首页 > 最新文献

Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition最新文献

英文 中文
Determinants of type 2 diabetes mellitus in agricultural community 农业社区2型糖尿病的决定因素
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.21927/ijnd.2023.11(1).40-46
F. Saftarina, D. Angraini, Diana Mayasari

ABSTRAK

Latar Belakang: Prevalensi DM di perkotaan sebanyak 2,6% dibandingkan pedesaan sebanyak 1,4%. Namun hal yang cukup menarik, proporsi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) pada penduduk di pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan yaitu 3,7% dan 5,4%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di pedesaan lebih berisiko terkena DM tipe 2 jika tidak dilakukan intervensi.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan kejadian DM tipe 2 pada populasi agrikultur

Metode: Jenis penelitian adalah case control study, dengan sampel penelitian adalah petani yang menderita DM tipe 2 (kasus) dan petani yang tidak menerita DM (kontrol). Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 41 orang. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, wawancara dengan kuesioner IPAQ-SF dan Indeks Brinkmann

Hasil: Hasil penelitian didapatkan jumlah jenis pestisida, faktor genetik dan aktifitas fisik merupakan faktor determinan terjadinya DM tipe 2. Responden yang menggunakan pestisida ≥ 2jenis pestisida memiliki risiko 2,7 kali kemungkinan menderita DM tipe 2 dibanding yang menggunakan 1 jenis pestisida. Responden dengan riwayat keluarga menderita DM memililiki kemungkinan (odds) 16,03 kali menderita DM dibandingkan yang tidak memiliki riwayat keluarga DM. Respoden dengan aktifitas fisik rendah memiliki kemungkinan (odds) 4,154 menderita DM dibandingkan responden dengan yang memiliki aktifitas fisik tinggi.

Kesimpulan: Diperlukan upaya promotif dan preventif terutama untuk masyarakat yang menggunakan pestisida ≥ 2jenis pestisida,  riwayat keluarga menderita DM tipe 2 dan aktifitas fisik rendah.


KATA KUNCI: DM tipe 2: faktor risiko, , populasi agrikultur

 

ABSTRACT

Background: The prevalence of type 2 Diabetes Mellitus (DM) in urban areas was 2.6% compared to 1.4% in rural areas. However, what is quite interesting is that the proportion of disturbed fasting blood glucose (GDPT) and impaired glucose tolerance (TGT) in rural residents is higher than in urban areas, namely 3.7% and 5.4%, respectively. This shows that rural residents are more at risk of developing type 2 DM if no intervention is carried out.

Objectives: This study aims to analyze the determinants of the prevalence of type 2 DM in the agricultural population.

Methods: This type of research is a case-control study, with th

摘要背景:DM在城市的流行程度为2.6%,而农村人口为1.4%。但有趣的是,在农村人口中,快速血糖的比例受到了影响,葡萄糖耐受性也受到了影响。这表明,如果不进行干预,农村人口患2型DM的风险会更高。目的:该研究旨在分析农业人口中2型DM的病理确定:研究类型为案例控制研究,研究样本为患有2型DM的农民和无法控制DM的农民。这项研究是在基东丹摄政街进行的,每组41人。数据提取是通过测量身体质量指数、血压、IPAQ-SF问卷和brinkmann结果的采访来进行的:获得杀虫剂种类、遗传因素和物理活动的研究结果是DM 2型的确定因素。受访者使用杀虫剂的≥2jenis农药风险有可能患有2型比DM的2.7倍用一种杀虫剂。有家族史的受访者患DM的可能性(odds)是16.03倍,缺乏体育活动的DM. Respoden的可能性为4.154,DM与有高物理活动的受访者相比。结论:前驱努力的必要能力和农药使用的预防主要是为了社会≥2jenis农药,家族史DM患有2型和低身体活动。关键字:DM类型2:风险因素,农业亚文化背景:城市地区2型糖尿病的先行性为2.6%However,人们很感兴趣的是,农村抗药性感染的比例高于城市面积,namely 3.7%和5.4%,尊敬。如果没有受到干扰,这幅图显示的农村居住者更有可能出现在DM开发类型2的风险中。目标:这是分析农业人口中DM类型2的确定性的研究。方法:这一种研究类型是一种控制研究,其中包括一种对DM 2型的farmers (cases)和一种不支持DM的farmers。这项研究是在Gedong tadan地区进行的,该地区的最高人数为41人。数据是由查看尸体质体指数和血液压力,接受IPAQ-SF问题,以及Brinkmann指数进行的采访。Results:《of types of pesticides当家Results那里那个基因factors,和身体活动是《determining DM 2型factors for The occurrence of Respondents。世卫组织过去pesticides types of pesticides有一个2。7时报2型"的风险从DM compared to pesticide的那些过去1型。DM的家族史反应有16.03次可能从DM向那些没有DM家族史的人提供支持,而DM低物理活动的反应有4.154次机会从DM向那些有高物理活动的反应反应的人提供支持。结论:推广和预防措施是必要的,特别是瘟疫2型瘟疫的瘟疫,支持2型DM的家族史和低物理反应的人。主题:农业人口;风险factors;DM类型2
{"title":"Determinants of type 2 diabetes mellitus in agricultural community","authors":"F. Saftarina, D. Angraini, Diana Mayasari","doi":"10.21927/ijnd.2023.11(1).40-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2023.11(1).40-46","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK </strong></p><p><strong><em>Latar Belakang: </em></strong><em>Prevalensi DM di perkotaan sebanyak 2,6% dibandingkan pedesaan sebanyak 1,4%. Namun hal yang cukup menarik, proporsi Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT) dan Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) pada penduduk di pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan yaitu 3,7% dan 5,4%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di pedesaan lebih berisiko terkena DM tipe 2 jika tidak dilakukan intervensi.</em></p><p><em></em><strong><em>Tujuan: </em></strong><em>Penelitian ini bertujuan menganalisis determinan kejadian DM tipe 2 pada populasi agrikultur</em></p><p><strong><em>Metode: </em></strong><em>Jenis penelitian adalah case control study, dengan sampel penelitian adalah petani yang menderita DM tipe 2 (kasus) dan petani yang tidak menerita DM (kontrol). Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak 41 orang. Pengambilan data dilakukan dengan mengukur Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, wawancara dengan kuesioner IPAQ-SF dan Indeks Brinkmann</em><em></em></p><p><strong><em>Hasil: </em></strong><em>Hasil penelitian didapatkan jumlah jenis pestisida, faktor genetik dan aktifitas fisik merupakan faktor determinan terjadinya DM tipe 2. Responden yang menggunakan pestisida ≥ 2jenis pestisida memiliki risiko 2,7 kali kemungkinan menderita DM tipe 2 dibanding yang menggunakan 1 jenis pestisida. Responden dengan riwayat keluarga menderita DM memililiki kemungkinan (odds) 16,03 kali menderita DM dibandingkan yang tidak memiliki riwayat keluarga DM. Respoden dengan aktifitas fisik rendah memiliki kemungkinan (odds) 4,154 menderita DM dibandingkan responden dengan yang memiliki aktifitas fisik tinggi</em>.</p><p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em>Diperlukan upaya promotif dan preventif terutama untuk masyarakat yang menggunakan pestisida ≥ 2jenis pestisida,  riwayat keluarga menderita DM tipe 2 dan aktifitas fisik rendah.</em></p><p><em><br /></em></p><p><strong>KATA KUNCI</strong><strong><em>:</em></strong><em> <em>DM tipe 2: </em>f</em><em>aktor risiko, , populasi agrikultur </em></p><p align=\"center\"> </p><p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong><em>Background: </em></strong><em>The prevalence of type 2 Diabetes Mellitus (DM) in urban areas was 2.6% compared to 1.4% in rural areas. However, what is quite interesting is that the proportion of disturbed fasting blood glucose (GDPT) and impaired glucose tolerance (TGT) in rural residents is higher than in urban areas, namely 3.7% and 5.4%, respectively. This shows that rural residents are more at risk of developing type 2 DM if no intervention is carried out</em><em>.</em></p><p><strong><em>Objectives: </em></strong><em>This study aims to analyze the determinants of the prevalence of type 2 DM in the agricultural population.</em><em></em></p><p><strong><em>Methods: </em></strong><em>This type of research is a case-control study, with th","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90596205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The effect of red watermelon juice on the anaerobic muscle fatigue index during physical exercise 体育锻炼中红西瓜汁对无氧肌肉疲劳指数的影响
Pub Date : 2023-01-31 DOI: 10.21927/ijnd.2023.11(1).47-54
M. R. Permadi, Dyannatus Solikhah, M. Iqbal, R. Damayanti

ABSTRAK

Latar Belakang: Kelelahan merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh olahragawan. Biasanya terjadi pada aktivitas anaerobik karena intensitas yang tinggi dan membutuhkan energi cepat dalam waktu yang singkat. Pemberian jus buah semangka merah (Citrullus lanatus) diharapkan mampu menurunkan kelelahan otot.

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus buah semangka merah terhad ap indeks kelelahan otot.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu dengan rancangan randomized post test only group with crossover dengan membandingkan pengaruh pemberian jus buah semangka merah. Subjek penelitian ini yaitu anggota bimbingan meraih cita-cita (MCC). Luaran utama pada penelitian ini adalah indeks kelelahan otot yang diukur dengan menggunakan Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). Analisis data dilakukan menggunakan uji independent t test.

Hasil: Ada perbedaan indeks kelelahan otot anaerobik pada kelompok perlakuan sebesar 2,55 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 3,75. Pada penelitian ini terjadi peningkatan kategori indeks kelelahan otot dari yang rata-rata subjek memiliki kategori cukup menjadi kategori baik, dan ada perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara statistik (p=0,004). Kesimpulan: Jus buah semangka merah dapat menurunkan angka indeks kelelahan otot anaerobic pada anggota bimbingan MCC. Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai perbedaan indeks kelelahan otot anaerobik dengan pemeriksaan kadar asam laktat.

