Pub Date : 2019-10-14DOI: 10.36835/modeling.v6i2.463
D. Wijayanti, Farid Ahmadi, S. Sarwi
Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 mengharuskan pembelajaran di Sekolah Dasar harus menyesuaikan zaman. Salah satu bentuknya dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis digital. Tujuan penelitian ini untuk mengukur keefektifan mobile learning media bermuatan ethnoscience terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan uji t-test. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (ttable = 2,045) dan signifikansi < 0,05. Karena 7.718 > 2,045 dan 0,001 < 0,05, maka hipotesis diterima yang berarti bahwa nilai kelas eksperimen lebih baik daripada nilai kelas kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Mobile Learning Media bermuatan Ethnoscience efektif untuk digunakan di sekolah dasar.
{"title":"Keefektifan Mobile Learning Media Bermuatan Ethnoscience terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar","authors":"D. Wijayanti, Farid Ahmadi, S. Sarwi","doi":"10.36835/modeling.v6i2.463","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.463","url":null,"abstract":"Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 mengharuskan pembelajaran di Sekolah Dasar harus menyesuaikan zaman. Salah satu bentuknya dengan mengembangkan media pembelajaran berbasis digital. Tujuan penelitian ini untuk mengukur keefektifan mobile learning media bermuatan ethnoscience terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan uji t-test. Temuan penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (ttable = 2,045) dan signifikansi < 0,05. Karena 7.718 > 2,045 dan 0,001 < 0,05, maka hipotesis diterima yang berarti bahwa nilai kelas eksperimen lebih baik daripada nilai kelas kontrol. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Mobile Learning Media bermuatan Ethnoscience efektif untuk digunakan di sekolah dasar. \u0000 ","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41445651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-30DOI: 10.36835/MODELING.V6I2.513
Khanif Maksum, Ahmad Syamsul Arifin
Keterlibatan sejumlah pelajar anak SD dalam sejumlah kasus klitih, dikhawatirkan menjadi pola perilaku yang berpotensi terus-menerus bertahan dan berulang, sehingga akan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada fungsi sosial, akademis, maupun masa depannya. Gangguan perilaku ini, dalam bentuk ekstremnya, dapat berupa pelanggaran berat dari norma sosial dan lebih parah daripada kenakalan anak pada umumnya. Apabila gangguan perilaku (conduct disorder) ini tidak segera diatasi, dapat mengarah perlilaku anti sosial yang dapat membahayakan diri dan orang lain di sekitarnya.Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif naturalistik. Penelitian didasarkan pada sisi alamiah suatu kasus yang menghasilkan data deskriptif dari responden atau perilaku dan situasi yang diamati. Pendekatan ini sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak memahami pola dan dinamika perilaku bermasalah pada anak dengan gangguan perilaku. Subjek penelitian dipilih berdasarkan purposive sample atau berdasarkan tujuan penelitian dengan berbagai pertimbangan teknis. Adapun subjek penelitian ini adalah Poliklinik Tumbuh Kembanng RSUP dr. Sardjito, SLB E Prayuana, dan Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta siswa-siswa di SD dan MI yang ditangani di Wilayah DIY yang terdiagnosis mengalami gangguan perilaku. Berdasarkan hasil penelitia polan penganganan yang dilakukan di SLB-E Prayuwana dan BPRSR lebih mengarah kepada pola behavioral treatment yang lebih mengedepankan kepada penguatan perilaku positif dan prososial anak melalui proses pembelajaran bersama dengan melibatkan komponen keluarga, sekolah dan teman sebaya. Sedangkan pola penanganan yang dilakukan oleh Poliklinik Tumbuh Kembanng RSUP dr. Sardjito lebih mengarah kepada pola cognitive-behavioral psychotherapy yang dilakukan melaui proses terapi jangka panjang dengan melibatkan berbagai komponen potensial. Pola interfensi yang dipilih akan sangat tergantung dari proses assessment yang telah dilakukan. Selama proses interfensi ini, pelibatan tenaga professional, keluarga dan lingkungan, terutama guru sangatlah penting. Proses interfensi ini, ditujukan untuk memantik 3 ranah; (1) kognitif; untuk menemukan intra-solusi yang diharapkan oleh pasien (2) afektif dan respon emosional yang mengarah kepada kemampuan adaftif prososial pasein, dan (3) psikomotorik untuk meningkatkan aktifitas produktif dan positif motorik anak; Melalui pola deteksi dini dan interfensi ini akan mengurangi kasus klitih atau kenakalan remaja yang akhir-akhir ini menghantui kota Yogyakarta.
