首页 > 最新文献

Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan最新文献

英文 中文
MODEL EKONOMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA CAKALANG DI INDONESIA 印度尼西亚鲣鱼资源管理经济模型
Pub Date : 2019-07-01 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.7048
S. Suhana, Tridoyo Kusumastanto, Luky Adrianto, Achmad Fahrudin
Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu sumber daya ikan bernilai ekonomi tinggi di perairan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui kondisi pengelolaan sumber daya ikan Cakalang di WPP NRI. Kedua, merumuskan model pengelolaan sumber daya ikan Cakalang, yang menyediakan manfaat ekonomi optimal berdasarkan pendekatan bio-ekonomi. Ketiga, merumuskan strategi optimal dampak kebijakan pada produksi ikan Cakalang dengan pendekatan model keseimbangan umum (CGE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan Cakalang di perairan Indonesia selama periode 2010-2016, mengalami lebih tangkap (overfishing) ekonomi dan biologi. Pengelolaan sumber daya ikan Cakalang dapat memberikan keuntungan ekonomi dalam keseimbangan Maksimum Economic Yield (MEY). Berdasarkan hasil simulasi Model CGE Cakalang, terlihat bahwa kebijakan (shock) penurunan produksi tangkapan ikan Cakalang sebesar 7,04% dapat mendorong peningkatan harga ikan Cakalang baik ditingkat produsen (5,33%) dan konsumen dalam negeri (5,45%). Kondisi ini menunjukkan bahwa model CGE-Cakalang sangat sesuai dengan teori ekonomi sumber daya.Title: Economic Model of Skipjack Resource Management in IndonesiaSkipjack (Katsuwonus pelamis) is one of fish resource that has important economic value in Indonesian waters. The objectives of this study were to : 1) identify the condition of skipjack resource management in WPPNRI; 2) to formulate a model of Skipjack resources management in order to provide its optimum economic benefit based on bio-economy approach; 3) to formulate the best strategies to respond government policy on skipjack production with general equilibrium model (CGE). The results showed that the Skipjack resources in Indonesian waters during period of 2010-2016 experienced economic and biological overfishing. Skipjack resources management offered economic benefits in equilibrium maximum economic yield (MEY). CGE Model of Skipjack shows that decreased production of Skipjack will increase its price among producers by 5,33 %, local consumer price of 5,45%. This condition showed that the Skipjack CGE models are conform with the economic theory of resource economics
鲣鱼是印度尼西亚海域中价值最高的鱼类资源之一。这项研究的目的是首先了解WPP NRI鲣鱼资源管理的条件。第二,建立芦苇资源管理模式,在生物经济方法下提供最佳的经济效益。第三,用总体平衡模式(CGE)制定对鲣鱼生产政策影响的最佳战略。研究结果表明,2010年至2016年期间印尼海域渔业捕捞的经济和生物捕捞超过一次。芦苇资源管理可以在最大经济收益平衡中带来经济效益。根据对CGE鲣鱼的模型模拟结果,其政策似乎大幅降低了7.04%的鲣鱼捕捞产量,这可能会导致生产率(5.33%)和国内消费者价格(5.45%)的上涨。这些条件表明,芦苇模型与资源经济理论非常一致。标题:印尼队长资源管理的经济模型(Katsuwonus balmis)是印尼最重要的经济资源之一。这项研究的目的如下:1)确定WPPNRI中skipjack资源管理的情况;2)建立一个基于生物经济的最佳经济利益的Skipjack资源管理模式;第三,制定与通用生态系统(CGE)相协调的政府政策。推手们指出,在2011年至2016年期间,印尼水域的Skipjack资源正在进行经济和生物过度捕捞。Skipjack资源管理在最大的经济收益中增加了经济差异。儿童技术的CGE模型将其价格增加到5.33%,当地消费者价格增加到5.45%。这种情况表明,Skipjack CGE模型与resource经济理论相结合
{"title":"MODEL EKONOMI PENGELOLAAN SUMBER DAYA CAKALANG DI INDONESIA","authors":"S. Suhana, Tridoyo Kusumastanto, Luky Adrianto, Achmad Fahrudin","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.7048","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.7048","url":null,"abstract":"Cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu sumber daya ikan bernilai ekonomi tinggi di perairan Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, mengetahui kondisi pengelolaan sumber daya ikan Cakalang di WPP NRI. Kedua, merumuskan model pengelolaan sumber daya ikan Cakalang, yang menyediakan manfaat ekonomi optimal berdasarkan pendekatan bio-ekonomi. Ketiga, merumuskan strategi optimal dampak kebijakan pada produksi ikan Cakalang dengan pendekatan model keseimbangan umum (CGE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perikanan Cakalang di perairan Indonesia selama periode 2010-2016, mengalami lebih tangkap (overfishing) ekonomi dan biologi. Pengelolaan sumber daya ikan Cakalang dapat memberikan keuntungan ekonomi dalam keseimbangan Maksimum Economic Yield (MEY). Berdasarkan hasil simulasi Model CGE Cakalang, terlihat bahwa kebijakan (shock) penurunan produksi tangkapan ikan Cakalang sebesar 7,04% dapat mendorong peningkatan harga ikan Cakalang baik ditingkat produsen (5,33%) dan konsumen dalam negeri (5,45%). Kondisi ini menunjukkan bahwa model CGE-Cakalang sangat sesuai dengan teori ekonomi sumber daya.Title: Economic Model of Skipjack Resource Management in IndonesiaSkipjack (Katsuwonus pelamis) is one of fish resource that has important economic value in Indonesian waters. The objectives of this study were to : 1) identify the condition of skipjack resource management in WPPNRI; 2) to formulate a model of Skipjack resources management in order to provide its optimum economic benefit based on bio-economy approach; 3) to formulate the best strategies to respond government policy on skipjack production with general equilibrium model (CGE). The results showed that the Skipjack resources in Indonesian waters during period of 2010-2016 experienced economic and biological overfishing. Skipjack resources management offered economic benefits in equilibrium maximum economic yield (MEY). CGE Model of Skipjack shows that decreased production of Skipjack will increase its price among producers by 5,33 %, local consumer price of 5,45%. This condition showed that the Skipjack CGE models are conform with the economic theory of resource economics","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"225 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129637988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
ANALISIS NILAI MANFAAT DAN KERUGIAN DARI PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU TANAKEKE, SULAWESI SELATAN 分析南苏拉威西南苏拉威克岛红树林生态系统使用的优点和缺点
Pub Date : 2019-07-01 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.6773
Fibrianis Puspita Anhar, Aceng Hidayat, M. Ekayani
Pada tahun 1980an, Pulau Tanakeke memiliki kawasan ekosistem mangrove seluas kurang lebih 1.770 hektar. Namun, dalam kurun 1980an-2000an, luasan tersebut berkurang hingga 60 persen akibat dari pemanfaatan yang tidak terkendali oleh masyarakat sehingga terjadi perubahan lingkungan. Tulisan ini bertujuan mengkaji posisi sumber daya mangrove terhadap pengelolaan saat ini dengan mengestimasi nilai manfaat dan kerugian yang diterima masyarakat dari adanya pemanfaatan mangrove. Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode survei dengan 40 responden pemanfaat mangrove. Analisis data menggunakan teknik valuasi ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove masih lebih besar dibandingkan dengan nilai kerugian yang timbul. Hasil analisis tersebut berimplikasi pada dua hal: 1) yaitu di satu sisi membuktikan bahwa ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke memberikan kontribusi ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat, 2) tetapi di sisi lain, nilai manfaat yang cukup besar tersebut dapat menjadi insentif bagi masyarakat untuk semakin ekspansif mengeksploitasi ekosistem mangrove sehingga dapat menjadi peluang ancaman bagi kelestarian ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke apabila tidak dikelola dengan seksama.Title: Analysis of Benefits and Losses Value of Mangrove Ecosystem Uses in Tanakeke Island, South SulawesiIn the 1980s, Tanakeke Island had around 1,770 hectares of mangrove area. However, within a period of time 1980s-2000s, this area has reduced nearly 60 percent due to uncontrolled utilization by community resulting in environmental changes. This study aims to examine the position of mangrove resource towards existing management by estimating benefits and losses of mangrove utilization. Primary data were collected through a survey from 40 respondents of mangrove beneficiaries. Data were analysed using the resource and enviromental economic valuation techniques. The results indicate that the total economic value of mangrove ecosystem is greater than the losses value. This finding led to two implications: on one side, it is proved that the mangrove ecosystem in Tanakeke Island gives economic contribution in a considerable amount to the community. However, on the other side, this high value of benefits leads to an increasing exploitation of the mangrove ecosystem. Therefore, this condition could be a threat to the sustainability of mangrove ecosystem in Tanakeke Island if it is not managed carefully
上世纪80年代,塔纳克岛拥有一个面积约为1770公顷的红树林生态系统。然而,在1980年至2000年期间,它的数量减少了60%,这是由于社会不受控制的利用,导致环境发生变化。本文旨在通过确定社会从红树林使用中获得的好处和损失来评估红树林资源对目前管理的立场。主要数据收集是通过40名滥用红树林的受访者的调查方法进行的。使用自然资源和环境经济评估技术进行数据分析。所取得的分析结果表明,红树林生态系统的经济效益远远大于它们所造成的损失。分析结果暗示在两件事:1)即一方面证明Tanakeke岛上的红树林生态系统对社会的贡献相当大的经济效益,2)但另一方面,价值足够大,能够成为社会的动机越来越奉行扩张性利用红树林生态系统,以便机会威胁到岛上的红树林生态系统保存Tanakeke如果不仔细管理。标题:Benefits和Losses Value Mangrove Ecosystem of Mangrove Ecosystem in tanakeve在时间80 -2000年的一个周期内,这个区域仅存60个现行,无法控制环境变化的公用设施。这项研究将mangrove资源的位置公布在mangrove公用设施的估计与丢失方面。主要数据是由40名受害者收集的调查。数据是用资源和环境价值技术进行分析。再生的本质是,红树林生态系统的总经济价值大于损失值。这个发现的led有两种影响:一方面,它证明了地雷的生态系统正在向该地区提出可行的经济限制。另一方面,贝尼菲特的这一高度导致了红树林生态系统的一个令人难以置信的增长。目前,如果不严重管理,这可能会危及到岛上的红树林生态系统