KATA KUNCI: anaerob; eksperimental semu; jus semangka merah; kelelahan otot; latihan fisik

 

ABSTRACT

Background:  Fatigue is a common problem experienced by athletes, typically occurring during anaerobic activities due to high intensity and the need for quick energy. The administration of red watermelon juice (Citrullus lanatus) is expected to be able to reduce muscle fatigue.

Objectives: The purpose of this study is to assess the effects of providing red watermelon juice on muscle fatigue. Method: This study used a quasi-experimental design with a randomized post-test-only group with a crossover design by comparing the effects of delivering red watermelon juice to subjects. Subjects of this study were MCC (Meraih Cita Cita) tutoring members. The primary outcome was the index of anaerobic muscle fatigue that was measured by the Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). Data analysis was conducted using an independent t-test.

Results: There was a difference in the index of anaerobic muscle fatigue in the treatment group 2.55, while in the control group 3.75. In this study, there was an increase in the category of muscl

疲劳是运动员经常遇到的问题之一。它通常发生在高强度的厌氧活动中,需要短时间的快速能量。红西瓜(Citrullus lanatus)的奖励将有助于缓解肌肉疲劳。目的:这项研究的目的是确定红西瓜汁对肌肉疲劳指数的影响。方法:这项研究采用的是带有randomimized post测试的全偶性设计的伪实验设计,通过比较红西瓜汁的作用。该研究对象是目标指导成员。这项研究的主要漏洞是肌肉疲劳指数,这是通过进行无氧短跑测试来测量的。数据分析是通过独立性t测试进行的。结果:治疗小组的厌氧疲劳指数有差异,治疗组为2.55,控制组为3.75。在这项研究中,肌肉疲劳指数的增加从一个普通受试者有足够的类别为一个好的类别,在统计治疗和控制群体中存在显著差异(p= 0.004)。结论:红西瓜汁可以降低MCC成员的厌氧肌肉疲劳指数。下一项研究可以通过检查乳酸水平来研究无氧肌肉疲劳指数的差异。关键词:无氧;实验性的虚幻;红西瓜汁;肌肉疲劳;抽象背景:Fatigue是一种常见的问题,由athletes测试,典型的是在对高度强度的反常反应和快速能源的需要时发生意外。红瓜汁管理局预计将有可能减少肌肉短缺。这项研究的目的是评估肌肉部的红瓜汁供应效果。方法:这项研究使用了一种四分之一的设计,只有一组大胆的设计,利用了送红西瓜汁的效果。这次研究的主题是MCC教学成员。最初的结果是一种基于厌氧短跑测试的无氧肌肉指数。分析数据是利用一个独立的测试。建议:在治疗集团2.55的厌氧肌肉指数中存在差异,而控制集团3.75。在这项研究中,从平均水平来看,实验对象的做法增加了。结算:红西瓜汁可以降低牛肌肉肌肉的比率。进一步的研究可以用lactate酸蚀法来检验在无氧肌肉指数上的差异。比喻:肌肉萎缩症;体格,踢足球;quasi-experimental;红西瓜汁
{"title":"The effect of red watermelon juice on the anaerobic muscle fatigue index during physical exercise","authors":"M. R. Permadi, Dyannatus Solikhah, M. Iqbal, R. Damayanti","doi":"10.21927/ijnd.2023.11(1).47-54","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2023.11(1).47-54","url":null,"abstract":"<p><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em><strong>Latar Belakang:</strong> Kelelahan merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh olahragawan. Biasanya terjadi pada aktivitas anaerobik karena intensitas yang tinggi dan membutuhkan energi cepat dalam waktu yang singkat. Pemberian jus buah semangka merah (Citrullus lanatus) diharapkan mampu menurunkan kelelahan otot. </em></p><p><em><strong>Tujuan:</strong> Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus buah semangka merah terhad ap indeks kelelahan otot. </em></p><p><em><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu dengan rancangan randomized post test only group with crossover dengan membandingkan pengaruh pemberian jus buah semangka merah. Subjek penelitian ini yaitu anggota bimbingan meraih cita-cita (MCC). Luaran utama pada penelitian ini adalah indeks kelelahan otot yang diukur dengan menggunakan Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). Analisis data dilakukan menggunakan uji independent t test. </em></p><p><em><strong>Hasil: </strong>Ada perbedaan indeks kelelahan otot anaerobik pada kelompok perlakuan sebesar 2,55 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 3,75. Pada penelitian ini terjadi peningkatan kategori indeks kelelahan otot dari yang rata-rata subjek memiliki kategori cukup menjadi kategori baik, dan ada perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara statistik (p=0,004). Kesimpulan: Jus buah semangka merah dapat menurunkan angka indeks kelelahan otot anaerobic pada anggota bimbingan MCC. Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai perbedaan indeks kelelahan otot anaerobik dengan pemeriksaan kadar asam laktat. </em></p><p><em><strong>KATA KUNCI:</strong> <em>anaerob; </em>eksperimental semu; jus semangka merah; kelelahan otot; latihan fisik </em></p><p> </p><p><strong>ABSTRACT</strong></p><p><em><strong>Background:</strong>  Fatigue is a common problem experienced by athletes, typically occurring during anaerobic activities due to high intensity and the need for quick energy. The administration of red watermelon juice (Citrullus lanatus) is expected to be able to reduce muscle fatigue. </em></p><p><em><strong>Objectives:</strong> The purpose of this study is to assess the effects of providing red watermelon juice on muscle fatigue. Method: This study used a quasi-experimental design with a randomized post-test-only group with a crossover design by comparing the effects of delivering red watermelon juice to subjects. Subjects of this study were MCC (Meraih Cita Cita) tutoring members. The primary outcome was the index of anaerobic muscle fatigue that was measured by the Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). Data analysis was conducted using an independent t-test. </em></p><p><em><strong>Results:</strong> There was a difference in the index of anaerobic muscle fatigue in the treatment group 2.55, while in the control group 3.75. In this study, there was an increase in the category of muscl","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90653711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
High-fibre analog rice made from beneng taro flour 高纤维模拟大米,由贝能芋头粉制成
Pub Date : 2022-12-30 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(3).125-131
Deannisa Fajriaty, B. Setiawan, Tiurma Sinaga, A. Sulaeman

ABSTRACT

Background: In 2019, the average national rice consumption was 114,3 kg/cap/year, exceeding the recommended ideal 100,4 kg/cap/year by approximately 82,98%. The staple food in Indonesia is dominated by rice. Indonesian cuisine is known to have cultural diversity and uniqueness and is rich in taste. Besides that, it is closely related to culture and customs, so it has been part of the eating culture of various ethnic cultures in Indonesia for a long time. Therefore, strategic efforts are needed in using local tubers, namely alternative staple foods, by developing friendly products as part of the realization of national food security by means of food diversification.

Objectives: To analyze the effect of the formulation of taro beneng flour as the primary raw material for analog rice on the analysis of nutritional content (water, ash, fat, protein, and carbohydrates) and dietary fiber content.

Methods: This type of research was experimental with a completely randomized design (CRD). The level of rice treatment is analogous to the ratio of taro beneng flour, yellow corn flour, and yellow soybean flour, namely F1 (75:25:5), F2(50:50:5), and F3 (25:75:5).

Results: The F1 formulation (75:50:5) was the best treatment level because it had a high content of nutrients and dietary fiber (76,0% carbohydrates; 18,6% dietary fiber). Therefore, analog rice made from taro beneng flour can be used as a staple food to maintain the health of specific groups.

Conclusions: Analog rice made from taro beneng flour can be used as an alternative to staple food and meets BPOM standard (2022) as a high-fiber products (18,6 g > 6 g/100 g).

 

KEYWORDS: analog rice; beneng taro flour; carbohydrate; dietary fiber; local tubers.


摘要背景:2019年全国大米平均消费量为114,3 kg/顶/年,超过推荐的理想消费量100,4 kg/顶/年约82,98%。印度尼西亚的主食以大米为主。印尼菜以文化多样性和独特性著称,口味丰富。此外,它与文化和习俗密切相关,因此长期以来一直是印度尼西亚各民族文化饮食文化的一部分。因此,需要作出战略性努力,利用当地块茎,即替代主食,通过开发友好产品,作为通过粮食多样化实现国家粮食安全的一部分。目的:分析以芋头贝能粉为主要原料的配方对模拟米营养成分(水、灰分、脂肪、蛋白质、碳水化合物)和膳食纤维含量分析的影响。方法:采用完全随机设计(CRD)的实验方法。大米处理的水平类似于芋头贝能粉、黄玉米粉、黄豆粉的比例,即F1(75:25:5)、F2(50:50:5)、F3(25:75:5)。结果:F1配方(75:50:5)具有较高的营养成分和膳食纤维含量(76.0%碳水化合物;18.6%膳食纤维)。因此,芋头贝能粉制成的模拟米可以作为维持特定人群健康的主食。结论:芋头贝能粉制备的模拟米可作为主食替代品,符合BPOM标准(2022)的高纤维产品(18.6 g > 6 g/100 g)。关键词:模拟米;贝能芋头粉;碳水化合物;膳食纤维;当地的块茎。
{"title":"High-fibre analog rice made from beneng taro flour","authors":"Deannisa Fajriaty, B. Setiawan, Tiurma Sinaga, A. Sulaeman","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(3).125-131","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(3).125-131","url":null,"abstract":"<div class=\"WordSection1\"><p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong><em>Background: </em></strong>In 2019, the average national rice consumption was 114,3 kg/cap/year, exceeding the recommended ideal 100,4 kg/cap/year by approximately 82,98%. The staple food in Indonesia is dominated by rice. Indonesian cuisine is known to have cultural diversity and uniqueness and is rich in taste. Besides that, it is closely related to culture and customs, so it has been part of the eating culture of various ethnic cultures in Indonesia for a long time. Therefore, strategic efforts are needed in using local tubers, namely alternative staple foods, by developing friendly products as part of the realization of national food security by means of food diversification.<strong><em></em></strong></p><p><strong><em>Objectives: </em></strong>To analyze the effect of the formulation of taro beneng flour as the primary raw material for analog rice on the analysis of nutritional content (water, ash, fat, protein, and carbohydrates) and dietary fiber content.<strong><em></em></strong></p><p><strong><em>Methods: </em></strong>This type of research was experimental with a completely randomized design (CRD). The level of rice treatment is analogous to the ratio of taro beneng flour, yellow corn flour, and yellow soybean flour, namely F1 (75:25:5), F2(50:50:5), and F3 (25:75:5).<strong><em></em></strong></p><p><strong><em>Results: </em></strong>The F1 formulation (75:50:5) was the best treatment level because it had a high content of nutrients and dietary fiber (76,0% carbohydrates; 18,6% dietary fiber). Therefore, analog rice made from taro beneng flour can be used as a staple food to maintain the health of specific groups.<strong><em></em></strong></p><p><strong><em>Conclusions: </em></strong>Analog rice made from taro beneng flour can be used as an alternative to staple food and meets BPOM standard (2022) as a high-fiber products (18,6 g > 6 g/100 g).<strong><em> </em></strong></p><p><strong> </strong></p><p><strong>KEYWORDS: </strong>analog rice; beneng taro flour; carbohydrate; dietary fiber; local tubers.<strong><em></em></strong></p></div><strong><em><br clear=\"all\" /></em></strong>","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"07 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86083925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Fe content in “dragon fruits and Moringa oleifera” milk candy for stunting toddlers 发育迟缓幼儿用“火龙果辣木”奶糖中铁的含量
Pub Date : 2022-12-30 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(3).132-137
A. Elisanti, Rindiani Rindiani, E. T. Ardianto

