Pub Date : 2022-08-16DOI: 10.24319/jtpk.12.183-191
Bustami Ibrahim, Uju Uju, Muhamad Reza Fahlepi
Limbah industri perikanan mengandung komponen-komponen organik yaitu protein, lemak, dan komponen organik lainnya yang masih bisa dimanfaatkan dalam kadar yang berbeda-beda. Komponen organik tersebut berasal dari air proses pencucian, sisa pemasakan dan pengepresan ikan, termasuk air limbah thawing. Pengolahan limbah cair dari proses thawing perlu dilakukan untuk menyisihkan komponen-komponen beban polutan pada air limbah thawing. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tegangan listrik dan waktu kontak listrik terbaik dengan metode elektrokoagulasi. Bahan utama yang digunakan merupakan air thawing dari ikan salem yang digunakan untuk pembuatan pindang. Alat yang digunakan plat alumunium (10x2 cm2) sebagai elektroda dan adaptor DC untuk sumber listrik. Perlakuan menggunakan kombinasi variasi tegangan dan lama waktu kontak. Tegangan yang diberikan 6, 9, dan 12 volt, dan variasi waktu kontak (30, 60, dan 90 menit). Perbedaan variasi tegangan dan waktu kontak listrik pada metode elektrokoagulasi memengaruhi nilai kualitas air limbah. Semakin tinggi tegangan dan lama waktu kontak yang diberikan mampu menurunkan nilai BOD5 (92,31)%, COD (48,14)%, TSS (71,15)%, TDS (90,84)%, kekeruhan (99,13)%, protein (95,87)% serta menaikkan nilai pH.
{"title":"PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PROSES THAWING INDUSTRI PINDANG DENGAN TEKNIK ELEKTROKOAGULASI","authors":"Bustami Ibrahim, Uju Uju, Muhamad Reza Fahlepi","doi":"10.24319/jtpk.12.183-191","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.12.183-191","url":null,"abstract":"Limbah industri perikanan mengandung komponen-komponen organik yaitu protein, lemak, dan komponen organik lainnya yang masih bisa dimanfaatkan dalam kadar yang berbeda-beda. Komponen organik tersebut berasal dari air proses pencucian, sisa pemasakan dan pengepresan ikan, termasuk air limbah thawing. Pengolahan limbah cair dari proses thawing perlu dilakukan untuk menyisihkan komponen-komponen beban polutan pada air limbah thawing. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tegangan listrik dan waktu kontak listrik terbaik dengan metode elektrokoagulasi. Bahan utama yang digunakan merupakan air thawing dari ikan salem yang digunakan untuk pembuatan pindang. Alat yang digunakan plat alumunium (10x2 cm2) sebagai elektroda dan adaptor DC untuk sumber listrik. Perlakuan menggunakan kombinasi variasi tegangan dan lama waktu kontak. Tegangan yang diberikan 6, 9, dan 12 volt, dan variasi waktu kontak (30, 60, dan 90 menit). Perbedaan variasi tegangan dan waktu kontak listrik pada metode elektrokoagulasi memengaruhi nilai kualitas air limbah. Semakin tinggi tegangan dan lama waktu kontak yang diberikan mampu menurunkan nilai BOD5 (92,31)%, COD (48,14)%, TSS (71,15)%, TDS (90,84)%, kekeruhan (99,13)%, protein (95,87)% serta menaikkan nilai pH.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48209788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-15DOI: 10.24319/jtpk.12.175-181
Bambang Riyanto, Fahri Sinulingga, W. Trilaksani, Silva Fauziah, William Vito Krisnawan, La Ode Fitradiansyah, M. Rahmat
Pangan lokal berbasis ikan, secara mandiri dikembangkan masyarakat untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada lokasi pengungsian. Inovasi tersebut menjadi kearifan lokal akan pangan darurat dan kekayaan asli pangan rakyat. Ikan digunakan karena makanan utama masyarakat, selain kemudahan dalam memperoleh dan juga kandungan proteinnya yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan formula terbaik pangan darurat cookies kaya gizi dengan pengkayaan tepung ikan lele dan minyak ikan mata tuna. Penelitian meliputi pembuatan dan karakterisasi tepung ikan lele, ekstraksi dan karakterisasi minyak ikan mata tuna, serta formulasi, pembuatan dan karakterisasi pangan darurat cookies kaya gizi serta kontribusi gizi pangan darurat cookies kaya gizi yang dihasilkan. Formula terbaik dengan konsentrasi tepung ikan lele 25%. Komposisi kimia pangan darurat cookies kaya gizi terpilih meliputi kadar karbohidrat 67,51±0,05%, kadar lemak 24,72±0,30%, kadar protein 6,11±0,05%, kadar air 1,18±0,22%, dan kadar abu 0,48±0,02%. Kontribusi gizi protein pangan darurat cookies kaya gizi dengan energi 1.805 kkal adalah 12,12% dari total angka kecukupan gizi harian.
