首页 > 最新文献

Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan最新文献

英文 中文
PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN SUNGAI APIT AKIBAT REKAYASA SOSIAL PANDEMI COVID-19 渔业保护APIT河的社会变革是COVID-19大流行的社会工程造成的
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.9456
Fanny Septya, T. Ramadona, Darwis An, R. Metalisa
Pandemi Covid-19 disikapi dengan berbagai bentuk rekayasa sosial, seperti pembatasan sosial berskala besar dan menengah, kebijakan sekolah dan bekerja dari rumah, serta penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut melahirkan perubahan sosial yang direncanakan dengan hasil akhir yang diharapkan adalah terputusnya mata rantai penyebaran Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi faktor penggerak perubahan sosial, (2) mengidentifikasi rekayasa sosial (program pemerintah) yang diterima masyarakat nelayan Kecamatan Sungai Apit pada masa pandemi Covid-19, dan (3) mengidentifikasi bentuk perubahan sosial masyarakat nelayan Kecamatan Sungai Apit akibat pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data primer yang dilakukan adalah in-depth interview dengan informan kunci serta studi literatur untuk mengumpulkan data sekunder terkait indikator perubahan sosial. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor penggerak perubahan sosial berasal dari eksternal masyarakat/faktor eksogen, yakni program dan kebijakan pemerintah (BLT Covid-19, PSBB, serta pemberlakuan sekolah dan bekerja dari rumah) sebagai bentuk rekayasa sosial yang memengaruhi perubahan sosial masyarakat nelayan. Bentuk perubahan sosial yang terjadi adalah perubahan jenis kegiatan produktif, tingkat kesejahteraan, dan budaya atau gaya hidup masyarakat. Rekayasa sosial pada masa Covid-19 tidak menyebabkan perubahan   pada   struktur   masyarakat   nelayan,   tetapi   perubahan   pada   budaya   masyarakat.Title: Social Changes Of Fisheries Community In Sungai Apit Subdistrict Due To Pandemi Social Engineering Covid-19The Covid-19 pandemic has been addressed with various forms of social engineering such as large and medium-scale social restrictions, school policies and work from home and the application of health protocols. This gave birth to planned social changes with the expected end result being the discontinuation of the chain of the spread of Covid-19. The objectives of this study were (1) to identify the driving factors for social change, (2) to identify social engineering (government programs) received by the fishers community of Sungai Apit Subdistrict during the Covid-19 pandemic and (3) identify the form of social change in the fishers community of Sungai Apit Subdistrict due to the Covid-19 pandemic and the accompanying social engineering. The method used in this research is a qualitative approach. The primary data collection technique was in-depth interviews with key informants and a literature study was conducted to collect secondary data related to indicators of social change. The method of data analysis is descriptive qualitative. The results of the analysis show that the driving factors for social change come from external community/exogenous factors, namely government programs and policies (BLT Covid-19, PSBB and implementation of school and w
Covid-19大流行与各种形式的社会工程有关,如大规模和中级社会限制、学校政策和家庭工作,以及卫生协议的实施。这就导致了有计划的社会变革和预期的结果,即Covid-19的分销链被切断。本研究的目的是(1)确定社会变革的驱动因素,(2)识别社会工程(政府计划)在Covid-19大流行期间接受的社会工程,以及(3)识别来自Covid-19大流行的渔民社会变化形式。本研究采用的方法是定性的方法。主要的数据收集技术是内部采访关键告密者和文献研究,收集与社会变化指标相关的次要数据。所使用的数据分析方法是描述性质的描述。分析表明,推动社会变革的因素来自外部社会/外来因素,即政府计划和政策(BLT Covid-19, PSBB,学校和家庭工作),是影响渔民社会社会变革的一种社会工程形式。社会变革形式是生产性活动、福利水平、社会文化或生活方式的改变。19世纪的社会工程并没有改变渔民社会的结构,而是改变了社区的文化。标题:气候变化地区公共捕鱼社区的社会变化与气候灾害协调一致:应对大规模的社会工程工程这一举动使社会发生了变化,预计最终会使Covid-19的锁链不断恶化。objectives》这个研究是(1)透露迎开车factors for social change,(2)要透露政府社会工程(项目)收到了由《Covid-19 during fishers社区从侧面包抄Subdistrict河的流行和表格》(3)透露fishers社区》(social change in河从侧面包抄Subdistrict帐款Covid-19流行》和《accompanying社交工程。这项研究使用的方法是合理的同意。初级数据收集技术正在接受关键信息信息研究和相关数据收集有关社会变化的相关数据。分析数据的方法是概述可行性。分析结果显示,“为社会变革而作的开车因素来自外部社区/外来因素、政府项目和政策(BLT Covid-19、PSBB和家庭工作学校的实施)是影响社会活动的社会工程的一种形式。occurs的社会变化是生产活动类型、福利水平和社区生活方式的变化。19期的社会工程不是因为对渔民社区的持续变化而改变的,而是因为在社区的文化中发生了变化。
{"title":"PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN SUNGAI APIT AKIBAT REKAYASA SOSIAL PANDEMI COVID-19","authors":"Fanny Septya, T. Ramadona, Darwis An, R. Metalisa","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.9456","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.9456","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 disikapi dengan berbagai bentuk rekayasa sosial, seperti pembatasan sosial berskala besar dan menengah, kebijakan sekolah dan bekerja dari rumah, serta penerapan protokol kesehatan. Hal tersebut melahirkan perubahan sosial yang direncanakan dengan hasil akhir yang diharapkan adalah terputusnya mata rantai penyebaran Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi faktor penggerak perubahan sosial, (2) mengidentifikasi rekayasa sosial (program pemerintah) yang diterima masyarakat nelayan Kecamatan Sungai Apit pada masa pandemi Covid-19, dan (3) mengidentifikasi bentuk perubahan sosial masyarakat nelayan Kecamatan Sungai Apit akibat pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data primer yang dilakukan adalah in-depth interview dengan informan kunci serta studi literatur untuk mengumpulkan data sekunder terkait indikator perubahan sosial. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa faktor penggerak perubahan sosial berasal dari eksternal masyarakat/faktor eksogen, yakni program dan kebijakan pemerintah (BLT Covid-19, PSBB, serta pemberlakuan sekolah dan bekerja dari rumah) sebagai bentuk rekayasa sosial yang memengaruhi perubahan sosial masyarakat nelayan. Bentuk perubahan sosial yang terjadi adalah perubahan jenis kegiatan produktif, tingkat kesejahteraan, dan budaya atau gaya hidup masyarakat. Rekayasa sosial pada masa Covid-19 tidak menyebabkan perubahan   pada   struktur   masyarakat   nelayan,   tetapi   perubahan   pada   budaya   masyarakat.Title: Social Changes Of Fisheries Community In Sungai Apit Subdistrict Due To Pandemi Social Engineering Covid-19The Covid-19 pandemic has been addressed with various forms of social engineering such as large and medium-scale social restrictions, school policies and work from home and the application of health protocols. This gave birth to planned social changes with the expected end result being the discontinuation of the chain of the spread of Covid-19. The objectives of this study were (1) to identify the driving factors for social change, (2) to identify social engineering (government programs) received by the fishers community of Sungai Apit Subdistrict during the Covid-19 pandemic and (3) identify the form of social change in the fishers community of Sungai Apit Subdistrict due to the Covid-19 pandemic and the accompanying social engineering. The method used in this research is a qualitative approach. The primary data collection technique was in-depth interviews with key informants and a literature study was conducted to collect secondary data related to indicators of social change. The method of data analysis is descriptive qualitative. The results of the analysis show that the driving factors for social change come from external community/exogenous factors, namely government programs and policies (BLT Covid-19, PSBB and implementation of school and w","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114596601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS KOMPARATIF USAHA TAMBAK UDANG VANAME DENGAN TEKNIK TRADISIONAL, SEMIINTENSIF, DAN INTENSIF DI WILAYAH PESISIR 比较虾仁养殖场的传统技术,半强化和密集的沿海地区
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.10228