{"title":"ANALISIS NILAI MANFAAT DAN KERUGIAN DARI PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU TANAKEKE, SULAWESI SELATAN","authors":"Fibrianis Puspita Anhar, Aceng Hidayat, M. Ekayani","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.6773","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.6773","url":null,"abstract":"Pada tahun 1980an, Pulau Tanakeke memiliki kawasan ekosistem mangrove seluas kurang lebih 1.770 hektar. Namun, dalam kurun 1980an-2000an, luasan tersebut berkurang hingga 60 persen akibat dari pemanfaatan yang tidak terkendali oleh masyarakat sehingga terjadi perubahan lingkungan. Tulisan ini bertujuan mengkaji posisi sumber daya mangrove terhadap pengelolaan saat ini dengan mengestimasi nilai manfaat dan kerugian yang diterima masyarakat dari adanya pemanfaatan mangrove. Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode survei dengan 40 responden pemanfaat mangrove. Analisis data menggunakan teknik valuasi ekonomi sumber daya alam dan lingkungan. Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai manfaat ekonomi ekosistem mangrove masih lebih besar dibandingkan dengan nilai kerugian yang timbul. Hasil analisis tersebut berimplikasi pada dua hal: 1) yaitu di satu sisi membuktikan bahwa ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke memberikan kontribusi ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat, 2) tetapi di sisi lain, nilai manfaat yang cukup besar tersebut dapat menjadi insentif bagi masyarakat untuk semakin ekspansif mengeksploitasi ekosistem mangrove sehingga dapat menjadi peluang ancaman bagi kelestarian ekosistem mangrove di Pulau Tanakeke apabila tidak dikelola dengan seksama.Title: Analysis of Benefits and Losses Value of Mangrove Ecosystem Uses in Tanakeke Island, South SulawesiIn the 1980s, Tanakeke Island had around 1,770 hectares of mangrove area. However, within a period of time 1980s-2000s, this area has reduced nearly 60 percent due to uncontrolled utilization by community resulting in environmental changes. This study aims to examine the position of mangrove resource towards existing management by estimating benefits and losses of mangrove utilization. Primary data were collected through a survey from 40 respondents of mangrove beneficiaries. Data were analysed using the resource and enviromental economic valuation techniques. The results indicate that the total economic value of mangrove ecosystem is greater than the losses value. This finding led to two implications: on one side, it is proved that the mangrove ecosystem in Tanakeke Island gives economic contribution in a considerable amount to the community. However, on the other side, this high value of benefits leads to an increasing exploitation of the mangrove ecosystem. Therefore, this condition could be a threat to the sustainability of mangrove ecosystem in Tanakeke Island if it is not managed carefully","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132200914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
SIKLUS PEMANFAATAN ENERGI SUMBER DAYA PESISIR OLEH AKTIVITAS MANUSIA BERBASIS LOOP AUTOKATALITIK DI KOTA MAKASSAR 由人类活动在马卡萨市的自催化循环驱动的沿海能源利用循环
Pub Date : 2019-07-01 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.6772
S. N. Amri, Taslim Arifin
Kota Makassar merupakan sebuah sistem sosial ekologi yang kompleks dengan berbagai proses metabolisme energi di dalamnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola pemanfaatan energi secara sederhana dalam kerangka konsep metabolisme sosial di Kota Makassar. Pendekatan yang digunakan adalah Autocatalytic Feedback Loop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan dan peningkatan konsumsi energi mengalami peningkatan seiring meningkatnya jumlah penduduk dan limbah. Di sisi lain, ketersediaan sumber daya lokal atau produksi perikanan, pertanian, dan peternakan mengalami ketidakstabilan produksi. Untuk menstabilkan sistem, sebagai suatu sistem yang selalu berusaha menstabilkan diri, Kota Makassar menstabilkan proses sistem dengan melakukan input sumber daya dari luar.Title:  The Useful Cycles of The Coastal Resources Energy By Human Activities Base on Autocatalytic Loop in Makasar CityMakassar City is a complex social ecological system with the various processes of energy metabolism in it. This study aims to describe simply the pattern of energy utilization within the framework of the concept of social metabolism in Makassar. The approach used is Autocatalytic Feedback Loop. The results showed that land use and energy consumption increased as population and waste increased.On the other hand, the availability of local resources or the production of fisheries, agriculture, and livestock have production instability. To stabilize the system, as a system that always try to stabilize itself, Makassar City stabilizes the system process by inputting external resources.
Makassar市是一个复杂的社会生态系统,有各种各样的能源代谢过程。这项研究的目的是在马卡萨市的社会代谢概念框架中简单地描述能源利用模式。使用的方法是自动反馈回路。研究表明,土地利用和能源消费的增加将随着人口和浪费的增加而增加。另一方面,当地资源或渔业、农业和农场生产正经历着生产不稳定。为了稳定这个系统,作为一个一直在努力稳定自己的系统,马卡萨市通过外部资源输入来稳定这个系统的进程。主题:马卡萨CityMakassar市自动化环路人类共同资源的有用循环是一个复杂的社会生态系统,具有多种代谢能源的不同作用。这项研究可以在马卡萨的社会代谢概念中描述能量的模式。求救信号是自动反馈回路结果表明,土地的使用和能源消耗随着人口和浪费增加而增加。另一方面,当地资源或渔业、农业和牲畜的生产都有生产不稳定。为了稳定系统,马卡萨市的稳定系统总是试图稳定它自己,马卡萨市的稳定系统是由外部资源驱动的。
{"title":"SIKLUS PEMANFAATAN ENERGI SUMBER DAYA PESISIR OLEH AKTIVITAS MANUSIA BERBASIS LOOP AUTOKATALITIK DI KOTA MAKASSAR","authors":"S. N. Amri, Taslim Arifin","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.6772","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.6772","url":null,"abstract":"Kota Makassar merupakan sebuah sistem sosial ekologi yang kompleks dengan berbagai proses metabolisme energi di dalamnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pola pemanfaatan energi secara sederhana dalam kerangka konsep metabolisme sosial di Kota Makassar. Pendekatan yang digunakan adalah Autocatalytic Feedback Loop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan lahan dan peningkatan konsumsi energi mengalami peningkatan seiring meningkatnya jumlah penduduk dan limbah. Di sisi lain, ketersediaan sumber daya lokal atau produksi perikanan, pertanian, dan peternakan mengalami ketidakstabilan produksi. Untuk menstabilkan sistem, sebagai suatu sistem yang selalu berusaha menstabilkan diri, Kota Makassar menstabilkan proses sistem dengan melakukan input sumber daya dari luar.Title:  The Useful Cycles of The Coastal Resources Energy By Human Activities Base on Autocatalytic Loop in Makasar CityMakassar City is a complex social ecological system with the various processes of energy metabolism in it. This study aims to describe simply the pattern of energy utilization within the framework of the concept of social metabolism in Makassar. The approach used is Autocatalytic Feedback Loop. The results showed that land use and energy consumption increased as population and waste increased.On the other hand, the availability of local resources or the production of fisheries, agriculture, and livestock have production instability. To stabilize the system, as a system that always try to stabilize itself, Makassar City stabilizes the system process by inputting external resources.","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132893819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS EFISIENSI DAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KOMODITAS SEKTOR BASIS KABUPATEN PATI (Studi Kasus Budidaya Ikan Bandeng Kabupaten Pati, Jawa Tengah) 分析摄政基部商品生产的效率和要素(爪哇中部Bandeng摄政养鱼业案例研究)
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.7488
Tri Wahyuni, Sasongko Sasongko, Sri Muljaningsih
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi teknik pada pembudidaya ikan bandeng dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan bandeng sebagai komoditas sektor basis di Kabupaten Pati. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan analisis DEA (Data Envelopment Analysis) dengan asumsi output oriented dan pendekatan Variable Return to Scale (VRS) untuk mengukur tingkat efisiensi teknik pembudidaya bandeng. Selanjutnya dengan analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bandeng di Kabupaten Pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi teknis pembudidaya bandeng di Kabupaten Pati masih sangat rendah, rata-rata efisiensi teknis adalah 7,41. Adapun sebanyak 55% atau sebanyak 44 pembudidaya dari 80 sampel pembudidaya masih berada di bawah rata-rata. Hasil analisis regresi diperoleh bahwa penggunaan benih, luas lahan, dan jarak lokasi tambak dengan laut mempunyai pengaruh yang sangat signifikan; Sedangkan penggunaan tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi bandeng.Efficiency and Production Factors Analysis of Base Sector  Commodity in the Pati Regency (Case Study: Milkfish Farming  in Pati Regency, Central Java)This study aims to measure the level of technical efficiency in milkfish farmers and factors influencing milkfish production as a base sector commodity in Pati Regency. The research applied DEA (Data Envelopment Analysis) with output oriented assumption and Variable Return to Scale (VRS) approaches to measure the efficiency level of milkfish farmers. It is then analysed by Ordinary Least Squares (OLS) to determine factors influencing milkfish production in Pati Regency. Results showed that the level of technical efficiency of milkfish farmers in Pati Regency was in low level with average number of 7.41. There are 55% of 80 farmers are below average. Furthermore, this research described the efficiency level of milkfish farmers in low, medium and large scale. OLS analysis found that the use of seeds, land area, and distance between ponds and sea have significant effect on milkfish production instead of the use of labour. 
