Pub Date : 2020-09-30DOI: 10.29138/spirit.v6i2.1324
Dian Jayadi, Sri Wiwoho Mudjanarko, Muslimin Abdulrohim
Kecelakaan yang sering terjadi dengan tingkat resiko keparahan tinggi terjadi pada jenis kecelakaan keluar dari jalan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian permasalahan penyebab terjadinya kecelakaan dengan fatalitas parah ditinjau dari delineasi dan manajemen hazard sisi jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap fungsi delineasi marka beserta rambunya dan hazard sisi jalan dengan metode gap analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan diskusi, mengambil data perencanaan, data pelaksanaan dan melakukan survey lapangan dengan cara visual perekaman video karena adanya permasalahan pandemic covid - 19. Analisis dilakukan tiga tahap, pertama tentang area bebas sisi jalan, kedua tentang delineasi jalan dan ketiga tentang manajemen hazard sisi jalan. Pemasangan marka sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 pasal 18, 28, 29 dan Permen Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2018 pasal 16. Jarak pemasangan antar rambu chevron rata rata 170 m tidak sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 lampiran tabel 12 dimana jarak antar rambu chevron maksimum 150 m untuk radius > 2.000 m. Jarak pemasangan reflektor pada pagar pengaman 25 m tidak sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 pasal 7 dimana jarak antar reflektor pada pagar pengaman maksimum 20 m bila kecepatan rencana melebihi 80 km / jam. Ukuran rambu chevron pada median jalan sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2014 lampiran tabel II No. 11d dan 11e tetapi tidak memenuhi peraturan Permen Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2014 Pasal 35 berjarak paling sedikit 0,3 m dari tepi luar median karena lebar median 0,8 m terlalu kecil. Tinggi timbunan melebihi 1 m dengan lereng timbunan lebih curam dari 1 : 2 tergolong kritis menurut Instruksi Direktorat Jenderal Bina Marga No : 02/IN/Db/2012 Tentang Panduan Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga, penambahan pemasangan pagar pengaman semi kaku sepanjang 7.346 m didaerah kritis bertujuan untuk melindungi kendaraan lepas kendali tidak terguling. Pembongkaran dan pemasangan pagar pengaman semi kaku sepanjang 162 m pada sambungan transisi di parapet untuk melindungi kendaraan lepas kendali tidak menabrak ujung parapet. Perlu dilakukan modifikasi pagar pengaman semi kaku dengan cara memperpendek jarak antar tiang pagar pengaman sehingga diperlukan penambahan tiang pagar pengaman sebanyak 252 batang pada sambungan transisi parapet, rambu type B1,B2 , D2 dan tiang PJU untuk menghilangkan potensi hazard sisi jalan. Perlu dipasang bantalan kecelakaan pada nose dan U turn sebanyak 14 unit karena mempunyai potensi hazard
最严重的事故发生在路边的事故中。因此,有必要对事故原因的问题进行研究,研究街道两旁危险地带的严重死亡率。本研究旨在通过gap分析方法对marka的delineasi功能进行评估。数据收集技术包括讨论、提取计划数据、执行数据和现场调查,以视频捕捉问题共犯covid - 19的可视方式进行。分析进行了三个步骤,一个是关于街道的自由区域,另一个是关于街道的delinetion和第三个是关于街道的侧危险管理。2014年第18、28、29条和2018年第16条第67条的腰带上的印花棉布。雪佛龙的平均安装距离为170米,不符合2018年第82年的插入表12,在此表中,雪佛龙与> 2000米半径的最长150米。围栏上反射器安装的距离不符合2018年第7条,如果计划速度超过每小时80公里(50英里),反射器在围栏上的最大距离为20米(66英尺)。雪佛龙在中位数标志大小连结按照规定糖果街PM 13号2014年11d号表附件II和连结11e但不符合规定的糖果PM 13号2014年第35章离外缘最少0.3米(1英尺)中位数,因为中等宽度0.8 m太小了。高库存超过1米(3英尺)的成堆的更陡的斜坡1:2属于危急将军按照理事会的指示建立的姓:02 - IN / Db / 2012号将军家族建立理事会的关于道路安全工程技术指南,增加安装护栏春天僵硬在公元7346旨在保护关键在车辆失控不倾覆。拆除和安装一个162米长的半刚性安全围栏,用于防止失控车辆撞到截击端。需要对护栏的护栏进行修改,使护栏之间的距离缩短,从而需要在板架连接、B1 - type、B2、D2和PJU电线杆上增加252条护栏,以消除潜在的危险坡道侧。需要在鼻子上加一个事故垫,然后把它变成14个单位,因为它有潜在的危险