{"title":"FORMULASI PANGAN DARURAT COOKIES KAYA GIZI DENGAN PENGKAYAAN TEPUNG IKAN LELE DAN MINYAK IKAN MATA TUNA","authors":"Bambang Riyanto, Fahri Sinulingga, W. Trilaksani, Silva Fauziah, William Vito Krisnawan, La Ode Fitradiansyah, M. Rahmat","doi":"10.24319/jtpk.12.175-181","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.12.175-181","url":null,"abstract":"Pangan lokal berbasis ikan, secara mandiri dikembangkan masyarakat untuk meningkatkan pemenuhan gizi pada lokasi pengungsian. Inovasi tersebut menjadi kearifan lokal akan pangan darurat dan kekayaan asli pangan rakyat. Ikan digunakan karena makanan utama masyarakat, selain kemudahan dalam memperoleh dan juga kandungan proteinnya yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk menghasilkan formula terbaik pangan darurat cookies kaya gizi dengan pengkayaan tepung ikan lele dan minyak ikan mata tuna. Penelitian meliputi pembuatan dan karakterisasi tepung ikan lele, ekstraksi dan karakterisasi minyak ikan mata tuna, serta formulasi, pembuatan dan karakterisasi pangan darurat cookies kaya gizi serta kontribusi gizi pangan darurat cookies kaya gizi yang dihasilkan. Formula terbaik dengan konsentrasi tepung ikan lele 25%. Komposisi kimia pangan darurat cookies kaya gizi terpilih meliputi kadar karbohidrat 67,51±0,05%, kadar lemak 24,72±0,30%, kadar protein 6,11±0,05%, kadar air 1,18±0,22%, dan kadar abu 0,48±0,02%. Kontribusi gizi protein pangan darurat cookies kaya gizi dengan energi 1.805 kkal adalah 12,12% dari total angka kecukupan gizi harian.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43497555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-10DOI: 10.24319/jtpk.12.161-174
Maharani Rosa Meinanda Istiqomah, Imam Pujo Mulyatno, Sarjito Joko Sisworo, Eko Sasmiton Hadi, Kiryanto Kiryanto, Ocid Mursid
Penjadwalan dalam proses reparasi sering kali tidak sesuai dengan perencanaan awal di main schedule dari kapal tersebut. Keterlambatan dari suatu proyek pengerjaan bangunan kapal baru atau reparasi kapal akan menimbulkan kerugian yang berdampak kepada banyak pihak; baik pihak galangan, owner, dan pihak ketiga. Salah satu cara yang efektif untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan adalah melakukan percepatan dengan Critical Path Method (CPM). Objek penelitian yang dipilih adalah reparasi kapal TB. Patra Tunda 3001. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan durasi baru setelah dilakukan reschedule reparasi kapal, menemukan aktivitas pekerjaan pada lintasan kritis, mendapatkan nilai produktivitas tenaga kerja, mencari waktu dan biaya paling optimal untuk mempercepat durasi proyek dengan adanya crashing melalui opsi perbandingan dua alternatif yaitu penambahan jam kerja (jam lembur) dan penambahan tenaga kerja. Total biaya normal sebesar Rp 9.360.000. Dari analisa pengolahan data didapatkan kesimpulan bahwa penambahan jam kerja (jam lembur) dan penambahan tenaga kerja menunjukkan percepatan yang sama optimalnya dengan hasil 25% yaitu 4 hari lebih awal dari total durasi nomal proyek 16 hari. Terdapat selisih biaya 39,31% lebih besar dari durasi normal dengan alternatif penambahan jam kerja (jam lembur) dan selisih pengurangan biaya 27,35% lebih kecil dari durasi normal dengan alternatif penambahan tenaga kerja. Reschedule Repari Kapal TB. Patra Tunda 3001 dengan penambahan kerja lebih efisien dan optimal pengerjaannya.