本研究旨在衡量bandeng作为淀粉区基础部门的一种商品而影响其生产的技术效率,以及对bandeng的生产产生影响的因素。使用的研究方法是分析DEA (Data enveloanalysis),假设目标输出和可变回归手段的方法是计算bandadass技术的效率。然后进行多种线性回归分析,了解影响淀粉区bandeng生产的因素。研究结果显示,淀粉区的banddendences技术生产效率仍然很低,技术效率平均为7.41。至于55%或从80个样本中获得的44名个体仍然低于平均水平。回归分析得出的结果是,种子的使用、土地面积和与海洋的地点距离都有显著的影响;虽然劳动力的使用对bandeng的生产没有显著的影响。effifiency和Production Factors分析着眼于摄政淀粉中摄政成分的成分分析研究applied DEA数据与确定风险和可变回报率相匹配,以确定牛奶营养水平。然后,由最不确定的平方进行分析,确定哪一种影响乳鱼摄取摄取淀粉。最近的结果表明,摄政时期海鲜的技术效率较低,平均数字7.41。低于平均水平的80个农场有55%。在更远的地方,这项研究描述了较低、中等和大规模的牛奶鱼的efficiency水平。OLS分析发现,利用种子、土地和海洋之间的远地点,而不是用沥青生产,对渔业产生了重要影响。
{"title":"ANALISIS EFISIENSI DAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI KOMODITAS SEKTOR BASIS KABUPATEN PATI (Studi Kasus Budidaya Ikan Bandeng Kabupaten Pati, Jawa Tengah)","authors":"Tri Wahyuni, Sasongko Sasongko, Sri Muljaningsih","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.7488","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.7488","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi teknik pada pembudidaya ikan bandeng dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ikan bandeng sebagai komoditas sektor basis di Kabupaten Pati. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan analisis DEA (Data Envelopment Analysis) dengan asumsi output oriented dan pendekatan Variable Return to Scale (VRS) untuk mengukur tingkat efisiensi teknik pembudidaya bandeng. Selanjutnya dengan analisis regresi linear berganda, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi bandeng di Kabupaten Pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi teknis pembudidaya bandeng di Kabupaten Pati masih sangat rendah, rata-rata efisiensi teknis adalah 7,41. Adapun sebanyak 55% atau sebanyak 44 pembudidaya dari 80 sampel pembudidaya masih berada di bawah rata-rata. Hasil analisis regresi diperoleh bahwa penggunaan benih, luas lahan, dan jarak lokasi tambak dengan laut mempunyai pengaruh yang sangat signifikan; Sedangkan penggunaan tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi bandeng.Efficiency and Production Factors Analysis of Base Sector  Commodity in the Pati Regency (Case Study: Milkfish Farming  in Pati Regency, Central Java)This study aims to measure the level of technical efficiency in milkfish farmers and factors influencing milkfish production as a base sector commodity in Pati Regency. The research applied DEA (Data Envelopment Analysis) with output oriented assumption and Variable Return to Scale (VRS) approaches to measure the efficiency level of milkfish farmers. It is then analysed by Ordinary Least Squares (OLS) to determine factors influencing milkfish production in Pati Regency. Results showed that the level of technical efficiency of milkfish farmers in Pati Regency was in low level with average number of 7.41. There are 55% of 80 farmers are below average. Furthermore, this research described the efficiency level of milkfish farmers in low, medium and large scale. OLS analysis found that the use of seeds, land area, and distance between ponds and sea have significant effect on milkfish production instead of the use of labour. ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115069740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHA BUDI DAYA RUMPUT LAUT DI SUMBA TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR 东努沙登加拉省东苏巴岛海藻养殖可持续性分析。
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.7815
Permana Ari Soejarwo, R. Yusuf, Armen Zulham
Keberlanjutan usaha budi daya  rumput laut di Sumba Timur dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kelembagaan dan teknologi. Untuk itu, memerlukan perencanaan yang dapat menjamin keberlanjutan usaha yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan usaha budi daya  rumput laut dari faktor ekonomi, kelembagaan dan teknologi dengan menggunakan Rapid Appraisal For Fisheries (RAPFISH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi usaha budi daya  rumput pada faktor ekonomi mempunyai nilai indeks keberlanjutan 69,73 nilai tersebut masuk kategori cukup berkelanjutan. Atribut faktor ekonomi yang paling berpengaruh yaitu usaha budi daya  rumput laut dapat membuka lapangan pekerjaan dengan nilai perubahan root means square 8.68. Selanjutnya nilai indeks keberlanjutan usaha budi daya  rumput laut pada faktor kelembagaan yaitu 74,38 nilai tersebut masuk kategori cukup berkelanjutan. Atribut faktor kelembagaan yang paling berpengaruh yaitu unit pelayan teknis kebun bibit rumput laut dengan nilai perubahan root means square 4.27. Sedangkan nilai indeks keberlanjutan faktor teknologi pada usaha budi daya  rumput laut yaitu 60,50 nilai ini masuk kategori cukup berkelanjutan. Atribut faktor teknologi yang paling berpengaruh yaitu keberadaan industri rumput laut dengan nilai perubahan root means square 3.00. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberlanjutan usaha budi daya rumput laut di Sumba Timur masih sangat berpotensi untuk dikembangkan melalui perencanaan serta pengelolaan terpadu antara pemerintah, sektor industri dan pembudi daya rumput laut dengan mempertimbangkan atribut-atribut yang paling berpengaruh dari faktor ekonomi, kelembagaan dan teknologi. Analysis of Seaweed Farming Business Sustainability in the East Sumba, East Nusa TenggaraThe sustainability of seaweed farming in East Sumba can be influenced by economic, institutional and technological factors. For this reason, it requires planning that can guarantee the sustainability of this business. This study aims to analyze the sustainability of seaweed farming business from economic, institutional and technological factors using Rapid Appraisal for Fisheries (RAPFISH). The results of this study indicate that the condition of seaweed farming on economic factors has a sustainability index value of 69.73, which is categorized as sufficiently sustainable. The most influential economic factor attributes is seaweed farming business that can provide employment with a root means square change value of 8.68. Furthermore, the index value of seaweed farming sustainability in institutional factors is 74.38 and categorized as sufficiently sustainable. The most influential institutional factor attribute is the technical service unit in the seaweed seed garden with a value of root means square change of 4.27. While the technological factor sustainability index value in seaweed farming is 60.50 and categorized as sufficiently sustainable. The most influential attribute of technology factor is
东桑巴海草的可持续性可能受到经济、体制和技术因素的影响。为此,需要计划以确保企业的可持续发展。本研究旨在分析经济、体制和技术可持续性海草种植业务,使用快速应用于捕捞。这项研究的结果表明,草种植在经济因素中的条件具有69.73可持续性。最具影响力的经济因素是,海草种植可以为一个从根本上改变方向的岗位腾出空间。此外,海藻种植努力的可持续性指数为74.38项制度因素,这是一个相当可持续的类别。最具影响力的体制因素是一个技术服务单位的海藻苗圃然而,海带可持续性技术因素“可持续性指数”(60.50)是一个相当可持续的类别。最具影响力的技术因素是海草工业的存在,其核心价值是3点。这项研究表明,东松巴州海草种植的持续努力仍有很大的潜力,可以通过政府、工业部门和海草种植的综合规划和管理来实现,考虑到最具影响力的经济、体制和技术因素。东Sumba中Seaweed商业营养分析,东Sumba中Seaweed营养分析可能会受到经济、机构和技术因素的影响。由于这个原因,它有一个合理的计划,可以保证这项业务的可持续发展。这是一项研究,分析经济学、机构和技术资源利用快速发射协议分析seaweed商业的营养不足。这种研究的结果表明,像海藻养殖场这样的植物养殖场有69.73的营养指数,这被认为是非常可持续的。最具影响力的经济因素是海草商业,它可以提供一种根资产,即改变8.68平方的变化。在更远的地方,海藻养殖场的指数价值是74.38,并列为可持续。最具影响力的机构因素是西weed种子花园的技术服务单位,其价值相当于4.27的平方。而《海藻养殖场技术因子可持续发展指数的价值是50和美国categorized足够可持续60。《头号influential attribute of technology)和a因子是海藻工业之先声value of root意味着广场of 3点。这个可持续发展》研究那里的海藻养殖场东部桑巴仍然有商业模式在坑里潜在的to be developed集成策划和管理与政府之间的森林中爬行,考虑到大多数偏工业和海藻区农民influential attributes of economic, institutional and技术factors)。
