Dewi Hernikawati, Y. Sukma, N. Indrawati, Y. Ningsih
Perancangan infrastruktur TI adaptif pada Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN ) dipandang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait penelitian dan kemitraan yang merupakan fungsi utama BATAN. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework Architecture Development Method ( TOGAF ADM ) . Penelitian ini meng h asilkan rancangan infrastruktur I Teknologi Informasi adaptif di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) . Hasil penelitian yaitu terdapat 5 ( lima ) aplikasi yang dipertahankan dan 5 ( lima ) aplikasi yang diganti. Terdapat aplikasi dan infrastruktur tambahan, yaitu: Sistem Informasi Penelitian Onlin e ( SIPO ) , Sistem Informasi Kemitraan Online ( SIKO ) , dan Simple Object Acsess Protocol ( SOAP ) .
{"title":"Design An Adaptive Information Technology Infrastructure At National Nuclear Energy Agency Of Indonesia","authors":"Dewi Hernikawati, Y. Sukma, N. Indrawati, Y. Ningsih","doi":"10.20422/JPK.V19I2.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I2.60","url":null,"abstract":"Perancangan infrastruktur TI adaptif pada Badan Tenaga Nuklir Nasional ( BATAN ) dipandang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait penelitian dan kemitraan yang merupakan fungsi utama BATAN. Penelitian ini menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework Architecture Development Method ( TOGAF ADM ) . Penelitian ini meng h asilkan rancangan infrastruktur I Teknologi Informasi adaptif di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) . Hasil penelitian yaitu terdapat 5 ( lima ) aplikasi yang dipertahankan dan 5 ( lima ) aplikasi yang diganti. Terdapat aplikasi dan infrastruktur tambahan, yaitu: Sistem Informasi Penelitian Onlin e ( SIPO ) , Sistem Informasi Kemitraan Online ( SIKO ) , dan Simple Object Acsess Protocol ( SOAP ) .","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan jejaring sosial telah membuka banyak peluang baru untuk beragam situs internet yang menawarkan layanan biro jodoh secara daring online / online dating . Salah satunya adalah situs rumahtaaruf.com. Selama menjalani proses perjodohan di rumahtaaruf . com , setiap calon pasangan didampingi oleh satu mediator yang bertindak sebagai perantara kedua belah pihak. Peran mediator rumahtaaruf.com untuk mengatur serta memantau jalannya proses taaruf agar berjalan sesuai syariat Islam. Penelitian ini berfokus pada motif-motif yang mendasari sikap wanita dan pria memilih pasangan hidup menggunakan layanan situs rumahtaaruf.com. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah menikah setelah dipertemukan oleh administrator rumahtaaruf.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif calon pasangan suami istri memilih pasangannya di rumahtaaruf.com berdasarkan pendidikan, usia, pekerjaan, daya tarik fisik, respons keluarga, dan suku budaya.
{"title":"The Interpersonal Communication Of Spouse Through Taaruf Online Dating","authors":"Lucy Pujasari Supratman, Permata Mardianti","doi":"10.20422/JPK.V19I2.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I2.89","url":null,"abstract":"Perkembangan jejaring sosial telah membuka banyak peluang baru untuk beragam situs internet yang menawarkan layanan biro jodoh secara daring online / online dating . Salah satunya adalah situs rumahtaaruf.com. Selama menjalani proses perjodohan di rumahtaaruf . com , setiap calon pasangan didampingi oleh satu mediator yang bertindak sebagai perantara kedua belah pihak. Peran mediator rumahtaaruf.com untuk mengatur serta memantau jalannya proses taaruf agar berjalan sesuai syariat Islam. Penelitian ini berfokus pada motif-motif yang mendasari sikap wanita dan pria memilih pasangan hidup menggunakan layanan situs rumahtaaruf.com. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan penelitian ini adalah pasangan suami istri yang telah menikah setelah dipertemukan oleh administrator rumahtaaruf.com. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif calon pasangan suami istri memilih pasangannya di rumahtaaruf.com berdasarkan pendidikan, usia, pekerjaan, daya tarik fisik, respons keluarga, dan suku budaya.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542129","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Program GPS diluncurkan guna meningkatkan peran aktif masyarakat, menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, dan membangun budaya baru memungut sampah. Komunikasi dan penyampaian pesan program dilakukan melalui sosialisasi dan media sosial, twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses PR (Public Relations) yang terdiri dari pengumpulan fakta dan perumusan masalah, perencanaan dan pemrograman, tindakan dan komunikasi, dan evaluasi pada program GPS yang dilakukan oleh penyelenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumen. Pengumpulan fakta yang dilakukan oleh penyelenggara dimulai dengan mendengarkan komentar dan keluhan yang dikemukakan pihak eksternal, juga turun ke lapangan melihat langsung kondisi lingkungan Kota Bandung. Penyelenggara menyusun program meliputi pengenalan situasi, penetapan tujuan, definisi khalayak, pemilihan media dan teknik-teknik PR, serta perencanaan anggaran. Aksi yang dilakukan penyelenggara dalam program GPS adalah bertindak responsif dan bertanggung jawab, sementara komunikasi dalam program mencakup kredibilitas, konteks, isi, kejelasan, kontinuitas dan konsistensi, saluran, dan kapabilitas atau kemampuan audiens. Evaluasi yang dilakukan penyelenggara program mencakup evaluasi untuk pengambilan keputusan, evaluasi pencapaian tujuan, evaluasi atas hasil dan dampak dan evaluasi pelaksanaan
{"title":"Public Relations Process In Bandung City Government Program \"Gerakan Pungut Sampah\"","authors":"Susie Perbawasari, D. Sjoraida, V. A. Lestari","doi":"10.20422/JPK.V19I2.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I2.59","url":null,"abstract":"Program GPS diluncurkan guna meningkatkan peran aktif masyarakat, menciptakan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, dan membangun budaya baru memungut sampah. Komunikasi dan penyampaian pesan program dilakukan melalui sosialisasi dan media sosial, twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses PR (Public Relations) yang terdiri dari pengumpulan fakta dan perumusan masalah, perencanaan dan pemrograman, tindakan dan komunikasi, dan evaluasi pada program GPS yang dilakukan oleh penyelenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumen. Pengumpulan fakta yang dilakukan oleh penyelenggara dimulai dengan mendengarkan komentar dan keluhan yang dikemukakan pihak eksternal, juga turun ke lapangan melihat langsung kondisi lingkungan Kota Bandung. Penyelenggara menyusun program meliputi pengenalan situasi, penetapan tujuan, definisi khalayak, pemilihan media dan teknik-teknik PR, serta perencanaan anggaran. Aksi yang dilakukan penyelenggara dalam program GPS adalah bertindak responsif dan bertanggung jawab, sementara komunikasi dalam program mencakup kredibilitas, konteks, isi, kejelasan, kontinuitas dan konsistensi, saluran, dan kapabilitas atau kemampuan audiens. Evaluasi yang dilakukan penyelenggara program mencakup evaluasi untuk pengambilan keputusan, evaluasi pencapaian tujuan, evaluasi atas hasil dan dampak dan evaluasi pelaksanaan","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mobile mini drama of the Line is a mini-series that narrate the characters who play a part in a story which has drama genre. One of them is a mobile mini drama Line “Nic and Mar” designed to meet the needs of the people of Indonesia will of entertainment that can be enjoyed anytime, anywhere for free just by using the gadget. However, the facts behind their mobile mini dramas which incidentally can be enjoyed free, able to bring great benefits in terms of economy for the media Line. Researchers interested in studying this phenomenon because the researchers identified that there has been a process of commodification and wanted to know what kind of shape the commodification. The purpose of