ABSTRAK

Latar Belakang: Produk pangan fungsional telah menjadi trend sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini tentunya sejalan dengan fokus bidang prioritas pada Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 terkait penerapan teknologi pengembangan nutrisi untuk mengatasi masalah stunting. Adapun salah satu kunci tren penggunaan pangan fungsional untuk permasalahan gizi adalah buah-buahan sebagai pangan fungsional. Terkait fokus stunting, selain makronutien, mikronutrien juga memegang peranan penting. Berbagai macam pangan fungsional telah di kaji, mulai dari biskuit, bubur, modisco, yogurt, susu. Namun masih sangat jarang pangan fungsional tentang produk permen susu berbahan dasar sayur dan buah.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kandungan zat besi pada permen susu berbahan dasar buah naga dan daun kelor.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif laboratorium, dengan sampel penelitian adalah produk permen susu buah naga dan daun kelor yang telah melalui uji organoleptik dan hedonik. Terdapat 3 sampel dalam penelitian yang masing-masing terdiri dari tepung buah naga: daun kelor: susu sapi yaitu P1 (12:1); P2 (14:2) dan P3 (16:3) dengan penambahan susu sapi 200 ml untuk semua sampel. Adapun preparasi sampel untuk proses pengujian diambil sebanyak 0,5 mg/sampel. Analisis kandungan zat besi pada permen menggunakan Atomic Absorbtion Spectrophotometer

Hasil: Nilai rata-rata kadar zat besi pada permen adalah 393,31ppm sampai dengan 545,13 ppm. Kadar zat besi tertinggi terdapat pada perlakuan P2 yaitu 545,15 ppm dan perlakuan terendah terdapat pada P2 393,31 ppm. Nilai Fe dalam permen setara dengan 0,39331 sampai 0,54515 mg. Sedangkan angka kecukupan mineral zat besi harian untuk balita usia 1-3 tahun adalah 7 mg/ hari dan balita usia 4-5 tahun 10 mg/hari.

Kesimpulan: Kandungan Fe pada permen susu “Dragon Fruits and Moringa Oleifera” mencapai 1 gram/100 gr. Dalam 100 gram permen mampu memenuhi kebutuhan rata-rata mineral harian untuk balita usia 1 – 5 tahun.

KATA KUNCI: Stunting; Buah Naga; Daun Kelor; Permen susu; Zat Besi

 

ABSTRACT

Background: Functional food products have become a trend in recent years. This is in

背景:功能食品自过去几年以来一直很流行。这当然符合国家研究计划的优先事项重点,即将营养开发技术应用于解决发育问题。至于将实用食品作为营养问题使用的趋势的一个关键因素是将水果作为功能性食品。在特技焦点方面,除了makronutrien, mikronutrien也扮演着重要的角色。各种各样的功能性食品包括饼干、粥、莫迪科酸奶和牛奶。然而,以牛奶为基础的甜食产品的功能性食品仍然非常罕见。目的:本研究旨在分析龙果和紫叶制成的牛奶糖的铁含量。方法:采用的研究设计为描述性研究,研究样本为经过有机和休闲测试的龙果奶和紫叶糖果产品。研究中有三个样本,每一个都包括龙果:牛油:牛奶,即P1 (12:1);P2(14:2)和P3(16:3),所有样品加牛奶200毫升。此外,测试过程中对样品进行透明度,每次0.5毫克/样本。用结果原子吸收光谱仪分析糖果中的铁含量:糖果的平均铁含量为393,31ppm,达到545.13 ppm。在P2治疗中,铁含量最高的是545,15 ppm,在P2 393.31 ppm中是最低的。Fe在糖果中的得分为0.39331至0.54515毫克。而1-3岁幼儿的每日铁质贫困率为7毫克/天,5 -5岁至10毫克/天。结论:牛奶糖中的Fe含量可达1克/100克。关键词:特技;火龙果;叶子罗尔;牛奶糖;废铁的背景:娱乐食品产品近年来已成为一种趋势。这条线的重点是2018 -2045年国家研究硕士计划与营养发展技术的应用关系,从而导致问题。利用营养问题的好处之一就是水果作为一种有益的食物。考虑到特技集中,各种各样的食品机构的活动,对biscuits, porridge, modisco,酸奶,milk的排列。但是,供您参考的食物仍然非常稀有,从蔬菜和水果中生产的牛奶糖产品。Objectives:这个研究aims to analyze铁内容在“神龙照和Moringa Oleifera“从龙的水果和牛奶糖果制造Moringa leavesMethods: a的研究设计以前是descriptive研究实验室里,用《研究样本身为龙水果牛奶糖果和树叶Moringa那已被通过organoleptic hedonic测试。研究中有三种样本,每一种都有龙果柳丁的味道:牛奶、牛奶、P1 (12:1);P2(14:2)和P3(16:3)配上200毫升牛奶做所有的样本。样品的准备量为0.5毫克/样本。通过原子吸收光谱仪对糖果中的铁的分析。建议:平均收割393.31 ppm到545.13 ppm。最后的铁的本质是在P2治疗中发现的,namely 545.15 ppm和lowest treatment发现的P2 393.31 ppm。牛奶糖中的菲价值从0.39331到0.54515毫克。虽然每天的矿物耐压率为1-3年是7 mg/day,但行李寿命为4-5年是10 mg/day。结论:在《龙果》和《Moringa Oleifera》牛奶糖果拿了1克/100克。100克的糖果可以满足每天的平均矿物需要1到5年的生命。KEYWORD:发育迟缓;龙果;Moringa树叶;牛奶糖;铁
{"title":"Fe content in “dragon fruits and Moringa oleifera” milk candy for stunting toddlers","authors":"A. Elisanti, Rindiani Rindiani, E. T. Ardianto","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(3).132-137","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(3).132-137","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK </strong></p><p><strong><em>Latar Belakang: </em></strong><em>Produk pangan fungsional telah menjadi trend sejak beberapa tahun terakhir.</em> <em>Hal ini tentunya sejalan dengan fokus bidang prioritas pada Rencana Induk Riset Nasional 2017-2045 terkait penerapan teknologi pengembangan nutrisi untuk mengatasi masalah stunting. Adapun salah satu kunci tren penggunaan pangan fungsional untuk permasalahan gizi adalah buah-buahan sebagai pangan fungsional. Terkait fokus stunting, selain makronutien, mikronutrien juga memegang peranan penting. Berbagai macam pangan fungsional telah di kaji, mulai dari biskuit, bubur, modisco, yogurt, susu. Namun masih sangat jarang pangan fungsional tentang produk permen susu berbahan dasar sayur dan buah.</em></p><p><strong><em>Tujuan: </em></strong><em>Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kandungan zat besi pada permen susu berbahan dasar buah naga dan daun kelor.</em></p><p><strong><em>Metode: </em></strong><em>Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif laboratorium, dengan sampel penelitian adalah produk permen susu buah naga dan daun kelor yang telah melalui uji organoleptik dan hedonik. Terdapat 3 sampel dalam penelitian yang masing-masing terdiri dari tepung buah naga: daun kelor: susu sapi yaitu P1 (12:1); P2 (14:2) dan P3 (16:3) dengan penambahan susu sapi 200 ml untuk semua sampel. Adapun preparasi sampel untuk proses pengujian diambil sebanyak 0,5 mg/sampel. Analisis kandungan zat besi pada permen menggunakan Atomic Absorbtion Spectrophotometer </em><em></em></p><p><strong><em>Hasil:</em></strong><strong><em> </em></strong><em>Nilai rata-rata</em><em> kadar zat besi pada permen </em><em>adalah</em><em> 393,31</em><em>ppm</em><em> sampai dengan 545,13 </em><em>ppm</em><em>. Kadar zat besi tertinggi terdapat pada perlakuan P</em><em>2</em><em> </em><em>yaitu </em><em>545,15 </em><em>ppm</em><em> dan perlakuan terendah terdapat pada P</em><em>2</em><em> 393,31 </em><em>ppm</em><em>. Nilai Fe dalam permen</em><em> </em><em>setara dengan</em><em> 0,39331 </em><em>sampai</em><em> 0,54515 </em><em>mg. Sedangkan angka kecukupan mineral zat besi harian untuk balita usia 1-3 tahun adalah 7 mg/ hari dan balita usia 4-5 tahun 10 mg/hari.</em></p><p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em>Kandungan Fe pada permen susu “Dragon Fruits and Moringa Oleifera” mencapai</em><em> 1 </em><em>gram</em><em>/100</em><em> </em><em>g</em><em>r. Dalam 100 gram permen mampu memenuhi kebutuhan rata-rata mineral harian untuk balita usia</em><em> 1 – 5 tahun.</em><em></em></p><p><strong>KATA KUNCI</strong><strong><em>: </em></strong><em>Stunting</em><strong><em>; </em></strong><em>Buah Naga</em><em>; </em><em>Daun Kelor</em><em>; </em><em>Permen susu</em><em>; </em><em>Zat Besi</em></p><p><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong><em>Background: </em></strong><em>Functional food products have become a trend in recent years. This is in","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74090571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Changes in sugar, salt, and fat intake among obese adults: cohort study 肥胖成人糖、盐和脂肪摄入量的变化:队列研究
Pub Date : 2022-12-30 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(3).109-118
Erfin Shabrina, D. Briawan, I. Ekayanti, Woro Riyadina

ABSTRAK

Latar Belakang: Asupan gula, garam, dan lemak yang berlebih merupakan salah satu faktor risiko terjadinya obesitas dan penyakit tidak menular. Perubahan asupan gula, garam, dan lemak pada orang dewasa dengan kasus obesitas baru belum diteliti di Indonesia.