修理过程中的调度往往与船舶的初始调度不一致。建造新船舶或修理船舶的项目延误将导致影响多方的损失;双方、所有者和第三方。最小化延迟的一种有效方法是使用关键路径法(CPM)进行加速。选定的研究对象是TB舰的维修。Patra Tunda 3001。这项研究的目的是在船舶重新安排后获得新的持续时间,找到关键航线上的工作活动,获得劳动力的生产力价值,通过比较两种选择:增加工作时间和增加能源,寻找加快项目工期的最佳时间和成本。正常总成本93600000卢比。对数据拒绝的分析得出结论,工作时间(加班时间)的增加和劳动力的增加显示出与结果25%相同的最佳速度,即比16天项目的总名义工期提前4天。在有替代工作时间(加班)的情况下,成本分配比正常工作时间高39.31%,在增加替代劳动力的情况下成本分配比通常工作时间低27.35%。重新安排船舶维修TB。Patra Tunda 3001具有更高效和优化的工作添加。
{"title":"PENJADWALAN ULANG KAPAL REPARASI TB. PATRA TUNDA 3001 DENGAN METODE JALUR KRITIS","authors":"Maharani Rosa Meinanda Istiqomah, Imam Pujo Mulyatno, Sarjito Joko Sisworo, Eko Sasmiton Hadi, Kiryanto Kiryanto, Ocid Mursid","doi":"10.24319/jtpk.12.161-174","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.12.161-174","url":null,"abstract":"Penjadwalan dalam proses reparasi sering kali tidak sesuai dengan perencanaan awal di main schedule dari kapal tersebut. Keterlambatan dari suatu proyek pengerjaan bangunan kapal baru atau reparasi kapal akan menimbulkan kerugian yang berdampak kepada banyak pihak; baik pihak galangan, owner, dan pihak ketiga. Salah satu cara yang efektif untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan adalah melakukan percepatan dengan Critical Path Method (CPM). Objek penelitian yang dipilih adalah reparasi kapal TB. Patra Tunda 3001. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan durasi baru setelah dilakukan reschedule reparasi kapal, menemukan aktivitas pekerjaan pada lintasan kritis, mendapatkan nilai produktivitas tenaga kerja, mencari waktu dan biaya paling optimal untuk mempercepat durasi proyek dengan adanya crashing melalui opsi perbandingan dua alternatif yaitu penambahan jam kerja (jam lembur) dan penambahan tenaga kerja. Total biaya normal sebesar Rp 9.360.000. Dari analisa pengolahan data didapatkan kesimpulan bahwa penambahan jam kerja (jam lembur) dan penambahan tenaga kerja menunjukkan percepatan yang sama optimalnya dengan hasil 25% yaitu 4 hari lebih awal dari total durasi nomal proyek 16 hari. Terdapat selisih biaya 39,31% lebih besar dari durasi normal dengan alternatif penambahan jam kerja (jam lembur) dan selisih pengurangan biaya 27,35% lebih kecil dari durasi normal dengan alternatif penambahan tenaga kerja. Reschedule Repari Kapal TB. Patra Tunda 3001 dengan penambahan kerja lebih efisien dan optimal pengerjaannya.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45364612","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-02DOI: 10.24319/jtpk.12.143-159
Bisman Nababan, Evelyn Grace Br Sihombing, James P. Panjaitan
Variabilitas suhu permukaan laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a) di Samudera Hindia bagian Timur Laut sebelah barat Sumatera diteliti menggunakan data satelit selama kurun waktu 22 tahun. Penelitian ini menggunakan gabungan data citra NOAA-AVHRR dan MODIS untuk SPL, data citra SeaWiFS dan MODIS untuk Chl-a, data angin permukaan bulanan diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data pendukung berupa indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) bulanan diperoleh dari laman https://www.ncdc.noaa.gov/teleconnections/enso/ indicators/soi/ dan Dipole Mode Index (DMI) bulanan diperoleh dari laman https://www.jamstec.go.jp/ virtualearth/general/en/index.html. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL di daerah penelitian selama 22 tahun (1997-2019) berada pada kisaran 27,57°C-34,41°C. Nilai SPL yang lebih tinggi terjadi saat Musim Barat sampai Musim Peralihan-1, sementara nilai yang lebih rendah pada Musim Timur sampai Musim Peralihan-2. Variabilitas nilai SPL dipengaruhi oleh pola angin musiman, intensitas radiasi matahari, dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Saat IOD Negatif menyebabkan nilai SPL yang lebih tinggi dan konsentrasi Chl-a lebih rendah dari biasanya. Konsentrasi klorofil-a selama 22 tahun berkisar antara 0,0757 mg/m3-1,3006 mg/m3, konsentrasi klorofil-a yang lebih tinggi terjadi saat akhir Musim Timur (Agustus) dan awal Musim Barat (Desember), sementara nilai yang lebih rendah saat Musim Peralihan-1. Tingginya SPL pada Musim Peralihan-1 (Maret-Mei) bersamaan dengan rendahnya Chl-a pada musim yang sama diduga akibat terjadinya fenomena IOD negatif. Variabilitas Chl-a dipengaruhi oleh pola angin musiman, pergerakan massa air, dan IOD.
