ABSTRAK
Latar Belakang: Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan target penurunan stunting yang signifikan sebesar 14% pada tahun 2024.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membahas prevalensi terkini dan mengungkap faktor risiko terbesar kasus stunting di kota Medan dengan metode kuantitatif dengan desain case-control. Kasus stunting tertinggi di Kota Medan terdapat di Puskesmas Kecamatan Medan Tembung yaitu 442 anak dari 6.603 anak balita.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol. Data diperoleh dengan teknik purposive sampling. Data populasi adalah 442 ibu balita stunting yang terdiri dari 30 ibu sebagai kasus dan 30 ibu sebagai kontrol. Data dianalisis dengan analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p = 0,034), tindakan (p = 0,033), sikap (p = 0,029), dukungan kader (p = 0,027), pendapatan keluarga (p = 0,019), dan dukungan keluarga (p = 0,008). ) berpengaruh pada ibu yang berisiko melahirkan balita stunting. Dukungan keluarga yang buruk sebagai faktor dominan memiliki risiko 12,6 kali ibu melahirkan balita stunting.
Kesimpulan: Kajian ini menyarankan agar Dinas Kesehatan Kota Medan memperkuat koordinasi lintas sektoral antara pemerintah kecamatan, puskesmas, dan kelurahan secara bersama-sama dan berkomitmen untuk menurunkan angka kejadian stunting di Kota Medan.
KATA KUNCI: dukungan Keluarga; faktor risiko; Kota Medan; stunting
ABSTRACT
Background: The Indonesian government has designated stunting as a national priority issue in the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) with a target of a significant stunting reduction to be 14 % in 2024.
Objectives: This research aims to address the recent prevalence and to reveal the most risk factor of stunting cases in Medan city with a quantitative method with a case-control design. The highest cases of stunting in Medan city were found at the Public Health Center in Medan Tembung district, namely 442 children out of 6,603 children under five.
Methods: This study used a case-control design. Data were obtained by the purposive sampling technique. The population data was 442 mothers with stunting toddlers consisting of 30 mothers as cases and 30 as controls. Data were analyzed by univariate, bivariate, and multivariate analyses.
Results: The
ABSTRAK
Latar Belakang: Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010 menyatakan bahwa terdapat sebanyak 13,7% wanita di Indonesia mengalami siklus menstruasi tidak teratur, 7,7% disebabkan oleh faktor pola hidup. Sumatera Barat merupakan provinsi tiga tertinggi gangguan siklus menstruasi di Indonesia, dengan prevalensi sebesar 19,1% (3).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah asupan makronutrien dan kadar lemak tubuh dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada bulan November 2021-September 2022, dengan jumlah sampel sebanyak 78 orang. Sampel diperoleh secara sistematis berdasarkan interval sampel. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan cara pemeriksaan fisik dan pengisian kuesioner. Analisis bivariat dilakukan dengan uji t-independen dan analisis multivariat dilakukan dengan regresi logistik.
Hasil: Hasil penelitian menyatakan bahwa 42,3% mahasiswi memiliki siklus menstruasi tidak normal, rerata jumlah asupan makronutrien (kalori total, karbohidrat, lemak, protein) dan kadar lemak tubuh mahasiswi adalah 2725,40±269,90 kkal, 378,86±40,70 gram, 90,58±14,40 gram, 98,54±11,36 gram, dan 36,19±7,02%. Uji T-independen menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jumlah asupan makronutrien (kalori total, karbohidrat, lemak, protein) dan kadar lemak tubuh dengan siklus menstruasi (p=0,000, 0,016, 0,005, 0,028, 0,000). Uji regresi logistik menunjukkan bahwa kadar lemak tubuh merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan siklus menstruasi (p=0,000).
Kesimpulan: Adanya hubungan yang bermakna antara jumlah asupan makonutrien dan kadar lemak tubuh dengan siklus mentruasi. Serta, kadar lemak tubuh merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan siklus menstruasi.
KATA KUNCI: asupan makronutrien; kadar lemak tubuh; siklus menstruasi
ABSTRACT
Background: Indonesian Basic Health Research 2010 state that 13.7% of women in Indonesia with irregular menstrual cycles, 7,7% caused by lifestyle factors. West Sumatra is the third highest province of irregular menstruation prevalence in Indonesia, which is 19.1% (3).
Objectives: The purpose of this research is to determine the relationship between macronutrient intake and body fat percentage with the menstrual cycle in femal
ABSTRAK
Latar Belakang: Kebutuhan terapi hemodialisis (HD) masih terus berkembang. Di Indonesia, HD mewakili 82% dari pelayanan cuci darah di Puskesmas Indonesia. Namun, HD menyebabkan peningkatan penanda inflamasi serta perubahan profil lipid. Kombinasi vitamin E dan asam lemak omega-3 dapat membantu mengurangi indikator inflamasi dan meningkatkan profil lipid.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh co-suplementasi vitamin E dan omega-3 terhadap profil lipid dan indikator inflamasi.
Metode: Penelitian ini dilakukan di PubMed dan Google Scholar untuk mencari artikel-artikel secara sistematis, Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel bahasa Inggris dengan uji coba terkontrol acak (RCT) dan uji coba terkontrol (CT) yang menyelidiki efek vitamin E dan omega-3 pada profil lipid dan penanda inflamasi pasien hemodialisis. Semua artikel harus diterbitkan antara September 2013 - September 2022. AM dan AA melakukan seluruh proses penelitian sebagai reviewer dan seluruh ketidaksetujuan diselesaikan bersama NH sebagai penulis ketiga.
Hasil: 1020 studi diidentifikasi dari database dan 12 artikel terpilih berdasarkan kriteria inklusi. Asam lemak omega-3 meningkatkan profil lipid, seperti kolesterol, LDL, HDL, dan trigliserida. Namun, studi ini hanya menemukan satu penelitian tentang efek vitamin E pada profil lipid. Asam lemak Omega-3 dan suplementasi vitamin E tidak memiliki efek signifikan pada penanda inflamasi, tetapi dampak suplementasi vitamin E pada tingkat IL-6 telah dilaporkan.
Kesimpulan: Co-suplementasi Omega-3 dan vitamin E berpengaruh pada penurunan level indikator inflamasi dan profil lipid pasien hemodialisis. Kami merekomendasikan bahwa studi berikutnya harus berfokus pada penelitian uji klinis mengenai pengaruh suplementasi kombinasi ini terhadap indikator inflamasi dan profil lipid pasien hemodialisis.
KATA KUNCI: hemodialisis; indikator inflamasi; omega-3; profil lipid; vitamin E
ABSTRACT
Background: Hemodialysis therapy (HD) demands is still growing. In Indonesia, HD represents 82% of dialysis services in Indonesian health centers. However, HD causes an increase in inflammatory markers as well as lipid profile changes. The combination of vitamin E and omega-3 fatty acids can assist to decrease inflammatory indicators and enhance lipid profiles.
Objectives: This study aims to investigate the effect of co-supplementation of vitami