Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh model problem based learning (PBL) berbantuan simulasi PhET berbasis Instrumen HOTS pada siswa SMA untuk meningkatkan hasil belajar level kognitif tingkat tinggi. Penelitian ini termasuk dalam jenis deskriptif kuantitatif. Adapun metode yang digunakan pra-eksperimental design. Desain yang digunakan yaitu one group pretest-posttest design. Subjek dari penelitian ini siswa kelas X yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel total serta teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi. Tes yang digunakan berupa 10 butir soal esai untuk melatih siswa berpikir tingkat tinggi. Serta instrumen HOTS berupa 3 butir soal esai setiap pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL berbantuan simulasi PhET berbasis Instrumen HOTS pada siswa SMA meningkatkan hasil belajar siswa terutama kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tingkat tinggi (HOTS). Hal tersebut dibuktikan dengan siswa mengalami peningkatan hasil belajar pengetahuan kognitif selama pembelajaran 3 pertemuan dengan perolehan N-Gain dari rata-rata pretest dan posttest adalah 59,10 yang lebih dari 30 dan kurang dari 70 sehingga peningkatan hasil belajar siswa termasuk dalam kategori sedang. Dengan hasil N-Gain tersebut, menunjukkan penguasaan materi siswa lebih baik dari pembelajaran konvensional. Sehingga, pembelajaran lebih efektif serta dapat membantu siswa dalam menghadapi tuntutan ketuntasan dan tuntutan kompetensi abad 21. This study aimed to analyze the effect of the problem-based learning (PBL) model assisted by the HOTS Instrument-based PhET simulation on high school students to improve learning outcomes at a high cognitive level. This research is included in the quantitative descriptive. The method used is a pre-experimental design. The design used is one group pretest-posttest design. The subject of this study was class X students, totalling 26 students. The sampling technique uses the total sample technique and the data collection technique to test and observe techniques. The test used is in the form of 10 essay questions to train students to think at a higher level. As well as the HOTS instrument in the form of 3 essay questions for each meeting. The results of this study indicate that the PBL learning model assisted by the HOTS Instrument-based PhET simulation for high school students improves student learning outcomes, especially students' ability to solve high-level questions (HOTS). This is evidenced by students experiencing an increase in cognitive knowledge learning outcomes during learning three meetings with the acquisition of N-Gain from the pretest and posttest average of 59.10, which is more than 30 and less than 70 so that the increase in student learning outcomes is included in the moderate category. The N-Gain results show that students' mastery of the material is better than conventional learning. Thus, learning is more effective and can assist
本研究的目的是分析影响模型模拟基于问题的学习(PBL) berbantuan PhET司迪麦仪器基于高中学生学习结果提高认知水平高水平。该研究属于定量描述性描述类型。至于用于前实验设计的方法。使用的设计是一组前期设计。该研究的题目是X班26名学生。采用总样本技术和采用测试技术和观察技术收集数据的技术。用于10项论文的测试用于培养优秀学生的思维。以及会议上三篇论文的紧张工具。本研究结果表明,辅助PBL学习模式的高中基于fit的工具紧张模拟提高了学生的学习成绩,尤其是学生完成高水平问题的能力。这一点被证明是,学生在3次学习过程中学习认知知识的成绩有所提高,从平均预试和后测获得n增益的成绩有所提高,超过30分,低于70分,学生的学习成绩增加到中等水平。通过n增益结果,表明学生的材料掌握胜于传统学习。因此,学习更有效,可以帮助学生应对21世纪的优先级和能力要求。这项研究是分析高中学习中基于酒精学习的教师的效果的研究。这个研究包括数量。人们使用的方法是一种实验设计。设计是一组最先进的设计。这个研究的题目是十年级学生,共有26名学生。样本技术uses和数据收集技术测试。过去的考验是十篇关于火车学生思考的问题。作为每节课第三篇文章的工具。这种研究的结果是由高中学生教育的教师模拟提出的,特别是学生解决高问题的能力。这是evidenced by学生experiencing during an in cognitive增长知识学习outcomes学习三个会议与《N-Gain收购前测和posttest平均》从59。10,这是比30和小于70那增加》学生学习outcomes included in是温和派都会类别。研究材料的n增益再现表明,这种材料的质量胜过传统学习。因此,学习是更有效的,是辅助学生的需求与21世纪的完整和21世纪的强迫有关。
{"title":"Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Simulasi PhET Berbasis Instrumen HOTS Terhadap Hasil Belajar Siswa","authors":"Hairun Nisa, M. Junus, Laili Komariyah","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5514","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5514","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh model problem based learning (PBL) berbantuan simulasi PhET berbasis Instrumen HOTS pada siswa SMA untuk meningkatkan hasil belajar level kognitif tingkat tinggi. Penelitian ini termasuk dalam jenis deskriptif kuantitatif. Adapun metode yang digunakan pra-eksperimental design. Desain yang digunakan yaitu one group pretest-posttest design. Subjek dari penelitian ini siswa kelas X yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel total serta teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan observasi. Tes yang digunakan berupa 10 butir soal esai untuk melatih siswa berpikir tingkat tinggi. Serta instrumen HOTS berupa 3 butir soal esai setiap pertemuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL berbantuan simulasi PhET berbasis Instrumen HOTS pada siswa SMA meningkatkan hasil belajar siswa terutama kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tingkat tinggi (HOTS). Hal tersebut dibuktikan dengan siswa mengalami peningkatan hasil belajar pengetahuan kognitif selama pembelajaran 3 pertemuan dengan perolehan N-Gain dari rata-rata pretest dan posttest adalah 59,10 yang lebih dari 30 dan kurang dari 70 sehingga peningkatan hasil belajar siswa termasuk dalam kategori sedang. Dengan hasil N-Gain tersebut, menunjukkan penguasaan materi siswa lebih baik dari pembelajaran konvensional. Sehingga, pembelajaran lebih efektif serta dapat membantu siswa dalam menghadapi tuntutan ketuntasan dan tuntutan kompetensi abad 21. This study aimed to analyze the effect of the problem-based learning (PBL) model assisted by the HOTS Instrument-based PhET simulation on high school students to improve learning outcomes at a high cognitive level. This research is included in the quantitative descriptive. The method used is a pre-experimental design. The design used is one group pretest-posttest design. The subject of this study was class X students, totalling 26 students. The sampling technique uses the total sample technique and the data collection technique to test and observe techniques. The test used is in the form of 10 essay questions to train students to think at a higher level. As well as the HOTS instrument in the form of 3 essay questions for each meeting. The results of this study indicate that the PBL learning model assisted by the HOTS Instrument-based PhET simulation for high school students improves student learning outcomes, especially students' ability to solve high-level questions (HOTS). This is evidenced by students experiencing an increase in cognitive knowledge learning outcomes during learning three meetings with the acquisition of N-Gain from the pretest and posttest average of 59.10, which is more than 30 and less than 70 so that the increase in student learning outcomes is included in the moderate category. The N-Gain results show that students' mastery of the material is better than conventional learning. Thus, learning is more effective and can assist","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83721454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zhenk Eka Mahendra, Unang Purwana, Winny Liliawati