{"title":"EVALUASI DELINEASI DAN HAZARD SISI JALAN DENGAN METODE GAP ANALISIS PADA RUAS JALAN TOL NGAWI – KERTOSONO KM 583+050 sd KM 603+050","authors":"Dian Jayadi, Sri Wiwoho Mudjanarko, Muslimin Abdulrohim","doi":"10.29138/spirit.v6i2.1324","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i2.1324","url":null,"abstract":"Kecelakaan yang sering terjadi dengan tingkat resiko keparahan tinggi terjadi pada jenis kecelakaan keluar dari jalan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian permasalahan penyebab terjadinya kecelakaan dengan fatalitas parah ditinjau dari delineasi dan manajemen hazard sisi jalan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap fungsi delineasi marka beserta rambunya dan hazard sisi jalan dengan metode gap analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan diskusi, mengambil data perencanaan, data pelaksanaan dan melakukan survey lapangan dengan cara visual perekaman video karena adanya permasalahan pandemic covid - 19. Analisis dilakukan tiga tahap, pertama tentang area bebas sisi jalan, kedua tentang delineasi jalan dan ketiga tentang manajemen hazard sisi jalan. Pemasangan marka sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 pasal 18, 28, 29 dan Permen Perhubungan Nomor PM 67 Tahun 2018 pasal 16. Jarak pemasangan antar rambu chevron rata rata 170 m tidak sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 lampiran tabel 12 dimana jarak antar rambu chevron maksimum 150 m untuk radius > 2.000 m. Jarak pemasangan reflektor pada pagar pengaman 25 m tidak sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 pasal 7 dimana jarak antar reflektor pada pagar pengaman maksimum 20 m bila kecepatan rencana melebihi 80 km / jam. Ukuran rambu chevron pada median jalan sesuai dengan peraturan Permen Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2014 lampiran tabel II No. 11d dan 11e tetapi tidak memenuhi peraturan Permen Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2014 Pasal 35 berjarak paling sedikit 0,3 m dari tepi luar median karena lebar median 0,8 m terlalu kecil. Tinggi timbunan melebihi 1 m dengan lereng timbunan lebih curam dari 1 : 2 tergolong kritis menurut Instruksi Direktorat Jenderal Bina Marga No : 02/IN/Db/2012 Tentang Panduan Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga, penambahan pemasangan pagar pengaman semi kaku sepanjang 7.346 m didaerah kritis bertujuan untuk melindungi kendaraan lepas kendali tidak terguling. Pembongkaran dan pemasangan pagar pengaman semi kaku sepanjang 162 m pada sambungan transisi di parapet untuk melindungi kendaraan lepas kendali tidak menabrak ujung parapet. Perlu dilakukan modifikasi pagar pengaman semi kaku dengan cara memperpendek jarak antar tiang pagar pengaman sehingga diperlukan penambahan tiang pagar pengaman sebanyak 252 batang pada sambungan transisi parapet, rambu type B1,B2 , D2 dan tiang PJU untuk menghilangkan potensi hazard sisi jalan. Perlu dipasang bantalan kecelakaan pada nose dan U turn sebanyak 14 unit karena mempunyai potensi hazard","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130390928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-22DOI: 10.29138/spirit.v5i2.1004
S. Suprayitno, Sri Wiwoho Mudjanarko
Aspal adalah merupakan material berwarna hitam atau coklat tua , jika dipanaskan sampai temperature tertentu dapat menjadi lunak/ cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton pada perkerasan jalan. Berdasarkan permasalahan banyaknya sampah limbah plastik yang ada sekarang, dengan menggunakan pemanfaatan limbah plastik jenis HDPE (High Density Polyethylene) sebagai bahan dalam campuran beraspal panas, peneliti ingin mengetahui mutu uji Marshall beraspal panas dengan penambahan variasi persentase campuran 4%, 8%, dan 12 % limbah plastik jenis HDPE (High Density Polyethylene) dari berat total aspal yang digunakan dalam campuran beraspal panas untuk lapisan AC – WC (Asphalt Concrete Wearing Coarse) lapis aus. Pengujian di Laboratorium dilakukan untuk mencari nilai-nilai campuran beraspal panas dengan metode Marshall Tes dan pengujian lainya sesuai standart pengujian material di Laboratorium. Dari data setelah pengujian Marshall Tes didapat rasio nilai rata-rata hasil bagi Marshall untuk campuran 4% adalah maksimal 415 kg/mm, pada campuran 8% adalah maksimal 441 kg/mm, dan pada campuran 12% adalah maksimal 510 kg/mm. Stabilitas yang terbaca menunjukan peningkatan kekuatan dari campuran 4% (1248kg) , 8%(1411kg), dan 12% (1430kg), dengan demikian aspal dengan campuran plastik lebih baik dari pada tidak menggunakan campuran. Dari nilai VMA, VIM, dan VFB berikut juga menunjukan bahwa aspal dengan campuran plastik lebih kedap air dan sedikit berongga 4% (6.95%, 2.86%, 58.91%), 8% (8.12%, 4.08%, 49.81%) dan 12% (13.84%, 4.50%, 67.50%).