this research is to determine how to shape the content of the message commodification Mini Drama Line “Nic and Mar”. The approach of the research is qualitative, uses a semiotic analysis to analyze the research object. The data analysis technique is based from “The Codes of Television” by John Fiske. The research result is in Mini Drama Line “Nic and Mar” there are audio aspect and visual aspect that formed by videography techniques so that it becomes a spectacle, but the signs are there in processed into a product so that the scene in this drama mini formed into commodities. The function changed, initially the storyline is used for forming part mini-drama story, now the storyline also serves
《the Line》手机迷你剧是一部讲述在一个故事中扮演角色的迷你剧,具有戏剧类型。其中之一是移动迷你剧线“Nic and Mar”,旨在满足印尼人民的娱乐需求,只要使用这个小工具,就可以随时随地免费享受娱乐。然而,他们的手机迷你剧背后的事实,恰巧可以免费享受,能够为媒体线带来巨大的经济效益。研究者之所以对这一现象感兴趣,是因为研究者发现了一个商品化的过程,并想知道商品化是什么样的。本研究的目的是确定信息商品化迷你剧线“尼克和玛”的内容如何塑造。研究的方法是定性的,使用符号学分析来分析研究对象。数据分析技术来源于约翰·菲斯克的《电视代码》。研究的结果是,在迷你剧线“尼克和玛”中,有通过录像技术形成的听觉方面和视觉方面,使其成为一种奇观,但在那里,符号被加工成一种产品,使这部剧中的场景被迷你成商品。功能发生了变化,最初的故事情节是用来构成部分迷你剧故事,现在的故事情节也起作用了
{"title":"MEMBEDAH KOMODIFIKASI ISI PESAN MINI DRAMA LINE “NIC AND MAR”(Analisis Semiotika John Fiske Terhadap Mini Drama Line)","authors":"Indra Hutami Negoro","doi":"10.20422/jpk.v19i2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/jpk.v19i2.63","url":null,"abstract":"Mobile mini drama of the Line is a mini-series that narrate the characters who play a part in a story which has drama genre. One of them is a mobile mini drama Line “Nic and Mar” designed to meet the needs of the people of Indonesia will of entertainment that can be enjoyed anytime, anywhere for free just by using the gadget. However, the facts behind their mobile mini dramas which incidentally can be enjoyed free, able to bring great benefits in terms of economy for the media Line. Researchers interested in studying this phenomenon because the researchers identified that there has been a process of commodification and wanted to know what kind of shape the commodification. The purpose of this research is to determine how to shape the content of the message commodification Mini Drama Line “Nic and Mar”. The approach of the research is qualitative, uses a semiotic analysis to analyze the research object. The data analysis technique is based from “The Codes of Television” by John Fiske. The research result is in Mini Drama Line “Nic and Mar” there are audio aspect and visual aspect that formed by videography techniques so that it becomes a spectacle, but the signs are there in processed into a product so that the scene in this drama mini formed into commodities. The function changed, initially the storyline is used for forming part mini-drama story, now the storyline also serves","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-10-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Banyak anak yang menjadi korban kekerasan, tidak menerima rasa sayang, dilindungi, termasuk juga tidak bersekolah. Salah satu upaya dalam mencegah tindakan kekerasan terhadap anak dimulai dari keluarga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan melihat efektivitas komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh orang tua dengan anak di Kota Bandung dalam rangka mencegah kekerasan terhadap anak. Studi kasus digunakan pada penelitian ini, dengan alasan bahwa setiap daerah berbeda satu sama lain karena tentunya memiliki budaya yang berbeda. Responden penelitian berjumlah 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua di Kota Bandung sebagian besar melakukan keterbukaan dalam berkomunikasi dengan anak, khususnya berkaitan dengan kekerasan yang mungkin ada di lingkungan anak. Selain itu mereka memiliki sikap positif terhadap pergaulan anak. Rasa empati pada anak juga ditunjukkan orangtua dalam mencegah tindak kekerasan pada anak. Kesetaraan dalam keluarga juga dilakukan oleh orangtua di Kota Bandung untuk membuka ruang partisipasi anak, sehingga anak akan terbuka pada orangtua untuk bercerita berbagai hal.
