Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi partisipasi politik dan mengetahui efektivitas sosialisasi dalam pemilihan Walikota Blitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi politik ada beberapa hal, antara lain: 1). faktor budaya politik partisipan, budaya politik partisipasipan tersebut disebabkan oleh karena kepercayaan rakyat terhadap penyelenggaraan pemerintahan Kota Blitar dipandang baik selama lima tahun terakhir terutama pada masa pemerintahan Djarot Syaiful Hidayat. 2) faktor pelayanan publik yang selama ini dapat memberikan pelayanan yang baik dan dapat memberikan kepuasan pada rakyat. 3). faktor persepsi rakyat terhadap kondisi kebebasan berpolitik di Blitar saat ini ikut mewarnai partisipasi mereka pada pemilihan walikota Blitar. Partisipan cukup tinggi pada pemilihan walikota Blitar disebabkan pula karena faktor strategi komunikasi terutama sosialisasi yang diterapkan oleh KPUD cukup efektif. Media televisi lokal (JTV, KSTV, dan Televisi Rajawali), Radio Mayangkara, Persada, Mahardika dan Radio Patria dan surat kabar Jawa Pos, Surya, Memorandum, Bhirawa dan Time Dor, serta media lainnya cukup efektif dalam menjalankan peran sosialisasi pemilihan walikota Blitar.
{"title":"Analisis partisipasi Politik Pemilih Pada Pemilihan Walikota Blitar dengan Pendekatan Komunikasi Politik dan Budaya Politik","authors":"Irtanto Mustodjo","doi":"10.20422/jpk.v14i1.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/jpk.v14i1.165","url":null,"abstract":"Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi partisipasi politik dan mengetahui efektivitas sosialisasi dalam pemilihan Walikota Blitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor yang berpengaruh terhadap partisipasi politik ada beberapa hal, antara lain: 1). faktor budaya politik partisipan, budaya politik partisipasipan tersebut disebabkan oleh karena kepercayaan rakyat terhadap penyelenggaraan pemerintahan Kota Blitar dipandang baik selama lima tahun terakhir terutama pada masa pemerintahan Djarot Syaiful Hidayat. 2) faktor pelayanan publik yang selama ini dapat memberikan pelayanan yang baik dan dapat memberikan kepuasan pada rakyat. 3). faktor persepsi rakyat terhadap kondisi kebebasan berpolitik di Blitar saat ini ikut mewarnai partisipasi mereka pada pemilihan walikota Blitar. Partisipan cukup tinggi pada pemilihan walikota Blitar disebabkan pula karena faktor strategi komunikasi terutama sosialisasi yang diterapkan oleh KPUD cukup efektif. Media televisi lokal (JTV, KSTV, dan Televisi Rajawali), Radio Mayangkara, Persada, Mahardika dan Radio Patria dan surat kabar Jawa Pos, Surya, Memorandum, Bhirawa dan Time Dor, serta media lainnya cukup efektif dalam menjalankan peran sosialisasi pemilihan walikota Blitar.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43276592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mempelajari: (1) membangun maskulinitas dalam iklan televisi rokok 'Djarum Super', (2) mitos maskulinitas yang diwakili dalam iklan televisi rokok 'Djarum Super', (3) iklan televisi tema rokok 'Djarum Super' yang mewakili mitos maskulinitas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode semiotika Barthes. Dengan menggunakan metode semiotika Barthes, isi pesan iklan dan bagaimana bentuk pesan dapat dianalisis dengan menggunakan kombinasi dari penanda dan petanda. Selama penelitian ini, tanda-tanda kemudian diinterpretasikan ke alamat tujuan penelitian. Objek penelitian ini adalah tiga versi iklan televisi rokok 'Djarum Super' komersial, yaitu versi 'Petualangan Olahraga', versi 'Soccer', dan versi 'Bulutangkis', yang diiklankan selama bulan Juni 2009. Data dikumpulkan dengan menangkap iklan dari televisi. Tanda-tanda dalam iklan, baik verbal dan visual, dipisahkan sebelum diuraikan berdasarkan struktur penanda dan petanda. Setelah tanda tersebut digambarkan, berarti iklan diidentifikasi dalam hal bagian konotatif dan denotatif. Ada beberapa kesimpulan dari hasil analisis penelitian. Kesimpulan pertama menunjukkan bahwa maskulinitas cenderung untuk membangun sebagai laki-laki yang selalu mewah untuk hidup bebas, bertualang, keberanian, memiliki hubungan sosial yang luas, dan melindungi perempuan. Kedua, mitos yang muncul: orang-orang bebas, kuat, berani, dll kesimpulan paling akhir bahwa olahraga adalah tema utama yang ditampilkan oleh iklan-iklan televisi rokok 'Djarum Super'.
