Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1373
Umul Hidayati
Penelitian berjudul “Pendidikan Inklusif pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus pada MIT Ar-Roihan Kabupaten Malang)” ini dilatarbelakangi oleh amanat undang-undang tentang kewajiban setiap lembaga pendidikan untuk menerima dan memberikan pelayanan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi apapun kondisinya. Amanat ini semakin kuat manakala banyak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada di sekitar madrasah ini yang membutuhkan pelayanan pendidikan, namun tidak banyak lembaga pendidikan yang mampu melakukannya. Ada beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB), namun sifatnya eksklusif hanya memberikan satu jenis layanan bagi ABK dengan biaya yang sangat mahal. Sementara ABK yang ada di sekitar madrasah jenisnya beragam dan kebanyakan dari kalangan kurang mampu. Atas dasar ini maka diselenggarakan pendidikan inklusif di madrasah ini yang menerima seluruh jenis ABK dengan biaya yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penyelenggaraan pendidikan inklusif di MIT Ar-Roihan Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis, sosiologis dan psikologis. Pengumpulan data dilakukan melalui in-depth interview, participatory observation, dan document studys. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan inklusif di MIT Ar-Roihan sudah berhasil dengan baik dilihat dari proses penyelenggaraannya dan capaian prestasi siswa yang menggembirakan pada aspek akademik dan non akademik, seperti perkembangan kemampuan siswa pada aspek fisik, motoric, sensorik, bahasa, sosial, perilaku, sikap, kesehatan, dan meningkatnya animo masyarakat.
{"title":"Pendidikan Inklusif Pada Lembaga Pendidikan Islam","authors":"Umul Hidayati","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1373","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1373","url":null,"abstract":"Penelitian berjudul “Pendidikan Inklusif pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus pada MIT Ar-Roihan Kabupaten Malang)” ini dilatarbelakangi oleh amanat undang-undang tentang kewajiban setiap lembaga pendidikan untuk menerima dan memberikan pelayanan pendidikan bagi semua anak tanpa diskriminasi apapun kondisinya. Amanat ini semakin kuat manakala banyak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada di sekitar madrasah ini yang membutuhkan pelayanan pendidikan, namun tidak banyak lembaga pendidikan yang mampu melakukannya. Ada beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB), namun sifatnya eksklusif hanya memberikan satu jenis layanan bagi ABK dengan biaya yang sangat mahal. Sementara ABK yang ada di sekitar madrasah jenisnya beragam dan kebanyakan dari kalangan kurang mampu. Atas dasar ini maka diselenggarakan pendidikan inklusif di madrasah ini yang menerima seluruh jenis ABK dengan biaya yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penyelenggaraan pendidikan inklusif di MIT Ar-Roihan Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologis, sosiologis dan psikologis. Pengumpulan data dilakukan melalui in-depth interview, participatory observation, dan document studys. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan inklusif di MIT Ar-Roihan sudah berhasil dengan baik dilihat dari proses penyelenggaraannya dan capaian prestasi siswa yang menggembirakan pada aspek akademik dan non akademik, seperti perkembangan kemampuan siswa pada aspek fisik, motoric, sensorik, bahasa, sosial, perilaku, sikap, kesehatan, dan meningkatnya animo masyarakat.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"199 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85487488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1302
S. Atin, Maemonah Maemonah
Abstract The internationalization of religious values can be done through learning akidah akhlak. The Akidah moral subject could internalize the values of belief, religious practice, appreciation of religion, knowledge, and religious practice. This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach, by means of observation, interviews, and documentation of the internationalization of the five religious character values above. This research was conducted at Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo in the even semester of the 2022 academic year. The data sources of this study were third grade students, and teachers of akidah akhlak subject. The results of the research shown that the students of Madrasah Ibtidaiyah: First, sincerely accept the teaching of Islam in their lives. Second, honesty, discipline and responsibility in carrying out a series of worship. Third, be grateful, be patient and worship willingly without coercion. Fourth, sincerely accept the teachings of Islam as a way of life. Fifth, care for others and forgive each other. Abstrak Internalisasi nilai-nilai religius bisa dilakukan melalu pembelajaran akidah akhlak. Pembelajaran akidah akhlak dapat menanamkan nilai-nilai keyakinan, praktik keagamaan, penghayatan agama, pengetahuan, serta pengamalan beragama pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi tentang internasisasi lima nilai-nilai karekter religius diatas. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo pada semester genap tahun ajaran 2022. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas III, dan guru akidah akhlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa Madrasah Ibtidaiyah: Pertama, Ikhlas menerima ajaran agama Islam dalam kehidupannya. Kedua, jujur, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan rangkaian ibadah. Ketiga bersyukur, sabar dan beribadah dengen kerelaan hati tanpa paksaan. Keempat, ikhlas menerima ajaran Islam sebagai pedoman hidup. Kelima, peduli pada sesama dan saling memaafkan.