{"title":"Effectiveness Of Interpersonal Communication In The Prevention Of Violence Against Children","authors":"Rini Rinawati, Dedeh Fardiah","doi":"10.20422/JPK.V19I1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I1.49","url":null,"abstract":"Banyak anak yang menjadi korban kekerasan, tidak menerima rasa sayang, dilindungi, termasuk juga tidak bersekolah. Salah satu upaya dalam mencegah tindakan kekerasan terhadap anak dimulai dari keluarga. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan melihat efektivitas komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh orang tua dengan anak di Kota Bandung dalam rangka mencegah kekerasan terhadap anak. Studi kasus digunakan pada penelitian ini, dengan alasan bahwa setiap daerah berbeda satu sama lain karena tentunya memiliki budaya yang berbeda. Responden penelitian berjumlah 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua di Kota Bandung sebagian besar melakukan keterbukaan dalam berkomunikasi dengan anak, khususnya berkaitan dengan kekerasan yang mungkin ada di lingkungan anak. Selain itu mereka memiliki sikap positif terhadap pergaulan anak. Rasa empati pada anak juga ditunjukkan orangtua dalam mencegah tindak kekerasan pada anak. Kesetaraan dalam keluarga juga dilakukan oleh orangtua di Kota Bandung untuk membuka ruang partisipasi anak, sehingga anak akan terbuka pada orangtua untuk bercerita berbagai hal.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Demokratisasi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia mendapat tantangan kelompok Islam fundamentalis. Pembangunan ICT memberikan kesempatan bangkitnya wacana subversi mereka terhadap pemerintah demokratis. Penelitian ini membahas bagaimana konstruksi kelompok Islam fundamentalis di Indonesia terhadap demokrasi melalui internet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi mereka dalam wacana ( discourse ) demokrasi. Metode penelitian adalah analisis wacana dengan model yang diperkenalkan oleh Leeuwen (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok fundamentalis mengonstruksi demokrasi atas dasar argumen teologi-demokrasi itu sistem kufur, thaghut , batil, haram, dan dampak buruk sosialekonomi-politik sebagai alat penjajahan Barat yang menciptakan perselingkuhan pengusaha dan penguasa. Fundamentalis radikal menganggap demokrasi itu “agama”. Pemerintah direpresentasikan sebagai orang “kafir/murtad”, “antek penjajah”, “firaun”. Penggunaan internet kelompok fundamentalis memberikan tantangan bagi pemerintah dengan munculnya wacana subversi tadi.
{"title":"Subversion Towards Indonesian Government In Discourse Of Democracy","authors":"Karman Karman","doi":"10.20422/JPK.V19I1.57","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I1.57","url":null,"abstract":"Demokratisasi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia mendapat tantangan kelompok Islam fundamentalis. Pembangunan ICT memberikan kesempatan bangkitnya wacana subversi mereka terhadap pemerintah demokratis. Penelitian ini membahas bagaimana konstruksi kelompok Islam fundamentalis di Indonesia terhadap demokrasi melalui internet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi mereka dalam wacana ( discourse ) demokrasi. Metode penelitian adalah analisis wacana dengan model yang diperkenalkan oleh Leeuwen (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok fundamentalis mengonstruksi demokrasi atas dasar argumen teologi-demokrasi itu sistem kufur, thaghut , batil, haram, dan dampak buruk sosialekonomi-politik sebagai alat penjajahan Barat yang menciptakan perselingkuhan pengusaha dan penguasa. Fundamentalis radikal menganggap demokrasi itu “agama”. Pemerintah direpresentasikan sebagai orang “kafir/murtad”, “antek penjajah”, “firaun”. Penggunaan internet kelompok fundamentalis memberikan tantangan bagi pemerintah dengan munculnya wacana subversi tadi.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adhi Iman Sulaiman, D. Lubis, D. Susanto, N. Purnaningsih
Tuntutan dan tantangan di era demokratisasi dan otonomi daerah telah terjadi perubahan paradigma pembangunan dari sentralistik menjadi partisipatif yang memberikan kesempatan lebih luas dan terbuka bagi aspirasi masyarakat di tingkat lokal. Hal tersebut diwujudkan melalui forum komunikasi antar stakeholder dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis karakteristik, aspirasi, dan askses media informasi dalam Musrenbang desa/kelurahan. Penelitian menggunakan metode campuran sekuensial ( sequential mixed methods ) dengan tahap pertama dan ketiga proses penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif . P engumpulan data kualitatif melalui observasi langsung, analisis dokumentasi dan wawancara dengan pemilihan informan secara purposive sampling serta menggunakan analisis interaktif dan analisis SWOT . Tahap kedua menggunakan metode kuantitatif deskriptif . Data kuantitatif melalui kuesioner dengan pengambilan sampel secara bertahap yaitu sampling klaster, rumus Slovin dan sampel berstrata serta menggunakan analisis deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Balokang, Desa Rejasari, Kelurahan Mekarsari dan Kelurahan Muktisari Kota Banjar Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan k arakteristk stakeholder memiliki kategori usia tua, tingkat pendidikan rendah, tetapi sangat berpengalaman berorganisasi dan mengikuti Musrenbang serta motif yang kuat untuk mengikuti Musrenbang desa/kelurahan. Aspirasi paling penting adalah hasil Musrenbang desa/kelurahan dan stakeholder memiliki intensitas tinggi pada media informasi melalui surat resmi dari pemerintahan desa/kelurahan .