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis kelayakan LKPD digital berorientasi nature of science dan berbantuan PhET Interactive Simulation. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE. Partisipan penelitian ini terdiri dari 4 orang validator dan 32 peserta didik kelas X SMA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi LKPD, lembar wawancara semi terstruktur, dan angket respon peserta didik. Berdasarkan data hasil validasi LKPD didapatkan indeks validitas Aiken sebesar 0,83 dengan kategori validitas tinggi. Respon yang diberikan peserta didik sangat positif dengan rata-rata persentase hasil respon sebesar 87,31%. Penilaian LKPD digital mendapatkan hasil rata-rata nilai sebesar 85,85 yang termasuk ke dalam kategori baik. Dengan demikian, LKPD digital berorientasi nature of science dan berbantuan PhET Interactive Simulation pada materi gerak harmonik sederhana sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran dan dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri oleh peserta didik. This study aims to develop and determine the feasibility of the nature of science-oriented digital student worksheets and is assisted by PhET Interactive Simulation. This study uses research and development methods with the ADDIE model. The subjects of this study consisted of 4 validators and 32 students of class X senior high school. The instruments used in this study were student worksheets, validation sheets, semi-structured interview sheets, and student response questionnaires. Based on the student worksheets validation results data, Aiken’s validation index is 0.83, with a high validity category. The responses given by students were very positive, with an average percentage of response results of 87,31%. The digital student worksheets assessment got an average score of 85.85, which included a good category. Thus, digital worksheets oriented to the nature of science and assisted by PhET Interactive Simulation on simple harmonic motion material are very suitable for learning and can be used as a source of independent learning by students.
{"title":"Pengembangan LKPD Digital Berorientasi Nature of Science dan Berbantuan PhET Interactive Simulation pada Materi Gerak Harmonik Sederhana","authors":"Zhenk Eka Mahendra, Unang Purwana, Winny Liliawati","doi":"10.20527/jipf.v6i3.4797","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.4797","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menganalisis kelayakan LKPD digital berorientasi nature of science dan berbantuan PhET Interactive Simulation. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan dengan model ADDIE. Partisipan penelitian ini terdiri dari 4 orang validator dan 32 peserta didik kelas X SMA. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi LKPD, lembar wawancara semi terstruktur, dan angket respon peserta didik. Berdasarkan data hasil validasi LKPD didapatkan indeks validitas Aiken sebesar 0,83 dengan kategori validitas tinggi. Respon yang diberikan peserta didik sangat positif dengan rata-rata persentase hasil respon sebesar 87,31%. Penilaian LKPD digital mendapatkan hasil rata-rata nilai sebesar 85,85 yang termasuk ke dalam kategori baik. Dengan demikian, LKPD digital berorientasi nature of science dan berbantuan PhET Interactive Simulation pada materi gerak harmonik sederhana sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran dan dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri oleh peserta didik. This study aims to develop and determine the feasibility of the nature of science-oriented digital student worksheets and is assisted by PhET Interactive Simulation. This study uses research and development methods with the ADDIE model. The subjects of this study consisted of 4 validators and 32 students of class X senior high school. The instruments used in this study were student worksheets, validation sheets, semi-structured interview sheets, and student response questionnaires. Based on the student worksheets validation results data, Aiken’s validation index is 0.83, with a high validity category. The responses given by students were very positive, with an average percentage of response results of 87,31%. The digital student worksheets assessment got an average score of 85.85, which included a good category. Thus, digital worksheets oriented to the nature of science and assisted by PhET Interactive Simulation on simple harmonic motion material are very suitable for learning and can be used as a source of independent learning by students. ","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85268972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wilson Jefriyanto, Liliani Joni, Alexander Pakiding, Ishak Pawarangan
Toraja telah dikenal dengan keunikan budaya termasuk rumah adat yang disebut Tongkonan. Kajian penelitian rumah adat Tongkonon selama ini masih terbatas pada struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prinsip fisika yang ada pada rumah adat Tongkonan Toraja khususnya pada tiang yang dapat menjadi sumber pembelajaran fisika. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di Tongkonan Ba’tan Ratu, Kabupaten Tana Toraja dan yang menjadi subjek penelitian adalah tokoh adat dan tukang kayu yang memiliki pemahaman terkait struktur Tongkonan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan bentuk ekplanasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat prinsip fisika pada tiang rumah adat Tongkonan yang perlu untuk diketahui. Keseimbangan rumah Tongkonan dapat dilihat dari cara menyusun dan menata setiap tiang sehingga berbentuk seperti sistem struktur rangka di mana balok dan kolom saling menguatkan satu dengan yang lain serta adanya tiang yang dipasang melintang secara horizontal yang menahan agar Tongkonan tidak mengalami gerak ketika ada gaya yang diberikan. Tekanan terjadi pada tiang dengan batu penyangga di mana tiang menerima gaya beban yang diberikan oleh badan dari Tongkonan. Gaya yang bekerja antara tiang dengan batu penyangga yaitu gaya normal dan gaya berat, di mana gaya normalnya berada pada tiang dengan arah vertikal ke atas sedangkan gaya beratnya sama dengan gaya normal tetapi berlawanan arah atau gaya beratnya, yaitu gaya yang diteruskan dari tiang ke permukaan bumi secara vertikal. Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa rumah adat Tongkonan dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran fisika berbasis kearifan lokal. Toraja has been known for its unique culture, including a traditional house called Tongkonan. So far, research studies on the Tongkonon traditional house have been limited to building structures. This study aims to identify the physics principles in the Tongkonan Toraja traditional house, especially on the poles, which can be a source of learning physics. Data collection was carried out through interviews, observation, and documentation. The research was conducted in Tongkonan Ba'tan Ratu, Tana Toraja Regency. The research subjects were traditional leaders and carpenters who understood the structure of Tongkonan. This study used a qualitative method with an explanation form of descriptive. The results of the study show that there are principles of physics in the poles of the Tongkonan traditional house that need to be known. The balance of the Tongkonan house can be seen from the way each pillar is arranged and arranged so that it is shaped like a frame structure system where the beams and columns reinforce one another. Some poles are mounted horizontally across, which hold the Tongkonan from moving when a force is applied. Pressure occurs on the pillar with supporting stones where the pole receives the loa
