Pub Date : 2022-04-09DOI: 10.47783/literasiologi.v8i1.352
Rahman Rahman, Sipuan Sipuan, H. N. Aly, Z. Zulkarnain
Masyarakat Jepang diketahui dengan ciri- ciri sebagai berikut: Kemauan yang kuat untuk mempelajari hal-hal baru dan menitu hal-hal yang dapat mengembangkan kebudayaan Jepang. Mengagumi ide – ide asing dengan cermat memilih hal-hal yang dapat diterima sesuai dengan kondisi Jepang. Menghargai kecakapan dan prestasi seseorang lebih tinggi daripada latar belakang atau keturunan. Ciri – ciri tersebut di atas membuat Negara Jepang untuk dapat bergerak lebih cepat dalam pengembangan pendidikan. Setiap warga memiliki kewajiban untuk mengembangkan daya intelektual dan moral mereka, melaksanakan hukum dan mempersembahkan keberaniannya deminegara untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan istana kaisar. Setiap warga memiliki kesempatan yang sama menerima pendidikan menurut kemampuan mereka, bebas dari diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, asal usul keluarga, bantuan finansial, bagi yang memerlukan, kebebasan akademik, dan tanggung jawab untuk membangun negara dan masyarakat yang damai. Perbedaan yang lain adalah mengenai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi Kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat di bawah ayah yang sama, yakni Kaisar. Adapun tujuan pendidikan menurut adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas.
{"title":"Sejarah, Pendidikan Multikultural di Jepang","authors":"Rahman Rahman, Sipuan Sipuan, H. N. Aly, Z. Zulkarnain","doi":"10.47783/literasiologi.v8i1.352","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i1.352","url":null,"abstract":"Masyarakat Jepang diketahui dengan ciri- ciri sebagai berikut: Kemauan yang kuat untuk mempelajari hal-hal baru dan menitu hal-hal yang dapat mengembangkan kebudayaan Jepang. Mengagumi ide – ide asing dengan cermat memilih hal-hal yang dapat diterima sesuai dengan kondisi Jepang. Menghargai kecakapan dan prestasi seseorang lebih tinggi daripada latar belakang atau keturunan. Ciri – ciri tersebut di atas membuat Negara Jepang untuk dapat bergerak lebih cepat dalam pengembangan pendidikan. Setiap warga memiliki kewajiban untuk mengembangkan daya intelektual dan moral mereka, melaksanakan hukum dan mempersembahkan keberaniannya deminegara untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan istana kaisar. \u0000Setiap warga memiliki kesempatan yang sama menerima pendidikan menurut kemampuan mereka, bebas dari diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, asal usul keluarga, bantuan finansial, bagi yang memerlukan, kebebasan akademik, dan tanggung jawab untuk membangun negara dan masyarakat yang damai. Perbedaan yang lain adalah mengenai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi Kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat di bawah ayah yang sama, yakni Kaisar. Adapun tujuan pendidikan menurut adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"2 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123694393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-09DOI: 10.47783/literasiologi.v8i1.346
A. Amrullah
The aim of this research is to find out the influence of independent learning models based on digital literacy and structured assignments on the independence abilities of students of the Islamic Education Study Program (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup. This research used a non-experimental research design. The sampling technique used is total sampling by taking the entire population to be used as research respondents. The samples in this study were students of the PAI Study Program, IAIN Curup class 5C and 5D in the 5th Semester who took the subject of Islamic Education Philosophy for the Academic Year 2021- 2022. Based on statistical analysis of this study, it was used to determine the relationship between independent learning models based on digital literacy and students' independence ability, showing tcount of 8,530 which was greater than ttable of 2,056, then to determine the relationship between structured assignments and independence ability, tcount of 35,467 was greater than ttable of 2.056, the results of the analysis also show that the Fcount is 571.6 greater than Ftable 3.34, so it can be concluded that there is the influence of independent learning models based on digital literacy, either partially or simultaneously, on the independence ability of students of the Islamic Education Study Program (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup
本研究的目的是找出基于数位素养和结构化作业的独立学习模式对伊斯兰教育研究计划(PAI) institute Agama Islam Negeri (IAIN) Curup学生独立能力的影响。本研究采用非实验研究设计。使用的抽样技术是总抽样,将整个人口作为研究对象。本研究的样本是PAI研究项目IAIN Curup第五学期5C和5D班的学生,他们选修了2021- 2022学年伊斯兰教育哲学课程。基于本研究的统计分析,确定基于数字素养的自主学习模式与学生独立能力的关系,显示tcount为8,530,大于表中的2,056,然后确定结构化作业与独立能力的关系,tcount为35,467,大于表中的2.056,分析结果也显示Fcount为571.6,大于表3.34。因此,可以得出结论,基于数字素养的自主学习模式对伊斯兰教育研究计划(PAI) institute Agama Islam Negeri (IAIN) Curup学生的独立能力有部分或同时的影响
