat inap di RSUD Klungkung pada tahun 2017-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola peralihan antibiotik intravena ke oral dengan lama rawat inap (length of stay) pasien pneumonia komuniti di RSUD Klungkung (p-value 0,918 > 0,05). Sedangkan tipe peralihan antibiotik intravena ke oral yang paling banyak diterapkan pada pengobatan pneumonia komuniti adalah tipe sequential (48,3 %) dibandingkan dengan tipe lainnya. Antibiotik yang sering diberikan pada pasien pneumonia komuniti adalah golongan fluorokuinolon sebesar 56,7 % dalam bentuk sediaan intravena dan 68,3 % dalam bentuk sediaan oral. Kesimpulan dari studi ini adalah peralihan antibiotik intravena ke oral tidak memiliki hubungan dengan lama rawat inap (length of stay) pasien pneumonia komuniti di RSUD Klungkung.","PeriodicalId":19897,"journal":{"name":"PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91074105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1