托拉雅人以一种独特的文化而闻名,这种文化包括被称为贡科南的海关。传统的汤加家庭研究被认为仍然局限于建筑结构。本研究旨在确定在贡科南Toraja传统家庭中存在的物理原理,特别是在一根可以作为物理学习资源的杆子上。数据收集是通过采访、观察和文档进行的。该研究地点是在塔纳托拉雅区女王独角兽区进行的研究,研究对象是传统人物和木匠,他们了解铜哥南的结构。本研究采用的方法是一种描述性explanation形式的定性方法。研究结果表明,通科南海关旗杆上的物理原理是需要知道的。从构架和排列每一根杆子的结构中可以看出,这是一种框架结构,横梁和柱子相互支撑,水平横截面支撑着杆,使之在施加力量时不动。压力发生在柱子上,柱子接受来自通科南的身体的承重。柱子和支撑石之间的力是正常的和重力场,在这种力中,正常的力是垂直的,而重力是相反的,也就是说,这种力从极点垂直传递到地球表面。根据上述结果,汤科南传统住宅可以作为当地智慧的物理学习资源。托拉雅因其独特的文化而闻名,包括一个名为汤科南的传统家庭。到目前为止,研究传统房屋的传统建筑是有限的。这个研究表明了传统传统建筑中物理原理的鉴别,特别是普尔斯,这可能是学习物理学的一个资源。数据收集是通过面试、观察和文档提取的。研究的结果是受到皇后塔纳·托拉雅·雷德的影响。这项研究的对象是传统的领袖和商人,他们了解了解贡科南的结构。这项研究使用了一种有资格的方法,具有一种解释形式。研究表明,在需要知道的传统同科纳宫的铭文中有物理学的原理。同声房屋的平衡可以从各个柱子的排列方式看到,所以它就像一个框架结构,梁和编织相互支撑。有些柱子蜿蜒横穿大陆,当力施加时,这些柱子从山上伸出来。柱子被挂在通边的柱子上的压力。原力在《pile与斯通supporting之间好像是《原力和重力,哪里的正常在杆子in a vertically上行方向,当《原正常重力是美国不变,但在相反的方向或重力,就是原力是transmitted从杆子到地球的地表vertically。山上的建议表明,传统的酒楼可以用作地方智慧的物理学习资源。
{"title":"Identifikasi Prinsip Fisika pada Tiang Bangunan Rumah Adat Tongkonan pada Suku Toraja","authors":"Wilson Jefriyanto, Liliani Joni, Alexander Pakiding, Ishak Pawarangan","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5027","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5027","url":null,"abstract":"Toraja telah dikenal dengan keunikan budaya termasuk rumah adat yang disebut Tongkonan. Kajian penelitian rumah adat Tongkonon selama ini masih terbatas pada struktur bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prinsip fisika yang ada pada rumah adat Tongkonan Toraja khususnya pada tiang yang dapat menjadi sumber pembelajaran fisika. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Lokasi penelitian dilakukan di Tongkonan Ba’tan Ratu, Kabupaten Tana Toraja dan yang menjadi subjek penelitian adalah tokoh adat dan tukang kayu yang memiliki pemahaman terkait struktur Tongkonan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan bentuk ekplanasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat prinsip fisika pada tiang rumah adat Tongkonan yang perlu untuk diketahui. Keseimbangan rumah Tongkonan dapat dilihat dari cara menyusun dan menata setiap tiang sehingga berbentuk seperti sistem struktur rangka di mana balok dan kolom saling menguatkan satu dengan yang lain serta adanya tiang yang dipasang melintang secara horizontal yang menahan agar Tongkonan tidak mengalami gerak ketika ada gaya yang diberikan. Tekanan terjadi pada tiang dengan batu penyangga di mana tiang menerima gaya beban yang diberikan oleh badan dari Tongkonan. Gaya yang bekerja antara tiang dengan batu penyangga yaitu gaya normal dan gaya berat, di mana gaya normalnya berada pada tiang dengan arah vertikal ke atas sedangkan gaya beratnya sama dengan gaya normal tetapi berlawanan arah atau gaya beratnya, yaitu gaya yang diteruskan dari tiang ke permukaan bumi secara vertikal. Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa rumah adat Tongkonan dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran fisika berbasis kearifan lokal. Toraja has been known for its unique culture, including a traditional house called Tongkonan. So far, research studies on the Tongkonon traditional house have been limited to building structures. This study aims to identify the physics principles in the Tongkonan Toraja traditional house, especially on the poles, which can be a source of learning physics. Data collection was carried out through interviews, observation, and documentation. The research was conducted in Tongkonan Ba'tan Ratu, Tana Toraja Regency. The research subjects were traditional leaders and carpenters who understood the structure of Tongkonan. This study used a qualitative method with an explanation form of descriptive. The results of the study show that there are principles of physics in the poles of the Tongkonan traditional house that need to be known. The balance of the Tongkonan house can be seen from the way each pillar is arranged and arranged so that it is shaped like a frame structure system where the beams and columns reinforce one another. Some poles are mounted horizontally across, which hold the Tongkonan from moving when a force is applied. Pressure occurs on the pillar with supporting stones where the pole receives the loa","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73861052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to determine the effectiveness of e-learning in STEM-based physics instruction on students' communication abilities. This research is a continuation of development research using the Allesi and Trollip model, which three experts have validated to make STEM-based e-learning to improve students' communication skills feasibly. The pre-experimental pretest-posttest design was used in this study's methodology. Thirty-one students from class XI MIPA Senior High Schools made up the sample for this study. The instrument used is a communication skill observation sheet with three observers to compare the impact before-after intervention, this study employed SPSS 25 to conduct a t-test and n-Gain. The results of the t-test and n-gain calculations show that STEM-based physics learning e-learning can significantly improve students' communication skills with an average n-gain score of 0.62 in the medium category. The highest increase was in oral communication (n-gain: 0.74), and the lowest was in student presentation skills (n-gain: 0.51). Furthermore, given the value of the t-count
{"title":"Effectiveness of Using E-learning at STEM-based Physics Learning to Improve Communication Skills of High School Students","authors":"Kristylia Sury, K. Wiyono, S. Siahaan","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5781","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5781","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effectiveness of e-learning in STEM-based physics instruction on students' communication abilities. This research is a continuation of development research using the Allesi and Trollip model, which three experts have validated to make STEM-based e-learning to improve students' communication skills feasibly. The pre-experimental pretest-posttest design was used in this study's methodology. Thirty-one students from class XI MIPA Senior High Schools made up the sample for this study. The instrument used is a communication skill observation sheet with three observers to compare the impact before-after intervention, this study employed SPSS 25 to conduct a t-test and n-Gain. The results of the t-test and n-gain calculations show that STEM-based physics learning e-learning can significantly improve students' communication skills with an average n-gain score of 0.62 in the medium category. The highest increase was in oral communication (n-gain: 0.74), and the lowest was in student presentation skills (n-gain: 0.51). Furthermore, given the value of the t-count<t-table is 29.75<1.70, the analysis utilizing the t-test yields H1 being accepted so that the developed e-learning can be used as a medium for learning physics in the revolutionary era 4.0 in order to be able to face the demands of 21st-century learning.","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77025497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ayu Amelia Aprilia, Aripin Aripin, Ifa Rifatul Mahmudah