{"title":"ANALISIS KEBERLANJUTAN USAHA BUDI DAYA RUMPUT LAUT DI SUMBA TIMUR, NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Permana Ari Soejarwo, R. Yusuf, Armen Zulham","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.7815","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.7815","url":null,"abstract":"Keberlanjutan usaha budi daya  rumput laut di Sumba Timur dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kelembagaan dan teknologi. Untuk itu, memerlukan perencanaan yang dapat menjamin keberlanjutan usaha yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan usaha budi daya  rumput laut dari faktor ekonomi, kelembagaan dan teknologi dengan menggunakan Rapid Appraisal For Fisheries (RAPFISH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi usaha budi daya  rumput pada faktor ekonomi mempunyai nilai indeks keberlanjutan 69,73 nilai tersebut masuk kategori cukup berkelanjutan. Atribut faktor ekonomi yang paling berpengaruh yaitu usaha budi daya  rumput laut dapat membuka lapangan pekerjaan dengan nilai perubahan root means square 8.68. Selanjutnya nilai indeks keberlanjutan usaha budi daya  rumput laut pada faktor kelembagaan yaitu 74,38 nilai tersebut masuk kategori cukup berkelanjutan. Atribut faktor kelembagaan yang paling berpengaruh yaitu unit pelayan teknis kebun bibit rumput laut dengan nilai perubahan root means square 4.27. Sedangkan nilai indeks keberlanjutan faktor teknologi pada usaha budi daya  rumput laut yaitu 60,50 nilai ini masuk kategori cukup berkelanjutan. Atribut faktor teknologi yang paling berpengaruh yaitu keberadaan industri rumput laut dengan nilai perubahan root means square 3.00. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberlanjutan usaha budi daya rumput laut di Sumba Timur masih sangat berpotensi untuk dikembangkan melalui perencanaan serta pengelolaan terpadu antara pemerintah, sektor industri dan pembudi daya rumput laut dengan mempertimbangkan atribut-atribut yang paling berpengaruh dari faktor ekonomi, kelembagaan dan teknologi. Analysis of Seaweed Farming Business Sustainability in the East Sumba, East Nusa TenggaraThe sustainability of seaweed farming in East Sumba can be influenced by economic, institutional and technological factors. For this reason, it requires planning that can guarantee the sustainability of this business. This study aims to analyze the sustainability of seaweed farming business from economic, institutional and technological factors using Rapid Appraisal for Fisheries (RAPFISH). The results of this study indicate that the condition of seaweed farming on economic factors has a sustainability index value of 69.73, which is categorized as sufficiently sustainable. The most influential economic factor attributes is seaweed farming business that can provide employment with a root means square change value of 8.68. Furthermore, the index value of seaweed farming sustainability in institutional factors is 74.38 and categorized as sufficiently sustainable. The most influential institutional factor attribute is the technical service unit in the seaweed seed garden with a value of root means square change of 4.27. While the technological factor sustainability index value in seaweed farming is 60.50 and categorized as sufficiently sustainable. The most influential attribute of technology factor is ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134387180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
KEUNGGULAN SUB SEKTOR PERIKANAN DAN PARIWISATA BAHARI DI BELITUNG 勿里通的海洋渔业和旅游业占主导地位
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.7792
Mira Mira, R. Yusuf
Tujuan dari penelitian adalah mengukur kinerja perikanan dan pariwisata bahari dalam struktur perekonomian Belitung, apakah sektor tersebut memiliki keuggulan komparatif, termasuk pada sektor unggulan/prospektif/berkembang/potensial/terbelakang. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Kabupaten Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergeseran struktur perekonomian. Hasil pengolahan data mengindikasikan, pertama dari sektor perikanan dan pariwisata termasuk pada sektor yang tidak memiliki keunggulan komparatif dan daya saing karena memiliki nilai komponen pangsa wilayah negatif (- 2,58%, dan –1,16%). Kedua, sektor wisata bahari termasuk pada kategori sektor yang mengalami pertumbuhan progresif (3,25%) yang diindikasikan dengan dengan nilai pergeseran bersih yang positif. Perlambatan pertumbuhan terjadi pada sektor yang dulunya tumpuan perekonomian Belitung (perikanan dan pertambangan) yang diindikasikan dengan nilai pergeseran bersih negatif (-11,16%). Ketiga, jika dilihat dari rasio indikator pertambahan pertumbuhan masing-masing sektor adalah wisata (113%), dan perikanan (112%), mengindikasikan kedua sektor ini termasuk yang produktif dan potensial dan tidak terjadi ketimpangan sektor. Keempat, jika dilihat dari profil sektor dalam kuadran, sektor wisata bahari terletak pada kuadran 3 yang berarti termasuk sektor agak mundur. Sedangkan sektor perikanan termasuk pada kuadran 4 yang mengindikasikan sektor ini masuk sektor yang mundur. Di Belitung terjadi pergeseran perekonomian, yang awalnya mengandalkan sektor primer (perikanan dan pertambangan), beralih ke sektor tersier (industri dan wisata bahari). Diharapkan pemerintah, mendukung mata pencarian alternatif selain sektor pertambangan dan perikanan, seperti sektor wisata bahari. Salah kendala pengembangan mata pencarian alternatif ini adalah perbedaan orientasi usahanya, dimana awalnya masyarakat menggeluti usaha ekstrasi (fisik) dan beralih menggeluti usaha jasa wisata (pelayanan). Performance of Fisheries and Tourism Sub Sectors in BelitungThe objective of this research was to analyze performance of fisheries and marine tourism sector in Belitung Regency. The analysis was to measure whether the sector has comparative advantage, prospective, developed, potential or underdeveloped condition.  The research was conducted in 2016 at Belitung Regency. Data were analyzed by economic structure shift analysis. The results indicated a number of findings. First, fisheries and tourism sector did not have comparative advantage and competitiveness due to its negative regional share component (- 2.58%, and -1.16%). Second, marine tourism sector had progressive growth (3.25%) indicated from positive net shift component. Instead, despite the fact that fisheries and mining were the base sector of Belitung Regency, they experienced deceleration of growth indicated by a negative net shift component (-11,16%). Third, a growth rate ratio analysis indicated that fisheries and marine tourism are