Tujuan: Menganalisis pola asupan dan besaran perubahan asupan gula, garam, lemak pada orang dewasa obese selama dua tahun pemantauan.

Metode: Desain pada penelitian ini yaitu studi longitudinal dengan menggunakan data sekunder dari Studi Kohor Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Subjek pada penelitian ini yaitu penyandang obesitas baru sebesar 138 subjek. Nilai cut-off obesitas yang digunakan dalam penelitian yaitu IMT ≥25.00 kg/m2. Asupan gula, garam, dan lemak diperoleh dari food recall 1x24 jam dan FFQ. Pola asupan gula, garam, dan lemak dikategorikan menjadi meningkat atau menurun berdasarkan perbandingan asupan pada akhir penelitian dengan asupan GGL di T2 (tertile sedang) pada awal penelitian. Besar perubahan asupan gula, garam, dan lemak adalah selisih asupan gula, garam, dan lemak subjek penelitian di dua tahun pengamatan.

Hasil: Mayoritas penyadang obesitas yaitu perempuan dengan rentang usia 35-44 tahun dan mempunyai kadar LDL yang tergolong tinggi. Adanya perubahan pada asupan gula, garam, dan lemak pada penyandang obesitas yang meningkat secara signifikan khususnya pada gula, dan lemak. Besar perubahan asupan gula, garam, dan lemak pada orang dewasa obese sebesar 10.5 g (p<0.05), 0.02 g (p>0.05), dan 10.7 g (p<0.05) selama dua tahun. Asupan pangan sumber gula, garam lemak seperti kue manis, minuman berpemanis, dan minuman sachet dengan penambahan gula, makanan kaleng, kecap, dan gorengan serta daging juga meningkat selama dua tahun pemantauan.

Kesimpulan: Asupan gula, garam, dan lemak pada orang dewasa yang obesitas cenderung meningkat, dan kemungkinan besar dapat meningkatkan prevalensi obesitas dan penyakit tidak menular di Indonesia.

 

KATA KUNCI: dewasa; asupan gula-garam-lemak; obesitas; perubahan asupan; studi longitudinal


ABSTRACT

Background: Excessive intake of sugar, salt, and fat (SSF) is a risk factor for obesity and non-communicable diseases. Changes in sugar, salt, and fat intake in adults with new obesity cases have not been studied in Indonesia.

Objective: To analyze dietary trajectories and sugar, salt, and fat intake changes in obese adults.

Methods: The design of this study was a longitudinal s

抽象的背景:糖、盐和多余的脂肪摄入是肥胖和非传染性疾病风险的一个因素。糖、盐和脂肪在成人中的摄入量发生了变化,肥胖案件在印尼还没有得到研究。目标:分析食糖、盐和脂肪在两年内的监督下的摄入量和摄入量的变化。方法:本研究的设计是longitudinal研究,利用联合研究的次要数据,消除印度尼西亚共和国卫生部传染病风险。本研究的题目为138名新肥胖患者。研究中使用的界限值肥胖就是体重指数≥25点kg / m2。糖、盐和脂肪的摄入量来自食物召回1x24小时和FFQ。糖、盐和脂肪的摄入模式根据研究结束时对T2(中智利)GGL摄入的比较而分类为增加或减少。糖、盐和脂肪的主要变化是糖、盐和脂肪在两年内进行的研究对象之间的差异。结果:大多数肥胖诱发者是35-44岁、高密度LDL的女性。糖、盐和肥胖人群的饮食发生了变化,特别是糖和脂肪的显著增加。肥胖成年人的糖、盐和脂肪摄入量的巨大变化为10.5克(p0.05), 10.7克(结论:肥胖成年人的糖、盐和脂肪摄入量趋于增加,可能会增加肥胖和非传染性疾病的流行。关键词:成人;gula-garam-lemak摄入;肥胖;摄入量的变化;longitudinalabstractground的研究:肥胖、盐和胖(SSF)是肥胖和非通信疾病的风险因素。糖、盐和因新肥胖而肥胖的成人在印尼没有成长。目标:分析导轨和糖、盐和肥胖改变饮食。方法:这项研究的设计是一项广泛的研究,使用来自印尼共和国健康部非通信疾病研究的证据。这项研究的题目是138名肥胖受试者。肥胖在研究中花费的比率是每小时25公斤。糖、盐和脂肪来自食品召回1x24小时和FFQ。糖、盐和肥的二分法都以增加或减少为基础,以研究结束时的排泄物为基础。糖、盐和脂肪内部的变化是糖、盐和两年来观察到的主体的变化。结果:肥胖阿尤多斯的主要女性年龄为35-44岁,高龄。糖、盐和脂肪的摄入量发生了变化,特别是糖和脂肪。糖、盐和肥胖在节制中的变化是10。5克(p0.05), 10。7克(pConclusion:糖的摄入量:盐和脂肪的含量增加,这很可能增加肥胖和非通讯疾病的普遍存在。安装:成人;sugar-salt-fat进气;obesity;正义的改变;纵向研究
{"title":"Changes in sugar, salt, and fat intake among obese adults: cohort study","authors":"Erfin Shabrina, D. Briawan, I. Ekayanti, Woro Riyadina","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(3).109-118","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(3).109-118","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK </strong></p><p><strong><em>Latar Belakang: </em></strong><em>Asupan gula, garam, dan lemak yang berlebih merupakan salah satu faktor risiko terjadinya obesitas dan penyakit tidak menular. Perubahan asupan gula, garam, dan lemak pada orang dewasa dengan kasus obesitas baru belum diteliti di Indonesia.</em></p><p><strong><em>Tujuan: </em></strong><em>Menganalisis pola </em><em>asupan</em><em> dan besaran perubahan </em><em>asupan</em><em> gula, garam, lemak pada orang dewasa obese selama dua tahun pemantaua</em><em>n. </em></p><p><strong><em>Metode: </em></strong><em>Desain pada penelitian ini yaitu studi longitudinal dengan menggunakan data sekunder dari Studi Kohor Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Subjek pada penelitian ini yaitu penyandang obesitas baru sebesar 138 subjek. Nilai cut-off obesitas yang digunakan dalam penelitian yaitu IMT ≥25.00 kg/m<sup>2</sup>. Asupan gula, garam, dan lemak diperoleh dari food recall 1x24 jam dan FFQ. Pola asupan gula, garam, dan lemak dikategorikan menjadi meningkat atau menurun berdasarkan perbandingan asupan pada akhir penelitian dengan asupan GGL di T2 (tertile sedang) pada awal penelitian. Besar perubahan asupan gula, garam, dan lemak adalah selisih asupan gula, garam, dan lemak subjek penelitian di dua tahun pengamatan.</em><em></em></p><p><strong><em>Hasil: </em></strong><em>Mayoritas penyadang obesitas yaitu perempuan dengan rentang usia 35-44 tahun dan mempunyai kadar LDL yang tergolong tinggi. Adanya perubahan pada asupan gula, garam, dan lemak pada penyandang obesitas yang meningkat secara signifikan khususnya pada gula, dan lemak. Besar perubahan asupan gula, garam, dan lemak pada orang dewasa obese sebesar 10.5 g (p<0.05), 0.02 g (p>0.05), dan 10.7 g (p<0.05) selama dua tahun. Asupan pangan sumber gula, garam lemak seperti kue manis, minuman berpemanis, dan minuman sachet dengan penambahan gula, makanan kaleng, kecap, dan gorengan serta daging juga meningkat selama dua tahun pemantauan.</em></p><p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em>Asupan gula, garam, dan lemak pada orang dewasa yang obesitas cenderung meningkat, dan kemungkinan besar dapat meningkatkan prevalensi obesitas dan penyakit tidak menular di Indonesia.</em></p><p><em> </em></p><p><strong>KATA KUNCI</strong><strong><em>: </em></strong><em>dewasa; asupan gula-garam-lemak; obesitas; perubahan asupan; studi longitudinal</em></p><p><em><br /></em></p><p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong>Background: </strong>Excessive intake of sugar, salt, and fat (SSF) is a risk factor for obesity and non-communicable diseases. Changes in sugar, salt, and fat intake in adults with new obesity cases have not been studied in Indonesia.<strong></strong></p><p><strong>Objective: </strong>To analyze dietary trajectories and sugar, salt, and fat intake changes in obese adults.</p><p><strong>Methods: </strong>The design of this study was a longitudinal s","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90641080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The consumption of protein, zinc, and vitamin a associated with ferritin levels in pregnancy 怀孕期间蛋白质、锌和维生素a的摄入与铁蛋白水平有关
Pub Date : 2022-12-30 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(3).100-108
Eka Darmayanti Putri Siregar, A. Amir, Nuzulia Irawati

 

ABSTRAK

Latar Belakang: Permasalahan gizi dalam kehamilan berupa defisiensi makronutrien, mikronutrien, dan anemia. Kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data WHO tahun 2019 dan Riskesdas 2018 adalah 44,2% dan 48,9%. Persentase kasus anemia pada ibu hamil di Sumatera Barat dan Kota Padang tahun 2019 adalah 18,10% dan 11,2% dengan penyebab antara lain defisiensi makronutrien dan mikronutrien dan pola konsumsi. Defisiensi besi dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan kadar ferritin.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan protein, asupan zink, dan  vitamin A dengan kadar ferritin ibu hamil trimester III.