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran fisika yang disebabkan oleh kegiatan pembelajaran kurang maksimal akibat pandemi covid-19 dan pembelajaran masih secara konvensional dengan metode ceramah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik (VAK) terhadap kemampuan kognitif siswa. Metode penelitian merupakan metode kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperimental dan bentuk desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel penelitian berjumlah 72 siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 yang terdiri dari 36 siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 6 sebagai kelas eksperimen dan 36 siswa kelas X MIPA 4 dan X MIPA 7 sebagai sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pilihan ganda ranah kognitif C1-C4. Uji coba instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, sedangkan analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t dengan menggunakan rumus independen sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji t pada taraf signifikansi 1%, diperoleh nilai 16thitung≥ttabel"> 16(4,895 ≥2,385)"> , maka 16H0"> ditolak. Ini berarti bahwa Model Pembelajaran VAK berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya. Nilai n-gain siswa kelas eksperimen 0,65 lebih besar dari nilai siswa kelas kontrol dalam katagori sedang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa model VAK mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa. This research is motivated by the low cognitive ability of students in physics learning caused by learning activities that are less than optimal due to the Covid-19 pandemic, and learning is still conventional with lecture methods. This study aims to determine the influence of Visual, Auditory, and Kinesthetic (VAK) learning models on students' cognitive abilities. The research method is quantitative with a quasi-experimental research design and a form of research design nonequivalent control group design. The research sample comprised 72 students of class X OF MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya For the 2021/2022 School Year consisting of 36 students of class X MIPA 1 and X MIPA 6 as experimental classes and 36 students of class X MIPA 4 and X MIPA 7 as control classes. The research instrument used is the C1-C4 cognitive realm multiple-choice test. The instrument trial is a validity and reliability test, while data analysis uses normality tests, homogeneity tests, and t-tests using independent sample t-test formulas. The results of the study showed that the results of the calculation of the t-test at the level of significance of 1%, obtained a value, then rejected. This means that the VAK Learning Model significantly affects the cognitive abilities of students of class X of MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya. The experimental class student's n-gain score of 0.65 is greater than that of the control class
这项研究为学生在covid-19大流行造成的学习活动所造成的物理学习能力较低的基础奠定了基础,而学习方法仍然是传统的演讲方法。本研究的目的是分析视觉、听觉、动觉学习模式对学生认知能力的影响。研究方法是一种定量方法,具有实验定性研究设计和非equivalent研究设计形式。该研究样本包括72名X MIPA SMA Negeri 3 tasik马来学年2021/2022的学生,包括36名X MIPA 1班和X MIPA 6班的学生,36班MIPA 4班和X MIPA 7班的学生作为一个控制班。所使用的研究工具是C1-C4认知域的双重选择测试。所使用的工具试验是有效性和可靠性测试,而数据分析使用规范测试、同质测试和t测试使用独立的公式t测试。试验研究结果表明,计算结果t上1%的意义,获得价值16thitunga‰¥ttabel a > 16(4,895‰¥2,385)”>,然后16H0 >拒绝。这意味着VAK的学习模式对xmipa SMA Negeri 3塔斯克马来亚的学生的认知能力有着显著的影响。n-增益测试班学生的分数为0.65比中级学生的控制成绩高。基于VAK的模型能够提高学生的认知能力的研究结果。这个研究是由低认知能力的物理学习能力激发的,因为对Covid-19 pandemic来说,学习的能力低于最理想的标准,而学习仍然是遵循lecture的方法。这个研究将确定视觉、听觉和动力的影响。研究方法是用一种实验设计和一种非equiement开发小组的研究材料进行量化。研究comprised 72班的学生样本X》全国高中MIPA三塔斯克马来亚2021/2022学校年鉴》一书consisting of 36 X MIPA 1班的学生和美国X MIPA 6实验课堂,X和X 36班的学生MIPA 4 MIPA 7美国控制课堂。使用的研究工具是一个多选择领域的C1-C4认知测试。工具试验是一种有效和可靠性的测试,而数据分析uses正常性测试、同质测试和t-tests使用的独立式小公式。研究的结果表明,t-test的计算结果在1%的水平上是有价值的,然后是有价值的。这意味着不断学习的有效模型深深地影响了米帕中学三年级学生的认知能力。0.65的学生成绩比中级学生强多了。基于研究的结果,VAK的模型可以培养学生的认知能力。
{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik (VAK) terhadap Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi Hukum Newton","authors":"Ayu Amelia Aprilia, Aripin Aripin, Ifa Rifatul Mahmudah","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5651","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5651","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran fisika yang disebabkan oleh kegiatan pembelajaran kurang maksimal akibat pandemi covid-19 dan pembelajaran masih secara konvensional dengan metode ceramah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Visual, Auditori, Kinestetik (VAK) terhadap kemampuan kognitif siswa. Metode penelitian merupakan metode kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperimental dan bentuk desain penelitian nonequivalent control group design. Sampel penelitian berjumlah 72 siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 yang terdiri dari 36 siswa kelas X MIPA 1 dan X MIPA 6 sebagai kelas eksperimen dan 36 siswa kelas X MIPA 4 dan X MIPA 7 sebagai sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pilihan ganda ranah kognitif C1-C4. Uji coba instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, sedangkan analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t dengan menggunakan rumus independen sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji t pada taraf signifikansi 1%, diperoleh nilai 16thitung≥ttabel\"> 16(4,895 ≥2,385)\"> , maka 16H0\"> ditolak. Ini berarti bahwa Model Pembelajaran VAK berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya. Nilai n-gain siswa kelas eksperimen 0,65 lebih besar dari nilai siswa kelas kontrol dalam katagori sedang. Berdasarkan hasil penelitian bahwa model VAK mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa. This research is motivated by the low cognitive ability of students in physics learning caused by learning activities that are less than optimal due to the Covid-19 pandemic, and learning is still conventional with lecture methods. This study aims to determine the influence of Visual, Auditory, and Kinesthetic (VAK) learning models on students' cognitive abilities. The research method is quantitative with a quasi-experimental research design and a form of research design nonequivalent control group design. The research sample comprised 72 students of class X OF MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya For the 2021/2022 School Year consisting of 36 students of class X MIPA 1 and X MIPA 6 as experimental classes and 36 students of class X MIPA 4 and X MIPA 7 as control classes. The research instrument used is the C1-C4 cognitive realm multiple-choice test. The instrument trial is a validity and reliability test, while data analysis uses normality tests, homogeneity tests, and t-tests using independent sample t-test formulas. The results of the study showed that the results of the calculation of the t-test at the level of significance of 1%, obtained a value, then rejected. This means that the VAK Learning Model significantly affects the cognitive abilities of students of class X of MIPA SMA Negeri 3 Tasikmalaya. The experimental class student's n-gain score of 0.65 is greater than that of the control class","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84045250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Riskawati Riskawati, Rezkawati Saad, Andi Gemmy A. M A