{"title":"Characteristic, Aspirations, Information Media In Development Planning Consultation Forums At The Banjar City, West Java Province","authors":"Adhi Iman Sulaiman, D. Lubis, D. Susanto, N. Purnaningsih","doi":"10.20422/JPK.V19I1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I1.54","url":null,"abstract":"Tuntutan dan tantangan di era demokratisasi dan otonomi daerah telah terjadi perubahan paradigma pembangunan dari sentralistik menjadi partisipatif yang memberikan kesempatan lebih luas dan terbuka bagi aspirasi masyarakat di tingkat lokal. Hal tersebut diwujudkan melalui forum komunikasi antar stakeholder dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis karakteristik, aspirasi, dan askses media informasi dalam Musrenbang desa/kelurahan. Penelitian menggunakan metode campuran sekuensial ( sequential mixed methods ) dengan tahap pertama dan ketiga proses penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif . P engumpulan data kualitatif melalui observasi langsung, analisis dokumentasi dan wawancara dengan pemilihan informan secara purposive sampling serta menggunakan analisis interaktif dan analisis SWOT . Tahap kedua menggunakan metode kuantitatif deskriptif . Data kuantitatif melalui kuesioner dengan pengambilan sampel secara bertahap yaitu sampling klaster, rumus Slovin dan sampel berstrata serta menggunakan analisis deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Balokang, Desa Rejasari, Kelurahan Mekarsari dan Kelurahan Muktisari Kota Banjar Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan k arakteristk stakeholder memiliki kategori usia tua, tingkat pendidikan rendah, tetapi sangat berpengalaman berorganisasi dan mengikuti Musrenbang serta motif yang kuat untuk mengikuti Musrenbang desa/kelurahan. Aspirasi paling penting adalah hasil Musrenbang desa/kelurahan dan stakeholder memiliki intensitas tinggi pada media informasi melalui surat resmi dari pemerintahan desa/kelurahan .","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini membahas mengenai konstruksi kepemimpinan Soekarno sebagai tokoh bangsa yang dibingkai dalam film Ketika Bung di Ende sebagai film yang mengangkat fase penting yang jarang diteliti dalam kehidupan Soekarno. Penelitian ini bersandar pada teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman melalui film sebagai media massa. Framing dipilih sebagai metode untuk mengetahui realitas yang dipilih untuk ditampilkan dalam film ini. Menggunakan analisis framing dari William A. Gamson dan Andre Modgliani untuk melihat bagaimana gagasan yang mengatur cara memaknai kejadian dan apa yang menjadi permasalahan, dengan menggunakan perangkat framing ( framing devices) melalui metaphors, catchphrases, exemplar, depiction dan visual images serta perangkat penalaran ( reasoning devices) dengan menggunakan roots, appeals to principle dan consequences sebagai Framing Devices. Strategi framing tersebut digunakan untuk membentuk konstruksi yang ingin dibentuk oleh sutradara dan penulis skenario. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa sebagai dalah satu media komunikasi, film memberikan konstruksi atas kepemimpinan Soekarno sebagai pemimpin yang berjiwa bebas dan anti imperialisme; bersemangat dan gandrung pada persatuan; merangkul semua kalangan; dan ideolog religius. Jika ditarik pada konsep kepemimpinan, maka kepemimpinan Soekarno adalah constellation of traits yang demokratis, transformasional dan menganut falsafah Pancasila.
