Pub Date : 2021-04-30DOI: 10.29138/spirit.v7i1.1476
Dinda Fatin Masturoh, Hary Moetriono
Pulau Bawean adalah sebuah pulau yang terletak di kota gresik. salah satu kesulitan yang dialami oleh masyarakat bawean sendiri dalam mengakses kota gresik. dimana jarak antara bawean dengan kota gresik adalah 120 kilometer dan hanya dapat ditempuh melalui jalur laut atau udara. Mahalnya biaya transportasi udara membuat warga Bawean memilih menggunakan transportasi laut untuk berwisata ke kota gresik.Dari latar belakang yang ada maka penulis melakukan penelitian. Analisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan terminal penumpang di pelabuhan gresik. dalam penelitian ini menggunakan metode survey pelanggan terminal gresik menggunakan Importance Performance Analysis.Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan secara langsung dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder yaitu data berupa SOP Terminal Penumpang, Jadwal Keberangkatan dan Jadwal Produksi Tiket Angkutan.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 100 responden bahwa salah satu faktor yang menurut responden menjadi prioritas utama untuk perbaikan cepat karena tidak memuaskan, dan faktor tersebut dianggap sangat penting bagi penumpang yaitu petugas selalu waspada terhadap segala kemungkinan saat penumpang turun dengan tingkat kesesuaian kinerja dan kepentingan 72,73% (bobot kepentingan = 429 dan bobot tingkat kinerja = 312) Sedangkan salah satu faktor yang perlu dipertahankan karena pelaksanaannya sudah tepat yaitu: kemampuan petugas menyiapkan parkir area dan ruang tunggu penumpang dalam kondisi sakit (Ambulance) Dengan tingkat kinerja dan kepentingan 92,51% (tingkat kepentingan = 414 dan bobot tingkat kinerja = 383).
{"title":"ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP JASA TERMINAL PENUMPANG PADA PELABUHAN GRESIK","authors":"Dinda Fatin Masturoh, Hary Moetriono","doi":"10.29138/spirit.v7i1.1476","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v7i1.1476","url":null,"abstract":"Pulau Bawean adalah sebuah pulau yang terletak di kota gresik. salah satu kesulitan yang dialami oleh masyarakat bawean sendiri dalam mengakses kota gresik. dimana jarak antara bawean dengan kota gresik adalah 120 kilometer dan hanya dapat ditempuh melalui jalur laut atau udara. Mahalnya biaya transportasi udara membuat warga Bawean memilih menggunakan transportasi laut untuk berwisata ke kota gresik.Dari latar belakang yang ada maka penulis melakukan penelitian. Analisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan terminal penumpang di pelabuhan gresik. dalam penelitian ini menggunakan metode survey pelanggan terminal gresik menggunakan Importance Performance Analysis.Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan secara langsung dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder yaitu data berupa SOP Terminal Penumpang, Jadwal Keberangkatan dan Jadwal Produksi Tiket Angkutan.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 100 responden bahwa salah satu faktor yang menurut responden menjadi prioritas utama untuk perbaikan cepat karena tidak memuaskan, dan faktor tersebut dianggap sangat penting bagi penumpang yaitu petugas selalu waspada terhadap segala kemungkinan saat penumpang turun dengan tingkat kesesuaian kinerja dan kepentingan 72,73% (bobot kepentingan = 429 dan bobot tingkat kinerja = 312) Sedangkan salah satu faktor yang perlu dipertahankan karena pelaksanaannya sudah tepat yaitu: kemampuan petugas menyiapkan parkir area dan ruang tunggu penumpang dalam kondisi sakit (Ambulance) Dengan tingkat kinerja dan kepentingan 92,51% (tingkat kepentingan = 414 dan bobot tingkat kinerja = 383).","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129640192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-30DOI: 10.29138/spirit.v7i1.1477
Arif Humaidi Mahindra, Dwi Kartikasari
Penggunaan Abu Tempurung Kelapa sebagai bahan campuran beton memberikan dampak yang positif jika ditinjatu dari segi lingkungan, selain itu tempurung kelapa memiliki kandungan yang lebih baik dari pecahan gelas Tempurung Kelapa. Tujuan Utama Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa berapa besar pengaruh Abu Tempurung Kelapa terhadap perubahan kuat tekan beton K250, dengan Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, yaitu pembuatan benda uji beton yang menggunakan cetakan silinder berdiameter 15 cm dengan tinggi 30 cm. dengan mengaplikasikan limbah tempurung kelapa sebagai bahan campuran dengan perbandingan mix desain 0%, 3%, 5% dan 7% yang mengacu pada perbandingan campuran beton dengan mutu K-250. Kesimpulan Penelitian ini adalah beton dengan penambahan Abu Tempurung Kelapa dengan variasi penambahan 0%, 3%, 5%, 7% dihasilkan kuat tekan umur 28 hari pada setiap variasi campuran sebagai berikut : Beton normal (0%) 273,65 Kg/cm2 , Beton dengan penambahan Abu Tempurung Kelapa 3% didapatkan kuat tekan rata-rata 209,48 Kg/cm2, Beton dengan penambahan Abu Tempurung Kelapa 5% didapatkan kuat tekan rata-rata 249,12 Kg/cm2, Beton dengan pemanbahan Abu Tempurung Kelapa 7% di dapatkan kuat tekan rata-rata 175,51 Kg/cm2.