{"title":"Konstruksi Budaya Maskulin dalam Iklan","authors":"Agus Ganjar Runtiko","doi":"10.20422/JPK.V14I1.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V14I1.169","url":null,"abstract":"Tujuan dari makalah ini adalah untuk mempelajari: (1) membangun maskulinitas dalam iklan televisi rokok 'Djarum Super', (2) mitos maskulinitas yang diwakili dalam iklan televisi rokok 'Djarum Super', (3) iklan televisi tema rokok 'Djarum Super' yang mewakili mitos maskulinitas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode semiotika Barthes. Dengan menggunakan metode semiotika Barthes, isi pesan iklan dan bagaimana bentuk pesan dapat dianalisis dengan menggunakan kombinasi dari penanda dan petanda. Selama penelitian ini, tanda-tanda kemudian diinterpretasikan ke alamat tujuan penelitian. Objek penelitian ini adalah tiga versi iklan televisi rokok 'Djarum Super' komersial, yaitu versi 'Petualangan Olahraga', versi 'Soccer', dan versi 'Bulutangkis', yang diiklankan selama bulan Juni 2009. Data dikumpulkan dengan menangkap iklan dari televisi. Tanda-tanda dalam iklan, baik verbal dan visual, dipisahkan sebelum diuraikan berdasarkan struktur penanda dan petanda. Setelah tanda tersebut digambarkan, berarti iklan diidentifikasi dalam hal bagian konotatif dan denotatif. Ada beberapa kesimpulan dari hasil analisis penelitian. Kesimpulan pertama menunjukkan bahwa maskulinitas cenderung untuk membangun sebagai laki-laki yang selalu mewah untuk hidup bebas, bertualang, keberanian, memiliki hubungan sosial yang luas, dan melindungi perempuan. Kedua, mitos yang muncul: orang-orang bebas, kuat, berani, dll kesimpulan paling akhir bahwa olahraga adalah tema utama yang ditampilkan oleh iklan-iklan televisi rokok 'Djarum Super'.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48759146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam konteks politik, telepon seluler ternyata bisa menjadi sarana komunikasi politik yang cukup efektif dalam menggalang kerja sama dan percepatan mobilitas organisasi dan partai.Melalui SMS orang memiliki kebebasan untuk mengembangkan issue dan gosip yang menyudutkan orang lain. Dalam pemilu, telepon seluler banyak digunakan untuk menyebar luaskan pesan yang bersifat menolak, mengejek, mendukung, merongrong, dan menyindir seorang kandidat. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Untuk menganalisis bentuk pesan politik caleg PKS melalui SMS Layanan Pesan Singkat (SMS) terhadap pemilih dalam pemilu legislatif 2009 di Kota Makassar. (2) Untuk menganalisis pengaruh pesan-pesan politik caleg PKS melalui Layanan Pesan Singkat (SMS) terhadap pemilih dalam pemilu legislatif 2009 di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability sampel bertahap dengan jumlah sampel sebesar 263 orang. Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif dengan Metode Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa caleg PKS Kota Makassar mempunyai cara yang berbeda dalam mengolah pesan politik melalui SMS yang kemudian dikirim ke pemilih. Ada pesan politik yang bersifat informatif juga ada yang persuasif. Penyusunan pesan tertentu diyakini oleh caleg dapat menarik perhatian pemilih. Semua bentuk pesan politik caleg PKS melalui SMS yang masuk ke handphone pemilih dilakukan untuk satu tujuan yang sama, yaitu, memromosikan dirinya, agar masyarakat dapat terbujuk untuk mengalihkan pilihannya pada caleg tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menolak Ho yang berarti kontribusi variabel independen (pesan kampanye caleg melalui SMS) signifikan dalam memprediksi variabel dependen (sikap dan perilaku pemilih Kota Makassar).