{"title":"VARIABILITAS SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DI SAMUDERA HINDIA BAGIAN TIMUR LAUT SEBELAH BARAT SUMATERA","authors":"Bisman Nababan, Evelyn Grace Br Sihombing, James P. Panjaitan","doi":"10.24319/jtpk.12.143-159","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.12.143-159","url":null,"abstract":"Variabilitas suhu permukaan laut (SPL) dan konsentrasi klorofil-a (Chl-a) di Samudera Hindia bagian Timur Laut sebelah barat Sumatera diteliti menggunakan data satelit selama kurun waktu 22 tahun. Penelitian ini menggunakan gabungan data citra NOAA-AVHRR dan MODIS untuk SPL, data citra SeaWiFS dan MODIS untuk Chl-a, data angin permukaan bulanan diperoleh dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts (ECMWF). Data pendukung berupa indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) bulanan diperoleh dari laman https://www.ncdc.noaa.gov/teleconnections/enso/ indicators/soi/ dan Dipole Mode Index (DMI) bulanan diperoleh dari laman https://www.jamstec.go.jp/ virtualearth/general/en/index.html. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SPL di daerah penelitian selama 22 tahun (1997-2019) berada pada kisaran 27,57°C-34,41°C. Nilai SPL yang lebih tinggi terjadi saat Musim Barat sampai Musim Peralihan-1, sementara nilai yang lebih rendah pada Musim Timur sampai Musim Peralihan-2. Variabilitas nilai SPL dipengaruhi oleh pola angin musiman, intensitas radiasi matahari, dan Indian Ocean Dipole Mode (IODM). Saat IOD Negatif menyebabkan nilai SPL yang lebih tinggi dan konsentrasi Chl-a lebih rendah dari biasanya. Konsentrasi klorofil-a selama 22 tahun berkisar antara 0,0757 mg/m3-1,3006 mg/m3, konsentrasi klorofil-a yang lebih tinggi terjadi saat akhir Musim Timur (Agustus) dan awal Musim Barat (Desember), sementara nilai yang lebih rendah saat Musim Peralihan-1. Tingginya SPL pada Musim Peralihan-1 (Maret-Mei) bersamaan dengan rendahnya Chl-a pada musim yang sama diduga akibat terjadinya fenomena IOD negatif. Variabilitas Chl-a dipengaruhi oleh pola angin musiman, pergerakan massa air, dan IOD.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46735683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-29DOI: 10.24319/jtpk.12.135-141
Anita Ervina, Fahri Sinulingga, M. Rofiqi, Tiara Fitri Erinanda, Kustiariyah Tarman, Andi Baso Manguntungi, La Ode Fitradiansyah
Solusi masalah antibau kaki salah satunya yaitu penggunaan produk anti bau kaki. Salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai agen anti bau kaki adalah kitosan. Kitosan apabila dalam bentuk nanopartikel lebih reaktif dan memiliki aktivitas antibakteri lebih tinggi. Limbah industri udang sampai saat ini belum banyak dieksplor, sehingga pemanfaatan limbah industri udang menjadi nano kitosan dapat meningkatkan nilai tambah limbah udang. Penelitian ini bertujuan menemukan formulasi foot spray terbaik dalam menghambat bakteri penyebab bau kaki. Tahapan penelitian ini yaitu pembuatan kitosan, nano kitosan, formulasi foot spray, uji sifat fisik, uji aktivitas antibakteri, uji stabilitas fisik, dan uji iritasi. Pembuatan nanokitosan menggunakan metode gelasi ionik. Kitosan dilarutkan dengan akuades, TPP 0,1%, dan Tween 80 serta disizing dengan kecepatan 23.000 rpm akan membentuk nanopartikel stabil. Konsentrasi nano kitosan 3.000 ppm memberi daya hambat tertinggi yakni 5,20 mm terhadap S. epidermidis dan 3,15 terhadap Micrococcus sp. Derajat keasaman, ukuran partikel, dan nilai sensori foot spray nano kitosan stabil selama penyimpanan 8 minggu, namun viskositasnya mengalami penurunan besar.