{"title":"National Figure Leadership Construction In The Movie \"Ketika Bung Di Ende\"","authors":"Septizar Triastika","doi":"10.20422/JPK.V19I1.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I1.56","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas mengenai konstruksi kepemimpinan Soekarno sebagai tokoh bangsa yang dibingkai dalam film Ketika Bung di Ende sebagai film yang mengangkat fase penting yang jarang diteliti dalam kehidupan Soekarno. Penelitian ini bersandar pada teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman melalui film sebagai media massa. Framing dipilih sebagai metode untuk mengetahui realitas yang dipilih untuk ditampilkan dalam film ini. Menggunakan analisis framing dari William A. Gamson dan Andre Modgliani untuk melihat bagaimana gagasan yang mengatur cara memaknai kejadian dan apa yang menjadi permasalahan, dengan menggunakan perangkat framing ( framing devices) melalui metaphors, catchphrases, exemplar, depiction dan visual images serta perangkat penalaran ( reasoning devices) dengan menggunakan roots, appeals to principle dan consequences sebagai Framing Devices. Strategi framing tersebut digunakan untuk membentuk konstruksi yang ingin dibentuk oleh sutradara dan penulis skenario. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa sebagai dalah satu media komunikasi, film memberikan konstruksi atas kepemimpinan Soekarno sebagai pemimpin yang berjiwa bebas dan anti imperialisme; bersemangat dan gandrung pada persatuan; merangkul semua kalangan; dan ideolog religius. Jika ditarik pada konsep kepemimpinan, maka kepemimpinan Soekarno adalah constellation of traits yang demokratis, transformasional dan menganut falsafah Pancasila.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67542344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Populasi yang cukup besar masyarakat petani khususnya di wilayah perdesaan menjadikan kajian mengenai pemberdayaan petani dalam menunjang kemandirian dan produktivitas rakyat menjadi salah satu yang sangat penting untuk dilakukan. Penelitian melakukan studi bagaimana komunitas TIK (Teknologi Informatika dan Komunikasi) melakukan aktivitas pemberdayaan terhadap petani di perdesaan. Penelitian bersifat kualitatif dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap komunitas TIK dalam melakukan pemberdayaan masyarakat desa di bidang pertanian. Penelitian menganalisis kegiatan/aktivitas mengenai pemberdayaan petani oleh komunitas TIK di beberapa Kota/Kabupaten di Jawa Barat (Kabupaten Ciamis, Garut, Majalengka, Indramayu dan Kota Sukabumi) berikut model aktivitas/kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk kegiatan komunitas TIK dalam melakukan pemberdayaan TIK belum dilakukan atau berkaitan secara langsung dengan petani atau secara spesifik di bidang pertanian. Bentuk kegiatan pemberdayaan TIK kepada petani oleh komunitas TIK berdasarkan model yang dihasilkan, yaitu: (1) Melakukan kegiatan pertemuan dan pendampingan ( workshop ) bidang TIK terhadap petani/kelompok tani secara langsung khususnya dalam pemanfaatan/penggunaan TIK di kalangan petani, serta pelatihan pengelolaan website desa kepada pengelola. (2) Mengembangkan layanan berbasis TIK untuk bidang pertanian. (3) Sosialisasi manfaat TIK dalam mengembangkan pertanian. (4) Mendorong produktivitas hasil tani, dan melakukan penyebaran informasi/mempromosikan potensi desa dan hasil-hasil pertanian. (5) Kerjasama dengan pihak desa dalam melakukan pendampingan bidang TIK.