Mira Mira, Permana Ari Sujarwo, Riesti Triyanti, Nensyiana Shafitri, Armen Zulham
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan karakteristik sosial ekonomi pembudi daya tambak udang dan melakukan analisis komparatif secara finansial terhadap usaha tambak udang vaname berdasarkan tipe teknologi. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 dan berlokasi di pesisir Aceh Tamiang. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu jumlah responden sebesar 182 orang yang terdiri atas 137 petambak tradisional, 36 petambak semiintensif, dan 9 petambak intensif. Perbedaan biaya operasional usaha tambak tradisional, semiintensif, dan intensif yang paling besar adalah pada biaya pakan dan biaya listrik. Pada tambak tradisional, semiintensif, dan intensif, pakan yang dibutuhkan hanya 80 kg, 10 ton, dan 19,33 ton per hektare dan per tahun. Pada tambak tradisional, semiintensif, dan intensif kebutuhan listriknya masing-masing adalah Rp804 ribu, Rp14juta, dan Rp34,4 juta per tahun dan per hektare. Total biaya untuk tiap-tiap tambak, yaitu tradisional, semiintensif, dan intensif adalah Rp6,9 juta, Rp282 juta, dan Rp505 juta. Baik tambak tradisional, semiintensif, maupun intensif sangat menguntungkan secara ekonomis jika dilihat dari indikator kinerja usaha jangka pendek, seperti penerimaan, keuntungan, rasio penerimaan dan biaya, serta periode balik modal. Akan tetapi, dalam jangka panjang, nilai rasio keuntungan bersih dan biaya untuk tambak intensif dan semiintensif kurang dari 1. Hal itu menggambarkan usaha yang belum dilakukan secara efisien karena lahan yang diusahakan hanya 5 hektare dan masih dalam tahap coba-coba sehingga belum menutup semua investasi yang dikeluarkan. Pemilik tambak tradisional diharapkan meningkatkan produktivitasnya melalui peningkatan teknologi.Title: Comparative Analysis of Vannamei Shrimp Farming Business (Traditional, Semi-intensive and Intensive)This research identified the socio-economic characteristics of shrimp farmers and analyzed the financial comparison of vannamei shrimp farming based on the type of technology. This research was conducted in 2020 and is located in Aceh Tamiang. This research used descriptive quantitative method. The number of respondents was 182 people, consisting of 137 traditional farmers, 36 semi-intensive farmers, and 9 intensive farmers. The biggest difference between the operational costs of traditional, semi-intensive and intensive ponds were in the cost of feed and electricity. On traditional, semi-intensive and intensive ponds needed 80 kg, 10 tons, and 19,33 tons of feed per hectare/per year. On traditional, semi-intensive and intensive ponds, the electricity costs are IDR 804,000, IDR 14 million and IDR 34.4 million per year per hectare. The total cost for traditional, semi-intensive and intensive ponds were Rp6.9 million, Rp282 million and Rp505 million per year per hectare, respectively. From short-term business performance indicators, such as revenue, profit, revenue/cost ratio, pay back period, all of the traditional, semi-intensive and intensive ponds
本研究旨在确定捕虾器的社会经济特性,并根据技术类型对vani养殖场进行经济比较分析。这项研究是在2020年进行的,位于亚齐港海岸。该研究采用了一种定量描述性的方法,即已知已知的受访者人数为182人,包括137名传统农民、36名半重复性农民和9名密集农民。最重要的是饲料成本和电力成本。在传统的半集地和集地中,所需的饲料只需要80公斤、10吨和1933吨每英亩和每年。在传统的、次强化的、半集中的水库中,每一种都有Rp804千分之一的电力、rp140000卢比和每年400万卢比的休息时间。传统的、半集约化和集约化每个池塘的总成本是rp690万卢比、Rp282万卢比和rp5亿卢比。传统的、次化或集约化的池塘在经济上都是非常有利可图的,从短期努力绩效指标,如收入、利润、收入与成本比以及资本回升等。然而,从长远来看,净收益比与集约化池塘和半集约化池塘的成本比小于1。这说明了一项还没有有效完成的努力,因为该房产目前只投入了5公顷的土地,而且还处于投资的试探性阶段,因此目前还没有完成所有投资。传统的池塘所有者预计将通过技术提高产品质量来增加产品。该研究确定了基于技术的Vannamei Shrimp公司的社会经济功能分析。这项研究于2020年出版,今天到期。这个研究用的是量量方法。负责任的人数是182人,据估计有137个传统的农场工人,36个半强度的农场工人和9个紧张的农场工人。传统的、半强度的和坚固的ponds之间的最大区别在于喂养和电的成本。传统的,半强化和强化的ponds需要80公斤,10吨,和1933吨的口粮每年。传统的,半强度和强度的浮桥,电的成本是804000万,IDR是1400万,IDR是每年34.4万。传统的传统成本,半固化降压舱是rp6.9百万,Rp282万,每年每公斤1.5亿卢比。来自较短的商业表现指标,such的revenue,利润,回扣,回扣,所有的传统,半加重和加重的ponds都是非常经济倾向的。在长term,网B/C值的强度和半强度的ponds小于1。这是由于文化领域很小(只有5公顷),法默斯仍然处于试验阶段,所以法默斯的投资没有得到回报。传统池塘的所有者预计将通过技术改良增加他们的产品。
{"title":"ANALISIS KOMPARATIF USAHA TAMBAK UDANG VANAME DENGAN TEKNIK TRADISIONAL, SEMIINTENSIF, DAN INTENSIF DI WILAYAH PESISIR","authors":"Mira Mira, Permana Ari Sujarwo, Riesti Triyanti, Nensyiana Shafitri, Armen Zulham","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.10228","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10228","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan karakteristik sosial ekonomi pembudi daya tambak udang dan melakukan analisis komparatif secara finansial terhadap usaha tambak udang vaname berdasarkan tipe teknologi. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2020 dan berlokasi di pesisir Aceh Tamiang. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu jumlah responden sebesar 182 orang yang terdiri atas 137 petambak tradisional, 36 petambak semiintensif, dan 9 petambak intensif. Perbedaan biaya operasional usaha tambak tradisional, semiintensif, dan intensif yang paling besar adalah pada biaya pakan dan biaya listrik. Pada tambak tradisional, semiintensif, dan intensif, pakan yang dibutuhkan hanya 80 kg, 10 ton, dan 19,33 ton per hektare dan per tahun. Pada tambak tradisional, semiintensif, dan intensif kebutuhan listriknya masing-masing adalah Rp804 ribu, Rp14juta, dan Rp34,4 juta per tahun dan per hektare. Total biaya untuk tiap-tiap tambak, yaitu tradisional, semiintensif, dan intensif adalah Rp6,9 juta, Rp282 juta, dan Rp505 juta. Baik tambak tradisional, semiintensif, maupun intensif sangat menguntungkan secara ekonomis jika dilihat dari indikator kinerja usaha jangka pendek, seperti penerimaan, keuntungan, rasio penerimaan dan biaya, serta periode balik modal. Akan tetapi, dalam jangka panjang, nilai rasio keuntungan bersih dan biaya untuk tambak intensif dan semiintensif kurang dari 1. Hal itu menggambarkan usaha yang belum dilakukan secara efisien karena lahan yang diusahakan hanya 5 hektare dan masih dalam tahap coba-coba sehingga belum menutup semua investasi yang dikeluarkan. Pemilik tambak tradisional diharapkan meningkatkan produktivitasnya melalui peningkatan teknologi.Title: Comparative Analysis of Vannamei Shrimp Farming Business (Traditional, Semi-intensive and Intensive)This research identified the socio-economic characteristics of shrimp farmers and analyzed the financial comparison of vannamei shrimp farming based on the type of technology. This research was conducted in 2020 and is located in Aceh Tamiang. This research used descriptive quantitative method. The number of respondents was 182 people, consisting of 137 traditional farmers, 36 semi-intensive farmers, and 9 intensive farmers. The biggest difference between the operational costs of traditional, semi-intensive and intensive ponds were in the cost of feed and electricity. On traditional, semi-intensive and intensive ponds needed 80 kg, 10 tons, and 19,33 tons of feed per hectare/per year. On traditional, semi-intensive and intensive ponds, the electricity costs are IDR 804,000, IDR 14 million and IDR 34.4 million per year per hectare. The total cost for traditional, semi-intensive and intensive ponds were Rp6.9 million, Rp282 million and Rp505 million per year per hectare, respectively. From short-term business performance indicators, such as revenue, profit, revenue/cost ratio, pay back period, all of the traditional, semi-intensive and intensive ponds","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124006871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN PADA KOMUNITAS PENGOLAH IKAN DI MASA PANDEMI COVID 19 (Studi Kasus Di Kalurahan Poncosari, Kepanewon Srandakan, Bantul) COVID - 19大流行期间渔业管理社区的可持续生活战略(库兰- Poncosari, Kepanewon sran内部帮助的案例研究)
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.10737
A. Setyaningrum, Agung Nugroho