{"title":"STUDI ANALISIS UJI MARSHALL PADA PEMBUATAN CAMPURAN ASPAL PLASTIK JENIS HDPE","authors":"S. Suprayitno, Sri Wiwoho Mudjanarko","doi":"10.29138/spirit.v5i2.1004","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v5i2.1004","url":null,"abstract":"Aspal adalah merupakan material berwarna hitam atau coklat tua , jika dipanaskan sampai temperature tertentu dapat menjadi lunak/ cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan campuran aspal beton pada perkerasan jalan. Berdasarkan permasalahan banyaknya sampah limbah plastik yang ada sekarang, dengan menggunakan pemanfaatan limbah plastik jenis HDPE (High Density Polyethylene) sebagai bahan dalam campuran beraspal panas, peneliti ingin mengetahui mutu uji Marshall beraspal panas dengan penambahan variasi persentase campuran 4%, 8%, dan 12 % limbah plastik jenis HDPE (High Density Polyethylene) dari berat total aspal yang digunakan dalam campuran beraspal panas untuk lapisan AC – WC (Asphalt Concrete Wearing Coarse) lapis aus. Pengujian di Laboratorium dilakukan untuk mencari nilai-nilai campuran beraspal panas dengan metode Marshall Tes dan pengujian lainya sesuai standart pengujian material di Laboratorium. Dari data setelah pengujian Marshall Tes didapat rasio nilai rata-rata hasil bagi Marshall untuk campuran 4% adalah maksimal 415 kg/mm, pada campuran 8% adalah maksimal 441 kg/mm, dan pada campuran 12% adalah maksimal 510 kg/mm. Stabilitas yang terbaca menunjukan peningkatan kekuatan dari campuran 4% (1248kg) , 8%(1411kg), dan 12% (1430kg), dengan demikian aspal dengan campuran plastik lebih baik dari pada tidak menggunakan campuran. Dari nilai VMA, VIM, dan VFB berikut juga menunjukan bahwa aspal dengan campuran plastik lebih kedap air dan sedikit berongga 4% (6.95%, 2.86%, 58.91%), 8% (8.12%, 4.08%, 49.81%) dan 12% (13.84%, 4.50%, 67.50%).","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"179 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122200971","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.29138/spirit.v6i1.1097
N. Widyawati, Mahfidah Puspa Dina, Juli Prasetyorini
Seiring perkembangan bisnis yang sangat pesat banyak perusahaan yang bangkrut karena tidak mampu menjaga kestabilan kondisi keuangan perusahaan. Sehingga perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai tindakan antisipasi dan efisiensi guna mengurangi ketidakstabilan kondisi keuangan perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) Biaya Produksi berpengaruh positif terhadap volume penjualan (2) Biaya Pemasaran berpengaruh positif terhadap volume penjualan (3) Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan sampel 40 orang. Data yang digunakan adalah data primer dengan menyebar kuesioner dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, dengan menguji kualitas data yang diperoleh dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dan menggunakan uji asumsi klasik serta uji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah (1) Biaya Produksi berpengaruh positif terhadap volume penjualan (2) Biaya Pemasaran berpengaruh positif terhadap volume penjualan (3) Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan.