这项研究的目的是评估别理通的经济结构中海洋渔业和旅游业的表现,看看它们是否具有可比较的盈利能力,包括可竞争的、可扩张的、潜在的、落后的部门。这项研究于2016年在勿里通地区进行。本研究采用的方法是经济结构的变化。数据处理表明,首先从渔业和旅游业开始,包括缺乏比较优势和竞争力的部门,因为其占负区域的占份额价值(- 258%,和- 16%)。其次,海洋旅游业属于进行性增长的行业(3.25%),其价值表现为积极的净变化。增长放缓发生在曾经是渔业和采矿业经济据点的区域,其目标是负净移位价值(- 11.16%)。第三,从各部门增长指标的比率来看,旅游业(113%)和渔业(112%)表明,这两个部门都是有生产力和潜力的,而且没有不平等。第四,根据象限内的扇区配置,海洋旅游业位于象限3,这意味着它属于一个稍微后退的区域。而渔业部门在第四象限,这表明这些部门正在进入退却部门。在Belitung,经济发生了变化,最初依赖于主要部门(渔业和采矿业),转向第三部门(海洋旅游和工业)。预计各国政府将支持除矿业和渔业在内的其他搜寻目标,如海洋旅游业。这种替代搜索领域的发展障碍是企业的方向上的差异,这些企业原本是公民从事营养业和转而从事旅游业。这项研究的目标区域的Fisheries和Tourism次品分析了fisheres和marine Tourism sector的表现。分析的目的是确定该区域是否有比较高级、开发、发展、潜在发展条件。这项研究于2016年白丽晶审查。数据是分析经济结构分析。结果被数不清。首先,fisheries和tourism扇区没有针对其消极区域共享的比较优势(- 2.58%,-1.16%)。第二,海军旅游区的发展指数(3.25%)在正网相位上有所增加。相反,尽管fisheries和挖掘的事实是Belitung Regency的基地,它们是由一个负的网络调控所抑制的增长退化。第三,对fisheries和marine tourism产生和潜在的分析进行了广泛的评估,因为它们的利率增长了112%和113%。第四,海洋旅游区在象限3,这意味着海洋旅游是一个相当危险的区域。Fisheries子区在象限4中,这意味着它是一个退化区。从主要渔区到渔区有一个经济转变。政府预计将创造一种替代的野生动物,而不是矿业和渔业,就像海洋旅游一样。However,商业从商业商业到商业贸易和旅游服务的不同之处在于商业方向的差异。
{"title":"KEUNGGULAN SUB SEKTOR PERIKANAN DAN PARIWISATA BAHARI DI BELITUNG","authors":"Mira Mira, R. Yusuf","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.7792","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.7792","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian adalah mengukur kinerja perikanan dan pariwisata bahari dalam struktur perekonomian Belitung, apakah sektor tersebut memiliki keuggulan komparatif, termasuk pada sektor unggulan/prospektif/berkembang/potensial/terbelakang. Penelitian dilakukan pada tahun 2016 di Kabupaten Belitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pergeseran struktur perekonomian. Hasil pengolahan data mengindikasikan, pertama dari sektor perikanan dan pariwisata termasuk pada sektor yang tidak memiliki keunggulan komparatif dan daya saing karena memiliki nilai komponen pangsa wilayah negatif (- 2,58%, dan –1,16%). Kedua, sektor wisata bahari termasuk pada kategori sektor yang mengalami pertumbuhan progresif (3,25%) yang diindikasikan dengan dengan nilai pergeseran bersih yang positif. Perlambatan pertumbuhan terjadi pada sektor yang dulunya tumpuan perekonomian Belitung (perikanan dan pertambangan) yang diindikasikan dengan nilai pergeseran bersih negatif (-11,16%). Ketiga, jika dilihat dari rasio indikator pertambahan pertumbuhan masing-masing sektor adalah wisata (113%), dan perikanan (112%), mengindikasikan kedua sektor ini termasuk yang produktif dan potensial dan tidak terjadi ketimpangan sektor. Keempat, jika dilihat dari profil sektor dalam kuadran, sektor wisata bahari terletak pada kuadran 3 yang berarti termasuk sektor agak mundur. Sedangkan sektor perikanan termasuk pada kuadran 4 yang mengindikasikan sektor ini masuk sektor yang mundur. Di Belitung terjadi pergeseran perekonomian, yang awalnya mengandalkan sektor primer (perikanan dan pertambangan), beralih ke sektor tersier (industri dan wisata bahari). Diharapkan pemerintah, mendukung mata pencarian alternatif selain sektor pertambangan dan perikanan, seperti sektor wisata bahari. Salah kendala pengembangan mata pencarian alternatif ini adalah perbedaan orientasi usahanya, dimana awalnya masyarakat menggeluti usaha ekstrasi (fisik) dan beralih menggeluti usaha jasa wisata (pelayanan). Performance of Fisheries and Tourism Sub Sectors in BelitungThe objective of this research was to analyze performance of fisheries and marine tourism sector in Belitung Regency. The analysis was to measure whether the sector has comparative advantage, prospective, developed, potential or underdeveloped condition.  The research was conducted in 2016 at Belitung Regency. Data were analyzed by economic structure shift analysis. The results indicated a number of findings. First, fisheries and tourism sector did not have comparative advantage and competitiveness due to its negative regional share component (- 2.58%, and -1.16%). Second, marine tourism sector had progressive growth (3.25%) indicated from positive net shift component. Instead, despite the fact that fisheries and mining were the base sector of Belitung Regency, they experienced deceleration of growth indicated by a negative net shift component (-11,16%). Third, a growth rate ratio analysis indicated that fisheries and marine tourism are","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130918649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
DETERMINAN EFISIENSI NELAYAN DI INDONESIA: SEBUAH ANALISIS STOCHASTIC FRONTIER 印度尼西亚渔民的效率保证:边境毒物分析
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.6868
Eko Wicaksono, Yuventus Effendi
Pemerintah Indonesia saat ini sangat serius memberantas penangkapan ikan ilegal di wilayahnya. Pengurangan penangkapan ikan secara ilegal oleh kapal asing di Indonesia berarti pengurangan persaingan yang signifikan antara nelayan asing dan domestik. Studi ini berpendapat bahwa, dengan menurunnya kompetisi dengan nelayan asing, nelayan domestik harus mampu meningkatkan jumlah tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis dan juga faktor penentu inefisiensi nelayan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan fungsi produksi yang meliputi usaha nelayan dan capital sebagai input. Analisis stochastic frontier digunakan untuk menguji faktor penentu inefisiensi pada produksi ikan di antara 156 nelayan di seluruh Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ikan sangat bergantung pada jumlah awak dan jenis kapal sesuai yang diharapkan. Dalam hal inefisiensi, penelitian ini mengklaim bahwa kepemilikan telepon seluler merupakan penentu signifikan untuk mengurangi inefisiensi, diikuti oleh kepemilikan kapal dan nilai alat tangkap. Temuan tersebut menyiratkan bahwa koordinasi antara nelayan, kepemilikan kapal dan alat penangkap ikan penting untuk efisiensi nelayan. Determinants of Fisher’s Efficiency in Indonesia: A Stochastic Frontier AnalysisIndonesian government has been recently fought against illegal fishing in the territory. Reduction in illegal fishing means a significant reduction in competition among foreign and domestic fishers. This study suggests that domestic fishers must be able to increase their fish capture as the competition with foreign fishers decreased. This study aims to identify technical efficiency level as well as to identify the determinants of inefficiency among fishers across Indonesia. This study utilizes a production function including fishers’ efforts and capital as input. A stochastic frontier analysis is used to examine the inefficiency determinants on fish production among one hundred and fifty six fishers across Indonesia. The result indicated that fish production depended significantly on the number of crew and expected type of boat. This study claims that cell phone is a significant determinant to reduce inefficiency, ship ownership and the value of fishing gear respectively. These finding implies that coordination among fishers, boat ownership and fishing gear are necessary for the fishers’ efficiency. 