Selama covid-19, kegiatan praktikum pada Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Muhammadiyah Makassar menggunakan system blended yaitu sebagian unit percobaan dipraktikkan secara langsung di laboratorium dan sebagian lagi di virtual lab. Secara logika akan mengakibatkan menurunnya keterampilan proses sains yang dimiliki oleh mahasiswa, dimana sebelum covid-19, keterampilan proses sains mahasiswa dilatih dan ditingkatkan melalui kegiatan praktikum/pengamatan langsung. Menganalisis keterampilan proses sains mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika untuk mata kuliah yang terintegrasi dengan kegiatan praktikum di masa Pandemi merupakan tujuan penelitian ini dilakukan. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan dengan penarikan sampel secara purposive sebanyak 51 mahasiswa semester 1, 3, dan 5 pada Program Studi Pendidikan Fisika Tahun Ajaran 2019/2020. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes kinerja yang dianalisis secara deskriptif. Penelitian yang diperoleh menghasilkan gambaran secara umum keterampilan proses sains mahasiswa dominan berada pada level rendah dengan frekuensi terbanyak yaitu 33 mahasiswa. Hasil Analisis untuk setiap indikator yaitu kategori sedang berada pada indikator klasifikasi dan interpretasi dengan nilai masing-masing 62,6 dan 57,4. Dan lima indikator lainnya berada pada kategori rendah yaitu memprediksi, menyusun hipotesis, mendesain percobaan, dan mengomunikasikan dengan nilai masing-masing 42,6; 40,9; 44,3; 32,2; dan 48,7. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa selama masa pandemi covid-19, keterampilan proses sains yang dimiliki mahasiswa menurun. Implikasi dari penelitian ini merupakan dasar dalam pemilihan metode kegiatan praktikum khususnya yang berbasis virtual sehingga dapat berdampak positif pada peningkatan keterampilan proses sains yang dimiliki mahasiswa. During covid-19, practicum activities at the Physics Education Study Program at the Muhammadiyah University of Makassar used a blended system. Some experimental units were practised directly in the laboratory and partly in a virtual lab. Logically, this will result in a decrease in the science process skills possessed by students, whereas before Covid-19, students' science process skills were trained and improved through practical activities/direct observations. Analyzing the science process skills of Physics Education Study Program students for courses integrated with practical activities during the Pandemic is the purpose of this research. Quantitative descriptive research is the type of research used by purposive sampling of 51 students in semesters 1, 3, and 5 in the Physics Education Study Program for 2019/2020 Academic Year Data were collected using a performance test instrument which was analyzed descriptively. The research obtained a general description of the dominant student's science process skills at a low level, with the highest frequency of 33 students. The analysis results for
{"title":"Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika Selama Pandemi Covid-19: Blended Learning","authors":"Riskawati Riskawati, Rezkawati Saad, Andi Gemmy A. M A","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5517","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5517","url":null,"abstract":"Selama covid-19, kegiatan praktikum pada Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Muhammadiyah Makassar menggunakan system blended yaitu sebagian unit percobaan dipraktikkan secara langsung di laboratorium dan sebagian lagi di virtual lab. Secara logika akan mengakibatkan menurunnya keterampilan proses sains yang dimiliki oleh mahasiswa, dimana sebelum covid-19, keterampilan proses sains mahasiswa dilatih dan ditingkatkan melalui kegiatan praktikum/pengamatan langsung. Menganalisis keterampilan proses sains mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika untuk mata kuliah yang terintegrasi dengan kegiatan praktikum di masa Pandemi merupakan tujuan penelitian ini dilakukan. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan dengan penarikan sampel secara purposive sebanyak 51 mahasiswa semester 1, 3, dan 5 pada Program Studi Pendidikan Fisika Tahun Ajaran 2019/2020. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes kinerja yang dianalisis secara deskriptif. Penelitian yang diperoleh menghasilkan gambaran secara umum keterampilan proses sains mahasiswa dominan berada pada level rendah dengan frekuensi terbanyak yaitu 33 mahasiswa. Hasil Analisis untuk setiap indikator yaitu kategori sedang berada pada indikator klasifikasi dan interpretasi dengan nilai masing-masing 62,6 dan 57,4. Dan lima indikator lainnya berada pada kategori rendah yaitu memprediksi, menyusun hipotesis, mendesain percobaan, dan mengomunikasikan dengan nilai masing-masing 42,6; 40,9; 44,3; 32,2; dan 48,7. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa selama masa pandemi covid-19, keterampilan proses sains yang dimiliki mahasiswa menurun. Implikasi dari penelitian ini merupakan dasar dalam pemilihan metode kegiatan praktikum khususnya yang berbasis virtual sehingga dapat berdampak positif pada peningkatan keterampilan proses sains yang dimiliki mahasiswa. During covid-19, practicum activities at the Physics Education Study Program at the Muhammadiyah University of Makassar used a blended system. Some experimental units were practised directly in the laboratory and partly in a virtual lab. Logically, this will result in a decrease in the science process skills possessed by students, whereas before Covid-19, students' science process skills were trained and improved through practical activities/direct observations. Analyzing the science process skills of Physics Education Study Program students for courses integrated with practical activities during the Pandemic is the purpose of this research. Quantitative descriptive research is the type of research used by purposive sampling of 51 students in semesters 1, 3, and 5 in the Physics Education Study Program for 2019/2020 Academic Year Data were collected using a performance test instrument which was analyzed descriptively. The research obtained a general description of the dominant student's science process skills at a low level, with the highest