摘要宗教价值观的国际化可以通过学习“akidah akhlak”来实现。Akidah道德主体可以内化信仰、宗教实践、宗教欣赏、知识和宗教实践的价值观。本研究采用现象学研究的定性研究方法,通过观察、访谈、文献等方法对上述五种宗教人格价值的国际化进行研究。这项研究是在2022学年的第二学期在伊斯兰学校Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo进行的。本研究的资料来源为小学三年级学生及akidah akhlak科目教师。研究结果表明:第一,在生活中真诚地接受伊斯兰教的教导。二是在诚信、纪律和责任等方面进行一系列的崇拜。第三,要感恩,要有耐心,不受强迫地自愿敬拜。第四,真诚地接受伊斯兰教的教义作为一种生活方式。第五,关爱他人,互相原谅。[摘要]内部学的研究与发展,对宗教的研究与发展具有重要意义。penbelajaran akidah akhlak dapat menanamkan nilai-nilai keyakinan, praktik keagaman, penghayatan agama, pengetahuan, serta pengamalan beragama pada siswa。Penelitian ini menggunakan方法Penelitian quality itatif dengan pendekatan phenomenologii dengan cara observasi, wawankara, serta dokumentasi tenteninternasisasi lima nilai-nilai karekter religius diata。Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo pada semester genap tahun ajaran 2022。夏季数据penelitian ini adalah siswa kelas III, dan guru akidah akhlak。Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa Madrasah Ibtidaiyah: Pertama, Ikhlas menerima ajaran agama Islam dalam kehidupannya。Kedua, jujur, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan rangkaian ibadah。Ketiga bersyukur, sabar dan beribadah dengen kerelaan hati tanpa paksaan。Keempat, ikhlas menerima, ajaran, Islam, sebagai, pedoman hidup。Kelima, peduli pada sesama和saling memaafkan。
{"title":"Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Religius Melalui Pembelajaran Akidah Akhlak Di Madrasah Ibtidaiyah","authors":"S. Atin, Maemonah Maemonah","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1302","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1302","url":null,"abstract":"Abstract\u0000The internationalization of religious values can be done through learning akidah akhlak. The Akidah moral subject could internalize the values of belief, religious practice, appreciation of religion, knowledge, and religious practice. This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach, by means of observation, interviews, and documentation of the internationalization of the five religious character values above. This research was conducted at Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo in the even semester of the 2022 academic year. The data sources of this study were third grade students, and teachers of akidah akhlak subject. The results of the research shown that the students of Madrasah Ibtidaiyah: First, sincerely accept the teaching of Islam in their lives. Second, honesty, discipline and responsibility in carrying out a series of worship. Third, be grateful, be patient and worship willingly without coercion. Fourth, sincerely accept the teachings of Islam as a way of life. Fifth, care for others and forgive each other.\u0000Abstrak\u0000Internalisasi nilai-nilai religius bisa dilakukan melalu pembelajaran akidah akhlak. Pembelajaran akidah akhlak dapat menanamkan nilai-nilai keyakinan, praktik keagamaan, penghayatan agama, pengetahuan, serta pengamalan beragama pada siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dengan cara observasi, wawancara, serta dokumentasi tentang internasisasi lima nilai-nilai karekter religius diatas. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 10 Yanggong Ponorogo pada semester genap tahun ajaran 2022. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas III, dan guru akidah akhlak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa Madrasah Ibtidaiyah: Pertama, Ikhlas menerima ajaran agama Islam dalam kehidupannya. Kedua, jujur, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan rangkaian ibadah. Ketiga bersyukur, sabar dan beribadah dengen kerelaan hati tanpa paksaan. Keempat, ikhlas menerima ajaran Islam sebagai pedoman hidup. Kelima, peduli pada sesama dan saling memaafkan.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"199 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76393011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1460
Abdul Gaffar, A. Amir, Akbar Akbar
Abstract Albeit research into religious moderation at Indonesian Islamic Higher Education (PTKIN) has been widely undertaken, little empirical research reports on tracing students’ final works as critical research to examine the alignment of PTKIN’s vision in support of government programs to build an inclusive and moderate discourse on religious understanding distribution. This study employs Tracing of Research Studies in three steps, taxonomy analysis, citation analysis, and statistical analysis of diversity. The analysis was conducted on Qur’an and Hadith theses and dissertations published by five institutions. The findings indicate that the religious moderation discourse established in PTKIN’s dissertation and thesis truly conveys the ambiguity of its concept. The ideas employed in the research obscured the government's concepts in establishing religious moderation in the Indonesian setting. This research proposes that mainstreaming religious moderation in PTKIN be implemented more thoroughly, particularly in compiling students’ final papers. Abstrak Meski telah banyak penelitian terkait moderasi beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), penelitian empiris yang menelusuri karya akhir mahasiswa masih terbatas, khususnya kajian kritis untuk mengeksplorasi keselarasan perwujudan visi dan misi PTKIN dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan paham keagamaan yang bersifat inklusif dan moderat. Penelitian ini menerapkan Tracing of Research Studies dengan tiga langkah analisis yaitu analisis taksonomi, analisis kutipan, dan analisis statistik keragaman. Analisis tersebut dilakukan terhadap tesis dan disertasi Al-Qur’an dan Hadis yang diterbitkan oleh 5 PTKIN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskursus yang dikembangkan dalam tesis dan disertasi PTKIN justru mengesankan ambiguitas gagasan moderasi beragama. Gagasan yang digunakan dalam penelitian mengaburkan konsep yang telah dikonsep oleh pemerintah sebagai pedoman untuk mencapai moderasi beragama dalam konteks keIndonesiaan. Penelitian ini menyarankan agar strategi pengarusutamaan moderasi beragama di PTKIN dilakukan secara lebih komprehensif khususnya dalam produksi karya tulis akhir mahasiswa.
