Pub Date : 2023-05-20DOI: 10.31943/mathline.v8i2.391
Eline Yanty Putri Nasution, Putri Yulia
This research is a quantitative research with the quasi experimental research type. The population in this study were all Semester V students of the Mathematics Education Department (TMTK) IAIN Kerinci and the samples were 30 students of VA class through purposive sampling technique. Data collection techniques used in this study were observation sheets and questionnaires. The purpose of this study was to find out how the application of the Problem Based Instruction (PBI) learning model using Telegram Quiz Bot, to find out how the students’ mathematics learning motivation, and to find out how the relationship between the PBI learning model using the Telegram Quiz Bot and the students’ mathematics learning motivation. The findings show that the use of the PBI learning model using Telegram Quiz Bot in the VA class obtained an average value of 3.1 which is included in the "Good" category. The mathematics learning motivation before applying the PBI learning model using Telegram Quiz Bot has an average value of 57.30 so that it is included in the "less good" category and the results for the average value of the mathematics learning motivation after applying the PBI learning model using Telegram Quiz Bot is 81.33 in the "very good" category. There is a significant effect between the application of the PBI learning model using Telegram Quiz Bot and students' mathematics learning motivation in the VA class of 0.607 which is included in the "strong" category.
{"title":"The Effect of Problem Based Instruction Modelusing Telegram Quiz Bot on Students’ Learning Motivation","authors":"Eline Yanty Putri Nasution, Putri Yulia","doi":"10.31943/mathline.v8i2.391","DOIUrl":"https://doi.org/10.31943/mathline.v8i2.391","url":null,"abstract":"This research is a quantitative research with the quasi experimental research type. The population in this study were all Semester V students of the Mathematics Education Department (TMTK) IAIN Kerinci and the samples were 30 students of VA class through purposive sampling technique. Data collection techniques used in this study were observation sheets and questionnaires. The purpose of this study was to find out how the application of the Problem Based Instruction (PBI) learning model using Telegram Quiz Bot, to find out how the students’ mathematics learning motivation, and to find out how the relationship between the PBI learning model using the Telegram Quiz Bot and the students’ mathematics learning motivation. The findings show that the use of the PBI learning model using Telegram Quiz Bot in the VA class obtained an average value of 3.1 which is included in the \"Good\" category. The mathematics learning motivation before applying the PBI learning model using Telegram Quiz Bot has an average value of 57.30 so that it is included in the \"less good\" category and the results for the average value of the mathematics learning motivation after applying the PBI learning model using Telegram Quiz Bot is 81.33 in the \"very good\" category. There is a significant effect between the application of the PBI learning model using Telegram Quiz Bot and students' mathematics learning motivation in the VA class of 0.607 which is included in the \"strong\" category.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75989994","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-13DOI: 10.47662/farabi.v6i1.434
Nanda Febri Yani Sitio, Zahedi Zahedi
Gaya belanja masyarakat mengalami pergeseran ditandai dengan marketplace dan e-commerce yang mengalami pertumbuhan. Sangat banyak pilihan marketplace yang dapat diakses masyarakat dengan mudah. Dengan banyaknya marketplace ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh setiap marketplace agar memenangkan suatu persaingan dan selalu mempertahankan eksistensinya. Dengan demikian, setiap marketplace harus memikirkan dan menggunakan strategi pemasaran yang efektif. Teori permainan merupakan satu cara yang digunakan dalam menganalisa strategi pemasaran tersebut. Teori permainan merupakan model matematika yang dipergunakan pada situasi konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing. Pada dasarnya teori permainan adalah suatu studi interaksi strategi antara pemain dalam menentukan strategi terbaik dan nilai yang akan diterima. Salah satu unsur dasar dalam teori permainan adalah pemecahan setiap kasus teori permainan, yaitu matriks pay off ditampilkan pada tabel matriks permainan. Dengan menggunakan program linier dan dibantu aplikasi POM QM 5.3, maka didapatkan nilai permainan optimal antara Shopee dan Lazada adalah sebesar 4,6666. Dimana strategi optimum untuk Shopee dengan menggunakan strategi campuran, yaitu strategi promosi, strategi voucher diskon, dan strategi kemudahan transaksi. Dan strategi optimum untuk Lazada dengan menggunakan strategi campuran, yaitu strategi harga, strategi promosi, dan strategi voucher diskon.