{"title":"Pengaruh pesan Politik Caleg PKS Melalui Layanan Pesan Singkat (SMS) Terhadap Sikap dan Perilaku pemilih dalam Pemilu Legislatif 2009 di Kota Makassar","authors":"A. Arifuddin","doi":"10.20422/JPK.V14I1.166","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V14I1.166","url":null,"abstract":"Dalam konteks politik, telepon seluler ternyata bisa menjadi sarana komunikasi politik yang cukup efektif dalam menggalang kerja sama dan percepatan mobilitas organisasi dan partai.Melalui SMS orang memiliki kebebasan untuk mengembangkan issue dan gosip yang menyudutkan orang lain. Dalam pemilu, telepon seluler banyak digunakan untuk menyebar luaskan pesan yang bersifat menolak, mengejek, mendukung, merongrong, dan menyindir seorang kandidat. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Untuk menganalisis bentuk pesan politik caleg PKS melalui SMS Layanan Pesan Singkat (SMS) terhadap pemilih dalam pemilu legislatif 2009 di Kota Makassar. (2) Untuk menganalisis pengaruh pesan-pesan politik caleg PKS melalui Layanan Pesan Singkat (SMS) terhadap pemilih dalam pemilu legislatif 2009 di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonprobability sampel bertahap dengan jumlah sampel sebesar 263 orang. Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik Analisis Deskriptif Kuantitatif dengan Metode Regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa caleg PKS Kota Makassar mempunyai cara yang berbeda dalam mengolah pesan politik melalui SMS yang kemudian dikirim ke pemilih. Ada pesan politik yang bersifat informatif juga ada yang persuasif. Penyusunan pesan tertentu diyakini oleh caleg dapat menarik perhatian pemilih. Semua bentuk pesan politik caleg PKS melalui SMS yang masuk ke handphone pemilih dilakukan untuk satu tujuan yang sama, yaitu, memromosikan dirinya, agar masyarakat dapat terbujuk untuk mengalihkan pilihannya pada caleg tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa menolak Ho yang berarti kontribusi variabel independen (pesan kampanye caleg melalui SMS) signifikan dalam memprediksi variabel dependen (sikap dan perilaku pemilih Kota Makassar).","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42753696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lembaga penyiaran televisi lokal sebagai mana diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran, termasuk dalan lembaga Penyiaran swasta. Definisi televisi lokal tak jauh berbeda dengan televisi komersial nasional, yaitu lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran televisi, hanya daya jelajahnya saja yang berbeda. Latar belakang legitimasi politis atas lembaga penyiaran swasta lokal berawal dari pertimbangan yang bersifat ekonomis, yaitu untuk mengeliminir monopoli kepemilikan media televisi oleh pemodal tertentu, serta untuk melakukan desentralisasi modal dan akumulasi keuntungan bisnis penyiaran. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana apresiasi masyarakat Terhadap siaran lokal Jatiluhur Televisi (Jatiluhur TV) yang berada di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat, penilaian dan kepuasan masyarakat terhadap siaran lokal Jatiluhur TV sebagai lembaga penyiaran televisi lokal. Tehnik pengumpulan data dilaksanakan dengan penyebaran angket, wawancara dan studi pustaka dan dokumentasi data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara kualitatif (deskripsi data dan interpretasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat di Kabupaten Purwakarta memberikan apresiasi yang tinggi dan merasakan manfaat dari siaran lokal Jatiluhur TV, walaupunpada satu sisi masyarakat tidak puas dengan fungsi pendidikan yang dilakukan oleh Jatiluhur TV.