一些小学生参与其中的一些案件被认为是一种潜在的持续和重复的行为模式,可能会对他们的社会、学术和未来功能造成重大损害。这种行为障碍,以其极端形式,可能是对社会规范的严重侵犯,比儿童行为更严重。如果这种行为障碍不能立即消除,可能会导致反社会行为,对自己和周围的人构成危险。这项研究采用了自然分析的方法。研究是基于从被调查者或被观察的行为和情况中获得描述性数据的案例的自然面进行的。这种方法符合研究的目的,该研究旨在理解患有行为障碍的儿童的问题行为模式和动态。研究对象是根据样本的目的选择的,还是根据研究的目标选择的,有多种技术考虑。至于这项研究的主题是生长中的多保育医生Sardjito博士、SLB E Prayuana,以及在DIY地区治疗的青少年日惹青年保护和康复大厅(BPRSR),该大厅被诊断为行为障碍。根据在SLB-E Prayuwana上的研究结果,BPRSR更倾向于在涉及家庭、学校和同龄人的同时学习过程中强化儿童积极和社会保护行为模式。而聚合诊所长期使用的治疗模式,Sardjito博士的治疗方法,更倾向于在长期治疗过程中涉及各种潜在成分的认知和心理治疗模式。选择的相互作用模式将很大程度上取决于所做的评估过程。在这些相互作用的过程中,专业人员、家庭和环境,尤其是教师,尤其重要。这些互动性过程,用于操纵3个领域;(1)认知;寻找病人(2)情感反应和情绪反应,导致适应性发育障碍;(3)心理运动,以增加儿童运动积极和积极的活动;通过这种早期检测和内部性模式,可以减少最近困扰日惹市的案件或青少年犯罪。
{"title":"Pola Pendekatan Penanganan Gangguan Perilaku (conduct disorder) pada Pelajar SD: Sebuah Upaya Mengurangi Perilaku Kekerasan Pelajar di Yogyakarta","authors":"Khanif Maksum, Ahmad Syamsul Arifin","doi":"10.36835/MODELING.V6I2.513","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/MODELING.V6I2.513","url":null,"abstract":"Keterlibatan sejumlah pelajar anak SD dalam sejumlah kasus klitih, dikhawatirkan menjadi pola perilaku yang berpotensi terus-menerus bertahan dan berulang, sehingga akan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada fungsi sosial, akademis, maupun masa depannya. Gangguan perilaku ini, dalam bentuk ekstremnya, dapat berupa pelanggaran berat dari norma sosial dan lebih parah daripada kenakalan anak pada umumnya. Apabila gangguan perilaku (conduct disorder) ini tidak segera diatasi, dapat mengarah perlilaku anti sosial yang dapat membahayakan diri dan orang lain di sekitarnya.Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptif naturalistik. Penelitian didasarkan pada sisi alamiah suatu kasus yang menghasilkan data deskriptif dari responden atau perilaku dan situasi yang diamati. Pendekatan ini sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak memahami pola dan dinamika perilaku bermasalah pada anak dengan gangguan perilaku. Subjek penelitian dipilih berdasarkan purposive sample atau berdasarkan tujuan penelitian dengan berbagai pertimbangan teknis. Adapun subjek penelitian ini adalah Poliklinik Tumbuh Kembanng RSUP dr. Sardjito, SLB E Prayuana, dan Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta siswa-siswa di SD dan MI yang ditangani di Wilayah DIY yang terdiagnosis mengalami gangguan perilaku. Berdasarkan hasil penelitia polan penganganan yang dilakukan di SLB-E Prayuwana dan BPRSR lebih mengarah kepada pola behavioral treatment yang lebih mengedepankan kepada penguatan perilaku positif dan prososial anak melalui proses pembelajaran bersama dengan melibatkan komponen keluarga, sekolah dan teman sebaya. Sedangkan pola penanganan yang dilakukan oleh Poliklinik Tumbuh Kembanng RSUP dr. Sardjito lebih mengarah kepada pola cognitive-behavioral psychotherapy yang dilakukan melaui proses terapi jangka panjang dengan melibatkan berbagai komponen potensial. Pola interfensi yang dipilih akan sangat tergantung dari proses assessment yang telah dilakukan. Selama proses interfensi ini, pelibatan tenaga professional, keluarga dan lingkungan, terutama guru sangatlah penting. Proses interfensi ini, ditujukan untuk memantik 3 ranah; (1) kognitif; untuk menemukan intra-solusi yang diharapkan oleh pasien (2) afektif dan respon emosional yang mengarah kepada kemampuan adaftif prososial pasein, dan (3) psikomotorik untuk meningkatkan aktifitas produktif dan positif motorik anak; Melalui pola deteksi dini dan interfensi ini akan mengurangi kasus klitih atau kenakalan remaja yang akhir-akhir ini menghantui kota Yogyakarta.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":"6 1","pages":"259-277"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48852490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-30DOI: 10.36835/MODELING.V6I2.512
Ni’mah Afifah
Penanaman nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, toleransi, inklusifisme, kerukunan antar umat beragama melalui pendidikan merupakan cara yang efektif dan tepat. Hal ini dikarenakan bahwa sesuatu yang ditanamkan pada anak akan menjadi "mindset" cara berfikir bahkan cara pandang hidup akan sulit untuk hilang dan pudar. Di sisi lain, tingkat pemanfaatan media ajar sebagai salah satu sumber pembelajaran oleh guru, khususnya untuk penanaman nilai-nilai karakter kepada anak masih menjadi salah satu kendala dalam kegiatan pembelajaran selama ini. Kenyataan yang ada sekarang ini, proses belajar mengajar masih didominasi dengan penggunaan metode konvensional dan jarang memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal. Aplikasi Sparkol VideoScribe merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang dapat membuat whiteboard-animation secara otomatis. Aplikasi ini memudahkan penggunannya untuk membuat silde peresentasi, film, karikatur dan animasi dengan output video dan audio yang atraktif layaknnya guru yang sedang menulis dan menjelaskan materi di papan tulis. Jenis penelitian ini adalah Pre-experimental research dengan desain penelitian one-shot case experimental design. Orientasi dari penelitian ini adalah perancangan media ajar berbasis Sparkol® VideoScribe yang berupa whiteboard-animation dan melihat sejauhmana efektivitas rancangan produk media ajar tersebut terhadap peningkatan toleransi