The fish processing community in Kuwaru Beach experienced some production problems during the  Covid 19 pandemic. This study aims to identify livelihoods and community livelihood strategies during the pandemic. This research is qualitative. The data collected are secondary data and primary data. Primary data were taken through observation, in-depth interviews, and documentation. Secondary data was taken through a literature review. The results showed that the community had good physical capital. Social capital, human capital, and natural capital are in the moderate. Meanwhile, financial capital is relatively low. They have difficulty accessing capital and do not have the requirements. No migration strategy was found in livelihoods. They carry out extensification and intensification strategies to maintain production activities
在2019冠状病毒病大流行期间,库瓦鲁海滩的鱼类加工社区遇到了一些生产问题。本研究旨在确定疫情期间的生计和社区生计战略。这项研究是定性的。收集的数据分为二级数据和一级数据。主要数据是通过观察、深度访谈和文献资料获取的。通过文献综述获得辅助资料。结果表明,该社区具有较好的物质资本。社会资本、人力资本和自然资本均处于中等水平。同时,金融资本相对较低。它们难以获得资金,也不具备相关要求。生计中没有发现迁移策略。他们执行扩展和集约化战略以维持生产活动
{"title":"STRATEGI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN PADA KOMUNITAS PENGOLAH IKAN DI MASA PANDEMI COVID 19 (Studi Kasus Di Kalurahan Poncosari, Kepanewon Srandakan, Bantul)","authors":"A. Setyaningrum, Agung Nugroho","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.10737","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10737","url":null,"abstract":"The fish processing community in Kuwaru Beach experienced some production problems during the  Covid 19 pandemic. This study aims to identify livelihoods and community livelihood strategies during the pandemic. This research is qualitative. The data collected are secondary data and primary data. Primary data were taken through observation, in-depth interviews, and documentation. Secondary data was taken through a literature review. The results showed that the community had good physical capital. Social capital, human capital, and natural capital are in the moderate. Meanwhile, financial capital is relatively low. They have difficulty accessing capital and do not have the requirements. No migration strategy was found in livelihoods. They carry out extensification and intensification strategies to maintain production activities","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124369048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS ASET PENGHIDUPAN MASYARAKAT PADA DUA KONDISI KAWASAN MANGROVE 分析红树林地区的两种情况
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.10934
Y. Yurike, Yudha Saktian Syafruddin
Penelitian ini dilakukan pada dua kondisi kawasan mangrove yaitu kawasan mangrove rusak di Pulau Cawan dan kawan mangrove yang masih bagus di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi aset penghidupan pada dua kondisi kawasan mangrove dan bagaimana aset penghidupan masyarakat berpengaruh terhadap kerusakan hutan mangrove. Analisis data menggunakan pendekatan penghidupan berkelanjutan dengan indikator modal manusia, modal alam, modal fisik, modal keuangan dan modal sosial. Perbandingan aset mata pencaharian dari masyarakat di kedua desa tersebut terdapat perbedaan nilai kepemilikan aset masyarakat. Nilai aset rumah tangga di Desa Bekawan lebih tinggi dari rumah tangga di Desa Pulau Cawan 5 aset penghidupan tersebut diantaranya dalam bentuk modal manusia, modal alam, modal keuangan, modal fisik dan modal sosial.
这项研究是在廖内下游因德拉吉里摄政区的比丹村,也就是培养基岛和曼格里夫兄弟的两种情况下进行的。样本采集是进行人口普查的。本研究旨在分析红树林地区两种情况的生活资产状况,以及公共资产如何影响红树林的破坏。数据分析采用了一种可持续的生活方式,其中包括人力资本、自然资本、实物资本、金融资本和社会资本。在这两个村庄的人民生活资产比较,有不同的资产所有权价值。比杯赛岛的家庭资产价值还高5 .这些资产包括人力资本、自然资本、金融资本、物理资本和社会资本。
{"title":"ANALISIS ASET PENGHIDUPAN MASYARAKAT PADA DUA KONDISI KAWASAN MANGROVE","authors":"Y. Yurike, Yudha Saktian Syafruddin","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.10934","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10934","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan pada dua kondisi kawasan mangrove yaitu kawasan mangrove rusak di Pulau Cawan dan kawan mangrove yang masih bagus di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Pengambilan sampel dilakukan secara sensus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi aset penghidupan pada dua kondisi kawasan mangrove dan bagaimana aset penghidupan masyarakat berpengaruh terhadap kerusakan hutan mangrove. Analisis data menggunakan pendekatan penghidupan berkelanjutan dengan indikator modal manusia, modal alam, modal fisik, modal keuangan dan modal sosial. Perbandingan aset mata pencaharian dari masyarakat di kedua desa tersebut terdapat perbedaan nilai kepemilikan aset masyarakat. Nilai aset rumah tangga di Desa Bekawan lebih tinggi dari rumah tangga di Desa Pulau Cawan 5 aset penghidupan tersebut diantaranya dalam bentuk modal manusia, modal alam, modal keuangan, modal fisik dan modal sosial.","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129142561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
INDEKS KERENTANAN PENGHIDUPAN PEMBUDIDAYA IKAN NILA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK GAJAH MUNGKUR, KABUPATEN WONOGIRI
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.10024
Zulfa Nur Auliatun Nissa, S. Suadi
Pengembangan budidaya ikan nila memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan berupa lapangan kerja, dan sumber pendapatan masyarakat. Namun variabilitas dan perubahan iklim ditengarai sebagai salah satu faktor penyebab kematian massal ikan yang menyebabkan kerugian ekonomi, sosial dan lingkungan. Cuaca ekstrem bisa lebih berbahaya bagi ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur. Studi ini bertujuan untuk mengungkapkan kerentanan penghidupan pembudidaya ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan metode campuran seperti survei, wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus dan observasi. Unit analisis data dilakukan di tingkat rumah tangga dengan melibatkan empat puluh pembudi daya skala kecil. Indeks Kerentanan Mata Pencaharian (LVI) berdasarkan Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan penghidupan pembudidaya ikan nila sakal kecil pada keramba jaring apung berdasarkan LVI-IPCC dapat dikategorikan tidak rentan dengan nilai indeks 0,042. Oleh karena itu, penghidupan pembudi daya ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur ,Wonogiri ini dinilai cukup tangguh. Adaptasi yang dilakukan pembudidaya di antaranya adaptasi sosial melalui kuatnya hubungan sosial antar komunitas pembudidaya ikan dan tingginya partisipasi dalam keanggotaan kelompok sosial. Adaptasi teknologi dan ekologi melalui inovasi yang dikembangkan oleh setiap pembudidaya ikan seperti menggunakan mesin diesel untuk meningkatkan kadar oksigen, dan mengurangi jumlah plot saat perubahan musim serta mengontrol jumlah benih. Meskipun indeks tingkat kerentanan pembudi daya ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dikatakan tidak rentan, masih diperlukan adanya program pemberdayaan SDM untuk meningkatkan sistem penghidupan yang berkelanjutan.Title: Livelihood Vulnerabiliy Index of Small Scale Tilapia Fish Farmer Floating Net Cages in the Gajah Mungkur Reservoir, Wonogiri RegencyThe development of tilapia aquaculture provides benefits for rural communities in the form of employment and source of income community. However, the variability and climate change are suspected as one of the factors causing mass fish mortality which causes economic, social and environmental losses. Extreme weather can be more dangerous for floating net cages in the Gajah Mungkur Reservoir. This study reveals the vulnerability of the livelihoods of floating net cages in the Gajah Mungkur Reservoir. Data Collected used method is a mixed methods approach such as surveys, in-depth interviews, focus group discussions and observations used to collect data. Unit analysis was carried out at the household level involving 40 small-scale farmers. The Livelihood Vulnerability Index (LVI) based on the Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) was used for data analysis. The results showed that the level of vulnerability of small-scale tilapia c