{"title":"PENGARUH ABU TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI VARIASI KOMPOSISI TERHADAP KUAT TEKAN BETON K250","authors":"Arif Humaidi Mahindra, Dwi Kartikasari","doi":"10.29138/spirit.v7i1.1477","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v7i1.1477","url":null,"abstract":"Penggunaan Abu Tempurung Kelapa sebagai bahan campuran beton memberikan dampak yang positif jika ditinjatu dari segi lingkungan, selain itu tempurung kelapa memiliki kandungan yang lebih baik dari pecahan gelas Tempurung Kelapa. Tujuan Utama Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa berapa besar pengaruh Abu Tempurung Kelapa terhadap perubahan kuat tekan beton K250, dengan Metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, yaitu pembuatan benda uji beton yang menggunakan cetakan silinder berdiameter 15 cm dengan tinggi 30 cm. dengan mengaplikasikan limbah tempurung kelapa sebagai bahan campuran dengan perbandingan mix desain 0%, 3%, 5% dan 7% yang mengacu pada perbandingan campuran beton dengan mutu K-250. Kesimpulan Penelitian ini adalah beton dengan penambahan Abu Tempurung Kelapa dengan variasi penambahan 0%, 3%, 5%, 7% dihasilkan kuat tekan umur 28 hari pada setiap variasi campuran sebagai berikut : Beton normal (0%) 273,65 Kg/cm2 , Beton dengan penambahan Abu Tempurung Kelapa 3% didapatkan kuat tekan rata-rata 209,48 Kg/cm2, Beton dengan penambahan Abu Tempurung Kelapa 5% didapatkan kuat tekan rata-rata 249,12 Kg/cm2, Beton dengan pemanbahan Abu Tempurung Kelapa 7% di dapatkan kuat tekan rata-rata 175,51 Kg/cm2.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131130509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-30DOI: 10.29138/spirit.v7i1.1479
Zuhrotul Hilmiyah, Rasio Hepiyanto
Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Tin Slag merupakan bahan yang banyak tertimbun dan cenderung menjadi limbah karena pemanfaatannya masih relatif kecil dan belum maksimal. peneliti melakukan penelitian sebagaimana apabila limbah timah atau disebut dengan tin slag digunakan sebagai bahan pengganti pasir dalam sebuah mix design beton dengan kreteria campuran limbah timah sebnagai bahan pengganti adalah 5%, 10% dan 15% dari bobot prosentase pasir Rancangan Penelitian yaitu dimana proses pengumpulan dan analisis data yang meliputi perencanaan dan melakukan penelitian. Beton yang duji merupakan beton K-300 dengan mengunakan tambahan limbah timah dan akan dibandingkan kuat tekannya dengan beton mutu yang mengunakan campuran beton normal. Dari data hasil penelitian dan pembahasan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa uji kuat tekan beton adalahmemiliki nilai kuat tekan sebesar 21,7 MPa untuk 5% yaitu 20,76 MPa untuk 10%, yaitu 18,31 MPa untuk 15% yaitu 18,12 Mpa dan beton dengan umur 28 hari beton dengan campuran 0% mendapatkan nilai 26,99 mpa, 5% mendapatkan nilai 20,76 MPa, 10% mendapatkan nilai 18,68 MPa, dan 15% mendapatkan nilai 19,68 Mpa.