{"title":"FORMULASI FOOT SPRAY ANTI BAU KAKI BERBASIS NANO CHITOSAN DARI LIMBAH INDUSTRI UDANG","authors":"Anita Ervina, Fahri Sinulingga, M. Rofiqi, Tiara Fitri Erinanda, Kustiariyah Tarman, Andi Baso Manguntungi, La Ode Fitradiansyah","doi":"10.24319/jtpk.12.135-141","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.12.135-141","url":null,"abstract":"Solusi masalah antibau kaki salah satunya yaitu penggunaan produk anti bau kaki. Salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai agen anti bau kaki adalah kitosan. Kitosan apabila dalam bentuk nanopartikel lebih reaktif dan memiliki aktivitas antibakteri lebih tinggi. Limbah industri udang sampai saat ini belum banyak dieksplor, sehingga pemanfaatan limbah industri udang menjadi nano kitosan dapat meningkatkan nilai tambah limbah udang. Penelitian ini bertujuan menemukan formulasi foot spray terbaik dalam menghambat bakteri penyebab bau kaki. Tahapan penelitian ini yaitu pembuatan kitosan, nano kitosan, formulasi foot spray, uji sifat fisik, uji aktivitas antibakteri, uji stabilitas fisik, dan uji iritasi. Pembuatan nanokitosan menggunakan metode gelasi ionik. Kitosan dilarutkan dengan akuades, TPP 0,1%, dan Tween 80 serta disizing dengan kecepatan 23.000 rpm akan membentuk nanopartikel stabil. Konsentrasi nano kitosan 3.000 ppm memberi daya hambat tertinggi yakni 5,20 mm terhadap S. epidermidis dan 3,15 terhadap Micrococcus sp. Derajat keasaman, ukuran partikel, dan nilai sensori foot spray nano kitosan stabil selama penyimpanan 8 minggu, namun viskositasnya mengalami penurunan besar.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45054507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-27DOI: 10.24319/jtpk.12.125-133
Anggraini Cahyaningtias
Salah satu ikan yang bernilai ekonomis tinggi di Sungai Sikucing adalah sidat. Sungai Sikucing merupakan sungai di bagian hulu yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sidat di Sungai Sikucing biasa ditangkap dengan menggunakan pancing ulur dengan umpan yang masih beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis umpan yang disukai oleh ikan sidat. Umpan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cacing, udang, keong mas, dan ulat kelapa. Penelitian menggunakan keempat jenis umpan karena ketersediaan umpan tersebut masih banyak dan terjangkau. Penelitian dilakukan selama 36 hari dan dalam satu hari ada dua kali pemasangan umpan (yaitu sore dan malam hari). Pemasangan umpan dilakukan di delapan titik lokasi sepanjang Sungai Sikucing. Berdasarkan penelitian, terdapat lima jenis ikan yang tertangkap pada pancing sidat yaitu ikan sidat, ikan mas, ikan gabus, ikan lempon, dan labi-labi. Hasil tangkapan dominan dari penelitian ini adalah ikan sidat dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 40 ekor (atau seberat 30,173 kg). Sidat tertangkap pada keempat jenis umpan, namun hasil tangkapan tertinggi diperoleh dari jenis umpan ulat kelapa. Umpan udang dan keong merupakan jenis umpan yang memiliki hasil tangkapan sidat terendah (yaitu sebanyak 3 ekor).