sosial mereka. Media ajar dirancang untuk mendukung proses pembelajaran tematik integratif untuk peserta didik di sekolah. Responden yang akan dilibatkan dalam penelitian survei pada tahap I dan II adalah siswa-siswi dari SDIT BAIK Bantul. Tahap pengembangan media whiteboard aimation “Toleransi” ini mengacu pada tahap pengembangan Borg dan Gall yang dikelompokkan dalam empat tahap, yakni studi pendahuluan, pengembangan, uji lapangan, serta diseminasi. Pembuatan animasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi utama Sparkol VideoScribe dan aplikasi penunjang lain. Media whiteboard animation untuk materi Toleransi ini yang dikembangkan secara kuantitatif dan kualitatif layak digunakan dalam pembelajaran. Kelayakan media whiteboard animation ditunjukkan oleh penilaian ahli materi dan ahli media. Sementara dari hasil uji efektifitas dari hasil pre-test dan post-test terjadi kenaikan sebesar 33.93%. Hal ini membuktikan bahwa media whiteboard animation efektif sebagai salah satu media pembelajaran nilai karakter toleransi.
{"title":"Efektivitas Media Ajar untuk Siswa Kelas Rendah Berbasis Nilai Karakter Toleransi terhadap Sesama dengan Berbantu Aplikasi Sparkol® Videoscribe","authors":"Ni’mah Afifah","doi":"10.36835/MODELING.V6I2.512","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/MODELING.V6I2.512","url":null,"abstract":"Penanaman nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, toleransi, inklusifisme, kerukunan antar umat beragama melalui pendidikan merupakan cara yang efektif dan tepat. Hal ini dikarenakan bahwa sesuatu yang ditanamkan pada anak akan menjadi \"mindset\" cara berfikir bahkan cara pandang hidup akan sulit untuk hilang dan pudar. Di sisi lain, tingkat pemanfaatan media ajar sebagai salah satu sumber pembelajaran oleh guru, khususnya untuk penanaman nilai-nilai karakter kepada anak masih menjadi salah satu kendala dalam kegiatan pembelajaran selama ini. Kenyataan yang ada sekarang ini, proses belajar mengajar masih didominasi dengan penggunaan metode konvensional dan jarang memanfaatkan media pembelajaran secara maksimal. Aplikasi Sparkol VideoScribe merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang dapat membuat whiteboard-animation secara otomatis. Aplikasi ini memudahkan penggunannya untuk membuat silde peresentasi, film, karikatur dan animasi dengan output video dan audio yang atraktif layaknnya guru yang sedang menulis dan menjelaskan materi di papan tulis. \u0000Jenis penelitian ini adalah Pre-experimental research dengan desain penelitian one-shot case experimental design. Orientasi dari penelitian ini adalah perancangan media ajar berbasis Sparkol® VideoScribe yang berupa whiteboard-animation dan melihat sejauhmana efektivitas rancangan produk media ajar tersebut terhadap peningkatan toleransi sosial mereka. Media ajar dirancang untuk mendukung proses pembelajaran tematik integratif untuk peserta didik di sekolah. Responden yang akan dilibatkan dalam penelitian survei pada tahap I dan II adalah siswa-siswi dari SDIT BAIK Bantul. Tahap pengembangan media whiteboard aimation “Toleransi” ini mengacu pada tahap pengembangan Borg dan Gall yang dikelompokkan dalam empat tahap, yakni studi pendahuluan, pengembangan, uji lapangan, serta diseminasi. Pembuatan animasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi utama Sparkol VideoScribe dan aplikasi penunjang lain. Media whiteboard animation untuk materi Toleransi ini yang dikembangkan secara kuantitatif dan kualitatif layak digunakan dalam pembelajaran. Kelayakan media whiteboard animation ditunjukkan oleh penilaian ahli materi dan ahli media. Sementara dari hasil uji efektifitas dari hasil pre-test dan post-test terjadi kenaikan sebesar 33.93%. Hal ini membuktikan bahwa media whiteboard animation efektif sebagai salah satu media pembelajaran nilai karakter toleransi.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":"6 1","pages":"231-258"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43019381","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-27DOI: 10.36835/modeling.v6i2.470
Hadi Muhaini
The education of Aqidah chastity is the process of educating, nurturing, shaping, and providing exercises on morality and good thinking intelligence based on Islamic teachings. This system specifically provides education about Akhlakul Karimah in order to reflect one's personality.Moral education should be given to children as the foundation of the beginning in the face of the reality of the era, so that it can create a strong influence for all stakeholders. Thus, with the education of the children's Aqidah morality will not be easily affected and consider where good and bad behavior. For the results of educational and learning objectives that are expected to be achieved well of course many things to be considered, especially the education problem Aqidah chastity optimally. In addition, the role of teachers is also indispensable, strong human resources and learning strategy should synergize one another. With this, students are expected to apply what they have been in school so that they can be useful in their respective communities.students are expected to apply what they have been in school so that they can be useful in their respective communities.