{"title":"PEMANFAATAN LIMBAH TIMAH BEKAS (tin slag) SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN PADA BETON K-300","authors":"Zuhrotul Hilmiyah, Rasio Hepiyanto","doi":"10.29138/spirit.v7i1.1479","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v7i1.1479","url":null,"abstract":"Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Tin Slag merupakan bahan yang banyak tertimbun dan cenderung menjadi limbah karena pemanfaatannya masih relatif kecil dan belum maksimal. peneliti melakukan penelitian sebagaimana apabila limbah timah atau disebut dengan tin slag digunakan sebagai bahan pengganti pasir dalam sebuah mix design beton dengan kreteria campuran limbah timah sebnagai bahan pengganti adalah 5%, 10% dan 15% dari bobot prosentase pasir Rancangan Penelitian yaitu dimana proses pengumpulan dan analisis data yang meliputi perencanaan dan melakukan penelitian. Beton yang duji merupakan beton K-300 dengan mengunakan tambahan limbah timah dan akan dibandingkan kuat tekannya dengan beton mutu yang mengunakan campuran beton normal. Dari data hasil penelitian dan pembahasan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa uji kuat tekan beton adalahmemiliki nilai kuat tekan sebesar 21,7 MPa untuk 5% yaitu 20,76 MPa untuk 10%, yaitu 18,31 MPa untuk 15% yaitu 18,12 Mpa dan beton dengan umur 28 hari beton dengan campuran 0% mendapatkan nilai 26,99 mpa, 5% mendapatkan nilai 20,76 MPa, 10% mendapatkan nilai 18,68 MPa, dan 15% mendapatkan nilai 19,68 Mpa.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130261207","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-30DOI: 10.29138/spirit.v7i1.1475
Andri Prayogi, Zulkifli B. Lubis
Pentingnya penelitian dalam mengurangi jumlah limbah timah yang dihasilkan dari proses peleburan timah yang sudah tidak dapat diolah lagi dan mengurangi jumlah penumpukan limbah yang berada di Desa Warukulon maka perlu adanya inovasi – inovasi untuk mengunakannya sebagai bahan dalam campuran pembuatan beton, yaitu dengan menjadikan limbah timah (tin slag) sebagai bahan pengganti agregat kasar dalam campuran pembuatan beton. Perancangaan beton mengunakan metode penelitian job mix design yang memenuhi kriteria perancangan yang berlaku SNI 03-2834- 2000. Dalam proses perancangannya Kuat tekan yang direncanakan adalah K-250 (20,75 mpa). Dengan mengunakan limbah limbah sebagai bahan pengganti parsial agregat kasar dengan variasi sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% dengan masing – masing varian dibuat 3 sempel benda uji sehingga total ada 12 benda uji dari semua varian. Dari hasil pengujian kuat tekan rata- rata pada penambahan limbah timah pada variasi 0% dihasilkan nilai kuat tekan 21,36 Mpa, untuk varian 5% dihasilkan nilai kuat tekan 17,96 Mpa, untuk varian 10% dihasilkan nilai kuat tekan 22,59 Mpa, dan untuk varian 15% dihasilkan nilai kuat tekan 23,47 Mpa.
{"title":"PENGARUH LIMBAH TIMAH (tin slag) SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON K-250","authors":"Andri Prayogi, Zulkifli B. Lubis","doi":"10.29138/spirit.v7i1.1475","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v7i1.1475","url":null,"abstract":"Pentingnya penelitian dalam mengurangi jumlah limbah timah yang dihasilkan dari proses peleburan timah yang sudah tidak dapat diolah lagi dan mengurangi jumlah penumpukan limbah yang berada di Desa Warukulon maka perlu adanya inovasi – inovasi untuk mengunakannya sebagai bahan dalam campuran pembuatan beton, yaitu dengan menjadikan limbah timah (tin slag) sebagai bahan pengganti agregat kasar dalam