{"title":"Apresiasi Masyarakat Kabupaten Purwakarta Terhadap Siaran Lokal Jatiluhur Televisi","authors":"Dida Dirgahayu","doi":"10.20422/jpk.v14i1.170","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/jpk.v14i1.170","url":null,"abstract":"Lembaga penyiaran televisi lokal sebagai mana diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran, termasuk dalan lembaga Penyiaran swasta. Definisi televisi lokal tak jauh berbeda dengan televisi komersial nasional, yaitu lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran televisi, hanya daya jelajahnya saja yang berbeda. Latar belakang legitimasi politis atas lembaga penyiaran swasta lokal berawal dari pertimbangan yang bersifat ekonomis, yaitu untuk mengeliminir monopoli kepemilikan media televisi oleh pemodal tertentu, serta untuk melakukan desentralisasi modal dan akumulasi keuntungan bisnis penyiaran. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana apresiasi masyarakat Terhadap siaran lokal Jatiluhur Televisi (Jatiluhur TV) yang berada di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat, penilaian dan kepuasan masyarakat terhadap siaran lokal Jatiluhur TV sebagai lembaga penyiaran televisi lokal. Tehnik pengumpulan data dilaksanakan dengan penyebaran angket, wawancara dan studi pustaka dan dokumentasi data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara kualitatif (deskripsi data dan interpretasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat di Kabupaten Purwakarta memberikan apresiasi yang tinggi dan merasakan manfaat dari siaran lokal Jatiluhur TV, walaupunpada satu sisi masyarakat tidak puas dengan fungsi pendidikan yang dilakukan oleh Jatiluhur TV.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46875068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini untuk mengonstruksi dampak media internet dari para pelajar di Kota Purwokerto. Hasilnya bahwa para pelajar memaknai media internet sebagai media hiburan, media interaksi dan sebagai media yang menyediakan sumber ilmu pengetahuan dan wawasan. Sehingga pelajar menganggap media internet lebih banyak dampak positifnya. Namun para pelajar juga menyadari dampak negatif media internet seperti pornografi berupa gambar dan video, juga aksi kekerasan lewat media onlinegame yang menyebabkan ketergantungan sehingga lupa waktu menghabiskan waktu belajar. Warung internet (Warnet) dikonstruksi sebagai tempat yang sangat dominan untuk mengakses internet secara bebas, murah dan mudah. Bahkan warnet juga diketahui sebagai tempat yang dimanfaatkan melakukan tindakan asusila, dikarenakan skat Kamar Bilik Umum (KBU) yang sangat tertutup. Maka pelajar menyadari perlunya warnet sehat dengan KBU yang terbuka KBU-nya, ada jam pelayanan tertentu untuk para pelajar dan memblokir situs tertentu. Maka antisipasi dampak negatif media internet bisa dilakukan dengan pendekatan sosiologis peran pemerintah, orang tua, dan pihak pendidikan. Pendekatan teknologi dengan software filter situs tertentu dan website filter serta website sehat. kemudian pendekatan hukum dengan membuat peraturan daerah (perda) seperti mengenai ijin pendirian serta oprasional warnet
{"title":"Konstruksi Makna Dampak Media Internet Penggunaan Media Internet oleh Pelajar di Kota purwokerto Kabupaten Banyumas","authors":"Adhi Iman Sulaiman","doi":"10.20422/jpk.v14i1.168","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/jpk.v14i1.168","url":null,"abstract":"Penelitian ini untuk mengonstruksi dampak media internet dari para pelajar di Kota Purwokerto. Hasilnya bahwa para pelajar memaknai media internet sebagai media hiburan, media interaksi dan sebagai media yang menyediakan sumber ilmu pengetahuan dan wawasan. Sehingga pelajar menganggap media internet lebih banyak dampak positifnya. Namun para pelajar juga menyadari dampak negatif media internet seperti pornografi berupa gambar dan video, juga aksi kekerasan lewat media onlinegame yang menyebabkan ketergantungan sehingga lupa waktu menghabiskan waktu belajar. Warung internet (Warnet) dikonstruksi sebagai tempat yang sangat dominan untuk mengakses internet secara bebas, murah dan mudah. Bahkan warnet juga diketahui sebagai tempat yang dimanfaatkan melakukan tindakan asusila, dikarenakan skat Kamar Bilik Umum (KBU) yang sangat tertutup. Maka pelajar menyadari perlunya warnet sehat dengan KBU yang terbuka KBU-nya, ada jam pelayanan tertentu untuk para pelajar dan memblokir situs tertentu. Maka antisipasi dampak negatif media internet bisa dilakukan dengan pendekatan sosiologis peran pemerintah, orang tua, dan pihak pendidikan. Pendekatan teknologi dengan software filter situs tertentu dan website filter serta website sehat. kemudian pendekatan hukum dengan membuat peraturan daerah (perda) seperti mengenai ijin pendirian serta oprasional warnet","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67540942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kota Makassar menjadi barometer dalam pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di wilayah timur Indonesia. Sejak 2007 pemerintah kota telah mencanangkan Makassar sebagai Kota Cyber yang tujuannya untuk mencerdaskan masyarakat agar melek teknologi. Karena itu perlu dilakukan penelitian tentang tingkat literasi TIK masyarakat di kota Makassar setelah pencanangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik sampling p robability/random sampling d an teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa t ingkat literasi TIK pada masyarakat kota Makassar dapat ditegorikan cukup baik/tinggi. Dari tiga media TIK yang diteliti telepon seluler merupakan media yang paling banyak digunakan kemudian komputer dan internet. Tujuan menggunakan TIK ini untuk memudahkan berkomunikasi, bekerja serta memperoleh informasi. Hasil ini akan sangat membantu proses menyukseskan program pemerintah kota yang menjadikan Makassar sebagai kota cyber.