{"title":"PENGARUH PEMBELAJARAN MANDIRI BERBASIS LITERASI DIGITAL DAN KEGIATAN TERSTRUKTUR TERHADAP KEMAMPUAN KEMANDIRIAN MAHASISWA DI IAIN CURUP","authors":"A. Amrullah","doi":"10.47783/literasiologi.v8i1.346","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i1.346","url":null,"abstract":"The aim of this research is to find out the influence of independent learning models based on digital literacy and structured assignments on the independence abilities of students of the Islamic Education Study Program (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup. This research used a non-experimental research design. The sampling technique used is total sampling by taking the entire population to be used as research respondents. The samples in this study were students of the PAI Study Program, IAIN Curup class 5C and 5D in the 5th Semester who took the subject of Islamic Education Philosophy for the Academic Year 2021- 2022. Based on statistical analysis of this study, it was used to determine the relationship between independent learning models based on digital literacy and students' independence ability, showing tcount of 8,530 which was greater than ttable of 2,056, then to determine the relationship between structured assignments and independence ability, tcount of 35,467 was greater than ttable of 2.056, the results of the analysis also show that the Fcount is 571.6 greater than Ftable 3.34, so it can be concluded that there is the influence of independent learning models based on digital literacy, either partially or simultaneously, on the independence ability of students of the Islamic Education Study Program (PAI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126225368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-09DOI: 10.47783/literasiologi.v8i1.348
Ermailis Ermailis
Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Penemuan dalam Pembelajaran sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Matematika”, merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII MTs N 4 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model guru sebagai peneliti, dimana model ini memiliki ciri utama yang sangat menonjol dan penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa guru sebagai observer untuk melihat aktivitas siswa, sekaligus melihat peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep matematika dalam pelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan. Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Penemuan dalam Pembelajaran sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Matematika”, merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII MTs N 4 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model guru sebagai peneliti, dimana model ini memiliki ciri utama yang sangat menonjol dan penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa guru sebagai observer untuk melihat aktivitas siswa, sekaligus melihat peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep matematika dalam pelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan. Pembelajaran matematika dengan metode penemuan ini dilakukan secara berkelompok. Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode penemuan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini terlihat dari hasil tes formatif, ketuntasan belajar siswa, daya serap klasikal dan pencapaian nilai rata-rata dari setiap siklus mengalami peningkatan. Berdasarkan lembar observasi, diketahui bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat. Pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika dengan metode penemuan, hal ini dapat dilihat dari hasil angket dan jurnal harian siswa.
该研究名为“发现方法在学习中的应用,以提高学生对数学概念的理解”,是在八年级MTs N 4镇Jambi 2017 - 2019学年进行的课堂动作研究。本研究中使用的课堂动作研究模型是教师作为研究人员的模型,它具有一个非常突出和重要的特征,即教师在课堂动作研究过程中发挥了高度的作用。在这项研究的执行过程中,一些教师帮助研究人员观察学生的活动,并利用发现方法提高学生对数学概念的理解。该研究名为“发现方法在学习中的应用,以提高学生对数学概念的理解”,是在八年级MTs N 4镇Jambi 2017 - 2019学年进行的课堂动作研究。本研究中使用的课堂动作研究模型是教师作为研究人员的模型,它具有一个非常突出和重要的特征,即教师在课堂动作研究过程中发挥了高度的作用。在这项研究的执行过程中,一些教师帮助研究人员观察学生的活动,并利用发现方法提高学生对数学概念的理解。这种发现方法的数学学习是集体进行的。从已经进行的研究中可以得出结论,通过发现方法的数学学习可以提高学生对数学概念的理解。这可以从形成性测试的结果、学生的交叉学习、古典吸收能力和每个周期平均成绩的提高看出。根据观察表,注意学生学习活动的增加。一般来说,学生对数学学习的发现方法的积极反应可以从学生的成绩和日记中看出。