尽管对印尼伊斯兰高等教育(PTKIN)的宗教节制进行了广泛的研究,但很少有实证研究报告将追踪学生的期末作品作为关键研究,以检验PTKIN的愿景是否符合政府计划,以建立一个包容和温和的宗教理解分配话语。本研究采用研究溯源三步法,分类学分析、引文分析、多样性统计分析。对五所院校发表的《古兰经》和《圣训》论文进行分析。研究结果表明,PTKIN博士论文和论文中建立的宗教节制话语确实传达了其概念的模糊性。研究中采用的观点掩盖了政府在印尼建立宗教节制的概念。本研究建议在PTKIN中更深入地实施宗教节制主流化,特别是在学生期末论文的编写中。摘要:meski telah banyak penelitian terkait moderan beragama di perguran tingi keagaman Islam Negeri (PTKIN), penelitian empiris yang menelusuri karya akhir mahasiswa masih terbatas, khususnya kajian kritis untuk mengeksplorasi keselarasan perwujudan visi danmisi PTKIN dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan paham Keagamaan yang beragama inklusif dan moderat。Penelitian ini menerapkan(研究研究的追溯),dengan tiga langkah(分析),yaitu(分析),taksonomi(分析),kutipan(分析),keragaman(统计)。《古兰经》(al - quan),《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》,《古兰经》。这句话的意思是:“我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。”加加桑yang digunakan dalam penelitian mengaburkan konsep yang telah dikonsep oleh peremerintah sebagai pedoman untuk menapai moderasi beragama dalam konteks keindonesia。Penelitian ini menyarankan agar strategi pengarusutamaan moderasi beragama di PTKIN dilakukan secara lebih综合khususnya dalam产品duksi karya tulis akhir mahasiswa。
{"title":"Tracking Religious Moderation Discourse Content on Student’s Final Paper in Indonesian Islamic Higher Education","authors":"Abdul Gaffar, A. Amir, Akbar Akbar","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1460","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1460","url":null,"abstract":"Abstract\u0000Albeit research into religious moderation at Indonesian Islamic Higher Education (PTKIN) has been widely undertaken, little empirical research reports on tracing students’ final works as critical research to examine the alignment of PTKIN’s vision in support of government programs to build an inclusive and moderate discourse on religious understanding distribution. This study employs Tracing of Research Studies in three steps, taxonomy analysis, citation analysis, and statistical analysis of diversity. The analysis was conducted on Qur’an and Hadith theses and dissertations published by five institutions. The findings indicate that the religious moderation discourse established in PTKIN’s dissertation and thesis truly conveys the ambiguity of its concept. The ideas employed in the research obscured the government's concepts in establishing religious moderation in the Indonesian setting. This research proposes that mainstreaming religious moderation in PTKIN be implemented more thoroughly, particularly in compiling students’ final papers.\u0000Abstrak\u0000Meski telah banyak penelitian terkait moderasi beragama di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), penelitian empiris yang menelusuri karya akhir mahasiswa masih terbatas, khususnya kajian kritis untuk mengeksplorasi keselarasan perwujudan visi dan misi PTKIN dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan paham keagamaan yang bersifat inklusif dan moderat. Penelitian ini menerapkan Tracing of Research Studies dengan tiga langkah analisis yaitu analisis taksonomi, analisis kutipan, dan analisis statistik keragaman. Analisis tersebut dilakukan terhadap tesis dan disertasi Al-Qur’an dan Hadis yang diterbitkan oleh 5 PTKIN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskursus yang dikembangkan dalam tesis dan disertasi PTKIN justru mengesankan ambiguitas gagasan moderasi beragama. Gagasan yang digunakan dalam penelitian mengaburkan konsep yang telah dikonsep oleh pemerintah sebagai pedoman untuk mencapai moderasi beragama dalam konteks keIndonesiaan. Penelitian ini menyarankan agar strategi pengarusutamaan moderasi beragama di PTKIN dilakukan secara lebih komprehensif khususnya dalam produksi karya tulis akhir mahasiswa.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81712051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1337
Wahid Khozin
Abstract This research discusses community support for madrasah tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin located in the place of final disposal garbage Bantargebang. The community who live around MTs are scavengers whose life is collecting garbage at the Bantargebang TPA. The environment of the madrasa tends to be exploitative and sometimes ignores the norm. The community view of education is straightforward, "It is better for school (children) than to play." Parents feel happy when their children are at school. The parents chose educational institutions at MTs, so their children could understand religion and not be like their parents, who lacked religion. This situation puts MTs Al Muhajirin, which has a vision of upholding Islamic values, still has to run on its own and has yet to receive complete support from its community. This research is qualitative, and critical informants are the foundation's chief, principal, teachers, parents, and students. Abstrak Penelitian ini mengkaji masyarakat pendukung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin yang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Letaknya yang demikian, MTs ini dikelilingi tumpukan sampah, rumah-rumah reot dan sangat kumuh. Mereka yang tinggal di sekeliling MTs Al Muhajirin adalah para pemulung yang hidupnya mengais sampah di TPA Bantargebang. Lingkungan MTs sangat diwarnai oleh sebuah kehidupan yang tidak wajar dalam arti bahwa relasi sosial yang berlaku merupakan relasi ekonomis yang cenderung eksploitatif dan terkadang mengabaikan norma. Pandangan masyarakat terhadap pendidikan masih sangat sederhana yaitu “Lebih baik anak sekolah daripada main”. Pernyataan ini mempunyai makna cukup luas, diantaranya, orang tua merasa tenang ketika anaknya berada di sekolah. Di sisi lain, mereka memilih lembaga pendidikan di MTs dengan alasan agar anak-anak mereka bisa memahami agama dan tidak seperti orang tuanya yang buta agama. Situasi ini, memosisikan MTs Al Muhajirin yang memiliki visi menegakkan nilai-nilai Islam masih harus berjalan sendiri, belum mendapat dukungan yang utuh dari masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan ketua yayasan, kepala madrasah, orangtua peserta didik, peserta didik dan guru. Alat pengumpul data yang digunakan adalah panduan waancara, panduan FGD.