{"title":"Optimalisasi Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah dalam Membentuk Perilaku Positif Siswa","authors":"Hadi Muhaini","doi":"10.36835/modeling.v6i2.470","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.470","url":null,"abstract":"The education of Aqidah chastity is the process of educating, nurturing, shaping, and providing exercises on morality and good thinking intelligence based on Islamic teachings. This system specifically provides education about Akhlakul Karimah in order to reflect one's personality.Moral education should be given to children as the foundation of the beginning in the face of the reality of the era, so that it can create a strong influence for all stakeholders. Thus, with the education of the children's Aqidah morality will not be easily affected and consider where good and bad behavior. For the results of educational and learning objectives that are expected to be achieved well of course many things to be considered, especially the education problem Aqidah chastity optimally. In addition, the role of teachers is also indispensable, strong human resources and learning strategy should synergize one another. With this, students are expected to apply what they have been in school so that they can be useful in their respective communities.students are expected to apply what they have been in school so that they can be useful in their respective communities.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48797595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-27DOI: 10.36835/modeling.v6i2.162
Akhmad Sirojudin
Madrasah mulai didirikan dan berkembang pada abad ke 5 H atau abad ke-10 atau ke-11 M. pada masa itu ajaran agama Islam telah berkembang secara luas dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan, dengan berbagai macam mazhab atau pemikirannya. Pembagian bidang ilmu pengetahuan tersebut bukan saja meliputi ilmu-ilmu yang berhubungan dengan al-Qur’an dan hadis, seperti ilmu-ilmu al-Qur’an, hadits, fiqh, ilmu kalam, maupun ilmu tasawwuf tetapi juga bidang-bidang filsafat, astronomi, kedokteran, matematika dan berbagai bidang ilmu-ilmu alam dan kemasyarakatan.[1] Aliran-aliran yang timbul akibat dari perkembangan tersebut saling berebutan pengaruh di kalangan umat Islam, dan berusaha mengembangkan aliran dan mazhabnya masing-masing. Maka terbentuklah madrasah-madrasah dalam pengertian kelompok pikiran, mazhab atau aliran. Itulah sebabnya sebahagian besar madrasah didirikan pada masa itu dihubungkan dengan nama-nama mazhab yang masyhur pada masanya, misalnya madrasah Syafi’iyah, Hanafiyah, Malikiyah atau Hanbaliyah. Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa penggunaan istilah madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam maupun sebagai aliran atau mazhab bukanlah sejak awal perkembangan Islam, tetapi muncul setelah Islam berkembang luas dan telah menerima pengaruh dari luar sehingga terjadilah perkembangan berbagai macam bidang ilmu pengetahuan dengan berbagai macam aliran dan mazhabnya. Pada awal perkembangan Islam, terdapat dua jenis lembaga pendidikan dan pengajaran, yaitu kuttab yang mengajarkan cara menulis dan membaca al-Qur’an, serta dasar-dasar pokok ajaran Islam kepada anak-anak yang merupakan pendidikan tingkat dasar. Sedangkan masjid dijadikan sebagai tingkat pendidikan lanjutan pada masa itu yang hanya diikuti oleh orang-orang dewasa. Dari masjid-masjid ini, lahirlah ulama-ulama besar yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan Islam, dan dari sini pulalah timbulnya aliran-aliran atau mazhab-mazhab dalam berbagai ilmu pengetahuan, yang waktu itu dikenal dengan istilah “madrasah”. Kegiatan para ulama dalam mengembangkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat Islam maju dengan pesatnya, bahkan dari satu periode ke periode berikutnya semakin meningkat.