{"title":"ANALISIS BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR","authors":"N. Widyawati, Mahfidah Puspa Dina, Juli Prasetyorini","doi":"10.29138/spirit.v6i1.1097","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i1.1097","url":null,"abstract":"Seiring perkembangan bisnis yang sangat pesat banyak perusahaan yang bangkrut karena tidak mampu menjaga kestabilan kondisi keuangan perusahaan. Sehingga perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai tindakan antisipasi dan efisiensi guna mengurangi ketidakstabilan kondisi keuangan perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) Biaya Produksi berpengaruh positif terhadap volume penjualan (2) Biaya Pemasaran berpengaruh positif terhadap volume penjualan (3) Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan sampel 40 orang. Data yang digunakan adalah data primer dengan menyebar kuesioner dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda, dengan menguji kualitas data yang diperoleh dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dan menggunakan uji asumsi klasik serta uji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah (1) Biaya Produksi berpengaruh positif terhadap volume penjualan (2) Biaya Pemasaran berpengaruh positif terhadap volume penjualan (3) Biaya Produksi dan Biaya Pemasaran secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124025824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.29138/spirit.v6i1.1099
Asmara Indahingwati, Rahman Al Hafidz
Kinerja guru berperan penting dalam proses belajar mengajar bagi siswa di sekolah. Sedangkan guru yang berprestasi adalah yang mampu mengembangkan potensi siswanya menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu melalui kinerjanya mahasiswa akan memiliki karakter yang baik, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Selain itu, kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja guru. Sementara itu, salah satu sekolah MI Tarbiyatus Syarifah menganggap guru sebagai sumber daya manusianya agar dapat menjalin hubungan yang baik antara kepemimpinan Kepala Sekolah dengan para guru, sekaligus memotivasi setiap guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan di MI Tarbiyatus Syarifah. Selanjutnya teknik analisis datanya menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diberikan kepada 55 guru sebagai sampel. Hasil penelitian menyimpulkan kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru MI Tarbiyatus Syarifah Sidoarjo dengan uji t 0,000 <0,05. Demikian pula motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru MI Tarbiyatus Syarifah Sidoarjo dengan uji t 0,018 <0,05. Sama halnya dengan kepemimpinan dan motivasi, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru MI Tarbiyatus Syarifah Sidoarjo dengan uji t 0,010 <0,05.
{"title":"PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MI TARBIYATUS SYARIFAH","authors":"Asmara Indahingwati, Rahman Al Hafidz","doi":"10.29138/spirit.v6i1.1099","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i1.1099","url":null,"abstract":"Kinerja guru berperan penting dalam proses belajar mengajar bagi siswa di sekolah. Sedangkan guru yang berprestasi adalah yang mampu mengembangkan potensi siswanya menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu melalui kinerjanya mahasiswa akan memiliki karakter yang baik, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Selain itu, kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja guru. Sementara itu, salah satu sekolah MI Tarbiyatus Syarifah menganggap guru sebagai sumber daya manusianya agar dapat menjalin hubungan yang baik antara kepemimpinan Kepala Sekolah dengan para guru, sekaligus memotivasi setiap guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan di MI Tarbiyatus Syarifah. Selanjutnya teknik analisis datanya menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diberikan kepada 55 guru sebagai sampel. Hasil penelitian menyimpulkan kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru MI Tarbiyatus Syarifah Sidoarjo dengan uji t 0,000 <0,05. Demikian pula motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru MI Tarbiyatus Syarifah Sidoarjo dengan uji t 0,018 <0,05. Sama halnya dengan kepemimpinan dan motivasi, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru MI Tarbiyatus Syarifah Sidoarjo dengan uji t 0,010 <0,05.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130802946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.29138/spirit.v6i1.1091
Muhammad Hanif, Hary Moetriono, Sri Wiwoho Mudjanarko
Seiring dengan meningkatnya kepadatan frekuensi dan jumlah permintaan perjalanan pada Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng dari segi penumpang maupun barang, memerlukan sarana dan prasarana yang mampu mendukung terselenggaranya pelayanan kereta api yang lebih optimal lagi. Dalam upaya mengoptimalkan pengoperasian kereta api, salah satu variabel terpenting yang terlebih dahulu harus dianalisis adalah pola operasi yang berkaitan dengan sistem interlocking. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengananlisis dan memberikan gambaran mengenai jalur kereta api yang akan menjadi pedoman dalam semua aktifitas atau kegiatan yang berkaitan dengan pergerakan kereta api. Analisis pola operasi kereta api pada stasiun Surabaya Gubeng direncanakan menggunakan data sekunder hasil koordinasi dengan instansi terkait, serta berdasarkan acuan Peraturan Menteri 43 Tahun 2011, Undang – undang No.23 Tahun 2007, dan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2009. Analisis pola operasi kereta api mempertimbangkan tipikal tata letak dan panjang jalur di stasiun, pengaturan lalu lintas kereta api di stasiun, dan rute – rute perjalanan kereta api di stasiun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengoperasian kereta api yang melintas pada stasiun Surabaya Gubeng, memiliki 6 jalur, 19 rute yang dapat terbentuk berdasarkan Peraturan Dinas Pengamanan Setempat, tak semua rute terpakai dengan jumlah 11 rute, diperoleh nilai Conflict Rate (CR) sebesar 95,02% gerakan kereta api saling berkonflik dan 4,98% pergerakan kereta api tidak saling berkonflik (No Conflict).
