Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.20414/komunitas.v12i2.4192
Beti Nur Hayati
Salah satu pendekatan yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya adalah dengan pemberdayaan yang diwujudkan dengan pembentukan kelompok batik. Pelaksanaannya sebuah kelompok tentu mengalami dinamika, mengalami pasang surut sampai akhirnya mendapatkan suatu sistem tepat sehingga program tersebut dapat berkelanjutan dan memberikan dampak pada masyarakat. Tujuan artikel untuk melihat dinamika program pengembangan masyarakat area perusahaan kelompok batik di Kecamatan Kerek Tuban. Terdapat 2 pendampingan program batik yaitu pendampingan batik tulis pewarna alami dan program batik cap pewarna alami. Masing-masing program memiliki dinamikanya yang mempengaruhi jumlah peserta program. Hasilnya peningkatan produksi batik cukup memberikan dampak pengembangan kapasitas peserta melalui inovasi proses memproduksi batik. Namun idealitas tujuan program belum tercapai karena realitasnya terdapat aspek yang kurang sesuai dengan lokalitas masyarakat. Sehingga pelaksanaannya kurang maksimal. Pemberdayaan adalah sebuah proses, dibutuhkan beberapa langkah untuk mencapai kondisi ideal. Pemetaan sosial belum tentu bisa menjamin keberhasilan program. Diperlukan trial and error kegiatan untuk mencapai keberhasilan suatu program.
{"title":"DINAMIKA PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI AREA PERUSAHAAN (Studi Kasus : Kelompok Batik di Kecamatan Kerek, Tuban)","authors":"Beti Nur Hayati","doi":"10.20414/komunitas.v12i2.4192","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/komunitas.v12i2.4192","url":null,"abstract":"Salah satu pendekatan yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan masyarakat sekitarnya adalah dengan pemberdayaan yang diwujudkan dengan pembentukan kelompok batik. Pelaksanaannya sebuah kelompok tentu mengalami dinamika, mengalami pasang surut sampai akhirnya mendapatkan suatu sistem tepat sehingga program tersebut dapat berkelanjutan dan memberikan dampak pada masyarakat. Tujuan artikel untuk melihat dinamika program pengembangan masyarakat area perusahaan kelompok batik di Kecamatan Kerek Tuban. Terdapat 2 pendampingan program batik yaitu pendampingan batik tulis pewarna alami dan program batik cap pewarna alami. Masing-masing program memiliki dinamikanya yang mempengaruhi jumlah peserta program. Hasilnya peningkatan produksi batik cukup memberikan dampak pengembangan kapasitas peserta melalui inovasi proses memproduksi batik. Namun idealitas tujuan program belum tercapai karena realitasnya terdapat aspek yang kurang sesuai dengan lokalitas masyarakat. Sehingga pelaksanaannya kurang maksimal. Pemberdayaan adalah sebuah proses, dibutuhkan beberapa langkah untuk mencapai kondisi ideal. Pemetaan sosial belum tentu bisa menjamin keberhasilan program. Diperlukan trial and error kegiatan untuk mencapai keberhasilan suatu program.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74350376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.20414/komunitas.v12i2.4325
A. Sucipto
PT Kalimantan Prima Persada (PT KPP) is a one of mining industry services in Kutai Kartanegara Regency which operates in three villages. The practice of Corporate Social Responsibility in these three villages has used to giving cash. Nowadays, PT KPP seeks to change the existing pattern into a planned program. In line with this, this study aims to obtain an overview of CSR practices and challenges in order to optimize the use of PT KPP's CSR funds. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. Based on the conditions, three main problems were found. First, lack of controlling from PT KPP in planning process. Second, low capacity of local human resouces so CSR funds are mostly used for social and infrastructure sectors. Third, economic independence program has not become a priority. Thris research suggest to enhance the programs that focus on improving community skills.