{"title":"Tingkat Literasi Teknologi informasi Komunikasi pada Masyarakat Kota Makassar","authors":"Christiany Juditha","doi":"10.20422/JPK.V14I1.167","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V14I1.167","url":null,"abstract":"Kota Makassar menjadi barometer dalam pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di wilayah timur Indonesia. Sejak 2007 pemerintah kota telah mencanangkan Makassar sebagai Kota Cyber yang tujuannya untuk mencerdaskan masyarakat agar melek teknologi. Karena itu perlu dilakukan penelitian tentang tingkat literasi TIK masyarakat di kota Makassar setelah pencanangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik sampling p robability/random sampling d an teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa t ingkat literasi TIK pada masyarakat kota Makassar dapat ditegorikan cukup baik/tinggi. Dari tiga media TIK yang diteliti telepon seluler merupakan media yang paling banyak digunakan kemudian komputer dan internet. Tujuan menggunakan TIK ini untuk memudahkan berkomunikasi, bekerja serta memperoleh informasi. Hasil ini akan sangat membantu proses menyukseskan program pemerintah kota yang menjadikan Makassar sebagai kota cyber.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45583556","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jember Fashion Carnaval (JFC) 2016 telah banyak diberitakan di media online selama bulan Agustus – September 2016. Karnaval tahunan ini memberikan implikasi pada upaya destination branding Kota Jember. Penelitian ini bertujuan menganalisis isi pemberitaan JFC 2016 di media online selama bulan Agustus – September 2016. Fokus penelitian ini adalah pemaknaan teks/pesan pemberitaan JFC 2016 yang membentuk destination branding Kota Jember. Metode yang digunakan adalah content analysis dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan JFC 2016 merepresentasikan tahapan pembangunan destination branding Kota Jember dengan sumber informasi terbanyak dari birokrat (39%), konten berita terbesar berisi topik review JFC 2016 dan penyelenggaraan JFC 2016 masing-masing sebanyak (20%), kategori berita terbanyak bertema lifestyle (40%), dan didominasi tone berita positif (70%).
{"title":"Jember Destination Branding Of 2016 Jember Fashion Carnaval News In Online Media","authors":"Muntadliroh Muntadliroh","doi":"10.20422/JPK.V19I2.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I2.120","url":null,"abstract":"Jember Fashion Carnaval (JFC) 2016 telah banyak diberitakan di media online selama bulan Agustus – September 2016. Karnaval tahunan ini memberikan implikasi pada upaya destination branding Kota Jember. Penelitian ini bertujuan menganalisis isi pemberitaan JFC 2016 di media online selama bulan Agustus – September 2016. Fokus penelitian ini adalah pemaknaan teks/pesan pemberitaan JFC 2016 yang membentuk destination branding Kota Jember. Metode yang digunakan adalah content analysis dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan JFC 2016 merepresentasikan tahapan pembangunan destination branding Kota Jember dengan sumber informasi terbanyak dari birokrat (39%), konten berita terbesar berisi topik review JFC 2016 dan penyelenggaraan JFC 2016 masing-masing sebanyak (20%), kategori berita terbanyak bertema lifestyle (40%), dan didominasi tone berita positif (70%).","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67541923","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims is to identifying the structure of conversation and application of cooperative principle as a prerequisite for good conversation in the discussion on Indonesia Lawyers Club (ILC) talk show episode "Negara Paceklik, Perokok Dicekik?" Which aired on August 23, 2016 at TVOne. The data analyzed by using conversation principles as suggested by D. Hymes in the ethnography of speaking, and cooperative principles as suggested by H.P. Grice. This research reveals that as a live broadcast event, ILC talk show episode "Negara Paceklik, Perokok Dicekik?" has form a good structure and meet SPEAKING scheme. However, in terms of the cooperative principle, ILC talk show still needs an evaluation. This study confirms Garfinkel concepts about creativity of human actors, who in the context of ILC conversation are modifying goals, rules, structure and style, also effects of the discussion according to his interests.