campuran pembuatan beton. Perancangaan beton mengunakan metode penelitian job mix design yang memenuhi kriteria perancangan yang berlaku SNI 03-2834- 2000. Dalam proses perancangannya Kuat tekan yang direncanakan adalah K-250 (20,75 mpa). Dengan mengunakan limbah limbah sebagai bahan pengganti parsial agregat kasar dengan variasi sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% dengan masing – masing varian dibuat 3 sempel benda uji sehingga total ada 12 benda uji dari semua varian. Dari hasil pengujian kuat tekan rata- rata pada penambahan limbah timah pada variasi 0% dihasilkan nilai kuat tekan 21,36 Mpa, untuk varian 5% dihasilkan nilai kuat tekan 17,96 Mpa, untuk varian 10% dihasilkan nilai kuat tekan 22,59 Mpa, dan untuk varian 15% dihasilkan nilai kuat tekan 23,47 Mpa.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134600428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-30DOI: 10.29138/spirit.v6i2.1326
Muhamad Farid Ilyas, Sri Wiwoho Mudjanarko
Di era moderen saat ini pembangunan perumahan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bentuk fondasi yang selama ini kita ketahui berisi penuh sehingga membutuhkan volume pemakaian batu kali yang besar, tidak ekonomis dan tidak ramah lingkungan. Dengan adanya trobosan baru tentang metode fondasi pracetak yang ramah lingkungan serta pemanfaatan limbah. Limbah styrofoam dan limbah plastik adalah limbah yang sulit terurai. Dalam hal ini dapat diselesaikan dengan metode fondasi pracetak berbahan beton dengan bahan tambah limbah styrofoam dan limbah plastik. Fondasi pracetak ini merupakan Fondasi dangkal yang pembuatannya dilakukan diluar proyek secara fabrikasi/precast. Dalam pembuatan benda uji fondasi pracetak ini didesain dengan desain yang telah ditentukan dan menggunakan beton mutu K.200 dengan bahan tambah limbah styrofoam 0,5 Kg (1,5% dari berat semen) dan limbah plastik 1,97 kg (5% dari berat semen). Dari penelitian ini didapatkan nilai kapasitas beban pada benda uji fondasi pracetak bahan tambah limbah styrofoam 1,5% pada usia 14 dan 28 hari sebesar 2,10 Kg/cm2 dan 2,44 Kg/cm2, sedangkan pada benda uji fondasi pracetak bahan tambah limbah plastik 5% pada usia 14 dan 28 hari sebesar 1,70 Kg/cm2 dan 2,04 Kg/cm2. Nilai deviasi pengujian laboratorium dengan analisa teoritis (SAP) kode benda uji (STY) pada usia 14, 28 hari adalah -3.50 kg/cm2 (62.57%), -4.06 kg/cm2 (62.52%). Sedangkan kode benda uji (PLTK) pada usia 14, 28 hari adalah -2.85 kg/cm2 (62.65%), -3.43 kg/cm2 (62.72%).
在今天印尼的现代住房建设取得了巨大进展。我们所知道的基础形式是充分的,因此需要大量的岩石使用,不经济和不环保。通过对绿色预制基础方法和污水利用的新挑战。泡沫塑料废物是很难分解的废物。在这方面,可以通过混凝土预制的基础方法,再加上泡沫塑料废物。这个预制基础是一个肤浅的基础,制造是在项目之外进行的。在构建初版试版时,它采用了预先确定的设计,使用了价值为K.200的优质混凝土,以及0.5公斤(3盎司)的泡沫塑料(1.5%的水泥)和塑料废物1.97公斤(5%的水泥重量)。获得这项研究的价值基础上的负荷测试物体容量预制材料加上14岁时泡沫塑料废物1.5%和28天2,10 Kg / cm2和2,44 Kg / cm2大小的物体上,而测试基础预制材料加上5%的塑料垃圾在14岁和28天1,70万公斤/ cm2和2,04 Kg / cm2。实验室测试与14、28天测试对象的理论分析为3.50公斤/cm2(62.57%), 4.06公斤/cm2(62.52%)。然而,14岁28天的测试对象代码是-2.85公斤/cm2(62.65%), 3.43公斤/cm2(62.72%)。
{"title":"ANALISIS KAPASITAS FONDASI PRACETAK DENGAN BAHAN TAMBAHAN LIMBAH STYROFOAM DAN LIMBAH PLASTIK","authors":"Muhamad Farid Ilyas, Sri Wiwoho Mudjanarko","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1326","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1326","url":null,"abstract":"Di era moderen saat ini pembangunan perumahan di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bentuk fondasi yang selama ini kita ketahui berisi penuh sehingga membutuhkan volume pemakaian batu kali yang besar, tidak ekonomis dan tidak ramah