尼拉鱼养殖的发展造福了农村社区的就业和收入来源。但可变性和气候变化是导致鱼类大规模死亡的因素之一,造成经济、社会和环境损失。极端的天气对蒙古大象水库的鱼来说可能更危险。本研究旨在揭示蒙古大象水库中渔民赖以为生的脆弱性。数据收集是通过调查、深入采访、小组集中讨论和观察等混合方法来完成的。数据分析单位是在家庭层面进行的,其中包括40个小规模欺凌。基于间政府气候变化小组(IPCC)的数据脆弱性指数(LVI)用于数据分析。研究结果表明,基于lvial - ipcc的悬浮网中小鱼的低脆性。因此,蒙卡库尔大象水库的尼拉角鱼渔业生计被认为是非常坚韧的。种植者所做的适应性是通过鱼群之间加强的社会关系和高参与社会群体成员关系而进行的社会适应。通过每一个鱼类育种家开发的创新,技术和生态适应,如使用柴油机增加氧气水平,减少季节变化的地块数量,控制种子的数量。虽然nila keramba glambalgiri大象水库的脆弱性指标被认为是脆弱的,但需要一个人力资源开发计划来改善可持续的生活系统。片名:Livelihood Vulnerabiliy Index of Small规模罗非鱼鱼农夫种浮动笼子网》和《大象Mungkur水库,RegencyThe development of罗非鱼aquaculture provides为农村communities in the form of benefits就业和收入社区的源代码。但是,variability和气候变化是美国suspected一号factors之causing团鱼不朽哪种敢死队经济、社会和环境损失社会化。极端的天气可能更危险,在蒙卡卡大象水库中飘浮的网。这项研究揭示了漂浮网络对悬浮大象的不可行性。使用的数据收集方法是一种混杂的方法,在测试中,集中小组讨论和观察用来收集数据。分析小组正在考虑裁员40个兵工。基于国际政府间气候变化小组(IPCC)的危险资产指数(LVI)用于数据分析。人们指出,基于LVI-IPCC的薄层蚊帐的低渗透性文化可能被认为是不脆弱的,具有0.042级的指数价值。因此,这种浮水网络的寿命延长了通过鱼农夫公社和高级社会小组成员之间的高级社会关系和高级参与,鱼农夫社会关系使他们注意到的适应。每条鱼都使用柴油引擎来增加氧气水平,在季节变化和控制种子数量时,减少了种子数量。尽管在芒卡库库季的薄伽瓦里的薄伽瓦里的脆弱网络索引被认为是脆弱的,但仍有必要进行一个人类资源开发的计划,以促进可持续的livelihood系统。
{"title":"INDEKS KERENTANAN PENGHIDUPAN PEMBUDIDAYA IKAN NILA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK GAJAH MUNGKUR, KABUPATEN WONOGIRI","authors":"Zulfa Nur Auliatun Nissa, S. Suadi","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.10024","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10024","url":null,"abstract":"Pengembangan budidaya ikan nila memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan berupa lapangan kerja, dan sumber pendapatan masyarakat. Namun variabilitas dan perubahan iklim ditengarai sebagai salah satu faktor penyebab kematian massal ikan yang menyebabkan kerugian ekonomi, sosial dan lingkungan. Cuaca ekstrem bisa lebih berbahaya bagi ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur. Studi ini bertujuan untuk mengungkapkan kerentanan penghidupan pembudidaya ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur. Pengumpulan data dilakukan dengan pendekatan metode campuran seperti survei, wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus dan observasi. Unit analisis data dilakukan di tingkat rumah tangga dengan melibatkan empat puluh pembudi daya skala kecil. Indeks Kerentanan Mata Pencaharian (LVI) berdasarkan Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerentanan penghidupan pembudidaya ikan nila sakal kecil pada keramba jaring apung berdasarkan LVI-IPCC dapat dikategorikan tidak rentan dengan nilai indeks 0,042. Oleh karena itu, penghidupan pembudi daya ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur ,Wonogiri ini dinilai cukup tangguh. Adaptasi yang dilakukan pembudidaya di antaranya adaptasi sosial melalui kuatnya hubungan sosial antar komunitas pembudidaya ikan dan tingginya partisipasi dalam keanggotaan kelompok sosial. Adaptasi teknologi dan ekologi melalui inovasi yang dikembangkan oleh setiap pembudidaya ikan seperti menggunakan mesin diesel untuk meningkatkan kadar oksigen, dan mengurangi jumlah plot saat perubahan musim serta mengontrol jumlah benih. Meskipun indeks tingkat kerentanan pembudi daya ikan nila keramba jaring apung di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dikatakan tidak rentan, masih diperlukan adanya program pemberdayaan SDM untuk meningkatkan sistem penghidupan yang berkelanjutan.Title: Livelihood Vulnerabiliy Index of Small Scale Tilapia Fish Farmer Floating Net Cages in the Gajah Mungkur Reservoir, Wonogiri RegencyThe development of tilapia aquaculture provides benefits for rural communities in the form of employment and source of income community. However, the variability and climate change are suspected as one of the factors causing mass fish mortality which causes economic, social and environmental losses. Extreme weather can be more dangerous for floating net cages in the Gajah Mungkur Reservoir. This study reveals the vulnerability of the livelihoods of floating net cages in the Gajah Mungkur Reservoir. Data Collected used method is a mixed methods approach such as surveys, in-depth interviews, focus group discussions and observations used to collect data. Unit analysis was carried out at the household level involving 40 small-scale farmers. The Livelihood Vulnerability Index (LVI) based on the Intergovernmental Panel Climate Change (IPCC) was used for data analysis. The results showed that the level of vulnerability of small-scale tilapia c","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124396833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERBANDINGAN NILAI EKONOMI PEMANFAATAN EKSTRAKTIF DAN NONEKSTRAKTIF DARI HIU DAN PARI DI MEULABOH, TAKALAR, DAN TANJUNG LUAR 比较鲨鱼和鳐鱼的萃取和不萃取的经济价值
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.10890
S. Annisa, Alin Halimatussadiah
Sebagian besar pemanfaatan hiu dan pari di Indonesia masih bersifat ekstraktif, yaitu berupa penangkapan. Hal tersebut berakibat meningkatnya ancaman terhadap keberadaan hiu dan pari yang ditunjukkan oleh penurunan populasinya. Padahal, ada jenis pemanfaatan lain, yaitu berupa ekowisata hiu dan pari. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai ekonomi kegiatan ekowisata hiu dan pari dengan nilai ekonomi yang diberikan oleh kegiatan perikanannya di lokasi target penangkapan, yaitu di Meulaboh, Takalar, dan Tanjung Luar. Nilai ekonomi ekstraktif hiu dan pari didapatkan dari nilai pasar dengan data Surat Rekomendasi Perdagangan KKP, sedangkan nilai ekonomi nonekstraktif diberikan dalam bentuk use value melalui metode travel cost method (TCM) dan non-use value menggunakan contingent valuation method (CVM). Data untuk perhitungan nilai ekonomi nonekstraktif hiu dan pari dikumpulkan dengan metode in depth interview terhadap nelayan pedagang pemilik kapal dan dive operator serta dengan survei daring yang ditujukan kepada wisatawan (domestik dan mancanegara), dive guide, dan dive operator. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rasio antara nilai perikanan dan estimasi nilai rekreasi adalah 1:33, 1:28, dan 1:2,7 untuk tiap-tiap lokasi, yaitu Meulaboh, Takalar, dan Tanjung Luar. Hasil tersebut membuktikan bahwa potensi nilai rekreasi hiu dan pari lebih besar jika dibandingkan dengan nilai perikanannya. Penelitian ini merekomendasikan ekowisata hiu dan pari untuk menjadi alternatif kegiatan penangkapan hiu dan pari di lokasi-lokasi yang menjadikan hiu dan pari sebagai target penangkapan.Title: Comparison of the Economic Value of Extractive and Non-Extractive Use of Sharks and Rays in Meulaboh, Takalar and Tanjung LuarMost of the use of sharks and rays in Indonesia is still largely extractive, specifically fishing. This has an impact on the threat to the existence of sharks and rays which is indicated by their population. Actually, there are other types of use, that is sharks and rays ecotourism. This study aims to compares the economic value of sharks and rays ecotourism with the economic value from extractive use, in target fishing locations, Meulaboh, Takalar and Tanjung Luar. The extractive economic value is obtained from the market value using MMAF Trade Recommendation Letter data, while non-extractive economic value is given the use value through the Travel Cost Method (TCM), and non-use value using Contingent Valuation Method (CVM). Data for calculating the economic value of non-extractive sharks and rays were collected using in depth interview with fisherman-traders the boat owners and dive operators, and online surveys for tourists (domestic and international), dive guides, and dive operators. The results showed that the ratio between fisheries value and recreation value estimation is 1:33, 1:28 and 1: 2.7 for Meulaboh, Takalar, and Tanjung Luar locations, respectively. These results prove that the potential value of sharks and rays recreatio