{"title":"PENERAPAN METODE PENEMUAN DALAM PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII di MTs N 4 KOTA JAMBI","authors":"Ermailis Ermailis","doi":"10.47783/literasiologi.v8i1.348","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i1.348","url":null,"abstract":"Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Penemuan dalam Pembelajaran sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Matematika”, merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII MTs N 4 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model guru sebagai peneliti, dimana model ini memiliki ciri utama yang sangat menonjol dan penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa guru sebagai observer untuk melihat aktivitas siswa, sekaligus melihat peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep matematika dalam pelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan. \u0000Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Penemuan dalam Pembelajaran sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Matematika”, merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII MTs N 4 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model guru sebagai peneliti, dimana model ini memiliki ciri utama yang sangat menonjol dan penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa guru sebagai observer untuk melihat aktivitas siswa, sekaligus melihat peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep matematika dalam pelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan. \u0000Pembelajaran matematika dengan metode penemuan ini dilakukan secara berkelompok. Dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode penemuan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini terlihat dari hasil tes formatif, ketuntasan belajar siswa, daya serap klasikal dan pencapaian nilai rata-rata dari setiap siklus mengalami peningkatan. Berdasarkan lembar observasi, diketahui bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat. Pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika dengan metode penemuan, hal ini dapat dilihat dari hasil angket dan jurnal harian siswa.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125327451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-09DOI: 10.47783/literasiologi.v8i1.353
Ratna indah Sari Dewi
Guru merupakan komponen pendidikan yang utama. Berbagai komponen pendidikan lainnya, seperti kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya tidak akan berarti apa-apa, jika tidak ada guru yang menerapkan dan menggunakannya. Karena demikian pentingnya seorang guru, Dalam era digital saat ini telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia termasuk dibidang pendidikan, guru dalam era ini dibutuhkan berbagaimacam syarat agar bisa menyesuaikan perkembangan dunia digital di dunia pendidikan serta guru dituntut untuk profesional dalam bidangnya. Selain persyaratan-persyaratan yang telah dimiliki sebelumnya, ia perlu ditambah dengan persyaratan lainnya yang sesuai. Dengan merujuk berbagai literatur yang otoritatif dalam jumlah yang memadai, serta disajikan secara deskriptif analitis, tulisan ini lebih lanjut memfokuskan pembahasannya pada persyaratan guru profesional yang dibutuhkan di era revolusi digital 4.0.
{"title":"GURU ERA REVOLUSI DIGITAL 4.0","authors":"Ratna indah Sari Dewi","doi":"10.47783/literasiologi.v8i1.353","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v8i1.353","url":null,"abstract":"Guru merupakan komponen pendidikan yang utama. Berbagai komponen pendidikan lainnya, seperti kurikulum, sarana prasarana, dan lainnya tidak akan berarti apa-apa, jika tidak ada guru yang menerapkan dan menggunakannya. Karena demikian pentingnya seorang guru, Dalam era digital saat ini telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia termasuk dibidang pendidikan, guru dalam era ini dibutuhkan berbagaimacam syarat agar bisa menyesuaikan perkembangan dunia digital di dunia pendidikan serta guru dituntut untuk profesional dalam bidangnya. Selain persyaratan-persyaratan yang telah dimiliki sebelumnya, ia perlu ditambah dengan persyaratan lainnya yang sesuai. Dengan merujuk berbagai literatur yang otoritatif dalam jumlah yang memadai, serta disajikan secara deskriptif analitis, tulisan ini lebih lanjut memfokuskan pembahasannya pada persyaratan guru profesional yang dibutuhkan di era revolusi digital 4.0.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126506982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-04DOI: 10.47783/literasiologi.v7i3.322
Dahniar Dahniar
Masukkan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu ( bakat, minat,kemampuan,keadaan jasmani). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum gedung, sekolah ,buku, metode mengajar,dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar(yang berupa pengetahuan, sikap, keterampilan) setelah selesanya proses belajar mengajar tertentu. Dalam rangka yang lebih besar,hasil proses belajar dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan ( sekolah ) tertentu. Setiap unsur dalam sistem pendidikan saling berkaitan dan pengaruh memengaruhi. Kelemahan salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sitempendidikan lain. Oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pendidikan lain. Oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pendidikan, setiap unsur pokok dalam sistem pendidikan harus mendapat perhatian dan pengembangan yang utama.