PT Kalimantan Prima Persada (PT KPP)是Kutai Kartanegara Regency的采矿行业服务之一,在三个村庄开展业务。在这三个村庄,企业社会责任的实践习惯了提供现金。如今,PT KPP试图将现有的模式转变为一个有计划的项目。与此相一致,本研究旨在概述企业社会责任实践和挑战,以优化PT KPP企业社会责任资金的使用。在本研究中使用的方法是描述性与定性的方法。在此基础上,发现了三个主要问题。首先,在规划过程中缺乏PT - KPP的控制。二是地方人力资源能力不足,企业社会责任资金主要用于社会和基础设施领域。第三,经济独立计划尚未成为优先事项。这项研究建议加强以提高社区技能为重点的项目。
{"title":"Challenges of Implementing a Sustainable Corporate Social Responsibility Program PT. Kalimantan Prima Persada","authors":"A. Sucipto","doi":"10.20414/komunitas.v12i2.4325","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/komunitas.v12i2.4325","url":null,"abstract":"PT Kalimantan Prima Persada (PT KPP) is a one of mining industry services in Kutai Kartanegara Regency which operates in three villages. The practice of Corporate Social Responsibility in these three villages has used to giving cash. Nowadays, PT KPP seeks to change the existing pattern into a planned program. In line with this, this study aims to obtain an overview of CSR practices and challenges in order to optimize the use of PT KPP's CSR funds. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. Based on the conditions, three main problems were found. First, lack of controlling from PT KPP in planning process. Second, low capacity of local human resouces so CSR funds are mostly used for social and infrastructure sectors. Third, economic independence program has not become a priority. Thris research suggest to enhance the programs that focus on improving community skills.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"74 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89903029","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.20414/komunitas.v12i2.4301
Slamet Makhsun
Selama ini, kebanyakan partai politik seringkali memanfaatkan identitas agama sebagai sarana pencarian suara dalam kontestasi pemilu. Oleh sebab itu, masyarakat pedesaan yang relatif masih kental budaya kerberagamaanya menjadi target sentral dalam permainan politik identitas. Tulisan ini membahas sirkulasi kekuasaan, hegemoni, relasi kuasa, dan partai politik yang menggunakan ritual tahlilan sebagai sarana kampanye dalam pencarian suara di dusun Gunung Kekep. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus dengan pendekatan naturalistik dan kajian literatur. Hasil dari penelitian ini bahwa tahlilan tidak semata bernilai relijius, melainkan juga memiliki peran dalam membentuk nilai-nilai sosial bagi masyarakat pedesaan. Dan pada momen-momen seperti pemilu, basis sosial dari tahlilan ini acapkali menjadi media pengumpulan massa dalam melakukan kampanye sehingga turut dijadikan sarana politik. Di balik itu semua, pemuka agama menjadi penentu atas berjalannya hukum adat dan sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut, termasuk politik.
{"title":"Hegemoni dan Relasi Kuasa: Studi Kasus Tahlilan di Dusun Gunung Kekep","authors":"Slamet Makhsun","doi":"10.20414/komunitas.v12i2.4301","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/komunitas.v12i2.4301","url":null,"abstract":"Selama ini, kebanyakan partai politik seringkali memanfaatkan identitas agama sebagai sarana pencarian suara dalam kontestasi pemilu. Oleh sebab itu, masyarakat pedesaan yang relatif masih kental budaya kerberagamaanya menjadi target sentral dalam permainan politik identitas. Tulisan ini membahas sirkulasi kekuasaan, hegemoni, relasi kuasa, dan partai politik yang menggunakan ritual tahlilan sebagai sarana kampanye dalam pencarian suara di dusun Gunung Kekep. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus dengan pendekatan naturalistik dan kajian literatur. Hasil dari penelitian ini bahwa tahlilan tidak semata bernilai relijius, melainkan juga memiliki peran dalam membentuk nilai-nilai sosial bagi masyarakat pedesaan. Dan pada momen-momen seperti pemilu, basis sosial dari tahlilan ini acapkali menjadi media pengumpulan massa dalam melakukan kampanye sehingga turut dijadikan sarana politik. Di balik itu semua, pemuka agama menjadi penentu atas berjalannya hukum adat dan sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut, termasuk politik.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89767332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.20414/komunitas.v12i2.4028
Nur Khoiriyah, Ahmad Nur Habib
Mechanical technology is important in the agricultural sector. Agriculture is an important part of Indonesian people's lives, but there are not many studies related to the welfare of farming communities. This research is located in Telang Karya Village, Muara Telang District, Banyuasin Regency, South Sumatra. This type of research is a qualitative field research using an R&D (Research & Development) approach. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. Data analysis used the Miles and Huberman flow method, and to test the validity of the data using source triangulation. The results showed that land management technology, rice treatment technology and rice harvesting technology experienced significant developments. This technology greatly contributes to the efficiency and effectiveness of the work of rice farmers so that they experience an increase in welfare. This welfare includes solving social problems, meeting the needs, and the ability of the community to improve their standard of living.