frequency of 33 students. The analysis results for","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82656044","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peran kreativitas dalam pembelajaran paling sering dikaitkan dengan aktivitas pemecahan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepraktisan dari model yang dikembangkan yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Penelitian ini adalah research and development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE yang meliputi tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Teknik pengumpulan menggunakan angket yang diberikan kepada guru dan siswa, sampel yang digunakan sebanyak 30 orang siswa dan 3 orang guru. Data pada instrumen angket uji kepraktisan yang telah diisi kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan melakukan perhitungan skor total untuk seluruh indikator yang kemudian dianalisis dengan rumus untuk menganalisis nilai kepraktisannya. Berdasarkan hasil uji kepraktisan dapat diketahui bahwa model pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat praktis yaitu dengan keterlaksanaan model 3,73; praktikalitas model menurut guru 0,82; sedangkan menurut siswa dengan nilai 0,93. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa model PBM memenuhi kriteria sangat praktis baik dari aspek keterlaksanaan model maupun dari respon guru dan siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah dengan model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam menemukan cara yang produktif untuk beradaptasi, memodifikasi dan membangun pengetahuan pokok serta keterampilan pemecahan masalah. Siswa menggambarkan masalah spesifik, lalu mencoba untuk menyelesaikannya dengan katalain siswa dapat memahami dan menyimpulkan sebuah masalah atau menemukan pola lain untuk menyelesaikan masalah. The role of creativity in learning is most often associated with problem-solving activities. This study aims to describe the practicality of the developed model, namely the problem-based learning model. This research is research and development (R&D). The development model used is ADDIE which includes the stages of analysis, design, development, implementation and evaluation. The collection technique used a questionnaire given to teachers and students, and the samples used were 30 students and three teachers. The data on the completed practicality test questionnaire instrument was then analyzed quantitatively by calculating the total score for all indicators, which was then analyzed using a formula to determine the practicality value. Based on the results of the practicality test, it can be seen that the learning model developed is included in the very practical category, namely the Implementation Model 3.73; the practicality of the model, according to the teacher, is 0.82 while according to the students it is 0.93. Based on the analysis above, the problem-based learning model meets the very practical criteria, both from the implementation aspect of the model and from the teacher and student responses. This research implies that this learning model provides opportunities for students to be actively involve
{"title":"Praktikalitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Peningkatan Kompetensi Abad 21 Siswa pada Materi Dinamika Gerak","authors":"Febri Yanto, Enjoni Enjoni","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5330","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5330","url":null,"abstract":"Peran kreativitas dalam pembelajaran paling sering dikaitkan dengan aktivitas pemecahan masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepraktisan dari model yang dikembangkan yaitu model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Penelitian ini adalah research and development (R&D). Model pengembangan yang digunakan adalah ADDIE yang meliputi tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Teknik pengumpulan menggunakan angket yang diberikan kepada guru dan siswa, sampel yang digunakan sebanyak 30 orang siswa dan 3 orang guru. Data pada instrumen angket uji kepraktisan yang telah diisi kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan melakukan perhitungan skor total untuk seluruh indikator yang kemudian dianalisis dengan rumus untuk menganalisis nilai kepraktisannya. Berdasarkan hasil uji kepraktisan dapat diketahui bahwa model pembelajaran yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat praktis yaitu dengan keterlaksanaan model 3,73; praktikalitas model menurut guru 0,82; sedangkan menurut siswa dengan nilai 0,93. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa model PBM memenuhi kriteria sangat praktis baik dari aspek keterlaksanaan model maupun dari respon guru dan siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah dengan model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam menemukan cara yang produktif untuk beradaptasi, memodifikasi dan membangun pengetahuan pokok serta keterampilan pemecahan masalah. Siswa menggambarkan masalah spesifik, lalu mencoba untuk menyelesaikannya dengan katalain siswa dapat memahami dan menyimpulkan sebuah masalah atau menemukan pola lain untuk menyelesaikan masalah. The role of creativity in learning is most often associated with problem-solving activities. This study aims to describe the practicality of the developed model, namely the problem-based learning model. This research is research and development (R&D). The development model used is ADDIE which includes the stages of analysis, design, development, implementation and evaluation. The collection technique used a questionnaire given to teachers and students, and the samples used were 30 students and three teachers. The data on the completed practicality test questionnaire instrument was then analyzed quantitatively by calculating the total score for all indicators, which was then analyzed using a formula to determine the practicality value. Based on the results of the practicality test, it can be seen that the learning model developed is included in the very practical category, namely the Implementation Model 3.73; the practicality of the model, according to the teacher, is 0.82 while according to the students it is 0.93. Based on the analysis above, the problem-based learning model meets the very practical criteria, both from the implementation aspect of the model and from the teacher and student responses. This research implies that this learning model provides opportunities for students to be actively involve","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78943827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan proses belajar di sekolah tentunya menjadi sorotan bagi kita untuk melihat hasil belajar peserta didik. Artinya, sekolah harus mampu menyediakan fasilitas ataupun sarana pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan hasil analisis kebutuhan guru dan peserta didik terhadap pengembangan LKPD berbasis STEM untuk melatih berpikir kritis materi elastisitas dan hukum Hooke. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang termasuk kedalam bagian penelitian research and development (R&D). Model yang digunakan adalah model 4D yang diantaranya meliputi tahapan define, design, develop, dan dissemination. Dalam penelitian ini tahapan yang digunakan adalah tahapan analisis kebutuhan, Data penelitian diambil dari populasi guru fisika dan peserta didik dari 3 sekolah SMA di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan instrumen lembar angket kebutuhan yang disebarkan secara langsung kepada guru fisika dan peserta didik SMA. Pada penelitian ini responden kuesioner terdiri dari 75 peserta didik dan 3 orang guru fisika dari 3 sekolah yang ada di Kota Bengkulu. Instrumen dalam penelitian ini ialah angket, dimana angket yang digunakan ialah angket analisis kebutuhan peserta didik. Hasil penelitian menyebutkan bahwa instrument yang digunakan valid dan reliabel. Hasil penelitian juga, menyebutkan bahwa peserta didik dari 3 sekolah SMA di Kota Bengkulu sangat setuju dengan pengembangan LKPD berbasis STEM untuk melatih berpikir kritis. Adapun fungsi dari penelitian ini sebagai need assessment yang berimplikasi terhadap pertimbangan dalam merancang LKPD berbasis STEM agar dapat memfasilitasi guru dan peserta didik dalam melatih berpikir kritis materi elastisitas dan hukum Hooke. Learning process activities at school are certainly a highlight for us to see student learning outcomes. This means that schools must be able to provide learning facilities or facilities that support the learning process in schools. Therefore, this study was conducted to describe the results of the analysis of the needs of teachers and students towards the development of STEM-based Student Worksheets to train critical thinking of elasticity material and Hooke law. This method is descriptive research included in the research and development (R&D) section. The model used is a 4D model, which includes the stages of define, design, develop, and dissemination. In this study, the stage used was the stage of integrity analysis. The research data was taken from the population of physics teachers and students from 3 high schools in Bengkulu City. The data collection technique in this study used a needs questionnaire sheet instrument distributed directly to physics teachers and high school students. In this study, the questionnaire respondents comprised 75 students and three physics teachers from 3 schools in Bengkulu City. The instrument in this study is a questionnaire, where th
{"title":"Analisis Kebutuhan Pengembangan LKPD Berbasis STEM untuk Melatih Berpikir Kritis Materi Elastisitas dan Hukum Hooke","authors":"Ade Irma Pasaribu, I. Lubis, Rosane Medriati","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5383","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5383","url":null,"abstract":"Kegiatan proses belajar di sekolah tentunya menjadi sorotan bagi kita untuk melihat hasil belajar peserta didik. Artinya, sekolah harus mampu menyediakan fasilitas ataupun sarana pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan hasil analisis kebutuhan guru dan peserta didik terhadap pengembangan LKPD berbasis STEM untuk melatih berpikir kritis materi elastisitas dan hukum Hooke. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang termasuk kedalam bagian penelitian research and development (R&D). Model yang digunakan adalah model 4D yang diantaranya meliputi tahapan define, design, develop, dan dissemination. Dalam penelitian ini tahapan yang digunakan adalah tahapan analisis kebutuhan, Data penelitian diambil dari populasi guru fisika dan peserta didik dari 3 sekolah SMA di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan instrumen lembar angket kebutuhan yang disebarkan secara langsung kepada guru fisika dan peserta didik SMA. Pada penelitian ini responden kuesioner terdiri dari 75 peserta didik dan 3 orang guru fisika dari 3 sekolah yang ada di Kota Bengkulu. Instrumen dalam penelitian ini ialah angket, dimana angket yang digunakan ialah angket analisis kebutuhan peserta didik. Hasil penelitian menyebutkan bahwa instrument yang digunakan valid dan reliabel. Hasil penelitian juga, menyebutkan bahwa peserta didik dari 3 sekolah SMA di Kota Bengkulu sangat setuju dengan pengembangan LKPD berbasis STEM untuk melatih berpikir kritis. Adapun fungsi dari penelitian ini sebagai need assessment yang berimplikasi terhadap pertimbangan dalam merancang LKPD berbasis STEM agar dapat memfasilitasi guru dan peserta didik dalam melatih berpikir kritis materi elastisitas dan hukum Hooke. Learning process activities at school are certainly a highlight for us to see student learning outcomes. This means that schools must be able to provide learning facilities or facilities that support the learning process in schools. Therefore, this study was conducted to describe the results of the analysis of the needs of teachers and students towards the development of STEM-based Student Worksheets to train critical thinking of elasticity material and Hooke law. This method is descriptive research included in the research and development (R&D) section. The model used is a 4D model, which includes the stages of define, design, develop, and dissemination. In this study, the stage used was the stage of integrity analysis. The research data was taken from the population of physics teachers and students from 3 high schools in Bengkulu City. The data collection technique in this study used a needs questionnaire sheet instrument distributed directly to physics teachers and high school students. In this study, the questionnaire respondents comprised 75 students and three physics teachers from 3 schools in Bengkulu City. The instrument in this study is a questionnaire, where th","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82422460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eka Nur Indah Septioningrum, E. Risdianto, Afrizal Mayub
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan alat peraga pada materi ayunan sederhana berbasis Arduino UNO untuk siswa SMA. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dan disimpulkan menggunakan analisis kualitatif. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian R&D dengan metode penelitian 4D yang dibatasi pada tahap define. Tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahap analisis kebutuhan, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi sekolah, lembar wawancara, dan angket kebutuhan alat peraga berbasis Arduino. Teknik pengumpulan data menggunakan data observasi, wawancara, dan data angket. Sampel data dalam penelitian ini adalah 84 siswa kelas XI IPA dan 3 guru fisika di 3 SMAN di Kota Bengkulu, yaitu SMAN 01 Kota Bengkulu, SMAN 02 Kota Bengkulu, dan SMAN 08 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa alat peraga sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa dalam menunjang proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji validitas menjelaskan jumlah siswa yang valid (N) yaitu 84 siswa dengan prosentase 100% dan hasil uji reliabilitas menjelaskan 17 butir soal yang dihitung menggunakan metode cronbach's alpha diperoleh hasil 0,645 dengan nilai standar item Cronbach's alpha sebesar 0,650. Dari hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Oleh karena itu dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada praktisi pendidikan sehingga dapat mengembangkan alat peraga berupa alat peraga materi ayunan sederhana untuk siswa. This study aims to analyze the need for developing teaching aids on a simple Arduino UNO-based swing material for high school students. The data analysis technique was carried out by analyzing qualitative and quantitative data using qualitative analysis. This research is part of R&D research with the 4D research method, which is limited to the define stage. The stages used in this study are the needs analysis stage. The instruments used in this research are school observation sheets, interview sheets, and a questionnaire on the need for Arduino-based teaching aids. Data collection techniques used observation data, interviews, and questionnaire data. The sample data in this study were 84 students of class XI science and three physics teachers at 3 SMAN in Bengkulu City, SMAN 01 Bengkulu City, SMAN 02 Bengkulu City, and SMAN 08 Bengkulu City. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that teachers and students need learning media in the form of teaching aids to support the learning process. This is based on the data obtained from the validity test results explaining the number of valid students (N), namely 84 students with a 100% and the reliability test results explaining 17 items calculated using Cronbach's alpha
{"title":"Analisis Kebutuhan Terhadap Pengembangan Alat Peraga Pada Materi Ayunan Sederhana Berbasis Arduino Uno","authors":"Eka Nur Indah Septioningrum, E. Risdianto, Afrizal Mayub","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5286","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5286","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan alat peraga pada materi ayunan sederhana berbasis Arduino UNO untuk siswa SMA. Teknik analisis data dilakukan dengan menganalisis data kualitatif dan kuantitatif dan disimpulkan menggunakan analisis kualitatif. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian R&D dengan metode penelitian 4D yang dibatasi pada tahap define. Tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahap analisis kebutuhan, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi sekolah, lembar wawancara, dan angket kebutuhan alat peraga berbasis Arduino. Teknik pengumpulan data menggunakan data observasi, wawancara, dan data angket. Sampel data dalam penelitian ini adalah 84 siswa kelas XI IPA dan 3 guru fisika di 3 SMAN di Kota Bengkulu, yaitu SMAN 01 Kota Bengkulu, SMAN 02 Kota Bengkulu, dan SMAN 08 Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa alat peraga sangat dibutuhkan oleh guru dan siswa dalam menunjang proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji validitas menjelaskan jumlah siswa yang valid (N) yaitu 84 siswa dengan prosentase 100% dan hasil uji reliabilitas menjelaskan 17 butir soal yang dihitung menggunakan metode cronbach's alpha diperoleh hasil 0,645 dengan nilai standar item Cronbach's alpha sebesar 0,650. Dari hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid dan reliabel. Oleh karena itu dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada praktisi pendidikan sehingga dapat mengembangkan alat peraga berupa alat peraga materi ayunan sederhana untuk siswa. This study aims to analyze the need for developing teaching aids on a simple Arduino UNO-based swing material for high school students. The data analysis technique was carried out by analyzing qualitative and quantitative data using qualitative analysis. This research is part of R&D research with the 4D research method, which is limited to the define stage. The stages used in this study are the needs analysis stage. The instruments used in this research are school observation sheets, interview sheets, and a questionnaire on the need for Arduino-based teaching aids. Data collection techniques used observation data, interviews, and questionnaire data. The sample data in this study were 84 students of class XI science and three physics teachers at 3 SMAN in Bengkulu City, SMAN 01 Bengkulu City, SMAN 02 Bengkulu City, and SMAN 08 Bengkulu City. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that teachers and students need learning media in the form of teaching aids to support the learning process. This is based on the data obtained from the validity test results explaining the number of valid students (N), namely 84 students with a 100% and the reliability test results explaining 17 items calculated using Cronbach's alpha ","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81243036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E. Oktavianty, R. Marlina, Hamdani Hamdani, Syaiful B. Arsyid, Raga Patria
Through lesson analysis, this research analyzed teacher interaction in science classes, particularly in physics classes in one of the secondary schools at Pontianak, West Kalimantan. A qualitative method is used in this study by analyzing tape recording and video. This study has four stages of implementing lesson study cycles. It starts with planning lesson design, implementation with observation containing student and teacher responses during the lesson, reflection, and revised lesson design. Video tapped, and transcripts are employed in each lesson. The analysis showed that a teacher dominated the lesson at 62.3%, while students only made up 37.4% of the total conversations during their lessons. Knowing the interaction of teacher and students in the learning process could help the teacher to make improvements in learning based on reflections from the responses of students and teachers.
{"title":"Teacher-Student’s Interaction Analyzes on Physics Learning through Lesson Analysis (Case Study: Lesson Study Implementation in SMA Pontianak)","authors":"E. Oktavianty, R. Marlina, Hamdani Hamdani, Syaiful B. Arsyid, Raga Patria","doi":"10.20527/jipf.v6i3.5113","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jipf.v6i3.5113","url":null,"abstract":"Through lesson analysis, this research analyzed teacher interaction in science classes, particularly in physics classes in one of the secondary schools at Pontianak, West Kalimantan. A qualitative method is used in this study by analyzing tape recording and video. This study has four stages of implementing lesson study cycles. It starts with planning lesson design, implementation with observation containing student and teacher responses during the lesson, reflection, and revised lesson design. Video tapped, and transcripts are employed in each lesson. The analysis showed that a teacher dominated the lesson at 62.3%, while students only made up 37.4% of the total conversations during their lessons. Knowing the interaction of teacher and students in the learning process could help the teacher to make improvements in learning based on reflections from the responses of students and teachers.","PeriodicalId":31460,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika AlBiruni","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80221141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}