印尼政府目前正在认真打击该地区的非法捕鱼。在印度尼西亚,外国船只非法捕捞鱼类意味着减少外国和国内渔民之间的竞争。研究认为,随着与外国渔民竞争的下降,国内渔民应该能够增加渔获量。这项研究的目标是了解技术效率的水平,以及印尼渔民效率低下的决定因素。本研究使用包括渔民和资本作为输入在内的生产功能。边境分析被用来测试全国156名渔民对鱼类生产效率低下的决定因素。研究结果表明,鱼类的生产在很大程度上取决于所需的船员数量和船只类型。在效率低下方面,这项研究声称,手机所有权是降低低效的重要决定因素,其次是拥有财产和捕获设备的价值。这些发现表明,渔民、船只所有权和渔具之间的协调对渔民的效率至关重要。费舍尔的Efficiency在印度尼西亚的决定:一个不断增长的边境分析政府一直在不断反对非法捕鱼。非法捕鱼意味着在国外和国内渔业中有严重减减。这项针对国内渔民的研究建议,应该有可能将他们捕获的鱼增加,因为这是一场外国捕鲸比赛。这项研究旨在确定印尼大陆fiong fishers的信念。这项研究的目的是包括fishers ' efforts和capital as输入。一个自我分析的前沿分析用来检验鱼类在全国各地生产的一百种不同的决心。据推测,这种鱼的生产在船员编号和可疑船只类型上具有明显的意义。这项研究表明,手机的声音是一种严重的决心,可以减少佛罗伦萨、船持不同的影响,以及捕阻变速箱的价值。这些发现的痕迹表明,与费雪协调一致的船只和渔船保留的齿轮对费雪的努力是必要的。
{"title":"DETERMINAN EFISIENSI NELAYAN DI INDONESIA: SEBUAH ANALISIS STOCHASTIC FRONTIER","authors":"Eko Wicaksono, Yuventus Effendi","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.6868","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.6868","url":null,"abstract":"Pemerintah Indonesia saat ini sangat serius memberantas penangkapan ikan ilegal di wilayahnya. Pengurangan penangkapan ikan secara ilegal oleh kapal asing di Indonesia berarti pengurangan persaingan yang signifikan antara nelayan asing dan domestik. Studi ini berpendapat bahwa, dengan menurunnya kompetisi dengan nelayan asing, nelayan domestik harus mampu meningkatkan jumlah tangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis dan juga faktor penentu inefisiensi nelayan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan fungsi produksi yang meliputi usaha nelayan dan capital sebagai input. Analisis stochastic frontier digunakan untuk menguji faktor penentu inefisiensi pada produksi ikan di antara 156 nelayan di seluruh Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ikan sangat bergantung pada jumlah awak dan jenis kapal sesuai yang diharapkan. Dalam hal inefisiensi, penelitian ini mengklaim bahwa kepemilikan telepon seluler merupakan penentu signifikan untuk mengurangi inefisiensi, diikuti oleh kepemilikan kapal dan nilai alat tangkap. Temuan tersebut menyiratkan bahwa koordinasi antara nelayan, kepemilikan kapal dan alat penangkap ikan penting untuk efisiensi nelayan. Determinants of Fisher’s Efficiency in Indonesia: A Stochastic Frontier AnalysisIndonesian government has been recently fought against illegal fishing in the territory. Reduction in illegal fishing means a significant reduction in competition among foreign and domestic fishers. This study suggests that domestic fishers must be able to increase their fish capture as the competition with foreign fishers decreased. This study aims to identify technical efficiency level as well as to identify the determinants of inefficiency among fishers across Indonesia. This study utilizes a production function including fishers’ efforts and capital as input. A stochastic frontier analysis is used to examine the inefficiency determinants on fish production among one hundred and fifty six fishers across Indonesia. The result indicated that fish production depended significantly on the number of crew and expected type of boat. This study claims that cell phone is a significant determinant to reduce inefficiency, ship ownership and the value of fishing gear respectively. These finding implies that coordination among fishers, boat ownership and fishing gear are necessary for the fishers’ efficiency. ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134088682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
FAKTOR PENENTU ADOPSI STANDAR ORGANIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA BUDIDAYA UDANG WINDU 有机标准采用的决定因素以及它们对捕虾工作的影响
Pub Date : 2019-06-30 DOI: 10.15578/JSEKP.V14I1.7700
Maharani Yulisti, Tenny Apriliani, R. Yusuf, Rismutia Hayu Deswati
Standar keamanan pangan di Indonesia telah diusulkan untuk menghadapi tantangan pasar ikan global seperti peningkatan produksi budidaya dan perjanjian perdagangan bebas. Namun, manfaat sertifikasi keamanan pangan bagi pembudidaya ikan sering diperdebatkan. Dampaknya sangat kontekstual, yang sebenarnya sangat relevan dengan sektor perikanan skala kecil yang memiliki tingkat keragaman agro ekologi dan kondisi sosial ekonomi. Ini tidak selalu dipertimbangkan dalam penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis dampak adopsi organic standard terhadap produktivitas petambak udang dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Sidoarjo. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor penentu adopsi menggunakan model probit; sedangkan untuk mengukur dampak terhadap outcome budidaya udang digunakan model endogenous switching regression. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa standar organik tampaknya lebih banyak diterapkan pada pembudidaya yang memiliki pekerjaan di luar tambak udang dan lebih banyak memiliki pengalaman, tetapi kurang diadopsi oleh petani yang menyewa tambak, memiliki hubungan pasar dan hubungan kredit dengan pembeli mereka. Hasil analisis dampak menunjukkan bahwa rata-rata dari hasil budidaya udang tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara petambak yang mengadopsi standar dan yang tidak mengadopsi, sedangkan terdapat perbedaan signifikan dalam keuntungan bersih antara dua rezim. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa adopter memiliki hasil lebih besar pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap nonadopter menghasilkan produksi udang lebih kecil apabila mereka mengadopsi standard. Di sisi lain, adopter memiliki profit lebih kecil pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap non-adopter menghasilkan profit lebih kecil apabila mereka tidak mengadopsi standard. Determinants for Adopting Organic Standard and Their Impact on Performance of Black Tiger Shrimp FarmingFood safety standard  in Indonesia has been proposed to face global fish market challenges such as increasing aquaculture production and free trade agreements. Yet, the benefits of food safety certification for farmers has often been debated. It has context-specific impact and closely relevant to small farm sector with its large degree of agroecological and socio-economic heterogenity. This idea was not always get into consideration in previous researches. Therefore, this paper analyzes the impact of organic standard adoption on productivity of small-scale shrimp farming in Indonesia. The study used  a probit model to determine the determinants of adoption, while endogenous switching regression model was used to measure the impact on the outcome of shrimp farming. Heterogeneity is accounted for an endogenous switching regression framework. The analytical result of probit showed that organic standard is more applied to farmers who have off-farm job and experiences, but is less adopted by
印度尼西亚的食品安全标准已经提出,将面临全球鱼类市场面临的挑战,如改进种植和自由贸易协议。然而,粮食安全认证对渔业的好处一直存在争议。其影响是高度语境的,实际上与具有农业生态和社会经济多样性水平的小规模渔业有关。这在以前的研究中并不总是考虑到的。因此,该研究通过在Sidoarjo区进行案例研究,分析了常规有机养殖场对捕虾生产力的影响。使用原型模型确定收养决定因素的分析;然而,为了评估对虾养殖成果的影响,使用了子宫内转换转换模型。probit分析表明,有机标准似乎更适用于在虾场以外工作、拥有更多经验、但较少被雇佣的农民采用,与他们的买家建立市场关系和信用关系。影响分析表明,养虾场的平均产量在采用标准和不采用标准的渔民之间没有显著差异,而两种政权之间的净利润存在显著差异。然而,分析表明,如果收养不收养虾,圈养大虾的产量就会比圈养大虾大得多。另一方面,如果收养不收养的虾,收养不收养的虾的利润就会小一些,如果不采用标准,非收养收养者的利润也会小一些。印尼针对黑虎虾食品安全标准的决定和它们对全球鱼类市场表现的影响一直在提出这样一个增加水族生产和自由贸易协定的挑战。然而,食品安全证书的受益人已全部退役。它与农业和社会经济的异质的大型农场有着紧密的联系。这些想法并不总是对意外发现的考虑。例如,这份论文分析是印尼针对小型scale虾养殖场的有机标准感染。研究用了一个模型来确定收养的确定性,而内生交换后悔模型则用来确定虾养殖场的影响。异质性是指内部转换帧。分析结果表明,这种有机标准的产品更适用于那些已经从农场雇佣和实验中获得经验的农场工人,但没有被雇佣的农场工人所收养,他们与买家有市场关系。冲击分析那里那个论点》之间没有浓厚,分歧是在虾制作了那些adopted standard和那些音符,虾养殖场之平均收益是找到成为百万农民之间浓厚,世卫组织adopted音符和那些不是adopt《标准,而又有些浓厚,《二号regimes之间分歧都在网利润。分析人员发现,如果收养标准不接受虾的生产,收养人员就得不到虾的生产,如果他们接受标准,就得不到虾。另一方面,收养者对虾的生产有更低的利润,如果他们不接受标准,非收养者让smaller profits如果他们不接受标准。