机械技术在农业部门很重要。农业是印尼人民生活的重要组成部分,但与农业社区福利相关的研究并不多。本研究位于南苏门答腊岛Banyuasin Regency Muara Telang区Telang Karya村。这种类型的研究是使用R&D(研究与开发)方法的定性实地研究。通过观察、访谈和文件收集数据的技术。数据分析使用Miles和Huberman流方法,并使用源三角测量来测试数据的有效性。结果表明,土地管理技术、水稻处理技术和水稻收获技术均有显著发展。这项技术极大地提高了稻农工作的效率和效益,使他们的福利得到增加。这种福利包括解决社会问题,满足需求,以及提高社区生活水平的能力。
{"title":"ANALISIS IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MEKANIK BIDANG PERTANIAN PADI DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT","authors":"Nur Khoiriyah, Ahmad Nur Habib","doi":"10.20414/komunitas.v12i2.4028","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/komunitas.v12i2.4028","url":null,"abstract":"Mechanical technology is important in the agricultural sector. Agriculture is an important part of Indonesian people's lives, but there are not many studies related to the welfare of farming communities. This research is located in Telang Karya Village, Muara Telang District, Banyuasin Regency, South Sumatra. This type of research is a qualitative field research using an R&D (Research & Development) approach. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. Data analysis used the Miles and Huberman flow method, and to test the validity of the data using source triangulation. The results showed that land management technology, rice treatment technology and rice harvesting technology experienced significant developments. This technology greatly contributes to the efficiency and effectiveness of the work of rice farmers so that they experience an increase in welfare. This welfare includes solving social problems, meeting the needs, and the ability of the community to improve their standard of living.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80781081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-30DOI: 10.20414/komunitas.v12i2.4410
M. Syarifudin
-
-
{"title":"RESISTENSI ADAT SASAK DAN AGAMA (STUDI TAWARAN RESOLUSI KONFLIK DALAM PERILAKU KEAGAMAAN MUSLIM LOMBOK)","authors":"M. Syarifudin","doi":"10.20414/komunitas.v12i2.4410","DOIUrl":"https://doi.org/10.20414/komunitas.v12i2.4410","url":null,"abstract":"<jats:p>-</jats:p>","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"77 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81603469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ariffio Dava Prihandoyo, Gede Parisudha Tegeh Putra, Lavinia Gunawan, Nadia Natsya Al Khalifi, Nurul A'ilda Ma'rufah, Putu Anindita Saraswati, Rifqi Anindita Karunia, Romandani Puspita Sari, S. Astuti, Siti Khotijah, Mufarrihah Mufarrihah
Adanya COVID-19 di Indonesia menyebabkan pemerintah menetapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (daring). Kondisi ini dapat memicu masalah pada mata dan meningkatkan risiko terkena Computer Vision Syndrome (CVS). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku mahasiswa mengenai CVS serta mengidentifikasi profil pengetahuan mahasiswa mengenai penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. Metode pengambilan data melalui survei online. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di Kota Surabaya yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner berisikan pertanyaan tentang pengetahuan terkait CVS, perilaku terkait CVS, dan pengetahuan mengenai penggunaan obat tetes mata. Didapatkan total 133 responden dengan perolehan 100 responden (75,19%) memiliki pengetahuan mengenai CVS yang cukup baik, 69 responden (51,88%) memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS dan 71 responden (53,36%) memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup baik terkait CVS serta penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata namun masih banyak responden memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS.