Metode: Penelitian analitik cross sectional ini dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Kilangan dan Laboratorium Biomedik Universitas Andalas pada November 2021-Juli 2022. Subjek penelitian sebanyak 64 orang ibu hamil trimester III dan teknik sampling menggunakan total sampling. Asupan protein, zink, dan vitamin A diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner SQ-FFQ dan kadar ferritin diperiksa dengan metode ELISA. Uji normalitas data mengunakan Kolmogorov Smirnov sementara analisis bivariat dan multivariat menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linear (p<0,05).

Hasil: Rerata asupan protein adalah 92.56 gr, asupan zink 7.35 mg, vitamin A 824,98 µgRE dan kadar ferritin 16,267 µg/L. Asupan protein (p=0,001; r= 0,714), zink (p=0,001; r=0,428) dan vitamin A (p=0,001; r=0,531) memiliki hubungan bermakna dengan kadar ferritin. Hasil uji regresi linear menunjukkan asupan protein merupakan factor yang paling berhubungan dengan kadar ferritin (p= 0,001; β=0,598).

Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan bermakna antara asupan protein, zink, dan vitamin A dengan kadar ferritin ibu hamil trimester III. Pada kelas ibu hamil perlu diberikan edukasi gizi mengenai jenis dan peran gizi dalam mencegah anemia dan defisiensi besi

 

KATA KUNCI: asupan protein;  ferritin; kehamilan; vitamin A; zink; 

 

 

ABSTRACT

Background: Macron

背景:妊娠营养问题是makronutrien缺乏、mikronutrien和贫血。根据世界卫生组织2019年和2018年Riskesdas数据,印尼的铁脆性贫血病例为44.2%和48.9%。2019年西苏门答腊和巴西市孕妇贫血率为18.10%和11.2%,原因包括马科龙缺乏和密克罗龙缺乏以及消费模式。可以通过对费里宁水平的检查来确定铁缺乏。目的:本研究旨在确定妊娠期妊娠期蛋白质、锌和维生素A之间的关系。方法:分析交叉研究于2021年11月至2022年7月在安达拉斯大学的Puskesmas露天工厂和生物医学实验室进行。研究对象是64名怀孕3期的孕妇和全抽样技术。采用SQ-FFQ问卷和ferritin卡进行访谈,获得蛋白质、锌和维生素A的摄入量。斯米尔诺夫常态试验数据使用Kolmogorov暂时的二元分析和测试multivariat使用Pearson相关性和线性回归(pHasil:平均摄入量是92。56克蛋白质,锌摄入7 . 35毫克、维生素A 824.98µgRE和ferritin水平16,267µg / L。蛋白质摄入量(p= 0.001;r= 714),锌(p= 001;r= 428)和维生素A (p= 0.001;与费里顿水平有意义的关系。线性回归测试结果表明,蛋白质摄入是与费里丁水平最相关的因素(p= 0.001;β= 0.598)。结论:这项研究得出的结论是,蛋白质、锌和维生素A的摄入量与妊娠中期产妇ferritin水平之间存在着有意义的联系。在产妇课程中,必须对预防贫血和铁缺乏的营养作用进行关于营养的类型和作用的教育:蛋白质摄入量;ferritin;怀孕;维生素A;锌;摘要背景:Macronutrient和micronutrient defies, as well as贫血,营养不良。2019年至2018年,根据《基本健康研究》和《基本健康研究》,印度尼西亚有44.20%和48.90%的孕妇患有贫血。2019年,有18.10%和11.20%的怀孕妇女被认为是西苏门答腊省和巴东市的敌人。像pregnancy的严重贫血患者一样,宏观和微功能障碍也很常见。一份可靠的检测表明贫血是ferritin级别的。目标:这项研究旨在确定蛋白质、锌和维生素之间的结合。这种分析交叉研究于2011年11月21日至2022年7月22日被安达拉斯大学的生物医学实验室所隔离。这个实验对象有64个怀孕3个月的女性。蛋白质、锌和维生素的融合是由SQ-FFQ问题和ferritin水平被ELISA method验证的。Kolmogorov Smirnov的正常使用测试。《bivariate multivariate以前皮尔逊相关风险分析和线性regression (p Results:《卑鄙的蛋白质、锌和维生素A级消费”是56 g, 7。92 35毫克824条。98µgRE和ferritin 16级,26µg / L。蛋白质(p =冰河世纪;r= 771),锌(p=0.001;r= .428)和维生素A套餐(p=0.001;r= 0531)对ferritin水平有密切关系。线性回归测试揭示蛋白质吸收是最相关的成分水平(p = 0001;β= 0.598)。结论:在pregnancy的第三个季度里,有一个重要的蛋白质、锌和维生素的结合。营养不良的教育,应该鼓励营养不良的产前妇女预防贫血和铁缺乏。KEYWORD: ferritin;蛋白质;怀孕;维生素A摄入量;锌
{"title":"The consumption of protein, zinc, and vitamin a associated with ferritin levels in pregnancy","authors":"Eka Darmayanti Putri Siregar, A. Amir, Nuzulia Irawati","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(3).100-108","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(3).100-108","url":null,"abstract":"<p><sup> </sup></p><p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><strong><em>Latar Belakang: </em></strong><em>Permasalahan gizi dalam kehamilan berupa defisiensi makronutrien, mikronutrien, dan anemia. </em><em>Kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data WHO tahun 2019 dan Riskesdas 2018 adalah 44,2% dan 48,9%. Persentase kasus anemia pada ibu hamil di Sumatera Barat dan Kota Padang tahun 2019 adalah 18,10% dan 11,2% dengan </em><em>penyebab antara lain</em><em> defisiensi makronutrien dan mikronutrien dan pola konsumsi. Defisiensi besi dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan kadar ferritin. </em></p><p><strong><em>Tujuan: </em></strong><em>P</em><em>enelitian </em><em>ini bertujuan </em><em>mengetahui </em><em>hubungan</em><em> asupan protein, </em><em>asupan </em><em>zink, dan </em><em> </em><em>vitamin A dengan kadar ferritin ibu hamil trimester III</em><em>.</em></p><p><strong><em>Metode: </em></strong><em>Penelitian analitik cross sectional ini dilaksanakan di Puskesmas Lubuk Kilangan dan Laboratorium Biomedik Universitas Andalas pada November 2021-Juli 2022. Subjek penelitian sebanyak 64 orang ibu hamil trimester III dan teknik sampling menggunakan total sampling. Asupan protein, zink, dan vitamin A diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner SQ-FFQ</em> <em>dan k</em><em>adar ferritin diperiksa dengan metode ELISA. Uji normalitas data mengunakan Kolmogorov Smirnov sementara analisis bivariat dan multivariat menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linear (p<0,05). </em></p><p><strong><em>Hasil: </em></strong><em>R</em><em>erata asupan protein</em><em> adalah </em><em>92</em><em>.</em><em>56 gr</em><em>, asupan </em><em>zink</em><em> 7.35</em><em> mg</em><em>, </em><em>vitamin A</em><em> </em><em>824,98 µgRE</em><em> dan </em><em>kadar ferritin</em><em> </em><em>16,267 µg/L</em><em>. A</em><em>supan protein (p=0,001</em><em>; </em><em>r= 0,7</em><em>14</em><em>), zink (p=0,001</em><em>; </em><em>r=0,428) dan vitamin A (p=0,001</em><em>; </em><em>r=0,531) </em><em>memiliki hubungan bermakna</em><em> dengan kadar ferritin. </em><em>Hasil u</em><em>ji regresi linear menunjukkan asupan protein </em><em>merupakan</em><em> </em><em>factor yang paling </em><em>ber</em><em>hubungan</em><em> dengan kadar ferritin (p= 0,001</em><em>; </em><em>β=0,598).<strong></strong></em></p><p><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em>Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan bermakna antara asupan protein, zink, dan vitamin A dengan kadar ferritin ibu hamil trimester III. Pada kelas ibu hamil perlu diberikan edukasi gizi mengenai jenis dan peran gizi dalam mencegah anemia dan defisiensi besi </em><strong></strong></p><p> </p><p><strong>KATA KUNCI</strong><strong><em>: </em></strong><em>a</em><em>supan protein; <em> ferritin; kehamilan; </em>vitamin A; <em>zink;</em> </em><em></em></p><p> </p><p><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong><em>Background: </em></strong><em>Macron","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78623066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gross domestic product and geographic area as social determinants of child stunting and severe stunting in Indonesia: A multilevel analysis 国内生产总值和地理区域是印度尼西亚儿童发育迟缓和严重发育迟缓的社会决定因素:一项多层次分析
Pub Date : 2022-12-30 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(3).87-99
T. Siswati, Lukman Waris, B. A. Paramashanti, H. Kusnanto, J. Susilo

Background: In Indonesia, socioeconomic disparities in childhood stunting is vast.

Objectives: This study aimed to analyze the social determinants of stunting and severe stunting children in Indonesia.

Methods: We analyzed data from cross-sectional surveys of Indonesia’s National Basic Health Research in 2013, the Central Bureau of Statistics, and the Ministry of Finance. Our samples were 3953 children aged 6-23 months and 10215 children aged 24-59 months. Dependent variables were the prevalence of child stunting and severe stunting. Independent variables covered factors at the social level while controlling structural and biological level-factors. Data were analyzed using multilevel analysis using generalized linear mixed models (GLMM).

Results: Gross domestic product was associated with the reduced risk of stunting among children aged 6-23 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.98-1.00) and 24-59 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.97-0.99) as well as with the decreased risk of severe stunting among 6-23 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.98-1.00) and 24-59 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.97-0.99) old children. Tax ratio was a significant factor only for the severe stunting among 24-59 months old children (ARRR= 0.98; 95%CI: 0.96-0.99). There was also a geographical difference related to stunting and severe stunting.