{"title":"Manajemen Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah","authors":"Akhmad Sirojudin","doi":"10.36835/modeling.v6i2.162","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.162","url":null,"abstract":"Madrasah mulai didirikan dan berkembang pada abad ke 5 H atau abad ke-10 atau ke-11 M. pada masa itu ajaran agama Islam telah berkembang secara luas dalam berbagai macam bidang ilmu pengetahuan, dengan berbagai macam mazhab atau pemikirannya. Pembagian bidang ilmu pengetahuan tersebut bukan saja meliputi ilmu-ilmu yang berhubungan dengan al-Qur’an dan hadis, seperti ilmu-ilmu al-Qur’an, hadits, fiqh, ilmu kalam, maupun ilmu tasawwuf tetapi juga bidang-bidang filsafat, astronomi, kedokteran, matematika dan berbagai bidang ilmu-ilmu alam dan kemasyarakatan.[1] Aliran-aliran yang timbul akibat dari perkembangan tersebut saling berebutan pengaruh di kalangan umat Islam, dan berusaha mengembangkan aliran dan mazhabnya masing-masing. Maka terbentuklah madrasah-madrasah dalam pengertian kelompok pikiran, mazhab atau aliran. Itulah sebabnya sebahagian besar madrasah didirikan pada masa itu dihubungkan dengan nama-nama mazhab yang masyhur pada masanya, misalnya madrasah Syafi’iyah, Hanafiyah, Malikiyah atau Hanbaliyah. \u0000Berdasarkan keterangan di atas, jelaslah bahwa penggunaan istilah madrasah, sebagai lembaga pendidikan Islam maupun sebagai aliran atau mazhab bukanlah sejak awal perkembangan Islam, tetapi muncul setelah Islam berkembang luas dan telah menerima pengaruh dari luar sehingga terjadilah perkembangan berbagai macam bidang ilmu pengetahuan dengan berbagai macam aliran dan mazhabnya. Pada awal perkembangan Islam, terdapat dua jenis lembaga pendidikan dan pengajaran, yaitu kuttab yang mengajarkan cara menulis dan membaca al-Qur’an, serta dasar-dasar pokok ajaran Islam kepada anak-anak yang merupakan pendidikan tingkat dasar. Sedangkan masjid dijadikan sebagai tingkat pendidikan lanjutan pada masa itu yang hanya diikuti oleh orang-orang dewasa. Dari masjid-masjid ini, lahirlah ulama-ulama besar yang ahli dalam berbagai ilmu pengetahuan Islam, dan dari sini pulalah timbulnya aliran-aliran atau mazhab-mazhab dalam berbagai ilmu pengetahuan, yang waktu itu dikenal dengan istilah “madrasah”. Kegiatan para ulama dalam mengembangkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat Islam maju dengan pesatnya, bahkan dari satu periode ke periode berikutnya semakin meningkat. \u0000 ","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47587627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-27DOI: 10.36835/modeling.v6i2.472
A. Abdullah
Pengajian merupakan suatu kegiatan pendidikan non formal yang dilaksanakan di sebuah tempat ibadah pada suatu masyarakat Islam sebagai wadah untuk mendalami dan mengkaji pengetahuan agama, baik materi akhlak, ibadah, ataupun muamalah. Sedangkan materi yang diajarkan di pengajian remaja di Mushollah Al-Fath ini lebih ke materi akhlak yang bertujuan untuk membentuk akhlak pada generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik penelitian observasi, dokumentasi, dan wawancara. Adapun untuk analisa data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman (1984), yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification, dan sebagai uji kredibelnya menggunakan triangulasi atau pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dan kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengajian remaja memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan akhlak generasi muda di kemudian hari, wilayah ini mempersiapkan generasinya dengan hal positif sehingga menjadi sebuah kebiasaan bagi para remaja menghadiri sebuah pengajian, sebagai latihan penanaman rasa tanggungjawab dengan menjadi tutor, tanpa menghilangkan masa remaja mereka, karena masyarakat tetap memberi kebebasan bagi mereka untuk bermain dan bergaul seperti layaknya remaja lainnya.
{"title":"Pengajian Remaja dan Kontribusinya dalam Pembentukan Akhlak Generasi Muda di Mushollah Al-Fath Lebak Jaya Utara 4 Rawasan Surabaya","authors":"A. Abdullah","doi":"10.36835/modeling.v6i2.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.472","url":null,"abstract":"Pengajian merupakan suatu kegiatan pendidikan non formal yang dilaksanakan di sebuah tempat ibadah pada suatu masyarakat Islam sebagai wadah untuk mendalami dan mengkaji pengetahuan agama, baik materi akhlak, ibadah, ataupun muamalah. Sedangkan materi yang diajarkan di pengajian remaja di Mushollah Al-Fath ini lebih ke materi akhlak yang bertujuan untuk membentuk akhlak pada generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik penelitian observasi, dokumentasi, dan wawancara. Adapun untuk analisa data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman (1984), yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification, dan sebagai uji kredibelnya menggunakan triangulasi atau pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu. Dan kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengajian remaja memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pembentukan akhlak generasi muda di kemudian hari, wilayah ini mempersiapkan generasinya dengan hal positif sehingga menjadi sebuah kebiasaan bagi para remaja menghadiri sebuah pengajian, sebagai latihan penanaman rasa tanggungjawab dengan menjadi tutor, tanpa menghilangkan masa remaja mereka, karena masyarakat tetap memberi kebebasan bagi mereka untuk bermain dan bergaul seperti layaknya remaja lainnya.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45475505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-27DOI: 10.36835/modeling.v6i2.448
M. Ulum
Program Tarbiyatul Mu’allimin merupakan sebuah wadah pembinaan yang diadakan untuk memberikan pembekalan sekaligus meningkatkan penguasaan materi seorang ustadz khususnya dalam bidang ilmu agama. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan metode dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu selama penelitian dan setelah penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program tarbiyatul mu’allimin dilaksanakan setiap hari pada jam 16.00-17.00 (istiwa’). Bentuk pelaksanaannya sama dengan pelaksanaan KBM yang dilaksanakan dikelas biasanya. Metode yang biasa digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Dan materi kajiannya meliputi 8 bidang ilmu yaitu: ‘ilmu ushūl (kitab Jawẖaroh at-Tauẖīd), ‘ilmu furu’ (kitab Fatẖul al-Qarīb), tafsīr (kitab Tafsīr Jalalain), ‘ilmu ẖadits (kitab Riyad as-Sholiẖīn), ‘ilmu alat (kitab Ibnu Aqīl), ilmu qushos (kitab Daqoiqul Akhbar), ‘ilmu sufi (kitab Bidāyatul Hidāyah), ‘ilmu akhlak (kitab Ta’līmul Muta’allīm dan ‘Uqudul Lijain). Kendala yang dihadapi dalam penerapan program Tarbiyatul Mu’allimin pada pembinaan kompetensi ustadz diantaranya: minimnya minat atau kemauan para asatidz untuk konsisten mengikuti program dengan alasan malas atau sibuk bekerja, waktu yang kurang memadai, kegiatan sosial masyarakat seperti tahlilan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yaitu dengan memberikan pemantapan dan meyakinkan para asatidz akan pentingnya mengikuti program Tarbiyatul Mu’allimin untuk menambah dan memperluas penguasaan materi yang akan disampaikan pada murid-muridnya. Selain itu, kepala madrasah juga memberikan tunjangan.