{"title":"Penentuan Strategi Pemasaran Optimum dengan Teori Permainan pada Marketplace (Studi Kasus: Persaingan Shopee dan Lazada)","authors":"Nanda Febri Yani Sitio, Zahedi Zahedi","doi":"10.47662/farabi.v6i1.434","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/farabi.v6i1.434","url":null,"abstract":"Gaya belanja masyarakat mengalami pergeseran ditandai dengan marketplace dan e-commerce yang mengalami pertumbuhan. Sangat banyak pilihan marketplace yang dapat diakses masyarakat dengan mudah. Dengan banyaknya marketplace ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh setiap marketplace agar memenangkan suatu persaingan dan selalu mempertahankan eksistensinya. Dengan demikian, setiap marketplace harus memikirkan dan menggunakan strategi pemasaran yang efektif. Teori permainan merupakan satu cara yang digunakan dalam menganalisa strategi pemasaran tersebut. Teori permainan merupakan model matematika yang dipergunakan pada situasi konflik atau persaingan antara berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing. Pada dasarnya teori permainan adalah suatu studi interaksi strategi antara pemain dalam menentukan strategi terbaik dan nilai yang akan diterima. Salah satu unsur dasar dalam teori permainan adalah pemecahan setiap kasus teori permainan, yaitu matriks pay off ditampilkan pada tabel matriks permainan. Dengan menggunakan program linier dan dibantu aplikasi POM QM 5.3, maka didapatkan nilai permainan optimal antara Shopee dan Lazada adalah sebesar 4,6666. Dimana strategi optimum untuk Shopee dengan menggunakan strategi campuran, yaitu strategi promosi, strategi voucher diskon, dan strategi kemudahan transaksi. Dan strategi optimum untuk Lazada dengan menggunakan strategi campuran, yaitu strategi harga, strategi promosi, dan strategi voucher diskon.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135288010","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-12DOI: 10.47662/farabi.v6i1.433
Elvin Juliani Gulo, Asima Manurung, Parapat Gultom, Open Darnius
Analisis faktor adalah salah satu metode multivariat yang digunakan untuk menemukan faktor-faktor yang menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai indikator independen dengan menganalisis variabel-variabel yang diduga memiliki keterkaitan satu sama lain. Pada penelitian ini, analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat Kota Gunungsitoli dalam menggunakan layanan PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan konsep Service Marketing Mix (Bauran Pemasaran Jasa) 7P. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 6 faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan layanan PT Pos Indonesia (Persero) yaitu Faktor Promosi (19,935%), Faktor Harga (13,544%), Faktor Produk (11,493%), Faktor Kurlog (8,214%), Faktor Lokasi (7,102%) dan Faktor Proses (6,410%). Keenam faktor tersebut memberikan proporsi keragaman kumulatif sebesar 66,968% artinya keenam faktor tersebut dapat mempengaruhi minat masyarakat Kota Guunungsitoli sebesar 66,968% dan sisanya dapat dipengaruhi faktor-faktor lainnya yang tidak teridentifikasi dalam model ini.