Conclusions: Equitable economic growth is an essential factor to improve the health and welfare of stunting and severe stunting children across the geographical setting in Indonesia.

 

背景:在印度尼西亚,儿童发育迟缓的社会经济差异很大。目的:本研究旨在分析印度尼西亚发育迟缓和严重发育迟缓儿童的社会决定因素。方法:我们分析了2013年印度尼西亚国家基础卫生研究、中央统计局和财政部的横断面调查数据。我们的样本是3953名6-23个月的儿童和10215名24-59个月的儿童。因变量为儿童发育迟缓发生率和严重发育迟缓发生率。自变量包括社会层面的因素,同时控制着结构和生物层面的因素。数据分析采用多水平分析,采用广义线性混合模型(GLMM)。结果:国内生产总值与6-23月龄儿童发育迟缓风险降低相关(ARRR= 0.99;95%CI: 0.98-1.00)和24-59个月(ARRR= 0.99;95%CI: 0.97-0.99),以及6-23个月间发生严重发育迟缓的风险降低(ARRR= 0.99;95%CI: 0.98-1.00)和24-59个月(ARRR= 0.99;95%CI: 0.97-0.99)。仅在24-59月龄儿童重度发育迟缓中,税率是显著影响因素(ARRR= 0.98;95%置信区间:0.96—-0.99)。在发育迟缓和严重发育迟缓方面也存在地理差异。结论:公平的经济增长是改善印度尼西亚各地发育迟缓和严重发育迟缓儿童健康和福利的重要因素。
{"title":"Gross domestic product and geographic area as social determinants of child stunting and severe stunting in Indonesia: A multilevel analysis","authors":"T. Siswati, Lukman Waris, B. A. Paramashanti, H. Kusnanto, J. Susilo","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(3).87-99","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(3).87-99","url":null,"abstract":"<p><strong><em>Background: </em></strong><em>In Indonesia, socioeconomic disparities in childhood stunting is vast.</em><em></em></p><p><strong><em>Objectives: </em></strong><em>This study aimed to analyze the social determinants of stunting and severe stunting children in Indonesia.</em></p><p><strong><em>Methods: </em></strong><em>We analyzed data from cross-sectional surveys of Indonesia’s National Basic Health Research in 2013, the Central Bureau of Statistics, and the Ministry of Finance. Our samples were 3953 children aged 6-23 months and 10215 children aged 24-59 months. Dependent variables were the prevalence of child stunting and severe stunting. Independent variables covered factors at the social level while controlling structural and biological level-factors. Data were analyzed using multilevel analysis using generalized linear mixed models (GLMM).</em><em></em></p><p><strong><em>Results: </em></strong><em>Gross domestic product was associated with the reduced risk of stunting among children aged 6-23 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.98-1.00) and 24-59 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.97-0.99) as well as with the decreased risk of severe stunting among 6-23 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.98-1.00) and 24-59 months (ARRR= 0.99; 95%CI: 0.97-0.99) old children. Tax ratio was a significant factor only for the severe stunting among 24-59 months old children (ARRR= 0.98; 95%CI: 0.96-0.99). There was also a geographical difference related to stunting and severe stunting.</em><em></em></p><p><strong><em>Conclusions: </em></strong><em>Equitable economic growth is an essential factor to improve the health and welfare of stunting and severe stunting children across the geographical setting in Indonesia.</em></p><p><em> </em></p>","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78656077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
The effect of eating behavior on the nutritional status of toddlers 饮食行为对幼儿营养状况的影响
Pub Date : 2022-12-30 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(3).119-124
S. Khadijah, Dheska Arthyka Palifiana, Kuntari Astriana, Cicilia Amalinda

ABSTRAK

Latar Belakang: Masa anak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, untuk itu kebutuhan akan zat gizi yang tinggi harus terpenuhi. Perilaku makan pada anak berperan penting terhadap status gizi. Perilaku makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih atau sebaliknya kekurangan.

Tujuan: Mengetahui pengaruh perilaku makan terhadap status gizi balita di Posyandu Mahoni 02 Kelurahan Gedongkiwo Kota Yogyakarta.

Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik observasional, desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 responden. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan uji analisis Regresi.

Hasil: Berdasarkan status gizi, didapatkan status gizi kurang 6 anak (18,2%), status gizi baik 26 anak (78,8%) dan status gizi lebih 1 anak (3%).Perilaku makan yang mengeluarkan kembali makanan yang telah masuk mulut sebanyak 7 anak (21,2%). Perilaku menahan makanan di dalam mulut/tidak dikunyah dan di telan dalam jangka waktu lama sebanyak 7 anak (21,2%). Perilaku menolak makan dengan menutup mulut ataupun menepis makanan sebanyak 11 anak (33,3%). Hasil analisis perilaku mengeluarkan makanan terhadap status gizi didapatkan sig 0,000 < 0,05. Hasil analisis perilaku menolak makanan terhadap status gizi didapatkan sig 0,040 < 0,05. Hasil analisis perilaku menahan makanan di dalam mulut terhadap status gizi didapatkan 0,941 > 0,05. Secara simultan perilaku makan anak terhadap status gizi anak didapatkan sig 0,000 < 0,05.

Kesimpulan: Terdapat pengaruh perilaku makan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta.

KATA KUNCI: anak; perilaku makan; status gizi.

 

ABSTRACT

Background:  Childhood is a period of rapid growth and development. Therefore, the need for high nutrients must be met. Eating behavior in children plays an important role in their nutritional status. Inappropriate eating behavior will lead to an excess nutrient intake or, conversely, a lack of nutrition.

Objectives:  To determine the effect of the eating status of toddlers at Posyandu Mahoni 02 Gedongkiwo, Yogyakarta.

Methods:  This type of research is quantitative with an observational analytic design and uses a cross-sectional research design. Samples in this study were 33 respondents. Quantitative data analysis using regression analysis test.

Results: Based on the nutritional status, 6 children have undernutrition (18.2%), 26 children have good nutritional status (78.8%), and 1 child has overnutrition (3%). Furthermore, the behavior of removing food from the mouth was found in 7 children (21.2%). The behavior of holding food in t

教育背景:儿童时期是一个快速成长和发展的时期,必须满足对高营养物质的需求。儿童的饮食行为对营养状况至关重要。不适当的饮食将导致过多的营养摄入或相反的营养不良。目的:了解饮食行为如何影响Posyandu Mahoni 02的幼儿营养状况。方法:分析观察设计的定量研究类型,横向研究设计。本研究的样本为33名受访者。数据分析是通过回归分析测试定量进行的。结果:根据营养状况,少吃6个孩子(18.2%),少吃26个孩子(78.8%),多吃1个孩子(3%)。7个孩子口中的食物被反刍的行为(21.2%)。将食物含在嘴里的行为/不咀嚼和吞咽7个孩子(21.2%)。拒绝进食的行为,要么捂住嘴,要么剥夺11个孩子的食物(33.3%)。将食品降水到营养状况的行为分析结果为sig 10000 < 0.05。对食物抗营养状况的行为分析结果为sig 0.040 < 0.05获得。口腔中抑制食物营养状况的行为分析结果为0.941 > 0.05。同时,儿童对儿童营养状况的饮食行为获得了sig 10000万< 0.05。结论:日惹Puskesmas Mantrijeron工作地区的幼儿营养状况对饮食行为的影响。关键词:儿子;吃的行为;营养状态。摘要背景:童年是快速发展的阶段。因此,需要极度营养的需要必须得到满足。在孩子们玩耍的过程中,在他们的文化地位中扮演重要的角色。不容易消化的行为会导致营养过高、营养不足、营养不足。目标:在日惹Posyandu Mahoni 02 Gedongkiwo确定toddlers饮食状态的影响。方法:这是一种研究用观察分析设计和利用交叉部分研究的方法。这项研究的样本是33个反应者。用于回归分析分析的数据分析测试。建议:基于营养状态,6个孩子有营养不足(18.2%),26个孩子有良好的营养状态(78.8%),1个孩子有过度营养(3%)。在7个孩子中发现了从口腔中去除食物的行为。口感含食物的行为在7个孩子中发现(21.2%)。11个孩子中发现了拒绝吃口肉的行为(33.3%)。从消除营养状态中去除的行为分析的结果为0.05值。此外,厌恶食物对营养状态的分析结果0.040(< 0.05)。另外,对拿着食物在嘴里的行为分析的结果是0941(> 0.05)。同时,对儿童营养状况的分析结果显示,儿童的sig值为0.05。结论:吃行为nutritional状态;toddlers
{"title":"The effect of eating behavior on the nutritional status of toddlers","authors":"S. Khadijah, Dheska Arthyka Palifiana, Kuntari Astriana, Cicilia Amalinda","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(3).119-124","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(3).119-124","url":null,"abstract":"<p><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em><strong> Latar Belakang:</strong></em> Masa anak adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, untuk itu kebutuhan akan zat gizi yang tinggi harus terpenuhi. Perilaku makan pada anak berperan penting terhadap status gizi. Perilaku makan yang tidak sesuai akan menyebabkan asupan gizi berlebih atau sebaliknya kekurangan.</p><p><em><strong>Tujuan:</strong></em> Mengetahui pengaruh perilaku makan terhadap status gizi balita di Posyandu Mahoni 02 Kelurahan Gedongkiwo Kota Yogyakarta.</p><p><strong>Metode:</strong> Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan analitik observasional, desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 33 responden. Analisis data dilakukan secara kuantitatif menggunakan uji analisis Regresi.</p><p><strong> Hasil:</strong> Berdasarkan status gizi, didapatkan status gizi kurang 6 anak (18,2%), status gizi baik 26 anak (78,8%) dan status gizi lebih 1 anak (3%).Perilaku makan yang mengeluarkan kembali makanan yang telah masuk mulut sebanyak 7 anak (21,2%). Perilaku menahan makanan di dalam mulut/tidak dikunyah dan di telan dalam jangka waktu lama sebanyak 7 anak (21,2%). Perilaku menolak makan dengan menutup mulut ataupun menepis makanan sebanyak 11 anak (33,3%). Hasil analisis perilaku mengeluarkan makanan terhadap status gizi didapatkan sig 0,000 < 0,05. Hasil analisis perilaku menolak makanan terhadap status gizi didapatkan sig 0,040 < 0,05. Hasil analisis perilaku menahan makanan di dalam mulut terhadap status gizi didapatkan 0,941 > 0,05. Secara simultan perilaku makan anak terhadap status gizi anak didapatkan sig 0,000 < 0,05.</p><p><em><strong>Kesimpulan</strong></em>: Terdapat pengaruh perilaku makan dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta.</p><p><strong>KATA KUNCI:</strong> <em>anak; perilaku makan; status gizi.</em></p><p> </p><p><strong>ABSTRACT</strong></p><p><em><strong>Background:</strong></em>  Childhood is a period of rapid growth and development. Therefore, the need for high nutrients must be met. Eating behavior in children plays an important role in their nutritional status. Inappropriate eating behavior will lead to an excess nutrient intake or, conversely, a lack of nutrition.</p><p><em><strong>Objectives:</strong>  </em>To determine the effect of the eating status of toddlers at Posyandu Mahoni 02 Gedongkiwo, Yogyakarta.</p><p><em><strong>Methods:</strong></em>  This type of research is quantitative with an observational analytic design and uses a cross-sectional research design. Samples in this study were 33 respondents. Quantitative data analysis using regression analysis test.</p><p><em><strong>Results:</strong></em> Based on the nutritional status, 6 children have undernutrition (18.2%), 26 children have good nutritional status (78.8%), and 1 child has overnutrition (3%). Furthermore, the behavior of removing food from the mouth was found in 7 children (21.2%). The behavior of holding food in t","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"112 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79686628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Factors associated with stunting among children below five years of age: A mixed method study 五岁以下儿童发育迟缓的相关因素:一项混合方法研究
Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(2).61-70
Mona Yulianti, Puji Nurfauziatul Hasanah, S. Sutisna, Karwati Karwati, Cucu Suminar