{"title":"SISTEM PENDIDIKAN, PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM DAN KOMPONEN SERTA INTERPENDENSI ANTAR KOMPONEN PENDIDIKAN","authors":"Dahniar Dahniar","doi":"10.47783/literasiologi.v7i3.322","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v7i3.322","url":null,"abstract":"Masukkan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu ( bakat, minat,kemampuan,keadaan jasmani). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum gedung, sekolah ,buku, metode mengajar,dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar(yang berupa pengetahuan, sikap, keterampilan) setelah selesanya proses belajar mengajar tertentu. Dalam rangka yang lebih besar,hasil proses belajar dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan ( sekolah ) tertentu. Setiap unsur dalam sistem pendidikan saling berkaitan dan pengaruh memengaruhi. Kelemahan salah satu unsur dalam sistem tersebut akan mempengaruhi seluruh sitempendidikan lain. Oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pendidikan lain. Oleh karena itu dalam usaha mengembangkan sistem pendidikan, setiap unsur pokok dalam sistem pendidikan harus mendapat perhatian dan pengembangan yang utama.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116271692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-04DOI: 10.47783/literasiologi.v7i3.321
Syar’iyah Syar’iyah
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metose yang dirasakan, diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau dicovery (yang ditemukan orang), dan digunakan untuk mencapau tujuan pendidikan dan memecahkan maslah yang dihadapi. Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem. Produk misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up (gambaran atau visualisasi dari konsep pembelajaran) untuk pembelajaran. Dan sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan tanya jawab ataupun lainnya yang bersifat metode. Inovasi dapat di kreasikan sesuai pemanfaatnnya, yang menciptakan hal baru, memudahkan dalam dunia pendidikan serta mengarah pada kemajuan pendidikan di era milenial.Pembaharuan atau inovasi merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan dikatakan sebagai hal baru dalam masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia. Dengan kata lain inovasi merupakan hal yang diperlukan dalam bidang pendidikan dan diterapkan dalam berbagai jenjang pendidikan. Sebagai seorang pendidik, sepatutnya kita mengatahui dan sapat menerapkan berbagai inovasi untuk dapat mengembangkan proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.
{"title":"MAKNA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN, USAHA-USAHA DAN BENTUK INOVASI / PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ERA MILENIAL","authors":"Syar’iyah Syar’iyah","doi":"10.47783/literasiologi.v7i3.321","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v7i3.321","url":null,"abstract":"Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metose yang dirasakan, diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inversi (penemuan baru) atau dicovery (yang ditemukan orang), dan digunakan untuk mencapau tujuan pendidikan dan memecahkan maslah yang dihadapi. Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem. Produk misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up (gambaran atau visualisasi dari konsep pembelajaran) untuk pembelajaran. Dan sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan tanya jawab ataupun lainnya yang bersifat metode. Inovasi dapat di kreasikan sesuai pemanfaatnnya, yang menciptakan hal baru, memudahkan dalam dunia pendidikan serta mengarah pada kemajuan pendidikan di era milenial.Pembaharuan atau inovasi merupakan segala sesuatu yang diciptakan oleh manusia dan dikatakan sebagai hal baru dalam masyarakat sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia. Dengan kata lain inovasi merupakan hal yang diperlukan dalam bidang pendidikan dan diterapkan dalam berbagai jenjang pendidikan. Sebagai seorang pendidik, sepatutnya kita mengatahui dan sapat menerapkan berbagai inovasi untuk dapat mengembangkan proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang lebih maksimal.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130691025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-03DOI: 10.47783/literasiologi.v7i3.320
Sumarto Sumarto
Penerapan nilai – nilai Moderasi Beragama di Bali studi kerja sama Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Bali. Moderasi hidup beragama merupakan tata cara kehidupan beragama yang kondusif, aman, nyaman, tenteram, damai, rukun, harmonis, penuh toleransi, dan memiliki pribadi beragama yang ramah tamah. Berdasarkan kegiatan studi kerja sama yang dilakukan Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup yaitu filosofi moderasi beragama Hindu terlihat dari tata hidup beragama yang didasari oleh ajaran agama Hindu sesuai pustaka suci Weda dan susastra sebagai pedoman atau tuntunan hidup beragama Hindu secara mudah, praktis, aman, nyaman, damai, rukun, toleransi, harmonis, dan kondusif. Hal ini sesuai dengan indicator dari Moderasi Beragama yaitu toleransi dan tidak melakukan kekerasan serta ramah terhadap budaya dan relegi lokal. Moderasi Beragama menjaga dan mengembangkan potensi Bangsa Indonesia berupa keragaman suku, ras, budaya, bahasa, agama, dan lain sebagainya merupakan modal utama dalam melaksanakan pembangunan. Meski beragam, Indonesia tetap satu. Keragaman di Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa. Pentingnya Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik.