{"title":"Analisis Statistik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat dalam Menggunakan Layanan PT Pos Indonesia (PERSERO)","authors":"Elvin Juliani Gulo, Asima Manurung, Parapat Gultom, Open Darnius","doi":"10.47662/farabi.v6i1.433","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/farabi.v6i1.433","url":null,"abstract":"Analisis faktor adalah salah satu metode multivariat yang digunakan untuk menemukan faktor-faktor yang menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai indikator independen dengan menganalisis variabel-variabel yang diduga memiliki keterkaitan satu sama lain. Pada penelitian ini, analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat Kota Gunungsitoli dalam menggunakan layanan PT Pos Indonesia (Persero) berdasarkan konsep Service Marketing Mix (Bauran Pemasaran Jasa) 7P. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 6 faktor yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan layanan PT Pos Indonesia (Persero) yaitu Faktor Promosi (19,935%), Faktor Harga (13,544%), Faktor Produk (11,493%), Faktor Kurlog (8,214%), Faktor Lokasi (7,102%) dan Faktor Proses (6,410%). Keenam faktor tersebut memberikan proporsi keragaman kumulatif sebesar 66,968% artinya keenam faktor tersebut dapat mempengaruhi minat masyarakat Kota Guunungsitoli sebesar 66,968% dan sisanya dapat dipengaruhi faktor-faktor lainnya yang tidak teridentifikasi dalam model ini.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135422563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-10DOI: 10.47662/farabi.v6i1.431
Retno Budiarti, Asima Manurung
Metode Importance Performance Analysis (IPA) ialah metode pengukuran kepuasan yang diterima oleh konsumen serta dapat digunakan untuk menganalisis performa suatu badan usaha maupun badan organisasi. Penelitian berikut dilakukan guna mengetahui tingkat kepuasan para pengguna BPJS Kesehatan pada pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan di Lubuk Pakam. Penelitian dilakukan di pusat-pusat fasilitas kesehatan yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan di Lubuk Pakam seperti Rumah Sakit, Klinik dan Apotik dengan menyebar kuesioner penelitian sebanyak 70 kuesioner kepada para pengguna BPJS Kesehatan yang mendapatkan pelayanan pada Fasilitas Kesehatan di Lubuk Pakam. Hasil penelitian selanjutnya menunjukan bahwa hasil skor adalah sebesar 3.35 untuk kepuasan konsumen maka berdasarakan indeks kepuasan konsumen pada skor ini konsumen yaitu para pengguna BPJS Kesehatan merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan di Lubuk Pakam bagi para pengguna BPJS Kesehatan. Didapat pula hasil skor nilai harapan konsumen (expected service) lebih besar dibanding dengan nilai pelayanan yang diterima (perceived service) yang menandakan pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan tergolong belum ideal serta belum memuaskan konsumen sepenuhnya.
{"title":"Metode IPA Sebagai Analisis Kepuasan Penggunaan BPJS Kesehatan Terhadap Kualitas Pelayanan Faskes di Lubuk Pakam","authors":"Retno Budiarti, Asima Manurung","doi":"10.47662/farabi.v6i1.431","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/farabi.v6i1.431","url":null,"abstract":"Metode Importance Performance Analysis (IPA) ialah metode pengukuran kepuasan yang diterima oleh konsumen serta dapat digunakan untuk menganalisis performa suatu badan usaha maupun badan organisasi. Penelitian berikut dilakukan guna mengetahui tingkat kepuasan para pengguna BPJS Kesehatan pada pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan di Lubuk Pakam. Penelitian dilakukan di pusat-pusat fasilitas kesehatan yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan di Lubuk Pakam seperti Rumah Sakit, Klinik dan Apotik dengan menyebar kuesioner penelitian sebanyak 70 kuesioner kepada para pengguna BPJS Kesehatan yang mendapatkan pelayanan pada Fasilitas Kesehatan di Lubuk Pakam. Hasil penelitian selanjutnya menunjukan bahwa hasil skor adalah sebesar 3.35 untuk kepuasan konsumen maka berdasarakan indeks kepuasan konsumen pada skor ini konsumen yaitu para pengguna BPJS Kesehatan merasa cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan di Lubuk Pakam bagi para pengguna BPJS Kesehatan. Didapat pula hasil skor nilai harapan konsumen (expected service) lebih besar dibanding dengan nilai pelayanan yang diterima (perceived service) yang menandakan pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas Kesehatan tergolong belum ideal serta belum memuaskan konsumen sepenuhnya.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135672964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-09DOI: 10.47662/farabi.v6i1.432
Rahel herina Situngkir, Pasukat Sembiring
Regresi logistik adalah metode yang mendeskripsikan korelasi antara satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang bersifat binary. Kesejahteraan masyarakat merupakan konsep multi indikator yang menunjukkan ukuran keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang digunakan dalam mengukur kesejahteraan dan keberhasilan pembangunan. Menurut data BPS pada tahun 2020, wilayah di kepulauan Nias memiliki angka IPM yang rendah bila dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Pulau Nias dengan menggunakan regresi logistik biner. Metode regresi logistik dipilih karena variabel terikat pada penelitian ini bersifat kategori yaitu tidak sejahtera (0) dan sejahtera (1). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan (X1), gini ratio/ketimpangan pendapatan (X2), pengangguran (X3), keluhan kesehatan (X4), pertumbuhan ekonomi (X5). Dari hasil penelitian faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang ada di Pulau Nias adalah ratio gini atau ketimpangan pendapatan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Dengan model regresi logistik yang terbentuk adalah g(x) = 2,781 - 0,022 X1 - 1,901 X2 - 2,783 X3 - 0,701 X4 + 1,654 X5. Dalam regresi logistik, cara untuk menginterpretasikan koefisien adalah odds ratio. Pada penelitian ini, odds ratio yang paling besar dihasilkan oleh variabel pertumbuhan ekonomi, maka dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Pulau Nias.