ABSTRAK

 

Latar Belakang: Indonesia saat ini menghadapi beban ganda masalah gizi pada anak salah satunya masalah stunting pada balita. Desa Sukamukti menjadi lokus prioritas stunting 2019 di Kabupaten Sumedang dengan angka kejadian 33%. Eksplorasi faktor risiko stunting perlu dilakukan untuk merancang intervensi berkelanjutan .

Tujuan:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita di Desa Sukamukti Kabupaten Sumedang tahun 2020.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian mixed method dengan rancangan concurrent mixed method. Penelitian kuantitatif melibatkan 37 responden dan penelitian kualitatif melibatkan 2 partisipan yang merupakan ibu balita di Desa Sukamukti Kecamatan Tanjungmedar yang diambil dengan teknik Total Sampling pada bulan Juni 2020. Interpretasi status gizi diukur dengan kurva pertumbuhan WHO tinggi badan per usia pada balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikembangkan dari Faktor Risiko Stunting WHO tahun 2014. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Serta dielaborasikan dengan hasil penelitian kualitatif yang dianalisis dengan metode Coalizzi.

Hasil: Angka kejadian stunting di Desa Sukamukti Kabupaten Sumedang sebesar 37,8%. Faktor tinggi badan ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan risiko stunting di Desa Sukamukti (OR= 8,55; CI95%=1,8 - 39,7; p=0,006). Tinggi badan ibu yang pendek (<150 cm) mempengaruhi kejadian risiko stunting sebesar 8,55 kali.  Hasil kualitatif menghasilkan 7 tema diantaranya adalah: 1) Persepsi ibu tentang penyakit (stunting), 2) perkembangan kesehatan anak, 3). Riwayat kesehatan ibu, 4) perilaku adaptif dan maladaptif ibu selama merawat anak 5) bentuk dan sumber dukungan yang diperoleh ibu selama merawat anak, 6) Bentuk dan sumber hambatan yang ditemui ibu selama merawat anak, serta 7) respon psikologis yang ditunjukan ibu.

Kesimpulan: Tinggi badan ibu menjadi determinan faktor risiko stunting dalam penelitian ini. Intervensi gizi sensitif penting untuk dilakukan dengan upaya perbaikan gizi secara komprehensif dari hulu ke hilir. Pemberdayaan remaja putri dalam meningkatkan pola hidup sehat dan gizi seimbang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah stunting.

 

KATA KUNCI: anak; ibu; pengalaman; risiko; stunting

ABSTRACT

Background:

摘要背景:印度尼西亚目前面临着儿童营养问题的双重负担,其中一个问题是儿童发育不良。Sukamukti村成为Sumedang 2019特技的优先位置,发生率为33%。目标:本研究旨在确定2020年苏蒙当苏蒙提区幼儿发育迟缓的相关因素。方法:本研究是将概念与概念混合的研究。定量研究涉及37名受访者,定性研究涉及2名5岁的儿童母亲在Sukamukti jungmedar村接受的全样本技术拍摄于2020年6月。营养状况的解释是由世卫组织在幼儿中的每年龄增长曲线来衡量的。数据收集使用2014年世卫组织风险因素开发的问卷调查结果。定量数据使用单变量、双变量和多变量测试进行分析。用Coalizzi法分析的定性研究结果进行分析。结果:苏蒙当苏坎穆克蒂区特技发生率为37.8%。在Sukamukti村(或= 8.55;CI95%= 1.8 - 39.7;p = 0.006)。在这项研究中,母亲身体的高度(结论:母亲身体的高度确定了发育风险因素。重要的是,对从上游到下游的全面营养改善进行全面的干预。加强健康和平衡营养的年轻女性的赋权可以作为一种预防发育的努力。关键词:儿子;妈妈;经验;风险;发育不良背景:印尼最近面临着严重的营养问题。特技就是其中之一。喜欢穆克蒂村成为了2019年33%的石膏石膏模型。探索特技因素需要标识可持续的干预。目标:这项研究是为了确定在印度尼西亚西爪哇岛苏梅克提村的风险特技演员。方法:这个研究是混合的方法与混合的方法设计的研究。在Sukamukti村,两名参与者参与了为期5年的儿童样本研究。对营养状态的解释是由那些在蹒跚学步的孩子中长大的人提出的。2014年,来自世卫组织最危险因素的数据收集问题。单变量、双变量和多变量测试应用逻辑回归。Coalizzi method的数据质量分析。再审:五年内有37.8%的儿童面临特技风险。母亲高地是苏加木提村特技风险的一个因素(或= 8.55;95%的CI = 1.8 - 39.7;[英文]《母亲的短高地(qqe results由七themes, 1)在内的母亲的知觉发育疾病之谜》(),2)儿童健康发展,3)对子女的健康history), 4)妈妈adaptive和during maladaptive社会行为的儿童保育,期间5)母亲和源代码形式的支持儿童保育,6)期间母亲》和obstacles源代码形式的儿童护理》,和7)母亲的心理反应。结论:母亲的温和是这项研究的决定性因素。像营养不良这样的敏感干预必须伴随着相互竞争的营养刺激而被考虑。让青少年植入一种健康的生活方式,平衡营养是必要的预防特技。安装:儿童;母亲;体验;风险;发育迟缓
{"title":"Factors associated with stunting among children below five years of age: A mixed method study","authors":"Mona Yulianti, Puji Nurfauziatul Hasanah, S. Sutisna, Karwati Karwati, Cucu Suminar","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(2).61-70","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(2).61-70","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p><em> </em></p><p><strong><em>Latar Belakang</em></strong><em>: </em><em>Indonesia saat ini menghadapi beban ganda masalah gizi pada anak salah satunya masalah stunting pada balita</em><em>. Desa Sukamukti menjadi lokus prioritas stunting 2019 di Kabupaten Sumedang dengan angka kejadian 33%.</em><em> </em><em>Eksplorasi faktor risiko stunting perlu dilakukan untuk merancang intervensi berkelanjutan .</em></p><p><strong><em>Tujuan</em></strong><em>:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting</em><em> pada balita </em><em>di Desa Sukamukti Kabupaten Sumedang tahun 2020. </em></p><p><strong><em>Metode</em></strong><em>: Penelitian ini </em><em>merupakan penelitian</em><em> mixed method dengan rancangan concurrent mixed method</em><em>. Penelitian kuantitatif</em><em> melibatkan 37 responden dan</em><em> penelitian kualitatif melibatkan</em><em> 2 partisipan yang merupakan ibu balita di Desa Sukamukti Kecamatan Tanjungmedar yang diambil dengan teknik Total Sampling pada bulan Juni 2020. Interpretasi </em><em>status gizi diukur dengan kurva pertumbuhan WHO tinggi badan per usia pada balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikembangkan dari Faktor Risiko Stunting WHO tahun 2014.</em><em> Data </em><em>kuantitatif </em><em>dianalisis menggunakan uji univariat, bivariat dan multivariat. Serta dielaborasikan dengan hasil penelitian kualitatif</em><em> yang dianalisis dengan metode Coalizzi.</em></p><p><strong><em>Hasil</em></strong><em>: </em><em>Angka kejadian stunting di Desa Sukamukti Kabupaten Sumedang sebesar </em><em>37,8%. Faktor tinggi badan ibu merupakan faktor yang berhubungan dengan risiko stunting di Desa Sukamukti (OR= 8,55; CI95%=1,8 - 39,7; p=0,006).</em><em> </em><em>Tinggi badan ibu yang pendek (<150 cm) mempengaruhi kejadian risiko stunting sebesar 8,55 kali.  Hasil kualitatif menghasilkan 7 tema diantaranya adalah: 1) Persepsi ibu tentang penyakit (stunting), 2) perkembangan kesehatan anak, 3). Riwayat kesehatan ibu, 4) perilaku adaptif dan maladaptif ibu selama merawat anak 5) bentuk dan sumber dukungan yang diperoleh ibu selama merawat anak, 6) Bentuk dan sumber hambatan yang ditemui ibu selama merawat anak, serta 7) respon psikologis yang ditunjukan ibu.</em><em> </em></p><p><strong><em>Kesimpulan:</em></strong><em> </em><em>Tinggi badan ibu menjadi determinan faktor risiko stunting dalam penelitian ini</em><em>.</em><em> Intervensi gizi sensitif penting untuk dilakukan dengan upaya perbaikan gizi secara komprehensif dari hulu ke hilir. Pemberdayaan remaja putri dalam meningkatkan pola hidup sehat dan gizi seimbang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah stunting. </em></p><p><em> </em></p><p><strong>KATA KUNCI</strong>:<em> </em><em>anak; </em><em>ibu</em><em>; </em><em>pengalaman</em><em>;</em><em> </em><em>risiko; </em><em>stunting</em></p><p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p><strong><em>Background:</em></stro","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"2016 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73479210","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Nutrient and hedonic value in cookies with Moringa leaf fortification (Moringa oleifera) 辣木叶强化饼干的营养和享乐价值
Pub Date : 2022-12-28 DOI: 10.21927/ijnd.2022.10(2).71-78
Rostika Flora, Karin Zikra Nisya, I. Yuliana, S. Sugito