{"title":"PENGARUH PERBEDAAN JENIS UMPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN SIDAT (Anguilla sp) DI SUNGAI SIKUCING, KABUPATEN PURWOREJO","authors":"Anggraini Cahyaningtias","doi":"10.24319/jtpk.12.125-133","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.12.125-133","url":null,"abstract":"Salah satu ikan yang bernilai ekonomis tinggi di Sungai Sikucing adalah sidat. Sungai Sikucing merupakan sungai di bagian hulu yang berada di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Sidat di Sungai Sikucing biasa ditangkap dengan menggunakan pancing ulur dengan umpan yang masih beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis umpan yang disukai oleh ikan sidat. Umpan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cacing, udang, keong mas, dan ulat kelapa. Penelitian menggunakan keempat jenis umpan karena ketersediaan umpan tersebut masih banyak dan terjangkau. Penelitian dilakukan selama 36 hari dan dalam satu hari ada dua kali pemasangan umpan (yaitu sore dan malam hari). Pemasangan umpan dilakukan di delapan titik lokasi sepanjang Sungai Sikucing. Berdasarkan penelitian, terdapat lima jenis ikan yang tertangkap pada pancing sidat yaitu ikan sidat, ikan mas, ikan gabus, ikan lempon, dan labi-labi. Hasil tangkapan dominan dari penelitian ini adalah ikan sidat dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 40 ekor (atau seberat 30,173 kg). Sidat tertangkap pada keempat jenis umpan, namun hasil tangkapan tertinggi diperoleh dari jenis umpan ulat kelapa. Umpan udang dan keong merupakan jenis umpan yang memiliki hasil tangkapan sidat terendah (yaitu sebanyak 3 ekor).","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48838094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.33512/jpk.v12i1.13639
Shiffa Febyarandika Shalichaty
{"title":"Business Analysis Fumigation of Pangan Catfish with salai method in Kampar Regency, Riau","authors":"Shiffa Febyarandika Shalichaty","doi":"10.33512/jpk.v12i1.13639","DOIUrl":"https://doi.org/10.33512/jpk.v12i1.13639","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90891913","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Vegetasi Mangrove di Kawasan Hutan Mangrove Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat","authors":"Alya Sekar Hapsari, Dede Sugandi, Riki Ridwana, Shafira Himayah","doi":"10.33512/jpk.v12i1.14800","DOIUrl":"https://doi.org/10.33512/jpk.v12i1.14800","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81607446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-26DOI: 10.33512/jpk.v12i1.14745
Giana Nurallyanda
{"title":"ANALISIS SOSIAL EKONOMI ASURANSI KECELAKAAN KERJA NELAYAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PANGANDARAN, JAWA BARAT","authors":"Giana Nurallyanda","doi":"10.33512/jpk.v12i1.14745","DOIUrl":"https://doi.org/10.33512/jpk.v12i1.14745","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86857699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-25DOI: 10.24319/jtpk.12.113-123
Ai Nuraeni, Agustinus M. Samosir, Sulistiono Sulistiono
Saguling Reservoir is one of the reservoirs built in the Citarum Watershed which is quite polluted, and has a potential to contain heavy metals (such as Pb). The Pb will be concentrated in the body of catfish (Pangasius djambal) which is commonly cultured in the reservoir and in the long term will accumulate. Liver is an organ that accumulates the most heavy metals so that it has the potential to cause damage in the form of necrosis, fibrosis, and cirrhosis. This study aims to analyze the content of Pb that accumulates in the liver and its effect on liver tissue damage. This study was conducted in December 2012 through sampling carried out at three stations representing the inlet, middle, and outlet. Analysis of Pb content (in the water and fish) was conducted using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) and obtained Pb heavy metal content (in fish) ranging from 7.5 to 16.4 mg/kg. The Pb content in the catfish had exceeded the quality standard based on SNI 2009 (for fish and its processed products). Liver tissue damage caused by Pb accumulation in the Saguling Reservoir was swelling and necrosis.
{"title":"AKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA HATI IKAN PATIN (Pangasius djambal) DI WADUK SAGULING, JAWA BARAT","authors":"Ai Nuraeni, Agustinus M. Samosir, Sulistiono Sulistiono","doi":"10.24319/jtpk.12.113-123","DOIUrl":"https://doi.org/10.24319/jtpk.12.113-123","url":null,"abstract":"Saguling Reservoir is one of the reservoirs built in the Citarum Watershed which is quite polluted, and has a potential to contain heavy metals (such as Pb). The Pb will be concentrated in the body of catfish (Pangasius djambal) which is commonly cultured in the reservoir and in the long term will accumulate. Liver is an organ that accumulates the most heavy metals so that it has the potential to cause damage in the form of necrosis, fibrosis, and cirrhosis. This study aims to analyze the content of Pb that accumulates in the liver and its effect on liver tissue damage. This study was conducted in December 2012 through sampling carried out at three stations representing the inlet, middle, and outlet. Analysis of Pb content (in the water and fish) was conducted using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) and obtained Pb heavy metal content (in fish) ranging from 7.5 to 16.4 mg/kg. The Pb content in the catfish had exceeded the quality standard based on SNI 2009 (for fish and its processed products). Liver tissue damage caused by Pb accumulation in the Saguling Reservoir was swelling and necrosis.","PeriodicalId":32366,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42762396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}