Tarbiyatul Mu allimin计划是一个培训平台,旨在提高学生对宗教科学领域的知识知识。数据收集技术是通过参与者观察、无结构采访和文件方法进行的。所做的数据分析是在研究过程中以及在研究过程中进行的。研究结果显示,目前的tarbiyatul mu allimin计划每天在1600至1700小时举行。其执行方式与KBM通常在课堂上的执行相同。通常使用的方法是演讲和问答。8和kajiannya覆盖材料科学领域:‘引座员科学ūl(《下巴ẖa at-Tauẖīd)、“furu科学”(《胖ẖ申al-Qarīb), tafsīr(《tafsīr Jalalain),“科学ẖadits(《利雅得as-Sholiẖīn),“科学工具(《伊本·阿qīl qushos科学),(《苏菲Daqoiqul发行量),“科学》(《异端邪说āā爸爸什么yatul),“性科学(《Ta 'līmul穆塔'allīm和“Uqudul Lijain)。塔比亚图尔·穆阿里安明(Tarbiyatul Mu allimin)项目在乌斯塔明(ustadz)的应用中面临的障碍包括:asatidz学生缺乏兴趣或意愿,以懒惰或忙于工作、时间不足、诸如塔利兰(tahlilan)等社会活动保持一致。为了解决这些困难,astidz提出了稳定和说服asatidz的学生,他们有必要加入我们的Tarbiyatul Mu allimin计划此外,伊斯兰学校的校长也给我津贴。
{"title":"Pembinaan Kompetensi Ustadz Madrasah Diniyah melalui Program Tarbiyatul Mu'allimin di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah Ar-Rosyidiyah Mambaul Ulum Pangarengan Sampang","authors":"M. Ulum","doi":"10.36835/modeling.v6i2.448","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.448","url":null,"abstract":"Program Tarbiyatul Mu’allimin merupakan sebuah wadah pembinaan yang diadakan untuk memberikan pembekalan sekaligus meningkatkan penguasaan materi seorang ustadz khususnya dalam bidang ilmu agama. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan metode dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu selama penelitian dan setelah penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program tarbiyatul mu’allimin dilaksanakan setiap hari pada jam 16.00-17.00 (istiwa’). Bentuk pelaksanaannya sama dengan pelaksanaan KBM yang dilaksanakan dikelas biasanya. Metode yang biasa digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Dan materi kajiannya meliputi 8 bidang ilmu yaitu: ‘ilmu ushūl (kitab Jawẖaroh at-Tauẖīd), ‘ilmu furu’ (kitab Fatẖul al-Qarīb), tafsīr (kitab Tafsīr Jalalain), ‘ilmu ẖadits (kitab Riyad as-Sholiẖīn), ‘ilmu alat (kitab Ibnu Aqīl), ilmu qushos (kitab Daqoiqul Akhbar), ‘ilmu sufi (kitab Bidāyatul Hidāyah), ‘ilmu akhlak (kitab Ta’līmul Muta’allīm dan ‘Uqudul Lijain). Kendala yang dihadapi dalam penerapan program Tarbiyatul Mu’allimin pada pembinaan kompetensi ustadz diantaranya: minimnya minat atau kemauan para asatidz untuk konsisten mengikuti program dengan alasan malas atau sibuk bekerja, waktu yang kurang memadai, kegiatan sosial masyarakat seperti tahlilan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yaitu dengan memberikan pemantapan dan meyakinkan para asatidz akan pentingnya mengikuti program Tarbiyatul Mu’allimin untuk menambah dan memperluas penguasaan materi yang akan disampaikan pada murid-muridnya. Selain itu, kepala madrasah juga memberikan tunjangan.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43250380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-27DOI: 10.36835/modeling.v6i2.464
Sulistyo Wati
Discipline is a state of behavior or behavior of a person in accordance with the rules or order so as to create order and order. This discipline helps students to fulfill their tasks and responsibilities to achieve goals. What is the discipline of MIN 3 Mojokerto students, and how is it related to student achievement? In this study, the questionnaire and documentation method were used. This research was conducted in MIN 3 Mojokerto by getting the following results: 1) Discipline of VIB students in MIN 3 Mojokerto, Mo.Mokokerto District showed a value of 62.8%. If interpreted these values were in the medium category. MIN 3 Mojokerto, shows a value of 68.5%. If interpreted the medium category. 4) There is a significant influence between discipline and student learning independence on learning achievement in MIN 3 MojokertoKab.Mojokerto The coefficient value if interpreted on the interpretation coefficient correlation value can be categorized quite strong.