{"title":"Analisis Regresi Logistik untuk Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Pulau Nias","authors":"Rahel herina Situngkir, Pasukat Sembiring","doi":"10.47662/farabi.v6i1.432","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/farabi.v6i1.432","url":null,"abstract":"Regresi logistik adalah metode yang mendeskripsikan korelasi antara satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat yang bersifat binary. Kesejahteraan masyarakat merupakan konsep multi indikator yang menunjukkan ukuran keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang digunakan dalam mengukur kesejahteraan dan keberhasilan pembangunan. Menurut data BPS pada tahun 2020, wilayah di kepulauan Nias memiliki angka IPM yang rendah bila dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Pulau Nias dengan menggunakan regresi logistik biner. Metode regresi logistik dipilih karena variabel terikat pada penelitian ini bersifat kategori yaitu tidak sejahtera (0) dan sejahtera (1). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemiskinan (X1), gini ratio/ketimpangan pendapatan (X2), pengangguran (X3), keluhan kesehatan (X4), pertumbuhan ekonomi (X5). Dari hasil penelitian faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat yang ada di Pulau Nias adalah ratio gini atau ketimpangan pendapatan, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Dengan model regresi logistik yang terbentuk adalah g(x) = 2,781 - 0,022 X1 - 1,901 X2 - 2,783 X3 - 0,701 X4 + 1,654 X5. Dalam regresi logistik, cara untuk menginterpretasikan koefisien adalah odds ratio. Pada penelitian ini, odds ratio yang paling besar dihasilkan oleh variabel pertumbuhan ekonomi, maka dapat dikatakan pertumbuhan ekonomi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Pulau Nias.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135807542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-09DOI: 10.47662/farabi.v6i1.427
Elma Peren Sirait, Suyanto Suyanto
Antrean merupakan suatu kejadian seseorang harus menunggu gilirannya untuk mendapatkan pelayanan. Hampir semua pelayanan mengalami suatu antrean, termasuk pada pelayanan pasien BPJS Puskesmas Labuhan Ruku Kabupaten Batubara. Solusi untuk mengatasi waktu tunggu pasien dibagian pelayanan registrasi menggunakan model simulasi Metode Monte Carlo. Dalam model ini menggunakan aturan First Come First Service (M/M/2) : (FCFS/∞/∞) dan proses antrean yang digunakan adalah Multichannel - SinglePhase. Pengolahan data yang dilakukan adalah data selama 5 hari pada, 2 September 2020, 3 September 2020, 8 September 2020, 9 September 2020, 17 September 2020. Di penelitian ini terdapat 2 (dua) pelayanan. Total rata-rata waktu tunggu pasien yang diperoleh sebelum penerapan model simulasi Metode Monte Carlo selama 5 hari yaitu: 87,9442 menit. Dan setelah melakukan penerapan model simulasi Metode Monte Carlo dengan penambahan 1 dokter, total rata-rata waktu tunggu pasien dibagian registrasi yaitu: 7,9941 menit. Dari hasil analisis penelitian dengan simulasi Metode Monte Carlo di bagian pelayanan registrasi selama 5 hari dengan melakukan penambahan 1 dokter maka waktu tunggu pasien mendapatkan pelayanan menjadi lebih minimum.