lingkungan. Dengan adanya trobosan baru tentang metode fondasi pracetak yang ramah lingkungan serta pemanfaatan limbah. Limbah styrofoam dan limbah plastik adalah limbah yang sulit terurai. Dalam hal ini dapat diselesaikan dengan metode fondasi pracetak berbahan beton dengan bahan tambah limbah styrofoam dan limbah plastik. Fondasi pracetak ini merupakan Fondasi dangkal yang pembuatannya dilakukan diluar proyek secara fabrikasi/precast. Dalam pembuatan benda uji fondasi pracetak ini didesain dengan desain yang telah ditentukan dan menggunakan beton mutu K.200 dengan bahan tambah limbah styrofoam 0,5 Kg (1,5% dari berat semen) dan limbah plastik 1,97 kg (5% dari berat semen). Dari penelitian ini didapatkan nilai kapasitas beban pada benda uji fondasi pracetak bahan tambah limbah styrofoam 1,5% pada usia 14 dan 28 hari sebesar 2,10 Kg/cm2 dan 2,44 Kg/cm2, sedangkan pada benda uji fondasi pracetak bahan tambah limbah plastik 5% pada usia 14 dan 28 hari sebesar 1,70 Kg/cm2 dan 2,04 Kg/cm2. Nilai deviasi pengujian laboratorium dengan analisa teoritis (SAP) kode benda uji (STY) pada usia 14, 28 hari adalah -3.50 kg/cm2 (62.57%), -4.06 kg/cm2 (62.52%). Sedangkan kode benda uji (PLTK) pada usia 14, 28 hari adalah -2.85 kg/cm2 (62.65%), -3.43 kg/cm2 (62.72%).","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129742052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-30DOI: 10.29138/spirit.v6i2.1328
I. P. Artaya, Achmad Muchayan
Kegiatan penelitian ini muncul ketika banyak usaha mikro yang tumbuh pesat di era pandemi ini ingin mengetahui bagaimana bentuk sederhana dalam proses perhitungan laba dari usaha mereka melalui penggunaan persamaan estimasi yang diperoleh dari analisa regresi linier berganda. Melalui penelitian ini nantinya dapat disajikan contoh sederhana dalam proses menghitung kemampulabaan sebuah usaha, mengingat selama ini belum ada contoh tentang proses estimasi kemampulabaan usaha mikro yang khusus menggunakan persamaan estimasi dari hasil analisa regresi liner berganda. Dalam proses perhitungan kemampulabaan ini, variabel independen yang dilibatkan jumlahnya ada tiga yaitu sumber daya, fasilitas, dan regulasi. Model perhitungan ini sangat sederhana sehingga mudah dipahami oleh pemilik usaha mikro yakni usaha mikro yang berada hampir disetiap sudut kota. Jumlah responden yang dilibatkan hanya 88 tempat usaha yang berada di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya mengandalkan usaha mikro di dua kota dan tidak membahas usaha mikro secara keseluruhan. Kesenjangan penelitian ini adalah mencoba melihat aspek stimulan dalam upaya peningkatan kemampulabaan usaha mikro melalui lingkup yang lebih kecil yaitu penyediaan sumber daya, fasilitas, dan regulasi bagi sebuah jenis usaha yang memiliki kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi secara reguler. Dan respon pemilik usaha terhadap tida aspek stimulan tersebut memang cenderung positif karena pelaku usaha mikro mengharapkan perbaikan kondisi dalam jangka panjang melalui tiga stimulan tersebut di atas terlebih di masa pandemi ini. Kontribusi penelitian hanya untuk referensi yang khusus membahas sumber daya, fasilitas dan regulasi sebagai stimulan utama dalam proses perbaikan usaha mikro, dan jenis referensi ini masih jarang dapat ditemukan. Kebaharuan penelitian ini terletak pada variabel stmulan yang digunakan yaitu sumber daya, fasilitas dan regulasi, sedangkan penelitian lain belum ada yang secara khusus menggunakan ketiga variabel stimulan tersebut dalam mengupas pertumbuhan usaha mikro.