{"title":"ANALISIS POLA OPERASI KERETA API DI STASIUN SURABAYA GUBENG","authors":"Muhammad Hanif, Hary Moetriono, Sri Wiwoho Mudjanarko","doi":"10.29138/spirit.v6i1.1091","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i1.1091","url":null,"abstract":"Seiring dengan meningkatnya kepadatan frekuensi dan jumlah permintaan perjalanan pada Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng dari segi penumpang maupun barang, memerlukan sarana dan prasarana yang mampu mendukung terselenggaranya pelayanan kereta api yang lebih optimal lagi. Dalam upaya mengoptimalkan pengoperasian kereta api, salah satu variabel terpenting yang terlebih dahulu harus dianalisis adalah pola operasi yang berkaitan dengan sistem interlocking. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengananlisis dan memberikan gambaran mengenai jalur kereta api yang akan menjadi pedoman dalam semua aktifitas atau kegiatan yang berkaitan dengan pergerakan kereta api. Analisis pola operasi kereta api pada stasiun Surabaya Gubeng direncanakan menggunakan data sekunder hasil koordinasi dengan instansi terkait, serta berdasarkan acuan Peraturan Menteri 43 Tahun 2011, Undang – undang No.23 Tahun 2007, dan Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2009. Analisis pola operasi kereta api mempertimbangkan tipikal tata letak dan panjang jalur di stasiun, pengaturan lalu lintas kereta api di stasiun, dan rute – rute perjalanan kereta api di stasiun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengoperasian kereta api yang melintas pada stasiun Surabaya Gubeng, memiliki 6 jalur, 19 rute yang dapat terbentuk berdasarkan Peraturan Dinas Pengamanan Setempat, tak semua rute terpakai dengan jumlah 11 rute, diperoleh nilai Conflict Rate (CR) sebesar 95,02% gerakan kereta api saling berkonflik dan 4,98% pergerakan kereta api tidak saling berkonflik (No Conflict).","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121074919","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.29138/spirit.v6i1.1107
Triantoni Triantoni, Sri Wiwoho Mudjanarko, M. I. Setiawan, Rizal Bahaswan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemacetan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan Wonokusumo pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode yang mengacu pada perhitungan tingkat kemacetan. Sesuai dengan pengamatan di lapangan ruas jalan dengan tipe 2/2 UD jalan dua lajur - dua arah tidak terbagi, dengan lebar jalan 6 meter sebanyak 2 arah dengan bahu jalan masing-masing 1 meter di kanan dan kiri. Fasilitas di ruas jalan tersebut belum dilengkapi dengan rambu lalu lintas seperti (tidak ada halte, tidak ada parkir, tidak ada batas kecepatan). Volume lalu lintas harian rata-rata tertinggi di ruas jalan tersebut dari pukul 07.00 - 18.00 sebanyak 1606 kendaraan/jam. Dari analisa tingkat kemacetan yang dilakukan didapatkan hasil, side barriers pada jalan dikategorikan sedang (M) sebesar 396 kejadian/jam. Kemacetan terjadi karena aktivitas yang padat dan kendaraan mengurangi kecepatan dan berhenti di pinggir jalan. Hal ini menyebabkan nilai service pada ruas jalan tersebut adalah D menunjukkan arus kendaraan terhambat, kecepatan rendah dan volume kendaraan melebihi kapasitas. Karenanya peran pemerintah sangat penting untuk mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi dan untuk pengendara agar lebih tertib dalam menjalankan aktivitas di jalan tersebut.