摘要本研究探讨了社区对位于Bantargebang垃圾最终处置地的Al Muhajirin伊斯兰学校的支持。住在mt附近的社区是拾荒者,他们的生活就是在Bantargebang TPA收集垃圾。伊斯兰学校的环境往往是剥削性的,有时甚至无视规范。社会对教育的看法很直接,“上学(孩子)比玩耍好。”当他们的孩子在学校时,父母感到高兴。父母们选择mt教育机构,是为了让孩子们了解宗教,而不是像他们的父母那样缺乏宗教信仰。这种情况使得以维护伊斯兰价值观为愿景的Muhajirin仍然必须依靠自己的力量运作,并且尚未得到其社区的完全支持。这项研究是定性的,关键的信息提供者是基金会的负责人、校长、教师、家长和学生。摘要:penelitian ini mengkaji masyarakat pendukung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin yang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang。Letaknya yang demikian, mt . ini dikelilingi tumpukan sampah, rumah-rumah reot dan sangat kumuh。Mereka yang tinggal di sekelling MTs Al Muhajirin adalah para pemulung yang hidupnya mengais sampah di TPA Bantargebang。Lingkungan MTs sangat diwarnai oleh sebuah kehidupan yang tidak wajar dalam arti bahawa relasi社会yang berlaku merupakan relasi经济yang genderung ekploatiatian and terkadang mengabaikan norma。Pandangan masyarakat terhadap pendidikan masih sangat sederhana yitu“Lebih baik anak sekolah daripada main”。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。迪塞西兰,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡,梅里卡。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Penelitian ini menggunakan meititatian informan ketua yayasan, kepala madrasah, orangtua peserta didik, peserta didik dan guru。阿拉伯河企鹅数据阳迪古纳坎adalah panduan wanancara, panduan FGD。
{"title":"Lebih Baik Sekolah Daripada Main","authors":"Wahid Khozin","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1337","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1337","url":null,"abstract":"Abstract\u0000This research discusses community support for madrasah tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin located in the place of final disposal garbage Bantargebang. The community who live around MTs are scavengers whose life is collecting garbage at the Bantargebang TPA. The environment of the madrasa tends to be exploitative and sometimes ignores the norm. The community view of education is straightforward, \"It is better for school (children) than to play.\" Parents feel happy when their children are at school. The parents chose educational institutions at MTs, so their children could understand religion and not be like their parents, who lacked religion. This situation puts MTs Al Muhajirin, which has a vision of upholding Islamic values, still has to run on its own and has yet to receive complete support from its community. This research is qualitative, and critical informants are the foundation's chief, principal, teachers, parents, and students.\u0000Abstrak\u0000Penelitian ini mengkaji masyarakat pendukung Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin yang terletak di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang. Letaknya yang demikian, MTs ini dikelilingi tumpukan sampah, rumah-rumah reot dan sangat kumuh. Mereka yang tinggal di sekeliling MTs Al Muhajirin adalah para pemulung yang hidupnya mengais sampah di TPA Bantargebang. Lingkungan MTs sangat diwarnai oleh sebuah kehidupan yang tidak wajar dalam arti bahwa relasi sosial yang berlaku merupakan relasi ekonomis yang cenderung eksploitatif dan terkadang mengabaikan norma. Pandangan masyarakat terhadap pendidikan masih sangat sederhana yaitu “Lebih baik anak sekolah daripada main”. Pernyataan ini mempunyai makna cukup luas, diantaranya, orang tua merasa tenang ketika anaknya berada di sekolah. Di sisi lain, mereka memilih lembaga pendidikan di MTs dengan alasan agar anak-anak mereka bisa memahami agama dan tidak seperti orang tuanya yang buta agama. Situasi ini, memosisikan MTs Al Muhajirin yang memiliki visi menegakkan nilai-nilai Islam masih harus berjalan sendiri, belum mendapat dukungan yang utuh dari masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan ketua yayasan, kepala madrasah, orangtua peserta didik, peserta didik dan guru. Alat pengumpul data yang digunakan adalah panduan waancara, panduan FGD.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75176287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1468
Mohsen Mohsen, Muhamad Murtadlo, H. Basri
Abstract Law on Pesantren Republic of Indonesia Number 18 of 2019 mandates that pesantrens have additional functions, one of which is the function of social empowerment. The problem arises how the readiness of pesantren with social empowerment functions to face the demographic bomb in Indonesia in 2030. This research objectives the question of how vocational education and economic empowerment efforts in pesantren are after the law. The research was conducted using a qualitative approach which was strengthened by quantitative data. The results of the research show that the potential of pesantren as a community power potential is quite large. It's just that unfortunately the collaborative work of fellow pesantren is still minimal. This has resulted in many pesantren facing this free market alone. This study recommends that the world of pesantren needs to expand models of cooperation and collaboration among pesantrens and with other institutions. Abstrak UU Pesantren Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 mengamanatkan lembaga pesantren mempunyai tambahan fungsi, salah satunya fungsi pemberdaya sosial. Permasalahan muncul bagaimana kesiapan pesantren dengan fungsi pemberdaya sosial menghadapi bom demografi di Indonesia 2030. Penelitian ini menjawab pertanyaan bagaimana pendidikan vokasi dan usaha pemberdayaan ekonomi di lembaga pesantren pasca undang-undang tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dikuatkan dengan data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pesantren sebagai potensi kekuatan komunitas cukup besar. Hanya saja sayangnya kerja kolaborasi sesama pesantren masih minim. Hal ini berakibat banyak pesantren menghadapi pasar bebas ini secara sendirian. Kajian ini merekomendasikan dunia pesantren perlu memperluas model kerjasama dan kolaborasi baik dengan sesama pesantren, maupun dengan lembaga lainnya.