{"title":"Conversation Analysis Of Indonesia Lawyers Club Talk Show Episode “Negara Paceklik, Perokok Dicekik?”","authors":"Agus Ganjar Runtiko","doi":"10.20422/jpk.v19i2.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/jpk.v19i2.122","url":null,"abstract":"This study aims is to identifying the structure of conversation and application of cooperative principle as a prerequisite for good conversation in the discussion on Indonesia Lawyers Club (ILC) talk show episode \"Negara Paceklik, Perokok Dicekik?\" Which aired on August 23, 2016 at TVOne. The data analyzed by using conversation principles as suggested by D. Hymes in the ethnography of speaking, and cooperative principles as suggested by H.P. Grice. This research reveals that as a live broadcast event, ILC talk show episode \"Negara Paceklik, Perokok Dicekik?\" has form a good structure and meet SPEAKING scheme. However, in terms of the cooperative principle, ILC talk show still needs an evaluation. This study confirms Garfinkel concepts about creativity of human actors, who in the context of ILC conversation are modifying goals, rules, structure and style, also effects of the discussion according to his interests.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67541994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
One aspect of supporting the advancement of the business including the ability of employers to present products or services offered, as potential consumers to feel confident to buy or use the product or service. This study aimed to analyze the preparation of the presentation, the presentation of the message presentation and supporting elements presentations to market the business. Qualitative research methods used in this study with data analysis techniques in the form of case studies. The informants were women entrepreneurs officials Indonesian Business Women Association (IWAPI), West Java. This study found the presenter presenting business products through the preparation, presentation of the message, and the presentation of the supporting elements. Preparation presentation presenter recovered had to prepare a presentation in writing or spontaneously, to make headlines. At the presentation of the message consists of an introductory presentation, content, and conclusions. Presenter maintains visual contact with the audience, using the motion of the body (face and hands), in addition to the process of presenting the message presentation using word articulation orderly and clear. Meanwhile, at the close of the presentation, the presenter concluded overview presentation and encouraged the audience to buy or use the product business has to offer. In the presentation supporting elements, the study found the presenter using the product or service demonstrations, customer testimonials and involves the use of video and images in the presentation.
{"title":"Presentation Skills In Marketing Business Product","authors":"Y. Hamdan, A. Ratnasari","doi":"10.20422/jpk.v19i2.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/jpk.v19i2.92","url":null,"abstract":"One aspect of supporting the advancement of the business including the ability of employers to present products or services offered, as potential consumers to feel confident to buy or use the product or service. This study aimed to analyze the preparation of the presentation, the presentation of the message presentation and supporting elements presentations to market the business. Qualitative research methods used in this study with data analysis techniques in the form of case studies. The informants were women entrepreneurs officials Indonesian Business Women Association (IWAPI), West Java. This study found the presenter presenting business products through the preparation, presentation of the message, and the presentation of the supporting elements. Preparation presentation presenter recovered had to prepare a presentation in writing or spontaneously, to make headlines. At the presentation of the message consists of an introductory presentation, content, and conclusions. Presenter maintains visual contact with the audience, using the motion of the body (face and hands), in addition to the process of presenting the message presentation using word articulation orderly and clear. Meanwhile, at the close of the presentation, the presenter concluded overview presentation and encouraged the audience to buy or use the product business has to offer. In the presentation supporting elements, the study found the presenter using the product or service demonstrations, customer testimonials and involves the use of video and images in the presentation.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}