ABSTRAK 

Latar Belakang: Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya masalah gizi pada balita. Balita dengan status gizi kurang memiliki sistem imunitas yang lemah sehingga rentan terhadap penyakit. Sehingga, perlu memperhatikan sumber makanan yang dapat membantu pemeliharaan sistem imun balita. Daun kelor diketahui memiliki kandungan polifenol yang berperan sebagai antioksidan. Antioksidan berperan untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan penyakit infeksi.

Tujuan: Penelitian ini bertujun untuk mengetahui kandungan polifenol dan total fenol pada cookies daun kelor formula terpilih

Metode: Penelitian ini  bersifat eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan penambahan tepung daun kelor pada pembuatan cookies yaitu, 0 gram, 3 gram, 5 gram, dan 7 gram. Dilakukan pemeriksaan kandungan  polifenol dan total fenol pada cookies daun kelor formula terpilih. Analisis kimiawi dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung. Analisis data hasil organoleptik menggunakan uji Kruskall-Wallis dan uji lanjut Mann Whitney. Sedangkan analisis data laboratorium menggunakan uji one-way ANOVA.

Hasil: Hasil uji organoleptik yang dilakukan oleh 25 orang panelis semi terlatih diperoleh bahwa formulasi F1 yaitu penambahan tepung daun kelor sebanyak 3 gram merupakan formulasi yang paling disukai. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada penambahan formulasi tepung daun kelor terhadap parameter warna dan rasa cookies. Sedangkan, pada parameter aroma dan tekstur tidak berpengaruh nyata. Cookies formulasi terpilih F1 memiliki kadar air 3,24%, kadar abu 2,13%, total fenol 9,25 mgGAE/g eks, dan positif (+) memiliki kandungan polifenol.

Kesimpulan: Cookies daun kelor formula F1 memiliki kandungan polifenol dengan total fenol sebesar 9,25 mgGAE/g eks.

 

KATA KUNCI : gizi kurang; tepung daun kelor; polifenol; antioksidan

 

ABSTRACT 

Background: Infectious diseases are one of the factors that cause nutritional problems in toddlers. Children with poor nutritional status have a weak immune system, so they are more susceptible to disease, thus it is necessary to pay attention to food sources that can help maintain the immune system. Moringa leaves are known to contain polyphenols that act as antioxidants. Antioxidants have a role in strengthening immunity to fight infectious diseases.

Objectives: This study aim is to determine the polyphenols and total phenols content in selected moringa leaf cookies formula.

Method: T

抽象背景:感染是导致幼儿营养问题的因素之一。营养不良的幼儿免疫系统很弱,容易生病。因此,有必要注意可以帮助照顾幼儿免疫系统的食物来源。众所周知,雀类含有一种抗氧化剂的多酚含量。抗氧化剂来提高身体免疫参与对抗传染病。目的:研究这bertujun知道的多酚含量和总不是饼干树叶上,罗尔terpilihMetode的公式:是用实验的方法研究完全随机设计(财富)。在饼干制作过程中,有4种加入柳叶的方法,即0克、3克、5克和7克。进行多酚含量和总不是饼干树叶上,罗尔被选中的配方。化学分析是在楠榜国家食品技术实验室进行的。数据分析结果organoleptik使用曼进一步测试Kruskall-Wallis和惠特尼。同时,实验室数据分析采用了唯一的方法测试ANOVA。结果:organoleptik测试小组由25人获得训练有素的春天,F1公式,即增加面粉罗尔多叶3克是最受欢迎的公式。Kruskall-Wallis试验结果表明,有真正的影响配方添加面粉树叶罗尔对参数颜色和口味的饼干。与此同时,在真实味道和质地不影响参数。精选的F1配方Cookies有3.24%的含水率,abu级别2.13%,总苯酚9.25 mgGAE/g前,积极的(+)含有多酚含量。结论:F1 F1的薄荷叶饼干含有多酚含量,总苯酚为9.25 mgGAE/g前。关键词:营养不良;柳叶粉;多酚;抗氧化剂和减少背景:传染病是导致中东问题的因素之一。贫穷的营养状况儿童有免疫缺陷系统,所以它们更容易受到疾病的影响,因此有必要对能够帮助保持免疫系统运转的食品资源给予关注。Moringa,让他们知道,这就像抗氧化剂和抗氧化剂一样。反毒舞蹈有一个强抗性的障碍,可以对抗传染病。目的:这项研究是为了确定多酚类物质和总苯对偶汤配方汤的成分。方法:这项研究是一项完全随机设计的研究研究。Moringa leaf flour的名字加在这四个groups上,分别是0克、3克、5克和7克的Moringa leaf flour。多酚和总苯酚在莫林加叶饼干的配方中被测试。化学分析被列入南理工学院的食品技术实验室。有机分析结果结果与Kruskal-Wallis测试和Mann Whitney转发的数据分析同时进行,其中还进行了一次又一次的测试。再生:由25个半训练有素的植物再生主义者赞助的Kruskal-Wallis测试在甜饼颜色和调色调色板上显示了注意效果,对smell和texmeters parameters没有真正效果。带有F1配方的甜饼含有3.24%的水分,含盐量为2.13%,总苯酚9.25 m - ex,和阳性(+)多酚满足。结论:F1方程式方程式上的摩林叶子库总含有一种共9.25 mgGAE / g ex - KEYWORDS的苯酚;落叶;polyphenols;antioxidant
{"title":"Nutrient and hedonic value in cookies with Moringa leaf fortification (Moringa oleifera)","authors":"Rostika Flora, Karin Zikra Nisya, I. Yuliana, S. Sugito","doi":"10.21927/ijnd.2022.10(2).71-78","DOIUrl":"https://doi.org/10.21927/ijnd.2022.10(2).71-78","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK </strong></p><p><em><strong>Latar Belakang:</strong></em> Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya masalah gizi pada balita. Balita dengan status gizi kurang memiliki sistem imunitas yang lemah sehingga rentan terhadap penyakit. Sehingga, perlu memperhatikan sumber makanan yang dapat membantu pemeliharaan sistem imun balita. Daun kelor diketahui memiliki kandungan polifenol yang berperan sebagai antioksidan. Antioksidan berperan untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan penyakit infeksi.</p><p><em><strong>Tujuan:</strong> </em>Penelitian ini bertujun untuk mengetahui kandungan polifenol dan total fenol pada cookies daun kelor formula terpilih</p><p><strong><em>Metode:</em> </strong>Penelitian ini  bersifat eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan penambahan tepung daun kelor pada pembuatan cookies yaitu, 0 gram, 3 gram, 5 gram, dan 7 gram. Dilakukan pemeriksaan kandungan  polifenol dan total fenol pada cookies daun kelor formula terpilih. Analisis kimiawi dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung. Analisis data hasil organoleptik menggunakan uji Kruskall-Wallis dan uji lanjut Mann Whitney. Sedangkan analisis data laboratorium menggunakan uji <em>one-way</em> ANOVA.</p><p><em><strong>Hasil: </strong></em>Hasil uji organoleptik yang dilakukan oleh 25 orang panelis semi terlatih diperoleh bahwa formulasi F1 yaitu penambahan tepung daun kelor sebanyak 3 gram merupakan formulasi yang paling disukai. Hasil uji Kruskall-Wallis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh nyata pada penambahan formulasi tepung daun kelor terhadap parameter warna dan rasa <em>cookies</em>. Sedangkan, pada parameter aroma dan tekstur tidak berpengaruh nyata. <em>Cookies </em>formulasi terpilih F1 memiliki kadar air 3,24%, kadar abu 2,13%, total fenol 9,25 mgGAE/g eks, dan positif (+) memiliki kandungan polifenol.</p><p><em><strong>Kesimpulan: </strong>Cookies </em>daun kelor formula F1 memiliki kandungan polifenol dengan total fenol sebesar 9,25 mgGAE/g eks.</p><p> </p><p><strong>KATA KUNCI : </strong><em>gizi kurang; tepung daun kelor; polifenol; antioksidan</em></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong><strong> </strong></p><p><em><strong>Background:</strong></em> Infectious diseases are one of the factors that cause nutritional problems in toddlers. Children with poor nutritional status have a weak immune system, so they are more susceptible to disease, thus it is necessary to pay attention to food sources that can help maintain the immune system. Moringa leaves are known to contain polyphenols that act as antioxidants. Antioxidants have a role in strengthening immunity to fight infectious diseases.</p><p><em><strong>Objectives:</strong></em> This study aim is to determine the polyphenols and total phenols content in selected moringa leaf cookies formula.</p><p><em><strong>Method</strong>:</em> T","PeriodicalId":32498,"journal":{"name":"Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84785886","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Gizi Indonesia The Indonesian Journal of Nutrition
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1