{"title":"Pengoptimalan Antrean Pelayanan Pasien Menggunakan Metode Monte Carlo di Puskesmas Labuhan Ruku Kabupaten Batubara","authors":"Elma Peren Sirait, Suyanto Suyanto","doi":"10.47662/farabi.v6i1.427","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/farabi.v6i1.427","url":null,"abstract":"Antrean merupakan suatu kejadian seseorang harus menunggu gilirannya untuk mendapatkan pelayanan. Hampir semua pelayanan mengalami suatu antrean, termasuk pada pelayanan pasien BPJS Puskesmas Labuhan Ruku Kabupaten Batubara. Solusi untuk mengatasi waktu tunggu pasien dibagian pelayanan registrasi menggunakan model simulasi Metode Monte Carlo. Dalam model ini menggunakan aturan First Come First Service (M/M/2) : (FCFS/∞/∞) dan proses antrean yang digunakan adalah Multichannel - SinglePhase. Pengolahan data yang dilakukan adalah data selama 5 hari pada, 2 September 2020, 3 September 2020, 8 September 2020, 9 September 2020, 17 September 2020. Di penelitian ini terdapat 2 (dua) pelayanan. Total rata-rata waktu tunggu pasien yang diperoleh sebelum penerapan model simulasi Metode Monte Carlo selama 5 hari yaitu: 87,9442 menit. Dan setelah melakukan penerapan model simulasi Metode Monte Carlo dengan penambahan 1 dokter, total rata-rata waktu tunggu pasien dibagian registrasi yaitu: 7,9941 menit. Dari hasil analisis penelitian dengan simulasi Metode Monte Carlo di bagian pelayanan registrasi selama 5 hari dengan melakukan penambahan 1 dokter maka waktu tunggu pasien mendapatkan pelayanan menjadi lebih minimum.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135807541","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-04DOI: 10.47662/farabi.v6i1.428
Muhammad Arif, James Piter Marbun
Penelitian ini mengkaji sebuah permasalahan optimasi untuk masalah pencarian rute. Algoritma Dijkstra adalah salah satu varian bentuk algoritma popular dalam pemecahan persoalan terkait masalah optimasi pencarian lintasan terpendek sebuah lintasan yang mempunyai panjang minimum dari verteks a ke z dalam graf berbobot positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh rute terbaik jalur pendistribusian BBM dari terminal BBM menuju ke beberapa SPBU di Kota Medan. Data diambil berdasarkan data primer berupa data Terminal BBM, SPBU, peta jalan Kota Medan dari Google Maps dan survei kepadatan setiap jalan dapat disusun gambar jaringan jalan dan membentuk sebuah graf. Selanjutnya dari gambar graf dapat diperoleh rute terbaik menggunakan algoritma Dijkstra. Terdapat 2 parameter yaitu panjang jalan dan kepadatan jalan untuk menghasilkan bobot berupa kemacetan yang dihasilkan menggunakan logika Fuzzy. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh 7 rute terbaik untuk masing-masing SPBU yang direkomendasikan.