{"title":"FAKTOR PENENTU ADOPSI STANDAR ORGANIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA BUDIDAYA UDANG WINDU","authors":"Maharani Yulisti, Tenny Apriliani, R. Yusuf, Rismutia Hayu Deswati","doi":"10.15578/JSEKP.V14I1.7700","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V14I1.7700","url":null,"abstract":"Standar keamanan pangan di Indonesia telah diusulkan untuk menghadapi tantangan pasar ikan global seperti peningkatan produksi budidaya dan perjanjian perdagangan bebas. Namun, manfaat sertifikasi keamanan pangan bagi pembudidaya ikan sering diperdebatkan. Dampaknya sangat kontekstual, yang sebenarnya sangat relevan dengan sektor perikanan skala kecil yang memiliki tingkat keragaman agro ekologi dan kondisi sosial ekonomi. Ini tidak selalu dipertimbangkan dalam penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, kajian ini menganalisis dampak adopsi organic standard terhadap produktivitas petambak udang dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Sidoarjo. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor penentu adopsi menggunakan model probit; sedangkan untuk mengukur dampak terhadap outcome budidaya udang digunakan model endogenous switching regression. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa standar organik tampaknya lebih banyak diterapkan pada pembudidaya yang memiliki pekerjaan di luar tambak udang dan lebih banyak memiliki pengalaman, tetapi kurang diadopsi oleh petani yang menyewa tambak, memiliki hubungan pasar dan hubungan kredit dengan pembeli mereka. Hasil analisis dampak menunjukkan bahwa rata-rata dari hasil budidaya udang tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara petambak yang mengadopsi standar dan yang tidak mengadopsi, sedangkan terdapat perbedaan signifikan dalam keuntungan bersih antara dua rezim. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa adopter memiliki hasil lebih besar pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap nonadopter menghasilkan produksi udang lebih kecil apabila mereka mengadopsi standard. Di sisi lain, adopter memiliki profit lebih kecil pada produksi udang jika mereka tidak mengadopsi, begitu pula sebaliknya terhadap non-adopter menghasilkan profit lebih kecil apabila mereka tidak mengadopsi standard. Determinants for Adopting Organic Standard and Their Impact on Performance of Black Tiger Shrimp FarmingFood safety standard  in Indonesia has been proposed to face global fish market challenges such as increasing aquaculture production and free trade agreements. Yet, the benefits of food safety certification for farmers has often been debated. It has context-specific impact and closely relevant to small farm sector with its large degree of agroecological and socio-economic heterogenity. This idea was not always get into consideration in previous researches. Therefore, this paper analyzes the impact of organic standard adoption on productivity of small-scale shrimp farming in Indonesia. The study used  a probit model to determine the determinants of adoption, while endogenous switching regression model was used to measure the impact on the outcome of shrimp farming. Heterogeneity is accounted for an endogenous switching regression framework. The analytical result of probit showed that organic standard is more applied to farmers who have off-farm job and experiences, but is less adopted by","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"200 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131523560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
NILAI EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI TAMAN WISATA PERAIRAN KAPOPOSANG, SULAWESI SELATAN 经济价值珊瑚礁生态系统
Pub Date : 2019-02-08 DOI: 10.15578/JSEKP.V13I2.6866
I. Muliawan, Maulana Firdaus
ABSTRAK Penilaian terhadap ekosistem pada kawasan konservasi menjadi sangat penting sebagai dasar pertimbangan bagi pengelolaan kawasan konservasi perairan. Kajian ini bertujuan untuk menghitung nilai ekonomi ekosistem terumbu karang di Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang, Provinsi Sulawesi Selatan. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terhadap pemanfaat sumber daya; sedangkan data sekunder berupa jumlah populasi pemanfaat (nelayan) di sekitar kawasan, jumlah wisatawan dan luas kawasan dikumpulkan melalui penelusuran literatur dan laporan-laporan yang tersedia.  Analisis data dilakukan menggunakan teknik valuasi ekonomi sumber daya, yaitu teknik Effect on Production dan Zonal Travel Cost Method.  Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai manfaat ekonomi ekosistem terumbu karang di TWP Kapoposang adalah sebesar Rp1.698.945.542,-/ha/tahun; sedangkan nilai ekonomi wisata di TWP Kapoposang adalah sebesar Rp467.753.989,-/ha/tahun. Nilai ekonomi manfaat wisata terlihat kontradiksi jika dibandingkan dengan total nilai kesediaan membayar (U) yang dibayarkan oleh pengunjung sebesar Rp2.012,-/pengunjung/tahun, yang mengindikasikan penghargaan pengunjung terhadap sumber daya terumbu karang relatif rendah. Pengembangan pariwisata pada kawasan konservasi khususnya di TWP Kapoposang sangat penting dilakukan agar memberikan dampak atau manfaat ekonomi yang tinggi, sehingga pemanfaatan yang bersifat ekstraksi sumber daya  pada kawasan konservasi dapat berkurang. Title: Economic Value Of Coral Reef Ecosystem In The Kapoposang Marine Park Conservation, South SulawesiABSTRACT Assessment of economic value of ecosystems in the conservation areas is very important as a basis for consideration of management marine conservation areas. This study aims to estimate the economic value of coral reef ecosystems in Kapoposang Aquatic Tourism Park, South Sulawesi Province. Primary data was collected through interviews with resource users and secondary data in the form of number of users (fishers) around the area, size of the area itself and number of tourists were collected through literature studies and compiled the available report. Data were analysedusing economic valuation techniques, namely Effect on Production and Zonal Travel Cost Method techniques. Results of the study show that the value of the economic benefits of the coral reef ecosystem in the Kapoposang TWP was IDR 1,698,945,542/ha/year whereas for the tourism in Kapoposang TWP was IDR 467,753,989/ha/year. This values were contradicted with the current amount of money paid by tourist visitors of IDR 2.012/visitor/year of which considered their willingness to pay (U) to the resource. The development of tourism in conservation areas, especially in the Kapoposang TWP, is very important to be carried out in order to provide high economic impact or benefits so that the extraction resources utilization in the conservation areas can be reduced. 
对保护区生态系统的抽象评估作为考虑保护水域区域的基础变得非常重要。这项研究的目的是计算南苏拉威西省kapopsang - san水上旅游公园的珊瑚礁生态系统的经济价值。主要数据是通过对资源使用的访谈收集的;而区域内渔民人数的次要数据,则通过现有文献和报告收集了大量的游客和大量地区。数据分析是使用资源评估技术,即生产效果技术和区域旅行方法技术进行的。研究表明,TWP Kapoposang的珊瑚礁生态系统的经济效益为rp1698,945,42分,-/ha/ year;而在TWP kapopsang的旅游业价值为rp467,753989,-/ha/ ha年。与游客支付rp2012英镑(rp2012美元)的总体意愿相比,旅游收入的经济价值显得矛盾,后者表明游客对珊瑚礁资源的欣赏相对较低。特别是在TWP kapopsang,旅游业的发展对于提供高经济影响或好处是至关重要的,从而减少对自然资源的利用。标题:在南苏拉威西省的卡波拉海洋公园保护保护中的珊瑚生态系统的经济价值,作为管理海洋保护区域的考虑基地,是非常重要的。这项研究旨在评估南苏拉威西省Kapoposang Aquatic Tourism公园的珊瑚礁经济价值。主要的数据是通过对这个地区的资源和信息构成的审查来收集的,这些地区的面积和数字通过阅读研究和编译现有报告来收集的。数据是分析经济价值技术,namely Effect on Production and区域旅游Cost Method技术。研究报告指出,卡波波桑推特上的旅游业价值为1698,945,542 /哈/推特上的旅游业是467,753,989/哈/年。这篇文章是由《外交报》2012年的游客所决定的,他们认为他们愿意支付资源的期限是一年。特别是在Kapoposang TWP的旅游业发展,在提供高级经济冲击或福利方面,迫切需要考虑的是,在保护地区的提取资源资源可能被减少。
{"title":"NILAI EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI TAMAN WISATA PERAIRAN KAPOPOSANG, SULAWESI SELATAN","authors":"I. Muliawan, Maulana Firdaus","doi":"10.15578/JSEKP.V13I2.6866","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/JSEKP.V13I2.6866","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penilaian terhadap ekosistem pada kawasan konservasi menjadi sangat penting sebagai dasar pertimbangan bagi pengelolaan kawasan konservasi perairan. Kajian ini bertujuan untuk menghitung nilai ekonomi ekosistem terumbu karang di Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang, Provinsi Sulawesi Selatan. Data primer dikumpulkan melalui wawancara terhadap pemanfaat sumber daya; sedangkan data sekunder berupa jumlah populasi pemanfaat (nelayan) di sekitar kawasan, jumlah wisatawan dan luas kawasan dikumpulkan melalui penelusuran literatur dan laporan-laporan yang tersedia.  Analisis data dilakukan menggunakan teknik valuasi ekonomi sumber daya, yaitu teknik Effect on Production dan Zonal Travel Cost Method.  Hasil kajian menunjukkan bahwa nilai manfaat ekonomi ekosistem terumbu karang di TWP Kapoposang adalah sebesar Rp1.698.945.542,-/ha/tahun; sedangkan nilai ekonomi wisata di TWP Kapoposang adalah sebesar Rp467.753.989,-/ha/tahun. Nilai ekonomi manfaat wisata terlihat kontradiksi jika dibandingkan dengan total nilai kesediaan membayar (U) yang dibayarkan oleh pengunjung sebesar Rp2.012,-/pengunjung/tahun, yang mengindikasikan penghargaan pengunjung terhadap sumber daya terumbu karang relatif rendah. Pengembangan pariwisata pada kawasan konservasi khususnya di TWP Kapoposang sangat penting dilakukan agar memberikan dampak atau manfaat ekonomi yang tinggi, sehingga pemanfaatan yang bersifat ekstraksi sumber daya  pada kawasan konservasi dapat berkurang. Title: Economic Value Of Coral Reef Ecosystem In The Kapoposang Marine Park Conservation, South SulawesiABSTRACT Assessment of economic value of ecosystems in the conservation areas is very important as a basis for consideration of management marine conservation areas. This study aims to estimate the economic value of coral reef ecosystems in Kapoposang Aquatic Tourism Park, South Sulawesi Province. Primary data was collected through interviews with resource users and secondary data in the form of number of users (fishers) around the area, size of the area itself and number of tourists were collected through literature studies and compiled the available report. Data were analysedusing economic valuation techniques, namely Effect on Production and Zonal Travel Cost Method techniques. Results of the study show that the value of the economic benefits of the coral reef ecosystem in the Kapoposang TWP was IDR 1,698,945,542/ha/year whereas for the tourism in Kapoposang TWP was IDR 467,753,989/ha/year. This values were contradicted with the current amount of money paid by tourist visitors of IDR 2.012/visitor/year of which considered their willingness to pay (U) to the resource. The development of tourism in conservation areas, especially in the Kapoposang TWP, is very important to be carried out in order to provide high economic impact or benefits so that the extraction resources utilization in the conservation areas can be reduced. ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120962669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN DI WADUK SEMPOR, KABUPATEN KEBUMEN, PROVINSI JAWA TENGAH 爪哇中部的基曼区塞普尔水库的渔业管理战略