{"title":"Pengaruh Disiplin Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Kelas VI B MIN 3 Mojokerto","authors":"Sulistyo Wati","doi":"10.36835/modeling.v6i2.464","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.464","url":null,"abstract":"Discipline is a state of behavior or behavior of a person in accordance with the rules or order so as to create order and order. This discipline helps students to fulfill their tasks and responsibilities to achieve goals. What is the discipline of MIN 3 Mojokerto students, and how is it related to student achievement? In this study, the questionnaire and documentation method were used. This research was conducted in MIN 3 Mojokerto by getting the following results: 1) Discipline of VIB students in MIN 3 Mojokerto, Mo.Mokokerto District showed a value of 62.8%. If interpreted these values were in the medium category. MIN 3 Mojokerto, shows a value of 68.5%. If interpreted the medium category. 4) There is a significant influence between discipline and student learning independence on learning achievement in MIN 3 MojokertoKab.Mojokerto The coefficient value if interpreted on the interpretation coefficient correlation value can be categorized quite strong. \u0000 ","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48613849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-09-26DOI: 10.36835/modeling.v6i2.450
Wina Calista
Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian autentik pada kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik pada tema sumber energi kelas III di MI Negeri 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 pada siswa kelas IIIC di MI Negeri 1 Yogyakarta belum secara optimal diterapkan oleh guru. Pada kurikulum 2013 penilaian mencakup ranah afektif, kognitif dan psikomotor, tetapi pada proses pembelajaran ketiga penilaian tersebut belum secara optimal diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru hanya menerapkan penilaian hanya pada ranah kognitif atau pengetahuan dalam bentuk tes lisan dan tes tertulis. Pada penilaian ranah afektif dan psikomotor guru tidak melakukan penilaian dan juga tidak adanya intrumen penilaian yang menjadi acuan guru pada saat proses pembelajaran. Dari hasil wawancara melatarbelakangi guru tidak melakukan penilaian disebabkan karena guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar dikelas III selama sepuluh tahun sehingga guru sudah memahami karakteristik siswa kelas III SD/MI. Mengacu pada Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan bahwa penilaian autentik kurikulum 2013 ranah afektif, kognitif dan psikomotor harus diterapkan oleh guru yang dimulai pada awal pembelajaran, proses pembelajaran dan akhir proses pembelajaran.
{"title":"Pelaksanaan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Tematik Tema Sumber Energi Kelas III Di MI Negeri 1 Yogyakarta","authors":"Wina Calista","doi":"10.36835/modeling.v6i2.450","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.450","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan penilaian autentik pada kurikulum 2013 pada pembelajaran tematik pada tema sumber energi kelas III di MI Negeri 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : pelaksanaan penilaian autentik kurikulum 2013 pada siswa kelas IIIC di MI Negeri 1 Yogyakarta belum secara optimal diterapkan oleh guru. Pada kurikulum 2013 penilaian mencakup ranah afektif, kognitif dan psikomotor, tetapi pada proses pembelajaran ketiga penilaian tersebut belum secara optimal diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. Dalam hal ini guru hanya menerapkan penilaian hanya pada ranah kognitif atau pengetahuan dalam bentuk tes lisan dan tes tertulis. Pada penilaian ranah afektif dan psikomotor guru tidak melakukan penilaian dan juga tidak adanya intrumen penilaian yang menjadi acuan guru pada saat proses pembelajaran. Dari hasil wawancara melatarbelakangi guru tidak melakukan penilaian disebabkan karena guru yang sudah memiliki pengalaman mengajar dikelas III selama sepuluh tahun sehingga guru sudah memahami karakteristik siswa kelas III SD/MI. Mengacu pada Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan bahwa penilaian autentik kurikulum 2013 ranah afektif, kognitif dan psikomotor harus diterapkan oleh guru yang dimulai pada awal pembelajaran, proses pembelajaran dan akhir proses pembelajaran.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42871301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-27DOI: 10.36835/MODELING.V6I1.407
Nur Kholifah
This research had purpose to produce of the curicullum authentic 2013 applied to science learning, and its learning instrument through the PBL (Project Based Learning) model. Learning tools developed consists of lesson plans, activity sheets Learners, Creativity Test, and test results of Cognitive Learning. This type of research was the research development. The development of model used was 4-D (Four-D Model) that were developed become 3D, the procedure consisting of stages of defining , designing, and development. The subjects of this reserch were students in the fourth grade in Darul Huda Madrasa Ibtidaiyah (experiment 1), Hasanuddin II Madrasa Ibtidaiyah, and At Taqwa Madrasa Ibtidaiyah (experiment 2) with the design of the research one group pretest-posttest design. The collecting data used the were observation method, tests, and questionnaires. The data analysis technique were quantitative descriptive analysis. The result of the research showed that: (a) the response of students towards learning were positive (the average percentage of student who were interested in learning to experiments 1 and 2 were 93% an 95%; (b) implemention to the learning instrument for good learning (average percentage of experiments 1 and 2 are were 91% and 96%); (c) obstacles that was encountered during the learning can be good resulted overcome by the teacher with some solutions; (d) the average result of the creativity n-gain; Darul Huda Madrasa Ibtidaiyah 0,7, Hasanuddin Madrasa Ibtidaiyah 0,9 dan At Taqwa Wotgalih Madrasa Ibtidaiyah 0,8 (e) all of students completed their study results in individual and classical, all of students completed their study in individual results in class as 95 (experiment 1), 93 and 94 (experiment 2). Then their study in class results in class is 100% (experiments 1 and 2). Based on the research of result we concluded that curicullum authentic 2013 and learning instrument were proper, practical and effective way to enhance creativity and learning outcomes of students Madrasa Ibtidaiyah.