印尼对鲨鱼和黄貂鱼的大多数利用仍然是推断性的,即捕获。这导致鲨鱼和黄貂鱼的生存受到前所未有的威胁。事实上,还有另一种利用鲨鱼和黄貂鱼的生态旅游。这项研究的目的是将鲨鱼和黄貂鱼的生态旅游活动的经济价值与它们在meulation、Takalar和cape境外的目标捕获地点的高级环境活动的经济价值进行比较。鲨鱼和黄貂鱼的提取经济价值来自市场价值数据的三k党贸易推荐文件数据,而非提款性经济价值是通过通过旅行方法来实现的,而非提款性经济价值则通过替代价值手段(CVM)来实现的。根据对渔民、船主和经营者的采访方法,收集了未经说明的经济价值数据,并在网上对游客(国内和全球)、潜水向导和潜水运营商进行了调查。研究结果显示,渔业价值与娱乐值估计的比率为1:33、1:28和1:24 . 7个地方,如毛拉拉博、塔拉博和好望角。这一结果证明,鲨鱼和黄貂鱼的娱乐潜力远远大于它们的周边价值。该研究建议,鲨鱼和黄貂鱼的生态旅游区是鲨鱼和黄貂鱼在捕获鲨鱼和黄貂鱼的地点的替代活动。标题:印度尼西亚关于鲨鱼和鲨鱼在餐桌上使用的使用、Takalar和cape的经济和非外在价值的比较,仍然是最广泛、最具体的钓鱼。这对人口的存在构成了威胁。实际上,还有另一种类型的使用,它是鲨鱼和树的生态。这些研究表明,这些研究可以用其他形式的经济价值来比较鲨鱼和鱼群的经济价值。利用MMAF贸易推荐数据从市场中获得价值,而非非执行经济价值则通过旅行中获得价值,而非使用价值手段手段(CVM)。计算非物种鲨鱼和雷的经济价值数据正在收集采访的数据,这些数据包括对渔民渔民的船只持有和潜水操作的追踪器、潜水行为的在线调查、潜水行为和潜水操作的调查。据推算,渔业和重建估计为1:33、1:28和1:2.7用于拉拉博、Takalar和外围景点、尊重。这些痕迹证明了鲨鱼和雷击的潜力远远大于渔业。这项研究建议将鲨鱼和雷作为一种替代鲨鱼和鱼雷的机会,在它们目前正在捕获的地方。
{"title":"PERBANDINGAN NILAI EKONOMI PEMANFAATAN EKSTRAKTIF DAN NONEKSTRAKTIF DARI HIU DAN PARI DI MEULABOH, TAKALAR, DAN TANJUNG LUAR","authors":"S. Annisa, Alin Halimatussadiah","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.10890","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10890","url":null,"abstract":"Sebagian besar pemanfaatan hiu dan pari di Indonesia masih bersifat ekstraktif, yaitu berupa penangkapan. Hal tersebut berakibat meningkatnya ancaman terhadap keberadaan hiu dan pari yang ditunjukkan oleh penurunan populasinya. Padahal, ada jenis pemanfaatan lain, yaitu berupa ekowisata hiu dan pari. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai ekonomi kegiatan ekowisata hiu dan pari dengan nilai ekonomi yang diberikan oleh kegiatan perikanannya di lokasi target penangkapan, yaitu di Meulaboh, Takalar, dan Tanjung Luar. Nilai ekonomi ekstraktif hiu dan pari didapatkan dari nilai pasar dengan data Surat Rekomendasi Perdagangan KKP, sedangkan nilai ekonomi nonekstraktif diberikan dalam bentuk use value melalui metode travel cost method (TCM) dan non-use value menggunakan contingent valuation method (CVM). Data untuk perhitungan nilai ekonomi nonekstraktif hiu dan pari dikumpulkan dengan metode in depth interview terhadap nelayan pedagang pemilik kapal dan dive operator serta dengan survei daring yang ditujukan kepada wisatawan (domestik dan mancanegara), dive guide, dan dive operator. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa rasio antara nilai perikanan dan estimasi nilai rekreasi adalah 1:33, 1:28, dan 1:2,7 untuk tiap-tiap lokasi, yaitu Meulaboh, Takalar, dan Tanjung Luar. Hasil tersebut membuktikan bahwa potensi nilai rekreasi hiu dan pari lebih besar jika dibandingkan dengan nilai perikanannya. Penelitian ini merekomendasikan ekowisata hiu dan pari untuk menjadi alternatif kegiatan penangkapan hiu dan pari di lokasi-lokasi yang menjadikan hiu dan pari sebagai target penangkapan.Title: Comparison of the Economic Value of Extractive and Non-Extractive Use of Sharks and Rays in Meulaboh, Takalar and Tanjung LuarMost of the use of sharks and rays in Indonesia is still largely extractive, specifically fishing. This has an impact on the threat to the existence of sharks and rays which is indicated by their population. Actually, there are other types of use, that is sharks and rays ecotourism. This study aims to compares the economic value of sharks and rays ecotourism with the economic value from extractive use, in target fishing locations, Meulaboh, Takalar and Tanjung Luar. The extractive economic value is obtained from the market value using MMAF Trade Recommendation Letter data, while non-extractive economic value is given the use value through the Travel Cost Method (TCM), and non-use value using Contingent Valuation Method (CVM). Data for calculating the economic value of non-extractive sharks and rays were collected using in depth interview with fisherman-traders the boat owners and dive operators, and online surveys for tourists (domestic and international), dive guides, and dive operators. The results showed that the ratio between fisheries value and recreation value estimation is 1:33, 1:28 and 1: 2.7 for Meulaboh, Takalar, and Tanjung Luar locations, respectively. These results prove that the potential value of sharks and rays recreatio","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130795324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI PERIKANAN BERBASIS BAHAN BAKU DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA (Improvement strategy for the fisheries industry productivity based on raw materials in Nizam Zachman Jakarta Ocean Fishing Port)
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.9633
Doni Suhadak, Darmawan Darmawan, Z. Zulkarnain
ABSTRAK Produktivitas industri perikanan berbasis pemenuhan bahan baku menjadi salah satu fokus kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan. Beberapa studi menunjukkan kondisi kekurangan bahan baku, tetapi studi lain melaporkan peningkatan sember daya ikan. Kekurangan bahan baku diduga bukan hanya disebabkan oleh kurangnya ketersediaan ikan, tetapi interaksi dan mekanisme pasar yang terjadi menyebabkan industri pengolahan harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan keputusan pembelian bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahap pengambilan keputusan pembelian, mengidentifikasi permasalahan dan menentukan rekomendasi strategi mengatasi permasalahan. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap dua perusahaan yang telah memiliki approval number untuk ekspor ke Uni Eropa. Observasi dan wawancara mendalam dilakukan kepada responden dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk menggambarkan kondisi dan permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat permasalahan pada penyediaan bahan baku. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian bahan baku adalah dinamika permintaan negara buyer dan kesepakatan harga negosiasi. Rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan adalah mencari pasar potensial baru dan melakukan pengaturan pegawai.  Kata kunci : bahan baku; industri perikanan; negosiasi; produktivitas; strategi.  ABSTRACT The Productivity of the fisheries industry based on the fulfillment of raw materials becomes one of marine and fishery development policy focus in the next five years. Various studies show the raw materials deficiency condition, but other studies report an increase in fish stock. The shortage of raw materials is thought to be caused not only by the lack of availability of fish, but also the interaction and market mechanisms that occur causing the processing industry to consider various factors in determining the decision to purchase raw materials. This study aims to identify the stages of purchasing decisions, identify problems, and determine recommendations for problem-solving strategies. This research is a case study of two companies that already have approval numbers for export to the European Union. Observations and in-depth interviews were conducted with respondents and then analyzed with qualitative to describe conditions and problems. The results showed that there are problems in the provision of raw materials. The influencing factors to the decision making are the dynamics of buyer's country demand and negotiated price agreements. Policy recommendations are finding new potential markets and making employee arrangements. Keywords: fisheries industry; negotiated; productivity; raw material; strategy.  