{"title":"Farmer Empowerment By ICT Community","authors":"Didit Praditya","doi":"10.20422/JPK.V19I1.58","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I1.58","url":null,"abstract":"Populasi yang cukup besar masyarakat petani khususnya di wilayah perdesaan menjadikan kajian mengenai pemberdayaan petani dalam menunjang kemandirian dan produktivitas rakyat menjadi salah satu yang sangat penting untuk dilakukan. Penelitian melakukan studi bagaimana komunitas TIK (Teknologi Informatika dan Komunikasi) melakukan aktivitas pemberdayaan terhadap petani di perdesaan. Penelitian bersifat kualitatif dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap komunitas TIK dalam melakukan pemberdayaan masyarakat desa di bidang pertanian. Penelitian menganalisis kegiatan/aktivitas mengenai pemberdayaan petani oleh komunitas TIK di beberapa Kota/Kabupaten di Jawa Barat (Kabupaten Ciamis, Garut, Majalengka, Indramayu dan Kota Sukabumi) berikut model aktivitas/kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian, bentuk kegiatan komunitas TIK dalam melakukan pemberdayaan TIK belum dilakukan atau berkaitan secara langsung dengan petani atau secara spesifik di bidang pertanian. Bentuk kegiatan pemberdayaan TIK kepada petani oleh komunitas TIK berdasarkan model yang dihasilkan, yaitu: (1) Melakukan kegiatan pertemuan dan pendampingan ( workshop ) bidang TIK terhadap petani/kelompok tani secara langsung khususnya dalam pemanfaatan/penggunaan TIK di kalangan petani, serta pelatihan pengelolaan website desa kepada pengelola. (2) Mengembangkan layanan berbasis TIK untuk bidang pertanian. (3) Sosialisasi manfaat TIK dalam mengembangkan pertanian. (4) Mendorong produktivitas hasil tani, dan melakukan penyebaran informasi/mempromosikan potensi desa dan hasil-hasil pertanian. (5) Kerjasama dengan pihak desa dalam melakukan pendampingan bidang TIK.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67541896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebagai pintu informasi, peran Fasilitator Komunikasi pada Humas berfungsi sebagai tempat keluar dan masuknya berbagai informasi dari dan untuk masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mencari peran fasilitator komunikasi pada Humas Pemprov Kalsel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fasilitator komunikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan sebaliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif, teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan pemilihan informan secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan peran fasilitator komunikasi pada Biro Humas tidak maksimal, ketidaktersediaan informasi yang dapat diakses oleh publik menjadi penyebab tidak maksimalnya peran humas sebagai fasilitator komunikasi dari masyarakat ke pemerintah, maupun sebaliknya. Informasi pemerintahan yang seharusnya dapat diakses pada website maupun media sosial yang telah tersedia tidak berjalan maksimal, begitu juga dengan PPID Utama yang perannya dipegang oleh Biro Humas, informasi yang seharusnya dapat di akses melalui website , tidak tersedia. Ini berkebalikan dengan beberapa SKPD yang fungsinya hanya PPID Pembantu, tetapi mereka telah siap memberikan informasi ke publik melalui website yang dikelola.
{"title":"The Role of Government Public Relations As Facilitators Communication in Bureau of Public Relation at South Kalimantan Province","authors":"Belinda Devi Larasati Siswanto, Firda Abraham","doi":"10.20422/JPK.V19I1.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.20422/JPK.V19I1.64","url":null,"abstract":"Sebagai pintu informasi, peran Fasilitator Komunikasi pada Humas berfungsi sebagai tempat keluar dan masuknya berbagai informasi dari dan untuk masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mencari peran fasilitator komunikasi pada Humas Pemprov Kalsel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fasilitator komunikasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan sebaliknya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus deskriptif, teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan pemilihan informan secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan peran fasilitator komunikasi pada Biro Humas tidak maksimal, ketidaktersediaan informasi yang dapat diakses oleh publik menjadi penyebab tidak maksimalnya peran humas sebagai fasilitator komunikasi dari masyarakat ke pemerintah, maupun sebaliknya. Informasi pemerintahan yang seharusnya dapat diakses pada website maupun media sosial yang telah tersedia tidak berjalan maksimal, begitu juga dengan PPID Utama yang perannya dipegang oleh Biro Humas, informasi yang seharusnya dapat di akses melalui website , tidak tersedia. Ini berkebalikan dengan beberapa SKPD yang fungsinya hanya PPID Pembantu, tetapi mereka telah siap memberikan informasi ke publik melalui website yang dikelola.","PeriodicalId":30988,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Komunikasi","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2016-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67541909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}