{"title":"Pencarian Rute Terbaik Pendistribusian BBM dari Terminal BBM ke SPBU Wilayah Kota Medan Menggunakan Algoritma Dijkstra dengan Logika Fuzzy sebagai Penentu Bobot pada Graf","authors":"Muhammad Arif, James Piter Marbun","doi":"10.47662/farabi.v6i1.428","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/farabi.v6i1.428","url":null,"abstract":"Penelitian ini mengkaji sebuah permasalahan optimasi untuk masalah pencarian rute. Algoritma Dijkstra adalah salah satu varian bentuk algoritma popular dalam pemecahan persoalan terkait masalah optimasi pencarian lintasan terpendek sebuah lintasan yang mempunyai panjang minimum dari verteks a ke z dalam graf berbobot positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh rute terbaik jalur pendistribusian BBM dari terminal BBM menuju ke beberapa SPBU di Kota Medan. Data diambil berdasarkan data primer berupa data Terminal BBM, SPBU, peta jalan Kota Medan dari Google Maps dan survei kepadatan setiap jalan dapat disusun gambar jaringan jalan dan membentuk sebuah graf. Selanjutnya dari gambar graf dapat diperoleh rute terbaik menggunakan algoritma Dijkstra. Terdapat 2 parameter yaitu panjang jalan dan kepadatan jalan untuk menghasilkan bobot berupa kemacetan yang dihasilkan menggunakan logika Fuzzy. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh 7 rute terbaik untuk masing-masing SPBU yang direkomendasikan.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135011584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-05-02DOI: 10.47662/farabi.v6i1.425
Vira Nevriza Yulianti, Pasukat Sembiring
Tindak pidana pada hakikatnya adalah perilaku yang bertentangan dengan hukum, undang-undang, norma-norma sosial, dan nilai-nilai dalam masyarakat yang dapat merugikan dan mengancam keselamatan dan jiwa orang lain baik secara material maupun immaterial. Adapun yang termasuk dalam tindak pidana adalah penganiayaan, pencurian dengan pemberatan, KDRT, pencurian motor, penggelapan dokumen, dan penipuan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan variabel-variabel bebas terhadap dugaan tindak pidana di Kota Binjai sehingga diperoleh persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan Metode Backward. Metode Backward adalah metode eliminasi dimana semua variabel bebas diregresikan dengan variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis, penduga yang diperoleh adalah . Dengan Y merupakan jumlah dugaan tindak pidana, X2 merupakan pencurian dengan pemberatan, X4 merupakan pencurian motor. Hasil tersebut menunjukkan kedua variabel berpengaruh signifikan terhadap dugaan tindak pidana di Kota Binjai, sehingga model regresi yang digunakan cukup baik untuk menduga dugaan tindak pidana di Kota Binjai.
{"title":"Penerapan Metode Backward untuk Menentukan Persamaan Regresi Linier Berganda pada Dugaan Tindak Pidana di Kota Binjai","authors":"Vira Nevriza Yulianti, Pasukat Sembiring","doi":"10.47662/farabi.v6i1.425","DOIUrl":"https://doi.org/10.47662/farabi.v6i1.425","url":null,"abstract":"Tindak pidana pada hakikatnya adalah perilaku yang bertentangan dengan hukum, undang-undang, norma-norma sosial, dan nilai-nilai dalam masyarakat yang dapat merugikan dan mengancam keselamatan dan jiwa orang lain baik secara material maupun immaterial. Adapun yang termasuk dalam tindak pidana adalah penganiayaan, pencurian dengan pemberatan, KDRT, pencurian motor, penggelapan dokumen, dan penipuan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan variabel-variabel bebas terhadap dugaan tindak pidana di Kota Binjai sehingga diperoleh persamaan regresi linier berganda dengan menggunakan Metode Backward. Metode Backward adalah metode eliminasi dimana semua variabel bebas diregresikan dengan variabel terikat. Berdasarkan hasil analisis, penduga yang diperoleh adalah . Dengan Y merupakan jumlah dugaan tindak pidana, X2 merupakan pencurian dengan pemberatan, X4 merupakan pencurian motor. Hasil tersebut menunjukkan kedua variabel berpengaruh signifikan terhadap dugaan tindak pidana di Kota Binjai, sehingga model regresi yang digunakan cukup baik untuk menduga dugaan tindak pidana di Kota Binjai.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135270259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to determine whether the application of the cooperative learning model in the process of learning mathematics in SPtLDV material has an influence or not on student learning outcomes. The subjects in this study were students of class X IPA 1 at SMAS MALNU Menes Center, totaling 20 students, consisting of 4 male students and 16 female students. The type of research used is a pre-experimental design with the type one-group pretest-posttest design. The data collection technique used is through pretest and posttest. The data analysis technique used is the normality test and paired t-test hypothesis with the help of SPSS software. From the results of the research conducted, it can be seen that the p-value (sig. (2-tailed)) in the paired t-test <0.05. This shows that there is a significant difference between before and after applying the cooperative learning model in the mathematics learning process. In addition, this can also be seen from the average score before (pretest) and after (posttest) applying the cooperative learning model, namely the average score in the pretest is 59,5, while the average score in the posttest is 72,5. So it can be concluded that the application of the cooperative learning model in the mathematics learning process SPtLDV material influences the learning outcomes of class X IPA 1 students at SMAS MALNU Pusat Menes