抽象以原材料为基础的渔业生产率成为海洋发展政策和五年后渔业的焦点之一。一些研究表明缺乏原材料的条件,但另一些研究报告说,鱼的水能增加了。原材料的短缺不仅被认为是由于鱼的缺乏,而且市场的相互作用和机制使加工行业在决定原料购买方面必须考虑多种因素。本研究旨在确定购买决策阶段,识别并决定建议策略能解决问题。这项研究是针对两家向欧盟出口编号的公司进行的案例研究。接下来对受访者进行深入访谈和观察分析定性地描述状况和问题。研究表明,原材料供应存在问题。因素——影响原材料采购决策的因素是需求的动力和谈判价格协议。可执行的政策建议是寻找新的潜在市场并安排员工。关键词:原材料;渔业;谈判;生产力;策略。抽象fisheries工业Productivity》改编自《raw的材料变成了一号fulfillment海军和fishery development policy专注in The next 5年。不同研究节目《raw》材料deficiency雾,但其他研究报告的增加在鱼股票。《shortage of raw材料是想成为年轻缺乏》不仅由《interaction availability的鱼,但也和市场机制,以至于occur causing认为不同的加工工业factors in determining The raw决定去购买材料。这个阶段》study aims to透露采购决定,透露problems和个重大recommendations for problem-solving策略。这个研究是二a case study of companies那已经有赞同数字为出口到欧洲联盟。一名和respondents然后一起深入interviews是conducted analyzed qqe去描述条件和problems。境results那里,以至于有些problems provision of raw材料。《influencing factors to The决定让乡村动态》是一面的要求和negotiated普莱斯agreements。Policy recommendations是找到新的潜在的市场和创造employee安排。安装:fisheries工业;negotiated;productivity;raw材料;个会。
{"title":"STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI PERIKANAN BERBASIS BAHAN BAKU DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA (Improvement strategy for the fisheries industry productivity based on raw materials in Nizam Zachman Jakarta Ocean Fishing Port)","authors":"Doni Suhadak, Darmawan Darmawan, Z. Zulkarnain","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.9633","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.9633","url":null,"abstract":"ABSTRAK Produktivitas industri perikanan berbasis pemenuhan bahan baku menjadi salah satu fokus kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan lima tahun kedepan. Beberapa studi menunjukkan kondisi kekurangan bahan baku, tetapi studi lain melaporkan peningkatan sember daya ikan. Kekurangan bahan baku diduga bukan hanya disebabkan oleh kurangnya ketersediaan ikan, tetapi interaksi dan mekanisme pasar yang terjadi menyebabkan industri pengolahan harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan keputusan pembelian bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tahap pengambilan keputusan pembelian, mengidentifikasi permasalahan dan menentukan rekomendasi strategi mengatasi permasalahan. Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap dua perusahaan yang telah memiliki approval number untuk ekspor ke Uni Eropa. Observasi dan wawancara mendalam dilakukan kepada responden dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk menggambarkan kondisi dan permasalahan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat permasalahan pada penyediaan bahan baku. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian bahan baku adalah dinamika permintaan negara buyer dan kesepakatan harga negosiasi. Rekomendasi kebijakan yang dapat dilakukan adalah mencari pasar potensial baru dan melakukan pengaturan pegawai.  Kata kunci : bahan baku; industri perikanan; negosiasi; produktivitas; strategi.  ABSTRACT The Productivity of the fisheries industry based on the fulfillment of raw materials becomes one of marine and fishery development policy focus in the next five years. Various studies show the raw materials deficiency condition, but other studies report an increase in fish stock. The shortage of raw materials is thought to be caused not only by the lack of availability of fish, but also the interaction and market mechanisms that occur causing the processing industry to consider various factors in determining the decision to purchase raw materials. This study aims to identify the stages of purchasing decisions, identify problems, and determine recommendations for problem-solving strategies. This research is a case study of two companies that already have approval numbers for export to the European Union. Observations and in-depth interviews were conducted with respondents and then analyzed with qualitative to describe conditions and problems. The results showed that there are problems in the provision of raw materials. The influencing factors to the decision making are the dynamics of buyer's country demand and negotiated price agreements. Policy recommendations are finding new potential markets and making employee arrangements. Keywords: fisheries industry; negotiated; productivity; raw material; strategy.  ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130274165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PEMETAAN TINGKAT KONSUMSI IKAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA 绘制印尼家庭鱼的消费水平
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.11045
Fitria Virgantari, Sonny Koeshendrajana, Freshty Yulia Arthatiani, Yasmin Erika Faridhan, Fajar Delli Wihartiko
Ikan merupakan salah satu produk pangan hewani yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap konsumsi protein penduduk di Indonesia. Dari tahun ke tahun tingkat konsumsi ikan terus meningkat; namun ironisnya, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, data menunjukkan bahwa persebaran konsumsi ikan nasional per pulau selama ini tidak merata. Tingginya disparitas tingkat konsumsi ikan di Jawa atau Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia menyebabkan tingkat konsumsi ikan nasional relatif rendah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memantau tingkat kecukupan konsumsi ikan dengan mudah adalah dengan mengelompokkannya di seluruh Indonesia. Dengan adanya klasterisasi kemudian pemetaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta sistem peringatan dini masalah kelangkaan konsumsi dapat dilakukan dengan baik. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai tingkat konsumsi ikan di Indonesia dengan cara mengelompokkan dan memetakannya; sehingga dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan peningkatan konsumsi ikan penduduk Indonesia secara akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder SUSENAS 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat konsumsi ikan, tingkat partisipasi, dan tingkat pengeluaran untuk ikan. Pengelompokan dilakukan berdasarkan metode cluster K-means. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah cluster yang optimal dengan rasio variance terkecil adalah 5 cluster. Klaster 1 dengan tingkat konsumsi, partisipasi dan pengeluaran ikan terendah adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Klaster 2 terdiri dari 5 provinsi yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur. Klaster 3 terdiri dari 8 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Klaster 4 terdiri dari 11 provinsi yaitu Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Sedangkan cluster 5 dengan tingkat konsumsi, partisipasi, dan pengeluaran ikan tertinggi terdiri dari 8 provinsi, yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Barat
鱼是动物粮食产品之一,有相当大的贡献正在消耗的蛋白质在印尼的居民。年复一年,鱼的消费水平上升;但具有讽刺意味的是,鱼的消费水平会在印尼仍然属于低。此外,数据显示,全国消费persebaran鱼每岛一直是不均匀。爪哇的鱼消费量在高水平的差距或印尼西部与印尼东部地区导致全国性鱼消费水平相对较低。可以用来监测的手段之一就是消费水平的充分性和印尼各地能让鱼很容易地是。随着klasterisasi然后映射,规划、监测和评估预警系统问题,稀缺性消费可以做得很好。这样做的目的是评估研究消费水平在印度尼西亚的分类方式和绘制地图的鱼;推荐,以便制定准确鱼印尼居民消费增长的政策。本研究中使用的是数据中心统计机构举行的2019 SUSENAS次要。本研究中使用的变量是消费水平、参与水平和支出水平鱼鱼。根据分组做集群K-means方法。分析结果表明,最佳的集群的数量比例是最小的variance 5集群。丛集性鱼,参与消费和支出水平最低的1是特别日惹和中爪哇地区的省份。丛集性2楠榜即由五个省,西爪哇省东爪哇,巴厘岛,东努沙登加拉。丛集性3组成8省、西苏门答腊、南苏门答腊班古鲁万丹,印度尼西亚东努西部、中部苏拉威西,保持和苏拉威西岛西部。丛集性4即由11省北苏门答腊,占比、isd雅加达、西加里曼丹、加里曼丹、北苏拉威西南部苏拉威西马鲁古,北马鲁古和巴布亚纽几内亚东南部。而集群和消费水平,参与5,鱼组成的最高支出8,亚齐、廖内群岛省邦加勿里洞、廖内群岛婆罗洲中部,东、北婆罗洲和西巴布亚