{"title":"PENERAPAN NILAI – NILAI MODERASI BERAGAMA DI BALI STUDI KERJA SAMA RUMAH MODERASI BERAGAMA IAIN CURUP DI UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA BALI","authors":"Sumarto Sumarto","doi":"10.47783/literasiologi.v7i3.320","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v7i3.320","url":null,"abstract":"Penerapan nilai – nilai Moderasi Beragama di Bali studi kerja sama Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Bali. Moderasi hidup beragama merupakan tata cara kehidupan beragama yang kondusif, aman, nyaman, tenteram, damai, rukun, harmonis, penuh toleransi, dan memiliki pribadi beragama yang ramah tamah. Berdasarkan kegiatan studi kerja sama yang dilakukan Rumah Moderasi Beragama IAIN Curup yaitu filosofi moderasi beragama Hindu terlihat dari tata hidup beragama yang didasari oleh ajaran agama Hindu sesuai pustaka suci Weda dan susastra sebagai pedoman atau tuntunan hidup beragama Hindu secara mudah, praktis, aman, nyaman, damai, rukun, toleransi, harmonis, dan kondusif. Hal ini sesuai dengan indicator dari Moderasi Beragama yaitu toleransi dan tidak melakukan kekerasan serta ramah terhadap budaya dan relegi lokal. Moderasi Beragama menjaga dan mengembangkan potensi Bangsa Indonesia berupa keragaman suku, ras, budaya, bahasa, agama, dan lain sebagainya merupakan modal utama dalam melaksanakan pembangunan. Meski beragam, Indonesia tetap satu. Keragaman di Indonesia merupakan kekayaan dan keindahan bangsa. Pentingnya Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123805524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-03DOI: 10.47783/literasiologi.v7i3.319
R. Rahman, Idi Warsah, Al Amin, Adisel Adisel
Penanaman nilai – nilai pendidikan multicultural bagi pendidik adalah hal yang sangat utama untuk mewujudkan situasi kondisi pendidikan yang mendamaikan dan adanya sikap saling menghormati dan menghargai. Tulisan ini menyampaikan tentang bagaimana upaya yang dilakukan untuk menanamkan nilai – nilai multicultural bagi peserta didik dan masyarakat secara umum. Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan Library Research, yaitu penelusuran berbagai buku, artikel jurnal dan sumber lainnya yang memiliki keterhubungan dengan pendidikan multicultural. Pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu bahkan dunia secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan pendapat. Pendidikan multikultural adalah suatu pendekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang secara menyeluruh membongkar kekurangan, kegagalan, dan praktik-praktik diskriminasi dalam proses pendidikan. Dengan demikian pendidikan multikultural, diharapkan adanya kekenyalan dan kelenturan mental bangsa menghadapi benturan konflik sosial. Pendidikan multikultural adalah sebuah bentuk pendidikan yang menerapkan strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, gender, kemampuan, umur, dan ras. Dan yang paling penting, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa agar selalu berperilaku humanis, pluralis, dan demokratis.