{"title":"ANALISIS LALU LINTAS DI RUAS JALAN WONOKUSUMO KOTA SURABAYA","authors":"Triantoni Triantoni, Sri Wiwoho Mudjanarko, M. I. Setiawan, Rizal Bahaswan","doi":"10.29138/spirit.v6i1.1107","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i1.1107","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemacetan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan Wonokusumo pada tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode yang mengacu pada perhitungan tingkat kemacetan. Sesuai dengan pengamatan di lapangan ruas jalan dengan tipe 2/2 UD jalan dua lajur - dua arah tidak terbagi, dengan lebar jalan 6 meter sebanyak 2 arah dengan bahu jalan masing-masing 1 meter di kanan dan kiri. Fasilitas di ruas jalan tersebut belum dilengkapi dengan rambu lalu lintas seperti (tidak ada halte, tidak ada parkir, tidak ada batas kecepatan). Volume lalu lintas harian rata-rata tertinggi di ruas jalan tersebut dari pukul 07.00 - 18.00 sebanyak 1606 kendaraan/jam. Dari analisa tingkat kemacetan yang dilakukan didapatkan hasil, side barriers pada jalan dikategorikan sedang (M) sebesar 396 kejadian/jam. Kemacetan terjadi karena aktivitas yang padat dan kendaraan mengurangi kecepatan dan berhenti di pinggir jalan. Hal ini menyebabkan nilai service pada ruas jalan tersebut adalah D menunjukkan arus kendaraan terhambat, kecepatan rendah dan volume kendaraan melebihi kapasitas. Karenanya peran pemerintah sangat penting untuk mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi dan untuk pengendara agar lebih tertib dalam menjalankan aktivitas di jalan tersebut.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123988425","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.29138/spirit.v6i1.1101
Prof Wateno, Eddy Pancoro, S. Sutoyo
Penelitian terkait estimasi biaya sudah sering di terapkan pada suatu proyek, akan tetapi masih jarang ada yang menerapkan dengan metode “Cost Significant Model”, dengan menerapkan metode tersebut, diharapkan dapat membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menyusun suatu hirarki kriteria, dinilai secara subjektif oleh pihak yang berkepentingan lalu menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritasnya. Sebagai dasar dari Cost Significant Model adalah 80% dari nilai total biaya proyek termuat didalamnya 20% item-item pekerjaan yang paling mahal. Data penelitian diambil secara sistematis dari estimasi pekerjaan pembangunan berdasarkan bill of quantity tiap tahunnya, serta HSPK (Harga satuan pokok kegiatan) Kabupaten Gresik tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu model estimasi terkonsep yang dapat memberikan informasi biaya awal proyek secara jelas, cepat dan mudah dengan hasil yang cukup akurat. Hasil analisa pengaruh faktor Cost Significant Model adalah: a) Model estimasi biaya pembangunan jalan yaitu: Y = 609.059,75 + 1,034 X2 + 0,719 X5 + 0,369 X7 dengan tingkat akurasi estimasi biaya cost significant model berkisar antara -2,1% sampai dengan 1,5%, dengan rata-rata tingkat akurasi sebesar 0,0%. b) Model estimasi biaya terhadap bangunan menunjukkan perbandingan rata-rata biaya per m2 adalah sebesar Rp.1.270.813,03; dengan biaya aktual HPS sebesar Rp.1.270.813,04; dengan selisih antara CSM dengan biaya aktual HPS hampir nol; (CMF=1,00000%) serta rata-rata tingkat akurasi 0,00%. c) Untuk proyek infrastruktur jalan dan jembatan nilai variabel independen yang tertinggi (dominan) adalah pekerjaan Divisi 7 (X7) sebesar Rp.4.403.054 per m2, sedangkan pekerjaan Divisi 1 (X1) merupakan pekerjaan yang paling kecil biayanya yaitu sebesar Rp.35.589 per m2. Selain itu, ada satu komponen pekerjaan yang biayanya nol, yaitu pekerjaan Divisi 4.