{"title":"PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TERKAIT COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) SERTA PENGGUNAAN DAN PENYIMPANAN OBAT TETES MATA SEBAGAI PENANGANANNYA","authors":"Ariffio Dava Prihandoyo, Gede Parisudha Tegeh Putra, Lavinia Gunawan, Nadia Natsya Al Khalifi, Nurul A'ilda Ma'rufah, Putu Anindita Saraswati, Rifqi Anindita Karunia, Romandani Puspita Sari, S. Astuti, Siti Khotijah, Mufarrihah Mufarrihah","doi":"10.20473/jfk.v8i2.24084","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jfk.v8i2.24084","url":null,"abstract":"Adanya COVID-19 di Indonesia menyebabkan pemerintah menetapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (daring). Kondisi ini dapat memicu masalah pada mata dan meningkatkan risiko terkena Computer Vision Syndrome (CVS). Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan dan perilaku mahasiswa mengenai CVS serta mengidentifikasi profil pengetahuan mahasiswa mengenai penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-sectional. Metode pengambilan data melalui survei online. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi di Kota Surabaya yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner berisikan pertanyaan tentang pengetahuan terkait CVS, perilaku terkait CVS, dan pengetahuan mengenai penggunaan obat tetes mata. Didapatkan total 133 responden dengan perolehan 100 responden (75,19%) memiliki pengetahuan mengenai CVS yang cukup baik, 69 responden (51,88%) memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS dan 71 responden (53,36%) memiliki pengetahuan yang cukup baik dalam penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata terkait CVS. Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang cukup baik terkait CVS serta penyimpanan dan penggunaan obat tetes mata namun masih banyak responden memiliki perilaku yang menyebabkan risiko tinggi terkena CVS.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"113 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77020929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Friesca Surya Nurhaidah, Shafira Dwita Anugrah, Annisa Febriani Putri, Wiwin Dwi Rahmadani Tukloy, Salsabila Khairunnisa, Luthfia Hany Primadani, Tri Wahyudi, Aisyia Aisyia, Abby Rahmat Kamaruzzaman, Kambarwati Nur Shofa, Yunita Nita
Peningkatan kasus penyakit tidak menular terjadi dalam 5 tahun terakhir di Indonesia, salah satunya adalah Indigestion yang merupakan sekumpulan gejala saluran pencernaan atas meliputi rasa nyeri atau tidak nyaman di area gastro-duodenum. Yang termasuk dalam indigestion diantaranya dispepsia, gastritis, dan GERD dimana seringkali antasida digunakan sebagai terapi pengobatan pada ketiga penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan mahasiswa fakultas kesehatan dan non-kesehatan Universitas Airlangga mengenai dispepsia, gastritis dan GERD dan penggunaan obat antasida. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei cross sectional, dengan instrumen kuesioner online. Sejumlah 102 orang, mahasiswa fakultas kesehatan sebanyak 30 orang dan non kesehatan sebanyak 72 orang diambil dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan semua orang mengenai dispepsia, gastritis dan GERD yang baik sebesar 12 (11,8%) orang cukup sebesar 40 (39,2%) orang, dan kurang sebesar 50 (49%) orang. Tingkat pengetahuan semua orang pada aspek pengobatan yang baik sebesar 8 (7,8%) orang, cukup 35 (34,3%) orang, dan kurang sebesar 59 (57,8%) orang. Adanya perbedaan bermakna (p=0.000) tingkat pengetahuan antara sampel mahasiswa kesehatan dan sampel mahasiswa non-kesehatan. Upaya promosi kesehatan merupakan hal penting untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai perbedaan dispepsia, gastritis, GERD beserta antasida sebagai pengobatan.