{"title":"STIMULAN PENINGKATAN KEMAMPULABAAN USAHA MIKRO DI MASA PANDEMI COVID 19","authors":"I. P. Artaya, Achmad Muchayan","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1328","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1328","url":null,"abstract":"Kegiatan penelitian ini muncul ketika banyak usaha mikro yang tumbuh pesat di era pandemi ini ingin mengetahui bagaimana bentuk sederhana dalam proses perhitungan laba dari usaha mereka melalui penggunaan persamaan estimasi yang diperoleh dari analisa regresi linier berganda. Melalui penelitian ini nantinya dapat disajikan contoh sederhana dalam proses menghitung kemampulabaan sebuah usaha, mengingat selama ini belum ada contoh tentang proses estimasi kemampulabaan usaha mikro yang khusus menggunakan persamaan estimasi dari hasil analisa regresi liner berganda. Dalam proses perhitungan kemampulabaan ini, variabel independen yang dilibatkan jumlahnya ada tiga yaitu sumber daya, fasilitas, dan regulasi. Model perhitungan ini sangat sederhana sehingga mudah dipahami oleh pemilik usaha mikro yakni usaha mikro yang berada hampir disetiap sudut kota. Jumlah responden yang dilibatkan hanya 88 tempat usaha yang berada di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya mengandalkan usaha mikro di dua kota dan tidak membahas usaha mikro secara keseluruhan. Kesenjangan penelitian ini adalah mencoba melihat aspek stimulan dalam upaya peningkatan kemampulabaan usaha mikro melalui lingkup yang lebih kecil yaitu penyediaan sumber daya, fasilitas, dan regulasi bagi sebuah jenis usaha yang memiliki kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi secara reguler. Dan respon pemilik usaha terhadap tida aspek stimulan tersebut memang cenderung positif karena pelaku usaha mikro mengharapkan perbaikan kondisi dalam jangka panjang melalui tiga stimulan tersebut di atas terlebih di masa pandemi ini. Kontribusi penelitian hanya untuk referensi yang khusus membahas sumber daya, fasilitas dan regulasi sebagai stimulan utama dalam proses perbaikan usaha mikro, dan jenis referensi ini masih jarang dapat ditemukan. Kebaharuan penelitian ini terletak pada variabel stmulan yang digunakan yaitu sumber daya, fasilitas dan regulasi, sedangkan penelitian lain belum ada yang secara khusus menggunakan ketiga variabel stimulan tersebut dalam mengupas pertumbuhan usaha mikro.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115863268","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-30DOI: 10.29138/spirit.v6i2.1325
D. Sulastri, Atik Wahyuni, Sri Wiwoho Mudjanarko
Pada tahun 2018 jumlah total penumpang yang naik dari Stasiun Gubeng sebesar 2.456.426 penumpang dengan rincian penumpang kelas Eksekutif 704.985 orang, kelas Bisnis 233.860 penumpang, kelas Ekonomi 914.182 penumpang, dan kelas ekonomi lokal 606.399, sedangkan pada Januari 2019 sebanyak 978.346 penumpang. Mengingat kenaikan jumlah penumpang kereta api cukup tinggi, maka karakteristik pengguna kereta api harus diketahui untuk memberikan fasilitas yang sesuai. Dengan menggunakan metode deskriptif didapatkan informasi sebagai berikut, bahwa karakteristik pengguna kereta api pada umumnya merupakan pengguna kereta api dengan perjalanan jarak jauh dan mempunyai kebebasan untuk memilih jenis moda transportasi untuk memenuhi kebutuhan pergerakannya (choice user). Sedangkan untuk mengakses tempat pemberhentian kereta api (stasiun) sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi, hal ini dikarenakan penyediaan fasilitas parkir yang cukup luas dan keamanan yang terjamin selama berada di stasiun. Hal ini juga menunjukkan bahwa keterkaitan antar moda cukup tinggi dengan disertai tingkat aksesibilitas yang tinggi.
{"title":"KARAKTERISTIK PENGGUNA KERETA API ANTAR KOTA DI JAWA TIMUR","authors":"D. Sulastri, Atik Wahyuni, Sri Wiwoho Mudjanarko","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1325","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1325","url":null,"abstract":"Pada tahun 2018 jumlah total penumpang yang naik dari Stasiun Gubeng sebesar 2.456.426 penumpang dengan rincian penumpang kelas Eksekutif 704.985 orang, kelas Bisnis 233.860 penumpang, kelas Ekonomi 914.182 penumpang, dan kelas ekonomi lokal 606.399, sedangkan pada Januari 2019 sebanyak 978.346 penumpang. Mengingat kenaikan jumlah penumpang kereta api cukup tinggi, maka karakteristik pengguna kereta api harus diketahui untuk memberikan fasilitas yang sesuai. Dengan menggunakan metode deskriptif didapatkan informasi sebagai berikut, bahwa karakteristik pengguna kereta api pada umumnya merupakan pengguna kereta api dengan perjalanan jarak jauh dan mempunyai kebebasan untuk memilih jenis moda transportasi untuk memenuhi kebutuhan pergerakannya (choice user). Sedangkan untuk mengakses tempat pemberhentian kereta api (stasiun) sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi, hal ini dikarenakan penyediaan fasilitas parkir yang cukup luas dan keamanan yang terjamin selama berada di stasiun. Hal ini juga menunjukkan bahwa keterkaitan antar moda cukup tinggi dengan disertai tingkat aksesibilitas yang tinggi.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125498931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-30DOI: 10.29138/spirit.v6i2.1247