【摘要】2019年第18号《印度尼西亚共和国参事法》规定参事具有附加功能,其中之一就是社会赋权功能。问题是,具有社会赋权功能的妇女如何准备好面对2030年印度尼西亚的人口炸弹。本研究旨在探讨职业教育与妇女经济赋权的工作如何符合法律。该研究采用定性方法进行,定量数据加强了定性方法。研究结果表明,女大学生作为社区力量的潜力是相当大的。不幸的是,同事们的合作工作仍然很少。这导致许多人独自面对这个自由市场。本研究建议,大学教授界需要扩大大学教授之间以及与其他机构的合作与协作模式。摘要/ abstract摘要:2019年11月18日,印度尼西亚首都雅加达,蒙古国,蒙古国,蒙古国,蒙古国。彭沙拉罕市人口普查,日本人口普查,彭沙拉罕社会人口普查,印度尼西亚,2030年。Penelitian ini menjawab pertananyaan bagaimana pendidikan vokasi danusha penberdayaan经济学家在lembaga pesantretren pasdanang -undang tersebut。penpenlitian dilakkan dengan penkalkan质量分析。哈西尔·潘内利安·潘内利安·潘内利安·潘内利安·潘内利安·潘内利安·潘内利安·潘内利安·潘内利安汉雅萨加萨扬尼亚kerja kolaborasi sesama pesantren masih minih。Hal ini berakibat banyak pesantren menghadapi pasar bebas ini secara sendirian。Kajian ini merekomendasikan dunia pesantren perluu member模型kerjasama dan kolaborasi baik dengan sesama pesantren, maupun dengan lembaga lainnya。
{"title":"Pendidikan Life Skills dan Pemberdayaan Ekonomi di Pesantren Pasca UU Nomor 18 Tahun 2019","authors":"Mohsen Mohsen, Muhamad Murtadlo, H. Basri","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1468","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1468","url":null,"abstract":"Abstract\u0000Law on Pesantren Republic of Indonesia Number 18 of 2019 mandates that pesantrens have additional functions, one of which is the function of social empowerment. The problem arises how the readiness of pesantren with social empowerment functions to face the demographic bomb in Indonesia in 2030. This research objectives the question of how vocational education and economic empowerment efforts in pesantren are after the law. The research was conducted using a qualitative approach which was strengthened by quantitative data. The results of the research show that the potential of pesantren as a community power potential is quite large. It's just that unfortunately the collaborative work of fellow pesantren is still minimal. This has resulted in many pesantren facing this free market alone. This study recommends that the world of pesantren needs to expand models of cooperation and collaboration among pesantrens and with other institutions.\u0000Abstrak\u0000UU Pesantren Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 mengamanatkan lembaga pesantren mempunyai tambahan fungsi, salah satunya fungsi pemberdaya sosial. Permasalahan muncul bagaimana kesiapan pesantren dengan fungsi pemberdaya sosial menghadapi bom demografi di Indonesia 2030. Penelitian ini menjawab pertanyaan bagaimana pendidikan vokasi dan usaha pemberdayaan ekonomi di lembaga pesantren pasca undang-undang tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang dikuatkan dengan data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi pesantren sebagai potensi kekuatan komunitas cukup besar. Hanya saja sayangnya kerja kolaborasi sesama pesantren masih minim. Hal ini berakibat banyak pesantren menghadapi pasar bebas ini secara sendirian. Kajian ini merekomendasikan dunia pesantren perlu memperluas model kerjasama dan kolaborasi baik dengan sesama pesantren, maupun dengan lembaga lainnya.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"55 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73800583","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-24DOI: 10.32729/edukasi.v20i3.1249
J. Simanjuntak, Ferry Simanjuntak
Abstract This study explains the urgency and neutrality of Christology teaching in fostering the congregation's faith during the Covid-19 pandemic by developing teaching materials in supporting modules. This study used the qualitative method. The results of this study: 1) 69.8% of the congregation needed Christology teaching during the Covid-19 pandemic; 2) The Christology teaching module is acceptable in terms of content validity and readability and shows that all sub-modules have an average percentage of 86.9% in the easy category; 3) The response of the congregation after the teaching of Christology obtained an average percentage of 93.3% in the very strong category. As an implication, in carrying out the task of coaching in the Church during the Covid-19 pandemic, so that coaching is carried out effectively and answers the congregation's needs, the Church should start with a review of the introduction of God introduced through Christology in the Bible. Abstrak Kajian ini menjelaskan tentang urgensi dan netralitas pengajaran Kristologi dalam pembinaan iman jemaat di masa pandemi Covid-19 melalui pengembangan bahan ajar berupa modul pendukung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini: 1) 69,8% jemaat membutuhkan pengajaran Kristologi di masa pandemi Covid-19; 2) Modul ajar Kristologi dapat diterima dari segi validitas isi dan keterbacaan, dan menunjukkan bahwa semua sub modul memiliki persentase rata-rata 86,9% dalam kategori mudah; 3) Respon jemaat setelah pengajaran Kristologi diperoleh persentase rata-rata 93,3% dalam kategori sangat kuat. Sebagai implikasinya, dalam menjalankan tugas pembinaan di Gereja masa pandemic Covid-19, agar pembinaan terlaksana secara efektif dan menjawab kebutuhan jemaat, sebaiknya Gereja perlu memulai dengan ulasan tentang pengenalan tentang Allah yang diperkenalkan melalui Kristologi dalam Alkitab.