{"title":"PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X PADA MATERI SPtLDV","authors":"Ahmad Miftahul Farohi, Ihsanudin Ihsanudin","doi":"10.46306/lb.v4i1.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.46306/lb.v4i1.265","url":null,"abstract":"This research aims to determine whether the application of the cooperative learning model in the process of learning mathematics in SPtLDV material has an influence or not on student learning outcomes. The subjects in this study were students of class X IPA 1 at SMAS MALNU Menes Center, totaling 20 students, consisting of 4 male students and 16 female students. The type of research used is a pre-experimental design with the type one-group pretest-posttest design. The data collection technique used is through pretest and posttest. The data analysis technique used is the normality test and paired t-test hypothesis with the help of SPSS software. From the results of the research conducted, it can be seen that the p-value (sig. (2-tailed)) in the paired t-test <0.05. This shows that there is a significant difference between before and after applying the cooperative learning model in the mathematics learning process. In addition, this can also be seen from the average score before (pretest) and after (posttest) applying the cooperative learning model, namely the average score in the pretest is 59,5, while the average score in the posttest is 72,5. So it can be concluded that the application of the cooperative learning model in the mathematics learning process SPtLDV material influences the learning outcomes of class X IPA 1 students at SMAS MALNU Pusat Menes","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82045096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study was to analyze the ability to understand mathematical concepts of students who were taught with the Google Site-assisted CMP learning model better than those taught with the direct learning model. The next objective is to analyze the ability to improve understanding of mathematical concepts taught with the Google Site-assisted CMP learning model for derived material. This research is quantitative research with quasi-experimental design. The nonequivalent control group design was used as a form of quasi-experimental, by comparing two samples of 44 students from class XI MIPA SMA Negeri 2 Magelang who were randomly selected. From the Independent Sample t-Test test it produces a value of then is rejected and is accepted which means the ability to understand mathematical concepts taught with the Google Site-assisted CMP learning model is better than the direct learning model. Then, the average N-Gain test was 0.38 and proved that there was an increase taught by the Google Site-assisted CMP learning model for derivative material in the medium category. From the results of hypothesis testing, it can be concluded that the ability to understand mathematical concepts taught by the Google Site-assisted CMP learning model is better than the direct learning model for derivative material, and there is an increase in the moderate category.
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONNECTED MATHEMATICS PROJECT (CMP) BERBANTUAN GOOGLE SITE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS","authors":"Nur Layaliya Buraidah, Fadhilah Rahmawati","doi":"10.46306/lb.v4i1.257","DOIUrl":"https://doi.org/10.46306/lb.v4i1.257","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to analyze the ability to understand mathematical concepts of students who were taught with the Google Site-assisted CMP learning model better than those taught with the direct learning model. The next objective is to analyze the ability to improve understanding of mathematical concepts taught with the Google Site-assisted CMP learning model for derived material. This research is quantitative research with quasi-experimental design. The nonequivalent control group design was used as a form of quasi-experimental, by comparing two samples of 44 students from class XI MIPA SMA Negeri 2 Magelang who were randomly selected. From the Independent Sample t-Test test it produces a value of then is rejected and is accepted which means the ability to understand mathematical concepts taught with the Google Site-assisted CMP learning model is better than the direct learning model. Then, the average N-Gain test was 0.38 and proved that there was an increase taught by the Google Site-assisted CMP learning model for derivative material in the medium category. From the results of hypothesis testing, it can be concluded that the ability to understand mathematical concepts taught by the Google Site-assisted CMP learning model is better than the direct learning model for derivative material, and there is an increase in the moderate category.","PeriodicalId":31699,"journal":{"name":"JMPM Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83892799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}