{"title":"PENANAMAN NILAI – NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BAGI PENDIDIK","authors":"R. Rahman, Idi Warsah, Al Amin, Adisel Adisel","doi":"10.47783/literasiologi.v7i3.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v7i3.319","url":null,"abstract":"Penanaman nilai – nilai pendidikan multicultural bagi pendidik adalah hal yang sangat utama untuk mewujudkan situasi kondisi pendidikan yang mendamaikan dan adanya sikap saling menghormati dan menghargai. Tulisan ini menyampaikan tentang bagaimana upaya yang dilakukan untuk menanamkan nilai – nilai multicultural bagi peserta didik dan masyarakat secara umum. Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan Library Research, yaitu penelusuran berbagai buku, artikel jurnal dan sumber lainnya yang memiliki keterhubungan dengan pendidikan multicultural. Pendidikan multikultural dapat didefinisikan sebagai pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu bahkan dunia secara keseluruhan. Hal ini sejalan dengan pendapat. Pendidikan multikultural adalah suatu pendekatan progresif untuk melakukan transformasi pendidikan yang secara menyeluruh membongkar kekurangan, kegagalan, dan praktik-praktik diskriminasi dalam proses pendidikan. Dengan demikian pendidikan multikultural, diharapkan adanya kekenyalan dan kelenturan mental bangsa menghadapi benturan konflik sosial. Pendidikan multikultural adalah sebuah bentuk pendidikan yang menerapkan strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, gender, kemampuan, umur, dan ras. Dan yang paling penting, strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa agar selalu berperilaku humanis, pluralis, dan demokratis.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133279490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-03DOI: 10.47783/literasiologi.v7i3.318
Coryzoeniawati Coryzoeniawati
Getting proper education is the right of every citizen, both normal students and students with special needs (disabilities). In this case, the tools and learning media needed are very important to support teaching and learning activities. However, there are more learning tools and media available for normal students than students with special needs. The results of the observations that the author saw in SLB Rejang Lebong were still lacking in learning tools in special schools, especially learning tools for counting, especially blind children. Thus encouraging the author to be able to create a learning aid, especially in numeracy skills for children with disabilities, especially blind children in SLB Rejang Lebong Bengkulu. Starting from the problem above, the writer tries to deal with this problem by creating learning media, especially for blind children, namely "Braile Baper" which is simultaneously used as a research on the principle of usefulness of the tool in SLB Rejang Lebong which is a tool used. to practice multiplication counting skills in a simple and fast and not boring way so that it is expected to be useful to help improve understanding of blind children in learning media for numeracy skills in mathematics, especially in arithmetic operations material. The results of the application of the Braille Baper learning media that the student activities observed during the learning process were good, seen in the student activity observation sheets as well as interviews with students applying the Braille Baper learning media were responded positively and effectively applied in learning, especially for blind children.
{"title":"PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG SISWA MELALUI PENERAPAN MEDIA BRAILLE BAPER DI SLB CURUP","authors":"Coryzoeniawati Coryzoeniawati","doi":"10.47783/literasiologi.v7i3.318","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v7i3.318","url":null,"abstract":"Getting proper education is the right of every citizen, both normal students and students with special needs (disabilities). In this case, the tools and learning media needed are very important to support teaching and learning activities. However, there are more learning tools and media available for normal students than students with special needs. The results of the observations that the author saw in SLB Rejang Lebong were still lacking in learning tools in special schools, especially learning tools for counting, especially blind children. Thus encouraging the author to be able to create a learning aid, especially in numeracy skills for children with disabilities, especially blind children in SLB Rejang Lebong Bengkulu. \u0000Starting from the problem above, the writer tries to deal with this problem by creating learning media, especially for blind children, namely \"Braile Baper\" which is simultaneously used as a research on the principle of usefulness of the tool in SLB Rejang Lebong which is a tool used. to practice multiplication counting skills in a simple and fast and not boring way so that it is expected to be useful to help improve understanding of blind children in learning media for numeracy skills in mathematics, especially in arithmetic operations material. The results of the application of the Braille Baper learning media that the student activities observed during the learning process were good, seen in the student activity observation sheets as well as interviews with students applying the Braille Baper learning media were responded positively and effectively applied in learning, especially for blind children.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124951073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-03DOI: 10.47783/literasiologi.v7i3.316
Nur Hamidah, Muhammad Irsan Barus
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa SDN 093 Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriftif dengan cara mengumpulkan data baik secara langsung turun ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang objek penelitian penulis, sumber data yang digunakan berupa data skunder dan primer, dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) motivasi belajar siswa adalah untuk mendapatkan hadiah, pujian, prestasi, dan nilai yang bagus; ( 2) faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yaitu kondisi jasmani dan rohani, kemampuan siswa, dan perhatian. Kedua faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa seperti upaya guru membelajarkan siswa, fasilitas belajar dan kondisi lingkungan di sekitar siswa.
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 093 MANDAILING NATAL","authors":"Nur Hamidah, Muhammad Irsan Barus","doi":"10.47783/literasiologi.v7i3.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/literasiologi.v7i3.316","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa SDN 093 Kecamatan Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriftif dengan cara mengumpulkan data baik secara langsung turun ke lapangan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang objek penelitian penulis, sumber data yang digunakan berupa data skunder dan primer, dan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan, (1) motivasi belajar siswa adalah untuk mendapatkan hadiah, pujian, prestasi, dan nilai yang bagus; ( 2) faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa yaitu kondisi jasmani dan rohani, kemampuan siswa, dan perhatian. Kedua faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa seperti upaya guru membelajarkan siswa, fasilitas belajar dan kondisi lingkungan di sekitar siswa.","PeriodicalId":315099,"journal":{"name":"Jurnal Literasiologi","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128672002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}