摘要本研究通过编制配套模块的教材,说明新冠疫情期间基督论教学在教会信仰培育中的紧迫性和中立性。本研究采用定性方法。研究结果表明:1)新冠肺炎疫情期间,69.8%的教会会众需要基督论教学;2)基督学教学模块在内容效度和可读性方面还可以接受,各子模块在易读类中的平均百分比为86.9%;3)在教完基督论后,会众的回应平均百分比为93.3%,属于非常强的类别。由此可见,在新冠肺炎大流行期间,教会在开展指导任务时,为了有效地开展指导并满足会众的需求,教会应该首先回顾圣经中通过基督论介绍的上帝。[摘要]我国新冠肺炎疫情防控的研究进展,我国新冠肺炎疫情防控的研究进展,我国新冠肺炎疫情防控的研究进展。Penelitian ini mongunakan方法定性。新冠肺炎流行病学研究进展:1)69,8%;2)模块ajar Kristologi dapat diterima dari segi validitas isi dan keterbacaan, dan menunjukkan bahwa semua子模块memiliki表示ase rata-rata 86.9% dalam kategori mudah;3)响应jemaat setelah pengajaran Kristologi diperoleh persentase rata-rata 93,3% dalam kategori sangat kuat。在新冠肺炎疫情暴发前,我们要先做好防疫工作,做好防疫工作,做好防疫工作,做好防疫工作,做好防疫工作。
{"title":"Percaya Pada Tuhan Dalam Situasi Pandemi Covid-19","authors":"J. Simanjuntak, Ferry Simanjuntak","doi":"10.32729/edukasi.v20i3.1249","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i3.1249","url":null,"abstract":"Abstract\u0000This study explains the urgency and neutrality of Christology teaching in fostering the congregation's faith during the Covid-19 pandemic by developing teaching materials in supporting modules. This study used the qualitative method. The results of this study: 1) 69.8% of the congregation needed Christology teaching during the Covid-19 pandemic; 2) The Christology teaching module is acceptable in terms of content validity and readability and shows that all sub-modules have an average percentage of 86.9% in the easy category; 3) The response of the congregation after the teaching of Christology obtained an average percentage of 93.3% in the very strong category. As an implication, in carrying out the task of coaching in the Church during the Covid-19 pandemic, so that coaching is carried out effectively and answers the congregation's needs, the Church should start with a review of the introduction of God introduced through Christology in the Bible.\u0000Abstrak\u0000Kajian ini menjelaskan tentang urgensi dan netralitas pengajaran Kristologi dalam pembinaan iman jemaat di masa pandemi Covid-19 melalui pengembangan bahan ajar berupa modul pendukung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini: 1) 69,8% jemaat membutuhkan pengajaran Kristologi di masa pandemi Covid-19; 2) Modul ajar Kristologi dapat diterima dari segi validitas isi dan keterbacaan, dan menunjukkan bahwa semua sub modul memiliki persentase rata-rata 86,9% dalam kategori mudah; 3) Respon jemaat setelah pengajaran Kristologi diperoleh persentase rata-rata 93,3% dalam kategori sangat kuat. Sebagai implikasinya, dalam menjalankan tugas pembinaan di Gereja masa pandemic Covid-19, agar pembinaan terlaksana secara efektif dan menjawab kebutuhan jemaat, sebaiknya Gereja perlu memulai dengan ulasan tentang pengenalan tentang Allah yang diperkenalkan melalui Kristologi dalam Alkitab.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"68 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84158620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-14DOI: 10.32729/edukasi.v20i2.1151
Niswah Qonitah, Anis Humaidi, M. Munifah
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya madrasah dalam meningkatkan mutu dan daya saing lulusan melalui pembekalan keagamaan untuk menyiapkan kader ulama berwawasan keislaman, keindonesiaan dan kemoderenan di tengah arus globalisasi, radikalisme, dan liberalisme. MA Program Keagamaan sebagai pusat pendidikan Islam diselenggarakan melalui sistem pembelajaran yang terpadu untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sebagai kader ulama di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, merumuskan tujuan pembelajaran meliputi tujuan pendidikan nasional tertuang pada UU RI No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang fungsi dan tujuan pendidikan, tujuan institusional tercemin pada slogan "mencetak ulama yang cendekia, cendekia yang ulama", dan tujuan kurikuler yang merefleksikan pada standar kompetensi lulusan. Kedua, pembekalan materi kaderisasi ulama berbasis kurikulum standar nasional, kitab kuning, keterampilan bahasa asing, tahfidzul qur'an dan tahfidzul hadits, keterampilan pengembangan diri mencakup literasi, pengembangan softskill berbasis IT, bahtsul masail, talkshow, muhadhoroh, diba'iyah, khutbah jum'at, kegiatan ekstrakulikuler, dan pengabdian santri. Ketiga, metode pembelajaran kaderisasi ulama berbasis saintific approach, sorogan, bandongan, maknani, syawir, ilqoul mufrodat, talaqqy, murojaah, dan ziyadah. Keempat, evaluasi pada pembelajaran formal menggunakan kurikulum standar nasional.