Pub Date : 2019-02-08 DOI: 10.15578/jsekp.v13i2.6660
Tenny Apriliani, Nendah Kurniasari, Christina Yuliati
ABSTRAK Waduk Sempor merupakan salah satu tipologi sumber daya perairan umum daratan yang bersifat multiguna, yang salah satu pemanfaatannya adalah untuk perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat dalam pengelolaan perikanan di Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, data dikumpulkan melalui observasi yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengaruh (power) dan kepentingannya (interest), maka stakeholders dalam pengelolaan perikanan di Waduk Sempor dapat dikategorikan menjadi dua yaitu key players dan crowd. Stakeholders yang termasuk dalam kategori key players adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kebumen, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Kebumen Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Sumberdaya Air dan Energi Mineral (DSA) Kebumen dan masyarakat. Pemangku kepentingan yang termasuk dalam kategori kerumunan adalah DKP Prov. Jawa Tengah, Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) Kebumen, Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kebumen, PT. Indonesia Power, lembaga penelitian dan universitas serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal. Masyarakat khususnya nelayan di Waduk Sempor tergolong sebagai stakeholder primer karena berkepentingan secara langsung terhadap sumberdaya perikanan yang terdapat di Waduk Sempor, serta memiliki pengaruh dalam pengelolaan. Pengaruh (power) masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan perikanan di waduk Sempor tergolong cukup. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan di perairan umum waduk dapat direkomendasikan dengan cara menerapkan unsur-unsur ko-manajemen yang terpadu dengan program pengembangan perikanan tangkap berbasis budidaya (Culture Based Fishery-CBF). Title: Fisheries Management Strategies In The Sempor Reservoir Of Kebumen Regency, Central Java ProvinceABSTRACTSempor Reservoir is one of inland water typologies with multipurpose utilizations, one of which is for fisheries, both capture fisheries and aquaculture.The aimed of this paper is to formulate an appropriate strategy of fisheries management in Sempor Reservoir, Kebumen Regancy through the impelementation of Culture Based Fisheries Program (CBF). This research was conducted in 2016 and data was collected through observation and interview. Data was analyzed quatitatively with descriptive approached. The results showed that based on the influence (power) and interests (interest), then stakeholders in fisheries management in Sempor Reservoir can be categorized into two key players and Crowd. Stakeholders included in the key players category are Marine and Fisheries Agency (DKP) Kebumen Regency, River Region Agency (BBWS) Serayu Opak, Department of Culture and Tourism Kebumen, Water and Mineral Resources Agency (DSA) Kebumen and community. Stakeholders belonging to the crowd category are DKP Prov. Central Java, State F
抽象的Sempor水库是一个多功能的本土公共水域资源选用系统,其用途之一是渔业捕获和养殖。本文的目的是制定一个适当的战略,以管理库曼地区Sempor水库的渔业。本研究于2016年进行,通过观察收集数据,然后用描述性的方法进行定性分析。研究结果表明,根据其权力和利益的影响,那么在Sempor水库管理渔业的利益相关者可以分为两个关键球员和人群。重要玩家类别的利益相关者包括水务服务和渔业(DKP)需求大坝区、大型游乐设施、文化和旅游发展设施、水能和矿物能源服务(DSA)需求。属于人群类别的利益相关者是DKP Prov。爪哇岛中部,印尼国家森林公司(Perhutani) kemen,水区公司(PDAM) kemen, PT.印度尼西亚电力公司,研究机构和大学以及非政府组织。特别是Sempor水库的渔民社区被认为是主要的利益相关者,因为他们直接对Sempor水库的渔业资源和管理有影响。Sempor水库对渔业管理的公共决策影响均为充分。在普通水库中使用和管理渔业资源可以通过实施基于渔业捕捞计划(Culture Based Fishery-CBF)的联合管理和渔业资源。标题:Fisheries管理策略在我国的后储层中,中央爪哇省的蓄水池是一个具有多用途用途的内水typologies,两者都捕获了Fisheries和aquaculture。这篇论文的羞愧之处是在Sempor水库中制定可行的渔业管理策略,通过基于fisheries计划的不扩散需要进行报复。这项研究是2016年委托的,数据是通过观察和采访收集的。数据是对经解析性和经解析性的分析。人们普遍认为,基于影响力和兴趣的因素,那么在Sempor水库渔业渔业中的持不同意见的人可以将其分为两个关键球员和人群。关键球员的身份包括海洋和渔业机构,河流区域机构有苦难,文化和旅游部门,水资源、水和矿物资源署(DSA)。与人群为伍的利益相关者提供了证据。中央Java,以及公司State Forest of印度尼西亚(Perhutani) Kebumen Kebumen水公司(公用事业),印尼PT .电力,研究课题和美国大学嗯美国local nongovernmental organizations(非政府组织)。《森普尔社区,尤其是fishers水库小学,美国机密stakeholders fishery直接利益的资源,因为《森普尔水库,有趣和有影响的管理。影响(电力)》《fisheries管理在社区在1792年成为森普尔是sufficient水库。沃特斯Utilization》和《将军fishery资源管理可以成为recommended by applying水库之co-management集成文本》和《开发基于文化的fishery项目(CBF)。
{"title":"STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN DI WADUK SEMPOR, KABUPATEN KEBUMEN, PROVINSI JAWA TENGAH","authors":"Tenny Apriliani, Nendah Kurniasari, Christina Yuliati","doi":"10.15578/jsekp.v13i2.6660","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v13i2.6660","url":null,"abstract":"ABSTRAK Waduk Sempor merupakan salah satu tipologi sumber daya perairan umum daratan yang bersifat multiguna, yang salah satu pemanfaatannya adalah untuk perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan strategi yang tepat dalam pengelolaan perikanan di Waduk Sempor, Kabupaten Kebumen. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, data dikumpulkan melalui observasi yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pengaruh (power) dan kepentingannya (interest), maka stakeholders dalam pengelolaan perikanan di Waduk Sempor dapat dikategorikan menjadi dua yaitu key players dan crowd. Stakeholders yang termasuk dalam kategori key players adalah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kebumen, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Kebumen Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Sumberdaya Air dan Energi Mineral (DSA) Kebumen dan masyarakat. Pemangku kepentingan yang termasuk dalam kategori kerumunan adalah DKP Prov. Jawa Tengah, Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) Kebumen, Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) Kebumen, PT. Indonesia Power, lembaga penelitian dan universitas serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal. Masyarakat khususnya nelayan di Waduk Sempor tergolong sebagai stakeholder primer karena berkepentingan secara langsung terhadap sumberdaya perikanan yang terdapat di Waduk Sempor, serta memiliki pengaruh dalam pengelolaan. Pengaruh (power) masyarakat dalam pengambilan keputusan dalam pengelolaan perikanan di waduk Sempor tergolong cukup. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya perikanan di perairan umum waduk dapat direkomendasikan dengan cara menerapkan unsur-unsur ko-manajemen yang terpadu dengan program pengembangan perikanan tangkap berbasis budidaya (Culture Based Fishery-CBF). Title: Fisheries Management Strategies In The Sempor Reservoir Of Kebumen Regency, Central Java ProvinceABSTRACTSempor Reservoir is one of inland water typologies with multipurpose utilizations, one of which is for fisheries, both capture fisheries and aquaculture.The aimed of this paper is to formulate an appropriate strategy of fisheries management in Sempor Reservoir, Kebumen Regancy through the impelementation of Culture Based Fisheries Program (CBF). This research was conducted in 2016 and data was collected through observation and interview. Data was analyzed quatitatively with descriptive approached. The results showed that based on the influence (power) and interests (interest), then stakeholders in fisheries management in Sempor Reservoir can be categorized into two key players and Crowd. Stakeholders included in the key players category are Marine and Fisheries Agency (DKP) Kebumen Regency, River Region Agency (BBWS) Serayu Opak, Department of Culture and Tourism Kebumen, Water and Mineral Resources Agency (DSA) Kebumen and community. Stakeholders belonging to the crowd category are DKP Prov. Central Java, State F","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121536949","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
期刊
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1