{"title":"PEMETAAN TINGKAT KONSUMSI IKAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA","authors":"Fitria Virgantari, Sonny Koeshendrajana, Freshty Yulia Arthatiani, Yasmin Erika Faridhan, Fajar Delli Wihartiko","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.11045","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.11045","url":null,"abstract":"Ikan merupakan salah satu produk pangan hewani yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap konsumsi protein penduduk di Indonesia. Dari tahun ke tahun tingkat konsumsi ikan terus meningkat; namun ironisnya, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, data menunjukkan bahwa persebaran konsumsi ikan nasional per pulau selama ini tidak merata. Tingginya disparitas tingkat konsumsi ikan di Jawa atau Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia menyebabkan tingkat konsumsi ikan nasional relatif rendah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memantau tingkat kecukupan konsumsi ikan dengan mudah adalah dengan mengelompokkannya di seluruh Indonesia. Dengan adanya klasterisasi kemudian pemetaan, perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta sistem peringatan dini masalah kelangkaan konsumsi dapat dilakukan dengan baik. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai tingkat konsumsi ikan di Indonesia dengan cara mengelompokkan dan memetakannya; sehingga dapat dirumuskan rekomendasi kebijakan peningkatan konsumsi ikan penduduk Indonesia secara akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder SUSENAS 2019 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat konsumsi ikan, tingkat partisipasi, dan tingkat pengeluaran untuk ikan. Pengelompokan dilakukan berdasarkan metode cluster K-means. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah cluster yang optimal dengan rasio variance terkecil adalah 5 cluster. Klaster 1 dengan tingkat konsumsi, partisipasi dan pengeluaran ikan terendah adalah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Klaster 2 terdiri dari 5 provinsi yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur. Klaster 3 terdiri dari 8 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Barat. Klaster 4 terdiri dari 11 provinsi yaitu Sumatera Utara, Jambi, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Sedangkan cluster 5 dengan tingkat konsumsi, partisipasi, dan pengeluaran ikan tertinggi terdiri dari 8 provinsi, yaitu Aceh, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Papua Barat","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"517 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123103321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN WISATA PANTAI MINANGA KABUPATEN GORONTALO UTARA 社区参与北戈隆塔洛县米南加海滩旅游管理的水平
Pub Date : 2022-06-28 DOI: 10.15578/jsekp.v17i1.10333
Sri Nuryatin Hamzah, Sitti Nursinar, N. Ahmad
ABSTRAKIndonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri pariwisata khususnya wisata pantai. Wisata pantai merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat ditawarkan pada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir dalam rangka meminimalisir kegiatan penangkapan yang merusak lingkungan sekaligus membuka lapangan kerja baru. Sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata, masyarakat berperan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah, khususnya dalam mengembangkan potensi lokal berbasis sumber daya alam. Pantai Minanga merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang baru dibuka di Kabupaten Gorontalo Utara, dimana keterlibatan aktif masyarakat sangat menentukan keberlanjutan wisata Pantai Minanga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Penentuan responden menggunakan formula Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga sebesar 65% dan berada pada kategori baik. Masih adanya masyarakat yang belum ikut berpartisipasi dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga perlu menjadi perhatian pemerintah desa dan pemerintah daerah, sebagai upaya meminimalisir konflik kepentingan dan kesenjangan ekonomi di masa yang akan datang.  Tittle: Level of Community Participation in the Management of    Minanga Beach Tourism Gorontalo Utara RegencyABSTRACTAs an archipelagic country with the second-longest coastline globally, Indonesia has considerable potential for tourism development, especially coastal tourism. Coastal tourism is an alternative solution offered to coastal communities to minimize destructive fishing and create new jobs. As the main component in tourism, the community plays an important role in supporting regional tourism development, especially in developing local potential based on natural resources. Minanga beach is one of the newest beach tourism destinations in the Gorontalo Utara Regency, where the active involvement of the community will determine the sustainability of tourism. This study aims to determine the level of community participation in the management of Minanga beach tourism. The data collection using observation and interview methods. Determination of respondents using the Slovin formula and obtained as many as 100 respondents. The level of community participation was assess using a Likert scale, and the interpretation results were group into five classes. The results showed that the level of community participation in the management of Minanga beach tourism was 65% and was in a good category. The level of community participation is influenced by the economic impact of tourism activities and the communication pattern and openness of the Village Government in tourism management. The attention of the Village Government and Local
抽象印度尼西亚是世界上第二长海岸线的岛国,其潜力足以发展其旅游业,尤其是沿海旅游。沿海旅游是为沿海社区提供的替代解决方案之一,以减少破坏环境和开辟新的就业机会。作为旅游业的主要组成部分,社区在促进当地旅游业的发展方面发挥了重要作用,特别是在开发以自然资源为基础的本地潜力。Minanga海滩是最近在北部Gorontalo区开放的海滩旅游胜地之一,在那里,活跃的社区参与对Minanga海滩旅游的持续性产生了决定性的影响。本研究旨在了解米南加海滩旅游管理的公共参与程度。利用观察和访谈来收集数据的方法。答辩者使用Slovin公式。调查结果显示,米南加海滩旅游管理的公共参与率是65%,是一个好的类别。由于目前没有参与米南加海滩旅游管理的社区,农村和地方政府将未来的利益冲突和经济不平等减少到最低限度。Tittle:在Minanga海滩Tourism的管理中,戈隆塔洛北部重新分配了一个全副武装的国家,印尼已经考虑了从事旅游业发展的潜在潜力,尤其是国际贸易贸易。海岸旅游是一种替代方案,旨在减少破坏性捕鱼和创造新工作。作为旅游的主要伙伴,社区扮演了一个重要的角色,支持区域旅游发展,特别是在当地开发的潜在潜在的自然资源。Minanga海滩是德黑兰北部最偏远的海滩旅游目的地之一,在那里,社区的活动将决定旅游业的可持续发展。这项研究旨在确定Minanga海滩tourism管理社区参与水平。数据收集使用天文台和采访方法。采用拖延和隐瞒的公式和数百个回答的结果。社区参与水平是用Likert scale来评估的,而解析结果则是分成五类。最近的民意调查显示,Minanga海滩管理的社区参与水平是65%,而且相当乐观。旅游业活动与通讯模式影响了这个村庄旅游管理的经济影响。在未来实现可持续的Minanga海滩旅游的过程中,村民与当地政府的关注需要加强参与。
{"title":"TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN WISATA PANTAI MINANGA KABUPATEN GORONTALO UTARA","authors":"Sri Nuryatin Hamzah, Sitti Nursinar, N. Ahmad","doi":"10.15578/jsekp.v17i1.10333","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v17i1.10333","url":null,"abstract":"ABSTRAKIndonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan industri pariwisata khususnya wisata pantai. Wisata pantai merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat ditawarkan pada masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir dalam rangka meminimalisir kegiatan penangkapan yang merusak lingkungan sekaligus membuka lapangan kerja baru. Sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata, masyarakat berperan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah, khususnya dalam mengembangkan potensi lokal berbasis sumber daya alam. Pantai Minanga merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang baru dibuka di Kabupaten Gorontalo Utara, dimana keterlibatan aktif masyarakat sangat menentukan keberlanjutan wisata Pantai Minanga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Penentuan responden menggunakan formula Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga sebesar 65% dan berada pada kategori baik. Masih adanya masyarakat yang belum ikut berpartisipasi dalam pengelolaan wisata Pantai Minanga perlu menjadi perhatian pemerintah desa dan pemerintah daerah, sebagai upaya meminimalisir konflik kepentingan dan kesenjangan ekonomi di masa yang akan datang.  Tittle: Level of Community Participation in the Management of    Minanga Beach Tourism Gorontalo Utara RegencyABSTRACTAs an archipelagic country with the second-longest coastline globally, Indonesia has considerable potential for tourism development, especially coastal tourism. Coastal tourism is an alternative solution offered to coastal communities to minimize destructive fishing and create new jobs. As the main component in tourism, the community plays an important role in supporting regional tourism development, especially in developing local potential based on natural resources. Minanga beach is one of the newest beach tourism destinations in the Gorontalo Utara Regency, where the active involvement of the community will determine the sustainability of tourism. This study aims to determine the level of community participation in the management of Minanga beach tourism. The data collection using observation and interview methods. Determination of respondents using the Slovin formula and obtained as many as 100 respondents. The level of community participation was assess using a Likert scale, and the interpretation results were group into five classes. The results showed that the level of community participation in the management of Minanga beach tourism was 65% and was in a good category. The level of community participation is influenced by the economic impact of tourism activities and the communication pattern and openness of the Village Government in tourism management. The attention of the Village Government and Local ","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132868365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS DAN STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN TRADISONAL DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA
Pub Date : 2021-12-28 DOI: 10.15578/jsekp.v16i2.9969
H. L. Nainggolan, Johndikson Aritonang, Albina Ginting, M. Sihotang, Memo Alta Putra Gea
Nelayan tradisional dicirikan dengan kualitas sumber daya manusia, keterampilan dan produktivititas yang rendah. Nelayan tradisional di Kabupaten Serdang Bedagai juga memiliki karakteristik aset dan teknologi alat tangkap terbatas, turut menyebabkan rendahnya produksi yang berdampak pada rendahnya pendapatan nelayan. Rendahnya pendapatan dan tidak adanya strategi peningkatan pendapatan nelayan menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pendapatan nelayan tradisional dan merumuskan strategi peningkatan pendapatannya. Penelitian dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai pada bulan September - Desember 2020. Penelitian ini menggunaan data primer dan sekunder, yang dianalisis dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yaitu analisis pendapatan dan analisis SWOT. Berdasarkan penelitian disimpulkan: a) Pendapatan nelayan tradisional pada musim ikan rata-rata Rp65.398,00/hari atau Rp980.971,00/bulan. Pendapatan pada musim paceklik rata-rata Rp13.675,00/ hari, atau Rp205.121,00/bulan; b) Faktor kekuatan nelayan yang dominan adalah memiliki pengalaman dalam mengembangkan kelompok nelayan dan faktor kelemahan adalah waktu dan jangkauan melaut yang terbatas. c) Faktor peluang yang dominan adalah permintaan ikan yang sangat tinggi; d) Strategi peningkatan pendapatan nelayan adalah strategi agresif, dengan strategi prioritas; 1) pembentukan kelompok nelayan serta penggunaan alat tangkap modern, 2) Pelatihan dan penyuluhan nelayan, 3) Penggunaan teknologi informasi yang didukung pemerintah, 4) Pengembangan kerjasama dengan mitra. Berdasarkan penelitian direkomendasikan agar; a) Pemerintah memfasilitasi nelayan untuk membentuk kelompok untuk peningkatan kapasitas dan keterampilannya, b) Pemerintah memberikan dukungan dana untuk pengadaan sarana prasarana penangkapan ikan, c) Pemerintah rutin melakukan penyuluhan, pelatihan kepada nelayan untuk melakukan pengolahan ikan untuk meningkatkan nilai tambahnya serta cara melestarikan sumber daya laut dan pesisir yang berkelanjutan.Title: Analysis and Strategies to Increase Income of Traditional Fishers in Coastal Areas at District of Serdang Bedagai, North SumateraTraditional fishers are characterized by low of quality of human resources, lack of skills and low productivity. Traditional fishers in Serdang Bedagai are depicted as limited assets, technology and fishing gear, contributed to low production which impacted to low income of fishers. This study aims to determine the level of income and formulate strategies to increase fishers’s income. This study was conducted in September-December 2020, using primary and secondary data. Data were analyzed using qualitative and quantitative approaches with income analysis and SWOT analysis. The results conclude that average income of traditional fishers in fishing season is IDR65,398/day or IDR 980,971/month. The average income during the famine season is IDR13,675/day or IDR205,121/month. Furthermore, domina
传统渔民的特点是人力资源、技能和低生产力。传统的北京区渔民拥有有限的资产和技术特征,导致生产低廉,导致收入低廉。研究人员发现,收入低和缺乏改善渔民收入的战略是一个问题。这项研究的目的是确定传统渔民的收入水平,并制定增加其收入的战略。这项研究于2020年9月至12月在贝尔达盖区进行。该研究采用一种主要和次要数据,用一种描述性和定量方法分析收入分析和SWOT分析。根据研究得出的结论:a)传统渔民在鱼类季节的收入平均为rp65,398.00 /天或rp980,971.00 /月。夏季收入平均为rp13675.00 /天,或rp205,121.00 /月;(b)渔业优势的一个主要因素是有发展渔业群体的经验,而渔业的弱点是时间和捕鱼范围有限。c)占主导地位的机会因素是对鱼的需求非常高;d)增加渔民收入的策略是具有侵略性的战略,具有优先战略;1)建立一个渔业集团和使用现代渔具,2)培训和教育,3)利用政府支持的信息技术,4)建立伙伴关系。根据研究,建议;a)促进渔民政府组建小组来增强能力和技能,b)政府采购提供资金支持,以渔业基础设施的手段,c)政府定期向渔民培训教育,做加工增值,补充点的鱼和保护沿海和海洋资源的可持续的方式。标题:分析和策略增加传统Fishers在Bedagai选区的传统Fishers的作用,北苏丹生态资源、技术技能和低生产能力。传统的饱嗝在混乱中被剥夺了有限的资产、技术和捕齿轮,限制了对低级捕捞的生产。这项研究旨在确定收入水平和策略配方,以增加目标的收入。这项研究是在2020年9月至12月批准的,使用初级和可收数据。数据是用收入分析和SWOT分析的方法对量和量分析进行分析。传统渔民在钓鱼季节的结果是idr65.398 /天或IDR 980.971 /月。平均每个月在fdr13,675 /day或idr205.121。Furthermore, fishers strength的主导者有钓鱼主题的经验。机遇的主导权是鱼类的高需求。一些优先美国行动会有侵略性的策略来增加收入fishers是美国需要如此打算组建现代集团fishers utilizing著作百科全书》为fishers钓鱼齿轮,培训和咨询,利用信息技术,和developing合作网络。这就是,这份文件suggests一些recommendations: a)需要Governments to facilitate fishers to form集团为了增加它的capacity和技能,b) Governments。将金融支持来建立facilitates and infrastructure of fisheries活动,c) Governments应该指挥中心,指导和培训为fishers to implement鱼加工to add价值观,and to sustain海岸资源。
{"title":"ANALISIS DAN STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN TRADISONAL DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA","authors":"H. L. Nainggolan, Johndikson Aritonang, Albina Ginting, M. Sihotang, Memo Alta Putra Gea","doi":"10.15578/jsekp.v16i2.9969","DOIUrl":"https://doi.org/10.15578/jsekp.v16i2.9969","url":null,"abstract":"Nelayan tradisional dicirikan dengan kualitas sumber daya manusia, keterampilan dan produktivititas yang rendah. Nelayan tradisional di Kabupaten Serdang Bedagai juga memiliki karakteristik aset dan teknologi alat tangkap terbatas, turut menyebabkan rendahnya produksi yang berdampak pada rendahnya pendapatan nelayan. Rendahnya pendapatan dan tidak adanya strategi peningkatan pendapatan nelayan menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat pendapatan nelayan tradisional dan merumuskan strategi peningkatan pendapatannya. Penelitian dilakukan di Kabupaten Serdang Bedagai pada bulan September - Desember 2020. Penelitian ini menggunaan data primer dan sekunder, yang dianalisis dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yaitu analisis pendapatan dan analisis SWOT. Berdasarkan penelitian disimpulkan: a) Pendapatan nelayan tradisional pada musim ikan rata-rata Rp65.398,00/hari atau Rp980.971,00/bulan. Pendapatan pada musim paceklik rata-rata Rp13.675,00/ hari, atau Rp205.121,00/bulan; b) Faktor kekuatan nelayan yang dominan adalah memiliki pengalaman dalam mengembangkan kelompok nelayan dan faktor kelemahan adalah waktu dan jangkauan melaut yang terbatas. c) Faktor peluang yang dominan adalah permintaan ikan yang sangat tinggi; d) Strategi peningkatan pendapatan nelayan adalah strategi agresif, dengan strategi prioritas; 1) pembentukan kelompok nelayan serta penggunaan alat tangkap modern, 2) Pelatihan dan penyuluhan nelayan, 3) Penggunaan teknologi informasi yang didukung pemerintah, 4) Pengembangan kerjasama dengan mitra. Berdasarkan penelitian direkomendasikan agar; a) Pemerintah memfasilitasi nelayan untuk membentuk kelompok untuk peningkatan kapasitas dan keterampilannya, b) Pemerintah memberikan dukungan dana untuk pengadaan sarana prasarana penangkapan ikan, c) Pemerintah rutin melakukan penyuluhan, pelatihan kepada nelayan untuk melakukan pengolahan ikan untuk meningkatkan nilai tambahnya serta cara melestarikan sumber daya laut dan pesisir yang berkelanjutan.Title: Analysis and Strategies to Increase Income of Traditional Fishers in Coastal Areas at District of Serdang Bedagai, North SumateraTraditional fishers are characterized by low of quality of human resources, lack of skills and low productivity. Traditional fishers in Serdang Bedagai are depicted as limited assets, technology and fishing gear, contributed to low production which impacted to low income of fishers. This study aims to determine the level of income and formulate strategies to increase fishers’s income. This study was conducted in September-December 2020, using primary and secondary data. Data were analyzed using qualitative and quantitative approaches with income analysis and SWOT analysis. The results conclude that average income of traditional fishers in fishing season is IDR65,398/day or IDR 980,971/month. The average income during the famine season is IDR13,675/day or IDR205,121/month. Furthermore, domina","PeriodicalId":333812,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128983560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
期刊
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1