{"title":"Kaderisasi Ulama Melalui Sistem Pembelajaran Pada Madrasah Aliyah Program Keagamaan (MAPK) MAN 4 Jombang","authors":"Niswah Qonitah, Anis Humaidi, M. Munifah","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1151","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1151","url":null,"abstract":"Abstrak\u0000Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya madrasah dalam meningkatkan mutu dan daya saing lulusan melalui pembekalan keagamaan untuk menyiapkan kader ulama berwawasan keislaman, keindonesiaan dan kemoderenan di tengah arus globalisasi, radikalisme, dan liberalisme. MA Program Keagamaan sebagai pusat pendidikan Islam diselenggarakan melalui sistem pembelajaran yang terpadu untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sebagai kader ulama di masa mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, merumuskan tujuan pembelajaran meliputi tujuan pendidikan nasional tertuang pada UU RI No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tentang fungsi dan tujuan pendidikan, tujuan institusional tercemin pada slogan \"mencetak ulama yang cendekia, cendekia yang ulama\", dan tujuan kurikuler yang merefleksikan pada standar kompetensi lulusan. Kedua, pembekalan materi kaderisasi ulama berbasis kurikulum standar nasional, kitab kuning, keterampilan bahasa asing, tahfidzul qur'an dan tahfidzul hadits, keterampilan pengembangan diri mencakup literasi, pengembangan softskill berbasis IT, bahtsul masail, talkshow, muhadhoroh, diba'iyah, khutbah jum'at, kegiatan ekstrakulikuler, dan pengabdian santri. Ketiga, metode pembelajaran kaderisasi ulama berbasis saintific approach, sorogan, bandongan, maknani, syawir, ilqoul mufrodat, talaqqy, murojaah, dan ziyadah. Keempat, evaluasi pada pembelajaran formal menggunakan kurikulum standar nasional.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87451655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-14DOI: 10.32729/edukasi.v20i2.1246
Suprapto Suprapto, Sumarni Sumarni
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui posisi ilmu sains dan teknologi dengan ilmu-ilmu agama yang sejajar, saling melengkapi dan menguatkan keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep integrasi keilmuan dalam kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi. Penelitian ini menghasilkan temuan, diantaranya bahwa integrasi ilmu dalam pendidikan dan pengajaran akan berjalan efektif bila diikuti oleh kompetensi dosen terhadap lintas disiplin ilmu yang memadai, mahasiswa memiliki ilmu agama dan ilmu umu cukup memadai, dan para dosen dan mahasiswa antar fakultas atau program studi dapat berkolaborasi. Direkomendasikan bahwa Kementerian Agama RI dapat menghadirkan naskah akademik tentang implementasi konsep integrasi keilmuan dalam kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sesuai dengan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan pendidikan dan keagamaan dan tersusunnya pedoman pendidikan dan pelatihan implementasi integrasi ilmu di PTKI.
{"title":"Implementasi Integrasi Ilmu di PTKI","authors":"Suprapto Suprapto, Sumarni Sumarni","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1246","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1246","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui posisi ilmu sains dan teknologi dengan ilmu-ilmu agama yang sejajar, saling melengkapi dan menguatkan keduanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui penerapan konsep integrasi keilmuan dalam kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi. Penelitian ini menghasilkan temuan, diantaranya bahwa integrasi ilmu dalam pendidikan dan pengajaran akan berjalan efektif bila diikuti oleh kompetensi dosen terhadap lintas disiplin ilmu yang memadai, mahasiswa memiliki ilmu agama dan ilmu umu cukup memadai, dan para dosen dan mahasiswa antar fakultas atau program studi dapat berkolaborasi. Direkomendasikan bahwa Kementerian Agama RI dapat menghadirkan naskah akademik tentang implementasi konsep integrasi keilmuan dalam kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sesuai dengan kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan pendidikan dan keagamaan dan tersusunnya pedoman pendidikan dan pelatihan implementasi integrasi ilmu di PTKI.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78758343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-14DOI: 10.32729/edukasi.v20i2.1296
O. Taufik
Tulisan ini melihat pelaksanaan program madrasah unggulan, yaitu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI) di Sumatera Selatan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil riset mengungkapkan data bahwa pelaksanaan program MAN IC OKI mengacu pada pedoman pelaksanaan yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Islam tahun 2013. Hal ini tercermin dari pelaksanaannya (pembentukan dan lokasi MAN IC OKI, rekrutmen siswa, guru, staf, kurikulum), namun ada kendala pada perekrutan guru karena tidak semuanya berstatus PNS. Pelaksanaan proses pembelajaran hingga target keluaran yang ditetapkan oleh MAN IC OKI tunduk pada standar pedoman yang dibuat oleh Direktorat Pendidikan Islam. Pelaksanaan program madrasah didukung juga lingkungan belajar yang sesuai dan sarana lengkap serta loyalitas pendidik yang tinggi ditambah manajemen bisnis yang terbuka dan demokratis, membuat proses pembelajaran berjalan efektif. Dan lulusan (alumni MAN IC OKI berhasil meraih prestasi tinggi), mampu bersaing bahkan pada beberapa momen dapat menggeser posisi Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) lainya di Sumatera Selatan.