{"title":"PENERAPAN COST SIGNIFICANT MODEL PROYEK JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN GRESIK","authors":"Prof Wateno, Eddy Pancoro, S. Sutoyo","doi":"10.29138/spirit.v6i1.1101","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i1.1101","url":null,"abstract":"Penelitian terkait estimasi biaya sudah sering di terapkan pada suatu proyek, akan tetapi masih jarang ada yang menerapkan dengan metode “Cost Significant Model”, dengan menerapkan metode tersebut, diharapkan dapat membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menyusun suatu hirarki kriteria, dinilai secara subjektif oleh pihak yang berkepentingan lalu menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritasnya. Sebagai dasar dari Cost Significant Model adalah 80% dari nilai total biaya proyek termuat didalamnya 20% item-item pekerjaan yang paling mahal. Data penelitian diambil secara sistematis dari estimasi pekerjaan pembangunan berdasarkan bill of quantity tiap tahunnya, serta HSPK (Harga satuan pokok kegiatan) Kabupaten Gresik tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu model estimasi terkonsep yang dapat memberikan informasi biaya awal proyek secara jelas, cepat dan mudah dengan hasil yang cukup akurat. Hasil analisa pengaruh faktor Cost Significant Model adalah: a) Model estimasi biaya pembangunan jalan yaitu: Y = 609.059,75 + 1,034 X2 + 0,719 X5 + 0,369 X7 dengan tingkat akurasi estimasi biaya cost significant model berkisar antara -2,1% sampai dengan 1,5%, dengan rata-rata tingkat akurasi sebesar 0,0%. b) Model estimasi biaya terhadap bangunan menunjukkan perbandingan rata-rata biaya per m2 adalah sebesar Rp.1.270.813,03; dengan biaya aktual HPS sebesar Rp.1.270.813,04; dengan selisih antara CSM dengan biaya aktual HPS hampir nol; (CMF=1,00000%) serta rata-rata tingkat akurasi 0,00%. c) Untuk proyek infrastruktur jalan dan jembatan nilai variabel independen yang tertinggi (dominan) adalah pekerjaan Divisi 7 (X7) sebesar Rp.4.403.054 per m2, sedangkan pekerjaan Divisi 1 (X1) merupakan pekerjaan yang paling kecil biayanya yaitu sebesar Rp.35.589 per m2. Selain itu, ada satu komponen pekerjaan yang biayanya nol, yaitu pekerjaan Divisi 4.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129439131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.29138/spirit.v6i1.1100
Nurlinawati Nurlinawati, Yuliana Yuliana
Masalah kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan dengan masalah kesehatan lain yang ada dimasyarakat. Gangguan kesehatan jiwa merupakan adanya gangguan pada fungsi mental yang meliputi: emosi, fikiran, perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tarik diri, dan persepsi sehingga menggangu dalam proses hidup dimasyarakat. Design penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pre-Experimental Design dengan Pre-Test and Post-Test One Group, design ini merupakan design yang digunakan untuk menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen. Diketahui bahwa observasi kemampuan mengontrol halusinasi pada responden sebelum dilakukan tindakan terapi religius shalat (pre-test) sebanyak 15 (100%) responden menunjukan kurang baik dalam mengontrol halusinasi yang dialami oleh responden. Setelah dilakukan terapi religius shalat diketahui bahwa sebanyak sebanyak 5 responden (33,3%) mempunyai kemampuan dalam mengontrol halusinasi, dan sebanyak 4 responden (26,7%) mempunyai kemampuan mengetahui tanda dan gejala halusinasi yang dialami oleh responden dan hanya 5 (33,3%) responden mempunyai kemampuan mengontrol tanda dan gejala halusinasi.
{"title":"PENGARUH TERAPI RELIQIUS SHOLAT TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSISNASI PASIEN HALUSINASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROPINSI JAMBI","authors":"Nurlinawati Nurlinawati, Yuliana Yuliana","doi":"10.29138/spirit.v6i1.1100","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i1.1100","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan dengan masalah kesehatan lain yang ada dimasyarakat. Gangguan kesehatan jiwa merupakan adanya gangguan pada fungsi mental yang meliputi: emosi, fikiran, perilaku, perasaan, motivasi, kemauan, keinginan, daya tarik diri, dan persepsi sehingga menggangu dalam proses hidup dimasyarakat. Design penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pre-Experimental Design dengan Pre-Test and Post-Test One Group, design ini merupakan design yang digunakan untuk menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen. Diketahui bahwa observasi kemampuan mengontrol halusinasi pada responden sebelum dilakukan tindakan terapi religius shalat (pre-test) sebanyak 15 (100%) responden menunjukan kurang baik dalam mengontrol halusinasi yang dialami oleh responden. Setelah dilakukan terapi religius shalat diketahui bahwa sebanyak sebanyak 5 responden (33,3%) mempunyai kemampuan dalam mengontrol halusinasi, dan sebanyak 4 responden (26,7%) mempunyai kemampuan mengetahui tanda dan gejala halusinasi yang dialami oleh responden dan hanya 5 (33,3%) responden mempunyai kemampuan mengontrol tanda dan gejala halusinasi.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116961508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-03-31DOI: 10.29138/spirit.v6i1.1092
Irawan Habi Adi, Wiwik Handayani
Tata letak yang kurang terencana dan jarak yang tidak efesien antara unit kerja berakibat pada jauhnya jarak material flow. Jarak yang berjauhan akan mengakibatkan lamanya waktu proses kegiatan, sehingga biaya akan bertambah. Peningkatan biaya menjadi penyebab tingginya harga pokok produksi. Jika tata letak gudang awal sudah tidak efisien maka perlu melakukan relayout. Maka dari itu diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui bagaimana proses perancangan ulang tata letak gudang produk dan pengaruhnya terhadap efektifitas dan efisiensi proses bongkar muat pada gudang produk CV. Karya Sahabat Indo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan penjelasan objektif, komparasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara pada perusahaan. Setelah data terkumpul, dilakukan penghitungan jarak antar departemen tata letak gudang lama menggunakan metode rectilinier, cara kerja dari meode ini ialah dengan mengukur jarak tegak lurus dari pusat departemen ke departemen yang lain. software Unequal Area Facility Layout Problem (UA-FLP) digunakan untuk merancang ulang tata letak gudang yang baru yang setelahnya akan dibandingkan dengan tata letak gudang lama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak material flow dengan layout yang baru berubah menjadi lebih efisien. Dengan layout yang baru dapat mengurangi material flow dalam gudang.