Prastoeti Prastoeti
Rumah Sakit”X”Surabaya adalah rumah sakit type C yang berdiri sejak jaman Belanda.Penerapam audit manajemen untuk penilaian logistic sebagai alat pengendalian persediaan telah terselenggara cukup baik.Dengan melalui tahap audit manajemen ,evaluasi dapat dilakukan lebih terarah dan terinci.Secara umum fungsi pengelolaan persediaan obat yang merupakan tanggung jawab dari unit farmasi telah diselenggarakan dengan cukup baik,dimana sudah terdapat struktur organisasi dan petunjuk kerja yang memadai,yang menyatakan batasan-batasan garis tanggung jawab dan wewenang bagi masing-masing posisi yang terkait dengan fungsi pengadaan.Unit farmasi,secara fungsional telah dipimpin oleh apoteker.Adanya dewan ekonomi dan keuangan,dan opsir yang berfungsi sebagai penentu kebijakan rumah sakit.Sedangkan temuan audit yang mengidentifikasi beberapa penyebab kurang informasi pengelolaan logistic adalah tidak terselenggaranya catatan persediaan obat oleh fungsi akuntansi,karena tidak adanya alat control catatan kuantitas persediaan obat(mutasi) yang dihasilkan oleh system informasi unit instalasi farmasi.Persediaan cek fisik tidak sama dengan data di computer.Tidak adanya rincian aktiva tetap,padahal merupakan asset.Secara umum prosedur pengadaan obat baik dan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang yang telah ditetapkan,namun rumah sakit belum mempunyai fungsi pemeriksaan intern tersendiri,sehingga selama ini tidak ada fungsi khusus yang mengadakan penelaahan dan pengevaluasian terhadap aktivitas operasi secara keseluruhan.
{"title":"Penerapan Audit Manajemen Untuk Logistik Sebagai Alat Pengendalian Persediaan Rumaha Sakit”X” Surabaya","authors":"Prastoeti Prastoeti","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1247","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1247","url":null,"abstract":"Rumah Sakit”X”Surabaya adalah rumah sakit type C yang berdiri sejak jaman Belanda.Penerapam audit manajemen untuk penilaian logistic sebagai alat pengendalian persediaan telah terselenggara cukup baik.Dengan melalui tahap audit manajemen ,evaluasi dapat dilakukan lebih terarah dan terinci.Secara umum fungsi pengelolaan persediaan obat yang merupakan tanggung jawab dari unit farmasi telah diselenggarakan dengan cukup baik,dimana sudah terdapat struktur organisasi dan petunjuk kerja yang memadai,yang menyatakan batasan-batasan garis tanggung jawab dan wewenang bagi masing-masing posisi yang terkait dengan fungsi pengadaan.Unit farmasi,secara fungsional telah dipimpin oleh apoteker.Adanya dewan ekonomi dan keuangan,dan opsir yang berfungsi sebagai penentu kebijakan rumah sakit.Sedangkan temuan audit yang mengidentifikasi beberapa penyebab kurang informasi pengelolaan logistic adalah tidak terselenggaranya catatan persediaan obat oleh fungsi akuntansi,karena tidak adanya alat control catatan kuantitas persediaan obat(mutasi) yang dihasilkan oleh system informasi unit instalasi farmasi.Persediaan cek fisik tidak sama dengan data di computer.Tidak adanya rincian aktiva tetap,padahal merupakan asset.Secara umum prosedur pengadaan obat baik dan sesuai dengan mekanisme pengadaan barang yang telah ditetapkan,namun rumah sakit belum mempunyai fungsi pemeriksaan intern tersendiri,sehingga selama ini tidak ada fungsi khusus yang mengadakan penelaahan dan pengevaluasian terhadap aktivitas operasi secara keseluruhan.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"78 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114123463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-30DOI: 10.29138/spirit.v6i2.1323
April Gunarto, A. I. Candra, Ki Catur Budi, S. Sumargono, Sudjati Sudjati
Beton merupakan material yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Beton terdiri dari campuran semen, agregat, air dan bahan tambah. Bahan tambah limbah terak baja memiliki peran penting dalam pembuatan beton karena mampu mengubah sifat beton agar sesuai dengan kebutuhan. Limbah terak baja merupakan salah satu bahan tambah beton yang mampu mengurangi penggunaan pasir dan menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan limbah terak baja sebagai bahan tambah pasir. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan berdasarkan penelitian terdahulu. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berdiameter 15 cm dengan tinggi 30 cm. Variasi presentase penambahan limbah terak baja yaitu normal, 20% dan 50% dari berat pasir yang digunakan. Dari hasil pengujian beton normal diperoleh nilai rata-rata 22,08 Mpa, persentase 50% menghasilkan kuat tekan rata-rata 21,32 Mpa, dan prosentase 100% menghasilkan kuat tekan 22,93 Mpa. Maka hasil dari pengujian kuat tean beton mengalami kenaikan pada presentase limbah asbes 100%.