这篇文章采用了一种表达方式,展示了在南苏门答腊的著名商业学者阿里亚宗教学校项目的实施。研究结果显示,MAN IC - oic项目的实施参考了2013年伊斯兰教育理事会制定的实施指导方针。这反映在其执行(MAN IC - OKI的建立和地点、招聘学生、教师、教职人员和课程),但招聘教师存在障碍,因为不是所有的教师都处于神职人员的地位。将学习过程执行到MAN IC - OKI设定的输出目标为止,这取决于伊斯兰教育理事会制定的指导方针。学校计划的实施支持了一个合适的、完整的学习环境和高教育工作者的忠诚加上开放和民主的商业管理,使学习进程有效。高中毕业生曼·伊斯基(MAN IC
{"title":"Evaluasi Pelaksanaan Program Madrasah Unggulan","authors":"O. Taufik","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1296","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1296","url":null,"abstract":"Tulisan ini melihat pelaksanaan program madrasah unggulan, yaitu Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI) di Sumatera Selatan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil riset mengungkapkan data bahwa pelaksanaan program MAN IC OKI mengacu pada pedoman pelaksanaan yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Islam tahun 2013. Hal ini tercermin dari pelaksanaannya (pembentukan dan lokasi MAN IC OKI, rekrutmen siswa, guru, staf, kurikulum), namun ada kendala pada perekrutan guru karena tidak semuanya berstatus PNS. Pelaksanaan proses pembelajaran hingga target keluaran yang ditetapkan oleh MAN IC OKI tunduk pada standar pedoman yang dibuat oleh Direktorat Pendidikan Islam. Pelaksanaan program madrasah didukung juga lingkungan belajar yang sesuai dan sarana lengkap serta loyalitas pendidik yang tinggi ditambah manajemen bisnis yang terbuka dan demokratis, membuat proses pembelajaran berjalan efektif. Dan lulusan (alumni MAN IC OKI berhasil meraih prestasi tinggi), mampu bersaing bahkan pada beberapa momen dapat menggeser posisi Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) lainya di Sumatera Selatan.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"5 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72609496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-14DOI: 10.32729/edukasi.v20i2.1238
Umiarso Umiarso
Artikel ini fokus terhadap teoritisasi ilmiah fenomena Islamic Studies di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren. Pertanyaan riset ini adalah bagaimana basis filosofis metodologi Islamic Studies dalam mengantisipasi problematika reduksionis di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren? Sedangkan perspektif yang digunakan adalah pandangan Peter L. Berger tentang konstruksi realitas sosial. Oleh karenanya, riset ini memakai pendekatan kualitatif dan pengambilan datanya menggunakan interview mendalam, observasi partisipan, serta dokumentasi. Informan yang diinterviu terdiri atas: dekan Fakultas Agama Islam UNUJA, dua dosen Fakultas Agama Islam UNUJA, rektor Inaifas, wakil rektor I Inaifas, satu dosen Inaifas, satu mundir Ma’had Aly Nuris, dan dua dosen Ma’had Aly Nuris. Riset ini menemukan bahwa jika Islamic Studies di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren melihat diri individu dan realitas sosial secara integratif. Bahkan ia juga memiliki pandangan tentang makna fungsionalitas sosial agama (Islam), diri individual, dan dialektika antropologis transendental yang mampu menangkap zona belantara kesemestaan sosial keberagamaan diri individu. Karenanya, agama bukan hanya sebagai medium legitimasi pada universum simbolik, tapi juga mengurai dimensi teologis yang melingkup diri individu (objek) dan tindakan diri individu (subjek).
{"title":"Realitas Keagamaan dan Problematika Keilmuan Islamic-Studies","authors":"Umiarso Umiarso","doi":"10.32729/edukasi.v20i2.1238","DOIUrl":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v20i2.1238","url":null,"abstract":"Artikel ini fokus terhadap teoritisasi ilmiah fenomena Islamic Studies di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren. Pertanyaan riset ini adalah bagaimana basis filosofis metodologi Islamic Studies dalam mengantisipasi problematika reduksionis di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren? Sedangkan perspektif yang digunakan adalah pandangan Peter L. Berger tentang konstruksi realitas sosial. Oleh karenanya, riset ini memakai pendekatan kualitatif dan pengambilan datanya menggunakan interview mendalam, observasi partisipan, serta dokumentasi. Informan yang diinterviu terdiri atas: dekan Fakultas Agama Islam UNUJA, dua dosen Fakultas Agama Islam UNUJA, rektor Inaifas, wakil rektor I Inaifas, satu dosen Inaifas, satu mundir Ma’had Aly Nuris, dan dua dosen Ma’had Aly Nuris. Riset ini menemukan bahwa jika Islamic Studies di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren melihat diri individu dan realitas sosial secara integratif. Bahkan ia juga memiliki pandangan tentang makna fungsionalitas sosial agama (Islam), diri individual, dan dialektika antropologis transendental yang mampu menangkap zona belantara kesemestaan sosial keberagamaan diri individu. Karenanya, agama bukan hanya sebagai medium legitimasi pada universum simbolik, tapi juga mengurai dimensi teologis yang melingkup diri individu (objek) dan tindakan diri individu (subjek).","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77894314","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}