本研究的目的是通过PBL(基于项目的学习)模型,制作应用于科学学习的2013年真品及其学习工具。开发的学习工具包括课程计划、活动表、学习者、创造力测试和认知学习测试结果。这种类型的研究就是研究发展。所用模型的开发是4-D(Four-D model),该模型被开发为3D,该过程由定义、设计和开发阶段组成。本研究的受试者是Darul Huda伊斯兰学校(实验1)、Hasanuddin II伊斯兰学校和At Taqwa伊斯兰学校(试验2)四年级的学生,采用一组前测后测设计进行研究。使用的收集数据有观察法、测试和问卷调查。数据分析技术为定量描述性分析。研究结果表明:(a)学生对学习的反应是积极的(对实验1和2感兴趣的学生的平均百分比分别为93%和95%);(c) 教师在学习过程中遇到的障碍可以通过一些解决方案很好地克服;(d)创造力n增益的平均结果;Darul Huda Madrasa Ibtidaiyah 0,7,Hasanuddin Madrasa Ibtidaiyah 0.9 dan At Taqwa Wotgalih Madrasa IB 0,8(e)所有学生都完成了个人和古典的学习成绩,所有学生都在课堂上完成了个人成绩的学习,分别为95(实验1)、93和94(实验2)。然后他们在课堂上的学习成绩是100%(实验1和2)。基于对结果的研究,我们得出结论,2013年真品和学习工具是提高学生创造力和学习成果的合适、实用和有效的方法。
{"title":"Pengembangan Asesmen Otentik Kurikulum 2013 dengan Menggunakan Analisis Video Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Konteks di Madrasah Ibtidaiyah","authors":"Nur Kholifah","doi":"10.36835/MODELING.V6I1.407","DOIUrl":"https://doi.org/10.36835/MODELING.V6I1.407","url":null,"abstract":"This research had purpose to produce of the curicullum authentic 2013 applied to science learning, and its learning instrument through the PBL (Project Based Learning) model. Learning tools developed consists of lesson plans, activity sheets Learners, Creativity Test, and test results of Cognitive Learning. This type of research was the research development. The development of model used was 4-D (Four-D Model) that were developed become 3D, the procedure consisting of stages of defining , designing, and development. The subjects of this reserch were students in the fourth grade in Darul Huda Madrasa Ibtidaiyah (experiment 1), Hasanuddin II Madrasa Ibtidaiyah, and At Taqwa Madrasa Ibtidaiyah (experiment 2) with the design of the research one group pretest-posttest design. The collecting data used the were observation method, tests, and questionnaires. The data analysis technique were quantitative descriptive analysis. \u0000The result of the research showed that: (a) the response of students towards learning were positive (the average percentage of student who were interested in learning to experiments 1 and 2 were 93% an 95%; (b) implemention to the learning instrument for good learning (average percentage of experiments 1 and 2 are were 91% and 96%); (c) obstacles that was encountered during the learning can be good resulted overcome by the teacher with some solutions; (d) the average result of the creativity n-gain; Darul Huda Madrasa Ibtidaiyah 0,7, Hasanuddin Madrasa Ibtidaiyah 0,9 dan At Taqwa Wotgalih Madrasa Ibtidaiyah 0,8 (e) all of students completed their study results in individual and classical, all of students completed their study in individual results in class as 95 (experiment 1), 93 and 94 (experiment 2). Then their study in class results in class is 100% (experiments 1 and 2). Based on the research of result we concluded that curicullum authentic 2013 and learning instrument were proper, practical and effective way to enhance creativity and learning outcomes of students Madrasa Ibtidaiyah.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42047838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}