{"title":"PENGETAHUAN MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGENAI DISPEPSIA, GASTRITIS, DAN GERD BESERTA ANTASIDA SEBAGAI PENGOBATANNYA","authors":"Friesca Surya Nurhaidah, Shafira Dwita Anugrah, Annisa Febriani Putri, Wiwin Dwi Rahmadani Tukloy, Salsabila Khairunnisa, Luthfia Hany Primadani, Tri Wahyudi, Aisyia Aisyia, Abby Rahmat Kamaruzzaman, Kambarwati Nur Shofa, Yunita Nita","doi":"10.20473/jfk.v8i2.24116","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jfk.v8i2.24116","url":null,"abstract":"Peningkatan kasus penyakit tidak menular terjadi dalam 5 tahun terakhir di Indonesia, salah satunya adalah Indigestion yang merupakan sekumpulan gejala saluran pencernaan atas meliputi rasa nyeri atau tidak nyaman di area gastro-duodenum. Yang termasuk dalam indigestion diantaranya dispepsia, gastritis, dan GERD dimana seringkali antasida digunakan sebagai terapi pengobatan pada ketiga penyakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan mahasiswa fakultas kesehatan dan non-kesehatan Universitas Airlangga mengenai dispepsia, gastritis dan GERD dan penggunaan obat antasida. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei cross sectional, dengan instrumen kuesioner online. Sejumlah 102 orang, mahasiswa fakultas kesehatan sebanyak 30 orang dan non kesehatan sebanyak 72 orang diambil dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan semua orang mengenai dispepsia, gastritis dan GERD yang baik sebesar 12 (11,8%) orang cukup sebesar 40 (39,2%) orang, dan kurang sebesar 50 (49%) orang. Tingkat pengetahuan semua orang pada aspek pengobatan yang baik sebesar 8 (7,8%) orang, cukup 35 (34,3%) orang, dan kurang sebesar 59 (57,8%) orang. Adanya perbedaan bermakna (p=0.000) tingkat pengetahuan antara sampel mahasiswa kesehatan dan sampel mahasiswa non-kesehatan. Upaya promosi kesehatan merupakan hal penting untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai perbedaan dispepsia, gastritis, GERD beserta antasida sebagai pengobatan.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"9 11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78699340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anas Putri Maria Natasya Panamuan, E. K. Untari, Shoma Rizkifani
Metformin obat lini pertama yang direkomendasikan untuk diabetes melitus tipe 2, metformin memiliki efek samping diawal penggunaan. Efek samping obat tidak dapat dikesampingkan karena dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor usia dan dosis terhadap risiko efek samping pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu penderita DM 2 yang menggunakan metformin sebagai antidiabetes. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan sampel sebanyak 54 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Analisis uji chi square digunakan untuk menghubungkan antara dua variabel. Variabel dari penelitian ini yaitu faktor usia, dosis dan risiko efek samping. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor usia terhadap risiko efek samping dengan p-value 0,033 oods ratio sebesar 6,908, setelah usia 30 tahun mulai terjadi penurunan kemampuan ginjal, sehingga menyebabkan proses eliminasi dari metformin tidak berjalan dengan baik yang menyebabkan terjadinya efek samping. Faktor dosis terhadap risiko efek samping juga memiliki hubungan yang signifikan dengan p-value 0,000 oods ratio sebesar 20,614, semakin tinggi dosis yang digunakan risiko efek samping akan semakin tinggi karena berhubungan dengan kadar obat dalam darah.