{"title":"PENGARUH LIMBAH TERAK BAJA SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON","authors":"April Gunarto, A. I. Candra, Ki Catur Budi, S. Sumargono, Sudjati Sudjati","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1323","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1323","url":null,"abstract":"Beton merupakan material yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Beton terdiri dari campuran semen, agregat, air dan bahan tambah. Bahan tambah limbah terak baja memiliki peran penting dalam pembuatan beton karena mampu mengubah sifat beton agar sesuai dengan kebutuhan. Limbah terak baja merupakan salah satu bahan tambah beton yang mampu mengurangi penggunaan pasir dan menghasilkan beton dengan konsistensi tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penambahan limbah terak baja sebagai bahan tambah pasir. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan berdasarkan penelitian terdahulu. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berdiameter 15 cm dengan tinggi 30 cm. Variasi presentase penambahan limbah terak baja yaitu normal, 20% dan 50% dari berat pasir yang digunakan. Dari hasil pengujian beton normal diperoleh nilai rata-rata 22,08 Mpa, persentase 50% menghasilkan kuat tekan rata-rata 21,32 Mpa, dan prosentase 100% menghasilkan kuat tekan 22,93 Mpa. Maka hasil dari pengujian kuat tean beton mengalami kenaikan pada presentase limbah asbes 100%.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114962717","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-09-30DOI: 10.29138/spirit.v6i2.1370
Elok Damayanti, Dwi Ayu Lusia
Kerja sama investasi ASEAN yang telah berjalan sejak 2012, menciptakan tujuan utama investasi ASEAN yang liberal dan transparan. Sehingga dapat meningkatkan arus investasi di ASEAN. Salah satu investasi yang bisa diterapkan adalah pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu dari delapan belas langkah aksi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di sektor tubuh Program Kerja Investasi (2016-2025). Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sebagai salah satu investor harus jeli menilai potensi pasar modal di 8 negara ASEAN, antara lain Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Potensi pasar modal yang baik ditentukan oleh manfaat indeks harga saham gabungan yang lebih besar dari inflasi. Keuntungan bulanan di pasar modal diperoleh dari data harian indeks harga saham gabungan 8 negara ASEAN yang dikonversikan ke dalam Rupiah, kemudian dibandingkan dengan inflasi di Indonesia menggunakan uji-t berpasangan. Data laba, nilai tukar dan data inflasi digunakan dari tahun 2013 hingga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba pasar modal di Indonesia, Laos, Malaysia, Thailand dan Singapura secara signifikan lebih kecil dengan adanya inflasi. Padahal keuntungan pasar modal di Kamboja, Filipina, dan Vietnam sama dengan inflasi. Jika dilihat dari selisih rata-rata, keunggulan pasar modal yang lebih besar dari inflasi adalah negara Vietnam.
{"title":"POTENSI PASAR MODAL, MENUJU MASYARAKAT EKONOMI ASEAN","authors":"Elok Damayanti, Dwi Ayu Lusia","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1370","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1370","url":null,"abstract":"Kerja sama investasi ASEAN yang telah berjalan sejak 2012, menciptakan tujuan utama investasi ASEAN yang liberal dan transparan. Sehingga dapat meningkatkan arus investasi di ASEAN. Salah satu investasi yang bisa diterapkan adalah pasar modal. Pasar modal merupakan salah satu dari delapan belas langkah aksi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di sektor tubuh Program Kerja Investasi (2016-2025). Oleh karena itu, masyarakat Indonesia sebagai salah satu investor harus jeli menilai potensi pasar modal di 8 negara ASEAN, antara lain Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Potensi pasar modal yang baik ditentukan oleh manfaat indeks harga saham gabungan yang lebih besar dari inflasi. Keuntungan bulanan di pasar modal diperoleh dari data harian indeks harga saham gabungan 8 negara ASEAN yang dikonversikan ke dalam Rupiah, kemudian dibandingkan dengan inflasi di Indonesia menggunakan uji-t berpasangan. Data laba, nilai tukar dan data inflasi digunakan dari tahun 2013 hingga 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba pasar modal di Indonesia, Laos, Malaysia, Thailand dan Singapura secara signifikan lebih kecil dengan adanya inflasi. Padahal keuntungan pasar modal di Kamboja, Filipina, dan Vietnam sama dengan inflasi. Jika dilihat dari selisih rata-rata, keunggulan pasar modal yang lebih besar dari inflasi adalah negara Vietnam.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131599693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}