{"title":"PERANCANGAN ULANG TATA LETAK GUDANG PRODUK UNTUK MENINGKATKAN EFESIENSI PROSES BONGKAR MUAT","authors":"Irawan Habi Adi, Wiwik Handayani","doi":"10.29138/spirit.v6i1.1092","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v6i1.1092","url":null,"abstract":"Tata letak yang kurang terencana dan jarak yang tidak efesien antara unit kerja berakibat pada jauhnya jarak material flow. Jarak yang berjauhan akan mengakibatkan lamanya waktu proses kegiatan, sehingga biaya akan bertambah. Peningkatan biaya menjadi penyebab tingginya harga pokok produksi. Jika tata letak gudang awal sudah tidak efisien maka perlu melakukan relayout. Maka dari itu diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui bagaimana proses perancangan ulang tata letak gudang produk dan pengaruhnya terhadap efektifitas dan efisiensi proses bongkar muat pada gudang produk CV. Karya Sahabat Indo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan penjelasan objektif, komparasi, dan evaluasi sebagai bahan pengambilan keputusan bagi yang berwenang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara pada perusahaan. Setelah data terkumpul, dilakukan penghitungan jarak antar departemen tata letak gudang lama menggunakan metode rectilinier, cara kerja dari meode ini ialah dengan mengukur jarak tegak lurus dari pusat departemen ke departemen yang lain. software Unequal Area Facility Layout Problem (UA-FLP) digunakan untuk merancang ulang tata letak gudang yang baru yang setelahnya akan dibandingkan dengan tata letak gudang lama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak material flow dengan layout yang baru berubah menjadi lebih efisien. Dengan layout yang baru dapat mengurangi material flow dalam gudang.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"441 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125780028","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-30DOI: 10.29138/spirit.v5i2.1003
Dewi Atikah
PHJD (Regional Road Grants Program) is an effort to accelerate the achievement of steady road condition targets which aim to increase community involvement in the application of gender equality. The purpose is to obtain information about women's interest in road maintenance construction work and the expected role of participating in road maintenance construction work. The Guttman cross sectional scale is a scale used to obtain answers from respondents that are clear and consistent. The results of the questionnaire analysis for questions number 1 to number 14 obtained a percentage of 91.43% more than 50%, so it can be concluded that respondents agreed and interested in engaging in road maintenance construction work. The results of the questionnaire analysis for question number 15 regarding the role desired by the respondents, obtained a percentage of 80% to become a Foreman, so it can be concluded that the majority of respondents want to become a Foreman when involved in road maintenance construction work.
{"title":"PROGRAM HIBAH JALAN DAERAH (PHJD) DAN KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN","authors":"Dewi Atikah","doi":"10.29138/spirit.v5i2.1003","DOIUrl":"https://doi.org/10.29138/spirit.v5i2.1003","url":null,"abstract":"PHJD (Regional Road Grants Program) is an effort to accelerate the achievement of steady road condition targets which aim to increase community involvement in the application of gender equality. The purpose is to obtain information about women's interest in road maintenance construction work and the expected role of participating in road maintenance construction work. The Guttman cross sectional scale is a scale used to obtain answers from respondents that are clear and consistent. The results of the questionnaire analysis for questions number 1 to number 14 obtained a percentage of 91.43% more than 50%, so it can be concluded that respondents agreed and interested in engaging in road maintenance construction work. The results of the questionnaire analysis for question number 15 regarding the role desired by the respondents, obtained a percentage of 80% to become a Foreman, so it can be concluded that the majority of respondents want to become a Foreman when involved in road maintenance construction work.","PeriodicalId":259322,"journal":{"name":"E-Jurnal SPIRIT PRO PATRIA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123071376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}