{"title":"Faktor Usia dan Dosis Metformin terhadap Efek Samping pada Penderita DM Tipe 2","authors":"Anas Putri Maria Natasya Panamuan, E. K. Untari, Shoma Rizkifani","doi":"10.20473/jfk.v8i2.27117","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jfk.v8i2.27117","url":null,"abstract":"Metformin obat lini pertama yang direkomendasikan untuk diabetes melitus tipe 2, metformin memiliki efek samping diawal penggunaan. Efek samping obat tidak dapat dikesampingkan karena dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor usia dan dosis terhadap risiko efek samping pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu penderita DM 2 yang menggunakan metformin sebagai antidiabetes. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan sampel sebanyak 54 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Analisis uji chi square digunakan untuk menghubungkan antara dua variabel. Variabel dari penelitian ini yaitu faktor usia, dosis dan risiko efek samping. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor usia terhadap risiko efek samping dengan p-value 0,033 oods ratio sebesar 6,908, setelah usia 30 tahun mulai terjadi penurunan kemampuan ginjal, sehingga menyebabkan proses eliminasi dari metformin tidak berjalan dengan baik yang menyebabkan terjadinya efek samping. Faktor dosis terhadap risiko efek samping juga memiliki hubungan yang signifikan dengan p-value 0,000 oods ratio sebesar 20,614, semakin tinggi dosis yang digunakan risiko efek samping akan semakin tinggi karena berhubungan dengan kadar obat dalam darah.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82541065","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sarah Mahmudatun Nabila, Ifa Shintia Irianti, Salsabila Salsabila, Aufa Hamidah, Fina Rahmawati, M. Faizin, Muhamad Ninjar, Iva Ladzdzah Malikhah, Steffi Ordelia Valentina, Devi Nur Zafirah, Metha Beriana, A. Azhari, Abd Rahem
Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami infeksi bakteri. Antibiotik harus digunakan secara rasional, tepat, dan aman. Obat antibiotik seharusnya diperoleh dengan resep dokter. Namun masyarakat banyak yang memperolehnya tanpa menggunakan resep dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terkait Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DaGuSiBu) antibiotik di daerah Surabaya dan Sidoarjo. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik non probabilitas yaitu dengan purposive sampling menggunakan kuesioner google form. Kuesioner ini berisi 19 pertanyaan dengan skor maksimal 19. Dari 178 responden, dengan 95 kelompok kontrol dan 85 kelompok perlakuan didapatkan hasil pada uji Mann-Whitney nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hal ini membuktikan bahwa pemberian edukasi terkait Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DaGuSiBu) antibiotik memberikan pengaruh terhadap pengetahuan responden.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA TERKAIT DAGUSIBU ANTIBIOTIK DI DAERAH SURABAYA DAN SIDOARJO","authors":"Sarah Mahmudatun Nabila, Ifa Shintia Irianti, Salsabila Salsabila, Aufa Hamidah, Fina Rahmawati, M. Faizin, Muhamad Ninjar, Iva Ladzdzah Malikhah, Steffi Ordelia Valentina, Devi Nur Zafirah, Metha Beriana, A. Azhari, Abd Rahem","doi":"10.20473/jfk.v8i2.24125","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jfk.v8i2.24125","url":null,"abstract":"Antibiotik merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami infeksi bakteri. Antibiotik harus digunakan secara rasional, tepat, dan aman. Obat antibiotik seharusnya diperoleh dengan resep dokter. Namun masyarakat banyak yang memperolehnya tanpa menggunakan resep dokter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terkait Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DaGuSiBu) antibiotik di daerah Surabaya dan Sidoarjo. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik non probabilitas yaitu dengan purposive sampling menggunakan kuesioner google form. Kuesioner ini berisi 19 pertanyaan dengan skor maksimal 19. Dari 178 responden, dengan 95 kelompok kontrol dan 85 kelompok perlakuan didapatkan hasil pada uji Mann-Whitney nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Hal ini membuktikan bahwa pemberian edukasi terkait Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (DaGuSiBu) antibiotik memberikan pengaruh terhadap pengetahuan responden.","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84713708","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: COVID-19 telah mempengaruhi aspek kesehatan. Apoteker perlu merumuskan strategi dan inovasi dalam menghadapi pandemi ini untuk memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak, pelayanan kefarmasian, dan inovasi pelayanan kefarmasian di apotek komunitas Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian dilakukan dengan cara observasional dan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring. Sebanyak 96 apoteker berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dianalisis secara deskriptif dan distribusi data ditampilkan berdasarkan frekuensi dan persentase dari hasil kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 ini berdampak pada (60,4%) pelayanan apotek di Indonesia karena terjadi peningkatan permintaan beberapa produk farmasi (suplemen, vitamin, dan alat kesehatan) yang dapat menekan sistem rantai pasokan obat. Pelayanan kefarmasian saat COVID-19 sudah diterapkan oleh beberapa apotek di Indonesia (31,25%, n=30) sesuai Pedoman Kemenkes RI terkait Pedoman Kesiapsiagaan COVID-19 Rev 02 Tahun 2020. Selain itu, beberapa apotek di Indonesia (71,88%, n=69) telah menerapkan E-pharmacy, pembayaran nontunai, layanan resep dan swamedikasi secara daring, serta pengiriman obat ke rumah pasien di masa pandemi COVID-19. Kesimpulan: Dampak pandemi COVID-19 pada pelayanan kefarmasian di apotek komunitas yakni penerapan e-pharmacy dan sebagian besar apotek telah menerapkan prosedur operasional yang sesuai.Kata Kunci: apotek komunitas, COVID-19, pelayanan kefarmasian, apoteker, Indonesia
{"title":"PELAYANAN KEFARMASIAN DI BEBERAPA APOTEK DI INDONESIA PADA ERA PANDEMI COVID-19","authors":"Muhammad Muamar Fathoni, Rizella Fitriani, Fidya Dwi Lestari, Vita Maulinda Asa Angembani, Amalia Tusholecha, Winda Fatmasari, Alyajilan Alyajilan, Shafa Azaria, Yuliana Yuliana, Nadya Amaliah, Safira Izza Maharani, Elida Zairina","doi":"10.20473/jfk.v8i2.24135","DOIUrl":"https://doi.org/10.20473/jfk.v8i2.24135","url":null,"abstract":"Latar Belakang: COVID-19 telah mempengaruhi aspek kesehatan. Apoteker perlu merumuskan strategi dan inovasi dalam menghadapi pandemi ini untuk memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak, pelayanan kefarmasian, dan inovasi pelayanan kefarmasian di apotek komunitas Indonesia pada masa pandemi COVID-19. Metode: Penelitian dilakukan dengan cara observasional dan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring. Sebanyak 96 apoteker berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dianalisis secara deskriptif dan distribusi data ditampilkan berdasarkan frekuensi dan persentase dari hasil kuesioner. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 ini berdampak pada (60,4%) pelayanan apotek di Indonesia karena terjadi peningkatan permintaan beberapa produk farmasi (suplemen, vitamin, dan alat kesehatan) yang dapat menekan sistem rantai pasokan obat. Pelayanan kefarmasian saat COVID-19 sudah diterapkan oleh beberapa apotek di Indonesia (31,25%, n=30) sesuai Pedoman Kemenkes RI terkait Pedoman Kesiapsiagaan COVID-19 Rev 02 Tahun 2020. Selain itu, beberapa apotek di Indonesia (71,88%, n=69) telah menerapkan E-pharmacy, pembayaran nontunai, layanan resep dan swamedikasi secara daring, serta pengiriman obat ke rumah pasien di masa pandemi COVID-19. Kesimpulan: Dampak pandemi COVID-19 pada pelayanan kefarmasian di apotek komunitas yakni penerapan e-pharmacy dan sebagian besar apotek telah menerapkan prosedur operasional yang sesuai.Kata Kunci: apotek komunitas, COVID-19, pelayanan kefarmasian, apoteker, Indonesia","PeriodicalId":31942,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90601658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}